bab ii landasan teori a. kualiatas pembelajaran...

59
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru. a. Pengertian Kualitas Pembelajaran. Istilah kualitas berasal dari bahasa inggris (Quality) dan sepadan dengan kata mutu dalam bahasa Indonesia, merupakan istilah yang sudah tidak asing atau dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini biasanya didahului atau dibarengi dengan kata lain, seperti kualitas ekspor, kualitas impor, kualitas keimanan, kualitas kecerdasan, guru yang berkualitas, siswa yang berkualitas, dan lain sebagainya. Jadi kualitas adalah tingkatan atau baik buruknya sesuatu baik yang berupa benda atau manusia. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas adalah ukuran baik buruk, mutu, taraf, kadar, atau derajat dari kecerdasan, kepandaian dan sebagainya. 1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara umum dapat diartikan suatu gambaran yang menjelaskan mengenai baik buruk hasil yang dicapai para siswa dalam proses pendidikan yang dilaksanakan. 2 Adapun pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (DEPDIKBUD, 1983) Cet,2, h.179 2 Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1989), Cet.ke-3. h.87

Upload: trandiep

Post on 17-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kualiatas Pembelajaran Guru.

a. Pengertian Kualitas Pembelajaran.

Istilah kualitas berasal dari bahasa inggris (Quality) dan sepadan dengan

kata mutu dalam bahasa Indonesia, merupakan istilah yang sudah tidak asing

atau dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini biasanya didahului atau

dibarengi dengan kata lain, seperti kualitas ekspor, kualitas impor, kualitas

keimanan, kualitas kecerdasan, guru yang berkualitas, siswa yang berkualitas,

dan lain sebagainya. Jadi kualitas adalah tingkatan atau baik buruknya sesuatu

baik yang berupa benda atau manusia.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas adalah ukuran baik

buruk, mutu, taraf, kadar, atau derajat dari kecerdasan, kepandaian dan

sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara umum

dapat diartikan suatu gambaran yang menjelaskan mengenai baik buruk hasil

yang dicapai para siswa dalam proses pendidikan yang dilaksanakan.2

Adapun pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah usaha

mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (DEPDIKBUD, 1983) Cet,2, h.179

2 Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1989), Cet.ke-3. h.87

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

10

dengan sendiri.3 Melalui pembelajaran akan terjadi proses pengembangan

moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas peserta didik melalui berbagai

interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda dengan mengajar

yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru, sedangkan

pembelajaran menggambarkan aktivitas peserta didik.

Menurut kajian S. Nasution bahwa hingga saat ini terdapat tiga macam

pembelajaran yang sering disalah artikan dengan pengertian mengajar.

Pertama, mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada peserta didik,

dengan tujuan agar pengetahuan tersebut dapat dikuasai dengan sebaik-

baiknya oleh peserta didik. Mengajar pada tipe ini dianggap berhasil jika

peserta didik menguasai pengetahuan yang ditransferkan oleh guru sebanyak-

banyaknya. Kedua, mengajar adalah menyampaikan kebudayaan kepada

peserta didik. Definisi kedua ini pada intinya sama dengan definisi pertama

yang menekankan pada guru sebagai pihak yang aktif. Ketiga, mengajar

adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-

baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses

belajar.4 Definisi mengajar model pertama dan kedua pada sebagian besar

masyarakat tradisional masih banyak digunakan. Hasilnya adalah peserta

didik banyak menguasai bahan pelajaran, namun mereka tidak tahu cara

menggunakan dan mengembangkannya. Sementara itu, mengajar model

ketiga, kini mulai banyak digunakan, terutama pada lembaga-lembaga

pendidikan modern. Hasilnya adalah peserta didik tidak hanya menguasai

bahan pelajaran tersebut, melainkan mengetahui asal usulnya, cara

mendapatkan dan mengembangkanya.

b. Pengertian kualitas guru

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia istilah guru diartikan sebagai

orang yang pekerjaannya (Mata Pencahariannya) mengajar. Selain itu

terdapat kata tutor yang berarti guru pribadi yang mengajar dirumah,

3 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana

Media Group.2009)h. 85 4 S. Nasution. Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Akasara, 1995), h. 4

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

11

mengajar ekstra, memberi les tambahan pelajaran. Dan dalam istilah bahasa

Arab banyak kata yang mengacu kepada pengertian guru dan sangatlah

beragam mulai dari kata “Muallim” yang berarti orang yang mengetahui.5

Merujuk kepada pengertian-pengertian di atas maka pengertaian kualitas

guru adalah tingkatan mutu seorang pendidik dalam memberikan pendidikan

dan pembelajaran kepada siswanya guna memenuhi kewenangan dan

tanggung jawabnya baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Sementara itu dalam undang-undang no 14 tahun 2005 menyebutkan

bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidkan dasar dan pendidikan menengah. Disamping itu guru mempunyai

kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan dasar,

pendidkan menengah, dan pendidikan anak usia didni pada jalur pendidikan

formal yang diangkat dengan peraturan perungang-undangan, dan guru wajib

memilki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat

jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.6

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran.

Dalam hal pembelajaran harus ditunjang dengan sebaik-baiknya dan

selengkap-lengkapnya agar proses pembelajaran menjadi lancar, adapun hal-

hal yang dapat menunjang proses pembelajaran tersebut diantaranya adalah :

1. Pengetahuan

2. Kemampuan Membuat Perencanaan Pembelajaran.

3. Kemampuan Menggunakan Media atau Alat Bantu Pelajaran

4. Kemampuan Menggunakan Metode

5. Kemampuan Mengelola Kelas.

5 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Studi Pemikiran

Tasawuf Imam Al-Ghazali, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), cet ke-1, hal 41. 6 E. Mulyana, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung , Remaja Rosdakarya,

2008), hal, 227.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

12

6. Kemampuan Mengevaluasi

Dan ada beberapa faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran diantaranya:

1. Peserta didik (RAW INPUT)

a. Faktor intern

1. Faktor jasmani, meliputi faktor kesehatan, kebugaran tubuh. Siswa

yang sehat badannya akan lebih baik hasil belajarnya dari siswa yang

sakit.

2. Faktor psikologis, diantaranya yang amat berpengaruh adalah

intelegensia, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan,dan kelelahan.

b. Faktor ekstern

Di antara faktor ekstern itu adalah:

1.Keluarga

Dalam keluarga yang menjadi penanggung jawab adalah orang tua,

keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

2.Faktor sekolah

Faktor sekolah juga tidak kalah pentingnya didalam menciptakan kondisi

pembelajaran yang baik, meliputi guru, sarana, kurikulum dan

lingkungan sekolah hubungan guru dengan siswa.

3.Faktor masyarakat

Karena peserta didik hidup berkecimpung di tengah-tengah masyarakat,

maka lingkungan masyarakat sangat berpengaruh bagi peserta didik.

4. Sarana dan Fasilitas

Pembelajaran akan lebih sukses lagi apabila peserta didik terlibat secara

fisik dan phisikis. Seorang siswa yang hanya mendengar dari gurunya

tentang cerita, sangat jauh bedanya apabila si guru dapat memperlihatkan

gambar. Contoh nya apabila mengajarkan tentang shalat, akan lebih baik

lagi apabila guru menggunakan gambar orang yang sedang shalat.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

13

2. Pendidik

Seperti yang telah diungkapakan diatas bahwa guru adalah faktor pendidikan

yang amat penting sebab ditangan guru yang berkompeten metode,

kurikulum, alat pembelajaran lainnya akan hidup dan berperan.

3. Lingkungan

Lingkungan ada dua macam, lingkungan fisik dan linkungan social,

lingkungan fisik yakni suasana dan keadaan berlangsungnya pendidikan.

Lingkungan sosial yakni iklim dan suasana pendidikan.7

e. Macam-macam pendekatan dalam pendidikan agama Islam

Didalam Pendidikan Islam umumnya dan Pendidikan Agama Islam

khususnya dalam mengajarkan materi PAI untuk mencapai tujuan

pembelajaran digunakan berbagai macam pendekatan, Ada beberapa

pendekatan yang dapat digunakan dalam Pendidikan Agama Islam

diantaranya yaitu:

1. Pendekatan Pembiasaan

2. Pendekatan Emosional

3. Pendekatan Rasional

4. Pendekatan Keteladanan

5. Pendekatan Fungsional.8

Sementara itu Armai Arif mengemukakan berbagai macam pendekatan

dalam Pendidikan Agama Islam yakni :

1. Pendekatan Filosofis

2. Pendekatan Induksi-deduksi

3. Pendekatan Fungsional

4. Pendekatan Emosional9

7 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,

h. 79-81 8 Ramayulis, Metologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2001), cet,

1,h.150

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

14

Dari berbagai macam pendekatan yang digunakan dalam pendidikan

Islam dapat juga diterapkan dalam Pendidikan Agama Islam disekolah.

Pendidikan Agama Islam itu sendiri merupakan usaha sadar yang dilakukan

pendidik dalam rangka mempersiapkan siswa atau peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang telah ditetapkan10

f. Macam-Macam Metode Dalam Pembelajarn Pendidikan Agama Islam

Metode atau metoda sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu metha dan

hodos, metha berarti melewati atau melalui dan hodos berarti jalan atau cara,

dengan demikian metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk

mencapai tujuan tertentu.11

Metode juga dapat diartikan cara atau teknik

tertentu untuk menyampaikan materi yang diperlukan agar tujuan berhasil.12

Dengan demikian metode dapat diartikan sebagai jalan, cara, atau

teknik tertentu untuk menyampaikan materi agar tujuan dapat tercapai. Di

dalam pembelajaran, metode yang satu dengan metode lainnya saling

mengisi tidak ada metode yang dominan, setiap metode memiliki kelemahan

dan kelebihan. Maka diperlukan adanya perpaduan antara metode yang satu

dengan metode lainnya dalam mengajar. Dan metode berfungsi antara lain

untuk:

1. Memperjelas suatu kondisi atau realita.

2. Menggairahkan dan menarik perhatian.

3. Memberi pemahaman dan penghayatan langsung.

4. Memberikan motivasi dan memperlancar komunikasi.

5. Mengerjakan sendiri dan membahas bersama.

6. Mencari dan menemukan pemecahan masalah.

9 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Press,

1988),h. 100. 10

Abdul Majid dan Dian Anadayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Bandug :Remaja Rosdakarya 2006), h. 132 11

Ramayulis, Metologi Pengajaran Agama Islam..., h.104

10 Retnaningsih Burham, Peningkatan Pembelajaran Dalam Sistem Pendidikan Nasional

Indonesia(Jakarta ;Direktorat Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

15

7. Memudahkan daya ingat menyerap informasi baru.

8. Meningkatkan ketrampilan khusus, dll.13

Dalam menetapkan suatu metode perlu diperhatikan juga factor yang

memepengaruhi. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi atau yang

harus diperhatikan dalam menetapkan metode yang akan digunakan sebagai

alat dan cara dalam penyajian bahan pembelajaran yaitu:

1. Tujuan intruksional khusus.

2. Keadaan murid-murid.

3. Materi atau bahan pengajaran.

4. Situasi.

5. Fasilitas.

6. Guru.

7. Kebaikan dan kelemahan metode-metode.14

Adapun macam-macam metode pembelajaran Pendidikan Agama

Islam yang dapat digunakan antara lain :

1. Metode Latihan (Drill)

Pembelajaran yang diberikan melalui metode drill dengan baik selalu

akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut:

1) Siswa dapat menggunakan daya pikirnya yang makin lama akan

bertambah baik, karena dengan pembelajaran yang baik maka siswa

akan lebih teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya.. Ini

berarti daya pikirnya bertambah.

2) Pengetahuan siswa bertambah dari berbagai segi dan siswa akan

memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mendalam.15

Dalam menerapkan metode ini yang perlu diperhatikan antar lain:

13

Retnaningsih Burhan, Peningkatan Pembelajaran dalam sistem…, h. 58 14

Zakiah Darajat, dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam…, h. 138-143 15

. Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,...h.303

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

16

1) Harus diusahakan latihan tersebut jangan sampai membosankan

siswa.

2) Latihan betul-betul diatur sedemikian rupa sehingga latihan itu

menarik perhatian siswa, dalam hal ini guru harus menumbuhkan

motif untuk berfikir.

3) Agar siswa tidak ragu maka siswa lebih dahulu diberikan

pengertian dasar tentang materi yang akan diberikan.16

2. Metode Ceramah

Dalam metode ceramah siswa akan mendengar, duduk, dan melihat

serta percaya bahwa yang diceramahkan guru itu benar. Teknik mengajar

melalui metode ceramah dari dahulu sampai sekarang masih berjalan dan

paling banyak dilakukan. Keuntungan atau kelebihan metode ini antara

lain ;

1) Pendidik lebih mudah mengawasi siswa karena kegiatanya sama

(mendengar,mencontoh)

2) Perhatian pendidik tidak terpisah-pisah karena siswa belajar

melakukan pekerjaan yang sama.

Untuk pembahasan mengenai tauhid atau keimanan metode ceramah

masih sangat relevan, karena doktrin yang wajib diyakini tanpa dapat

didiskusikan kembali.

Dan adapun kekurangan dari metode ini yaitu:

1) Dalam pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode

ini, perhatian hanya terpusat pada guru dan guru dianggap selalu

benar. Guru tampak aktif sedangkan siswa pasif.

16

Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam..., 304

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

17

2) Pada metode ini ada unsur paksaan, karena guru berbicara

sedangkan siswa hanya mendengarkan, melihat, dan mengutip apa

yang dibicarakan guru, meskipun ada siswa yang kritis, namun

semua jalan pikiran guru dianggap benar.

3) Bagi siswa yang tidak paham dan takut mengemukakan

ketidakpahamanya maka akan berakibat siswa yang bersangkutan

tetap pada keadaan tidak mengerti, lebih-lebih jika guru kurang

persiapan atau tidak mampu menyelami jiwa siswanya.17

3. Metode Tanya Jawab.

Metode tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat

membantu kekurangan-kekurangan yang ada pada metode ceramah.

Dengan metode tanya jawab guru dapat gambaran sejauh mana siswa

dapat mengerti dan mengungkapkan apa yang diceramahkan.

Metode tanya jawab dapat dipakai guru untuk menetapkan perkiraan

secara umum apakah siswa yang mendapatkan giliran pertanyaan sudah

memahami pelajaran yang diberikan.

Dan adapun keuntungan metode ini yaitu ;

1) Sambutan akan lebih baik daripada metode ceramah sehingga siswa

tidak hanya mendengar atau mencatat.

2) Partisipasi siswa lebih besar karena akan berusaha mencari jawaban

yang tepat.18

4. Metode pemberian tugas

Metode pemberian tugas yakni suatu cara dalam proses belajar

mengajar bilamana guru memberikan tugas tertentu dan siswa

17

Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam..., h.290 18

Retraningsih Burham, Peningkatan Pembelajaran..., h.59

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

18

mengerjakanya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada

guru

Dalam pemberian tugas, guru dan siswa harus mengetahui syarat

tugas yang diberikan kepada siswa yaitu:

1) Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah

mereka pelajari, sehingga disamping siswa mampu mengerjakan

juga sanggup menghubungkanya dengan pelajaran tertentu.

2) Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang

diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakanya karena sesuai

dengan kemampuan dan kecerdasan yang dimilikinya.

3) Guru harus menanamkan kepada siswa bahwa tugas yang diberikan

kepada mereka akan dikerjakan atas dasar kesadaran sendiri yang

timbul dari dirinya.

4) Tugas yang diberikan kepada siswa harus dimengerti benar-benar,

sehingga siswa tidak ada keraguan dalam mengerjakannya.

5) Dengan cara pemberian tugas diharapkan secara bebas tetapi

bertanggung jawab dan siswa akan berpengalaman mengetahui

berbagai kesuliatn kemudian ikut mengatasinya.19

Adapun kelemahan metode ini yaitu:

1) Siswa mungkin meniru pekerjaan teman, tanpa mengahayati

pengalaman belajar sendiri.

2) Tugas mungkin dikerjakan orang lain.

3) Tugas terlalu berat dan terlalu banyak sehingga tidak ada waktu

melakukan kegiatan yang lain.

19

Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengaran Agama Islam ..., h.300

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

19

5. Metode Demonstrasi

Metode demontrasi adalah mengajar yang menggunakan peragaan

untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan

bagaimana melakukan sesuatu pada siswa.20

Beberapa kelebihan atau keuntungan dari metode ini yaitu :

1) Perhatian siswa dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap

penting oleh guru dapat diamati siswa secara tajam.

2) Perhatian siswa akan lebih berpusat pada apa yang didemontrasikan,

jadi proses belajar siswa akan lebih terarah dan akan mengurangi

pnerahatian siswa pada hal yang lain.

3) Apabila siswa sendiri ikut aktif dalam suatu percobaan yang bersifat

demosratif, maka mereka akan memperoleh pengalaman yang

melekat pada jiwanya dan berguna dalam pengembangan kecakapan.

6. Metode Diskusi atau Musyawarah

Dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali dihadapkan pada

persoalan-persoalan yang tidak bisa dipecahkan hanya dengan satu

jawaban atau satu cara saja, tetapi perlu menggunakan banyak

penegetahuan dan macam-macam cara pemecahan dan mencari jalan yang

terbaik.

Dalam kehidupan masyarakat yang demokratis sangat layak bagi tiap

anggota masyarakat untuk dapat turut serta dan bermusyawarah mencari

keputusan-keputusan atas persetujuan bersama, dalam hal ini mendorong

dan mengajarkan siswa untuk berani mengeluarkan pendapatnya dan

belajar untuk bermusyawarah.

20

. Zakiah Drajat, Metologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta :Bumi Aksara, 2001), cet,

2, h.138-297

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

20

Adapun kebaikan dari metode ini:

1) Mempertinggi partisipasi siswa secara individual

2) Mempertinggi partisipasi kelas sebagai keseluruhan

Dan kelemahan metode ini adalah:

1) Sulit bagi guru untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi.

2) Sulit bagi siswa untuk mengatur secara berpikir ilmiah21

7. Metode Karyawisata

Dalam rangka belajar siswa sebaiknya tidak terbatas hanya belajar

dikelas atau dirumah saja, tetapi sewaktu-waktu perlu pergi ke tempat lain

untuk mempelajari sesuatu tertentu. Dengan karyawisata sebagai metode

mengajar dimaksudkan siswa-siswa dibawah bimbingan, guru pergi

meninggalkan sekolah menuju ke suatu tempat untuk menyelidiki atau

mempelajari hal tertentu. Misalnya guru bersama siswa pergi ke museum,

ke taman hewan, ke pabrik pembuatan buku dan lain sebagainya.

Adapun kebaikan metode karyawisata:

1) Siswa dapat melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pabrik-

pabrik.

2) Siswa dapat mengganti pengalaman-pengalaman dengan coba turut

serta di dalam suatu kegiatan.

3) Dapat menjawab masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan

dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan secara

langsung dengan objeknya.

21

Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik

Kurikulum PBM, (Jakarta ; Raja Grafindo Persada, 1995) hal, 47

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

21

4) Siswa dapat mendapatkan informasi dengan jalan mengadakan

wawancara atau mendengarkan ceramah yang diberikan oleh

petugas-petugas di suatu tempat pariwisata.

g. Unsur unsur Dinamis Dalam Belajar

1. Dinamika Siswa dalam Belajar

Bloom dkk merupakan pelopor yang mengkategorikan perilaku hasil

belajar menjadi 3, yaitu :

a. Ranah kognitif

1) Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang

telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.

2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna

hal yang dipelajari.

3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dari

kaedah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

Misalnya menggunakan prinsip.

4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan dalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami

dengan baik.

5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

b. Ranah afektif

1) Penerimaan, mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan

kesediaan memperhatikan hal tersebut.

2) Partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan

berpatisipasi dalam suatu kegiatan.

3) Pemikiran dan penentuan sikap, mencakup menerima sesuatu

nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.

4) Organisasi, mencakup kemampuan membentuk suatu sistem

nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

22

5) Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan menghayati

nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

c. Ranah psikomotor

1) Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milahkan hal-hal

secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas

tersebut.

2) Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan dari dalam

keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian

gerakan.

3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan

sesuatu contoh, atau gerak peniruan.

4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan

gerakan-gerakan tanpa contoh.

5) Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan

atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancer,

efisien, dan tepat.

6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan

mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik

dengan persyaratan khusus yang berlaku.

7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-

gerik yang baru atas prakarsa.

Siswa yang belajar berarti memperbaiki kemampuan-kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan meningkatnya kemampuan-

kemampuan tersebut maka keinginan, kemauan, dan perhatian pada

lingkungan sekitarnya makin bertambah.

2. Dinamika Guru dalam Pembelajaran

Peran guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah relatif tinggi.

Peran guru tersebut terkait dengan peran siswa dalam belajar. Menurut

Biggs dan Telfer diantara motivasi belajar siswa ada yang diperkuat

dengan cara-cara pembelajaran. Motivasi instrumental, motivasi sosial,

dan motivasi berprestasi rendah misalnya dapat dikondisikan secara

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

23

bersyarat agar terjadi peran belajar siswa. Junaidi (blogspot.com, 2009)

mengemukakan bagaimana cara pembelajaran yang berpengaruh terhadap

belajar siswa, yaitu :

a. Bahan ajar

Bahan ajar atau bahan belajar sangat berpengaruh terhadap

belajar siswa. Contoh, berikan bahan ajar dalam gambar-gambar

menarik, foto-foto berwarna atau jika menggunakan OHP atau

LCD, dan gunakanlah huruf-huruf yang indah. Tujuannya hanya

satu, yaitu membuat bahan ajar yang akan kita ajar semenarik

mungkin jika dinilai siswa.

b. Suasana belajar

Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, dan alat-alat

belajar berpengaruh terhadap kegiatan belajar. Disamping

kondisi fisik tersebut, suasana pergaulan di sekolah juga

berpengaruh pada kegiatan belajar. Bagaimana caranya guru

memberikan suasana belajar yang kondusif, aman, tentram, dan

nyaman.

c. Media dan sumber belajar

Guru berperan penting dalam menempatkan media dan

sumber belajar. Lingkungan sekolah, TV, majalah, surat kabar,

dan dunia maya pun bisa digunakan sebagai media belajar.

d. Guru sebagai subjek pembelajaran

Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan

pembelajaran. Apabila guru tidak bisa mengajar dengan baik,

maka biasanya murid akan malas dalam belajar.

Dengan adanya peran-peran tersebut, maka sebagai pengajar

guru adalah pembelajar sepanjang hayat22

22 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Bumi Aksara, 1995), h. 70-73.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

24

B. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni

prestasi dan belajar, mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih

jauh tentang prestasi belajar, penulis menjabarkan makna dari kedua kata

tersebut.

Di Indonesia prestasi belajar siswa sekolah pada umumnya dapat dilihat

melalui nilai yang tercantum pada raport yang diterima di setiap priode

tertentu, Nana Sudjana mengatakan prestasi belajar adalah taraf prestasi yang

dicapai dari bermacam-macam mata pelajaran yang di ikuti, ini dapat

ditentukan nilai-nilai dalam raport pada tiap semester atau catur wulan nilai

ujian tingkat sekolah yang dilalui nya. Dan jaga menurut Nana Sudjana,

prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan

baik secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

yang dimaksud dengan Prestasi adalah “Hasil yang telah dicapai dari yang

telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”23

. Sedangkan Saiful Bahri

Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, yang

mengutip dari Mas’ud Khasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang

telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja, dalam buku yang sama Nasrun

Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang

perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan

pelajaran yang disajikan kepada siswa.24

23

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta

:Balai Pustaka 1991). Cet ke-1, hal 787. 24

Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : Usaha

Nasional, 1994), Cet ke 1, hal 20-21.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

25

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Prestasi adalah suatu

kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.

Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar, terlebih dahulu

akan dikemukakan beberapa definisi dari para ahli yang dikutip oleh Ngalim

Purwanto yaitu:

a) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975)

mengemukakan. Belajar hubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.

b) Morgan, dalam buku Introduction of Psychology (1978)

mengemukakan; Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

Untuk itu Slameto mengemukakan dalam bukunya Belajar dan Faktor-

faktor yang Mempengaruhinya, bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam Interaksi

dengan lingkungannya.25

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dipahami bahwa belajar

merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang

sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan,

keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan

pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam

perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu

25

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,

2003), Cet Ke-4, hal 2.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

26

tertentu. Seluruh pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan prilaku individu

terbentuk dan berkembang melalui proses belajar.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama

berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu,

umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka)

dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai

materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini

dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam priode

tertentu

b. Macam-macam teori belajar

Berdasarkan perkembangan yang ada hingga saat ini, ada tiga macam

teori belajar:

a. Teori Conditioning

1) Teori Classical Conditioning ( Pavlov dan Watson)

Dapat dikatakan bahwa pelopor dari teori Conditioning ini adalah

Pavlov seorang ahli psikologi-refleksiologi dari Rusia. Ia mengadakan

percobaan-percobaan dengan anjing. Secara ringkas percobaan-

percobaan Pavlov dapat kita uraikan sebagai berikut:

Seekor anjng yang telah dibedah sedemikian rupa, sehingga kelenjar

ludahnya di luar pipinya, di masukan ke kamar gelap. Di kamar itu

hanya ada sebuah lubang yang terletak didepan moncongnya, tempat

menyodorkan makanan atau cahaya pada waktu diadakan percobaan-

percobaan.

Dari hasil percobaan-percobaan yang dilakukan dengan anjing itu

Pavlov mendapat kesimpulan bahwa gerakan-gerakan refleks itu dapat

dipelajari, berubah karena mendapat latihan. Sehingga dengan

demikian dapat dibedakan dua macam refleks, yaitu refleks wajar dan

refleks bersyarat.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

27

2) Teori Conditioning dari Guthrie

Masih dalam rangka uraian tentang teori Conditioning, berikut ini

diuraikan teori Guthrie yang kami anggap penting untuk diketahui.

Guthrie mengemukakan bagaimana metode/cara untuk mengubah

kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, berdasarkan teori conditioning.

Guthrie mengemukakan bahwa tingkah laku manusia secara

keseluruhan dapat dipandang sebagai deretan-deretan tingkah laku

yang terdiri dari unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini merupakan

reaksi/respon dari perangsang/stimulus sebelumnya, dan kemudian

unit tersebut menjadi pula stimulus yang kemudian menjadi respons

bagi unit tingkah laku berikutnya.

b. Teori Connectionism(Thorndike)

Menurut teori trial and error (mencoba-coba dan gagal) ini, setiap

organisme jika dihadapkan dengan situasi baru maka akan melakukan

tindakan-tindakan yang sifatnya coba-coba secara membabi buta. Jika

dalam usaha mencoba-coba itu secara kebetulan ada perbuatan yang

dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan yang kebetulan

cocok itu kemudian dipegangnya. Karena latihan yang terus menerus maka

waktu yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang cocok itu

makin lama makin efesien.Proses belajar menurut Thorndike melalui dua

proses:

1) trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan)

2) law of effect; yang berarti bahwa tingkah laku yang berakibatkan suatu

keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) akan diingat

dan dipelajari sebaik-baiknya.

c. Teori belajar menurut Gestalt

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

28

Teori ini sering pula disebut fild theory atau insight full learning.

Melihat kepada nama teori ini dan kepada aliran psikologi yang

mendasarinya, yakni psikologi Gestalt, jelaslah kiranya bahwa pendapat

teori ini berbeda dengan pendapat teori-teori terdahulu sebelumnya.

Menurut para ahli psikologi Gestalt, manusia itu bukanlah sekedar

makhluk reaksi yang hanya berbuat atau berbuat jika ada perangsang yang

mempengaruhinya.

Manusia adalah individu yang merupakan kebulatan jasmani-rohani.

Sebagai individu manusia bereaksi atau lebih tepat berinteraksi dengan

dunia luar dengan kepribadiannya dan dengan caranya yang unik pula.

Tidak ada manusia yang mempunyai pengalaman yang sama atau identik

terhadap objek atau realita yang sama.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Aktivitas belajar siswa tidak selamanya berlangsung baik, kadang-kadang

berjalan dengan lancar dan kadang-kadang tidak, kadang cepat menangkap

apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami. Dalam hal

semangat pun kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang sulit untuk bisa

berkonsentrasi dalam belajar. Demikian kenyataannya yang sering kita jumpai

pada setiap siswa dalam kehidupannya sehari-hari didalam aktivitas belajar-

mengajar.

Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individual inilah

yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa, sehingga

menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan

hasil dari suatu proses yang didalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling

mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi belajar siswa tergantung pada

faktor-faktor tersebut.

Menurut M. Alisuf Sabri dan Muhibbin Syah, ada berbagai faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa disekolah, secara garis besarnya

dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu: 1) Faktor Internal (faktor dari dalam

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

29

diri siswa), meliputi keadaan kondisi jasmani (Fisioligis) dan kondisi rohani

(psikologis). 2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), terdiri dari a) Faktor

lingkungan, baik sosial dan non sosial, b) Faktor Instrumental.26

a. Faktor Internal

Yang termasuk dalam faktor internal yaitu:

1) faktor Fisiologis

Yaitu faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan siswa

dan kebugaran fisik serta kondisi panca indranya terutama penglihatan dan

pendengaran.

2) Faktor Psikologis

Yaitu faktor kondisi psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar

siswa adalah faktor minat, bakat, intelejensi, Motivasi dan kemampuan-

kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan berfikir dan

kemampuan dasar pengetahuan (bahan apersepsi) yang dimiliki siswa.27

b.Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal terdiri dari:

1) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini terdiri dari dua bagian, yakni lingkungan sosial

baik disekolah maupun dirumah dan non sosial. Kalau lingkungan sosial

disekolah seperti guru, Staf Administrasi, serta teman-teman lingkungan

sekolah, selanjutnya lingkungan sosial yang paling banyak mempengaruhi

adalah orang tua dan keluarga itu sendiri.28

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat

pengajaran,media pengajran, guru dan kurikulum/ materi pelajaran serta

26

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman ilmu Jaya, 1996), Cet ke-1,

hal 59. 27

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..., hal 60 28

Muhibbin Syah...., Hal 138-140.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

30

strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan

hasil belajar siswa.29

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa

disekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi

karena prestas belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor-faktor

yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara

yang satu dngan yang lainya. Kelemahan dari salah satu faktor, akan dapat

mempenagaruhikeberhasilan seseorang dalam belajar, Dengan demikian,

tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa disekolah didukung oleh

faktor internal dan eksternal seperti yang disebutkan diatas.

d. Indikator Prestasi atau Belajar Siswa

Untuk mengetahui prestasi yang didapat siswa dalam waktu tertentu. dapat

diketahui dari indikator prestasi belajar siswa antara lain :

1) Memperoleh angka atau nilai yang tinggi dalam hasil evaluasi belajar.

2) Dapat menjelaskan alasan menggunakan prinsip dan generalisasi bagi

situasi baru yang dihadapi (ranah kognitif).

3) Kemauan dalam menerapkan hasil pelajaran (ranah afektif).

4) Melakukan latihan diri dalam memecahkan masalah berdasarkan

konsep bahan yang telah diperolehnya atau menggunakannya dalam

praktek kehidupan sehari-hari (ranah psikomotorik).30

Sementara itu menurut Muhibbin Syah dalam bukunya menyatakan pada

prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses pembalajaran

siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah

itu, khususnya rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil

belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu,

yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan

perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat

29

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan...., hal 60. 30

Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar...h.105

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

31

mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang

berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa. Berikut iniadalah

indicator atau jenis prestasi siswa dalam proses pembelajaran, indicator dan

kenis tersebut antara lain:

Ranah/Jenis Prestasi Indikator

A. Ranah Cipta

1. Pengamatan

2. Ingatan

3. Pemahaman

4. Penerapan

5.Analisis

6. Sintesis (membuat paduan baru dan

utuh)

B. Ranah Rasa (Afektif)

1. Penerimaan

2. Sambutan

3. Apresiasi (sikap menghargai)

1. Dapat menunjukan

2. Dapat membandingkan

3. Dapat menhubungkan

1. Dapat menyebutkan

2. Dapat menunjukan kembali

1. Dapat menjelaskan

2. Dapat mendifinisikan

1. Dapat memberikan contoh

2. Dapat menggunakan secara tepat

1. Dapat menguraikan

2. Dapat mengklasifikasikan

1. Dapat menhubungkan

2. Dapat menyimpulkan

3. Dapatmenggeneralisasikan

1. Menunjukan sikap menerima

2. Menunjukan sikap menolak

1. Kesediaan berpartisipasi

2. Kesediaan memanfaatkan

1. Menganggap penting dan

bermanfaat.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

32

4. Internalisasi (pendalaman)

5. Karakterisasi (penghayatan)

C. Ranah Karsa (Psikomotorik)

1. Keterampilan bergerak

2. Kecakapan ekspresi verbal dan

nonverbal

2. Menganggap indah dan harmonis

3. Mengagumi

1. Mengakui dan meyakini

2. Mengingkari

1. Melenbagakan

2. Menjelmakan dalam pribadi dan

perilaku pribadi

1.Mengkoordinasikan gerak mata,

tangan, kaki, dan anggota tubuh lainya

1. Mengucapkan

2.Membuat gerakan jasmani

Setelah mengetahui indikator prestasi di atas, guru perlu pula mengetahui

bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa. Hal ini

penting karena mempertimbangkan batas terendah siswa yang dianggap berhasil

dalam arti luas bukanlah perkara mudah. Keberhasilan dalam arti luas berarti

keberhasilan yang meliputi ranah cipta, rasa, dan karsa siswa.31

31

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru hal.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini penulis laksanakan pada tanggal 25 April sampai dengan

tanggal 13 juni 2010. mengambil lokasi di SMP Islam Parung Bogor yang

bertempat di JL. Raya Parung Bogor NO. 648...

A. Metode Penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Analisis Korelasi

(Metode koresional), dalam statistik istilah korelasi diberi pengertian hubungan

antara dua variabel atau lebih.1

Penelitian korelasi ini bermaksud mengetahui sejauh mana suatu variabel

barhubungan dengan variabel lain. Penelitian akan terlihat seberapa besar korelasi

antara kualitas pengajaran guru agama terhadap prestasi bidang studi agama siswa

.

B. Variabel Penelitian.

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel kualitas pengajaran guru agama (Variabel Y) disebut

independent Variabel yaitu variabel bebas, yang dapat memberikan

pengaruh.

1. Anas Sudjiono, Pengantar Satatistik Pendidikan, ( Jakarta :Raja Grafindo Persada,

2006), h. 179

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

2) Varibel prestasi bidang studi agama siswa (Variabel X) disebut dengan

dependent variabel, yaitu variabel yang dipengaruhi.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang

bernyawa, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data yang

memiliki karakter tertentu dan sama. Sedangkan sampel adalah bagian dari

populasi yang memilki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber

data.2

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas VIII SMP Isalm Parung yang berjumlah 274 siswa. Cara pengambilan

sampel (teknik Sampling) dengan Probability sampling (pengambilan sampel

berdasarkan peluang). Dalam probability sampling semua anggota mendapatkan

peluang yang sama untuk dipilih sebagai secara acak atau random.3 Seabagaimana

yang diungkapakan oleh Suharisma Arikunto yang dikutip oleh Mamluatul

Karomah, “Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitian populasi. Selanjutnya, jika subjek nya besar dapat diambil antara 10-

15% batau 20-25% atau lebih.4

Peneliti mengambil 20% dari populasi yakni sebanyak 60 siswa. Teknik

pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yaitu semua anggota

dalam populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilh

menjadi sampel.5Dengan dipilih melalui acak nomor absen yang tersedia disetiap

kelas.

D. Teknik Pengupulan Data.

2 . Sukandarrumidi, Metologi Penelitian petunjuk praktis untuk peneliti pemula,

(Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2004), cet, 2, h. 47. 3 . Sukandarrumidi, Metologi Penelitian petunjuk praktis untuk peneliti pemula,...h. 57

4 . Mamluatul Karomah, Pengembangan Sumber adaya tenaga kependidikan di madrasah

pembangunan UIN Jakarta” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan , UIN Jakarta,

2009), h. 30. 5 . Sukardi, Metologi penelitian pendidikan ( Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.58

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

Dalam pengumpulan data diperlukan adanya teknik yang tepat dan relevan

dengan data yang akan dicari. Adapun teknik pengumpulan data sebagai tersebut :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi umum SMP

Islam Parung. Dalam hal ini peneliti mengambil proses belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang mdibutuhkan dalam penelitian ini sebatas pada sejarah

berdirinya, struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan karyawan, serta kegiatan

ekstrakurikuler di SMP Islam Parung.

3. Angket.

Anket merupakan daftar pertanyaan yang setiap pertanyaan sudah

disediakan jawabanya untuk dipilh,atau telah disediakan jawabanya. Dlam hal ini

peneliti menggunakan angket tertutup yang diberikan kepada siswa kelas VIII

SMP Islam. Untuk memudahkan dalam hitungan statistik, maka digunakan skala

model likert yakni skala yang sistem penilaianya terdidri atas empat penilaian.

Instrumen penelitian berupa skala yang akan digunakan dalam pengambilan data

yang dibagi menjadi dua macam item, yakni item pertanyaan positif dan item

pertanyaan negatif. Dlam skala ini skor akhir subjek merupakan skor

keseluruhabn dari jawaban setiap pertanyaan. Adapun alternatif u jawaban untuk

kedua item tersebut muali dari sangat sesuai (SS) sampai dengan sangat tidak

sesuai (STS).

Tabel 1

Katagori skala model likert

Skala Pertanyaan positif Pertanyaan negatig

Sangat sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

Tidak sesuai 2 3

Sangat tidak sesuai 1 4

Tabel 2

Kisi-kisi kuesioner

Pengaruh kualitas pengajaran guru agama terhadap prestasi bidang studi agama

siswa di SMP Islam Parung

n

o

Pertanyaan pokok

penelitian

Sub pokok

pertanyaan

indikator No item Jml item

1 Kualitas

pengajaran guru

agama

2 Prestasi bidang

studi agama siswa

E. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis setiap variabel digunakan analisis secara deikritif, dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

P=F Xx 100%

N

. :Ket:

P : angka prosentasi

F : frekunsi

N : Number of cases

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

Untuk menganalisis hubungan antar dua variabel digunakan teknik

analisa koresional.

Cara mencari (menghitung) angka indeks korelasi”r” produk moment

dengan berdasarkan skor aslinya atau angka kasarnya.

Mencari angka indeks korelasi “r” produk moment dengan rumus :

r x y = N xy – (x) (y)

[Nx2 – (x)

2 ] [ Ny

2 – (y)

2]

Keterangan:

R x y : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of cases

x y : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X : Jumlah seluruh skor X

y : Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data, peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi

product moment. Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro, serta

menarik kesimpilan yang dapat dilakukan secara sederhana. Pada umumnya

dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Besarnya “ r ” Product

Moment

( r x y )

Interpretasi

Antara Variabel X dan Variabel Y memang

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

0,00 – 0,20

0,20 – 0,40

0,40 – 0,70

0,70 – 0,90

0,90 – 1,00

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat

lemah atau rendah sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan

Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sedang atau cukupan

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang kuat atau tinggi

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

Dan untuk mencari kontribusi variable X terhadap Variabel Y penulis

menggunakan Rumus sebagai berikut:

Penelitian ini dilakukan di AMP.N.1 Pamulang jl,pamulang permai barat.

1. Penelitian ini dirancang dengan metode pendekatan deskriptif analisis

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yakni pada persoalan-

persoalan yang akan dikaji itu bersifat khusus dan tidak untuk generalisasi.

Variabel penelitian ini terdiri atas 2 variabel bebas (X) dan

implementasinya pada Prestasi siswa sebagai variabel terikat (Y) untuk

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

mengetahui pengaruh kualitas pengajaran guru agama yang mempunyai

hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini penulis laksanakan

di SMP.N.1 Pamulang.

2. Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data adalah Siswa dan siswi

SMP.N.1 Pamulang, kelas 7 yang menjadi objek penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengamati

langsung ke tempat yang dituju yaitu SMP.N.1 Pamulang.

b. Metode wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan

mewawancarai pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan

informasi disekitar pembahasan dalam materi ini, seperti Siswa dan

Siswi serta guru yang bersangkutan langsung untuk mendapatkan data

yang objektif.

c. Angket, untuk memperoleh sejumlah data tertulis maka disebarkan

angket kepada Siswa dan siswi SMP.N.1 Pamulang yang menjadi

objek penelitian.

4. Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul,langkah selanjutnya ialah

menganalisi data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

analisa data berdasarkan Korelasi Product moment dari pearson. Analisa

korelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah benar terdapat hubungan

atau korelasi antara variabel Kualitas Pengajaran Guru (Variabel X)

dengan Prestasi siswa (Variabel Y) adapun Rumus dari korelasi Product

moment tersebut. Yaitu :

r x y = N xy – (x) (y)

[Nx2 – (x)

2 ] [ Ny

2 – (y)

2]

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

Setelah dianalisis selanjutnya diinterpretasikan.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Islam Parung

1. Sejarah SMP Islam Parung

2. Visi dan Misi

3. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa dan Saran

Prasarana.

a. Keadaan Guru

b. Keadaan Karyawan

c. Keadaan Siswa

d. Keadaan Sarana dan Prasarana.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

C. Pembahasan Tentang Temuan Penelitian.

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SMP ISLAM PARUNG

2. No. Statistik Sekolah : 204020519133

3. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2

4. Alamat Sekolah : Jl. Raya Parung – Bogor No. 648 Desa Parung

: Kecamatan Parung

: Kabupaten Bogor

: Propinsi Jawa Barat

5. Telepon/HP/Fax : 0251-8611451

6. Status Sekolah : Swasta

7. Nilai Akreditasi Sekolah : 86,17 (A)

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

8. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir):

Th. Pelajaran Jml Pendaftar

(Cln Siswa Baru)

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

(Kls. VII + VIII + IX)

Jml Siswa Jumlah Rombel

Jml Siswa Jumlah Rombel

Jml Siswa Jumlah Rombel

Siswa Rombel

2004/2005 280 280 7 289 7 279 7 848 21

2005/2006 230 230 5 267 7 279 7 776 19

2006/2007 210 210 5 227 6 254 7 691 18

2007/2008 154 154 4 200 5 200 5 554 14

9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Kepala sekolah

Nama

Jenis Kela-min Usia

Pend. Akhir

Masa Kerja

Jabatan L P

1. Kepala Sekolah Yayan Herdiyana Yazid 46 D1 5

2. Wakil Kepala Sekolah Drs. Murdiyantoro 42 S1 2

b. Guru

1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu

L P L P

1. S3/S2 - - - - -

2. S1 1 - 11 20 32

3. D-4 - - - - -

4. D3/Sarmud - - - 1 1

5. D2 - - - - -

6. D1 - - 4 1 5

7. ≤ SMA/sederajat - - - - -

Jumlah 1 - 15 22 38

2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan

(keahlian)

No. Guru Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK

Jumlah

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

dengan tugas mengajar sesuai dengan tugas mengajar

D1/D2 D3/

Sarmud

S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/

Sarmud

S1/D4 S2/S3

1. IPA - 1 3 - - - 1 - 5

2. Matematika 1 - - - - - 3 - 4

3. Bahasa Indonesia - - 5 - - - 1 - 6

4. Bahasa Inggris - - 4 - - - 1 - 5

5. Pendidikan Agama - - 3 - - - - - 3

6. IPS - - 6 - - - - - 6

7. Penjasorkes - - - - 1 - - - 1

8. Seni Budaya - - - - 1 - - - 1

9. PKn - - 2 - - - - - 2

10. TIK/Keterampilan 1 - - - - - - - 1

11. BK

12. Lainnya: Mulok

a. Bhs. Sunda

b. PLH

c. BTQ

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

1

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

1

2

1

Jumlah 2 1 24 - 3 - 8 - 38

DAFTAR IDENTITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SMP ISLAM PARUNG KABUPATEN BOGOR

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No. Nama

Tempat, Status Guru Pendidikan Tahun Akta Bidang Studi Masa Jumlah

ALAMAT RUMAH

NO.

Tgl. Lahir GT GTY GTT Terakhir /

Ijazah IV

Yang Diajarkan Kerja Jam /

Minggu

TELEPON

Jurusan Tahun TMT / HP

1 H. JARKASIH, S.Ag. BOGOR, 27-07-1957

1 S1 / PAI 1998 1998 P. AGAMA ISLAM 1982 4

KP.CIBANDAR RT. 05/01

DESA PARUNG - KEC.

PARUNG KAB. BOGOR

08174914737

2 YAYAN HERDIYANA YAZID

BOGOR, 11-07-1961

1 PGSLP / SENI

RUPA 1981 - MULOK PLH 1982 6

KP.CIBANDAR RT. 05/01 DESA PARUNG - KEC.

PARUNG KAB. BOGOR

081317815118

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

3 SAEFUDIN BOGOR, 27-04-1956

1 PGSMTP /

MATEMATIKA 1986 - MATEMATIKA 1980 16

JL.RAYA PARUNG CIPUTAT

PONDOK RANGGA RT. 01/01 KEL.CURUG - SAWANGAN

DEPOK

081513079443

4 Drs. RUSDI JAKARTA,

10-09-1961 1 S1 / PMP 1991 1191 PKn 1991 4

KP. LEBAK WANGI RT. 03/02

DESA PARUNG KEC. PARUNG KAB. BOGOR

08561571020

5 Drs. EDDY SUSANTO TANGERANG,

26-08-1966 1 S1 / FISIKA 1993 1993 IPA 1991 12

KESATRIAN PLRI CIPUTAT RT.03/12 DESA CIPUTAT

KEC. CIPUTAT TANGERANG BANTEN

081319116598

6 Drs. MUSLIM BOGOR, 03-07-1965

1 S1 / PAI 1990 1990 MULOK BTQ 1991 10

BOJONGSARI BARU

RT.02/02 KEL.BOJONGSARI BARU KEC. SAWANGAN -

DEPOK

08121357124

7 Dra. YULIARNIS PADANG, 24-07-1965

1 S1 / PMP 1992 1992 PKn / IPS 1991 12

KP. TULANG KUNING

RT.04/05 DESA WARU KEC. PARUNG KAB.BOGOR

081317255180

8 Dra. SUPARTI SEMARANG, 17-12-1965

1 S1 / BHS. INGGRIS

1993 1993 BAHASA INGGRIS 1992 8

KP. LEBAK WANGI SAJA RT.

