bab ii landasan teori dan penelitian yang …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/t1... ·...

13
5 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Kita sudah sangat terbiasa dengan istilah belajar, bahkan hampir setiap kegiatan selalu ada aspek belajarnya. Ada kegiatan belajar misalnya belajar tentang sejarah kehidupan masa pra aksara, belajar membaca dan menulis, kegiatan belajar naik sepeda motor, dan lain-lain. Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut (Sardiman AM, 2007) a. Cronbach memberikan definisi: ”Learning is shown by a change in behavior as a result of experience” (Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman) b. Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction” (Belajar adalah dilakukan dengan mengamati, membaca, menirukan mencoba, mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan) c. Geoch mengatakan: “Learning is a change in performance as a result of practice” (Belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktik) d. Gagne, Belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Maka belajar merupakan perubahan (change) tingkah laku (behavior) atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Dalam pengertian luas, belajar

Upload: dinhhanh

Post on 18-Aug-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

5

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Belajar

Kita sudah sangat terbiasa dengan istilah belajar, bahkan hampir setiap

kegiatan selalu ada aspek belajarnya. Ada kegiatan belajar misalnya belajar

tentang sejarah kehidupan masa pra aksara, belajar membaca dan menulis,

kegiatan belajar naik sepeda motor, dan lain-lain.

Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai

berikut (Sardiman AM, 2007)

a. Cronbach memberikan definisi: ”Learning is shown by a change in

behavior as a result of experience” (Belajar adalah perubahan tingkah

laku sebagai hasil pengalaman)

b. Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to

imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction” (Belajar

adalah dilakukan dengan mengamati, membaca, menirukan mencoba,

mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan)

c. Geoch mengatakan: “Learning is a change in performance as a result of

practice” (Belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktik)

d. Gagne, Belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah perilakunya

sebagai akibat pengalaman.

Maka belajar merupakan perubahan (change) tingkah laku (behavior) atau

penampilan dengan serangkaian kegiatan. Dalam pengertian luas, belajar

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

6

dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi

seutuhnya. Dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan

materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian

bahwa belajar adalah penambahan pengetahuan.

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka

mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka

mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan),

kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan

kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai

dengan potensinya).

Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode

perkembangan yang sangat pesat, dari segala aspek. Perkembangan yang

sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, adalah perkembangan aspek

kognitif, psikomotor, dan afektif.

Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu

yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP, merupakan ‘period of formal

operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan

berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna

(meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkrit atau bahkan objek yang

visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif.

Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan

dalam Multiple Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu:

(1) kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional),

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

7

(2) kecerdasan logis-matematis (kemampuan berfikir runtut), (3) kecerdasan

musikal (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada dan irama), (4)

kecerdasan spasial (kemampuan membentuk imaji mental tentang realitas), (5)

kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan motorik

yang halus), (6) kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri

sendiri dan mengembangkan rasa jati diri), (7) kecerdasan antar pribadi

(kemampuan memahami orang lain).

Kegiatan belajar cenderung diketahui sebagai suatu proses psikologis,

terjadi dalam diri seseorang, sehingga sulit diketahui dengan pasti bagaimana

terjadinya maka muncul beberapa teori:

a. Teori Belajar menurut ilmu jiwa daya

Menurut Witherington jiwa manusia terdiri dari bermacam daya yang

dapat dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya

b. Teori Belajar menurut jiwa gestalt

Keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian/unsur. Tokoh yang

merumuskan kegiatan pengamatan dimana keterlibatan semua panca indra

diperlukan adalah Koffka

c. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi

Keseluruhan sebenarnya terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsurnya

1). Teori Konektionisme

Menurut Thorndike dasar dari belajar adalah asosiasi antara kesan

panca indra (sense impression) dengan impuls untuk bertindak (impuls

to action)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

8

2). Teori Conditioning

Berdasar percobaan Pavlov seseorang akan melakukan kebiasaan

karena adanya tanda yang dilakukan berkali-kali dan sering diulangi.

d. Teori Konstruktivisme

Pengetahuan kita adalah bentukan kita sendiri. Menurut Von

Glasersfeld pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3). Dari sisi guru tindak

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil

belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Dengan

demikian pada dasarnya hasil belajar merupakan kemampuan baru yang telah

dimiliki sebelumnya. Kemampuan baru itu diperoleh melalui pengalaman

yang mengarah kepada penguasaan kecakapan dan kebiasaan.

Hasil belajar didapat setelah melalui proses belajar mengajar. Menurut

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:106) yang menjadi petunjuk

suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai

berikut:

a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun kelompok

b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa, baik

secara individual maupun kelompok.

Seorang guru haruslah menolong siswa agar belajar secara berhasil.

Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

9

Proses belajar merupakan hal yang kompleks, dimana siswa menghadapi

masalah yang apabila siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut ia tidak

belajar dengan baik. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) faktor yang

dihadapi siswa yang berpengaruh pada proses belajar adalah:

a) Faktor intern

1) Sikap terhadap belajar; kemampuan memberikan penilaian tentang

sesuatu

2) Motivasi belajar; kekuatan mental yang mendorong proses belajar

3) Konsentrasi belajar; kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran

4) Mengolah bahan ajar; kemampuan menerima isi dan cara pemerolehan

ajaran sehingga bermakna

5) Menyimpan perolehan hasil belajar, kemampuan menyimpan isi pesan

dan cara perolehan pesan.

6) Menggali hasil belajar yang tersimpan

7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar

8) Rasa percaya diri

9) Intelegensi dan keberhasilan belajar

10) Kebiasaan belajar

11) Cita-cita siswa

b) Faktor ekstern

1) Guru sebagai pembina siswa belajar

2) Prasarana dan sarana pembelajaran

3) Kebijakan penilaian

4) Lingkungan sosial siswa di sekolah

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

10

5) Kurikulum sekolah

3. Pengertian Alat Peraga

Pembelajaran adalah suatu kegiatan agar proses belajar seseorang

atau sekelompok orang dapat berlangsung. Pendekatan pembelajaran dapat

digunakan untuk menetapkan strategi dan langkah-langkah pembelajaran demi

tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Anderson ada dua pendekatan

yakni teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat

pada siswa). Byron menggunakan istilah ekspositori dan inkuiri. Kedua

pendekatan sama-sama mengandung prinsip keterlibatan subyek belajar hanya

kadarnya yang berbeda.

Kata Media berasal dari bahasa latin, bentuk jamak dari medium

yang berarti perantara atau pengantar. Dapat dipahami media adalah alat bantu

apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guru mencapai tujuan

pengajaran (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:121).

Di dalam proses belajar mengajar di sekolah tidak dapat diingkari

bahwa siswa kadang merasa bosan dan kelelahan, yang mungkin disebabkan

oleh penjelasan guru yang belum dicerna dan dipahami. Pengajaran yang

kondusif adalah kondisi belajar yang menyenangkan bagi anak didik.

Penjelasan yang guru berikan ditambah dengan menghadirkan alat bantu lebih

mendukung untuk menguraikan fakta, konsep atau prinsip. Efektifitas

pemahaman anak didik lebih terjamin.

Alat peraga adalah suatu alat bantu dalam belajar mengajar untuk

mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapakan, serta dapat mendorong

dan menantang perkembangan anak. Kita dapat mengusahakan hal ini dengan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

11

jalan menyediakan di dalam ruang kelas berbagai sudut, seperti sudut science,

sudut matematika, sudut art, sudut perpustakaan, dan lain-lain

(Pakasi, 1985:39)

4. Pengertian IPS.

Sardiman A.M. dkk (2004) mengambil berbagai pendapat tentang

definisi Ilmu Pengetahuan Sosial;

a) Numan Somantri, IPS adalah program pendidikan yang memilih bahan

pendidikan dari ilmu-ilmu sosial dan humanity (ilmu pendidikan dan

sejarah) yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk

tujuan pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan kebudayaan Indonesia

b) A.Kosasih Djahiri, IPS adalah pelajaran yang merupakan suatu fusi atau

paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial atau suatu pelajaran yang

menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial

c) A.Azis Wahab, IPS adalah sejumlah konsep mata pelajaran ilmu sosial dan

ilmu lainnya yang dipadukan berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan yang

bertujuan membahas masalah-masalah sosial atau bermasyarakat dan

kemasyarakatan untuk mencapai tujuan khusus pendidikan melalui

program pengajaran IPS pada tingkat persekolahan.

d) Edgar B. Wesley, Studi social merupakan bagian atau aspek-aspek ilmu-

ilmu sosial yang telah dipilih dan disesuaikan dengan maksud digunakan

di sekolah atau situasi pengajaran lain.

e) Paul Mathias, Studi sosial merupakan pelajaran tentang manusia dalam

masyarakat pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

12

f) John Jarolimek, Pengetahuan social adalah bagian dari kurikulum sekolah

dasar yang mengambil subject matter content dari ilmu-ilmu social seperti

sejarah, sosiologi, politik, psikologi, filosofi, antropologi dan ekonomi.

g) Leonard s. Kenworthy, Pengetahuan Sosial adalah studi tentang manusia

untuk menolong siswa mengenal dirinya sendiri maupun dengan orang

lain, di dalam suatu masyarakat yang bervariasi, baik karena perbedaan

tempat atau waktu sebagai individu maupun kelompok dalam memenuhi

kebutuhannya melalui berbagai institusi seperti halnya manusia mencari

kepuasan batin dan masyarakat yang baik.

Tujuan utama pengetahuan social ialah memperkaya dan

mengembangkan kehidupan peserta didik dengan mengembangkan

kemampuannya (abilities and power) dalam lingkungannya dan melatih

mereka untuk menempatkan dalam masyarakat demokarasi, di mana mereka

menjadikan negaranya menjadi tempat hidup yang lebih baik.

Di Indonesia Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah memiliki

tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi warganegara yang baik

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan menitik beratkan pada

pengembangan individu yang dapat memahami masalah-masalah yang

berada dalam lingkungan, baik yang berasal dari lingkungan sosial yang

membahas interaksi antar manusia, dan lingkungan alam yang membahas

interaksi antar manusia derngan lingkungannya baik sebagai individu

maupun sebagai anggota masyarakat, dapat berpikir kritis dan kreatif dan

dapat melanjutkan nilai-nilai budaya bangsa

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

13

IPS merupakan suatu mata pelajaran yang menelaah masalah-

masalah dalam masyarakat yang muncul seiring perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan komunikasi, dengan menekankan pada

masalah sosial budaya di masyarakat lingkungannya dan negara lain pada

masa lampau, sekarang untuk mengantisipasi perubahan social budaya

beserta pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup manusia di masa yang

akan datang

Pengetahuan sosial merupakan perwujudan dari suatu pendekatan

inter disiplin dari pelajaran ilmu-ilmu social dengan mengintegrasikan

bahan/materi atau konsep-konsep ilmu sosial tersebut untuk memahami

masalah-masalah sosial yang diberikan di sekolah sebagai suatu program

pengajaran.

5. Hakekat dan Ruang Lingkup IPS SMP

A). Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai

SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,

dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs

mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan

Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat

menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,

serta warga dunia yang cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi

tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

14

perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis

terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam

pada bidang ilmu yang berkaitan.

B). Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

15

C). Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai

berikut.

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

6. Pengertian Sejarah

Banyak pernyataan tentang pengertian atau definisi sejarah . Secara

etimologis berasal dari bahasa Arab “Syajara”, artinya terjadi. Sedangkan

kata “Syajaratun” artinya pohon . Pohon mengandung pengertian suatu

percabangan genealogis dari suatu kelompok keluarga tertentu yang kalau

dibuat bagannya menyerupai profil yang ke atas penuh dengan cabang-cabang

serta rantingnya serta ke bawah menggambarkan percabangan dari akar-

akar,dari akar yang lebih besar sampai akar rambutnya. Dengan demikian kata

syajarah mula –mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah/keturunan (I G

Widya,1998:6)

Kata lain dalam bahasa Arab yang artinya hampir sama yaitu kata

tarikh. Di berbagai daerah di Indonesia digunakan istilah yang berbeda untuk

menyatakan masa lampau seperti silsilah, riwayat, hikayat atau babad.

Dalam bahasa Jerman yaitu kata “geschichte” (dari kata geschiehen yang

berarti terjadi). Dalam bahasa Inggris yaitu kata “history” (berasal dari bahasa

Yunani istoria yang dimaknai penelaahan sistematis terhadap masa lampau

manusia)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

16

Sebagai sebuah kata, sejarah memiliki arti yang beragam. Paling tidak

ada tiga pengertian/makna dari istilah sejarah

a) Pertama sejarah dalam arti objektif adalah masa lampau manusia atau

sebagai aktualitas yaitu kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan

pikiran, perasaan, perilaku, tindakan dan segala sesuatu yang telah dialami

manusia. Sejarah sebagai peristiwa sesuai dengan yang ada di alam

b) Kedua sejarah dalam arti subjektif adalah konstruk atau kisah atas masa

lampau manusia. Sejarah merupakan rekaan hasil rekonstruksi manusia.

c) Ketiga Sejarah sebagai ilmu adalah disiplin atau ilmu tentang masa lampau

manusia.

Dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah rekonstruksi fakta-fakta masa

lampau. Suatu studi tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di

waktu yang lampau dan yang telah maninggalkan jejaknya di waktu sekarang.

Rekonstruksi sejarah adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan,

dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Sejarah bersifat kongkrit dan

manusiawi berbeda dengan filsafat yang cenderung abstrak dan berkutat pada

persoalan moral. Berbeda dengan ilmu alam yang bertujuan menamukan

hokum-hukum umum sejarah merekonstruksi hal yang unik bersifat ideografis

dan terperinci. Berbeda dengan sastra yang merupakan pekerjaan imajinatif

yang kebenarannya mutlak ditentukan penulis, sejarah sangat terikat dengan

fakta. Seorang sejarawan dapat menulis apa saja asal memenuhi syarat untuk

disebut sejarah.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau

17

B. Penelitian terapan yang relevan

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor,

diantaranya faktor kemampuan dasar dan proses pembelajarannya.

Kemampuan dasar sangat menentukan, karena kemampuan dasar yang rendah

sulit unuk memperoleh hasil yang tinggi. Tetapi dengan mengupayakan

pembelajaran yang maksimal diharapkan dapat diperoleh hasil belajar yang

optimal.

Selama ini proses pembelajaran IPS cenderung berpusat pada guru dan

hasil belajar siswa masih relatif kurang. Berdasar hasil penelitian penggunaan

alat peraga Kartu Soal dan Kartu Jawaban untuk meningkatkan hasil belajar

siswa telah dilakukan oleh Nining Catur Ningrum pada kelas V SDN Gejayan

Pakis Magelang tahun pelajaran 2009/2010 dapat meningkatkan hasil belajar

siswa khususnya pada pelajaran IPS. Karenanya peneliti mencoba

menggunakan alat peraga Kartu Soal dan Kartu Jawaban dengan beberapa

perubahan untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada Kelas VII B di SMP

Negeri 2 Mrebet Kabupaten Purbalingga

C. Hipotesis

Hipotesis yang penulis ajukan adalah Hasil Belajar IPS Sejarah dapat

ditingkatkan dengan menggunakan Kartu Soal dan Kartu Jawaban pada kelas

VII B SMP Negeri 2 Mrebet Kabupaten Purbalingga Semester Gasal Tahun

Pelajaran 2011/2012.