bab ii landasan teori a. kajian teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/bab ii revisi.pdf · membaca...

25
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Persepsi Siswa tentang Intensitas Bimbingan Membaca Al- Qur’an oleh Guru a. Pengertian persepsi siswa tentang intensitas bimbingan membaca al-Qur’an oleh guru Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia. 1 Pada dasarnya persepsi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Pengertian intensitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Sedangkan intens sendiri berarti hebat atau sangat kuat (kekuatan, efek, tinggi, penuh semangat dan berapi-api). 2 Kekuatan yang terdapat pada kata intens ini menunjukkan arti mengerahkan seluruh kekuatan jasmani yang ada pada diri seseorang untuk dapat melakukan sesuatu. Intensitas 1 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hlm. 118 2 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 438

Upload: trandang

Post on 29-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Persepsi Siswa tentang Intensitas Bimbingan Membaca Al-

Qur’an oleh Guru

a. Pengertian persepsi siswa tentang intensitas bimbingan

membaca al-Qur’an oleh guru

Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan

yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasi

stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera

manusia.1 Pada dasarnya persepsi menyangkut hubungan

manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan

menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya

dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

Pengertian intensitas dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia yaitu keadaan tingkatan atau ukuran intensnya.

Sedangkan intens sendiri berarti hebat atau sangat kuat

(kekuatan, efek, tinggi, penuh semangat dan berapi-api).2

Kekuatan yang terdapat pada kata intens ini menunjukkan

arti mengerahkan seluruh kekuatan jasmani yang ada pada

diri seseorang untuk dapat melakukan sesuatu. Intensitas

1Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja

Rosdakarya), hlm. 118 2Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), hlm. 438

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

9

dapat diartikan dengan usaha yang dilakukan dengan penuh

semangat dengan mengerahkan kekuatan atau

kemampuannya yang terjadi dalam frekuensi waktu tertentu

dalam mencapai tujuan tertentu.

Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang

berasal dari kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot,

manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur,

atau mengemudikan). Pendapat lain mengatakan bahwa

guidance mempunyai hubungan dengan guiding: “showing

a way” (menunjukkan jalan), leading (memimpin),

conducting (menuntun), giving instruction (memberikan

petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan)

dan giving advice (memberikan nasihat).3

Menurut Hallen A, dalam buku Bimbingan dan

Konseling, bimbingan merupakan proses pemberian

bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing

yang telah dipersiapkan kepada individu yang

membutuhkannya dalam rangka mengembangkan

seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal

dengan menggunakan berbagai macam media dan

teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang

normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu

dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun

bagi lingkungannya.4

3 Farid Hasyim dan Mulyono, Bimbingan dan Konseling Religius,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 31

4 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),

hlm. 9

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

10

Menurut beberapa pendapat diatas, pengertian

bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada

individu dalam memecahkan masalah yang sedang

dihadapinya. Kata proses menunjukkan arti bahwa

bimbingan tidak dilaksanakan secara kebetulan, melainkan

suatu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan, terus-

menerus, teratur dan sistematis.

Membaca merupakan proses membunyikan lambang/

tanda/ tulisan yang bermakna.5 Membaca pada hakikatnya

adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak

hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan

aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif.

Sebagai proses visual, membaca merupakan menerjemahkan

simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan.6 Kaitannya

dengan pengertian tersebut, membaca dapat diartikan dengan

kegiatan yang bersifat fisik dan psikologis, fisik dalam artian

melibatkan indera mata dan psikologis dimulai ketika indera

visual mengirimkan hasil pengamatan terhadap tulisan ke

pusat kesadaran melalui sistem syaraf.

Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat,

diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan

perantara Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang

dinukilkan kepada umat manusia secara mutawatir,

5 Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,

2013), hlm. 63

6 Farida Rahim, Pengajaran Membaca..., hlm. 2

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

11

membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari

surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.7

Guru adalah mereka yang bekerja di sekolah atau

madrasah yang tugasnya mengajar, membimbing, melatih

para peserta didik agar mereka memiliki kemampuan dan

keterampilan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi, juga dapat menjalani kehidupannya dengan

baik.8 Guru menjadi pemeran utama pada proses pendidikan

secara keseluruhan di lembaga formal.

