bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web...6 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web a....
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
A. Website
Menurut Hidayat (2010:2) mendefinisikan bahwa Website atau situs dapat
diartikan sebagai kumpulan halaman – halaman yang digunakan untuk menampilkan
informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, atau gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu
rangkaian bangunan yang saling terkait yang masing – masing dihubungkan dengan
jaringan – jaringan halaman. Dari pengertian website diatas dapat diartikan bahwa
website sebagai kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah
domain ataupun subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web
(WWW) di internet.
B. Bahasa Pemograman
1. PHP atau Personal Home Pages
Menurut Adelheid (2012:2) menjelaskan ”PHP (Hypertext
Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam
server dan dieksekusi didalam server untuk selanjutnya ditransfer dan dibaca
oleh client”. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web
dinamis. Artinya, anda bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada
prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP
7
(Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun, perlu diketahui
bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara commandline, artinya, skrip PHP
dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser.
2. Macromedia Dreamweaver
Menurut Hadi (2006:2) menjelaskan ”Dreamweaver 8 adalah sebuah
program web editor yang digunakan untuk membuat dan mendesain web”.
Dengan program ini seorang programer web dapat dengan mudah
membuat dan mendesain webnya tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu
persatu. Dreamweaver 8 menggunakan metode klik dan drag yang dapat
mempermudah dalam membuat website.
Dreamweaver 8 adalah editor yang lengkap yang dapat digunakan untuk
membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dengan adanya program
ini kita tidak akan susah-susah mengetik script-script format HTML, PHP
maupun bentuk program lainnya.
3. HTML (Hyper Text Markup Language)
Menurut Sibero (2011:19) menyatakan bahwa ”HTML (Hyper Text
Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai
bahasa untuk pertukaran dokumen web”. Yang bisa dilakukan dengan HTML
yaitu: mengontrol tampilan dari web page dan kontennya, mempublikasikan
dokumen secara online sehingga bisa di akses dari seluruh dunia dan masih
banyak lagi fungsi yang bias dilakukan HTML.
8
4. Javascript
Menurut Adi (2006:57) menyatakan bahwa ”Javascript adalah bahasa
skrip dari Netscape yang berfungsi mirip dengan VBScript namun bahasa
dasarnya adalah Java”. Javasript berevolusi dari LiveScript dan NetScape dan
kompatibel dengan bahasa pemrograman java.
5. CSS (Cascading Style Sheet)
Dan CSS menurut Sulistyawan, dkk (2008:32) menjelaskan ”CSS
(Cascading Style Sheet) adalah Bahasa style sheet yang digunakan untuk
mengatur style suatu dokumen. Pada umumnya CSS dipakai untuk
memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan
XHTML”.
CSS diperkenalkan untuk pengembangan website pada tahun 1996.
Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda
dapat diletakan secara berurutan, yang kemudian akan membentuk hubungan
parent-child pada setiap style. Setelah CSS distandarisasikan, Internet
Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai
atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.
C. Basis Data
Aplikasi basis data yang digunakan penulis dalam perancangan web e-library
tugas ini adalah MySQL. MySQL merupakan sebuah relational database
management system, yang menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah daripada
9
menyatukan semua data dalam satu tabel yang besar, hal ini dapat meningkatkan
kecepatan dan fleksibilitas.
Menurut Anhar (2010:21) menjelaskan bahwa ”MySQL (My Structure Query
Language) adalah salah satu Database management System (DBMS) dari sekian
banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya”. MySQL
berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL
bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. MySQL AB
membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU
General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki
oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir
atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang
mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael
"Monty" Widenius.
Dan XAMPP menurut Yogi (2008:7) menjelaskan bahwa ”XAMPP adalah
sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan
menggunakan pengolah data MySQL di komputer lokal”.
10
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini
sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini pertama
kali yang diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering
dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam
Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan
berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Waterfall atau Air terjun adalah model yang dikembangkan untuk
pengembangan perangkat lunak, membuat perangkat lunak. model berkembang
secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain dalam mode seperti air terjun. Model
ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang
sistematik dan sekuensial yang mulai dari tingkat kemajuan sistem pada seluruh
analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Model ini melingkupi aktivitas-
aktivitas sebagai berikut : rekayasa dan pemodelan sistem informasi, analisis
kebutuhan, desain, koding, mengujian dan pemeliharaan. Model pengembangan ini
bersifat linear dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan
sampai tahap akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan
berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai
dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya.
11
Berikut tahap pengembangan waterfall:
1. Analisis dan definisi persyaratan pelayanan, batasan, dan tujuan sistem
ditentukan melalui konsultasi dengan user.
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur
sistem secara keseluruhan.
3. Implementasi dan pengujian unit perancangan perangkat lunak direalisasikan
sebagai serangkaian program.
4. Integrasi dan pengujian sistem unit program diintegrasikan atau diuji sebagai
sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi
5. Operasi dan pemeliharaan merupakan fase siklus yang paling lama. Sistem
diinstall dan dipakai. Perbaikan mencakup koreksi dari berbagai error, perbaikan
dan implementasi unit sistem dan pelayanan sistem.
2.2. Teori Pendukung
Untuk mendesain suatu model sistem informasi maka diperlukan peralatan
pendukung (tools system) untuk menggambarkan bentuk sistem secara structural dan
aktual dengan suatu pendekatan analisa terstruktur, tools sytem juga berguna untuk
mempermudah dalam pembuatan program aplikasi yang akan dibuat, contohya adalah
dalam pembuatan logika dan algoritma program mulai dari input proses dan output
proses yang akan dihasilkan.
12
A. Struktur Navigasi
Menurut Sutopo (2007:6) dalam pengembangan web, terdapat beberapa model
navigasi dasar, yang harus dikenal dengan baik oleh desainer, karena setiap model
navigasi dapat memberikan solusi untuk kebutuhan yang berbeda.
Macam-macam struktur navigasi antara lain:
1. Linear Navigation Model
Sebagian besar website mempergunakan linear navigation model. Informasi
diberikan secara sekuensial dimulai dari satu halaman.
Gambar 2.1 Linear Navigation Model
2. Hierarchial Structure
Menurut Sutopo (2007:7) menerangkan bahwa “Hierachical model
diadaptasi oleh top-down design. Konsep navigasi ini dimulai dari satu node
yang menjadi homepage. Dari homepage dapat dibuat beberapa cabang ke
halaman-halaman utama”.
13
Gambar 2.2 Hierarchial Structure
3. Spoke-and-hub model
Dalam spoke-and-hub model hanya da dua macam link yaitu dari
homepage ke halaman tertentu dan dari halaman tertentu ke halaman
homepage. Spoke-and-hub model hanya menggunakan satu node untuk
menghubungkan satu node ke node yang lain.
Gambar 2.3 Spoke-and-hub model
14
4. Full Web Model
Menurut Sutopo (2007:8) menerangkan bahwa “Full web model
memberikan kemampuan hyperlink yang banyak. Full webmodel banyak
digunakan karena user dapat mengakses semua topik dengan sub topik
dengan cepat. Namun kelemahan dari model ini, yaitu dapat berakibat user
kehilangan cara untuk kembali ke topic sebelumnya”.
Gambar 2.4 Full Web Model
B. Enterprise Relationship Diagram
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Fathansyah (2007 : 79) menjelaskan bahwa: Model Entity Relationship
yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang
masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh
15
fakta dari dunia nyata yang digambarkan dengan lebih sistematis dengan
menggunakan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R).
Entity relationship Diagram menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
yang terdiri dari objek-objek dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antar
objek-objek tersebut. Pada tahap perancangan basis data, penulis menggunakan
skema basis data konseptual. Skema ini berupa model data level tinggi dan tidak
bergantung pada DBMS (database Management System) tertentu. Tujuan
pembuatan skema konseptual adalah untuk menyediakan pemahaman yang lengkap
tentang struktur basis data, makna atau semantiknya, hubungan-hubungan yang ada
di dalamnya dan batasan–batasan basis data. Skema konseptual ini merupakan
deskripsi yang cenderung ini permanen dari isi basis data. Perubahan pilihan DBMS
tidak perlu merubah skema konseptual. Skema konseptual ini merupakan cara
komunikasi antara pengguna, perancang dan analisis basis data.
2. DERAJAT RELATIONSHIP
Derajat Relationship menurut Ladjamudin (2005:144) dalam konsep sistem
basis datadan implementasinya menyatakan bahwa “Relationship Degree adalah
jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship” Derajat Relationship
yang sering dipakai didalam ERD sebagai berikut:
a. Unary ( Derajat Satu )
Adalah satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
b. Binary ( Derajat Dua )
16
Adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity.
c. Ternary ( Derajat Tiga )
Adalah satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.
3. CARDINALITY RASIO
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui
suatu relationship.
Jenis-jenis Cardinality Rasio :
a. One To One ( 1 : 1)
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding
satu berbanding satu.
b. One To Many ( 1 : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding
satu berbanding banyak.
c. Many To One ( M : 1 )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding
banyak berbanding satu.
d. Many To Many ( M : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding
banyak berbanding banyak.
17
4. LRS (Logical Record Structure)
LRS (Logical Record Structure) Adalah representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key (FK).
C. Pengujian Web
Untuk mengetahui apakah sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan user,
maka diperlukan ujicoba dengan metode black box testing.
Menurut Hanif Al Fatta (2007:172) mejelaskan bahwa: Black Box Testing
terfokus apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan
dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan
menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul. Kemudian diamati apakah hasil
dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional . karena
itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan program untuk membuat
himpunan kondisi input yang akan melatih syarat–syarat fungsional suatu
program.
D. Perpustakaan
Menurut (Sulistyo,Basuki 1991:3) Perpustakaan ialah sebuah ruangan,
bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian
18
buku dan terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahan cetak,buku, majalah,
laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya
musik, berbagai karya media audiovisual seperti filem, slid (slide), kaset, piringan
hitam, bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikroburam (microopaque).
Webster menyatakan bahwa perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip,
dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi `atau bacaan,
kenyamanan, atau kesenangan. Perkembangannya menempatkan perpustakaan
menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
1. Jenis – Jenis Perpustakaan
Jenis – jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia menurut
penyelenggaraan dan tujuannya dibedakan menjadi :
1) Perpustakaan Digital adalah Perpustakaan yang berbasis teknologi digital atau
mendapat bantuan komputer dalam seluruh aktifitas di perpustakaannya secara
menyeluruh. Contohnya : Buku atau informasi dalam format electiric book,
piringan, pita magnetik, CD atau DVD rom.
2) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, selanjutnya disebut Perpustakaan
Nasional, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang berkedudukan di Ibukota
Negara.
19
3) Perpustakaan Provinsi adalah Lembaga Teknis Daerah Bidang Perpustakaan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah provinsi
serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat.
4) Perpustakaan Kabupaten/Kota adalah Lembaga Teknis Daerah Bidang
Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di
wilayah Kabupaten/Kota serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada
masyarakat umum.
5) Perpustakaan Umum : Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang
mengawasinya.
6) Perpustakaan Khusus : Perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksi-
koleksi tokoh terkenal. Contohnya : Perpustakaan Bung Hatta.
7) Perpustakaan lembaga Pendidikan : Perpustakaan yang berada di lingkungan
lembaga pendidikan (SD, SMP, SMA, PT, dan LSM). Contohnya :
perpustakaan Universitas. Pada perpustakaan tingkat PT, perpustakaan dapat
dibagi kembali menjadi dua, yaitu : perpustakaan pusat dan perpustakaan
tingkat fakultas.
8) Perpustakaan Lembaga Keagamaan : Perpustakaan yang berada di lingkungan
lembaga keagamaan. Contohnya : Perpustakaan Masjid, perpustakaan Gereja,
dan lain-lain.
20
9) Perpustakaan Pribadi : Perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksi sendiri
dan dipergunakan dalam ruang lingkup yang kecil. Contohnya : Perpustakaan
keluarga.
2. Peranan, Tugas, dan Fungsi Perpustakaan
1) Peranan Perpustakaan
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat
menjalankan peranannya. Secara umum peran – peran yang dapat dilakukan
adalah :
a. Menjadi media antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber informasi
pengetahuan.
b. Menjadi lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta
pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.
c. Mengembangkan komunikasi antara pemakai dan atau dengan
penyelenggara sehingga tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan maupun
komunikasi ilmiah lainnya.
d. Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari,
memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
e. Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan manusia.
2) Tugas Perpustakaan
Setiap perpustakaan memiliki kewajiban yang sudah ditentukan dan
direncanakan untuk dilaksanakan. Tugas setiap jenis perpustakaan berbeda –
beda sesuai dengan kewajiban yang ditetapkan.
21
3) Fungsi Perpustakaan
Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :
a. Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak
mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
b. Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi
untuk masyarakat.
c. Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana
untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
d. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan
membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti :
Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
e. Fungsi kultural, Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan
mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas,
seperti : pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan
sebagainya.
4) Hal-hal yang menghambat fungsi Perpustakaan Sekolah
a. Perjalanan perpustakaan sekolah tidaklah semulus yang diharapkan. Ada
beberapa hal yang sering menghambat fungsi perpustakaan sekolah.
Pertama, terbatasnya ruang perpustakaan di samping letaknya yang kurang
strategis. Banyak perpustakaan yang hanya menempati ruang sempit,
dengan tanpa memperhatikan kesehatan dan kenyamanan. Kesadaran dari
pihak sekolah sebagai penyelenggara sangatlah kurang. Perpustakaan
hanyalah untuk menyimpan koleksi bahan pustaka saja. Siswa tidak merasa
22
nyaman membaca buku di perpustakaan, sehingga perpustakaan dipandang
sebagai tempat yang kurang bermanfaat. Dengan melihat keadaan di atas
sepertinya pihak sekolah kurang menyadari tentang pentingnya
perpustakaan. Keberadaan perpustakaan hanyalah untuk pelengkap saja.
b. Keterbatasan bahan pustaka, baik dalam hal jumlah, variasi maupun
kualitasnya. Keberadaan bahan-bahan pustaka yang bermutu dan bervariasi
sangatlah penting. Dengan banyaknya variasi bahan pustaka, siswa akan
semakin senang berada di perpustakaan, kegemaran membaca dapat
tumbuh dengan subur sehingga kemampuan bahasa siswa dapat
berkembang baik dan dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran-
pelajaran lainnya. Mengingat kemampuan bahasa merupakan kemampuan
dasar yang sangat berpengaruh dalam belajar. Begitu juga jika bahan
pustakanya bermutu, maka anak akan banyak memperoleh pengetahuan
yang berguna dalam hidupnya. Namun, untuk mengadakan bahan pustaka
yang banyak dan bervariasi dibutuhkan dana yang sangat besar, mengingat
harga bahan pustaka biasanya mahal, lebih-lebih jika bahan pustaka
tersebut bermutu. Namun, dari pihak sekolah sendiri sering kurang
berusaha untuk menambah koleksi bahan pustaka, dengan alasan utama
adalah mahalnya harga bahan pustaka. Padahal, anggaran untuk belanja
bahan pustaka setiap tahunnya selalu ada, namun jumlah bahan pustaka
tidak pernah bertambah.
23
c. Terbatasnya jumlah petugas perpustakaan (pustakawan). Banyak
perpustakaan sekolah yang tidak ada petugasnya, atau hanya tugas
sambilan. Maksudnya, mereka bukan petugas yang hanya mengurus
perpustakaan saja, sehingga sering tugas di perpustakaan jadi
dikesampingkan dan perpustakaan dianggap kurang bermanfaat. Lebih-
lebih bertugas di perpustakaan adalah pekerjaan yang sangat menjenuhkan,
baik dalam hal pelayanan pengunjung maupun perawatan bahan pustaka
yang ada, sehingga dibutuhkan suatu kesabaran yang tinggi.
d. Kurangnya promosi penggunaan perpustakaan menyebabkan tidak banyak
siswa yang mau memanfaatkan jasa layanan perpustakaan. Anak kurang
tahu tentang kegunaan perpustakaan, begitu juga dengan bahan pustakanya.
Dia membutuhkan dorongan dan ajakan untuk berkunjung ke perpustakaan.