bab ii kajian pustaka -...

25
14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A 1. Minat B a. Peng Unt seluruh fa diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah balik dari hasil sebuah pengajaran. Tingkah laku siswa ketika m es belajar mengajar dapat mengindikasikan akan ketertarikan sis tidak tertarik de Ketertarik da minat. Lebih lanjut terdapat beberapa pengertian minat diantaranya adalah: Menurut M. Alis memperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap ada sesuatu berarti ia minat adalah besar terhada kecenderunga dengan sesua sesuatu itu. M (1990) minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Menurut Crow dan Crow (1999) bahwa minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari kelima pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat akan timbul apabila . Kajian Teoritis elajar Siswa ertian Minat Belajar uk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar, ktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat laku siswa sebagai timbal engikuti pros wa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa ngan pelajaran tersebut. an siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tan uf Sabri (1995). Minat adalah kecenderungan untuk selalu an dan mengingat sesuatu se dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi senang kepada sesuatu, orang yang berminat kep sikapnya senang kepada sesuatu. Menurut Muhibbin Syah (2001) kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang p sesuatu. Menurut Ahmad D Marimba (1980) minat adalah n jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan tu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan enurut Mahfudh Shalahuddin

Upload: vutuyen

Post on 06-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

14  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A

1. Minat B

a. Peng

Unt

seluruh fa

diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah

balik dari hasil sebuah pengajaran. Tingkah laku

siswa ketika m es belajar mengajar dapat mengindikasikan akan

ketertarikan sis

tidak tertarik de

Ketertarik da minat.

Lebih lanjut terdapat beberapa pengertian minat diantaranya adalah: Menurut

M. Alis

memperhatik cara terus menerus, minat ini erat

kaitannya

karena sikap ada sesuatu

berarti ia

minat adalah

besar terhada

kecenderunga

dengan sesua

sesuatu itu. M (1990) minat adalah perhatian yang

mengandung unsur-unsur perasaan.

Menurut Crow dan Crow (1999) bahwa minat atau interest bisa

berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau

merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman

yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari kelima pengertian

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat akan timbul apabila

. Kajian Teoritis

elajar Siswa

ertian Minat Belajar

uk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar,

ktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat

laku siswa sebagai timbal

engikuti pros

wa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa

ngan pelajaran tersebut.

an siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tan

uf Sabri (1995). Minat adalah kecenderungan untuk selalu

an dan mengingat sesuatu se

dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi

senang kepada sesuatu, orang yang berminat kep

sikapnya senang kepada sesuatu. Menurut Muhibbin Syah (2001)

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang

p sesuatu. Menurut Ahmad D Marimba (1980) minat adalah

n jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan

tu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan

enurut Mahfudh Shalahuddin

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

15  

mendapatkan rangsangan dari luar. Dan kecenderungan untuk merasa tertarik

pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang

apabila ia terlibat aktif didalam perasaan senang ini timbul dari

lingkungan atau berasal dari objek yang inat, sangat

menentukan sikap yang tif dalam suatu pekerjaan,

atau dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan. Minat

ngan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

apat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar

sis t besar terhadap bidang studi tertentu akan

memu

erminat mengikuti pelajaran, maka ia

akan

b.

ulah yang kemudian menghasilkan suatu

keput

nya. Dan

menarik. Dengan begitu m

menyebabkan seseorang ak

berarti kecenderu

terhadap sesuatu. Minat d

wa. Siswa yang menaruh mina

satkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lain, sehingga

memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya

mencapai prestasi yang diinginkan.

Dengan penjelasan ini, apabila seorang guru ingin berhasil dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar harus dapat memberikan rangsangan

kepada murid agar ia berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar

tersebut. Apabila murid sudah merasa b

dapat mengerti dengan mudah dan sebaliknya apabila murid merasakan

tidak berminat dalam melakukan proses pembelajaran ia akan merasa tersiksa

mengikuti pelajaran tersebut.

Aspek-aspek Minat Belajar

Seperti yang telah di kemukakan bahwa minat dapat diartikan sebagai

suatu ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian mendorong individu

untuk mempelajari dan menekuni segala hal yang berkaitan dengan minatnya

tersebut. Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar

dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian

menghasilkan suatu penilaian - penilaian tertentu terhadap objek yang

menimbulkan minat seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang

diperoleh melalui proses belajar it

usan mengenal adanya ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang

terhadap objek yang dihadapinya.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

16  

Hurlock (1978) mengatakan .minat merupakan hasil dari pengalaman

atau proses belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua

aspek yaitu:

1. Aspek Kognitif

Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang

mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang

membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang

dipelajari dari lingkungan.

