bab ii kajian pustaka a. tinjauan penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/bab...

25
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Achmad dan Hening (2017) tentang Pengaruh EVA, MVA, ROE dan TATO terhadap Harga Saham. Objek pada perusahaan Food And Beverage tahun 2012-2015 di BEI. Peneliti ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda dan uji asumsi klasik serta menggunakan uji kelayakan model, uji T, dan uji F. Hasil dari penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa secara simultan variabel EVA, MVA, dan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Variabel EVA, MVA, ROE secara parsial berpengaruh positif dan signifikan sedangkan variabel TATO berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI. Variabel yang paling berpengaruh adalah ROE Penelitian yang dilakukan oleh Faitullah (2016) tentang Analisis Pengaruh EPS, ROA, ROE, EVA, dan MVA terhadap Harga Saham. Objek pada perusahaan farmasi tahun 2010-2014 di BEI. Alat analisis yang digunakan regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang terdiri dari uji koefisien determinasi, uji T, dan uji F. Hasil dari penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa secara simultan kelima variabel berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap harga saham. Pengujian secara parsial (uji T) dari kelima variabel hanya EPS yang

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Achmad dan Hening (2017) tentang

Pengaruh EVA, MVA, ROE dan TATO terhadap Harga Saham. Objek pada

perusahaan Food And Beverage tahun 2012-2015 di BEI. Peneliti ini

menggunakan alat analisis regresi linier berganda dan uji asumsi klasik serta

menggunakan uji kelayakan model, uji T, dan uji F. Hasil dari penelitian yang

dilakukan menyatakan bahwa secara simultan variabel EVA, MVA, dan ROE

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Variabel EVA,

MVA, ROE secara parsial berpengaruh positif dan signifikan sedangkan

variabel TATO berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham

perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI. Variabel yang paling

berpengaruh adalah ROE

Penelitian yang dilakukan oleh Faitullah (2016) tentang Analisis

Pengaruh EPS, ROA, ROE, EVA, dan MVA terhadap Harga Saham. Objek

pada perusahaan farmasi tahun 2010-2014 di BEI. Alat analisis yang

digunakan regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang

terdiri dari uji koefisien determinasi, uji T, dan uji F. Hasil dari penelitian

yang dilakukan menyatakan bahwa secara simultan kelima variabel

berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap harga

saham. Pengujian secara parsial (uji T) dari kelima variabel hanya EPS yang

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

10

berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI.

Penelitian yang dilakukan oleh Sonia, dkk (2014) tentang Analisis

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan

Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham pada perusahaan

Property dan Real Estate tahun 2009-2012 di BEI. Alat Analisis yang

digunakan adalah Uji Asumsi klasik, Uji Deskriptif, Analisis Regresi Linear

Berganda, Uji Hipotesis. Hasil dari Penelitian ini adalah dari ketiga variabel

secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham, namun yang lebih dominan berpengaruh terhadap harga saham adalah

ROI.

Penelitian yang dilakukan oleh Vita (2017) tentang Pengaruh ROA,

ROE dan EPS terhadap Harga Saham. penelitian ini mengambil objek pada

PT Garuda Indonesia Tbk yang datanya sekunder yaitu diperoleh dari BEI

tahun 2011-2015. Alat Analisis yang digunakan adalah Regresi linier

berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ROA dan EPS secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap

harga saham sedangkan ROE secara parsial berpengaruh negatif tidak

signifikan, namun secara simultan ROA, EPS, ROE berpengaruh positif

terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 pada

perusahaan PT. Garuda Indonesia Tbk.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah terletak

pada beberapa variabel yang digunakan. Peneliti sebelumnya menggunakan

variabel yang berbeda seperti ROI, TATO, EPS, ROE. Objek penelitian yang

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

11

digunakan perusahaan farmasi, property and real estate, PT Garuda Indonesia

Tbk serta dengan periode tahun yang diteliti yaitu 2009-2015. Penelitian ini

menggunakan perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di BEI dengan

periode tahun 2012-2017 dan variabel tambahan yaitu ROA untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh harga saham pada perusahaan. Persamaan dengan

peneliti sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan variabel EVA dan MVA

untuk mengetahui apakah ada pengaruh dengan harga saham.

