bab ii kajian teori - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/bab 2 - 08308141029.pdf · embrio...

32
8 BAB II KAJIAN TEORI A. Ikan Mas Ikan Mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan Mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat disembulkan, bagian mulut dihiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang diantaranya kurang sempurna dengan warna badan yang sangat beragam (Anonim, 2008:1). Gambar 1. Ikan Mas (Susanto, 2007:14)

Upload: duongnhan

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Ikan Mas

Ikan Mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri

umum, badan ikan Mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping

(Compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat

disembulkan, bagian mulut dihiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang

satu pasang diantaranya kurang sempurna dengan warna badan yang sangat

beragam (Anonim, 2008:1).

Gambar 1. Ikan Mas (Susanto, 2007:14)

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

9

Ikan Mas dapat diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Species : Cyprinus carpio, L. (Susanto, 2007:14)

Di kalangan petani maupun masyarakat, ikan Mas telah lama dikenal

dan disukai (dikonsumsi), sehingga pemasarannya tidaklah sulit. Selain itu

sebagai ikan budidaya, ikan Mas memiliki keunggulan, yaitu dapat

dikembangbiakkan hanya dengan perbaikan lingkungan atau manipulasi

lingkungan dan kawin suntik (hipofisasi). Makanan bagi ikan Mas juga tidak

sulit, karena ia mau menyantap segala jenis makanan alami maupun buatan

(pelet), termasuk jagung atau jenis padi-padian. Ikan Mas termasuk jenis ikan

omnivora. Tubuh ikan Mas dibagi (3) tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan

ekor. Pada kepala terdapat alat-alat, seperti sepasang mata, sepasang cekung

hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang,

sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari

luar. Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan

ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan

anggota gerak yang bebas (Santoso, 1993: 12-13).

Saluran pencernaan ikan Mas berupa segmen-segmen, meliputi mulut,

rongga mulut, faring, esofagus, pilorus, usus, rektum dan anus. Ikan Mas dapat

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

10

memakan plankton maupun invertebrata kecil. Atas dasar inilah maka dapat

dikatakan bahwa ikan Mas merupakan ikan omnivora yang cenderung

herbivora. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan herbivora merupakan

kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang tinggi

sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini dapat dibuktikan melalui

pengamatan pada organ dalam ikan Mas yang tidak ditemukan adanya lambung

tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal dengan

istilah “lambung palsu”. Ikan Mas memilki panjang usus yang melebihi

panjang tubuh ikan. Pada pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa

tubuh ikan Mas memiliki panjang baku 19 cm sedangkan panjang ususnya

mencapai 50 cm atau hampir tiga kali lipat dari panjang tubuhnya. Usus yang

panjang tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil hidrolisis makromolekul

makanan secara maksimal (Santoso, 1993:14).

Ikan Mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada

ketinggian antara 150-1000 m di atas permukaan laut, dengan suhu 20oC-25oC

dan pH air antara 7-8. Di antara jenis ikan Mas itu sendiri, jika diamati lebih

lanjut, ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan

ini menunjukkan adanya perbedaan ras pada jenis ikan air tawar (Suseno,

2000:21).

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

11

1. Sejarah Perkembangan Ikan Mas di Indonesia

Menurut Suseno (2000:21), ikan Mas di Indonesia berasal dari daratan

Eropa dan Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budidaya

yang sangat penting. Ikan Mas awalnya berasal dari Tiongkok Selatan.

Disebutkan, budi daya ikan Mas diketahui sudah berkembang di daerah

Galuh (Ciamis) Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19. Masyarakat

setempat sudah menggunakan kakaban untuk pelekatan telur ikan Mas yang

terbuat dari ijuk pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan Mas kolam di

daerah Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun

sebelumnya.

Penyebaran ikan Mas di daerah Jawa lainnya, terjadi pada permulaan

abad ke-20, terutama sesudah terbentuk Jawatan Perikanan Darat dari

“Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu. Dari Jawa, ikan Mas

kemudian dikembangkan ke Bukittinggi (Sumatera Barat) tahun 1892.

Berikutnya dikembangkan di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara) tahun

1895, daerah Bali Selatan (Tabanan) tahun 1903, Ende (Flores, NTT) tahun

1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935. Pada tahun 1927 atas permintaan

Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan Mas

dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia (Mas Gajah) dan kemudian tahun

1930 didatangkan lagi Mas jenis Frankisia (Mas Kaca) (Rudianti dan

Ekasari, 2009: 39 – 47)

Menurut Suseno (2000:23), kedua jenis ikan Mas tersebut sangat

digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

12

sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ras-ras lokal yang

sudah berkembang di Indonesia sebelumnya. Pada tahun 1974, seperti yang

dikemukakan Suseno (2000:23), Indonesia mengimpor ikan Mas strain

Taiwan, strain Jerman dan ras fancy carp masing-masing dari Taiwan,

Jerman dan Jepang. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor ikan Mas

strain Yamato dan strain Koi dari Jepang. Strain-strain ikan Mas yang

diimpor tersebut dalam perkembangannya ternyata sulit dijaga

kemurniannya karena berbaur dengan strain-strain ikan Mas yang sudah ada

di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk

strain-strain baru.