2. Aspek Afektif

Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif

dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang

menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam

memotivasikan tindakan seseorang. Berdasarkan uraian tersebut, maka

minat terhadap mata pelajaran IPA yang dimiliki seseorang bukan

bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan

c.

hasa Indonesia indikator adalah alat pemantau

(sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk / keterangan (depdikbud 1991).

a maka indikator adalah sebagai alat pemantau

yang

penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata

lain, jika proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek

minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan

dapat menimbulkan minat.

Indikator Minat Belajar

Dalam kamus besar Ba

Kaitannya dengan minat sisw

dapat memberikan petunjuk ke arah minat. Ada beberapa indikator siswa

yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses

belajar dikelas maupun dirumah.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

17  

a. Perasaan Senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap

pelajaran IPA misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang

Seseorang yang memiliki minat pada objek

dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek

ter

c

emperoleh prestasi yang berhasil sekalipun

ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata. Sebagaimana

Brown yang dikutip oleh Ali Imran (1996 ) sebagai

an selalu terkontrol oleh lingkungannya”

berhubungan dengan IPA. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa

untuk mempelajari bidang tersebut.

b. Perhatian dalam Belajar

Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap

pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan

yang lain dari pada itu.

tertentu maka

sebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran

IPA, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.

. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik

Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena

faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap

bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas,

bahan pelajaran yang menarik. Walaupun demikian lama-kelamaan jika

siswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata

pelajaran niscaya ia bisa m

dikemukakan oleh

berikut:

“Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada gur, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh oarng lain, tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, d

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

18  

d. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran

Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan juga

bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan

(dalam hal ini pelajaran IPA) juga merupakan salah

satu

wa tidak membaca pelajaran IPA

maka siswa tidak dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam

d. Fak

Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat terutama

m sendirinya akan tetapi

banyak

fakt

1)

sikannya, dan sebagainya.

fungsi pelajaran

indikator minat. Karena setiap pelajaran mempunyai manfaat dan

fungsinya. Seperti contoh misalnya pelajaran IPA banyak memberikan

manfaat kepada siswa bila IPA tidak hanya dipelajari di sekolah tetapi

juga dipelajari sebaliknya bila sis

pelajaran IPA tersebut.

Berdasarkan paparan tersebut, indikator minat belajar siswa dapat

di ukur melalui perasaan senang terhadap mata pelajaran, perhatian

dalam belajar mata pelajaran, ketertarikan terhadap guru yang

mengajar, kebermanfaatan dan fungsi mata pelajaran IPA dalam

kehidupan.

tor - Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

inat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan

faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Ada beberapa

or yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa antara lain:

Motivasi

Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang

bersifat internal ataupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon (1993)

minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang

dapat berkembang jika ada motivasi seorang siswa yang ingin

memperdalam Ilmu Pengetahuan Alam, tentu akan terarah minatnya,

mendisku

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

19  

2)

yang semula tidak menyenangi suatu pelajaran tertentu, lama kelamaan

mengenai pelajaran tersebut, minat

pun

3)

kan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran

yang

r terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan

daya tarik baginya.

dilakukan

entingan murid-muridnya Guru yang pandai, baik, ramah ,

guru harus peka terhadap situasi

Belajar

Minat dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar siswa

lantaran bertambahnya pengetahuan

tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran

tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapatnya. Gunarsa (1989) bahwa

minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat

mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar

semakin luas pula bidang minat.

Bahan Pelajaran dan Sikap Guru

Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor

bahan pelajaran yang a

menarik minat siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang

bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik

minat siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa, sebagaimana telah

disinyalir oleh Slameto (1991) bahwa minat mempunyai pengaruh yang

sangat besa

belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada

Guru juga salah satu obyek yang dapat merangsang dan

membangkitkan minat belajar siswa. Menurut Kurt Singer (1987)

bahwa guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya,

berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat

demi kep

disiplin, serta disenangi murid sangat besar pengaruhnya dalam

membangkitkan minat murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap

buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang

timbulnya minat dan perhatian murid. Bentuk-bentuk kepribadian

gurulah yang dapat mempengaruhi timbulnya minat siswa. Oleh karena

itu dalam proses belajar mengajar

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

20  

kelas. Ia harus mengetahui dan memperhatikan akan metode-metode

engajar yang cocok dan sesuai dengan tingkatan kecerdasan para

swanya, artinya guru harus memahami kebutuhan dan perkembangan

anya.

4) K

dukungan perhatian dan bimbingan

ari keluarga khususnya orang tua.

