3.4. proses kerja camera person - repository.bsi.ac.id

48
147 3.4. Proses Kerja Camera Person Proses kerja camera person atau bisa disebut juga sebagai piñata gambar, piñata kamera dan sebagainya adalah melakukan pengambilan gambar berdasarkan naskah dan mengoperasikan kamera untuk merekam gambar atau video, maupun media penyimpanan komputer serta seorang yang bekerja berdasarkan perintah dari sutradara. Penata kamera adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam proses perekaman atau pengambilan gambar dalam pembuatan sebuah program acara. Seorang penata kamera juga dituntut untuk mampu menghadirkan cerita yang menarik, mempesona dan menyentuh emosi penonton melalui gambar demi gambar yang direkamnya di dalam kamera. Di dalam tim produksi, penata kemera memimpin departemen kamera.Seorang penata kamera tidak hanya dituntut menghasilkan gambar yang baik, tapi seorang penata kamera juga harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gambar yang di inginkan. Menurut Mabruri (2018:151) “cameraman adalah orang yang bertugas mengambil seluruh kebutuhan gambar berdasarkan naskah (blue print) yang telah diterjemahkan kedalam bahasa visual.” Camera melakukan tugas sesuai dengan naskah/konsep yang sudah ditentukan dalam proses pra produksi, produksi dan paska produksi. Penulis sebagai camera person menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan serta mengoperasikan kamera lalu menyerahkan hasil rekaman pada editor. Dalam menjalankan tugasnya, penata kamera melakukan pengenalan properti yang akan digunakan serta melakukan pengambilan gambar sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan atau sesuai dengan perintah dari sutradara.

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

147

3.4. Proses Kerja Camera Person

Proses kerja camera person atau bisa disebut juga sebagai piñata gambar,

piñata kamera dan sebagainya adalah melakukan pengambilan gambar

berdasarkan naskah dan mengoperasikan kamera untuk merekam gambar atau

video, maupun media penyimpanan komputer serta seorang yang bekerja

berdasarkan perintah dari sutradara.

Penata kamera adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam proses

perekaman atau pengambilan gambar dalam pembuatan sebuah program acara.

Seorang penata kamera juga dituntut untuk mampu menghadirkan cerita yang

menarik, mempesona dan menyentuh emosi penonton melalui gambar demi

gambar yang direkamnya di dalam kamera. Di dalam tim produksi, penata kemera

memimpin departemen kamera.Seorang penata kamera tidak hanya dituntut

menghasilkan gambar yang baik, tapi seorang penata kamera juga harus

memahami motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan gambar yang di inginkan.

Menurut Mabruri (2018:151) “cameraman adalah orang yang bertugas

mengambil seluruh kebutuhan gambar berdasarkan naskah (blue print) yang telah

diterjemahkan kedalam bahasa visual.”

Camera melakukan tugas sesuai dengan naskah/konsep yang sudah

ditentukan dalam proses pra produksi, produksi dan paska produksi. Penulis

sebagai camera person menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan serta

mengoperasikan kamera lalu menyerahkan hasil rekaman pada editor. Dalam

menjalankan tugasnya, penata kamera melakukan pengenalan properti yang akan

digunakan serta melakukan pengambilan gambar sesuai dengan konsep yang telah

ditetapkan atau sesuai dengan perintah dari sutradara.

Page 2: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

148

3.4.1. Pra Produksi

Dalam proses pra produksi merupakan tahapan yang menentukan sebuah hasil

gambar yang baik.

Menurut Nugroho (2014:24) memberikan batasan bahwa “Kamera berlaku

sebagai mata penonton yang “dilibatkan” ke dalam adegan”.

Saat pra produksi seorang kameramen menentukan pengambilan gambar

dengan semua aspek teknik dari segi sudut pengambilan gambar, shoot size,

blocking camera, sampai pergerakan gambar. Dan dalam tahapan ini penata kamera

sebagai penulis harus menyiapkan beberapa persiapan teknis maupun non teknis.

Dengan terjalannya semua ini diharapkan proses pengambilan gambar dapat

berjalan dengan baik dalam membuat keputusan teknis dan kreatif.

