bab ii kajian teori - uksw · 2016. 6. 17. · pada satu titik. tendesi pusat dari orientasi...

16
10 BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Aspirasi Pekerjan 2.1.1 Tingkat Aspirasi Pekerjaan Berbicara aspirasi adalah harapan dan tujuan hidup yang akan datang. Setiap orang memiliki aspirasi tersendiri. Karena setiap orang memiliki harapan dan tujuan yang berbeda. Harapan dan tujuan ini, guna untuk mencapai setiap cita-cita. Hanya saja, untuk menempuh semua itu dibutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi yang terpenting adalah ada keinginan dari diri sendiri dan juga dalam benak seseorang memiliki aspirasi dalam dirinya dalam melakukan sesuatu. Dalam Lewin et.al, (1944), the concept level of aspirationincludes several element. At perhaps the most fundamental level, the termindicates that one or more persons are oriented toward a goal, yang artinya tingkatan konsep aspirasi terdiri dari beberapa elemen, pada tingkatan yang paling mendasar, aspirasi mengindikasikan seseorang atau kelompok yang berorientasi pada suatu tujuan. Tingkat konsep aspirasi yang meliputi beberapa elemen menurut beberapa ahli diantaranya Lewin et.al (1944) (1) Tujuan seseorang adalah pilihan salah satu dari alternatif tinkat perilaku yang berkaitan dengan penghargaan suatu objek. Alternatif tingkatan perilaku dalam tingkatan-tingkatan, yang mana tingkatan tingkatan tersebut sulit untuk dicapai. Yaitu bahwa alternatif alternatif yang disusun dalam sebuah kesulitan.

Upload: others

Post on 22-Jul-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

10

BAB II

KAJIAN TEORI

1.1 Aspirasi Pekerjan

2.1.1 Tingkat Aspirasi Pekerjaan

Berbicara aspirasi adalah harapan dan tujuan hidup yang akan datang.

Setiap orang memiliki aspirasi tersendiri. Karena setiap orang memiliki harapan

dan tujuan yang berbeda. Harapan dan tujuan ini, guna untuk mencapai setiap

cita-cita. Hanya saja, untuk menempuh semua itu dibutuhkan waktu yang cukup

lama, tetapi yang terpenting adalah ada keinginan dari diri sendiri dan juga dalam

benak seseorang memiliki aspirasi dalam dirinya dalam melakukan sesuatu.

Dalam Lewin et.al, (1944), the concept level of aspirationincludes several

element. At perhaps the most fundamental level, the termindicates that one or

more persons are oriented toward a goal, yang artinya tingkatan konsep aspirasi

terdiri dari beberapa elemen, pada tingkatan yang paling mendasar, aspirasi

mengindikasikan seseorang atau kelompok yang berorientasi pada suatu tujuan.

Tingkat konsep aspirasi yang meliputi beberapa elemen menurut beberapa

ahli diantaranya Lewin et.al (1944)

(1) Tujuan seseorang adalah pilihan salah satu dari alternatif tinkat perilaku

yang berkaitan dengan penghargaan suatu objek. Alternatif tingkatan

perilaku dalam tingkatan-tingkatan, yang mana tingkatan – tingkatan

tersebut sulit untuk dicapai. Yaitu bahwa alternatif – alternatif yang disusun

dalam sebuah kesulitan.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

11

(2) Orientasi seseorang adalah variabel dalam 2 cara, salah satunya telah

menerima banyak perhatian dalam tulisan, dan yang lainnya telah sebagian

besar diabaikan.

1. Orientasi orang adalah variabel dalam kecenderungan pusat mungkin

terletak pada titik manapun atau kisaran terbatas poin sepanjang

tahapan/tingkat kesulitan.

2. Orientasi orang yang kedua adalah kecenderungan sentral dapat

bervariasi pada rentang titik pada tingkat kesulitan

Kisaran tingkat tujuan dimana valensi dari semua tingkatan tujuan tertentu

relatif tinggi: beberapa ahli memandang tingkat aspirasi seseorang berkonsentrasi

pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran

terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya, itu adalah tingkat

aspirasi seseorang, dalam Lewin et.al (1944). tetapi beberapa penulis memandang

bahwa aspirasi seerang berkonsentrasi pada1 titik. Diantara individu yang

mengakui keberadaan kisaran titik daripada 1 titik ada 2 penekanan yan berbeda,

beberapa penekanan variasi pada tingkat aspirasi pada 1 waktu.

