bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id...contoh dalam sistem komputer program adalah...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Penggunaan teknologi informasi dalam sebuah instansi saat ini sangat penting
karena dapat memudahkan sebuah instansi untuk melakukan pengolahan data untuk
menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan oleh penggunanya. Dengan server,
pengaksesan informasi yang tersedia di sebuah instansi dapat berlangsung dengan
cepat, efisien dan akurat. Semakin mudah pengguna mengakses informasi dari
perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan tersebut berkembang menjadi
lebih baik.
2.1.1. Pengertian Sistem
Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui terlebih
dahulu apakah sistem itu. Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari
definisi sistem itu sendiri. Berikut ini adalah teori pendukung yang memperkuat
penulisan ini.
(Anggraeni & Irviani, 2017) dalam bukunya menyatakan bahwa, “sistem
adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan
yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan
suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.
(Mardi, 2014) dalam bukunya menjelaskan bahwa, “sistem merupakan suatu
kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling
berintegrasi satu sama lain”.
7
8
Menurut L. James Havery dalam (Achyani & Arviana, 2018), “sistem
merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu
rangkaian kom ponen yang berhubungan satu sama lain”.
Dari beberapa teori diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan dengan ketentuan-ketentuan aturan
yang sistematis dan terstruktur untuk melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai
sebuah tujuan bersama.
Karakteristik sistem menurut (Hutahaean, 2014) yaitu :
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen
yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan sutu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan
yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan
dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sitem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
9
sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output)
dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui
penghubung.
5. Masukkan sistem (input)
Masukkan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat
berupa perawatan (maintenence input), dan masukkan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan
panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
2.1.2. Pengertian Informasi
Informasi berperan penting dalam semua aspek terutama dalam dunia bisnis.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kesatuan nyata, dan
merupakan bentuk mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan
informasi. Berikut ini adalah teori pendukung yang memperkuat penulisan ini.
Menurut Darmawan dalam (Achyani & Arviana, 2018) berpendapat bahwa,
“informasi adalah data-data yang telah diolah sehingga dapat berguna bagi siapa saja
yang membutuhkan”.
10
Menurut L. Gaol, Jimmy dalam (Fridayanthie; Charter, 2016) berpendapat
bahwa, “Informasi adalah segala pengambil keputusan/manajer dalam rangka
mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya”.
(Mardi, 2014) dalam bukunya menjelaskan bahwa, “informasi adalah hasil
dari proses atau hasil pengolahan data, meliputi hasil gabungan, analisis,
penyimpulan, dan pengolahan sistem informasi komputerisasi.
Dari beberapa teori diatas dapat disim pulkan bahwa informasi adalah data
yang diolah kemudian menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya, serta digunakan untuk pengambilan keputusan.
Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut Puspitawati dalam (Iskandar &
Juandy, 2015) yaitu :
1. Akurat artinya informasi bebas dari kesalahan ataupun menyesatkan, dan
jelas.
2. Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut
diperlukan.
3. Relevan artinya informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan
dengan masalah yang akan dibahas.
4. Lengkap artinya informasi harus lengkap secara keseluruhan.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru. Dengan pemakaian sistem
informasi akan mempermudah melakukan proses pengolahan data dengan
pengambilan keputusan yang tepat. Berikut teori yang mendukung penulisan ini.
Menurut (Fridayanthie; Charter, 2016), “sistem informasi merupakan
kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi –
informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan”.
11
Menurut (Puspitasari, 2016), “sistem informasi adalah sebuah yang bertujuan
untuk menyimpan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi”.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
merupakan kegiatan atau aktifitas yang bertujuan untuk menyimpan, memproses, dan
mengkomunikasikan informasi.
2.1.4. Pengertian Akuntansi
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya adalah menghitung
atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan dalam berbagai kegiatan
bisnis sebagai dasar untuk penyusunan keterangan dan pengambilan keputusan bagi
suatu perusahaan.
Menurut Harapan dalam (Rahmawati, 2015), “akuntansi adalah angka-angka
yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu
menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan atau transaksi
perusahaan”.
