bab ii kajian teoritis 1.1 hakekat daya tahan...
TRANSCRIPT
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS
1.1 Hakekat Daya Tahan Cardiovaskuler
Menurut Muhajir dan Jaja (2011:61) Bahwa Daya Tahan cardiovaskuler adalah
kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. Istliah
lainnya sering digunakan ialah respiratori-cardio-vaskulatoir-endurance, yaitu daya
tahan yang berhubungan dengan pernafasan jantung, dan peredaran darah. Oleh karena
itu, bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan pernafasan-jantung-perdaran darah
ini disebut ergosistem sekunder yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer
(sistem saraf-otot dan tulang kerangka.
Latihan yang yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan
jantung dan paru-paru banyak jenisnya, antara lain: lari jarak jauh, renang jarak jauh,
croos-country running atau lari lintas alam, fartlek, interval training atau bentuk
latihan apapun yang memaksa tubuh unutk bekerja dala waktu yang lama (lebih dari 6
menit). Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi dengan masa
istrahat. Interval training adalah bentuk latihan yang penting dimasukkan dalam
program latihan keseluruhan. Bentuk latihan dalam interval training dapat berupa lari
(interval running) atau renang (interval swimming).
Menurut Moeloek dalam Ruslan (2010:35) bahwa daya tahan menyatakan
keadaan yang menekan pada kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus dalam
suasanan aerobik. Daya tahan adalah kemampuan untuk bekerja, berlatih dalam waktu
8
yang lama. Atlet yang memiliki daya tahan yang baik adalah atlet yang dapat berlatih
dalam waktu relative singkat, kondisinya telah kembali seperti sebelum latihan.
Menurut Engkos Koasih dalam Indrayana (2012:4) Daya Tahan adalah Keadaan atau
kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami
kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Fox dan Mathews
dalam Indrayana (2012:4) mengemukakan bahwa Daya Tahan merupakan faktor yang
menentukan prestasi olahraga. Sedangkan Harsono dalam Indrayana (2012:4)
mengatakan bahwa daya tahan merupakan keadaan atau kondisi tubuh yang mampu
untuk bekerja dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan
setelah menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Annarino dalam Indrayana (2012:4) Daya Tahan adalah Hasil
kemampuan faal individu untuk memelihara gerakan dalam suatu kurun waktu.
Kemampuan fisiologis individu adalah kemampuan adaptasi dari organorgan tubuh
seperti otot, jantung dan paruparu terhadap suatu aktifitas dalam kurun waktu tertentu.
Daya tahan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Daya tahan umum (General Endurance), dikenal sebagai daya jantung dan paru atau
daya tahan aerobic, yang melibatkan aktifitas otot-otot yang luas, serta diarahkan
daya tahan jantung dan pernafasan,
2) Daya tahan khusus (Specifik Endurance) dikenal sebagai daya tahan otot atau daya
tahan anaerobok. Daya tahan anaerobok sebagai kemampuan untuk
mempertahankan kontraksi otot dengan pemberian energi melalui mekanisme
anaerobic. Fox et al dalam Indrayana (2012:4). Jadi setiap latihan olahraga yang
9
dilakukan secara teratur dan sistematis dapat memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan daya tahan cardiovaskuler. Hal ini menyatakan bahwasanya atlet sepak
bola harus memiliki daya tahan cardiovaskuler yang baik agar bertanding dengan
maksimal dan mendapatkan gelar juara.
2.1.1. Cardiovaskuler (Jantung)
Organ tubuh yang memiliki peranan penting salah satunya adalah jantung yang
terletak pada rongga dada dengan posisi 1/3 berada disebelah kanan dan 2/3 berada
disebelah kiri, baik tidaknya suatu daya tahan seseorang pertama-tama akan selalu
dilihat dari jantung, paru dan lainnya. Bahkan kondisi jantung tersebut biasanya
dijadikan sebagai tolak ukur akan keadaan kondisi fisik seseorang. Oleh karena itu
organ jantung, fungsi dan hal-hal yang dapat mempengaruhinya akan selalu dijadikan
sebagai bahan pertimbangan. Begitu juga halnya dengan kegiatan aktivitas olah raga,
akan banyak mempengaruhi terhadap struktur jantung dan fungsi jantung itu sendiri.
Williams dkk dalam Indrayana (2012:4) Jantung pada dasarnya berfungsi
sebagai pompa, curah jantung (Cardiacout put), redistri busi darah. Jantung sebagai
pompa adalah memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan sel dan jaringan dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup sel (homeostatis). Juga dikenal adanya
hukum straling (hukum renggangan) isi vertikelnya, yaitu jumlah dara yang masuk
dengan yang dipompa keluar adalah sama. Makin besar kontraksinya, makin besar
jumlah darah yang masuk. Hal ini bisa juga disebut sebagai hukum “pre load” Daya
tahan umum “dikembangkan dengan latihan intensitas tinggi dan waktu latihan lama
10
yang melibatkan jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Dalam hal ini latihan
memberi tekanan pada jantung,
peredaran darah, dan pernafasan”. ketahanan Cardisvaskeler mengacu kepada
kemampuan melakukan kegiatan berintensitas sedang keseluruh tubuh dan sebagian
besar otot untuk periode waktu yang paling panjang.
Menurut Sajoto dalam Indrayana (2012:5) Daya Tahan umum atau
cardiorespiratory endurance adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan
sistem jantung, pernafasan dan peredaran darahnya, secara efektif dalam menjalankan
kerja terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar, dengan
intensitas tinggi dengan waktu yang cukup lama.
Daya tahan Cardiovaskuler-respiratory atau daya tahan jantung paru Menurut
Harsini dalam Indrayana (2012:5) adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu
untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan
setelah menyelesaikan perkerjaan tersebut. Oleh karena batasan daya tahan adalah
seperti yang diuraikan di atas, yakni kemampuan untuk bekerja atau berlatih dalam
waktu yang lama. Maka latihan untuk mengembangkan komponen daya tahan haruslah
sesuai dengan batasan batasan tersebut, yaitu bahwa latihan-latihan yang dipilih
haruslah berlangsung lama, misalnya lari jarak jauh, renang jarak jauh, cross country
atau lari lintas alam, fartlek, interval training, atau bentuk latihan apapun yang
memaksa tubuh kita untuk bekerja untuk waktu yang lama. Dari kutipan diatas dapat
diambil suatu gambaran bahwa banyak bentuk latihan yang dapat digunakan untuk
11
meningkatkan daya tahan Cardiovaskuler, dan perinsipnya adalah latihan-latihan yang
dipilih haruslah dapat berlangsung lama.
2.1.2 VO2 Max
VO2 Max adalah ukuran volume maksimum oksigen yang atlet dapat
menggunakannya. Hal ini diukur dalam mililiter per kilogram berat badan per menit
(ml/kg/menit). VO2 max (maksimal konsumsi oksigen juga, pengambilan oksigen
maksimal, puncak serapan oksigen atau kapasitas aerobik) adalah kapasitas maksimum
individu tubuh untuk transportasi dan penggunaan oksigen selama latihan tambahan,
yang mencerminkan kesegaran jasmani individu. Nama ini berasal dari V (volume per
waktu), O2 (oksigen), max (maksimum). VO2 max dinyatakan baik sebagai tingkat
mutlak dalam liter oksigen per menit (l/min) atau sebagai tingkat relatif dalam mililiter
oksigen per kilogram dari berat badan per menit (ml/kg/menit), ekspresi yang terakhir
ini sering digunakan untuk membandingkan kinerja atlet olahraga daya tahan.
a. Mengukur VO2 Max
Secara akurat mengukur VO2 max melibatkan upaya fisik yang cukup dalam
durasi dan intensitas untuk sepenuhnya pajak sistem energi aerobik. Dalam uji klinis
dan atletis umum, hal ini biasanya melibatkan latihan tes dinilai (baik pada treadmill
atau pada siklus ergometer) di mana intensitas latihan semakin meningkat sementara
mengukur ventilasi dan oksigen dan karbon dioksida dari konsentrasi dihirup dan
dihembuskan udara. VO2 max tercapai ketika konsumsi oksigen tetap pada kondisi
mapan meskipun peningkatan beban kerja. VO2 max didefinisikan oleh persamaan Fick
12
: Ketika nilai-nilai ini diperoleh selama pengusahaan di sebuah upaya maksimal.
Seorang profesor dari latihan dan ilmu olahraga di Universitas Cape Town,
menggambarkan sejumlah variabel yang
mempengaruhi VO2 max, antara lain :
1) Umur
2) Jenis kelamin
3) Kebugaran dan pelatihan
4) Perubahan ketinggian
5) Tindakan otot-otot ventilasi
Ada berbagai faktor fisiologis untuk menentukan VO2 max :
1) Pemanfaatan Teori (VO2 max ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk
menggunakan oksigen yang tersedia).
2) Presentasi Teori (kemampuan sistem kardiovaskular tubuh untuk memberikan
oksigen ke jaringan aktif).
b. Evaluasi tes VO2 Max
VO2 max dapat dilakukan dengan menggunakan bleep test Menegpora dalam
Yanuar (2013: 3).
1.2 Daya Tahan Cardoivaskuler Sebagai Komponen Kondisi Fisik Bagi Atlet
Sepak Bola
13
Menurut Jaja Dan Eli (2010:38-39) bahwa Komponen Daya Tahan
Cardoivaskuler sepak bola bagi atlet daya tahan atau endurance adalah kemampuan
tubuh untuk melakukan aktivitas dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan
yang berlebihan . daya tahan di bagi menjadi dua, yaitu daya tahan otot dan daya tahan
jantung dan paru-paru.
1. Daya tahan otot
Daya tahan otot atau muscle endurance adalah kemampuan sekelompok otot
yang melakukan kontraksi secara berulang dan dalam waktu yang lama. Sebagai
contoh, yaitu latihan push up dan shit up.
2. Daya tahan jantung dan paru- paru
Daya tahan jantung dan paru-paru atau cardiovaskuler andurance adalah
daya tahan yang berhubungan dengan kemampuan peredaran darah, pernafasan,
dan kerja jantung. Latihan ini biasanya dilakukan dalam waktu dan jarak yang
cukup jauh. Sebagai contoh aktivitas yang dilakukan yaitu fartlek dan interval
training.
a. Fartlek adalah suatu sistem latihan yang dilakukan didalam bebas dengan
medan yang bervariasi. Tujuannya untuk membangun, mengembalikan, atau
memelihara kondisi tubuh.
b. Interval Training adalah sistem latihan yang diselingi masa-masa istirahat.
Misalnya dapat diterapkan dalam olahraga lari atau renang dalam jarak tertentu.
Kemudian setiap interval selalu diselingi masa istrahat beberapa saat.
14
Adapun komponen-komponen kondisi fisik menurut Sajoto dalam Deny,
(2012: 4) yaitu terdiri dari kekuatan, daya tahan, daya ledak otot, kecepatan,
kelentukan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi.
Menurut Nossek dalam Satrio (2013:2) bahwa Kondisi fisik dalam olahraga
didefinisikan sebagai the performance capacity of a sportman Yakni kemampuan
seseorang olahragawan untuk melakukan kegiatan olahraga. Untuk mendapatkan hasil
kondisi fisik yang baik tentunya dipengaruhi oleh beberapa unsur-unsur dari kondisi
fisik itu sendiri, dimana dari setiap unsur akan saling berkaitan guna mendapat kondisi
fisik yang maksimal.
Adapun unsur-unsur yang merupakan kualitas fisik (physical quality) yang
menentukan dalam kegiatan olahraga pada umumnya terdiri atas:
(1) Speed (kecepatan), (2) Strength (kekuatan), (3) Endurance (daya tahan), (4)
Flexibility ( kelentukan ) dan,(5) Agility ( kelincahan ).
Di dalam sepakbola adanya keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya sangatlah penting artinya bahwa untuk dapat bermain sepakbola
dengan baik seseorang harus menguasai faktor fisik disamping juga keterampilan dasar
serta teknik bermain sepak bola yang baik dan benar. Dan untuk mencapai kondisi fisik
yang baik, diperlukan latihan yang teratur dan terprogram dengan baik.
Pembentukan kemampuan kondisi fisik dan keterampilan teknik dasar yang
maksimal tentunya diperlukan jangka waktu yang lama, oleh karena itu pembinaan
sejak usia dini sangatlah efektif demi hasil yang maksimal nanti kedepannya.
15
a. Kecepatan (Speed)
Kecepatan adalah sebagai laju gerak, dapat berlaku secara keseluruhan bagian
tubuh. Faktor yang mempengaruhi kecepatan antara lain: kelenturan, tipe tubuh, usia,
dan jenis kelamin. Moelek dalam Ruslan, (2010: 37). Sendangkan menurut Jaja dan Eli
(2010:36) bahwa kecepatan adalah kemampuan otot melakukan suatu gerakan dengan
cepat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Meningkatkan komponen kecepatan
tidak hanya diperoleh dari latihan kecepatan saja, tetapi terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan yaitu komponen kekuatan, waktu reaksi, dan kelentukan.
b. Kelincahan (Agility)
Menurut Muhajir dan muhajid, (2011:58) mengemukakan bahwa kelincahan
adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada
waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan berkaitan dengan tingkat
kelentukan, tanpa kelentukan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah.
Kelincahan sangat berpengaruh dalam permainan sepak bola, misalnya seorang pemain
tergelincir dan jatuh dilapangan, namun dia masih dapat menguasai bola dan mengoper
bola tersebut dengan tepat kepada temannya.
Menurut Moeloek dalam Ruslan (2010:37) kelincahan adalah kemampuan
mengubah secara tepat arah tubuh atau atau bagian tubuh tanpa gangguan
keseimbangan. Dipengaruhi oleh tipe tubuh, usia, jenis kelamin, berat badan, dan
kelelahan.
c. Daya Tahan (Endurance)
16
Menurut Engkos Koasih dalam Indrayana (2012:4) Daya Tahan adalah
Keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Menurut Muhajir dan Jaja (2011:61) bahwa daya tahan adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. Istilahnya lainnya
yang sering digunakan ialah respiratori-cardio-vaskulatior-endurance. Yaitu daya
tahan yang berhubungan dengan pernafasan, jantung, dan peredaran darah.
d. Kelentukan (Flexibility)
Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan yang
seluas-luasnya. Kelentukan di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu ruang gerak sendi dan
elastis otot. Orang yang memiliki elastis otot yang kurang bahkan kaku, ruang geraknya
sangat terbatas. Jika jika terus dipaksakan dengan intensitas yang tinggi akan
mengakibatkan cedera. Sementara itu, elastis otot yang dimiliki manusia akan semakin
menurun, terlebih bagi yang tidak suka berolahraga. Seorang pemain sepak bola harus
lentur agar ia bisa bermain sepak bola dengan baik dan tidak kaku dalam bermain sepak
bola.
Menurut Hari Setijono dkk dalam Ruslan (2010:37) bahwa kelentukan adalah
keefektifan seseorang dalam menyesuaikan dirinya, untuk melakukan segala aktivitas
tubuh dengan penguluran yang seluas-luasnya terutama otot-otot, ligamen-ligamen
disekitar persendian.
Daya Tahan memegang peran yang sangat penting dalam permainan Sepak
Bola. Latihan daya tahan haruslah direncanakan secara sistematis yang di tujukan
17
untuk meningkatkan kondisi fisik dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh
sehingga dengan demikian dapat mencapai prestasi yang lebih baik. Menurut pendapat
Sajoto dalam Yanuar (2013:3) kondisi fisik adalah kesatuan utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya, maupun
pemeliharaannya.
2.3 Hakekat Permainan Sepak Bola
Sepak bola merupakan salah satu olahraga jenis permainan bola besar yang di
mainkan secara beregu. Pemain dalam sepak bola berjumlah sebelas orang setiap tim.
Oleh karena itu, setiap regu pemain memainkan bola dengan menggunakan seluruh
anggota badan, kecuali tangan tidak diperbolehkan. Hanya pemain sepak bola yang
menempati posisi sebagai penjaga gawang (kiper) yang diperbolehkan menggunakan
semua anggota badan selama dalam batas garis 16 meter. Permainan sepak bola
bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan
menahan/menghalangi bola lawan tidak masuk kegawang. Permainan ini dipimpin oleh
seorang wasit dan di bantu dua orang penjaga garis sehingga pelaksanaan permainan
ini dapat berjalan dengan baik.
Menurut Budi dan Muhammad (2010:1) bahwa sepak bola adalah olahraga
yang mengandalkan kerja sama tim. Tanpa adanya kerja sama yang baik, maka sebuah
tim sepak bola akan sulit untuk mendapatkan kemenangan. Di dalam permainan sepak
bola sangat ditekankan untuk menegakkan sikap saling menghargai dan sportivitas.
Menurut Rohmatullah dalam Deny (2012:3) bahwa Sepak bola adalah
permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan
18
sebelas orang. Aspek yang menjadi wujud dan isi sepakbola yaitu aspek mental
spiritual, aspek seni, dan juga olahraga prestasi yang dikembangkan dan dibenahi
metode latihannya supaya dapat mencapai prestasi yang menggembirakan. Selain
aspek tersebut dalam olahraga sepakbola terdapat beberapa aspek penting yang
mendukung atlet dalam pencapaian prestasi yaitu:
1. Aspek fisiologis
2. Aspek keterampilan Dasar
3. Aspek Mental
Tujuan Permainan Sepak Bola Menurut Muhajir dan Jaja (2011:1) adalah
memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Oleh karena itu, regu yang
paling banyak memasukkan bola adalah regu pemenangnya. Menendang merupakan
faktor terpenting dalam permainan sepak bola. Untuk menjadi seorang pemain sepak
bola yang bagus, pemain perlu mengembangkan kemahiran menendang dengan
menggunakan kedua belah kakinya. Sebenarnya menedang adalah seni
2.3.1 Pengertian Permainan Sepak Bola
Pengertian Sepak Bola Menurut Sodikin dan Achmad, (2010:2), bahwa sepak
bola merupakan permainan yang dilakukan oleh dua tim/regu. Setiap tim terdiri atas
11 pemain. Permainan sepak bola merupakan kerja tim yang kompak. Disamping itu,
variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar juga diperlukan dalam permainan ini.
Pengertian Sepak Bola Menurut Budi dan Muhammad, (2010:1) bahwa sepak
bola adalah olahraga yang mengandalkan kerja sama tim. Tanpa adanya kerja sama
yang baik, maka sebuah tim sepak bola akan sulit untuk mendapatkan kemenangan. Di
19
dalam permainan sepak bola sangat di tekankan untuk menegakkan sikap saling
menghargai dan sportivitas.
Menurut Wahyuni dkk, (2010:3) bahwa Permainan Sepak Bola bertujuan untuk
memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan menahan/ menghalangi
bola lawan tidak masuk ke gawang. Di tambahkan lagi menurut Ginanjar (2012:78-79)
mengemukakan bahwa Permainan sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-
banyaknya dengan menggunakan bola kulit berukuran 27-28 inci. Lapangan yang di
gunakan permainan ini memiliki lebar 50-100 meter dan panjang 100-300 meter.
Gawang tempat mencetak gol terletak di bagian ujung lapangan dengan di batasi jaring
berukuran tinggi 8 kaki, dan lebar 24 kaki.
Permainan ini hampir seluruh dimainkan dengan menggunakan tungkai kecuali
penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan
hukumannya. Dalam perkembangan permainan ini dapat dimainkan diluar lapangan
(outdoor) dan dilalam ruang tertutup (indoor). Seorang pemain sepak bola yang tidak
menguasai teknik dasar bermain sepak bola tidak akan jadi pemain yang baik dan
terkemuka. Sasaran yang hendak dicapai dalam pembinaan ini adalah penguasaan
gerak tubuh. Latihan dengan bola sudah banyak ragamnya, ini akan nampak jika
dilakukan latihan intensif dengan bola, dimana akan semakin menambah kegembiraan
berlatih. Tidak ada cabang olahraga lain yang mendalami penguasaan teknik begitu
banyak seperti sepak bola. Situasi yang dihadapi senantiasa berubah sedang lawan yang
harus ditanggulangi mungkin seorang tapi bisa juga lebih. Penguasaan teknik yang baik
20
merupakan persyaratan agar dapat ditanggulangi berbagai situasi dalam permainan
dengan sikap yang mantap.
2.3.2 Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
Teknik Dasar adalah semua kegiatan yang mendasari sehingga dengan modal
sedemikian itu sudah dapat bermain sepak bola. Untuk meningkatkan mutu permainan
kearah prestasi maka masalah teknik dasar merupakan persyaratan yang menentukan.
Dengan demikian seorang pemain sepak bola yang tidak menguasai teknik dasar dan
keterampilan bermain sepak bola tidaklah mungkin akan menjadi pemain yang baik
dan terkemuka.
Menurut Budi dan Muhammad (2010:2) mengemukakan bahwa teknik dasar
permainan sepak bola merupakan fondasi dari teknis permainan sepak bola, yang harus
dimengerti , dikuasai, serta diterapkan di atas lapangan permainan, dikerjakan secara
sederhana dan dikembangkan secara sederhana. Semua pemain sepak bola harus
menguasai teknik dasar dan keterampilan bermain sepak bola karena orang akan
menilai sampai dimana teknik dam keterampilan para pemain.
Menurut Muhajir dan Mujahid (2011:1) bahwa tehnik dasar sepak bola
memerlukan kemampuan mengukur jarak dan arah bola. Oleh karena itu, seorang
pemain yang hendak menendang bola harus dapat mengukur sejauh mana
tendangannya dan kemana bola itu mengarah. Oleh karena itu tanpa menguasai dasar-
dasar teknik dan keterampilan sepak bola dengan baik untuk selanjutnya tidak akan
dapat melakukan prinsip-prinsip bermain sepak bola, tidak dapat melakukan pola-pola
permainan atau pengembangan taktik moderen dan tidak akan dapat pula membaca
21
permainan. Pada dasarnya pemain sepak bola merupakan suatu usaha untuk menguasai
bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan.
Adapun mengenai teknik dasar sepak bola menurut Budi dan Muhammad
(2010:2) bahwa teknik dasar dalam permainan sepak bola pada umumnya dapat dibagi
atas dua (2) bagian, yaitu teknik dasar tanpa bola, meliputi teknik lari pemain, teknik
lompat dari pemain, gerak tipu badan, dan sikap pertahanan; teknik dasar dengan bola,
meliputi menendang bola, menyundul bola, menahan bola, menggiring bola, dan
menangkap bola. Tehnik dasar permainan sepak bola sangat penting untuk diketahui,
sebagai langkah menuju permainan yang baik untuk di tonton. Menurut Sodikin dan
Achmad (2010:2) Teknik-teknik dasar itu adalah menendang bola, menghentikan bola,
menggiring bola, menyundul bola, dan melempar bola.
Menurut wahyuni dkk (2010:4-7), teknik dasar sepak bola ada beberapa teknik
yaitu :
1. Teknik Menendang (Kicking)
Teknik menendang dalam permainan sepak bola ada beberapa macam sebagai
berikut.
1) Teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam sebagai berikut:
a) Sikap tubuh berdiri menghadap ke arah bola.
b) Kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan lutut sedikit ditekuk. Kedua
tangan untuk keseimbangan ditekuk di samping badan.
c) Kaki yang digunakan untuk menendang sedikit ditekuk dengan diputar kearah
luar.
22
d) Kaki yang digunakan untuk menendang di ayun dari belakang ke arah depan
dengan sasaran bola di bagian samping.
e) Setelah menendang, berat badan di geser kekaki yang digunakan untuk
menendang.
2) Teknik menendang bola dengan kura-kura kaki sebagai berikut:
a) Sikap awal tubuh berdiri menghadap ke arah bola.
b) Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan lutut sedikit ditekuk, kemudian
tangan rileks untuk keseimbangan.
c) Pergelangan kaki yang digunakan untuk menendang bola, ditekuk kebawah dan
pandangan mata tertuju pada bola yang akan ditendang.
d) Pada waktu akan menendang, lutut kaki yang akan digunakan untuk menendang
di tekuk menghadap ke depan dan diayun dari belakang ke arah bola, kemudian
kaki di sentuhkan pada bola bagian belakang.
e) Setelah menedang, berat badan ke arah depan.
3) Teknik menendang bola dengan kaki bagian luar sebagai berikut.
a) Sikap awal berdiri menghadap ke arah bola.
b) Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan kedua tangan bergerak rileks
untuk keseimbangan.
c) Kaki yang di gunakan untuk menendang sedikit di putar kedalam.
d) Pandangan mata kearah bola, kaki yang di gunakan menendang di ayunkan ke
depan
e) Kaki bagian luar dikenakan pada bola, kemudian berat badan digeser ke depan.
23
2. Teknik Mengontrol/ Menghentikan Bola ( Stopping)
Teknik mengontrol atau menghentikan bola ada beberapa gerakan, yaitu
sebagai berikut.
1) Teknik mengontrol dengan kaki bagian dalam sebagai berikut :
a) Sikap tubuh menghadap kearah datangnya bola.
b) Pergelangan kaki yang digunakan untuk mengontrol di putar ke arah luar.
c) Kaki tumpu lututnya sedikit ditekuk dan kedua tangan bergerak secara rileks
untuk keseimbangan.
d) Kaki yang digunakan untuk mengontrol bola diangkat diarahkan ke datangnya
bola.
e) Bola di sentuhkan pada kaki bagian dalam, kemudian kaki di tarik ke belakang,
selanjutnya bola dikuasai.
2) Teknik mengontrol bola dengan punggung kaki sebagai berikut :
a) Sikap tubuh berdiri menghadap ke arah datangnya bola dan pandangan mata ke
arah datangnya bola.
b) Kaki tumpu sedikit ditukuk dan kaki yang digunakan untuk mengontrol bola
ditekuk kedepan dengan pergelangan kaki di tekuk ke bawah.
c) Pada waktu mengontrol bola, pungung kaki dikenakan pada bola. Selanjutnya,
bola dikuasai.
3) Teknik mengontrol bola dengan telapak kaki sebagai berikut:
a) Sikap tubuh berdiri dengan tubuh di bungkukkan kedepan sambil pandangan
mata ke arah datangnya bola.
24
b) Pada waktu bola datang langsung di tahan dengan telapak kaki menghadap ke
arah depan.
c) Pada waktu menahan bola kaki tumpu dengan lutut sedikit di tekuk.
4) Teknik mengontrol bola dengan kaki bagian luar sebagai berikut :
a) Sikap tubuh berdiri dengan tubuh condong kedepan dan pandangan mata ke arah
datangnya bola.
b) Kaki tumpu sedikit di tekuk dan kaki yang digunakan untuk mengontrol bola
disilangkan untuk manahan bola atau di kenakan.
c) Bola di kontrol dengan kaki luar dan tangan bergerak rileks untuk
keseimbangan.
5) Mengontrol bola dengan perut menurut Budi dan Muhammad, (2010: 4-5)
a) Pandangan mata ke arah bola.
b) Badan atas dibungkukkan kedepan, tangan di buka, sedangakn perut dengan
otot-otot perut di tarik dan dikencangkan, sehingga membentuk
c) Rongga untuk menerima bola yang akan datang (harus dilakukan dengan
berhati-hati).
d) Tumit diangkat sedikit ketika menahan bola bergulir.
e) Bola yang diterima diusahakan jatuh ke tanah untuk di kontrol dan bisa langsung
di mainkan.
6) Mengontrol bola dengan dada
a) Pandangan mata ke arah datangnya bola.
b) Badan condong sedikit kebelakang mulai dari lutut.
25
c) Mengontrol dengan dada dilakukan dengan membuka tangan ke samping, dada
dikembangkan dan bola diterima dengan tengah-tengah dada, bukan jatuh pada
tulang rusuk (berbahaya). Sewaktu bola menyentuh dada, dada ditarik
mengikuti bola, sehingga bola jatuh kebawah (tidak memantul kembali).
7) Mengontrol bola dengan paha
Bola di kontrol dengan paha, dimana kaki ditekuk pada lutut dan sewaktu mengenai
bola paha mengikuti jalan bola sihingga bola tidak mental, tetapi jatuh ketanah
dalam jarak permainan.
8) Mengontrol bola dengan kepala
Mengontrol bola dengan kepala di lakukan dengan cara bola yang datang pada
saat sampai di kaki(menyentuh), maka kepala dan badan atas ditarik kebelakang
mengikuti jalan bola, sehingga bola tidak memantul ke udara, tetapi jatuh ke tanah
untuk di kontrol atau di mainkan kembali.
3. Teknik Dasar Menyundul Bola (Heading)
Menurut sodikin dan ahmad (2010:8-9) bahwa menyundul bola diperlukan
sekali bagi pemain sepak bola, terlebih bagi pemain penyerang. Mencetak gol dengan
sundulan sangat sukar untuk dihalau kiper (penjaga gawang).
Pelaksanaanya:
a. Sikap kepala siap menyundul
b. Perkenaan bola di dahi (jidat).
26
c. Bola terarah terkendali.
4. Melempar Bola Ke Dalam (Throw In)
melempar bola kedalam (throw in) biasanya terjadi apabila bola keluar dari
garis permainan, jika digaris gawang maka di sebut bola gawang, jika di garis samping
lapangan disebut bola keluar (out ball).
Pelaksanaan lemparan kedalam :
a) Bola di pegang dengan dua tangan di atas kepala.
b) Kedua kaki lurus berdiri tegap.
c) Badan agak di tekuk kebelakang.
d) Bola dilepas di atas kepala, tanpa dibanting.
e) Kaki tidak bola di angkat.
f) Saat melempar kaki tidak boleh menginjak garis lapangan.
5. Teknik Menggiring (Dribbling)
Menurut wahyuni dkk (2010:115-116), Menggiring bola merupakan gerakan lari
sambil mendorong bola dengan kaki agar bola bergulir di atas tanah. Manfaat
menggiring bola adalah :
a) Untuk melewati rintangan dari lawan.
b) Agar dioperkan kepada temannya
c) Untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan.
Macam-macam teknik menggiring bola sebagai berikut.
a) Menggiring bola dengan punggung kaki atau kura-kura kaki penuh. Cara melakukan
sebagai berikut :
27
1) Letakkan bola dalam jarak mudah dikuasai.
2) Bola didorong dengan punggung kaki maka telapak kaki di tekuk hampir tegak
lurus.
3) Langkah kaki harus stabil pada waktu kaki disentuhkan bola.
4) Pandangan bola ke arah yang di kehendaki, misalnya pada teman yang akan
dioperi dan sebagainya.
b) Mengiring bola dengan kaki bagian dalam.
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Jarak bola harus dalam keadaan mudah dijangkau.
2) Bola disentuh dengan kaki bagian dalam.
3) Langkah kaki harus menyesuaikan jalannya bola.
4) Pada waktu kaki menyentuh bola lutut sedikit ditekuk.
5) Pandangan mata kearah bola dan melihat posisi teman dan lawan.
c) Menggiring bola dengan kaki bagian luar.
1) Posisi tubuh berdiri menghadap ke arah bola.
2) Supaya bola bergulir disentuh dengan kaki bagian luar.
3) Pada waktu kaki menyentuh bola lutut sedikit di tekuk.
4) Waktu menggiring bola pandangan mata ke arah bola dan posisi teman dan
lawan.
5) Pada saat mengiring bola langkah kaki disesuaikan dengan jalannya bola.
6. Teknik Dasar Mengumpan Bola
Teknik dasar mengumpan bola ada beberapa cara menurut Roji (2009:2)
28
a) mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
cara melakukannya:
a) Di awali dengan sikap berdiri menghadap ke arah gerakan.
b) Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk dan bahu
mengahadap gerakan.
c) Sikap ke dua lengan di samping badan agak rentang.
d) Pergelangan kaki yang akan di gunakan menendang di putar ke luar dan dikunci.
e) Pandangan terpusat pada bola.
f) Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu ayun ke depan
arah bola.
g) Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola.
h) Pindahkan berat badan kedepan mengikuti arah gerakan.
b) Mengumpan bola dengan kaki bagian luar
Cara melakukannya :
a) Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola.
b) Letakkan kaki tumpu di samping bola.
c) Sikap kedua lengan di samping badan agak terentang.
d) Pergelangan kaki yang akan digunakan menedang di putar ke dalam dan di
kunci.
e) Pandangan terpusat pada bola.
f) Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang, lalu ayun kedepan
arah bola bersamaan kaki di putar ke arah dalam.
29
g) Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola.
h) Pindahkan berat badan ke depan.
Dari beberapa teknik-teknik dasar sepak bola di atas sangatlah berpengaruh
terhadap kondisi fisik. Kondisi fisik juga sangat di butuhkan seorang pemain pada saat
melakukan teknik dasar menendang, menggiring, mengontrol, menyundul,
mengumpan, dan melempar bola ke dalam apalagi pada saat bermain atau dalam
pertandingan atau pada saat latihan. Seorang pemain sangat membutuhkan daya tahan
cardiovaskuler yang baik sebelum saat pertandingan karena tanpa kondisi fisik yang
baik maka seorang pemain tidak mampu melakukan permainan sepak bola dengan baik
pula. Maka dari itu kondisi pemain sepak bola harus di jaga dengan baik agar pada saat
pertandingan seorang pemain tidak cepat kelelahan sebelum pertandingan selesai.
2.4 Hakekat Kondisi Fisik
Kondisi fisik memegang peran yang sangat penting dalam program latihan bagi
atlet sepak bola. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara sistematis
yang di tujukan untuk meningkatkan kondisi fisik dan kemampuan fungsional dari
sistem tubuh sehingga dengan demikian dapat mencapai prestasi yang lebih baik.
Menurut pendapat Sajoto dalam Deny (2013:3) mengemukakan bahwa kondisi fisik
adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan
begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha
peningkatan kondisi fisik, maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan.
Walaupun disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai keadaan atau status
30
yang dibutuhkan tersebut, maka perlu diketahui selanjutnya adalah bagaimana seorang
atlet dapat diketahui status dan keadaan kondisi fisiknya pada suatu saat.
Marrow dalam Ilham (2011:83) mengatakan bahwa kalau kondisi fisik baik,
maka:
(1). Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.
(2). Akan ada peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina,kecepatan dan lain-lain. (3).
Akan ada gerak motorik yang lebih baik pada waktu latihan
(4). Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
(5). Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu
respon demikian diperlukan.
2.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Fisik
Dalam meningkatkan kondisi fisik, banyak faktor yang harus dimiliki selain 10
komponen kondisi fisik. Menurut Sajoto dalam Deny, (2012:4) mengatakan bahwa
Faktor yang mempengaruhi kondisi fisik adalah:
a. Faktor latihan
b. Prinsip beban latihan
c. Faktor istrahat
d. Kebiasaan hidup yang sehat
e. Faktor lingkungan
f. Faktor makanan
31
2.5 Skils Tentang Sepak Bola Siswa SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.
Skill memang salah satu elemen penting dalam sepak bola. Setiap pemain
dituntut dapat mengontrol bola dengan baik. Ini merupakan tuntutan mutlak setiap
pemain. Namun kadang-kadang kesalahan terbesar seorang pemain sepak bola adalah
terlalu banyak menggiring bola. Ini dapat berakibat fatal apabila sang pemain tidak
memiliki skill yang cukup. Kesalahan dapat berakibat bola direbut lawan dan
menghasilkan gol. Skil sepak bola siswa SMK Negeri 1 Kota Gorontalo sangat baik,
beberapa tahun kemarin Atlet Sepak Bola Siswa SMK Negeri 1 Kota Gorontalo
memenangkan juara 1 Liga Pendidikan pada tahun 2011. Ini dikarenakan skils mereka
sangat baik dan sangat terampil dalam melakukan yang terutama menggiring,
mengoper, menendang, dan menyundul. Selain keterampilan yang bersifat fisik
(physical skills) dan teknis (technical skills), dalam permainan sepak bola sangat
dituntut kemampuan taktis. Atlet Sepak Bola Siswa SMK Negeri 1 Kota Gorontalo
mempunyai data tahan yang cukup baik dalam olahraga sepak bola tersebut sehingga
mereka mampu melakukan permainan sepak bola dengan baik dan berhasil
memenangkan juara sepak bola Liga Pendidikan tahun 2011.