The teacher is a role model of a reader for

students an active member of the classroom reading

community, demonstrating what it means to be a reader

and the rewards of being a reader.9 Guru yang merupakan

role model pembaca untuk setiap peserta didiknya,

dapat menunjukkan apa artinya menjadi seorang

pembaca dan manfaat menjadi pembaca yang

sebenarnya.

7 Ahmad Lutfi, Pembelajaran Al-Qur‟an dan Hadits, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen agama RI, 2009), hlm. 35

8 Chaerul Rochman dan Heri Gunawan, Pengembangan Kompetensi

Kepribadian Guru, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2011) hlm. 25

9http://download.portalgaruda.org/article.php?articleTEAC

HINGEXTENSIVEREADINGPROGRAMWITHCHARACTE

RBUILDINGTHEME:FROMZEROTOHERO, diakses pada tgl.

9 Desember 2016 pukul 21.15

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

12

Sebagai tenaga pendidik yang memiliki kemampuan

kualitatif, guru harus menguasai ilmu keguruan untuk

mengantarkan siswanya pada tujuan pendidikan.10

Memberikan bimbingan yang merupakan tugas guru

tersebut adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh

guru selain mengajar peserta didik dalam kelas. Sebagai

pembimbing guru mendampingi dan memberikan arahan

kepada peserta didik berkaitan dengan pertumbuhan dan

perkembangan pada diri peserta didik baik meliputi aspek

kognitif, afektif maupun psikomotor serta pemberian

kecakapan akademik, vokasional, sosial maupun spiritual.11

Menurut pengertian tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa intensitas bimbingan membaca al-

Qur‟an oleh guru adalah usaha atau kekuatan yang dimiliki

oleh guru dalam membantu peserta didik belajar membaca

al-Qur‟an yang dapat berupa memberikan arahan jika terjadi

suatu kesalahan saat membacanya atau memberikan ilmu-

ilmu yang berhubungan dengan membaca al-Qur‟an.

b. Tujuan bimbingan membaca Al-Qur’an

Tujuan dalam memberikan bimbingan membaca Al-

Qur‟an kepada peserta didik memiliki nilai yang sangat

10

Ahmad Barizi, Menjadi Guru Unggul, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2010), hlm. 144

11 Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 94

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

13

penting. Bahkan dapat dikatakan adanya tujuan ini

merupakan faktor yang terpenting dalam memberikan

bimbingan. Adanya tujuan ini pada dasarnya dapat

mempengaruhi dan menentukan seluruh alur kegiatan

bimbingan. Berikut beberapa tujuan bimbingan membaca al-

Qur‟an, yaitu:

1) Agar peserta didik mampu membaca al-Qur‟an dengan

baik, dan tepat makhraj hurufnya, panjang pendeknya,

dan lain sebagainya yang disimpulkan dalam ilmu

tajwid. Tajwid adalah penghias qira‟at, yaitu

memberikan hak-haknya, huruf dan tertibnya,

mengembalikan huruf pada makhrajnya dan asal

pokoknya, melembutkan pengucapannya dengan cara

yang sempurna tanpa berlebihan dan tanpa aturan, tidak

gegabah dan tidak dipaksakan.12

Hukum membaca al-

Qur‟an dengan ilmu tajwid yaitu fardhu „ain. Membaca

al-Qur‟an tanpa ilmu tajwid memberikan peluang besar

untuk terciptanya kesalahan dalam membacanya, yang

mana ketika seseorang salah membaca satu huruf saja

akan dapat merusak arti dari kata tersebut.

2) Agar peserta didik suka dan senang membiasakan diri

membaca al-Qur‟an dengan baik. Mampu membaca al-

12

Al Sayid Muhammad Bin Alawi Al-Maliky Al Hasani, Kaidah-

Kaidah Ulumul Qur‟an,terj. A. Idhoh Anas, (Pekalongan: Al-Asri, 2008),

hlm. 20

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

14

Qur‟an dengan baik adalah pintu pertama untuk

menghafalkannya, karena hafalan al-Qur‟an dengan

bacaan yang benar menjadi syarat dalam ibadah shalat.

3) Agar peserta didik taat dan patuh kepada Allah SWT

dalam melaksanakan ibadah lain seperti sholat, puasa,

bershadaqah dan sebagainya. Sehingga merupakan

sebagian dari pengalaman dan penghayatan isi

kandungan al-Qur‟an.

4) Untuk menyiapkan peserta didik agar menjadi generasi

Qur‟ani yaitu generasi yang mencintai al-Qur‟an

sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.13

Terampil dalam membaca al-Qur‟an menjadi

kemampuan paling dasar yang harus dikuasai oleh umat

Islam. Langkah awal untuk lebih mendalami al-Qur‟an

adalah dengan cara mampu membacanya dengan baik dan

benar. Oleh sebab itu, peran seorang pendidik atau guru

sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Guru diharapkan

mampu melaksanakan bimbingan ini dengan baik sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai tersebut.

c. Keutamaan membaca al-Qur’an

Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan utama,

yang mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan

dibandingkan dengan membaca bacaan yang lain. Sesuai

13

Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur‟an, (Madiun: Jaya Star Nine,

2014), hlm. 363

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

15

dengan arti al-Qur‟an secara etimologi adalah bacaan karena

al-Qur‟an diturunkan memang untuk dibaca. Banyak sekali

keistimewaan bagi orang yang ingin menyibukkan dirinya

untuk membaca al-Qur‟an.

Berikut merupakan keutaman-keutamaan membaca al-

Qur‟an dari hadits maupun ayat al-Qur‟an, antara lain:

1) Menjadi orang yang tidak merugi

لون كتاب الله وأقاموا الصلة وأن فقوا ما رزق ناهم سرا إن الذين ي ت

ة ي رجون تارة لن ت بور وعلني

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca

kitab Allah (al-Qur‟an) dan mendirikan shalat dan

menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami

anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan

terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan

yang tidak akan merugi (Q.S. Fathir/35: 29)14

2) Mendapat syafa‟at

15

هاقراوالقران فانه يأيت يوم القيامة شفيعا الصحاب

Bacalah al-Qur‟an! karena sesungguhnya al-Qur‟an

pada hari kiamat nanti akan datang sebagai pemberi

14

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jilid VIII,

(Jakarta: Departemen Agama RI, 2010), hlm. 164

15. ص, (ومكتبتها المصرية), السادس الجزء النووي بشرح مسلم صحيح,النووي

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

16

syafaat bagi para pemiliknya (orang yang telah

membacanya) (HR. Muslim).16

Al-Qur‟an akan memberi syafaat bagi seseorang yang

membacanya dengan benar dan baik, serta

memperhatikan adab-adabnya. Diantaranya

merenungkan makna-maknanya dan mengamalkannya.

Maksud memberi syafa‟at adalah memohonkan

pengampunan bagi pembacanya dari segala dosa yang

ia lakukan. Maka orang yang ahli membaca al-Qur‟an

jiwanya bersih, dekat dengan Tuhan.17

3) Menjadi manusia yang terbaik

18خريكم من تعلم القران وعلمه

sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari al-

Qur‟an dan mengamalkannya. (HR. Bukhari).

Orang yang membaca al-Qur‟an adalah manusia yang

terbaik dan manusia yang paling utama. Tidak ada

manusia di atas bumi ini yang lebih baik dari pada

orang yang mau belajar dan mengajarkan al-Qur‟an.

4) Diangkat derajatnya

16

Imam An-Nawawi, terj. Wawan Djunaedi Soffandi, Syarah Shahih

Muslim (6), (Jakarta: Pustaka Azzam, 2010), hlm. 252 17

Abdul Majid, Praktikum Qira‟at, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 58

18, دارالحديث: هرةالقا) الثالث الجزء المشكل كشف مع البخارى صحيح,الجوزي ابن االمام

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

17

رأن مع السفرة الكرام الربرة والذي يقرأالقران ويتعتع فيهاملاهر بالق

19وهو عليه شاق له اجران

Orang yang mahir membaca al-Qur‟an akan bersama

dengan malaikat Safarah yang mulia dan berbakti,

sementara orang yang membaca al-Qur‟an dengan

kondisi tidak lancar dan dia berat untuk membacanya,

maka dia akan mendapat dua pahala. (HR. Muslim).20

Orang yang membaca al-Qur‟an dengan tajwid

sederajat dengan para malaikat. Artinya, derajat orang

tersebut sangat dekat kepada Allah seperti malaikat.

Jika seseorang itu dekat dengan Tuhan, tentu segala

do‟a dan hajatnya dikabulkan oleh Allah. Sedangkan

orang yang membacanya susah dan berat mendapat

dua pahala, yaitu pahala membaca dan pahala

kesulitan dalam membacanya.21

d. Indikator intensitas bimbingan membaca al-Qur’an oleh

guru

1) Kontinuitas dalam memberikan bimbingan membaca al-

Qur‟an

Melakukan bimbingan membaca al-Qur‟an kepada

peserta didik tidak bisa dengan sekali pertemuan.

19

.ص.... مسلم صحيح,النووي 20

Imam An-Nawawi, terj. Wawan Djunaedi Soffandi, Syarah Shahih

Muslim [6], (Jakarta: Pustaka Azzam, 2010), hlm. 236 21

Abdul Majid, Praktikum Qira‟at,..., hlm. 58

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

18

Bimbingan ini membutuhkan waktu yang tidak singkat

dan harus dilakukan secara berkesinambungan.

Bimbingan membaca al-Qur‟an akan mendapat hasil jika

dilakukan dengan teratur dan sistematis.

2) Sungguh-sungguh

Sunnguh-sungguh atau disebut juga dengan tekun atau

segenap hati. Artinya dalam memberikan bimbingan

membaca al-Qur‟an, seorang guru melakukannya

dengan telaten, ulet, menunjukkan bahwa guru tersebut

mengharapkan tujuan dalam memberikan bimbingan

membaca al-Qur‟an ini dapat tercapai. Tercapainya

tujuan bimbingan ini dapat dilihat dengan kemampuan

membaca al-Quran peserta didik.

3) Semangat

Adanya kemauan dari pihak guru untuk memberikan

bimbingan membaca al-Qur‟an kepada peserta didik.

Tidak hanya mempunyai kemauan, namun juga harus

dilaksanakan dengan giat tanpa ada rasa malas.

4) Motivasi

Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang

terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan

(kebutuhan).22

Memberikan motivasi kepada peserta

22

Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.

101

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

19

didik sebelum melakukan bimbingan membaca al-

Qur‟an penting untuk dilakukan, dengan demikian

peserta didik menjadi lebih mempunyai dorongan untuk

belajar membaca al-Qur‟an dengan giat.

2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an Peserta Didik

a. Pengertian kemampuan membaca al-Qur’an

Kemampuan merupakan kesanggupan, kecakapan,

kekuatan dalam melakukan sesuatu.23

Kemampuan membaca

merupakan hal penting dalam kehidupan, dan guru

berkewajiban untuk mempersiapkan dan mengembangkan

kemampuan membaca para peserta didiknya. Tidak semua

anak dapat mampu membaca dengan lancar sesuai dengan

tingkatannya. Hal ini dikarenakan perkembangan dan

kesiapan kemampuan otak anak untuk menyerap informasi

tidak sama. Kesiapan membaca ini banyak dipengaruhi oleh

faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun

lingkungan masyarakat. Orang tua dalam hal ini juga ikut

berperan dalam mengembangkan kemampuan membaca

pada anak. Orang tua dapat memacu, memberi perhatian

dengan penuh kasih sayang kepada anak, mendukung

kemampuan belajarnya sejak dini, maka anakpun akan

mempunyai kesiapan belajarnya sejak dini.24

23

Depdiknas, Kamus Besar..., hlm. 707

24 Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca

pada Anak Sejak Dini, (Jogjakarta: Think, 2008), hlm 68

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

20

Membaca al-Qur‟an merupakan ibadah yang sangat

dianjurkan oleh Allah SWT. namun dalam membaca al-

Qur‟an ini haruslah sesuai dengan kaidah cara membacanya

yaitu dengan mempraktikkan ilmu tajwid, karena dalam al-

Qur‟an ketika salah pengucapan satu huruf saja dapat

mengubah arti kata itu sendiri.

Jadi, kemampuan membaca al-Qur‟an merupakan

kesanggupan anak dalam membaca al-Qur‟an sesuai dengan

kaidah membaca al-Qur‟an seperti ketepatan dalam

tajwidnya, makhrajnya dan kelancaran saat membaca al-

Qur‟an.

b. Indikator kemampuan membaca Al-Qur’an

Kemampuan membaca al-Qur‟an peserta didik dapat diukur

dengan indikator sebagai berikut:

1) Lancar

Lancar adalah kencang (tidak terputus-putus,

tidak tersangkut, cepat dan fasih).25

Maksud dari kata

lancar yaitu tidak tersendat-sendat saat membaca al-

Qur‟an tersebut.

2) Ketepatan pada makhraj

Makhraj atau tempat artikulasi, yakni tempat

bunyi huruf hijaiyah itu dihasilkan. Menurut

makhrajnya, huruf hijaiyah dikelompokkan menjadi

lima bagian, yaitu sebagai berikut:

25

Depdiknas, Kamus Besar..., hlm. 633

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

21

a) Tenggorokan atau kerongkongan (al-halq), dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu: pangkal kerongkongan

( ه-ء ), tengah kerongkongan ( ح -ع ), ujung (atas)

kerongkongan ( خ -غ )

b) Dua bibir (syafatain), dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu: bibir bawah bersama dengan ujung gigi depan

sebelah atas (ف), dua bibir dengan tertutup ( م -ب ),

dua bibir dengan terbuka (و)

c) Lidah (lisan), dibagi menjadi sembilan bagian, yaitu:

pangkal lidah ( ق -ك ), tengah lidah dan tengah langit-

langit (ش - و- ujung lidah dan geraham sebelah ,(ج

kanan (ض), ujung lidah dan langit-langit yang

berhadapan (ل), ujung lidah dan langit-langit (ن),

ujung lidah dan tidak menyentuh langit-langi (ر),

ujung lidah dan pangkal gigi depan sebelah atas ( -ط

ت -د ), ujung lidah dekan gigi sebelah atas ( ص -ز -س ),

ujung lidah dan ujung gigi sebelah atas ( ث -ذ -ظ ).

d) Pangkal hidung, (khaisyum), huruf yang keluar dari

pangkal hidung yaitu م dan ن yang bertasydid

e) Rongga mulut atau rongga tenggorokan (jauf), huruf

yang keluar dari rongga mulut yaitu أ.26

3) Tartil atau ketepatan pada tajwid

Tartil adalah pembacaan al-Qur‟an dengan

perlahan-lahan dengan memberikan hak setiap huruf,

26

Tombak Alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 6-8

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

22

seperti menyempurnakan mad (panjang) atau memenuhi

ghunnah (dengungan). Membaca al-Qur‟an dengan

tartil sama halnya dengan membaca al-Qur‟an

menggunakan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Tujuan

mempelajari ilmu ini adalah untuk memelihara lidah

dari kesalahan dalam membaca al-Qur‟an.

Hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah,

sedangkan hukum membaca al-Qur‟an dengan ilmu

tajwid adalah fardhu „ain (wajib individual) bagi setiap

mukmin yang ingin membaca al-Qur‟an.27

Adapun

dalilnya berdasarkan pada firman Allah dalam surat al-

Muzammil ayat 4

28ورتل القران ترتيل Dan bacalah al-Qur‟an dengan tartil (perlahan-lahan)

Ketentuan-ketentuan pembahasan ilmu tajwid tersebut

meliputi:

a) Hukum nun sukun dan tanwin

Nun sukun dan tanwin apabila bertemu dengan

huruf-huruf hijaiyah yang berjumlah 28 memiliki 4

hukum29

, yaitu :

27

Ibrahim Eldeeb, Be A Living Qur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 2009),

hlm. 91

28 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jilid X, (Jakarta:

Departemen Agama RI, 2010), hlm. 398

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

23

(1) Idzhar (terang atau jelas) yaitu apabila setelah

nun sukun atau tanwin terdapat salah satu dari

huruf halq (tenggorokan) yaitu: ء,ح,خ,ع,غ,ه

sedangkan hukum bacaannya harus terang atau

jelas dan pendek.

(2) Idgham (memasukkan) yaitu apabila setelah

nun sukun atau tanwin terdapat salah satu dari

huruf idgham (ي,ر,م,ل,و,ن). Hukum bacaan

idgham ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu

idgham bighunnah (memasukkan suara nun

sukun atau tanwin dengan dengung) dan

idgham bilaghunnah (memasukkan suara nun

sukun atau tanwin tanpa dengung). Huruf dari

idgham bighunnah yaitu ي, و,ن, م, sedang huruf

,ل ر termasuk huruf idgham bilaghunnah.

(3) Iqlab (menukar atau mengubah) yaitu apabila

setelah nun sukun atau tanwin terdapat huruf ب

cara membacanya yaitu dengan mengubah nun

sukun atau tanwin menjadi huruf mim (م)

dengan disertai dengung.

(4) Ikhfa‟ (samar) yaitu apabila setelah nun sukun

atau tanwin terdapat salah satu dari huruf yang

selain huruf idzhar, idgham, iqlab,yaitu:

29

Faisol, Cara Mudah Belajar Ilmu Tajwid, (Malang: UIN Maliki

Press, 2010), hlm. 31-39

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

24

Cara .ك,ق,ف,ظ,ط,ض,ص,ش,س,ز,ذ,د,ج,ث,ت

membacanya ialah suara Nun sukun atau

tanwin masih tetap terdengar tetapi samar

antara idzhar dan idghom.

b) Hukum mim sukun

Hukum mim sukun bertemu dengan salah satu huruf

dari huruf-huruf hijaiyah, memiliki tiga hukum

bacaan,30

yaitu:

(1) Ikhfa‟ syafawi, yaitu apabila setelah mim sukun

terdapat huruf ب, maka ketika itu huruf mim

dibaca ikhfa‟ dengan dengung.

(2) Idgham mitslain, yaitu apabila setelah mim

sukun terdapat huruf م, maka ketika itu mim

pertama dimasukkan ke huruf mim kedua

sehingga menjadi satu dengan dengung dan

ditasydid-kan.

(3) Idzhar syafawi, yaitu apabila setelah mim sukun

terdapat salah satu dari sisa huruf hijaiyah

selain mim dan ba‟, cara membacanya yaitu

jelas tanpa didengungkan.

c) Hukum mim dan nun bertasytid

Hukum mim dan nun ber-tasydid baik yang terletak

dalam satu kata maupun dua kata adalah harus atau

wajib dibaca dengung sepanjang dua harakat.31

30

Faisol, Cara Mudah ..., hlm. 53-55

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

25

d) Mad (panjang)

Mad adalah memperpanjang suara dengan salah satu

dari huruf mad yaitu alif sukun yang sebelumnya

berharakat fathah, wawu sukun yang sebelumnya

berharakat dhammah, ya‟ sukun yang sebelumnya

berharakat kasrah.

Mad terbagi menjadi dua bagian, salah satunya yaitu

mad asli. Mad asli atau mad thabi‟i adalah mad

yang huruf madnya berdiri sendiri dan tidak

bergantung pada sebab lain seperti hamzah atau

sukun. Ukuran panjang mad ini adalah dua harakat.32

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

membaca al-Qur’an

Faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca,

menurut Lamb dan Arnold yang dikutip oleh farida rahim

yaitu: faktor fisiologis, intelektual, lingkungan dan

psikologis.

1) Faktor Fisiologi

Faktor fisiologi mencakup kesehatan fisik,

pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan

merupakan salah satu kondisi yang tidak

menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya

belajar membaca. Beberapa ahli mengemukakan bahwa

31

Ibrahim Eldeeb, Be A Living..., hlm.98

32 Tombak Alam, Ilmu..., hlm. 32

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

26

keterbatasan neurologis (misalnya berbagai cacat otak)

dan kekurangmatangan secara fisik merupakan salah

satu faktor yang dapat menyebabkan anak gagal dalam

meningkatkan kemampuan membaca mereka.

Keadaan organ-organ khusus, seperti indera

pendengar, dan indera penglihatan siswa yang rendah

akan menghambat penyerapan informasi. Akibatnya,

proses pengaksesan informasi yang dilakukan oleh

sistem memori siswa tersebut tidak dapat berjalan

lancar.33

Walaupun tidak mempunyai gangguan pada

alat penglihatannya, beberapa anak mengalami

kesukaran belajar membaca. Hal itu dapat terjadi karena

belum berkembangnya kemampuan membaca mereka

dalam membedakan simbol-simbol cetakan, seperti

huruf-huruf, angka-angka.

2) Faktor intelektual

Istilah intelegensi didefinisikan oleh Heinz

yang dikutip oleh farida rahim yaitu suatu kegiatan

berpikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial

tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara

tepat. Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya

mempengaruhi berhasil atau tidaknya anak dalam

membaca. faktor metode mengajar, kemampuan guru

33

Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2010),

hlm. 95

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

27

atau orang tua juga turut mempengaruhi kemampuan

membaca anak.34

3) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi

kemajuan kemampuan membaca anak. faktor

lingkungan itu mencakup lingkungan sosial dan

lingkungan nonsosial.

a) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf

administrasi, dan teman-teman sekelas, dapat

mempengaruhi kemampuan membaca peserta didik.

Orang tua, keluarga, masyarakat dan tetangga serta

teman-teman sepermainan yang masih termasuk dari

lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi

kemampuan membaca peserta didik.35

(1) Guru

Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan

perilaku yang simpatik dan memperlihatkan

teladan yang baik dan rajin, khususnya dalam

hal membaca al-Qur‟an, misalnya rajin

membaca al-Qur‟an, dan memberikan

bimbingan membaca al-Qur‟an kepada peserta

didik dapat menjadi daya dorong yang positif

bagi kegiatan belajar membaca al-Qur‟an

34

Farida Rahim, Pengajaran Membaca..., hlm. 17

35 Mahmud, Psikologi Pendidikan,..., hlm. 101

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

28

peserta didik dan dapat membantu

meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an

peserta didik.

(2) Orang tua

Lingkungan sosial yang juga dapat

mempengaruhi kemampuan membaca al-Qur‟an

peserta didik ialah orang tua dan keluarga

pesertadidik itu sendiri. sifat-sifat orang tua,

praktik pengelolaan keluarga, semuanya dapat

memberi dampak baik ataupun buruk terhadap

kemampuan membaca peserta didik.

b) Lingkungan nonsosial seperti gedung sekolah dan

letaknya, tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan

cuaca, waktu belajar. Faktor-faktor ini dipandang

turut menentukan tingkat keberhasilan membaca

peserta didik.

4) Faktor psikologis

Faktor lain yang juga mempengaruhi kemampuan anak

dalam membaca adalah faktor psikologis. Faktor ini

mencakup motivasi, dan minat.

a) Motivasi

Kunci motivasi itu sederhana, tetapi tidak mudah

untuk mencapainya. Salah satu cara yang paling

efektif untuk memotivasi anak ialah dengan

memberikan kesempatan belajar mandiri. Cara yang

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

29

paling penting untuk mendapatkan pengaruh positif

pada sikap membaca dan belajar anak ialah dengan

memberikan model membaca yang menyenangkan

dan memperlihatkan antusias guru atau orang tua

dalam memberikan bimbingan membaca.

b) Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan

sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minatnya.36

Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-

usaha seseorang untuk membaca. Orang yang

mempunyai minat membaca yang kuat akan

diwujudkannya dalam kesediaannya untuk membaca

atas kesadarannya sendiri. anak yang mendapat

motivasi yang tinggi terhadap membaca, akan

mempunyai minat yang tinggi pula terhadap

kegiatan membaca.37

B. Kajian Pustaka

Berdasarkan hasil penelusuran dan studi bahan pustaka,

karya ilmiah serta hasil penelitian yang ada, di sini disampaikan

36

Djaali, Psikologi Pendidikan,..., hlm. 121

37 Farida Rahim, Pengajaran Membaca..., hlm. 29

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

30

hasil penelitian yang memiliki relevansi pembahasan dengan

penelitian ini, yaitu:

1. Skripsi dari Muhammad Miftahul Falah mahasiswa Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Walisongo tahun 2014, dengan judul

“Hubungan antara Bimbingan Orang Tua Aspek Keagamaan

dengan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Kelas X

SMA Walisongo Semarang Tahun Ajaran 2013/2014”. Secara

garis besar, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

bimbingan orang tua aspek keagamaan mempunyai hubungan

positif dan signifikan terhadap kemampuan membaca Al-

Qur‟an kelas X SMA Walisongo Semarang.

2. Skripsi dari Abdul Kholiq mahasiswa Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga tahun 2010,

dengan judul “Hubungan antara Intensitas Bimbingan

Membaca Al-Qur‟an dari Orang Tua dengan Kemampuan

Membaca Al-Qur‟an Anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010”. Secara garis besar, hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat

positif dan sangat signifikan antara intensitas bimbingan

membaca al-Qur‟an dari orang tua dengan kemampuan

membaca al-Qur‟an anak di kelurahan pulutan kecamatan

sidorejo kota salatiga tahun 2010.

3. Skripsi dari Moh. Maksyufun Nuha mahasiswa Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

31

dan Keguruan UIN Walisongo tahun 2015, dengan judul

“Studi Korelasi antara Penguasaan Pelajaran Bahasa Arab

dengan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa MI

Matholiunnajah Sinanggul Kec. Mlonggo Kab. Jepara Tahun

Pelajaran 2014/2015”. Secara garis besar, hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara penguasaan

pelajaran Bahasa Arab terhadap kemampuan membaca Al-

Qur‟an siswa MI Matholiunnajah Sinanggul Kec. Mlonggo

Kab. Jepara tahun pelajaran 2014/2015.

Sesuai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga

penelitian tersebut membahas tentang bimbingan orang tua

maupun kemampuan membaca al-Qur‟an. Perbedaan penelitian

di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu,

peneliti lebih meneliti tentang persepsi siswa tentang intensitas

bimbingan membaca al-Qur‟an yang diberikan oleh guru dan

hubungannya dengan kemampuan membaca al-Qur‟an peserta

didik kelas IV MI Gondang Kec. Wonopringgo Kab. Pekalongan

tahun ajaran 2015/2016.

C. Rumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari rumusan

masalah penelitian.38

Hipotesis dari penelitian hubungan intensitas

38

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010),

hlm. 84

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.eprints.walisongo.ac.id/6750/3/BAB II revisi.pdf · Membaca merupakan proses membunyikan lambang/ ... dan tepat makhraj hurufnya, ... memberikan

32

bimbingan membaca al-Qur‟an oleh guru dengan kemampuan

membaca al-Qur‟an peserta didik kelas IV MI Gondang adalah:

: Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang intensitas bimbingan membaca al-

Qur‟an oleh guru dengan kemampuan membaca al-Qur‟an

peserta didik kelas IV MI Gondang kecamatan

Wonopringgo kabupaten Pekalongan tahun ajaran

2015/2016.

: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang intensitas bimbingan membaca al-Qur‟an

oleh guru dengan kemampuan membaca al-Qur‟an peserta

didik kelas IV MI Gondang kecamatan Wonopringgo

kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2015/2016.