5) T

6) L

m

si

jiwa sisw

eluarga

Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya

keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa

terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat

berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses

perkembangan minat diperlukan

d

eman Pergaulan

Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minatnya

oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja,

pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka

memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersama-sama untuk

mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami.

ingkungan

Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minatnya. Hal ini

ditegaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh Crow& Crow (1988)

bahwa minat dapat diperoleh dari kemudian sebagai dari pengalaman

mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal. Lingkungan sangat

berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan

adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah

tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain

sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

21  

Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan

perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri

serta jasmani dan rohaninya (M Dalyono. 1997)

ita-cita

Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para

siswa. Cita-cita

7) C

juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-

ita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang

alam prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita - cita ini

sa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun

8) B

i minat dalam hal menyanyi. Jika

dipaksakan untuk menyukai sesuatu yang lain, kemungkinan ia akan

u merupakan suatu beban bagi dirinya. Oleh karena

9) H

ebabkan

mbulnya minat. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi

atematika maka secara tidak langsung dalam dirinya timbul

c

d

senantia

mendapat rintangan, seseorang tetap berusaha untuk mencapainya.

akat

Melalui bakat seseorang akan memiliki minat. Ini dapat dibuktikan

dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi,

secara tidak langsung ia akan memilik

ia

membencinya ata

itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah maupun aktivitas lainnya

sebaiknya disesuaikan dengan bakat dimiliki.

obi

Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang meny

ti

terhadap m

minat untuk menekuni ilmu matematika, begitupun dengan hobi yang

lainnya. Dengan demikian, faktor hobi tidak bisa dipisahkan dari faktor

minat.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

22  

10)

n

i-hari. Minat khalayak

apat terarah pada apa yang dilihat, didengar, atau diperoleh dari media

11)

ntuk

enambah wawasannya. Tetapi apabila fasilitas yang ada justru

ikis minat pendidikannya, seperti merebaknya tempat tempat

e. Car

1. M

ra

2. H g dipelajari. Jika materi

pelajaran yang disampaikan kurang menarik sehingga siswa kurang

ian dalam pelajaran, maka minat belajarnya akan menjadi rendah.

3. O

m

4. K

s

y

5. Fasilitas dalam belajar yang dilengkapi akan membantu siswa

bersemangat dan senang dalam belajar.

Media Massa

Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pu

media elektronik, dapat menarik dan merangsang khalayak untuk

memperhatikan dan menirunya. Pengaruh tersebut menyangkut istilah,

gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku sehar

d

massa.

Fasilitas

Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di

rumah, di sekolah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang

positif dan negatif. Sebagai contoh, bila fasilitas yang mendukung

upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul minat anak u

m

meng

hiburan yang ada di kota-kota besar, tentu hal ini berdampak negatif

bagi pertumbuhan minat tersebut.

a-Cara Meningkatkan Minat Belajar Adalah:

enjaga kesehatan, karena jika badan kurang sehat akan menimbulkan

sa malas untuk belajar.

arus mempunyai perhatian terhadap hal yan

perhat

rang tua yang terlalu memberikan perhatian dalam belajar dan terlalu

enuntut nilai yang bagus, karena bisa menyebabkan anak malas belajar.

esiapan dalam proses belajar mengajar juga perlu diperhatikan, agar

iswa mampu memahami dan menerima pelajaran, sehingga hasil belajar

ang diperoleh nantinya akan lebih baik.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

23  

6. Konstruksi, desain, tata ruang dalam suatu rumah perlu diperhatikan

dengan seksama. Rancangan rumah secara tak langsung mempengaruhi

ya. Sangat baik bila disediakan pula ruang belajar khusus,

y

d

7. S

m

m

s

8. Orang tua memberikan penghargaan kepada anak atas berbagai prestasi

an. Dan orang tua tidak boleh memberi hukuman. Karena,

h

e

9. G

d

p

10. M

li

11. Bakat dan intelegensi harus dicari karena mempunyai pengaruh besar

terhadap minat belajar dan keberhasilan belajar.

ada siswa yang malu

nya.

1

14.

jiwa penghunin

ang ditata sedemikian rupa hingga anak bisa betah bertahan belajar

alam rumahnya sendiri.

ebaiknya siswa belajar atas kemauan diri sendiri, karena orang tua yang

emaksakan kehendak anak itu akan membuat anak sulit untuk

engemukakan pendapatnya dan sulit untuk mengetahui potensi dirinya

endiri.

yg dilakuk

ukuman yg melewati batas akan membuat harga diri anak turun dan ia

nggan untuk belajar.

uru hendaknya menggunakan metode mengajar yang tepat dan

isesuaikan dengan kemampuan siswa dalam menyampaikan materi

elajaran.

inat tidak akan berkembang baik tanpa adanya dukungan dari

ngkungan yang sesuai untuk perkembangan minat, misal teman bergaul.

12. Percaya diri harus selalu ditingkatkan, terkadang

atau tidak berani bertanya, padahal dia tidak bisa dan tidak mengerti apa

yang diterangkan oleh guru

3. Komukasi antar siswa, guru dan orang tua harus selalu terjalin agar dapat

teratasi jika ada ketertinggalan dalam hal belajar pada siswa.

Sebaiknya guru memberikan tugas yang tentang hal yang sudah

diterangkan. Karena sering kali dalam mengerjakan PR siswa tidak

mengerti, bingung dan akhirnya malas mengerjakan PR tersebut.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

24  

2. Me

a. P

hub

sehi

ang

Melalui berbagai bentuk komunikasi maka kelompok-kelompok masyarakat

m

tuju

baik di sekolah maupun di dalam pergaulan masyarakat yang lebih luas dan di

d

mas

sisw

ksud dan tujuannya, bentuk-bentuk organisasi

m

efis

penunjang, yakni sarana dan prasarana. Dengan perkataan lain, hubungan

nya dengan komunikasi

dan merupakan bentuk jamak dari kata

engirim ke

ide atau

gagasan itu sampai pada penerima.

dia Gambar

engertian Media

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat ciri utama yakni adanya

ungan diantara anggotanya. Hubungan itu berlangsung sedemikian rupa,

ngga terjadi proses saling mempengaruhi. Dengan kata lain antara

gota kelompok terdapat hubungan yang disebut komunikasi interaksi.

elakukan banyak kegiatan atau tingkah laku sosial sehingga tercapai tujuan-

an bersama.

Bentuk komunikasi itu berlaku di dalam semua bentuk hubungan sosial,

alam bentuk-bentuk masyarakat dengan struktur dan fungsinya masing-

ing. Di sekolah berlangsung hubungan komunikasi interaksi antara para

a dan guru.

Untuk mencapai ma

asyarakat itu, perlu peningkatan efisiensi dan efektivitasnya. Peningkatan

iensi dan efektivitas tersebut sebagian bergantung kepada faktor

komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang

maksimal. Apabila organisasi itu berjalan dan menggunakan alat bantu, alat

bantu itulah yang disebut dengan media. Bertitik tolak dari alat bantu (media)

itu dapat dipahami bahwa, media dalam hubungan

interaksi suatu organisasi sangat menentukan. Namun yang masih perlu

kejelasan adalah, apa yang dimaksud dengan media.

Media berasal dari bahasa Latin

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat

dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari p

penerima pesan.

Menurut Santoso S. Hamidjojo dalam Amir Achsin (1980) media adalah

semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

25  

Sedangkan Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of

Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika memberi

edia sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang

an/ informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media

adal

ia memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia

untu

u alat bantu yang digunakan oleh suatu organisasi untuk

men

, dan dapat diamati.

2.

ajaran, antara guru dengan siswa.

batasan yaitu: M

untuk menyalurkan pes

ah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang untuk belajar. Sementara Bringgs (1970) berpendapat bahwa

media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang

siswa untuk belajar buku, film, kaset adalah contoh-contohnya.

Selanjutnya Mc. Luhan dalam Arif S. Sadiman (1984) berpendapat

bahwa media adalah sarana yang juga disebut channel, karena pada

hakekatnya med

k merasakan, mendengarkan, dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang,

dan waktu yang hampir tak terbatas lagi.

Dalam kaitannya dengan komunikasi interaksi dalam bentuk organisasi

Dr. Oemar Hamalik (1994) berpendapat bahwa media komunikasi adalah

suatu media ata

capai efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil yang maksimal.

Dalam dunia pendidikan kita mengenal peragaan atau keperagaan. Ada

yang lebih senang menggunakan istilah peragaan. Tetapi ada pula yang

senang yang menggunakan istilah komunikasi peragaan. Dewasa ini telah

mulai dipopulerkan istilah baru yakni “Media pendidikan”.

Beragamnya istilah tersebut, yang mempunyai tekanan sendiri-sendiri,

maka akan lebih baik di salah satu diantaranya yaitu “Media pendidikan”.

Media pendidikan sebagai alat bantu memiliki ciri-ciri:

1. Media pendidikan identik artinya dengan yang berasal dari kata raga,

suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar

Tekanan utama terdapat pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan

didengar.

3. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi)

dalam peng

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

26  

4.

aka pada dasarnya media pendidikan

, metode dan

tekn

enyalurkan pesan dari pengirim

ke

b. M

-majalah, brosur-

bros

lam

aan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu

Media pendidikan sebagai alat bantu belajar mengajar, baik diluar

kelas.

5. Berdasarkan (3) dan (4), m

merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam

rangka pendidikan.

6. Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai teknik,

yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

7. Karena itu, sebagai tindakan operasional, dalam tulisan ini kita

menggunakan pengertian “media pendidikan”

Berdasarkan dari ciri-ciri umum media pendidikan tersebut, Dr. Oemar

Hamlik (1994) memberi batasan media pendidikan adalah alat

ik digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi antar

guru dan siswa dalam prose pendidikan dan pengajaran disekolah”.

Dari pengertian media serta batasan-batasan yang dikemukakan oleh para

ahli di atas, terdapat beberapa persamaan diantaranya, bahwa media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk m

sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat

perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

edia Gambar

Berikut ini akan dipaparkan beberapa uraian berkaitan dengan

pemahaman terhadap media gambar yang merupakan salah satu fokus dalam

penelitian. Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat diperoleh dari

berbagai sumber, misalnya dari surat-surat kabar, majalah

ur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang

diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara

efektif dalam kegiatan belajar mengajar.

Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat

membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka da

kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita,

dramatisasi, bac

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

27  

m

(Arif

c. Pemanfaatan Media Gambar Data Proses Belajar Mengajar

dipakai

dinikm leh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa

seb

Ga diproyeksikan,

dap

lingkun na umumnya menarik

perha

it

n

e ar dalam

data K

1

sebenarnya,

seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan

berikan pengaruh yang tak diharapkan

dalam gambar.

ereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks

S. Sadiman, 1984).

Di antara media pendidikan, gambar/ foto adalah media paling umum

. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan

ati di mana-mana. O

uah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.

mbar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat

at dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam

gan orang dewasa. Gambar yang berwar

tian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena

u gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai

ilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara

fisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media gamb

BM beberapa ahli membekas rambu yang perlu diperhatikan yaitu :

) Memilih Gambar Yang Baik dalam Pengajaran

Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat

beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:

• Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang

dalam hal ini akan mem

gambar yang palsu dikatakan asli.

• Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan

kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan

mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi

bingung dan tidak tertarik pada gambar.

• Bentuk item. Hendaknya sipengamat dapat memperoleh tanggapan

yang tetap tentang obyek-obyek

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

28  

• Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan.

Siswa akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar

yang sedang bergerak.

• Fotografi. Siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai

fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti

enarik

2

ntuk

emperkaya fakta, dan

me

efe yang tidak lama.

pelajari gambar sendiri

apat mungkin penyajiannya

pel, digantung atau

terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu m

dan efektif bagi pengajaran.

• Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai

gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dicapai

Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di

atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak

untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria

tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.

) Menggunakan Gambar dalam Kelas

Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak,

baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang u

penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, m

mperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak

ktif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu

Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan

dengan masalah yang luas.

Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran

yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mem

dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan

tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan

menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.

Pengajaran dalam kelas dengan gambar sed

efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih,

besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditem

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

29  

diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin,

menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat,

perhatian, dan menambah pengetahuan siswa.

3) Menga

Te

memba

pa

na tafsirkan. Pada umumnya mereka memilikji

r antara seekor ayam

dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia

d anak memperoleh kesan apakah di dalam

4) Be

jar Siswa Membaca Gambar

rdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar siswa

ca gambar:

Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya

da mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui

ma warna, barulah ia

kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih

menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan

guru terhadap para siswa.

• Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besa

dengan gereja, dan sebagainya.

Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu

obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara

puncak gunung latar belakangnya.

• Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang

diparkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat

sebuah simbol-simbol gerakan.

• Temperatur. Bermaksu

gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang

menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang berada dalam

keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah

dan keadaan panas.

berapa Kelebihan dan Kelemahan dari Media Gambar Adalah :

• Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok

masalah dibanding dengan media verbal semata.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

30  

• Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak

semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak

selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar

atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba

ambar atau foto. Peristiwa-peristiwa

ng tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau

a saja, sehingga dapat mencegah atau

husus.

bebe

• nkan presepsi indra mata.

• kelompok besar.

hasi

Tam

dapat disajikan ke kelas lewat g

yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu

kadang-kada

foto sangat bermanfaat dalam hal ini.

• Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel

atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata

telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

• Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk

tingkat usia beberap

membetulkan kesalah pahaman.

Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa

memerlukan peralatan yang k

Selain kelebihan-kelebihan tersebut gambar atau foto mempunyai

rapa kelemahan yaitu :

Gambar atau foto hanya meneka

Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran.

Ukuran sangat terbatas untuk

Oleh karena itu, media ini dijadikan solusi terbaik untuk meningkatkan

l belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Tambaharjo 02 kecamatan

bakromo Kabupaten Pati.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

31  

a3. M

a.

embali

n IPA merupakann mata pelajaran

sehingga dituntut kemampuan

tuk mencapai kompetensi dasar dan indikator

a IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pen ta p atau prinsip-prinsip

saja

, serta prospek pengembangan lebih lanjut

dalam mennerapkannya didalam kehidupannya sehari-hari. Proses

pem elajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar

secara ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan untuk inkuiri dan berbuat

sehingga dapat membantu peseta didik untuk memperoleh pemahaman yang

lebih mendalam tentang alam sekitar.

ta Pelajaran IPA

Pengertian IPA

Proses belajar IPA perlu suatu komponen untu mencapai pembelajaran

yang kontekstual. Program pembelajarann merupakan rencana kegiatan

kelas yang di rencanakan oleh guru, yang berisi skenario tahap demi tahap

tentang apa yang dilakukan bersama siswanya yang berhubungan dengan

materi yang akan dipelajari.

Dengan demikian program yang diencanakan oleh guru benar-benar

terencana dan dikerjakan oleh siswa secara bersama-sama. Belajar IPA

memerlukan pemusatan pikiran untuk mengingat dan mengenal k

semua aturan yang ada dan harus dipenuhi untuk menguasai materi yang

dipelajari.

Berdasarkan uraian diatas, pelajara

yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuan guru untuk

mengupayakan metode yang bersifat abstrak

guru untuk mengupayakan metode yang menarik sesuai tingkat kemampuan

siswa dan perkembangan un

pembelajaran.

Ilmu pengetahuan alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematik, sehingg

ge huan yang berupa fakta – fakta, konsep – konse

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan pendidikan IPA

diharapakan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari

diri senndiri dan alam sekitar

b

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

32  

es pembelajaran sains berisi struktur kurikulum tingkat

seko

tematik untuk SD kelas rendah kelas I,II,III

b

ata pembelajaran kelas IV,V,VI

b.

apel

4. Metode Diskusi

entasi untuk

b. Teori Belajar IPA Dalam pros

lah. Yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait

dengan upaya pencapaian standart kopetensi kelulusan (SKL) merupakan

acuan utama bagi pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Kurikulum KTSP di SD/MI meliputi :

a. Silabus pembelajaran

. Silabus pembelajaran tematik untuk SD kelas tinggi kelas IV,V,VI

c. Silabus muatan lokal dan mata pelajaran lain ( jika ada)

d. Silabus keagamaan (khusus MI)

Kurikulum KTSP di SMP/MTS meliputi : a. Silabus m

Silabus muatan lokal dan mata pelajaran lain ( jika ada)

c. Silabus mata pelajaran IPA dan IPS terpadu ( kelas VII,VIII,IX )

d. Silabus keagamaan (khusus MTS)

Kurikulum KTSP di SMA/MA meliputi :

a. Silabus mata pelajaran wajib

- Kelas X – 16 m

- Kelas XI,XII – IPA – 13 mapel

- Kelas XI,XII – IPS – 13 mapel

- Kelas XI,XII – bahasa – 13 mapel

b. Silabus mulok

c. Silabus keagamaan

a. Pengertian

Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,

informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan

pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai

kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argum

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

33  

meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian

sil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian

yang

engajaran

kelom secara bersama-sama dalam

an

u

di bagi dalam beberapa kelompok-

kelom an adanya distribusi

enyatakan ini

ban dalam belajar dapat belajar

memiliki dorongan yang kuat untuk

pat dipecahkan sendiri tanpa

asalah oleh banyak orang

prehensif.

Dalam proses pembelajaran banyak sekali masalah-masalah yang

manusia. Masalah itu dapat berupa masalah pribadi,

yarakat dan pembelajaran. Banyaknya masalah tersebut

sehin

ditulis sebagai ha

tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti:

penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan

lain-lain.

Menurut Nana Sudjana ( 1989-86 ) , pendekatan p

pok lebih menekankan aktivitas siswa

satu kelompok sehingga terjadi hubungan sosial dalam pemecah

masalah belajar atau pemecahan masalah-masalah sosial untuk suat

materi pelajaran tertentu.

Melalui pendekatan ini siswa

pok tertentu berdasarkan pertimbang

kemampuan dalam setiap kelompok Nana Sujana m

pertimbangan berdasarkan atas:

1. Siswa sebagai individu memiliki kemampuan yang berbeda satu

sama lainnya, sehingga siswa lam

dari siswa yang cepet dalam belajar

2. Siswa sebagai makluk sosial

menanpilkan keangkuhannya dan berintasi dengan orang lain.

3. Tidak semua masalah belajar da

bantuan orang lain. Pemecahan m

cenderung lebih baik hasilnya.

4. Proses dan hasil belajar diperoleh lebih kom

dihadapi oleh

keluarga mas

gga tak mungkin masalah tersebut diselesaikan sendiri atau

dipecahkan dengan pendapat sendiri. Untuk memecahkan masalah yang

demikian diperlukan musyawarah dan diskusikan untuk mendapatkan

hasil.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

34  

Jhon Startuart Mill ( 1986 ) menyatakan bahwa diskusi adalah

merupakan wadah atau kelompok pikir untuk memecahkan masalah atau

argumentasi secara kelompok. Diskusi kelompok dilakukan oleh siswa

sebagai latihan beradu argumentasi dalam aktivitas untuk

mnegungkapkan pendapat secara logis dan kreatif, sehingga dapat

memp

i

i

p ari tujuan yang sangat sederhana dan spesifik

sampai

b. Alasan Penggunaan

ngkungan keluarga maupun lingkungan

bangkan

embahas dan memecahkan masalah

d. M

mupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasa social

erlihatkan pendapat sesuai dengan kemampuna siswa.

Metode diskusi kelompok menekankan kepada penggalian

nformasi terhadap kemampuan yang ada pada diri siswaatau memproses

nformasi. Metode ini mencakup tujuan-tujuan yang luas dalam proses

embelajaran yaitu mulai d

tujuan yang umum dan komplek.

Di dalam kehidupan, baik li

masyarakat, diskusi banyak digunakan sebagai salah satu untuk

memecahkan masalah dan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia

itu sendiri. Oleh karena itu metode ini dipandang penting dikem

oleh guru di sekolah.

c. Tujuan

Tujuan penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif dalam

kegiatan, pembelajaran dengan cara m

tertentu.

anfaat Penggunaan Metode Diskusi Untuk:

1. Menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang

demokratis

2. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berpikir kritis,

analitis dan logis

3. Me

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

35  

4. Mem

e. P

m bahas pada

diskusi

b. Guru menyampaikan/menyajikan materi pelajaran mengenai

gkungan tidak sehat.

c.

e. Setelah selesai diskusi, ketua menyampaikan hasil pembahasan

pok

f.

g.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai bidang ini telah dilakukan oleh peneliti terdahulu

sehi ang membehas tentang

untuk m n ini. Penelitian yang dilakukan

Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam

bina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa

yang baik dan benar.

embelajaran IPA Dengan Metode Diskusi Kelompok.

Dalam proses pembelajaran, siswa harus bisa dan di tuntut untuk

engemukakan argumentasinya menegenai topik yang di

ini, yang mengangkat masalah lingkungan sehat dan tidak sehat.

Oleh karena itu di susun langkah – langkah penerapan metode diskusi

kelompok dalam pembelajaran IPA sebagai berikut :

a. Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok

yang terdiri dari 4 kelompok.

lingkungan sehat dan lin

Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu

kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari

kelompok lainnya.

d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara

koperatif berisi jawaban

kelom

Guru memberikan penyajikan singkat sekaligus memberi kesimpulan

Pengajaran di akhiri dengan evaluasi, kesimpulan dan tugas rumah

ngga dalam hal ini peneliti bukanlah satu-satunya y

masalah tersebut. Hasil-hasil peneliti terdahulu di kemukakan dengan maksud

endukung hipotesis dalam penelitia

Nurhidayati (2006) dalam penelitiannnya yang berjudul “Hubungan Antara Minat

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

36  

(Studi Kasus Di Madrasah Tsanawiyah Nurussalam Pondok Pinang Jakarta

). Selatan

Sebagaimana ditunjukkan oleh nilai raport, prestasi belajar siswa dalam

bida pengaruh yang

signifikan de

tinggi

dalam

Be

melaku interpretasi dengan

m

mina

t

ini b iabel X dan variabel Y

t

diba

pada n 1%. Karena perolehan rxy 0,252 sedangkan r

t

sini lemah atau rendah dalam hubungan minat

d

daripada r table baik pada taraf signifikan 5% maupun signifikan 1%, maka

h

d

bidang studi SKI tidak mempengaruhi minat belajar siswa .

C. Ke

pada kondisi akhir siklus II.

ng studi SKI yaitu berkisar antara 50-90 tidak menunjukkan

ngan minat belajar siswa. Itu berarti prestasi belajar siswa yang

berkisar 50-90 pada bidang studi SKI tidak menentukan siswa untuk rajin

minat belajar SKI.

rdasarkan hasil perhitungan penelitian yang penulis lakukan yaitu

kan interpretasi sederhana dan melakukan

embandingkan nilai rxy dengan r tabel ternyata tidak terdapat korelasi antara

t dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI yaitu korelasi yang

idak signifikan. Pada interpretasi sederhana hasil perhitungan dari sebesar 0,252

erada pada kisaran 0,20-0,40, sifat hubungan antara var

erdapat korelasi lemah atau rendah, sedangkan hasil perhitungan rxy

ndingkan dengan r tabel ternyata rxy adalah lebih kecil daripada r tabel, baik

taraf signifikan 5% maupu

abel pada taraf signifikan 5%= 0,304 dan pada taraf signifikan 1%=0,393. Dari

dapat diketahui terdapat korelasi

engan prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI. Karena rxy lebih kecil

ipotesis alternatif ditolak, sedang hipotesis nihil diterima atau disetujui. Sehingga

apat ditarik kesimpulan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dalam

rangka Berfikir

Dengan penelitian tindakan kelas ini di laksanakan dengan melakukan

sejumlah tindakan yang tercantum dalam siklus I dan siklus II untuk menambah

kondisi awal yang berupa hasil belajar IPA yang rendah menjadi lebih meningkat.

Dengan menggunakan metode diskusi kelompok diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar IPA. Kondisi awal akhir siklus I dan berlanjut sampai

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

37  

1. Kondisi Awal

Pada kondisi awal diketahui peneliti belum menggunakan metode

siswa yang masih rendah tersebut, peneliti mencoba

n waktu satu minggu.

Jadi dua siklus selesai dalam waktu dua minggu. Dalam satu minggu

kali pertemuan, pertemuan kedua dugunakan untuk

diskusi kelompok dan media gambar dalam proses mengajar. Pemahaman

siswa tentang minat belajar IPA dengan menggunakan media gambar

hasinya belajar IPA sebagian besar masih di bawah KKM.

2. Tindakan

Melihat hasil

melakukan tindakan untuk meningkatkannya. Upaya meningkatkan hasil

belajar IPA tentang lingkungan sehat di lakukan dengan menggunakan

metode diskusi kelompok dan media gambar. Dengan penggunaan metode

tersebut dilakukan dalam dua siklus.

Penggunaan metode diskusi kelompok pada siklus I dengan siklus II.

Pada siklus I kegiatan belajar mengajar peneliti memberikan gambar.

Gambar yang sehat dan tidak sehat. Siswa melakukan diskusi kelompok,

siswa mengerjakan lembar kerja diakhiri siklus I diadakan evaluasi secara

individu.

Pada siklus ke II kegiatan belajar mengajar menggunakan metode

diskusi dan media gambar secara kelompok berpasangan terdiri dari 2 anak

perkelompok. Masing-masing kelompok mengamati gambar. Gambar yang

tersedia dan mengklasifikasikan tentang lingkungan sehat dan tidak sehat.

Diakhiri kegiatan tes tertulis. Tiap tiap siswa mmengerjakan soal secara

individu.

Masing-masing siklus dilaksanakan dalam kuru

terdapat dua

melanjutkan tindakan kelas dan 35 menit akhir di manfaatkan untuk

mengadakan test akhir siklus. Pada siklus II juga dilakukan hal yang sama.

Hanya perbedaanya pada siklus I lembar kerja di kerjakan secara

kelompok, sedangkan pada siklus II lembar kerja dikerjakan kelompok

berpasangan dengan anggota 2 orang.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/648/3/T1_262010603_BAB II.pdfmemperhatik cara terus menerus, minat ini erat kaitannya karena sikap

38  

3. Kondisi Akhir

Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas penggunaan metode

diskusi kelompok dan media gambar bervariasi dari siklus I dan siklus II

akan terjadi peningkatan hasil belajar IPA tentang minat belajar IPA.

Peningkatan secara kuantitas penggunaan metode diskusi kelompok.

bingan dan pembinaan terhadap siswa di tingkatkan lagi dari

disk

Gambar 1 Kerangka berfikir

D. Hipotesis T

ini dap

“Media

IPA sis

sebagai bim

usi kelompok menjadi berpasangan.

Pada siklus I percobaan dilaksanakan dengan kelompok dan lembar

kerja juga dikerjakan kelompok. pada siklus II dilaksanakan dengan cara

berpasang pasangan mengklasifikasikan gambar lingkungan sehat dan

tidak sehat.

Mulai kondisi awal tindakan yang dilakukan, peneliti dalam siklus I

dan siklus II dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.

indakan

Berdasarkan kerangka teoritik, maka hipotesis tindakan dalam penelitian at dirumuskan :

gambar dan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan minat belajar

wa kelas III SD Negeri Tambaharjo 02”

Minat siswa 

ata rendah d

Diskusi 

kelompok 

Media 

gambar 

Minat siswa 

data 

meningkat 

Tindakan Kondisi awal