Menurut Rudianto dalam (Rahmawati, 2015), “siklus akuntansi adalah
aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka,
mengklarifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas atau transaksi
perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Siklus akuntansi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Sumber : Rudianto dalam (Rahmawati, 2015)
Gambar II.1. Siklus Akuntansi
12
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah
mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas atau transaksi dalam bentuk angka
yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Kompetisi bisnis yang menuntut perusahaan atau instansi dapat bertahan atau
menjadi lebih unggul memerlukan dukungan sistem informasi akuntansi untuk
diterapkan hampir diseluruh proses bisnis.
Menurut (Juwitasary, Martani, Nata, & Putra, 2015), “sistem informasi
akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi yang mengum pulkan, memproses,
dan melaporkan informasi akuntansi dan informasi lain yang berkaitan dengan suatu
kejadian bisnis dalam proses rutin transaksi akuntansi”.
(Mardi, 2014) dalam bukunya menjelaskan, “sistem informasi akuntansi
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan
di bentuk data transksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah
laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya”.
Menurut (Rahmawati, 2015), “sistem informasi akuntansi salah satu sistem
yang sangat diperlukan perusahaan dalam mengatur manajemen, mengolah data
administrasi dan keuangan”.
Dari beberapa teori diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah suatu sistem informasi yang diperlukan untuk mengumpulkan,
memproses dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan suatu kejadian bisnis
dalam proses rutin transaksi akuntansi sehingga memiliki arti bagi pihak yang
membutuhkan.
13
2.1.6. Pengertian Koperasi
Koperasi bergerak dibidang dagang dan jasa. Koperasi memiliki fungsi
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya sehingga tercipta
kesejahteraan di bidang ekonomi bagi anggota koperasi. Berikut teori yang
memperkuat penulisan ini.
Menurut (Anggoro & Umar, 2015), “Koperasi dipahami sebagai
perkumpulan orang yang secara khusus mempersatukan diri untuk berjuang
meningkatkan kesejahteraan ekonom i mereka melalui pembentukan sebuah badan
usaha yang dikelola secara demokratis”.
Menurut (Achyani & Arviana, 2018) menjelaskan: Koperasi adalah suatu badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonom i untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya yang terdiri dari karyawan itu sendiri, sekaligus sebagai gerakan ekonom i rakyat yang berdasarkan atas azaz kekeluargaan.
Dari beberapa teori diatas, penulis menyimpulkan bahwa koperasi adalah
perkumpulan orang yang membentuk suatu badan yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggotanya.
Menurut (Isa & Hartawan, 2017) dalam pelaksanaanya, koperasi harus
menjalankan prinsip koperasi yang meliputi :
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis.
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonom i koperasi.
4. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus, dan karyawannya serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi.
14
5. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,
nasional, regional, dan internasional.
6. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
2.1.7. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam biasanya juga dikenal sebagai koperasi kredit.
Sesuai dengan namanya koperasi ini menyediakan jasa simpan pinjam. Berikut teori
yang mendukung penulisan ini.
Menurut Rudianto dalam (Anggoro & Umar, 2015), “Koperasi simpan
pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dana dari
para anggotanya untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang
memerlukan bantuan dana”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam (Permana, 2016), “Koperasi
simpan pinjam adalah koperasi yang khusus bertujuan melayani atau mewajibkan
para anggotanya untuk menabung, di samping dapat memberikan pinjaman kepada
para anggotanya”.
Menurut (Isa & Hartawan, 2017), Koperasi simpan pinjam adalah badan
usaha yang dapat memberikan bantuan pinjaman baik dari anggota koperasi maupun
non anggota koperasi yang bertujuan untuk :
1. Membantu masyarakat dalam rangka berusaha dalam bermodal.
2. Menjauhkan dari para rentenir yang sering memberi pinjaman dengan bunga
yang sangat tinggi.
15
3. Membantu agar anggotanya dapat menabung sehingga pada saat dana
terkumpul dapat digunakan oleh anggota koperasi maupun non anggota
koperasi.
Dari beberapa teori diatas dapat disim pulkan bahwa koperasi simpan pinjam
adalah koperasi yang bertujuan untuk melayani dan mewajibkan anggotanya untuk
menabung, yang kemudian dipinjamkan kembali kepada anggotanya yang
memerlukan bantuan dana.
Jurnal Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam
1. Transaksi setoran simpanan anggota
Kas XXXX
Simpanan Anggota XXXX
2. Transaksi pinjaman anggota
Piutang Anggota XXXX
Kas XXXX
3. Transaksi pembayaran angsuran pinjaman anggota
Kas XXXX
Piutang Anggota XXXX
Partisipasi Jasa Pinjaman XXXX
Partisipasi Jasa Provisi XXXX
2.2. Peralatan Pendukung
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model
dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
16
pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang
adalah sebagai berikut :
2.2.1. Proses Bisnis Sistem
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan
produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu).
(Puspitasari, 2016) menerangkan bahwa pengamatan terhadap analisa sistem
berjalan dilakukan untuk mengetahui sistem yang saat ini sedang berjalan serta
mengenali kebutuhan-kebutuhan pengguna serta menemukan kendala-kendala yang
ada pada sistem yang berjalan dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
2.2.2. Dokumen Masukan Dokumen Keluaran
Sistem dalam bentuk yang sederhana harus memenuhi syarat minimumnya
yaitu adanya input (dokumen masukan), proses, dan output (dokumen keluaran).
(Maniah & Hamidin, 2017) dalam bukunya menjelaskan bahwa: Input adalah data atau informasi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan proses yang telah ditentukan. Pada akhirnya sistem akan menghasilkan keluaran (output) yang bila diperlukan lagi maka hasil output tersebut akan kembali menjadi sebuah input, begitu seterusnya, inilah yang disebut system life cycle (siklus hidup sistem).
Dokumen masukan merupakan semua dokumen yang digunakan sebagai
dasar untuk memeperoleh data – data yang nantinya akan diproses untuk
menghasilkan suatu keluaran yang disebut output berfungsi untuk menjelaskan
mengenai semua dokumen yang digunakan dalam sistem berjalan maupun program
aplikasi tertentu.
Dokumen keluaran (output) merupakan segala dokumen yang akan berfungsi
untuk menjelaskan mengenai semua dokumen output hasil pengolahan dari dokumen
masukan (input).
17
2.2.3. Unified Modelling Language (UML)
Menurut (Anggoro & Umar, 2015) menjelaskan : Unified M odelling Language (UML) adalah sebuah bahasa berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object Oriented) UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database. Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti requirement, arsitektur, desain, source code, project plan, tests, dan prototypes”.
Menurut (Isa & Hartawan, 2017), “Unified Modeling Language (UML)
adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang
membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang
dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek”.
UML dideskripsikan oleh beberapa diagram diantaranya :
1. Use Case Diagram
Menurut (Permana, 2016), “Use Case Diagram adalah diagram yang
menggambarkan sistem dari sudut pandang user atau dilihat menurut pandangan
orang yang berada diluar sistem”.
Use case a tau diagram use case merupakan permodelan untuk kelakuan
(behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat
(Sukamto & Shalahudin, 2016).
Dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan
use case
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri.
18
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit –
unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor.
2. Class Diagram
Menurut (Permana, 2016), “Class Diagram adalah diagram yang
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan obyek beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan sebagainya”.
(Sukamto & Shalahudin, 2016) dalam bukunya menjelaskan susunan struktur
kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis – jenis kelas berikut :
a. Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
Kelas yang menangani fungsi – fungsi yang harus ada diambil dari
pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang
menangani proses bisnis perangkat lunak.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi
sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.
3. Deployment Diagram
Menurut Fowler (Syaputra & Lubis, 2015), “Deployment Diagram
menunjukkan susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan bagian perangkat lunak
mana yang berjalan pada perangkat keras”.
(Sukamto & Shalahudin, 2016)dalam bukunya menerangkan bahwa,
“diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen
19
dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk
memodelkan hal – hal berikut :
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan
device, node, dan hardware.
b. Sistem client/server
c. Sistem terdistribusi murni
d. Rekayasa ulang aplikasi
4. Sequence Diagram
(Sukamto & Shalahudin, 2016) menyebutkan dalam bukunya hal – hal yang
harus diperhatikan dalam menggambar diagram sekuen antara lain :
a. Mengetahui objek – objek yang terlibat dalam sebuah use case
b. Mengetahui metode – metode yang dimiliki kelas yang diinstanisasi menjadi
objek itu.
c. Melihat skenario yang ada pada use case.