2. Syarat dan Kebiasaan Hidup Ikan Mas

Ikan Mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang

airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di

pinggiran sungai atau danau. Ikan Mas dapat hidup baik di daerah dengan

ketinggian 150–600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu

25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan Mas terkadang

ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar

garam) 25-30% (Suseno, 2000:24).

Ikan Mas tergolong jenis omnivora, yakni organisme yang dapat

memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan

maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan

binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan (Suseno, 2000:24).

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

13

3. Perkembangbiakan Ikan Mas

Siklus hidup ikan Mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad

(ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan

jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya, pemijahan ikan Mas dapat

terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat

aslinya, ikan Mas sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya

rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air. Secara alami,

pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang

memijah, induk-induk ikan Mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti

tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah

yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus

membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan (Suseno, 2000:24).

Sifat telur ikan Mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan Mas

berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot

0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran

atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi

oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23).

Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh

menjadi larva. Larva ikan Mas mempunyai kantong kuning telur yang

berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong

kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan Mas

bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

14

dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia

akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan Mas memerlukan

pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami

kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan

daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-

70% dari bobotnya (Susanto, 2007:23).

Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran

1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian, burayak

tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran

3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus.

Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya

sekitar 100 gram. Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah

enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram.

Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur

15 bulan. Induk-induk ikan Mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-

aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan

(Susanto, 2007:24).

Perkembangan budidaya ikan Mas mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Dapat dikatakan ikan Mas mempunyai tingkat pembudidayaan yang

hampir semprna. Tidak ada ikan jenis lainnya yang mempunyai data-data

yang selengkap ikan Mas (Cyprinus carpio, L) ini. Mulai dari jumlah telur

yang dihasilkan dari tiap kilogram induk sampai dengan pemijahan buatan

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

15

dengan menggunakan rangsangan kelenjar hipofisa semuanya sudah

dilakukan penelitian terhadap ikan ini (Susanto, 1987:119).

Perkembangan pembudidayaan ikan Mas ini dapat dilihat dari

banyaknya strain atau varietas ikan Mas. Tiap daerah mempunyai strain

yang khas, yang berbeda dengan daerah lainnya dan tentu saja disesuaikan

dengan kondisi lingkungan masyarakatnya (Susanto, 1987:119).

4. Varietas atau Strain Ikan Mas

Saat ini, banyak sekali jenis ikan Mas yang beredar di kalangan

petani, baik jenis yang berkualitas tidak tinggi hingga jenis unggul. Setiap

daerah memiliki jenis ikan Mas favorit, misalnya di Jawa Barat, ikan Mas

yang paling digemari adalah jenis ikan Mas Majalaya. Di daerah lain, jenis

ini belum tentu disukai, begitu juga sebaliknya. Perbedaan tersebut biasanya

dipengaruhi oleh selera masyarakat dan kebiasaan para petani yang

membudidayakannya secara turun-temurun. Jenis-jenis ikan Mas secara

umum dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yakni ikan Mas konsumsi

dan ikan Mas hias. Jenis ikan Mas konsumsi adalah jenis-jenis ikan Mas

yang dikonsumsi atau dimakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

gizi yang berasal dari hewan. Sementara itu, jenis ikan Mas hias umumnya

digunakan untuk memenuhi kepuasan batin atau untuk hiasan (pajangan)

dan dipelihara di kolam-kolam taman atau akuarium (Susanto, 1987:120).

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

16

Ikan Mas konsumsi antara lain :

1. Ikan Mas Punten. Warna sisik hijau gelap, mata menonjol, gerakan

lamban dan jinak punggung lebar dan tinggi, ikan ini mempunyai

panjang dan relatif pendek di bandingkan ikan mas lainya.

2. Ikan Mas Sinyonya. Warna sisik kuning muda, badan relatif panjang,

mata tidak begitu menonjol dan normal pada usia yang masih muda,

sedang yang sudah tua sipit, yang masih muda gerakannya lambat dan

suka berkumpul pada permukaan air, perbandingan panjang dan terhadap

tinggi badan antara 3,66:1.

3. Ikan Mas Majalaya. Warna sisik hijau keabu-abuan, dengan tepi sisik

lebih gelap kearah punggung badan relatif pendek, punggung tinggi

(membungkuk) dengan perbandingan panjang dan tinggi badan 3,20:1

dan gerakan jinak.

4. Ikan Mas Lokal. Ikan Mas ini sebenarnya belum bisa digolongkan

sebagai salah satu ras atau jenis ikan Mas. Meskipun demikian, ikan ini

justru paling banyak ditemukan di lapangan dan paling banyak dikenal

oleh petani ikan dewasa ini.

5. Ikan Mas Merah. Ciri khas dari ikan Mas ini adalah sisiknya yang

berwarna merah keemasan. Gerakannya aktif, tidak jinak, dan paling

suka mengaduk-aduk dasar kolam. Bentuk badannya relatif memanjang.

Dibandingkan dengan ras Sinyonya, posisi punggungnya relatif lebih

rendah dan tidak lancip. Matanya agak menonjol.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

17

Ikan Mas Hias antara lain :

1. Man Mas Kumpay. Ciri yang menonjol dari ikan Mas Kumpay adalah

semua siripnya panjang dan berumbai sehingga tampak indah ketika

sedang bergerak. Warna sisiknya sangat bervariasi, ada yang putih,

kuning, merah, dan hijau gelap. Bentuk badannya memanjang seperti

ikan Mas Sinyonya. Pertumbuhannya tergolong lambat. Kadang-kadang,

ikan Mas ini juga dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi.

2. Ikan Mas Kancra Domas. Bentuk tubuhnya memanjang. Gerakannya

mirip ikan Mas Taiwan, yakni selalu aktif dan kurang jinak. Sisiknya

berukuran kecil dan susunannya tidak beraturan. Warna sisiknya

bervariasi, ada yang biru, cokelat, atau hijau. Sisik punggungnya

berwarna gelap. Semakin ke arah perut, warnanya semakin terang

keperakan atau keemasan.

3. Ikan Mas Kaca. Ciri khas ikan ini adalah sebagian tubuhnya tidak tertutup

sisik. Bagian yang tidak tertutup sisik sepintas tampak bening, mirip

kaca. Di sepanjang gurat sisi (linea lateralis) dan di sekitar pangkal

siripnya terdapat sisik berwarna putih mengilap. Sisik tersebut berukuran

besar dan tidak seragam.

4. Ikan Mas Fancy (Mas Koi). Memiliki warna beraneka ragam, gerakan

lamban dan jinak, badan relatif pendek dan tinggi. Ikan ini merupakan

ikan pemakan organisme hewan kecil atau renik ataupun tumbuh-

tumbuhan (omnivore). Kolam yang dibangun dari tanah banyak

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

18

mengandung pakan alami, ikan ini mengaduk lumpur, memangsa larva

insekta, cacing-cacing moluska (Santoso, 1993:15).

Djajasewata (1985:22) menyatakan, jenis makan dan tambahan yang

biasa diberikan pada ikan Mas adalah bungkil kelapa atau bungkil kacang,

sisa rumah pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain,

sedangkan untuk makanan buatan biasanya diberikan berupa crumble dan

pelet.

B. Pertumbuhan

1. Pertumbuhan Ikan

Dalam istilah sederhana, pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai

pertambahan panjang atau berat dalam suatu waktu, sedangkan pertumbuhan

bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. Akan tetapi bila dilihat lebih

lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek

dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu

ialah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Hal ini

terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino (protein) berasal

dari makanan. Seperti telah diketahui bahan berasal dari makanan akan

digunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar, pergerakan, produksi organ

seksual, perawatan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang sudah

tidak terpakai. Bahan-bahan tidak berguna akan dikeluarkan dari tubuh.

Apabila terdapat bahan berlebih dari keperluan tersebut di atas akan dibuat sel

baru sebagai penambah unit atau pengganti sel dari bagian tubuh. Secara

keseluruhan hasilnya itu merupakan perubahan ukuran (Effendie, 1997:92).

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

19

Dari segi pertumbuhan, kelompok sel-sel suatu jaringan dalam bagian

tubuh dapat digolongkan menjadi: baian yang dapat diperbaharui, bagian

yang dapat berkembang, dan bagian yang statis. Pada bagian tubuh yang

dapat diperbahaui mempunyai sel-sel dengan daya membelah secara mitosis

sangat cepat. Walaupun organisme sudah tua, daya membelah sel-sel pada

bagian tubuh yang dapat diperbaharui masih sama sehingga jumlah sel yang

diganti sama dengan jumlah sel yang dibentuk. Urat daging dan tulang pada

ikan merupakan bagian terbesar dari tubuhnya. Pertambahan sel-sel pada

jaringan tersebut bertanggung jawab terhadap pertambahan massa ikan

(Effendie, 1997: 92).

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Seperti telah dikemukakan, bahwa pertumbuhan dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor ini dapat digolongkan menjadi dua bagian besar,

yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor-faktor ini ada yang dapat

dikontrol ada yang tidak. Faktor dalam umumnya adalah faktor yang

sukar dikontrol, diantaranya ialah keturunan, jenis kelamin, umur, parasit

dan penyakit. Dalam suatu kultur, faktor keturunan mungkin dapat dapat

dikontrol dengan mengadakan seleksi untuk mencari ikan yang baik

pertumbuhannya. Tetapi di alam, tidak ada kontrol yang dapat diterapkan,

begitu pula dengan jenis kelamin juga tidak dapat dikontrol. Penyakit dan

parasit juga mempengaruhi pertumbuhan terutama jika yang diserang

adalah alat pencernaan makanan atau organ vital lainnya, sehingga

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

20

efisiensi berkurang akibat kekurangan makanan yang berguna untuk

petumbuhan (Effendie, 1997: 92).

Faktror luar utama yang mempengaruhi pertumbuhan ialah makanan

dan suhu perairan. Di daerah tropik, makanan merupakan faktor yang

lebih penting dari suhu perairan. Bila keadaan faktor-faktor lain normal,

ikan dengan makanan berlebih akan tumbuh lebih pesat. Untuk ikan satu

keturunan yang sukses dari satu pemijahan, pertama-tama memerlukan

makanan yang berukuran sama. Anak ikan yang lemah dan tidak berhasil

mendapatkan makanan akan mati sedangkan yang kuat terus mencari

makan dan pertumbuhannya baik. Terlalu banyak individu dalam perairan

yang tidak sebanding dengan keadaan makanan akan menetukan

pertumbuhan. Oleh karena itu, dalam satu keturunan akan didapatkan

ukuran bervariasi (Effendie, 1997: 93).

C. Sistem Percernaan Ikan

1. Pencernaan Ikan

Pencernaan merupakan proses pemecahan senyawa kompleks

menjadi senyawa yang lebih kecil, yaitu hidrolisa protein menjadi asam

amino atau polipeptida sederhana dan karbohidrat menjadi gula sederhana

serta dari lipid menjadi gliserol dan asam lemak. Proses pemecahan

senyawa tersebut menghasilkan energi yang penting bagi kebutuhan sel,

jaringan, organ dan makhluk hidup. Proses pencernaan pakan melibatkan

beberapa komponen, yaitu: bahan yang dicerna (pakan); struktur

alat/saluran pencernaan (usus) sebagai tempat pencernaan dan penyerapan

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

21

nutrien; dan cairan digestif (enzim: protease, lipase dan amilase) yang

disekresikan oleh kelenjar pencernaan (hati dan pankreas) serta dinding

usus. Kinerja proses pencernaan dan penyerapan pakan inilah yang

mempengaruhi ketersediaan nutrien dan energi untuk metabolisme

sehingga berpengaruh bagi pertumbuhan (Isnaeni, 2006:146).

2. Kelenjar Pencernaan Ikan Mas

Kelenjar pencernaan pada ikan Mas terdiri dari hati dan pankreas.

Hati merupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses

pencernaan. Organ ini merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna

merah kecoklatan. Posisi hati terletak pada rongga bawah tubuh, di

belakang jantung dan di sekitar usus depan. Pada bagian sekitar hati

terdapat organ berbentuk kantung bulat kecil, oval atau memanjang dan

berwarna hijau kebiru-biruan, yang disebut kantung empedu yang

berfungsi untuk menampung cairan empedu. Organ hati tersusun oleh sel-

sel hati (hepatosit) dan di antara sel-sel tersebut banyak dijumpai kapiler-

kapiler darah dengan limpe sinusoid (Isnaeni, 2006:147).

Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) dan

bikarbonat yang berperan dalam proses pencernaan. Secara anatomi-

histologis, pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang menyebar

(diffus) diantara sel hati (hepatopankreas). Letak pankreas berdekatan

dengan usus depan. Secara sitologis, pankreas memiliki 2 tipe sel yaitu sel

eksokrin dan endokrin. Hasil utama dari pankreas eksokrin yaitu berupa

enzim penceraan yaitu enzim protease, amilase, khitinase, lipase. Pankreas

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

22

endokrin (pulau-pulau langerhans) merupakan kelompok sel yang ada

diantara sel eksokrin. Oleh karena sel-sel tersebut merupakan penghasil

hormon yang posisinya selalu berhubungan dengan kapiler darah (Isnaeni,

2006:156).

3. Enzim Pencernaan Ikan

Enzim merupakan katalisator biologis yang dihasilkan makhluk

hidup untuk membantu proses biokima. Winarno (1991: 61), enzim yang

banyak berperan dalam hidrolisis karbohidrat yaitu amilase seperti yang

ditunjukkan ikan Mas. Pada ikan herbivora, aktivitas enzim amilase lebih

tinggi daripada enzim protease dan lipase. Keberadaan enzim dalam

makanan akan meningkatkan daya cerna ikan terhadap bahan makanan.

Menurut Winarno (1991:67), enzim berperan dalam mengubah laju

reaksi sehingga kecepatan reaksi yang diperlihatkan dapat dijadikan

ukuran keaktifan enzim. Beberapa peneliti mendapatkan enzim amilase,

maltase dan sakrase pada ekstrak hati, pankreas, oesofagus, dan usus ikan

Mas. Amilase ditemukan pada seluruh jenis ikan dan pada ikan air tawar

ditemukan di sepanjang saluran pencernaan walaupun aktivitasnya

berkurang pada usus bagian belakang. Pakan dicerna secara optimal

dengan bantuan enzim dalam pakan dan saluran penceraan ikan sehingga

energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

23

D. Pakan

Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan,

sedangkan pengertian pangan (food) digunakan untuk manusia. Berkaitan

dengan pakan, maka dihadapkan pada masalah-masalah kualitatif, kuantitatif,

kontinuitas dan keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya.

Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada hewan

ternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang sebagian atau

seluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatannya. Zat pakan adalah

bagian dari bahan pakan yang dapat dicerna, dapat diserap dan bermanfaat

bagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air, mineral, karbohidrat, lemak, protein

dan vitamin). Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi

tertentu untuk kehidupannya, yaitu untuk menghasilkan tenaga,

menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh (Djajasewata, 1985:51).

Gambar 2. Pelet (Anonim, 2011:3).

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

24

Pakan yang dimakan ikan berasal alam (disebut pakan alami) dan dari

buatan manusia (disebut pakan buatan). Dalam praktiknya, pakan alami sudah

terdapat secara alami dalam perairan kolam tempat pemeliharan ikan. Pakan

alami sangat bagus diberikan pada ikan yang masih dalam stadia benih,

terutama saat benih ikan berumur 3-15 hari. Sedangkan pakan buatan diramu

dari beberapa bahan baku yang memiliki kandungan nutrisi spesifik. Bahan

baku diolah secara sederhana atau diolah di pabrik secara masal dan

menghasilkan pakan buatan berbentuk pelet, tepung, remah atau crumble dan

pasta. Tujuan utama dari tambak ikan adalah untuk memperoleh hasil

produksi yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai sasaran tersebut

diperlukan beberapa sarana, salah satu diantaranya adalah dengan pemberian

pakan buatan. Pakan buatan adalah pakan yang sengaja dibuat oleh manusia,

baik berupa satu bahan ataupun dari beberapa macam bahan nabati, hewani

ataupun hasil sampingan industri pengolahan hasil-hasil pertanian, untuk

diberikan pada ikan yang dipelihara. Untuk budidaya ikan maupun udang

secara intensif, dengan padat penebaran atau sebaran tinggi, pemberian pakan

buatan menjadi suatu hal yang harus diperhatikan, mengingat pakan alami

yang tersedia sudah tidak mampu lagi untuk mendukung kebutuhan ikan

dalam proses pertumbuhannya (Djajasewata, 1985:53).

Menurut Djajasewata (1985:54), tujuan pemberian pakan buatan

adalah untuk mencukupi zat makanan atau unsur gizi yang penting bagi

pemeliharaan tubuh dan pertumbuhan, sehingga pada akhirnya dapat

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

25

meningkatkan produksi. Lebih lanjut dikatakan, bahwa usaha pemberian

pakan buatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain

pengetahuan gizi, pengenalan bahan, komposisi makanan buatan, teknik

pembuatan dan penyiapannya. Kebutuhan gizi atau zat makanan bagi ikan

dan seperti halnya udang, meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan

mineral.

Bagi ikan Mas atau Karper, kini banyak digunakan makanan

tambahan yang berupa pellet, dimana makanan tambahan ini merupakan

ramuan/racikan dari bahan makanan tambahan yang mengandung protein,

baik nabati maupun hewani dan dicetak hingga bebentuk pelet. Istilah pelet

ini digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak merupakan butiran, bukan

pula tepung namun bentuknya silinder (Untantoro, 1991: 22).

Untuk menyusun pellet tersebut, mula-mula harus menyusun resepnya

terlebih dahulu, dengan melihat kadar protein yang diinginkan. Untuk ikan

Mas atau Karper, kebutuhan optimal akan protein adalah berkisar 3-40%,

dengan demikian, untuk ikan Mas yang dibudidayakan di bak beton/air deras,

kandungan protein yang harus disajikan paling tidak adalah 25%. Oleh karena

itu, untuk menyusun, sebelumnya kita harus paham tentang kandungan

protein di setiap bahan makanan tambahan (Untantoro, 1991: 22).

1. Besaran Ransum

Ransum harian adalah sejumlah pakan yang diberikan setiap hari

yang dihitung dengan presentase dari bobot tubuh ikan. Oleh karena

bobot tubuh ikan mengalami pertambahan setiap hari, maka jumlah

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

26

pakan yang diberikan tentu bertambah walaupun besaran ransumnya

tetap. Akan tetapi, dalam praktiknya perubahan penyesuaian jumlah

pakan harian dilakukan selang satu minggu atau satu bulan (Jangkaru,

1999: 46).

Perkiraan berat total populasi ikan dalam sebuah kolam dilakukan

dengan cara menimbang beberapa sampel untuk memperoleh bobot

individu rata-rata kemudian dikalikan dengan jumlah ikan dalam satu

kolam setelah dikurangi dengan ikan yang mati selama selang waktu

tertentu. Ransun harian pakan buatan 1,5-2,5% bobot ikan. Nilai

tersebut semakin berkurang sebanding dengan pertumbuhan atau umur

ikan. Dengan demikian, semakin besar bobot ikan, maka semakin kecil

ransum hariannya (Jangkaru, 1999: 46).

2. Penyusuan Formula Ransun Ikan

Protein merupakan zat makanan yang mudah diabsorbsi oleh tubuh.

Kebutuhan protein dan asam amino esensial bagi tubuh ditentukan oleh

keseimbangan nitrogen (jumlah nitrogen masuk sama dengan jumlah

nitrogen keluar). Padahal, keseimbangan nitrogen dipengaruhi oleh tinggi

rendahnya tingkat konsumsi energi. Apabila kandungan energi dalam

pakan kurang, untuk dapat memenuhi kebutuhan energi metabolisme dan

pemeliharaan tubuh, maka nitrogen yang diserap tubuh akan berkurang.

Hal ini terjadi karena banyak asam amino yang mengalami deaminasi dan

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi yang kurang tersebut

(Buwono, 2000:31).

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

27

Namun sebaliknya, bila kandungan energi dalam pakan melebihi

jumlah energi yang dibuthkan, maka keseimbangan nitrogen menjadi tidak

normal. Hal ini akhirnya akan menyebabkan kesimbangan antara protein

dan energi menjadi labil. Proporsi asam amino yang relatif paling stabil

dan menyebabkan keseimbangan nitrogen menjadi normal, adalah pola

susunan asam amino esensial yang terdapat dalam telur. Pola susunan dan

proporsi asam amino dalam telur ini, dipakai sebagai pola referensi dalam

penentuan kebutuhan asam amino esensial bagi hewan (Buwono, 2000:31)

Tabel 1. Komposisi Asam-asam Amino Esensial Telur

No. Asam-asam Amino Esensial % Dalam Protein Telur

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Arginin

Histidin

Lisin

Triptofan

Fenil alanin (+Tirosin)

Metionin (+Sistein)

Treonon

Leusin

Isoleusin

Valin

6,4

2,1

7,2

1,5

10,8

6,5

4,9

9,2

8,0

7,3

Sumber: Jauhari (Buwono, 2000:32)

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

28

E. Protein

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak

seperti bahan makronutrien lain, (lemak dan karbohidrat), protein ini berperan

lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi.

Namun demikian, apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein

ini terpaksa dapat juga dipakai sebagai sumber energi. Kandungan protein rata-

rata 4 kilogram/gram atau setara dengan kandungan energi karbohidrat

(Sudarmadji, et. al. 1996: 119 ).

Protein dalam bahan makanan sangat penting dalam proses kehidupan

organisme yang heterotrof seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mula-

mula dibentuk dari unit asam-asam amino yang dirakit sama oleh organisme

autotrof (tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme tertentu) dari unsur-unsur

anorganik C, H, O, N dan S yang ada dalam tanah atau udara (Sudarmadji,

et. al. 1996: 135).

Pada organisme yang sedang tumbuh, protein sangat penting dalam

pembentukan sel-sel baru. Oleh sebab itu, apabila organisme kekurangan

protein dalam bahan makanannya maka organisme tersebut akan mengalami

hambatan pertumbuhan ataupun dalam proses biokimiawinya. Pentingnya

protein dalam jaringan hewan dapat ditunjukkan oleh kadarnya yang tinggi

yaitu antara 80-90% dari seluruh bahan organik yang ada dalam jaringan

hewan (Sudarmadji, et. al. 1996: 136).

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

29

Gambar 3. Struktur asam amino penyusun protein (Anonim, 2010:4)

Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan

maupun untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuh-tumbuhan),

lebih sulit dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan

karena protein nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar

dicerna. Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada

hewan-hewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Jenis dan umur ikan juga

berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein

yang lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada

diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 –

60%, dan optimum 30 – 36% (Masyamsir, 2001:10-11).

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

30

1. Fungsi Protein

Protein dapat berfungsi sebagai berikut (Rohman dan Sumantri, 2007:27 ;

Muchtadi, 2010:32) :

a. Penyusun senyawa biomolekul seperti nukleoprotein (terkandung dalam

inti sel, tepatnya kromosom), enzim, hormon, antibodi, dan sarana

kontraksi otot.

b. pembentukan sel-sel baru.

c. pengganti sel-sel pada jaringan yang rusak.

d. sebagai sumber energi lain.

e. Regulasi keseimbangan air.

f. Penyerapan dan metabolisme.

2. Metabolisme Protein

Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari

proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah ke dalam jaringan

untuk digunakan. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam

jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah, berasal dari

tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein

dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino

dalam darah tergantung keseimbangan antara pembentukan asam amnio dan

penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino

dalam darah (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009: 297).

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

31

Protein di dalam mengalami perubahan-perubahan tertentu dengan

kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan

organ tubuh lain mempunyai waktu paruh (half-lie) antara 2,5 sampai 10

hari. Protein yang terdapat dalam jaringan otot mempunyai t1/2 = 120 hari.

Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kilogram berat berat badan diubah

menjadi senyawa lain. Ada kemungkinan mekanisme pengubahan protein

yaitu: 1. Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau

katabolisme dan dibentuk sel-sel baru 2. Masing-masing protein mengalami

proses penguraian dan terjadi proses sintesis protein baru, tanpa ada sel

yang mati 3. Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis

protein baru (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009: 298).

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

32

Gambar 4. Bagan metabolisme protein (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009: 298)

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino

yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain,

untuk proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah

dikeluarkan dari tubuh tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam

jumlah yang memadai. Oleh karena itu, asam amino tersebut, yang

dinamakan asam amino esensial harus diperoleh dari makanan (Poedjiadi

dan Supriyanti, 2009: 300).

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

33

3. Nilai Biologis Protein

Efisiensi penggunaan makanan oleh ikan menunjukkan nilai

(presentase) makanan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ikan. Jumlah

dan kualitas makanan yang diberikan kepada ikan berpengaruh terhadap

pertumbuhan ikan. Secara biologis, kualitas pakan buatan menunjukkan

nilai nutrisi dari protein yang terkandung dalam pakan, sehingga kualitas

pakan dan diasumsikan pula sebagai kualitas protein. Kualitas protein

suatu bahan makanan ditentukan oleh kandungan asam amino, khususnya

asam amino esensial. Oleh karena itu, kelengkapan asam-asam amino

esensial dan asam amino non esensial dalam bahan pembuat pakan ikan

merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam meningkatkan laju

pertumbuhan ikan (Buwono, 2000:17).

4. Retensi Protein

Retensi protein merupakan gambaran dari banyaknya protein yang

diberikan, yang dapat diserap dan dimanfaatkan untuk membangun

ataupun memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta dimanfaatkan tubuh

ikan bagi metabolisme sehari-hari. Cepat tidaknya pertumbuhan ikan,

ditentukan oleh banyaknya protein yang dapat diserap dan dimanfaatkan

oleh tubuh sebagai zat pembangun. Oleh karena itu, agar ikan dapat

tumbuh secara normal, ransum atau pakan harus memiliki kandungan

energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan sel-sel tubuh

yang baru. Pemberian ransum yang tepat dengan kisaran nilai kalori/energi

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

34

pakan yang memenuhi persyaratan bagi pertumbuhan ikan dan dengan

kandungan gizi yang lengkap, akan dapat meningkatkan nilai retensi

protein (Buwono, 2000:17).

Pertumbuhan diasumsikan sebagai pertambahan jaringan struktural,

yang berarti pertambahan (peningkatan) jumlah protein dalam jaringan

tubuh. Hampir semua jaringan secra aktif mengikat asam-asam amino dan

menyimpannya secara intraseluler dalam konsentrasi yang lebih besar.,

untuk dibentuk menjadi protein tubuh (sel-sel tubuh) (Buwono, 2000:17-

18).

F. Telur Ayam

Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan

kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak

keunggulan antara lain, kandungan asam amino lebih lengkap dibandingkan

bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain.

Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang.

Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah

dan mudah ditemukan. Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling

lengkap gizinya. Selain itu, bahan pangan ini juga bersifat serba guna karena

dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Komposisinya terdiri dari 11%

kulit telur, 58% putih telur, dan 31% kuning telur (Anonim, 2008:1).

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

35

Gambar 5. Telur ayam petelur matang (dokumentasi pribadi)

1. Kuning Telur

Kuning telur terapung pada putih telur (albumin) oleh satu atau

dua tali kuning telur atau kalaza. Sebelum dibuahi, se telur dan cakram

nutfah merupakan sel tunggal. Sebagai makanan, kuning telur adalah salah

satu sumber vitamin dan mineral yang baik. Persentase kuning telur sekitar

30%-32% dari berat telur. Kuning telur terdiri atas membran kuning telur

(vitellin) dan kuning telur sendiri. Kuning telur merupakan makanan dan

sumber lemak bagi perkembangan embrio. Komposisi kuning telur adalah air

50%, lemak 32%-36%, protein 16% dan glukosa 1%-2%. Asam lemak yang

banyak terdapat pada kuning telur adalah linoleat, oleat dan stearat. Telur

konsumsi diproduksi oleh ayam betina tanpa adanya ayam jantan (Bell dan

Weaver, 2002:). Warna kuning telur dipengaruhi oleh pakan. Apabila pakan

mengandung lebih banyak karoten, yaitu xantofil, maka warna kuning telur

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

36

semakin berwarna jingga kemerahan. Kuning telur merupakan makanan

yang baik dikonsumsi pada saat masa pertumbuhan karena di dalamnya

terkandung zat gizi yang lengkap. Kuning telur juga merupakan sumber

dari lemak, kolesterol dan juga seperlima kandungan protein telur

(Anonim, 2008:1).

2. Putih Telur

Persentase putih telur (albumen) sekitar 58%-60% dari berat telur

itu. Putih telur terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan kental dan lapisan

encer. Lapisan kental terdiri atas lapisan kental dalam dan lapisan kental

luar. Lapisan kental dalam hanya 3% dari volume total putih telur. Lapisan

kental dalam ini membentuk kalaza yang terpelintir dari membran kuning

telur ke arah kerabang telur. Kalaza ini berfungsi sebagai tali untuk

menahan kuning tetap berada di tengah telur. Lapisan kental luar 57% dari

total putih telur. Lapisan kental ini mengandung protein dengan

karakteristik gel yang berhubungan dengan jumlah ovomucin protein.

Lapisan encer terdiri dari lapisan encer dalam dan lapisan encer luar yang

masing-masing mewakili 17% dan 23% dari jumlah total volume putih

telur (Anonim, 2008:1).

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

37

Tabel 2. Kandungan Gizi Telur Ayam

Telur Ayam Berdasarkan Ukuran Satu Telur Besar Ukuran 50 mg

Komponen Seluruh Telur Putih Telur Kuning Telur

Kuantitas

% DV

Kuantitas % DV

Kuantitas % DV

Kalori 75 4% 17 1% 58 3% Lemak total 5.0 g 8% 0.0 g 0% 5.0 g 8% Saturated 1.6 g 8% 0.0 g 0% 1.6 g 8% Monounsaturated 2.0 g 0.0 g 2.0 g Polyunsaturated 0.7 g 0.0 g 0.7 g

Kolesterol 213 mg 70% 0.0 g 0% 213 mg 70%

Karbohidat 0.65 g <1 % 0.34 g <1 % 0.31 0 %

Protein 6.7 g 13% 4.0 g 7% 2.7 5% Vitamin

Vitamin A 244 IU 5% 0.0 IU 0 % 244 IU 5%

Vitamin C 0.0 mg 0% 0.0 mg 0% 0.0 mg 0%

Vitamin D 18.3 IU 4% 0.0 mg 0% 18.3 IU 4%

Vitamin E 0.5 mg 2% 0.0 mg 0% 0.5 mg 2%

Kolin 216 mg 0.45 mg 215.5 mg

Tiamin 0.031 mg 2% 0.002 mg <1% 0.029 mg 2%

Riboflavin 0.254 mg 14% 0.151 mg 9% 0.106 mg 5%

Niacin 0.037 mg <1% 0.035 mg <1% 0.002 mg <1%

Vitamin B6 0.1 mg 3% 0.0 mg 0% 0.1 mg 3%

Folat 23.5 mcg 6% 1.0 mcg <1% 22.5 mcg 6%

Vitamin B12 0.6 mcg 11% 0.07 mcg <1% 0.53 mcg 10%

Asam Pantothenic 0.627 mg 7% 0.040 mg <1% 0.587 mg 7%

Vitamin K 0.1 mcg 0.0 mcg 0.1 mcg

Mineral

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

38

Kalsium 26.5 mg 3% 2.0 mg <1% 23.5 mg 3%

Besi 0.6 mg 3% 0.01 mg <1% 0.59 mg 3% Magnesium 5.0 mg 2% 4.0 mg 2% 1.0 mg <1%

Phosphor 89.0 mg 9% 4.0 mg <1% 85.0 mg 9%

Potassium 67.0 mg 2% 54.0 mg 2% 13.0 mg <1%

Sodium 63.0 mg 3% 55.0 mg 2% 8.0 mg <1%

Seng 0.6 mg 4% 0.0 mg 0% 0.6 mg 4%

Copper 0.007 mg 3 % 0.002 mg <1% 0.005 mg 2%

Mangan 0.012 mg 0.001 mg 0.011 mg

Selenium 15.8 mcg 7.0 mcg 8.8 mcg

(Anonim, 2008:1).

G. Kerangka Berfikir

Ikan Mas merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan untuk

konsunsumsi oleh masyarakat karena dagingnya yanng lezat dan harganya

yang relatif murah. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin

banyak, maka dibutuhkan proses budidaya yang cepat.

Untuk memenuhui kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan, maka

diperlukan pakan yang berkualitas baik yang dapat mempercepat laju

pertumbuhan ikan. Namun pada praktiknya, pakan ikan komersil yang

diberikan kurang dapat memenuhi nilai gizi yang sehingga laju pertumbuhan

ikan tidak cepat.

Telur memiliki kandungan gizi yang cukup penting dan lengkap. Di

dalam satu butir telur terdapat protein, lemak, karbohidrat dan zat gizi lain,

sehingga zat gizi dalam telur cukup lengkap. Proporsi asam amino yang relatif

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/9164/3/BAB 2 - 08308141029.pdf · Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007:23)

39

paling stabil dan menyebabkan keseimbangan nitrogen menjadi normal, adalah

pola susunan asam amino esensial yang terdapat dalam telur. Sehingga telur

merupakan salah satu makanan berprotein hewani yang sangat baik untuk

pertumbuhan. Kandungan-kandungan gizi terutama protein tersebut sangat

dibutuhkan oleh ikan dalam pertumbuhan ataupun pembesaran ikan Mas.

H. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah semakin banyak

telur dalam formulasi pakan buatan untuk ikan Mas, maka akan semakin

meningkatkan pertumbuhan ikan Mas dalam tahap pembesaran.