bab ii kajian teoretik a. deskripsi konseptual 1.repository.ump.ac.id/4916/3/sri utami bab...

27
BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Persepsi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2010 persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Menurut Philip Kotler dalam Riadi, 2012 Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan memasuk-masukkan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Menurut Robbin dalam NA Kerinci 2015 persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Dari beberapa pendapat di atas maka persepsi adalah suatu proses memberikan tanggapan dengan menerima, menyeleksi, mengatur, mengolah, mengelola, dan menafsirkan dalam rangka pemberian makna. 2. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 Sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, maka kedudukan Bahasa Indonesia lebih tinggi, jika sebelumnya hanya sebagai salah satu alat untuk mempersatukan suku-suku bangsa Indonesia saja, maka sekarang harus memperkokoh persatuan bangsa yang telah ada. Dalam hal ini dapat 9 Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 9

    BAB II

    KAJIAN TEORETIK

    A. Deskripsi Konseptual

    1. Persepsi

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2010 persepsi adalah

    tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Menurut Philip Kotler dalam

    Riadi, 2012 Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,

    mengatur, dan menginterpretasikan memasuk-masukkan informasi untuk

    menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Menurut Robbin dalam NA

    Kerinci 2015 persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan

    menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada

    lingkungan mereka.

    Dari beberapa pendapat di atas maka persepsi adalah suatu proses

    memberikan tanggapan dengan menerima, menyeleksi, mengatur, mengolah,

    mengelola, dan menafsirkan dalam rangka pemberian makna.

    2. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013

    Sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, maka kedudukan

    Bahasa Indonesia lebih tinggi, jika sebelumnya hanya sebagai salah satu alat

    untuk mempersatukan suku-suku bangsa Indonesia saja, maka sekarang harus

    memperkokoh persatuan bangsa yang telah ada. Dalam hal ini dapat

    9

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 10

    dikatakan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.

    (Muh.Faisal Kajian Bahasa Indonesia Unit 3: 7).

    Dalam Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta tahun 1988

    diperkenalkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memuat 62.100 butir

    masukan termasuk ungkapan dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang

    disusun di bawah koordinasi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

    Kedudukan Bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai wahana

    komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal.

    Dalam hal ini UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia

    sebagai Bahasa Negara

    Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dalam

    kurikulum 2013 sangat berperan penting. Bahasa Indonesia tidak hanya

    sebagai mata pelajaran yang harus diajarkan, akan tetapi juga sebagai

    penghela dan penghubung antar mata pelajaran, serta penghubung antar tema

    yang terpadu.

    Model pembelajaran terpadu menurut Fogarty (1991) dalam Trianto

    (2010: 110) terdapat sepuluh model pembelajaran yaitu 1) the fragmented

    model (model tergambarkan), 2) the connected model (model terhubung, 3)

    the nested (model tersarang), 4) the squenced model (model terurut), 5) the

    shared model (model terbagi), 6) the webbed model (model terjaring), 7) the

    threaded model (model tertali), 8) the integrated model (model terpadu), 9)

    the immersed model ( model terbenam), 10) the networked model ( model

    jaringan).

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 11

    Dari sepuluh model pembelajaran terpadu di atas Fogarty 1991

    dalam Trianto (2010: 117), yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah

    the integrated model (model terpadu). Pembelajaran terpadu tipe integrated

    (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan

    pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara

    menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan

    sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi.

    Keunggulan tipe integrated (keterpaduan) menurut Trianto (2010:

    118) adalah: 1) adanya kemungkinan pemahaman bidang studi, karena

    dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berfikir, keterampilan sosial

    dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi,

    sehingga siswa pembelajar menjadi semakin diperkaya dan berkembang; 2)

    memotifasi siswa dalam belajar; dan 3) tipe terintegrasi juga memberikan

    perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam suatu saaat, tipe ini tidak

    memerlukan penambahan waktu untuk kerja dengan guru lain. Dalam tipe ini

    guru tidak perlu mengulang kembali materi yang umpang-tindih, sehingga

    tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

    Sedangkan Kekurangan tipe integrated (keterpaduan) menurut

    Trianto (2010: 118) adalah: 1) guru harus menguasai konsep, sikap, dan

    keterampilan yang diprioritaskan; 2) sulit menerapkan tipe ini secara penuh;

    3) memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaan maupun

    pelaksanaannnya; dan 4) pengitegrasian kurikulum dengan konsep-konsep

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 12

    dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang

    beraneka ragam.

    Pembelajaran tematik menurut Trianto (2015: 147) dimaknai sebagai

    pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran

    tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada

    model pembelajaran terpadu. Istilah model pembelajaran tematik pada

    dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

    mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

    bermakna kepada siswa.

    Pembelajaran tematik menurut Hosnan ( 2014: 364) adalah

    pembelajaran yang lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses

    pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan

    terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang

    dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-

    konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain

    yang telah dipahaminya. Karena itu, pembelajaran tematik lebih menekankan

    pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Guru perlu

    mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi

    kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan

    unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan

    konseptual antarmata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,

    sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.

    Selain itu dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan

    sangat membantu siswa , karena sesuai dengan tahap perkembangannya,

    siswa melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.

    Dengan pendekatan tema menurut Hosnan (2014: 365) diharapkan

    akan memberikan banyak keuntungan. Keuntungan pendekatan tematik

    diantaranya sebagai berikut.

    a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema yang sudah dipelajari.

    b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran dalam tema serupa.

    c. Pemahaman atas materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 13

    d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.

    e. Siswa lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

    f. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata

    pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lainnya.

    g. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga

    pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remidial,

    pemantapan, atau pengayaan.

