bab ii landasan teori 2.1. tinjauan pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/bab ii.pdf · dilengkapi...

14
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Hasil penelitian pertama yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skripsi ini yaitu jurnal yang berjudul “Aplikasi Informasi Telepon Darurat Menggunakan Android Berbasis Location Based Service (LBS)”. Tujuan dari penelitian ini membantu masyarakat mencari bantuan dari instansi yang menyediakan layanan pertolongan darurat dengan lebih mudah dan cepat, karena berbasis Location Base Service (LBS) yang terintegrasi dalam smartphone Android, untuk dapat menampilkan informasi nomor telepon dari instansi layanan darurat terdekat. Pengembangan aplikasi menggunakan metode waterfall, yang terdiri dari tahapan requirement engineering, design and implementation, testing, Release dan Maintenance. Hasil dari penelitian adalah aplikasi Telepon Darurat dengan fitur kemudahaan dan fleksibilitas, serta aplikasi berjalan dalam kondisi Hybrid ( Online) dan kondisi Offline dapat memberikan kinerja yang optimal dalam menampilkan instansi terdekat dari posisi pengguna berada[9]. Hasil penelitian kedua yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skrip ini yaitu jurnal yang berjudul “Save Our Soul (SOS App)”. Dalam penelitian ini peneliti merancang sebuah aplikasi untuk memberikan keselamatan bagi wanita dan anak-anak. Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat melalui layanan push notifikasi dan sms ke kontak yang sudah didaftarkan untuk memberi tahu tentang kejadian saat ini dan mengirim lokasi pengguna jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan[10]. Hasil penelitian ketiga yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skripsi ini yaitu jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Website Café Tong Susu Menggunakan PHP MVC Framework dengan Metode User-Centered Design”. Peneliti ingin membuat website Cafe Tong susu, Untuk meningkatkan nilai promosi, dibangunlah sebuah website resmi yang user-friendly. Untuk membuat sebuah webiste yang user-friendly dan tingkat kegunaan yang tinggi dibutuhkan sebuah metode penunjang salah satunya adalah metode User Centered Design (UCD). Metode UCD yang digunakan pada penelitian kali ini adalah interview, kuesioner dan rapid

Upload: others

Post on 15-Oct-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian pertama yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam

skripsi ini yaitu jurnal yang berjudul “Aplikasi Informasi Telepon Darurat

Menggunakan Android Berbasis Location Based Service (LBS)”. Tujuan dari

penelitian ini membantu masyarakat mencari bantuan dari instansi yang menyediakan

layanan pertolongan darurat dengan lebih mudah dan cepat, karena berbasis Location

Base Service (LBS) yang terintegrasi dalam smartphone Android, untuk dapat

menampilkan informasi nomor telepon dari instansi layanan darurat terdekat.

Pengembangan aplikasi menggunakan metode waterfall, yang terdiri dari tahapan

requirement engineering, design and implementation, testing, Release dan Maintenance.

Hasil dari penelitian adalah aplikasi Telepon Darurat dengan fitur kemudahaan dan

fleksibilitas, serta aplikasi berjalan dalam kondisi Hybrid (Online) dan kondisi Offline

dapat memberikan kinerja yang optimal dalam menampilkan instansi terdekat dari posisi

pengguna berada[9].

Hasil penelitian kedua yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skrip

ini yaitu jurnal yang berjudul “Save Our Soul (SOS App)”. Dalam penelitian ini peneliti

merancang sebuah aplikasi untuk memberikan keselamatan bagi wanita dan anak-anak.

Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim

pesan darurat melalui layanan push notifikasi dan sms ke kontak yang sudah didaftarkan

untuk memberi tahu tentang kejadian saat ini dan mengirim lokasi pengguna jika terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan[10].

Hasil penelitian ketiga yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skripsi

ini yaitu jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Website Café Tong Susu

Menggunakan PHP MVC Framework dengan Metode User-Centered Design”.

Peneliti ingin membuat website Cafe Tong susu, Untuk meningkatkan nilai promosi,

dibangunlah sebuah website resmi yang user-friendly. Untuk membuat sebuah webiste

yang user-friendly dan tingkat kegunaan yang tinggi dibutuhkan sebuah metode

penunjang salah satunya adalah metode User Centered Design (UCD). Metode UCD

yang digunakan pada penelitian kali ini adalah interview, kuesioner dan rapid

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

9

prototyping. Selain penggunaan metode, bahasa pemograman yang digunakan dalam

pembuatan website Tong Susu adalah PHP yang mendukung framework MVC, yaitu

CodeIgniter. Dari hasil pengujian yang dilakukan yaitu kuesioner membuktikan bahwa

website Tong Susu memiliki first impression yang baik dan kegunaan yang tinggi bagi

customer atau calon customer Tong Susu [11].

2.2. Metode Waterfall

Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode Waterfall untuk perancangan

aplikasi. Metode Waterfall (air terjun) menyediakan pendekatan alur hidup

perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,

pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut ini model dari

metode waterfall:

Gambar 2.1 Tahapan Metode Waterfall [15]

1. Analisis Kebutuhan

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan untuk mespesifikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa

yang dibutuhkan oleh user. Kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu

didokumentasikan.

2. Desain Sistem

Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis

kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

10

program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada

tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Penulisan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada

tahap desain.

4. Pengujian Program

Pengujian fokus pada perangkat lunak memastikan bahwa semua bagian

sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan

memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang di inginkan.

5. Penerapan Program dan pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena

adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau

perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung

atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak baru [16].

2.3. Metode UCD(User Centered Design)

Perancangan aplikasi ini menggunakan metode UCD (User Centered Design)

untuk perancangan perangkat lunak, metode UCD (User Centered Design)

merupakan paradigma baru dalam pengembangan system perangkat lunak dan web.

Konsep dari UCD (User Centered Design) adalah user sebagai pusat dari proses

pengembangan konteks, tujuan dan lingkungan sistem berdasarkan dari

pengalaman pengguna [5].

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

11

Gambar 2.2 Diagram tahapan Metode UCD (User Centered Design) [17]

Menurut Albani & Lombardi (2010) pada buku User Centered Design for

EASYREACH terdapat lima proses dari UCD (User Centered Design) berdasarkan

ISO 9241-210:2010, yaitu:

1. Plan the human centered design

Pada tahap ini peneliti akan melakukan analisis dasar teori metode yang

memiliki tujuan untuk menggali kebutuhan yang diperlukan untuk penelitian

ini dan seluruh kebutuhan yang terkait dengan penelitian ini.

Disini peneliti melakukan studi literature untuk metode yang dilakukan

dengan cara mencari buku dan jurnal sebagai pendukung untuk memperkuat

teori-teori yang ada.

2. Specify the context of use

Mengidentifikasi orang yang akan menggunakan produk. Ini akan

menjelaskan untuk apa dan dalam kondisi seperti apa mereka akan

menggunakan produk.

Pada tahap ini peneliti menggunakan metode identify Stakeholders. Pada

tahap ini juga peneliti mengidentifikasi karakteristik pengguna ataupun

kelompok pengguna, usia serta jenis kelamin.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

12

3. Specify user and organisational requirements

Pada dasarnya pada tahap ini adalah tahap penggalian informasi atau data

untuk menggumpulkan kebutuhan dari pengguna, kemudian setelah

informasi/data telah terkumpul, dilakukanlah penataan informasi dari data

kebutuhan pengguna tersebut, lalu kebutuhan pengguna digambarkan ke

dalam berbagai bentuk/teknik, seperti narasi, gambar, atau diagram.

Pada tahap ini peneliti menggunakan wawancara dan kuesioner untuk

menggali kebutuhan. Setelah kebutuhan pengguna didapatkan, kebutuhan

pengguna di gambarkan ke dalam bentuk Data Flow Diagram dan

Conseptual Data Model (CDM).

4. Product design solutions

Tahap ini merupakan tahap perancangan solusi. Dimana peneliti akan

membangun desain sebagai solusi dari sistem yang sedang dianalisis. Pada

tahap ini peneliti akan merancang sebuah User Interface.

5. Evaluate design against user requirements

Melakukan evaluasi terhadap desain yang dilakukan apakah tujuan

pengguna dan organisasi telah tercapai [17]. Pada tahap ini peneliti

menggunakan pengujian Usability.

2.3.1. Prinsip UCD (User Centered Design)

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam UCD (User Centered Design) adalah:

1. Fokus pada pengguna

Perancangan harus berhubungan langsung dengan pengguna sesungguhnya

atau calon pengguna, misalnya melalui interview, survey. Tujuannya adalah

untuk memahami kognisi, karakter, dan sikap pengguna serta karakteristik.

Aktivitas utamanya mencakup pengambilan data, analisis dan integrasinya ke

dalam informasi perancangan dari pengguna tentang karakteristik tugas,

lingkungan teknis atau organisasi.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

13

2. Perancangan terintegrasi

Perancangan harus mencakup antarmuka pengguna, sistem bantuan (cara

penggunaan), dan dukungan teknis seperti kebutuhan perangkat lunak dan

perangkat keras yang dibutuhkan.

3. Dari awal berlanjut pada pengujian pengguna

Satu-satunya pendekatan yang sukses dalam perancangan sistem yang

berpusat pada pengguna adalah secara empiris dibutuhkan observasi tentang

kelakuan pengguna, evaluasi umpan-balik yang cermat, wawasan pemecahan

terhadap masalah yang ada, dan motivasi yang kuat untuk mengubah

rancangan.

4. Perancangan interaktif

Sistem yang sedang dikembangkan harus didefinisikan, dirancang, dan

melakukan beberapa kali tes. Berdasarkan hasil tes kelakuan dari fungsi, maka

juga akan dapat ditarik kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan aplikasi

tersebut [18].

Menurut riset yang dilakukan oleh komunitas pengembangan UCD (User Centered

Design) IBM, terdapat enam prinsip UCD (User Centered Design), yaitu:

1. set the business goals

Prinsip pertama ‘Menetapkan tujuan bisnis' berarti mencakup semua aspek

bisnis perangkat lunak. Itu harus mempertimbangkan pasar di mana sistem akan

digunakan, pengguna yang akan mengoperasikan sistem atau yang disebut

intended user, dan kompetisi pada sistem sejenis lainnya.

2. understand the user

Prinsip yang kedua 'memahami pengguna'. Hal ini berfokus pada

mendengarkan kebutuhan pengguna dan permintaan pasar. Untuk melakukan hal

ini, pengembang software harus menyertakan pengguna dalam proses desain.

Dengan kata lain pengguna harus didengar dan dicermati kebutuhannya karena

akan menjadi bahan utama untuk merancang seluruh sistem. Prinsip ini hampir

tidak dipertimbangkan dalam pendekatan lainnya, karena membutuhkan usaha,

uang, waktu, dan pengetahuan yang paling besar.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

14

3. Assessing competitiveness

Prinsip 'menilai daya saing' berfokus pada pengujian sistem oleh pengguna,

dengan melakukan perbandingan pengguna melaksanakan tugas pada sistem yang

sedang dirancang dengan milik pesaing. Perbandingan atau pengujian ini

dilakukan dalam rangka untuk menghasilkan sistem yang lebih baik.

4. designing the total user experience

Keempat adalah prinsip 'merancang total pengalaman pengguna' atau membuat

pengguna senang dengan produk dan bangga memilikinya. Ini berfokus pada aspek

internal dan eksternal seperti dokumentasi, peningkatan, dukungan, instalasi, iklan

dan lainnya. Ini dimaksudkan untuk dipertimbangkan oleh tim desain dan penting

untuk memberikan yang baik kesan produk ke pelanggan atau pengguna, sehingga

kepuasannya.

6. Evaluating the design

Selanjutnya 'Mengevaluasi desain'. Pertama, desain lengkap diberikan kepada

pengguna untuk mengetes. Ini disebut prototipe perangkat lunak. Prototipe dan rilis

selalu diberikan pada iterasi dan umpan balik yang diterima dari pengguna setelah

iterasi digunakan untuk memperbaiki desain dan pengembangan iterasi berikutnya

atau rilis.

7. Maintenance and support.

Terakhir ialah prinsip 'Pemeliharaan dan dukungan'. Ini berfokus pada aspek

yang perlu dipertimbangkan setelah produk telah disampaikan. Kita semua tahu

bahwa tidak ada hal seperti itu sebagai sempurna perangkat lunak; ini adalah

mengapa perawatan dan dukungan harus ada bersama dengan dokumentasi dalam

rangka memecahkan masalah tak terduga. Ini juga harus mencakup mendengarkan

pengguna dan menonton mereka dan menggunakan umpan balik mereka untuk

membuat sistem yang lebih baik [19].

2.3.2. Konsep UCD (User Centered Design)

Dalam UCD (User Centered Design), pengguna merupakan fokus utama

dari keberadaan sistem. Artinya dari segi tujuan, konteks, dan lingkungan produk,

semua berdasarkan pada pengalaman pengguna. Selanjutnya ditetapkan model

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

15

pekerjaan pengguna yang akan didukung sistem sistem. Prinsip–prinsip dalam

merancang user interface adalah sebagai berikut :

1. User familiarity / mudah dikenali: menggunakan istilah yang lazim digunakan

dan dikenali oleh pengguna secara umum, misalnya: untuk sistem perkantoran

gunakan istilah letters, documents, folders bukan directories, file, identifiers.

2. Consistency: Konsisten dalam operasi dan istilah yang digunakan di seluruh

sistem sehingga tidak membingungkan.

3. Minimal surprise / Tidak membuat pengguna terkejut: Operasi yang terjadi

dapat diprediksi oleh pengguna sesuai dengan perintah yang ada.

4. Recoverability / pemulihan: Recoverability ada dua macam yaitu : confirmation

of destructive action (konfirmasi terhadap aksi yang merusak) dan ketersediaan

fasilitas pembatalan (undo).

5. User guidance / bantuan: Adanya cara penggunaan sistem sehingga pengguan

lebih mudah dalam menjalankan sistem [20].

2.3.3. Aturan dalam UCD (User Centered Design)

Aturan dalam UCD ( User Centered Design )

1. Perspektif

Pengguna selalu benar. Jika terdapat masalah dalam penggunaan sistem,

maka masalahnya ada pada sistem dan bukan pengguna.

2. Installasi

Pengguna mempunyai hak untuk menginstall atau meng-uninstall perangkat

lunak dan perangkat keras sistem secara mudah tanpa ada konsekuensi negatif.

3. Pemenuhan

Pengguna mempunyai hak untuk sistem dapat bekerja persis seperti yang

dijanjikan.

4. Instruksi

Pengguna mempunyai hak untuk menggunakan instruksi secara mudah

(buku petunjuk, bantuan secara online atau kontekstual, pesan kesalahan) untuk

memahami dan menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan

secara efisien dan terhindar dari masalah.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

16

5. Kontrol

Pengguna mempunyai hak untuk dapat mengontrol sistem dan mampu

membuat sistem menanggapi terhadap permintaan yang diberikan.

6. Umpan balik

Pengguna mempunyai hak terhadap sistem untuk menyediakan informasi

yang jelas, dapat dimengerti, dan akurat tentang tugas yang dilakukan dan

kemajuan yang dicapai.

7. Keterkaitan

Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang

semua prasyarat yang dibutuhkan sistem untuk memperoleh hasil terbaik.

8. Batasan

Pengguna mempunyai hak untuk mengetahui batasan kemampuan sistem.

9. Assistance

Pengguna mempunyai hak untuk berkomunikasi dengan penyedia

teknologi dan menerima pemikiran dan tanggapan yang membantu jika

diperlukan.

10. Usability

Pengguna harus dapat menjadi penguasa teknologi perangkat lunak dan

perangkat keras dan bukan sebaliknya. Produk harus dapat digunakan secara

alami dan intuitif [21].

2.4. Android

Awalnya android dikembangkan oleh android Inc, dengan dukungan Google,

yang kemudian membelinya pada tahun 2015. Android adalah sistem operasi

berbasis Linux yang dirancang untuk telepon seluler seperti telepon pintar

(smartphone) dan computer tablet [22]. Android juga menyediakan platform

terbuka bagi para pengembang untuk dapat menciptakan aplikasi sendiri dan dapat

digunakan oleh berbagai macam peranti bergerak [23]. Piranti bergerak seperti

smartphone dengan sistem operasi android menawarkan berbagai fitur layanan

yang begitu banyak di Google play store. Aplikasi yang ada di Play store

memungkinkan pengguna untuk menginstall berbagai macam pilihan aplikasi

sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan berbagai aplikasi yang tersedia ini dapat

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

17

mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari [24]. Keunggulan atau

keunggulan android, antara lain:

1. Sistem operasi open source

2. Mudah dimodifikasi

3. Perangkat android memiliki harga yang beragam

4. OS android dapat dijalankan pada banyak pilihan spesifikasi hardware

5. Didukung oleh beragam aplikasi

6. Mudah dipahami

7. Dapat diaplikasikan di banyak peralatan elektronik

8. Dikembangkan oleh google

9. Salah satu sistem operasi yang cepat dan responsive

Kekurangan atau kelemahan android, antara lain:

1. Memiliki proses kerja Sistem yang cukup berat, sehingga memakan RAM yang

cukup banyak.

2. Apablia disandingkan dengan hardware, yang buruk akan responsive.

3. Sistem operasi yang ada di costum sering tidak stabil [25].

2.5. LBS (Location Based Service)

LBS (Location Based Service) merupakan sebuah layanan berbasis lokasi

dengan menggunakan sistem tambahan penunjang sistem GSM. LBS (Location

Based Service) dapat bereaksi aktif pada perubahan entensitas posisi sehingga

mampu untuk mendeteksi letak objek dan dapat memberikan layanan sesuai dengan

lokasi letak objek yang diketahui. LBS (Location Based Service) merupakan sebuah

layanan baru dengan IP - nirkabel yang memberikan informasi yang menjadikan

lokasi sebuah objek sebagai parameter utamanya, layanan informasi ini dapat

diakses melalui perangkat mobile dan jaringan seluler yang digunakan [26].

Location based service atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum yang

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

18

digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan

lokasi perangkat yang kita gunakan. Dua unsur utama LBS adalah:

1. Location Manager (API Maps)

Menyediakan tools/resource untuk LBS, Application Programming Interface

(API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi

maps/peta beserta fitur-fitur lainnya seperti tampilan satelit, street (jalan),

maupun gabungannya. Paket ini berada pada com.google.android.maps.

2. Location Providers (API Location)

Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh

device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS dan data lokasi

real-time. API Location berada pada paket Android yaitu dalam paket android.

location. Dengan Location Manager, kita dapat menentukan lokasi kita saat ini,

Track gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan

mendeteksi perpindahan [27].

Apabila berbicara mengenai LBS maka hal terpenting adalah bagaimana

menentukan posisi/positioning yang dibedakan menjadi tiga hal yaitu:

1. Secara Manual

Metode manual adalah cara-cara konvensional yang selama ini sering

dilakukan, baik yang melalui yellow pages, telepon bantuan operator, dan

sebagainya. Cara-cara ini tentunya sangat merepotkan dan sudah mulai

ditinggalkan. Munculnya internet memberi perspektif baru bagi fasilitas

pencarian yang lebih luas. Ditambah dengan munculnya komunikasi seluler,

tentunya mobilitas pun semakin meningkat.

2. Melalui GPS (Global Positioning System)

Perangkat yang digunakan dalam teknologi GPS receiver telah sedemikian

kecil dan murah, pada dasarnya GPS adalah teknologi outdoor sehingga untuk

aplikasi di dalam ruangan sinyal radio dari GPS mengalami hambatan.

3. Menggunakan Cellular Based Stations

Berkembangnya teknologi Cellular Based Stations yang berbasis pada jaringan

komunikasi seluler memungkinkan digunakan dalam ruangan atau indoor.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

19

Oleh karena itu, sebuah handset dapat ditentukan posisinya berdasarkan posisi

relatif sebuah handset terhadap satu atau lebih cell tower terdekat dengan

mempertimbangkan sinyal yang digunakan untuk melayani sebuah handset.

Posisi handset dapat terdeteksi dengan menggunakan prinsip triangulasi.

Cellular Base Stations memiliki akurasi yang sangat kurang baik bila

dibandingkan dengan menggunakan GPS [28].

2.6. GPS (Global Postioning System)

GPS (Global Positioning System) merupakan sistem yang digunakan untuk

memberikan sebuah informasi mengenai lokasi dari penggunanya sedang berada,

sistem ini berbasis satelit. Layanan GPS ini dapat membantu menunjukkan arah dan

letak geografis dimanapun kita berada GPS dapat melacak posisi keberadaan kita

dengan tepat [29]. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal

gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima (receiver) di

permukaan, dimana GPS receiver ini akan mengumpulkan informasi dari satelit

GPS, seperti:

1. Waktu. GPS receiver menerima informasi waktu dari jam atom yang

mempunyai keakurasian sangat tinggi.

2. Lokasi. GPS memberikan informasi lokasi dalam tiga dimensi.

3. Kecepatan. Ketika berpindah tempat, GPS dapat menunjukkan informasi

kecepatan berpindah tersebut.

4. Arah perjalanan. GPS dapat menunjukkan arah tujuan.

5. Simpan lokasi. Tempat-tempat yang sudah pernah atau ingin dikunjungi bisa

disimpan oleh GPS receiver.

6. Komulasi data. GPS receiver dapat menyimpan informasi track, seperti total

perjalanan yang sudah pernah dilakukan, kecepatan rata-rata, kecepatan paling

tinggi, kecepatan paling rendah, waktu/jam sampai tujuan, dan sebagainya

[30].

Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam penentuan lokasi dari

perangkat android, cara yang digunakan sebagai berikut:

1. GPS Provider, dalam menentukan lokasi dari user android, perangkat android

langsung terhubung dengan satelit guna memperoleh koordinat dari pemakai.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

20

Penggunaan permisi pada pemrograman android yaitu

android.permission.ACCESS_FINE_LOCATION atau

android.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION.

2. Network Provider, dalam menentukan lokasi dari user android, ketika

perangkat android tidak bisa terkoneksi dengan satelit, maka secara otomatis,

perangkat tersebut akan mencari posisi dari Base Transceiver Station (BTS)

dari network provider perangkat android tersebut. Penggunaan permisi pada

pemrograman android yaitu

android.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION [31].

2.7. Google Maps

Google Maps merupakan sebuah peta dunia yang dapat digunakan untuk

melihat suatu daerah dengan dengan bantuan browser ataupun aplikasi di android.

Google Maps juga menyediakan API (Application Programming Interface)

merupakan library Javascript, Google menyediakan berbagai macam jenis API

(Application Programming Interface), antara lain: 1). Language API,

memanfaatkan fitur translator yang dimiliki oleh Google. 2). Javascript, 3). Earth

API, yang memanfaatkan fitur yang ada di Google Earth, 4). YouTube API,

memanfaatkan fitur yang ada di YouTube, 5). Search API, memanfaatkan pencarian

di Google Search, 6). Visualization API, dapat membuat chart atau grafik melalui

Google API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript.

[32].

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan

oleh Google, diantaranya adalah:

1. Roadmap, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi

2. Satellite, untuk menampilkan foto satelit

3. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan

seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan

sungai

4. Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar apa yang

tampil pada roadmap (jalan dan nama kota)

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim pesan darurat

21

Google Map dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta,

database, serta obyek-obyek interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman

HTML, JavaScript dan AJAX, serta beberapa bahasa pemrograman lainnya [33].

2.8. Keadaan Darurat

Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA), keadan darurat

adalah kejadian yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik

atau lingkungan sekitar, sehingga menimbulkan berbagai macam kerugian [34].

Keadaan darurat merupakan suatu keadaan, kondisi atau kejadian yang tidak normal

dimana keadaan ini terjadi secara tiba-tiba. Keadaan ini dapat menimbulkan

dampak negatif pada lingkungan sekitarnya, serta mengganggu kegiatan yang ada.

Keadaan darurat dapat menimbulkan banyak korban atau kerusakan.

2.8.1. Jenis Keadaan Darurat

Jenis-jenis keadaan darurat diantaranya:

1. Keadaan darurat kecil

Merupakan jenis keadaan darurat yang dapat diatasi oleh petugas setempat, dan

tidak membutuhkan banyak tenaga.

2. Keadaan darurat besar

Keadaan darurat besar dapat mempengaruhi jalannya tatanan lingkungan sekitar

[35].

2.8.2. Penyebab keadaan darurat

Penyebab keadaan darurat diantaranya:

1. Operasi dalam keadaan darurat (operational emergencies) seperti kebakaran,

kebocoran gas, peledakan bahan bakar kimia, dan kecelakaan besar.

2. Gangguan Publik (public disturbance) seperti jatuhnya pesawat, radiasi dan

ancaman bom.

Bencana alam (natural disaster) seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir,

tsunami, petir, angin puting beliung, dan lain-lain [36].