bab ii landasan teori a. 1) kampanye humas atau ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/5369/3/bab...
TRANSCRIPT
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1) Kampanye Humas atau Sosialisasi
a. Pengertian Kampanye
Pengertian secara umum tentang istilah kampanye yang dikenal
sejak 1940-an campaign is generally exemply persuasion in action
(kampenye secara umum adalah menampilkan suatu kegiatan dimana
bertitik tolak untuk membujuk), dan sudah banyak dikemukakan beberapa
ilmuan, ahli dan praktisi komunikasi. Leslie B. 1Sndyder mengemukakan
bahwa A communication is an organized communicator activity, directed at
a particular goal. Artinya secara garis besar, kampaye komunikasi
merupakan suatu aktivitas komunikasi yang terorganisir, secara langsung
ditujukan kepada khalayak tertentu, dalam kurun waktu yang sudah
ditetapkan dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut Pfau dan Parrot A
Campaign is conscious, sustained and incremental process designed to be
implemented over a specified period of time for the purpose of influencing
a specified audience. Dengan berarti bahwa suatu kampanye yang secara
sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana
pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran
tertentu.
1 Rusalan Rosady,2013. Kampanye Public Relations. Hlm 23
2
Kampanye Public Relations merupakan salah satu teknik
komunikasi yang dapat digunakan oleh Public Relations untuk mencapai
tujuan perusahaan atau organisasi. Menurut Regors dan Storey, “Kampanye
adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisir dengan tujuan
untuk menciptakan dampakm tertentu sebagian besar khakayak sasaran
secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu”. (Ruslan, 2008, hal.23).
sedangkan menurut pakar komunikasi Rice dan Paisley, “kampanye adalah
keinginan seseorang untuk mempengaruhi opini individu dan publik,
kepercayaan, tingkah laku, minat, serta keinginan audiensi dengan daya
tarik komunikator yang sekaligus komunikatif”.
Dalam kampanye Public Relations terdapat peranan yang besar dari
seorang Public Relations. Public Relations itu sendiri memiliki arti penting
dalam suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations merupakan salah
satu bagian dari sebuah perusahaan yang memiliki salah satu fungsi penting
untuk menjembatani hubungan antara perusahaan dengan publiknya, begitu
pula sebaliknya. Secara etimologis, public relations terdiri dari dua kata,
yaitu public dan relations.
b. Jenis-Jenis Kampanye
Aktivitas komunikasi ketika dalam berkampanya maka hal tersebut
akan berangkat dari suatu kepentingan atau tujuan tertentu. Biasanya
berkaitan dengan apa tujuannya, siapa sasaran khalayaknya, dan dalam
rangka kegiatan apa, serta apakah hal tersebut bertujuan memotivasi atau
membejuk khalayak. Maka dalam konteksnya, terdapat beberapa jenis
3
program kampanye yang dilaksanakan secara prinsip adalah kegiatan yang
bertitik tolak agar memotivasi atau membujuk, dan mencapai tujuan
tertentu. Maka menurut Charles U. Larson, bukunya berjudul Persuasion,
Reception and Responsibility yang mana telah membagi jenis-jenis
kampanye kegiatan menjual prosuk, kandidat dan ide atau gagasan
perubahan sosial, diantaranya sebagai berikut :
a. Product – Oriental Campaigns
Dalam jenis kampanye ini, kegiatan dalam kampanye akan
lebih berorientasi pada produk, dan juga biasanya dilakukan dalam
kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran
produk yanng baru. Misalnya peluncuran Provider-seluler Flexi-
Telkom, pergantian nama National ke Panasonic, perubahan logo
baru BNI-46 dan Bank Danammon dan sebagainya. Oleh karenanya
kampanye PR bertujuan untuk membangun citra positif perusahaan
melalui program kepedulian dan tanggungjawab sosial.
b. Candidate – Oriented Campaigns
Pada jenis kampenye ini, kegiatan kampanye lebih
berorientasi pada calon kandidat dimana untuk kepentingan
kampanye politik. Dengan tujuan agar meraih dukungan yang
sebanyak-banyaknya dari masyarakat dengan cara melakukan
kampanye politik, serta kampanye komunikasi pemasaran dan
periklanan atau menggunakan teknik kampanye PR dalam jangka
4
waktu relatif pendek. Dimana akan memakan waktu 3-6 bulan juga
dengan bantuan dana yng cukup besar (investasi) dan biaya
perjalanan kampanye beraudiensi dengan para pendukungnya di
berbagai lokasi yang tersebar di nusantara.
c. Ideological or Cause – Oriented Campaigns
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat
khusus dan berdimensi perubahan sosial (social change
campaigns), misalnya kegiatan kampanye sosial bersifat khusus
nonkomerisal, Anti HIV /AIDS, anti narkoba, program keluarga
berencana nasional (KBN), damai itu indah, kampanye langit biru,
swerta termasuk kampanye sadar bayar pajak, dan hingga kadarkum
(kampanye sadar hukum), pelestarian lingkungan alam dan
sebagainya.
Jika dijabarkan ke dalam peranan kampanye public relations
campaigns dengan upaya komunikasinya, maka dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Sebagai komunikator, artinya dalam berkampanye seorang humas
atau PR harus mampu dalam menyampaikan sesuatu kegiatan atau
aktivitas dan program kerja kepada publiknya, sekaligus bertindak
sebagai mediator untuk mewakili lembaga atau organisasi terhadap
publik dan sebaliknya. Pada umumnya, sebagai seorang PR yang
profesional, peran utama dari public relations harus memiliki
kemampuan sebagai berikut.
5
1. Creator, adalah orang yang mempunyai keahlian atau kreativitas
serta pencipta ide atau gagasan yang baik dalam berkomunikasi.
2. Conseptor, adalah orang yang memiliki skill atau kemampuan
dalam penyusunan program kerja public relations, khususnya
dalam berkampanye.
3. Problrm solver, adalah orang yang mampu dalam mengatasi
suatu permasalahan yang dihadapinya, dinams, solutif, dan
proaktif dalam pekerjaannya sebagai PR khususnya dalam
mengantisipasi hambatan atau gangguan dalam aktivitas yang
dilakukannya.
b. Pesan atau message adalah sesuatau yang butuh disampaikan kepada
penerima melalui teknik kampanye atau propaganda tertentu yang
berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas, atau kegiatan tertentu yang
dipublikasikan atau dipromosikan untuk diketahui, dipahami, serta
dapat dimengerti dan diterima oleh khlayaknya.
c. Media merupakan sarana atau alat dalam menyampaikan pesan atau
informasi dan sebagai mediator antara komunikator dengan
komunikannya. Cukup banyak alat sebagai media untuk keperluan
kampanye atau berkomunikasi. Secara khusus, media yang
dibutuhkan PR adalah sebagai berikut.
1. Media umum, dimana seperti surat menyurat, telepon, fascimile,
dan telegraf.
2. Media massa, dimana seperti media cetak, surat kabar, majalah,
tabloid, bulletin dan media elektronik, diantaranya : TV, radio,
dan film. Sifat media massa ini mempunyai efek serempak dan
6
cepat dan mampu mecapai pembaca dalam jumlah yang besar
dan tersebar luas di berbagai tempat secara bersamaan.
3. Media khusus, seperti iklan, logo dan nama perusahaan atau
lembaga atau produk yang merupakan sarana atau media dengan
bertujuan untuk promosi dan komersial yang efektif. 2“The
power of corporate identity atau identitas korporat berupa logo
dan nama merupakan suatu “kekuatan” atau sumber daya yang
paling canggih pada sebuah perusahaan modern dan mampu
mengkomunikasikan identitas koroprat; logo,brand’s name,
colour, uniform, type face (nama/hurif perusahaan) dan office
lobby, kepada setiap orang,” ujar Wally Olins dalam bukunya
yang berjudul, Corporate Identity. Bisa ditarik kesimpulan
bahwa logo mempunyai peranan penting dalam mencari ciri khas
suatu perusahaan, lembaga, produk, dan jasa serta menjadi
pembeda dengan lembaga atau perusahaan yang lainnya dalam
iklim yang kompetitif atau era globalisasi. Logo dikatakan
sangat penting bagi perusahaan modern alasannya karena :
1. Dari segi pemasaran , seperti logo atau identitas perusahaan
selalu muncul pada setiap iklan atau muncul pada setiap
kemasan produk.
2. Adalah identitas perusahaan perusahaan yang bekerja 24 jam
dan dress code atau penampilan segi grafisnya dapat dicetak
2 Rusalan Rosady,2013. Kampanye Public Relations. Hlm 30
7
di berbagai material, tempat, layar, dan layar monitor tv
komputer.
3. Dapat mempengaruhi dan memberikan suatu persepsi dan
menampilkan citra yang positif kepada khalayak atau publik.
4. Memberitahukan suatu makna tertentu dibalik lambang atau
logo tersebut, what we have done and representing people
behid the company.
5. Media internal, merupakan satu media yang digunakan
dengan tujuan untuk kepentingan kalangan terbatas dan
nonkomersial dan hal ini lazim digunakan dalam kegiatan
atau aktivitas humas atau Public Relations. Media ini terbagi
atas beberapa jenis diantaranya :
6. House journal, seperti majalah bulanan, profile perusahaan,
laporan tahunan perusahaan, prospektus, buletin dan tabloid.
7. Printed materials, seperti barang cetakan untuk publikasi
dan promosi, berupa booklets, pamphlet, leaf lets, cop surat,
kartu nama, memo, dan kalender.
8. Spoken and visual word, seperti audio visual, video record,
slide film, brand casting media, perlengkapan radio dan
televisi.
9. Media pertemuan, seperti seminar, rapat, presentasi, diskusi,
pameran, acara khusus (special event), sponsorship,dan
gathering meet.
8
d. Komunikan, merupakan publik yang menjadi sasaran dalam
berkomunikasi secara atau tidak langsung. Secara langsung atau
tatap muka dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)
merupakan komunikasi antara komunikator dengan
komunikan yang dialogis, mudah, serta efektif dengan tujuan
untuk mempengaruhi dsn mengubah sikap seseorang.
2. Komunikasi kelompok (group communication) merupakan
komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok yang
cakuoannya lebih besar. Dimana tanggapan atau opini yang
diberikan oleh komunikan tersebut.
3. Komunikasi media massa (mass media communication)
merupakan komunikasi yang lewat media massa sebagai
mediatornya dan sudah dijelaskan sebelumnya.
Untuk mendapatkan sasaran atau obyek dalam kampanye PR,
maka perlu ditentukan hal-hal sebagai berikut :
1. Pendekatan kependudukan (demographics approach), artinya
dilihat dari tingkat sosial dan ekonomi, usia rata-rata, dan tingkat
pendidikan.
2. Pendekatan psikologis ( psychographics approach), artinya
harus mengetahui mengenai kecenderungan pilihan, preferensi,
keinginan, citra-rasa, gaya hidup, sistem nilai atau pola yang
dianut.
9
Dalam melakukan kampanye PR, yang harus ditekankan adalah
mengenai pengertian, saling percaya, toleransi, dan saling kerja sama
dengan pihak-pihak lain untuk medapatakan dukungan baik dari publiknya.
Dengan kemudaian, akan memp-eroleh kepercayaan komunikan, yakni
melalui perjuangan keras, proses waktu, dukungan team kerja, pimpinan dan
dana secara terus menerus. Dalam kampanye PR yang menjadi khalayak
sasaran secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kelompok yang berkepentingan seperti pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah (government relations)
2. Masyarakat sekitar lingkungan atau yang tertentu (community
relations). Misalnya longkungan sosial di sekitar kawasan
perkantoran, pendidikan, komunitas, keagamaan, dan sebagainya
3. Kelompok pelanggan atau konsumen (customer and consumen
relations), kelompok ini merupakan kelompok yang menggunakan
produk perusahaan yang perlu diperhatikan dan merekalah yang
dapat menghidupkan roda operasional produksi.
4. Badan lembaga swadaya masyarakat. Misalnya YLK ( Yayasan
Lembaga Konsumen) sebagai kelompok penekan yaang banyak
memberikan kritikan yang cukup berpengaruh terhadap opini
konsumen terkait dengan pemakaian produk atau perusahaan
5. Kelompok sebagai penekan (pressure group), misalnya para politik
dan eksekutif serta legislatif yang banyak memberikan dampak
danbertujuan sebagai kontrol sosial terhadap penilaian baik atau
tidaknya suatu perusahaan atau lembaga
10
6. Kelompok pemuka agama atau masyarakat (opinion leader), yakni
bersifat sebagai suri tauladan dan ucapan para tokoh tersebut berupa
imbauan atau ajakannya itu akan menjadi panutan orang banyak
dalam suatu komunitas masayarakat tertentu.
7. Trade association atau asosiasi perdagangan yang merupakan
industrial relations, misalnya Perbanas, Kadin Indonesia, PWI,
SPSI, IDI, PHRI, Apindo, dan lain-lain. Yang merupakan rekan
kerja dari perusahaan atau lembaga.
8. Kelompok business relations atau kelompok relasi bisnis, seperti
pihak perbankan, kreditor, suplier dan distributor, retailer rekanan,
penyewa broket, dan para investor lainnya yang lebih banyak
menekankan ”trust” dalam berbisnis.semakin baik citra perusahaan
bersangkutan maka akan semakin tinggi pula kepercayaan yang
diberikan oleh pihak rekan bisnins tersebut
9. Kelompok internal, seperti hubungan antarkaryawan,
antarmanejemen, jajaran pimpinan dan pemilik perusahaan yang
merupakan kelompok pendukung serta yang menentukan maju atau
tidaknya sebuah perusahaan, organisasi, institusi atau lembaga
dalam menjalankan operasi.
e. Efek atau dampak, merupakan respon yang muncul setelah proses
komunikasi tersebut berlangsung yang dapat menimbulkan umpan
balik atau feedback berbentuk positif atau negatif. Hal tersebut
tergantung kepada pesan yang disampaikan, apakah berhasil atau
11
tidak. Jika berhasil, maka kampanye PR tersebut dapat menciptakan
citra yang positif.
Terdapat tiga macam kelompok publik yang memberikan respon
terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam melaksanakan
kampanye, diantaranya sebagai berikut :
1. Kelompok penentang atau oposan, biasanya selalu ditanggapi
negatif ketika pesan disampaikan. Apalagi kalau oposan tersebut
memiliki nama cukup besar dan sangat besar pengatuhnya terhadap
publik dan pihak media dalam membentuk opini
2. Kelompok yang memihak atau proposan, pada kelompok ini bagi
seorang komunikator tidak ada masalah untuk menghadapinya
karena berpotensi sebagai pendukung utama
3. Kelompok yang tidak peduli. Dalam kelompok ini bagi seorang
public relations agak susah-susah gampang untuk mengendalikan
opini atau ingin memperoleh tanggapan yang bersangkutan.
2) Aktivitas Public Relations
Konsep PR terdiri dari beragam aspek. Aspek utama dalam konsep PR
adalah publik dan relations atau hubungan yang terjadi. Publik yang dimaksud
adalah individu dan kelompok yang terikat oleh organisasi. Di dalamnya
terdapat kepentingan dan tujuan yang sama. Sementara itu, relations berkaitan
dengan hubungan komunikasi yang harus dibangun. Sifat relations adalah dua
arah dan terbuka. Jenis Public dalam konsep PR dibagai menjadi dua yaitu :
12
1. Publik Internal
a. Employee Relations
Adalah untuk menciptakan kebersamaan diantara karyawan,
baik pemimpin maupun yang kedudukannya lebih rendah.
Kehidupan karyawan di dalam organisasi harus dibina dengan baik.
Tujuannya supaya lahir mental dan sikap loyal yang tinggi, rasa
memiliki yang kuat, setia kawan, memiliki etos kerja dan disiplin.
Untuk menciptakan kondisi ideal di atas, kegiatan sederhana adalah
pilihan yang tepat. Misalnya ucapan ulang tahun, arisan
antarkaryawan, olahraga, pentas seni, dan lain-lain.
b. Stake Holders Relations
Hubungan harmonis antara organisasi dengan pemegang
saham bertujuan untuk memupuk rasa saling percaya.
2. Publik Eksternal
a. Costumer Relations
3Menjaga hubungan baik dengan pelanggan sangat penting
dalam tujuan organisasi. Organisasi harus senantiasa memerhatikan
terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan, menjaga dan
mempertahankan kepercayaan pelanggan sekaligus menganalisis
perubahan sikap adalah tugas krusial yang harus dilakukan oleh
praktisi PR.
b. Community relations
Dimana menjaga hubungan dengan komunitas masyarakat di
mana organisasi berada. Hubungan yang harmonis perlu dibangun,
3 Syarifuddin, Suryanto, Public Relations. Yogyakarta : CV Andi Offset. 2016. Hlm 98
13
sebab eksistensi dari organisasi memerlukan pengertian dan
dukungan masyarakat. Bahkan, lewat hubungan yang terbangun
secara baik. Komunitas dapat menjadi “perisai” ketika menghadapi
masalah. Bentuk hubungan harmonis dapat dibangun, baik
dilakukan melalui proses formal, non-formal, maupun personal.
c. Government Relations
Hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintah akan
memudahkan organisasi menyelesaikan berbagai kepentingan.
Dimana keberadaan organisasi pasti tidak akan terlepas dari
interaksi dengan pemerintah. Hubungan komunikasi yang baik dan
efektif dengan pemerintah akan dapat dengan mudah dalam
menyelesakan berbagai kepentingan.
d. Press Relations
Hubungan harmonis dengan pers harus diupayakan, baik
secara personal maupun institusional. Tujuannya selain emudahkan
alur informasi organisasi, hubungan yang harmonis akan
meminimalkan informasi yang cenderung negatif.
e. Supplier Relations
Hubungan harmonis dengan pemasok sangat penting supaya
kerja sama saling menguntungkan tetap terjaga.
f. Distributor Relations
Peran distributor sangat penting untuk organisasi atau
perusahaan yang menjual produk. Oleh sebab itu, hubungan
harmonis dengan distributor harus selalu dijaga. Bangkitkan rasa
14
saling percaya satu sama lain dan menghargai demi keuntungan
bersama.
g. Educational relations
Dewasa ini, organisasi dan perusahaan memilki kepedulian
yang besar terhadap generasi muda. Oleh karena itu, program dan
anggaran khusus untuk meningkatkan mutu pendidikan biasanya
sudah disiapkan. Pemberian beasiswa menjadi salah satu bentuk
nyata.
h. Banking Relations
Hubungan dengan lembaga perbankan merupakan sebuah
fenomena keniscayaan, baik sebagai tempat penyimpanan aset
finansial maupun sebagai rekan pendanaan.