    Kelebihan pembelajaran tematik menurut Hosnan (2014: 365) adalah

    sebagai berikut.

    a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

    b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

    c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, membantu mengembangkan

    keterampilan berfikir siswa.

    d. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.

    e. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

    Manfaat pembelajaran tematik menurut Hosnan (201: 365) adalah :

    a. dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi

    dapat dikurangi, bahkan dihilangkan.

    b. siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan

    tujuan akhir.

    c. pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

    d. dengan adanya pemaduan antaramata pelajaran, maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 14

    Karakteristik pembelajaran tematik menurut Hosnan (201: 366)

    adalah sebagai berikut.

    a. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered) hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih

    banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih

    banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan-

    kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

    b. Memberikan pengalaman langsung. Pembelajara tematik bisa memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini,

    siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata kongkret sebagai dasar

    memahai hal-hal yang lebih absrak.

    c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajara tematik pemisahan antarmata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus

    pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat

    berkaitan dengan kehidupan siswa sesuai dengan kurikulum.

    d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajara tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu

    proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-

    konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa

    dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan

    sehari-hari.

    e. Bersifat fleksibel. Pembelajara tematik bersifat luwes dimana guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran

    yang lainnya, bahkan mengkaitkannya dengan kehidupan siswa dan

    keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

    f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai

    dengan minat dan kebutuhannya.

    g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pembelajaran di keas tidak hanya diarahkan pada prinsip belajar

    konvensional, lebih banyak menggunakan teknik mengajar ceramah, tetapi

    guru ebih utama menggunakan teknik bermain yang membuat suasana

    pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

    Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik menurut Trianto

    (2015: 154) dapat diklasifikasikan menjadi: (1) prinsip penggalian-tema; (2)

    prinsip Pengelolaan pembelajaran; (3) prinsip evaluasi; dan (4) prinsip reaksi

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 15

    3. Materi Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013

    Kompetensi Bahasa Indonesia yang tertuang dalam Peraturan

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 dikelompokkan

    menjadi 3 yaitu: 1) kompetensi untuk kelas I dan II, 2) kompetensi untuk

    kelas III dan IV, dan 3) kompetensi untuk kelas V dan VI. Kompetensi itu

    dirinci sebagaimana dalam Permendikbud Nomor 64 (2013: 49) adalah:

    a. Kompetensi untuk kelas I dan II meliputi :

    1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih

    sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa

    Indonesia;

    2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta

    unsur paralinguistik dalam penyajian teks;

    3) mengenal bentuk dan ciri teks deskriptif serta teks laporan sederhana;

    dan

    4) menyajikan secara lisan dan tulis berbagai teks sederhana

    b. Kompetensi untuk kelas III dan IV meliputi :

    1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih

    sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa

    Indonesia;

    2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta

    unsur paralinguistik dalam penyajian teks;

    3) mengenal bentuk dan ciri teks berbagai teks sederhana;

    4) menganalisis informasi di dalam berbagai teks sederhana;

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 16

    5) menyajikan berbagai teks sederhana secara lisan; dan

    6) menyusun berbagai teks sederhana secara tulis

    c. Kompetensi untuk kelas V dan VI meliputi :

    1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih

    sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa

    Indonesia; dan

    2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta

    unsur paralinguistik dalam penyajian teks.

    Kompetensi yang telah diuraikan di atas, dituangkan dalam ruang

    lingkup materi Bahasa Indonesia dalam Permendikbud Nomor 64 (2013: 49)

    sebagai berikut :

    b. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas I dan kelas II

    1) Bentuk dan ciri teks faktual (deskriptif, petunjuk/arahan, laporan

    sederhana), teks tanggapan (ucapan terima kasih, permintaan maaf,

    diagram/tabel), teks cerita (narasi sederhana, puisi) teks cerita non-

    naratif (cerita diri/personal, buku harian)

    2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi

    lahirnya jenis teks

    3) Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)

    4) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana dua kata pola SP

    c. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas III dan kelas IV

    1) Bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan informatif hasil

    observasi, teks arahan/petunjuk, teks instruksi, teks surat tanggapan

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 17

    pribadi), genre cerita (cerita petualangan, genre tanggapan, teks

    dongeng, teks permainan/dolanan daerah (teks wawancara, ulasan

    buku)

    2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi

    lahirnya jenis teks.

    3) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPO dan SPOK,

    kata, dan kelompok kata Penanda kebahasaan dalam teks.

    d. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas V dan kelas VI

    1) Bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan buku, laporan

    investigasi, teks penjelasan tentang proses, teks paparan iklan), genre

    cerita (teks narasi sejarah, teks pantun dan syair), dan genre tanggapan

    (pidato persuasif, ulasan buku, teks paparan, teks penjelasan)

    2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi

    lahirnya jenis teks

    3) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPPel, SPOPel,

    SPOPelK, kata, frasa, pilihan kata/diksi

    4) Penanda kebahasaan dalam teks

    5) Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)

    4. Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang tematik terpadu

    dalam Kurikulum 2013

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 18

    Implementasi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2005: 441)

    adalah implementasi/impleméntasi/ E pelaksanaan: pertemuan kedua ini

    bermaksud mencari bentuk – dari apa yang telah disepakati dulu.

    Jadi implementasi pembelajaran tematik adalah pelaksanaan

    pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pengikat antar mata

    pelajaran.

    Pelaksanaan pembelajaran tematik, menurut Hosnan (2014: 366)

    perlu dilakukan kegiatan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi

    dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, penyusunan

    rencana pelaksanaan pembelajaran.

    a. Menentukan tema

    1) Mempelajari standar kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-

    masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang

    sesuai.

    2) Menetapkan lebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk

    menentukan tema tersebut, guru bekerja sama dengan peserta didik

    sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

    b. Prinsip penentuan tema

    1) Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa

    2) Dari yang termudah menuju yang sulit

    3) Dari yang sederhana menuju yang kompleks

    4) Dari yang kongkrit menuju ke yang abstrak

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 19

    5) Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berfikir pada

    diri siswa.

    6) Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa,

    termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.

    c. Menetapkan jejaring tema

    Buatlah jejaring tema yang menghubungkan kompetensi dasar

    dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan

    terlihat kaitan antartema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata

    pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi

    waktu setiap tema. Untuk jejaring tema pada kurikulum 2013 sudah

    dibuatkan jejaring oleh tim penyusun buku kurikulum 2013.

    d. Tahap kegiatan

    Pelaksanaan pebelajaran tematik setiap hari dapat dilakukan

    dengan menggunakan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan

    pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

    Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang

    lebih satu jam pelajaran (1 X 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 X

    35 menit), dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 X 35 menit).

    Untuk tahapan kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 sudah

    dibuatkan alur pembelajaran yang ada dalam buku pegangan guru. Sebagai

    contoh sebagai berikut.

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 20

    Tujuan Pembelajaran Kelas I sesuai dengan buku Tema 1 Diriku

    Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru Pembelajaran 1 Kemendikbud RI

    (2014: 5-6) adalah:

    Tabel 2.1 Pembelajaran tematik kelas I

    KEGIA

    TAN DESKRIPSI KEGIATAN

    Kegiata

    n

    pendah

    u-luan

    a) Pada awal pelajaran, guru memberi salam dan mengucapkan selamat datang kepada siswa.

    b) Guru menyapa beberapa siswa dan menanyakan namanya. c) Guru lalu menanyakan, “Apakah kalian sudah berpamitan

    kepada orang tua masing-masing saat hendak ke sekolah?” (lihat

    buku siswa halaman 2) “Bagaimana cara kalian berpamitan

    kepada orang tua?”

    d) Guru menerima jawaban siswa yang beragam. Ada yang mengucapkan salam saja, ada yang mengucapkan salam sambil

    mencium tangan, dan ada juga yang tidak berpamitan kepada

    orang tua.

    e) Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya berpamitan kepada orang tua. Guru meminta siswa agar besok berpamitan

    kepada orang tua saat hendak berangkat ke sekolah.

    Kegiata

    n inti

    a) Guru mengajak siswa untuk saling berkenalan. b) Guru menunjukkan cara berkenalan. (guru mencontohkan seperti

    yang dilakukan Edo dan Beni di buku siswa halaman

    c) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok d) Siswa diajak untuk saling berkenalan melalui permainan lempar

    bola dan guru menjelaskan aturan bermainnya. (siswa diminta

    membentuk posisi berbaris, boleh duduk atau berdiri, lalu guru

    mencontohkan cara melempar dan menangkap bola dengan

    tepat).

    e) Permainan dimulai dari guru dengan memperkenalkan diri, “Selamat pagi, nama saya Ibu...biasa dipanggil Ibu... kemudian,

    melempar bola pada salah satu siswa (melempar bola dengan

    pelan, hindari dengan keras)

    f) Siswa yang menangkap lemparan bola harus menyebutkan nama lengkap dan panggilannya. Kemudian dia melempar bola kepada

    teman yang lain. Teman yang menangkap lemparan bola, juga

    menyebutkan nama lengkap dan panggilannya. Demikian

    seterusnya hingga seluruh siswa memperkenalkan diri.

    g) Setelah semua siswa memperkenalkan diri, guru mengajak siswa untuk bernyanyi sambil menyebutkan kembali nama masing-

    masing. Guru menggunakan lagu yang ada di buku siswa

    halaman 6.

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 21

    h) Siswa tetap berada pada posisi lingkaran. Guru mencontohkan cara menyanyi lagu “Siapa Namamu?” sambil menepuk bahu

    salah satu siswa, lalu siswa itu menyebutkan namanya. Siswa

    tersebut kemudian menyanyikan kembali lagu “Siapa

    Namamu?” sambil menepuk bahu teman di sebelah kanannya,

    lalu teman tersebut menyebutkan namanya sambil mengikuti

    irama lagu. Begitu seterusnya.

    i) Selain menigngat nama teman, saat bernyanyi, minta siswa juga untuk mengingat suara teman masing-masing.

    j) Kegiatan dilanjutkan dengan meminta siswa mengamati buku siswa halaman 3–6. Guru lalu bertanya pada siswa, apakah

    mereka sudah berkenalan seperti yang dilakukan Edo dan teman-

    teman.

    k) Kegiatan berkenalan dengan berbagai cara memudahkan siswa untuk mengingat nama teman-teman di kelas.

    Penutu

    p

    a) Kegiatan ditutup dengan diskusi pentingnya saling mengenal. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Upayakan guru

    memberikan penguatan tentang pentingnya saling mengenal.

    b) Setelah diskusi tentang pentingnya saling mengenal, guru menutup kegiatan di hari itu dengan mengajak siswa untuk

    menyanyikan lagu “Siapa namamu?” sekali lagi. Guru dan siswa

    sama-sama menyanyikan bait “Siapa namamu? Namaku…”

    setelah itu guru dan siswa secara bergiliran menyebutkan nama

    masing-masing hingga selesai.

    c) Guru memberi salam penutup. Siswa boleh pulang. d) Guru meminta siswa untuk berpamitan dan memberi salam

    kepada guru saat pulang.