B. Tinjauan Teori

1. Kinerja Keuangan

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan maka secara umum

perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan, mencakup

pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri

yang sama dan evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan

sepanjang waktu (Brigham dan Houston 2007:78). Laporan keuangan

perusahaan melaporkan baik posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu

maupun operasinya selama beberapa periode yang lalu.

Kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh

perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam

menghasilkan laba dan cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen

agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana untuk

melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik

perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

12

perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan

tujuan yang telah ditetapkan perusahaan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar

(Fahmi, 2011:2). Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang

kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alatalat analisis

keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan

keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam

periode tertentu.

2. Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan

seseorang dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham

adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut, porsi

kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan

di perusahaan tersebut ( Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5)

3. Harga Pasar Saham

Jogiyanto (2008:167) harga saham adalah harga yang terjadi

dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan

ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan

dipasar modal. Adanya permintaan dan penawaran di dapasar bursa

menyebabkan adanya perbedaan dan perubahaan terhadap harga saham.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

13

Keputusan investasi dalam saham investor perlu menganalisis variabel

yang mempengaruhi terbentuknya harga saham

Brigham dan Houston (2014:7) harga saham menentukan kekayaan

pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang saham

diterjemahkan menjadi memaksimalkan harga saham perusahaan. Harga

saham pada waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang

diharapkan diterima di masa depan oleh investor jika investor itu membeli

saham. Tujuan manajemen adalah mengambil sekumpulan keputusan yang

menghasilkan harga saham maksimal karena ini akan memaksimalkan

kekayaan pemegang saham

Husnan (2003:303) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan

dapat digunakan untuk mengukur harga saham pada suatu perusahaan.

Sebelum melakukan investasi saham pada suatu perusahaan sebagai

investor harus melakukan sebuah analisis untuk kedepannya. Adanya alat

analisis rasio keuangan membantu para calon investor untuk menilai

apakah layak atau tidak perusahaan tersebut dijadikan emiten untuk

penanaman modal karena hasil analisis yang dilakukan dapat mengetahui

seberapa baik perusahan dalam mengelola keuangan.

4. Jenis – Jenis Harga Pasar Saham

Widoatmodjo (2005:54) harga saham dibedakan sebagai berikut:

a. Harga Nominal

Harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan

oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

14

Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena

dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkans nilai nominal.

b. Harga Perdana

Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat

dibursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan

oleh penjamin emisi (underwrite) dan emiten. Diketahui berapa harga

saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk

menentukan harga perdana.

c. Harga Pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan

investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat

dibursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin

emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga

inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya,

karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi

harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari

diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.

d. Harga pembuka

Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau

pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat

dimulainya hari bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan

harga sesuai dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli. Keadaan

seperti itu menunjukkan bahwa harga pembukaan bisa menjadi harga

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

15

pasar, begitu juga sebaliknya harga pasar mungkin juga akan menjadi

harga pembukaan, namun tidak selalu terjadi.

e. Harga Penutupan

Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau

pembeli pada saat akhir hari bursa. Keadaan demikian, bisa saja terjadi

pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham,

karena ada kesepakatan antar penjual dan pembeli. Apabila hal ini

terjadi maka harga penutupan itu telah menjadi harga pasar, namun

harga ini tetap menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.

f. Harga Tertinggi

Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi

yang terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu

saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama.

g. Harga Terendah

Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah

yang terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi

transaksi atas suatu saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang

sama. Kata lain harga terendah merupakan lawan dari harga tertiggi.

h. Harga Rata-Rata

Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan

terendah.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

16

5. Faktor Internal yang Mempengaruhi Harga Saham

Arifin (2001 : 116-125) Faktor fundamental merupakan faktor

yang erat kaitannya dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen

organisasi sumber daya manusia, kondisi keuangan perusahaan yang

tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Model ini yangs merupakan

langkah paling penting adalah mengidentifikasi faktor–faktor fundamental

yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Faktor yang

dianalisis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi

perusahaan, yang meliputi kondisi manajemen, organisasi, SDM, dan

keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan.

Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan

dengan kondisi internal perusahaan. Salah satu komponen yang

berhubungan dengan kondisi internal perusahaan adalah kinerja

perusahaan yang terdiri dari Return On Equity (ROE), Operating Profit

Margin (OPM), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS),

Book Value (BV), Return On Assets (ROA).

a. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan salah alat utama investor

yang paling sering digunakan dalam menilai suatu saham. Rasio ini

sering disebut juga dengan return on net worth merupakan rasio

profitabilitas yang menunjukkan rasio antara laba setelah pajak atau

earning after tax (EAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

17

berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain

yang dikumpulkan oleh perusahaan.

Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan

dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau

keuntungan bersih. ROE digunakan untuk mengukur tingkat kembalian

perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholders’ equity) yang

dimiliki oleh perusahaan. ROE diformulasikan sebagai berikut:

ROE = EAT

Total Equity

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio (DER) mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan

oleh berapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan

untuk membayar hutang. DER yang tinggi menunjukkan hutang

semakin besar dibandingkan dengan ekuitasnya, sehingga beban bunga

dan ketergantungan modal perusahaan terhadap pihak luar juga semakin

besar.

Rasio debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengukur

tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total ekuitas yang

dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya

ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga

beban perusahaan semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak

pemegang saham (dalam bentuk dividen), hal ini menyebabkan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

18

berkurangnya minat investor terhadap saham perusahaan karena tingkat

pengembaliannya semakin kecil.

DER berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kinerja

perusahaan tentunya juga berpengaruh pada daya tarik saham yang

ditawarkan di Pasar Modal. Semakin baik kinerja perusahaan, maka

daya tarik saham perusahaan tersebut semakin tinggi, karena saham

tersebut memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan, jika

permintaan investor terhadap saham perusahaan cukup besar, maka

dapat berpengaruh terhadap peningkatan harga saham. Secara

matematis DER dapat diformulasikan sebagai berikut:

DER = Total Debts

Total Equity

Apabila Debt to Equity Ratio nya tinggi, maka dapat

menunjukkan bahwa risiko finansial atau risiko kegagalan perusahaan

untuk mengembalikan pinjaman akan semakin tinggi, begitu pula

sebaliknya. Jadi penggunaan hutang yang semakin besar akan

mengakibatkan semakin tingginya risiko untuk tidak terbayar.

c. Operating Profit Margin (OPM)

Operating Profit Margin (OPM) mengukur tingkat keuntungan

perusahaan dari kegiatan operasi utamanya dengan membandingkan

laba operasi (penjualan dikurangi biaya operasi) dan penjualan (laba

operasi/penjualan). Semakin tinggi margin laba operasi perusahaan,

semakin bagus perusahaan tersebut. Operating Profit Margin (OPM)

mengukur persentase setiap penjualan setelah semua cost and expenses

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

19

diluar biaya bunga dan pajak. Secara matematis OPM dapat

diformulasikan sebagai berikut:

OPM = Operating Profit

Sales

OPM adalah salah satu alat untuk mengukur profitabilitas suatu

perusahaan. Tanpa profit, perusahaan tidak akan menarik bagi investor,

oleh karena itu rasio ini sangat penting bagi investor untuk menilai

masa depan perusahaan. Dalam memilih investasi saham, investor akan

memilih perusahaan yang memiliki OPM yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki OPM rendah.

d. Earning Per Share (EPS)

Setiap investor yang membeli saham perusahaan selalu

mengharapkan return/keuntungan. Salah satu cara mengukur return

yang akan diperoleh adalah dengan Earning Per Share (EPS). EPS

menunjukkan keuntungan yang diterima oleh pemegang saham biasa

per lembar saham. EPS (Earning Per Share) merupakan salah satu

informasi akuntansi yang memberikan analisis rasio keuntungan bersih

per lembar saham yang mampu dihasilkan oleh perusahaan.

Investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam

bentuk laba per lembar saham, sebab earning per share (EPS) ini

menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap

lembar saham biasa. Jumlah EPS yang akan didistribusikan kepada

investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal

pembayaran deviden. Semakin tinggi nilai EPS dapat diartikan bahwa

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

20

semakin besar pula laba yang disediakan untuk pemegang saham. EPS

dihitung dengan formula

EPS = Net Income After Tax

Total Share

EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu

memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang

saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan bahwa perusahaan

gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana yang diharapkan oleh

pemegang saham. Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan

ditunjukkan oleh besarnya earning per share dari perusahaan yang

bersangkutan.

e. Book Value (BV)

Book Value (BV) atau nilai buku saham adalah rasio yang

menggambarkan perbandingan total modal (equity) terhadap jumlah

saham. Nilai buku (Book Value) seringkali dijadikan tolok ukur untuk

menilai tinggi rendah atau mahal murahnya saham perusahaan karena

nilai buku per lembar saham dapat mencerminkan berapa besar jaminan

yang akan diperoleh oleh pemegang saham apabila perusahaan penerbit

saham (emiten) dilikuidasi. Book value dapat dihitung dengan formula

berikut :

BV = Total Equity

Total Share

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

21

f. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) adalah imbal hasil atas aset, artinya

penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana investasi atau

aset yang telah ditanamkan mampu memberikan keuntungan. Nilai

ROA menjelaskan bagaimana perusahaan telah mengelola aset agar

memperoleh keuntungan. ROA merupakan salah satu rasio pofitabilitas

yang dinilai dapat mempengaruhi investor untuk melakukan investasi,

tentunya juga berpengaruh tehadap naik turunnya harga saham. Return

on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas.

Hanafi (2004:83) ROA mengukur seberapa baik manajemen

menggunakan semua aktiva untuk menghasilkan keuntungan atau laba.

Rasio ini menghubungkan antara laba setelah pajak dengan total aktiva.

Semakin besar Return On Asset (ROA) perusahaan, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut, sehingga

berdampak pada harga saham yang terbentuk.

Brigham dan Houston (2014:90) Rasio laba bersih terhadap total

aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah bunga

dan pajak. Rasio ini paling sering disoroti, karena mampu menunjukkan

keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. ROA mampu

mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada

masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang.

Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan,

yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

22

diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan

untuk kelangsungan hidup perusahaan

Munawir (2007:89) Return on Assets (ROA) merupakan salah

satu rasio profitabilitas yang mengukur efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, asset, dan

modal saham tertentu. Semakin besar return on assets maka kinerja

perusahaan tersebut semakin baik, karena tingkat kembalian (return)

semakin besar. Perusahaan dengan return on assets yang besar akan

menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut, karena keuntungan yang akan mereka terima besar,

demikian juga sebaliknya jika return on assets rendah, maka minat

investasi turun, dan harga saham pun turun. Aktiva suatu perusahaan

didanai oleh pemegang saham dan kreditor.

Economic value Added (EVA) merupakan estimasi laba ekonomi

usaha yang sebenarnya untuk tahun tertentu, dan sangat jauh berbeda

dari laba bersih akuntansi dimana laba akuntansi tidak dikurangi dengan

biaya ekuitas sementara dalam perhitungan EVA biaya ini akan

dikeluarkan (Brigham & Houstan 2014:110). EVA adalah nilai yang

ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama satu

tahun tertentu. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah

biaya dari seluruh modal termasuk modal ekuitas dikurangkan.

Sartono (2008:104) EVA memberikan pengukuran yang lebih

baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

23

saham. Manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah

beroperasi pada cara-cara konsisten untuk memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham. Perlu dicatat EVA juga dapat

diterapkan pada tingkat divisi atau subsidiary perusahaan. EVA

merupakan salah satu kriteria yang lebih baik dalam kebijakan

manajerial dan kompensasi. Nilai perusahaan akan meningkat jika

perusahaan membiayai investasi dengan net present value yang positif

akan memberikan EVA kepada pemegang saham

Rudianto (2006:348) menjelaskan hasil penelitian kinerja suatu

perusahaan dengan menggunakan EVA dapat dikelompokkan kedalam

3 kategori yang berbeda yaitu:

1) Nilai EVA > 0 atau EVA bernilai positif

Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan telah berhasil

menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

2) Nilai EVA = 0

Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan berada dalam titik

impas. Perusahaan tidak mengalami kemunduran tapi sekaligus

tidak mengalami kemajuan secara ekonomi.

3) Nilai EVA < 0 atau EVA bernilai negatif

Pada posisi ini berarti tidak terjadi proses penambahan nilai

ekonomis bagi perusahaan, dalam arti laba yang dihasilkan tidak

dapat memenuhi harapan para kreditor dan pemegang saham

perusahaan (investor ).

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

24

Market Value Added (MVA) merupakan tujuan utama

perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham

yang dilakukan dengan memaksimalkan selisih antara market value

equity dan jumlah modal yang ditanamkan investor kedalam

perusahaan. Selisih tersebut disebut sebagai Market Value Added

(MVA). MVA digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja

manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang. Definisi diatas

dapat disimpulkan bahwa MVA adalah nilai tambah pasar atau MVA

adalah perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah

ekuitas modal investor yang telah diberikan (Brigham dan Houston,

2006:68).

Brigham dan Houston (2014:111) semakin besar MVA,

menunjukkan indikasi MVA semakin baik. Paparan tersebut dapat

disimpulkan bila MVA positif maka perusahaan telah berhasil

meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan, sedangkan bila

nilai MVA negatif maka perusahaan tidak berhasil mengubah investasi

menjadi lebih besar, bahkan menurunkan nilai modal yang ditanamkan

kepada. MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas suatu

perusahaan dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca,

nilai pasar dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah

saham yang beredar.

Brigham dan Houston (2014:111) “Market Value Added

(MVA) adalah perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

25

jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan”. Jadi, kekayaan

atau kesejahteraan pemilik perusahaan (pemegang saham) akan

bertambah bila MVA bertambah. Tujuan utama perusahaan adalah

memaksimalkan kekayaan pemegang saham, tujuan ini jelas memihak

pada keuntungan pemegang saham.

Nilai pasar mencerminkan keputusan pasar mengenai

bagaimana manajer yang sukses telah menginvestasikan modal yang

sudah dipercayakan kepadanya, dalam mengubahnya menjadi lebih

besar. Semakin besar MVA, menunjukkan indikasi MVA semakin

baik. Paparan tersebut dapat disimpulkan indikator yang digunakan

untuk mengukur yaitu:

1) Jika Market Value Added (MVA) > 0, bernilai positif, perusahaan

berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan oleh

penyandang dana.

2) Jika Market Value Added (MVA) < 0, bernilai negatif, perusahaan

tidak berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan

oleh penyandang dana

6. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Harga Saham

Harga saham bukan hanya dipengaruhi oleh internal perusahan

melainkan kondisi eksternal perusahaan juga. (Arifin, 2001 : 116-125)

a. Hukum permintaan dan penawaran

Faktor permintaan dan penawaran yang juga salah satu dalam

mempengaruhi harga saham. Sehingga begitu investor mengetahui

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

26

kondisi fundamental perusahaan mereka akan melakukan transaksi jual

beli. Transaksi–transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi

harga saham.

b. Tingkat suku bunga

Adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil

berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan. Bunga yang

tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi pada investor.

Investor produk bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil

risikonya jika dibandingkan dengan investasi dalam bentuk saham,

karena investor akan menjual saham dan dananya akan ditempatkan di

bank. Penjualan saham secara serentak akan berdampak pada

penurunan harga saham secara signifikan.

c. Valuta asing

Mata uang Amerika (dolar) merupakan mata uang terkuat

diantara mata uang yang lain. Apabila dolar naik maka investor asing

akan menjual sahamnya dan ditempatkan di bank dalam bentuk dolar

sehingga menyebabkan harga saham akan naik.

d. Dana asing di bursa

Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang

penting, karena demikian besarnya dana yang ditanamkan, hal ini

menandakan bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif yang

berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan

merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya jika

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

27

investasi asing berkurang, ada pertimbangan bahwa mereka sedang ragu

atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya,

jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada

kenaikan atau penurunan harga saham.

e. Indeks harga saham

Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu

tertentu, tentunya mendatangkan kondisi investasi dan perekonomian

negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi

sedang buruk. Kondisi demikian akan mempengaruhi naik atau

turunnya harga saham di pasar bursa.

f. News and rumors

Berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut

beberapa hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik keamanan,

hingga berita seputar reshuffle kabinet. Berita tersebut membuat para

investor bisa memprediksi seberapa kondusif keamanan negeri ini

sehingga kegiatan investasi dapat dilaksanakan. Ini akan berdampak

pada pergerakan harga saham di bursa.

Selain faktor -faktor di atas, harga saham juga dapat dipengaruhi oleh

kondisi perusahaan. Semakin baik kinerja suatu perusahaan akan berdampak

pada laba yang diperoleh perusahaan dan keuntungan yang didapat oleh

investor, sehingga akan mempengaruhi peningkatan harga saham.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

28

C. Pengembangan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.

1. Hubungan EVA, MVA, dan ROA terhadap harga saham

Penggunaan analisis rasio keuangan (ROA) seringkali digunakan

oleh investor sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan

investasi, namun alat pengukur akuntansi konvensional ini memliki

keterbatasan yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk

mengetahui apakah suatu perusahaan berhasil menciptakan suatu nilai atau

tidak. Keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan konsep baru yang telah

dikembangkan yaitu EVA yang mencoba mengukur nilai tambah yang

timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan, dan MVA merupakan

indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi (Sartono,

2010:104).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Faitullah (2016) dengan

hasil bahwa secara simultan EVA, MVA, dan ROA berpengaruh

positifdan signifikan terhadap harga saham. Hasil dari penelitian yang

dilakukan oleh Achmad dan Hening (2017) bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan secara simultan antara variabel EVA, ROE, MVA, dan TATO

terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Bergita, dkk (2014) juga

menyatakan secara simultan EVA, MVA, ROI berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham. Kesimpulannya, baik secara teoritis dan

didukung oleh hasil peneliti terdahulu maka variabel EVA, MVA, dan ROA

memiliki hubungan positif dengan harga saham.

H0 : EVA, MVA, ROA secara simultan tidak berpengaruh positif dan

sigifikan terhadap harga saham.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

29

H1 : EVA, MVA, ROA secara simultan berpengaruh positif dan sigifikan

terhadap harga saham.

2. Hubungan Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham

Economic Value Added (EVA) merupakan ukuran kinerja yang

menggabungkan perolehan nilai dengan biaya untuk memperoleh nilai

tambah. Kebijaksanaan mengimplementasikan EVA mendorong kenaikan

harga saham suatu perusahaan. Semakin tinggi EVA semakin tinggi harga

saham perusahaan tersebut, jadi menandakan kesejahteraan para pemegang

saham. EVA yang memiliki nilai positif menunjukkan bahwa perusahaan

yang bersangkutan dikelola dengan efisien dan efektif. Perusahaan untuk

menghasilkan EVA yang positif dapat mempengaruhi harga saham

(Brigham and Houston, 2014:11).

Penelitian yang dilakukan ini untuk menguji pengaruh EVA

terhadap harga saham yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti

yang sudah dijabarkan pada poin peneliti terdahulu. Penelitian yang

dilakukan Bergita, dkk (2014) menunjukkan bahwa variabel EVA secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. penelitian

lain yang mendukung dilakukan oleh Achmad dan Hening (2017)

berdasarkan uji statistik yang dilakukannya menunjukkan bahwa variabel

EVA secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham. Artinya, hasil dari dua jurnal diatas menyimpulkan bahwa baik

secara teoritis dan peneliti terdahulu maka EVA memiliki hubungan positif

dengan harga saham.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

30

H0 : EVA tidak berpengaruh positif dan sigifikan secara parsial terhadap

harga saham.

H1 : EVA berpengaruh positif dan sigifikan secara parsial terhadap harga

saham.

3. Hubungan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham

Market Value Added (MVA) adalah suatu pengukuran kinerja yang

tepat untuk menilai sukses tidaknya perusahaan dalam menciptakan kekayaan

bagi pemiliknya. MVA merupakan selisih antara nilai pasar saham dengan

modal sendiri yang disetor oleh pemegang saham. Semakin tinggi nilai MVA,

semakin baik pekerjaan yang telah dilakukan manajemen bagi pemegang

saham perusahaan Brigham dan Houston (2014:111). Menurut investor

MVA dengan nilai positif menunjukkan bahwa saham perusahaan lebih

besar dari nilai buku per lembarnya. Perusahaan yang baik dilihat dari

MVA lebih besar dari nol, sedangkan MVA kurang dari nol menunjukkan

berkurangnya nilai modal pemegang saham.

Didukung dari hasil penenlitian Achmad dan Hening (2017)

menunjukkan bahwa variabel MVA secara parsial berpengaruh positif

terhadap harga saham. Hasil pengujian yang dilakukan oleh Bergita, dkk

(2014) juga menyatakan bahwa variabel MVA secara parsial berpengaruh

positif dengan harga saham. Kesimpulannya, baik secara teoritis maupun

didukung oleh hasil peneliti terdahulu maka MVA memiliki hubungan positif

dengan harga saham.

H0 : MVA tidak berpengaruh positif dan sigifikan secara parsial terhadap

harga saham.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

31

H1 : MVA berpengaruh positif dan sigifikan secara parsial terhadap harga

saham

4. Hubungan Return On Assets (ROA) terhadap harga saham

Return On Assets (ROA) mengukur seberapa baik manajemen

menggunakan semua aktiva untuk menghasilkan keuntungan atau laba.

Rasio ini menghubungkan antara laba setelah pajak dengan total aktiva.

Semakin besar Return On Asset (ROA) perusahaan, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut (Hanafi,

2004:83). Semakin tinggi keuntungan perusahaan, akan membuat investor

tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga saham

perusahaan tersebut akan naik.

Didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Vita (2017)

menyatakan bahwa secara parsial atau secara individual variabel return on

asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Kesimpulannya, baik secara teoritis dan didukung oleh hasil peneliti terdahulu

maka ROA memiliki hubungan positif dengan harga saham.

H0 : ROA tidak berpengaruh positif dan sigifikan secara parsial terhadap

harga saham.

H1 : ROA berpengaruh positif dan sigifikan secara parsial terhadap harga

saham.

5. Hubungan ROA lebih berpengaruh terhadap harga saham.

Return On Assets (ROA) dapat digunakan sebagai tolak ukur oleh

perusahaan dalam menentukan harga saham. Analisis rasio keuangan dapat

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

32

digunakan untuk mengukur harga saham pada suatu perusahaan (Husnan,

2003:303) yang salah satunya termasuk ROA yang menjadi ukuran

perusahaan dalam menetapkan harga saham pada perusahaan di Bursa

Efek Indonesia. Didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Bergita,

dkk (2014), Pengaruh EVA, MVA, ROI terhadap harga saham pada

perusahaan property dan real estate menunjukkan bahwa variabel ROI

yang lebih berpengaruh terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan Vita (2017), Pengaruh ROA, ROE dan

EPS terhadap Harga Saham pada PT Garuda Indonesia Tbk menunjukan

bahwa ROA berpengaruh secara signifikan penentuan harga pasar saham

perusahaan. Penelitian yang dilakukan Achmad dan Hening ( 2017)

menunjukkan bahwa dari variabel EVA, MVA, ROE, TATO yang paling

berpengaruh terhadap harga saham adalah ROE. Penelitian Bergita, dkk

(2014) menyatakan dari variabel EVA, MVA, ROI yang paling berpengaruh

terhadap harga saham adalah ROI

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh Economic

Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Return On Assets

(ROA) pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di BEI.

Kerangka penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Berdasarkan kerangka pikir dibawah, kita lihat bahwa dalam

penelitian ini dapat diketahui bagaimana pengaruh antara variabel terikat

dengan variabel bebas baik secara bersama-sama (simultan) maupun

secara individu (parsial), yaitu variabel Economic Value Added (EVA),

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/41586/3/BAB II.pdfberpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi di BEI. Penelitian

33

Market Value Added (MVA), dan Return On Assetss (ROA) sebagai

variabel terikat terhadap harga saham sebagai variabel bebas pada

perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di BEI

Berdasarkan pengembangan hipotesis dan kerangka pemikiran

tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H1: Variabel EVA, MVA, dan ROA berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap harga pasar di BEI.

H2: Variabel EVA, MVA, dan ROA berpengaruh positif dan signifikan

secara parsial terhadap harga pasar saham di BEI.

H3: Variabel ROA yang paling berpengaruh terhadap harga saham di BEI

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

ROA (X3)

EVA (X1)

Harga Pasar

Saham (Y) MVA (X2)