bab ii kebijakan dan gambaran umum wilayah perencanaan (lapdal_12082011)

Upload: boyke-p-sirait

Post on 09-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

LAPORAN

TRANSCRIPT

BABIIKEBIJAKAN DAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2.1. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARAKebijakan penataan ruang dalam lingkup Provinsi Sumatera Utara yang menjadi acuan adalah Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Utara. RTRWP Sumatera Utara saat ini belum disahkan dan dalam tahap proses legalisasi. Dalam konteks ini, kebijakan penataan ruang di Kabupaten Padang Lawas Utara dalam perspektif RTRWP yang digunakan adalah draft akhir RTRW Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini peranan dan fungsi Kabupaten Padang Lawas Utara dalam konteks tata ruang Provinsi Sumatera Utara yang dituangkan dalam draft RTRWP. Dalam sistem perkotaan Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Padang Lawas Utara ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL), dengan fungsi yang diarahkan dalam bidang pertanian tanaman pangan dan perkebunan dengan berpusat pada ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara yaitu Gunung Tua. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.1.Oleh karena itu melalui kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Portibi diharapkan fungsi kawasan perkotaan yang diarahkan dapat menterjemahkan kebijakan dalam sistem perkotaan sebagai kota pertanian dan perkebunan dan hal ini dapat dibentuk kedalam blok-blok peruntukan kawasan.Tabel 2.1 Rencana Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera UtaraNoHierarkiKotaStatus KotaStrategiFungsi yang Diarahkan

1. PKNKawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro)Eksisting dan Sedang berkembangRevitalisasi Pusat pemerintahan Provinsi Pusat perdagangan dan jasa regional Pusat distribusi dan kolektor barang & jasa regional Pusat pelayanan jasa pariwisata Pusat transportasi darat, laut, dan udara regional Pendidikan tinggi Industri

2. PKWTebingtinggi EksisitingRevitalisasi Pemerintahan Kota Perdagangan dan jasa

3. Sidikalang, Kab. DairiSedang berkembangRevitalisasi Pusat pemerintahan Kabupaten Industri pengolahan hasil pertanian Perdagangan

4. PematangsiantarEksisitingRevitalisasi Pemerintahan Kota Perdagangan dan jasa Industri

5. Balige, Kab. Toba SamosirSedang berkembangRevitalisasi Pusat pemerintahan Kabupaten Perdagangan Industri pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hasil perikanan Pelayanan jasa pariwisata Pendidikan Tinggi

6. Rantau Prapat, Kab. Labuhan BatuSedang berkembangRevitalisasi Pusat pemerintahan Kabupaten Perdagangan dan Jasa Pengolahan hasil perkebunan

7. Kisaran, Kab. AsahanSedang berkembangRevitalisasi Pusat pemerintahan Kabupaten Industri pengolah hasil perkebunan dan pertanian tanaman pangan Perdagangan dan Jasa

8. Gunung SitoliSedang berkembangRevitalisasi Pusat pemerintahan Kabupaten Pariwisata Bahari Pengolahan hasil perikanan

9. Padang SidempuanEksisitingRevitalisasi Pusat pemerintahan Kabupaten Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hasil hutan Perdagangan dan Jasa

10. SibolgaEksisitingRevitalisasi Pemerintahan Kota Pusat perdagangan dan jasa regional Pusat pelayanan jasa pariwisata Pengolahan hasil perikanan Pusat transportasi laut Pusat pendidikan

11. PKLLubuk Pakam, Kab. Deli SerdangPengembangan baru Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan Permukiman Perdagangan dan Jasa Skala lokal

12. Pangkalan Brandan, Kab. LangkatRevitalisasi Pengolahan hasil pertambangan Pengolahan hasil pertanian Perikanan

13. Stabat, Kab. LangkatRevitalisasi Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan Industri Pengolahan hasil Pertanian

14. Parbaungan, Kab. Serdang BedageiPengembangan baru Permukiman Perdagangan dan Jasa

15. Sei Rampah, Kab. Serdang BedageiPengembangan baru Permukiman Perkotaan Pengolahan hasil Perikanan

16. Limapuluh, Kab. BatubaraPengembangan baru- Permukiman perkotaan- Perdagangan dan Jasa

17. Indrapura, Kab. BatubaraPengembangan baru Perikanan Pelabuhan Pengolahan hasil pertanian Pendidikan kejuruan

18. Perdagangan, Kab. BatubaraPengembangan baru Pengolahan Hasil Perkebunan Perdagangan

19. TanjungBalai, Kota Tanjung BalaiRevitalisasi Pengolahan Hasil perikanan Pelabuhan Permukiman perkotaan

20. Simpang Empat, Kab. AsahanPengembangan baru Permukiman Perkotaan Pengolahan Hasil perikanan

21. Aek Kanopan, Kab. Labuhan BatuRevitalisasi Pengolahan hasil perkebunan Pengolahan hasil pertanian

22. Labuhan Bilik, Kab. Labuhan BatuRevitalisasi Industri Pengolahan hasil Perikanan Jasa

23. Kota Pinang, Kab. Labuhan BatuRevitalisasi Pertanian tanaman pangan Perkebunan

24. Aek Nabara, Kab. Labuhan Batu Pengembangan baru Perkebunan pertanian tanaman pangan

25. Gunung Tua, Kab. Padang Lawas Utara Revitalisasi Pertanian tanaman pangan Perkebunan

26. Sipirok, Kab. Tapanuli SelatanRevitalisasi Pengolahan hasil perkebunan dan hutan Pendidikan kejuruan

27. Batang Toru, Kab. Tapanuli SelatanPengembangan baru Pengolahan hasil perkebunan dan hutan Pendidikan kejuruan

28. Siabu, Kab. Mandailing NatalPengembangan baru Pengolahan hasil pertanian Pendidikan kejuruan

29. Kotanopan, Kab. Mandailing NatalRevitalisasi Pengolahan hasil pertanian Pendidikan kejuruan

30. Natal, Kab. Mandailing NatalRevitalisasi Perikanan Pertanian tanaman pangan

31. Panyabungan, Kab. Mandailing NatalRevitalisasi Pengolahan Hasil Hutan dan perkebunan Pertanian tanaman pangan

32. Sibuhuan, Kab. Padang Lawas Pengembangan baru Perkebunan pertanian tanaman pangan

33. Pandan/Pinangsori, Kab. Tap. TengahPengembangan baru Permukiman perkotaan Perdagangan dan Jasa

34. Barus/Husor, Kab. Tap. TengahPengembangan baru Perikanan tangkap Perkebunan Jasa

35. Pangururan, Kab. SamosirPengembangan baru Pariwisata Jasa Pengolahan Hasil pertanain

36. Porsea, Kab. Toba SamosirPengembangan baru pertanian tanaman pangan Pengolahan hasil hutan

37. Dolok Sanggul, Kab. Humbang HasundutanRevitalisasi pertanian tanaman pangan Pengolahan hasil hutan Pengolahan Hasil perkebunan