Pada tahap ini, penata kamera akan melakukan beberapa pekerjaan yang

bersifat teknis maupun non teknis meliputi, mempersiapkan fasilitas yang aan

mendukung jalannya proses produksi (pemilihan kamera, peralatan penunjang,

memilih lensa, dll)

Penata kamera mempelajari semua naskah dan direct treatment yang sudah

disetujui serta mengimplementasikan naskah ke dalam sebuah bentuk dan gerak

serta tata letak kamera melalui floorplan kamera. Seorang penata kamera juga harus

menguasai macam – macam jenis kamera agar sesuai dengan kualitas gambar

yang akan dipakai untuk proses produksi. Seorang penata kamera juga harus

memahami betul teknik dan segi pengambilan gambar baik shot size, angle, dan

movement kamera. Penata kamera juga akan melakukan diskusi tentang

ilustrasi pengambilan gambar yang akan diambil dalam segi floorplan dengan

sutradara televisi. Dalam tahap ini penata kamera juga harus memperhitungkan

perlengkapan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan program televisi non

Page 3: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

149

drama ini agar tidak ada kesalahan pahaman antara naskah cerita dan pengambilan

gambar yang sudah ditentukan oleh pihak sutradara televisi, penulis naskah dan

penata kamera.

3.4.2. Produksi

Lancarnya proses tahapan produksi tercermin dari desain produksi yang

dibuat pada pra produksi. Biasanya semakin detail desain produksi yang dibuat akan

semakin mempermudah tim untuk melakukan produksi. Desain produksi diibaratkan

menjadi peta bagi seseorang yang melakukan perjalanan pada daerah yang baru

dilaluinya. Bentuk kongret pra produksi adalah desain produksi. Desain a kan

menjadi awal lankah dari dimulainya fase produksi. (Supriyadi,dkk.2014:90)

Single camera sebelum melakukan pengambilan gambar cameraman diminta

oleh sutradara untuk membuat komposisi serta angle tertentu sedangkan pada

produksi multi camera, program director bisa minta komposisi tertentu pada saat

pengambilan gambar berlangsung. Pada proses produksi sebagai penata kamera

harus mampu dan siap untuk melakukan pengambilan gambar yang tentunya telah

dikordinasikan bersama sutradara. Selain hal di atas, pada proses produksi

seorang penata kamera juga bertugas dalam pengambilan gambar, serta

pengambilan stock shoot dan angle-angle yang telah dikordinasikan bersama

sutradara. Pada proses produksi penulis mampu mempunyai imajinasi visualisasi

terhadap gambar yang diambil tentunya sesuai dengan konsep yang sudah di

sepakati bersama sutradara atau tim. Adapun kendala-kendala yang dihadapi erat

hubungannya untuk kualitas gambar secara visual, oleh karena itu penata kamera

harus mempunyai daya imajinasi secara visual demi sebuah gambar yang

berkualitas.

Page 4: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

150

Segala perencanaan yang telah dipersiapkan dalam tahap pra produksi,

akan direlasasikan pada tahap produksi. Seorang penata kamera akan dibantu oleh

sutradara atau pengarah acara untuk menerjemahkan bahasa tulisan kedalam

bahasa visual. Karena setiap gambar yang dihasilkan oleh kameraman sangat

penting terhadap pesan dna informasi apa yang akan disampaikan kepada penonton.

Dalam tahap ini seorang penata kamera biasanya memiliki asisten kamera

untuk menjaga kondisi kamera agar tetap bisa di gunakan selama berlangsungnya

proses produksi, tapi tidak semua penata kamera memiliki asisten pada saat

produksi. Contohnya pada tahap produksi kali ini penulis sebagai penata kamera

tidak memiliki seorang asisten, walaupun tidak memiliki seorang asisten kamera

tetap harus ada yang membantu penata kamera dalam hal menjaga kondisi kamera

dan membantu dalam proses merekam gambar. Adapun pada tahap ini posisi asisten

kamera di isi oleh seorang editor untuk membantu kerja dari penata kamera.

Setiap gambar yang dihasilkan sangat penting terhadap pesan dan

informasi apa yang akan disampaikan kepada penonton. Penentuan jenis shot size,

angle, dan movement pada tahap pra produksi tentunya juga akan mempengaruhi

pesan dan informasi yang akan diberikan nantinya pada saat produksi.

Proses pengambilan gambar di lapangan atau shooting, pada tahap ini

penata kamera menghasilkan sebuah gambar sesuai dengan permintaan sutradara

televisi dengan menggabungkan antara skill yang dimiliki dengan teknologi.

Tentunya dengan arahan dari seorang sutradara televisi tentang rencana visual

yang akan dibuat. Secara sistematis rencana ini dibuat kedalam direct treatment.

Dengan direct treatment memudahkan semua elemen kru dalam bekerja nantinya.

Sutradara televisi mendiskusikan shot – shot seperti apakah yang harus dibuat.