3) Pengertian Press Release
4Press Release adalah sebuah berita atau informasi yang disusun oleh
sebuah organisasi yang menggambarkan kegiatannya ( a place of news written
by the organization whose activities it describes. Press Release juga dikenal
dengan istilah news-release atau siaran pers. Merupakan suatu produk tulisan
yang paling banyak dibuat oleh praktisi Public Relations. Dengan mempunyai
tujuan sebagai wahana atau sumber informasi tentang kegiatan Public Relations
yang nantinya akan dikirim ke media, dengan maksud agar informasi yang ada
dalam Press Release dimuat dalam bentuk berita oleh media.
4 Kriyantono Rachmat, Public Relations Writing. Hlm 146
15
Jadi, Press Release merupakan berIta atau informasi tentang lembaga
pemerintahan, Perusahaan atau organisasi. Namun berita dalam Press Release
tidak serta merta disamakan dengan berita jurnalistik atau berita yang ditulis
oleh wartawan untuk dikonsumsi surat kabar. Diamana berita di dalam Press
Release harus melalui mekanisme atau perbaikan yang sesuai dengan kaidah
jurnalistik dan kebijakan redaksi sebelum dibutuskan dimuat oleh media.
1. Perbedaan Press Release dengan berita adalah :
a. Penyampaian terkait kegiatan organisasi dan ditulis oleh Public
Relations lembaga tersebut. Sedangkan berita jurnalistik dibuat
oleh wartawan
b. Sebagai bahan atau sumber berita bagi nedia. Sedangkan berita
jurnalistik biasanya melaporkan fakta sebagaimana adanya.
c. Alat untuk membina dan menumbuhkan sikap, pendapat atau
citra positif. Sedangkan berita jurnalistik dampak
pemberitaannya tidak selalu harus berkembang kepada sikap
atau pendapat yang baik terhadap apa yang disampaikan, malah
itu sebaliknya.
2. Persamaan antara Press Release dengan berita adalah :
a. Dimana sama-sama merupakan informasi yang ditujukan
untuk khalayak umum
b. Sama-sama harus mengandung news values yang dapat
menarik perhatian khalayak.
c. Sama-sama menurut adanya teknik penulisan tertentu yang
mana mengandung 5W+1H.
16
a. Jenis-Jenis Press Release
Jenis-jenis Press Release ini berdasarkan kepada penekanan topik ( key-
issue) yang ditampilkan. Mengacu pada pendapat Thomas Bivins, ada terdapat
tiga jenis Press release, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Basic Publicity Release
Jenis press release ini adalah terkait segala informasi yang
dinilai mengandung nilai berita bagi media massa. Praktisi Public
Relations harus pandai dalam “membuat berita”, dengancara membuat
event-event yang menarik. Misalnya, ketika terjadi peristiwa banjir
lumpur panas Lapindo Sidoarjo atau banjir besar yang melanda Jakarta,
perusahaan menggelar acara bagi-bagi selimut dan obat-obatan untuk
para pengungsi
2. Product Release
Press release yang satu ini berisi informasi tentang produk
perusahaan, misalnya peluncuran produk baru, perubahan nama produk,
dan yang lainnya. 5Jenis release ini biasanya lebih terbatas pada media-
media ekonomi bsinis. Contoh, “Perdana Telkomsel Laku 1,3 Juta Unit.
Yang menjadi selling point dari informasi ini adalah jumlah yang
mencapai jutaan merupakan prestasi yang bagus dan sulit dicapai.
3. Financial Release
5 Kriyantono Rachmat, Public Relations Writing. Jakarta : Kencana. 2008. Hlm 155
17
Tidak semua perusahaan menganggap penting informasi jenis
ini. Informasi keuangan biasanya dianggap tabu untuk menjadi
konsumsi publik. Sekarang, bukan hanya pemegang saham yang berhak
mengetahui informasi ini, tetapi publik pun juga berhak mengetahui
informasi keuangan. Dimana informasi ini akan menjadi penilaian
publik terhadap kredibilitas lembaga atau perusahaan.
Berkaitan dengan jenis-jenis release, Terence Shimp menyebut
tiga jenis press release, yaitu :
1. Product Release
Terkait mengumumkan produk-produk baru, memberikan
informasi yang relevan mengeni fitur dan manfaat produk serta
memberitahu bagaimana informasi tambahan dapat diperoleh.
2. Executive Statement Release
Merupakan press release mengenai CEO dan para
eksekutif perusahaan lainnya. Ini lebih luas dari product release,
dikarenakan isu yang disampaikan relevan dengan perusahaan.
3. Feature Articles
Merupakan penjelasan yang perinci mengenai produk
atau program lain yang layak diberitakan, yang telah ditulis
public relations untuk segera dipublikasikan. Materi ini selain
murah juga dapat memberikan perusahaan atau lembaga banyak
akses ke para pelanggan.
18
Selain beberapa jenis diatas, ada jenis lain yang perlu ditambahkan,
antara lain sebagi berikut :
1. Relational Release
Press release ini mengandung informasi yang ditunjukan untuk
menjaga hubungan dengan publik. Misalnya, release tentang ucapan
terima kasih.
2. Response Release
Press release ini ditujukan untuk merespons komplain-komplain
yang datang dari masyarakat terhadap perusahaan atau lembaga.
Misalnya, memberikan tanggapan pada Rubrik Surat Pembaca yang
ditulis di media.
3. Bad News Release
Press release ini digunakan untuk mengkonter berita-berita
negatif tentang perusahaan atau lembaga yang muncul di media.
Termasuk disini peristiwa-peristiwa yang terjadi secara spontan, seperti
kebakaran dll.
4) Media Relations
6Lesly menguraikan media relations sebagai “berhubungan dengan
media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespons kepentingan
media terhadap organisasi. Artinya apa yang diungkapkan oleh Lesly ini
merupakan suatu hal yang berkaitan dengan manfaat yang diperoleh oleh
6 Iriantara Yosal. 2011. Public Relations Writing. Hlm 13
19
perusahaan atau lembaga dan pemerintahan ketika menjalankan media
relations.
Media relations itu berkaitan dengan media komunikasi. Dimana media
komunikasi ini sangat berperan penting karena menjadi sarana yang efisien
dalam berkomunikais dengan publik. Agat komunikasi dengan publik tersebut
bisa terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap lembaga harus
direspons dengan baik oleh lembaga tersebut. Tujuannya adalah untuk
keberhasilan program. Dalam pengertian media relatios ini bisa disingkat
menjadi : mempromosikan lembaga melalui media massa.
Mempromosikan lembaga atau organisasi melalui media massa itu,
tentunya pertama-tama ditujukan kepada publik eksternal. Itu sebabbya
digunakan media massa untuk mengkomunikasikannya. Ini sejalan dengan
tugas penting exsternal public relations. 7Sebagaimana diungkapkan oleh
seorang perintis pendidikan PR di Indonesia, Oemi
Abdurrachman,”mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya
informatif, dan persuasif, yang ditujukan kepada publik di luar badan itu”.
Ada juga yang menyebutkan media relations itu pada dasarnya
berkaitan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media
pemberitaan terkait lembaga atau klien. Maka dari itu media relation ini
merupakan suatu progrma khusus dari Humas atau PR dalam menjalankan mitra
kerja dengan pihak media. Komunikasi yang dikembangkan dalam praktik kerja
PR merupakan bentuk komunikasi dua arah, dimana mengartikan komunikasi
7Ibid. Hlm 14
20
yang bukan hanya dari organisasi pada publik-publiknya tetapi juga
berpartisipasi dalam mengikuti, mengolah informasi yang disampaikan melalui
media massa.
Media relations sebagai kegiatan jurnalistik PR dalam menjalankan
fungdinya dengan tujuan agar tercapi tujuan tertentu. Salah satu tujuan dalam
melaksanakan media relations adalah demi mempermudah pelaksanaan fungsi
PR yakni menyampaikan informasi penting kepada publiknya. Jefkins
menguraikan beberapa prinsip umum untuk membina hubungan baik dengan
media atau media relations yang baik diantaranya :
a. By servicing the media, seperti memberikan pelayanan kepada media.
Misalnya melayani para awak media dengan baik serta PR harus mampu
menciptakan kerjasama dengan media dan kemudaian akan saling
menguntungkan keduanya.
b. By establishing a reputation for leriability, yaitu menegakkan suatu reputasi
agar dapat dipercaya. Misalnya selalu menyiapkan bahan-bahan informasi
akurat di mana dan kapan pun dibutuhkan. Karena media ingin selalu tahu
mengenai sumber berita yang paling baik untuk mendapatkan informasi
yang akurat selain itu juga hubungan timbal bail terjalin semakin erat.
c. By supplying good copy, yakni memasok naskah informasi yang baik.
Contohnya, memberikan naskah yang baik, menarik perhatian, penggadaan
gambar atau foto, pembuatan teks gambar atau foto dengan baik.
d. By cooperations in providing materials yaitu melakukan kerjasama yang
baik ketika menyediakan bahan informasi. misalnya merancang wawancara
pers dengan seseorang yang dibutuhkan pers pada saat itu.
21
e. By providing verification facilities yakni menyediakan fasilitas yang
memadai. Misalnya memberikan fasilitas yang dibutuhkan wartawan
sewaktu membuat berita.
f. By building personal relationship with the media yaitu membangun
hubungan secara pribadi atau personal dengan media.
Berdasarkan Fungsi serta peran antara PR dan pers, maka bisa dikatakan
bahwa keduanya sama-sama bergerak di bidang komunikasi. Dimana keduanya
memiliki kepentingan dan kepedulian terhadap informasi yang dibutuhkan oleh
publik. Adapun tujuan dari kegiatan PR dan pers sama-sama ingin mendapatkan
penilaian yang baik dari orang lain untuk mendapatkan reputasi dan citra yang
positif.
a) Fungsi dan Manfaat Media Relations
PR dalam menjalankan fungsnya, tentu tidak melakukannnya secara
asal-asalan atau tidak berdasarkan perannya sebagai PR. Phillip Lesley
dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ada beberapa
fungsi PR dalam berhubungan dengan pers yaitu :
1) Fungsi pasif dan pelayanan, artinya pihak PR hanya menanggapi
permintaan pers dan tanpa melakukan inisiatif apapun.
2) Fungsi setengah aktif, dimana secara berkelanjutan, PR mempersiapkan
informasi atau semacam berita terkait kejadian di organisasi untuk
dikirimkan ke berbagai redaksi media .
3) Fungsi aktif, disini PR dituntut untuk lebih aktif untuk berinisiatif
mengundang para pihak media untuk menerbitkan press releasenya.
22
Dalam menetukan fungsi media relations, maka juga diharapkan hal
tersebut sesuai dengan target sasaran yang akan dicapai oleh seorang PR.
Dimana sasaran sebagai tujuan dari sikap atau tindakan yang diambil tanpa
menimbulkan masalah atau kekacauan baru. Merupakan keputusan yang
sangat tepat jika PR menggunakan media relations sebagai strategi. Pada
dasarnya, upaya menjalin hubungan dengan pers bertutujan untuk :
a. Tetap menjaga netralitas dan keobjektifitas terkait informasi atau
data yang berkembang di media massa. Karena ketika memiliki
hubungan baik dengan pihak media, maka informasi akan
diterbitkan oleh media secara wajar, berimbang dan
menguntungkan lembaga atau perusahaan yang berkaitan.
b. Mendapatkan sarana yang tepat demi kepentingan publikasi
mengenai kegitan serta kebijakan yang dibuat lembaga.
c. Akan lahir hubungan timbal balik dan respon dari publik sebagai
data rujukan atau landasan dalam melakukan evaluasi terhadap
kegiatan atau kinerja lembaga.
d. Akan menumbuhkan rasa kepercayaan sehingga melahirkan
hubungan yang baik dan secara berkelanjutan antara media dan
lembaga.
Berhubungan dengan media atau menjalankan media relations
adalah tugas dan fungsi PR yang harus dikerjakan secara baik, oleh
karenanya PR sebagai tombak atau juru bicara atau orang pertama dalam
menghimpun semua sumber informasi. maka untuk mempermudah
pekerjaan tersebut, PR harus menggandeng pihak media sebagai partner
23
kerja dalam hal menyampaikan informasi. hubungan PR dengan media
massa memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Membangun pemahaman terkait tugas dan tanggung jawab
perusahaan dan media massa.
b. Membangun kepercayaan yang saling memberikan manfaat dari
kedua belah pihak.
c. Sebagai sarana yang efektif dalam hal perolehan dan pengolahan
informasi yang jujur, akurat, berimbang, sehingga dapat
memberikan informasi dan pengetahuan kepada publik atau
khalayak.
b) Klasifikasi Kegiatan Media Relations
Dalam membangun hubungan baik dengan pers, diperlukan
kemampuan PR dalam hal Public speaking dan menulis. Dalam praktisnya,
hal-hal yang dilakukan oleh PR dalam membangun hubungan baik denga
pihak media atau media relations itu diwujudkan dengan karya-karya PR
yang kreatif berkaitan dengan berbagai hal yang bersentuhan dengan pers.
Kegiatan tersebut diantaranya :
a. Press release atau siaran pers, sebagai publikasi media yang
biasanya digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat
menyebarkan berita. Press release memiliki pengertian yang
sangat luas, bukan saja berkenaan dengan media cetak, tetapi
juga mencakup media elektronik. Siaran-siaran yang sukses
adalah informasi yang ditulis mirip berita, dan berisi
24
informasi dengan latar belakang yang memadai dan pengait
berita yang menarik. PR harus menulis release dalam
melaksanakan setiap kegiatan untuk diberikan kepada
wartawan media massa yang mana tidk bisa hadir pada
pelaksanaan kegiatan.
b. Konferensi pers, merupakan kegiatan yang diberikan secara
simultan oleh seseorang pejabat pemerintah atau suatu
lembaga kepada sekelompok awak media, bahkan dalam
jumlah banyak secara bersamaan.8 Menurut Laermer,
konferensi pers adalah forum tertata yang mengundang para
wartawan untuk mendengarkan dan menyaksikan
pengumuman baru yang dibuat sebelumnya.. oleh karenanya
konferensi pers sangat penting dalam kegiatan media
relations agar informasi yang penting dapat tersampaikan
kepada wartawan, baik media cetak maupun media siaran,
secara bersamaan.
c. Press Luncheon, merupakan langkah dalam menjaga
hubungan baik antara pejabat PR dengan perwakilan awak
media dengan mengadakan jamuan makan siang. Hal itu bisa
mengeratkan hubungan diantara kedua pihak serta dapat
dijadikan sebagai kesempatan kedua belah pihak untuk lebih
mengenal hingga pada level tertinggo manajemen
perusahaan atau organisasi. Dalam press Luncheon ini, para
8 Hidayat Dasrun, Media Public Relations, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014. Hl 80
25
awak media bisa mendapatkan informasi langsung sekitar
perkembangan perusahaan atau organisasi tersebut.
d. Press Tour, yakni upaya yang dilakukan oleh suatu
perusahaan atau organisasi tertentu, dengan melakukan
kunjungan ke suatu tempat, termasuk tempat wisata. Istilah
lain dari press tour adalah tur media yang berarti kegiatan
yang disengaja dan dirancang oleh PR agar mempromosikan
dan menyampaikan terkait dengan produk, kebijakan,
perusahaan atau organisasi yang ingin disampaikan kepada
wartawan. Meskipun begitu, tidak berarti PR memilih media
massa dengan seenaknya saja, melainkan tetap harus
diperlukan selektifitas dalam memilih media massa. PR
harus benar-benar selektif dalam memilih media massa
supaya dapat mewakili kebutuhan dan karakteristik dari
konsumen, target atau khalayak sasaran dari perusahaan atau
organisasi. Nova mengungkapkan ada beberapa pokok-
pokok penting mengenai upaya PR sebelum memutuskan
untuk membangun hubungan denga media, antara lain
sebagai berikut :
a) Pertimbangan yang pertama adalah mengenai kebijaksanaan
redaksi. Dimana kebijaksanaan redaksi bida dilihat dari sikap
politik media, aturan keredaksian atau kewartawanan.
b) Frekuensi penerbitan, artinya PR perlu mengetahui terkait
frekuensi penerbitan media massa yang akan dijadikan mitra.
26
Hal ini agar bisa dicocokkan mengenai frekuensi penerbitannya,
apakah harian, mingguan, bulanan dan sebagainya.
c) Tanggal terbit, PR harus mengetahui daedline atau tenggat
waktu terbit, agar materi publikasi dapat ditayangkan sesuai
dengan waktu yang sudah ditargetkan oleh PR.
d) Proses produksi, dimana dengan mengetahui proses produksi
media cetak maupun media elekronik, PR bisa
mempertimbangkan cara untuk memberikan materi publikais
kepada media tersebut.
e) Daerah sirkulasi, artinya emahami cakupan sirkulasi sebuah
media menjadi sangat penting agar sirkulasi pesan yang akan
disampaikan efektif dan efesien
f) Khalayak pembaca, dimana media massa yang terbit di
Indonesia masing-masing memiliki khalayak dan pangsa pasar
sendiri.
g) Metode distribusi, yaitu terkait dengan jangkauan pembaca
sebuah media. Semakin efektif publisitas yang akan diperoleh
sehingga pesan secara cepat dan merata dapat diterima publik.
e. Siaran Pers Video dan Tur Media Satelit, merupakan strategi
yang berhubungan dengan media dan bertujuan untuk
mempublikasikan kegiatan. Sedangkan Tur Media Satelit
merupakan siaran langsung dengan menggunakan fasilitas
satelit kepada berbagai stasiun penyiaran.
27
5) Kliping Berita
Kehumasan atau Public Relations yaitu pekerjaan berperan aktif
dalam urusan internal maupun urusan eksternal untuk membangun relasi
dengan masyarakat luas. PR mempunyai ruang gerak yanng luas karena
harus mampu dalam memberikan identitas lembaganya secara tepat da
benar serta mampu mengkomunikasikan sehingga publik menaruh
kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap
lembaga yang bersangkutan.
Sebagai suatu bidang pekerjaan, humas juga harus bisa membuat
kliping berita atau melakukan guntingan dan menempelkan setiap
pemberitaan media cetak. Kliping berita merupakan satu bagian kecil
dari produk kehumasan. Itupun diperlukan sebagai sebuah bahan
dokumentasi pemberitaan media tentang sesuatu hal yang diaggap
penting, sebagai bahan pantauan terhadap aspirasi maupun opini publik
yang berkembang di masyarakat dan telah dipublikasikan oleh media.
Dengan tujuan untuk menyusun kebijakan lebih lanjut terutama yang
berurusan dengan khalayak eksternal.
Perlunya kliping juga sebagai bahan untuk merespons opini
publik, termasuk kritik yang ditujukan kepada lembaga. Munculnya
tanggapan berupa kritik jika tidak dikelolas secara proporsional dan
dilakukan oleh bagian kehumasan bisa jadi akan berdampak lebih luas