bab ii landasan teori a. teori sinyal (signalling theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13....

33
42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori signal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan. Asimetri informasi dapat terjadi diantara dua kondisi ekstrem yaitu perbedaan informasi yang kecil sehingga tidak mempengaruhi manajemen, atau perbedaan yang sangat signifikan sehingga dapat berpengaruh terhadap manajemen dan harga saham. 54 Asimetri informasi muncul karena adanya salah satu pihak yang mempunyai informasi lebih baik, misalnya seorang manajer yang mengetahui informasi mengenai prospek perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan para investornya. Berkaitan dengan asimetri informasi, sangat sulit bagi para investor dan kreditur untuk membedakan antara perusahaan yang berkualitas tinggi dan rendah. 55 Atau dengan kata lain teori signal digunakan untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan untuk memberi sinyal positif maupun negatif kepada pemakainya. 56 Teori signal 54 Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi dalam Raharja dan Sari, “Perbandingan Alat Analisis (Diskriminan dan Regresi Logistik) Terhadap Peringkat Obligasi (PT Pefindo)”, Jurnal Maksi, VIII, 1, (Januari, 2008), hlm. 89. 55 Raharja dan Sari, “Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi: PT Kasnic Kredit Rating”, Jurnal Maksi, VIII, 1, hlm. 89. 56 Sri Sulistyanto, Manajemen Laba: Teori Dan Model Empiris, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), hlm. 65-65

Upload: doankhuong

Post on 01-Mar-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

42

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori signal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak

manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan. Asimetri

informasi dapat terjadi diantara dua kondisi ekstrem yaitu perbedaan informasi

yang kecil sehingga tidak mempengaruhi manajemen, atau perbedaan yang

sangat signifikan sehingga dapat berpengaruh terhadap manajemen dan harga

saham.54

Asimetri informasi muncul karena adanya salah satu pihak yang

mempunyai informasi lebih baik, misalnya seorang manajer yang mengetahui

informasi mengenai prospek perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan

para investornya. Berkaitan dengan asimetri informasi, sangat sulit bagi para

investor dan kreditur untuk membedakan antara perusahaan yang berkualitas

tinggi dan rendah.55

Atau dengan kata lain teori signal digunakan untuk menjelaskan bahwa

pada dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan untuk memberi

sinyal positif maupun negatif kepada pemakainya.56

Teori signal

54

Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi dalam Raharja dan Sari,

“Perbandingan Alat Analisis (Diskriminan dan Regresi Logistik) Terhadap Peringkat

Obligasi (PT Pefindo)”, Jurnal Maksi, VIII, 1, (Januari, 2008), hlm. 89. 55

Raharja dan Sari, “Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi

Peringkat Obligasi: PT Kasnic Kredit Rating”, Jurnal Maksi, VIII, 1, hlm. 89. 56

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba: Teori Dan Model Empiris, (Jakarta: PT

Grasindo, 2008), hlm. 65-65

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

43

mengemukakan bagaimana seharusnya perusahaan memberikan signal pada

pengguna laporan keuangan.

Manajer dengan keunggulan informasi memiliki insentif untuk

memberikan sinyal berupa informasi privat melalui pemilihan tingkat utang

yang digunakannya. Perusahaan dengan aliran kas yang rendah tidak

menggunakan utang terlalu tinggi karena akan sangat mahal biayanya.57

Dengan kata lain, penerbitan surat berharga seperti Obligasi Syariah

memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki aliran kas yang tinggi sehingga

pasar merespon positif terhadap peristiwa ini.

Meskipun pasar merespon positif, namun tidak semua Obligasi Syariah

yang diterbitkan perusahaan memiliki reputasi yang baik. Kemampuan

perusahaan dalam memberikan imbalan dan pokok dana Obligasi Syariah

menjadi salah satu indikator penilaian reputasi tersebut yang juga tercermin

melalui peringkat Obligasi Syariah tersebut. Informasi berupa pemberian

peringkat obligasi yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi signal

kondisi perusahaan terutama yang berhubungan dengan kemampuan bayar

perusahaan akan Obligasi Syariah.

B. Daftar Efek Syariah (DES)

Pada tahun 2006-2007, Bapepam-LK menerbitkan tiga Peraturan yang

berkaitan Pasar Modal Syariah. Peraturan tersebut adalah Peraturan Nomor

IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Peraturan Nomor IX.A.14 tentang

57

Ross, The Determination of Financial Structure: The Incentive – Signalling

Approach, dalam Bram Hadianto. “Prediksi Kebijakan Utang, Profitabilitas, Likuiditas,

Ukuran, Dan Status Perusahaan Terhadap Kemungkinan Penentuan Peringkat Obligasi:

Studi Empirik Pada Perusahaa Yang Menerbitkan Obligasi Di Bursa Efek Indonesia”,

Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Vol III No 3 (Desember, 2010), hlm.2.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

44

Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,

dan Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek

Syariah.58

Dalam peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar

Efek Syariah disebutkan bahwa DES adalah kumpulan Efek yang tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal, yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau pihak yang mendapat

persetujuan dari OJK. Pihak tersebut adalah pihak selain OJK yang

menerbitkan DES yang berisi Efek Syariah yang tercatat di Bursa Efek Luar

Negeri. Pihak yang ingin menerbitkan DES harus memenuhi persyaratan

sebagai pihak penerbit DES sesuai peraturan Nomor II.K.1 dan mengajukan

permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Daftar Efek Syariah akan diterbitkan secara periodik dua kali dalam

setahun, yaitu paling lambat lima hari kerja sebelum berakhirnya bulan Mei

dan November. Ada pula DES insidentil yang ditetapkan OJK terkait

Penawaran Umum Saham.59

Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah terdiri atas:

1. Efek berupa saham termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(HMETD) syariah dan Waran Syariah yang diterbitkan oleh

58

Otoritas Jasa Keuangan, Pasar Modal Syariah Saham Syariah, (Jakarta: 2013),

hlm. 5. 59

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal

Dan Lembaga Keuangan, “Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan

Lembaga Keuangan Nomor: Kep-208/Bl/2012 Tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar

Efek Syariah”, (Jakarta, 2012).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

45

Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan sebagai entitas

Syariah.