38. Tarutung, Kab. Tapanuli UtaraRevitalisasi pertanian tanaman pangan Pengolahan hasil hutan Pengolahan Hasil perkebunan

39. Siborong-borong, Kab. Tapanuli UtaraPengembangan baru Pertanian Tanaman Pangan Pengolahan hasil perkebunan

40. Kabanjahe, Kab. KaroRevitalisasi Agroindustri Pengolahan hasil perkebunan

41. Brastagi, Kab. KaroRevitalisasi Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan Pariwisata Agroindustri

42. Merek, Kab. KaroRevitalisasi

Pertanian tanaman pangan Perkebunan Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan

43. Tiga Binanga, Kab. KaroPengembangan baru Pertanian tanaman pangan Perkebunan

44. Kutabuluh, Kab. KaroPengembangan baru Pertanian tanaman pangan Perkebunan Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan

45. Salak, Kab. Pakpak BharatRevitalisasi Pertanian tanaman pangan Pendidikan kejuruan

46. Saribudolok, Kab. SimalungunPengembangan baru Pertanian tanaman pangan Pendidikan kejuruan

47. Pematang Raya/ Sondi, Kab. SimalungunRevitalisasi Permukiman perkotaan Pendidikan

48. Parapat, Kab. SimalungunRevitalisasi Pariwisata Perkebunan

49. Lotu, Kab. Nias UtaraPengembangan baru Perikanan perkebunan Peternakan

50. Teluk Dalam, Kab. Nias SelatanRevitalisasi Perikanan tangkap Pariwisata Bahari

51. Lahomi, Kab. Nias BaratPengembangan baru Perikanan tangkap perkebunan

52. PKW pTanjung BalaiRevitalisasi Pengolahan Hasil perikanan Pelabuhan Permukiman perkotaan

53. TarutungRevitalisasi pertanian tanaman pangan Pengolahan hasil hutan Pengolahan Hasil perkebunan

Sumber: RTRW Provinsi Sumatera Utara, 2011

Pengembangan Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara Sumatera Utara diarahkan pada :1. Membangun pelabuhan udara di Kuala Namu, Deli Serdang sebagai Bandar Udara pengumpul dengan skala pelayanan primer melengkapi fungsi Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagai pusat pelayanan primer;2. Pengembangan bandar udara pengumpan dengan skala pelayanan sekunder provinsi;3. Pembangunan bandar udara baru sebagai penunjang sistem pergerakan internal Sumatera Utara guna memperlancar mobilitas menuju dan dari kawasan-kawasan yang memiliki fungsi penting tertentu melalui udara.Adapun strategi untuk mewujudkan rencana pengembangan sistem jaringan transportasi udara terdiri dari :1. Pengembangan Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan primer yaitu Bandar udara Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang dan Bandar udara Polonia di Kota Medan. Pengembangan Bandara Kuala Namu disesuaikan dengan spesifikasi teknis bandara meliputi panjang runway, luas dan kualitas bangunan bandara, kapasitas pergudangan, kemampuan alat navigasi bandara, dan kelengkapan utilitas pendukung fungsi bandara yang berstandar internasional. 2. Pengembangan Bandar udara pengumpan yang meliputi : Bandar udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing di Kabupaten Tapanuli Tengah diupayakan melayani Kota Sibolga sebagai PKW dengan spesifikasi teknis bertaraf regional serta mendukung pengembangan kawasan Wisata Danau Toba. Bandar udara Binaka di Kota Gunung Sitoli dikembangkan untuk mendukung fungsi Pulau Nias sebagai kawasan perikanan dan pariwisata; Bandar Udara Sibisa di Kabupaten Toba Samosir dikembangkan untuk mendukung pergerakan angkutan udara wilayah Toba Samosir dan sekitarnya; Bandar Udara Aek Godang, di Kabupaten Padang Lawas Utara dikembangkan guna mendukung pergerakan angkutan udara di wilayah Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal; Bandar Udara Silangit, di Kabupaten Tapanuli Utara guna mendukung pergerakan angkutan udara di wilayah Tapanuli; Bandar Udara Teluk Dalam, di Kabupaten Nias Selatan, Kepulauan Nias dikembangkan untuk mendukung fungsi Pulau Nias sebagai kawasan perikanan dan pariwisata. Bandar udara Lasondre di Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Kepulauan Nias dikembangkan untuk mendukung fungsi Pulau Nias sebagai kawasan perikanan dan pariwisata;3. Pembangunan bandar udara baru meliputi bandar udara di Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Labuhan Batu serta Simalungun.

2.2. ARAHAN RTRW KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA2.2.1. Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang Wilayah KabupatenBerdasarkan tujuan penataan ruang yang ingin dicapai, maka kebijakan penataan ruang Kabupaten Padang Lawas Utara beserta strategi penataan ruang yang mendukung kebijakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:1. Pemantapan kawasan lindung sebagai upaya mempertahankan kualitas lingkungan dalam lingkup regional.Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. Mempertahankan luasan dan meningkatkan kualitas kawasan lindung;b. Mengembalikan ekosistem kawasan lindung;c. Menegaskan zona hutan lindung dan disosialisasikan ke masyarakat;dand. Menerapkan sanksi secara tegas terhadap pemanfaatan kawasan lindung.2. Penataan dan pengoptimalan pemanfaatan kawasan budidaya pertanianKebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. Mengembangkan kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan peternakan dan kawasan perkebunan sesuai dengan rencana pola pemanfaatan ruang;b. Mencetak lahan pertanian baru pada kawasan budidaya;c. Mendorong kegiatan pengolahan komoditi unggulan di pusat produksi yang ditetapkan;d. Meningkatkan prasarana perhubungan dari pusat produksi komoditi unggulan menuju pusat pemasaran;e. Mengembangkan sistem insentif-disinsentif bagi budidaya pertanian tanaman pangan dan peternakan;f. Melakukan pemutakhiran data dan menetapkan luas baku lahan sawah;dang. Mempertahankan pertanian yang sudah ada dengan pengendalian perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi guna lahan lain.3. Penataan dan pengoptimalan pemanfaatan kawasan perkebunan. Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. Menetapkan pembagian kawasan perkebunan berdasarkan jenis komoditas potensialnya;danb. Membuka akses jalan-jalan produksi perkebunan untuk kepentingan distribusi hasil perkebunan.4. Pengoptimalan potensi peternakan di Kabupaten Padang Lawas Utara untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. menetapkan kawasan-kawasan yang dapat dikembangkan menjadi kawasan-kawasan pengembangan peternakan sapi, kerbau, dan kambing dengan pola penggemukan ternak;b. melakukan intensifikasi ternak sapi dengan sistem penggemukan sapi;danc. bantuan ternak Sapi kepada kelompok tani.5. Pengembangan sentra-sentra industri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan.Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. Menetapkan kawasan industri pengolahan hasil peternakan dan pertanian;danb. Mengembangkan jaringan infrastruktur pendukung terhadap kegiatan industri.6. Penetapan kawasan pemukiman pedesaan yang berada di kawasan hutan lindung sebagai kawasan permukiman terbatas dengan konsep Zero Growth dan High Control.Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. Melalukan delineasi enclave-enclave permukiman pedesaan yang berada di kawasan lindung untuk dijadikan kawasan permukiman terbatas;danb. Melakukan kontrol yang ketat dalam pembatasan pertumbuhan perumahan baru yang dituangkan dalam peraturan zonasi. 7. Penguatan peran pusat-pusat permukiman perkotaan. Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. Mengembangkan kawasan perkotaan Gunung Tua sebagai pusat pelayanan ekonomi dalam skala kabupaten;danb. Menetapkan dan mengembangkan Kawasan Aek Godang sebagai kawasan strategis bidang ekonomi, dimana fungsi perhubungan udara, industri dan jasa dikembangkan secara terintegrasi.8. Peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi ke seluruh wilayah kabupaten.Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. Membangun dan meningkatkan kualitas jaringan transportasi ke seluruh bagian wilayah kabupaten dengan prioritas untuk ruas-ruas Gunung Tua-Pasar Matanggor, Gunung Tua-Sipiongot, dan Gunung Tua-Langkimat;b. Mengembangkan jaringan jalan dari pusat-pusat kecamatan tersambung ke rencana jalan kolektor primer lintas timur-barat;c. Menyediakan trayek angkutan umum perdesaan yang menghubungkan kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan terutama dengan Gunung Tua;d. Menyediakan dan memeratakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi (kesehatan, pendidikan, air bersih, pemerintahan dan lain-lain) ke seluruh wilayah kabupaten;dane. Mengembangkan jaringan kelistrikan yang dapat menjangkau seluruh wilayah kabupaten.9. peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara. Kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut :a. mendukung penetapan Kawasan Srtategis Nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan Negara;b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif didalam dan disekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan Negara;c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun disekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya tidak terbangun;dand. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan Negara.

2.2.2. Rencana Struktur Ruang KabupatenStruktur ruang wilayah kabupaten merupakan gambaran sistem perkotaan wilayah kabupaten dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai. Dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten digambarkan sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten dan perletakan jaringan prasarana wilayah yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan pengembangan dan pengelolaannya merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten.Rencana struktur ruang wilayah kabupaten juga memuat rencana struktur ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah provinsi.

Setiap pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Padang Lawas Utara tersebut mempunyai fungsi-fungsi pelayanan yang berbeda sesuai dengan jenjang tiap pusat-pusat permukiman. Semakin tinggi jenjang pusat permukiman, maka semakin kompleks fungsi sebagai pusat pelayanan dan semakin rendah jenjang pusat permukiman, maka semakin kecil fungsi sebagai pusat pelayanan. Secara lengkap fungsi pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Padang Lawas Utara digambarkan dalam tabel berikut :Tabel 2.2Rencana Sistem Perkotaan dan Fungsi Pusat-pusat Pelayanan Kabupaten Padang Lawas UtaraKawasan PerkotaanSistem PusatFungsi UtamaSarana Utama

Gunung TuaPKL Pusat pemerintahan kabupaten; Pusat perdagangan dan jasa, industri. Pusat pelayanan pendidikan, dan kesehatan Pusat pelayanan transportasi darat Perkantoran Kabupaten Sarana pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi Rumah Sakit Tipe C Stadion olah raga Pasar tradisional SPBU Balai Pelatihan Kerja Terminal terpadu Tipe B Sarana perbankan

Pasar MatanggorPPK Pusat pemerintahan kecamatan; Pusat pertanian tanaman pangan, perkebunan, Pusat perdagangan dan jasa Pusat pelayanan pendidikan menengah. Pusat budidaya perikanan Perkantoran Kecamatan Pasar Kecamatan Puskesmas Sarana pendidikan dasar dan menengah Balai benih ikan

Aek GodangPPK Pusat pemerintahan kecamatan; Pusat jasa transportasi regional Pusat konservasi lingkungan Pusat pengolahan hasil peternakan Perkantoran Kecamatan Pasar Kecamatan SPBU Bandara tersier Rumah potong hewan

LangkimatPPK Pusat pemerintahan kecamatan; Pusat perkebunan Pusat pengolahan hasil perkebunan,dan pengolahan hasil pertanian Pusat pelayanan pendidikan menengah untuk perkebunan. Pusat peternakan Perkantoran Kecamatan Pasar Kecamatan

SipiongotPPK Pusat pemerintahan kecamatan; Pusat konservasi lingkungan dan hutan Sub Pusat jasa transportasi Perkantoran Kecamatan Pasar Kecamatan Puskesmas Sarana pendidikan dasar dan menengah

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Paluta

Pelabuhan Bandar udara yang terdapat di Kabupaten Padang Lawas Utara adalah pelabuhan udara Aek Godang yang bertempat di Kecamatan Hulu Sihapas.Bandara Aek Godang termasuk bandara pengumpan dan terletak di Jalan Lintas Sibuhuan Km 1,5 Desa Janji Manahan. Bandara ini memiliki panjang landasan pacu 1.400 meter dengan lebar 23 meter.Dengan kondisi seperti itu, bandara ini hanya bisa didarati pesawat sekelas CN-235, atau C-212.Rencana sistem prasarana transportasi udara adalah : Peningkatan bandara lokal diantaranya Bandara Aek Godang, berupa; penambahan landasan pacu (run way), terminal, dan rehabilitasi sejumlah bangunan pendukung;dan Peningkatan kapasitas bandara.

RENCANA RINCI KAWASAN STRATEGISBANDARA AEK GODANG

LAPORAN PENDAHULUAN BAB II-20 | HALAMANPeta 2.1Rencana Struktur Ruang Kabupaten Padang Lawas Utara

2.2.3. Rencana Pola Ruang KabupatenBerdasarkan rencana Pola Ruang Kabupaten Padang Lawas Utara, Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas memberikan kontribusi dalam rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pada kawasan lindung, Kecamatan Batang Onangk memberikan kotribusi pada arahan kawasan suaka alam dan pelestarian alam. Pada Kawasan Budidaya, Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas memberikan kontribusi untuk kawasan Peruntukan Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap, HUtan Rakyat, Kawasan Peruntukkan Pertanian, Kawasan Peruntukan Perikanan, Kawasan Peruntukkan Industri, Kawasan Peruntukan Permukiman, Kawasan Peruntukkan Pertambangan, dan Kawasan Peruntukkan Pariwisata.A. Kawasan LindungKawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Berikut kebijakan kawasan lindung yang terkait dengan Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas : Dalam RTRW Kabupaten Padang Lawas Utara. Kawasan hutan lindung tersebar di belahan barat wilayah kabupaten, meliputi Kecamatan Dolok Sigompulon, Dolok, Halongonan, Padang Bolak, Padang Bolak Julu dan Hulu Sihapas. Berdasarkan luasan wilayah maka kawasan perkotaan untuk Kabupaten Padang Lawas Utara yaitu kurang lebih 2.100 Hektar dengan kebutuhan ruang terbuka hijau sebesar 630 hektar yaitu 30% dari luas perkotaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.3Perhitungan Kawasan Perkotaan dan RTHNoSistem perkotaanKawasan perkotaanCakupan pelayananJumlah Penduduk KecamatanProyeksi Penduduk KecamatanPerkiraan Penduduk Perkotaan sampai 2031Luas Kawasan PerkotaanPerkiraan Luas RTH (30%)

1PKLGunung TuaPadang bolak52.21561.46850.000500150

2PPKPasar MatanggorBatang onang12.43412.91010.00020060

3PPKAek GodangHulu sihapas4.2395.25910.00020060

4PPKLangkimatsimangambat35.96344.68910.00020060

5PPKSipiongotDolok22.02326.23910.00020060

6PPLBatu GanaPadang Bolak Julu9.30810.87710.00020060

7PPLPortibiPortibi21.12224.76610.00020060

8PPLHutaimbaruHalongonan23.66327.97710.00020060

9PPLPasar SimundolDolok Sigompulon13.80716.49610.00020060

Jumlah194.774230.681130.0002.100

630

Sumber : Draft RTRW Paluta

Kawasan suaka alam yang ada di Kabupaten Padang Lawas Utara adalah Kawasan Suaka Alam Dolok-Halongonan yang berada di Kecamatan Batang Onang, dengan luas total 4.428 Ha. kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Padang Lawas Utara hanya meliputi kawasan rawan tanah longsor dan kawasan rawan banjir. Kawasan rawan tanah longsor tersebar di belahan barat wilayah kabupaten, meliputi Kecamatan Dolok, Halongonan, Padang Bolak, Padang Bolak Julu dan Batang Onang sedangkan kawasan rawan banjir terdapat di Kecamatan Simangambat, Dolok, Padang Bolak, dan Batang Onang.

B. Kawasan BudidayaKawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan sumberdaya manusia. Dalam lingkup RTRW Kabupaten Padang Lawas Utara, pengarahan rencana kawasan budidaya yang terkait dengan Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas adalah : Kawasan hutan produksi terbatas di Kabupaten Padang Lawas Utara dengan luas total 30.797 Ha yang berada pada Kecamatan Batang Onang dengan luas 4575 Ha, Kecamatan Hulu Sihapas dengan luas 661 Ha, Kecamatan Padang Bolak Julu dengan luas 7225 Ha, Kecamatan Padang Bolak dengan luas 8502 Ha, Kecamatan Halongonan dengan luas 9.066 Ha, dan Kecamatan Dolok Sigompulon dengan luas 768 Ha. Kawasan hutan produksi tetap di Kabupaten Padang Lawas Utara dengan luas total 30.220 Ha yang berada pada Kecamatan Batang Onang dengan luas 3.402 Ha, Kecamatan Hulu Sihapas dengan luas 2.338 Ha, Kecamatan Padang Bolak Julu dengan luas 3697 Ha, Kecamatan Padang Bolak dengan luas 1.524 Ha, Kecamatan Halongonan dengan luas 4.080 Ha, dan Kecamatan Simangambat dengan luas 16.179 Ha. Kawasan hutan rakyat merupakan kawasan yang mempunyai fungsi yang serupa dengan fungsi kawasan budidaya kehutanan disamping fungsi hidrologis/pelestarian ekosistem dengan luas penutupan tajuk minimal 50 persen dan merupakan tanaman cepat tumbuh dengan luas minimal 0,25 hektar. Kawasan peruntukan hutan rakyat tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Portibi. Luas tanaman perkebunan yang terdapat di kabupaten padang lawas Utara adalah seluas 180.225 Ha yang tersebar di Kecamatan Batang Onang dengan luas 5040 Ha, Kecamatan Dolok dengan luas 6731 Ha, Kecamatan Dolok Sigompulon dengan luas 6608 Ha, Kecamatan Halongonan dengan luas 32416 Ha, Kecamatan Hulu Sihapas dengan luas 4147 Ha, Kecamatan Padang Bolak dengan luas 20932 Ha, Kecamatan Padang Bolak Julu dengan luas 2850 Ha, Kecamatan Portibi dengan luas 6557 Ha, dan Kecamatan Simangambat dengan luas 94944 Ha. Budi daya perikanan dengan tambak perikanan yang ada dan total luas 91 Ha yang tersebar Kecamatan Batang Onang dengan luas 17 Ha , Kecamatan dolok dengan luas 10 Ha , Kecamatan Padang bolak dengan luas 18 Ha, Kecamatan Padang Bolak Julu dengan luas 8 Ha, Kecamatan Portibi dengan luas 33 Ha, dan Kecamatan Simangambat dengan luas 5 Ha. Sedangkan perikanan tangkap yang akan dikembangkan adalah seluruh kecamatan. Kabupaten Padang Lawas Utara berada di Kecamatan Hulu Sihapas dengan komoditas ikan mas, ikan lele, ikan gurame dan ikan nila. Saat ini pasarnya masih untuk konsumsi lokal. Sedangkan untuk mempercepat pengembangan jenis perikanan tambak juga perlu ditetapkan rencana pengembangan pelabuhan perikanan sebagai tempat pendaratan ikan (Tempat Pelelangan Ikan) dan pembangunan fasilitas penyimpanan dan pengolahan ikan. peruntukan industri di Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari jenis industri besar seperti kelapa sawit dan karet yang berada di Kecamatan Batang Onang, Kecamatan Hulu Sihapas, Kecamatan Portibi, Kecamatan Padang Bolak, Kecamatan Bolak Julu dan Kecamatan Simangambat sedangkan industri rumah tangga seperti pembuatan batu bata, gilingan padi dan pandai besi. Kawasan peruntukan industri kecil/makro berada di setiap kecamatan. Tabel 2.4Rencana Pengembangan Industri Kabupaten Padang Lawas Utara 2031

Kecamatan/DesaJenis industriLuas

Padang Bolak, Desa ParlimbatanWorkshop pandai besi1 ha

Portibi dan SimangambatPengolahan limbah sawit menjadi pakan ternak2 ha

Hulu Siapas, Aek GodangBatu bata (masukkan perlunya peningkatan teknologi pembuatan bata)2 ha

Simangambat dan HalongonanPengolahan kelapa sawit menjadi CPO dan produk turunannya5 ha

Halongonan, Padang BolakPabrik crumb rubber5 ha

Sumber : Draft RTRW Paluta

Kawasan permukiman dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan. Kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Padang Lawas Utara berada di ibu kota kabupaten dan ibukota kecamatan. Pengembangan kawasan pertambangan di Kabupaten Padang Lawas Utara adalah pertambangan mineral, batubara dan minyak bumi. Pertambangan mineral tersebar di Kecamatan Batang Onang, Dolok, Dolok Sigompulon, Halongonan, Hulu Sihapas, Padang Bolak dan Padang Bolak Julu. Sedangkan pertambangan batubara terdapat di Kecamatan Batang Onang dan Padang Bolak. Kawasan peruntukan pariwisata yang ada di Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari :a. Kawasan wisata alam terdapat di lokasi sebagai berikut : Wisata Danau Tao di Kecamatan Batang Onang Wisata Danau Tasik di Kecamatan Batang Onang Wisata Pemandian Aek Milas di Kecamatan Halongonanb. Kawasan wisata budi daya terdapat di lokasi sebagai berikut : Wisata Candi Bahal I, II, III di Kecamatan Portibi Wisata Hutan Safari dan Panorama Alam Nabundong di kecamatan Batang Onang Wisata Hutan Taman Buru di Kecamatan Dolok dan Dolok Sigompulon.

Luasan kawasan berdasarkan Rencana Pola Ruang wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung Kabupaten Padang Lawas Utara 2031No.Satuan Penggunaan LahanLuas (Ha)Persentase

A.KAWASAN LINDUNG138,658100

A.1.Kawasan Hutan Lindung 86,18562,15

A.2.Kawasan Resapan Air14,70010,60

A.3.Kawasan Sempadan Sungai8,0455,80

A.4.Kawasan RTH Perkotaan6300,45

A.5.Kawasan Suaka Alam4,4283,19

A.6.Kawasan Rawan Tanah Longsor24,67017,79

B.KAWASAN BUDIDAYA290,087100

B.1.Hutan Produksi Terbatas30,79710,62

B.2.Hutan Produksi Tetap31,22010,76

B.5.Pertanian Tanaman Pangan20,1566,95

B.6.Pertanian Holtikultura20,1326,94

B.7.Kawasan Peruntukan perkebunan180,22562,13

B.7.Kawasan Peruntukan Peternakan4,2821.48

B.8.Kawasan Peruntukan Perikanan910,03

B.10.Kawasan Peruntukan Permukiman3,1791,10

B.13.Kawasan Peruntukan Lainnya50,00

Luas Total 428,745100.00

Sumber : Draft RTRW Paluta

Peta 2.2Rencana Pola Ruang Kabupaten Padang Lawas Utara

2.2.4. Rencana Kawasan Strategis KabupatenKawasan strategis merupakan bagian wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Kabupaten Padang Lawas Utara terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan strategis berfungsi:a. mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kabupaten;b. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan;c. untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;d. sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten; dane. sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.

Kawasan strategis kabupaten yang telah ditetapkan di Kabupaten Padang Lawas Utara meliputi :a. Kawasan Strategis Industri Besarb. Kawasan Strategis Industri kecil dan menengahc. Kawasan strategis Kota Gunungtuad. Kawasan Strategis Sosial Budayae. Kawasan Hutan Lindung dan Suaka Alam.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penetapan kawasan strategis Kabupaten Padang Lawas Utara dapat dilihat pada tabel di bawah ini

RENCANA RINCI KAWASAN STRATEGIS BANDARA AEK GODANG

LAPORAN PENDAHULUAN BAB II-39 | HALAMAN

Tabel 2.6Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Padang Lawas Utara

No.Kawasan StrategisJenis Kawasan StrategisTipologiLokasiLuasKeterangan

1.Kawasan Strategis Industri BesarKawasan Strategis EkonomiSektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan potensi eksporKecamatan Halongonan, Simangambat dan Portibi.Pabrik pengolahan kelapa sawit, Pabrik Crumb Raber dll.

2.Kawasan Strategis Industri Kecil dan MenengahKawasan Strategis EkonomiSektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomiKecamatan Hulu Sihapas, Padang Bolak Julu, Padang BolakIndustri Pandai Besi, Batu Bata dan Home Industri

2.Kawasan Perkotaan GunungtuaKawasan Strategis EkonomiKawasan Ekonomi KhususKota Gunungtua2991 HaPotensi ekonomi cepat tumbuh sektor perdagangan dan jasa.

3.Kawasan Candi BahalKawasan Strategis Sosial BudayaAset yang harus dilindungi atau dilestarikan dan Tempat perlindungan peninggalan budayaKecamatan Portibi-Perlindungan Peninggalan Budaya

4.Kawasan Hutan LindungKawasan Strategis Lingkungan HidupKawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.Kecamatan Batang Onang, Kecamatan Dolok, Kecamatan Dolok Sigompulon-Terkait dengan kawasan sekitarnya yang merupakan kawasan hutan lindung

5.Kawasan Suaka MargasatwaKawasan Strategis Lingkungan HidupTempat perlindungan keanekaragaman hayatiKecamatan Batang Onang dan Dolok20120 Ha

Sumber : Hasil Analisis, 2011

Peta 2.3Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Padang Lawas Utara

2.3. GAMBARAN UMUM KAWASAN STRATEGIS BANDARA AEK GODANG2.3.1. Letak Geografis Dan Batas AdministrasiWilayah perencanaan meliputi 2 (dua) Kecamatan, yaitu Kecamatan Batang Onang dan Kecamatan Hulu Siapas. Secara geografis Kecamatan Batang Onang terletak antara 101350-102603 Lintang Utara (LU) dan 9902044 - 9903742 Bujur Timur (BT), Kecamatan Hulu Siapas terletak antara 102045-103839 Lintang Utara (LU) dan 9902325 - 9903349 Bujur Timur (BT) (Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas dalam angka Tahun 2013). Adapun wilayah perencanaan yang berbatasan dengan beberapa kecamatan berikut ini:Sebelah Utara: Kecamatan Padangsidimpuan Timur dan Kecamatan Padang Bolak Julu.Sebelah Timur: Kecamatan Padangsidimpuan Timur dan Kecamatan Batang AngkolaSebelah Selatan : Kecamatan SosopanSebelah Barat: Kecamatan Padang Bolak dan Kecamatan Barumun Tengah.

Orientasi Kecamatan Batang Onang dan Kecamatan Hulu Siapas dalam lingkup Kabupaten Padang Lawas Utara dapat dilihat pada Peta 2.4.Kecamatan Batang Onang terdiri dari 32 desa/ Kelurahan, dimana luas wilayah Kecamatan Batang Onang adalah 485 Km2 dan Kecamatan Hulu Siapas terdiri dari 10 desa/kelurahan., dimana Luas wilayah Kecamatan Hulu Siapas adalah 39,05 Km. Untuk lebih jelasnya, luas dan persebaran desa/Kelurahan di Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.7, Tabel 2.8 dan Peta 2.5.

Tabel 2.7Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Batang Onang Tahun 2012NoDesa/KelurahanLuas Area (Km)Rasio Terhadap Total Luas Kecamatan (%)

1Pangkal Dolok Lama29.005.98%

2Pangkal Dolok Julu29.206.02%

3Batang Onang Baru31.006.39%

4Bonan Dolok15.003.09%

5Batang Onang Lama1.000.21%

6Pintu Padang2.000.41%

7Galanggang14.502.99%

8Huta Lambung1.000.21%

9Gunung Tua Batang Onang10.002.06%

10Simanapang1.000.21%

11Simaninggir20.004.12%

12Batu Mamak18.003.71%

13Padang Garugur48.139.92%

14Gunung Tua Tumbu Jati0.990.20%

15Batu Pulut20.004.12%

16Gunung Tua Julu19.113.94%

17Pasar Matanggor1.800.37%

18Padang Matinggi0.350.07%

19Sayur Matinggi0.450.09%

20Janji Mauli8.001.65%

21Simardona22.004.54%

22Sayur Matinggi Julu13.802.85%

23Purba Tua20.004.12%

24Parau Sorat17.003.51%

25Pasir Hampolu Hepeng7.501.55%

26Tamosu7.001.44%

27Pagaran Batu15.003.09%

28Simangambat Dolok18.903.90%

29Padang Bujur Baru7.501.55%

30Janji Manahan17.973.71%

31Batu Nanggar23.004.74%

32Morang44.809.24%

JUMLAH485.00100.00%

Sumber : BPS, Kecamatan Batang Onang dalam angka Tahun 2013

Tabel 2.8Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Hulu Siapas Tahun 2012NoDesa/KelurahanLuas(Km)Rasio Terhadap Total Luas Kecamatan (%)

1Aek Godang3.508.96

2Aek Nauli5.3913.80

3Sampuran Simarloting4.5011.52

4Pingirkiran2.406.15

5Pintu Bosi2.005.12

6Simaninggir PB3.609.22

7Sidong Dong3.508.96

8Sitabar8.1620.90

9Parmeraan3.007.69

10Suka Dame3.007.69

JUMLAH39.05100.0

Sumber : BPS, Kecamatan Hulu Siapas dalam angka Tahun 2013

2.3.2. Kondisi TopografiKecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas dilihat dari keadaan topografinya bervariasi mulai dari bergunung, dataran tinggi sampai dataran rendah. Dengan topografi datar dan landai secara garis besar sesuai untuk pengembangan budi daya pertanian tanaman pangan dan holtikultura, dan topografi berbukit secara ideal sesuai untuk pengembangan budi daya perkebunan tanaman keras dan dengan topografi bergunung secara ideal pengembangannya berfungsi sebagai hutan lindung. Kondisi kemiringan lahan yang terdapat di Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas dikategorikan berikut ini, yaitu :Tabel 2.9Kemiringan Daerah Desa/Kelurahan di Batang Onang dan Hulu Siapas Tahun 2012NOKECAMATANKEMIRINGAN (Ha)JLH

0%-2%2%-8%9%-5%16%-5%26%-40%40% Keatas

123456789

1.2.Hulu SihapasBatang Onang67604881.1702011.5158792532.1885.6324.47520.0398.29828.669

Untuk lebih jelasnya kondisi topografi di Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas dapat dilihat pada dan Peta 2.6

Peta 2.4Orientasi Wilayah Kecamatan Batang Onang dan Kecamatan Hulu Siapas

Peta 2.5Batas Adminitrasi Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas

Peta 2.6Topografi Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas

RENCANA RINCI KAWASAN STRATEGIS BANDARA AEK GODANG

LAPORAN PENDAHULUAN BAB II-30 | HALAMAN

2.3.3. IklimBerdasarkan data BPS Kabupaten Padang Lawas Utara dalam angka Tahun 2009, curah hujan bervariasi antar kecamatan, curah hujan tertinggi rata-rata mencapai 328 mm yang terjadi pada bulan Oktober, sementara curah hujan terendah rata-rata mencapai 108 mm yang terjadi pada bulan Februari. Musim kemarau diselingi hujan terjadi sekitar bulan Februari April dan musim kemarau tanpa diselingi hujan terjadi pada bulan Mei Juli. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan curah hujan dapat dilihat pada tabel 2.10 berikut ini : Tabel 2.10Jumlah Curah Hujan dan Banyaknya Hari Hujan Di Kabupaten Padang Lawas UtaraNOBULANCURAH HUJAN (mm)HARI HUJAN

1Januari358,3023

2Februari369,5020

3Maret90,0018

4April222,6021

5Mei268,9017

6Juni163,5012

7July14517

8Agustus789

9September183,8021

10Oktober29,5013

11November327,7023

12Desember127,4019

Rata-rata2364,20213

Sumber : BPS Tapsel (data diolah)

2.3.4. HidrologiKondisi hidrologi di Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari air permukaan yaitu sungai, danau dan air bawah tanah.Terdapat Danau kecil di wilayah Kab Padang Lawas Utara yaitu Danau Tao dengan luas 25 Ha yang terdapat di Kecamatan Batang Onang yang potensinya belum dimanfaatkan dengan optimal bagi lahan pertanian dan pertambakan. Selain itu wilayah perencanaan dilalui oleh Sungai Aek Godang dengan panjang 77.79 km.

2.4. KONDISI KEPENDUDUKAN2.4.1. Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis KelaminDari data struktur penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Batang Onang dan Hulu Siapas, jumlah penduduk Perempuan lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Laki-laki. Adapun persentase perbandingan tersebut adalah penduduk Laki-laki berjumlah 7.033 jiwa ( 49,34%) dan Perempuan berjumlah 7.219 jiwa (50,65%) pada Kecamatan Batang Onang. sementara untuk Kecamatan Hulu Siapas penduduk Laki-laki berjumlah 2.858 jiwa ( 46.61%) dan Perempuan berjumlah 3.273 jiwa ( 53,38%). Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 2.11 dan Tabel 2.12.

Tabel 2.11Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Batang Onang Tahun 2012NoDesa/KelurahanJenis Kelamin/SexJumlah

Laki-lakiPerempuan

1Pangkal Dolok Lama213215428

2Pangkal Dolok Julu183195378

3Batang Onang Baru345401746

4Bonan Dolok7776153

5Batang Onang Lama9164155

6Pintu Padang197240437

7Galanggang154143297

8Huta Lambung102131233

9Gunung Tua Batang Onang256260516

10Simanapang232851

11Simaninggir246268514

12Batu Mamak354883

13Padang Garugur7815671348

14Gunung Tua Tumbu Jati98105203

15Batu Pulut197243440

16Gunung Tua Julu292283575

17Pasar Matanggor6457461391

18Padang Matinggi9092182

19Sayur Matinggi125130255

20Janji Mauli172155327

21Simardona303370673

22Sayur Matinggi Julu251338

23Purba Tua176202378

24Parau Sorat178154332

25Pasir Hampolu Hepeng9884182

26Tamosu125150275

27Pagaran Batu217230447

28Simangambat Dolok286282568

29Padang Bujur Baru13090220

30Janji Manahan7085155

31Batu Nanggar425475900

32Morang6786941372

JUMLAH7,0337,21914,252

Sumber : BPS, Kecamatan Batang Onang dalam angka Tahun 2013

Tabel 2.12Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Hulu Siapas Tahun 2012NoDesa/KelurahanJenis Kelamin/SexJumlah

Laki-lakiPerempuan

1Aek Godang4925171009

2Aek Nauli95410411995

3Sampuran Simarloting151349500

4Pingirkiran153179332

5Pintu Bosi410440850

6Simaninggir PB191221402

7Sidong Dong159154313

8Sitabar123115238

9Parmeraan115111226

10Suka Dame110146256

JUMLAH2,85832736121

Sumber : BPS, Kecamatan Hulu Siapas dalam angka Tahun 2013

2.4.2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan PendudukJumlah Kepadatan penduduk di Kecamatan Batang Onang tahun 2012 adalah 29,39 jiwa/Km2 terbesar terdapat di Desa Pasar Matanggor yaitu 772.78 jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan terendah terdapat di Desa Sayur Matinggi Julu yaitu 2,75 Jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah dan kepadatan penduduk di Kecamatan Batang Onang dapat dilihat pada Tabel 2.13.Jumlah Kepadatan penduduk di Kecamatan Hulu Siapas tahun 2012 adalah 1750,8 jiwa/Km2, terbesar terdapat di Desa Pintu Bosi yaitu 452.00 jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan terendah terdapat di Desa Sitabar yaitu 29,17 Jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah dan kepadatan penduduk di Kecamatan Hulu Siapas dapat dilihat pada Tabel 2.14.Tabel 2.13Kepadatan Penduduk pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Batang Onang Tahun 2012NoDesa/KelurahanLuas Area (Km)PendudukKepadatan Penduduk

1Pangkal Dolok Lama29.0042814.76

2Pangkal Dolok Julu29.2037812.95

3Batang Onang Baru31.0074624.06

4Bonan Dolok15.0015310.20

5Batang Onang Lama1.00155155.00

6Pintu Padang2.00437218.50

7Galanggang14.5029720.48

8Huta Lambung1.00233233.00

9Gunung Tua Batang Onang10.0051651.60

10Simanapang1.005151.00

11Simaninggir20.0051425.70

12Batu Mamak18.00834.61

13Padang Garugur48.13134828.01

14Gunung Tua Tumbu Jati0.99203205.05

15Batu Pulut20.0044022.00

16Gunung Tua Julu19.1157530.09

17Pasar Matanggor1.801391772.78

18Padang Matinggi0.35182520.00

19Sayur Matinggi0.45255566.67

20Janji Mauli8.0032740.88

21Simardona22.0067330.59

22Sayur Matinggi Julu13.80382.75

23Purba Tua20.0037818.90

24Parau Sorat17.0033219.53

25Pasir Hampolu Hepeng7.5018224.27

26Tamosu7.0027539.29

27Pagaran Batu15.0044729.80

28Simangambat Dolok18.9056830.05

29Padang Bujur Baru7.5022029.33

30Janji Manahan17.971558.63

31Batu Nanggar23.0090039.13

32Morang44.80137230.63

JUMLAH485.0014,25229.39

Sumber : BPS, Kecamatan Batang Onang dalam angka Tahun 2013

Tabel 2.14Kepadatan Penduduk pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Hulu Siapas Tahun 2012NoDesa/KelurahanLuas AreaPendudukKepadatan Penduduk

(Km)

1Aek Godang3.501,009288.29

2Aek Nauli5.391,995370.13

3Sampuran Simarloting4.50500111.11

4Pingirkiran2.40332138.33

5Pintu Bosi2.00850452.00

6Simaninggir PB3.60402111.67

7Sidong Dong3.5031389.43

8Sitabar8.1623829.17

9Parmeraan3.0022675.33

10Suka Dame3.0025685.33

JUMLAH39.056,1211750.8

Sumber : BPS, Kecamatan Hulu Siapas dalam angka Tahun 2013

2.5. KONDISI SARANA WILAYAH2.5.1 Fasilitas PendidikanDalam meningkatkan mutu pendidikan pada suatu daerah salah satunya dapat dilihat dari jumlah fasilitas pendidikan yang ada. Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Batang Onang sampai dengan tahun 2012 telah terdapat sekitar 29 unit, yang terdiri dari SD 17 unit, SLTP sederajat 6 unit, dan SLTA sederajat 6 unit sedangkan Perguruan tinggi belum ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan SD adalah jumlah terbanyak di Kecamatan Batang Onang. Kecamatan Hulu Siapas sampai dengan tahun 2012 telah terdapat sekitar 10 unit, yang terdiri dari SD 7 unit, SLTP sederajat 2 unit, dan SLTA sederajat 1 unit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan SD adalah jumlah terbanyak di Kecamatan Hulu Siapas. Jika dilihat penyebaran fasilitas pendidikan, maka tidak seluruh wilayah perencanaan sudah mendapatkan fasilitas pendidikan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.15 dan Tabel 2.16.Tabel 2.15Jumlah Fasilitas Pendidikan pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Batang Onang Tahun 2012NoDesa/KelurahanSD / MISLTP / MTsSMK/MA/SMK

1Pangkal Dolok Lama100

2Pangkal Dolok Julu000

3Batang Onang Baru100

4Bonan Dolok110

5Batang Onang Lama000

6Pintu Padang101

7Galanggang000

8Huta Lambung000

9Gunung Tua Batang Onang000

10Simanapang000

11Simaninggir100

12Batu Mamak000

13Padang Garugur100

14Gunung Tua Tumbu Jati000

15Batu Pulut100

16Gunung Tua Julu022

17Pasar Matanggor110

18Padang Matinggi000

19Sayur Matinggi100

20Janji Mauli000

21Simardona100

22Sayur Matinggi Julu000

23Purba Tua100

24Parau Sorat111

25Pasir Hampolu Hepeng000

26Tamosu000

27Paran Batu111

28Simangambat Dolok100

29Padang Bujur Baru000

30Janji Manahan001

31Batu Nanggar100

32Morang200

JUMLAH1766

Sumber : BPS, Kecamatan Batang Onang dalam angka Tahun 2013

Tabel 2.16Jumlah Fasilitas Pendidikan pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Hulu Siapas Tahun 2012NoDesa/KelurahanSD/MISLTP/MTSSLTA/MA

1Aek Godang21 -

2Aek Nauli-11

3Sampuran Simarloting- - -

4Pingirkiran1 - -

5Pintu Bosi- - -

6Simaninggir PB2 - -

7Sidong Dong1 - -

8Sitabar- - -

9Parmeraan- - -

10Suka Dame1 - -

JUMLAH721

Sumber : BPS, Kecamatan Hulu Siapas dalam angka Tahun 2013

2.5.2 Fasilitas PeribadatanMusholla merupakan jenis fasilitas peribadatan terbanyak yang terdapat di Kecamatan Batang Onang, keadaan ini mencerminkan dengan proporsi pemeluk agama Islam yang menjadi mayoritas di wilayah ini. Jumlah fasilitas peribadatan yang terdapat di Kecamatan Batang Onang terdiri dari Mesjid 29 (dua puluh sembilan) unit, Mushola 47 (empat puluh tujuh) unit, Gereja 1 (satu) unit, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.17. Sementara untuk Kecamatan Hulu Siapas Masjid merupakan jenis fasilitas peribadatan terbanyak sementara fasilitas peribadatan yang lain tidak terdapat di Kecamatan Hulu Siapas. Jumlah fasilitas peribadatan yang terdapat di Kecamatan Hulu Siapas terdiri dari Mesjid 22 (dua puluh dua) unit, Mushola 47 (empat belas) unit, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.18.

Tabel 2.17Jumlah Fasilitas Peribadatan pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Batang Onang Tahun 2012NoDesa/KelurahanMasjidMusholaGerejaVihara/ KuilJumlah

ProtestanKatholik

12345678

1Pangkal Dolok Lama010001

2Pangkal Dolok Julu110002

3Batang Onang Baru110002

4Bonan Dolok010001

5Batang Onang Lama110002

6Pintu Padang110002

7Galanggang110002

8Huta Lambung110002

9Gunung Tua Batang Onang110002

10Simanapang010001

11Simaninggir110002

12Batu Mamak110002

13Padang Garugur240006

14Gunung Tua Tumbu Jati020002

15Batu Pulut130004

16Gunung Tua Julu130004

17Pasar Matanggor131005

18Padang Matinggi110002

19Sayur Matinggi120003

20Janji Mauli120003

21Simardona110002

22Sayur Matinggi Julu010001

23Purba Tua110002

24Parau Sorat210003

25Pasir Hampolu Hepeng010001

26Tamosu110002

27Paran Batu110002

28Simangambat Dolok120003

29Padang Bujur Baru000000

30Janji Manahan110002

31Batu Nanggar210003

32Morang240006

JUMLAH294710077

Sumber : BPS, Kecamatan Batang Onang dalam angka Tahun 2013

Tabel 2.18Jumlah Fasilitas Peribadatan pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Hulu Siapas Tahun 2012NoDesa/KelurahanMesjidMusolahGerejaVihara/Kuil

ProtestanKatholik

1Aek Godang11 - --

2Aek Nauli62---

3Sampuran Simarloting21---

4Pingirkiran22---

5Pintu Bosi21---

6Simaninggir PB42---

7Sidong Dong11---

8Sitabar1 - ---

9Parmeraan22---

10Suka Dame12---

JUMLAH2214---

Sumber : BPS, Kecamatan Hulu Siapas dalam angka Tahun 2013

2.5.3 Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan yang sudah ada di kecamatan Batang Onang sebanyak 21 (dua puluh satu) unit, Fasilitas kesehatan yang terdapat pada Kecamatan Batang Onang adalah Puskesmas sebanyak 1 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 3 unit.. sementara fasilitas kesehatan yang sudah ada di kecamatan Hulu Siapas sebanyak 2 (dua) unit yang terdiri dari 1 (satu) unit puskesmas dan 1 (satu) unit Puskesmas Pembantu, untuk lebih jelasnya mengenai jumlah fasilitas dan tenaga medis pada tiap Desa/ Kelurahan dapat dilihat pada Tabel 2.19 dan Tabel 2.20.

Tabel 2.19Jumlah Fasilitas Kesehatan pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Batang Onang Tahun 2012NoDesa/KelurahanJenis Sarana KesehatanJumlah

RSPuskesmasPustuBB

PK

UI

A

1Pangkal Dolok Lama000011

2Pangkal Dolok Julu000011

3Batang Onang Baru001001

4Bonan Dolok000000

5Batang Onang Lama000000

6Pintu Padang000000

7Galanggang000011

8Huta Lambung000000

9Gunung Tua Batang Onang000000

10Simanapang000000

11Simaninggir000000

12Batu Mamak000011

13Padang Garugur000000

14Gunung Tua Tumbu Jati000000

15Batu Pulut000000

16Gunung Tua Julu000000

17Pasar Matanggor010001

18Padang Matinggi000000

19Sayur Matinggi000000

20Janji Mauli000000

21Simardona000011

22Sayur Matinggi Julu000000

23Purba Tua000011

24Parau Sorat000000

25Pasir Hampolu Hepeng000000

26Tamosu000000

27Paran Batu000000

28Simangambat Dolok000000

29Padang Bujur Baru000000

30Janji Manahan000000

31Batu Nanggar001101

32Morang001001

JUMLAH0131610

Sumber : BPS, Kecamatan Batang Onang dalam angka Tahun 2013

Tabel 2.20Jumlah Fasilitas Kesehatan pada Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Hulu Siapas Tahun 2012NoDesa/KelurahanJenis sarana KesehatanJumlah

RSPuskesmasPustuBPUBKIA

1Aek Godang-1 - --1

2Aek Nauli------

3Sampuran Simarloting- - ----

4Pingirkiran- - ----

5Pintu Bosi- - ----

6Simaninggir PB- - ----

7Sidong Dong- - 1--1

8Sitabar- - ----

9Parmeraan- - ----

10Suka Dame- - ----

JUMLAH-11--2

Sumber : BPS, Kecamatan Hulu Siapas dalam angka Tahun 2013