bab ii landasan pemikiran teoretis ii.1. tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00536-ak bab...

26
20 BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam system ekonomi, karena akuntansi meneyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh berbagai individu untuk membuat penilaian dan pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan para pemakai informasi tersebut. Mengacu pada pendapat Hongren, Horrison, Robinson dalam bukunya Accounting” dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu system yanbg menyediakan dam memproses informasi kuantitatif dari aktivitas bisnis kedalam laporan-laporan, yang diharapkan dapat berguna bagi pengembil keputusan ekonomi. Laporan yang disajikan oleh akuntasi disebut laporan keuangan. Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, pada dasarnya merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yaitu pelaporan dari sekian banyak transaksi dan peristiwa yang terjadi dalam perusahaan selama suatu periode tertentu. Transaksi-transaksi dan peristiwa yang bersifat financial tersebut dicatat, diklasifikasikan, dan diikhtisarkan dengan cara yan gtepat kedalam laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut.

Upload: vokhue

Post on 02-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  20

BAB II

LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS

II.1. Tinjauan Pustaka

II.1.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan

Akuntansi memegang peranan penting dalam system ekonomi, karena akuntansi

meneyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh berbagai individu untuk

membuat penilaian dan pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan harus sesuai

dengan kebutuhan para pemakai informasi tersebut.

Mengacu pada pendapat Hongren, Horrison, Robinson dalam bukunya

“Accounting” dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu system yanbg

menyediakan dam memproses informasi kuantitatif dari aktivitas bisnis kedalam

laporan-laporan, yang diharapkan dapat berguna bagi pengembil keputusan ekonomi.

Laporan yang disajikan oleh akuntasi disebut laporan keuangan.

Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan kepada semua pihak yang

berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, pada dasarnya merupakan hasil akhir dari

proses akuntansi yaitu pelaporan dari sekian banyak transaksi dan peristiwa yang terjadi

dalam perusahaan selama suatu periode tertentu. Transaksi-transaksi dan peristiwa yang

bersifat financial tersebut dicatat, diklasifikasikan, dan diikhtisarkan dengan cara yan

gtepat kedalam laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk

mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh

perusahaan tersebut.

Page 2: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  21

Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan

laporan keuangan tersebut sebagai berikut :

“ Laporan keuangan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti

laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industry dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”

Mengacu pada pendapat Munawir, laporan keuangan merupakan hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Kieso dalam bukunya yang berjudul “Intermediate Accounting” Laporan

keuangan adalah :

A.“ The principle means through which financial information is

communicated to those outside and enterprise. These statement provide the

firm’s history quantified in money terms.”

B. “Financial statement are products of a financial reporting process

governed by accounting rules and standards, managerial incentives and

enforcement and monitoring mechanism.

Page 3: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  22

Berdasarkan Pengertian laporan keuangan diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa laporan keuangan terdiri dari lima komponen utama antara lain adalah neraca,

laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyediakan banyak

informasi penting mengenai operasi perusahaan dimana laporan keuangan tersebut

disusun dan disajikan berdasarkan standar dan peraturan akuntansi yang berlaku.

II.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan untuk memberikan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau

pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam pemnyajian laporan

keuangan adalah :

“ Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi

tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat

bagi sebagian besar kalangan pengguna, dalam rangka membuat keputusan-

keputusan ekonomi serta menjalankan pertanggung jawaban (stewardship)

manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada

mereka.”

Mengacu pada pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

bertujuaan memberikan informasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

Page 4: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  23

pengambilan keputusan ekonomi, dimana lima komponen utama laporan keuangan yang

terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan

catatan atas laporan keuangan masing-masing menyediakan informasi tersendiri. Neraca

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan meliputu aktiva, kewajiban,

atau hutang dan ekuitas perusahaan. Informasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja

perusahaan dimasa lalu untuk menentukan aktivitas investasi serta mengukur kesuksesan

kegiatan operasi perusahaan yang terdapat dalam laporan laba-rugi dan laporan kas.

