bab ii landasan teori a. tinjauan pustaka 1. olahraga...

22
11 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Olahraga Bolavoli Cabang olahraga bola voli sudah lama dikenal masyrakat Indonesia.Dalam kurikulum 1994 untuk sekolah lanjutan tingkat pertama yangdisempurnakan dikatakan bahwa: “Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah matapelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan kegiatan jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang.” Salah satu tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah lanjutan tingkat pertama adalah: “Meningkatkan kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak dasar olahraga bolavoli yang benar. Sebagai cabang olah raga permainan, bola voli merupakan salahsatu bahan pelajaran dalam pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah lanjutan tingkat pertama.” Olahraga bola voli adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu dalam tiap lapangan dan dipisahkan oleh net. Di sana terdapat perbedaan versi untuk keadaan yang spesifik serta mendapatkan kepandaian yang beranekaragam dalam pertandingan itu kepada siapa saja.

Upload: phamminh

Post on 14-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Olahraga Bolavoli

Cabang olahraga bola voli sudah lama dikenal masyrakat

Indonesia.Dalam kurikulum 1994 untuk sekolah lanjutan tingkat pertama

yangdisempurnakan dikatakan bahwa: “Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah

matapelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, yang dalam

proses pembelajarannya mengutamakan kegiatan jasmani dan kebiasaan hidup

sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan

emosional yang selaras, serasi dan seimbang.” Salah satu tujuan pendidikan

jasmani dan kesehatan di sekolah lanjutan tingkat pertama adalah: “Meningkatkan

kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak dasar olahraga bolavoli yang benar.

Sebagai cabang olah raga permainan, bola voli merupakan salahsatu bahan

pelajaran dalam pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah lanjutan tingkat

pertama.”

Olahraga bola voli adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu

dalam tiap lapangan dan dipisahkan oleh net. Di sana terdapat perbedaan versi

untuk keadaan yang spesifik serta mendapatkan kepandaian yang beranekaragam

dalam pertandingan itu kepada siapa saja.

56

Tujuan dari pertandingan adalah melewatkan bola diatas net agar jatuh

menyentuh lantai daerah lawan dan mencegah dengan upaya gara bola yang sama

(dilewatkan) tidak menyentuh lantai dalam lapangan sendiri. Regu dapat

memainkan 3 kali pantulan untuk mengembalikan bola itu (kecuali dalam

perkenaan block).

Bola dinyatakan dalam permaian dengan satu seri, pukulan bola oleh

server melewati di atas net ke daerah lawan. Permainan bola voli di udar (rally)

berlangsung secara teratur sampai bola tersebut menyentuh lantai ”bolakeluar”

atas satu regu mengembalikan bola secara sempurna. Dalam permainan bola voli,

regu yang memenangkan satu rally akan mendapatkan angka, dan setiap pemain

melakukan pergeseran satu posisi menurut arah jarum jam.

Tiap-tiap regu dalam permainan bola voli beranggotakan enam orang

pemain. Mengingat olahraga bola voli adalah permainan beregu, maka pola

kerjasama antar pemain mutlak diperlukan untuk membentuk team yang kompak

dengan demikian, penguasaan teknik-teknik dasar dalam olahraga bola voli secara

perorangan sangatlah penting untuk dikuasai. Seperti dikatakan oleh Sarumpaet

(1991:133), bahwa:“ penguasaan teknik dasar bola voli merupakan unsur yang

menentukan kalah dan menangnya suatu regu dalam pertandingan. Olehkarena, itu

teknik dasar permainan harus benar-benar dikuasai lebih dahulu agar dapat

mengembangkan untuk pertandingan lancar dan teratur.”Pengertian “teknik dasar”

menurut Yunus (1992: 68) adalah “cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan

tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk

mencapai hasil yang optimal”. Selanjutnya dikatakan pula mengenai macam

56

teknik dasar, yaitu : servis, passing, set - up, smash dan block.Salah satu modal

dasar untuk memperoleh prestasi yang tinggi dalam suatu cabang olahraga adalah

memiliki bibit yang berbakat sesuai dengan tuntutan dan spesifikasi masing-

masing cabang olahraga itu sendiri (M. Yunus, 1992:11). Di negara-negara yang

sudah maju dalam olahraga, latihan-latihan untuk menuju prestasi yang tinggi

sudah dilakukan sedini mungkin, sejak anak berusia muda sudah mengikuti

program-program latihan yang teratur meningkat secara bertahap dalam jangka

waktu yang panjang.