2. Efek berupa saham termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(HMETD) syariah dan Waran Syariah yang diterbitkan oleh

Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak menyatakan sebagai

entitas Syariah.

a. Tidak melakukan kegiatan usaha bertentangan dengan syariah:

1) perjudian dan permainan yang tergolong judi;

2) perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:

a) perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan

barang/jasa;

b) perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;

3) jasa keuangan ribawi, antara lain:

a) bank berbasis bunga;

b) perusahaan pembiayaan berbasis bunga;

4) jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian

(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi

konvensional;

5) memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan,

dan/atau menyediakan antara lain:

a) barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);

b) barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram

li-ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI;

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

46

c) barang atau jasa yang merusak moral dan/atau

bersifat mudarat;

6) melakukan transaksi yang mengandung unsur suap

(risywah);dan

b. Memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu:

1) total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total

aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima per seratus);

atau

2) total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya

dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan

pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per

seratus);

3. Efek Syariah lainnya, seperti Sukuk Korporasi, Sukuk Negara,

Reksa Dana Syariah, MTN Syariah, dan lainnya.

Tujuan dari diterbitkannya Daftar Efek Syariah adalah:

1. Panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah, Asuransi Syariah, dan

investor syariah lainnya.

2. Acuan pihak penerbit Indeks Saham Syariah, seperti JII dan ISSI.

Untuk memudahkan investor dalam memilih Efek berbasis

syariah, OJK telah memfasilitasi dengan menerbitkan Daftar Efek

Syariah yang dapat diakses melalui www.ojk.go.id.60

60

Otoritas Jasa Keuangan, Pasar Modal Syariah: Konsep Umum, (Jakarta:

2012), hlm. 11.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

47

Untuk masuk ke dalam Daftar Efek Syariah, ada beberapa proses

Screening, diantaranya61

:

1. Kriteria Kegiatan Usaha

Tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan

prinsip syariah, yaitu:

a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi

b. Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan

barang/jasa

c. Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu

d. Bank berbasis bunga

e. Perusahaan pembiayaan berbasis bunga

f. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian

(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi

konvensional.

g. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau

menyediakan barang atau jasa haram zatnya (li-dzatihi), bukan

karena zatnya (li-ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI;

dan/atau barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat

mudarat

h. Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah).

2. Kriteria Rasio Keuangan

61

Bapepam.go.id, “Proses Screening DES”. Diakses pada 23 April 2014, 15:00

WIB.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

48

1. Rasio Total Hutang Ribawi dibandingkan dengan Total Asset:

tidak lebih dari 45%

2. Kontribusi pendapatan non-halal dibandingkan dengan

Pendapatan: tidak lebih dari 10%

C. Obligasi Syariah

1. Pengertian Obligasi Syariah

Sukuk berasal dari bahasa Arab sak (tunggal) dan sukuk (jamak)

yang memiliki arti mirip dengan sertifikat atau note. Sukuk bukanlah surat

utang seperti pada obligasi konvensional, melainkan sertifikat investasi

(bukti kepemilikan) atas surat aset berwujud atau hak manfaat (beneficial

title) yang menjadi underlying asset nya. Jadi akadnya bukan akad utang-

piutang melainkan investasi.62

Selain Obligasi Syariah dan Sukuk, di

beberapa negara menggunakan istilah Islamic Bonds.

Obligasi Syariah merupakan bentuk pendanaan sekaligus investasi.

Walaupun memiliki sejarah yang panjang dalam dunia perekonomian,

namun Obligasi Syariah merupakan salah satu terobosan baru dalam dunia

keuangan syariah. Obligasi Syariah dikeluarkan sebagai alternatf

pengganti Obligasi Konvensional yang menggunakan instrumen bunga

sebagai keuntungan yang diperoleh.63

62

Damalia Afiani, “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, dan

Leverage terhadap Peringkat Sukuk BUS dan UUS 2008-2010”, Accounting Analysis

Journal, I, 3, (Februari, 2013), hlm. 111 63

Ali Amin Isfandiar, “Akad Muamalah dalam Pasar Modal Syariah”. Jurnal

Hukum Islam.Vol XI No 1, (April, 2009), hlm. 7.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

49

Fatwa DSN mendefinisikan obligasi syariah sebagai surat berharga

jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan kepada

pemegang obligasi syariah, yang mewajibkan emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi

hasil/margin/fee serta membayar dana obligasi pada saat jatuh tempo.64

BAPEPAM LK Nomor: 131/BL/2006 dalam peraturan No.IX.A.14

tentang akad-akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah,

mendefinisikan sukuk sebagai: “efek syariah berupa sertifikat atau bukti

kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang

tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas: 1. Kepemilikan aset berwujud

tertentu. 2. Nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas

investasi tertentu. 3. Kepemilikan atas asset proyek tertentu atau aktivitas

investasi tertentu”.65

Menurut Accounting and Auditing Organization for Islamic

Financial Institutions (AAOIFI) dalam Shari’a Standard No.17 tentang

Investment Sukuk, Obligasi Syariah merupakan sertifikat bernilai sama

yang mewakili bagian tak terpisahkan dalam kepemilikan suatu aset

berwujud, manfaat atau jasa, atau kepemilikan dari aset suatu proyek atau

aktivitas investasi tertentu, yang terjadi setelah adanya penerimaan dana

64

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Nomor 32/DSN-

MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah Butir Ketentuan Umum Nomor 3, (Jakarta, 2002),

hlm. 3. 65

Dede Abdul Fatah dalam Ira Megasyara, “Perkembangan Obligasi Syari‟ah

(Sukuk) Di Indonesia: Sukuk Musyarakah Dan Istishna”. Jurnal Akuntansi Unesa, Vol 3

No 2 (Surabaya, 2014), hlm. 3.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

50

sukuk, penutupan pemesanan dan dana yang diterima dimanfaatkan sesuai

dengan tujuan penerbitan sukuk.66

Menurut Laili Rahmawati, Obligasi syariah bukanlah utang

berbunga tetap, namun lebih kepada akad penyertaan dana yang

didasarkan pada prinsip bagi hasil. Transaksi ini dikenal pula dengan

muqaradhah bond atau Obligasi dengan akad mudharabah. Sederhananya,

Obligasi Syariah diterbitkan oleh emiten yang bertindak sebagai mudharib

atau pengelola dan dibeli oleh investor sebagai shahibul maal.67

Dana yang terhimpun disalurkan untuk mengembangkan usaha

lama atau membangun sebuah unit baru yang benar-benar berbeda dari

usaha lamanya. Atas penyertaannya, investor berhak mendapat nisbah

keuntungan.68

Disitulah keunggulan sukuk, yaitu pada strukturnya yang

berdasarkan aset berwujud, yang berarti bahwa nilai dari sukuk akan selalu

terkait dengan nilai dari aset yang mendasarinya. Dengan konsep seperti

ini, diharapkan pendanaan melalui sukuk dilakukan berdasarkan nilai aset

yang menjadi dasar (underlying) penerbitan, sehingga akan memperkecil

kemungkinan terjadinya fasilitas pendanaan yang melebihi nilai dari aset.69

66

Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal Dan

Lembaga Keuangan, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Emiten Dalam

Menerbitkan Sukuk Di Pasar Modal”, (Jakarta, 2009), hlm. 5. 67

Laili Rahmawati, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rating

Obligasi Syariah”. Skripsi Sarjana Strata Satu dalam Ekonomi Islam.Universitas Islam

Negeri Sunan Kali Jaga (Yogyakarta, 2009), hlm.11. 68

Heri Sudarsono dalam Laili Rahmawati, “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Rating Obligasi Syariah”, hlm. 11. 69

Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal Dan

Lembaga Keuangan, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Emiten Dalam

Menerbitkan Sukuk Di Pasar Modal”, hlm. 6.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

51

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Obligasi

Syariah merupakan salah satu produk investasi berbasis syariah dalam

bentuk sertifikat yang mewakili suatu asset, dikeluarkan emiten kepada

investor. Investor berhak menerima nisbah bagi hasil/fee/margin.

Sebagai contoh, PT Bakrieland Development Tbk pada tahun 2009

menerbitkan Sukuk Ijarah I dengan nilai nominal keseluruhan adalah Rp

150 miliar dan memperoleh peringkat BBB+(sy) dari PT Pefindo. Sukuk

tersebut terdiri dari dua seri; Seri A sebesar Rp 60 miliar dengan cicilan

imbalan Sukuk Ijarah sebesar Rp 154,8 juta per Rp 1 miliar per tahun.

Sukuk ini berjangka dua tahun. Lalu Seri B sebesar Rp 90 miliar dengan

cicilan imbalan Sukuk Ijarah sebesar Rp 160 juta per Rp 1 miliar per

tahun. Sukuk ini berjangka waktu 3 tahun.70

Dana yang diperoleh dari penawaran Sukuk Ijarah ini akan

digunakan untuk:

a. Pengembangan proyek residensial di GAP dan BSS sebesar Rp 120

miliar;

b. Pengembangan fasilitas sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) sebesar Rp 20 miliar; dan

c. Modal kerja dan pengembangan usaha Perusahaan sebesar Rp 10

miliar.

70

Bursa Efek Indonesia, “Laporan Keuangan dan Tahunan PT Bakrieland

Development Tbk Tahun 2010 dan 2009”.www.idx.co.id. Diakses tanggal 18 November

2013.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

52

Sukuk Ijarah ini dijamin dengan nilai jaminan minimum sebesar

100% dari Nilai Sisa Imbalan Sukuk Ijarah, berupa sebidang tanah

sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1/Pasir Jaya, terletak di

Desa/Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor seluas

1.172.110 m2atas nama PT Bahana Sukmasejahtera. Obyek Ijarah adalah

The Jungle Edutainment Park dan Jungle Mall.

2. Dasar Hukum Obligasi Syariah

a. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

Hai orang-orang yangberiman,bertakwalah kepada Allah dan

tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-

orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan

(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan

Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari

pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak

(boleh) menganiaya dan tidak (pula) dianiaya” (QS.al-

Baqarah [2]: 278-279).

Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya yang beriman

untuk bertaqwa kepada Allah dalam tiap gerak, langkah, tutur kata, dan amal

perbuatan serta meniggalkan sisa riba yang masih ada ditangan orang. Bagi

mereka yang tidak meninggalkannya, maka Allah dan Rasul-Nya

menyatakan perang. Jika kalian akan bertaubat, maka boleh menerima

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

53

kembali uang pokoknya saja, tidak boleh meminta tambah atau lebih dari

uang pokok juga tidak boleh dikurangi.71

b. Hadis Nabi Shallallahu ‘alayhi Wasallam riwayat Imam al-Tirmidzi

dari „Amr bin „Auf al-Muzani, Nabi s.a.w. bersabda72

Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan

yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat

mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.

c. Kaidah Fiqih

Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

Berdasarkan hukum agama tersebut, maka Obligasi yang tidak

dibenarkan adalah Obligasi yang bersifat utang dengan ketentuan

membayar berdasarkan bunga. Sedangkan yang dibenarkan adalah yang

71

Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir, Jilid

I, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987), hlm. 506-507. 72

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, “Fatwa Dewan Syari‟ah

Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah”, (Jakarta, 2002), hlm.

