bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id...2. agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi...

17
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Prosedur 2.1.1. Pengertian Prosedur Menurut Moekijat dalam Nuraida (2008:35) Prosedur adalah urutan langkah- langkah atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Dengan demikian Nuraida (2008:35) menyimpulkan bahwa prosedur merupakan metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas-aktivitas yang akan datang, urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu, dan pedoman untuk bertindak. Sedangkan menurut Maryati (2008:43) Prosedur adalah rangkaian dari tahapan- tahapan atau urut-urutan dari langkah-langkah yang saling terkait dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk mengendalikan pelaksanaan kerja agar efisiensi perusahaan tercapai dengan baik di butuhkan sebuah petunjuk tentang prosedur kerja. 2.1.2. Tahapan Penulisan Prosedur Menurut Nuraida (2008:45) ada beberapa tahapan yang harus dilalui, antara lain:

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Prosedur

2.1.1. Pengertian Prosedur

Menurut Moekijat dalam Nuraida (2008:35) Prosedur adalah urutan langkah-

langkah atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut

dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya,

bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.

Dengan demikian Nuraida (2008:35) menyimpulkan bahwa prosedur merupakan

metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas-aktivitas yang akan

datang, urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu, dan pedoman untuk

bertindak.

Sedangkan menurut Maryati (2008:43) Prosedur adalah rangkaian dari tahapan-

tahapan atau urut-urutan dari langkah-langkah yang saling terkait dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk mengendalikan pelaksanaan kerja agar

efisiensi perusahaan tercapai dengan baik di butuhkan sebuah petunjuk tentang

prosedur kerja.

2.1.2. Tahapan Penulisan Prosedur

Menurut Nuraida (2008:45) ada beberapa tahapan yang harus dilalui, antara

lain:

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

10

1. Identifikasi terhadap pekerjaan atau operasi yang akan dikerjakan dan dianalisis

dengan sistem yang ada

2. Menyelaraskan logika prosedur yang akan dibuat dengan seluruh prosedur yang

ada di perusahaan

3. Membuat urutan langkah yang paling cocok dan logis, yaitu:

a. Hindarkan penulisan panjang lebar

b. Tiap langkah hendaknya dibuat ke arah penyelesaian pekerjaan

c. Hindarkan keterlambatan, pengulangan, dan back tracking. Dengan demikian,

pegawai harus kembali ke tahap awal prosedur apabila terjadi hambatan pada

saat melaksanakan suatu prosedur

d. Duplikasi dokumen minimum, artinya dokumen jangan sampai diberikan

kepada orang yang tidak membutuhkan sehingga menimbulkan

ketidakefisienan

e. Cantumkan dengan jelas, siapa yang terlibat sebagai penanggung jawab pada

setiap kegiatan dalam prosedur tersebut dan sesuaikan dengan kemampuan

individu.

2.2. Standar Operasional Prosedur

2.2.1. Pengertian Standar Operasional Prosedur

Menurut Hartatik (2014:35) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah satu set

instruksi tertulis yang digunakan untuk kegiatan rutin atau aktivitas yang berulang

kali dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Bagi dunia kerja, SOP atau

Standar Operasional Prosedur adalah petunjuk bagi pegawai untuk melaksanakan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

11

pekerjaan sesuatu dengan standar yang telah ditetapkan. Bagi akademisi, Standar

Operasional Prosedur merupakan salah satu materi yang diberikan dosen kepada

mahasiswa untuk dipelajari. Istilah SOP terkadang dalam pemahamannya berbeda-

beda. Ada yang mengartikan SOP sebagai instruksi kerja, petunjuk pelaksanaan

pekerjaan, petunjuk teknis, prosedur kerja, prosedur standar operasi, pedoman, dan

lain-lain. Namun pada prinsipnya, SOP merupakan sebuah acuan kerja yang baku

yang bisa atau dapat mempermudah pelaksanaan pekerjaan serta mempermudah

dalam mengontrol dan mengendalikan kegiatan operasional.

Menurut internasional of standards (ISO) 9001 dalam Hartatik (2014:36) tentang

manajemen mutu, SOP merupakan nyawa dari sistem manajemen tersebut dan

biasanya diistilahkan dengan dokumen level dua. SOP dalam sistem manajemen SOP

disebut sebagai pedoman, prosedur, dan instruksi kerja. Disebut pedoman karena

SOP dapat menjelaskan suatu kebijakan manajemen dari sebuah perusahaan terkait

penerapan suatu sistem manajemen.

Sedangkan SOP disebut prosedur karena menjelaskan aturan atau instruksi yang

berlaku umum untuk semua bagian di dalam sebuah organisasi atau perusahaan serta

menjelaskan alur kerja yang melibatkan beberapa bagian atau fungsi di dalam sebuah

organisasi atau perusahaan. Sementara, SOP disebut instruksi/standar/petunjuk

karena berisi aturan atau langkah-langkah untuk melakukan suatu aktivitas tertentu

yang spesifik. Jadi, SOP dibuat untuk menyederhanakan proses kerja supaya

memberikan hasil yang optimal namun tetap efisien.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

12

2.2.2. Tujuan Dibuatnya Standar Operasional Prosedur

Menurut Hartatik (2014:37) Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi

pedoman bagi para pelaksana pekerjaan dalam sebuah organisasi, termasuk dalam

dunia bisnis. Dengan begitu, SOP dibuat untuk para pelaksana para pekerjaan yang

bisa berarti para karyawan, seperti resepsionis, staf administrasi di kantor, manajer

dan lain-lain. Oleh karena itu, SOP dibuat dengan tujuan utama agar para pelaksana

kerja yang jelas. SOP membuat para pelaksana bekerja secara konsisten dalam setiap

pekerjaannya sehari-hari, dan yang terpenting adalah mengetahui secara jelas peran

dan tanggung jawabnya sebagai pelaksana pekerjaan. Hal ini dikarenakan di dalam

SOP sudah memuat dengan jelas alur tugas masing-masing.

Dengan dibuatnya SOP yang baku, maka tugas atau pekerjaan karyawan akan

lebih lancar. Di sisi lain, ketika ada kasus penyelewengan atau penyalahgunaan

wewenang, SOP ini juga bisa dijadikan sebagai dasar hukum yang kuat untuk

mengambil tindakan. Salinan SOP harus mudah diakses untuk referensi di area kerja

dari masing-masing fungsi dan bagian, baik dalam bentuk hard copy maupun soft

copy (format elektronik) agar pelaksana kerja benar-benar menjalankan aktivitas

pekerjaan sesuai dengan yang sudah ditentukan. Dengan demikian, organisasi mampu

mempertahankan kontrol kualitas serta proses penjaminan kualitas dan memastikan

kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku.

Berikut ini tujuan dibuatnya standar operasional prosedur (SOP) menurut

Hartatik (2014:38) sebagai berikut:

1. Agar karyawan atau pegawai dapat menjaga tingkat kinerja yang konsisten pada

unit kerjanya masing-masing

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

13

2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi

3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari karyawan atau

pegawai terkait

4. Melindungi organisasi atau unit kerja dan karyawn atau pegawai dari malpraktek

atau kesalahan administrasi lain.

5. Untuk menghindar kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.

2.2.3. Prinsip Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Menurut Muhaimin Iskandar dalam Hartatik (2014:44) dalam penyusunan

standar operasional prosedur, semua prosedur yang dijadikan standar harus

memenuhi prinsip-prinsip, sebagai berikut:

1. Kemudahan dan kejelasan

Harus dapat mudah dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai, bahkan

pegawai baru pun dapat melaksanakan tugasnya.

2. Efisiensi dan efektivitas

Merupakan prosedur yang paling efisien dan efektif dalam proses pelaksanaan

tugas.

3. Keselarasan dengan prosedur standar lain yang terkait.

Harus selaras dengan prosedur standar lain yang terkait.

4. Keterukuran

Output dari segala prosedur yang distandarkan mengandung standar kualitas

(mutu) tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

14

5. Dinamis

Harus cepat dapat diselesaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan

yang berkembang dalam peneyelenggaraan pemerintahan.

6. Berorientasi pada pihak yang dilayani

Harus mempertimbangkan kebutuhan pihak yang dilayani, sehingga dapat

memberikan kepuasan pengguna.

7. Kepatuhan hukum

Harus memenuhi ketentuan dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku.

2.3. Administrasi

2.3.1. Pengertian Administrasi

Menurut Siagian (2006:2) Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama

antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan menurut Dewi (2011:2) Administrasi dari segi etimologis,

administrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu administrare yang berarti melayani,

membantu. Sedangkan dalam bahasa Inggris, menggunakan istilah administration

yang sebenarnya dari kata Ad (insentif) dan ministrare (to serve) yang berarti

melayani. Jadi administrasi menurut Dewi (2011:2) memiliki arti yaitu melayani

dengan baik.

Menurut Dewi (2011:2) Administrasi dibagi menjadi dua yaitu, sebagai berikut:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

15

1. Administrasi dalam arti sempit

Menurut Dewi (2011:3) Secara sempit, administrasi berasal dari kata administratie

(bahasa Belanda) yang diartikan sebagai pekerjaan tulis menulis atau ketatausahaan

atau kesekretarisan. Pekerjaan ini berkaitan dengan kegiatan menerima, mencatat,

menghimpun, mengolah, menggandakan, mengirim, menyimpan, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Van der Schroeff dalam Dewi (2011:3) mengemukakan

bahwa “Administrasi merupakan seluruh himpunan catatan-catatan mengenai

perusahaan dan peristiwa-peristiwa perusahaan untuk keperluan pimpinan dan

penyelenggaraan perusahaan”.

2. Administrasi dalam arti luas

Menurut Dewi (2011:4) Secara luas, administrasi merupakan proses kerjasama

beberapa individu dengan cara yang efisien dalam mencapai tujuan sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut administrasi dipandang dari 3 sudut pengertian, antara lain:

a. Sudut Proses

Administrasi merupakan proses kegiatan pemikiran, penentuan tujuan, sampai

pelaksanaan kerja hingga akhirnya tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.

b. Sudut Fungsi

Administrasi merupakan kegiatan yang dilakukan sekelompok individu maupun

individu itu sendiri, sesuai dengan fungsi yang telah dilimpahkan untuk mencapai

tujuan yang ditentukan sebelumnya.

c. Sudut Institusional

Administrasi merupakan personil-personil baik individu maupun sekelompok

individu yang menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

16

sebelumnya. Personil-personil yang ada pada institusional antara lain

Administrator, Manajer, Staf/Asisten, dan Worker.

Sedangkan menurut Siagian dalam Dewi (2011:7) mengemukakan bahwa

“Administrasi dalam arti luas yaitu keseluruhan proses kerjasama antara dua orang

manusia atau lebih didasarkan rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang

ditentukan sebelumnya”.

2.3.2. Unsur-unsur Administrasi

Menurut Dewi (2011:10) Dalam kegiatan administrasi terdapat 8 unsur yang

saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya, sebagai berikut:

1. Organisasi

Kegiatan mengelompokan dan menyusun kerangka kerja, jalinan hubungan

kerjasama di antara para pekerja dalam suatu wadah bagi segenap usaha mencapai

tujuan tertentu. Organisasi memiliki unsur-unsur pokok yang menyebabkan

timbulnya organisasi, antara lain:

a. Adanya pembagian tugas

b. Adanya kerjasama

c. Adanya tujuan yang telah ditentukan

2. Manajemen

Kegiatan yang berfungsi merencanakan, mengorganisasikan, membina

membimbing, menggerakkan, dan mengawasi sekelompok orang, serta

mengerahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan usaha kerjasama yang telah

ditentukan dapat tercapai dengan baik.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

17

3. Komunikasi

Kegiatan menyampaikan berita, pemberian ide, dan gagasan dari seseorang kepada

orang lain, yang bersifat timbal-balik antara pimpinan dengan pimpinan dengan

bawahan, baik secara formal maupun nonformal mewujudkan usaha kerjasama.

4. Informasi

Kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, menyebarkan, dan

menyimpan berbagai keterangan obyektif yang diperlukan dalam usaha kerjasama.

5. Personalia

Kegiatan mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja yang diperlukan dalam

usaha kerjasama.

6. Keuangan

Kegiatan mengatur, dan mengolah penggunaan segi pembiayaan sekaligus

pertanggung jawaban keuangan dalam usaha kerjasama.

7. Perbekalan

Kegiatan merencanakan, mengurus, dan mengatur penggunaan peralatan keperluan

kerja dalam usaha kerjasama. Mengurus perlengkapan ini penting agar tidak

menimbulkan pemborosan.

8. Humas

Kegiatan menciptakan hubungan dan dukungan yang baik dari lingkungan

masyarakat sekitarnya terhadap usaha kerjasama perusahaan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

18

2.3.3. Fungsi Administrasi

Menurut Siagian (2006:83) telah diketahui bahwa pada dasarnya administrasi

berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi dan merumuskan kebijakan umum.

Keberhasilan yang telah dicapai ialah bahwa pada dasarnya keseluruhan fungsi

administrasi itu dibagi menjadi dua klasifikasi, sebagai berikut:

1. Fungsi Organik

Yang dimaksud fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan

oleh administrasi. Ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi itu akan

mengakibatkan lambat atau cepat matinya organisasi.

2. Fungsi Pelengkap

Yang dimaksud dengan fungsi pelengkap ialah semua fungsi yang meskipun tidak

mutlak dijalankan oleh organisasi, sebaiknya dilaksanakan juga dengan baik

karena pelaksanaan fungsi itu akan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan

kegiatan, memperlancar usaha pencapaian tujuan dengan efisiensi, ekonomis, dan

efektif.

2.3.4. Administrasi sebagai Ilmu

Menurut Makmur (2008:7) Ilmu sebagai objek kajian administrasi sepatutnya

mengkuti alur pemikiran manusia, yang pendekatannya dilakukan secara radikal,

menyeluruh, rasional, dan objektif. Dalam bukunya Makmur (2008:7) menambahkan

bahwa hakikat perkembangan administrasi sebagai salah satu cabang ilmu

pengetahuan yang dapat membentuk pola pikir manusia, sebagai berikut:

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

19

1. Upaya spekulatif dalam menciptakan pandangan yang sistematis mengenai seluruh

realita penalaran ilmu administrasi.

2. Melukiskan hakikat realita awal dan akhir perkembangan ilmu administrasi yang

berada dalam pemikiran manusia.

3. Menentukan batas-batas, jangkauan, dan keabsahan, serta nilai-nilai dasar ilmu

administrasi dalam realita kehidupan manusia.

4. Penyelidikan secara kritis atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh berbagai

ilmuwan, baik secara empirikal maupun secara transidental terhadap ilmu

administrasi.

5. Disiplin ilmu yang dapat mengantar para ilmuwan administrasi untuk berfikir

secara kritis, rasional, objektif, efisiensi, dan efektif.

Menurut Makmur (2008:7) Berfikir dengan nilai normatif ilmu administrasi

merupakan suatu kajian yang mendalam di alam nalar manusia yang dapat menembus

cakrawala dunia, ditandai dengan gerak langkah rasionalitas di bidang filsafat ilmu

administrasi, sebagai berikut:

1. Ontologis

Nilai dasar pemikiran manusia yang menggambarkan tentang kebenaran dasar

(apriori), berakar dari pangkal pikir yang dikandung oleh ilmu administrasi itu

sendiri. Kebenaran ilmu administrasi lahir dari pangkal pikir manusia yang

menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kejujuran.

2. Epistemologis

Perkembangan ilmu administrasi dalam pemikiran manusia terhadap rasionalitas

pandangan yang bercakrawala dan tidak dapat dijangkau sampai batas akhir.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

20

Dalam proses ilmuwan administrasi yang satu dengan ilmuwan administrasi

lainnya saling memperlihatkan idealisme dan egoismenya, mengakibatkan

pergeseran makna semakin melebar dan semakin jauh pula hakikat awalnya.

3. Aksiologis

Ilmu administrasi akan memberikan makna yang yang hakiki apabila dapat

dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga memberi

kemudahan dan kelayakan berfikir serta bertindak bagi manusia yang mendalami

ilmu administrasi.

2.4. Penggajian

2.4.1. Pengertian Penggajian

Menurut Hariandja (2007:245) Penggajian atau gaji merupakan balas jasa dalam

bentuk uang yang diterima pegawai sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai

seorang pegawai yang memberikan sumbangan dalam mencapai tujuan organisasi.

Atau, dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari

keanggotaannya dalam sebuah organisasi.

Menurut Mulyadi (2007:377) Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa

yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan seperti manajer.

Dengan demikian, gaji pegawai merupakan salah satu jenis balas jasa yang diberikan

kepada seseorang pegawai secara periodik (biasanya sekali sebulan). Hal senada juga

dikemukakan oleh Dessler dalam Samsudin (2006:189) bahwa: ”Gaji adalah sesuatu

yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada pegawai atau karyawan”.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

21

Lebih lanjut Dessler dalam Samsudin (2006:189) menjelaskan sebagai berikut:

“Bahwa sistem pembayaran dapat dibedakan berdasarkan waktu kinerja, yaitu

pembayaran yang dilakukan atas dasar lamanya bekerja, contohnya per jam, hari,

minggu, bulan, dan sebagainya, dan pembayaran berdasarkan pada hasil kinerja, yaitu

pembayaran gaji yang didasarkan pada hasil akhir pada proses kinerja.

Berdasarkan uraian tersebut di atas terdapat hal yang dapat dikolaborasi bahwa

gaji yang diterimakan kepada karyawan filosofinya adalah balas jasa yang diberikan

kepada karyawan sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam

bentuk uang. Jadi gaji di sini terikat langsung dengan kinerja sebagai upaya

meningkatkan ketenangan serta kepuasan kerja karyawan.

2.4.2. Gaji Sebagai Bagian dari Kompensasi

Kompensasi merupakan imbalan yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa

yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya. Mereka menyumbangkan apa yang

menurut mereka berharga, baik tenaga maupun pengetahuan yang dimiliki.

Kompensasi dapat diterima dalam bentuk finansial dengan sistem pembayaran secara

langsung (direct payment) yang berupa gaji pokok (base payment): upah, gaji, dan

kompensasi variabel: insentif, dan bonus.

Kompensasi langsung dapat berupa gaji pokok (termasuk pembayaran aplusan,

dan premi), dan pembayaran berdasarkan kinerja (berupa bagian saham, bonus,

pembayaran tunjangan, dan pembayaran insentif). Tujuan utama pemberian

kompensasi yaitu untuk menarik pegawai yang berkualitas, mempertahankan

pegawai, memotivasi kinerja, membangun komitmen karyawan, dan satu hal yang

sering kali terlupakan adalah mendorong peningkatan pengetahuan dan keterampilan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

22

karyawan dalam upaya meningkatkan kompetensi organisasi secara keseluruhan.

Sehingga, kompensasi dapat juga dilihat sebagai salah satu aspek pengembangan

sumber daya manusia.

2.4.3. Tujuan Pemberian Gaji

Menurut Bangun (2012:259) berikut ini disampaikan betapa pentingnya tujuan

dalam pemberian gaji pada karyawan yaitu:

1. Mendapatkan Karyawan yang Cakap

Dengan semakin berkembangnya industri, terlihat semakin dibutuhkannya sumber

daya manusia yang memiliki kecakapan di atas rata-rata, sama dengan kebutuhan

organisasi lain. Kebanyakan organisasi mengalami kesulitan untuk memperoleh

sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan karena jumlah penawaran

yang semakin kecil. Organisasi-organisasi akan bersaing untuk mendapatkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu pilihan bagi kebanyakan organisasi

adalah menawarkan fasilitas gaji yang menarik.

2. Mempertahankan karyawan yang ada

Pada umumnya, setiap orang akan menginginkan untuk memperoleh

kesejahteraan, kebutuhan ini dapat diperoleh dari organisasi tempatnya bekerja.

Tidak sedikit suatu organisasi merekrut sumber daya manusianya dari organisasi

lain, dengan pertimbangan karyawan tersebut sudah memiliki kualitas kerja yang

baik. Untuk mengatasi itu, organisasi tentu akan mempertahankan atau

memperbaiki sistem gaji agar menarik bagi karyawannya. Sistem administrasi gaji

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

23

yang menarik akan dapat mempertahankan sumber daya manusia yang dimiliki

sekarang.

3. Meningkatkan produktivitas

Program penggajian yang menarik akan dapat memotivasi dan kepuasan karyawan

untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas merupakan suatu variabel

dependen yang dicari faktor pengaruhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

gaji mempunyai pengaruh yang sangat berarti terhadap produktivitas.

4. Memperoleh keunggulan kompetitif

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang memiliki

kontribusi penting dalam organisasi. Sebagian besar biaya yang dikeluarkan untuk

kebutuhan usaha dialokasikan pada biaya sumber daya manusia. Karena besarnya

biaya ini, sebagai pilihan yang dilakukan organisasi adalah menggunakan

komputer atau mesin-mesin atau pindah ke daerah yang tenaga kerjanya lebih

murah.

5. Aturan hukum

Berkaitan dengan aturan hukum, organisasi atau perusahaan harus menyesuaikan

gaji sesuai dengan peraturan yang berlaku secara nasional dan daerah. Organisasi

di tuntut agar taat atas aturan yang berkaitan dengan gaji karena menyangkut

kebutuhan hidup orang-orang dalam suatu negara atau daerah tertentu. Setiap

organisasi diharuskan membayar gaji tenaga kerjanya sesuai dengan upah

minumum yang ditetapkan setiap pemerintah daerahnya (tertuang dalam Undang-

undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003). Sesuai acuan yang digunakan untuk

menetapkan upah pada batas minimal adalah kebutuhan hidup layak, yang setiap

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

24

daerah berbeda sesuai dengan tingkat harga yang berlaku pada suatu daerah

tertentu.

6. Sasaran strategi

Banyak perusahaan dalam menjalankan usahanya menginginkan yang terbaik

dalam industrinya. Untuk dapat bersaing, organisasi membutuhkan tenaga-tenaga

yang memiliki gaji yang tinggi. Dapat diketahui bahwa untuk memperoleh tenaga-

tenaga yang berkualitas baik harus mengeluarkan biaya yang besar pula. Suatu

strategi yang hampir setiap organisasi melakukan kebijakan yang sama adalah

memperbaiki sistem keadministrasian penggajiannya.

2.4.4. Langkah-langkah Dalam Penentuan Gaji

Menurut Hariandja (2007:247) Arti penting gaji sebagaimana menghendaki

penentuan harus dilakukan dengan baik agar fungsional sebagai alat untuk

memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitasnya. Oleh karena itu, untuk

mengusahakan adanya produktivitas kerja karyawan, organisasi atau perusahaan

dapat melakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis jabatan/tugas

Menganalisis jabatan/tugas sebagaimana telah dijelaskan merupakan kegiatan

untuk mencari informasi tentang tugas-tugas yang dilakukan, dan persyaratan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut supaya berhasil untuk

mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas, dan standar unjuk kerja.

Pencapaian tujuan perusahaan yang telah dirancang di dalam perencanaan kegiatan

sangat tergantung pada kemampuan tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung

25

atau tugas-tugas yang merupakan tanggung jawab masing-masing. Dengan

demikian, jabatan atau tugas merupakan peranan penting bagi karyawan baik

secara individu ataupun perusahaan.

2. Mengevaluasi jabatan/tugas

Mengevaluasi jabatan/tugas adalah proses sistematis untuk menentukan nilai

relatif dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain. Banyak organisasi

menggunakan evaluasi pekerjaan untuk tujuan, mengidentifikasi pekerjaan,

menghilangkan ketidakadilan dalam pembayaran, dan mengembangkan tingkatan

nilai pekerjaan sebagai dasar untuk menentukan upah dan gaji setiap pekerjaan.

3. Melakukan survei gaji

Dalam melakukan survei gaji organisasi atau perusahaan tentunya akan

menggunakan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang gaji seorang

karyawan, selain mengikuti peraturan itu, suatu perusahaan atau organisasi

tentunya akan melakukan survei gaji yang biasanya dibayarkan kepada karyawan

dengan melihat tarif gaji atau upah minimum yang dibayarkan oleh perusahaan

atau organisasi.

4. Menentukan tingkat gaji

Suatu perusahaan atau organisasi biasanya selalu menentukan tingkat gaji para

karyawan dalam membayarkan gajinya. Tingkat yang paling tinggi akan

mendapatkan gaji yang tinggi pula, karena dengan tugas dan tanggung jawabnya

yang besar terhadap pekerjaannya. Begitu juga sebaliknya, tingkat yang paling

rendah akan mendapatkan gaji yang rendah pula, biasanya ini terjadi karena pada

karyawan baru.