bab ii landasan teori 2.1. tinjauan pustaka pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/bab ii...

36
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 2.1.1.1. Pengertian UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang sering disingkat UMKM ialah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia. Usaha Mikro, Kecil dan menengah merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan menengah serta perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. UMKM di Indonesia berkontribusi signifikan ketika krisis yang dialami pada periode 1998 sampai dengan 2000. UMKM di Indonesia telah mendapat perhatian dan pembinaan dari pemerintah dengan membuat portofolio kementrian yaitu Menteri Koperasi dan UKM (www.depkop.go.ic diakses pada 10 Juni 2020). Menurut Tambunan (2013: 2) UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah:

Upload: others

Post on 16-Jul-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

2.1.1.1. Pengertian UMKM

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang sering

disingkat UMKM ialah salah satu bagian penting dari

perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan

negara indonesia. Usaha Mikro, Kecil dan menengah merupakan

kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan menengah

serta perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang

tidak sehat. UMKM di Indonesia berkontribusi signifikan ketika

krisis yang dialami pada periode 1998 sampai dengan 2000.

UMKM di Indonesia telah mendapat perhatian dan pembinaan

dari pemerintah dengan membuat portofolio kementrian yaitu

Menteri Koperasi dan UKM (www.depkop.go.ic diakses pada 10

Juni 2020).

Menurut Tambunan (2013: 2) UMKM adalah unit usaha

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi. Menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil

dan Menengah adalah:

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

12

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria

Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha

Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha

Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan

pengertian UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha

kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5

orang sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

13

merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang

sampai dengan 99 orang.

Definisi UMKM menurut Kementrian Koperasi dan

UMKM dalam Aufar (2014: 8) Usaha Kecil (UK), termasuk

usaha Mikro (UMI) adalah entitas usaha yang mempunyai

kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000, tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan

tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000. Sementara itu, Usaha

Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara

Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp.

200.000.000 s.d. Rp.10.000.000 tidak termasuk tanah dan

bangunan.

Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa

UMKM adalah usaha milik orang perorangan badan usaha yang

bukan merupakan anak atau cabang dari perusahaan lain dengan

kriteria memiliki modal usaha yang memiliki batasan-batasan

tertentu.

2.1.1.2. Kriteria dan Klasifikasi UMKM

Agar dapat membedakan UMKM diperlukan kriteria dan

klasifikasi tertentu dalam menggolongkan UMKM. Menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang kriteria Usaha Mikro

Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

14

Kriteria Usaha Mikro:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Kriteria Usaha Kecil:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Kriteria Usaha Menengah

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh

milyar rupiah).

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

15

Menurut Tambunan (2013), UMKM dapat diklasifikasikan

menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:

1. Livelihood Activities, merupakan UMKM yang digunakan

sebagai kesempatankerja untuk mencari nafkah, yang lebih

umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah

pedagang kaki lima.

2. Micro Enterprise, merupakan UMKM yang memiliki sifat

pengrajin tetapibelum memiliki sifat kewirausahaan.

3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UMKM yang telah

memiliki jiwakewirausahaan dan mampu menerima

pekerjaan subkontrak dan ekspor.

4. Fast Moving Enterprise, merupakan UMKM yang telah

memiliki jiwakewirausahaan dan akan melakukan

transformasi menjadi Usaha Besar (UB).

2.1.1.3. Peran UMKM

Negara-negara berkembang yang mulai mengubah

orientasinya ketika melihat pengalaman-pengalaman dinegara-

negara tentang peranan dan sumbangsih UMKM dalam

pertumbuhan ekonomi. Usaha mikro kecil menengah (UMKM)

memainkan peran-peran penting didalam pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Negara-negara sedang

berkembang (NSB), tetapi juga di 20 Negara-negara maju. Di

Negara-negara maju, UMKM sangat penting tidak hanya karena

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

16

kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja

dibandingkan dengan usaha besar. Di Negara-negara sedang

berkembang, khususnya Asia, Afrika, dan Amerika Latin,

UMKM juga berperan sangat penting khususnya dari perspektif

kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin,

distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan. Serta

pembangunan ekonomi pedesaan (Tambunan, 2013: 1).

Tambunan menambahkan, dilihat dari kontribusinya terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) dan Ekspor Non-Migas,

khususnya produk-produk manufaktur, dan inovasi serta

pengembangan teknologi, peran UMKM di Negara-negara sedang

berkembang relative rendah, dan ini sebenarnya perbedaan yang

paling mencolok dengan UMKM di Negara-negara maju.

