bab ii landasan teori dan pengembangan hipotesis a. …repository.radenfatah.ac.id/6954/2/skripsi...
TRANSCRIPT
25
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. TEORI SINYAL (SIGNALLING THEORY)
Teori Sinyal (signaling theory) merupakan salah satu pilar dalam
memahami manajemen keuangan diperusahaan, khususnya perusahaan perbankan
syariah. Sinyal ini berupa informasi yang menggambarkan mengenai apa yang
sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.
Informasi yang dikeluarkan oleh bank syariah merupakan hal yang penting,
karena akan berdampak terhadap keputusan investasi pihak diluar bank syariah
tersebut.1
Implikasi teori sinyal (signalling theory) ini adalah didasarkan bagaimana
seharusnya sebuah bank syariah memberikan sinyal kepada pengguna laporan
keuangan, sehingga pihak bank syariah terpacu untuk mengelola aset yang
dimilikinya secara efisien. Semakin efisien pengelolaan aset suatu bank syariah,
berarti sumber daya yang sedikit mampu dikelola dengan baik, sehingga mampu
menghasilkan manfaat dan keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini secara
otomatis akan mengurangi modal bank syariah, namun akan meningkatkan laba
yang disebabkan karena bank syariah mampu mengelola asetnya secara efisien
dan semakin besar Return on Assets (ROA) yang akan diperoleh.2
1 Eungene F Brigman dan Joel F Houaton. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta:
Erlangga, hlm. 36. 2 Maulia Azhari. 2019. Analisis Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2013-2017. Skripsi Universitas Sumatera
Utara, hlm. 16.
26
Kinerja yang baik tercermin didalam laporan keuangan merupakan sinyal
atau tanda bahwa bank syariah tersebut telah beroperasi dengan baik. Sinyal yang
baik akan ditanggapi dengan baik pula oleh pihak luar, karena respon pasar sangat
tergantung pada sinyal fundamental yang dikeluarkan oleh bank syariah. Dengan
demikian, bank syariah harus terus memberikan sinyal positif kepada para
nasabah dan masyarakat, agar keyakinan penuh dan jaminan keamanan terkait
dana yang telah disimpan pada bank syariah yang bersangkutan dapat diperoleh
oleh nasabah. Selain itu, memberikan kerja nyata untuk membuktikan bahwa bank
syariah tersebut lebih unggul dari pesaingnya, serta agar lebih dikenal oleh
masyarakat luas merupakan salah satu bentuk sinyal positif yang dapat dilakukan
oleh bank syariah.3
Dengan demikian, teori sinyal ini mengungkapkan bahwa semakin tinggi
nilai NPF (risiko pembiayaan) pada laporan keuangan bank syariah, maka
pandangan masyarakat terhadap bank syariah tersebut akan buruk, yang
menandakan bahwa bank syariah belum efisien dalam mengelola manajemen
keuangannya. Dan, apabila semakin tinggi nilai ROA (profitabilitas) serta CAR
(kecukupan modal) maka pandangan masyarakat terhadap bank syariah tersebut
akan baik, yang menandakan bahwa bank syariah tersebut telah mampu mengelola
keuangannya dengan baik. Dapat disimpulkan, ketika nilai NPF (risiko
pembiayaan), maka nilai ROA (profitabilitas) serta CAR (kecukupan modal) akan
menurun, ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif diantara variabel
tersebut. Hal ini diperkuat dengan data rasio keuangan yang terdapat pada Tabel
3 Triyani.2018. Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Office Channeling
terhadap Profitabilitas Unit Usaha Syariah Periode 2015-2017. Skripsi Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung, hlm. 19.
27
1.1. yang telah dipublikasikan pada website Otoritas Jasa Keuangan, terkhusus di
Laporan Statistik Perbankan Syariah.
1. Profitabilitas (Return on Assets)
Profitabilitas diartikan sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat kemampuan bank syariah dalam memperoleh keuntunganyang diharapkan.
Penggunaan rasio profitabilitas (ROA) dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama
laporan keuangan neraca dan laba rugi.4
Return on Asset (ROA) ialah rasio yang mengukur keuntungan bersih yang
diperoleh dari penggunaan aktiva. Rasio Return on Assets (ROA) merupakan
perbandingan antara laba bersih dengan total aset yang dimiliki perusahaan
perbankan yang menunjukkan kemampuan bank syariah dalam menghasilkan laba
dengan pengelolaan aset yang dimilikinya. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio
ini, maka semakin baik produktivitas aset bank syariah tersebut dalam
memperoleh keuntungan bersih. Hal ini juga akan berdampak pada meningkatnya
daya tarik bank syariah kepada investor.5
Didalam laporan keuangan bank syariah tercermin mengenai bagaimana
kemampuan bank syariah dalam memperoleh laba itu sendiri. Return on Assets
(ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan perbankan syariah dalam
4 Supriyono. 1999. Manajemen Biaya Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis Buku I Edisi I.
Yogyakarta: BPFE, hlm. 56. 5 Lidia Desiana, S.E, M. Si dan Fernando Africano, SEI., M.Si. 2017. Analisis Laporan
Keuangan (Teori dan Pemahaman Materi. Palembang: Penerbit Noer Fikri, hlm. 216.
28
memperoleh profitabilitas dengan kegiatan operasionalnya. Pada penelitian ini,
rasio profitabilitas yang digunakan adalah rasio Return on Assets (ROA).
Salah satu faktor mengapa dipilihnya rasio ini sebagai variabel terikat
(dependent) yaitu karena mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan
aset dapat mencerminkan tingkat efisiensi usaha suatu bank syariah. Semakin
besar Return on Assets (ROA) suatu bank syariah, maka semakin besar pula
keuntungan yang akan diraih oleh bank syariah tersebut, serta semakin baik pula
posisi penggunaan aset di dalam suatu bank syariah tersebut.
Profitabilitas pada penelitian ini, diukur dengan menggunakan indikator
rasio Return on Assets (ROA), dengan rumus sebagai berikut :6
ROA = Laba Sebelum Pajak X 100%
Total Aktiva
2. Risiko Pembiayaan (Non Performing Financing)
Risiko pembiayaan didefinisikan sebagai suatu risiko yang terjadi akibat
kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajiban kepada bank syariah sesuai
dengan kesepakatan awal. 7 Risiko pembiayaan merupakan risiko yang wajar
terjadi mengingat salah satu kegiatan operasional bank syariah adalah
menyalurkan dana kepada masyarakat, atau biasa disebut dengan pembiayaan
pada bank syariah.8 Untuk meminimalisir adanya risiko ini yang akan dihadapi
oleh bank syariah, maka sebelum memberikan pembiayaan, bank syariah terlebih
dahulu harus mengumpulkan berbagai informasi yang memadai tentang nasabah
6 Lidia Desiana, S.E, M. Si dan Aryanti, MM. 2017. Manajemen Keuangan Bank Syariah
(Teori dan Evaluasi). Palembang: Penerbit Noer Fikri, hlm. 152. 7 Ismail Nawawi Uha. 2011. Manajemen Risiko. Sidoarjo: Star Safira, hlm. 37. 8 DR. Andri Soemitra,M.A. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi Kedua.
Jakarta: Kencana, hlm. 208.
29
yang akan diberikan pembiayaan tersebut, salah satu contohnya adalah dengan
melakukan Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK (dulu disebut dengan BI
Checking).9
Beberapa faktor yang sering terjadi sehingga menyebabkan pembiayaan itu
menjadi kategori bermasalah, diantaranya sebagai berikut :10
a. Nasabah yang dengan sengaja tidak melakukan pembayaran angsuran
kepada bank syariah, karena nasabah yang bersangkutan tidak
memiliki kemauan untuk memenuhi kewajibannya tersebut.
b. Nasabah melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang
dibutuhkan terlalu besar. Hal ini juga akan berdampak terhadap
keuangan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan modal kerja.
c. Penyelewengan yang telah dilakukan oleh nasabah dengan
menggunakan dana pembiayaan tersebut tidak sesuai dengan tujuan
penggunaan (side streaming) diawal kesepakatan kedua belah pihak.
d. Adanya unsur ketidaksengajaan, misal terjadinya bencana alam,
ketidakstabilan perekonomian negara sehingga inflasi tinggi.
Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur variabel Risiko
pembiayaan pada penelitian ini adalah rasio Non Performing Financing (NPF).
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank syariah dalam mengelola
pembiayaan bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang
9 Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: RajaGrafindo Persada,
hlm. 109. 10 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, hlm. 261.
30
dimiliki oleh bank syariah.11 Non Performing Financing (NPF) merupakan suatu
perbandingan antara total pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang
telah diberikan bank syariah kepada nasabahnya.
Risiko pembiayaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan
indikator rasio Non Performing Financing (NPF), yang merupakan jumlah
pembiayaan yang bermasalah dan kemungkinan tidak dapat ditagih, semakin
besar nilai Non Performing Financing (NPF), maka akan menjadikan dampak
buruk bagi kinerja bank syariah tersebut, dengan rumus yang digunakan sebagai
berikut :12
NPF = Jumlah Pembiayaan Bermasalah X 100%
Total Pembiayaan
3. Likuiditas (Financing to Deposit Ratio)
Rasio Likuiditas bertujuan untuk mengukur kemampuan bank syariah dalam
memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Rasio ini menunjukkan
perbandingan antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar, serta
menunjukkan kemampuan bank syariah untuk menanggulangi hutang jangka
pendek dengan total aset lancar yang dimiliki.13 Tujuan utama dari rasio likuiditas
yaitu sebagai pengukur untuk menilai kemampuan bank syariah dalam memenuhi
kewajibannya.14
11 Lidia Desiana, S.E, M. Si dan Aryanti, MM. 2017. Manajemen Keuangan Bank
Syariah (Teori dan Evaluasi). Palembang: Penerbit Noer Fikri, hlm. 157. 12 Ibid, hlm. 158. 13 Dr. Kasmir, SE., M.M. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
hlm.226. 14 Lidia Desiana, S.E, M. Si dan Fernando Africano, SEI., M.Si. 2017. Analisis Laporan
Keuangan (Teori dan Pemahaman Materi. Palembang: Penerbit Noer Fikri, hlm. 198.
31
Financing to Deposit Ratio (FDR) didefinisikan sebagai rasio yang
menunjukkan kemampuan suatu bank syariah dalam menyediakan dana kepada
debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank syariah, maupun dana yang
dapat dikumpulkan dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Financing to Deposit
Ratio (FDR) dihitung dari perbandingan antara total pembiayaan dengan dana
pihak ketiga (tidak termasuk pembiayaan pada bank lain).15
Dana pihak ketiga yang dimaksud yaitu antara lain giro, tabungan, dan
deposito (tidak termasuk antarbank). Standar terbaik dalam Financing to Deposit
Ratio (FDR) adalah diatas 85%. Untuk dapat memperoleh Financing to Deposit
Ratio (FDR) yang maksimal, bank syariah harus konsisten dalam menjaga nilai
Non Performing Financing (NPF). Bank Indonesia menetapkan besarnya rasio
Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu 110%. Semakin tinggi Financing to
Deposit Ratio (FDR), maka laba perusahaaan perbankan semakin meningkat
(dengan asumsi bank syariah tersebut mampu menyalurkan pembiayaan dengan
efektif, sehingga pembiayaan macetnya akan kecil). Menurut Surat Edaran BI
Nomor/13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, rasio Financing to Deposit Ratio
(FDR) dapat dirumuskan sebagai berikut:16
FDR = Pembiayaan yang disalurkan X 100%
Total Dana Pihak Ketiga
15 Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, hlm.17. 16 Lidia Desiana, S.E, M. Si dan Aryanti, MM. 2017. Manajemen Keuangan Bank
Syariah (Teori dan Evaluasi). Palembang: Penerbit Noer Fikri, hlm. 158.
32
4. Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio)
Kecukupan Modal atau yang lebih dikenal dengan Capital Adequacy Ratio
adalah rasio yang menggambarkan seberapa jauh seluruh aktiva bank syariah yang
mengandung risiko (pembiayaan, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank
lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank syariah disamping memperoleh
dana-dana dari sumber-sumber di luar bank syariah tersebut, seperti dana dari
masyarakat, pinjaman, dan lain-lain. 17 Kecukupan Modal (CAR) didefinisikan
sebagai indikator terhadap kemampuan bank syariah untuk menutupi penurunan
aktivanya sebagai akibat dari kerugian–kerugian bank syariah yang disebabkan
oleh aktiva yang berisiko.18
Kecukupan Modal diukur dengan menggunakan indikator rasio Capital
Adequacy Ratio (CAR). Menurut Dendawijaya, Kecukupan Modal (CAR)
merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank
syariah yang mengandung unsur risiko yang ikut dibiayai dari modal sendiri bank
syariah, disamping mendapatkan dana dari berbagai sumber di luar bank syariah.19
Dan juga menurut Kasmir, Kecukupan Modal (CAR) merupakan
perbandingan rasio tersebut antara rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko dan sesuai ketentuan pemerintah. 20 Rasio tersebut dapat
dirumuskan dengan rumus :21
17 Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua.
Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm. 121. 18 Lidia Desiana, S.E, M. Si dan Aryanti, MM. 2017. Manajemen Keuangan Bank
Syariah (Teori dan Evaluasi). Palembang: Penerbit Noer Fikri, hlm. 144. 19Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia,
hlm. 121. 20 Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan Edisi Revisi 9. Jakarta: Rajawali Pers, hlm. 46. 21 Zainul Arifin. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,
hlm. 138.
33
CAR = Modal X 100%
ATMR
B. PENELITIAN TERDAHULU
Beragam penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena
penelitian ini akan mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya, walaupun
ruang lingkup yang hampir sama tetapi karena periode waktu, objek, dan alat
analisis yang digunakan berbeda, maka terdapat banyak hal yang tidak sama
sehingga dapat dijadikan referensi untuk saling melengkapi. Berikut adalah
penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka:
Tabel 2.1.
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Persamaan
Penelitian Hasil Penelitian
1. Misbahul
Munir
(2018)
Analisis
Pengaruh
CAR, NPF,
FDR dan
Inflasi
terhadap
Profitabilitas
Perbankan
Syariah
di Indonesia.
a. Peneliti
tidak
mengguna
kan
variabel
inflasi.
b. Peneliti
mengguna
kan path
analysis.
a. Menggun
akan
variabel
CAR,
NPF,
FDR, dan
ROA.
b. Objek
penelitian
pada
Perbankan
Syariah.
a. NPF
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROA.
b. CAR dan
FDR tidak
berpengaruh
terhadap
ROA.
2. Muhammad
Yusuf,
Surachman
Surjaatmadj
a (2018)
Analysis of
Financial
Performance
on
Profitability
with Non
Performance
Financing as
Variable
Moderation
(Study at
a. Peneliti
mengguna
kan
mediasi.
b. Peneliti
mengguna
kan
laporan
keuangan
triwulan
periode
a. Menggun
akan
pusposive
sampling.
a. CAR dan
FDR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Profitabilitas
34
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Persamaan
Penelitian Hasil Penelitian
Sharia
Commercial
Bank in
Indonesia
Period 2012–
2016).
2016-
2018.
3. Ni Putu
Sinta Wira
Putri dan I
Made Dana
(2018)
Pengaruh
NPL,
Likuiditas,
dan
Rentabilitas
terhadap
CAR pada
BPR
Konvensional
Skala
Nasional di
Indonesia.
a. Peneliti
tidak
mengguna
kan
variabel
Rentabilit
as
b. Peneliti
tidak
mengguna
kan objek
penelitian
BPR
Konvensi
onal.
a. Sumber
data
dalam
penelitian
adalah
data
sekunder.
a. NPL dan
ROA
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
CAR.
b. LDR tidak
berpengaruh
terhadap
CAR.
4. Fernando
Africano
(2016)
Pengaruh
NPF
Terhadap
CAR Serta
Dampaknya
Terhadap
Profitabilitas
Bank Umum
Syariah di
Indonesia.
a. Peneliti
mengguna
kan
variabel
NPF dan
FDR
sebagai
variabel
bebas.
a. Metode
penentuan
sampel
yang
digunakan
adalah
purposive
sampling.
b. Dengan
mengguna
kan path
analysis.
a. NPF
berpengaruh
negatif
terhadap ROA
dan CAR.
b. CAR
berpengaruh
negatif
terhadap
ROA.
c. CAR
memediasi
parsial
pengaruh NPF
terhadap
ROA.
5. Yuwita
Ariessa
Pravasanti
(2018)
Pengaruh
NPF dan
FDR
terhadap
CAR dan
Dampaknya
a. Peneliti
mengguna
kan CAR
sebagai
variabel
intervenin
a. Objek
penelitian
pada Bank
Umum
Syariah.
a. NPF tidak
berpengaruh
terhadap
CAR.
b. FDR
berpengaruh
35
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Persamaan
Penelitian Hasil Penelitian
terhadap
ROA Pada
Perbankan
Syariah di
Indonesia.
g.
b. Peneliti
mengguna
kan ROA
sebagai
variabel
terikat.
terhadap
CAR.
c. NPF dan FDR
berpengaruh
terhadap
ROA.
d. CAR tidak
berpengaruh
terhadap
ROA.
6. Farida
Shinta
Dewi, Rina
Arifati, dan
Rita Andini
(2016)
Analysis of
Effect of
CAR, ROA,
LDR,
COMPANY
SIZE, NPL,
and GCG to
Bank
Profitability
(Case Study
on Banking
Companies
Listed In BEI
Period 2010-
2013).
a. Peneliti
tidak
mengguna
kan objek
penelitian
BEI.
b. Peneliti
tidak
mengguna
kan
variabel
Company
Size dan
GCG.
a. Menggun
akan
Profitabili
tas
sebagai
variabel
terikat.
a. CAR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROA.
b. NPL tidak
berpengaruh
terhadap
ROA.
7. Rifka Nurul
Izzah,
Ahmad
Mulyadi
Kosim, dan
Syarifah
Gustiawati
(2019)
Pengaruh
Non
Performing
Financing
dan Capital
Adequacy
Ratio
Terhadap
Profitabilitas.
a. Peneliti
tidak
mengguna
kan CAR
sebagai
variabel
bebas.
a. Mengguna
kan
variabel
NPF
sebagai
variabel
bebas, dan
Profitabili
tas
sebagai
variabel
terikat.
a. NPF
berpengaruh
terhadap
ROA.
b. CAR tidak
berpengaruh
terhadap
ROA.
8. Dr. Irwan
Ch (2017)
The Effect of
Financial
Ratios on
Islamic Rural
Bank
Performance
a. Peneliti
mengguna
kan path
analysis.
a. Menggun
akan
variabel
NPF dan
FDR
sebagai
a. NPF
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
ROA.
36
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Persamaan
Penelitian Hasil Penelitian
in Indonesia. variabel
bebas.
b. Menggun
akan ROA
sebagai
variabel
terikat.
b. CAR dan
FDR tidak
berpengaruh
terhadap
ROA.
9. Zakizamani,
Hermanto
dan
Rr.Sripanca
watimartini
ngsih
(2018)
The Influence
of The
Macroecono
mic factors
as Measured
by Inflation,
Interest (BI
Rate) and
GDP
Growth,
Market Share
as measured
by the share
of bank
financing and
Bank Health
Levelmeasure
d by CAR,
FDR, NPF,
ROA to
Return On
Assets (ROA)
Islamic
Banking in
Indonesia.
a. Peneliti
tidak
mengguna
kan
variabel
Market
Share.
a. Menggun
akan
variabel
CAR,
FDR,
NPF, dan
ROA.
a. FDR tidak
berpengaruh
terhadap
ROA.
b. CAR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROA.
c. NPF
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
ROA.
10. Muhammad
Yusuf
(2017)
Dampak
Indikator
Rasio
Keuangan
terhadap
Profitabilitas
Bank Umum
Syariah di
Indonesia.
a. Peneliti
mengguna
kan path
analysis.
a. Mengguna
kan
variabel
Profitabili
tas
sebagai
variabel
terikat.
a. FDR dan NPF
berpengaruh
terhadap
ROA.
11. Intannes
Putri Basse
Analisa
Pengaruh
a. Peneliti
tidak
a. Menggun
akan
a. ROA dan
FDR
37
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Persamaan
Penelitian Hasil Penelitian
dan Ade
Sofyan
Mulazid
(2017)
Kualitas
Aset,
Likuiditas,
Efensiensi
Usaha dan
Profitabilitas
terhadap
Rasio
Kecukupan
Modal pada
Bank Umum
Syariah
Periode
2012-2015.
mengguna
kan
variabel
Efensiensi
Usaha.
b. Peneliti
tidak
mengguna
kan
periode
2012-
2015.
objek
penelitian
pada Bank
Umum
Syariah.
berpengaruh
negatif
terhadap
CAR.
b. NPF tidak
berpengaruh
terhadap
CAR.
12. Ana
Fitriyani,
Endang
Masitoh,
dan
Suhendro
(2019)
Pengaruh
Pembiayaan
Murabahah,
Mudharabah
dan Non
Performing
Financing
(NPF)
terhadap
Profitabilitas
Bank Umum
Syariah
Terdaftar di
Bank
Indonesia
tahun 2014-
2017 .
a. Peneliti
mengguna
kan
laporan
keuangan
triwulan
periode
2016-
2018.
b. Peneliti
tidak
mengguna
kan
variabel
Pembiaya
an
Murabaha
h, dan
Mudharab
ah.
a. Teknik
pengambil
an sampel
yang
digunakan
purposive
sampling.
b. Menggun
akan
objek
penelitian
Bank
Umum
Syariah.
a. NPF tidak
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas.
13. Nurismalatr
i (2019)
Sharia
Banks’
Performance
In Indonesia:
A Panel
Model
Approach.
a. Peneliti
tidak
mengguna
kan alat
perangkat
lunak
Stata 10.
a. Menggun
akan
variabel
NPF,
FDR,
CAR,
ROA.
a. CAR dam
FDR tidak
berpengaruh
terhadap
ROA.
14. Yudhistira
Ardana
Faktor
Eksternal dan
a. Peneliti
tidak
a. Menggun
akan
a. CAR dan
FDR tidak
38
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Persamaan
Penelitian Hasil Penelitian
(2018) Internal yang
Mempengaru
hi
Profitabilitas
Bank Syariah
di Indonesia .
mengguna
kan
variabel
REO dan
Inflation.
Profitabili
tas
sebagai
variabel
terikat.
b. Menggun
akan
objek
penelitian
pada Bank
Syariah.
berpengaruh
terhadap
ROA.
15. Komang
Triska
Ariwidanta
(2016)
Pengaruh
Risiko Kredit
Terhadap
Profitabilitas
Dengan
Kecukupan
Modal
Sebagai
Variabel
Mediasi.
a. Peneliti
menamba
hkan 1
variabel
bebasnya,
yaitu
Likuiditas
.
a. Menggun
akan
teknik
path
analysis.
a. NPL
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap CAR
dan ROA.
b. CAR
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
ROA.
c. CAR mampu
memediasi
NPL terhadap
ROA.
16. Moch Rizal
Maolany,
Nurhayati,
dan
Helliana
(2015)
Pengaruh
Likuiditas
dan
Profitabilitas
Terhadap
Kecukupan
Modal Pada
Bank Syariah
Mandiri
Periode
2008-2013.
a. Peneliti
mengguna
kan objek
penelitian
Bank
Umum
Syariah
periode
2016-
2018.
a. Menggun
akan
variabel
likuiditas
sebagai
variabel
bebas.
a. FDR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
CAR.
b. ROA
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
CAR.
39
Misbahul Munir22 dengan judul penelitian “ Analisis Pengaruh CAR, NPF,
FDR dan Inflasi terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia “. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa NPF berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA. Sementara variabel CAR, FDR dan inflasi tidak berpengaruh
terhadap ROA.
Muhammad Yusuf dan Surachman Surjaatmadja23 dengan judul penelitian ”
Analysis of Financial Performance on Profitability with Non Performance
Financing as Variable Moderation (Study at Sharia Commercial Bank in
Indonesia Period 2012–2016) “. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR
dan FDR berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan. Sementara
pembiayaan bermasalah (NPF) tidak berpengaruh mengenai hubungan antara
CAR dengan ROA, dan hubungan antara FDR dengan profitabilitas pada bank
umum syariah di indonesia periode tahun 2012-2016.
Fernando Africano 24 dengan judul penelitian “ Pengaruh NPF Terhadap
CAR serta Dampaknya Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
“. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap
ROA. NPF juga berpengaruh negatif terhadap CAR. CAR berpengaruh negatif
terhadap ROA. CAR memediasi parsial pengaruh NPF terhadap ROA.
22 Misbahul Munir. Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Journal of Islamic Economics, Finance, and
Banking Vol.1, No 1&2, Juni-Desember 2018, pp. 89-98, ISSN p:2622-4755 e:2622-4798. 23Muhammad Yusuf dan Surachman Surjaatmadja.Analysis of Financial Performance on
Profitability with Non Performance Financing as Variable Moderation (Study at Sharia
Commercial Bank in Indonesia Period 2012–2016).International Journal of Economics and
Financial Issues, 2018, 8(4), 126-132. ISSN: 2146-4138. 24 Fernando Africano. Pengaruh NPF Terhadap CAR Serta Dampaknya Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah
STIE MDP Vol. 6 No. 1 September 2016.
40
Yuwita Ariessa Pravasanti25 dengan judul penelitian ” Pengaruh NPF dan
FDR terhadap CAR dan dampaknya terhadap ROA Pada Perbankan Syariah di
Indonesia “. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPF berpengaruh tidak
signifikan terhadap CAR. FDR berpengaruh signifikan terhadap CAR. NPF
berpengaruh signifikan terhadap ROA. FDR berpengaruh signifikan terhadap
ROA. CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA.
Ni Putu Sinta Wira Putri, I Made Dana26 dengan judul penelitian “ Pengaruh
NPL, Likuiditas, dan Rentabilitas terhadap CAR Pada BPR Konvensional Skala
Nasional di Indonesia “. Penelitian ini menunjukkan bahwa NPL dan ROA
berpengaruh positif signifikan terhadap CAR. LDR berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap CAR.
Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, dan Rita Andini27 dengan judul penelitian
“ Analysis of Effect of CAR, ROA, LDR, Company Size, NPL, and GCG to Bank
Profitability (Case Study On Banking Companies Listed in BEI Period 2010-
2013) “. Penelitian ini menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal (CAR)
berpengaruh positif pada Return On Asset (ROA). Sementara, LDR, dan NPL
tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA).
25 Yuwita Ariessa Pravasanti. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya
terhadap ROA Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 4(03), 2018,
149, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534. 26 Ni Putu Sinta Wira Putri, I Made Dana. Pengaruh NPL, Likuiditas, dan Rentabilitas
terhadap CAR Pada BPR Konvensional Skala Nasional di Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud,
Vol. 7, No. 4, 2018: 1862-1891 ISSN : 2302-8912. 27 Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, dan Rita Andini. Analysis of Effect of CAR, ROA,
LDR, Company Size, NPL, and GCG to Bank Profitability (Case Study On Banking Companies
Listed in BEI Period 2010-2013. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016.
41
Rifka Nurul Izzah, Ahmad Mulyadi Kosim, dan Syarifah Gustiawati 28
dengan judul penelitian “ Pengaruh Non Performing Financing dan Capital
Adequacy Ratio terhadap Profitabilitas “. Penelitian ini menunjukan bahwa: (1)
Non Performing Financing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap (ROA).
(2) Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap
ROA. (3) Non Performing Financing dan Capital Adequacy Ratio berpengaruh
positif terhadap profitabilitas (ROA).
Dr. Irwan Ch29 dengan judul penelitian “ The Effect Of Financial Ratios On
Islamic Rural Bank Performance In Indonesia “. Penelitian ini menunjukkan
bahwa NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Namun, rasio
CAR dan FDR tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank
Umum Syariah di Indonesia. Sementara secara simultan, menunjukkan pengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA.
Zakizamani, Hermanto, dan Rr.Sripancawatimartiningsih 30 dengan judul
penelitian “ The Influence of The Macroeconomic factors As Measured by
Inflation, Interest (BI Rate) and GDP Growth, Market Share as measured by the
share of bank financing and Bank Health Level measured by CAR, FDR, NPF,
ROA to Return On Assets (ROA) Islamic Banking in Indonesia “. Penelitian ini
28 Rifka Nurul Izzah, Ahmad Mulyadi Kosim, dan Syarifah Gustiawati. 2019. Pengaruh
Non Performing Financing Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Profitabilitas. Al Maal:
Journal of Islamic Economics and Banking. E-ISSN: 2580-3816. 29 Dr. Irwan Ch. 2017.The Effect Of Financial Ratios On Islamic Rural Bank
Performance In Indonesia. International Journal Of Scientific & Technology Research Volume 6,
ISSUE 08, August 2017. ISSN 2277-8616. 30 Zakizamani, Hermanto, dan Rr.Sripancawatimartiningsih. 2018. The Influence of The
Macroeconomic factors As Measured by Inflation, Interest (BI Rate) and GDP Growth, Market
Share as measured by the share of bank financing and Bank Health Level measured by CAR, FDR,
NPF, ROA to Return On Assets (ROA) Islamic Banking in Indonesia. IOSR Journal of Business
and Management. (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. Volume 20, Issue 5.
Ver. V (May. 2018), PP 25-40.
42
menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan, CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Dan, NPF berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap ROA.
Muhammad Yusuf 31 dengan judul penelitian “ Dampak Indikator Rasio
Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia “. Penelitian
ini menunjukkan bahwa FDR, NPF memiliki pengaruh positif terhadap ROA.
Intannes Putri Basse dan Ade Sofyan Mulazid32 dengan judul penelitian “
Analisa Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Efensiensi Usaha dan Profitabilitas
terhadap Rasio Kecukupan Modal pada Bank Umum Syariah Periode 2012-2015
“. Penelitian ini menunjukkan bahwa ROA dan FDR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap CAR. Dan, NPF tidak berpengaruh terhadap CAR pada Bank
Umum Syariah periode 2010-2015.
Ana Fitriyani, Endang Masitoh, dan Suhendro33 dengan judul penelitian “
Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Non Performing Financing
(NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Terdaftar di Bank Indonesia
Tahun 2014-2017 “. Penelitian ini menunjukkan bahwa Non Performing
Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.
31 Muhammad Yusuf. 2017. Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 13 No. 2 Juni 2017: 141-
151 ISSN: 1829-9865. 32 Intannes Putri Basse dan Ade Sofyan Mulazid. 2017. Analisa Pengaruh Kualitas Aset,
Likuiditas, Efensiensi Usaha dan Profitabilitas terhadap Rasio Kecukupan Modal pada Bank
Umum Syariah Periode 2012-2015. Al-Tijary Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. P-ISSN: 2460-
9404; E-ISSN: 2460-9412 2017, Vol. 2, No. 2, Hal. 109-123. 33 Ana Fitriyani, Endang Masitoh, dan Suhendro. 2019. Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Mudharabah dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Terdaftar di Bank Indonesia Tahun 2014-2017. JURNAL WIDYA
GANESWARA VOLUME 28 NO 1 2019 ISSN : 0853-0521.
43
Nurismalatri 34 dengan judul penelitian “Sharia Banks’ Performance in
Indonesia : A Panel Model Approach“. Penelitian ini menunjukkan bahwa
penetrasi ROA perbankan syariah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
NPF dan BOPO. Sedangkan CAR dan FDR tidak mempengaruhi ROA.
Yudhistira Ardana35 dengan judul penelitian “ Faktor Eksternal dan Internal
yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia “. Penelitian ini
menunjukkan bahwa CAR, NPF, dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA.
Sedangkan, FDR dan REO berpengaruh terhadap ROA.
Komang Triska Ariwidanta36 dengan judul penelitian “ Pengaruh Risiko
Kredit terhadap Profitabilitas dengan Kecukupan Modal sebagai Variabel Mediasi
”. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kecukupan modal (CAR), risiko kredit (NPL) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), kecukupan modal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan kecukupan
modal (CAR) mampu memediasi pengaruh risiko kredit (NPL) terhadap
profitabilitas (ROA).
34 Nurismalatri. 2019. Sharia Banks’ Performance in Indonesia: A Panel Model
Approach. Jurnal Sekuritas, Vol.2, No.2 , Januari 2019. ISSN (online) : 2581-2777 & ISSN (print)
: 2581-2696. 35 Yudhistira Ardana. 2018. Faktor Eksternal dan Internal yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol. 13 No. 1 (2018) pp.
51-59. pISSN: 1829-8931. eISSN: 2550-0880. 36 Komang Triska Ariwidanta. 2016. Pengaruh Risiko Kredit terhadap Profitabilitas
dengan Kecukupan Modal sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 4,
2016: 2311-2340 ISSN : 2302-8912.
44
Moch Rizal Maolany, Nurhayati, Helliana 37 dengan judul penelitian “
Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Kecukupan Modal Pada Bank
Syariah Mandiri Periode 2008-2013 “. Penelitian ini menunjukkan bahwa
likuiditas yang diukur dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap kecukupan modal yang diukur dengan
Capital Adequacy Ratio (CAR). Sedangkan profitabilitas yang diukur dengan
Return on Assets (ROA) berpengaruh secara signifikan, akan tetapi memiliki
hubungan yang negatif terhadap kecukupan modal yang diukur dengan Capital
Adequacy Ratio (CAR). Sedangkan secara simultan pengaruh FDR dan ROA
terhadap CAR sebesar 36,7% sedangkan sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi oleh
faktor lain diluar variabel penelitian.
C. KERANGKA PEMIKIRIAN TEORITIS
Kerangka pemikiran diartikan sebagai model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai hal
penting. Maka dari itu, kerangka pemikiran teoritis yang disajikan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
37 Moch Rizal Maolany, Nurhayati, Helliana. 2015. Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap Kecukupan Modal Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008-
2013.Prosiding Penelitian SPeSIA 2015, Universitas Islam Bandung.
45
Gambar 2.1.
Kerangka Konseptual
Sumber : Dikembangkan dalam penelitian ini, 2020.
D. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Hipotesis didefinisikan sebagai proposisi yang akan diuji keberlakuannya,
atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.38 Hipotesis
juga dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih
harus diuji atau rangkuman simpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan
pustaka.39 Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya
melalui suatu pengujian atau test yang disebut tes hipotesis. Berdasarkan uraian
identifikasi masalah dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka
penelitian ini mengambil hipotesis atau dugaan sementara, yaitu sebagai berikut :
38 Prasetyo, Bambang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatfif. Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Rajawali Pers, hlm. 76. 39 Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi Dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, hlm. 67.
Risiko Pembiayaan
(NPF) / X1 Profitabilitas
(ROA) / Y
Kecukupan Modal
(CAR) / M
Likuiditas
(FDR) / X2
46
1. Pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan teori sinyal, dengan mempublikasikan laporan keuangan bank
syariah yang menampilkan rasio NPF (risiko pembiayaan) tinggi, yang artinya
itu menandakan bahwa pengelolaan pembiayaan pada bank syariah tersebut
ialah kurang efektif, sehingga menjadi sinyal buruk dari bank syariah kepada
nasabah, yang akan mempengaruhi bank syariah untuk memperoleh laba, serta
dapat berdampak buruk terhadap ROA (profitabilitas) bank syariah tersebut.
Maka dengan itu, rasio NPF (risiko pembiayaan) yang tinggi menjadi sinyal
buruk dari bank syariah terhadap masyarakat.
Risiko Pembiayaan (NPF) merupakan pembiayaan bermasalah, sehingga
terjadi keterlambatan dalam pembayaran angsuran. Hal ini sangat
mempengaruhi profitabilitas bank syariah. NPF berkaitan dengan pembiayaan
bank syariah kepada nasabahnya. Semakin tinggi NPF maka pendapatan akan
menurun, dan hal ini menyebabkan tingkat keuntungan bank syariah akan
mengalami penurunan. Maka dari itu, arah hubungan yang timbul antara NPF
terhadap ROA adalah negatif.40
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Nurismalatri (2019), serta Yuwita
Ariessa Pravasanti (2018) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa Risiko
Pembiayaan (NPF) berpengaruh negatif (-) dan signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA).
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
40Dr. Irwan Ch. 2017.The Effect Of Financial Ratios On Islamic Rural Bank Performance
In Indonesia. International Journal Of Scientific & Technology Research Volume 6, ISSUE 08,
August 2017. ISSN 2277-8616, hlm. 389.
47
H1= Diduga Risiko Pembiayaan (NPF) berpengaruh negatif (-) dan
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
2. Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan teori sinyal, dengan semakin rendahnya FDR yang tercermin
didalam laporan keuangan bank syariah, menunjukkan adanya sinyal bahwa
bank syariah tersebut belum mampu dalam menjaga tingkat likuiditasnya yang
dilihat dari kurangnya efektivitas dalam menyalurkan pembiayaan. Sebaliknya,
apabila semakin tinggi FDR (likuiditas) dalam batas tertentu, maka
memberikan sinyal baik kepada nasabah bahwa akan semakin meningkat pula
laba bank syariah tersebut, dengan asumsi bank syariah mampu menyalurkan
dananya untuk pembiayaan yang efektif. Maka dari itu, FDR yang tinggi
menjadi sinyal baik dari bank syariah kepada nasabahnya.
Likuiditas (FDR) merupakan kemampuan bank syariah dalam
menyediakan dana dan menyalurkan dana kepada nasabah, dan memiliki
pengaruh terhadap ROA (profitabilitas). Apabila bank syariah mampu
menyediakan dana dan menyalurkan dana kepada nasabah secara tepat, maka
akan meningkatkan return yang didapat dan berpengaruh terhadap
meningkatnya ROA (profitabilitas) yang akan diperoleh oleh bank syariah
tersebut. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang berarti bahwa
48
setiap peningkatan terhadap likuiditas akan diikuti juga dengan peningkatan
terhadap profitabilitas.41
Hal ini diperkuat dengan penelitian Muhammad Yusuf, Surachman
Surjaatmadja (2018), serta Yudhistira Ardana (2018) yang menyatakan bahwa
Likuiditas (FDR) berpengaruh positif (+) dan signifikan terhadap Profitabilitas
(ROA).
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H2 = Diduga Likuiditas (FDR) berpengaruh positif (+) dan signifikan
terhadap Profitabilitas (ROA).
3. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan teori sinyal, bank syariah memberikan sinyal positif dengan
cara mempublikasikan laporan keuangan, kecukupan modal (CAR) yang kuat
akan mampu mempertahankan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank
syariah. Maka dari itu, dengan semakin kuatnya nilai Capital Adequacy Ratio
pada laporan keuangan, maka akan meningkatkan kepercayaan nasabah,
sehingga berdampak baik kepada keuntungan bank syariah tersebut. Dan
dengan demikian, menjadi sinyal baik dari bank syariah kepada nasabahnya.
Kecukupan Modal (CAR) merupakan kemampuan bank syariah dalam
menyediakan modal sehingga mampu memperoleh keuntungan. Semakin tinggi
modal disuatu bank syariah maka nilai ROA akan mengalami peningkatan.
41 Muhammad Yusuf. 2017. Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 13 No. 2 Juni 2017: 141-
151 ISSN: 1829-9865, hlm. 149.
49
Kenaikan nilai CAR yang tidak diimbangi oleh kenaikan pembiayaan yang
baik, maka laba yang dihasilkan tidak baik. Naik dan turunnya nilai CAR
mempengaruhi laba, ini menunjukkan bahwa Kecukupan Modal (CAR)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).42
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Zakizamani, Hermanto, dan
Rr.Sripancawatimartiningsih (2018), Muhammad Yusuf (2017), serta Farida
Shinta Dewi, Rina Arifati, dan Rita Andini (2016) yang menyatakan bahwa
Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh positif (+) dan signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA).
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H3 = Diduga Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh positif (+) dan
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
4. Pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) terhadap Kecukupan Modal
(CAR)
Berdasarkan teori sinyal, bank syariah memberikan sinyal negatif dengan
cara mempublikasikan laporan keuangan rasio NPF tinggi, nilai Risiko
Pembiayaan (NPF) yang tinggi akan menurunkan nilai Kecukupan Modal
(CAR), dikarenakan Kecukupan Modal (CAR) digunakan oleh bank syariah
dalam menutupi penurunan aktiva yang disebabkan karena adanya pembiayaan
42 Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, dan Rita Andini. Analysis of Effect of CAR, ROA,
LDR, Company Size, NPL, and GCG to Bank Profitability (Case Study On Banking Companies
Listed in BEI Period 2010-2013. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016.
50
macet. Maka dengan itu, rasio NPF yang tinggi menjadi sinyal buruk dari bank
syariah kepada masyarakat.
Semakin besar risiko pembiayaan yang dihadapi suatu bank syariah, akan
berdampak terhadap peningkatan pembentukan cadangan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dari modal yang dimiliki, sehingga
berkurangnya bagian dari modal yang merupakan komponen kecukupan
modal. Dengan demikian hubungan Risiko Pembiayaan (NPF) terhadap
Kecukupan Modal (CAR) adalah negatif dan signifikan.43
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Fernando Africano (2016), serta
Komang Triska Ariwidanta (2016) yang menunjukkan bahwa Risiko
Pembiayaan berpengaruh negatif (-) dan signifikan terhadap Kecukupan
Modal.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H4 = Diduga Risiko Pembiayaan (NPF) berpengaruh negatif (-) dan
signifikan terhadap Kecukupan Modal (CAR).
5. Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Kecukupan Modal (CAR)
Berdasarkan teori sinyal, dengan nilai FDR yang tinggi pada laporan
keuangan, menggambarkan bahwa bank syariah mampu menjaga aset
lancarnya, sehingga akan berdampak kepada tingginya modal untuk kegiatan
operasional di bank syariah tersebut. Maka dari itu, FDR yang tinggi menjadi
43 Fernando Africano. Pengaruh NPF Terhadap CAR Serta Dampaknya Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah
STIE MDP Vol. 6 No. 1 September 2016, hlm. 68.
51
sinyal baik dari bank syariah kepada nasabah, bahwa bank syariah tersebut
telah baik dalam mengelola aset keuangannya.
Jika semakin besar nilai FDR, mengindikasikan jumlah pembiayaan yang
diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat pun lebih besar, dengan begitu
maka akan meningkatkan profitabilitas bank syariah, yang dimana akan
dialokasikan kepada modal bank syariah tersebut, sehingga semakin besar
CAR yang akan diperoleh oleh bank syariah. FDR berpengaruh positif
terhadap tingkat CAR. Semakin tinggi nilai FDR, maka akan berdampak pada
meningkatnya CAR bank umum syariah.44
Hal ini diperkuat dengan penelitian Yuwita Ariessa Pravasanti (2018),
serta Moch Rizal Maolany, Nurhayati, dan Helliana (2015) menunjukkan
bahwa Likuiditas berpengaruh positif (+) dan signifikan terhadap Kecukupan
Modal.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H5 = Diduga Likuiditas (FDR) berpengaruh positif (+) dan signifikan
terhadap Kecukupan Modal (CAR).
44 Moch Rizal Maolany, Nurhayati, Helliana. 2015. Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap Kecukupan Modal Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008-2013.
Prosiding Penelitian SPeSIA 2015, Universitas Islam Bandung, hlm. 179.
52
6. Pengaruh Kecukupan Modal sebagai variabel intervening antara
Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas
Kecukupan Modal (CAR) sebagai variabel intervening pengaruh Risiko
Pembiayaan (NPF) terhadap Profitabilitas (ROA), hal ini dikarenakan
Kecukupan Modal (CAR) yang merupakan rasio permodalan menjadi faktor
penentu Bank Syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun
apabila Kecukupan Modal (CAR) nilainya terlalu tinggi, maka dapat
mengakibatkan banyak dana yang tidak dikelola dengan baik oleh manajemen
bank syariah, hal ini akan berpengaruh terhadap turunnya Profitabilitas (ROA)
Bank Syariah, maka dengan ini Kecukupan Modal (CAR) bisa memediasi
pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) terhadap Profitabilitas (ROA).45
Hal ini diperkuat dengan penelitian Fernando Africano (2016), serta
Komang Triska Ariwidanta (2016) yang menunjukkan bahwa Risiko
Pembiayaan (NPF) berpengaruh terhadap Kecukupan Modal (CAR). Serta,
hasil penelitian Zakizamani, Hermanto, dan Rr.Sripancawatimartiningsih
(2018), Muhammad Yusuf (2017), serta Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, dan
Rita Andini (2016) yang menyatakan bahwa Kecukupan Modal (CAR)
berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA). Maka dari itu, Kecukupan Modal
(CAR) mampu memediasi pengaruh Risiko Pembiayaan (NPF) terhadap
Profitabilitas (ROA).
45 Chairul Adhim. 2018. Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Efisiensi Manajemen
terhadap Profitabilitas melalui Permodalan (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.1, Januari 2018, p 1-10. p-ISSN : 1829-7528.
e-ISSN : 2581-1584.
53
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H6 = Diduga Kecukupan Modal (CAR) memediasi pengaruh Risiko
Pembiayaan (NPF) terhadap Profitabilitas (ROA).
7. Pengaruh Kecukupan Modal sebagai variabel intervening antara
Likuiditas terhadap Profitabilitas
Kecukupan Modal (CAR) sebagai variabel intervening pengaruh
Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA), hal ini dikarenakan
Kecukupan Modal (CAR) yang merupakan rasio permodalan menjadi faktor
penentu Bank Syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, baik dalam
menghimpun dana maupun menyalurkannya kembali kepada nasabah. Namun
apabila Kecukupan Modal (CAR) nilainya terlalu tinggi, maka dapat
mengakibatkan banyak dana yang tidak dikelola dengan baik oleh manajemen
bank, hal ini akan berpengaruh terhadap turunnya Profitabilitas (ROA) Bank
Syariah, maka dengan ini Kecukupan Modal (CAR) bisa memediasi pengaruh
Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA).46
Hal ini diperkuat dengan penelitian Yuwita Ariessa Pravasanti (2018),
serta Moch Rizal Maolany, Nurhayati, dan Helliana (2015) yang menyatakan
bahwa Likuiditas (FDR) berpengaruh terhadap Kecukupan Modal (CAR).
Serta, hasil penelitian Zakizamani, Hermanto, dan Rr.Sripancawatimartiningsih
46 Chairul Adhim. 2018. Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Efisiensi Manajemen
terhadap Profitabilitas melalui Permodalan (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.1, Januari 2018, p 1-10. p-ISSN : 1829-7528.
e-ISSN : 2581-1584.
54
(2018), Muhammad Yusuf (2017), serta Farida Shinta Dewi, Rina Arifati, dan
Rita Andini (2016) yang menyatakan bahwa Kecukupan Modal (CAR)
berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA). Maka dari itu, Kecukupan Modal
(CAR) mampu memediasi pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas
(ROA).
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis berikut:
H7 = Diduga Kecukupan Modal (CAR) memediasi pengaruh Likuiditas
(FDR) terhadap Profitabilitas (ROA).