bab ii kajian teori 2.1 pengertian...

10
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Menulis merupakan salah satu keterampilan mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis,memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, menyebutkan simbol huruf,mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain ,Abdurrahman,(2009). 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun Menulis bagi anak usia dini usia 5-6 tahun diartikan sebagai suatu kegiatan membuat pola atau menuliskan kata-kata, huruf-huruf atau pun simbol-simbol pada suatu permukaan dengan memotong, mengukur atau menandai dengan pena. Kegunaan menulis bagi para siswa adalah untuk menyalin, mencatat dan mengerjakan sebagian tugas sekolah. Tanpa memiliki keterampilan untuk menulis, siswa akan mengalami banyak kesulitan dalam melaksanakan tugas tersebut. Oleh karena itu menulis harus diajarkan pada anak sejak usia PAUD dan TK, karena akan mempersiapkan keterampilan untuk memasuki usia sekolah dasar (SD) awal,Menurut Webster dalam Abdurrahman (2009; 49) Perkembangan keterampilan menulis anak terdiri dari 5 (lima) tahapan, yaitu: (1) Tahap mencoret: anak mulai belajar tentang bahasa tulisan dan bagaiman mengajarkan tulisan ini; (2) Tahap pengulangan secara linier: anak berfikir bahwa suatu kata merujuk pada sesuatu yang besar dan mempunyai tali yang panjang; (3) Tahap menulis secara acak: anak sudah dapat mengubah tulisan menjadi kata yang mengandung pesan; (4) Pada fase ini berbagai kata yang

Upload: duongdiep

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian menulis

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau

informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa

dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.

Namun dengan semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga

bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop.

Menulis merupakan salah satu keterampilan mengungkapkan pendapatnya

mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis,memahami hubungan antara

bunyi dan bentuk huruf, menyebutkan simbol huruf,mengenal suara huruf awal

dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya yang mewakili bahasa yang

dimengerti orang lain ,Abdurrahman,(2009).

2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun

Menulis bagi anak usia dini usia 5-6 tahun diartikan sebagai suatu kegiatan

membuat pola atau menuliskan kata-kata, huruf-huruf atau pun simbol-simbol

pada suatu permukaan dengan memotong, mengukur atau menandai dengan pena.

Kegunaan menulis bagi para siswa adalah untuk menyalin, mencatat dan

mengerjakan sebagian tugas sekolah. Tanpa memiliki keterampilan untuk

menulis, siswa akan mengalami banyak kesulitan dalam melaksanakan tugas

tersebut. Oleh karena itu menulis harus diajarkan pada anak sejak usia PAUD dan

TK, karena akan mempersiapkan keterampilan untuk memasuki usia sekolah

dasar (SD) awal,Menurut Webster dalam Abdurrahman (2009; 49)

Perkembangan keterampilan menulis anak terdiri dari 5 (lima) tahapan,

yaitu: (1) Tahap mencoret: anak mulai belajar tentang bahasa tulisan dan

bagaiman mengajarkan tulisan ini; (2) Tahap pengulangan secara linier: anak

berfikir bahwa suatu kata merujuk pada sesuatu yang besar dan mempunyai tali

yang panjang; (3) Tahap menulis secara acak: anak sudah dapat mengubah tulisan

menjadi kata yang mengandung pesan; (4) Pada fase ini berbagai kata yang

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

7

mengandung akhiran yang sama mulai dihadirkan dengan kata dan tulisan; dan (5)

Tahap menulis kalimat pendek: kalimat yang ditulis anak berupa subjek dan

predikat, Jamaris ( dalam Abdurrahman (2012).

Ada 15 macam aktivitas yang dapat digunakan untuk membantu anak

berkesulitan belajar menulis permulaan atau menulis dengan tangan ini, yaitu:

a).Aktivitas Menggunakan Papan Tulis: dilakukan sebelum pelajaran menulis

yang sesungguhnya. Kegunaan aktivitas ini adalah untuk mematangkan motorik

kasar, motorik halus, dan koordinasi matatangan yang merupakan keterampilan

prasyarat dalam belajar menulis. b). Bahan-bahan lain untuk latihan Gerakan

Menulis: kertas yang ditempel pada papan atau dengan menggunakan bak pasir

sehingga anak dapat berlatih membuat angka, huruf, atau bentuk-bentuk geometri.

c). Posisi: sediakan kursi yang nyaman dan meja yang cukup berat agar tidak

mudah goyang. Kedua tangan anak diletakkan di atas meja tangan yang satu untuk

menulis dan tangan yang lain untuk memegang kertas bagian atas. d). Kertas:

posisi kertas untuk menulis cetak sejajar dengan posisi meja, untuk menulis

tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan tangan kanan dan

sebaliknya bagi anak yang menggunakan tangan kiri atau kidal. Agar kertas tidak

bergerak, dapat direkat dengan selotip. e). Memegang pensil: ibu jari dan telunjuk

di atas pensil, sedangkan jari tengah berada di bawah pensil, dan pensil dipegang

agak sedikit di atas bagian yang diraut. f).Kertas Stensil dan Karbon: Letakkan

kertas polos di atas meja, letakkan karbon di atasnya, dan kemudian letakkan

kertas stensil bergambar di atas karbon tersebut, diklip dan selanjutnya anak

diminta untuk mengikuti gambar dengan pensil. g).Menjiplak: buat bentuk atau

tulisan dengan warna hitam tebal di atas kertas yang agak tebal, letakkan di

atasnya selembar kertas tipis dan meminta anak menjiplak bentuk atau tulisan

tersebut. h). Menggambar di Antara Dua Garis: anak diberikan selembar kertas

bergaris dan diminta membuat “jalan” yang mengikuti atau memotonggaris-garis

tersebut. Selanjutnya, anak diminta menulis berbagai angka dan huruf di antara

garis-garis secara tepat. i). Titik-titik: guru membuat dua jenis huruf, huruf yang

utuh dan huruf yang terbuat dari itik-titik. Selanjutnya, anak diminta

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

8

untukmenghubungkan titik-titik tersebut menjadi huruf yang utuh. j). Menjiplak

Yang Semakin Dikurangi: pada mulanya guru menulis huruf utuh dan anak

menjiplak huruf tersebut. Lama kelamaan guru yang menulis sebagian besar

hingga sebagian kecil huruf tersebut dan anak diminta untuk meneruskan

penulisan. k). Buku Bergaris Tiga: disebut juga buku tipis-tebal. Anak dapat

berlatih membuat dan meletakkan huruf-huruf secara benar. Garis dapat diberi

warna yang mencolok untuk meningkatkan perhatian anak. l). Kertas dengan

Garis Pembatas: kesulitan untuk berhenti menulis pada tempat yang telah

ditentukan dibantu dengan mnggunakan pembatas berupa karton yang diberi

“jendela” atau dibatasi dengan selotip.m). Memperhatikan Tingkat Kesulitan

Penulisan Huruf: diajarkan menulis dengan huruf-huruf yang lebih mudah,

meningkat ke lebih sulit, dan baru kemudian gabungan dari keduanya. n). Bantuan

Verbal: mengucapkan petunjuk seperti “naik”, “turun”,“belok”, “stop”.o). Kata

dan Kalimat: setelah anak mampu menulis huruf-huruf, latihan ditingkatkan

dengan menulis kata-kata dan selanjutnya kalimat. Penempatan huruf, ukuran, dan

kemiringan juga diperhatikan

Dari 15 macam aktivitas yang diungkapkan olehLerner (dalam

Abdurrahman 2012). Dapat disimpulkan bahwakegiatan yang digunakan untuk

membantu anakkesulitan belajar menulis permulaan atau menulis dengan tangan

ini tidakterlalu sulit dan sangat mudah untuk dilakukan. Kegiatan-kegiatan

tersebut tidak memerlukan biaya yang tinggi. Kegiatan tersebut juga berfungsi

untuk mematangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi antara mata dan

tangan anak.

2.1.2 Tahapan keterampilan menulis Anak

Tahapan perkembangan menulis nama sendiri dapat berkembang secara

baik apabila kegiatan menulis nama sendiri dapat dilakukan oleh anak atas

keinginan sendiri. Cara yang dapat dilakukan oleh orang tua atau guru untuk

menumbuhkan keinginan menulis bagi anak dapat dilakukan dengan cara (1)

Jangan berusaha mengendalikan perasaan anak; (2) Mendengarkan anak ketika ia

berbicara; (3) Ajari anak untuk dapat menghargai pendapat orang lain; (4) Ajaklah

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

9

anak untuk terlibat dalam sebuah permainan yang imajinatif; (5) Berikan

dorongan terhadap apapun hasil dari bentuk tulisan anak; (6) Sediakanlah lebih

banyak kertas kosong bagi anak; (7) Sediakan lebih banyak peralatan untuk

menulis; (8) Meminta anak untuk menceritakan apa yang ia tulis; (9) Letakkan

tulisan awal anak pada tempat yang mudah ia lihat; dan (10) berikan mereka kaset

lagu serta bacakanlah cerita dan puisi, Abdurrahman (2005)

Permendikbud. No 137 Tahun 2014 tingkat pencapaian perkembangan

motorik halus usia 5-6 tahun sebagai berikut :

1) Tahapan Keaksaraan;

a). Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.

b). Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di

sekitarnya.

c). Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang

sama.

d).Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.

e).Membaca nama sendiri.

f).Menuliskan nama sendiri.

2.1.3 Karakteristik menulis anak usia 5-6 tahun

Menulis mempunyai 3 (tiga) hal,yaitu: menulis dengan tangan atau menulis

permulaan; mengeja; danmenulis ekspresif. Keterampilan menulis yang akan

dibahas secaramendalam dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis

permulaanatau menulis dengan tangan anak kesulitan belajar menulis nama

sendiri ,Abdurrahman (2012).

Keterampilan menulis permulaan atau menulis dengan tangan akan

diajarkan sejak awal masuk SD, karena keterampilan ini merupakan prasyarat bagi

upaya belajar berbagai mata pelajaran yang akan dipelajari mengungkapkan

beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan anak untuk menulis, yaitu:

motorik; perilaku; persepsi; memori; keterampilan melaksanakan sikap modalitas;

penggunaan tangan yang dominan dan keterampilan memahami instruksi, (Lerner

dalam Abdurrahman 2012). Sejalan dengan hal tersebut, Abdurahman

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

10

menyebutkan 2 (dua) hal penting yang harus diperhatikan sebelum anak diajarkan

menulis, yaitu: (1) Kematangan dan kesiapan fungsi motorik: apabila

keterampilan memegang benda di antara ibu jari dan jari-jari tangan lain sudah

meningkat, maka anak dapat diajarkan menulis huruf A-B-C; dan (2) Pemahaman

atau penguasaan anak terhadap konsep bahasa atau simbol-simbol: anak siap

dilatih untuk menulis apabila sudah bisa membedakan mana huruf B dan P

(Abdurrahman, 2012).

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis

Kesulitan belajar menulis permulaan atau menulis dengan tangan sering

terkait dengan cara anak memegang pensil. Ada 4 (empat) cara anak memegang

pensil yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bahwa anak berkesulitan belajar

menulis, yaitu: (1) Sudut pensil terlalu besar; (2) Sudut pensil terlalu kecil; (3)

Menggenggam pensil (seperti maumeninju) dan (4) Menyangkutkan pensil di

tangan atau menyeret (khas bagi anak kidal).Abdurrahman (2012)

Ada 2 (dua) pendapat tentang bentuk tulisan yang harusdipelajari terlebih

dahulu pada awal anak menulis. Pendapat pertama dikemukakan oleh

Abdurrahman (2012) bahwa anak perlu diajarkan menulis huruf cetak terlebih

dahulu pada awal belajar menulis. Hal tersebut disebabkan oleh: (1) Huruf cetak

bentuknya sederhana; (2) Buku-buku umumnya menggunakan huruf cetak; (3)

Tulisan lebih mudah dibaca; (4) Digunakan untuk kehidupan sehari-hari; dan (5)

Kata-kata yang ditulis lebih mudah dieja karena huruf-huruf tersebut berdiri

sendiri.Ada pendapat oleh ahli menyebutkan bahwa anak harus diajarkan menulis

dengan huruf sambung terlebih dahulu, karena 3 alasan sebagai berikut; (1)

Tulisan sambung memudahkan anak untuk mengenal katakata sebagai satu

kesatuan; (2) Tidak memungkinkan anak menulis terbalik-balik; dan (3) Menulis

dengan huruf sambung lebih cepat karena tidak ada gerakan pensil yang terhenti

untuk setiap hurufnya. Abdurrahman, (2012).

2.1.5 Pengembangan menulis Anak

Perkembangan menulis nama sendiri dapat berkembang secara baik

apabila kegiatan menulis nama sendiri dapat dilakukan dengan anak atas

keinginan dari diri sendiri. Cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

11

untuk menumbuhkan keinginan menulis bagi anak dapat dilakukan dengan jalan:

(1) Jangan berusaha mengendalikan perasaan anak; (2) Mendengarkan anak ketika

ia berbicara; (3) Ajari anak untuk dapat menghargai pendapat orang lain; (4)

Ajaklah anak untuk terlibat dalam sebuah permainan yang imajinatif; (5) Berikan

dorongan terhadap apapun hasil dari bentuk tulisan anak; (6) Sediakanlah lebih

banyak kertas kosong bagi anak; (7) sediakan lebih banyak peralatan untuk

menulis; (8) Mintaklah anak untuk menceritakan apa yang ia tulis; (9) Letakkan

tulisan awal anak pada tempat yang mudah ia lihat; dan (10) berikan mereka kaset

lagu serta bacakanlah cerita dan puisi, Abdurrahman (2005).

2.2 Bermain Huruf

Bermain huruf merupakan salah satu komponen alat bantu didalam suatu

permainan dalam bermain kartu huruf yang di lakukan di kelas huruf yang di

gunakan harus lengkap yaitu huruf a sampai z , suatu permainanbermain huruf

harus ada guru pendamping agar di dalam kegiatan bermain huruf dapat

terlaksana dengan benar. Criticos,(1996).

Menurut Criticos,( 1996) dapat dikatakan bahwa proses media bermain

huruf, secara umum dapat dikatakan media bermain huruf mempunyai kegunaan,

antara lain ; 1) Memperjelas bermain huruf agar tidak verbalis. 2) Mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dalam bermain huruf. 3) Menimbulkan gairah belajar

pada anak ,interaksi langsung antara anak-anak dengan guru. 4) Memungkinkan

anak belajar bermain hiruf sendiri sesuai dengan keterampilan dan bakat yang di

miliki olehnya. 5) Memberikan media bermain huruf yang sama pada anak, agar

anak dapat bermain huruf dengan efektif dan tidak meminjam media dari teman

yang lain. 6) Proses keterampilan menulis nama sendiri siswa melalui bermain

huruf di dalam kelas.

Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang

perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan bermain huruf untuk

mencapai tujuan meningkatkan keterampilan menulis nama sendiri.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

12

2.2.1 Pengertian Bermain Huruf

Bermain huruf adalah kemampuan anak dalam mengetahui atau mengenal

dan memahami tanda-tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan huruf-huruf

abjad dalam melambangkan bunyi bahasa. Indikator yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari dua kemampuan, yang pertama anak dapat mengetahui

huruf abjad, hal ini dapat dilihat pada kemampuan anak menyebutkan simbol

huruf a-z dengan benar. Kedua, anak dapat memahami huruf, hal ini dapat dilihat

dari kemampuan anak saat memaknai huruf sehingga anak mampu menyebutkan

huruf depan dari sebuah kata dengan benar.

Bermain huruf merupakan salah satu permainan yang mempunyai peran

langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak. Menekankan permusatan

hubungan sosial sebagai hal penting yang mempengaruhi perkembangan kognitif

karena pertama-taman anak menemukan pengetahuan dalam dunia sosial, bermain

merupakan cara berfikir anak dan cara anak memecahkan masalah. Anak kecil

tidak mampu berfikir abstrak karena kemampuan kognitif mereka belum mampu

untuk berfikir seperti pemikiran orang dewasa, meaning(makna) dan objek

berbaur menjadi satu.Vygotsky (dalam mutiah .2013).

2.2.2 Manfaat Bermain Huruf

Manfat bermain huruf Menurut Vygotsky (dalam mutiah 2013). antara lain

:1) Selain permainan yang bersifat menyenangkan tetapi juga untuk belajar

keterampilan bahasa tertentu, misalnya menyimak dan menyebutkan huruf yang di

tulis. 2) Dapat membantu dan meningkatkan daya imajinasi anak melalui proses

belajar yang disesuikan dengan kebututuhan perkembangan anak. 3) Mambantu

guru menginterpreksikan dan mengembangkan kurikulum menjadi bentuk

pembelajaran yang menarik. 4) Dalam pembelajaran akan memberikan rasa yang

menyenangkan dalam proses belajar sehingga akan belajar seolah-olah proses

belajar anak dilakukan tanpa adanya keterpaksaan,tetapi justru belajar dengan rasa

keharmonisan. 5) Dengan bermain huruf anak dapat berkreasi agak santai. Sel-sel

otak anak dapt berkembang akhirnya anak dapat menyerap informasi dan

memperoleh kesan yang mendalam terhadap materi pembelajaran tersebut dan

dapat di simpan dalam ingatan jangka panjang.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

13

Selain itu bermain huruf yang di bentuk kartu huruf dapat melibatkan

interaksi sosial dengan sedikit organisasi dengan temannya pada saat bermain

huruf. Menurut Parten (dalam Mutiah.2012).

2.3 Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil Penelitian Julihajani,2014 berjudul: keterampilan menulis anak usia

dini melaui bermain huruf kelompok B di Taman Kanak-kanak PGRI Kota Blora

menyimpulkan temuan: pertama, dalam meningkatkan keterampilan menulis

nama sendiri dengan bermain hurufanak di Taman Kanak-kanak kelompok B usia

5-6 tahun PRGI Kota Blora Tahun Ajaran 2014). Penelitian ini menggunakan

metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah anak kelompok B usia

5-6 tahun Taman Kanak-kanak PRGI Kota Blora2014, sebanyak 22 anak. Teknik

pengumpulan data menggunakan teknik observasi, data yang diperoleh dianalisis

menggunakan teknik persentase. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus

pada setiap siklusnya ada tiga kali pertemuan. Dari hasil penelitian pada siklus I

keterampilan menulis anak melalui bermain hurufdengan bantuan anak kelompok

B usia 5-6 tahun Taman Kanak-Kanak PRGI Kota Blora mencapai keberhasilan

46%. Pada siklus II keterampilan menulis anak melalui bermain huruf pada anak

kelompok B usia 5-6 tahun Taman Kanak-kanak PRGI Kota Blora mencapai 80%.

Data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

karena anak terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Berdasarkan data hasil observasi

dalam penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode bermain huruf untuk meningkatkan keterampilan menulis

bagianak Taman Kanak-Kanak PRGI Kota Blora kelompok Busia 5-6 tahun

2014.

2.4 Kerangka Berfikir

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan memberikan

manfaat apabila guru dapat menyiapkan dan memilih sumber belajar yang sesuai

dengan karakteristik, minat dan tujuan pembelajaran anak yang hendak dicapai.

Dalam hal ini bermain huruf akan lebih menarik minat anak untuk meningkatkan

keterampilan menulis.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

14

Pada kondisi awal, bermain huruf di laksanakan dalam kelas dan secara

klasikal hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian peneliti

melakukan tindakan bermain huruf di ruang terbuka dan pembelajaran dengan

kelompok. Pembelajaran ini dilakukan pada dua siklus dan hasilnya dapat

terlihat pada kondisi akhir yang menunjukkan peningkatan keterampilan siswa.

Berdasarkan bagan kerangka berpikir pada gambar 2.1. Peneliti berasumsi

melalui penerapan metode bermain huruf dapat meningkatkan keterampilan

menulis anak dalam.

Skema. 1. Kerangka Berpikir

Kondisi Awal

Keterampilan

menulisnama

sendiri anak ada

86% gagal. Kondisi sudah meningkat,

ada perbaikan tapi belum

maksimal.

Dilakukan perbaikan

dengan PTK

Pencapaian Siklus I

1. Siswa mulai aktif

2. Hasil belajar

meningkat namun

belum optimal

Siklus I

Pertemuan I

a) Mengenalkan

huruf dari a-z

secara berurutan,

b) Menyebutkan

huruf pada nama

masing-masing.

Pertemuan I

a) Menyusun nama

sendiri dan

menyebutkan

hurufnya.

b) Menulis nama

sendiri dengan

bantuan huruf.

Pertemuan III

a) Bermain kartu

huruf.

b) Menulis nama

sendiri.

Pertemuan IV

a) Bermain kartu

huruf.

b) Menulis nama

sendiri.

Siklus II

Pertemuan I

a) Mengenalkan huruf

dari a-z secara

berurutan,

b) Menuliskan nama

sendiri sekelasnya.

Pertemuan II

a) Menyusun nama

sendiri dan dan

menyebutkan

hurufnya.

b) Menuliskan nama

sendiri dengan

bantuan huruf.

Pertemuan III

a) Bermain kartu

huruf.

b) Menulis nama

sendiri.

Pertemuan IV

a) Bermain kartu

huruf.

b) Menulis nama

sendiri.

Pencapaian Siklus

II

1. Siswa sudah

aktif

2. Hasil belajar

menulis

nama sendiri anak

ada 86%. gagal

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulisrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9999/2/T1_272011065_BAB II… · tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan

15

Pada gambar 2.1 dapat terlihat bagan kerangka berfikir yang

memperlihatkan tentang kondisi sebelum penelitian dilakukan, penelitian pada

siklus I, dan penelitian pada siklus II. Dimana tiap-tiap siklus sangat

berhubungan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II.

Adapun yang menjadi kerangka penelitian dalam penelitian ini adalah

dimulai dengan penggambaran kondisi awal pada siswa dengan asumsi bahwa

keterampilan menulis pada anak masih lemah. Berdasarkan hasil observasi

yang menunjukan bahwa ketrampilan menulis anak yang rendah akan

dilakukan perbaikan dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

selama dua siklus pertemuan dengan masing-masing siklus terdapat dua kali

pertemuan. Setelah melaksanakan siklus I peneliti akan melakukan observasi

terhadap hasil PTK pada siklus I. Jika hasil observasi pada siklus I belum

maksimal atau belum mencapai standar ketuntasan belajar maka akan

dilkakukan tindakan kelas siklus II yang terdiri dari dua pertemuan.

Selanjutnya akan dilakukan observasi pada siklus II, jika hasil pembelajaran

telah mencapai standar ketuntasan makan penelitian berkahir pada siklus II.