bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · “akuntansi adalah proses dari transaksi yang...

25
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi Menurut (Hutauruk, 2017) Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi.Menurut (Hasanuh, 2017) “Tahapan kegiatan bisa dilaksanakan secara teoritis dan sistematis sehingga bisa menghasilkan informasi yang berdaya guna dan tepat guna. Dalam proses kegiatannya akuntansi berdasarkan pada asumsi-asumsi tertentu”. Dari asumsi ini timbul konsep dalam akuntansi menurut (Hasanuh, 2017) adalah sebagai berikut: 1. Konsep Entitas Usaha (Accounting Entity Concept) Perusahan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditur, atau pihak yang berkepentingan lainnya. 2. Konsep Biaya/Harga Pertukaran (historical Cost Concept) Akuntansi akan mencatat segala transaksi berdasarkan harga kesepakatan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam membentuk kekayaan perusahan. Harga kesepakatan bisa disebut harga perolehan. 3. Konsep Kontinyuitas Usaha (Going Concern Concept) Dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai satuan ekonomi yang terus menerus melakukan fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan.

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Konsep Dasar Akuntansi

    Menurut (Hutauruk, 2017) “Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan

    teknik yang digunakan untuk mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam

    suatu unit usaha ekonomi.”

    Menurut (Hasanuh, 2017) “Tahapan kegiatan bisa dilaksanakan secara teoritis

    dan sistematis sehingga bisa menghasilkan informasi yang berdaya guna dan tepat

    guna. Dalam proses kegiatannya akuntansi berdasarkan pada asumsi-asumsi

    tertentu”.

    Dari asumsi ini timbul konsep dalam akuntansi menurut (Hasanuh, 2017)

    adalah sebagai berikut:

    1. Konsep Entitas Usaha (Accounting Entity Concept)

    Perusahan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditur, atau pihak

    yang berkepentingan lainnya.

    2. Konsep Biaya/Harga Pertukaran (historical Cost Concept)

    Akuntansi akan mencatat segala transaksi berdasarkan harga kesepakatan dari

    pihak-pihak yang berkepentingan dalam membentuk kekayaan perusahan.

    Harga kesepakatan bisa disebut harga perolehan.

    3. Konsep Kontinyuitas Usaha (Going Concern Concept)

    Dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai satuan ekonomi yang terus

    menerus melakukan fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan.

  • 6

    4. Konsep penandingan (Matching Cost and Revenues)

    Untuk menentukan laba dalam akuntansi dalam periode tertentu, maka

    pendapatan dan biaya harus dibandingkan atas dasar kelayakan ekonomik.

    5. Konsep Pengukuran Uang (Money Measuring Unit)

    Alat pengukur yang baik untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas serta perubahan-

    perubahan yang terjadi di dalamnya adalah uang.

    6. Konsep Periode Akuntansi (Periodicity)

    Laporan keuangan harus dapat mencerminkan kondisi perusahaan dalam

    jangka waktu tertentu. Periode akuntansi dijadikan sebagai batasan dalam

    pelaporan keuangan. Dikarenakan laporan keuangan yang dibuat harus

    berdasarkan periode tertentu, dalam akuntansi terdapat dua macam pengakuan

    yang harus dijadikan dasar dalam pencatatan akuntansi. Pengakuan dalam

    akuntansi, yaitu:

    a. Cash Basis (Dasar Kas)

    Pada konsep ini pengakuan pendapatan dan biaya yang akan dilaporkan

    dalam pelaporan rugi/laba harus berdasarkan pada periode dimana kas

    diterima atau dikeluarkan.

    b. Accrual Basis (Dasar Akrual)

    Pengakuan transaksi untuk dicatat dalam akuntansi tanpa memperhatikan

    kas terlah diterima atau telah dikeluarkan pada periode tersebut.

    A. Pengertian Akuntansi

    Menurut AICPA (American institute of Certified Public Accountans) dalam

    (Hutauruk, 2017) mendefiniskan akuntansi sebagai: “Seni mencatat, menggolongkan,

    dan meringkas transaksi dan kejadian yang besifat keuangan dengan cara tertentu dan

    dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya”.

  • 7

    Berdasarkan definisi tersebut, terdapat 3 aspek penting, yaitu:

    1. Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan, dan

    peringkasan transaksi.

    2. Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai pola

    tertentu (bukan sembarang atau acak-acakan) dan menggunkan satuan uang

    sebagai alat pengukur.

    3. Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan

    belaka, melainkan meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari proses-proses

    tersebut.

    Menurut Suwajerni dalam (Utami & Hidayat, 2018) menyatakan bahwa

    “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari

    transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan

    informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”.

    Menurut Samryn dalam (Desmahary et al., 2016) menjelaskan bahwa, “Secara

    umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah

    data dari transaksi menjadi informasi keuangan”.

    Dengan demikian menurut dari berbagai pendapat tersebut, maka secara umum

    dapat disimpulkan bahwa akuntansi menurut fungsi dan penggunaannya, akuntansi

    merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, mengenai

    kesatuan ekonomi, terutama bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan

    keputusan. Sedangkan akuntansi berdasarkan seluruh kegiatannya merupakan seni

    mencatat, mengukur dan mengintisarikan transaksi-transaksi atau kejadian dengan

    cara menginterpertasi hasil-hasilnya sebagai dasar di dalam mengambil keputusan

    keuangan yang penting (Hutauruk, 2017).

  • 8

    B. Siklus Akuntansi

    Menurut (Hery, 2016) “Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis

    dan menjurnal transaksi , dan diakhiri dengan membuat laporan dinamai sebagai

    siklus akuntansi”.

    Kegiatan yang membentuk siklus akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Menganalisis transaksi perusahaan dan menyiapkan bukti pembukuan

    (dokumen atau bukti transaksi, yang dapat berwujud nota, kwitansi, invoice,

    faktur, dan lain-lain).

    2. Mencatat akun ke buku jurnal.

    Jurnal adalah pencatatan yang sistematis dan kronologis atas transaksi

    keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan. Proses mencatat sebuah transaksi

    pada jurnal disebut menjurnal.

    Berikut ini adalah contoh pencatatan transaksi ke jurnal umum:

    a. Transaksi untuk penyetoran modal oleh pemilik

    Kas XXX -

    Modal - XXX

    b. Transaksi penjualan secara tunai

    Kas XXX -

    Penjualan - XXX

    c. Transaksi pembelian secara kredit

    Pembelian XXX -

    Hutang - XXX

    d. Transaksi pengambilan prive

    Prive XXX -

    Kas - XXX

  • 9

    3. Mem-posting akun ke buku besar.

    Buku besar adalah kumpulan rekening (perkiraan) yang saling berhubungan

    dan merupakan suatu kesatuan yang disusun dan dikelompokkan sesuai dengan

    pos-pos laporan keuangan perusahaan. Proses pemindahan dari buku jurnal ke

    dalam rekening masing-masing dalam buku besar dinamakan posting.

    4. Menyusun neraca saldo.

    5. Membuat jurnal penyesuaian.

    Pada prinsipnya ada empat item yang memerlukan penyesuaian, yaitu:

    a. Beban yang masih harus dibayar, contoh jurnalnya:

    Biaya gaji XXX -

    Hutang gaji - XXX

    b. Pendapatan yang masih harus diterima contoh jurnalnya:

    Piutang usaha XXX -

    Pendapatan - XXX

    c. Beban di bayar dimuka contoh jurnalnya:

    Biaya sewa XXX -

    Sewa dibayar dimuka - XXX

    d. Pendapatan diterima dimuka contoh jurnalnya:

    Pendapatan diterima dimuka XXX -

    Pendapatan - XXX

    6. Menyusun neraca lajur/kertas kerja.

    Neraca lajur adalah suatu daftar tempat mencatat, menyesuaikan dan

    menggolongkan saldo rekening-rekening buku besar.

    7. Menyusun konsep laporan keuangan (laporan posisi keuangan, laporan

    laba/rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas).

  • 10

    8. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup.

    Ada empat tahap untuk melakukan jurnal penutup yaitu:

    a. Penutup akun pendapatan contoh jurnalnya:

    Pendapatan XXX -

    Ikhtisar laba rugi - XXX

    b. Penutupan akun beban contoh jurnalnya:

    Ikhtisar laba rugi XXX -

    Beban - XXX

    c. Penutupan akun ikhtisar laba rugi contoh jurnalnya:

    Ikhtisar laba rugi XXX -

    Modal - XXX

    d. Penutupan akun prive contoh jurnalnya:

    Modal XXX -

    Prive - XXX

    9. Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal balik).

    10. Tahap pelaporan

    Hasil akhir siklus akuntansi adalapah laporan keuangan. Untuk sebuah

    perusahaan, laporan keuangan terdiri dari:

    a. Laporan laba rugi

    b. Laporan perubahan modal

    c. Laporan neraca

    d. Laporan arus kas

  • 11

    Menurut Suradi dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017) mendefinisikan bahwa

    “Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi dan analisa transaksi dan diakhiri

    menyusun laporan keuangan disebut siklus akuntansi”.

    Sumber: (Rachmawati & Nurjanah, 2017)

    Gambar II.1

    Siklus Akuntansi

    C. Saldo Normal Rekening

    Menurut (Bahri, 2016) “Saldo normal rekening adalah saldo normal dari

    masing-masing rekening dengan tujuan untuk menunjukkan keadaan secara umum

    saldo dari rekening-rekening tersebut”. Saldo normal dari masing-masing rekening

    ada di sisi debet dan di sisi kredit. Saldo normal ini akan berpengaruh terhadap

    pertambahan atau berkurangnya suatu rekening.

    Untuk lebih mudah memahami saldo normal dari masing-masing rekening dan

    pengaruh sisi pencatatan jika terjadi penambahan dan pengurangan disajikan pada

    tabel di bawah ini.

  • 12

    Tabel II.1

    Saldo Normal

    Nama Rekening Saldo Normal Bertambah Berkurang

    Aktiva/harta Debet (D) Debet (D) Kredit (K)

    Utang/kewajiban Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)

    Ekuitas/modal Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)

    Pendapatan/penjualan Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)

    Beban Debet (D) Debet (D) Kredit (K)

    Prive Debet (D) Debet (D) Kredit (K)

    Deviden Debet (D) Debet (D) Kredit (K)

    Laba Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)

    Rugi Debet (D) Debet (D) Kredit (K)

    D. Persediaan

    Persediaan barang dalam suatu perusahaan dagang adalah barang-barang yang

    ada dalam persediaan yang menunggu untuk dijual. Jumlah rupiah dari persediaan ini

    dicatat dalam suatu akun yaitu disebut persediaan barang dagangan.

    Nilai persediaan barang dagang ditentukan oleh gabungan dua faktor, yaitu

    kuantitas dan harga pokok. Kuantitas persediaan dapat diperoleh melalui perhitungan

    secara fisik. Harga pokok persediaan adalah harga untuk memperoleh persediaan

    tersebut.

    Pencatatan persediaan dibagi menjadi dua macam metode, yaitu:

    1. Metode Perpetual

    Metode ini mencatat persediaan barang dagangan pada saat terjadi pembelian

    dan penjualan. Pada saat terjadi pembelian maka akan dicatat pada akun

    persediaan barang dagangan dan pada saat terjadi penjualan maka akan

  • 13

    mencatat nilai penjualan dan pembebaban beban pokok penjualan (Bahri,

    2016).

    2. Metode Periodik

    Metode ini mencatat persediaan barang dagangan pada awal dan akhir periode

    terkait dengan beban pokok penjualan. Pada saat transaksi pembelian akan

    dicatat pada akun pembelian dan pada saat terjadi penjualan akan dicatat pada

    akun penjualan tanpa melakukan pembebanan pada akun beban pokok

    penjualan. Pada saat akhir periode, akun-akun tersebut dilakukan penyesuaian

    terhadap beban pokok penjualan sehingga tidak akan muncul di laporan

    keuangan (Bahri, 2016).

    Pada metode ini, harga pokok penjualan baru dihitung dan dicatat pada akhir

    periode akuntansi. Untuk dapat menghitung harga pokok penjualan dan harga

    pokok persediaan akhir dapat digunakan berbagai cara menurut (Hutauruk,

    2017), yaitu :

    a. Identifikasi Khusus.

    Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus sama dengan

    arus biaya. Tiap jenis barang dipisah berdasarkan harga pokoknya dan

    tiap kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri.

    b. FIFO (First In First Out)

    Metode ini berdasarkan harga beli pertama untuk menentukan harga

    pokok penjualan apabila terjadi penjualan.

    c. LIFO (Last In First Out)

    Metode ini merupakan kebalikan dari metode FIFO. Pada metode LIFO,

    barang yang paling terakhir dibeli akan dijual atau dikeluarkan lebih

  • 14

    dulu. Harga perolehan barang yang dibeli terakhir akan dialokasikan leih

    dahulu sebagai harga pokok penjualan.

    d. Rata-rata Tertimbang

    Dalam metode ini barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan

    dibebani harga pokok rata-rata. Perhitungan harga pokok rata-rata

    dilakukan dengan cara membagi harga perolehan dengan kuantitasnya.

    Artinya harga perolehan barang di gudang ditambah harga perolehan

    barang yang baru dibeli dibagi kuantitas atau jumlah barang di gudang

    dan jumlah barang yang dibeli.

    Menurut (Hutauruk, 2017) “Metode FIFO dan rata-rata yang pada saat ini

    adalah yang diakui dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 (Edisi

    Revisi Tahun 2015)”.

    E. Persamaan Akuntansi

    Menurut Himayati dalam (Utami & Hidayat, 2018) menerangkan bahwa:

    Dalam persamaan akuntansi, di sisi kiri adalah bagian yang dimiliki

    perusahaan yang diberi nama harta (asset) dan sisi kanan terdapat sumber

    pembelanjaan, yang terdiri dari hak kreditur, atau disebut kewajiban

    (liabilities), dan hak pemilik (equities) atau modal (capital).

    Kekayaan yang dimiliki perusahaan disebut harta atau aktiva (assets),

    sedangkan hak/klaim atas kekayaan tersebut disebut sebagai ha katas kekayaan

    (equity). Jumlah kekayaan (aktiva) suatu perusahaan akan sama dengan jumlah hak

    terhadap kekayaan tersebut. Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan

    kepada kreditur. Sehingga ketiga hubungan anatara keduanya dapat dinyatakan

    dalam suatu persamaan sebagai berikut :

    AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL

  • 15

    Menurut (Hery, 2016) “Rumusan persamaan akuntansi di atas bersifat baku

    (mutlak)”. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi

    unsur-unsur persamaan dasar akuntansi. Transaksi keuangan akan mengakibatkan

    perubahan komposisi salah satu unsur atau semua unsur. Setiap transaksi yang terjadi

    pada perusahaan, dicatat (dijurnal) pada buku jurnal. Untuk melakukan penjurnalan

    maka harus membuka daftar nama yang tepat. Menurut (Bahri, 2016) “Daftar nama

    tersebut dalam akuntansi dikenal dengan istilah rekening. Rekening adalah alat dasar

    untuk menampung perubahan saldo pada tiap-tiap elemen laporan keuangan yang

    mempunyai dua sisi yaitu debet dan kredit”. Tujuan pemakaian rekening adalah

    untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan.

    Rekening memberikan informasi tentang operasi-operasi perusahaan dari hari ke

    hari.

    Setiap rekening harus diberi nama yang jelas. Rekening dapat disebut

    pemikiran atau akun. Daftar (list) yang memuat mengenai keseluruhan kode (nomor)

    dan nama akun, dinamakan sebagai bagan perkiraan (Chart of Accounts). Bagan

    perkiraan menurut (Hery, 2016) yaitu:

    1. AKTIVA

    1.1 Kas

    1.2 Piutang Usaha

    1.4 Perlengkapan Kantor

    1.5 Asuransi Dibayar di Muka

    1.6 Persediaan

    1.7 Peralatan Kantor

    1.8 Perabot Kantor

  • 16

    2. UTANG

    Utang adalah kewajiban yang harus dibayar.

    2.1 Utang

    2.2 Sewa Diterima di Muka

    3. EKUITAS PEMILIK

    3.1 Modal

    3.2 Prive

    4. PENDAPATAN

    4.1 Pendapatan Usaha

    4.2 Pendapatan Sewa

    4.3 Pendapatan Bunga

    5. Beban

    5.1 Beban Gaji

    5.2 Beban Iklan

    5.3 Beban Sewa Kantor

    5.4 Beban Utilitas

    5.9 Beban Rupa-Rupa

    F. Laporan Keuangan

    Menurut (Sugiono & Untung, 2016) mengemukakan bahwa:

    Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan

    akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil

    operasi perusahaan. Laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk

    komunikasi dengan pihal-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan

    perusahaan, dank arena inilah maka laporan keuangan sering disebut juga

    “language of business”.

    Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan menurut (Hery,

    2016) adalah:

  • 17

    1. Pihak internal

    a. Pihak manajemen, berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan

    informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling),

    pengkoordinasian (coordinating), dan perencanaan (planning) suatu

    perusahaan.

    b. Pemilik perusahaan, dengan menganalisa laporan keuangan pemilik

    dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin

    perusahaan.

    2. Pihak eksternal

    a. Penanam modal (investor), memerlukan analisa laporan keuangan dalam

    rangka penerimaan kebijakan penanaman modalnya.

    b. Kreditur, berkepentingan terhadap pengembalian atau pembayaran kredit

    yang telah diberikan kepada perusahaan, kreditur perlu mengetahui

    kinerja keuangan jangka pendek (likuiditas), dan profitabilitas dari

    perusahaan.

    c. Pemerintah, informasi ini sangat berguna untuk tujuan pajak dan juga

    oleh lembaga yang lain seperti statistik, dan lain-lain.

    d. Karyawan, berkepentingan dengan laporan keuangan dari perusahaan

    dimana mereka bekerja, karena sumber penghasilan tergantung pada

    perusahaan yang bersangkurtan.

    Menurut (Hutauruk, 2017) “Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan

    informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

    keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

    pengambilan keputusan ekonomi”.

  • 18

    Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya menurut (Hery,

    2016) adalah:

    1. Laporan laba rugi (income statement)

    Merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan

    untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi iin akhirnya memuat

    informasi mengenai hasil usaha, yaitu laba/rugi bersih, yang merupakan hasil

    dari pendapatan dikurangi beban.

    2. Laporan ekuitas pemilik (statement of owner’s equity)

    Sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik

    suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (laporan perubahan modal).

    3. Neraca (balance sheet)

    Sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas

    perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan

    posisi keuangan perusahaan.

    4. Laporan arus kas (statement of cash flow)

    Sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar

    secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas

    operasi, aktivitas investasi sampai pada aktivitas pendaan/pembiayaan untuk

    satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya

    kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan

    serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.

    5. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral yang tidak dapat

    dipisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya. Tujuan catatan ini adalah

    untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang

    disajikan dalam laporan keuangan.

  • 19

    G. Sistem Informasi Akuntansi

    Menurut Diana dan setiawati dalam (Mulyaningsih, Faizah, & Solecha, 2018)

    “Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan

    dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi

    keuangan”.

    Menurut (Febriarti, Muryani, & Rofiah, 2017) menjelaskan bahwa:

    Sistem komputerisasi akutansi merupakan suatu dampak perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi, pencatatan akutansi secara manual kini digantikan

    oleh komputer, hal ini tentunya memberikan dampak yang positif dan negatif

    bagi perusahaan dan sumber daya manusia, yaitu pekerjaan akutansi menjadi

    lebih mudah dan cepat serta dapat meminimalisir kesalahan dalam penyusunan

    laporan keuangan, disisi lain membawa dampak negatif yaitu terjadinya

    pengurangan tenaga kerja.

    2.2 Tools Aplikasi

    A. Zahir Accounting Versi 5.1

    Menurut (Hutauruk, 2017) “Zahir Accounting adalah salah satu software

    akuntansi terbaik yang dilahirkan oleh putra Indonesia dan mampu mengantisipasi

    dan memberikan solusi kepada penggunanya.” PT. Zahir Internasional adalah

    perusahaan pembuat dan pengembang aplikasi akuntansi dengan nama Zahir

    Accounting sejak tahun 1996 yang diazaskan oleh putra bangsa Indonesia. Seiring

    dengan semakin tingginya kebutuhan perusahaan akan aplikasi bisnis,

    pengembangan software-pun terus dilakukan secara berkesinambungan.

    Menurut (Hutauruk, 2017) “Hingga kini Zahir Accounting telah digunakan oleh

    lenih dari 30.000 perusahaan berskala kecil, menengah, dan besar dengan 50.000-an

    pengguna (user/lisensi) di Indonesia serta mancanegara”.

    Menurut Yuswanto dalam (Utami & Hidayat, 2018) menyimpulkan bahwa:

  • 20

    Zahir Accounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu

    (integrated software). Software Zahir Accounting dibuat oleh PT Zahir

    Internasional dan dibuat pertama kali tahun 1996 dengan Zahir Accounting

    versi 1.0. Kemudian dikembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada tahun

    1997. Zahir Accounting mulai dipasarkan pada tahun 1999, dimana hingga saat

    ini Zahir Accounting sudah mencapai versi 5.1 dan telah digunakan oleh

    banyak perusahaan di Indonesia. Selama ini, Zahir Accounting telah

    memperoleh penghargaan secara nasional, antara lain penghargaan dari

    Presiden Republik Indonesia pada Indonesia ICT Award 2003, kemudian

    penghargaan Menkominfo pada Apicta 2002, 2003, dan 2004 dan lain-lain.

    Menurut (Febriarti et al., 2017) mengemukakan bahwa :

    Zahir Accounting Versi 5.1 adalah sebuah program akutansi keuangan yang

    fleksibel, berfasilitas lengkap dan berdayaguna tinggi. Aplikasi ini dibangun

    dengan konsep bahwa akutansi keuangan adalah mudah dan menggunakan

    aplikasi akutansi keuangan adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan.

    Selain kemudahan dalam mencatat transaksi-transaksi dan pembuatan laporan

    tanpa harus mempelajari teori akutansi keuangan, Zahir Accounting Versi 5.1

    juga dirancang untuk dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan

    bisnis dengan cepat dan akurat.

    Keunggulan Zahir Accounting versi 5.1 menurut Yuswanto dan Hanafi dalam

    (Rachmawati & Nurjanah, 2017), yaitu:

    1. Tampilan yang menarik baik dalam interface program maupun dalam

    penyajian laporan keuangan.

    2. Berbagai menu yang memudahkan pencatatan.

    Zahir Accounting mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya aplikasi ini

    sederhana, lebih mudah dipelajari dan sesuai dengan kegiatan usaha yang ada

    di Indonesia. Tampilan sangat menarik baik dalam interface program maupun

    dalam penyajian laporan keuangan. Berbagai macam menu yang memudahkan

    pencatatan juga menjadi kelebihan dari Zahir Accounting. Selain memberikan

    kemudahan dalam pencatatan transaksi dan pembuatan laporan, Zahir Accounting

    juga dirancang untuk dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan

    bisnis dengan cepat dan akurat, melalui kelengkapan berbagai macam grafik

    yang disediakan.

  • 21

    Sumber: (Febriarti et al., 2017) Gambar II.2

    Cover Zahir

    Pada saat Zahir dijalankan, tampilan pertama kali yang muncul adalah form

    menu utama seperti gambar berikut :

    Sumber: (Febriarti et al., 2017)

    Gambar II.3

    Jendela Menu Utama Zahir

    Menu dalam menu utama, yaitu :

    1. Buka data sebelumnya, digunakan untuk membuka data keuangan yang

    terakhir kali pernah dibuka.

  • 22

    2. Membuat data baru, digunakan untuk membuat data keuangan baru untuk

    perusahaan anda.

    3. Buka data, digunakan untuk membuka data keuangan yang pernah dibuka

    sebelumnya, file data keuangan Zahir Accounting akan selalu menggunakan

    format *.gdb atau *.fdb.

    4. Buka file backup, digunakan untuk membuka file yang pernah anda backup,

    fomat file backup adalah *.gbk.

    5. Keluar, digunakan untuk menutup aplikasi Zahir Accounting.

    B. Fungsi modul bar di Zahir Accounting Versi 5.1

    Menurut (Hutauruk, 2017) “Modul program dirancang untuk memudahkan

    anda dalam mengakses data dan meng-input transaksi, disusun terstruktur dengan

    gambar-gamber yang mudah dimengerti”.

    Sumber: Aplikasi Zahir

    Gambar II.4

    Modul Program Zahir Accounting

    1. Modul Data-Data

    Pada bagian ini, dapat digunakan untuk mengisi dan mengolah informasi-

    informasi penting yang berhubungan dengan transaksi, seperti data pelanggan,

    data supplier, data barang, pajak, mata uang dan lain-lain. Pada bagian ini data

    yang dimasukkan berpengaruh karena akan digunakan oleh modul-modul yang

    lain serta seluruh file.

    Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data sebagai berikut:

    a. Data Nama Alamat

    b. Daftar Rekening

  • 23

    c. Data Produk

    d. Satuan Pengukuran

    e. Data Proyek

    f. Data Harga Tetap

    g. Data Pajak

    h. Data Mata Uang

    Sumber: Aplikasi Zahir

    Gambar II.5

    Failitas Modul Data-Data

  • 24

    2. Modul Buku Besar

    Modul buku besar ini digunakan untuk melakukan input transaksi jurnal umum

    dan untuk menampilkan buku besar per rekening perkiraan.

    Beberapa fasilitas yang ada di modul buku besar sebagai berikut:

    a. Data Rekening Perkiraan

    b. Transaksi Jurnal Umum

    c. Buku Besar

    d. Daftar Transaksi Jurnal

    Sumber: Aplikasi Zahir

    Gambar II.6 Fasilitas Modul Buku Besar

    3. Modul Penjualan

    Modul ini digunakan untuk input transaksi yang berhubungan dengan

    penjualan tunai atau kredit, piutang usaha, menampilkan daftar transaksi

    penjualan, kartu piutang usaha, mencetak faktur, dan lain-lain.

    Beberapa fasilitas yang ada di modul penjualan sebagai berikut:

    a. Sales Order atau Penjualan

    b. Pengiriman Barang (Invoicing)

    c. Retur Penjualan

    d. Daftar Piutang Usaha

  • 25

    e. Pembayaran Piutang Usaha

    f. Pengembalian Kelebihan (Kredit)

    Sumber: Aplikasi Zahir

    Gambar II.7

    Fasilitas Modul Penjualan

    4. Modul Pembelian

    Dalam modul pembelian ini dapat digunakan untuk input transaksi yang

    berkaitan dengan pembelian tunai atau kredit, hutang usaha, menampilkan

    daftar transaksi pembelian, kartu hutang usaha, mencetak faktur, dan lain-lain.

    Beberapa fasilitas yang ada di modul pembelian sebagai berikut:

    a. Purchase Order atau pemesanan pembelian

  • 26

    b. Penerimaan Barang (Invoicing)

    c. Retur Pembelian

    d. Daftar Hutang Usaha

    e. Pembayaran Hutang Usaha

    f. Penerimaan Kembalian (Debit)

    Sumber: Aplikasi Zahir

    Gambar II.8

    Fasilitas Modul Pembelian

  • 27

    5. Modul Kas dan Bank

    Modul ini digunakan untuk meng-input data transaksi yang behubungan

    dengan kas dan bank, seperti transfer kas ke bank atau sebaliknya, transaksi

    masuk dan keluar serta rekonsiliasi bank.

    Beberapa fasilitas yang ada di modul kas dan bank sebagai berikut:

    a. Transfer Kas

    b. Kas Masuk

    c. Kas Keluar

    d. Rekonsiliasi Bank

    Sumber: Aplikasi Zahir

    Gambar II.9

    Fasilitas Modul Kas dan Bank

    6. Modul Persediaan

    Modul persediaan ini dapat digunakan untuk melakukan input data transaksi

    yang berkaitan dengan persediaan, seperti transaksi pemaiakain barang,

    pemindahan barang, perakitan, penyesuaian, stok, opname, dan lain-lain.

    Beberapa fasilitas yang ada di modul persediaan sebagai berikut:

    a. Pemakaian/Penyesuaian Barang

  • 28

    b. Pemindahan Barang

    c. Stock Opname

    d. Perkiraan

    Sumber: Aplikasi Zahir Gambar II.10

    Fasilitas Modul Persediaan

    7. Modul Laporan

    Dalam modul ini dapat digunakan untuk menampilkan laporan-laporan

    keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, buku besar, aliran kas, laporan stok

    barang, laporan penjualan, laporan pembelian, dan lain-lain.

    Beberapa fasilitas yang ada di modul laporan sebagai berikut:

    a. Analisa Bisnis

    b. Laporan Keuangan

    c. Laporan Penjualan dan Piutang

  • 29

    d. Laporan Pembelian dan Hutang

    e. Laporan Barang

    f. Laporan Lainnya

    Sumber: Aplikasi Zahir

    Gambar II.11

    Fasilitas Modul Laporan