2.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

54

sesuai dengan syariah, yaitu bersifat investasi dengan ketentuan bagi

hasil/fee/margin bagi investor.

3. Ketentuan-Ketentuan Obligasi Syariah

Obligasi Syariah juga memiliki beberapa ketentuan, baik umum

maupun khusus, seperti yang dicantumkan oleh Adrian Sutedi dalam

bukunya “Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk”. Diantaraya adalah73

:

a. Ketentuan Umum

1) Obligasi yang tidak dibenarkan menurut syariah, yaitu obligasi

yang bersifat utang dengan kewajiban membayar berdasarkan

bunga.

2) Obligasi yang dibenarkan menurut syariah, yaitu obligasi yang

berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

3) Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada

pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan emiten untuk

membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa

bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada

saat jatuh tempo.

b. Ketentuan Khusus

1) Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan Obligasi Syariah

antara lain:

a) Mudharabah (Muqaradhah)/Qiradh.

73

Adrian Sutedi, Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk, (Jakarta:Sinar Grafika,

2009), hlm. 96.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

55

b) Musyarakah

c) Murabahah

d) Salam

e) Istishna

f) Ijarah

g) Jenis usaha yang dilakukan emiten (Mudharib) tidak boleh

bertentangan dengan syariah dengan memperhatikan

substansi fatwa DSN-MUI Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001

tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana

Syariah.

h) Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan emiten

(Mudharib) kepada pemegang Obligasi Syariah (Shahibul

Maal) harus bersih dari unsur non-halal.

i) Pendapatan (hasil) yang diperoleh pemegang Obligasi

Syariah sesuai akad yang digunakan.

j) Pemindahan kepemilikan mengikuti akad-akad yang

digunakan.

4. Jenis-Jenis Obligasi Syariah

Dalam “Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Emiten

dalam Menerbitkan Sukuk Di PasarModal”oleh Departemen Keuangan

Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

56

Keuangan Tahun 200974

, tercantum beberapa jenis Sukuk, diantaranya

berdasarkan Standar Syariah AAOIFI No.17 tentang Investment Sukuk:

a. Sertifikat kepemilikan dalam aset yang disewakan,

b. Sertifikat kepemilikan atas manfaat, yang terbagi menjadiempat

tipe; Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset yang telah ada,

Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset di masa depan, Sertifikat

kepemilikan atas jasa pihak tertentu dan Sertifikat kepemilikan atas

jasa di masa depan,

c. Sertifikat Salam

d. Sertifikat Istishna‟

e. Sertifikat Murabahah

f. Sertifikat Musyarakah

g. Sertifikat Muzara‟a

h. Sertifikat Musaqa

i. Sertifikat Mugharasa.

Sementara itu Academy for International Modern Studies (AIMS)

mengklasifikasikan jenis sukuk sebagai berikut:

a. Sukuk Mudharabah

b. Sukuk Musyarakah

c. Sukuk Ijarah

d. Sukuk Murabahah

74

Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal Dan

Lembaga Keuangan, “Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Emiten Dalam

Menerbitkan Sukuk Di Pasar Modal”, hlm. 7-8.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

57

e. Sukuk Salam

f. Sukuk Istishna

g. Sukuk Hybrid

Di Indonesia, dalam fatwa DSN-MUI Nomor: 32/DSN-

MUI/IX/2002, Obligasi Syariah terdiri dari beberapa akad seperti

Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam, Istishna, dan

Ijarah.75

Namun, yang teraplikasi di Indonesia adalah Obligasi Syariah

Mudharabah dan Ijarah. Beberapa perusahaan yang menggunakan akad

Mudharabah adalah PT Mayora Indah Tbk, PT Perkebunan Negara VII,

PT Adhi Karya Tbk, PT Indosat Tbk, PT Berlian Laju Tanker Tbk, dan

lainnya. Sedangkan akad Ijarah digunakan oleh PT Humpuss Intermoda

Transportasi Tbk, PT PLN, PT Berlian Laju tanker Tbk, PT Mitra

Adiperkasa Tbk, dan beberapa perusahaan lain.

D. Peringkat Obligasi Syariah

Tidak semua emiten dapat menerbitkan Obligasi Syariah. Untuk

menerbitkan Obligasi Syariah ada beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi76

:

1. Aktivitas utama yang halal, tidak bertentangan dengan substansi

Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa tersebut menjelaskan

75

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Nomor 32/DSN-

MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah Butir Ketentuan Khusus Nomor 1, hlm. 4. 76

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal

Syariah, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 89.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

58

bahwa jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah Islam

adalah:

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang

b. Usaha lembaga keuangan konvensional termasuk perbankan dan

asuransi konvensional

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan

makanan dan minuman haram

d. Usaha yang memproduksim mendistribusikan, dan/atau

menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan

bersifat mudarat.

2. Peringkat Investment Grade:

a. Memiliki fundamental usaha yang kuat

b. Memiliki fundamental keuangan yang kuat

c. Memiliki citra yang baik bagi public

3. Keuntungan tambahan jika termasuk dalam komponen Jakarta

Islamic Index (JII).

