pembuatan website dengan konsep social...

21
1 PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL COMMERCE DAN DOCUMENT-ORIENTED NOSQL SEBAGAI FASILITAS BERBAGI INFORMASI 1 Adi Kurniawan (10107041) 2 Dr. Lussiana E.T.P., SSi., MT. 1 Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma [email protected] 2 Dosen & Staff Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRAK Semakin berkembangnya konsep web 2.0 dalam dunia teknologi informasi menghasilkan berbagai inovasi dalam pengembangan website, salah satu contoh dari inovasi tersebut seperti munculnya konsep social commerce yang merupakan gabungan antara social network dan e-commerce. Namun, sebuah website social commerce cenderung memiliki struktur data yang relatif dinamis dan berkembang menjadi semakin kompleks. Adapun website yang mengadopsi konsep social commerce sebagai fasilitas berbagi informasi tentang tempat makan seperti dalam penelitian ini juga tidak terlepas dari masalah tersebut. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi manajemen data bagi sebuah website yang menggunakan konsep social commerce dengan mengimplementasikan konsep baru yang sedang berkembang yaitu document-oriented NoSQL. Adapun tahapan yang dilakukan pada penelitian ini antara lain analisis sistem, perancangan sistem, serta pembuatan dan pengujian website. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini, document-oriented NoSQL MongoDB menyimpan data dalam bentuk document yang sifatnya schemaless. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan document-oriented NoSQL dapat menjadi alternatif solusi manajemen data bagi website social commerce dengan struktur data yang lebih dinamis dan tidak terpaku pada pendefinisian skema yang umumnya relatif statis seperti pada relational database. Kata kunci: website, social commerce, document-oriented nosql, mongodb, lithium framework ABSTRACT The development of web 2.0 in information technology produces many innovation in website development. One example of those innovations is the emmergence of social commerce which is a combination between social network and e-commerce. However, a social commerce website tend to have a relatively dynamic data structure and becomes increasingly complex. It also applies to the website being build on this research which is using the concept of social commerce as a facility to share information about dining places. To overcome this situation, this research was conducted to implements the newly developing concept document-oriented NoSQL as an alternative data

Upload: hoangque

Post on 06-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

1

PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL

COMMERCE DAN DOCUMENT-ORIENTED NOSQL SEBAGAI

FASILITAS BERBAGI INFORMASI

1Adi Kurniawan (10107041)

2 Dr. Lussiana E.T.P., SSi., MT.

1Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma

[email protected] 2Dosen & Staff Universitas Gunadarma

[email protected]

ABSTRAK

Semakin berkembangnya konsep web 2.0 dalam dunia teknologi informasi

menghasilkan berbagai inovasi dalam pengembangan website, salah satu contoh dari

inovasi tersebut seperti munculnya konsep social commerce yang merupakan gabungan

antara social network dan e-commerce. Namun, sebuah website social commerce

cenderung memiliki struktur data yang relatif dinamis dan berkembang menjadi

semakin kompleks. Adapun website yang mengadopsi konsep social commerce sebagai

fasilitas berbagi informasi tentang tempat makan seperti dalam penelitian ini juga tidak

terlepas dari masalah tersebut. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan

solusi manajemen data bagi sebuah website yang menggunakan konsep social

commerce dengan mengimplementasikan konsep baru yang sedang berkembang yaitu

document-oriented NoSQL. Adapun tahapan yang dilakukan pada penelitian ini antara

lain analisis sistem, perancangan sistem, serta pembuatan dan pengujian website.

Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini, document-oriented NoSQL MongoDB

menyimpan data dalam bentuk document yang sifatnya schemaless. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa penggunaan document-oriented NoSQL dapat menjadi

alternatif solusi manajemen data bagi website social commerce dengan struktur data

yang lebih dinamis dan tidak terpaku pada pendefinisian skema yang umumnya relatif

statis seperti pada relational database.

Kata kunci: website, social commerce, document-oriented nosql, mongodb, lithium

framework

ABSTRACT

The development of web 2.0 in information technology produces many innovation in

website development. One example of those innovations is the emmergence of social

commerce which is a combination between social network and e-commerce. However, a

social commerce website tend to have a relatively dynamic data structure and becomes

increasingly complex. It also applies to the website being build on this research which is

using the concept of social commerce as a facility to share information about dining

places. To overcome this situation, this research was conducted to implements the

newly developing concept document-oriented NoSQL as an alternative data

Page 2: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

2

management system solution for a website using the concept of social commerce site.

Research consists of several phase such as system analysis, system design, and

implementation and testing. Based on testing phase in this research, document-oriented

NoSQL MongoDB store data in the form of schemaless document. It can be concluded

that the document-oriented NoSQL can be used as an alternative data management

solutions for social commerce website with a more dynamic data structures while not as

fixated on a relatively static schema definition as relational databases does.

Keyword : website, social commerce, document-oriented nosql, mongodb, lithium

framework

PENDAHULUAN

Dalam dunia teknologi informasi, dikenal sebuah teknologi yang disebut

dengan web 2.0 dimana kemunculannya merupakan awal dari penggunaan internet yang

lebih bersifat sosial. Maksudnya adalah teknologi web 2.0 tersebut merubah persepsi

penggunaan internet dari interaksi pemberian informasi satu arah menjadi sebuah media

berbagi informasi antar pengguna. Awalnya informasi yang ada di website hanya

berasal dari pihak pengembang website. Namun saat ini, hampir setiap pengguna

internet bisa menjadi penyedia informasi atau konten, bukan hanya pihak pengembang

website itu sendiri. Berkembangnya fasilitas blog, forum dan social network juga telah

mengubah paradigma internet menjadi sebuah wadah second life di dunia maya. Salah

satu contoh social network yang terkenal adalah Facebook, dengan jumlah pengguna

yang terhitung lebih dari 39 juta di Indonesia (sumber: CheckFacebook.com, Agustus

2011).

Perkembangan web 2.0 terutama konsep social network tersebut dapat

dimasukkan ke dalam sebuah website e-commerce untuk menarik banyak pelanggan

serta memberi suasana baru dalam hal promosi. Pelanggan bisa disuguhi dengan

berbagai fitur social network pada suatu website e-commerce seperti fasilitas komentar

terhadap suatu produk tertentu, pemberian rating, diskusi dengan pelanggan lain, dan

sebagainya. Beberapa konsep ini cukup menjanjikan mengingat saat ini pelanggan lebih

cerdas dalam memberikan komentar tentang produk tertentu. Penggabungan antara

social network dan e-commerce ini bisa disebut sebagai social commerce.

Lebih lengkapnya menurut Wikipedia, social commerce adalah bagian dari e-

commerce yang melibatkan penggunaan media sosial, media online yang mendukung

interaksi sosial dan sumbangan pengguna, untuk membantu dalam promosi, pembelian

dan penjualan online produk dan jasa.

Tak hanya sebatas itu, Google Maps milik Google Inc. juga memberikan

kontribusi tersendiri bagi dunia internet pada umumnya dan social commerce

khususnya. Seorang pemilik usaha bisa menunjukkan lokasi tempat usahanya dengan

menyisipkan peta dari Google Maps sehingga calon pelanggan mendapatkan akses

visual berupa peta lokasi dari tempat tersebut.

Page 3: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

3

Namun sepadan dengan perkembangannya, website social commerce yang juga

mengandung konsep user-generated content dari web 2.0 dapat memiliki konten dengan

kompleksitas hubungan antar entitas yang cukup tinggi, serta kemungkinan

perkembangan skema struktur data yang relatif dinamis mengikuti kebutuhan

ketersediaan informasi.

Untuk itu, dapat digunakan sebuah metode baru dalam manajemen data dengan

menggunakan document-oriented NoSQL yang sifatnya schemaless. Pemanfaatan

document-oriented NoSQL dapat menjadi poin tambahan dalam mengembangkan basis

data yang lebih dinamis dan tidak terpaku pada skema awal yang relatif statis. Sehingga

tidak diperlukan tahapan normalisasi untuk struktur data seperti yang biasa dilakukan

apabila menggunakan relational database pada umumnya. Kemudian, apabila terjadi

perubahan perlakuan terhadap informasi yang disediakan website, tidak diperlukan

pendefinisian skema ulang karena NoSQL akan beradaptasi dengan perubahan struktur

data di layer aplikasi tersebut.

Dengan berlandaskan pada perkembangan teknologi diatas, penelitian ini

bertujuan untuk membuat website social commerce dengan memanfaatkan document-

oriented NoSQL sebagai solusi manajemen data. Website berguna sebagai fasilitas

berbagi informasi antar pengguna tentang berbagai place (tempat makan), dish (menu

sajian), dan promo (promosi), serta pemberian review oleh pengguna terhadap suatu

place, dish, ataupun promo tertentu.

TINJAUAN PUSTAKA

Web 2.0

Web 2.0 merupakan evolusi dari web 1.0 yang merupakan cikal bakal dari web.

Web 1.0 ini dirancang oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989 dengan konten yang

sifatnya read-only, non-interaktif, dan statis, serta frekuensi update informasi yang

rendah.

Adapun istilah Web 2.0 ini berkaitan dengan aplikasi web yang memfasilitasi

pertukaran informasi yang partisipatif, interoperabilitas, user-generated content, dan

kolaborasi di World Wide Web.

Sebuah situs Web 2.0 memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan

berkolaborasi satu sama lain dalam dialog media sosial sebagai pencipta (prosumers)

dari user-generated content dalam komunitas virtual. Berbeda dengan website di mana

pengguna (konsumen) yang secara pasif melihat konten yang dibuat untuk mereka.

Contoh Web 2.0 diantaranya termasuk social network, blog, wiki, video sharing,

aplikasi web, mashup dan folksonomi. Salah satu dari hasil pengembangan konsep web

2.0 yaitu konsep social commerce.

Saat ini juga telah dirintis pengembangan web 3.0 yang merupakan evolusi dari

web 2.0 dan biasa disebut sebagai semantic web. Semantic Web merupakan sebuah

proyek yang bertujuan untuk membuat media universal untuk pertukaran informasi

dengan menempatkan dokumen dengan konten yang computer-processable meaning

(semantics) di World Wide Web.

Page 4: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

4

Social Commerce

Konsep dasar dari website yang dibuat dalam penelitian ini adalah social

commerce. Menurut Wikipedia, social commerce merupakan subset dari e-commerce

yang melibatkan penggunaan media sosial, media online yang mendukung interaksi

sosial dan sumbangan pengguna, untuk membantu dalam promosi, pembelian dan

penjualan online produk dan jasa. Ringkasnya, social commerce adalah penggunaan

social network dalam konteks e-commerce.

Istilah social commerce diperkenalkan oleh Yahoo! pada November 2005

untuk menggambarkan satu set kolaboratif alat belanja online seperti daftar pilihan,

rating pengguna dan user-generated content-sharing informasi produk secara online

dan fitur saran.

Konsep sosial commerce dikembangkan oleh David Beisel sekitar tahun 2005

untuk menunjukkan konten advertorial yang sifatnya user-generated di salah satu

website e-commerce, dan oleh Steve Rubel dimanfaatkan untuk memasukkan alat-alat

kolaborasi e-commerce yang memungkinkan pembeli untuk mendapatkan saran dari

orang terpercaya, menemukan barang-barang dan jasa dan kemudian membelinya.

Dengan mengadopsi konsep social commerce yang merupakan salah satu

bagian dari web 2.0, data dan informasi yang ada pada suatu website biasanya akan

lebih variatif dan kompleks. Oleh karena itu, terdapat beberapa alternatif manajemen

data yang salah satunya adalah dengan memanfaatkan konsep baru NoSQL

Document-oriented NoSQL

NoSQL merupakan sebuah konsep mengenai penyimpanan data non-relasional.

NoSQL bukan berati no SQL, melainkan not only SQL. Berbeda dengan model basis

data relasional yang selama ini digunakan, NoSQL menggunakan beberapa metode

yang berbeda-beda. Metode-metode tersebut di antaranya adalah key-value stores, table-

oriented, document-oriented, dan graph-oriented.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah document-oriented.

Metode document-oriented menjanjikan pendekatan yang lebih fleksibel untuk

perubahan skema. Dalam relational database, setiap perubahan ke model data berakibat

program perlu dimodifikasi, kemudian disesuaikan dengan perubahan skema. Pada

database yang relatif besar, skema perubahan itu sendiri mungkin melibatkan

penambahan ratusan node database. Dalam sebuah document-oriented, aplikasi dapat

memodifikasi struktur document kapan pun diinginkan.

Metode document-oriented memiliki beberapa fitur yang mendorong

skalabilitas. Karena semua data yang diperlukan untuk operasi sebagian besar

didapatkan dari satu dokumen, tidak ada kebutuhan untuk melakukan join atau transaksi

multi-objek. Salah satu document-oriented database NoSQL yang handal adalah

MongoDB.

Page 5: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

5

MongoDB

MongoDB (dari kata “humongous”) adalah sebuah Document-Oriented

Database Open Source. MongoDB merupakan salah satu database noSQL. MongoDB

tidak mengenal tabel, kolom dan baris jadi tidak ada schema dalam MongoDB

(schemaless). Unit terkecil dari MongoDB adalah document, sedangkan kumpulan dari

document adalah collection.

Dalam database relasional, document ibarat record dan collection seperti

sebuah tabel. Document dalam MongoDB dapat memiliki atribut yang berbeda-beda

dengan document yang lainnya walaupun berada dalam satu collection yang sama.

Berikut ini analogi lengkapnya :

1. database merupakan kumpulan dari collection

2. collection merupakan kumpulan dari document

3. document terdiri dari field

4. field adalah pasangan key-value

5. key adalah nama field(string)

6. value bisa berupa :

a. string, integer, float, timestamp, binary, dst.,

b. embedded document, atau

c. array

MongoDB ini ditulis menggunakan C++, beberapa fitur yang dimiliki oleh

MongoDB yaitu document-oriented storage, full index support, replication & high

availability, auto-sharding, querying, fast in-place updates, map/reduce, gridFS,

commercial support.

MongoDB memberikan dukungan penuh dalam pengembangan website

berbasis PHP dengan menggunakan driver. Sebaliknya, komunitas PHP juga telah

membuat sejumlah library untuk lebih mudah mengembangkan website dengan

menggunakan MongoDB dan mengintegrasikannya dengan framework. Salah satu

framework PHP yang memiliki dukungan terhadap pengembangan website

menggunakan MongoDB adalah Lithium Framework.

Lithium Framework

Lithium merupakan framework PHP yang mendukung pengembangan aplikasi

web secara RAD (Rapid Application Development). Lithium bekerja dilingkungan PHP

5.3 atau lebih dan berfokus pada kualitas, kecepatan, dan fleksibilitas.

Lithium mengadopsi konsep Object Oriented dan MVC untuk pengembangan

website. Konsep MVC membagi sebuah halaman website secara logika menjadi tiga

bagian yaitu Model, View, dan Controller. Model adalah sebuah class yang berguna

untuk interaksi dengan struktur data seperti database. Kemudian View adalah file PHP

biasa (bukan class) yang bertindak sebagai interface atau dengan kata lain tampilan

yang di-render oleh web browser. Sedang Controller merupakan sebuah class yang

berfungsi sebagai penghubung antara Model dengan View, juga berguna untuk mengatur

alur logika dari website.

Page 6: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

6

Lithium memahami penyimpanan terdistribusi dan caching, sistem antrian,

micro-dispatch framework, dan dukungan terintegrasi untuk database berorientasi

dokumen seperti CouchDB dan MongoDB, bersama database relasional seperti like

MySQL dan PostgreSQL. Beberapa fitur yang dimiliki oleh Lithium diantaranya

adalah:

1. Unit Testing yang terintegrasi

2. Aspect Inspired Filter System

3. Document Oriented Data Sources

4. Automatic Output Escaping

5. Dukungan plugin yang ekstensibel

6. Static Model berorientasi objek

7. Dukungan alami untuk database NoSQL.

METODE PENELITIAN

Dalam Metode Penelitian diuraikan prosedur yang dilakukan dalam penelitian

dimana secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap yaitu analisis sistem, perancangan,

dan implementasi.

Analisis sistem menitikberatkan pada pendefinisian konsep website seperti apa

yang ingin dibuat. Kemudian dalam tahap perancangan lebih menjelaskan mengenai

desain dari website mulai dari rancangan model data yang dipakai, peta situs, serta

rancangan tampilan website.

Dalam tahapan prosedur pembuatan website, mencakup tahapan pembuatan

website berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dibuat sebelumnya. Sedangkan

prosedur pengujian menjabarkan prosedur pengujian terhadap beberapa fitur utama

yang ada pada website.

Analisis Sistem

Tahapan pertama dalam metode penelitian yaitu mendefinisikan konsep

website yang dibuat beserta fungsi-fungsi apa saja yang terdapat pada website.

Secara umum, website dirancang untuk digunakan sebagai media sharing

dimana pengguna saling berbagi informasi mengenai pengalaman mereka saat

mengunjungi dan mencoba menu yang terdapat di tempat makan tertentu. Informasi

tersebut dinamakan dengan review yang dapat berisi pendapat, kritik, masukan, atau

sekedar cerita untuk dibagi dengan pengguna lain.

Sedangkan tempat makan yang dimaksud bisa berupa restoran, kafetaria,

ataupun tempat makan sederhana disisi jalan. Dalam penelitian ini tempat makan

tersebut disebut sebagai place. Review dari pengguna itu sendiri bisa ditujukan terhadap

suatu place, dish (menu sajian), ataupun promo (promosi) yang terdapat pada place

tersebut.

Pengguna sebelumnya diharuskan untuk melakukan registrasi untuk

mendaftarkan dirinya dengan menggunakan email atau dengan melakukan integrasi ke

account Facebook milik mereka.

Page 7: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

7

Kemudian dengan mengadopsi konsep user-generated content dimana

sebagian besar konten dihasilkan oleh pengguna, pengguna diberikan kebebasan untuk

menambahkan place dish, ataupun promo tertentu dengan tetap mempertahankan

konsistensi data dengan melakukan verifikasi seperti antisipasi kerangkapan data.

Pengguna juga diharuskan memberikan beberapa informasi tertentu.

Contohnya seperti pada penambahan place, pengguna diminta memberikan informasi

berupa nama, kategori, lokasi, serta informasi lainnya yang terkait dengan place tersebut

agar pengguna lain bisa mencerna informasi mengenai place tersebut dengan lebih baik.

Penambahan place ini juga berguna jika pengguna ingin memberikan review sedangkan

place tersebut belum ada dalam website.

Selain itu, pengguna juga diberikan fasilitas untuk menjalin pertemanan dan

berkirim pesan ke pengguna lain. Tidak hanya review, pengguna juga bisa memberikan

tanggapan berupa rating terhadap place, dish, atau promo tertentu.

Perancangan Sistem

Setelah mendeskripsikan konsep website yang dibangun, maka selanjutnya

dibutuhkan beberapa rancangan dasar seperti rancangan model data, peta situs dan juga

rancangan tampilan

a. Rancangan Model Data

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan

penggunaan konsep document-oriented noSQL dengan menggunakan MongoDB.

Dipilih MongoDB karena memiliki konsep document yang schemaless, kemudahan

penggunaan, kecocokan dalam pengembangan aplikasi berbasis web. Selain itu

MongoDB juga memiliki dukungan terhadap bahasa pemrograman PHP, komunitas,

dan resource informasi yang cukup luas.

Konsep dasar penyimpanan data dalam MongoDB berbeda dengan konsep dari

Relational database. Pada MongoDB data disimpan bukan dalam bentuk record,

melainkan dalam sebuah document. Document-document tersebut digabungkan ke

dalam sebuah collection. Analogi ini sama seperti record dalam tabel.

Pada dasarnya tidak diperlukan pendefinisian skema seperti pada relational

database, semua data bisa dimasukkan ke dalam document sesuai kehendak dan

dikelompokkan dalam satu collection. Namun dalam penggunaannya, tetap memerlukan

standarisasi skema untuk kemudahan pengembangan, konsistensi logika aplikasi,

kemudahan, dan kecepatan pencarian atau query, serta antisipasi limit ukuran per

document yang telah diatur oleh MongoDB sebesar 16MB (untuk versi 1.7/1.8).

Sesuai dengan permasalahan yang telah didefinisikan sebelumnya, website

membutuhkan beberapa collection diantaranya adalah users, messages, places, dishes,

promos, dan reviews. Masing-masing collection berisi kumpulan document yang

berkaitan. Contohnya collection users, merupakan collection dari document user yang

berisi informasi dari masing-masing pengguna yang telah terdaftar dalam website, dan

di dalam MongoDB collection tersebut disimpan dalam bentuk jamak yaitu dengan

nama users.

Page 8: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

8

b. Peta Situs

Berikut ini merupakan rancangan dari peta situs dari website dalam penelitian

ini.

Gambar 1. Peta Situs

Pada Gambar 1 terlihat bahwa website memiliki beberapa halaman utama

seperti halaman Places, Place Detail, Add Place, Dishes, Dish Detail, Add Dish,

Promos, Promo Detail, Add Promo, Login, Register, Profile, Dashboard, Messages,

dan Message Detail.

c. Rancangan Tampilan

Setelah mendesain peta situs, maka dapat dibuat rancangan tampilan dari

halaman-halaman yang ada pada peta situs secara lebih detail. Sebagai contoh adalah

halaman awal (Homepage). Gambar 2 berikut ini adalah rancangan dari tampilan

halaman awal atau homepage.

Page 9: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

9

Gambar 2. Rancangan Halaman Awal (Homepage)

Sesuai rancangan pada Gambar 2, halaman ini berisi informasi place, dish, dan

promo dengan rating tertinggi, serta review terbaru. Selain itu terdapat juga peta (Place

Map) yang menampilkan sebaran dari place yang telah ditambahkan oleh para

pengguna.

Prosedur Pembuatan dan Pengujian

Tahapan ini menguraikan tentang prosedur pembuatan website, serta prosedur

pengujian dengan mengacu pada hasil analisis dan rancangan yang telah dibuat.

a. Prosedur Pembuatan Website

Prosedur untuk pembuatan website dibuat berdasarkan pada hasil analisa dan

perancangan halaman website yang telah didefinisikan sebelumnya. Adapun prosedur

pembuatan website sebagai berikut :

1. Membuat Halaman Register

2. Membuat Halaman Login

3. Membuat Halaman Dashboard

4. Membuat Halaman Profile

5. Membuat Halaman Messages

6. Membuat Halaman Message Detail

7. Membuat Halaman Places

Page 10: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

10

8. Membuat Halaman Add Place

9. Membuat Halaman Place Detail

10. Membuat Halaman Dishes

11. Membuat Halaman Add Dish

12. Membuat Halaman Place Dishes

13. Membuat Halaman Dish Detail

14. Membuat Halaman Promos

15. Membuat Halaman Add Promo

16. Membuat Halaman Place Promos

17. Membuat Halaman Promo Detail

18. Membuat Halaman Select Place

19. Membuat Halaman Awal (Homepage)

20. Membuat Halaman Users

b. Prosedur Pengujian Website

Pengujian dilakukan terhadap fungsi-fungsi yang merupakan fitur utama pada

website. Pengujian dimaksudkan untuk melihat keberhasilan website dalam

mengimplementasikan fitur-fitur utama yang ada pada website. Adapun fitur yang di

ujikan diantaranya adalah :

1. Fitur Pencarian

Dilakukan pengujian terhadap pencarian place (tempat makan), dish (menu sajian),

dan promo (promosi) dengan beberapa kemungkinan kondisi untuk memastikan fitur

ini bekerja dengan baik dan menghasilkan informasi yang dicari setepat mungkin.

2. Fitur Login

Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa data untuk memastikan fitur

login bekerja sebagaimana mestinya baik untuk login dengan form ataupun dengan

account Facebook.

3. Fitur Register

Pengujian dilakukan terhadap fitur registrasi dengan menggunakan form dan account

Facebook.

4. Fitur Penambahan Place

Pengujian dilakukan dengan menambahkan place baru dengan berbagai kondisi

tertentu.

5. Fitur Penambahan Dish

Sama seperti pengujian fitur penambahan place, pada tahap ini pengujian dilakukan

dengan menambahkan dish baru dengan berbagai kondisi.

6. Fitur Penambahan Promo

Sama seperti pengujian fitur penambahan place dan dish, pengujian dilakukan

terhadap proses penambahan promo.

7. Fitur Pemberian Review

Pengujian dilakukan pada fitur pemberian review untuk place, dish, dan juga promo.

8. Fitur Friend Request dan Approval

Pengujian dilakukan dengan menguji fitur Friend Request dan Approval atau

Page 11: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

11

Permintaan Pertemanan dan Persetujuan, menggunakan beberapa account.

9. Fitur Pengiriman Pesan

Pengujian dilakukan terhadap proses pengiriman pesan antar pengguna.

HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN

Hasil Analisis Sistem

Hasil dari tahapan analisis sistem berupa fitur-fitur utama yang

diimplementasikan ke dalam website sesuai dengan rincian analisis yang telah diuraikan

sebelumnya. Adapun fitur-fitur tersebut diantaranya adalah fitur pencarian, fitur login,

fitur register, fitur penambahan place, fitur penambahan dish, fitur penambahan promo,

fitur pemberian review, fitur friend request dan approval (permintaan dan persetujuan

pertemanan), dan fitur pengiriman pesan.

Hasil Perancangan Model Data

Hasil perancangan model data pada bab sebelumnya berupa beberapa class

Model yang mengatur interaksi antara data yang tersimpan dalam MongoDB dengan

website sesuai dengan collection masing-masing.

Adapun model yang dihasilkan diantaranya adalah model Users, Places,

Dishes, Promos, Messages, Reviews, dan Reports. Model tersebut menggunakan sebuah

konsep ActiveRecord dimana interaksi dengan database di enkapsulasi ke dalam

beberapa function, dan field yang ada pada document di database di abstraksikan

menjadi atribut dari class tersebut.

Hasil Pembuatan Website

Hasil dari pembuatan website mengacu pada hasil analisis dan rancangan yang

telah didefinisikan pada bagian sebelumnya. Website yang dihasilkan, pembuatannya

mengikuti konsep pengembangan website dari Lithium dimana website dibuat dengan

menggunakan konsep OOP (berorientasi objek) dan MVC (Model View Controller).

Hasil dari pembuatan controller diantaranya UsersController, PlacesController,

DishesController, PromosController, PagesController, dan MessagesController.

Masing-masing controller memiliki function yang mengakomodir halaman dan fungsi

website sesuai dengan karakteristik dari halaman tersebut.

Adapun halaman-halaman pada website yang dibuat seluruhnya dibuat berdasar

pada controller dan model yang telah didefinisikan. Sebagai contoh, UsersController

memiliki sebuah function dengan nama login, yang dipanggil apabila terdapat page

request atau halaman yang berfungsi untuk melakukan proses login. Controller tersebut

memerlukan interaksi dengan database saat melakukan penyimpanan hasil registrasi

pengguna. Interkasi ini ditangani oleh model Users, sehingga controller harus secara

eksplisit memanggil dan menggunakan fungsi dari model tersebut.

Sebagai contoh yaitu halaman Place Detail. Hasil dari pembuatan halaman ini

berupa halaman yang di-render oleh function view dari PlacesController. Pada function

ini bukan hanya model Places yang dipanggil dan digunakan fungsinya, tetapi juga

Page 12: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

12

model lain seperti Dishes, Promos, dan Reviews. Masing-masing model digunakan

untuk mencari data dari document masing-masing yang terkait dengan place yang ingin

dilihat informasi detailnya.

Place sendiri diidentifikasi oleh function view dengan parameter id dari objek

request yang diterima. Kemudian dikirimkan ke model Places sebagai kriteria

pencarian. Setelah didapatkan place yang dimaksud, kemudian dilakukan pencarian

terhadap dish, promo, dan review yang dimiliki oleh place tersebut.

Gambar 3 berikut ini merupakan hasil tampilan dari halaman Place Detail dari

sebuah place tertentu yang diambil sebagai contoh.

Gambar 3. Hasil Tampilan Halaman Place Detail

Page 13: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

13

Pada Gambar 3 terlihat ada beberapa menu favorit yang dimiliki place tersebut

dalam bentuk mini galeri lengkap dengan harga dan rating yang dimiliki. Selain itu juga

terdapat beberapa review yang diberikan pengguna terhadap place tersebut. Pada

masing-masing review juga ditampilkan nilai rating yang diberikan pengguna sesuai

dengan kategorinya.

Pada bagian promotion, masih belum ada informasi yang ditampilkan

dikarenakan belum ada pengguna yang memberikan informasi mengenai promosi yang

mungkin ada pada place tersebut.

Kemudian juga ditampilkan alamat dari place tersebut dalam bentuk peta

Google Maps beserta marker sebagai penunjuk lokasinya.

Hasil Pengujian Website

Fitur yang diujikan diantaranya adalah fitur pencarian terhadap place (tempat

makan), dish (menu sajian), dan promo (promosi), kemudian fitur login untuk

pengguna, registrasi, penambahan place, penambahan dish, penambahan promo,

pemberian review, friend request dan approval (permintaan dan persetujuan

pertemanan), serta pengiriman pesan.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa data yang mungkin untuk

mengukur keberhasilan pembuatan website terhadap fitur-fitur yang dijelaskan

sebelumnya

1. Hasil Pengujian Fitur Pencarian

a. Pencarian Place

Fitur ini merupakan fitur pencarian place yang terdapat pada halaman Places.

Pencarian ditangani oleh model Places terhadap collection places di MongoDB. Fitur

ini bekerja dengan pengguna memberikan kata kunci (keyword) dan lokasi pencarian

(location) serta memilih kategori place (category). Berikut ini tabel pengujian untuk

pencarian place.

Tabel 1 Hasil Pengujian Pencarian Place

Data yang diujikan Hasil Keyword :

Location :

Category :

Hasil berupa semua document place yang ada pada

sistem.

Keyword : bakso

Location :

Category :

Hasil berupa beberapa document yang mengandung kata

bakso di field name atau description. Kemudian

memiliki field category yang bernilai all.

Keyword : bakso

Location : cibinong

Category :

Hasil berupa beberapa document yang mengandung kata

bakso di field name atau description. Kemudian

mengandung kata cibinong di field street atau city pada

embedded document address. Dan memiliki field

category yang bernilai all.

Keyword :

Location : cibinong

Hasil berupa beberapa document yang mengandung kata

cibinong di field street atau city pada embedded

document address. Dan memiliki field category yang

Page 14: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

14

Category : bernilai all.

Keyword :

Location : cibinong

Category : restaurant

Hasil berupa beberapa document yang mengandung kata

cibinong di field street atau city pada embedded

document address. Dan memiliki field category yang

bernilai restaurant.

Keyword : bakso

Location : cibinong

Category : restaurant

Hasil berupa beberapa document yang mengandung kata

bakso di field name atau description. Kemudian

mengandung kata cibinong di field street atau city pada

embedded document address. Dan memiliki field

category yang bernilai restaurant.

Dari Tabel 1 disimpulkan bahwa fitur pencarian place berhasil memberikan

hasil pencarian berupa sejumlah document place sesuai dengan pencarian dan

ditampilkan dalam bentuk list. Kemudian disertakan kategori, informasi gambar, nama

place, deskripsi, alamat, rating, dan link untuk memberikan review.

Kata kunci (keyword) digunakan untuk pencarian terhadap field name dan

description. Lokasi (location) digunakan oleh sistem untuk melakukan pencarian

terhadap field street dan city dalam embedded document address. Category dipakai

untuk melakukan pencarian terhadap field category.

b. Pencarian Dish

Fitur ini berguna untuk melakukan pencarian terhadap dish yang terdapat di

halaman Dishes. Pencarian ditangani oleh model Dishes terhadap collection dishes di

MongoDB. Fitur ini bekerja dengan pengguna memberikan kata kunci (keyword) serta

memilih kategori harga dish ( price category).

Dari pengujian disimpulkan bahwa fitur pencarian dish berhasil memberikan

hasil pencarian berupa sejumlah document dish sesuai dengan pencarian dan

ditampilkan dalam bentuk list beserta nama dish, nama place, informasi gambar, harga,

deskripsi, rating, dan link untuk memberikan review.

Kata kunci (keyword) digunakan untuk pencarian terhadap field name dan

description. Price Category dipakai untuk melakukan pencarian terhadap field price.

c. Pencarian Promo

Fitur ini berguna untuk melakukan pencarian terhadap promo yang terdapat di

halaman Promos. Pencarian ditangani oleh model Promos terhadap collection promos di

MongoDB. Fitur ini bekerja dengan pengguna memberikan kata kunci (keyword).

Berikut ini tabel pengujian untuk pencarian promo.

Dari pengujian disimpulkan bahwa fitur pencarian promo berhasil memberikan

hasil pencarian berupa sejumlah document promo sesuai dengan pencarian dan

ditampilkan dalam bentuk list beserta judul promo, nama place, informasi gambar,

deskripsi, informasi tambahan, periode berlangsungnya promo, rating, dan link untuk

memberikan review. Kata kunci (keyword) digunakan untuk pencarian terhadap field

title dan description.

Page 15: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

15

2. Hasil Pengujian Fitur Registrasi

a. Registrasi Dengan Form

Fitur ini merupakan fitur registrasi dengan menggunakan form di halaman

Register atau dari User Panel dibagian pojok kanan atas website.

Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa fitur registrasi dengan menggunakan

form berhasil berfungsi sebagai mana mestinya. Untuk melakukan proses registrasi,

pengguna hanya bisa melakukan registrasi satu kali dengan email dan username yang

sama. Pengguna harus mengisi form registrasi yang tersedia dengan mengisi username

yang sifatnya unik dan hanya berupa alfanumerik, serta email yang formatnya valid, dan

password dengan kombinasi alfanumerik.

b. Registrasi Dengan Facebook

Merupakan fitur registrasi dengan menggunakan tombol Login Facebook di

halaman Register atau dari User Panel dibagian pojok kanan atas website.

Untuk dapat menggunakan fitur ini, dibutuhkan beberapa syarat untuk dipenuhi

diantaranya adalah sebagai berikut :

Pengguna belum melakukan login ke dalam website dan harus melakukan login

kedalam Facebook terlebih dahulu agar sistem bisa mendapatkan session dari

Facebook.

Pengguna harus melakukan konfirmasi persetujuan terhadap aplication

permission sebagai syarat agar sistem bisa terintegrasi dengan account Facebook

pengguna.

Proses registrasi dengan account Facebook ini sangat bergantung pada koneksi

ke Facebook untuk mendapatkan session-nya. Namun masih bisa diatasi apabila

sewaktu-waktu terdapat error dengan menggunakan registrasi menggunakan form.

3. Hasil Pengujian Fitur Login

a. Login Dengan Form

Fitur ini merupakan fitur login dengan menggunakan form web biasa di

halaman Login atau dari User Panel dibagian pojok kanan atas website.

Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa fitur login dengan menggunakan

form ini berhasil bekerja dengan baik dengan syarat data pengguna harus sudah ada

dalam database atau dengan kata lain pengguna harus sudah terdaftar atau sudah

melakukan registrasi.

Kemudian bila pengguna memasukkan email atau password yang salah, maka

sistem tidak mengijinkan otentikasi dan pengguna tidak bisa melakukan login.

b. Login Dengan Facebook

Fitur ini merupakan fitur login dengan menggunakan tombol Login Facebook

di halaman Login atau dari User Panel dibagian pojok kanan atas website.

Untuk dapat menggunakan fitur ini, dibutuhkan beberapa syarat untuk dipenuhi

diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 16: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

16

Pengguna belum melakukan login ke dalam website dan harus melakukan login

kedalam Facebook terlebih dahulu agar sistem bisa mendapatkan session dari

Facebook.

Pengguna harus melakukan konfirmasi persetujuan terhadap aplication

permission sebagai syarat agar sistem bisa terintegrasi dengan account Facebook

pengguna.

4. Hasil Pengujian Fitur Friend Request dan Approval

a. Friend Request

Fitur ini bisa diakses pada halaman Profile milik pengguna lain yang belum

menjadi teman.

Dari hasil pengujian, pada document user milik pengguna (sebagai pengirim

permintaan pertemanan) ditambahkan satu embedded document pada field friendlist.

Jika field friendlist itu sendiri belum ada dalam skema document, maka MongoDB akan

otomatis membuatkannya.

Kemudian pada document user milik pengguna lain (yang menerima

permintaan pertemanan) juga ditambahkan embedded document pada field friendlist

sama seperti pada document pengguna (yang mengirimkan permintaan pertemanan).

Selain itu, pada document juga dilakukan operasi increment terhadap field

friendRequests dengan operator $inc yang dimiliki MongoDB.

b. Request Approval

Fitur konfirmasi permintaan pertemanan atau request approval ini bisa diakses

pada halaman Dashboard milik pengguna (yang telah login ke dalam website) berupa

link pada daftar pengguna lain yang mengirimkan permintaan pertemanan (friend

request).

Setelah proses request approval berhasil, sistem mencari data dari embedded

document di field friendlist pada document user milik pengguna (yang menerima

permintaan pertemanan) yang menyimpan data permintaan pertemanan dari pengguna

lain (yang mengirimkan permintaan pertemanan). Embedded document diidentifikasi

dengan mencocokkan id dari pengguna lain dengan field friend_id di embedded

document tersebut.

Setelah menemukan embedded document yang dimaksud, nilai dari field

approved di embedded document tersebut dirubah menjadi true dan dilakukan operasi

decrement terhadap field friendRequest. Kemudian dilakukan operasi increment

terhadap field friendsCount.

Sama seperti pada document user milik pengguna yang menerima permintaan

pertemanan. Pada document user milik pengguna yang mengirimkan permintaan

pertemanan juga dilakukan pencarian embedded document dengan kriteria friend_id

pada embedded document sama dengan id dari pengguna yang menerima permintaan

pertemanan.

Page 17: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

17

Setelah didapatkan embedded document yang dimaksud, lalu dilakukan

perubahan pada field approved pada embedded document tersebut. Kemudian,

dilakukan operasi increment terhadap field friendsCount.

5. Hasil Pengujian Fitur Pengiriman Pesan

Fitur ini berguna bagi pengguna (sender) untuk berkirim pesan ke pengguna

lain (receiver). Berikut ini tabel pengujian untuk pengiriman pesan.

Adapun hasil dari penambahan pesan disimpan pada field messages yang

merupakan array dari embedded document yang juga terletak di dalam embedded

document conversation. Hal ini menunjukkan kemampuan MongoDB dalam

mengorganisir skema document yang sifatnya nested.

Fitur ini bisa diakses dengan dua cara, yaitu dengan mengunjungi halaman

Profile milik teman pengguna, kemudian menggunakan link send message. Link

tersebut membawa pengguna ke halaman baru yang berisi form untuk mengirimkan

pesan. Cara lainnya yaitu melalui halaman Messages Detail dimana terdapat juga form

untuk pengiriman pesan ke lawan bicara.

Untuk pengaksesan fitur pengiriman pesan lewat halaman Message Detail,

pengguna sudah harus mengirim pesan sebelumnya atau dikirimkan oleh pengguna lain.

Ini disebabkan karena pada dasarnya halaman ini adalah halaman yang menunjukkan

rincian dari perbincangan pengguna dengan temannya.

6. Hasil Pengujian Fitur Penambahan Place

Fitur ini berguna bagi pengguna yang ingin menambahkan place baru ke dalam

website. Berikut ini tabel pengujian untuk menambah place.

Tabel 2 Hasil Pengujian Penambahan Place

Data yang diujikan Hasil Name :

Waroeng Spesial Sambal

Description :

Buka dari Senin-Jumat 11.00-

22.00 dan Sabtu 11.00-

23.00.harga mulai dari Rp

1.500 - Rp 30.000.Waroeng SS

menawarkan menu yang

terdiri dari 31 jenis sambal ,

21 lauk, 11 jenis sayur dan 24

jenis minuman tombo pedes.

Category : Restaurant

Tags : Makanan Pedas

Penambahan place berhasil dan hasil dari

penambahan place berupa document (dalam bentuk

JSON) sebagai berikut.

{

"_id": ObjectId("4e432d523033fa1f50000001"),

"address": {

"street": "Jl.Margonda Raya No.518H",

"city": " Depok",

"additional": "Samping Hotel Bumi Wiyata",

"location": {

"lat": -6.3808417,

"lng": 106.8305548

},

},

"category": "restaurant",

"contributor": {

"id": ObjectId("4e348c224bc93ffc67000000"),

Page 18: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

18

Telp :

0217871603/08112251500

Website : waroengss.com

Price Range

Lowest Price :

1500

Highest Price :

30000

Address

City :

Depok

Street :

Jl.Margonda Raya No.518H

Additional info :

Samping Hotel Bumi Wiyata

"name": "Adi Kurniawan"

},

"created": ISODate("2011-07-29T09: 00: 00.0Z"),

"description": "jakarta sebelah pojok",

"highestPrice": "30000",

"id": "Waroeng-Spesial-Sambal",

"lowestPrice": "1500",

"name": "Waroeng Spesial Sambal",

"tags": {

"0": "Makanan Pedas"

},

"telp": "0217871603\/08112251500",

"updated": ISODate("2011-07-29T09: 00: 00.0Z"),

"website": "waroengss.com"

}

7. Hasil Pengujian Fitur Penambahan Dish

Fitur ini berguna bagi pengguna yang ingin menambahkan dish baru dari dish

tertentu ke dalam website. Berikut ini tabel pengujian untuk menambah dish.

Tabel 3 Hasil Pengujian Penambahan Dish

Data yang diujikan Hasil Name :

Sambal Tempe

Price :

2000

Description :

Sambal ulekan tempe

Tags :

sambal

NonHalal :

false

Favorite Menu :

true

Penambahan dish baru berhasil dn hasil dari penambahan

dish tersebut berupa document (dalam bentuk JSON) sebagai

berikut.

{

"_id": ObjectId("4e4330683033fa1e4a000000"),

"name": "Sambal Tempe",

"price": 2000,

"description": "Sambal ulekan tempe",

"nonhalal": false,

"isFavoriteDish": true,

"tags": "sambal,tempe",

"placeId": ObjectId("4e432d523033fa1f50000001"),

"placeName": "Waroeng Spesial Sambal",

"contributor": {

"id": "4dff17703033fa086b000000",

"name": "Adi Kurniawan"

},

"id": "Sambal-Tempe",

"created": ISODate("2011-08-11T01: 29: 12.799Z"),

"updated": ISODate("2011-08-11T01: 29: 12.799Z")

}

Page 19: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

19

8. Hasil Pengujian Fitur Penambahan Promo

Fitur ini berguna bagi pengguna yang ingin menambahkan promo baru dari

place tertentu ke dalam website. Berikut ini tabel pengujian untuk menambah promo.

Tabel 4 Hasil Pengujian Penambahan Promo

Data yang diujikan Hasil Title :

Sambal tempe gratis

selama Ramadhan

Description :

Gratis sambal tempe untuk

setiap pembelian minimal

Rp 120.000

Additional Information :

Tidak berlaku kelipatan,

sambal hanya sambal

tempe

Tags :

gratis, promo ramadhan

Promo Period

Promotion Start :

11/09/2011

Promotion Closed :

18/09/2011

NonHalal :

false

Favorite Menu :

true

Penambahan promo berhhasil dan hasil dari

penambahan promo tersebut berupa document (dalam

bentuk JSON) sebagai berikut.

{

"_id": ObjectId("4e4333ff3033fae03c000000"),

"title": "Sambal tempe gratis selama Ramadhan",

"description": "Gratis sambal tempe untuk setiap

pembelian minimal Rp 120.000",

"info": "Tidak berlaku kelipatan, sambal hanya

sambal tempe",

"tags": "gratis,promo ramadhan",

"period": {

"from": "11\/09\/2011",

"to": "18\/09\/2011"

},

"placeId": ObjectId("4e432d523033fa1f50000001"),

"placeName": "Waroeng Spesial Sambal",

"contributor": {

"id": "4dff17703033fa086b000000",

"name": "Adi Kurniawan"

},

"id": "Sambal-tempe-gratis-selama-Ramadhan",

"created": ISODate("2011-08-11T01: 44: 31.6Z"),

"updated": ISODate("2011-08-11T01: 44: 31.6Z")

}

9. Hasil Pengujian Fitur Pemberian Review

Penambahan review bisa dilakukan terhadap place, dish, ataupun promo. hasil

proses penambahan review berupa sebuah document review baru di collection reviews.

Skema dari document review yang disimpan disesuaikan dengan objek yang diberikan

review. Sebagai contoh, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, skema

untuk rating berbeda antara ketiga objek. Place memiliki empat kategori rating, dish

tiga kategori rating, dan promo satu kategori rating.

Page 20: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

20

PENUTUP

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil pengujian, didapatkan beberapa

simpulan diantaranya sebagai berikut.

Penggunaan konsep document-oriented NoSQL menggunakan MongoDB,

dapat menjadi alternatif solusi manajemen data bagi website yang

mengimplementasikan konsep social commerce sebagai fasilitas berbagi informasi

khususnya tempat makan. Dengan menggunakan konsep document-oriented NoSQL ini,

kompleksitas dari struktur data yang ada dapat diatasi dengan karakter document yang

sifatnya schemaless, sehingga dapat dikembangkan website dengan struktur data yang

lebih dinamis dan tidak terpaku pada pendefinisian skema yang relatif statis seperti pada

relational database.

Adapun website telah memenuhi konsep social commerce dengan dilengkapi

berbagai fitur yang mampu mendukung fungsi website sebagai media berbagi informasi.

Fitur-fitur website tersebut diantaranya adalah pencarian terhadap place (tempat

makan), dish (menu sajian), dan promo (promosi), kemudian fitur login untuk

pengguna, registrasi, penambahan place, penambahan dish, penambahan promo,

pemberian review, friend request dan approval (permintaan dan persetujuan

pertemanan), serta pengiriman pesan.

Namun, website yang dibuat dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yang

terletak pada kelemahan dari konsep user-generated content dimana data yang

ditambahkan oleh pengguna bisa saja berbeda terhadap kondisi yang sebenarnya dalam

dunia nyata dikarenakan subjektifitas dari pengguna itu sendiri.

Berdasarkan pada keterbatasan yang disebutkan sebelumnya, bisa dilakukan

berbagai alternatif pengembangan untuk mengatasi subjektifitas pengguna. Salah satu

alternatif tersebut berupa dibentuknya tim yang bertugas melakukan validasi terhadap

informasi yang ditambahkan oleh pengguna.

Namun, alternatif tersebut tidaklah sepenuhnya absolut benar dan efektif.

Luasnya cakupan dan kondisi yang mungkin terjadi berkaitan dengan informasi tersebut

bisa mengorbankan efisiensi waktu dan tenaga. Untuk itu, validasi sebaiknya hanya

dilakukan terhadap beberapa place (tempat makan) yang memang secara resmi

bergabung dengan pengembang website.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chodorow, Kristina. 2010. MongoDB: Developer Zone.

http://www.MongoDB.org/display/DOCS/Developer+Zone.

[2] Chodorow, Kristina., Dirolf, Mike. 2010. MongoDB: The Definitive Guide.

O'Reilly Media.

[3] Marsden, Paul. 2009. The 6 Dimensions of Social Commerce: Rate and Reviewed.

http://socialcommercetoday.com/the-6-dimensions-of-social-commerce-rated-and-

reviewed.

[4] Wikipedia. September, 2007. Social Commerce.

http://en.wikipedia.org/wiki/Social_commerce.

Page 21: PEMBUATAN WEBSITE DENGAN KONSEP SOCIAL …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/905/1/10107041.pdf · 1 pembuatan website dengan konsep social commerce dan document-oriented

21

[5] Wikipedia. Maret, 2006. Social shopping: Four Categories of Social Shopping.

http://en.wikipedia.org/wiki/Social_shopping#Four_categories_of_social_shoppin

g.

[6] Wikipedia. September, 2010. Web 2.0. http://en.wikipedia.org/wiki/Web_2.0.

[7] UnionOfRad. 2011. Beginnings for Lithium's full-fledged documentation effort.

http://dev.lithify.me/drafts/source/branches/master/en.

[8] Perras, Joël, Abele, Nate. 2010. Lithium: The Framework for People Who Hate

Frameworks. http://www.slideshare.net/nateabele/lithium-the-framework-for-

people-who-hate-frameworks.

[9] Pirtle, Mitch. September, 2010. PHP, Lithium and MongoDB. Mongo Boston.

Boston, MA

[10] Beisel, David. December, 2005. (The Beginnings of) Social Commerce.

http://genuinevc.com/archives/2005/12/6/the-beginnings-of-social-commerce.html