bab ii landasan teori · 6 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem 2.1.1. pengertian sistem...
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Anggraeni (2017:1) Sistem, adalah “Kumpulan orang yang saling
bekerjasama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sitematis dan terstruktur untuk
membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.
Menurut Tyoso (2016:1) Sistem, merupakan “Suatu kumpulan dari
komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan”.
Menurut Hutahaean (2014:2) Sistem, adalah “Suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
kumpulan dari unsure atau bagian yang berhubungan dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Unsur atau bagian tersebut bias
merupakan prosedur-prosedur atau subsistem-subsistem yang terkumpul dan diatur
sedemikian rupa untuk mencapai suatu sistem yang diinginkan.
Sistem memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu agar sistem tersebut dapat
dikategorikan sebagai sistem yang baik. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud
menurut Hutahaean (2014:3), terdiri dari:
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
7
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukkan ruanglingkup (Scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang
harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan,
kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsistem kesubsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukkan sistem (input)
Masukkan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
8
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer
menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akuntansi akan menolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem.
Beberapa aspek dari sistem ini membuat pengguna sistem dapat
mengklasifikasikan sistem yang relevan sesuai dengan susdut pandang pengguna
sistem. Adapun yang termasuk dalam klasifikasi sistem menurut Hutahean (2014:6)
diantaranya:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem alamiah (natural system)
9
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made system)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem tertentu (deterministicl system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem taktentu (probalistic system)
Sistem taktentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem tertutup (close system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan
dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur
lingkungan luar.
b. Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan
luar atau subsistem lainnya.
10
2.1.2. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan informasi
sebagai berikut:
Menurut Hutahaean (2014:9) Informasi, adalah “Data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.
Menurut Djahir (2014:8) Informasi, merupakan “Suatu kesatuan yang tampak
maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidak pastian suatu keadaan
atau peristiwa dimasa depan”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan
bagi penggunanya.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Anggraeni (2017:2) Sistem Informasi, merupakan “Suatu kombinasi
teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumberdaya
data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi”.
Menurut Kadir (2014:13) Sistem Informasi, adalah “Sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada pemakai”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi
merupakan suatu kombinasi dari orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur
11
dan pengendalian yang tujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,
mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pemakai.
2.1.4. Pengertian Data
Menurut Gordon dalam Hutahaean (2014:8) Data, adalah “Bahan mentah
bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak
menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.
Menurut Jogiyanto (2017:13) Data, merupakan “Bentuk yang belum dapat
bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut, kemudian data diolah melalui
suatu model untuk dihasilkan sebuah informasi dengan menggunakan proses
tertentu”.
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
data merupakan suatu bahan mentah yang melewati suatu proses tertentu agar
menjadi sebuah informasi yang lebih bermakna.
2.1.5. Pengertian Basis Data
Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:43) Basis Data, adalah “Sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Adapun perangkat
yang digunakan diantaranya:
1. MySQL
Menurut Enterprise (2014:6) MySQL, adalah “RDMS yang cepat dan mudah
digunakan untuk berbagai kebutuhan”. MySQL dikembangkan oleh MySQL
AB swedia. Berikut ini hal-hal yang menyebabkan MySQL menjadi begitu
populer:
12
a. Berlisensi open source, sehingga anda dapat menggunakan secara gratis.
b. Merupakan program powerfull dan menyediakan fitur yang lengkap.
c. Dapat bekerja dengan banyak sistem operasi dan dengan bahasa-bahasa
pemrograman seperti PHP, C++, Java dan lain-lain.
2. PHPMyAdmin
Menurut Arief dalam Maryani.dkk (2018:86) PHPMyAdmin, adalah “Suatu
aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk
mengelola database MySQL”.
3. Xampp
Menurut Wicaksono dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2016:129)
Xampp, adalah “Sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website
berbasis PHP dan menggunakan data MySQL dikomputer lokal”.
2.1.6. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman merupakan kumpulan aturan yang disusun sedemikian
rupa sehingga memungkinkan pengguna komputer membuat program yang dapat
dijalankan dengan aturan tersebut. Adapun bahasa pemrograman yang digunakan
penulis yaitu:
1. Java Netbeans
Menurut Haqi (2017:3) Netbeans, merupakan “Sebuah proyek Open Source
yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan
memiliki hampir 100 mitra”.
13
2.1.7. Konsep Dasar Berorientasi Objek
Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan
dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi
atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang
akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan
objek-objek dunia nyata.
Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan
berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya
dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen
dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya, dan
dapat berinteraksi satu sama lain.
Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang
metodologi berorientasi objek menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:104) :
1. Kelas (class)
Kelas adalah kumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas
merupakan definisi statik dan himpunan objek yang sama yang mungkin lahir
atau diciptakan dari kelas tersebut.
2. Objek (object)
Objek adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda,
manusia, satuan organisasi, tempat, kejadian, struktur, status atau hal-hal lain
yang bersifat abstrak.
3. Metode (method)
14
Operasi atau metode atau method pada sebuah kelas hampir sama dengan fungsi
atau prosedur pada metodologi struktural. Sebuah kelas boleh memiliki lebih
dari satu metode atau operasi.
4. Atribut (attribute)
Atribut dari sebuah kelas adalah variabel global yang dimiliki sebuah kelas.
Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek
dalam kelas objek.
5. Abstraksi (abstraction)
Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu
bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak
sesuai dengan permasalahan.
6. Enkapsulasi (encapsulation)
Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek
untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak
mengetahui cara kerjanya.
7. Pewarisan (inheritance)
Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh
definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya.
8. Antarmuka (interface)
Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan
memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah
interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain.
9. Reusability
Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan
pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut.
15
10. Generalisasi dan Spesialisasi
Menunjukan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan
objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi) adalah
kendaraan darat dan kelas khususnya (spesialisasi) adalah mobil, motor dan
kereta.
11. Komunikasi Antar Objek
Komunikasi antar-objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari satu
objek ke objek lainnya.
12. Polimorfisme (polymorphism)
Kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang berbeda dengan
nama yang sama sehingga menghemat baris program.
13. Package
Package adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat digunakan untuk
mengelompokkan kelas-kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang
bernama sama disimpan dalam package yang berbeda.
2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Mulyani (2016:26) Model Prototype, merupakan “Teknik
pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem,
sehingga atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan
dilakukannya”. Berikut contoh model prototype :
16
Sumber : Mulyani (2016:26)
Gambar II.1.
Model Prototype
Tahap-tahap pengembangan model prototype adalah :
1. Analisis kebutuhan user
Pengembang dan pemilik atau pengguna sistem melakukan diskusi dimana
pengguna atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang
kebututuhan sistem yang mereka butuhkan.
2. Membuat prototype
Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan oleh pengguna
atau pemilik sistem.
3. Menyesuaikan prototype dengan keinginan user
Pengembang menanyakan kepada pengguna atau pemilik sistem tentang
prototype yang sudah dibuat, apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan sistem.
17
4. Membuat sistem baru
Pengembang menggunakan prototype yang sudah dibuat untuk membuat sistem
baru.
2.1.9. Studi Literatur
Untuk menunjang Laporan Tugas Akhir ini, penulis memaparkan lima
penelitian terkait mengenai Sistem Administrasi Sekolah, diantaranya:
a. Pada jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada
SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan”, dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya system informasi administrasi ini proses pengecekan nilai maupun
pencarian data bias dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga system mampu
menghasilkan laporan rapor bulanan dan rapor semester dalam waktu yang
relatif singkat sesuai dengan kehidupan (Tarigan, 2014).
b. Pada jurnal yang berjudul “Sistem Informasi Administrasi Siswa Berbasis
Website Pada SMA Putradarma Bekasi”. Dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi absensi yang terdapat pada website dapat memudahkan para orangtua
siswa untuk memantau kehadiran anaknya disekolah tanpa keterbatasan waktu
dan dapat membantu mempermudah para guru dalam mengelola nilai siswa
tanpa terkendala waktu dan tempat (Yuzistin.dkk, 2016).
c. Pada jurnal yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Infromasi
Administrasi Siswa Pada SD Negeri 32 Pangkal pinang Berbasis Desktop”,
dapat disimpulkan bahwa dengan adanya system administrasi siswa ini
membantu user untuk memudahkan pengolahan data administrasi siswa dan
dengan adanya sistem administrasi siswa ini memudahkan user dalam
18
melakukan pencarian data salahsatu siswa yang dibutuhkan (Kiswanto dan Reza
Pahlevi, 2017).
d. Pada Artikel Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi
Administrasi Sekolah Pada Kleompok Bermain Pelita Ilmu”, dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya sistem informasi administrasi sekolah dapat membantu
dalam mengelola data sekolah dengan tepat, dan dengan adanya penerapan
prototype memudahkan dalam pembuatan sistem informasi administrasi sekolah
(Wicaksono, 2017).
e. Pada jurnal yang berjudul “Analisa Perancangan Sistem Informasi Administrasi
Kesiswaan Berbasis Desktop Di SMA 1 Pemali”, dapat disimpulkan bahwa
sistem komputerisasi sangat mendukung proses kerja seperti penyimpanan data
sehingga dapat dengan mudah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
pihak sekolah terutama bagian Tata Usaha dan orang memperoleh informasi
tentang laporan administrasi siswa (Wibowo, 2016).
2.2. Perangkat Pendukung (Tool System)
Sebuah sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan
diperlukan alat untuk mempermudah mendefinisikan unsure dari sistem secara jelas.
Peralatan pendukung (Tools System) dapat mendesain model dari suatu sistem
informasi yang disulkan dalam bentuk model logika (Logical Model). Peralatan
pendukung (Tools System) merupakan alat yang digunakan untuk bentuk logika dari
model sistem dimana simbol-simbol dan diagram-diagram yang digunakan
menunjukkan secara tepat arti fisik dari suatu sistem.
19
2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Simarta dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2016:132) Entity
Relationship Diagram (ERD), adalah “Alat pemodelan data utama dan akan
membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek kedalam entitas-entitas dan
menentukan hubungan antar entitas”. Simbol-simbol dalam ERD (Entity
Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:
a. Entitas : suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana
kita akan menyimpan data.
b. Atribut : ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.
c. Relasi : hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
d. Link : garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas
dengan relasi.
Adapun Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki kardinalitas, berikut
adalah kardinalitas dalam ERD:
a. Satu ke satu (One to One)
Setiap elemen dari entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada
Entitas B. Demikian juga sebaliknya sertiap elemen B berhubungan paling
banyak satu elemen pada Entitas A.
b. Satu ke banyak (One to Many)
Setiap elemn dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada
Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dengan
paling banyak satu elemen di Entitas A.
c. Banyak ke satu (Many to One)
20
Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen
pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan
dengan maksimal banyak elemen di Entitas A.
d. Banyak ke banyak (Many to Many)
Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada
Entitas B demikian sebaliknya. Berikut adalah contoh ERD :
Sumber : Maryani.dkk (2018:132)
Gambar II.2.
Contoh Entity Relationship Diagram
2.2.2. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Simarta dan paryudi dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati
(2016:132) LRS (Logical Record Structure), adalah “Representasi dari struktur
record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan
entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK).
Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record
Structure) berdasarkan Entity Relationship Diagram:
21
a. Jika relasinya satu - ke - satu, maka foreign key diletakan pada salahsatu dari dua
entitas yang ada atau menyatakan kedua entitas tersebut
b. Jika relasinya satu - ke - banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.
c. Jika relasinya banyak - ke - banyak, maka dibuat “file konektorí” yang berisi
dua foreign key yang berasal dari kedua entitas. Berikut adalah contoh LRS :
Sumber : Maryani.dkk (2018:132)
Gambar II.3.
Contoh Logical Record Structure
22
2.2.3. UML (Unified Model Language)
Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa
yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu
adanya standarisasi agar orang diberbagai negara dapat mengerti pemodelan
perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk
menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama tidaklah
mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat lunak yang
dapat dimengerti oleh banyak orang.
Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:133) Unified Modeling Language
(UML), adalah “Salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Adapun hal-hal
yang harus dilakukan dalam analisis dan desain berorientasi objek menggunakan
UML adalah sebagai berikut:
1. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:161) Diagram aktivitas atau activity
diagram, yaitu “Menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem
bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Berikut ini adalah contoh dari diagram aktivitas:
23
Sumber : Yuzistin.dkk (2016:259)
Gambar II.4.
Contoh Activity Diagram
2. Diagram Use Case (Use Case Diagram)
Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:155) Use case atau diagram use
case, merupakan “Pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi akan
dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja
yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Berikut ini adalah contoh dari diagram
use case:
24
Sumber : Yuzistin.dkk (2016:263)
Gambar II.5.
Contoh Use Case Diagram
3. Diagram Kelas (Class diagram)
Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:141) Diagram kelas atau class
diagram, yaitu “Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas
yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut
atribut dan metode atau operasi.
Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat
kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi
perancangan dan perangkat lunak sinkron. Susunan struktur kelas yang baik pada
diagram kelas sebaiknya memiliki janis-jenis kelas berikut:
a. Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
25
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian
use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses
bisnis pada perangkat lunak.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah
kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Berikut adalah
contoh dari diagram kelas:
Sumber : Yuzistin.dkk (2016:267)
Gambar II.6.
Contoh Class Diagram
4. Diagram Sekuen (Sequence Diagram)
Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2018:165) Diagram sekuen, yaitu
“Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu
26
untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang
terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu.
Berikut adalah contoh dari diagram sekuen:
Sumber : Yuzistin.dkk (2016:265)
Gambar II.7.
Contoh Sequence Diagram