    Tabel 2.2. Pembelajaran Kelas II

    Tema : 1 (Hidup Rukun)

    Sub Tema : 1 (Hidup Rukun di Rumah)

    Pembelajaran : 1 (Satu)

    KEGIA

    TAN DESKRIPSI KEGIATAN

    Pendah

    uluan

    Guru memberikan salam dan mengajak berdoa Mengecek kehadiran siswa Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 22

    peserta didik terkait tema Hidup Rukun dan sub tema Hidup

    Rukun di Rumah

    Apersepsi: Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini

    Menuliskan pertanyaan beserta jawaban berdasarkan gambar pada buku siswa.

    Guru memperkenalkan alat musik ritmis kepada siswa (mengamati).

    Siswa menyanyikan lagu “Ruri Abangku” secara bersamasama dengan percaya diri (mencoba).

    Siswa memperhatikan guru menyanyikan lagu “Ruri Abangku” sesuai ketukan dengan menggunakan alat musik ritmis

    (mengamati).

    Siswa dibimbing memainkan alat musik ritmis (mengamati). Siswa menyanyikan lagu “Ruri Abangku” dengan memainkan alat

    musik ritimis (mencoba).

    Siswa diajak menyanyikan lagu lain yang mempunyai birama 2/4 (mencoba)

    Siswa mengidentifikasi pola irama pada lagu yang dinyanyikan tersebut menggunakan alat musik ritmis (menalar).

    Siswa memainkan pola irama pada lagu berbirama 2/4 menggunakan alat musik ritmis (mencoba).

    Siswa membedakan pola irama pada lagu “Ruri Abangku” dengan lagu lain berbirama 2/4 yang telah dinyanyikan tersebut (menalar).

    Siswa membaca nyaring syair lagu (mengamati). Siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa (menalar). Siswa dan guru melakukan tanya jawab sebutan kakak laki-laki

    dan perempuan di daerah setempat (menanya).

    Siswa menyebutkan sebutan kakak laki-laki dan perempuan yang ada dalam keluarganya (mengomunikasikan).

    Siswa membaca teks buku harian Udin (mengamati). Siswa menjawab pertanyaan dari teks buku harian Udin (menalar). Siswa mengidentifikasi contoh sikap hidup rukun dan tidak rukun

    dalam kemajemukan keluarga (menalar).

    Siswa membaca contoh ucapan permohonan maaf yang ada pada buku siswa (mengamati).

    Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang ucapan permohonan maaf yang santun (menanya).

    Guru menjelaskan kalimat permohonan maaf yang santun kepada siswa, kemudian siswa dibimbing memperagakan ucapan

    permohonan maaf (mengamati).

    Siswa memperagakan ucapan permohonan maaf di depan kelas (mencoba).

    Siswa diajak mengamati rak buku yang ada di dalam kelas atau perpustakaan sekolah (mengamati).

    Siswa menghitung jumlah buku pada rak yang diamati (menalar).

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 23

    Siswa mengamati gambar susunan buku yang ada pada buku siswa (mengamati).

    Siswa mengamati gambar cara menghitung jumlah buku dengan menggunakan sistem blok dienes (mengamati).

    Siswa bertanya tentang gambar yang telah diamati(menanya). Siswa menyebutkan banyak benda berdasarkan pengamatan

    (mengomunikasikan).

    Siswa membilang banyak benda berdasarkan gambar kubus satuan pada buku siswa (menalar).

    Dari kegiatan membilang yang telah dilakukan, siswa menyebutkan banyak benda berdasarkan gambar yang diamati

    (mengomunikasikan).

    Siswa membuat kalimat dengan menggunakan salah satu lambang bilangan dari lima bilangan pada kegiatan membilang yang telah

    dilakukan sebelumnya (menalar).

    Siswa menyalin kalimat yang telah dibuat dalam huruf tegak bersambung (mencoba).

    Siswa mengamati gambar tumpukan buku pada beberapa rak (mengamati).

    Siswa membandingkan banyak buku yang ada pada masingmasing rak (menalar).

    Siswa mengamati sebuah barisan bilangan yang ada pada buku siswa (mengamati).

    Siswa menyebutkan pola bilangan pada barisan bilangan yang diamati (mengomunikasikan).

    Siswa melengkapi barisan bilangan berpola +1 (menalar). Siswa menulis teks buku harian tentang kegiatan bersama anggota

    keluarga dengan menggunakan EYD yang tepat (mencoba).

    Siswa menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin pada teks buku harian yang ditulis (mencoba).

    Siswa menceritakan kebersamaan dengan anggota keluarga yang berbeda jenis kelamin pada teks buku harian yang ditulis

    (mengomunikasikan)

    Penutu

    p

    Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

    menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang diikuti

    Guru melakukan penilaian Pengayaan

    Siswa menyanyikan kembali lagu Ruri Abangku sesuai ketukan dengan menggunakan alat musik ritmis.

    Guru menugaskan siswa menulis contoh kalimat permohonan maaf.

    Siswa diminta menceritakan kembali keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin.

    Siswa diberikan latihan tentang membilang dengan menggunakan

    kubus satuan .

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 24

    Remedial

    Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam memainkan alat musik ritmis diberikan bimbingan, bimbingan dapat diberikan di

    luar jam pelajaran.

    Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis kalimat permohonan maaf diberikan bimbingan berupa latihan dan

    contoh-contoh kalimat permohonan maaf yang lebih beragam.

    Bagi siswa yang kesulitan dalam menulis teks buku harian tentang kebersamaan dengan anggota keluarga diberikan bimbingan

    secara berkala.