05/01 DS. PEMAGARSARI

PARUNG - BOGOR

0251603007

9 ACEP HARYADI BOGOR,

29-11-1965 1 SMA / IPS 1986 - PENJASKES 1996 10

KP. PEMAGARSARI RT. 02/01 DESA PARUNG - KEC.

PARUNG - BOGOR

085217564810

10 MARYANIH, S.Ag. TANGERANG,

01-03-1970 1

S1 / BHS.

INDONESIA 1996 1996 BHS. INDONESIA 1993 8

CIMANGGIS RT.01/03 KEL. CIPAYUNG TANGERANG

BANTEN

02174705874 /

081311364071

11 NENI RUKMINI, S.Ag. JAKARTA,

11-01-1969 1 S1 / PAI 2002 2002

MULOK BHS.

SUNDA 1993 18

KP. TAJUR RT. 04/04 DESA

PEMAGARSARI KEC. PARUNG - KAB. BOGOR

02518602561 /

081808986462

12 Dra. SRI SUNARYATI PANDAK,

08-06-1968 1

S1 / BHS.

INDONESIA 1993 1993 BHS. INDONESIA 1995 8

JL. RAYA MUCHTAR RT.

01/01 KEL. SAWANGAN KEC. SAWANGAN - DEPOK

081388924069

13 Drs. MURDIYANTORO BANTUL,

26-11-1965 1 S1 / PLS 1992 1992 IPA 1996 8

KP. SERPONG RT. 05/04 KEL. SERPONG KEC.

SERPONG - TANGERANG - BANTEN

0818754044

14 SUPRIYADI BOGOR,

20-04-1967 1

SMEA / STKIP

ARAHMANIYAH 1987 - SENI BUDAYA 1997 26

KP. CURUG RT.29/07 DS.PUTAT NUTUG KEC.

CISEENG - BOGOR

087877515317

15 AHMAD DAHLAN,

S.Ag.

BOGOR,

02-08-1972 1 S1 / PAI 1997 1997

PAI & MULOK

BTQ 1997 26

KP. PEMAGARSARI RT. 01/01

DESA PARUNG - KEC. PARUNG - BOGOR

08170884515

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

16 Dra. NENENG DINARTI

BOGOR, 15-10-1965

1 S1 / BHS.

INDONESIA 1989 1989 BHS. INDONESIA 1997 12

KP. PEMAGARSARI RT.01/01 DS. PARUNG KEC. PARUNG -

BOGOR

08129965221

17 IRAWATI PICZIANI BOGOR,

30-08-1972 1

D.I /

KOMPUTER 2000 - T I K 1997 20

JL. TATAPAKAN II RT.01/10 KEL. TEGAL GUNDING

BOGOR UTARA - BOGOR

08111106743

18 FAJAR SYAH ALAM,

ST.

JAKARTA,

04-10-1974 1

S1 / TEKNIK

MESIN 1998 2001 MATEMATIKA 1998 4

KP. PEMAGARSARI RT.01/01

DS.PARUNG - PARUNG BOGOR

08111106742

19 NINING

INDRANINGSIH, S.Pd.

JAKARTA,

29-04-1970 1

S1 / BHS.

INDONESIA 1999 1999 BHS. INDONESIA 1998 12

JL. INDAH I RT. 02/06 KEL.

CURUG KEC. SAWANGAN DEPOK

08179147854

20 RAHMAT HERMAWAN BOGOR, 19-12-1975

1 MAN / UMJ 1994 - PENJASKES, MULOK BTQ

2000 24

JL.SWADAYA TULANG

KUNING RT.01/05 DS. WARU INDUK PARUNG - BOGOR

081311021174

21 AJAT MUNAJAT, S.Ag. BOGOR, 03-07-1975

1 S1 / EKONOMI

ISLAM 2000 2007 IPS, MULOK PLH 2000 24

JL.SETIA DAMAI

PEMAGARSARI RT.01/01 DS.

PARUNG - PARUNG BOGOR

081519603799

22 DIAN ANDRIANI, SE. BOGOR, 24-06-1975

1 S1 / EKONOMI MANAJEMEN

1998 2001 IPS 2000 8 KP. TAJUR RT.01/04 DESA PEMAGARSARI KEC. PARUNG

- BOGOR

081318283150

23 HERYANI, S.Pd. KULONPROGO,

21-11-1979 1

S1 / P.

SEJARAH 2000 2000 IPS 2001 8

JL.DR. SETIA BUDI RT.02/04 PAMULANG BARAT

TANGERANG BANTEN

085284329208

24 AGUNG W. KUSUMA,

S.Ag.

CIREBON,

11-04-1972 1 S1 / PAI 1997 1997 PAI, MULOK PLH 2001 18

PERUM PARUNG VILLA

BLOK.A2 RT. 07/02 DS.

WARU JAYA PARUNG - BOGOR

085691264648

25 NUR ROHAYATI,

S.T.P.

KULONPROGO,

25-11-1969 1

S1 / TEKNIK

PERTANIAN 1997 MATEMATIKA 2001 12

PURI ANEKA JAYA BLOK-E NO.20 RT.01/17

KEL.RANGKAPAN JAYA

PANCORAN MAS - DEPOK

08569802347

26 MOCH. ARIEF

RAHMAN, SH.

BOGOR,

12-11-1973 1

S1 / ILMU

HUKUM 2001 2007 PKN, IPS, IPA 2002 22

DURENSERIBU RT. 01/04

KEL. DURENSERIBU - SAWANGAN - DEPOK

081382224742

27 RAHMAT MUSTOPA,

S.Ag.

BOGOR,

13-01-1969 1 S1 / PAI 1996 1996 MATEMATIKA 2001 20

KP. DESA RT. 01/01 DESA

DUREN MEKAR SAWANGAN - KOTA DEPOK

02194755312

28 YUDITH EVIANTI,

S.Pd.

JAKARTA,

27-07-1969 1

S1 / BHS.

INGGRIS 2005 2005 BHS. INGGRIS 2005 28

KOMP. BSI BLOK D1.6/9 RT.04/05 KEL. DUREN

MEKAR SAWANGAN - KOTA DEPOK

08128515383

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

29 RINA ANGGRAENI, A.Md.

BANDUNG, 15-11-1964

1 D.III /

BUDIDAYA

PERTANIAN

1991 - IPA 2002 8 GG. RAMBUTAN BJ.SARI BARU RT.02/01 NO.45

SAWANGAN - KOTA DEPOK

0818135716

30 LINDAYANTI, S.Pd. BOGOR,

10-04-1980 1

S1 / BHS.

INGGRIS 2003 2003 BHS. INGGRIS 2002 8

KP.LEBAK WANGI RT. 04/02 DESA PARUNG KEC. PARUNG

KAB. BOGOR

08111106741

31 SUSILO HERAWATI,

S.Sos.

BOGOR,

15-10-1968 1

S1 / ADM.

NEGARA 1995 2000 PKn 2003 8

JL. SETIA DAMAI

PEMAGARSARI RT. 01/01

DS. PARUNG - PARUNG - BOGOR

0251610917

32 SODIKIN, S.Pd. TEGAL,

08-03-1973 1

S1 / P.

GEOGRAFI 2000 2000 TIK, MULOK PLH 2003 12

SAWANGAN ELOK BLOK A1/22 RT.05/01

DURENSERIBU - SAWANGAN

- KOTA DEPOK

081319240379

33 Ir. SUUD HAMID PALEMBANG,

17-11-1965 1

S1 / TEKNIK

ELEKTRO 1994 2007 IPA 2003 12

PERUM PARUNG VILLA

BLOK.B22 RT. 07/02 DS.

WARU JAYA PARUNG - BOGOR

08176959478

34 ADE SEPTIKASARI, S.Pd.

BOGOR, 03-09-1976

1 S1 / BHS.

INDONESIA 2000 2000 BHS. INDONESIA 2003 12

PONDOK RANGGA RT. 02/01

KEL.CURUG - KEC.

SAWANGAN - KOTA DEPOK

081399990165

35 NENENG HASANAH,

S.Mn.

BOGOR,

17-09-1974 1

S1 /

MANAJEMEN 2006 - IPS 2005 4

KP.PEMAGARSARI RT.01/01 DESA PARUNG - KEC.

PARUNG KAB. BOGOR

36 IDA ROSIDAH SUKABUMI,

08-07-1985 1

SMEA /

SEKRETARIS 2004 - BHS. SUNDA 2007 8

KP. JATI PARUNG RT.04/04 NO.25 DESA PARUNG -

PARUNG KAB. BOGOR

0817188431

37 FEBBY KUSLIANI BOGOR,

02-02-1986 1

UIN JAKARTA /

BHS. INGGRIS BHS. INGGRIS 2008 8

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

41

LILIANI Tenaga Admin 41

42 LILIS SURYANI Tenaga Admin 42

43 ITA MAULITA Tenaga Admin 43

44 RIATMAN SYAH Tenaga Admin 44

45 MIRAN Tenaga Admin 45

46 ENDIN SAPUTRA Penjaga Sekolah 46

47 ROJALI Penjaga Sekolah 47

48 EKA WIJAYA SAKTI Perpustakaan 48

49 RACHMAT MUCHROFIQ Satpam 49

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMP ISLAM PARUNG

BOGOR TAHUN PELAJARAN 2009/2010

YAYASAN

KEPALA SEKOLAH H. Jarkasih, S.Ag.

WAKIL KEPALA

SEKOLAH Yayan Herdiyana Yazid

Komite sekolah

H. Saimin Rukhiyat,

S.Ag

Acep Haryadi

Saefudin

BID. KURIKULUM

Rahmat Hermawan

Ahmad Dahlan, S.Ag.

Irawati Picziani

Ade Septikasari, S.Pd.

Moch. Arief Rahman

Sarana dan

Prasarana BP PEMBINA OSIS

Ajat Munajat, S.Ag.

Dra. Sri Sunaryati

Acep Haryadi

Drs. Murdiyantoro

Rahmat Mustopa, S.Ag.

Drs. Eddy Susanto S.

HUMAS

Drs. Muslim

Supriyadi

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

Kepala instalasi:

1. Lab. Computer dan Bahasa : Sodikin, S.Pd

WALI KELAS

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

2. Perpustakaan : Ida Rosida

3. Tata Usaha : Liliani

GURU

SISWA

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

Pembina OSIS: 1. K

oordinator:

2. Wakil Koordinator:

3. Pem

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

bina Pramuka:

4. Pembina PMR:

5. Anggota:

Th. Ajaran

Jml Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Total

Pendaftar Jml Jml Jml Jml Jml Jml (Kelas VII + VIII + IX)

(Cln Siswa Siswa Rombongan Siswa Rombongan Siswa Rombongan Jml Rombongan

Baru) Belajar Belajar Belajar Siswa Belajar

Tahun 2004/2005

280 280 7 289 7 279 7 848 21

Tahun 2005/2006

230 230 5 267 7 279 7 776 19

Tahun 2006/2007

210 210 5 227 6 254 7 691 18

Tahun 2007/2008

154 154 4 200 5 200 5 554 14

Tahun 2008/2009 149 149 4 145 4 188 5 482 13

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

10. a) Data Ruang Belajar (Kelas)

Kondisi

Jumlah dan ukuran Jml. ruang lainnya

yg digunakan untuk r. Kelas

(e)

Jumlah ruang yg digunakan u. R.

Kelas

(f)=(d+e)

Ukuran

7x9 m2 (a)

Ukuran

> 63m2 (b)

Ukuran

< 63 m2 (c)

Jumlah (d) =(a+b+c)

Baik 4 4 ............. ruang, yaitu: ………

18

Rsk ringan 3 3

Rsk sedang 8 8

Rsk Berat 3 3

Rsk Total

Keterangan:

Baik Kerusakan < 15%

Rusak ringan 15% - < 30%

Rusak sedang 30% - < 45%

Rusak berat 45% - 65%

Rusak total >65%

b) Data Ruang Belajar Lainnya

Jenis Ruangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl)

Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl)

Kondisi*)

1. Perpustakaan 1 7 x 7 B 6. Lab. Bahasa 1 7 x 7 RR

2. Lab. IPA - - - 7. Lab. Komputer 1 7 x 7 B

3. Ketrampilan - - - 8. PTD

4. Multimedia 1 7 x 7 RR 9. Serbaguna/aula

5. Kesenian - - - 10. ……………

c) Data Ruang Kantor

Jenis Ruangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl) Kondisi*)

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

1. Kepala Sekolah 1 4 x 4 B

2. Wakil Kepala Sekolah - - -

3. Guru 1 7 x 7 B

4. Tata Usaha 1 7 x 4 B

5. Tamu - - -

Lainnya: ………………

a. BP / BK

1

2 x 3

RR

d) Data Ruang Penunjang

Jenis Ruangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl)

Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl)

Kondisi*)

1. Gudang 1 4 x 7 RS 10. Ibadah 1 7 x 7 B

2. Dapur 1 2 x 2 RR 11. Ganti - - -

3. Reproduksi - - - 12. Koperasi - - -

4. KM/WC Guru 1 1,5 x 2 B 13. Hall/lobi - - -

5. KM/WC Siswa 3 1,5 x 1,5 RR 14. Kantin 1 3 x 7 RS

6. BK 1 2 x 2,5 RR 15. Menara Air - - -

7. UKS 1 1,5 x 2 RB 16. Bangsal

Kendarn

- - -

8. PMR/Pramuka - - - 17. Rumah Penjaga 1 7 x 7 RB

9. OSIS 1 7 x 7 B 18. Pos Jaga - - -

11. Lapangan Olahraga dan Upacara

Lapangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl) Kondisi*) Keterangan

1. Lapangan Olahraga

a. Volly

b. Lompat Jauh

c. Bola Kaki

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

d. Badminton

e. Basket

f. Tenis Meja

1

1

1

8 x 10

10 x 18

7 x 5

B

B

B

2. Lapangan Upacara 1 10 x 18 B

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi kelas VII SMP Islam Parung Bogor dengan

populasi 145 siswa. Sampel yang digunakan sebesar 40% yakni sebanyak 60 siswa. Data yang peneliti

gunakan adalah angket yang diberikan kepada responden. Angket tersebut berisi 24 pertnyaan dengan

empat alternative jawaban.

Data yang sudah diperoleh dari siswa dalam bentuk angket, kemudian diolah dalam bentuk table

distribusi frekunsi yang dilengkapi dengan prosentase dengan menggunakan rumus

F

P=

N

Keterangan:

P= Prosantase

F=Frekuensi

N=Jumlah Responden

Peneliti uga melakukan wawancara dengan salah seorang guru Pendidikan Agama Islam, untuk

memperkuat data yang diambil melalui pemberian angket.

Untuk mengetahui secara ddeskriptif tentang kualitas pembelajaran terhadap prestasi siswa

dalam bidang studi agama Islam, maka dapat diuraikan dalam bentuk table-tabel.

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

Tabel 1

n

o

Alternatif jawaban Freku

ensi

Prosan

tase

1 a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Tidak sesuai

d. Sangat tidak sesuai

Jumlah (N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Tabel diatas, pada pertanyaan no. 1

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

Page 57: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

no Alternatif jawaban Frekuensi Prosantase

1 a. Sangat

sesuai

b. Sesuai

Page 58: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

c. Tidak

sesuai

d. Sangat

tidak

sesuai

Jumlah

(N)

Page 59: BAB II LANDASAN TEORI A. Kualiatas Pembelajaran Guru.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M... · sebagainya.1 Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian secara

1

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN