bab ii landasan teori 2.1. penerimaan pajak 2.1.1 pengertian … · sanksi administrasi merupakan...

27
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 (Pasal 1 ayat 1) pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Waluyo (2011:48) pajak adalah Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Menurut Andriani (2006:45) mendefinisikan pajak sebagai berikut: Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan. Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak sebagai berikut: 1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya dan sifatnya dapat dipaksakan. 2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjuk adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penerimaan Pajak

2.1.1 Pengertian Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007

(Pasal 1 ayat 1) “pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Menurut Waluyo (2011:48) “pajak adalah Iuran rakyat kepada kas Negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa

timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

membayar pengeluaran umum”.

Menurut Andriani (2006:45) mendefinisikan pajak sebagai berikut: Pajak

adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat

prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas

negara yang menyelenggarakan pemerintahan.

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang

melekat pada pengertian pajak sebagai berikut:

1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya dan

sifatnya dapat dipaksakan.

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjuk adanya kontraprestasi

individual oleh pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

9

4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari

pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public

investment.

5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur.

Untuk membiayai pembangunan tentunya membutuhkan dana yang tidak

sedikit jumlahnya. Untuk itu Negara harus memiliki pemasukan, sebagian besar

pendapatan Negara mengalir dari sektor pajak. Pajak digunakan untuk membiayai

pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

sesuai dengan fungsi pajak yang akan dijabarkan dibawah ini.

2.1.2 Fungsi Pajak

Sebagaimana diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak dari

berbagai definisi diatas, sehingga terlihat adanya dua fungsi pajak. Menurut Ilyas dan

Suhartono (2011:2) menjelaskan dua fungsi pajak yang terdiri dari:

1. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai penerimaan negara dalam rangka membiayai

pengeluaran-pengeluaran negara yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

2. Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pajak berfungsi sebagai suatu instrument untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu dibidang ekonomi, sosial, dan budaya. Dengan instrument pajak,

sektor ekonomi tertentu dapat digerakkan lebih cepat lagi dan daerah-daerah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

10

tertentu dapat dikembangkan lebih cepat, sehingga diharapkan keseimbangan

antar sector ekonomi, daerah, dan keamanan dapat terjadi secara sehat.

3. Fungsi Demokrasi

Dengan terjadinya perubahan politik pasca reformasi, maka tuntutan

demokrasi semakin keras dan masyarakat menuntut keseimbangan antara

kewajiban sebagai pembayar pajak dengan hak mendapatkan pelayanan yang

baik dari pemerintah.

4. Fungsi Redistribusi

Fungsi ini menekankan pada pemerataan pendapatan. Hal ini dapat terjadi

dengan berlakunya tarif progresif yang mengenakan pajak lebih besar kepada

masyarakat yang berpenghasilan besar dan mengenakan pajak lebih kecil,

bahkan tidak mengenakan pajak sama sekali atas penghasilan dibawah

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Dari uraian diatas, fungsi pajak adalah bertujuan untuk kebersamaan dalam

membangun bangsa sesuai asas pemungutan pajak yang akan dibahas dibawah ini.

2.1.3 Asas Pemungutan Pajak.

Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak dalam memilih alternative

pemungutannya perlu berdasarkan pada azas-azas pemungutan pajak sehingga

terdapat keserasian antara pemungutan pajak dengan tujuan dan azasnya. Selain hal

tersebut yang masih diperlukan lagi pemahaman atas perlakuan pajak tertentu,

sehingga pajak diperlukaku sesuai dengan seharusnya tanpa menyalahi aturan yang

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

11

terdapat didalamnya. Azas-azas pemungutan pajak yang dikemukakan oleh Suandy

(2011:25) hendaknya pemungutan pajak didasarkan pada:

1. Azas Equality

Pemungutan pajak harus bersifat final adil dan merata, yaitu pembagian

pengenaan pajak diantara masing-masing subyek pajak hendaknya dilakukan

secara seimbang dengan kemampuannya. Adil dimaksudkan bahwa setiap

Wajib Pajak menyumbangkan uang untuk pengeluaran pemerintah sebanding

dengan kepentingan dan manfaat yang diminta.

2. Azas Certainty

Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang dan harus ada

kepastian hukum mengenai subyeknya, obyeknya dan waktu pembayarannya.

3. Azas Convenience Of Payment

Pajak hendaknya dipungut pada saat yang tepat atau saat yang paling baik

bagi Wajib Pajak yaitu sedekat mungkin dengan saat diterimanya penghasilan.

4. Azas Economyc Of Collections

Pemungutan pajak hendaknya dilakukan sehemat mungkin, dalam arti bahwa

biaya pemungutan pajak hendaknya lebih kecil dari hasil penerimaan

pajaknya.

2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak

Di Negara Indonesia dikenal tiga sistem dalam pemungutan pajak yang

dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2006:9) adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

12

1. Official Assesment System, adalah suatu sistem yang memberi kewenangan

pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya:

Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus, Wajib

pajak bersifat pasif, Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan

Pajak oleh fiskus.

2. Self Assessment System, adalah suatu sistem yang memberi wewenang,

kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung,

memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang

harus dibayar. Ciri-cirinya: Wewenang untuk menentukan besarnya pajak

terutang ada pada Wajib Pajak sendiri, Wajib Pajak aktif, mulai dari

menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang, fiskus tidak

ikut campur dan hanya mengawasi.

3. With Holding System, adalh suatu sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib

pajak. Ciri-cirinya: wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang pada

pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak

2.1.5 Stelsel-stelsel Pemungutan Pajak

Di Indonesia dalam pemungutan pajak khususnya untuk pajak penghasilan

menggunakan ada 3 (tiga) stelsel yang umumnya digunakan dalam pemungutan

pajaknya seperti yang dikemukakan oleh Suandy (2005:33) seperti dijelaskan

dibawah ini:

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

13

1. Stelsel Nyata (riel stelsel)

Pengenaan pajak berdasarkan pada obyek (penghasilan yang nyata), sehingga

pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah

penghasilan yang sesungguhnya diketahui.

2. Stelsel Aggapan (fictieve stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh Undang-

Undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun

sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah ditetapkan besarnya pajak

yang terutang untuk tahun pajak berjalan.

3. Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.

Pada awal tahun. Besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan,

kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang

sebenarnya. Bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar daripada

pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus menambah. Sebaliknya,

jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta kembali.

2.1.6 Surat Pemberitahuan (SPT)

Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan

untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut

ketentuan perundang-undangan perpajakan.

Surat Pemberitahuan (SPT) secara garis besar dapat dibedakan atas 2 (dua)

macam yaitu:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

14

1. SPT-Masa, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan

perhitungan dan/atau pembayaran pajak yang terutang dalam suatu Masa

Pajak atau pada suatu saat. Batas waktu penyampaian SPT Masa paling

lambat 20 (dua puluh) hari setelah akhir masa pajak.

2. SPT-Tahunan, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk

melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam suatu

Tahun Pajak. Batas waktu penyampain SPT Tahunan paling lambat 3 (tiga)

bulan setelah akhir tahun pajak.

2.1.7 Sanksi Perpajakan

Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan dalam peraturan

perundang-undangan perpajakan akan ditaati /dipatuhi atau sebagai alat pencegah

(preventif) agar Wajib Pajak tidak melanggar norma perpajakan.

Dalam KUP Tahun 2007, UU No. 28 Tahun 2007 (Pasal 7 ayat 1 dan 2)

dikenal dua macam sanksi,yaitu Sanksi Administrasi dan Sanksi Pidana. Ancaman

terhadap pelanggaran suatu norma ada yang diancam dengan sanksi administrasi saja,

ada yang hanya diancam sanksi pidana saja, dan ada pula yang diancam dengan

sanksi administrasi dan sanksi pidana.

Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3

macam sanksi administrasi, yaitu: berupa denda, bunga, dan kenaikan. Sanksi berupa

denda dan bunga biasanya terbit setelah adanya pemeriksaan dan diakhiri dengan

terbitnya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang menyebabkan terjadinya hutang

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

15

pajak yang harus dibayar kemudian dilanjutkan dengan Surat Tagihan Pajak yang

merupakan bunga atas hutang pajak tersebut.

Sanksi pidana merupakan siksaan atau penderitaan dan digunakan fiskus

sebagai suatu alat hukum agar norma perpajakan dipatuhi. Ada 3 jenis sanksi pidana,

yaitu: denda pidana, kurungan, dan penjara.

2.1.8 Pengertian Pajak Penghasilan

Setiap tahun pajak dalam satu periode tahun berjalan, wajib pajak

berkewajiban membayar pajak dengan menyetorkan ke kas Negara dari penghasilan

yang mereka peroleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Definisi penghasilan berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

(pasal 4 ayat 1) tentang pajak penghasilan, yang dimaksud dengan

penghasilan adalah sebagai berikut: Penghasilan yaitu setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang

berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk

konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,

dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Penghasilan dengan bertambahnya setiap kemampuan ekonomis dapat

berasal dari gaji, upah, honorarium,tunjangan atau pembayaran lain dengan nama atau

bentuk apapun yang diterima oleh orang pribadi atau wajib pajak. Dari pengertian

penghasilan diatas, maka yang dimaksud pajak penghasilan dapat diartikan yaitu

pungutan yang bersifat resmi yang ditarik oleh pemerintah berdasarkan ketentuan

perpajakan dan yang menjadi obyeknya adalah masyarakat yang berpenghasilan atas

penghasilan yang diterima dan diperoleh dalam tahun pajak sebagai suatu kewajiban

yang harus dilaksanakannya.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

16

2.1.9 Subjek Pajak Penghasilan

Ketentuan mengenai Subjek Pajak atau pihak yang dituju untuk dikenakan

Pajak Penghasilan tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

yang menjadi Subyek Pajak Dalam Negeri adalah:

1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia

lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua

belas) bulan, atau yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan

mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

2. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, meliputi

Perseroan Terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha

Milik Negara atau daerah, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,

perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau

organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan

lainnya termasuk reksadana.

3. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang

berhak.

Subjek Pajak Luar Negeri adalah:

1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di

Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka

waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak

bertempat kedudukan di Indonesia menjalankan usaha atau melakukan

kegiatan melalui BUT di Indonesia.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

17

2. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di

Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka

waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak

bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh

penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan

kegiatan melalui BUT di Indonesia.

2.1.10 Objek Pajak Penghasilan

Dalam unsur-unsur penghasilan yang menjadi objek pajak berdasarkan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, adalah meliputi:

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima

atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorium, komisi, bonus,

gratifikasi, uang pensiun atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali

ditentukan lain dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan.

2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan.

3. Laba usaha.

4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:

a. Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan

badan lainnya sebagaai pengganti saham atau penyertaan modal.

b. Keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya

karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

18

c. Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,

pemecahan, atau pengambilalihan usaha.

d. Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau

sumbangan.

5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya.

6. Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan

pengembalian utang.

7. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari

perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha

koperasi.

8. Royalti.

9. Sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta.

10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.

11. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu

yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

12. Keuntungan Karena selisih kurs mata uang asing.

13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

14. Premi asuransi.

15. Iuran yang diterima atau diperoleh dari perkumpulan dari anggotanya yang

terdiri dari WP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.

16. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum

dikenakan pajak.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

19

Dari uraian unsur-unsur penghasilan yang menjadi objek pajak diatas, dapat

disimpulkan bahwa objek pajak penghasilan adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur suatu objek yang akan dikenakanpajak sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

2.1.11 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21

Salah satu jenis pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak adalah pajak

penghasilan pasal 21. Sesuai dengan UU No.36 tahun2008 Pasal 21 yang

menjelaskan bahwa Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh 21) adalah pajak atas

penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan

nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh wajib pajak

sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh

orang pribadi.

2.1.12 Besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Dalam perhitungan utang pajak khusunya PPh 21 kita mengenal Penghasilan

Tidak Kena Pajak (PTKP) yang digunakan sebagai pengurang penghasilan kena

pajak. Penghasilan Tidak Kena Pajak disesuaikan dengan jumlah penerimaan yang

berlaku dimasa itu, sehingga dalam periode tertentu, Penghasilan Tidak Kena Pajak

akan terus mengalami perubahan. Secara fungsi Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah

mencari penghasilan bersih wajib pajak setelah dikurangi biaya hidup wajar.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK-162/PMK.011/2012, sejak

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

20

tanggal 1 Januari 2013 berlaku ketentuan besaran PTKP seperti tertera pada Tabel

II.1 berikut.

Tabel II.1

Besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Status PTKP

TK/0 Rp 24.300.000

TK/1 Rp 26.325.000

TK/2 Rp 28.350.000

TK/3 Rp 30.375.000

K/0 Rp 26.325.000

K/1 Rp 28.350.000

K/2 Rp 30.375.000

K/3 Rp 32.400.000

K/I/0 Rp 50.625.000

K/I/1 Rp 52.650.000

K/I/2 Rp 54.675.000

K/I/3 Rp 56.700.000

Sumber : Peraturan Menteri Keuangan No. 252/PMK.03/2008

Keterangan :

/0-3 : Jumlah Tanggungan ( 0 -3 orang)

TK : Tidak Kawin

K : Kawin

K/I : Kawin, Istri mempunyai penghasilan yang digabung dengan penghasilan

suami.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi jumlah tanggungga maka

Penghasilan Kena Pajak juga akan berkurang. Akan tetapi maksimal tanggungan yang

diperbolehkan untuk saat ini adalah maksimal 3 (tiga) orang saja.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

21

2.1.13 Tarif Pajak atas PKP

Untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayar oleh WP setelah

dikurangi dengan PTKP adalah dikalikan dengan tarif pajak berlapis Pasal 17 Ayat 1

(a) UU No. 36 tahun 2008, seperti pada tabel II.2 berikut ini:

Tabel II.2

Tarif Pajak atas PKP

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

s.d Rp 50.000.000,- 5%

Diatas Rp 50.000.000,- s.d Rp 250.000.000,- 15%

Diatas Rp 250.000.000,- s.d Rp 500.000.000,- 25%

Diatas Rp 500.000.000,- 30%

Sumber : Undang-Undang No.36 Tahun 2008

Untuk penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada tabel II.2 diatas,

jumlah PTKP dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh. Penerapan tarif ini

harus dilaksanakan dengan benar oleh setiap Wajib Pajak.

2.1.14 Penghitungan PPh 21

Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang PPh Nomor 252/PMK.03/2008 atas

status penerima penghasilan tersebut. Perbedaan itu disebabkan karena adanya PTKP

yang berbeda antar penerima.

Berikut adalah cara perhitungan PPh 21 sesuai dengan status penerimanya :

1. Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

Yang dimaksud dengan pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau

memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

22

anggota komisaris dan anggota pengawas yang secara teratur terus-menerus

ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta pegawai yang

bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu sepanjang

pegawai yang bersangkutan bekerja penuh dalam pekerjaan tersebut.

Cara menghitung PPh 21 untuk karyawan tetap adalah dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Besarnya PPh Pasal 21 adalah tarif pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh x

Penghasilan Kena Pajak

b. Penghasilan kena pajak adalah penghasilan bruto - biaya jabatan dan iuran

pensiun yang dibayar pegawai dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

c. Biaya jabatan adalah 5% dari penghasilan bruto dengan ketentuan jumlah

maksimal biaya jabatan sebesar Rp 6.000.000 (Enama Juta Rupiah ) per

tahun atau Rp 500.000 ( Lima Ratus Ribu) per bulan

d. PTKP untuk karyawati kawin hanya untuk diri sendiri karena PTKP atas

keluarga dan tanggungan diberikan kepada suami, kecuali ada surat

keterangan pemerintah daerah (minimal kecamatan) jika suaminya tidak

menerima penghasilan.

e. PTKP untuk karyawati tidak kawin sebesar diri sendiri + PTKP keluarga

yang menjadi tanggungannya.

f. PPh 21 Karyawan tetap dihitung oleh perusahaan tempatnya bekerja.

2. Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas

Pegawai hanya menerima atau memperoleh penghasilan apabila pegawai yang

bersangkutan bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

23

pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang

diminta oleh pemberi kerja (termasuk upah harian, upah mingguan, dan upah

borongan).

a. Pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang dibayar bulanan adalah

tarif pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh x (penghasilan bruto – PTKP diri

sendiri)

b. Pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang tidak dibayar bulanan:

1) Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh x (upah sehari – Rp 150.000).

2). Apabila jumlah penghasilan sebulan diatas PTKP untuk diri sendiri

adalah Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh x (jumlah penghasilan bruto

sebulan – PTKP diri sendiri sebulan).

3. Penerima Bukan Pegawai

Orang pribadi selain pegawai tetap dan pegawai tidak tetap (tenaga lepas)

memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun dari

pemotong PPh Pasal 21 dan atau PPh Pasal 26 sebagai imbalan atas pekerjaan,

jasa atau kegiatan tertentu yang dilakukan berdasarkan perintah atau

permintaan dari pemberi penghasilan.

Penerima bukan pegawai, antara lain:

a. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas yang terdiri dari pengacara,

akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris.

b. Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang

sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan atau

peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

24

c. Olahragawan

d. Penasehat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.

e. Pengarang, peneliti, dan penterjemah.

f. Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, computer dan sistem

aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial,

serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan.

g. Agen Iklan

h. Pengawas atau pengelola proyek.

i. Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi

perantara.

j. Petugas penjaja barang dagangan.

k. Petugas dinas luar asuransi.

l. Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan

kegiatan sejenis lainnya.

Perhitungan PPh Pasal 21:

a. Berkesinambungan (menerima lebih dari 1 (satu) kali dalam setahun dari

pemberi kerja adalah tarif pasal 17 ayat 1 UU PPh dikalikan komulatif

penghasilan neto setahun. Penghasilan neto adalah 50% x penghasilan bruto

dan diberikan pengurangan PTKP diri sendiri apabila mempunyai NPWP dan

tidak mempunyai penghasilan lain. Tujuan dikenakan atas jumlah komulatif

penghasilan neto agar dapat diterapkan tarif progresif Pasal 17 UU PPh.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

25

b. Tidak berkesinambungan adalah tarif Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh x 50%

Penghasilan Bruto.

4. Peserta Kegiatan

Orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti

rapat, siding, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukkan,

olahraga atau kegiatan lainnya, dan menerima atau memperoleh imbalan

sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut. Peserta

kegiatan antara lain meliputi:

a. Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olahraga

seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perlombaan lainnya.

b. Peserta rapat, konferensi, siding, pertemuan atau kunjungan kerja.

c. Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara

kegiatan tertentu.

d. Peserta pendidikan, pelatihan, dan magang.

e. Peserta kegiatan lainnya.

PPh Pasal 21 terutang adalah tarif Pasal 17 ayat 1 UU PPh dikalikan jumlah

pembayaran bruto.

5. Penerima Pensiun

Untuk menghitung PPh Pasal 21 penerima pensiun adalah tarif pasal 17 ayat 1

huruf a UU PPh dikalikan Penghasilan Kena Pajak. Jumlah Penghasilan Kena

Pajak adalah penghasilan bruto dikurangi dengan biaya pensiun dan

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Biaya pensiun adalah 5% dari

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

26

penghasilan bruto dengan ketentuan jumlah maksimal Rp 2.400.000,00 per

tahun atau Rp 200.000,00 per bulan.

6. Anggota dewan komisaris atau pengawas bukan sebagai pegawai

Untuk menghitung jumlah PPh Pasal 21 untuk anggota dewan komisaris atau

pengawas bukan sebagai pegawai adalah tarif pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh

dikalikan jumlah komulatif Penghasilan bruto berupa pembayaran honorarium

atau imbalan yang bersifat tidak teratur.

7. Mantan pegawai

Jumlah PPh Pasal 21 adalah tarif Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh dikalikan

jumlah kumulatif penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus

atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur.

8. Penarikan dana Pensiun oleh pegawai

Jumlah PPh Pasal 21 adalah tarif Pasal 17 ayat 1 hurud a UU PPh dikalikan

jumlah kumulatif Penghasilan bruto berupa penarikan dana pensiun oleh

peserta program pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai dari dana

pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan.

9. Uang pesangon

Jumlah PPh Pasal 21 adalah:

a. Pesangon sampai dengan Rp 50.000.000,00 tidak terutang dan tidak

dipotong PPh Pasal 21.

b. Pesangon diatas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan

Rp 100.000.000,00 sebesar (seratus puluh juta rupiah) sebesar 5% (lima

persen).

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

27

c. Pesangon diatas Rp 100.000.000,00 sampai dengan Rp 500.000.000,00

sebesar 15%.

d. Pesangon diatas Rp 500.000.000,00 sebesar 25%.

Besarnya PPh Pasal 21 tersebut bersifat final.

10. Uang manfaat pensiun, jaminan atau tabungan hari tua bersifat final

Jumlah PPh Pasal 21 adalah:

a. Sampai dengan Rp 50.000.000,00 tidak terutang dan tidak dipotong PPh

Pasal 21.

b. Diatas Rp 50.000.000,00 sebesar 5%.

Besarnya PPh Pasal 21 tersebut bersifat final.

11. Pejabat negara, PNS, TNI/POLRI, dan pensiunan berasal berasal dari

APBN/APBD

Perhitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan ini diatur sendiri oleh Peraturan

Pemerintah No. 80 Tahun 2010.

1. Penghasilan yang sifatnya rutin atau teratur diterima, antara lain berupa

gaji dan tunjangan yang terkait, sedangkan PPh Pasal 21 yang terutang

ditanggung negara.

2. Penghasilan lainnya terutang PPh Pasal 21 bersifat final:

a. Tarif 0% untuk golongan II ke bawah, tamtama, dan bintara beserta

pensiuannya.

b. Tarif 5% untuk golongan III, perwira pertama, dan pensiunannya.

c. Tarif 15% untuk golongan IV, perwira menengah dan tinggi, pejabat

negara, dan pensiunannya.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

28

12 Wajib Pajak Luar Negeri

PPh Pasal 21 dihitung 20% dari jumlah penghasilan bruto. Apabila Wajib

Pajak luar negeri mempunyai Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) atau Kartu

Izin Tinggal Sementara (KITAS) atau tinggal di Indonesia lebih dari 183

hari, maka dianggap sebagai WPDN dan dihitung PPh Pasal 21 seperti

pegawai tetap.

Beban PPh Pasal 21 lebih tinggi 20% dikenakan kepada penerima

penghasilan yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan

berlaku untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final.

2.1.15 Penerimaan Pajak

Penerimaan negara terdiri dari penerimaan dalam negeri dan hibah.

Penerimaan dalam negeri terdiri dari Penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan

pajak. Menurut Suandy (2011:2), sumber-sumber penerimaan negara dapat

dikelompokkan menjadi penerimaan dari beberapa sector, yaitu “sektor pajak,

kekayaan alam, bea dan cukai, retribusi, iuran, sumbangan, laba dari BUMN, dan

sumber-sumber lain”. Penerimaan dari sector pajak adalah yang paling utama.

Penerimaan Pajak adalah semua penerimaan negara yang terdiri atas pajak

dalam negeri dan pajak perdagangan internasional (Pasal 1 Angka 3 UU No.4 Tahun

2012 Tentang Perubahan Atas UU No. 22 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara ( APBN) Tahun Anggaran 2012).

DJP sebagai bagian dari Kementerian Keuangan mengemban tugas untuk

mengamankan penerimaan pajak negara agar dapat selalu memenuhi target

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

29

penerimaan pajak yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Devano

dan Rahayu (2005:56) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

pajak adalah “kejelasan dan kepastian Perundang-undangan, perpajakan, tingkat

intelektual masyrakat, kualitas fiskus (intelektual, keterampilan, integritas dan moral

tinggi), dan sistem administrasi perpajakan”.

2.2 Tingkat KepatuhanWajib Pajak

2.2.1 Pengertian Wajib Pajak

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 mengenai

pembahasan tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan, terdapat pengertian-

pengertian atau istilah-istilah tersebut, antara lain adalah:

Pengertian Wajib Pajak menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

28 Tahun 2007 (Pasal 1 ayat 2) menyebutkan bahwa “Wajib Pajak adalah

orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan

pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.

Pengertian Badan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28

Tahun 2007 (pasal 1 ayat 3) menyebutkan bahwa Badan adalah sekumpulan

orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha

maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,

perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau

badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma,

kongsi, koperasi, dan pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi

massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk

badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

Pengertian Wajib Pajak menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan Nomor 16 Tahun 2009 “Wajib Pajak adalah orang pribadi atau

badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

30

melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak

tertentu”.

Dapat disimpulkan bahwa wajib pajak adalah orang atau badan yang

berkewajiban melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dalam hukum perpajakan di Negara Indonesia.

2.2.2 Kewajiban dan Hak Wajib Pajak

Dari pengertian wajib pajak yang telah dijabarkan diatas selain wajib pajak

memiliki kewajiban, wajib pajak juga diberi hak-hak dari pelaksanaan kewajibannya

tersebut. Melalui ketetapan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, KUP

Tahun 2007, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 (pasal 3

ayat 1), ada beberapa kewajiban dan hak yang dimiliki oleh wajib pajak.

Kewajiban Wajib Pajak adalah sebagai berikut:

1. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP

2. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar

3. Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan dimasukkan ke Kantor

Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang ditentukan.

4. Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan.

5. Jika diperiksa wajib:

a. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang

menjadi dasarnya dan dokumenlain yang berhubungan dengan penghasilan

yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek

yang terutang pajak.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

31

b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang

dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.

c. Memberi keterangan yang diperlukan.

6. Apabila dalam mengungkap pembukuan, pencatatan atau dokumen serta

keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk

merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh

permintaan untuk keperluan pemeriksaan.

Adapun beberapa hak-hak Wajib Pajak diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menerima tanda bukti SPT

2. Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukan.

3. Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran pajak.

4. Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan dalam surat

ketetapan pajak.

5. Mengajukan surat keberatan atau banding

6. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

7. Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi serta

pembetulan Surat Ketetapan Pajak yang salah.

8. Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban pajaknya.

9. Apabila Wajib Pajak dipotong oleh pemberi kerja, Wajib Pajak berhak

meminta bukti pemotongan PPh 21 kepada pemotong pajak, mengajukan surat

keberatan dan permohonan pajak.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

32

2.2.3 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak

Ada beberapa pengertian kepatuhan wajib pajak yang dikemukakan oleh para

ahli antara lain:

Menurut Erard dan Feinstein yang dikutip oleh Chaizi Nasucha dan

dikemukakan kembali oleh Siti Kurnia (2006:111) pengertian kepatuhan

wajib pajak adalah rasa bersalah dan rasa malu, persepsi wajib pajak atas

kewajaran dan keadilan beban pajak yang mereka tanggung, dan pengaruh

kepuasan terhadap pelayanan pemerintah.

Menurut Safri Nurmanto dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138) mengatakan

bahwa kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana

Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak

perpajakannya.

Kepatuhan Wajib Pajak yang dikemukakan oleh Nowak (Zain, 2008:31)

diartikan sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban

perpajakan, tercermin dalam situasi Wajib Pajak paham atau berusaha untuk

memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,

mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak

yang terutang dengan benar dan membayar pajak yang terutang tepat pada

waktunya.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kepatuhan wajib

pajak adalah suatu sifat taat dari wajib pajak untuk melaksanakan semua kewajiban

dan memenuhi hak perpajakannya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Ada dua macam kepatuhan, yaitu kepatuhan formal dan kepatuhan material:

1. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi

kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang

Perpajakan.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

33

2. Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana wajib pajak secara subtantif

atau hakikatnya memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai

isi Undang-Undang Perpajakan.

Dapat disimpulkan juga kepatuhan formal adalah kepatuhan yang dapat dilih

dari penyampaian SPT dan pembayaran pajak yang terutang sudah sesuai jangka

waktu yang ditentukan. Sedangkan, kepatuhan material adalah kepatuhan yang dapat

dilihat dari pemenuhan kewajibannya sendiri (pajak penghasilan pasal 25 atau pajak

penghasilan pasal 29) maupun pajak yang dipotong atau dipungut dari pihak lain

(pajak penghasilan pasal 21,22,23).

2.2.4 Kriteria Wajib Pajak Patuh

Wajib pajak patuh adalah wajib pajak yditetapkan oleh Direktur JenderalPajak

sebagai wajib pajak yang memenuhi kriteria tertentu dimaksud dalam KMK No.

235/KMK.03/2003 tentang kriteria wajib pajak yang dapat diberikan pengembalian

pendahuluan kelebihan pembayaran pajak sebagaimana diubah dengan KMK No.

192/KMK.03/2007, bahwa wajib pajak diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT Tahunan dalam 2 tahun terakhir.

2. Dalam tahun terakhir penyampaian SPT Masa yang terlambat tidak lebih dari

3 masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut.

3. SPT Masa yang terlambat itu disampaikan tidak lewat dari batas waktu

penyampaian SPT Masa masa pajak berikutnya.

4. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah

memperoleh izin untuk menunda pembayaran pajak.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penerimaan Pajak 2.1.1 Pengertian … · Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara. Ada 3 macam sanksi administrasi, yaitu: berupa

34

5. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana dibidang

perpajakan dalam waktu 10 tahun.

6. Dalam hal pelaporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau badan

pengawasan keuangan dan pembangunan harus dengan pendapat wajar

dengan pengecualian atau dengan pendapat wajar dengan pengecualian atau

dengan pendapat wajar dengan pengecualian tersebut tidak mempengaruhi

laba fiskal.

Dalam hal laporan keuangan wajib pajak tidak diaudit oleh akuntan, maka

wajib pajak harus mengajukan permohonan tertulis paling lambat 3 bulan sebelum

tahun buku berakhir, untuk dapat ditetapkan sebagai wajib pajak patuh ditambah

syarat menyelenggarakan pembukuan selama tahun terakhir dan wajib pajak pernah

dilakukan pemeriksaan pajak. Apabila dalam dua tahun terakhir terhadap wajib pajak

pernah dilakukan pemeriksaan pajak, maka koreksi untuk pajak yang terutang tidak

lebih dari 10%.

Jadi wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta

melaksanakan kewajiban perpajakan dan peraturan perundang-undangan perpajakan

dan peraturan pelaksanaan yang berlaku. Predikat wajib pajak patuh dalam arti

disiplin dan taat, tidak sama dengan wajib pajak yang berpredikat pembayar pajak

dalam jumlah besar, karena pembayar pajak terbesar sekalipun belum tentu

memenuhi kriteria sebagai wajib pajak patuh meskipun memberikan kontribusi besar

pada negara jika masih memiliki tunggakan maupun keterlambatan penyetoran dan

pelaporan pajaknya.