bab ii kajian pustaka -...
TRANSCRIPT
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A
1. Minat B
a. Peng
Unt
seluruh fa
diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah
balik dari hasil sebuah pengajaran. Tingkah laku
siswa ketika m es belajar mengajar dapat mengindikasikan akan
ketertarikan sis
tidak tertarik de
Ketertarik da minat.
Lebih lanjut terdapat beberapa pengertian minat diantaranya adalah: Menurut
M. Alis
memperhatik cara terus menerus, minat ini erat
kaitannya
karena sikap ada sesuatu
berarti ia
minat adalah
besar terhada
kecenderunga
dengan sesua
sesuatu itu. M (1990) minat adalah perhatian yang
mengandung unsur-unsur perasaan.
Menurut Crow dan Crow (1999) bahwa minat atau interest bisa
berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman
yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari kelima pengertian
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat akan timbul apabila
. Kajian Teoritis
elajar Siswa
ertian Minat Belajar
uk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar,
ktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat
laku siswa sebagai timbal
engikuti pros
wa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa
ngan pelajaran tersebut.
an siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tan
uf Sabri (1995). Minat adalah kecenderungan untuk selalu
an dan mengingat sesuatu se
dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi
senang kepada sesuatu, orang yang berminat kep
sikapnya senang kepada sesuatu. Menurut Muhibbin Syah (2001)
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
p sesuatu. Menurut Ahmad D Marimba (1980) minat adalah
n jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan
tu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan
enurut Mahfudh Shalahuddin
15
mendapatkan rangsangan dari luar. Dan kecenderungan untuk merasa tertarik
pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang
apabila ia terlibat aktif didalam perasaan senang ini timbul dari
lingkungan atau berasal dari objek yang inat, sangat
menentukan sikap yang tif dalam suatu pekerjaan,
atau dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan. Minat
ngan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
apat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
sis t besar terhadap bidang studi tertentu akan
memu
erminat mengikuti pelajaran, maka ia
akan
b.
ulah yang kemudian menghasilkan suatu
keput
nya. Dan
menarik. Dengan begitu m
menyebabkan seseorang ak
berarti kecenderu
terhadap sesuatu. Minat d
wa. Siswa yang menaruh mina
satkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lain, sehingga
memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan.
Dengan penjelasan ini, apabila seorang guru ingin berhasil dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar harus dapat memberikan rangsangan
kepada murid agar ia berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar
tersebut. Apabila murid sudah merasa b
dapat mengerti dengan mudah dan sebaliknya apabila murid merasakan
tidak berminat dalam melakukan proses pembelajaran ia akan merasa tersiksa
mengikuti pelajaran tersebut.
Aspek-aspek Minat Belajar
Seperti yang telah di kemukakan bahwa minat dapat diartikan sebagai
suatu ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian mendorong individu
untuk mempelajari dan menekuni segala hal yang berkaitan dengan minatnya
tersebut. Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar
dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian
menghasilkan suatu penilaian - penilaian tertentu terhadap objek yang
menimbulkan minat seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang
diperoleh melalui proses belajar it
usan mengenal adanya ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang
terhadap objek yang dihadapinya.
16
Hurlock (1978) mengatakan .minat merupakan hasil dari pengalaman
atau proses belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua
aspek yaitu:
1. Aspek Kognitif
Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang
membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan.
2. Aspek Afektif
Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif
dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang
menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam
memotivasikan tindakan seseorang. Berdasarkan uraian tersebut, maka
minat terhadap mata pelajaran IPA yang dimiliki seseorang bukan
bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan
c.
hasa Indonesia indikator adalah alat pemantau
(sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk / keterangan (depdikbud 1991).
a maka indikator adalah sebagai alat pemantau
yang
penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata
lain, jika proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek
minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan
dapat menimbulkan minat.
Indikator Minat Belajar
Dalam kamus besar Ba
Kaitannya dengan minat sisw
dapat memberikan petunjuk ke arah minat. Ada beberapa indikator siswa
yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses
belajar dikelas maupun dirumah.
17
a. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
pelajaran IPA misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang
Seseorang yang memiliki minat pada objek
dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek
ter
c
emperoleh prestasi yang berhasil sekalipun
ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata. Sebagaimana
Brown yang dikutip oleh Ali Imran (1996 ) sebagai
an selalu terkontrol oleh lingkungannya”
berhubungan dengan IPA. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa
untuk mempelajari bidang tersebut.
b. Perhatian dalam Belajar
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap
pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan
yang lain dari pada itu.
tertentu maka
sebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran
IPA, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.
. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik
Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena
faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap
bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas,
bahan pelajaran yang menarik. Walaupun demikian lama-kelamaan jika
siswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata
pelajaran niscaya ia bisa m
dikemukakan oleh
berikut:
“Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada gur, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh oarng lain, tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, d
18
d. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran
Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan juga
bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan
(dalam hal ini pelajaran IPA) juga merupakan salah
satu
wa tidak membaca pelajaran IPA
maka siswa tidak dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam
d. Fak
Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat terutama
m sendirinya akan tetapi
banyak
fakt
1)
sikannya, dan sebagainya.
fungsi pelajaran
indikator minat. Karena setiap pelajaran mempunyai manfaat dan
fungsinya. Seperti contoh misalnya pelajaran IPA banyak memberikan
manfaat kepada siswa bila IPA tidak hanya dipelajari di sekolah tetapi
juga dipelajari sebaliknya bila sis
pelajaran IPA tersebut.
Berdasarkan paparan tersebut, indikator minat belajar siswa dapat
di ukur melalui perasaan senang terhadap mata pelajaran, perhatian
dalam belajar mata pelajaran, ketertarikan terhadap guru yang
mengajar, kebermanfaatan dan fungsi mata pelajaran IPA dalam
kehidupan.
tor - Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
inat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan
faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Ada beberapa
or yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa antara lain:
Motivasi
Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang
bersifat internal ataupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon (1993)
minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang
dapat berkembang jika ada motivasi seorang siswa yang ingin
memperdalam Ilmu Pengetahuan Alam, tentu akan terarah minatnya,
mendisku
19
2)
yang semula tidak menyenangi suatu pelajaran tertentu, lama kelamaan
mengenai pelajaran tersebut, minat
pun
3)
kan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran
yang
r terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan
daya tarik baginya.
dilakukan
entingan murid-muridnya Guru yang pandai, baik, ramah ,
guru harus peka terhadap situasi
Belajar
Minat dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar siswa
lantaran bertambahnya pengetahuan
tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapatnya. Gunarsa (1989) bahwa
minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat
mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar
semakin luas pula bidang minat.
Bahan Pelajaran dan Sikap Guru
Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor
bahan pelajaran yang a
menarik minat siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang
bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik
minat siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa, sebagaimana telah
disinyalir oleh Slameto (1991) bahwa minat mempunyai pengaruh yang
sangat besa
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada
Guru juga salah satu obyek yang dapat merangsang dan
membangkitkan minat belajar siswa. Menurut Kurt Singer (1987)
bahwa guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya,
berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat
demi kep
disiplin, serta disenangi murid sangat besar pengaruhnya dalam
membangkitkan minat murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap
buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang
timbulnya minat dan perhatian murid. Bentuk-bentuk kepribadian
gurulah yang dapat mempengaruhi timbulnya minat siswa. Oleh karena
itu dalam proses belajar mengajar
20
kelas. Ia harus mengetahui dan memperhatikan akan metode-metode
engajar yang cocok dan sesuai dengan tingkatan kecerdasan para
swanya, artinya guru harus memahami kebutuhan dan perkembangan
anya.
4) K
dukungan perhatian dan bimbingan
ari keluarga khususnya orang tua.
5) T
6) L
m
si
jiwa sisw
eluarga
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya
keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa
terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat
berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses
perkembangan minat diperlukan
d
eman Pergaulan
Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minatnya
oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja,
pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka
memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersama-sama untuk
mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami.
ingkungan
Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minatnya. Hal ini
ditegaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh Crow& Crow (1988)
bahwa minat dapat diperoleh dari kemudian sebagai dari pengalaman
mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal. Lingkungan sangat
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan
adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah
tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain
sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya.
21
Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri
serta jasmani dan rohaninya (M Dalyono. 1997)
ita-cita
Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para
siswa. Cita-cita
7) C
juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-
ita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang
alam prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita - cita ini
sa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun
8) B
i minat dalam hal menyanyi. Jika
dipaksakan untuk menyukai sesuatu yang lain, kemungkinan ia akan
u merupakan suatu beban bagi dirinya. Oleh karena
9) H
ebabkan
mbulnya minat. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi
atematika maka secara tidak langsung dalam dirinya timbul
c
d
senantia
mendapat rintangan, seseorang tetap berusaha untuk mencapainya.
akat
Melalui bakat seseorang akan memiliki minat. Ini dapat dibuktikan
dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi,
secara tidak langsung ia akan memilik
ia
membencinya ata
itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah maupun aktivitas lainnya
sebaiknya disesuaikan dengan bakat dimiliki.
obi
Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang meny
ti
terhadap m
minat untuk menekuni ilmu matematika, begitupun dengan hobi yang
lainnya. Dengan demikian, faktor hobi tidak bisa dipisahkan dari faktor
minat.
22
10)
n
i-hari. Minat khalayak
apat terarah pada apa yang dilihat, didengar, atau diperoleh dari media
11)
ntuk
enambah wawasannya. Tetapi apabila fasilitas yang ada justru
ikis minat pendidikannya, seperti merebaknya tempat tempat
e. Car
1. M
ra
2. H g dipelajari. Jika materi
pelajaran yang disampaikan kurang menarik sehingga siswa kurang
ian dalam pelajaran, maka minat belajarnya akan menjadi rendah.
3. O
m
4. K
s
y
5. Fasilitas dalam belajar yang dilengkapi akan membantu siswa
bersemangat dan senang dalam belajar.
Media Massa
Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pu
media elektronik, dapat menarik dan merangsang khalayak untuk
memperhatikan dan menirunya. Pengaruh tersebut menyangkut istilah,
gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku sehar
d
massa.
Fasilitas
Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di
rumah, di sekolah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang
positif dan negatif. Sebagai contoh, bila fasilitas yang mendukung
upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul minat anak u
m
meng
hiburan yang ada di kota-kota besar, tentu hal ini berdampak negatif
bagi pertumbuhan minat tersebut.
a-Cara Meningkatkan Minat Belajar Adalah:
enjaga kesehatan, karena jika badan kurang sehat akan menimbulkan
sa malas untuk belajar.
arus mempunyai perhatian terhadap hal yan
perhat
rang tua yang terlalu memberikan perhatian dalam belajar dan terlalu
enuntut nilai yang bagus, karena bisa menyebabkan anak malas belajar.
esiapan dalam proses belajar mengajar juga perlu diperhatikan, agar
iswa mampu memahami dan menerima pelajaran, sehingga hasil belajar
ang diperoleh nantinya akan lebih baik.
23
6. Konstruksi, desain, tata ruang dalam suatu rumah perlu diperhatikan
dengan seksama. Rancangan rumah secara tak langsung mempengaruhi
ya. Sangat baik bila disediakan pula ruang belajar khusus,
y
d
7. S
m
m
s
8. Orang tua memberikan penghargaan kepada anak atas berbagai prestasi
an. Dan orang tua tidak boleh memberi hukuman. Karena,
h
e
9. G
d
p
10. M
li
11. Bakat dan intelegensi harus dicari karena mempunyai pengaruh besar
terhadap minat belajar dan keberhasilan belajar.
ada siswa yang malu
nya.
1
14.
jiwa penghunin
ang ditata sedemikian rupa hingga anak bisa betah bertahan belajar
alam rumahnya sendiri.
ebaiknya siswa belajar atas kemauan diri sendiri, karena orang tua yang
emaksakan kehendak anak itu akan membuat anak sulit untuk
engemukakan pendapatnya dan sulit untuk mengetahui potensi dirinya
endiri.
yg dilakuk
ukuman yg melewati batas akan membuat harga diri anak turun dan ia
nggan untuk belajar.
uru hendaknya menggunakan metode mengajar yang tepat dan
isesuaikan dengan kemampuan siswa dalam menyampaikan materi
elajaran.
inat tidak akan berkembang baik tanpa adanya dukungan dari
ngkungan yang sesuai untuk perkembangan minat, misal teman bergaul.
12. Percaya diri harus selalu ditingkatkan, terkadang
atau tidak berani bertanya, padahal dia tidak bisa dan tidak mengerti apa
yang diterangkan oleh guru
3. Komukasi antar siswa, guru dan orang tua harus selalu terjalin agar dapat
teratasi jika ada ketertinggalan dalam hal belajar pada siswa.
Sebaiknya guru memberikan tugas yang tentang hal yang sudah
diterangkan. Karena sering kali dalam mengerjakan PR siswa tidak
mengerti, bingung dan akhirnya malas mengerjakan PR tersebut.
24
2. Me
a. P
hub
sehi
ang
Melalui berbagai bentuk komunikasi maka kelompok-kelompok masyarakat
m
tuju
baik di sekolah maupun di dalam pergaulan masyarakat yang lebih luas dan di
d
mas
sisw
ksud dan tujuannya, bentuk-bentuk organisasi
m
efis
penunjang, yakni sarana dan prasarana. Dengan perkataan lain, hubungan
nya dengan komunikasi
dan merupakan bentuk jamak dari kata
engirim ke
ide atau
gagasan itu sampai pada penerima.
dia Gambar
engertian Media
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat ciri utama yakni adanya
ungan diantara anggotanya. Hubungan itu berlangsung sedemikian rupa,
ngga terjadi proses saling mempengaruhi. Dengan kata lain antara
gota kelompok terdapat hubungan yang disebut komunikasi interaksi.
elakukan banyak kegiatan atau tingkah laku sosial sehingga tercapai tujuan-
an bersama.
Bentuk komunikasi itu berlaku di dalam semua bentuk hubungan sosial,
alam bentuk-bentuk masyarakat dengan struktur dan fungsinya masing-
ing. Di sekolah berlangsung hubungan komunikasi interaksi antara para
a dan guru.
Untuk mencapai ma
asyarakat itu, perlu peningkatan efisiensi dan efektivitasnya. Peningkatan
iensi dan efektivitas tersebut sebagian bergantung kepada faktor
komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang
maksimal. Apabila organisasi itu berjalan dan menggunakan alat bantu, alat
bantu itulah yang disebut dengan media. Bertitik tolak dari alat bantu (media)
itu dapat dipahami bahwa, media dalam hubungan
interaksi suatu organisasi sangat menentukan. Namun yang masih perlu
kejelasan adalah, apa yang dimaksud dengan media.
Media berasal dari bahasa Latin
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat
dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari p
penerima pesan.
Menurut Santoso S. Hamidjojo dalam Amir Achsin (1980) media adalah
semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga
25
Sedangkan Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of
Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika memberi
edia sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang
an/ informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media
adal
ia memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia
untu
u alat bantu yang digunakan oleh suatu organisasi untuk
men
, dan dapat diamati.
2.
ajaran, antara guru dengan siswa.
batasan yaitu: M
untuk menyalurkan pes
ah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar. Sementara Bringgs (1970) berpendapat bahwa
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar buku, film, kaset adalah contoh-contohnya.
Selanjutnya Mc. Luhan dalam Arif S. Sadiman (1984) berpendapat
bahwa media adalah sarana yang juga disebut channel, karena pada
hakekatnya med
k merasakan, mendengarkan, dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang,
dan waktu yang hampir tak terbatas lagi.
Dalam kaitannya dengan komunikasi interaksi dalam bentuk organisasi
Dr. Oemar Hamalik (1994) berpendapat bahwa media komunikasi adalah
suatu media ata
capai efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil yang maksimal.
Dalam dunia pendidikan kita mengenal peragaan atau keperagaan. Ada
yang lebih senang menggunakan istilah peragaan. Tetapi ada pula yang
senang yang menggunakan istilah komunikasi peragaan. Dewasa ini telah
mulai dipopulerkan istilah baru yakni “Media pendidikan”.
Beragamnya istilah tersebut, yang mempunyai tekanan sendiri-sendiri,
maka akan lebih baik di salah satu diantaranya yaitu “Media pendidikan”.
Media pendidikan sebagai alat bantu memiliki ciri-ciri:
1. Media pendidikan identik artinya dengan yang berasal dari kata raga,
suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar
Tekanan utama terdapat pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan
didengar.
3. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi)
dalam peng
26
4.
aka pada dasarnya media pendidikan
, metode dan
tekn
enyalurkan pesan dari pengirim
ke
b. M
-majalah, brosur-
bros
lam
aan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu
Media pendidikan sebagai alat bantu belajar mengajar, baik diluar
kelas.
5. Berdasarkan (3) dan (4), m
merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam
rangka pendidikan.
6. Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai teknik,
yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.
7. Karena itu, sebagai tindakan operasional, dalam tulisan ini kita
menggunakan pengertian “media pendidikan”
Berdasarkan dari ciri-ciri umum media pendidikan tersebut, Dr. Oemar
Hamlik (1994) memberi batasan media pendidikan adalah alat
ik digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi antar
guru dan siswa dalam prose pendidikan dan pengajaran disekolah”.
Dari pengertian media serta batasan-batasan yang dikemukakan oleh para
ahli di atas, terdapat beberapa persamaan diantaranya, bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk m
sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
edia Gambar
Berikut ini akan dipaparkan beberapa uraian berkaitan dengan
pemahaman terhadap media gambar yang merupakan salah satu fokus dalam
penelitian. Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat diperoleh dari
berbagai sumber, misalnya dari surat-surat kabar, majalah
ur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang
diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara
efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka da
kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita,
dramatisasi, bac
27
m
(Arif
c. Pemanfaatan Media Gambar Data Proses Belajar Mengajar
dipakai
dinikm leh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa
seb
Ga diproyeksikan,
dap
lingkun na umumnya menarik
perha
it
n
e ar dalam
data K
1
sebenarnya,
seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan
berikan pengaruh yang tak diharapkan
dalam gambar.
ereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks
S. Sadiman, 1984).
Di antara media pendidikan, gambar/ foto adalah media paling umum
. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan
ati di mana-mana. O
uah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.
mbar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat
at dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam
gan orang dewasa. Gambar yang berwar
tian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena
u gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai
ilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara
fisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media gamb
BM beberapa ahli membekas rambu yang perlu diperhatikan yaitu :
) Memilih Gambar Yang Baik dalam Pengajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:
• Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang
dalam hal ini akan mem
gambar yang palsu dikatakan asli.
• Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan
mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi
bingung dan tidak tertarik pada gambar.
• Bentuk item. Hendaknya sipengamat dapat memperoleh tanggapan
yang tetap tentang obyek-obyek
28
• Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan.
Siswa akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar
yang sedang bergerak.
• Fotografi. Siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai
fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti
enarik
2
ntuk
emperkaya fakta, dan
me
efe yang tidak lama.
pelajari gambar sendiri
apat mungkin penyajiannya
pel, digantung atau
terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu m
dan efektif bagi pengajaran.
• Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai
gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai
Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di
atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak
untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria
tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.
) Menggunakan Gambar dalam Kelas
Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak,
baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang u
penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, m
mperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak
ktif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu
Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan
dengan masalah yang luas.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran
yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mem
dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan
tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan
menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sed
efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih,
besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditem
29
diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin,
menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat,
perhatian, dan menambah pengetahuan siswa.
3) Menga
Te
memba
•
pa
na tafsirkan. Pada umumnya mereka memilikji
r antara seekor ayam
dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia
•
d anak memperoleh kesan apakah di dalam
4) Be
jar Siswa Membaca Gambar
rdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar siswa
ca gambar:
Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya
da mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui
ma warna, barulah ia
kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih
menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan
guru terhadap para siswa.
• Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besa
dengan gereja, dan sebagainya.
Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu
obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara
puncak gunung latar belakangnya.
• Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang
diparkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat
sebuah simbol-simbol gerakan.
• Temperatur. Bermaksu
gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang
menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang berada dalam
keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah
dan keadaan panas.
berapa Kelebihan dan Kelemahan dari Media Gambar Adalah :
• Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok
masalah dibanding dengan media verbal semata.
30
• Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak
selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar
atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba
ambar atau foto. Peristiwa-peristiwa
ng tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau
a saja, sehingga dapat mencegah atau
•
husus.
bebe
• nkan presepsi indra mata.
•
• kelompok besar.
hasi
Tam
dapat disajikan ke kelas lewat g
yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu
kadang-kada
foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
• Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel
atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata
telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
• Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia beberap
membetulkan kesalah pahaman.
Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa
memerlukan peralatan yang k
Selain kelebihan-kelebihan tersebut gambar atau foto mempunyai
rapa kelemahan yaitu :
Gambar atau foto hanya meneka
Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
Ukuran sangat terbatas untuk
Oleh karena itu, media ini dijadikan solusi terbaik untuk meningkatkan
l belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Tambaharjo 02 kecamatan
bakromo Kabupaten Pati.
31
a3. M
a.
embali
n IPA merupakann mata pelajaran
sehingga dituntut kemampuan
tuk mencapai kompetensi dasar dan indikator
a IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pen ta p atau prinsip-prinsip
saja
, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam mennerapkannya didalam kehidupannya sehari-hari. Proses
pem elajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan untuk inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu peseta didik untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang alam sekitar.
ta Pelajaran IPA
Pengertian IPA
Proses belajar IPA perlu suatu komponen untu mencapai pembelajaran
yang kontekstual. Program pembelajarann merupakan rencana kegiatan
kelas yang di rencanakan oleh guru, yang berisi skenario tahap demi tahap
tentang apa yang dilakukan bersama siswanya yang berhubungan dengan
materi yang akan dipelajari.
Dengan demikian program yang diencanakan oleh guru benar-benar
terencana dan dikerjakan oleh siswa secara bersama-sama. Belajar IPA
memerlukan pemusatan pikiran untuk mengingat dan mengenal k
semua aturan yang ada dan harus dipenuhi untuk menguasai materi yang
dipelajari.
Berdasarkan uraian diatas, pelajara
yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuan guru untuk
mengupayakan metode yang bersifat abstrak
guru untuk mengupayakan metode yang menarik sesuai tingkat kemampuan
siswa dan perkembangan un
pembelajaran.
Ilmu pengetahuan alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematik, sehingg
ge huan yang berupa fakta – fakta, konsep – konse
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan pendidikan IPA
diharapakan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari
diri senndiri dan alam sekitar
b
32
es pembelajaran sains berisi struktur kurikulum tingkat
seko
tematik untuk SD kelas rendah kelas I,II,III
b
ata pembelajaran kelas IV,V,VI
b.
apel
4. Metode Diskusi
entasi untuk
b. Teori Belajar IPA Dalam pros
lah. Yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait
dengan upaya pencapaian standart kopetensi kelulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Kurikulum KTSP di SD/MI meliputi :
a. Silabus pembelajaran
. Silabus pembelajaran tematik untuk SD kelas tinggi kelas IV,V,VI
c. Silabus muatan lokal dan mata pelajaran lain ( jika ada)
d. Silabus keagamaan (khusus MI)
Kurikulum KTSP di SMP/MTS meliputi : a. Silabus m
Silabus muatan lokal dan mata pelajaran lain ( jika ada)
c. Silabus mata pelajaran IPA dan IPS terpadu ( kelas VII,VIII,IX )
d. Silabus keagamaan (khusus MTS)
Kurikulum KTSP di SMA/MA meliputi :
a. Silabus mata pelajaran wajib
- Kelas X – 16 m
- Kelas XI,XII – IPA – 13 mapel
- Kelas XI,XII – IPS – 13 mapel
- Kelas XI,XII – bahasa – 13 mapel
b. Silabus mulok
c. Silabus keagamaan
a. Pengertian
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan
pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai
kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argum
33
meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian
sil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian
yang
engajaran
kelom secara bersama-sama dalam
an
u
di bagi dalam beberapa kelompok-
kelom an adanya distribusi
enyatakan ini
ban dalam belajar dapat belajar
memiliki dorongan yang kuat untuk
pat dipecahkan sendiri tanpa
asalah oleh banyak orang
prehensif.
Dalam proses pembelajaran banyak sekali masalah-masalah yang
manusia. Masalah itu dapat berupa masalah pribadi,
yarakat dan pembelajaran. Banyaknya masalah tersebut
sehin
ditulis sebagai ha
tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti:
penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan
lain-lain.
Menurut Nana Sudjana ( 1989-86 ) , pendekatan p
pok lebih menekankan aktivitas siswa
satu kelompok sehingga terjadi hubungan sosial dalam pemecah
masalah belajar atau pemecahan masalah-masalah sosial untuk suat
materi pelajaran tertentu.
Melalui pendekatan ini siswa
pok tertentu berdasarkan pertimbang
kemampuan dalam setiap kelompok Nana Sujana m
pertimbangan berdasarkan atas:
1. Siswa sebagai individu memiliki kemampuan yang berbeda satu
sama lainnya, sehingga siswa lam
dari siswa yang cepet dalam belajar
2. Siswa sebagai makluk sosial
menanpilkan keangkuhannya dan berintasi dengan orang lain.
3. Tidak semua masalah belajar da
bantuan orang lain. Pemecahan m
cenderung lebih baik hasilnya.
4. Proses dan hasil belajar diperoleh lebih kom
dihadapi oleh
keluarga mas
gga tak mungkin masalah tersebut diselesaikan sendiri atau
dipecahkan dengan pendapat sendiri. Untuk memecahkan masalah yang
demikian diperlukan musyawarah dan diskusikan untuk mendapatkan
hasil.
34
Jhon Startuart Mill ( 1986 ) menyatakan bahwa diskusi adalah
merupakan wadah atau kelompok pikir untuk memecahkan masalah atau
argumentasi secara kelompok. Diskusi kelompok dilakukan oleh siswa
sebagai latihan beradu argumentasi dalam aktivitas untuk
mnegungkapkan pendapat secara logis dan kreatif, sehingga dapat
memp
i
i
p ari tujuan yang sangat sederhana dan spesifik
sampai
b. Alasan Penggunaan
ngkungan keluarga maupun lingkungan
bangkan
embahas dan memecahkan masalah
d. M
mupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasa social
erlihatkan pendapat sesuai dengan kemampuna siswa.
Metode diskusi kelompok menekankan kepada penggalian
nformasi terhadap kemampuan yang ada pada diri siswaatau memproses
nformasi. Metode ini mencakup tujuan-tujuan yang luas dalam proses
embelajaran yaitu mulai d
tujuan yang umum dan komplek.
Di dalam kehidupan, baik li
masyarakat, diskusi banyak digunakan sebagai salah satu untuk
memecahkan masalah dan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia
itu sendiri. Oleh karena itu metode ini dipandang penting dikem
oleh guru di sekolah.
c. Tujuan
Tujuan penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif dalam
kegiatan, pembelajaran dengan cara m
tertentu.
anfaat Penggunaan Metode Diskusi Untuk:
1. Menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang
demokratis
2. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berpikir kritis,
analitis dan logis
3. Me
35
4. Mem
e. P
m bahas pada
diskusi
b. Guru menyampaikan/menyajikan materi pelajaran mengenai
gkungan tidak sehat.
c.
e. Setelah selesai diskusi, ketua menyampaikan hasil pembahasan
pok
f.
g.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai bidang ini telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
sehi ang membehas tentang
untuk m n ini. Penelitian yang dilakukan
Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam
bina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa
yang baik dan benar.
embelajaran IPA Dengan Metode Diskusi Kelompok.
Dalam proses pembelajaran, siswa harus bisa dan di tuntut untuk
engemukakan argumentasinya menegenai topik yang di
ini, yang mengangkat masalah lingkungan sehat dan tidak sehat.
Oleh karena itu di susun langkah – langkah penerapan metode diskusi
kelompok dalam pembelajaran IPA sebagai berikut :
a. Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok
yang terdiri dari 4 kelompok.
lingkungan sehat dan lin
Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari
kelompok lainnya.
d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
koperatif berisi jawaban
kelom
Guru memberikan penyajikan singkat sekaligus memberi kesimpulan
Pengajaran di akhiri dengan evaluasi, kesimpulan dan tugas rumah
ngga dalam hal ini peneliti bukanlah satu-satunya y
masalah tersebut. Hasil-hasil peneliti terdahulu di kemukakan dengan maksud
endukung hipotesis dalam penelitia
Nurhidayati (2006) dalam penelitiannnya yang berjudul “Hubungan Antara Minat
36
(Studi Kasus Di Madrasah Tsanawiyah Nurussalam Pondok Pinang Jakarta
). Selatan
Sebagaimana ditunjukkan oleh nilai raport, prestasi belajar siswa dalam
bida pengaruh yang
signifikan de
tinggi
dalam
Be
melaku interpretasi dengan
m
mina
t
ini b iabel X dan variabel Y
t
diba
pada n 1%. Karena perolehan rxy 0,252 sedangkan r
t
sini lemah atau rendah dalam hubungan minat
d
daripada r table baik pada taraf signifikan 5% maupun signifikan 1%, maka
h
d
bidang studi SKI tidak mempengaruhi minat belajar siswa .
C. Ke
pada kondisi akhir siklus II.
ng studi SKI yaitu berkisar antara 50-90 tidak menunjukkan
ngan minat belajar siswa. Itu berarti prestasi belajar siswa yang
berkisar 50-90 pada bidang studi SKI tidak menentukan siswa untuk rajin
minat belajar SKI.
rdasarkan hasil perhitungan penelitian yang penulis lakukan yaitu
kan interpretasi sederhana dan melakukan
embandingkan nilai rxy dengan r tabel ternyata tidak terdapat korelasi antara
t dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI yaitu korelasi yang
idak signifikan. Pada interpretasi sederhana hasil perhitungan dari sebesar 0,252
erada pada kisaran 0,20-0,40, sifat hubungan antara var
erdapat korelasi lemah atau rendah, sedangkan hasil perhitungan rxy
ndingkan dengan r tabel ternyata rxy adalah lebih kecil daripada r tabel, baik
taraf signifikan 5% maupu
abel pada taraf signifikan 5%= 0,304 dan pada taraf signifikan 1%=0,393. Dari
dapat diketahui terdapat korelasi
engan prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI. Karena rxy lebih kecil
ipotesis alternatif ditolak, sedang hipotesis nihil diterima atau disetujui. Sehingga
apat ditarik kesimpulan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dalam
rangka Berfikir
Dengan penelitian tindakan kelas ini di laksanakan dengan melakukan
sejumlah tindakan yang tercantum dalam siklus I dan siklus II untuk menambah
kondisi awal yang berupa hasil belajar IPA yang rendah menjadi lebih meningkat.
Dengan menggunakan metode diskusi kelompok diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar IPA. Kondisi awal akhir siklus I dan berlanjut sampai
37
1. Kondisi Awal
Pada kondisi awal diketahui peneliti belum menggunakan metode
siswa yang masih rendah tersebut, peneliti mencoba
n waktu satu minggu.
Jadi dua siklus selesai dalam waktu dua minggu. Dalam satu minggu
kali pertemuan, pertemuan kedua dugunakan untuk
diskusi kelompok dan media gambar dalam proses mengajar. Pemahaman
siswa tentang minat belajar IPA dengan menggunakan media gambar
hasinya belajar IPA sebagian besar masih di bawah KKM.
2. Tindakan
Melihat hasil
melakukan tindakan untuk meningkatkannya. Upaya meningkatkan hasil
belajar IPA tentang lingkungan sehat di lakukan dengan menggunakan
metode diskusi kelompok dan media gambar. Dengan penggunaan metode
tersebut dilakukan dalam dua siklus.
Penggunaan metode diskusi kelompok pada siklus I dengan siklus II.
Pada siklus I kegiatan belajar mengajar peneliti memberikan gambar.
Gambar yang sehat dan tidak sehat. Siswa melakukan diskusi kelompok,
siswa mengerjakan lembar kerja diakhiri siklus I diadakan evaluasi secara
individu.
Pada siklus ke II kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
diskusi dan media gambar secara kelompok berpasangan terdiri dari 2 anak
perkelompok. Masing-masing kelompok mengamati gambar. Gambar yang
tersedia dan mengklasifikasikan tentang lingkungan sehat dan tidak sehat.
Diakhiri kegiatan tes tertulis. Tiap tiap siswa mmengerjakan soal secara
individu.
Masing-masing siklus dilaksanakan dalam kuru
terdapat dua
melanjutkan tindakan kelas dan 35 menit akhir di manfaatkan untuk
mengadakan test akhir siklus. Pada siklus II juga dilakukan hal yang sama.
Hanya perbedaanya pada siklus I lembar kerja di kerjakan secara
kelompok, sedangkan pada siklus II lembar kerja dikerjakan kelompok
berpasangan dengan anggota 2 orang.
38
3. Kondisi Akhir
Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas penggunaan metode
diskusi kelompok dan media gambar bervariasi dari siklus I dan siklus II
akan terjadi peningkatan hasil belajar IPA tentang minat belajar IPA.
Peningkatan secara kuantitas penggunaan metode diskusi kelompok.
bingan dan pembinaan terhadap siswa di tingkatkan lagi dari
disk
Gambar 1 Kerangka berfikir
D. Hipotesis T
ini dap
“Media
IPA sis
sebagai bim
usi kelompok menjadi berpasangan.
Pada siklus I percobaan dilaksanakan dengan kelompok dan lembar
kerja juga dikerjakan kelompok. pada siklus II dilaksanakan dengan cara
berpasang pasangan mengklasifikasikan gambar lingkungan sehat dan
tidak sehat.
Mulai kondisi awal tindakan yang dilakukan, peneliti dalam siklus I
dan siklus II dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
indakan
Berdasarkan kerangka teoritik, maka hipotesis tindakan dalam penelitian at dirumuskan :
gambar dan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan minat belajar
wa kelas III SD Negeri Tambaharjo 02”
Minat siswa
ata rendah d
Diskusi
kelompok
Media
gambar
Minat siswa
data
meningkat
Tindakan Kondisi awal