Laporan perubahan ekuitas berisikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan

perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama

periode tertentu. Sedangkan informasi tambahan atau penjelasan rincian jumlah yang

tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,

disajikan dalam catatan atas laporan keuangan yang disebut notes to financial statement.

II.1.3. Bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

A. Neraca

Neraca disusun berdasarkan pada tingkaty likuiditas dimana komponen-

komponen neraca meliputi active (assets), kewajiban atau hutang (liabilities),

dan ekuitas (equities).

Page 5: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  24

Neraca minimal mencakup pos-pos berikut :

1. Aktiva berwujud

2. Aktiva tidak berwujud

3. Aktiva keuangan

4. Investasi yang diperlukan

6. Piutang usaha dan piutang lainnya

7. Kas dan setara kas

8. Hutang usaha dan hutang lainnya

9. Kewajiban yang diestimasi

10. Kewajiban berbunga jangka panjang

11. Hak minoritas

12. Modal saham dan pos ekuitas lainnya

Pos-pos neraca diatas disesuaikan dengan bidang yang dijalankan oleh

perusahaan, lebih lanjut untuk menghindari kesalahan pengelompokan pos-pos

dalam neraca dapat dilihat dalam penjelasan sebagai berikut :

A. Aktiva

Page 6: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  25

Aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan

sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu yang dapat

mendatangkan manfaat ekonomi dimasa mendatang.

Aktiva dapat digolongkan atas :

1. Aktiva lancar (Current Assets)

Adalah aktiva yang dijadikan uang tunaidalam siklus

operasionaldengan jangka waktu relative singkat, pada umumnya

kurang dari satu tahun, misalnya kas (cash), piutang lancer

(Account Receivable), Surat-surat berharga (Marketable

Securities), Persediaan barang (inventory).

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, suatu aktiva

diklasifikasikan sebagai aktiva lancer, jika aktiva tersebut :

a. Diperkirakan akan direalisasikan atau dimiliki untuk dijual

atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal

perusahaan, atau dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk

tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam

jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca, atau

b. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.

2. Aktiva tidak lancar ( Non current Asset )

Page 7: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  26

Aktiva tidak lancer menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah

aktiva yang tidak termasuk dalam kategori yang

diklasifikasikandalam aktiva lancer.

Aktiva tidak lancar meliputi investasi jangka panjang, aktiva tetap

, seperti bangunan,m mesin, peralatan, dan lainnya. Aktiva tidak

berwujud dan aktiva tetap lainnya seperti pajak penghasilan yang

ditangguhkan.

Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang diperoleh

perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan

normal operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih

dari satu tahun yang digunakan dalam operasi perusahaan.

B. Pasiva

Pasiva menggambarkan sumber dana untuk pembiayaan perusahaan.

Pada sisi pasiva terbagi atas dua bagian yaitu :

1. Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul

sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu dimana

penyelesaiaannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari

sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi ke

entitas lain.

Kewajiban dapat digolongkan menjadi :

Page 8: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  27

a. Kewajiban jangka pendek (Current Liabilities)

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, suatu kewajiban

diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika:

a. “Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu

siklus operasi perusahaan.” Atau

b. Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari

tanggal neraca.”

Dapat dikatakan kewajiban jangka pendek apabila dibayar

dalam kegiatan operasi, jangka waktunya dalam dua belas

bulan, dan adanya keberadaan modal kerja.

b. Kewajiban Jangka panjang ( Long Term Liabilities)

Menurut Standar Akuntansi Keuangan:

“Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban

jangka panjang.”

Kewajiban jangka panjang merupakan suatu kewajiban yang

timbul akibat adanya peristiwa atau transaksi masa lalu yang

digharapkan akan diselesaikan atau dibayar dalam jangka

waktu lebih dari dua belas bulan.

2. Ekuitas ( Equity )

Page 9: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  28

Merupakan sejumlah uang yang ditanamkan dalam sebuah

perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dalam

perseroan Terbatas, pemilik modal disebut pemegang saham

karena modal berwujud saham.

Selain itu juga terdapat laba rugi yang diperoleh perusahaan atau

penjualan saham dan laba yang ditahan yang digunakan untuk

investasi kembali di dalam menjalankan kegiatan perusahaan

(retained earning).

A. Laporan Laba Rugi

Adalah ikhtisar dari penghasilan dan beban suatu perusahaan dalam periode

tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

Mengacu pada pendapat Munawir laporan laba rugi adalah suatu laporan yang

sistematis tentang penghasilan biaya, rugi laba yang diperoleh suatu perusahaan

selama periode tertentu.

Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi menurut Standar Akuntansi

Keuangan adalah :

1. Pendapatan

2. Laba atau rugi perusahaan

3. Beban pinjaman

Page 10: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  29

4. Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan

menggunakan metode ekuitas.

5. Beban pajak

6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan

7. Pos luar biasa

8. Hak minoritas

9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan

Dalam literature akuntasi laporan laba rugi diturunkan dari istilah income

statement, profit and loss statement, operating statement, dan earnis statement.

Bentuk dari laporan laba rugi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

a. Laporan laba rugi bentuk langsung ( Single Step Income Statement )

Dalam laporan laba rugi bentuk langsung, hanya ada dua pengelompokan

yaitu pendapatan dan beban.

b. Laporan laba rugi bertahap ( Multiple Step Income Statement )

Dalam laporan ini memisahkan transaksi operasi dan non operasi, serta

menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.

Elemen laporan laba rugi ditentukan oleh Standar Akuntansi Keuangan

paragraph 70 dibagi menjadi :

Page 11: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  30

1. Penghasilan (Income), adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari kontribusi penanaman modal.

Berdasarkan pengertian diatas, penghasilan meliputi :

a. Pendapatan ( Revenue ), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas

perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda

seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga royalty dan sewa.

b. Keuntungan (gains), yaitu pos lainnya yang memenuhi definisi

penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan

aktivitas perusahaan yang biasa.

2. Beban (Expenses), adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurang nya aktiva

atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang

tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi modal

mencakup :

a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang

biasa, yang biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva

seperti kas (dan setara kas), persediaan, dan aktiva tetap.

Page 12: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  31

b. Kerugian (losses), yaitu pos lainnya yang memenuhi definisi beban,

dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan

aktivitas perusahaan biasa.

B. Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s or Stockholder’s Equity)

Adalah ikhtisar perubahan modal pemilik suatu perusahaan yang telah terjadi

dalam suatu periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, perusahaan harus menyajikan laporan

perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang

menunjukkan :

1. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan,

2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta

jumlahnya yang berdasarkan PSAK diakui secara langsung dalam ekuitas

3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan

perbaikkanterhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK

terkait

4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik

5. Saldo akumulasi laba rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya

6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat masing-masing jenis modal agio saham, dan

cadangan pada awal dan akhir peride yang menunjukkan secara terpisah

setiap perubahan.

Page 13: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  32

C. Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )

Adalah suatu ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuab

usaha untuk suatu periode tertentu seperti sebulan atau setahun.

Mengacu pada pendapat Munawir dalam buku analisis laporan keuangan adalah :

“ Laporan Perubahan kas atau cash flow statement adalah laporan

sumber dan penggunaankas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama

satu periode dan memberikan alas an mengenai perubahan kas tersebut dengan

menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya.”

Dalam laporan arus kas terdapat tiga kegiatan :

1. Aktivitas operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan

dan aktivitas lain selain aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

2. Aktivitas investasi, adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang

serta aktivitas lain yang tidak termasuk setara kas.

3. Aktivitas pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam

jumlah serta komposisi modal dan pinjaman usaha.

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung dan menyajikan

laporan arus kas berdasarkan jumlah arus kas dari aktivitas operasi yaitu metode

langsung dan tidak langsung.

D. Catatan atas laporan keuangan ( Notes to Financial Statement)

Page 14: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  33

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos

dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan

informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas

laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia harus mengungkapkan:

1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang

penting.

2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dineraca,

laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi tidak

diperlukan dalam rangka penyjian secara wajar.

Catatan ata slaporan keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincian jumlah

yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, lapran arus kas, dan laporan

perubahan modal, serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan

komitmen.

II.1.4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

a.Sifat Laporan keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat oleh perusahaan untuk memberikan

gambaran atau laporan kemajuan secara periodic yang dilakukan oleh pihak manajemn

yang bersangkutan.

Page 15: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  34

Laporan keuangan bersifat historis dan menyeluruh. Sebagai suatu progress

report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasi dari kombinasi :

1. Fakta-fakta yang telah tercatat

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi

3. Pendapat pribadi

b.Keterbatasan Laporan Keuangan

Mengacu pada pendapat Munawir, dari sifat laporan keuangan maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan :

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan interim

report ( laporan ynag dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan

bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-

hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likuidasi

atau realisasi dimana dalam interim report terdapat atau terkandung pendapat-

pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau manajemen yang

bersangkutan.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat

pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan styandar nilai

yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan keuangan dibuat berdasarkan

konsep going concern atau anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus

sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis atau harga

perolehannya dan pengurangannya dilakukan terhadap aktiva tetap tersebut

Page 16: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  35

sebesar akumulasi depresiasinya. Karena itu angka yang tercantum dalam

laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (Book Value) yang belum tentu

sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinnya.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau

nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli uang

tersebut semakin menurun. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,

sehingga kenaikan volume penjualan yang

4. dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit

yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual

barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingakat harga-harga. Jadi

suatu analisa dengan memperbandingkan data beberapa tahun tanpa membuat

penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh kesimpulan yang

keliru.

5. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan, karena factor-faktor

tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang, misalnya reputasi dan

prestasi perusahaan.

II.2. Analisis Laporan Keuangan

II.2.1. Definisi Analisis Laporan Keuangan

Mengacu pada pendapat Munawir, analisis laporan keuangan merupakan suatu

metode untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan

Page 17: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  36

laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut, laporan keuangan

dilakukan dengan menggunakan alat atau teknik analisis laporan keuangan terhadap pos-

pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi.

II.2.2. Sifat-sifat Analisis Laporan Keuangan

1. Fokus laporan adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas yang merupakan

akumulasi transkasi dari kejadian historis, dan penyebab terjadinya dalam suatu

perusahaan

2. Prediksi, analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu

terhadap dampak dan proses perkembangan keuangan perusahaan di masa yang

akan datang.

3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip

tersendiri sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini.

II.2.3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan analisis laporan keuangan diimaksudkan untuk menambah informasi

yang ada dalam suatu laporan keuangan dan menilai posisi keuangan dan potensi serta

kemajuan perusahaan yang diarahkan pada pengevaluasian.

Secara lengkap kegunaan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

Page 18: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  37

3. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu

laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan.

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

dengan laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan

keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar

perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model

dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti prediksi peningkatan (prediksi).

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

II.2.4. Metode dan Teknik Analisis Laporan keuangan

Metode dan teknik analisis laporan keuangan digunakan untuk menetukan dan

mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan sehingga dapat diketahui

perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut.

Dimana tujuan dari setiap metode dan teknik analisis adalah untuk

menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti.

Ada dua metode laporan keuangan yang digunakan :

1. Analisis Horozontal

Analisis ini dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk

beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya.

Metode ini juga disebut metode analisis dinamis.

Page 19: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  38

2. Analisis Vertikal

Analisis laporan keuangan yang hanya meliputi satu periode dengan

memperbandingkan antara pos-pos dalam laporan keuangan. Metode ini disebut

juga metode analisis statis.

Adapun teknik yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah

analisis rasio yang menggambarkan hubungan antara suatu jumlah tertentu

dengan jumlah yang lain dan dapat memberikan gambaran baik atau buruknya

posisi keuangan suatu perusahaan.

II.3. Analisis Rasio Keuangan

Mengacu pada pendapat Munawir, rasio merupakan suatu hubungan antara suatu

jumlah tertentu dengan jumlah lain, dengan menggunakan alat analisi berupa rasio ini

akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik

atau buruknya keadaaan keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio

tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

Analisis rasio keuangan melibatkan dua data yakni data dari neraca dan data dari

laporan laba rugi dan dengan rasio ini dpat diketahui tingkat likuiditas, tingkat

solvabilitas, tingkat aktivitas, dan tingkat profitabilitas, serta tingkat pertumbuhan dan

juga penilaian perusahaan. Melalui analisis yang dilakukan maka akan diperoleh

gambaran mengenai kinerja perusahaan yang akan memberikan penilaian terhadap

perusahaan dan juga dalam pengambilan keputusan serta mempertahankan perusahaan.

a. Rasio Likuiditas

Page 20: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  39

Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo

dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Beberapa rasio untuk menilai

likuiditas jangka pendek, adalah :

1. Rasio Lancar = Aktiva Lancar/Hutang Lancar

Rasio ini menunjukkan sejauh mana kemampuan aktiva lancar untuk

memenuhi kewajiban lancar perusahaan dan menunjukkan tingkat keamanan

(Margin of Safety) kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan

untuk membayar hutang-hutangnya, dimana semakin besar nilai rasio lancar

maka semakin baik. Ini berarti tingkat likuiditas perusahaan semakin tinggi.

2. Rasio Cepat = Aktiva lancar-Persediaan-Uang muka / Hutang Lancar

Rasio cepat atau Quick ratio adalah rasio keuangan yang menunjukkan

tingkat aktiva lancar yang paling likuid. Makin kecil nilai Quick Ratio maka

akan semakin baik.

3. Rasio Kas = Kas + Surat Berharga / Hutang Lancar

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang

jangka pendek dengan aktiva lancar yang likuid.

b. Rasio Aktivitas

Rasio ini menggambarkan tingkat pendayagunaan asset yang dimiliki perusahaan

untuk menjalankan penjualan. Rasio ini terdiri dari :

Page 21: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  40

1. Perputaran Piutang = Penjualan / Rata-rata Piutang

Rasio ini menunjukkanseberapa cepat kemampuan perusahaan dalam

menagih piutang atau kecepatan perputran piutangnya. Semakin tinggi nilai

perputaran rasio, maka perusahaan akan semakin baik, karena semakin sering

piutang diubah menjadi kas.

Setelah diketahui tingkat perputaran piutang, maka dapat diketahui hari rata-

rata perputaran piutang yang menjelaskan semakin singkat hari rata-rata

perputaran piutang, maka semakin efektif jumlah piutang yang diberikan.

Periode rata-rata pengumpulan piutang = 360 / Perputaran Piutang

2. Perputaran modal Kerja = Penjualan / Aktiva Lancar- Kewajiban Lancar

Rasio ini menunjukkan modal kerja perusahaan, jika modal kerja yang

dimiliki perusahaan besar, maka semakin besar kemampuan jangka pendek

perusahaan yang berarti modal kerja yang dapat digunakan dalam aktivitas

perusahaan semakin besar.

3. Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Rata-rata Aktiva Tetap

Perputaran aktiva tetap (Fixed TurnOver) adalah rasio yang digunakan untuk

melihat tingkat efesiensi penggunaan aktiva tetap dalam penjualan.

Rasio ini menunjukkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan berputar selama

satu tahun.

4. Perputaran Total aktiva = Penjualan / Total aktiva

Page 22: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  41

Rasio ini menunjukkan lamanya perputaran total aktiva didalam perusahaan

selama satu tahun.

5. Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Persediaan

Rasio ini menunjukkan berapa kali dalam setahun besarnya persediaan yang

diubah menjadi kas, semakin tinggi nilai persediaan, maka semakin sering

persediaan diubah menjadi kas.

c. Rasio Solvabilitas

Rasio yang dimaksud adalah untuk mrngukur seberapa jauh aktivitas perusahaan

di biayai dengan hutang. Beberapa rasio yang dapat digunakan adalah :

1. Rasio Hutang = Total Hutang / Total aktiva

Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar assets yang dibiayai oleh

hutang atau kreditur dan membantu dalam menentukan seberapa baik

perlindungan kreditur jika perusahaan dalam keadaan tidak mampu

memenuhi kewajibannya.

2. Rasio Hutang terhadap Modal Sendiri = Total hutang / Modal Sendiri

Rasio ini dapat menentukan seberapa baik kreditur terlindungi jika

perusahaan mengalami kesulitan membayar hutangnya.

d. Rasio Profitabilitas

Rasio ini bertujuan untuk menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan

dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan perusahaan.

Page 23: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  42

Rasio-rasio yang digunakan adalah :

1. Margin Laba Bersih = LabaBersih – Pajak / Penjualan

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba

bersih dari penjualan yang dilakukannya.

2. Margin Laba Kotor = Laba Kotor / Penjualan

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

kotor dari penjualan yang dilakukan.

3. Tingkat Pengembalian Investasi = Laba Setelah Pajak / Total Assets

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan atau efektivitas dari keseluruhan

operasi perusahaan dalam memperoleh keuntungan dengan menggunakan

investasi atau aktiva yang ditanamkan oleh perushaan.

4. Rasio Operasi = Harga Pokok Penjualan + Biaya Operasi / Penjualan

Rasio ini mengukur biaya operasi yang telah dilakukan perusahaan dari

penjualan yang dilakukan.

II.4. Analisis Kebangkrutan

Multiple Discriminant Analysis adalah salah satu studi tentang prediksi

kebangkrutan suatu perusahaan, salah satu nya yang dilakukan oleh Altman yaitu

analisis Z-Score. Z-Score adalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-

nisbah keuangan yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan

Page 24: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  43

perusahaan. Formula Z-Score untuk memprediksi kebangkrutan dari Altman merupakan

sebuah multivariate formula yang digunakan untuk mengukur kesehatan finansial dari

sebuah perusahaan.

Altman menemukan lima jenis rasio keuangan yang dapat dikombinasikan untuk

melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut. Z-Score

Altman ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Z-Score = 0,012X1 + 0,014X2 + 0,033X3 + 0,006X4 + 0,999X5

Keterangan:

X1 = Modal kerja terhadap total harta (working capital to total assets).

X2 = Laba yang ditahan terhadap total harta (retained earnings to total assets).

X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta (earnings

before interest and taxes to total assets).

X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (market value equity

to book value of total debt).

X5 = Penjualan terhadap total harta (sales to total assets).

Persentase rasio ke 1 sampai dengan ke 4 dihitung dengan persentase penuh, sedang

untuk rasio ke 5 dihitung dengan persentase normal. Kriteria yang digunakan untuk

memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan model ini adalah:

Page 25: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  44

Dalam model tersebut perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,99 diklasifikasikan

sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81

diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Selanjutnya skor antara 1,81

sampai 2,99 diklasifikasikan sebagaiperusahaan pada grey area atau daerah kelabu.

Karena banyak perusahaan yang tidak go-public sehingga tidak mempunyai nilai

pasar, maka Altman mengembangkan model alternative dengan menggantikan variabel

X4 yang semula merupakan perbandingan nilai pasar modal sendiri dengan nilai buku

total hutang, menjadi perbandingan nilai saham biasa dan preferen dengan nilai buku

total hutang. Model Altmanhasil revisi tahun 1983 inilah yang akan digunakan dalam

penelitian ini. Persamaan hasil revisi tersebut adalah:

Z-Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5

Keterangan:

X1 = Modal kerja terhadap total harta (working capital to total assets).

X2 = Laba yang ditahan terhadap total harta (retained earnings to total assets).

X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta (earnings

before interest and taxes to total assets).

X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (market value equity

to book value of total debt).

X5 = Penjualan terhadap total harta (sales to total assets).

Page 26: BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS II.1. Tinjauan …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00536-AK Bab 2.pdf · Pendapatan ( Revenue), yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

  45

Dalam model tersebut perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,90 diklasifikasikan

sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,20

diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Selanjutnya skor antara 1,20

sampai 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu.