bab ii landasan teori dan penelitian yang …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/t1... ·...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/1.jpg)
5
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Kita sudah sangat terbiasa dengan istilah belajar, bahkan hampir setiap
kegiatan selalu ada aspek belajarnya. Ada kegiatan belajar misalnya belajar
tentang sejarah kehidupan masa pra aksara, belajar membaca dan menulis,
kegiatan belajar naik sepeda motor, dan lain-lain.
Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai
berikut (Sardiman AM, 2007)
a. Cronbach memberikan definisi: ”Learning is shown by a change in
behavior as a result of experience” (Belajar adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil pengalaman)
b. Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to
imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction” (Belajar
adalah dilakukan dengan mengamati, membaca, menirukan mencoba,
mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan)
c. Geoch mengatakan: “Learning is a change in performance as a result of
practice” (Belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktik)
d. Gagne, Belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman.
Maka belajar merupakan perubahan (change) tingkah laku (behavior) atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan. Dalam pengertian luas, belajar
![Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/2.jpg)
6
dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya. Dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian
bahwa belajar adalah penambahan pengetahuan.
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka
mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka
mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan),
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan
kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai
dengan potensinya).
Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode
perkembangan yang sangat pesat, dari segala aspek. Perkembangan yang
sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, adalah perkembangan aspek
kognitif, psikomotor, dan afektif.
Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu
yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP, merupakan ‘period of formal
operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan
berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna
(meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkrit atau bahkan objek yang
visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif.
Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan
dalam Multiple Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu:
(1) kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional),
![Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/3.jpg)
7
(2) kecerdasan logis-matematis (kemampuan berfikir runtut), (3) kecerdasan
musikal (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada dan irama), (4)
kecerdasan spasial (kemampuan membentuk imaji mental tentang realitas), (5)
kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan motorik
yang halus), (6) kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri
sendiri dan mengembangkan rasa jati diri), (7) kecerdasan antar pribadi
(kemampuan memahami orang lain).
Kegiatan belajar cenderung diketahui sebagai suatu proses psikologis,
terjadi dalam diri seseorang, sehingga sulit diketahui dengan pasti bagaimana
terjadinya maka muncul beberapa teori:
a. Teori Belajar menurut ilmu jiwa daya
Menurut Witherington jiwa manusia terdiri dari bermacam daya yang
dapat dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya
b. Teori Belajar menurut jiwa gestalt
Keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian/unsur. Tokoh yang
merumuskan kegiatan pengamatan dimana keterlibatan semua panca indra
diperlukan adalah Koffka
c. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi
Keseluruhan sebenarnya terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsurnya
1). Teori Konektionisme
Menurut Thorndike dasar dari belajar adalah asosiasi antara kesan
panca indra (sense impression) dengan impuls untuk bertindak (impuls
to action)
![Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/4.jpg)
8
2). Teori Conditioning
Berdasar percobaan Pavlov seseorang akan melakukan kebiasaan
karena adanya tanda yang dilakukan berkali-kali dan sering diulangi.
d. Teori Konstruktivisme
Pengetahuan kita adalah bentukan kita sendiri. Menurut Von
Glasersfeld pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3). Dari sisi guru tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Dengan
demikian pada dasarnya hasil belajar merupakan kemampuan baru yang telah
dimiliki sebelumnya. Kemampuan baru itu diperoleh melalui pengalaman
yang mengarah kepada penguasaan kecakapan dan kebiasaan.
Hasil belajar didapat setelah melalui proses belajar mengajar. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:106) yang menjadi petunjuk
suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai
berikut:
a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun kelompok
b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa, baik
secara individual maupun kelompok.
Seorang guru haruslah menolong siswa agar belajar secara berhasil.
Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar.
![Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/5.jpg)
9
Proses belajar merupakan hal yang kompleks, dimana siswa menghadapi
masalah yang apabila siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut ia tidak
belajar dengan baik. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) faktor yang
dihadapi siswa yang berpengaruh pada proses belajar adalah:
a) Faktor intern
1) Sikap terhadap belajar; kemampuan memberikan penilaian tentang
sesuatu
2) Motivasi belajar; kekuatan mental yang mendorong proses belajar
3) Konsentrasi belajar; kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran
4) Mengolah bahan ajar; kemampuan menerima isi dan cara pemerolehan
ajaran sehingga bermakna
5) Menyimpan perolehan hasil belajar, kemampuan menyimpan isi pesan
dan cara perolehan pesan.
6) Menggali hasil belajar yang tersimpan
7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
8) Rasa percaya diri
9) Intelegensi dan keberhasilan belajar
10) Kebiasaan belajar
11) Cita-cita siswa
b) Faktor ekstern
1) Guru sebagai pembina siswa belajar
2) Prasarana dan sarana pembelajaran
3) Kebijakan penilaian
4) Lingkungan sosial siswa di sekolah
![Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/6.jpg)
10
5) Kurikulum sekolah
3. Pengertian Alat Peraga
Pembelajaran adalah suatu kegiatan agar proses belajar seseorang
atau sekelompok orang dapat berlangsung. Pendekatan pembelajaran dapat
digunakan untuk menetapkan strategi dan langkah-langkah pembelajaran demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Anderson ada dua pendekatan
yakni teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat
pada siswa). Byron menggunakan istilah ekspositori dan inkuiri. Kedua
pendekatan sama-sama mengandung prinsip keterlibatan subyek belajar hanya
kadarnya yang berbeda.
Kata Media berasal dari bahasa latin, bentuk jamak dari medium
yang berarti perantara atau pengantar. Dapat dipahami media adalah alat bantu
apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guru mencapai tujuan
pengajaran (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:121).
Di dalam proses belajar mengajar di sekolah tidak dapat diingkari
bahwa siswa kadang merasa bosan dan kelelahan, yang mungkin disebabkan
oleh penjelasan guru yang belum dicerna dan dipahami. Pengajaran yang
kondusif adalah kondisi belajar yang menyenangkan bagi anak didik.
Penjelasan yang guru berikan ditambah dengan menghadirkan alat bantu lebih
mendukung untuk menguraikan fakta, konsep atau prinsip. Efektifitas
pemahaman anak didik lebih terjamin.
Alat peraga adalah suatu alat bantu dalam belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapakan, serta dapat mendorong
dan menantang perkembangan anak. Kita dapat mengusahakan hal ini dengan
![Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/7.jpg)
11
jalan menyediakan di dalam ruang kelas berbagai sudut, seperti sudut science,
sudut matematika, sudut art, sudut perpustakaan, dan lain-lain
(Pakasi, 1985:39)
4. Pengertian IPS.
Sardiman A.M. dkk (2004) mengambil berbagai pendapat tentang
definisi Ilmu Pengetahuan Sosial;
a) Numan Somantri, IPS adalah program pendidikan yang memilih bahan
pendidikan dari ilmu-ilmu sosial dan humanity (ilmu pendidikan dan
sejarah) yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan kebudayaan Indonesia
b) A.Kosasih Djahiri, IPS adalah pelajaran yang merupakan suatu fusi atau
paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial atau suatu pelajaran yang
menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial
c) A.Azis Wahab, IPS adalah sejumlah konsep mata pelajaran ilmu sosial dan
ilmu lainnya yang dipadukan berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan yang
bertujuan membahas masalah-masalah sosial atau bermasyarakat dan
kemasyarakatan untuk mencapai tujuan khusus pendidikan melalui
program pengajaran IPS pada tingkat persekolahan.
d) Edgar B. Wesley, Studi social merupakan bagian atau aspek-aspek ilmu-
ilmu sosial yang telah dipilih dan disesuaikan dengan maksud digunakan
di sekolah atau situasi pengajaran lain.
e) Paul Mathias, Studi sosial merupakan pelajaran tentang manusia dalam
masyarakat pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
![Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/8.jpg)
12
f) John Jarolimek, Pengetahuan social adalah bagian dari kurikulum sekolah
dasar yang mengambil subject matter content dari ilmu-ilmu social seperti
sejarah, sosiologi, politik, psikologi, filosofi, antropologi dan ekonomi.
g) Leonard s. Kenworthy, Pengetahuan Sosial adalah studi tentang manusia
untuk menolong siswa mengenal dirinya sendiri maupun dengan orang
lain, di dalam suatu masyarakat yang bervariasi, baik karena perbedaan
tempat atau waktu sebagai individu maupun kelompok dalam memenuhi
kebutuhannya melalui berbagai institusi seperti halnya manusia mencari
kepuasan batin dan masyarakat yang baik.
Tujuan utama pengetahuan social ialah memperkaya dan
mengembangkan kehidupan peserta didik dengan mengembangkan
kemampuannya (abilities and power) dalam lingkungannya dan melatih
mereka untuk menempatkan dalam masyarakat demokarasi, di mana mereka
menjadikan negaranya menjadi tempat hidup yang lebih baik.
Di Indonesia Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah memiliki
tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi warganegara yang baik
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan menitik beratkan pada
pengembangan individu yang dapat memahami masalah-masalah yang
berada dalam lingkungan, baik yang berasal dari lingkungan sosial yang
membahas interaksi antar manusia, dan lingkungan alam yang membahas
interaksi antar manusia derngan lingkungannya baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat, dapat berpikir kritis dan kreatif dan
dapat melanjutkan nilai-nilai budaya bangsa
![Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/9.jpg)
13
IPS merupakan suatu mata pelajaran yang menelaah masalah-
masalah dalam masyarakat yang muncul seiring perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan komunikasi, dengan menekankan pada
masalah sosial budaya di masyarakat lingkungannya dan negara lain pada
masa lampau, sekarang untuk mengantisipasi perubahan social budaya
beserta pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup manusia di masa yang
akan datang
Pengetahuan sosial merupakan perwujudan dari suatu pendekatan
inter disiplin dari pelajaran ilmu-ilmu social dengan mengintegrasikan
bahan/materi atau konsep-konsep ilmu sosial tersebut untuk memahami
masalah-masalah sosial yang diberikan di sekolah sebagai suatu program
pengajaran.
5. Hakekat dan Ruang Lingkup IPS SMP
A). Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,
dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs
mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami
![Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/10.jpg)
14
perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan
dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam
pada bidang ilmu yang berkaitan.
B). Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.
![Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/11.jpg)
15
C). Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
6. Pengertian Sejarah
Banyak pernyataan tentang pengertian atau definisi sejarah . Secara
etimologis berasal dari bahasa Arab “Syajara”, artinya terjadi. Sedangkan
kata “Syajaratun” artinya pohon . Pohon mengandung pengertian suatu
percabangan genealogis dari suatu kelompok keluarga tertentu yang kalau
dibuat bagannya menyerupai profil yang ke atas penuh dengan cabang-cabang
serta rantingnya serta ke bawah menggambarkan percabangan dari akar-
akar,dari akar yang lebih besar sampai akar rambutnya. Dengan demikian kata
syajarah mula –mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah/keturunan (I G
Widya,1998:6)
Kata lain dalam bahasa Arab yang artinya hampir sama yaitu kata
tarikh. Di berbagai daerah di Indonesia digunakan istilah yang berbeda untuk
menyatakan masa lampau seperti silsilah, riwayat, hikayat atau babad.
Dalam bahasa Jerman yaitu kata “geschichte” (dari kata geschiehen yang
berarti terjadi). Dalam bahasa Inggris yaitu kata “history” (berasal dari bahasa
Yunani istoria yang dimaknai penelaahan sistematis terhadap masa lampau
manusia)
![Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/12.jpg)
16
Sebagai sebuah kata, sejarah memiliki arti yang beragam. Paling tidak
ada tiga pengertian/makna dari istilah sejarah
a) Pertama sejarah dalam arti objektif adalah masa lampau manusia atau
sebagai aktualitas yaitu kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan
pikiran, perasaan, perilaku, tindakan dan segala sesuatu yang telah dialami
manusia. Sejarah sebagai peristiwa sesuai dengan yang ada di alam
b) Kedua sejarah dalam arti subjektif adalah konstruk atau kisah atas masa
lampau manusia. Sejarah merupakan rekaan hasil rekonstruksi manusia.
c) Ketiga Sejarah sebagai ilmu adalah disiplin atau ilmu tentang masa lampau
manusia.
Dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah rekonstruksi fakta-fakta masa
lampau. Suatu studi tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di
waktu yang lampau dan yang telah maninggalkan jejaknya di waktu sekarang.
Rekonstruksi sejarah adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan,
dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Sejarah bersifat kongkrit dan
manusiawi berbeda dengan filsafat yang cenderung abstrak dan berkutat pada
persoalan moral. Berbeda dengan ilmu alam yang bertujuan menamukan
hokum-hukum umum sejarah merekonstruksi hal yang unik bersifat ideografis
dan terperinci. Berbeda dengan sastra yang merupakan pekerjaan imajinatif
yang kebenarannya mutlak ditentukan penulis, sejarah sangat terikat dengan
fakta. Seorang sejarawan dapat menulis apa saja asal memenuhi syarat untuk
disebut sejarah.
![Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/567/3/T1... · Pengertian Belajar Kita sudah sangat ... tanpa memerlukan objek yang konkrit atau](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013015/5b7829097f8b9a47518e9fc0/html5/thumbnails/13.jpg)
17
B. Penelitian terapan yang relevan
Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor kemampuan dasar dan proses pembelajarannya.
Kemampuan dasar sangat menentukan, karena kemampuan dasar yang rendah
sulit unuk memperoleh hasil yang tinggi. Tetapi dengan mengupayakan
pembelajaran yang maksimal diharapkan dapat diperoleh hasil belajar yang
optimal.
Selama ini proses pembelajaran IPS cenderung berpusat pada guru dan
hasil belajar siswa masih relatif kurang. Berdasar hasil penelitian penggunaan
alat peraga Kartu Soal dan Kartu Jawaban untuk meningkatkan hasil belajar
siswa telah dilakukan oleh Nining Catur Ningrum pada kelas V SDN Gejayan
Pakis Magelang tahun pelajaran 2009/2010 dapat meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya pada pelajaran IPS. Karenanya peneliti mencoba
menggunakan alat peraga Kartu Soal dan Kartu Jawaban dengan beberapa
perubahan untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada Kelas VII B di SMP
Negeri 2 Mrebet Kabupaten Purbalingga
C. Hipotesis
Hipotesis yang penulis ajukan adalah Hasil Belajar IPS Sejarah dapat
ditingkatkan dengan menggunakan Kartu Soal dan Kartu Jawaban pada kelas
VII B SMP Negeri 2 Mrebet Kabupaten Purbalingga Semester Gasal Tahun
Pelajaran 2011/2012.