bab ii landasan teori 2.1 konsep dasar analisis ekonomi...

16
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Ekonomi Teknik Menurut Kuiper (Dalam Kodoatie. 2005), ada 2 dasar pemikiran dalam hal keuangan yang lebih ditekankan pada konsep alami atau logika pemikiran daripada perhitungan matamatis. Dasar pemikiran pertama, yaitu bahwa bila seseorang meminjamkan uangnya pada orang lain maka dia berhak mendapatkan suatu bentuk hadiah, di mana hal tersebut dikenal dengan istilah bungga (interest). Atau peminjam mempunyai kewajiban untuk mengemgbalikan pinjamannya dengan ditambah bunga kepada orang yang meminjamkannya yang sesuai dengan periode waktu pengembaliannya. Dasar pemikiran kedua, yaitu bahwa sejumlah uang tertentu pada masa sekarang, dengan mendapatkan bunga dari waktu ke waktu, akan berkembang menjadi jumlah yang lebih besar pada waktu yang akan datang, tergantung dari tingkat suku bunga dan periode waktunya. Sebaliknya sejumlah uang pada suatu waktu yang akan datng adalah ekuivalen dengan sejumlah uang yang lebih kecil. Hal ini tergantung pula pada tingkat suku bunga dan periode waktunya (Kodoatie. 2005). Menurut Riggs (Dalam Kodoatie. 2005), ada 2 macam bunga, yaitu bunga biasa (simple interest) dan bunga yang menjadi berlipat (compound interest); sedangkan untuk laju/tingkat bunga juga ada dua, yaitu laju/tingkat nominal (nominal interest rates) dan laju/tingkat bunga efektif (effective interest rates).

Upload: hoangtruc

Post on 22-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Analisis Ekonomi Teknik

Menurut Kuiper (Dalam Kodoatie. 2005), ada 2 dasar pemikiran dalam hal

keuangan yang lebih ditekankan pada konsep alami atau logika pemikiran

daripada perhitungan matamatis. Dasar pemikiran pertama, yaitu bahwa bila

seseorang meminjamkan uangnya pada orang lain maka dia berhak

mendapatkan suatu bentuk hadiah, di mana hal tersebut dikenal dengan istilah

bungga (interest). Atau peminjam mempunyai kewajiban untuk mengemgbalikan

pinjamannya dengan ditambah bunga kepada orang yang meminjamkannya

yang sesuai dengan periode waktu pengembaliannya.

Dasar pemikiran kedua, yaitu bahwa sejumlah uang tertentu pada masa

sekarang, dengan mendapatkan bunga dari waktu ke waktu, akan berkembang

menjadi jumlah yang lebih besar pada waktu yang akan datang, tergantung dari

tingkat suku bunga dan periode waktunya. Sebaliknya sejumlah uang pada suatu

waktu yang akan datng adalah ekuivalen dengan sejumlah uang yang lebih

kecil. Hal ini tergantung pula pada tingkat suku bunga dan periode waktunya

(Kodoatie. 2005).

Menurut Riggs (Dalam Kodoatie. 2005), ada 2 macam bunga, yaitu bunga

biasa (simple interest) dan bunga yang menjadi berlipat (compound interest);

sedangkan untuk laju/tingkat bunga juga ada dua, yaitu laju/tingkat nominal

(nominal interest rates) dan laju/tingkat bunga efektif (effective interest rates).

6

2.2 Analisis Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu topik yang sangat luas, yang

menjadi bagian utama dari keberadaan manusia dalam memecahkan masalah

yang dihadapinya setiap hari. Masalah-masalah tersebut bisa dibagi dalam 3

kategori, (Raharjo, 2007) yaitu:

1. Simple problems, merupakan masalah yang solusinya tidak memerlukan

terlalu banyak pertimbangan dan analisis karena masalah itu bukanlah

sesuatu yang terlalu penting.

2. Intermediate problems, merupakan masalah yang solusinya memerlukan

pertimbangan dan analisis pada suatu bidang ilmu tertentu.

3. Complex problems, merupakan masalah rumit yang solusinya memerlukan

pertimbangan dan analisis pada suatu bidang ilmu tertentu.

Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan

pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut biasanya dilakukan

jika masalah yang dihadapi relatif sederhana dan pengambil keputusan memiliki

pengalaman akan masalah jenis. Jika masalah yang dihadapi lebih rumit dan

pengambilan keputusan belum memiliki pengamalan, maka analisis kuantitatif

patut dipertimbangkan dalam analisis pengambilan keputusan (Raharjo, 2007).

Menurut Newnan (1988), proses pengambilan keputusan yang rasional

biasanya terdiri dari 8 langkah, yaitu:

1. Pengenalan/identifikasi masalah

2. Pendenifikasi tujuan

3. Pengumpulan data yang di perlukan

4. Identifikasi altenatif yang mungkin/layak

7

5. Pemilihan kreteria untuk menentukan alternatif terbaik

6. Penentuan hubungan antara tujuan, alternatif, data & kriteria membuat

model.

7. Memprediksi hasil dari setiap alternatif

8. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan

Untuk melakukan evaluasi ekonomi terhadap rancangan teknik dibutuhkan

pengetahuan pendukung ekonomi teknik (Economic Engineering). Oleh karena

itu ekonomi teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada

pengungkapan dan pertimbangan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam

rencana kegiatan teknik (Newnan. 1988).

Tanggung jawab pengambilan keputusan berada di tangan menajemen.

Secara sistematis langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan oleh

manajer dapat dilihat pada gambar berikut (Yamit, 2007).

Gambar 2.1. Langkah-langkah proses pengambilan keputusan

Mengidentifikasikan Masalah

Mengidentifikasikan Parameter Masalah

Menentukan variabel keputusan

Menentukan tujuan (objective)

Menentukan kendala (constraints)

Mencari alternatif keputusan yang terbaik

Melaksanakan Keputusan

8

Menurut Giatman (2007) menyatakan bahwa keputusan yang baik dan

rasional pada dasarnya memerlukan prosedur dan proses yang sistematis serta

terukur dengan tahapan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi atau memahami persoalan dengan baik.

b. Merumuskan tujuan penyelessaian masalah.

c. Mengumpulkan data-data yang relevan.

d. Klarifikasi, klasifikasi dan validasi kebenaran data yang terkumpul

e. Identivikasi atau pelajari alternatif pemecahan masalah yang mungkin.

f. Menetapkan kriteria pengukuran alternatif.

g. Menyusun atau menyiapkan model keputusan.

h. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua alternatif yang

disediakan.

i. Mengambil keputusan sesuai dengan tujuan.

j. Menerapkan atau mengimplementasikan keputusan yang telah diambil

Pengambilan keputusan pada analisis ekonomi teknik banyak melibatkan

dan menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang. Dalam hal ini

dikenal dengan istilah nilai waktu dari uang. Nilai uang sekarang dibandingkan

dengan 2 tahun atau 3 tahun yang akan datang berbeda, hal ini disebabkan

adanya bunga (Giatman. 2007).

2.3 Prinsip dan Rumus Dasar Analisis Ekonomi Teknik

Beberapa istilah yang penting yang akan dipakai untuk kepentingan

perhitungan efek pembiayaan dengan prinsip “discrete compounding”, dapat

dijelaskan sebagai berikut (Kodoatie, 2005):

9

i = compound interest (bunga) = besarnya suku bunga tahunan (%)

P = Present Value (nilai sekarang) = sejumlah uang pada saat ini.

F = Future Value (nilai yang akan datang) = sejumlah uang pada saat yang

akan datang.

A = Annual Payment = pembayaran tahunan = sejumlah uang yang dibayar

setiap tahun.

n = Jumlah tahun

G = gradient Series = annual yang tidak konstan, membentuk suatu

kenaikan atau penurunan yang teratur

SFF = Sinking Fund Factor = penanaman sejumlah uang

CRF = Capital Recovery Factor = pemasukan kembali modal

Umumnya semua persoalan dan permasalahannya, juga periode

waktunya, dikonversikan berdasarkan periode tahunan. Dalam suatu persoalan

pinjaman, misalnya dipakai periode bulan, maka rumus dan perhitungan adalah

discrate compounding dengan memakai laju bunga nominal. Sebagai contoh:

seorang meminjam sejumlah uang dengan waktu pengembalian dua tahun dan

dilakukan dengan mengangsur tiap bulan dengan bunga i% perbulan. Maka

dapat diartikan bahwa A adalah pembayaran bulanan dengan n adalah 24.

Demikian pula untuk periode lainnya, misalnya; harian, mingguan, triwulan dan

sebagainya. Selama konversinya dari periode waktu dan tingkat suku bunganya

selalu konsisten maka tabel (lihat lampiran) dan rumusnya langsung dapat

digunakan (Kodoatie, 2005).

Beberapa rumus penting yang merupakan dasar analisis ekonomi teknik

yang berdasarkan/menggunakan bunga bergada (interest compound) dan

metode penggadaan yang berperiode (discrete compounding) (Kodoatie, 2005).

10

1. Future Value (harga yang akan datang)

2.

Present Value (harga sekarang)

3.

Sinking Fund (penanaman sejumlah uang)

4.

Capital Recovery (pemasukan kembali modal)

5.

Future Value dari Annual

6.

Present Value dari Annual

7. [

] Unifrom dari Gradient Series

Penjelasan singkat 7 rumus di atas (Kodoatie, 2005):

1. Rumus No. 1 mencari suatu nilai yang akan datang (Future Value) bila

diketahui nilai yang sekarang (Present Value) dengan tingkat suku bunga

tertentu serta periode waktu tertentu.

2. Rumus No. 2 mencari suatu nilai yang sekarang (Present Value) bila

diketahui nilai yang akan datang (Future Value) dengan tingkat suku bunga

tertentu serta periode waktu tertentu.

3. Rumus No. 3 mencari suatu nilai tahunan (Annual) bila diketahui nilai yang

akan datang dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu

tertentu. Pada kondisi riil dapat dikatakan juga sebagai suatu angka Annual

yang diendapkan (Sink)/ ditanamkan sebagai suatu modal untuk suatu

periode tertentu.

4. Rumus No. 4 mencari suatu nilai tahunan (Annual) bila diketahui nilai yang

sekarang dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu.

11

Dapat dikatakan juga sebagai suatu angka Annual yang dikumpulkan

sebagai suatu pengambilan modal (Apital Recovery Factor).

5. Rumus No. 5 mencari suatu nilai yang akan datang bila diketahui Annual

dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu.

6. Rumus No. 6 mencari suatu nilai sekarang (Present Value) bila diketahui

nilai Annual dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu

tertentu.

7. Rumus No. 7 mencari suatu nilai Annual bila diketahui tingkat kenaikan

(Gradient Series) pada suatu periode dengan tingkat suku bunga tertentu

2.4 Present Worth Analysis

Present worth analysis (analisis nilai sekarang) berdasarkan pada konsep

ekuivalensi, di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan

terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang

diingikan (minimum attaractive rate of return – MARR) (Raharjo, 2007).

Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis

yang akan digunakan bisa berada dalam situasi (Raharjo, 2007):

1. Analisis terhadap alternatif tunggal

2. Usia pakai sama dengan periode analisis

3. Usia pakai berbeda dengan periode analisis

Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth

(NPV) dari masing-masing alternatif. NPV diperoleh menggunakan persamaan

(Raharjo, 2007):

NPV = PWpendapatan - PWpengeluaran

12

Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka altenatif tersebut

layak diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu

alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang

paling menarik untuk dipilih. Pada situasi di mana alternatif yang memiliki nilai

NPV ≥ 0 (Raharjo, 2007).

2.5 Future Worth Analysis

Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai

ekuivalen semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis

pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR) (Raharjo,

2007).

Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis

yang akan digunakan bisa berada dalam situasi (Raharjo, 2007):

1. Analisis terhadap alternatif tunggal

2. Usia pakai sama dengan periode analisis

3. Usia pakai berbeda dengan periode analisis

Oleh karena tujuan utama dari konsep time of money adalah untuk

memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari

analisis itu sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal

(Raharjo, 2007).

Hasil FW alternatif sama dengan PW, di mana FW = PW (F/P, i%, n).

perbedaan dalam nilai ekonomi yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan

waktu yang digunakan saat ini atau di masa depan (Raharjo, 2007).

Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0, maka alternatif tersebut

layak diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu

13

alternatif, alternatif dengan nilai FW terbesar merupakan alternatif yang paling

menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat

independent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai FW ≥ 0 (Raharjo, 2007).

2.6 Annual Worth Analysis

Annual worth analysis (analisis nilai tahunan) didasarkan pada konsep

ekuivalensi di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan

dalam sederetan nilai uang tahunan yang sama besar pada suatu tingkat

pengembalian minimum yang diingikan (minimum attractive rate of return –

MARR) (Raharjo, 2007).

Hasil AW alternatif sama dengan PW dan FW, di mana AW = PW (A/P, i, n)

dan AW = FW (A/F, I, n). Dengan demikian, AW dari setiap alternatif dapat

dihitung juga dari nilai-nilai ekuivalen lainnya (Raharjo, 2007).

Nilai AW alternatif diperoleh dari persamaan:

AW = R – E – CR

Di mana:

R = Revenues (penghasilan atau penghematan ekuivalen tahunan).

E = Expenses (pengeluaran ekuivalen tahunan)

CR = Capital Recovery (pengambilan modal).

Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis

yang akan digunakan bisa berada dalam situasi (Raharjo, 2007):

1. Analisis terhadap alternatif tunggal

2. Usia pakai semua alternatif

3. Usia pakai alternatif

14

Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai AW ≥ 0, maka alternatif tersebut

layak diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu alternatif

yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi di mana alternatif yang ada

bersifat independent, dpilih semua alternatif yang memiliki nilai AW ≥ 0 (Raharjo,

2007).

2.7 Komputer Sebagai Dasar Sistem Informasi Manajemen

Dengan kerumitan dan lingkup pengambilan keputusan manajerial dewasi

ini, data yang dibutuhkan begitu banyak. Sebagian besar organisasi harus

mengandalkan komputer untk memecahkan persoalan atas dasar berbagai

metode. Pada kasus-kasus tertentu, rasio manfaat/biaya mengharuskan

penggunaan komputer karena metode manual tidak dapat diandalkan. Dalam

bentuk yang paling sederhana, sistem informasi manajemen dapat disajikan

melalui sistematika dalam Gambar 2.2 (Levin, 2000).

Gambar 2.2 Sistem proses informasi manajemen

Perhatikan bahwa perubahan dasar dalam sistem proses informasi

manajemen adalah dari data ke informasi. Data mentah masuk ke sistem dan

diubah menjadi output berupah, informasi yang berguna bagi pembuatan

keputusan. Tanpa data yang baik, anda tidak dapat memperoleh keuntungan

maksimum dari pendekatan kuantitatif yang anda gunakan dalam membuat

keputusan (Levin, 2000).

INPUT

Data dianalisis Data disajikan sebagai

informasi untuk membantu

mengambil keputusan

OUTPUT PROSESING

Data dikumpulkan

dan diorganisir

15

Memahami komputer dan penggunaannya dalam sistem informasi

manajemen mudah dilakukan melalui tinjauan relatif atas peranan manusia dan

komputer guna mengetahui bidang fungsi masing-masing, keunggulannya serta

kelemahannya. Kemudian kita simak lebih dalam peranan komputer sebagai

dasar sistem informasi manajemen. Tabel 2.1 memberikan gambaran ringkas

mengenai manusia sebagai pembuatan keputusan dan komputer, serta kekutan

dan kelemahan relatifnya. maka simaklah tinjauan singkat dalam Tabel 2.1

(Levin, 2000).

Tabel 2.1. Manusia sebagai pembuat keputusan dan komputer

Manusia si pembuat keputusan Komputer

Manusia memiliki imajinasi, daya

kreatif, daya penilaian, dan

pengatahuan intuitif.

Manusia dalam membuat keputusan

mampu belajar dari pengalaman.

Manusia tidak selalu akurat;

perilakunya bahkan seiring tidak

konsisten.

Manusia bisa melihat “keseluruhan”

permasalahan, bahkan rincian atau

sub masalahnya secara langsung.

Semua manusia (paling tidak

sebgian besar) pembuatan

keputusan fleksibel; bila markah

Komputer hanya melakukan apa

yang diperintahkan pemrograman.

Komputer taat peraturan, tapi tidak

bisa belajar secara deduktif, kecuali

pada situasi dengan logika paling

sederhana.

Komputer bereaksi secara

konsisten dan mampu

memecahkan masalah elektronik

secara akurat.

Komputer diprogram untuk menaati

serangkaian aturan yang kompleks;

tapi bila situasi berubah, komputer

tidak bisa menyesuaikannya

sendiri.

Komputer fleksibel hanya jika ada

yang memprogramkannya

demikian; jika tidak, reaksinya

16

jalan berubah, mereka bisa

mengubah perilakunya guna

mengoptimalkan diri pada situasi

yang baru.

Sebagian besar manusia

mempunyai ingatan yang panjang,

tapi mereka sering lupa dan kalau

pun ingat tidak lengkap; tapi mereka

bisa memanfaatkan ingatan yang

terbatas itu untuk memecahkan

persoalan

sama saja meskipun markah

jalannya berubah.

Komputer tidak perna lupa; ingatan

mereka untuk hal sekecil apapun

selalu sempurna, serta selalu siap

menghadirknnya kembali

(Sumber: Levin, 2000)

Perangkat komputer

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras (hardware) adalah “nama komputer” untuk seluruh

peralatan elektronik dan mekanik yang membentuk sebuah komputer

(Levin, 2000) .

2. Perangkat lunak (software)

Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi

informasi. Komputer digunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan

memecahkan berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau

pemecah masalah itu adalah perangkat lunak.

Gambaran perangkat lunak didalam sebuah buku teks mungkin

mengambil bentuk berikut: Perangkat lunak adalah (1) Perintah (program

komputer) yang bila di eksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti

yang di inginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan program

memanipulasi informasi secara proporsional, dan (3) Dokumen yang

menggambarkan operasi dan kegunaan program. Tidak ada lagi definisi

17

yang lebih lengkap yang dapat ditawarkan, tetapi kita membutuhkan lebih

dari sekedar definisi formal.

Menurut Presman (2002) mendefinisikan perangkat lunak sebagai

berikut: “Perintah program komputer yang bila di eksekusi memberikan

fungsi dan unjuk kerja seperti yang di inginkan.”

Menurut Daulay (2007) mendefinisikan perangkat lunak sebagai

berikut: “Berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua

intruksi yang mengarah pada sistem komputer. Perangkat lunak

menjembatani interaksi user dengan computer yang hanya memahami

bahasa mesin.”

2.8 MATLAB

Matlab (Matrik Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan

komputasi numerik, yang merupakan suatu bahasa pemrograman matematika

lanjutan yang di bentuk dengan dasar pemikiran dengan menggunakan sifat dan

bentuk matriks (Arhami & Desiani, 2005). Kegunaan Matlab secara umum adalah

untuk:

1. Matematika dan Komputasi

2. Pengembangan Algoritma

3. Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype

4. Analisis data, eksplorasi, dan visualisasi

5. Pembuatan aplikasi, termasuk pembuatan antarmuka grafis.

Matlab adalah sistem interaktif dengan elemen dasar basis data array yang

dimensinya tidak perlu dinyatakan secara khusus. Hal ini di gunakan untuk

memecahkan banyak masalah perhitungan teknis, khususnya yang melibatkan

matriks dan vector (Hanselman & Littlefield, 1997)

18

Lembar kerja Matlab bukanlah merupakan suatu file yang dapat disimpan

apalagi dibuka untuk waktu yang lain. Perintah-perintah dan data-data yang

diketikkan pada promt command line tidak dapat diedit dan hanya disimpan

sementara waktu itu saja, yaitu selama memori penyimpanan tidak dihapus atau

program dimatikan (Rahmawati, 2007).

Matlab dapat menunjukkan hasil perhitungan dalam bentuk grafik dan

dapat dirancang sesuai keinginan kita menggunakan GUI yang kita buat sendiri.

Secara default, Matlab terdiri (Away, 2010):

Gambar 2.4. Tampilan awal Matlab (Sumber: Aplikasi Matlab 2013)

Command window yang merupakan tempat dimana kita menuliskan fungsi

yang kita inginkan. Command history untuk melihat dan menggunakan kembali

fungsi-fungsi sebelumnya. Workspace yang berisi variabel yang kita gunakan

dan untuk membuat variabel baru dalam Matlab. Current directory menunjukkan

folder-folder yang berisi file Matlab yang sedang berjalan (Away, 2010).

Matlab juga memiliki GUI seperti Visual Basic atau bahasa pemrograman

visual lainnya. Prinsipnya pun sama, untuk memudahkan pemahaman GUI

berikut adalah tahap pembuatan GUI:

19

1. Pada layar utama Matlab, pilih File New GUI. Pilih ”Blank GUI” dan

tekan OK.

2. Terdapat banyak pilihan obyek yang dapat kita gunakan pada toolbox

sebelah kiri (pushbutton, edit text, axes, radiobutton, dll). Drag and drop

axes, dua buah pushbutton, dua buah edit text dan dua buah static text.

Sesuaikan ukurannya hingga nampak seperti tampilan layar berikut ini:

Gambar 2.5. Tampilan GUI (Sumber: Aplikasi Matlab 2013)

3. Jika kita mengklik ganda salah satu dari obyek-obyek tersebut, akan

tertampil property inspector yang berisi macam-macam properti dari obyek

tersebut yang dapat kita ubah.

4. Save file GUI dengan sembarang nama, kemudian klik kanan pushbutton

GO, pilih view callbacks callback.

5. Ketik listing di bawah ini pada callback.

6. Ulangi langkah 4 pada tombol exit, ketikkan close pada callback-nya,

program selesai. Kemudian coba jalankan program

Kendala pada GUI Matlab ialah setiap variabel yang berada pada sebuah

callback tak dapat diakses oleh callback lain. Dengan kata lain semua variabel

20

adalah local variable. Untuk itu, pada beberapa kasus kita perlu mengubah local

variable ini menjadi global variabel.