    Bagi siswa yang kesulitan dalam membilang dengan menggunakan kubus satuan diberikan latihan tambahan.

    Salam dan doa penutup

    Tabel 2.3 Pembelajaran Kelas III

    Tema : 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar

    Subtema : 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar

    Pembelajaran : 1 (satu)

    KEGIAT

    AN DESKRIPSI KEGIATAN

    Pendahu-

    luan

    Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

    Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa

    saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi

    Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang hubungan

    antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan

    pembelajaran.

    Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan . Inti PPKn

    Disajikan tayangan dalam bentuk gambar mengenai contoh sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan sesuai dengan

    ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

    Secara berkelompok menanggapi tayangan yang telah disajikan Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan diskusi BHS. Indonesia

    Mendengarkan pembacaan doa dengan sikap tertib (menjaga keheningan), seperti doa akan belajar, makan, melakukan suatu

    pekerjaan, dan lain-lain

    Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 25

    Membaca teks doa dengan jelas dan intonasi yang sesuai Mengucapkan doa (tanpa teks) dengan jelas dan intonasi yang

    sesuai

    Memberikan saran perbaikan terhadap pengucapan doa yang dilakukan teman

    Mencari informasi tentang hewan dan tumbuhan dari berbagai sumber informasi melalui membaca di perpustakaan,

    mendengarkankan radio, atau menonton televisi

    Menulis pokok-pokok berbagai informasi yang dibaca, didengar, atau dilihat/ditonton

    Mendiskusikan pokok-pokok informasi yang ditulis Membuat ringkasan berbagai informasi yang dibaca, didengar

    atau dilihat/ditonton

    Menyajikan ringkasan yang dibuat Matematika

    Melakukan kegiatan eksplorasi dalam kelompok melalui pengamatan pola penjumlahan menggunakan benda-benda

    konkrit untuk menemukan sifat komutatif penjumlahan

    Mengkomunikasikan sifat komutatif penjumlahan yang ditemukan menggunakan kata-kata sederhana sesuai dengan

    sebagai sifat komutatif penjumlahan

    Melakukan kegiatan eksplorasi dalam kelompok melalui pengamatan pola perkalian menggunakan benda-benda konkrit

    untuk menemukan sifat komutatif perkalian

    Mengkomunikasikan sifat komutatif perkalian yang ditemukan menggunakan kata-kata sederhana sesuai dengan pemahaman

    siswa dan mendefinisikannya sebagai sifat komutatif perkalian

    Penjasorkes

    Menyebutkan bentuk permainan kombinasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor, kombinasi pola gerak dasar

    lokomotor dan manipulatif.

    Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar jalan, lari dan lompat dalam permainan sederhana, ( misal: berjalan zigzag,

    berlari melewati lintasan, kemudian melompati rintangan).

    Bermain secara berpasangan dan beregu, mengkombinasikan gerak mengayun, membungkuk dan menekuk dengan berbagai

    variasi (misal: saling menggendong berpasangan, meliukkan

    badan berpasangan menggunakan alat simpai, tali, ban bekas,

    kain, dll)

    Mempraktikkan permainan yang dimodifikasi dengan gerak dasar melempar, menangkap, memukul bola (Bermain kasti, slag

    ball, boy/melempar tumpukan lempengan dengan bola yang

    dilakukan secara beregu, masing-masing regu terdiri atas 5 orang

    peserta

    Seni Budaya dan Prakarya

    Mencari tahu karya seni melalui membaca buku, majalah atau

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 26

    media lain yang ada di sekolah

    Mengamati berbagai karya seni Membandingkan ciri khas karya seni Menjelaskan perbedaan ciri khas karya seni Membuat karya seni dan karya kreatif serta merawatnya Mempresentasikan hasil karya sendiri di depan kelas Penilaian proses: Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan

    tugas.

    Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)

    Menilai dengan lembar pengamatan perilaku. Gambar-gambar untuk Example non Example

    Kelompok gambar kebersihan kelas • Gambar kegiatan menyapu kelas

    • Gambar kegiatan membersihkan debu

    • Gambar kegiatan menata buku

    • Membersihkan jendela kelas

    Kelompok gambar kebersihan rumah • Gambar kegiatan menyapu rumah

    • Gambar kegiatan mengepel lantai

    • Gambar kegiatan menata tempat tidur

    • Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun

    Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung • Gambar kegiatan membersihkan selokan

    • Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan

    • Gambar kegiatan membuang sampah

    • Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh

    Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan

    berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan

    merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan

    bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir

    berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan

    hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.

    Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.

    Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi),

    Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan memberikan pendapatnya

    Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu ” Oh Ibu dan Ayah ” untuk mencairkan suasana dan kepenatan setelah

    belajar beberapa jam:

    Guru mengamati sikap siswa dalam menyanyikan lagu Memberi contoh sikap yang benar dalam menyanyi

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 27

    Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya, cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb)

    Menggunakan format pengamatan Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa

    salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak

    nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit. Dsb

    Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar) (mengkomunikasikan)

    Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)

    Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang rumah yang bersih dan sehat

    Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan pajangan Dilanjutkan dengan menasehati siswa agar membiasakan hidup

    sehat

    Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

    Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

    Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan

    masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

    Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)

    Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung

    diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih disempurnakan

    Tabel 2.4 Pembelajaran Kelas IV

    Tema : 1. Indahnya Kebersamaan

    Subtema : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku

    Pembelajaran : 1 (satu)

    KEGIAT

    AN DESKRIPSI KEGIATAN

    Pendahul

    uan

    Guru memberikan salam dan mengajak berdoa Mengecek kehadiran siswa Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi

    peserta didik terkait tema Indahnya Kebersamaan dan sub tema

    Keragaman Budaya Bangsa : menyanyikan lagu Indonesia Raya

    Apersepsi: bernyanyi lagu Indonesia Raya Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini

    Inti Siswa mengamati peta budaya perbedaan pakaian adat, rumah adat, tarian adat, dan alat musik tradisional

    Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 28

    Guru berkeliling untuk mengetahui apakah siswa memiliki kesulitan dalam menyelesaikan tugas

    Siswa mendiskusikan jawaban secara berkelompok (satu kelompok terdiri atas 5 siswa). (Penilaian no. 3)

    Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa membaca teks “Mengenal Suku Minang”. Siswa mengambil informasi penting dari teks yang dibacanya

    dan menuliskannya dalam bentuk peta pikiran. (Penilaian no. 1,

    lihat di bagian penilaian)

    Siswa berpasangan mendiskusikan jawaban dengan temannya. Guru dan siswa mendiskusikan hasil jawaban tersebut di depan

    kelas.

    Setelah membuat peta pikiran dan mendiskusikannya, siswa secara individu menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.

    Untuk menggiring siswa pada pelajaran selanjutnya, guru secara klasikal dapat mengajukan pertanyaan berikut.

    -Dari manakah asal daerah kalian?

    -Apakah ciri khas daerah asalmu?

    Siswa mencari asal-usul daerah teman-temannya di kelas melalui kegiatan bertanya-jawab tentang suku, agama, dan ciri khas

    daerah masing-masing. Ciri khas daerah dapat dilihat dari

    berbagai sisi (bangunan, pakaian, rumah adat, bahasa, upacara

    adat, dan lain-lain).

    Siswa membuat kesimpulan dari tabel hasil wawancara. Guru membantu siswa dengan mengajukan pertanyaan yang ada

    pada buku siswa.

    Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa. Siswa mengisi tabel tentang sikap yang berkaitan

    dengan keberagaman. (Penilaian no. 2)

    Guru menunjukkan cara menyanyikan lagu tersebut sesuai dengan notasi lagu dan tinggi rendah nada.

    Siswa bernyanyi bersama. (Penilaian no. 4) Guru memberikan perhatian kepada mereka yang belum bisa

    menyanyikan lagu sesuai notasi yang benar.

    Siswa mendiskusikan isi dan makna lagu “Aku Anak Indonesia” dalam kelompoknya.

    Setiap kelompok berpresentasi di depan kelas. Siswa diberi penguatan tentang pentingnya memiliki kebanggaan

    menjadi anak Indonesia.

    Semua siswa menceritakan alasan mengapa harus bangga menjadi anak Indonesia.

    Siswa juga menuliskan perilaku yang menunjukkan rasa bangga menjadi anak Indonesia.

    Siswa menunjukkan tulisannya kepada seorang teman. Siswa menjawab pertanyaan perenungan yang ada pada buku

    siswa.

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 29

    Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150.

    Penutup Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran Guru Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

    menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang diikuti

    Guru melakukan penilaian Pengayaan siswa dapat mencari tambahan informasi tentang

    keberagaman di Indonesia melalui internet, koran, narasumber,

    atau majalah.

    Remedial kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang masih memiliki kesulitan dalam memahami peta pikiran. Kegiatan ini

    dapat dilakukan secara kelompok atau individu selama 30 menit.

    Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.

    Beri siswa peta pikiran kosong.

    Mintalah siswa menuliskan topik yang akan dibahas di lingkaran

    tengah.

    Bimbing siswa untuk membahas subtopik di setiap lingkaran

    dengan mengajukan pertanyaan pengarah

    Salam dan doa penutup

    Tabel 2.5 Pembelajaran Kelas V

    Tema : 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitar

    Subtema : 1. Wujud Benda dan Cirinya

    Pembelajaran : 1

    KEGIAT

    AN DESKRIPSI KEGIATAN

    Pendahul

    uan

    Guru memberikan salam dan mengajak berdoa Mengecek kehadiran siswa Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi

    peserta didik terkait tema Benda-benda di Lingkungan Sekitar

    Apersepsi: Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini

    Inti Siswa dibagi dalam lima kelompok. Siswa diajak untuk menonton video mengenai pencemaran

    lingkungan.

    Setelah mengamati tayangan video, guru memberi kesempetan kepada siswa untuk mengemukakan apa yang sudah di lihat

    dalam tayangan video tersebut.

    Selanjutnya siswa diminta untuk mengamati gambar yang ada pada buku siswa halaman 34. (mengamati)

    Siswa menyimak hal-hal yang terdapat pada gambar dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku siswa halaman

    34-35.

    Setelah selesai menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa,

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 30

    siswa diberi kesempatan untuk saling mengoreksi jawaban

    temannya dalam satu kelompok. (mengasosiasi).

    Selanjutnya guru bercerita tentang dampak rusaknya lingkungan akibat pencemaran bagi kehidupan, diantaranya yang

    diakibatkan oleh pestisida.

    Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan teks yang berjudul Dampak Negatif Penggunaan Pestisida dan meminta

    siswa lain untuk menyimak.

    Selesai membaca, siswa diminta untuk menggali informasi dari bacaan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.

    Siswa diminta untuk mengerjakan secara mandiri. Guru berkeliling dan memandu siswa yang mengalami kesulitan. Guru memberikan narasi sebagai penghubung antar kompetensi .

    Dalam hal ini yang menjadi kalimat kuncinya adalah

    keseimbangan alam yang terganggu yang pada akhirnya juga

    mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia.

    Selanjutnya siswa berdiskusi dan guru bertindak sebagai moderator. Jawaban dan pendapat siswa ditulis di papan tulis.

    Guru memberikan narasi sebagai penghubung antarkompetensi atau untuk melanjutkan materi berikutnya. Dalam hal ini yang

    menjadi kalimat kuncinya adalah Perilaku dan sikap saling

    memenuhi kebutuhan dalam hidup bertetangga dapat dimulai

    dengan melakukan hal-hal kecil. Seperti saling bersilaturahmi,

    bertukar makanan, membantu tetangga yang sedang kesulitan

    membantu tetangga yang sedang menyelenggarakan hajatan.

    Dalam sebuah hajatan, biasanya disajikan makanan yang berupa

    jenang atau dodol. Perlu diketahui, dalam membuat adanan

    jenang merah diperlukan perbandingan bahan-bahan adaonan

    yang sesuai. Hal ini dilakukan agar menghasilkan jenang yang

    enak dan awet (tidak mudah berjamur).

    Guru memberikan penjelasan cara melakukan operasi perkalian berbagai bentuk pecahan.

    Siswa diminta mengerjakan soal latihan perkalian dalam bentuk pecahan secara mandiri.

    Guru berkeliling dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

    Guru mengkonfirmasi dan mengapresiai setiap jawaban siswa. Penutup Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran

    Guru Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang

    diikutiGuru memberikan tugas untuk

    Guru melakukan penilaian Pengayaan mengisi pada lembar pengayaan. Remedial

    Memberikan soal-soal tambahan pada siswa yang belum mahir

    melakukan perkalian pecahan decimal, yaitu siswa yang hanya

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 31

    mengerjakan 50% benar dari semua soal.

    Salam dan doa penutup

    Tabel 2.6 Pembelajaran Kelas VI

    KEGIAT

    AN DESKRIPSI KEGIATAN

    Pendahu-

    luan

    Guru mengucapkan salam, dan menugaskan salah satu siswa untuk memimpin berdoa

    Siswa dan guru menyanyikan lagu “Menanam Jagung” Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran Guru memberikan orientasi pembelajaran :

    Perhatikan lingkungan di sekitarmu. Berbagai jenis tumbuhan

    ada di sekitarmu. Apa manfaat tumbuhan bagi kehidupan?

    Yuk, kita cari tahu!

    Inti Siswa diminta mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa.

    Siswa membuat 2 pertanyaan mengenai tanaman sebagai sumberkehidupan berdasarkan gambar yang telah mereka

    amati.

    Secara berpasangan, siswa meminta temannya untuk saling menjawab.

    Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku.

    Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut.

    1) Hewan dan manusia memperoleh manfaat dari tumbuhan. 2) Manfaat tumbuhan bagi manusia, antara lain sebagai

    berikut.

    • Sumber energi bagi manusia.

    • Sumber vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh.

    • Sumber oksigen untuk bernapas.

    • Pengikat air tanah.

    • Peneduh dan memperidah kehidupan di bumi.

    3) Manfaat tumbuhan bagi hewan, yaitu sebagai sumber energi bagi hewanuntuk tumbuh berkembang menjadi besar.

    4) Ya, tumbuhan merupakan sumber bagi kehidupan manusia dan hewan, karena tumbuhan adalah produsen penghasil

    cadangan makanan dan sumber oksigen untuk bernapas dan

    melindungi bumi dari sengatansinar matahari.

    5) Beberapa hal yang akan terjadi jika tidak ada tumbuhan adalah manusia dan hewan tidak memiliki sumber makanan dan bumi

    akan gersang,sehingga kehidupan akan berakhir.

    Siswa menyampaikan jawaban hasil diskusi di depan kelompok yang lain.

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 32

    Siswa membaca teks singkat tentang kisah si Udin yang melakukan investigasi tentang perkembangbiakan tanaman

    jagung, yaitu mewawancaraipamannya, mengamati tanaman

    jagung, serta melakukanstudi pustaka dengan mencari beragam

    gambar tentang tanaman jagung.

    Siswa membaca teks laporan investigasi yang dibuat Udin berdasarkanhasil investigasi yang dilakukan tentang

    perkembangbiakan tanaman jagung.

    Siswa menjawab pertanyaan terkait teks laporan investigasi yang telah dibaca.

    Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut.

    1) Udin mencari informasi tentang perkembangbiakan tanaman jagung dengan melakukan wawancara,

    mengamati, dan mencari gambar saat liburan sekolah.

    2) Pak Umar adalah paman Udin, ia seorang petani jagung. 3) Udin ingin mempelajari tentang perkembangbiakan

    tanaman jagung dari Pak Umar.

    4) Untuk mengumpulkan informasi, yang akan Udin tulis dalam bentukteks laporan.

    5) Udin melakukan investigasi untuk membuat tugas laporannya.

    Siswa mendiskusikan hasil jawabannya dengan teman. Guru memberikan pemahaman pada siswa bahwa laporan yang

    Udin hasilkan mengenai perkembangbiakan jagung merupakan

    laporan investigasi. Isi dari laporan investigasi berupa fakta,

    bukan rekaan. Untuk menghasilkan laporan ini, Udin harus

    melakukan pengamatan di lokasi, melakukan wawancara, serta

    melengkapi informasi dari berbagai sumber agar diperoleh data

    yang lengkap.

    Guru menunjukkan contoh tebel laporan investigasi sebagai berikut :

    Secara berpasangan, siswa mencari informasi umum, fakta-fakta, dan kesimpulan dari teks investigasi yang dibaca.

    Siswa menyajikan hasil diskusi di depan kelas. Siswa mengamati gambar bagian-bagian reproduksi pada

    bunga dan membaca proses perkembangbiakan generatif.