Penata kamera dalam hal ini harus mengoperasikan kamera untuk Shooting live

Page 5: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

151

atau taping program, baik indoor maupun outdoor . Penata kamera juga

memberikan saran ke sutradara televisi untuk pengambilan gambar terbaik serta

bertanggung jawab untuk pemeliharaan kamera.

3.4.3. Pasca Produksi

Pada pasca produksi penulis harus membantu dalam hal penyunting gambar

dan bertanggung jawab atas karya yang di hasilkan saat produksi tujuan untuk

mempermudah seorang Editor untuk memproses hasil akhir. Menurut Nugroho

(2014: 101). “Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada tahapan

terakhir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa

kamera.”

Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang

sudah dilaksanakan sebelumnya, kesalahan pada waktu shooting sebagian mungkin

diselesaikan pada tahap ini. Untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah

pengambilan gambar, penulis membuat camera report yang berisi tentang semua

keterangan camera report lengkap dengan keterangannya agar memudahkan

seorang editor dalam penyuntingan gambar. Penata kamera juga ikut melakukan

penyuntingan suara maupun gambar selain itu membantu mengevaluasian program

yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat

kekurangan.

Walaupun tidak banyak hal yang di lakukan oleh penata kamera dalam tahap

ini, seorang penata kamera juga melakukan beberapa hal penting. Setelah

pengambilan gambar penata kamera membuat camera report yang berisi tentang

semua keterangan camera report lengkap dengan time code atau keterangan

waktu. Camera report adalah catatan yang disalin ke dalam kertas kerja penata

kamera yang biasanya berbentuk kolom atau tabel dan berisikan adegan, ukuran

Page 6: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

152

gambar, perintah untuk gambar yang baik atau tidak. Penata kamera juga

melakukan pengepakan kamera set kembali untuk transportasi bila shooting

sudah selesai. Penulis selaku penata kamera bertanggung jawab untuk pemeliharaan

kamera agar tetap dalam kondisi prima.

3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Camera Person

Menurut Latief (2015:131) menyimpulkan Cameraman atau penata gambar

adalah orang yang beranggung jawab atas pengambilan gambar untuk program

televisi.

Berbicara mengenai bagaimana pekerjaan suatu profesi, berarti

akan membahas tentang tugas dan tanggung jawab yang spesifik. Seorang penata

kamera berkewajiban untuk melaksanakan perekaman visual secara teknis sesuai

arahan dari sutradara televisi baik dalam hal komposisi, sudut pengambilan, gerak

kamera dengan segala perubahannya. Seorang penata kamera harus memastikan

bahwa tidak ada kesalahan yang penulis lakukan saat mengambil gambar. Penulis

sebagai penata kamera harus memastikan bahwa penulis mengambil gambar tajam,

komposisi gambar yang tepat, pengaturan level yang sesuai, dan penulis harus

mendapatkan gambar yang terbaik. Pada umumnya seorang penata kamera tidak

bekerja sendiri (kecuali untuk hal tertentu), dan secara umum tugas dan

tanggung jawab penata kamera adalah berdiskusi dengan produser serta sutradara,

membahas tentang rencana produksi serta mempelajari naskah dan juga berdiskusi

tentang bagaimana agar mendapatkan gambar yang baik. Penata kamera juga

memilih peralatan kamera serta penunjangnya, bekerja sama dengan sutradara

televisi saat sedang melakukan pengambilan gambar atau shoting.

Page 7: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

153

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

Penulis dalam produksi non drama televisi yang berjudul ”DAILY SPOT”,

bertugas menjadi camera person dalam produksi non drama ini dikarenakan penulis

sangat tertarik untuk menekuni profesi tersebut, hal ini merupakan tantangan bagi

penulis untuk menghasilkan sebuah karya non-drama yang menarik untuk dlihat

bagi penonton non drama televisi yang kami buat. Penulis juga ingin

menerapkan ilmu yang sudah di berikan oleh dosen pengajar di kampus dan

dengan referensi buku mengenai ilmu kamera tentang cara pengambilan gambar

yang baik. Meskipun ilmu serta pengalaman sebagai penata kamera belum begitu

banyak untuk bisa menjadi penata kamera yang handal, tetapi penulis terus belajar

dan berusaha banyak mencari pengalaman agar bisa membuat karya yang baik dan

penonton yang melihat akan mengerti karya yang telah dihasilkan selain itu penulis

juga harus sering menonton acara tv non-drama ditelevisi dengan memperhatikan

type shot, angle camera, gerakan kamera, tata cahaya untuk dipelajari dan

diterapkan dalam produksi acara non drama ini.