Menurut (Ferdika & Kuswara, 2017) menerangkan bahwa Sequence Diagram
merupakan interaksi antara sejumlah object dalam urutan waktu. Kegunaan untuk
menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antar object
yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi system.
5. Activity Diagram
Menurut (Permana, 2016), “Activity Diagram adalah diagram yang
menggambarkan alur kerja sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas / kegiatan-
kegiatan di dalam suatu proses”.
(Sukamto & Shalahudin, 2016) dalam bukunya diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang
dapat dilakukan oleh sistem.
20
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal – hal berikut :
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelom pokkan tampilan dari sistem / user interface dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antara muka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak
2.2.4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Syaputra & Lubis, 2015) menjelaskan: Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu pemodelan dari basis data relasional yang didasarkan atas persepsi didalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan obyek yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan memiliki hubungan yang dimilikinya disebut relationship.
Menurut (Sukamto & Shalahudin, 2016), “ERD adalah bentuk awal dalam
melakukan perancangan basis data.”
Beberapa bentuk hubungan relasi dalam ERD :
Tabel II.1.
Relasi Entity Relationship Diagram (ERD)
Relasi ERD Gambar
Binary
(satu relasi menghubungkan dua entitas)
21
Ternary
(satu relasi menghubungkan tiga buah
entitas)
N-ary
(satu relasi menghubungkan banyak
entitas)
2.2.5. Logical Record Structure (LRS)
Menurut (Sukamaindrayana & Rahman Sidik, 2017), “Logical Record
Structure (LRS) merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel
yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”.
Logical Record Structure (LRS) merupakan bentuk transformasi diagram
ERD. Aturan – aturan dalam melakukan transformasi E-R diagram ke logical record
structure adalah sebagai berikut:
a. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berbeda
diluar kotak dan atribut berada di dalam kotak.
b. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang
dipisah dalam sebuah kotak tersendiri. Aturan pokok di atas akan sangat
dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama pada langkah
transformasi yaitu cardinality / kardinalitas.
22
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksim um entitas yang dapat
berelasi dengan entitas yang lain. Adapun kardinalitas dibagi menjadi :
a. One To One (Satu ke Satu)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu juga sebaliknya.
Contoh : Satu negara dipimpin oleh Satu presiden
b. One To Many (Satu ke Banyak) atau Many To One (Banyak ke Satu)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B tetapi tidak sebaliknya.
Contoh : Satu pimpinan memliki banyak Karyawan, dan banyak karyawan
dipim pin oleh satu pimpinan.
c. Many to Many (Banyak ke Banyak)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, dan juga sebaliknya.
2.2.6. Spesifikasi File
Spesifikasi file merupakan penjelasan mengenai bentuk – bentuk file
database yang digunakan untuk pengolahan proses sistem.
Spesifikasi file adalah hasil normalisasi data yang hanya menunjukkan
attribute ( field) apa saja yang terdapat dalam sebuah file. Spesifikasi file
memberikan rincian yang lebih lengkap berisi kode file, organisasi, primary key,
foreign key, panjang record dan deskripsi field (no, nama field, type field,
keterangan).
2.2.7. User Interface
Menurut Syahputra & Amin dalam (Kasus, Sobana, & Rahmawati, 2019),
“Desain User Interface atau biasa disebut UI adalah faktor yang sangat penting
23
untuk membuat aplikasi. User biasanya lebih suka berinteraksi dengan antarmuka
sesederhana mungkin.”.
User Interface berfungsi untuk :
a. Menghubungkan antara pengguna dengan sistem operasi sehingga komputer
dapat digunakan.
b. Menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakain sistem
secara menyeluruh step by step sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan
terhadap suatu sistem
c. Kemudahan dalam memakai / menjalankan sistem, interaktif, komunikatif.
Perancangan antarmuka memfokuskan pada tiga area yaitu rancangan antarmuka
antara modul-modul perangkat lunak, rancangan antarmuka antara perangkat lunak
dengan entitas eksternal dan rancangan antarmuka antara perangkat lunak dengan
pengguna perangkat lunak (manusia dengan komputer).
2.2.8. Code Generation
Pengkodean (coding) digunakan untuk mengklarifikasikan data yang
dimasukan kedalam komputer ataupun untuk mengambil macam-macam informasi,
kode dapat terbentuk dari kumpulan angka, huruf atau simbol lainnya
(Sukamaindrayana & Rahman Sidik, 2017).
Pengkodean (coding) merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang
bisa dikenali oleh komputer, dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan
transaksi yang diminta oleh user.
2.2.9. Blackbox Testing
(Mustaqbal, Firdaus, & Rahmadi, 2015) menjelaskan bahwa blackbox testing
berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat
24
mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi
fungsional program.
Blackbox testing menurut (Mustaqbal et al., 2015) cenderung menemukan hal
hal berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
4. Kesalahan performansi (performance errors).
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid ?
2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik ?
3. Apakah sistem sensitive pada input-input tertentu ?
4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi ?
5. Membangun software yang sempurna yang didesain untuk menguji dirinya
sendiri
6. Menggunakan tinjauan ulang yang formal sebagai filter sebelum pengujian
7. Melakukan tinjauan ulang secara formal untuk menilai strategi tes dan kasus
tes itu sendiri
8. Mengembangkan pendekatan peningkatan yang berkelanjutan untuk proses
testing
25
Tabel II.2.
Contoh Kasus Pengujian Blackbox Testing
Skenario Pengujian Test Case Hasil yang diharapkan Hasil pengujian Kesimpulan
Nama user dan password tidak diisi kemudian klik tombol Login
Nama user (kosong) Password (kosong)
Sistem akan menolak dan menampilkan pesan “Text Box Harus Diisi”
Sesuai harapan
Valid
Mengetikkan nama user dan password dengan data yang benar kemudian klik tombol Login
Nama user : Amin (benar) Password : admin (benar)
Sistem akan menerima akses login dan menampilkan pesan “Login Berhasil”
Sesuai harapan
Valid
2.2.10. Hardware dan Software
(Syaputra & Lubis, 2015) menjelaskan bahwa suatu sistem pada program
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan membutuhkan sarana pendukung untuk dapat
berjalan dengan baik. Sarana pendukung yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut:
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna (brainware).
Menurut (Ana & Tatang, 2017), “Hardware mencakup semua perangkat
keras (motherboard, processor, VGA dan lainnya) yang disatukan menjadi sebuah
komputer”. Berdasarkan fungsinya perangkat keras komputer dibagi menjadi :
a. Input Device (Unit Masukan) berfungsi sebgai media untuk memasukkan data
dari luar ke dalam suatu memori prosesor untuk diolah guna menghasilkan
informasi yang diperlukan, contohnya : keyboard, mouse, touchpad, light pen,
joystick.
26
b. Process Device (Unit Pemrosesan) merupakan otak sebuah komputer yaitu CPU
(Central Processing Unit).
c. Output Device (Unit Keluaran) merupakan peralatan yang berfungsi untuk
mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data, contohnya : monitor,
printer, speaker.
d. Backing Storage (Unit Penyimpanan) atau yang biasa disebut memori adalah
suatu tempat penyimpanan atau penampung data program, contohnya tape drive,
harddisk, dan lain – lain.
e. Peripheral (Unit Tambahan) adalah hardware tambahan yang disambungkan ke
komputer, biasanya dengan bantuan kabel, contohnya : modem, optical disc
drive, uninterruptable power supply (UPS), dan lain – lain.
Menurut (Ana & Tatang, 2017), “Software mencakup semua perangkat lunak
yang dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian
menjadi menjasi sistem operasi, aplikasi, dan driver”. Terdapat 2 jenis software
yaitu:
a. System Software (Operating System) yaitu software yang menjembatani antara
user dengan hardware komputer melalui software aplikasi. Contoh system
software antara lain : M icrosoft, Linux, Unix, dan sebagainya.
b. Application Software yaitu software yang langsung berhubungan dengan user.
Software ini biasanya dirancang untuk mengolah data yang langsung digunakan
oleh pengguna, contohnya : aplikasi Microsaoft W ord yang digunakan oleh
mengolah kata, aplikasi Microsoft Excel yang digunakan untuk spreadsheet, dan
sebagainya.
27
2.2.11. Java
Java merupakan bahasa pemrograman objek murni karena semua kode
programnya dibungkus dalam kelas. Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yag
diberi nama Java Virtual Machine (JVM).
Java Development Kit (JDK) adalah sekumpulan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak yang berbasis Java, sedangkan
JRE adalah sebuah implementasi dari Java Virtual Machine yang benar-benar
digunakan untuk menjalankan program Java. Biasanya, setiap JDK berisi satu atau
lebih JRE dan berbagai alat pengembangan lain seperti sumber compiler java,
bundling, debuggers, development libraries dan lain sebagainya (Juansyah Andi,
2015).
2.2.12. Netbeans
NetBeans adalah proyek open – source yang didedikasikan untuk
menyediakan produk pengembangan perangkat lunak solid rock (NetBeans IDE dan
NetBeans Platform) yang menjawab kebutuhan khususnya untuk memungkinkan
mereka mengembangkan produk – produk ini dengan cepat, efisien, dan mudah
dengan memanfaatkan kekuatan platform Java dan standar industri terkait la innya.
NetBeans IDE menyediakan dukungan untuk beberapa bahasa antara lain PHP,
JavaFX, C / C++, JavaScript, dan lain – lain.
Gambar II.2. Tampilan Netbeans
28
2.2.13. Xampp
XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun),
Apache, MYSQL, PHP dan Pearl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket
perangkat lunak dalam satu paket. XAMPP berperan sebagai server web pada
komputer lokal. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat
membantu melakukan preview sehingga dapat dimodifikasi website tanpa harus
online atau terakses dengan internet.
Gambar II.3. Logo XAM PP
2.2.14. Basis Data (Database)
Menurut Mandalamaya dalam (Sukamaindrayana & Rahman Sidik, 2017)
mengemukakan bahwa “Database adalah sekumpulan data yang sudah disusun
sedemikian rupa dengan ketentuan atau aturan tertentu yang saling berelasi sehingga
memudahkan penggunaan dalam mengelolanya juga memudahkan memperoleh
informasi”.
Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi :
a. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data.
b. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan basis data.
Database Management System (DBMS) atau Sistem Manajemen Basis Data adalah
suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan dan menampilkan data.
Karena pentingnya data bagi suatu organisasi/perusahaan, maka hampir sebagian
besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki.
29
DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak digunakan
salah satunya adalah MySQL.
Menurut Winarno, Zaky, & Community dalam (Achyani & Arviana, 2018),
“MySQL adalah sebuah database. Database merupakan sebuah tempat untuk
menyimpan data yang jenisnya beraneka ragam. MySQL merupakan tipe data
relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk table-tabel yang
saling berhubungan”.
Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola
database dalam MySQL, salah satunya adalah PHPMyAdmin. PHPMyAdmin adalah
perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahas pemrograman PHP yang digunakan
untuk menangani administrasi MySQL melalui world wide web. PHPMyAdmin
mendukung berbagai operasi MySQL, di antaranya mengelola basis data, tabel –
tabel, fields, relasi, indeks, users, permissions, dan lain – lain.
Langkah – langkah mengaktifkan PHPMyAdmin sebagai berikut :
1. Setelah XAMPP berhasil terinstal, aktifkan web server Apache dan MySQL dari
control panel XAMPP.
Gambar II.4. Tampilan XAMPP Control Panel
30
2. Jalankan browser seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome dan
sebagainya, lalu ketikkan alamat web http://localhost/phpmyadmin/ pada address
bar, kemudian tekan Enter.
3. Apabila telah tampil interface (tampilan antarmuka) PHPMyadmin, selanjutnya
kita dapat memulai untuk membuat database, membuat tabel dan lain – lain.
Gambar II.5. Tampilan PHPM yAdmin