Oleh sebab itu untuk berkembang menjadi pemain bola yang handal tidak

terlepas dari bibit atau bakat dan minat yang dimiliki oleh seorang atlet, adapun

syarat-syarat untuk menjadi pemain bola voli yang baik adalah:

1). Syarat-syarat Fisik

a). Kesehatan fisik yang baik merupakan syarat utama agar seorang anak mampu

menerima beban dalam latihan, alat-alat dalam (jantung, paru-paru dan lainnya)

tidak mengalami gangguan.

b). Tidak memiliki cacat fisik yang mengganggu dalam proses peningkatan

ketrampilan, mempunyai potensi untuk tumbuh mencapai postur tubuh yang

tinggi, sekurang-kurangnya 165 cm untuk putri, 180 cm untuk putra.

c). Mempunyai unsur-unsur kondisi fisik yang tinggi untuk dikembangkan

menjadi seorang pemain yang baik: kecepatan, power, stamina, koordinasi,

kelentukan dan kelincahan.

d). Secara fisiologis memiliki serabut otot putih lebih banyak dari otot merah.

56

2). Syarat-syarat Non-Fisik

a). Memiliki sikap mental dan kepribadian yang baik: ketekunan, kerjasama,

keberanian, semangat juang, kejujuran dan lain-lain.

b). Memiliki tingkat kecerdasan yang cukup yang merupakan faktor bawaan

(bakat dan minat), dapat pula diukur dengan tes IQ dan dapat dikembangkan

melalui pendidikan pemberian gizi baik dan pengalaman

2. Organisasi

a. PengertianOrganisasi

Pengertian OrganisasiAda bermacam-macam pendapat mengenai apa

yang dimaksud organisasi. Schein yang dikutip Arni Muhammad (2002: 23)

mengemukakan bahwa “Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan

sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian

pekerjaan dan fungsi melalui hierarki aotoritas dan tanggung jawab”. Schein

(1998: 58) juga menyatakan bahwa “Organisasi mempunyai karakteristik tertentu

yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian

yang lain, yang menandakan bahwa organisasi yang dimaksud adalah merupakan

sistem”.

Selanjutnya Kochler yang dikutip Arni Muhammad (2002: 23)

mengemukakan bahwa “Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang

mengkoordinir usaha suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan

Max Weber yang dikutip Alo Liliweri (1997: 6), menyatakan bahwa “Organisasi

56

yang baik harus mempunyai struktur dan fungsi yang mampu menjelaskan

pembagian tugas dan fungsi, spesialisasi, rentang kendali/pengawasan, pola-pola

hubungan kerja antarpribadi yang bersifat rasional dan impersonalitas, serta

mekanisme reward dan punishment”.

Berdasarkan pada pengertian ini maka unsur-unsur penting yang tercakup

dalam organisasi adalah:

1). Orang: yang merupakan pelaku usaha yang menjalankan tugas.

2). Teknik: merupakan teknologi yag digunakan untuk menjalankan tugas.

3). Informasi: merupakan pengetahuan sebagai dasar dan panduan dalam

melakukan tugas.

4). Struktur: merupakan pola hubungan fungsi atau peran masing-masing

bagian organisasi sebagai kerangka aturan dalam melaksanakan tugas.

5). Tujuan: merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh usaha kegiatan

organisasi.

Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatannya

berbeda-beda perumusannya, tetapi ada tiga hal yang sama-sama dikemukakan,

yaitu: organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktifitas dan mencapai

tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena

organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain.

Bila satu bagian terganggu, maka akan ikut berpengaruh pada bagian yang lain.

Misalnya pada organisasi sekolah. Di sekolah ada beberapa komponen,

diantaranya guru, murid dan fasilitas. Bila pada komponen guru mendapat

gangguan, misalnya tidak datang ke sekolah atau sakit, maka akan berpengaruh

56

kepada anak-anak yang menjadikan mereka tidak dapat belajar. Begitu juga

halnya jika fasilitas belajar tidak bisa digunakan, hal ini akan berpengaruh pada

anak-anak.

Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian

dari organisasi bekerja semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa

koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan baik. Misalnya jika dilihat

pada organisasi sekolah, kepala sekolah harus mengkoordinasi kegiatan guru-guru

sehingga pengajaran dapat berjalan dengan lancar. Demikian juga dengan

organisasi karang taruna, ketua juga harus mengawasi kegiatan anggota, sehingga

kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar.

b. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi ada empat, yaitu:

1). Dinamis; organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus menerus

mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari

lingkungannya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan

yang selalu berubah tersebut.

2). Memerlukan informasi; semua organisasi memerlukan informasi untuk

hidup. Tanpa informasi organisasi tidak dapat berjalan. Untuk

mendapatkan informasi adalah melalui proses komunikasi. Tanpa

komunikasi tidak mungkin seseorang mendapat informasi. Oleh karena itu

komunikasi memegang peranan penting dalam organisasi untuk memdapat

informasi yang dibutuhkan dalam organisasi.

56

3). Mempunyai tujuan; organisasi adalah merupakan kelompok orang yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap

organisasi mesti mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Tujuan organisasi

hendaknya dihayati oleh seluruh anggota organisasi sehingga setiap

anggota diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi

melalui partisipasi mereka secara individual.

4). Terstruktur; organisasi dalam mencapai tujuannya biasanya membuat

aturan-aturan undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi.

c. Fungsi Organisasi

Organisasi mempunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah:

1). Memenuhi kebutuhan pokok organisasi

Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam

rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut.

2). Mengembangkan tugas dan tanggung jawab

Kebanyakan organisasi bekerja dengan bermacam-macam standar tertentu.

Ini berarti bahwa organisasi harus hidup sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan oleh organisasi maupun standar masyarakat di mana organisasi

itu berada.

3). Memproduksi barang atau orang

Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau orang

sesuai dengan jenis organisasinya.

56

4). Mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain

Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh orang. Orang yang

membimbing, mengelola, mengarahkan dan menyebabkan pertumbuhan

organisasi. Orang yang memberikan ide-ide baru, program baru dan arah

yang baru.

d. Jenis Organisasi

Jenis organisasi dibagi menjadi tiga, yaitu:

1). Organisasi formal; adalah organisasi yang tujuannya dinyatakan secara

formal dan tertulis berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku,

menetapkan pola kegiatan dengan menekankan pada koordinasi dan

hierarki kewenangan.

2). Organisasi sosial; adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan tujuan

yang tidak dinyatakan secara formal atau tertulis, tetapi implisit dengan

pola kerja yang longgar dan bahkan tidak ada struktur kewenangan secara

hierarki.

3). Organisasi informal; adalah organisasi yang terbentuknya dalam bentuk

formal, tetapi tidak termasuk ke dalam struktur organisasi seperti yang

digariskan dalam organisasi formal.

e. Syarat-Syarat Organisasi

Untuk mendirikan suatu organisasi diperlukan syarat-syarat tertentu.

Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

56

1). Organisasi itu hendaklah dibuat dengan cara yang paling sederhana. Dapat

dikatakan bahwa kesederhanaan itu ciri daripada apa yang wajar.

2). Organisasi itu hendaklah jelas dan lurus. Masing-masing orang dalam

organisasi itu memahami kedudukannya.

3). Organisasi itu hendaklah luwes. Dengan demikian mudah untuk diadakan

penyesuaian pada situasi dan kondisi yang berubah.

Suatu organisasi akan lebih lancar dan berhasil dalam mencapai tujuan

organisasi apabila seluruh anggotanya baik pimpinan maupun bawahan secara

sukarela mau berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi. Bagi pimpinan

dikatakan berpartisipasi jika sebagai pimpinan mau membawa persoalan

organisasi kepada anggotanya, serta bersedia meminta saran-saran dalam

pembuatan keputusan. Dengan kata lain pimpinan yang berpartisipasi adalah

pimpinan yang selalu memberikan kesempatan dan mendorong anggotanya untuk

ikut serta secara aktif dalam setiap kegiatan organisasi, terutama dalam proses

pembuatan keputusan.

Sedangkan bagi anggota, berpartisipasi berarti ikut berperan aktif dalam

setiap kegiatan organisasi terutama dalam proses pembuatan keputusan. Dari

pernyataan di atas mengandung arti bahwa dengan diikutsertakannya anggota

terutama dalam hal pengambilan keputusan, mereka akan ikut bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan keputusan tersebut. Lebih jauh, dengan diikutsertakannya

anggota dalam setiap kegiatan organisasi, maka mereka secara pribadi ikut terlibat

dan merasa diperlukan, sehingga anggota akan bekerja lebih keras dan

bersemangat.

56

Untuk mengkaji organisasi secara teoritis, maka perlu mengetahui

makna tentang organisasi. Dalam hal ini beberapa tokoh yang ditulis oleh

Hasibuhan Malayu S.P (1999: 23-26) telah mendefinisikan konsep organisasi

sebagai berikut:

1). Victor A. Thompson

Menyatakan bahwa sebuah organisasi adalah integrasi impersonal dan

sangat rasional atas sejumlah spesialis yang bekerja sama untuk mencapai

tujuan yang telah disepakati.

2). Chester I. Barnard

Mendefinisikan organisasi sebagai sebuah sistem yang melaksanakan

koordinasi kerja antara dua orang atau kebih.

3). E. Wright Bakke

Mengatakan suatu organisasi adalah suatu sistem yang berkelanjutan atas

kegiatan manusia yang bermacam-macam dan terkoordinasi berupa

pemanfaatan , perubahan dan penyatuan segenap sumber-sumber manusia,

materi, gagasan dan sumber alam untuk memenuhi suatu kebutuhan

manusia tertentu dalam interaksinya dengan sistem-sistem kegiatan

manusia dan sumber-sumbernya yang lain, dalam suatu lingkungan

tertentu (Alo Liliweri, 1997: 23)

4). James L. Gibson, John M. Ivencevich, James H. Donnrly Jr

Mengatakan bahwa organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan

anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicaapi melalui tindakan

individu secara terpisah (Dydiet Hardjito, 1997:4)

56

5). George R. Tery

Berpendapat bahwa pengorgainisasian adalah tindakan mengusahakan

hubungan – hubungan kelakuan yang efektif antara orang – orang,

sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian

memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas – tugas

tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau

sasaran tertentu

6). James D. Mooney

Mengatakan bahwa Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia

untuk mencapi tujuan bersama.

7). March dan Simon

Mengatakan bahwa organisasi adalah system yang kompleks yang terdiri

dari unsure psikologis, sosiologis, teknologis dan ekonomis yang dalam

dirinya sendiri membutuhkan penyelidikan yang intensif.

8). Philip Selznick

Berpendapat bahwa organisasi adalah system yang dinamis yang selalu

berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan eksternal dan

selalu dalam proses evolusi yang kontinu.

Berdasarkan beberapa uraian definisi di atas, maka organisasi bisa

diartikan sebagai suatu sistem yang berkelanjutan atas kegiatan manusia yang

bermacam – macam dan berkoordinasi berupa pemanfaatan, perubahan dan

penyatuan segenap sumber – sumber manusia, materi dan gagasan dalam usaha

pemenuhan kebutuhannya dengan usaha peningkatan kualitas individunya

56

f. Organisasi Olahraga

Organisasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan olahraga karena

merupakan wadah yang digunakan untuk memecahkan persoalan dalam kegiatan.

Organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat khusus sebagai

organisasi olahraga, sehingga dapat terwujud organisasi olahraga yang sehat, baik

dan berjalan lancar.

Di Indonesia ada lebih dari 30 cabang organisasi olahraga dari beberapa

macam cabang satu dengan yang lain berbeda sehingga diperlukan wadah untuk

menampung aspirasi setiap organisasi dan sebagai induk organisasi olahraga di

Indonesia adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia atau sering disebut KONI

pusat ini membawahi dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi di

Indonesia. Kalau sudah ada induk organisasi maka akan terjalin kerjasama yang

baik antar organisasi olahraga baik di tingkat daerah maupun pusat.

g. Struktur dan bagan Organisasi

Dalam sebuah organisasi harus dibentuk struktur organisasi setelah

terbentuk lalu dimasukkan ke dalam bagan organisasi, mengapa demikian untuk

memudahkan tugas dan tanggung jawab setiap orang dan juga memperjelas

jabatan dalam setiap kegiatan. Sebelum sampai pada definisi struktur dan bagan

organisasi, ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang hal di atas.

1) Delton E.Mc Ferland : Struktur organisasi adalah pola jaringan

berhubungan antara bermacam-macam jabatan dan par pemegang jabatan.

56

2) Richard A. Jhonson, Fermout E. Kast dan J. E Rosseuzweig : Struktur

organisasi adalah hubungan antara bermacam-macam fungsi atau aktivitas

di dalam organisasi.

Dua batasan tentang organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa

struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satu-satuan organisasi yang di

dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang yang masing-masing

mempunyai peran dalam satuan yang utuh.

Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan

dengan kotak-kotak atau garis-garis yang susun menurut kedudukannya yang

masing-masing memuat fungsi tertentu, yang satu sama lain dihubungkan dengan

garis-garis saluran wewenang dan tanggung jawab.

h. Unsur – unsure Organisasi

Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur atau unit pejabat yang

menduduki satu bidang tertentu. Unsur-unsur tersebut memiliki tugas tertentu

sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu sama lainnya. Pada

prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi bertujuan untuk

menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi menjadi sehat

dan berjalan dengan baik.

Menurut T. Hani Handoko (1994: 169 - 171) ”Unsur-unsur yang terdapat

dalam organisasi sebagai berikut : 1). Pengurus. 2). Anggota. 3). Anggaran Dasar

(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). 4). Rencana Kerja. 5). Anggaran

Belanja”.

56

i. Manajemen

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,

semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit karena

dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sarana-sarana dan

kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan dalam

organisasi. Manajemen dapat diartikan sebagai pekerja dengan orang-orang untuk

menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan

pelaksanaannya fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan

pengawasan (controlling). Definisi manajemen memang merupakan masalah yang

sulit sehingga definisinya sangat universal.

Manajemen olahraga dapat dibagikan dalam dua bagian besar, yaitu

manajemen olahraga pemerintah dan manajemen olahraga swasta (non

pemerintah). Manajemen Pemerintah menurut Harsuki (2003: 119), adalah”

Kegiatan manajemen yang dewasa ini dilaksanakan oleh Direktorat Jendral

Olahraga Departemen Pendidikan Nasional dengan seluruh jajarannya baik di

pusat maupun di daerah”. Sedangkan manajemen olahraga Swasta adalah

manajemen yang dilakukan dalam institusi olahraga non Pemerintah seperti KONI

dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga dan induk

organisasi badan fungsional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang

menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut.

56

j. Administrasi

Menurut Mulyadi, (1989: 4), ”Administrasi adalah suatu rangkaian

kegiatan atau sekelompok orang untuk mendayagunakan sumber-sumber dana,

fasilitas, ide-ide dan orang-orang yang tergabung dalam suatu unit kerja atau

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga

lebih efektif dan efisien”.

Dalam organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu

disusun dan diatur agar mengrah pada tujuan yang telah ditetapkan. Agar hasil

tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena membantu

dalam penyelenggaraan kegiatan. Sedangkan administrasi menurut John M.

Griffuer yang dikutip dari Dalimin (1998: 6), ”dapat dirumuskan sebagai

pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga kerja dengan

materi untuk mencapai tujuan yang dicapai”.

3. Sumber Daya Manusia

a. Pelatih

Setiap olahraga sangat membutuhkan seorang pelatih yang profesional

untuk memajukan timnya. Menurut Heru Suranto (1994: 38), ”Pelatih yang

dimaksud adalah Seorang atau sekelompok orang yang mengelola atau menangani

sekelompok atau seseorang untuk mencapai keberhasilan tertentu”. Pelatih yang

profesional harus sadar akan kenyataan yang terjadi di lapangan kadang tidak

sesuai dengan yang dikehendaki sehingga ia harus dapat benar-benar

56

mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan kepribadian atlet dalam hal

tertentu. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat terminimalisasi akan

terjadi. Pengaruh-pengaruh yang diberikan pelatih kepada seorang atlet

seharusnya pengaruh yang positif tapi kemungkinan juga pengaruh negatif dapat

ditangkap oleh atlet sehingga pelatih benar-benar berhati-hati dalam memberi

pengarahan.

b. Atlet

Menurut Depdikbud (1990: 122), bahwa: “Atlet adalah olahragawan

terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan”. Cabang olahraga

apapun sangat membutuhkan pembibitan atlet/pemain karena merupakan upaya

menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi

yang tinggi di kemudian hari. Jika mengevaluasi dan menganalisa dalam berbagai

kejuaraan dunia, menunjukan bahwa atlet tertentu yang menunjukan prestasi

maksimal terhadap cabang olahraga tertentu, seorang atlet memiliki karekteristik

psikologi dan mental tidak sama satu dengan yang lain, memiliki potensi fisik

yang handal, memiliki kemampuan teknik dan taktik yang baik dan memiliki

pengalaman bertanding dalam berbagai kompetisi.

Sebelum diadakan pembinaan atlet sebaiknya lebih dulu atlet diberikan

kesadaran bahwa prestasi puncak tidak akan tercapai apabila atlet tersebut tidak

memiliki kemampuan untuk mencapainya. Karena faktor terbesar untuk mencapai

prestasi maksimal adalah datang dari atlet itu sendiri meskipun faktor-faktor yang

56

lain sebagai faktor pendukung mempunyai sumbangan atau peranan yang sangat

penting.

c. Pembina dan Pengurus

Sebagai unsur yang terpenting dalam mengelola organisasi, wajar

apabila pengurus dituntut untuk betul-betul meresapi keberadaannya, artinya

mereka mempunyai tanggungjawab terhadap jalannya organisasi. Dimana maju

dan mundurnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuanya dalam

mengelola organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus di tempatkan

pada bagian dalam struktur organisasi sesuai dengan bidang dan kemampuannya

masing-masing. Setiap pengurus mempunyai wewenang untuk mengatur

bawahannya dalam batas tanggungjawab dan wewenang yang

dilimpahkan.Susunan pengurus dalam organisasi hendaknya dapat menyesuaikan

dengan kebutuhan dari organisasi itu sendiri.

4. Prasarana dan Sarana

a. Pengertian Prasarana dan Sarana

”Keadaan sarana dan prasarana yang mendukung sangat diperlukan

untuk memperlancar dalam melakukan kegiatan. Karena kegiatan olahraga

memerlukan ruang untuk bergerak”. (Harsuki, 2003: 379). Dalam berolahraga

tidak cukup hanya mengandalkan kesiapan fisik yang baik saja, tetapi juga perlu

didukung prasarana dan sarana yang memungkinkan olahraga tersebut dapat

56

dilaksanakan dengan baik. Terutama untuk mencapai prestasi maksimal, akan

dipengaruhi oleh adanya hal tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1980: 786) definisi dari

”prasarana adalah : segala yang merupakan penunjang utama terselenggarannya

suatu proses, sedangkan Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai

sebagai alat dalam mencapai tujuan atau maksudnya”. Sehingga dari pendapat

tersebut bisa disimpulkan bahwa prasarana dan sarana olahraga merupakan suatu

fasilitas atau tempat dan alat atau perlengkapan yang dapat digunakan dan

dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga pendidikan jasmani.

Sedangkan menurut Purwadarminta (1990: 157) bahwa definisi

prasarana, sarana dan alat adalah sebagai berikut:

1. Prasarana adalah segala hal yang merupakan penunjang terselenggaranya

suatu proses atau usaha.

2. sarana adalah merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

untuk mencapai tujuan.

3. alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai dalam waktu relatif

pendek. Misalnya bola, raket, jaring bola basket, jaring tenis, pemukul

bola dan lain-lain.

5. Pendanaan

Menurut Bonni Siregar dan Baldric Siregar (1996: 9) menyatakan bahwa

dana dibentuk untuk mengendalikan sumber keuangan yang terbatas dan tertentu

56

untuk menjamin dan menentukan kesesuaiannya dengan batasan hukum dan

administrasi. Sedangkan menurut Ahmad Helmi Fuady, Dati Fatimah, dkk(2002:

9) ”hakikat pendanaan atau anggaran adalah menentukan kapan dan kebutuhan

mana yang akan dipenuhi lebih dulu dengan jumlah uang yang sudah tersedia”.

Oleh sebab itu, suatu kegiatan pembinaan olahraga prestasi harus memiliki dana

yang cukup agar kegiatan pembinaan olahraga dapat berjalan dengan lancar dan

tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

6.Program Latihan

Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang harus dilakukan

dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus mengacu pada beberapa

faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang

tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atlitnya akan meningkatkan kualitas

atlet secara maksimal. Dalam menyusun program latihan harus direncanakan dan

diperhitungkan dengan matang sehingga waktu yang telah ditetapkan prestasi

yang diinginkan dapat diraihnya. Menurut Sudjarwo (1993: 81) mengemukakan

bahwa, “Penyusunan program latihan dapat dibagi menjadi program jangka

panjang, menenganh, dan pendek”. Penyusunan program latihan harus

diperhitungkan periodisasi latihan.

56

7. Prestasi Olahraga

Untuk dapat berprestasi seseorang harus melalui proses latihan yang

berlangsung selama bertahun-tahun dan mengeluarkan banyak pengorbanan baik

tenaga, dana dan waktu. Proses yang harus dilalui untuk dapat berprestasi adalah

proses berlatih. Menurut Suharno HP (1993: 3) berlatih adalah “Suatu proses

penyempurnaan kualitas atlet secara sadar untuk mencapai prestasi maksimal

dengan diberi beban fisik dan mental secara teratur, terarah, bertahap, meningkat

dan berulang-ulang waktunya”.

”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan

dikerjakan”. (Poerwadarminto, 1995: 87). Prestasi yang tinggi merupakan

perwujudan dari bakat, proses latihan atau pembinaan dan lingkungan. Bakat

adalah dasar atau tanda-tanda yang dimiliki oleh seseorang, menurut Yusuf

Hadisasmito (1996: 54) ”pengertian bakat pada umumnya diartikan sebagai

kemampuan yang dibawa seseorang sejak lahir yang merupakan prestasi yang

masih perlu dikembangkan dan dilatih agar bakat itu dapat terwujud. Tanpa

adanya proses latihan dan pembinaan bakat seseorang tidak akan berkembang

menjadi prestasi tinggi”.

56

4. Kerangka Pemikiran

Gambar : Bagan kerangka berfikir.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi atlet dalam peningkatan

prestasi disebabkan oleh banyak faktor, yaitu faktor intern dari atlit dan faktor

ekstern dari lingkungannya. Motivasi atau dorongan untuk berpola dengan

keunggulan orang lain. Oleh karena itu dengan memiliki motif berprestasi

yang kuat seorang atlet akan selalu berusaha lebih baik dari apa yang pernah

dicapai sendiri dan juga selalu berusaha untuk berpacu dengan orang lain.

Faktor dari lingkungan diantaranya metode latihan yang sesuai, kondisi

alat dan fasilitas yang memadai dan kepengurusan organisasi yang berjalan

PBVSI

Klub Bola Voli Vita Surakarta

Poin-poin yang menjadi acuan :

1. Aspek Histori

2. Gambaran Organisasi

3. Manajemen

4. keadaan Sumber Daya

Manusia

5. Keadaan Sarana dan

Prasarana

6. Lingkungan

7. Gambaran Prestasi yang

Dimiliki

56

dengan baik. Dalam kegiatan olahraga dibutuhkan organisasi yang solid,

Organisasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan olahraga karena

merupakan wadah yang di gunakan untuk memecahkan persoalan dalam

kegiatan.disamping organisasi yang berjalan dengan baik hal lain yang

berpengaruh adalah pelatih yang harus sadar akan bahwa kenyataan di lapangan

terkadang tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga ia harus dapat benar-

benar mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan kepribadian atlet

dalam hal tertentu, hal lain yang tidak kalah penting adalah alat dan fasilitas yang

masih layak dan memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk

melaksanakan latihan.