a. Konsep Kreatif

Penulis sebagai juru kamera berperan penting juga dalam memberi konsep

kreatif, terutama dalam pengambilan gambar. Hal-hal yang harus di perhatikan

camera person lakukan diantaranya memberi angle serta beauty yang menarik di

lihat penonton agar penonton tidak merasa bosan, dan seorang penata kamera harus

mempunyai rasa kreatifitas dalam pengambilan gambar untuk menciptakan sebuah

gambar dengan komposisi yang membangun “mood“ suatu visual dan

keseimbangan objek. Dengan dibantu oleh Director Treatment yang sudah dibuat

Page 8: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

154

oleh pengarah acara, penulis sudah mendapat suatu panutan dalam hal pengambilan

gambar. Dalam pengarahannya pengarah acara mendampingi penulis untuk konsep

pengambilan gambar. Dalam konsep segment pertama yakni Komunitas, penulis

mengambil banyak gambar kegiatan komunitas dan juga sepeda onthel yang telah

dirapihkan oleh team artistik. Dalam konsep segment kedua penulis mempunyai

konsep untuk mengambil ornament ornament Jepang yang berada di event Jepang.

Dan juga masyarakat yang datang ke event tersebut. Untuk segment ketiga yakni

Cutie Cats, penulis mengkonsepkan untuk mengambil gambar interior dari pada cafe

tersebut dan juga kucing kucing yang berada di cafe tersebut.

b. Konsep Produksi

Sebagai penata kamera dalam proses produksi mempunyai tanggung jawab

menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan saat produksi. Seperti kamera, tripod,

dan konsep pada saat produksi sebagai penata kamera sudah seharusnya mengikuti

sutradara dalam pengambilan gambar yang sutradara mau, penata kamera juga harus

menyiapkan stockshoot sebanyak mungkin agar mempermudah saat pengeditan

mengambil gambar sebagus mungkin untuk hasil yang memuaskan.

Dalam proses produksi penulis membaca dan mengambil beberapa konsep

shot dalam Director Treatment dan juga beberapa konsep yang dipegang oleh

penulis yang sudah dijabarkan di atas. Dalam produksinya juga penulis dengan tim

produksi bekerja sama dengan baik untuk proses pengambilan gambar dan juga

proses shooting untuk menghasilkan karya audio visual yang baik.

c. Konsep Teknis

Konsep teknis sangat berpengaruh dalam jalannya produksi, karna dalam masa

produksi perlengkapan sangatlah dibutuhkan

Page 9: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

155

1. Pemilihan Peralatan

Pemilihan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan produksi ini adalah untuk

pemakain kamera menggunakan Sony HXR-N5R, Dji Mavic Pro dan 3 memory

card.

2. Persiapan Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan oleh penata kamera dalam produksi non drama

“ DAILY SPOT ” adalah sebagai berikut :

1.Kamera Sony HXR-N5R Batrai dan Charger ( 2 unit )

Gambar 1.4

Page 10: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

156

2.Drone DJI MAVIC Pro ( 1 unit )

Gambar 1.5

3.Memory Card 64 GB ( 2 unit )

Gambar 1.6

Page 11: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

157

5.Memory Card 32 GB ( 1 unit )

Gambar 1.7

6.Tripod Kamera ( 2 unit )

Gambar 1.8

Page 12: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

158

7. Stabilizer Kamera

Gambar 1.9

3.4.6 Kendala Produksi Dan Solusinya

1. Penulis dalam menjalaankan produksi menggunakan konsep hand held

maka gambar banyak yang goyang atau shaking. Solusinya mengatur satu kali

nafas dalam mengambil shooting dan merapatakan tangan pada gengaman

kamera agar kamera tidak mudah goyang.

2. Di dalam produksi ini ada beberapa konsep yang tidak menggunakan lighting

memanfaatkan dari adanya sinar matahari dan ada beberapa yang menggunakan

sinar lighting dari blitz atau disebut” available lighting”

Page 13: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

159

3. Karena alat yang digunakan saat produksi disewa, ada beberapa kualitas

gambar yang berbintik akibat lensa kamera berjamur, yang dimana saat produksi

tidak terlihat di LCD kamera. Namun terlihat saat di import ke laptop. Solusinya

hasil video tersebut tidak dipakai.

4. Ada beberapa gambar yang over exposure dikarenakan tidak semua kamera

yang di gunakan memiliki ND Filter.

