bab ii keluarga

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluarga Keluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari anggota- anggotanya merasa memilikidan berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit soaial yang paling kecil yang menstransmisikantuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatu masyarakat, dengann demikian melestraikannya. Keluarga harisberadaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu perkembangan dan pertumbuhanangggotanya sementara itusemua tetap menjaga kontinuitas secaracukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu (Friedman, 1!". #ari pengertian keluaraga diatas penulis dapat menyimpulkan bah$a keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain se memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas keluarga adalah memelihara kebutuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum. 2. Strukutur Keluarga %enurut friedman (1!" strukutur keluarga terdiri atas a. &ola dan &roses Komunikasi &ola interaksi keluarga yang berfungsi' (1" bersifat terbuka dan selalu menyelesaikan konflik keluarga, ()" berpikiran positif dan, (*" tid mengulang - ulang isu dan pendapat sendiri. Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk ' 1. Karakteristik pengirim' yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta da menerima umpan balik.

Upload: nur-luciana

Post on 05-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keluarga adalah lingkungan sosial pertama dalam proses tumbuh kembang seseorang

TRANSCRIPT

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

1. Definisi Keluarga

Keluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari anggota-anggotanya merasa memilikidan berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit soaial yang paling kecil yang menstransmisikantuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatu masyarakat, dengann demikian melestraikannya. Keluarga haris beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu perkembangan dan pertumbuhan angggotanya sementara itu semua tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu (Friedman, 1998).Dari pengertian keluaraga diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas utama keluarga adalah memelihara kebutuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum.2. Strukutur Keluarga

Menurut friedman (1998) strukutur keluarga terdiri atas

a. Pola dan Proses Komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi: (1) bersifat terbuka dan jujur, (2) selalu menyelesaikan konflik keluarga, (3) berpikiran positif dan, (4) tidak mengulang - ulang isu dan pendapat sendiri. Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :

1. Karakteristik pengirim : yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik.

2. Karakteristik penerima : siap mendengarkan, memberi umpan balik, melakukan validasi.

b. Struktur Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi terkadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada beberapabeberapa anak mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sedangkan orang tuanya entah kemana atau malah beriamdiri dirumah.

c. Struktur Kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu

untuk mengendalikan atau mempenagruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.

d. Nilai-nilai Keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dal;amsatu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoaman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari polaperilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah (Murwani, 2007).

3. Tipe dan bentuk KeluargaPembagian tipe keluarga bergantung pada kontekskeilmuan dan orang yang mengelompokkan menurut (friedman, 1998) tipe keluarga ada tiga yaitu:a. Keluarga inti (nucler family) keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adosi atau keduanya.

b. Keluarga orientasi (keluarga asal) adalah unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.

c. Keluarga besar adalah keluarga initi ditambah dengan anggota keluarga yang lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman , bibi).

4. Fungsi Kekuarga

Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) adalah:

a. Fungsi Afektif (The Affective fuction) : Fungsi kelurga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain, fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial keluarga.

b. Fungsi sosialisasi dan pemnempatan sosial (sosialisation and social pla cement fungtion) : Fungsi pengembangan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum neninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi reproduksi (reproductive fuction) : fungsi untuk mempertahankan generasi menjadi kelangsungan kekluarga.

d. Fungsi Ekonomi (the economic fuction) : keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkankemampuan individu meningkatkan pengahasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty care function) : fungsi untuk mempertahan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjaditugas keluarga di bidang kesehatan.

5. Tugas Kesehatan Keluarga

Tugas Kesehatan keluarga adalah sebagi berikut : (friedman, 1998)

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan masyarakat.

6. Tugas Perkembangan Keluarga

Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berturut-turut, keluarga juga mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berturut-turut. Adapun tahap perkemabngan keluarga menurut Duvall dan Miler dalam (Friedman,1998) adalah :

a. Tahap I : keluarga pemula Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan yang baru intim.

b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak dumulai denga kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.

c. Tahap III : keluarga dengan usia anak pra sekolah dimilai ketika anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak berusia lima tahun.

d. Tahap IV : keluarga dengan usia sekolah dimulai ketika anak pertama berusi enam tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.

e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja. Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, berlangsung selama enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.

f. Tahap VI : keluarga yang melepas anak usia dewasa muda ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah. Fase ini ditandai oleh tahun - tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anakuntuk kehidupan dewasa yang mandiri.

g. Tahap VII : orang tua usia pertengahan, dimulai ketika anak teralkhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.

h. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lansia, dimulai salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya meninggal.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TEORITIS

3.1 PengertianAsuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi:1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluargaa. Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah: 1) Mengidentifikasi data demografi dan sosio cultural.2) Data lingkungan.3) Struktur dan fungsi keluarga. 4) Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga. 5) Perkembangan keluarga.b. Yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah:

1) Fisik 2) Mental3) Emosi4) Sosial5) Spirtual2. Perumusan diagnosis keperawatan.

3. Penyusun perencanaan. Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.4. Pelaksanaan asuhan keperawatanPerencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.5. EvaluasiPada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.3.2 Tahap-tahap Asuhan Keperawatan1. Tahap Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data/informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :a. Wawancara keluargab. Observasi fasilitas rumahc. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)d. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dan sebagainya.Hal-hal yang perlu di kaji dalam keluarga adalah: 1) Data UmumPengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:a) Nama kepala keluarga (KK)b) Alamat dan teleponc) Pekerjaan kepala keluargad) Pendidikan kepala keluargae) Komposisi Keluargaf) Tipe keluargaMenjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

g) Suku BangsaMengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. h) AgamaMengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.i) Status sosial ekonomi keluargaStatus sosial ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi ditentkan pula oleh kebutuhan - kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga , dan siapa yang mengatur keuangan. j) Aktivitas rekreasi keluargaRekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama unuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.2) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluargaa) Tahap perkembangan keluarga saat iniTahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga ini. Contoh: Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah. b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.c) Riwayat keluarga intiMenjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian biasa digunakan terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.d) Riwayat keluarga sebelumnyaDijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.3) Pengkajian lingkungana) Karakteristik rumahKarakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.b) Karateristik tetangga dan komunitas RWMenjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.c) Mobilitas Geografis Keluarga`Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatMenjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada sejauh mana interaksinya dengan masyarakat.e) Sistem pendukung keluargaYang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.4) Struktur Keluargaa) Pola komunikasi keluargaMenjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.b) Struktur kekuatan keluargaKemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.c) Struktur peranMenjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.d) Nilai atau norma keluargaMenjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.5) Fungsi Keluargaa) Fungsi efektifHal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.b) Fungsi sosialisasiHal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.c) Fungsi perawatan kesehatanMenjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yg sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat. Hal-hal yang di kaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah:(1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.(2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah: (a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah.(b) Apakah masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga.(c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di alami.(d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit.(e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan. (f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.(g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.(h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.(3) Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat,penyebaran,komplikasi,prognosa dan cara perawatannya).(a) Sejauh mana keluar mengetahui tentang sifat dan perkembanganperawatan yang di butuhkan.(b) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang di perlukan untuk perawatan. (c) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/Finansial, fasilitas fisik, psikososial).(d) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.(4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah:(a) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki.(b) Sejauh mana keluarga melihat keuntungan /manfaat pemeliharaan lingkungan.(c) Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi.(d) Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga.(5) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas /pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah:(a) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan.(b)Sejauhmanakeluarga keuntungan-keuntungan yang dapat di peroleh dari fasilitas kesehatan.(c) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan.(d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.(e) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.d) Fungsi ReproduksiHal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:(1) Berapa juamlah anak.(2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.(3) Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.e) Fungsi EkonomiHal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah: (1) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.(2) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.6) Stress dan Koping Keluargaa) Stresor Jangka pendek dan panjang(1) Stresor jangka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih dari enam bulan.(2) Stresor janka panjang yaitu stresor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan. b) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/stresor Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi /stressor.c) Strategi Koping yang di gunakan Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.d) Stcccrategi Adaptasi DisfungsionalDijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan bila menghadapi permasalahan.7) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di gunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.8) Harapan KeluargaPada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.2. Tahap Diagnosaa. Perumusan Diagnosa Keperawatan KeluargaDiagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian, yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari:

1) Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan. Sebagai contoh:a) Gangguan nutrisiKurang dari kebutuhan pada balita (Anak N), keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.b) Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Ibu S) keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak ( rematik).c) Perubahan peran dalam keluarga (Bapak A) Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.2) Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan)Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan. Misalnya lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat. Sebagai contoh: a) Risiko terjadi konflik pada keluarga Bapak I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi.b) Risiko gangguan perkembangan pada balita (Anak N) keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi terhadap balita.c) Risiko gangguan pergerakkan pada lansia ( Ibu Y) keluarga Bapak A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak.3) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/PotensialSuatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat di tingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi. Sebagai contoh: a) Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak K.b) Potensial peningkatan status kesejahteraan pada bayi keluarga Bapak X.c) Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak I.No.KriteriaSkorBobot

1.Sifat Masalah Skala:

1. Aktual (tidak/kurang sehat)

2. Ancaman kesehatan3. Keadaan sejahtera32

11

2. Kemungkinan Masalah Skala:1.Mudah2. Sebagian3. Tidak dapat2102

3. Potensial Masalah untuk Dicegah

Skala:1. Tinggi

2. Cukup3. Rendah3211

4.Menonjolnya Masalah Skala:1.Masalah berat harus segera ditangani2. Ada masalah, tapi tidak perlu ditangai

3. Masalah tidak dirasakan2

1

01

b. Menetukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga (menurut Ballon dan Maglaya, 1978).Skoring: Tentukan skor untuk setiap kriteria. Skore dibagi dengan angkat tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.Catatan : skor dihitung bersama-sama dengan keluarga.skor

bobotangka tertinggi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas:Kriteria 1: Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.Kriteria 2: Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor-faktor sebagai berikut: Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah. Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.

Kriteria 3:Potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah . Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada. Tindakan yang sedang di jalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.Kriteria 4:Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai Skor yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.3. Tahap Intervensi/Tahap Perencanaan Tindakan Keperawatan KeluargaPerencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Tahap Implementasi/Tahap Pelaksanaan Keperawatan KeluargaTindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini:a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara:1) Memberikan informasi.2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan. 3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:1) Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan.2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga.3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara:1) Mendemonstrasikan cara perawatan.2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah. 3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan.d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara:1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga.2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada.2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.5. Tahap EvaluasiSesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:S : adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : keluarga mengatakan nyerinya berkurang. O : adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan. A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan diagnosis. P : adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi .Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

BAB IV

PENUTUP4.1 KesimpulanDari pengertian keluaraga penulis dapat menyimpulkan bahwa keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas utama keluarga adalah memelihara kebutuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum.Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi:1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga.a. Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah:1) Mengidentifikasi data demografi dan sosio cultural.

2) Data lingkungan.

3) Struktur dan fungsi keluarga. 4) Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga. 5) Perkembangan keluarga.b. Yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah:1) Fisik 2) Mental3) Emosi4) Sosial5) Spirtual

4.2 Saran

Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga, dibutuhkannya bagi petugas kesehatan untuk memiliki pengetahuan serta kemampuan yang baik dalam bekerja sama dengan keluarga ataupun individu. Sehingga tujuan dalam mencapai kesejahteraan dapat terwujud. DAFTAR PUSTAKA