2.1.1.4. Jenis dan Bentuk Usaha Kecil Menengah (UKM)

Jenis dan bentuk dari Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak

selalu sama di setiap negara, pada umumnya selalu bervariasi

tergantung pada konsep yang digunakan negara tersebut. Dalam

setiap definisi sedikitnya memiliki dua aspek yang sama, yaitu

aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan

perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam

gugusan/kelompok perusahaan tersebut misalnya menurut

pembagiannya (Partomo dan Rachman, 2002):

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

17

Tabel 2.1

Kriteria Usaha Ditinjau Dari Jumlah Pekerja

Jenis Usaha Skala Usaha Jumlah Pekerja

Usaha Kecil Kecil I – kecil 1 – 9 pekerja

Kecil II - kecil 10 – 19 pekerja

Usaha Menengah Besar – kecil 100 – 199 pekerja

Kecil – menengah 200 – 499 pekerja

Menengah – menengah 500 – 999 pekerja

Besar – menengah 1000 – 1999 pekerja

Usaha Besar Besar - menengah >2000 pekerja

Sumber: Partomo dan Rachman (2002:1)

Kegiatan perusahaan pada prinsipnya dapat dikelompokan

dalam tiga jenis usaha yaitu (Wibowo, Dkk, 2003) :

1. Perdagangan/distribusi

Jenis usaha ini merupakan usaha yang terutama

bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari produsen

ke konsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan

persediaan ke tempat yang membutuhkan. Jenis usaha ini

diantaranya bergerak di bidang pertokoan, warung, rumah

makan, peragenan, penyalur, pedagang perantara, tengkulak,

dan sebagainya. Komisioner dan makelar dapat juga

dimasukkan dalam kegiatan perdagangan karena kegiatannya

dalam jual-beli barang.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

18

2. Produksi/industri

Usaha produksi/industri adalah jenis usaha yang

terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu

bahan/barang menjadi bahan/barang lain yang berbeda

bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah.

Kegiatan ini dapat berupa produksi/industri pangan,

pakaian, peralatan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan

dan sebagainya. Dalam hal ini kegiatan dalam budidaya

sektor pertanian, periklanan, peternakan, perkebunan dan

kegiatan penangkapan ikan termasuk jenis usaha produksi.

3. Komersial

Usaha jasa komersial merupakan usaha yang bergerak

dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan

utamanya. Contoh jenis usaha ini adalah asuransi, bank,

konsultan, biro perjalanan, pariwisata, pengiriman barang

(ekspedisi), bengkel, salon kecantikan, penginapan, gedung,

bioskop dan sebagainya, termasuk praktek dokter dan

perencanaan bangunan.

2.1.2. Tingkat Pendidikan

2.1.2.1. Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

19

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Fungsi dari pendidikan nasional menurut undang-undang

tersebut adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehta, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut Umar Tirta Rahardja dan La Sulo (2000: 37)

pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai

kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal

dasar untuk bekerja. Melalui pendidikan seseorang dipersiapkan

untuk memiliki bekal agar siap atau mengenal dan

mengembangkan metode berifikir secara sistematik agar dapat

memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan

dikemudian hari.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

20

Pendapat lain tentang pendidikan dikemukakan oleh

Henderson yang dikutip oleh Uyoh Sadulloh (2014: 55)

menyatakan bahwa, pendidikan merupakan suatu proses

pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi

individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik,

berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Pendidikan

merupakan sebuah usaha dari manusia untuk meningkatkan

kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat.

Beberapa definisi tentang pendidikan diatas dapat

disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses untuk

mengembangkan semua aspek dalam kepribadian manusia

secara menyeluruh untuk mencapai kepribadian individu yang

lebih baik.

2.1.2.2. Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan)

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang

dikembangkan. Jenjang pendidikan dibagi menjadi dua yakni

Formal dan Informal. Jenjang pendidikan formal sesuai dengan

pasal 14 bab VI UU Nomor. 20 tahun 2003 yakni pendidikan

dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

21

1) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar yaitu jenjang pendidikan yang

melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan yang

dilaksanakan selama 9 (sembilan) tahun pertama masa

sekolah. Pendidikan dasar dapat berbentuk Sekolah Dasar

(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lainnya

yang sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lainnya yang

sederajat. Pendidikan dasar pada prinsipnya memberikan

bekal dasar bagaimana kehidupan baik untuk diri sendiri

maupun bermasyarakat.

2) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan pendidikan

lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah

dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun. Pendidikan menengah

terdiri atas pendidikan umum atau kejuruan. Pendidikan

menengah dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),

Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk

lain yang sederajat. Pendidikan menengah berfungsi untuk

mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke

pendidikan tinggi atau untuk mempersiapkan memasuki

dunia pekerjaan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

22

3) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan

setelah pendidikan menenngah yang mencakup program

pendidikan diploma, sarjana, magiser, dan doktor yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pendidikan tinggi

berfungsi untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik

atau professional yang dapat menerapkan atau

mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.

Bagi peserta didik yang tidak sempat mengikuti ataupun

menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam

pendidikan formal disediakan pendidikan informal atau

nonformal. Pendidikan informal atau non formal sebagai mitra

pendidikan formal yang semakin berkembang. Pendidikan

informal dapat berupa Paguyuban, Kursus-kursus, Kejar Paket

dan lain sebagainya (Umar Tirta Rahardja dan La Sulo (2000:

76)).

2.1.2.3. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan gambaran atau filsafah

atau pandangan hidup manusia, baik secara perseorangan

maupun kelompok. Dalam menentukan tujuan pendidikan ada

beberapa nilai yang perlu diperhatikan seperti yang

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

23

dikemukakan oleh Hummel yang dikutip oleh Uyoh Sadulloh

(2014: 58) antara lain:

1) Autonomy

Autonomy yaitu memberikan kesadaran,

pengetahuan, dan kemampuan secara maksimum kepada

individu maupun kelompok untuk dapat hidup mandiri, dan

hidup bersama dalam kehidupan yang lebih.

2) Equity (Keadilan)

Equity (keadilan) berarti bahwa tujuan pendidikan

terebut harus memberi kesempatan kepada seluruh warga

masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan

berbudaya dan kehidupan ekonomi, dengan memberinya

pendidikan dasar yang sama.

3) Survival

Survival yang berarti bahwa dengan pendidikan akan

menjamin pewarisan akan kebudayaan dari satu generasi

kepada generasi berikutnya.

Berdasarkan ketiga nilai tersebut diatas pendidikan

mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang lebih baik,

manusia-manusia yang berkebudayaan. Manusia yang sebagai

makhluk individu yang memiliki kepribadian yang lebih baik.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

24

2.1.2.4. Indikator Tingkat Pendidikan

Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), Indikator

tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan

kesesuaian jurusan. Yaitu terdiri dari (Azra (1999) dalam Uyoh,

2014):

a. Jenjang pendidikan

1) Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9

(sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang

melandasi jenjang pendidikan menengah.

2) Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan

pendidikan dasar.

3) Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah yang mencakup program sarjana,

magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan

oleh perguruan tinggi.

b. Kesesuaian jurusan

Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan

direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat

pendidikan dan kesesuaian jurusan pendidikan karyawan

tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi

jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya

tersebut. Dengan demikian karyawan dapat memberikan

kinerja yang baik bagi perusahaan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

25

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,

tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan,

terdiri dari:

a. Pendidikan formal indikatornya adalah jenjang pendidikan

terakhir yang ditamatkan oleh pekerja, dan kesesuaian

jurusan.

b. Pendidikan non formal indikatornya indikatornya relevansi

pendidikan nonformal yang pernah diikuti dengan pekerjaan

sekarang.

c. Pendidikan informal indikatornya sikap dan kepribadian

yang dibentuk dari keluarga dan lingkungan.

2.1.3. Pengalaman Usaha

2.1.3.1. Pengertian Pengalaman Usaha

Menurut Purwana (2011: 33) wirausaha yang berhasil

adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang juga

wirausaha, karena mereka memiliki pengalaman luas dalam

usaha. Pentingnya pengalaman pada keberhasilan usaha skala

kecil. Purwana (2011: 38) berpendapat kurangnya pengalaman

adalah salah satu penyebab kegagalan usaha. Riyanti (2012: 23)

mengemukakan bahwa 30% wirausaha yang berhasil tidak

memiliki pengalaman kerja, dibanding dengan hanya 3% pada

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

26

wirausaha tidak berhasil. Berarti, seorang dengan pengalaman

kerja tidak terlalu penting artinya bagi keberhasilan.

Pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pengalaman dalam mengelola usaha memberi pengaruh pada

keberhasilan usaha skala kecil. Pengalaman ini bisa diperoleh

berdasarkan pola pengasuhan orang tua yang berprofesi

wirausaha, atau dari pengalan mengelola usaha sebelumnya.

dapat disimpulkan bahwa pengalan dalam berusaha diperoleh

bila seseorang terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan

usaha. Seseorang yang belum pernah terlibat dengan kegiatan

usaha tidak memiliki pengalamn mengelola usaha. Menurut

Riyanti (2012: 38-39) tingkat keterlibatan seseorang dalam suatu

kegiatan usaha bisa menjadi tolok ukur pengalaman dalam

berusaha.

Adapun kegunaan dari pengalaman adalah sangat

berguna bagi pengusaha dalam menentukan usaha yang

dimasukinya. Pengalaman tersebut dapat diperoleh dari

pengalan pribadi, atau pengalaman orang lain yang telah

berhasil dalam melakukan usaha. Pengalaman ini merupakan

pedoman atau guru agar tidak melakukan kesalahan dalam

menjalankan usahanya.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

27

2.1.3.2. Faktor-faktor Pengalaman Usaha

Beberapa faktor yang berpengaruh pengalaman usaha

menurut Basari (2012) adalah sebagai berikut :

a. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, kursus,

latihan, bekerja. Untuk menunjukkan apa yang telah

dilakukan seseorang di waktu yang lalu.

b. Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas

atau kemampuan seseorang.

c. Sikap dan kebutuhan (attitudes dan needs) untuk

meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang.

d. Kemampuan-kemampuan analisis dan manipulatif untuk

mempelajari kemampuan penilaian dan penganalisaan.

Keterampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai

kemampuan dalam aspek-aspek teknik pekerjaan.

2.1.3.3. Indikator Pengalaman Usaha

Indikator pengukuran dari variabel Pengalaman Usaha

menurut Foster dalam Sartika (2015) yaitu :

1. Lama waktu/ masa bekerja

Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang

telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas

suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

28

2. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip,

prosedur, kebijakan atau informasi lain yang dibutuhkan

oleh pegawai. Pengetahuan juga mencakup kemampuan

untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung

jawab pekerjaan.

3. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan

Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan

aspek-aspek teknik peralatan dan teknik pekerjaan.

2.1.4. Informasi Akuntansi

2.1.4.1. Pengertian informasi akuntasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2010:1) pengertian

informasi adalah “Information is a data that is organized so that it

can support theaccuracy of decision making”. Atau dapat

diartikan bahwa informasi merupakan suatu data yang

diorganisasikan sehingga dapat mendukung ketepatan

pengambilan keputusan. Pengertian informasi menurut Susanto

(2013) adalah sebagai berikut: “Informasi adalah hasil pengolahan

data yang memberikan arti dan manfaat.”

Menurut Aufar (2014: 50) mendefinisikan informasi

akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi

yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

29

menentukan pilihan-pilihan dan alternatif – alternatif tindakan.

Pengguna informasi akuntansi untuk perencanaan strategi

pengawasan manajemen dan pengawasan operasional

Menurut Nuraida (2008:29) pada dasarnya manfaat

informasi bagi perusahaan adalah dalam pengambilan keputusan

pada alur kegiatan perusahaan. Informasi yang baik dapat

memberikan perusahaan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengendalian yang baik pula.

1. Perencanaan

Perusahaan membutuhkan informasi berkaitan dengan

rencana dan realisasi profit yang dicapai pada tahun yang

lalu beserta anggaran dan realisasi biaya pada tahun

sebelumnya. Informasi tersebut dibutuhkan karena berisi

data yang disertai dengan tolak banding sebagai bahan

masukan bagi perusahaan dalam melakukan

perkiraan/prediksi untuk masa yang akan datang.

2. Pengorganisasian

Perusahaan membutuhkan informasi yang berkaitan dengan

para personel yang tepat (sesuai dengan job description)

supaya personel-personel tersebut dapat mengerjakan

kegiatan dengan baik.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

30

3. Pelaksanaan

Perusahaan membutuhkan informasi yang dapat

memberikan gambaran mengenai keadaan saat ini dan

alternatif untuk menghadapi berbagai masalah pada

pelaksaaan kegiatan perusahaannya.

4. Pengendalian

Perusahaan membutuhkan informasi yang dapat meninjau

suatu pelaksanan kegiatan agar berjalan sesuai dengan

rencana.

2.1.4.2. Fungsi Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2009:29), fungsi

informasi akuntansi adalah:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-

aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya

yang dipengaruhi oleh aktivitas aktivitas tersebut, dan para

pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga

asset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

31

memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan,

akurat, dan andal.

2.1.4.3. Indikator informasi akuntansi

Indikator pengukuran dari variabel Informasi Akuntansi

menurut Arianto (2014) dan Rini (2016) adalah sebagai berikut:

1) Anggaran produksi harian

Perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk

mengetahui jumlah produksi harian

2) Jumlah Penjualan

Perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk

mengetahui jumlah penjualan harian

3) Haga jual

Perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk

menentukan harga jual produk

4) Laba

Perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk

menghitung keuntungan dari penjualan produk

5) Gaji Karyawan

Perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk

penghitungan upah karyawan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

32

2.1.5. Keberhasilan Usaha

2.1.5.1. Pengertian Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha menurut Suryana (2013: 285) adalah

keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuanya. Keberhasilan

usaha merupakan utama dari sebuah perusahaan dimana segala

aktivitas yang ada didalamnya ditujukanuntuk mencapai suatu

keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan

menunjukan suatu keadaan yang lebih baik atau unnggul dari

pada masa sebelumnya. Menurut Andari (2011: 21) keberhasilan

usaha adalah sesuatau keadaan yang menggambarkan lebih dari

pada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya.

Sesuai dengan pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa suatu usaha dikatakan berhasil apabila memiliki suatu

kelebihan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau

dengan perusahaansekelasnya. Suatu bisnis dikatakan berhasil

bila mendapat laba, walaupun laba bukan merupakan satu-

satunya aspek yang di nilai dari keberhasilan sebuah usaha,

tetapi alasan laba yang menjadi faktor penting adalah karena

laba merupakan tujuan dari orang yang melakukan bisnis. Jika

terjadi penurunan laba atau ketidak stabilan laba, maka

perusahaan akan kesulitan untuk mengoperasikan kegiatan

usahanya dan menjaga kertahanan usahanya.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

33

Menurut Kasmir (2006: 27) sebuah perusahaan dikatakan

meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil

produksi meningkat, keuntungan bertambah, kepuasan

pelanggan, mutu produk, perkembangan usaha serta penghasilan

karyawan dari perusahaan tersebut bertambah.

Menurut Astamoen (2005: 251) Keberhasilan itu adalah

“suatu proses dari sesorang dalam mencapai tujuan atau prestasi

dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai

keberhasilan. Didalam proses tersebut termasuk resiko yang

harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami.

Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada

kebahagiaan bagi dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain”.

Menurut Farisi (2013: 27), keberhasilan usaha adalah “tujuan

utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas

didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan atau

kesuksesan”.

2.1.5.2. Faktor Penentu Keberhasilan Usaha

Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus

memiliki ide atau visi usaha yang jelas, kemauan dan keberanian

dalam menghadapi risiko. Apabila ada kesiapan dalam

menghadapi risiko (Widayana, 2006: 45), langkah selanjutnya

adalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan

menjalankannya. Selain bekerja keras,agar usaha tersebut

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

34

berhasil, wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan

baik dengan mitra usaha maupun pihak yang terkait dengan

kepentingan perusahaan. Berikut ini adalah tahapan dalam

membangun kewirausahaan yang sukses yang dikemukakan

Steinhoff dan Burgess (1993) dalam Suryana (2013:66).

Faktor yang menyebabkan wirausaha berhasil antara lain

rasa percaya diri, selalu berorintasi pada hasil, suka tantangan

dan resiko, jiwa kepemimpinan, mempunyai ide kreativitas, dan

berorientasi pada masa depan (Zulkifi, 2009:33). Untuk menjadi

wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi

usaha yang jelas, kemauan dan keberanian dalam menghadapi

risiko. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi resiko, langkah

selanjutnya adalah membuat perencanaan usaha,

mengorganisasikan dan menjalankan.

Suryana (2013:67), mengemukakan tiga faktor penyebab

keberhasilan seorang wirausaha, antara lain:

1. Kemampuan dan kemauan

Orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak

memiliki kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi

tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi

seorang wirausaha yang sukses. Misalnya seseorang yang

memiliki kemauan untuk membuka toko tapi tidak memiliki

kemampuan untuk mengelolanya, maka lama kelamaan

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

35

tokonya akan tutup. Begitu juga dengan orang yang

memiliki kemampuan mengelola usaha tetapi tidak

memiliki kemauan untuk membuka usaha, maka selamanya

orang tersebut tidak pernah memiliki usaha.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras

Orang yang tidak memiliki tekad kuat tetapi mau

bekerja keras dan orang yang tidak mau bekerja keras tetapi

memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi

wirausahawan yang sukses.

3. Kesempatan dan peluang

Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya

ketika ada kesempatan merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan seorang wirausaha.

2.1.5.3. Indikator Keberhasilan Usaha

Menurut Suryana (2013: 85), indikator keberhasilan

usaha sebagai berikut:

1. Kemampuan dan Kemauan

Agar keberhasilan perusahaan atau usaha yang

diinginkan maksimal didalam perusahaan harus didukung

oleh kemampuan dan kemauan seorang pengusaha atau

wirausaha itu sendiri diantara kemampuan yang dimaksud

yaitu kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap,

keterampilan, dan kematangan emosional. Kemauan untuk

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

36

menjadi lebih baik pun menjadi faktor yang cukup penting

dalam mencapai keberhasilan sebuah usaha, karena dengan

sikap kemauan yang keras akan tercipta suatu kemampuan

dalam mencapai suatu keberhasilan usaha.

2. Tekad yang kuat dan Kerja keras

Sikap tekad yang kuat dan pekerja keras adalah salah

satu sifat seorang wirausaha yang sukses. Karena dengan

tekad yang kuat akan terciptanya sikap pantang menyerah

dan berani mengambil resiko. Dan dengan dipadukan

dengan sikap kerja keras tujuan keberhasilan pun maka

akan mudah dicapai.

3. Kesempatan dan Peluang

Seorang wirausaha yang sukses harus dapat

memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada. Karena

dengan memanfaatlan kesempatan dan peluang seorang

wirausaha dapat mengidentifikasi pasar mana yang kira-

kira dapat menguntungkan usahanya.

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa studi atau penelitian mengenai keberhasilan usaha serta

faktor – faktor yang mempengaruhinya, peneliti rangkum kedalam tabel 2.1

berikut ini:

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

37

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

Peneliti/

Tahun

Judul Peneltian Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

Wibowo,

Alex (2015)

Pengaruh

Penggunaan

Informasi

Akuntansi

Terhadap

Keberhasilan

Usaha Kecil

Menengah (Studi

Pada Sentra

Konveksi Di

Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga)

Penelitian ini

menggunakan

purposive

sampling, dengan

UKM yang telah

memiliki

informasi

akuntansi sebagai

kriteria. Teknik

analisis yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah teknik

statistik

menggunakan alat

analisis regresi

sederhana.

Penggunaan informasi

akuntansi terbukti

berpengaruh secara

positif terhadap

keberhasilan usaha

pada UKM sentra

konveksi di

Kecamatan Tingkir

Salatiga. Hasil uji R2

pada uji hipotesis

menunjukkan bahwa

variabel keberhasilan

usaha dapat dijelaskan

oleh variabel

penggunaan informasi

akuntansi sebesar

59,30%, sedangkan

sisanya dijelaskan

oleh variabel lain.

Susilawati,

Desi, Ni

Nyoman

Yuliati dan

Herawati

Khotmi

(2017)

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Penggunaan

Informasi

Akuntansi Pada

Usaha Mikro Kecil

Menengah (Survei

Pada UMKM Di

Kecamatan Aikmel

Lombok Timur)

Pengambilan

sampel dilakukan

secara acak

sederhana. Data

diperoleh dengan

menyebar 55

kuesioner kepada

55 responden.

Analisis data

menggunakan

linier berganda

regresi yang

diolah

menggunakan

software SPSS

Variabel jenjang

pendidikan, variabel

ukuran usaha, variabel

lama usaha dan

variabel masa

memimpin

berpengaruh secara

signifikan terhadap

variabel penggunaan

informasi akuntansi.

Serta secara bersama-

sama (secara parsial)

variabel independen

yaitu variabel jenjang

pendidikan, ukuran

usaha, lama usaha,

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

38

dan masa memimpin

perusahaan secara

signifikan terhadap

variabel dependen

yaitu penggunaan

informasi akuntansi.

Ayu Dwi

Yulianthi

dan Ni Putu

Wiwiek

Ary

Susyarini

(2017)

Pengaruh

Penggunaan

Informasi

Akuntansi

Terhadap

Keberhasilan

Usaha Jasa

Penginapan

Bertaraf Kecil

Metode penelitian

yang digunakan

dalam penelitian

ini adalah

menggunakan

teknik analisis

statistik deskriptif

dan alat analisis

menggunakan

regresi sederhana

Hasil penelitian

menunjukan bahwa

tingkat signifikansi

adalah sebesar 0,000

< 0,05 (5%) sehingga

dapat dikatakan

bahwa telah terbukti

terdapat pengaruh

antara penggunaan

informasi akuntansi

terhadap keberhasilan

usaha jasa penginapan

bertaraf kecil. Hasil

Uji R2 pada uji

hipotesis

menunjukkan bahwa

variabel keberhasilan

usaha dapat dijelaskan

oleh variabel

penggunaan informasi

akuntansi sebesar

56,1% sedangkan

sisanya dipengaruhi

oleh variabel lain.

Delfina

Novianti, I

Wayan

Mustika, &

Lilik

Handaya

Eka (2018)

Pengaruh Tingkat

Pendidikan,

Pelatihan

Akuntansi, Umur

Usaha Dan Skala

Usaha Pelaku

Umkm Terhadap

Penggunaan

Informasi

Akuntansi Di

Teknik

pengumpulan data

dengan teknik

survei dengan cara

menyebarkan

kuesioner. Metode

analisis yang

digunakan adalah

analisis jalur (path

analysis) yang

Tingkat pendidikan

dan pelatihan

akuntansi secara

parsial berpengaruh

positif terhadap

penggunaan informasi

akuntansi di

Kecamatan

Purwokerto Utara.

Semua variabel

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

39

Kecamatan

Purwokerto Utara

diolah dengan

menggunakan

bantuan software

SPSS 23.

independen kecuali

umur usaha dan skala

usaha berpengaruh

positif terhadap

penggunaan informasi

akuntansi.

Khoirunnisa

Cahya

Firdarini

(2019)

Pengaruh

Pengalaman Usaha

Dan Penggunaan

Informasi

Akuntansi Pelaku

Usaha Mikro Kecil

Menengah

Terhadap

Keberhasilan

Usaha

Pengambilan

sampel

menggunakan

metode purposive

sampling, jumlah

sampel Penelitian

ini dilakukan pada

200 UKM. Alat

statistik

digunakan untuk

menguji hipotesis

dalam hal ini

Penelitian yang

dilakukan adalah

analisis jalur

dengan

menggunakan

model persamaan

struktural (SEM).

Pengalaman usaha

dan penggunaan

informasi akuntansi

berpengaruh positif

terhadap keberhasilan

UMKM. Umur usaha

sebagai variabel

kontrol juga

berpengaruh secara

positif dan signifikan

terhadap keberhasilan

UMKM.

Sumber: Olahan Peneliti, 2020.

2.3. Kerangka Pemikiran

Penelitian ingin menjelaskan pengaruh Tingkat Pendidikan,

Pengalaman Usaha dan Informasi Akuntansi terhadap Keberhasilan Usaha

Pelaku UMKM di Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 variabel, yaitu tiga variabel

independen dan satu variabel dependen. Variabel independen yang digunakan

yaitu Tingkat Pendidikan (X1), Pengalaman Usaha (X2) dan Informasi

Akuntansi (X3). Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

40

Keberhasilan Usaha (Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1

berikut ini:

Keterangan:

= Partial

= Simultan

2.4. Pengembangan Hipotesis

2.4.1. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Keberhasilan Usaha

Aribawa (2016) menemukan bahwa pengusaha dengan jenjang

pendidikan formal yang rendah cenderung tidak memiliki persiapan

dan penggunaan informasi akuntansi yang memadai dibandingkan

pengusaha yang memiliki pendidikan formal lebih tinggi. Hal tersebut

dikarenakan materi akuntansi didapatkan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi. Tanpa kemampuan pengelolaan yang memadahi

Tingkat Pendidikan

(X1)

Pengalaman Usaha

(X2)

Informasi

Akuntansi (X3)

Keberhasilan Usaha

(Y)

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

H1

H2

H4

H3

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

41

sulit sekali bagi usaha tersebut memenangi persaingan, sehingga

kecenderungan mengalami kegagalan sangatlah besar.

Secara logika, orang yang memiliki jenjang pendidikan yang

tinggi dianggap lebih cerdas dan mampu menerapkan apa yang telah

dipelajari. Semakin tinggi jenjang pendidikan pelaku UMKM, maka

dianggap telah mampu menggunakan informasi akuntansi sehingga

keberhasilakn usaha akan diraihnya. Karena penggunaan informasi

akuntansi mampu memberikan informasi akurat tentang berbagai

permasalahan yang terjadi dalam perusahaan dan mampu memberikan

solusi tepat waktu, sehingga orang yang memiliki jenjang pendidikan

akan lebih mapan, mampu menangani permasalahan yang dihadapi

dalam dunia usaha.

Hal ini selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Delfina Novianti, I Wayan Mustika, & Lilik Handaya Eka (2018)

yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada

UMKM di Kecamatan Purwokerto Utara. Penelitian lainnya yaitu

penelitian Much. Imron dan Purwo Adi Wobowo (2008) yang

menyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap

tingkat keberhasilan usaha warung nasi kucing.

Maka, hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:

Ho1 : Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

42

Ha1 : Tingkat Pendidikan berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha

2.4.2. Pengaruh Pengalaman Usaha terhadap Keberhasilan Usaha

Purwana (2011: 38) berpendapat kurangnya pengalaman

adalah salah satu penyebab kegagalan usaha. Riyanti (2012: 38-39)

menyatakan bahwa seseorang yang belum pernah terlibat dengan

kegiatan usaha tidak memiliki pengalamn mengelola usaha. Dengan

demikian, tingkat keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan usaha

bisa menjadi tolok ukur pengalaman dalam berusaha. Pengalaman

usaha harus dimiliki oleh suatu perusahaan dan merupakan salah satu

faktor penting dalam meningkatkan produktivitas, dalam arti sejauh

mana suatu perusahaan dapat mencapai hasil yang maksimal

tergantung dari pengalaman yang dimiliki.

Pelaku UMKM yang sebelumnya pernah menjalankan usaha

cenderung lebih memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih

baik dalam pengelolaan sumberdaya di dalam usaha yang dijalankan

berikutnya sehingga pengalaman usaha yang mereka miliki berpotensi

untuk meningkatkan keberhasilan usaha.

Hal ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Khoirunnisa Cahya Firdarini (2019) yang menyebutkan bahwa

pengalaman usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha. Penelitian lainnya yaitu penelitian Kadek Agus

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

43

Suarmawan (2015) yang menyatakan bahwa pengalaman usaha tidak

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.

Jadi hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

Ho2 : Pengalaman Usaha tidak berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha

Ha2 : Pengalaman Usaha berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha

2.4.3. Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Keberhasilan Usaha

Menurut Diptyana dan Dewi (2014: 6) sistem informasi

akuntansi merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat,

menyimpan dan memproses data sehingga menghasilkan informasi

untuk pengambil keputusan. Informasi akuntansi meliputi beragam

aktivitas yang berkaitan dengan siklus pemrosesan akuntansi

perusahaan termasuk laporan keuangan. Laporan keuangan berisi

informasi akuntansi yang berperan penting untuk mencapai

keberhasilan usaha termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al.,

2000).

Informasi yang dihasilkan akuntansi juga berguna dalam

pengambilan keputusan, yaitu dalam hal pertimbangan mengenai

pembelian bahan baku untuk produksi dan alat-alat produksi yang

akan digunakan, keputusan mengenai harga, mengajukan permohonan

pembiayaan kepada bank, untuk pengembangan usaha, penambahan

dan pengembangan sumber daya manusia serta penambahan asset

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

44

usaha. UKM sebaiknya menggunakan informasi akuntansi sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan bisnisnya agar diperoleh

keputusan yang tepat sehingga dapat mendukung keberhasilan

usahanya.

Hal ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Alex Wibowo (2015) yang menyebutkan bahwa variabel penggunaan

informasi akuntansi terbukti berpengaruh secara positif terhadap

keberhasilan usaha. Penelitian lainnya yaitu penelitian Surya Kresna

AnggaraRohmad Yuliantoro Catur Wibowo (2011) yang menyatakan

bahwa penggunaan informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap

keberhasilan usaha.

Maka hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini adalah:

Ho3 : Informasi Akuntansi tidak berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha

Ha3 : Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha

2.4.4. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Usaha dan Informasi

Akuntansi terhadap Keberhasilan Usaha

Kegagalan UMKM dalam mengelola usahanya dapat

disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, pengalaman dan

kemampuan UMKM dalam mengelola usahanya. Oleh sebab itu,

tingkat pendidikan, pengalaman usaha dan informasi akuntansi

merupakan faktor yang dirasa cukup penting dalam keberlangsungan

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

45

dan keberhasilan usaha. Latar belakang pendidikan para pengusaha

Usaha Mikro dan Kecil merupakan faktor yang harus diperhatikan

sebelum memulai suatu usaha. Kecerdasan dalam mengatur usaha

menjadi hal penting. Literatur bisnis dan kewirausahaan menyebutkan

bahwa kurangnya pengetahuan dan akses terhadap sumber daya

keuangan telah dihubungkan dengan ketidakmampuan perusahaan

dalam mencapai tujuan (Aribawa, 2016).

Hal yang tak kalah penting dalam menunjang keberhasilan

usaha yaitu pengalaman pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya.

Purwana (2011: 38) menyatakan bahwa alasan utama kegagalan usaha

adalah kurangnya kemampuan manajerial dan pengalaman. Riyanti

(2012: 38-39) menyatakan bahwa seseorang yang belum pernah

terlibat dengan kegiatan usaha tidak memiliki pengalamn mengelola

usaha. Dengan demikian, tingkat keterlibatan seseorang dalam suatu

kegiatan usaha bisa menjadi tolok ukur pengalaman dalam berusaha.

Kesuksesan suatu bisnis usaha juga tergantung pada informasi

akuntansi yang ada pada pelaku usaha. Menurut Diptyana dan Dewi

(2014: 6) sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data sehingga

menghasilkan informasi untuk pengambil keputusan. Informasi yang

dihasilkan akuntansi juga berguna dalam pengambilan keputusan,

yaitu dalam hal pertimbangan mengenai pembelian bahan baku untuk

produksi dan alat-alat produksi yang akan digunakan, keputusan

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian …eprints.umpo.ac.id/6580/3/BAB II watermak.pdfPengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

46

mengenai harga, mengajukan permohonan pembiayaan kepada bank,

untuk pengembangan usaha, penambahan dan pengembangan sumber

daya manusia serta penambahan asset usaha.

Maka hipotesis yang keempat dalam penelitian ini adalah:

Ho4 : Tingkat Pendidikan, Pengalaman Usaha dan

Informasi Akuntansi secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha

Ha4 : Tingkat Pendidikan, Pengalaman Usaha dan

Informasi Akuntansi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha