bab ii landasan teori dan tinjauan pustaka a. review

19
5 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Sani, Fajar & Rusdianto (2018), membangun sistem informasi point of sales terintegrasi dalam lingkup rumah makan beserta cabangnya (studi kasus: RM. Pecel pincuk bu Tinuk). Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menggunakan model prototype melalui beberapa tahap yaitu identifikasi masalah, studi literature, analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi sistem serta pengujian dan analisis. Hasilnya pengujian yang telah dilakukan menghasilkan tingkat keberhasilan 100%. Pada analisis kebutuhan fungsional berupa lihat laporan penjualan, produk dan stok menyelesaikan permasalahan pemilik RM dalam mendapatkan informasi penting seputar apa yang terjadi pada rumah makan. Sedangkan pada kebutuhan fungsional lihat antrian pesanan membantu pengguna dapur dalam menyiapkan pesanan makanan secara lebih terorganisir. Menggunakan framework CodeIgniter yang menganut pola MVC untuk memudahkan dalam mengimplementasi kode program. Berbagai macam bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php dan javascript sedangkan pada tampilan halaman web menggunakan bootstrap agar lebih bagus. Kelemahan dalam aplikasi POS adalah Sistem informasi point of sales hanya dapat diakses melalui web karena belum dikembangkan versi mobile dan belum ada fitur berupa notifikasi stok menipis serta belum ada menu untuk paket makanan jika terdapat promo atau diskon.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

5

BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Terdahulu

Sani, Fajar & Rusdianto (2018), membangun sistem informasi point of

sales terintegrasi dalam lingkup rumah makan beserta cabangnya (studi kasus:

RM. Pecel pincuk bu Tinuk). Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini

yaitu menggunakan model prototype melalui beberapa tahap yaitu identifikasi

masalah, studi literature, analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi

sistem serta pengujian dan analisis. Hasilnya pengujian yang telah dilakukan

menghasilkan tingkat keberhasilan 100%. Pada analisis kebutuhan fungsional

berupa lihat laporan penjualan, produk dan stok menyelesaikan permasalahan

pemilik RM dalam mendapatkan informasi penting seputar apa yang terjadi pada

rumah makan. Sedangkan pada kebutuhan fungsional lihat antrian pesanan

membantu pengguna dapur dalam menyiapkan pesanan makanan secara lebih

terorganisir. Menggunakan framework CodeIgniter yang menganut pola MVC

untuk memudahkan dalam mengimplementasi kode program. Berbagai macam

bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php dan javascript sedangkan

pada tampilan halaman web menggunakan bootstrap agar lebih bagus.

Kelemahan dalam aplikasi POS adalah Sistem informasi point of sales hanya

dapat diakses melalui web karena belum dikembangkan versi mobile dan belum

ada fitur berupa notifikasi stok menipis serta belum ada menu untuk paket

makanan jika terdapat promo atau diskon.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

6

Gintoro dan Widjaja (2008), merancang aplikasi Point Of Sales

berbasiskan Costumer Relationship Management pada Toko Buku Notre-Dame,

metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah pengamatan langsung di

lapangan, studi pustaka, wawancara, kuesioner, dan metode perancangan.

Hasilnya point of sales yang menerapkan sistem komputerisasi, dan adanya

penyetokan barang dapat mempermudah dan mempercepat transaksi jual beli

yang terjadi di Toko Buku Notre-Dame, dengan dukungan sistem CRM

pengelolaan pelanggan pada Toko Buku Notre-Dame menjadi lebih mudah dan

praktis, dapat mengelola campaign lebih mudah, serta mudah melakukan

pengecekan catatan, dan pelaporan transaksi penjualan oleh pihak manajer Toko

Buku Notre-Dame. Permasalahan yang terjadi Point of sales berbasis web

sehingga sangat rentan dengan kejahatan IT, seperti hacker, spyware, dan virus,

maka perlu meningkatkan faktor keamanan. Data cadangan belum terintegrasi

dengan penyimpanan disket yang berguna untuk untuk pencegahan hilangnya

data akibat hal-hal yang tidak terduga seperti virus.

Sugianto dan Tjandra (2016) melakukan penelitian aplikasi Point Of Sale

pada toko retail dengan menggunakan dynamic software development method.

Metode penelitiannya dengan metode dynamic software development yaitu

dengan mengembangkan sistem POS untuk meningkatkan performa kinerja

suatu perusahaan. Hasilnya dengan metode DSDM dapat membantu dalam

mengembangkan sistem sesuai dengan persyaratan, mencegah kegagalan proyek

dan juga pelaksanaan DSDM bertujuan untuk mengembangkan sistem yang tepat

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

7

waktu dan sesuai anggaran. Keterlibatan pemakai sangat menentukan karena

proses uji coba merupakan aktivitas yang sangat menunjang keberhasilan

pengembangan sistem ini. Permasalahannya adalah jadwal backup database

yang dibuat cukup mengganggu dalam melakukan aktivitas transaksi, terdapat

kemungkinan jadwal backup yang dilakukan terjadi bersamaan dengan transaksi,

sehingga membuat transaksi yang sedang terjadi menjadi tertutup, dan kebiasaan

menggunakan sistem manual, sehingga ketika berpindah menjadi sistem

komputerisasi dibutuhkan pelatihan bagi pemakai tersebut.

Maulana (2017), merancang dan menganalisis implementasi Aplikasi Web

Point Of Sales pada Butik Anak “Galery Freya”. Metodologi yang digunakan

adalah metode pengembangan perangkat lunak model waterfall. Hasilnya

Penerapan aplikasi web point of sales dapat dijalankan secara localhost, maupun

clientserver dengan salah satu komputer sebagai servernya. Tahapan

pengembangan aplikasi web point of sales ini tidak dapat diakses langsung oleh

konsumen dan sebatas pada sisi owner dan kasir saja. Sesuai dengan uji coba

aplikasi sudah diujicoba ketepatan penggunaannya sesuai dengan kebutuhan dari

butik anak “Galery Freya”. Kekurangannya adalah aplikasi belum menjadi web

e-commerce dan belum terintegrasi untuk android sehingga konsumen tidak

dapat mengakses secara langsung.

Hidayat (2014), merancang aplikasi Point Of Sales berbasis web dengan

pemanfaatan trigger pada Distribution Store CV. NMRQ. Metodologi

penelitannya dengan melakukan perancangan sistem, perancangan diagram

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

8

usecase, deployment diagram, diagram class, dan trigger database. Hasilnya

Penerapan trigger pada database di aplikasi dapat membantu proses pengolahan

data yang lebih cepat terutama pada proses data-data yang membutuhkan waktu

akses yang lebih cepat jika diakses secara bersamaan. Adanya trigger yang

bekerja disisi database dapat mengurangi beban pada load data pada aplikasi.

Trigger tidak akan berfungsi jika terjadi kegagalan saat melakukan query pada

MySQL. Rancangan aplikasi hanya disesuaikan dengan pengelolaan sistem

penjualan di pusat maupun cabang sesuai kebutuhan dan konsep bisnis dari

CV.NMRQ. kelemahannya adalah belum adanya sistem keamanan sehingga

dapat terjadi penyusupan kepada aplikasi misalnya hacker yang dapat menyalin

atau menghapus data yang sudah ada.

Manfaat penerapan POS adalah POS dapat membantu dan mempermudah

dalam melihat laporan, baik laporan penjualan dan transaksi, maupun laporan

stok dan memudahkan dalam mengorganisir persiapan pesanan karena terdapat

antrian dari setiap pesanan (Sani, Fajar, dan Rusdianto, 2018) & (Gintoro dan

Widjaja, 2008). POS membantu mempercepat proses data dan dapat melakukan

beberapa proses dengan cepat secara bersamaan (Hidayat, 2014). Penerapan

aplikasi web point of sales dapat dijalankan secara localhost, maupun

clientserver dengan salah satu komputer sebagai servernya (Maulana, 2017).

Kelemahan dalam aplikasi POS adalah Sistem informasi point of sales

hanya dapat diakses melalui web karena belum dikembangkan versi mobile dan

belum ada fitur berupa notifikasi stok menipis serta belum ada menu untuk paket

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

9

makanan jika terdapat promo atau diskon (Sani, Fajar & Rusdianto, 2018) . Point

of sales berbasis web sangat rentan dengan kejahatan IT, seperti hacker, spyware,

dan virus (Gintoro & Widjaja, 2008) dan (Hidayat, 2018). Data cadangan belum

terintegrasi dengan penyimpanan disket yang berguna untuk untuk pencegahan

hilangnya data akibat hal-hal yang tidak terduga seperti virus (Gintoro &

Widjaja, 2008). Kelemahan POS yaitu sulit penggunaannya untuk pertama kali

bagi yang belum terbiasa, dan jadwal backup yang bersamaan dapat mengganggu

aktivitas transaksi (Sugianto & Tjandra, 2016).

B. Landasan Teori

1. Peranan Sistem Informasi Akuntansi

Pembentukan suatu Sistem mempunyai sasaran atau tujuan yang

jelas, begitupun sistem informasi akuntansi. Tujuan utama sistem informasi

akuntansi adalah menyediakan informasi bagi manajemen untuk keputusan

perencanaan dan pengendalian. Sehingga sistem informasi akuntansi harus

memahami keputusan yang diperlukan dan informasi yang dibutuhkan atas

pembuatan keputusan tersebut (Romney & Steinbart, 2016).

Nilai informasi (value of information) adalah keuntungan yang

dikurangi biaya dalam memperoleh suatu informasi. Keuntungan informasi

meliputi berkurangnya ketidakpastian, peningkatan pengambilan

keputusan, dan meningkatkan kemampuan untuk merencanakan dan

menjadwalkan aktivitas. Biaya disini mencakup waktu serta sumberdaya

yang dihabiskan untuk menghasilkan dan mendistribusikan informasi.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

10

Terdapat tujuh karekteristik yang membuat informasi berguna dan berarti

yakni meliputi relevan, reliabel, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami,

dapat diverifikasi dan dapat diakses (Romney & Steinbart, 2016).

Setiap organisasi memerlukan informasi dalam membuat suatu

keputusan yang efektif. Semua organisasi memiliki proses bisnis yang

saling terlibat secara terus menerus. Proses bisnis merupakan serangkaian

aktivitas dan tugas yang saling terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang

dilakukan oleh orang, computer, atau mesin yang dapat membantu

mencapai tujuan tertentu suatu organisasi. Untuk membuat keputusan yang

efektif, organisasi harus membuat keputusan apa yang harus mereka buat,

informasi apa yang mereka perlukan, dan cara mengumpulkan serta

mengolah data yang diperlukan dalam menghasilkan informasi (Romney

& Steinbart, 2016).

Di dalam tinjauan proses bisnis ada beberapa keputusan penting dan

kebutuhan informasi yang harus didapatkan, diantaranya seperti proses

perolehan persediaan yang akan mengambil keputusan berupa seberapa

banyak yang harus dibeli sehingga informasi yang dibutuhkan adalah

laporan status persediaan dan analisis pasar. Keputusan terkait pembayaran

karyawan juga penting, informasi yang dibutuhkan adalah penjualan,

waktu kerja dari karyawan tersebut. Proses iklan dan pemasaran, seperti

media mana yang akan dipilih, konten/ isi, yang membutuhkan data seperti

analisis biaya dan cakupan pasar (Romney & Steinbart, 2016).

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

11

Sistem informasi akuntansi telah disajikan melalui berbagai

pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model berevolusi karena

adanya berbagai kekurangan dan batasan dari pendahulunya. Fitur yang

menarik dalam evolusi ini adalah berbagai model yang lebih lama tidak

begitu saja digantikan oleh teknik yang paling baru. Jadi, sewaktu-waktu,

sistem warisan dari berbagai generasi ada dibanyak perusahaan dan sering

sekali berdampingan dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern

perlu membiasakan diri dengan berbagai karakteristik operasional semua

pendekatan SIA yang mungkin akan dihadapinya. (Hall, 2007).

2. SIA Dalam Menambah Nilai Perusahaan

SIA yang didesain dengan baik, dapat menambah nilai perusahaan

dengan meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa.

Meningkatkan efisiensi, informasi yang tepat waktu membuat pendekatan

manufaktur JIT menjadi memungkinkan, karena pendekatan ini

membutuhkan informasi yang konstan, akurat dan terbaru terkait bahan

baku dan lokasi mereka. Berbagi pengetahuan, dapat meningkatkan operasi

dan memberikan keunggulan kompetitif (Romney & Steinbart, 2016).

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya, misalnya

memungkinkan pelanggan secara langsung mengakses persediaan dan

sistem entri pesanan penjualan yang dapat mengurangi penjualan dan biaya

pemasaran, sehingga meningkatkan tingkat retensi pelanggan.

Meningkatkan struktur pengendalian internal, yang dapat membantu

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

12

melindungi sistem dari kecurangan, kesalahan, kegagalan sistem dan

bencana. Meningkatkan pengendalian keputusan (Romney & Steinbart,

2016).

SIA dapat membantu meningkatkan pengambilan keputusan dalam

beberapa cara seperti mengidentifikasi situasi yang membutuhkan tindakan

manajemen, dapat mengurangi ketidakpastian dan memberikan dasar untuk

memilih diantara alternatif tindakan. Dapat menyimpan informasi

mengenai hasil keputusan sebelumnya, dapat memberikan informasi akurat

dan tepat waktu, dapat menganalisis data penjualan untuk menemukan

barang-barang yang dibeli bersama-sama, dan dapat menggunakan

informasi tersebut untuk memperbaiki tata letak barang dagangan atau

untuk mendorong penjualan tambahan barang-barang terkait (Romney &

Steinbart, 2016).

3. Siklus Sistem Informasi Akuntansi

Siklus pendapatan, adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi

pemprosesan informasi terkait yang terus-menerus dengan menyediakan

barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran

atas penjualan tersebut. Pertukaran informasi eksternal yang paling utama

dalam siklus ini adlaah dengan pelanggan. Informasi mengenaik aktivitas

siklus pendapatan juga mengalir ke siklus akuntansi lainnya. Sebagai

contoh, siklus pengeluaran dan produksi menggunakan informasi

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

13

penjualan untuk memulai pembelian atau produksi atas persediaan

tambahan untuk memenuhi permintaan (Romney & Steinbart, 2016).

Siklus pengeluaran, serangkaian aktivitas bisnis dan operasi

pemprosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan

pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Informasi mengenai

kebutuhan untuk membeli barang dan bahan baku mengalir ke siklus

pengeluaran dari siklus pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan

dan berbagai departemen. Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk

meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan persediaan,

perlengkapan, dan berbagai layanan yang diperlukan perusahaan untuk

berfungsi (Romney & Steinbart, 2016).

Siklus produksi, serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan

terkait yang terus menerus berhubungan dengan pembuatan produk. Siklus

produksi berhubungan dalam subsistem lain dalam sistem informasi

perusahaan. Sistem siklus pendapatan menyediakan informasi pesanan

pelanggan dan perkiraan penjualan yang digunakan untuk merencanakan

tingkat produksi dan persediaan. Sebagai balasannya, Sistem informasi

siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus pendapatan mengenai

barang jadi yang siap dijual. Untuk informasi mengenai kebutuhan bahan

baku dikirim ke bagian siklus pengeluaran dalam bentuk permintaan

pembelian (Romney & Steinbart, 2016).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

14

Siklus manajemen sumberdaya manusia (MSDM) dan penggajian,

sebenarnya merupakan 2 subsistem yang terpisah tetapi saling

berhubungan. Sistem MSDM merupakan aktivitas-aktivitas terkait

informasi mengenai perekrutan, pemecatan, pemindahan, pelatihan dan

kumpulan informasi mengenai penggunaan waktu pegawai yang terjadi

setiap hari. Sistem penggajian merupakan kegiatan mencatat dan mengolah

data yang digunakan untuk membayar gaji pegawai atas jasa yang mereka

berikan. Sistem manajemen sumberdaya manusia dan penggajian harus

didesain mematuhi regulasi pemerintah baik pajak maupun

ketenagakerjaan (Romney & Steinbart, 2016).

Sistem buku besar dan pelaporan, meringkas hasil dan

mengintegrasikan dari berbagai subsistem akuntansi siklus pendapatan,

siklus pengeluaran, siklus produksi dan siklus sumberdaya manusia dan

penggajian. Output yang dihasilkan terbagi dalam dua kategori utama,

yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial (Romney & Steinbart,

2016).

4. Keamanan Informasi

Keamanan informasi merupakan landasan keandalan sistem dan

diperlukan untuk mencapai empat prinsip berupa kerahasiaan, privasi,

integritas pemrosesan dan ketersediaan. Prosedur-prosedur keamanan

informasi membatasi akses sistem hanya untuk pengguna yang terotorisasi

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

15

saja, sehingga melindungi kerahasiaan data keorganisasian yang sensitif

dan privasi atas informasi pribadi yang dikumpulkan dari pelanggan.

Sejumlah prosedur keamanan informasi melindungi integritas informasi

dengan mencegah terjadinya transaksi tanpa izin atau fiktif serta mencegah

adanya perubahan tanpa izin terhadap data atau program tersimpan

(Romney & Steinbart, 2016).

Penipuan komputer (computer fraud) adalah setiap penipuan yang

mensyaratkan teknologi computer untuk melakukan penipuan. Contohnya

meliputi, pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, atau

penghancuran yang tidak sah pada perangkat lunak, perangkat keras, atau

data. Pencurian aset yang ditutupi dengan mengganti catatan computer.

Memperoleh informasi atau properti tak berwujud secara ilegal dengan

menggunakan computer (Romney & Steinbart, 2016).

Pengendalian akses pengguna, harus dipahami bahwa orang luar

bukan satu-satunya sumber ancaman. Seorang pegawai bisa saja kurang

puas karena beberapa alasan sehingga dapat berbuat kecurangan seperti

korupsi, atau memaksa untuk diberi informasi yang sensitif. Perlu

pengendalian untuk mengelola identitas pengguna dan akses logis salah

satunya pengendalian preventif, sehingga memungkinkan indentifikasi

secara khusus siapa saja yang mengakses sistem informasi organisasi serta

melacak tindakan yang mereka lakukan (Romney & Steinbart, 2016).

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

16

a. Pengendalian autentikasi, proses verifikasi identitas seseorang atau

perangkat yang mncoba mengakses sistem. Tujuannya untuk

memastikan bahwa hanya pengguna sah yang dapat mengakses

sistem. Tiga jenis tanda bukti yang dapat digunakan untuk

memverifikasi identitas seseorang :

1) Sesuatu yang mereka ketahui seperti kata sandi atau PIN.

2) Sesuatu yang mereka miliki seperti kartu pintar atau badge ID.

3) Beberapa karakteristik fisik atau perilaku, seperti sidik jari atau

pola tulisan (Romney & Steinbart, 2016).

b. Pengendalian otorisasi, memperketat akses dari pengguna sah

terhadap bagian spesifik sistem dan membatasi tindakan-tindakan

apa saja yang diperbolehkan untuk dilakukan. Tujuannya adalah

untuk menyusun hak serta keistimewaan setiap pegawai dengan cara

menetapkan dan mengelola pemisahan tugas yang tepat (Romney &

Steinbart, 2016).

5. Point Of Sale (POS)

Pengertian dari Point Of Sale (POS) yaitu merupakan kegiatan yang

berorientasi pada penjualan serta sistem yang membantu proses transaksi.

Setiap POS terdiri dari hardware berupa (Terminal/PC, Receipt Printer,

Cash Drawer, Terminal pembayaran, Barcode Scanner) dan software

berupa (Inventory Management, Pelaporan, Purchasing, Customer

Management, Standar Keamanan Transaksi, Return Processing) dimana

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

17

kedua komponen tersebut digunakan untuk setiap proses transaksi. POS

akan menjadi sangat penting di dunia bisnis karena POS diibaratkan berupa

terminal uang dimana tempat menerima pembayaran dari pembeli kepada

pedagang, karena pembayaran tersebut merupakan indikator bagi pebisnis

untuk mengukur tingkat pendapatan mereka (Permana & Faisal, 2015).

6. Komponen point of sales sistem.

Sumber : Roshandel, 2008.

Gambar 2.1 Block diagram point of sales system.

Sistem POS berisikan perangkat POS yang didalamnya ada central

processing unit (CPU), memori, dan penyimpanan. CPU melakukan

pemrosesan yang ditentukan berdasarkan program yang disimpan dalam

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

18

memori dan/atau penyimpanan dan menggunakan memori sebagai wilayah

kerja. Sistem POS dapat dihubungkan ke keyboard dan tampilan.

Pengguna dapat mengoperasikan sistem POS melalui keyboard. Pengguna

juga dapat mengoperasikan sistem POS menggunakan layar sentuh atau

input lain yang sesuai alat (Roshandel, 2008).

Printer dan penyimpanan eksternal terhubung ke sistem POS. Printer

dapat mencetak informasi penjualan untuk mencetak tanda terima untuk

diserahkan kepada pelanggan dan penyimpanan eksternal dapat

menyimpan informasi penjualan. Dalam contoh, penyimpanan eksternal

dapat merujuk ke back office sistem komputer dan jaringan perusahaan

(Roshandel, 2008).

Sistem POS juga terintegrasi dengan transaksi penanganan, seperti

laci uang tunai, unit pemrosesan kartu kredit, unit pengeluaran uang dan

sebagainya. Sistem POS terintegrasi perangkat telepon, seperti penerima

kabel dan nirkabel dan mikrofon. Contoh perangkat telepon adalah telepon

Voice Over Internet Protocol (VoIP). Telepon VoIP adalah pesawat

telepon yang dirancang khusus untuk digunakan dalam jaringan VoIP

dengan mengubah audio telepon standar menjadi format digital yang dapat

ditransmisikan melalui Internet, dan dengan mengubah sinyal telepon

digital yang masuk dari internet menjadi audio telepon standar. Telepon

VoIP memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan teknologi VoIP

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

19

tanpa melibatkan komputer pribadi, meskipun koneksi internet diperlukan

(Roshandel, 2008).

Sebagaimana dijelaskan di atas, sistem POS adalah alat dengan

mekanisme antarmuka manusia seperti keyboard, keypad numerik, layar

sentuh, pengenalan suara, atau mekanisme atau proses lain yang dirancang

khusus untuk melayani proses bisnis. Contoh alat POS yang digunakan

konsumen di toko ritel, bank, atau bandara. Contoh sistem POS lainnya

termasuk sistem POS ritel yang dioperasikan oleh personil toko ritel untuk

menentukan harga akurat, perhitungan pajak, dan transaksi dokumentasi

(tanda terima) untuk konsumen. (Roshandel, 2008).

7. Input, Proses dan Output Point Of Sales (POS).

Sumber : Permana & Faisal, 2015

Gambar 2.2 Input, Proses dan Output Point Of Sales (POS).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

20

POS terdiri dari input, proses, dan output. Input merupakan data yang

akan dimasukkan ke aplikasi, yang terdiri dari beberapa elemen seperti data

pengguna, data costumer, data supplier, data master barang serta data stock.

Proses POS merupakan hal yang berlangsung sesuai dengan proses bisnis

yang ada, meliputi aktivitas yang dilakukan berdasarkan input dari POS.

Kegiatannya berupa kelola stok barang, pembelian, penjualan, pembayaran

piutang, pembayaran hutang. Output yang dihasilkan berupa laporan utama

dari setiap proses yang ada, yang meliputi tutup inventory, backup

database, reporting, dan tutup aplikasi. (Permana dan Faisal, 2015).

Berikut data input, proses dan informasi output menurut Permana dan

Faisal (2015) :

a. Data input (masukan).

1) Data pengguna, data pengguna digunakan untuk mengelola

pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini dan digunakan

dalam proses login ketika awal menggunakan aplikasi ini, data

yang ada dalam data pengguna meliputi id user, nama, kata

sandi, jabatan dan kode pengguna.

2) Data pelanggan, data yang ada dalam data pelanggan berupa

kode pelanggan, nama pelanggan, nomor telepon dan nomor

faximilie.

3) Data pemasok, digunakan untuk mendata pemasok yang

melakukan transaksi, data yang ada dalam data pemasok

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

21

meliputi kode pemasok, nama pemasok, nomor telepon dan

nomor faximilie.

4) Ketegori barang, dilakukan untuk pemisahan jenis barang dan

dibutuhkan sebelum barang dimasukkan, terdapat ID kategori

dan deskripsi kategori.

5) Data Stok, terdapat tanggal, kriteria pencarian dan nilai

pencarian.

b. Proses

1) Kelola stok barang, mengelola perubahan stok barang akibat

terjadinya transaksi baik pembelian maupun penjualan.

2) Pembelian, mengelola pembelian termasuk retur pembelian,

ketika menjalankan proses ini pengguna harus memasukkan

nomor faktur dan nama pemasok dari barang yang dibeli,

kemudian pengguna dapat menambahkan barang yang telah

dibelinya dibagian bawah dari nomor faktur dan nama pemasok

sehingga proses pembelian dapat dilakukan.

3) Penjualan, proses penjualaan menampilkan secara urut dan

otomatis nomor faktur setiap kali transaksi. Pembayaran dalam

transaksi dapat melalui tunai ataupun hutang.

4) Pembayaran hutang, menampilkan hutang yang dimiliki dan

dapat memasukkan tanggal lunas dari hutang yang ada.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

22

5) Pembayaran piutang, menampilkan piutang yang dimiliki toko

dan dapat memasukkan tanggal lunas dari piutang yang ada.

c. Informasi output (keluaran).

1) Tutup inventory, menampilkan jumlah stok barang yang

tersedia serta dapat dilihat dan dicetak sesuai tanggal yang

ditentukan. Serta terdapat fitur pencarian data dengan berbagai

kriteria barang.

2) Backup database, bertujuan untuk membuat cadangan data

diluar aplikasi sehingga apabila ada kesalahan sistem dalam

aplikasi, dapat langsung dikembalikan seperti semula. Backup

database merupakan salah satu dari penerapan disaster

recovery plan (DRP).

3) Laporan, dapat ditampilkan berdasarkan kata kunci atau secara

keseluruhan dan sudah terintegrasi dengan pencetakan. Yang

dilaporkan berupa penjualan dan detail penjualan termasuk

retur penjualan, pembelian dan detail pembelian termasuk retur

pembelian, piutang, hutang, master barang dan pemasok.

4) Tutup aplikasi.

8. Ancaman dan pengendalian

Tabel 2.1 Ancaman dan pengendalian siklus pendapatan

Aktivitas Ancaman Pengendalian

Masalah-

masalah

umum

1. Data induk yang tidak

akurat atau tidak valid

2. Pengungkapan yang tidak

diotorisasi

1.1. Pengendalian integritas

pemrosesan data

1.2. Pembatasan akses ke

data induk

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review

23

3. Kehilangan atau

penghancuran data

4. Kinerja buruk

1.3. Tinjauan atas seluruh

perubahan terhadap data

induk

Entri

pesanan

penjualan

5. Pesanan yang tidak lengkap

atau tidak akurat

6. Pesanan yang tidak valid

2.1. Pengendalian akses

2.2. Enkripsi

3.1. Backup dan prosedur

pemulihan bencana

4.1. Laporan manajerial

Penerimaan

kas

7. Pencurian kas 5.1. Pengendalian edit entri

data

5.2. Pembatasan akses ke

data induk

6.1. Tanda tangan digital

atau tanda tangan tertulis

7.1. Pemisahan tugas

7.2. Setoran harian dari

seluruh penreimaan kas

7.3. Penggunaan EFT, FEDI,

dan peti uang

Sumber : Romney & Steinbart (2016)

Tabel 2.2 Aplikasi pengendalian untuk integritas pemrosesan

Tahap

proses

Ancaman/ risiko Pengendalian

Input - Tidak valid

- Tidak diotorisasi

- Tidak lengkap

- Tidak akurat

Bentuk desain, pembatalan dan

penyimpanan dokumen, otorisasi dan

pemisahan tugas pengendalian,

pemindaian visual, dan pengendalian

entri data.

Proses Kesalahan dalam output dan

data yang tersimpan

Pencocokan data, label file, total

batch, pengujian saldo cross-footing,

dan saldo nol, mekanisme menulis

perlindungan, pemrosesan database,

pengendalian integritas.

Output - Penggunaan laporan

hang tidak akurat atau

tidak lengkap

- Pengungkapan yang

tidak diotorisasi

informasi sensitif

- Kehilangan, perubahan,

atau pengungakapan

informasi transit

Pemeriksaan dan rekonsilias, enkripsi

dan pengendalian akses, pengecekan

berimbang, teknik pengakuan pesan.

Sumber : Romney & Steinbart (2016)