5. Kendala saat produksi di cutie cat yaitu ruangan terlalu sempit jadi untuk

pegerakan track out lumayan susah untuk hasil gambar ataau vidio maksimal.

Page 14: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

160

3.4.7. Lembar Kerja Camera Person

a. Konsep Camera Person

Penulis sebagai penata kamera pada proses pra produksi, produksi, dan paska

produksi tentunya mempunyai ide dan konsep-konsep yang tentunya telah di

laluinya dalam ketiga proses tersebut diatas. Adapun tiap-tiap proses baik pra-

produksi, produksi, dan paska produksi telah mempunyai kesulitan sendiri-sendiri

akan tetapi penulis selaku penata kamera tentunya telah mengkoordinasikan segala

sesuatunya bersama tim sehingga proses kesulitan tersebut dapat dilalui. Adapun

hambatan- hambatan yang terjadi pada proses pra produksi, produksi dan paska

produksi diantaranya telah menjadikan penulis sebuah pengalaman kerja yang

nantinya akan dijadikan motivasi untuk proses kerja selanjutnya.

Adapun penulis mnggunakan sebagai sumber ide, baik yang beasal dari proses

pribadi maupun dari pengalaman orang lain yang sekiranya dapat di terapkan dalam

proses produksi program ini. Penulis sebagai penata kamera akhirnya tahu benar

bahwa konsep dan ide serta pemikiran-pemikiran yang jernih mampu

membuat proses produksi menjadi lebih mudah yang tentunya dengan hasil yang

memuaskan.

Page 15: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

161

Production Company

: Univ. Bina Sarana Informatika

Produser

: Ali Lalahi

Project Title

: Daily Spot

Director

: Aditiyo Nugroho

Time Broadcast

: 30 Menit

Camera person

: Taufik Hidayat

Tabel III . 12

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

CAMERA REPORT

NO

SHOT

VISUAL

DIRECTION SHOT

SIZE

MOVE

ANGLE

SEGMENT 1 OPENING STUDIO

1 1 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi opening acara di studio

Page 16: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

162

2 2 Medium Shot Still Eye Level Windi opening acara di studio

3 3 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi opening acara di studio

4 4 Medium Shot Still Eye Level Windi opening acara di studio

SEGMENT 1 – CO-SPOT STUDIO

5 5 Medium Shot Still Eye Level Windi menyapa pemirsa di studio

6 6 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi menyapa pemirsa di studio

Page 17: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

163

7 7 Medium Shot Still Eye Level Windi memberikan tease mengenai segment komunitas

8 8 Medium Long

Shot Still Eye Level

Windi memberikan tease mengenai segment komunitas

SEGMENT 1 – KODAM

OUTDOOR

9 1 Medium

Long Shot Still

Eye

Level Stock shoot patung gajah di Daan Mogot

10 2 Wide Shot Still Eye Level Shoot jalanan di pagi hari

11 3 Medium Shot Still Eye Level Edi menyapa penonton yang ada di rumah

12 4 Medium Close

Up Still

Low Angle

Edi menyapa penonton yang ada di rumah

Page 18: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

164

13 5 Medium Shot Still Eye Level Edi menyapa penonton yang ada di rumah

14 6 Medium Close

Up Still

Low Angle

Edi menyapa penonton yang ada di rumah

15 7 Medium Shot Still Eye Level Edi menyapa penonton yang ada di rumah

16 8 Medium Close

Up

Still – Track In

Low Angle

Edi menyapa penonton yang ada di rumah

17 9 Close Up Still Eye Level Stock shoot bunga change focus ke jalanan

18 10 Medium Shot Pan Right

Eye Level Shoot anggota onthel yang sedang berkumpul

19 11 Medium Long

Shot

Pan

Left

Low

Angle Shoot sepeda onthel yang sedang berbaris

Page 19: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

165

20 12 Medium Shot Still Eye Level Shoot ketua KODAM

21 13 Medium Long

Shot Track in

High

Angle Shoot anggota onthel yang sedang berkumpul

22 14 Medium Close

Up

Slide

Left

High

Angle Shoot sepeda onthel yang sedang berbaris

23 15 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

24 16 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

25 17 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

Page 20: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

166

26 18 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

27 19 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

28 20 Medium Close

Up

Slide

Left Eye Level Shot ban sepeda onthel

29 21 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

30 22 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

31 23 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

Page 21: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

167

32 24 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

33 25 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

34 26 Medium Shot Still Eye Level Shot sepeda onthel yang sedang berbaris

35 27 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

36 28 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

37 29 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

Page 22: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

168

38 30 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

39 31 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

40 32 Medium Shot Still Eye Level Shot salah satu anggota KODAM yang berseragam memegang sertifikat

41 33 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

42 34 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

43 35 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

Page 23: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

169

44 36 Medium Close

Up Still Eye Level Shoot Edi dan Ketua KODAM

45 37 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai ketua Komunitas Onthel Daan Mogot

46 38 Medium Close

Up

Pan

Left

Low

Angle Shot Ban sepeda onthel yang berbaris

47 39 Medium Shot Still Eye Level Wawancara Dengan anggota KODAM

48 40 Medium Shot Still Eye Level Wawancara Dengan anggota KODAM

49 41 Medium Shot Still Eye Level Wawancara Dengan anggota KODAM

50 42 Medium Shot Still Eye Level Wawancara Dengan anggota KODAM

Page 24: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

170

51 43 Medium Shot Still Eye Level Wawancara Dengan anggota KODAM

52 44 Medium Shot

to Long Shot Still

Low

Angle Shot para anggota onthel dan host bergoes bersama

53 45 Medium Shot Follow Eye Level Shot para anggota onthel dan host bergoes bersama

54 46 Medium Close

Up

Follow -

Slide Right Eye Level Shot para anggota onthel dan host bergoes bersama

55 47 Medium Long

Shot Follow Eye Level Shot para anggota onthel dan host bergoes bersama

56 48 Long Shot Follow Low

Angle Shot para anggota onthel dan host bergoes bersama

57 49 Medium Shot Follow Eye Level Shot para anggota onthel dan host bergoes bersama

Page 25: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

171

58 50 Medium Shot Follow –

Still Eye Level

Shoot para anggota onthel dan host bergoes bersama lalu kembali ke tempat

semula

59 51 Medium Shot Still Low

Angle Shot host bersama dengan anggota onthel

60 52 Long Shot Still Eye Level Shot host bersama dengan anggota onthel dan sedang mewawancarai ketua

61 53 Medium Shot Still Low

Angle Shot host bersama dengan anggota onthel dan sedang mewawancarai ketua

62 54 Long Shot Still Eye Level Shot host bersama dengan anggota onthel dan sedang mewawancarai ketua

63 55 Medium Shot Still Low

Angle Shot host bersama dengan anggota onthel dan sedang mewawancarai ketua

64 56 Long Shot Still Eye Level Shot host bersama dengan anggota onthel dan sedang mewawancarai ketua

Page 26: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

172

65 57 Medium Shot Still Low

Angle Shot host bersama dengan anggota onthel dan sedang mewawancarai ketua

66 58 Long Shot Still Eye Level Shot host bersama dengan anggota onthel dan sedang mewawancarai ketua

67 59 Medium Shot

to Long Shot Still

Low

Angle Shot host menutup segment dengan anggota onthel lainnya

SEGMENT 2 – EVENT SPOT STUDIO

68 1 Medium Shot Still Eye Level Windi menyapa pemirsa di studio

69 2 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi menyapa pemirsa di studio

70 3 Medium Shot Still Eye Level Windi memberikan tease mengenai segment komunitas

Page 27: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

173

71 4 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi menyapa pemirsa

SEGMENT 2 – ENNICHISAI

OUTDOOR

72 1 Long Shot Pan

Right Bird Eye Shot gedung Blok M Plaza

73 2 Medium Long

Shot Still Eye Level Shot tempat pengambilan karcis

74 3 Medium Long

Shot Still Eye Level Shot pintu depan Ennichisai

75 4 Medium Long

Shot Still

Low

Angle Shot panggung Ennichisai

76 5 Medium Shot Pan

Left Eye Level Shot Mikoshi (arak-arakan) yang belum di arak

77

6 Medium Shot Still Eye Level Edi menyapa penonton di rumah

Page 28: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

174

78 7 Medium Close

Up Still Eye Level Edi menyapa penonton dirumah

79 8 Medium Shot Still Eye Level Edi menyapa penonton di rumah

80 9 Medium Close

Up Still Eye Level Edi menyapa penonton dirumah

81 10 Long Shot Track

In Bird Eye Shot keramaian acara Ennichisai

82 11 Long Shot Still Eye Level Shot keramaian acara Ennichisai

83 12 Medium Shot Still Eye Level Shot host meminta kacamata kepada tim

84 13 Medium Long

Shot Still

Low

Angle Shot Booth Ennichisai

Page 29: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

175

85 14 Medium Shot Still Eye Level Shot Mikoshi yang sedang di arak

86 15

Medium Close

Up to Long

Shot

Still -

Pan

Right

Eye Level Shot host yang melihat mikoshi yang akan di arak

87 16 Medium Shot Still

Eye Level

– High

Angle

Shot Mikoshi yang di arak

88 17 Medium Shot Still High

Angle Shot panggung kesenian

89 18 Medium Shot Still Eye Level Shot kesenian jepang

90 19 Long Shot Track

In Bird Eye Shot keramaian acara Ennichisai

91 20 Medium Shot Still Eye Level Shot Host berfoto dengan cosplay

Page 30: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

176

92 21 Medium Shot Still Eye Level Shot Host berfoto dengan cosplay

93 22 Medium Shot Still Eye Level Shot Host berfoto dengan cosplay

94 23 Medium Shot Still Eye Level Shot Host berfoto dengan cosplay

95 24 Medium Shot Still Eye Level

– Pan Left Edi datang dan mencari Panitia

96 25 Medium Close

Up Still Eye Level Shot wawancara Edi dan panitia

97 26 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

98 27 Medium Close

Up Still Eye Level Shot wawancara Edi dan panitia

Page 31: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

177

99 28 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

100 29 Medium Close

Up Still Eye Level Shot wawancara Edi dan panitia

101 30 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

102 31 Medium Close

Up Still Eye Level Shot wawancara Edi dan panitia

103 32 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

104 33 Medium Close

Up Still Eye Level Shot wawancara Edi dan panitia

Page 32: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

178

105 34 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

106 35 Medium Close

Up Still Eye Level Shot cover wawancara Edi dan panitia

107 36 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

108 37 Medium Close

Up Still Eye Level Shot cover wawancara Edi dan panitia

109 38 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

110 39 Medium Close

Up Still Eye Level Shot cover wawancara Edi dan panitia

Page 33: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

179

111 40 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

112 41 Medium Close

Up Still Eye Level Shot cover wawancara Edi dan panitia

113 42 Medium Shot Still Eye Level Edi mewawancarai Panitia

114 43 Medium Close

Up Still Eye Level Shot cover wawancara Edi dan panitia

115 44 Medium Shot Follow Eye Level Shot host menyusuri Ennichisai

116 45 Medium Shot Still Eye Level Shot pawai ennichisai

117 46 Medium Shot Follow Eye Level Shot Edi mendatangi booth di Ennichisai

Page 34: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

180

118 47 Medium Close

Up

Tilt

Down Eye Level Shot barang yang ada di booth

119 48 Close Up Still Eye Level Shot barang yang ada di booth

120 49 Medium Shot Pan

Left Eye Level Shot mobil itasha di Ennichisai

121 50 Medium Shot Pan

Right Eye Level Shot mobil itasha di Ennichisai

122 51 Medium Shot Still Low

Angle Shot arak arak Mikoshi

123 52 Medium Shot Still Low

Angle Shot penampilan di panggung Ennichisai

124 53 Medium Shot Still Low

Angle Shot penampilan di panggung Ennichisai

Page 35: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

181

125 54 Medium Long

Shot Still Eye Level Shot Cosplay di Ennichisai

126 55 Medium Long

Shot Still Eye Level Shot orang orang memakai Yukata di Ennichisai

127 56 Medium Shot Still Eye Level Shot Cosplay di Ennichisai

128 57 Medium Shot Still Eye Level Shot Cosplay di Ennichisai

129 58 Medium Shot Still Eye Level Shot Cosplay di Ennichisai

130 59 Medium Shot Still Eye Level Edi menutup segment kedua

BUMPER IN

SEGMENT 3 – SAN-LY STUDIO

Page 36: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

182

131 1 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi menyapa pemirsa di studio

132 2 Medium Shot Still Eye Level WIndi memberikan tease mengenai segment komunitas

133 3 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi memberikan tease mengenai segment komunitas

134 4 Medium Shot Still Eye Level Windi memberikan tease mengenai segment komunitas

135 5 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi memberikan tease mengenai segment komunitas

136 6 Medium Shot Still Eye Level Windi menutup acara

Page 37: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

183

137 7 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi menutup acara

138 8 Medium Shot Still Eye Level Windi menutup acara

139 9 Medium Long

Shot Still Eye Level Windi menutup acara

SEGMENT 3 – CUTIE CATS CAFÉ OUTDOOR

140 1

Long Shot

Still Eye

Level Shot Jalanan

141 2 Medium Shot Still Tilt

Down Shot gedung Cutie Cats

Page 38: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

184

142 3

Long Shot

High to Low

Follow Eye Level Edi sedang berjalan ingin menuju ke café

143 4

Medium Shot Still -Follow

Eye Level Edi mendatangi kamera menyapa pemirsa – in frame – out frame

144 5 Medium Shot Still Low to

Eye Edi didalam lorong café

145 6 Close Up Pan

Right Eye Level Stock Shot dinding Cutie Cats

146 7 Medium Shot Still Eye Level Edi didalam lorong café

147 8 Close up Pan

Left Eye Level Stock Shot dinding Cutie Cats

Page 39: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

185

148 9 Medium Shot Still High

Angle Edi menaikki tangga cutie cats

149 10 Medium Shot Follow High

Angle Edi menaiki tangga cutie cats sambil melihat interior cutie cats

150 11 Medium Close

Up

Pan

Left Eye Level Stoch shot interior cutie cats

151 12 Medium Shot Pan

Right Eye Level Edi memasukki Cutie Cats Café disapa oleh kasir

152 13 Over The

Shoulder Still Eye Level Kasir berbicara dengan host Edi

153 14 Two Shot Still Eye Level Edi berbicara dengan kasir

154 15 Over The

Shoulder Still Eye Level Stock shoot menu Cutie Cats

Page 40: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

186

155 16 Two Shot Still Eye Level Edi berbicara dengan kasir

156 17 Medium Shot Follow Eye Level Edi melepas sepatu menukarnya dengan sandal cutie cats

157 18 CU Still Eye Level Stock Shot interior Cutie Cats

158 19 CU Still Eye Level Stock Shot interior Cutie Cats

159 20 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi menerangkan menenai makanan di Cutie Cats

160 21 Medium Close

Up Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

161 22 Medium Long

Shoot Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

Page 41: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

187

162 23 Cut In Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

163 24 Medium Long

Shoot Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

164 25 Medium Shot Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

165 26 Cut In Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

166 27 Medium Long

Shoot Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

167 28 Medium Close

Up Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

168 29 Medium Long

Shoot Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

Page 42: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

188

169 30 Medium Close

Up Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

170 31 Medium Long

Shoot Still Eye Level Edi menyicipi makanan yang ada

171 32 Medium Shot Track

Left Eye Level Stock Shot Kucing

172 33 Medium Close

Up

Pan

Right

Low

Angle Stock Shot Kucing

173 34 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

174 35 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

175 36 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

Page 43: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

189

176 37 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

177 38 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

178 39 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

179 40 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

180 41 Cut In Still Eye Level Stock Shot Kucing yang disebutkan

181 42 Cut in Still Eye Level Stock Shot Kucing yang disebutkan

182 43 Cut in Still Eye Level Stock Shot Kucing yang disebutkan

Page 44: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

190

183 44 Cut in Still Eye Level Stock Shot Kucing yang disebutkan

184 45 Cut in Still Eye Level Stock Shot Kucing yang disebutkan

185 46 Cut in Still Eye Level Stock Shot Kucing yang disebutkan

186 47 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

187 48 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

188 49 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

189 50 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

Page 45: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

191

190 51 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

191 52 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

192 53 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

193 54 Cut In

194 55 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

195 56 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

196 57 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

Page 46: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

192

197 58 Medium Close

up Still Eye Level Edi mewawancarai pemilik Cutie Cats Café

198 59 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

199 60 Cut In

200 61 Medium Long

Shot Still Eye Level Edi mewawancarai manager Cutie Cats Café

201 62 Close Up Still Eye Level Stock Shot kucing di Cutie Cats

202 63 Medium Shot Still Eye Level Wawancara dengan pengunjung Cutie Cats Cafe

203 64 Medium Shot Still Eye Level Wawancara dengan pengunjung Cutie Cats Cafe

Page 47: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

193

204 65 Medium Shot Still Eye Level Wawancara dengan pengunjung Cutie Cats Cafe

205 66 Close Up Still Eye Level Stock Shot kucing di Cutie Cats

206 67 Medium Shot Still Low

Angle Edi menutup segment + acara

207 68 Medium Shot Still Eye Level Edi menutup segment + acara

208 69 Medium Shot

Still –

Slide

Down

Low

Angle Edi menutup segment + acara

Page 48: 3.4. Proses Kerja Camera Person - repository.bsi.ac.id

194

Production Company

: Univ. Bina Sarana Informatika

Produser

: Ali Lalahi

Project Title

: Daily Spot

Director

: Aditiyo Nugroho

Time Broadcast

: 30 Menit

Camera person

: Taufik Hidayat

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

FLOOR PLAN CAMERA

Gambar 2.1 Gambar 2.0