Pada poin kedua disebutkan bahwa Obligasi Syariah yang

diterbitkan memiliki syarat yaitu peringkat investment grade. Peringkat

Obligasi merupakan opini tentang kemampuan untuk memenuhi kewajiban

pembayaran secara tepat waktu oleh emiten berkaitan dengan Obligasi

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

59

Syariah.77

Menurut Damalia Aviani, Peringkat sukuk merupakan indikator

ketepatwaktuan pembayaran dana Obligasi Syariah dan imbalan, yaitu

mencerminkan skala risiko dari semua obligasi syariah yang

diperdagangkan.78

Peringkat Obligasi Syariah sangat berguna, baik bagi emiten

maupun investor. Bagi perusahaan, peringkat menjadi cerminan baik

buruknya kinerja perusahaan. Bagi investor, peringkat dapat menjadi

informasi dan sinyal tentang kemungkinan default suatu emiten.79

Di

Indonesia, pemeringkatan efek bersifat utang dan/atau sukuk diatur dalam

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan

Nomor: Kep-712/BL/2012 sebagai pengganti dari Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-

135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas

Efek Bersifat Utang.

Menurut Foster (1986), peringkat memiliki beberapa fungsi,

seperti80

:

77

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal

Dan Lembaga Keuangan, “Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan

Lembaga Keuangan Nomor: Kep-712/Bl/2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang

Dan/Atau Sukuk”. (Jakarta, 2012), hlm. 3. 78

Damalia Aviani, “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, dan

Leverage terhadap Peringkat Sukuk BUS dan UUS 2008-2010”, hlm. 111. 79

Fahror Rozi dan Sofie, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Sukuk”, hlm. 40. 80

Amir Mahmud, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Sukuk”. Hasil Penelitian Kolektif STAIN Pekalongan, (Pekalongan, 2012), hlm.

18-19.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

60

1. Sumber informasi atas kemampuan perusahaan atau pemerintah

dalam menaati ketepatan waktu pembayaran kembali pokok utang

dan tingkat bunga yang dipinjam.

2. Sumber informasi dengan biaya rendah bagi keluasaan informasi

kredit yang terkait dengan cross section antar perusahaan,

pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Biaya yang dibutuhkan

untuk mengumpulkan informasi sejumlah perusahaan swasta,

pemerintah daerah dan pemerintah pusat, sangat mahal.

3. Sumber legal insurance untuk pengawas investasi. Membatasi

investasi pada sekuritas utang yang memiliki peringkat tinggi (misal

BBB ke atas).

4. Sumber informasi tambahan terhadap keuangan dan representasi

manajemen lainnya. Ketika peringkat ditetapkan, hal itu merupakan

reputasi perusahaan yang berupa risiko.

5. Sarana untuk memfasilitasi kebijakan umum yang melarang

investasi spekulatif oleh institusi seperti bank, perusahaan asuransi,

dan dana pensiun.

Peringkat obligasi merupakan salah satu dokumen yang harus

dipenuhi dalam go public. Perusahaan pemeringkat memberikan jasa

penilaian terhadap obligasi yang akan diterbitkan maupun yang sudah

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

61

beredar. Penilaian tersebut ditentukan melalui kode tertentu, sesuai dengan

tradisi masing-masing pemeringkat.81

Lembaga pemeringkat yang mengeluarkan peringkat obligasi

memiliki metodologi tersendiri untuk menentukan faktor apa saja yang

mempengaruhi suatu peringkat. Menurut Andry (2005) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa hasil dari pemeringkatan obligasi

didasarkan atas beberapa hal, yaitu82

:

1. Kemungkinan pelunasan pembayaran yaitu kemampuan obligor

untuk memenuhi kewajiban finansialnya sesuai dengan perjanjian,

2. Struktur, karakteristik serta berbagai ketentuan yang diatur dalam

surat hutang, dan

3. Perlindungan yang diberikan maupun posisi klaim dari pemegang

surat hutang tersebut apabila terjadi pembubaran atau likuidasi

serta hukum lainnya yang mempengaruhi hak kreditur.

Menurut Brigham dan Houston (2006) dalam Adrian (2011) faktor-

faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi adalah sebagai berikut83

:

1. Berbagai macam risiko rasio-rasio keuangan, termasuk debt

ratio, current ratio, profitability dan fixed charge coverage ratio.

Semakin baik rasio-rasio keuangan tersebut semakin tinggi rating

tersebut.

81

Sawidji Widioatmodjo, Jurus Jitu Go Public, (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2004), hlm. 112. 82

Adhisyahfitri Evalina Ikhsan, “Peringkat Obligasi Dan Faktor Yang

Mempengaruhinya”, Jurnal Pekbis. Vol.4 No.2 (Juli, 2012), hlm. 118. 83

Bramasta Wisnu Arif, “Pengaruh Manajemen Laba dan Rasio Keuangan

Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi”. Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Universitas Diponegoro, hlm.22.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

62

2. Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortageprovision).

Apabila obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka

rating pun akan membaik.

3. Kedudukan obligasi dengan jenis utang lain. Apabila

kedudukan obligasi lebih rendah dari utang lainnya maka rating

akan ditetapkan satu tingkat lebih rendah dari yang seharusnya.

4. Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh

perusahaan yang kuat maka emiten diberi rating yang kuat.

5. Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar

pokok pinjaman sedikit demi sedikit setiap bulan).

6. Umur obligasi. Cateris Paribus, obligasi dengan umur yang lebih

pendek mempunyai risiko yang lebih kecil.

7. Stabilitas laba dan penjualan emiten.

8. Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten. Faktor-faktor

lingkungan dan tanggung jawab produk.

9. Kebijakan akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang

konservatif mengindikasikan laporan keuangan yang lebih

berkualitas.

Di Indonesia terdapat beberapa lembaga pemeringkat efek, salah

satunya adalah PT Pefindo. PT Pefindo memberikan simbol-simbol yang

menggambarkan kualitas suatu Obligasi Syariah, dari yang tertinggi

idAAAsy (Triple A Syariah), idAAsy, idAsy, idBBBsy, idBBsy, idBsy, idCCCsy,

idSDsy dan terendah idDsy yang berarti macet.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

63

Dalam melakukan pemeringkatan sektor korporasi, PT Pefindo

menggunakan beberapa metode yang mencakup tiga risiko utama penilaian,

yaitu risiko industri (industryrisk), risiko bisnis (businessrisks) dan risiko

finansial (financial risks). Dari sisi risiko finansial, PT Pefindo

menganalisis84

a. Kebijakan keuangan (Financial Policy). Analisis yang mencakup

tinjauan filosofi manajemen, strategi dan kebijakan atas risiko

keuangan (historis, sekarang dan proyeksi ke depan). Selain itu,

pemeriksaan atas target keuangan manajemen (pertumbuhan, leverage,

struktur utang, kebijakan dividen, dan sebagainya), kebijakan lindung

nilai (hedging), dan kebijakan-kebijakan lain dalam upaya mengurangi

risiko keuangan perusahaan secara keseluruhan (sejarah masa lalu vs

proyeksi masa depan). Rekam Jejak Perusahaan pada pemenuhan

kewajiban keuangan di masa lalu juga dikaji untuk menentukan

tingkat komitmen, kesungguhan dan konsistensinya untuk membayar

kewajiban-kewajiban secara tepat waktu.

b. Sruktur Permodalan (Capital Structure). Analisis mencakup

pemeriksaan terhadap leverage perusahaan di masa lalu, saat ini dan

proyeksi kedepannya (total utang dan nilai bersih utang dalam

hubungannya dengan besar modal, total modal dan arus kas), struktur

utang dan komposisinya (Rupiah vs mata uang asing, utang jangka

84

PT Pefindo, “Rating Methodology: Sektor Korporasi”.

http://new.pefindo.com/ scrm_korporasi_index.php.Diakses pada 21 Mei 2013.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

64

pendek vs utang jangka panjang, dengan tingkat suku bunga tetap vs

suku bunga mengambang, dan lain-lain). Cara pengelolaan kewajiban

juga dikaji secara mendalam.

c. Perlindungan Arus Kas (Cash Flow Protection). Analisis meliputi

kajian menyeluruh dari arus kas perusahaan dan kemampuan untuk

memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang.

Tingkat kemampuan membayar hutang diukur oleh rasio pembayaran

bunga dan rasio pembayaran utang. Tingkat likuiditas perusahaan di

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek juga dikaji secara

mendalam.

d. Fleksibilitas keuangan (Financial Flexibility). Analisis meliputi

evaluasi gabungan semua ukuran finansial di atas untuk sampai pada

pemahaman yang menyeluruh tentang kesehatan keuangan

perusahaan. Analisis tentang faktor-faktor lain yang terkait atau angka

angka yang tidak secara khusus ditelaah diatas, seperti klausul

perlindungan asuransi, klausula-klausula yang membatasi dalam

perjanjian pinjaman/obligasi atau hubungan dengan induk perusahaan

dan bantuan-bantuan juga ditelaah. Penugasan analitis lain yang

tercakup adalah evaluasi pilihan yang bisa diambil oleh perusahaan

dalam tekanan, termasuk rencana-rencana atas kejadian tidak terduga

(contingency plan) dan kemampuan serta fleksibilitas lainnya untuk

mengatasi berbagai skenario yang merugikan. Dukungan pemegang

saham dan komitmennya juga sangat dipertimbangkan.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

65

E. Proses Pemeringkatan Oleh PT Pefindo

PT Pefindo didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1993

atas ijin Badan Pengawas Pasar Modal dan Bank Indonesia. Pada tanggal

13 Agustus 1994, PT Pefindo memeroleh lisensi dari BAPEPAM (No.

39/PM-PI/1994) dan menjadi salah satu institusi pendukung di pasar

modal Indonesia. Lembaga ini berafiliasi dengan Standard&Poor’s, yang

merupakan agen pemeringkat internasional85

.

Berdasarkan Altman dan Kao (1991), proses pemeringkatan yang

dilakukan oleh PT Pefindo adalah sebagai berikut86

:

1. Permintaan resmi dari emiten. Pefindo akan menjawab dengan

mengirimkan draft kontrak dan daftar persyaratan yang harus

dipenuhi, seperti:

a. Laporan keuangan audited 3-5 tahun

b. Beberapa data operasional yang tercantum dalam kuesioner

standar Pefindo

c. Beberapa dokumen seperti prospectus, memo, dan lainnya

2. Setelah semua persyaratan diterima, Pefindo akan resmi melakukan

pemeringkatan. Pemeringkatan akan selesai lebih kurang 30 hari

kerja setelah kontrak resmi kedua pihak.

3. Pefindo menetapkan tim analisis yang biasanya terdiri dari dua

analis yang memiliki keahlian sesuai industri atau sektor

85

new.pefindo.com. Diakses pada 21 Mei 2013. 86

Amir Mahmud, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Sukuk”, hlm. 22-24.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

66

perusahaan. Selama proses analisis, analisis situs perusahaan

diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang

bisnis informasi dari sumber-sumber lain yang terpercaya.

4. Mengatur rapat manajemen dengan manajemen perusahaan dan

beberapa orang penting terkait. Rapat dilakukan untuk memperoleh

penilaian kualitatif mengenai manajemen, kompetisi, komitmen,

dan kebijakan perusahaan.

5. Rapat komite peringkat. Rapat ini dilakukan untuk menyajikan dan

mengusulkan hasil penilaian pada anggota komite rating yang

terdiri dari dewan redaksi Pefindo dan beberapa analis.

6. Hasil peringkat akan diberitahukan tim analis kepada perusahaan.

Peringkat yang dihasilkan dalam bentuk laporan yang berisi alasan

pemberian peringkat (simbol). Perusahaan dapat menyatakan

ketidaksetujuan hasil peringkat pada Pefindo dengan memberikan

sejumlah data atau informasi. Peringkat dapat diubah jika

perusahaan memberikan data tambahan yang mendukung.

7. Monitoring. Pefindo selaku lembaga pemeringkat juga melakukan

monitoring atas hasil peringkat yang telah dipublikasikan. Hal ini

untuk menjaga agar informasi atas peringkat yang diberikan

relevan dan akurat. Apabila selama pemantauan berkala ternyata

kinerja perusahaan memburuk maka agen pemeringkat dapat

menurunkan rating tersebut. Begitu juga sebaliknya apabila kinerja

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

67

perusahaan membaik maka lembaga pemeringkat dapat menaikkan

rating perusahaan.

F. Rasio Keuangan

Untuk mengetahui baik atau buruknya suatu perusahaan, terdapat

dua penilaian yang biasa digunakan; kinerja keuangan (financial

performance) dan non keuangan (non financial performance). Dari sisi

kinerja keuangan, kita dapat melihat laporan keuangan perusahaan tersebut

yang tercermin dari laporan neraca, laba rugi, cash flow statement, dan hal

lain yang dapat mendukung penilaian keuangan perusahaan.87

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK, 2009, No. 7)

laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas. Sedangkan tujuan laporan keuangan

adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan posisi keuangan pada

akhir periode, laporan laba-rugi komprehensif selama periode, laporan

perubahan ekuitas selama periode, catatan atas laporan keuangan dan

laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan

ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika

87

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2011),hlm.

238.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

68

entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (PSAK, 2009,

No. 8).88

Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan

perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di

masa lalu, dan kemungkinannya di masa depan. Ada beberapa cara yang

dapat digunakan di dalam menganalisa keadaan keuangan perusahaan,

tetapi analisa dengan menggunakan rasio merupakan hal yang sangat

umum dilakukan dimana hasilnya akan memberikan pengukuran relatif

dari operasi perusahaan.89

Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa terhadap

kondisi keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan dimulai dengan

laporan keuangan dasar, yaitu dari neraca, perhitungan rugi laba, dan

laporan arus kas. Perhitungan rasio keuangan akan lebih jelas jika

dihubungkan dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, guna

menentukan apakah perusahaan tersebut membaik atau memburuk. Bisa

juga dengan membandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang

sama.90

88

Adia Pakarinti, “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Instistusional, Kualitas Auditor, Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Terhadap

Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”,

hlm. xxvi. 89

Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam: Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2009), hlm. 37. 90

Irham Fahmi,Analisis Laporan Keuangan, hlm. 108.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

69

Analisis Rasio digunakan oleh beberapa kelompok di bawah ini

(Brigham dan Houston, 2009)91

:

1. Manajer. Menganalisis untuk kemudian digunakan untuk

mengendalikan operasi.

2. Analis Kredit. Membantu memutuskan kemampuan perusahaan

dalam membayar utangnya.

3. Analis Saham. Menilai efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan

perusahaan.

Dalam bukunya, Analisi Laporan Keuangan, Irfan Fahmi membagi

rasio keuangan menjadi:

1. Rasio Likuiditas, terdiri dari current ratio, quick ratio, net

working capital ratio, dan clash flow liquidity ratio.

2. Rasio Solvabilitas/Leverage, terdiri dari debt to total assets, debt

to equity ratio, times interest earned, clash flow coverage, long-

term debt to total capitalization, fixed charge coverage, dan cash

flow adequancy.

3. Rasio Aktivitas, terdiri dari inventory turnover, day sales

outstanding, fixed assets turnover, total assets turnover, dan long

term asssets turnover.

4. Rasio Profitabilitas, terdiri dari gross profit margin, net profit

margin, return on assets, dan return on equity.

91

Susana Aprilia, “Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat

Obligasi”. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, (Jakarta, 2011), hlm. 49

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

70

5. Rasio Pertumbuhan, terdiri daripertumbuhan penjualan,

pertumbuhan laba bersih, pertumbuhanlaba per lembar saham,

pertumbuhan dividen per lembar saham, dan harga pasar per

lembar saham.

6. Rasio Nilai Pasar, terdiri dari earning per share, price earning

ratio, book value per share, price book value, dividen yield, dan

dividen payout ratio.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rasio keuangan dalam

memprediksi peringkat Obligasi Syariah. Menurut Endri, dalam

penelitiannya yang berjudul ”Corporate Governance terhadap Peringkat

Sukuk Korporasi di Indonesia”, setiap laporan keuangan yang baru

diterbitkan atau muncul kejadian penting yang menyangkut perusahaan serta

bersifat material dan berdampak bagi kemampuan bayar kewajiban, akan

mengubah posisi peringkat sukuk. Sukuk yang memiliki peringkat tinggi

ditandai dengan fundamental keuangan dan usaha yang kuat, serta memiliki

citra yang baik. Dengan kata lain, kinerja keuangan berpengaruh pada

peringkat sukuk tersebut.92

Begitu juga menurut Ninik Amalia, Investor yang berkeinginan

untuk berinvestasi pada sekuritas obligasi, hendaknya memperhatikan

analisis informasi keuangan yang dihasilkan melalui laporan keuangan.

92

Endri, ”Corporate Governance terhadap Peringkat Sukuk Korporasi di

Indonesia”, hlm. 179.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

71

Pasalnya, beberapa penelitian terdahulu memberikan gambaran bahwa rasio

keuangan memiliki kemampuan dalam memprediksi peringkat obligasi.93

Ketiga rasio yang digunakan peneliti adalah:

1. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio Leverage adalah rasio yang mengukur seberapa besar

perusahaan dibiayai dengan utang.94

Salah satu dari proksi leverage

adalah debt to equity ratio. Rasio yang banyak digunakan untuk

menghitung leverage perusahaan. Rasio ini membandingkan Total

Kewajiban (Debt) dengan Total Modal (Equity).Rendahnya nilai

rasio ini dapat diartikan bahwa hanya sedikit modal yang didanai

dengan utang, dan sebaliknya. Rumus untuk menghitungnya95

:

Contoh, pada PT Matahari Putra Prima pada tahun 2012

memiliki total liabilities sebesar Rp. 4,379,452,000,000 dan total

equity sebesar Rp. 3,845,754,000,000.96

Maka, DER pada PT

Matahari Putra Prima tahun 2012 sebesar

DER

= 1.14

93

Ninik Amalia, “Pemeringkatan Obligasi PT Pefindo:Berdasarkan Informasi

Keuangan”, hlm. 146. 94

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 127. 95

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 128. 96

Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Tahun

2012, www.idx.co.id.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

72

Tingginya nilai rasio ini dapat diartikan bahwa sebagian

besar aset di danai dengan utang dan kondisi tersebut menyebabkan

perusahaan rentan risiko default (gagal bayar)97

. Menurut Raharja

dan Sari, makin besar risiko makin rendah peringkat Obligasi yang

diterbitkan perusahaan.98

Sebaliknya, menurut Afiani99

dan

Magreta100

, tidak ada pengaruh variabel leverage terhadap

pemeringkatan Obligasi.

2. Current Ratio (CR)

Current Ratio merupakan rasio yang paling umum

digunakan untuk menaksir risiko utang yang tersaji dalam neraca.

Ada anggapan bahwa semakin tinggi nilai CR, makin baik posisi

kreditur. Hal tersebut dapat member perlindungan terhadap

kemungkinan kerugian drastis bila terjadi kegagalan perusahaan.101

Untuk mengukur nilai CR, digunakan rumus102

:

97

Ermi Linandarini, “Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi

Peringkat Obligasi Perusahaan di Indonesia”, Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro. (Semarang, 2010), hlm. 68. 98

Raharja dan Sari, “Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi

Peringkat Obligasi: PT Kasnic Kredit Rating”, Jurnal Maksi, VIII, 2, (Agustus, 2008), hlm.

220. 99

Damalia Afiani, “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, dan

Leverage terhadap Peringkat Sukuk BUS dan UUS 2008-2010”, hlm. 114. 100

Magreta dan Nurmayanti, “Faktor-Faktor yang Mempengruhi Prediksi

Peringkat Obligasi Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non-Akuntansi”, hlm. 152. 101

Erich A Helfert, Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis untuk

Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan, Edisi Kedelapan, (Jakarta: Erlangga, 1997),

hlm. 95. 102

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 121.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

73

Contoh, PT Adhi Karya Tbk pada tahun 2010 memiliki

current assets sebesar Rp. 3,943,832,511,662 dan current liabilities

sebesar Rp. 3,450,703,172,062. Maka, CR PT Adhi Karya Tbk tahun

2010,

=

= 1.14

Menurut Subramanyam dan Jihn J. Wild, alasan penggunaan

rasio ini karena kemampuannya dalam mengukur103

:

a. Kemampuan memenuhi kewajiban lancar. Makin rasio ini,

makin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar akan

dibayar.

b. Penyangga kerugian. Makin besar penyangga, makin kecil

risiko.

c. Cadangan dana lancar. CR merupakan ukuran tingkat

keamanan terhadap ketidakpastian atas arus kas perusahaan.

Current ratio yang tinggi semakin likuid suatu perusahaan

dan tingkat risiko kegagalan bayar kecil. Semakin kecil risiko

semakin tinggi peringkat dari suatu Obligasi Syariah.104

Namun

103

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 121. 104

Damalia Afiani, “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, dan

Leverage terhadap Peringkat Sukuk BUS dan UUS 2008-2010”, hlm. 114.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theoryrepository.iainpekalongan.ac.id/732/8/13. BAB II.pdf · 42 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori

74

menurut Amalia (2013), secara statistik, Current ratio tidak

berpengaruh terhadap peringkat Obligasi.105

3. Return On Asset (ROA)

Return On Asset digunakan untuk mengukur tingkat

penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan.

”Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan

mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang

diharapkan”. Rumus untuk menghitungnya, 106

Contoh, PT Perkebunan Nusantara VII tahun 2008 memiliki

earning after tax sebesar Rp. 260,840,000,000 dan total assets sebesar

Rp. 3,156,958,000,000.107

Maka Return On Assets PT Perkebunan

Nusantara VII tahun 2008,

= 8.26 %

Semakin banyak penghasilan yang diperoleh, semakin kecil

kemungkinan mengalami risiko default.108

Artinya kemungkinan

peringkat akan semakin baik.

105

Ninik Amalia, “Pemeringkatan Obligasi PT Pefindo:Berdasarkan Informasi

Keuangan”, hlm.144. 106

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 137. 107

Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara VII, www.idx.co.id. 108

Damalia Afiani, “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, dan

Leverage terhadap Peringkat Sukuk BUS dan UUS 2008-2010”, hlm. 114.