    Siswa mengamati proses perkembangbiakan generatif dan manfaat dari perkembangbiakan generatif.

    Siswa mengamati bagian-bagian bunga sempurna, dengan media gambar berikut :

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 33

    Siswa mencari informasi dari berbagai sumber mengenai proses perkembangbiakan generatif tumbuhan.

    Siswa mendiskusikan hasilnya dengan kelompoknya. Siswa mencari bunga di lingkungan sekolah dan mengamati

    bagian-bagiannya, kemudian menggambar bagian-bagian

    bunga tersebut.

    Siswa membandingkan hasil gambarnya dengan gambar teman yang lain untuk mencari persamaan dan perbedaannya.

    Siswa mengamati gambar proses penyerbukan. Siswa memperhatikan gambar yang ditunjukkan guru untuk

    mencari informasi mengenai jenis penyerbukan.

    Siswa menuliskan informasi mengenai penyerbukan tersebut pada tabel yang telah disediakan.

    Siswa mengamati lingkungan di sekitarnya untuk menemukan satu jenis tanaman dan cara penyerbukannya. Kemudian siswa

    menuliskan hasilnya pada kolom yang tersedia.

    Siswa mengerjakan soal cerita berdasarkan bacaan (tentang persen, decimal dan campuran)

    Guru memastikan semua siswa mengerjakan dengan teliti dan mandiri serta tidak ada siswa yang melihat hasil hitungan

    teman yang lain.

    Guru melakukan penilaian sikap saat siswa mengerjakan latihan dengan kriteria yang ditentukan, seperti tekun, teliti,

    jujur, dan mandiri.

    Guru membahas jawaban bersama siswa dan siswa saling mengoreksi jawaban teman lainnya.

    Siswa mengisi daftar periksa untuk mengetahui tanggung jawab mereka terhadap tugas-tugas sekolah selama satu hari

    ini. Ingatkan kepada siswa untuk menjawab dengan jujur.

    Siswa diminta menuliskan kesimpulan sikap mereka berdasarkan daftar periksa, dan menuliskan rencana selanjutnya

    untuk memiliki sikap jujur dan bertanggung jawab dengan

    lebih baik lagi.

    Penutup Siswa dengan bimbingan guru mencatat hal-hal penting Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran Guru memberikan tugas rumah kepada siswa sebagai beriktu :

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 34

    Amati jenis tumbuhan yang ada di rumah dan tuliskan

    sebanyak mungkin manfaat tumbuhan tersebut bagi kehidupan.

    Melaksanakan evaluasi Siswa memimpin do’a di akhir pembelajaran

    B. Penelitian yang relevan

    Hasil penelitian Khanifah menyatakan bahwa 1) Penerapan model

    pembelajaran tematik dapat meningkatkan motifasi belajar siswa, hal ini

    terlihat dari hasil pernyataan ekpresi siswa yang ada di setiap bagian LKS

    dimana jumlah siswa yang memilih ekpresi senang belajar tematik

    meningkat. Berdasarkan hasil wawancara siswa menyatakan senang belajar

    tematik karena guru menggunakan guru menggunakan berbagai metode yang

    bervariatif sehingga siswa tidak merasa bosan atau jenuh dan seluruh

    pembelajaran berkaitan dengan tema. 2) Pembelajaran tematik meningkatkan

    aktivitas pembelajaran siswa karena prinsip pembelajaran ini adalah sebuah

    pembelajaran yang memiliki karakteristik perberdayaan peserta didik,

    aktivitas, pemodelan, demontrasi, bernyanyi, menghasilkan karya, dan

    terintegrasi dengan kehidupan nyata peserta didik. Jadi setiap pembelajaran

    yang lebih berperan aktif adalah siswa. Peningkatan aktivitas belajar

    matematika ini dapat terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa

    rata-rata presentasi aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 58,44% dan

    meningkat pada siklus II menjadi 76,47%, 3) Seiring dengan meningkatnya

    aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran tematik maka hasil belajar juga

    mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil ter

    akhir siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat, meskipun hanya

    3,29 yaitu dari yang sebelumnya 86,71 menjadi 90.

    Demikian halnya penelitian Suranto Hariadi menyatakan bahwa

    penggunaan permainan kartu kata bergambar dapat meningkatkan

    keterampilan membaca dan menulis siswa serta memberikan nuansa belajar

    yang menyenangkan. Melalui kartu kata bergambar siswa dapat membuat 5

    kalimat sederhana dan membuat cerita sederhana. Saran kepada guru, dalam

    mengajar hendaknya tidak sekedar mengajarkan buku dan menggunakan

    teknik pembelajaran yang monoton melainkan lebih cermat dalam memilih,

    menata, dan merepresentasikan materi pembelajaran.

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017

  • 35

    Penelitian Sungkono menyatakan bahwa pembelajaran tematik

    dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran

    tematik ini memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

    perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa terhadap materi yang

    dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa,

    memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran

    tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam

    suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat

    berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Pembelajaran

    tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan dengan menempuh

    tahapan perencanaan, penerapan, dan evaluasi.

    C. Kerangka pikir

    Berdasarkan uraian di atas, kerangka berfikir penulis sebagai

    berikut: Tabel 2.7 Kerangka Berfikir

    Materi Mata Pelajaran

    Bahasa Indonesia

    Persepsi

    Guru

    Kedudukan Bahasa

    Indonesia Implementasi

    Pembelajaran

    Bahasa Indonesia

    Hubungan Persepsi Guru

    dengan Implementasi

    Pembelajaran Bahasa

    Indonesia

    Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017