2.1.2 Fungsi Tingkat Aspirasi Pekerjaan

Aspirasi pekerjaan disini berfungsi dalam mencapai suatu tujuan yang

diharapakan oleh seseorang. Juga untuk mengetahui seberasa besar tingkat

aspirasi seseorang dalam pekerjaan atau jua seberapa antusias seseorang dalam

pekerjaan.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

12

2.1.3 Aspek Tingkat Aspirasi Pekerjan

Aspek - aspek Tingkat Aspirsi Pekerjaan menurut Lewin et.al (1944)

yaitu sebagai berikut :

1. Gaji

Adalah imbalan finansial yang di bayarkan kepada karyawan secara

teratur, seperti tahun, caturwulan, bulanan atau mingguan atau bisa juga balas jasa

yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.

2. Gengsi

Adalah kehormatan dan pengaruh yang sesuai atau tidaknya pada keadaan

pada diri individu tersebut.

3. Kecerdasan

Adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang

mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan,

memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan

bahasa, dan belajar. Cerdas dapat diartikan sebagai sikap manusia yang mampu

mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap persoalan sekaligus upaya mereka

untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan.Terdapat beberapa cara untuk

mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk

kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun,

beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi

kecerdasan. Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah kemampuan untuk

memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

13

latar belakang budaya atau lebih. Dengan kata lain kecerdasan dapat bervariasi

menurut konteknya.

4. Ketertarikan

Adalah senang atau tertarik pada dunia kerja yang sesuai dengan keinginan

individu tersebut.

5. Keahlian

Adalah memiliki kemampuan yang khusus dibidang individu yang digeluti. Jadi

individu lebih memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya.

1.2 Self - Efficacy

2.2.1 Pengertian Self - Efficacy

Istilah self-efficacy diperkenalkan pertama kali oleh Bandura. Dalam

penelitiannya Bandura menyampaikan bahwa prediksi tetang kemungkinan hasil

dari tinkah laku dalam sumber penting dai motivasi. “Saya akan berhasil atau

gagal”. Prediksi ini dipengaruhi oleh selft-efficacy (Bandura dalam Woolfolk,

2004). Self-efficacy adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang

baik atau buruk, tepat atau salah, bias atau tidak bias mengerjakan sesuai dengan

yang dipersyaratkan. Self-efficacy ini berbeda dengan aspirasi (cita-cita), karena

cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya (dapat dicapai),

sedang efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri. Perubahan tingkah

laku dalam sistem Bandura kuncinya adalah perubahan ekspektasi efikasi (self

efficacy). Self Efficacy atau keyakinan kebiasaan diri itu dapat diperoleh, diubah,

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

14

ditingkatkan, atau diturunkan melalui salah satu atau kombinasi empat sumber

yakni :

1. Pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance accomplishment),

2. Pengalaman Vikarius (vicarious experience),

3. Persuasi Sosial (Social Persuation) dan

4. Pembangkitan Emosi (Emotional/Psysilogical states).

Berbicara self efficacy sama juga berbicara tentang keyakinan diri

seseorang. Setiap orang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang berbeda-beda

antara satu dengan yang lain. Secara definitif, menurut Bandura (1997) Self

Efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa individu dapat menguasai situasi dan

menghasilkan luaran yang positif. Menurut Wallatey (2001) efikasi didefinisikan

sebagai kapasitas untuk mendapatkan hasil atau pengaruh yangdiinginkannya, dan

orang yang diinginkan. Definisi lain dari self-efficacy antara lain adalah keyakinan

seseorang tentang kemampuanya untuk melaksanakan suatu tingkah laku dengan

berhasil (Jones, dkk 1998). Secara keseluruhan, self-efficacy berarti kepercayaan

diri terhadap kompetensi diri. Kepercayaan terhadap kompetensi ini berkaitan

dengan sifat sifat yangmengantarkan seseorang untuk mencapai keberhasian,

antara lain integritas, kerendahan hatikesetiaan, pengontrolan diri, keberanian,

keadilan, kesabaran, kerajinan, kreatifitas dan kesederhanaan.

Self-efficacy merupakan masalah kemampuan yang dirasakan individu

untuk mengatasi situasi khusus sehubungan dengan penilaian atas kemampuan

untuk melakukan satu tindakan yang ada hubungannya dengan tugas khusus atau

situasi tertentu. Self-efficacy ini bersumber dari teori belajar sosial, yaitu

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

15

menekankan hubungan kausal timbal balik antara faktor lingkungan dengan faktor

personal yang saling berkaitan (Norwich, 1987). Melihat self-efficacy disini,

melihat bagaimana seseorang menjalani kehidupannya. Mengukur kapasitas diri

berhubungan dengan seberapa jauh seseorang mengerti konsep dirinya sendiri.

Konsep diri adalah sebuah pandangan yang lahir daripengalaman langsung

individu selama hidup dan bagaimana orang yang berpengaruh disekitar individu

memberikan penilaian kepada dirinya. Hal ini berhubungan dengan bagaimana

individu itu dapat menimbang perbedaan antara dirinya yang ideal dan aktual.

Self-efficacy ditentukan oleh pengalaman sebelumnya (kesuksesandan

kegagalan), pengalaman yang diakui oleh orang lain (dengan mengamati

kesuksesan dan kegagalan orang lain), persuasi verbal (dari teman, kolega,

saudara) dan keadaan emosi (kekhawatiran). Persepsi yang dimiliki oleh

seseorang terhadap kemampuannya untuk melaksanakan tugas akan

meningkatkan kemungkinan tugas tersebut dapat diselesaikan dengan sukses.

Secara ringkas dapat disebutkan dua pengertian penting dari efikasi diri yaitu:

self-efficacy atau efikasi ekspektasi (self effication – efficacy expectation) adalah

“Persepsi diri sendiri mengenai seberapabaik dirinya dapat berfungsi dalam situasi

tertentu’’. Seilf-efficacy berhubungan dengan keyakinan bahwa individu memiliki

kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan. Ekspektasi hasil (outcome

expectation): perkiraan atau estimasi diri bahwa tingkah laku yang dilakukan diri

itu akan mencapai hasil tertentu. Self-efficacy adalah penilaian diri, apakah dapat

melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa

mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Efikasi ini berbeda dengan

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

16

aspirasi (cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang

seharusnya (dapat dicapai), sedang efikasi menggambarkan penilaian kemampuan

diri. Self-efficacy menurut Kinicky (2007) menguatkan jalan menuju keberhasilan

ataupun kegagalan. Menurut Wallatey (2001), self -efficacy didefinisikan sebagai

kapasitas untuk mendapatkan hasil atau pengaruh yang diinginkannya, dan orang

yang diinginkan. Definisi lain dari self-efficacy antara lain adalah keyakinan

seseorang tentang kemampuanya untuk melaksanakan suatu tingkah laku

denganberhasil (Jones, dkk 1998).

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, self-efficacy merupakan

keyakinan sesorang akan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya

shingga dapat mempenaruhi dan mengatur fungsi kemampuan individu melalui

cara berfikir memotivasi diri sendiri, merasakan, dan proses pengambilan

keputusan.

2.2.2 Sumber-sumber Self - Efficacy

Bandura (1997) menyatakan bahwa self-efficacy dapat diperoleh, dipelajari

dan dikembangkan dari empat sumber informasi. Di mana pada dasarnya keempat

hal tersebut adalah stimulasi atau kejadian yang dapat memberikan inspirasi atau

pembangkit positif (positive arousal) untuk berusaha menyelesaikan tugas atau

masalah yang dihadapi. Hal ini mengacu pada kosep pemahaman bahwa

pembangkitan positif dapat meningkatkan perasaan atas self-efficacy (Bandura,

dalam Lazarus et.al., 1980). Adapun sumber-sumber efikasi diri tersebut yang

diartikan dibawah ini.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

17

Pertama, Enactive attainment and performance accomplishment

(pengalaman keberhasilan dan pencapaian prestasi), yaitu sumber ekspektasi self-

efficacy yang penting, karena berdasar pengalaman individu secara langsung.

Individu yang pernah memperoleh suatu prestasi, akan terdorong meningkatkan

keyakinan dan penilaian terhadap self-efficacy. Pengalaman keberhasilan indidu

ini meningkatkan ketekunan dan kegigihan dalam berusaha mengatasi kesulitan,

sehingga dapat mengurangi kegagalan.

Kedua, Vicarious experience (pengalaman orang lain), yaitu mengamati

perilaku dan pengalaman orang lain sebagai proses belajar individu. Melalui

model ini self-efficacy individu dapat meningkat, terutama jika individu merasa

memiliki kemampuan yang setara atau bahkan merasa lebih baik dari pada orang

yang menjadi subyek belajarnya. individu akan mempunyai kecenderungan

merasa mampu melakukan hal yang sama. Meningkatnya self-efficacy individu ini

dapat meningkatkan motivasi untuk mencapai suatu prestasi. Peningkatan efikasi

diri ini akan menjadi efektif jika subyek yang menjadi model tersebut mempunyai

banyak kesamaan karakteristik antara individu dengan model, kesamaan tingkat

kesulitan tugas, kesamaan situasi dan kondisi, serta keanekaragaman yang dicapai

oleh model.

Ketiga, Verbal persuasion (persuasi verbal), yaitu individu mendapat

bujukan atau sugesti untuk percaya bahwa individu dapat mengatasi masalah-

masalah yang akan dihadapinya. Persuasi verbal ini dapat mengarahkan individu

untuk berusaha lebih gigih untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. Akan tetapi

self-efficacy yang tumbuh dengan metode ini biasanya tidak bertahan lama,

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

18

apalagi kemudian individu mengalami peristiwa traumatis yang tidak

menyenangkan.

Keempat, Physiological state and emotional arousal (keadaan fisiologis

dan psikologis). Situasi yang menekan kondisi emosional dapat mempengaruhi

self-efficacy. Gejolak emosi, goncangan, kegelisahan yang mendalam dan keadaan

fisiologis yang lemah yang dialami individu akan dirasakan sebagai suatu isyarat

akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, maka situasi yang menekan dan

mengancam akan cenderung dihindari.

Empat hal tersebut dapat menjadi sumber bagi tubuh dan perkembangan

efikasi diri satu siswa. Dengan kata lain efikasi diri dapat diupayakan untuk

meningkat dengan membuat manipulasi melalui empat hal tersebut.

2.2.3 Komponen Self - Efficacy

Bandura (1986) mengungkapkan bahwa perbedaan self-efficacy pada

setiap individu terletak pada tiga komponen, yaitu magnitude, strength dan

generality. Masing-masing mempunyai implikasi penting di dalam performansi,

yang secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama, Magnitude (tingkat kesulitan tugas), yaitu masalah yang

berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi

pada pemilihan perilaku yang akan dicoba individu berdasar ekspektasi efikasi

pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya melakukan tugas tertentu

yang individu persepsikan dapat dilaksanakannya dan ia akan menghindari situasi

dan perilaku yang individu persepsikan di luar batas kemampuannya.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

19

Kedua, Strength (kekuatan keyakinan), yaitu berkaitan dengan kekuatan

pada keyakinan individu atas kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap

pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan,

walaupun mungkin belum memiliki pengalaman–pengalaman yang menunjang.

Sebaliknya pengharapan yang lemah dan ragu-ragu akan kemampuan diri akan

mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak menunjang.

Ketiga, Generality (generalitas), yaitu hal yang berkaitan cakupan luas

bidang tingkah laku di mana individu merasa yakin terhadap kemampuannya.

Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya, tergantung pada

pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi

tertentu atau pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi.

2.2.4 Fungsi Self – Efficacy

Fungsi self-efficacy yang dikemukakan oleh Bandura (1986) adalah

sebagai penentu aktif tindakan atau perilaku yang harus dipilih, menentukan

besarnya usaha yang harus dilakukan, serta mempengaruhi pola pikir dan reaksi

emosi yang harus dilakukan individu.

Secara esensial self-efficacy memiliki dua pengertian penting, yaitu :

1. self-efficacy atau efikasi ekspektasi (self effication – efficacy expectation)

adalah Persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi

dalam situasi tertentu. self-efficacy berhubungan dengan keyakinan bahwa

diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan; dan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

20

2. Ekspektasi hasil (outcome expectation) atau perkiraan atau estimasi diri

bahwa tingkah laku yang dilakukan diri itu akan mencapai hasil tertentu.

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Self - Efficacy

Banyak faktor yang memang sangat mempengaruhi self-efficacy

seseorang. Self-efficacy beragam dalam tiap-tiap situasi, individu dapat memiliki

self-efficacy yang relatif tinggi dalam satu situasi, tetapi tidak pada situasi lainnya,

misalnya. Hal ini tergantung dari kompetensi dirinya bagi aktivitas yang berbeda-

beda dalam tuntutan, tingkat persaingan diantara individu, predisposisi pribadi

dalam menghadapi kegagalan, dan kondisi fisiologis berkaitan juga dengan

kesehatan diri secara fisikal mapun psikis.

Di sisi lainnya juga dipengaruhi oleh penilaian pribadi tentang hal

kemampuan dirinya tersebut. Penilaian yang salah atau keliru terhadap

kemampuan diri akan berdampak signifikan terhadap efikasi diri orang tersebut.

Penilaian diri yang tepat akan mendorong individu untuk melakukan suatu tugas

atau tantangan dengan realistis dan memberikannya motivasi internal untuk

pengembangan diri dalam mencapai proses aktualisasi diri yang sehat (Maslow,

melalui Hall, 1993).

Menurut Bandura, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan

self-efficacy seseorang antara lain :

1. Pencapaian secara aktif

Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting sebagai sumber

pembentukan efikasi seseorang karena hal ini berdasarkan kepada

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

21

kenyataan keberhasilan seseorang dapat menjalankan suatu tugas atau

ketrampilan tertentu akan meningkatkan self-efficacy dan kegagalan yang

berulang akan mengurangi efikasi diri.

2. Pengalaman tidak langsung

Dengan melihat kesuksesan orang lain yang memiliki kesamaan

dengan pengamat akan dapat meningkatkan harapan self-efficacy

pengamat, dapat menilai dirinya memiliki kemampuan seperti yang

dimiliki orang yang diamati sehingga dapat melakukan usaha-usaha untuk

memperoleh atau meningkatkan ketrampilannya. Dengan prinsip yang

sederhana, jika orang lain dapat melakukannya begitu pula dengan saya.

Pengamat dapat melihat cara-cara dan ketrampilan orang yang diamatinya.

Dengan model yang kompeten pengamat dapat belajar cara-cara yang

efektif untuk menghadapi hambatan maupun keadaan yang menakutkan.

3. Persuasi verbal

Persuasi verbal sering digunakan untuk meyakinkan seseorang

tentang kemampuannya sehingga dapat memungkinkan dia meningkatkan

usahanya untuk mencapai yang ditujunya. Persuasi verbal ini akan

berlangsung efektif bila berdasarkan realita dan memiliki alasan untuk

meyakinkan dirinya bahwa individu dapat mencapai apa yang

ditujukannya melalui tindakan nyata. Namun tidak efektif bila tidak

berdasarkan alasan yang kuat dan realita. Persuasi akan meningkatkan dan

menguatkan self-efficacy seseorang sehingga mengarahkan untuk berusaha

keras mencapai tujuan. Dalam hal ini pengaruh persuasi pada seseorang

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

22

berlangsung untuk meningkatkan perkembangan keterampilan dan self-

efficacy.

4. Keadaan fisiologis

Seseorang akan memperoleh informasi melalui keadaan

fisiologisnya dalam menilai kemampuannya sehingga akan cenderung

memiliki harapan kesuksesan dalam melakukan tugas yang lebih besar,

bila dalam kondisi yang tidak diwarnai oleh ketegangan dan tidak

merasakan adanya keluhan atau gangguan somatis dalam dirinya. Sebab

ketegangan akan mengakibatkan seseorang menjadi terhambat dalam

berunjuk kerja yang baik. Dalam kegiatan sehari-hari yang meliputi

kegiatan stamina dan kekuatan fisik, seseorang akan melihat kelelahan dan

sakit sebagai indikasi ketidak efektifan fisiknya sehingga akan

mempengaruhi unjuk kerjanya. Hal ini akan berpengaruh terhadap efikasi

dirinya, sehingga unjuk kerjanya menjadi tidak optimal. (Astutik,2003)

2.2.6 Aspek –aspek Self - Efficacy

Menurut Bandura (1997) aspek-aspek self efficacy adalah sebagai berikut :

a. Outcome Expectancy

Adalah suatu kemungkinan hasil dari suatu perilaku yaitu suatu perkiraan

laku, tindakan tertentu yang bersifat khusus. Outcome Expectancy

mengandung keyakinan sejauh mana perilaku tertentu akan menimbulkan

konsekuensi tertentu.

b. Efficacy Expectancy

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

23

Adalah harapan akan dapat membentuk perilaku secara tepat suatu

keyakian bahwa seseorang akan berhasil dalam bertindak sesuai dengan hasil

yang diharapkan. Aspek ini menunjukkan bahwa harapan seseorang berkaitan

dengan kesanggupan melakukan suatu perilaku yang dikehendaki Efficacy

expectancy tergantung pada situasi dan berupa persepsi dari hasil suatu

tindakan yang didapatkan melalui kehidupan, modeling, persuasi verbal, dan

keadaan emosi yang mengancam.

c. Outcome value

Adalah nilai yang mempunyai arti dari konsekuensi-konsekuensi yang

terjadi bila suatu pilihan dilakukan dan seseorang harus mempunyai outcome

value yang tertinggi untuk mendukung outcome expectancy yang dimiliki.

1.3 Teori Hubungan Self-Efficacy dengan Tingkat Aspirasi Pekerjaan

Dalam Bandura, efikasi diri akan mempengaruhi bagaimana individu

merasakan, berfikir, memotivasi diri sendiri, dan bertingkah laku. Efikasi diri,

kapabilitas yang memiliki individu akan mempengaruhi tingkah lakunya dalam

beberapa hal, seperti:

1. Tindakan individu, efikasi diri menentukan kesiapan individu dalam

merencanakan apa yang harus dilakukannya. Individu dengan keyakinan

diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan dan mengetahui apa yang harus

dilakukan. Dengan efikasi yang tinggi individu memiliki tujuan yang

sesuai dengan harapannya.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

24

2. Usaha, efikasi diri mencerminkan seberapa besar upaya yang dikeluarkan

individu untuk mencapai tujuannya. Individu dengan keyakinan terhadap

kemampuan diri tinggi akan berusaha maksimal untuk mengetahui cara –

cara belajar serta kegiatan - kegiatan yang sesuai dengan minatnya.

Individu dengan keyakinan terhadap kemampuan diri tinggi akan berusaha

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Tingkat pencapaian yang akan terealisasikan, individu dengan efikasi diri

yang kini dapat membuat tujuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

serta mempu menentukan bidang pendidikan sesuai dengan minat dan

kemampuannya tersebut.

1.4 . Penelitian yang Relevan

Sampai saat ini belum ditemukan adanya penelitian yang relevan atau

peneliti lain yang mengungkap tentang Hubungan Tingkat Aspirasi Pekerjaan dan

Efikasi Diri Siswa SMK. Akan tetapi penulis mendapatkan penelitian “Efikasi

Diri dengan Minat Berwirausaha Siswa, yaitu penelitian Arista Lukmayanti

(2012), dengan judul “ Hubungan Efikasi Diri dengan Harapan Berwirausaha

Siswa Kelas XII Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 6 Yogyakarta”.

Dengan uji hipotesis analisis korelasi diperoleh hasil bahwa konsep diri

dan efikasi diri secara stimultan berpengaruh signifikan terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 6 Yogyakarta dengan signifikan p

0,004 < p table 0,05 dan menunjukan ada korelasi.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI - UKSW · 2016. 6. 17. · pada satu titik. Tendesi pusat dari orientasi seseorang adalah titik /kisaran terbatas dari titik yang mempunyai valensi tertinggi baginya,

25

2.5 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat Hubungan

yang Signifikan Antara Self-efficacy dengan Tingkat Aspirasi Pekerjaan siswa

kelas XI SMK Kristen (BM) Salatiga.