simpulan hasil audit pt bei 10052013

41
SIMPULAN HASIL AUDIT OPERASIONAL PT BORNEO EDO INTERNATIONAL TAHUN 2012 A. Pencapaian Kinerja Eksplorasi Tahun 2012 Kegiatan eksplorasi periode tahun 2012 dilakukan di wilayah IUP Eksplorasi Menjalin sesuai SK Bupati Landak Nomor: 544.2/188/HK-2011 dengan luas wilayah 19.350 Ha yang meliputi beberapa desa antara lain Desa Setutuk, Malino, Bengkawe, Semugih, Raba Kecamatan Menjalin, Mempawah Hulu dan Sompak, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. PT BEI dan PT ANTAM (Persero) Tbk – Unit Geomin melakukan Perjanjian Kerjasama Kajian di bidang eksplorasi Bauksit Nomor: 01.1/0505/PUG/2012 BEI/17/Kontrak/BEI-UG/2012 tanggal 2 Januari 2012. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah pengukuran polygon, pengukuran grid spasi 50 x 50 m, eksplorasi regional 400 x 400 meter, eksplorasi detil 50 x 50 meter, dan labolatorium dengan realisasi sebagai berikut: No Jenis Kegiatan Target Volume Realisa si 2012 Persen Terhadap Target 1. Pengukuran Grid 50 + EDM 300 km 330,29 110,10 2. Geologi PGD 500 ha 0 0 Analisa Petrografi 10 ct 0 0 Analisa XRD 50 ct 0 0 Testpitting 50 x 50 m 3.000 Ttk 2.737 91,23 24.000 m 22.776, 60 94,90 Testpitting 400 x 400 m 300 Ttk 219 73,00 2400 m 1.881,3 0 78,39 Percontoh 8.250 ct 6.225 75,45 1

Upload: budi-wijoyo

Post on 09-Feb-2016

148 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

SIMPULAN HASIL AUDIT OPERASIONAL PT BORNEO EDO INTERNATIONAL TAHUN 2012

A. Pencapaian Kinerja Eksplorasi Tahun 2012Kegiatan eksplorasi periode tahun 2012 dilakukan di wilayah IUP Eksplorasi

Menjalin sesuai SK Bupati Landak Nomor: 544.2/188/HK-2011 dengan luas

wilayah 19.350 Ha yang meliputi beberapa desa antara lain Desa Setutuk,

Malino, Bengkawe, Semugih, Raba Kecamatan Menjalin, Mempawah Hulu dan

Sompak, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. PT BEI dan

PT ANTAM (Persero) Tbk – Unit Geomin melakukan Perjanjian Kerjasama

Kajian di bidang eksplorasi Bauksit Nomor: 01.1/0505/PUG/2012 –

BEI/17/Kontrak/BEI-UG/2012 tanggal 2 Januari 2012.

Kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah pengukuran polygon, pengukuran

grid spasi 50 x 50 m, eksplorasi regional 400 x 400 meter, eksplorasi detil 50 x

50 meter, dan labolatorium dengan realisasi sebagai berikut:

No Jenis Kegiatan Target Volume Realisasi 2012

Persen Terhadap

Target1. Pengukuran

Grid 50 + EDM 300 km 330,29 110,102. Geologi

PGD 500 ha 0 0Analisa Petrografi 10 ct 0 0Analisa XRD 50 ct 0 0Testpitting 50 x 50 m 3.000 Ttk 2.737 91,23

24.000 m 22.776,60 94,90Testpitting 400 x 400 m 300 Ttk 219 73,00

2400 m 1.881,30 78,39Percontohan 8.250 ct 6.225 75,45Modelling 2 blok 0 0Penelitian SG + MC 300 ttk 0 0Evaluasi + LA

3. LaboratoriumPreparasi 8.250 ct 6.225 75,45Analisa 8.250 ct 5.970 72,36Blank Sample 83 ct 0 0

Pengadaan Standar Sample 83 ct 0 0Standard Sample 83 ct 0 0Crosscheck 83 ct 0 0

Tidak tercapainya target testpitting 400 x 400 m dan percontohan pada tahun

2012 antara lain terjadi karena:

a. tidak diperolehnya ijin dari pemilik lahan untuk penggalian testpitting

1

Page 2: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

b. adanya keterbatasan SDM maupun peralatan (Laboratorium) yang dimiliki

oleh Unit Geomin Antam.

Tanggapan :

Tidak tercapainya target bukan dikarenakan oleh keterbatasan SDM, tetapi

diakibatkan oleh tidak diperolehnya ijin dari pemilik lahan untuk penggalian

testpitting (point a)

Sedangkan maksud keterbatasan peralatan (Laboratoium) dikarenakan

terjadinya kerusakan peralatan Laboratorium (X-Ray) pada tahun 2012 dan

dibutuhkan waktu perbaikan cukup lama (menunggu spare part) akibat ini

berpengaruh terhadap keterlambatan analisa conto tetapi tidak berpengaruh

terhadap pencapaian target kinerja kegiatan eksplorasi lapangan.

Target sumberdaya bauksit PT BEI tahun 2012 adalah sebagai berikut:

a. Eksplorasi Detil ( 50 x 50 ) ; memperoleh sumberdaya bauksit klasifikasi

Measured sebesar 10 juta Wmt dengan rata-rata kadar R-SiO2 ≤ 4% dan

Al2O3 > 40%.

b. Eksplorasi Regional ( 400 x 400 m) ; memperoleh sumberdaya bauksit

klasifikasi Inferred sebesar 50 juta Wmt dengan rata-rata kadar R-SiO2 ≤

4% dan Al2O3 > 40%.

Dari kegiatan eksplorasi tersebut telah diperoleh realisasi sumber daya bauksit

tahun 2012 sebagai berikut:

No. Klasifikasi Rencana Realisasi Persentase terhadap

Target

Total s.d 2012

1. Eksplorasi Detil 50 x 50 meter - Measured (Jt Wmt)

10 13,35 133,50% 23,93 T-Al2O3 = 41,66% R-SiO2 = 3,94%

2. Eksplorasi Regional 400 x 400 meter - Inferred (Jt Wmt)

50 16,61 33,22% 129,77 T-Al2O3 = 41,49% R-SiO2 = 3,88%

Tidak tercapainya target inferred pada tahun 2012 karena tidak tercapainya

kadar Al2O3 yaitu diatas 40% dan kadar R-SiO2 di bawah 4%.

Tanggapan :Karena

Kegiatan ini sebagai tahap awal, jadi semua wilayah IUP yang belum terwakili oleh kegiatan regional harus dilengkapi.

Realisasi tebal rata-rata ore mencapai 4,01 meter

2

Page 3: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Realisasi kadar Al2O3 > 40% hanya 27% dari 430 conto dan kadar reaktif silika (R-SiO2) umumnya tinggi dengan rata-rata 5,79%, dalam perhitungan perolehan sumberdaya ditentukan oleh (tebal ore, luas pengaruh, kongkresi faktor, berat jenis dan kadar Al2O3 dan R-SiO2), dikarenakan kadar Al2O3 dominan kecil dan kadar R-SiO2 relatif tinggi sehingga untuk mendapatkan sumberdaya inferred dengan kadar rata-rata Al2O3 > 40% dan kadar reaktif silika < 4% relatif kecil.

B. Pencapaian Target RKAP Tahun 2012

Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2012 belum terealisasi

sepenuhnya, terlihat bahwa dari rencana biaya sebesar Rp. 30.008.757.030,-

baru terealisasi sebesar Rp. 9.805.635.545,- atau sebesar 32,68%, dengan

rincian sebagai berikut:

No Rincian Rencana Realisasi %

A. PENGELUARAN OPERASIONAL1 Biaya bahan 192,000,000 60,387,246 31.452 Biaya pegawai 2,153,340,533 1,398,959,417 64.973 Biaya jasa 1,634,988,720 1,824,169,562 111.574 Biaya lain 737,010,087 691,796,960 93.875 Biaya pajak, Iuran IUP dan Retribusi 436,169,891 280,173,334 64.236 Biaya bank 25,941,297 47,215,653 182.01

Jumlah Pengeluaran Operasional 5,179,450,530 4,302,702,172 83.07

B. PENGELUARAN INVESTASI1 Aktiva Tetap

Tanah - - - Bangunan - - - Prasarana - - - Kendaraan - - - Mesin & Alat Produksi - - - Inventaris 133,085,000 64,335,000 48.34

Total Aset Tetap 133,085,000 64,335,000 48.342 Aktiva Tangguhan

Jasa Eksplorasi UG 9,841,334,000 3,186,850,110 32.38Pembebasan Lahan 3,187,500,000 - 0.00Iuran Ijin Usaha Pertambangan 262,500,000 384,260,263 146.38Biaya Peningkatan Status IUP 1,800,000,000 385,000,000 21.39Pengukuran dan Pemasangan Patok Batas 420,000,000 - 0.00RPT RR JamRek 700,000,000 170,640,000 24.38Comdev 500,000,000 351,008,825 70.20Ijin Penggunaan Kawasan Hutan Produksi 179,000,000 - Infrastruktur Tambang 6,525,000,000 770,339,175 11.81Biaya Amdal 1,000,000,000 - 0.00Biaya FS 350,000,000 - 0.00

Total Aktiva Tangguhan 24,586,334,000 5,427,098,373 22.073 Investasi Pada Perusahaan Afiliasi

Setoran Modal BEI Agro 109,887,500 11,500,000 10.47Total Investasi Pada Perusahaan Afiliasi 109,887,500 11,500,000 10.47TOTAL PENGELUARAN INVESTASI (CAPEX) 24,829,306,500 5,502,933,373 22.16

3

Page 4: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Tidak tercapainya Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2012 tersebut,

karena permintaan setoran modal semester II Tahun 2012 dari PT BEI kepada

PT ANTAM (Persero) Tbk belum terpenuhi sehingga:

1. Realisasi pengeluaran biaya operasional lebih rendah dari pada rencana

karena PT BEI perlu menyesuaikan strategi persiapan penambangan

perusahaan dengan adanya pengunduran jadwal project Smelter Grade

Alumina (SGA) PT ANTAM (Persero) Tbk sehingga PT BEI tidak

merealisasikan rekruitmen pegawai. Selain itu karena salah satu Direksi

PT Borneo Edo International (Direktur Keuangan dan SDM) pindah ke

PT Indonesia Coal Resources.

2. Realisasi biaya eksplorasi lebih rendah dari rencana karena perusahaan

belum menyelesaikan kewajiban kepada Unit Geomin PT ANTAM (Persero)

Tbk atas pekerjaan kajian eksplorasi bauksit di Kecamatan Menjalin-

Sebadu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

3. Anggaran biaya pembebasan lahan pada tahun 2012 tidak dapat

direalisasikan.

4. Realisasi biaya peningkatan status IUP lebih rendah dari rencana karena

penunjukan dan pelaksanaan jasa pengurusan ijin peningkatan status usaha

pertambangan bauksit PT BEI di Menjalin diundur dari rencana sebagai

akibat dari belum diselesaikannya dokumen Amdal di tahun 2012 yang

digunakan sebagai persyaratan peningkatan status IUP.

5. Anggaran biaya pengukuran dan pemasangan patok batas tidak dapat

direalisasikan.

6. Realisasi biaya penyusunan RPT, RR, dan Penghitungan Jaminan

Reklamasi lebih rendah dari rencana karena belum diselesaikannya

dokumen Amdal di tahun 2012 yang digunakan sebagai persyaratan

penyusunan dokumen RPT, RR, dan Penghitungan Jaminan Reklamasi.

7. Realisasi biaya Comdev lebih kecil dari anggarannya karena dilakukan

efisiensi atas penggunaan dana

8. Rencana infrastruktur tambang yang terdiri dari kegiatan penelitian

geotehnik, pengadaan washing plant, pembuatan tailing pond, dan sarana &

prasarana belum dapat direalisasikan sepenuhnya. Realisasi infrastruktur

tambang yang dapat direalisasikan adalah kegiatan penelitian geotehnik.

4

Page 5: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Kegiatan lainnya ditunda karena adanya pengunduran jadwal project SGA

PT ANTAM (Persero) Tbk.

9. Penyusunan dokumen Amdal IUP Menjalin mengalami keterlambatan

karena Konsultan yang ditunjuk tidak dapat menyelesaikan sesuai waktu

yang disepakati dan baru terselesaikan pada periode tahun 2013.

10.Pelaksanaan kegiatan Feasibility Study untuk IUP Sebadu yang

direncanakan pada tahun 2012 ditunda karena adanya pengunduran jadwal

project SGA PT ANTAM (Persero) Tbk.

11.PT BEI memiliki kepemilikan saham di PT BEI Agro sebesar 0,5%.

Realisasi setoran modal PT BEI kepada PT BEI Agro lebih rendah dari

rencana dengan memperhatikan kondisi bahwa pemegang saham mayoritas

PT BEI Agro, yaitu PT MCU tidak merealisasikan setoran modal sesuai

dengan rencana.

Tanggapan :

Dilakukan penundaan beberapa kegiatan antara lain;

1. Rekruitment pegawai, pembangunan infrastruktur tambang dan

pembebasan lahan sehubungan dengan adanya penundaan pembangunan

pabrik SGA

2. Adanya keterlambatan penyelesaian pembayaran:

Penyusunan Dokumen Amdal

Dokumen RPT, RR dan JamRek

Jasa Eksplorasi

sehingga pembayarannya dilakukan pada tahun 2013

C. Keselarasan RJPP PT BEI dengan PT AntamPT BEI adalah anak perusahaan PT Antam yang sampai dengan saat ini

kegiatannya masih dalam tahap eksplorasi. Mineral yang akan dihasilkan oleh

PT BEI adalah bauksit, yang akan diolah menjadi alumina di pabrik Smelter

Grade Alumina (SGA) milik PT Antam yang rencananya akan selesai dibangun

di daerah Mempawah pada tahun 2016. Menurut RJPP PT Antam 2012 – 2016

untuk produksi bauksit direncanakan dimulai pada tahun 2016 dan ditampung

di pabrik SGA seluruhnya. Rencana volume produksi dan penjualan bauksit

dalam RJPP PT Antam dapat ditunjukkan sebagai berikut:

5

Page 6: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

No. Uraian

2012 -2015 2016 2017 2018 2019 2020(MT) (MT) (MT) (MT) (MT) (MT)

1 Volume ProduksiBauksit untuk SGA Mempawah -

2.673.318 3.007.482 3.341.647 3.341.647 3.341.647

2 Volume PenjualanBauksit untuk SGA Mempawah -

2.673.318 3.007.482 3.341.647 3.341.647 3.341.647

Di lain pihak, PT BEI telah beberapa kali menyusun dan merevisi RJPP nya

karena adanya perubahan rencana pembangunan pabrik SGA di Memapawh

tersebut.

Berdasarkan Minutes of Meeting PT BEI – MRD (PT Antam) tanggal 7 Februari

2013 diketahui bahwa terjadi perubahan jadual commissioning (produksi)

pabrik SGA dari semula tahun 2016 menjadi tahun 2018 terkait adanya

perubahan lokasi dan permasalahan perizinan. Selanjutnya berdasarkan

Minutes of Meeting PT BEI – MRD (PT Antam) tanggal 14 Februari 2013,

dikaitkan dengan rencana commissioning SGA Mempawah tahun 2017/2018,

maka rencana produksi PT BEI tahun 2014 sd 2017 disusun sebagai berikut :

Tahun CommWP(Q)

Target WBx (Wmt) ΣWP

Jam OperasiWP (Hr/d) Lokasi WP KeteranganProd Feed Sisa

stok2014 Q4 100 0 100 1 10 (1 shift) Blok A

Menjalin2015 Q4 500 0 600 2 10 (1 shift) Blok A

Menjalin2016 Q4 900 0 1.500 3 10 (1 shift) Blok A

Menjalin2017 - 1.200 800 1.900 3 10 (1 shift) Blok A

Menjalin Pre-commissioning SGA

2018 - 1.200 2.400 800 3 10 (1 shift) Blok A Menjalin Full-commissioning SGA

RJPP PT BEI 2013 - 2018 tersebut telah disahkan oleh Komisaris PT BEI.

Kebijakan PT Antam tentang Pengelolaan Proyek Subsidary dan Anak

Perusahaan Bab IV B menyatakan bahwa Anak Perusahaan harus membuat

Business Plan yang sejalan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP) dan disetujui oleh Perusahaan (ANTAM).

Berdasarkan hasil rapat terakhir Direksi PT BEI melakukan revisi atas RJPP

Tahun 2013 – 2018 dan menargetkan produksi dimulai tahun 2015 dengan

jumlah produksi terbatas yang akan ditingkatkan setiap tahunnya sehingga

pada saatnya dapat memenuhi kebutuhan produksi bauksit di SGA bersama

6

Page 7: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

dengan perusahaan pertambangan lain di sekitar pabrik SGA. RJPP PT BEI

Tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut:

No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018(MT) (MT) (MT) (MT) (MT) (MT)

1 Phase Commissioning SGA (Mempawah)

- - - - - kuartal 1

2 Phase Eksplorasi:a Peningkatan Status IUP

Sebadu (selesai)- kuartal 3 - - - -

b Eksplorasi Regional (400 x 400 m):Pembuatan titik sumur uji 70.000.000 - - - - -

c Eksplorasi Detil (50 x 50 m):Pembuatan titik sumur uji - 15.000.0

00 15.000.00

0 15.000.00

015.000.000 15.000.000

3 Phase Tambang:

a Commissioning Washing Plant - 1 - -

kuartal 1,2,3,4 - - -

b Commissioning Washing Plant - 1 - - - -

kuartal 1,2,3,4 -

c Commissioning Washing Plant - 1

- - - - - kuartal 1,2,3,4

d Volume Produksi - - 100.000 500.000 900.000 1.200.000

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa RJPP PT BEI sudah disesuaikan

dengan keputusan dalam rapat-rapat dengan manajemen PT ANTAM, namun

revisi RJPP PT Antam belum kami peroleh.

Atas kondisi tersebut kami merekomendasikan kepada:

a. Manajemen PT BEI agar melakukan revisi RJPP PT BEI dan

meminta pengesahannya dari Komisaris

b. PT ANTAM agar membuat pedoman yang mengatur tentang

mekanisme pembuatan dan pengesahan RJPP Anak Perusahaan (oleh

Komisaris, atau Pemegang Saham, atau Divisi CSD) serta substansi

minimal RJPP tersebut.

Tanggapan :

Sesuai rekomendasi auditor dan saran dari CSD waktu Penyampaian

kinerja Triwulan I 2013 maka RJPP PT BEI akan disesuaikan sbb :

RJPP yg ditandatangan Komisaris dan Direksi target 100 jt Measured

Rincian pembangunan infrastruktur tahun 2016, Tambang dimulai Tahun

2017.

RJPP yang sudah ditandatangani akan segera disusulkan.

7

Page 8: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

D. Penilaian atas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan

Sistem pengendalian internal PT Borneo Edo International (PT BEI) kurang

memadai/kurang efektif, karena terdapat beberapa kelemahan yang perlu

diperbaiki, yaitu sebagai berikut:

1. Struktur organisasi PT BEI sudah disusun, namun belum disahkan dengan

Keputusan Direksi PT BEI.

2. Belum seluruh jabatan pada unit kerja yang tercantum dalam struktur

organisasi PT BEI terisi. Jabatan yang belum ada personilnya dalam struktur

organisasi PT BEI adalah Direktur Keuangan dan SDM.

3. Setiap jenjang jabatan PT BEI yang tercantum dalam struktur organisasi

belum mempunyai KPI Unit Kerja dan KPI Individu

4. Berdasarkan jawaban atas Internal Control Questionnaire diketahui bahwa

masih terdapat Standard Operating Procedure pada PT BEI yang belum

disusun, yaitu antara lain:

a. SOP Pembebasan lahan

b. SOP Perencanaan tambang

c. SOP Penambangan

d. SOP Pengambilan conto

e. SOP Preparasi dan analisa conto

f. SOP Pemasangan washing plan

g. SOP Pencucian bijih pada washing plan

h. SOP Transport bijih

i. SOP Pemasaran

5. Kode etik perusahaan belum disusun.

6. Pedoman yang mengatur tentang penanganan pengaduan atas pelanggaran

yang dilakukan oleh insan perusahaan terhadap aturan perilaku

(Whistleblowing system) belum disusun.

7. PT BEI belum menyusun Register Risiko Perusahaan dan Register Risiko

Unit Kerja

8. PT BEI belum menyusun daftar monitoring atas kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan yang sudah dipenuhi/dalam proses

pemenuhan/belum dipenuhi.

9. PT BEI belum melakukan survai atas kepuasan pegawai

8

Page 9: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

10.Laporan Keuangan PT BEI tahun 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik Asep Rahmansyah & Rekan. Namun demikian,atas kegiatan

operasional tahun 2012 PT BEI belum pernah diaudit oleh pihak internal

perusahaan, karena struktur organisasi PT BEI belum mempunyai fungsi

audit.

Atas kelemahan sistem pengendalian internal tersebut, kami

merekomendasikan kepada manajemen agar:

1. Mensahkan struktur organisasi yang sudah disusun dengan Keputusan

Direksi PT BEI.

2. Mengisi jabatan pada unit kerja yang tercantum dalam struktur organisasi

PT BEI yang belum terisi

3. Menyusun Pedoman Penilaian Kinerja Pegawai

4. Menyusun dan menetapkan Standard Operating Procedure tertulis yang

belum disusun

5. Menyusun kode etik perusahaan.

6. Menyusun pedoman yang mengatur tentang penanganan pengaduan atas

pelanggaran yang dilakukan oleh insan perusahaan terhadap aturan

perilaku (Whistleblowing system)

7. Menyusun Register Risiko Perusahaan dan Register Risiko Unit Kerja

8. Menyusun daftar monitoring atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang sudah dipenuhi/dalam proses pemenuhan/belum dipenuhi.

9. Melakukan survai atas kepuasan pegawai

10.Membentuk unit audit dan menunjuk personil yang bertanggung jawab

melakukan kegiatan audit terhadap pelaksanaan proses bisnis perusahaan.

Tanggapan :

Struktur organisasi telah disahkan dengan SK No 03/SK. BOC-BEI/1/2013

Mengisi jabatan sesuai kebutuhan dan kondisi saat ini

Untuk Point 3 s.d 10 akan disusun dan dibentuk.l

9

Page 10: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Temuan Hasil Audit1. Wilayah IUP PT BEI Tumpang Tindih dengan Wilayah Izin Usaha

Perkebunan Kelapa Sawit Kondisi

Perusahaan memiliki izin eksplorasi yang tercakup dalam Ijin Usaha

Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi) dahulu bernama Kuasa

Pertambangan (KP). Rincian dari IUP Eksplorasi adalah sebagai berikut:

Wilayah IUP

Lokasi IUP Eksplorasi Area (Ha)

IUP Utara Distrik Mempawah Hulu, Menjalin, Sompak, Menyuke dan Sengah Temila, Landak, Kalimantan Barat

SK Bupati Landak No.544.2/188/HK-2011 tanggal 3 Desember 2011. Berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan 23 Desember 2014

19.350

IUP Selatan Distrik Menjalin, Mandor, Sompak, Sengah Temila, dan Subangki, Landak, Kalimantan Barat

SK Bupati Landak No.544.2/286/HK-2009 tanggal 3 Desember 2009. Berlaku sampai dengan 5 tahun

20.000

Jumlah 39.350

Perijinan wilayah eksplorasi yang dikeluarkan oleh Pemda Kabupaten

Landak untuk 2 (dua) IUP yang dimiliki oleh PT Borneo Edo International

juga berada pada lokasi yang sama dengan 10 (sepuluh) perijinan untuk

usaha perkebunan kelapa sawit dengan luas keseluruhan sekitar seluas

32.089,9 Ha atau 81,55% dari luas keseluruhan IUP Eksplorasi PT Borneo

Edo International.

Sepuluh perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut adalah sebagai

berikut:

No Nama Perusahaan Lokasi Perijinan yang Berada di IUP Eksplorasi PT BEI

Luas Wilayah yang Berada di IUP Eksplorasi

PT BEI (Ha)1. PT Malindo Persada

KhatulistiwaBerada di bagian Utara dari IUP Eksplorasi Menjalin

3.923

2. PT Purna Khahuripan Berada di bagian Barat dari IUP Eksplorasi Menjalin

978,7

3. PT Hilton Duta Lestari Berada di bagian Barat dari IUP Eksplorasi Menjalin

605,6

4. PT Surya Jaya Selaras Berada di bagian Barat dari IUP Eksplorasi Menjalin

396

5. PT Agrina Indah Berada di bagian Barat dari IUP Eksplorasi Menjalin

491,8

6. PT National Plantation Berada di bagian Barat dari IUP Eksplorasi Menjalin

770,1

7. PT Mustika Abadi Khatulistiwa

Berada di bagian Selatan dari IUP Eksplorasi Sebadu

4.882

10

Page 11: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

No Nama Perusahaan Lokasi Perijinan yang Berada di IUP Eksplorasi PT BEI

Luas Wilayah yang Berada di IUP Eksplorasi

PT BEI (Ha)8. PT Maiska Bhumi

SemestaBerada di bagian Tengah dari 2 IUP Eksplorasi (Menjalin dan Sebadu).

13.730

9. PT Gunung Rinjauan Berada di bagian Selatan dari IUP Eksplorasi Sebadu

5.639

10. PT Satria Multi Sukses Berada di bagian Selatan dari IUP Eksplorasi Sebadu

673,7

Jumlah 32.089.9

KriteriaPeraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 4 Tahun 2012 tanggal

12 September 2012 tentang Sinkronisasi Penggunaan Lahan untuk

Kegiatan Usaha Pertambangan dengan Kegiatan Usaha Sektor Lain.

a. Pasal 10

- (1) Apabila pada lokasi lahan yang sama terdapat IUP dan Izin Usaha

Pemanfaatan Potensi SDA lainnya yang telah diberikan oleh Pejabat

yang berwenang, dan penerbitan izin dimaksud sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, maka keberadaan

perizinan tersebut tetap diakui.

- (2) Pemanfaatan lokasi lahan yang sama oleh 2 (dua) pemegang izin

yang berbeda jenis usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dilakukan berdasarkan kesepakatan pemegang izin dan/atau

memperhatikan prioritas usaha.

b. Pasal 12

IUP dapat diberikan prioritas untuk melakukan kegiatannya pada lokasi

lahan yang sama dengan lokasi lahan izin usaha sektor lain.

c. Pasal 13

- (1) Pelaksanaan kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan Potensi SDA

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dapat dilakukan secara

bergantian atau beriringan berdasarkan kesepakatan tertulis kedua

belah pihak pemegang izin dan disetujui oleh Pejabat yang

berwenang.

- (2) Penyelesaian perselisihan pemanfaatan potensi SDA pada tahap

pertama diupayakan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat.

- (3) Apabila upaya yang dilakukan oleh kedua belah pihak pemegamg

izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak mencapai

11

Page 12: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

kesepakatan, maka pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang

berada pada lahan yang sama dengan kegiatan usaha sektor lain

ditentukan berdasarkan skala prioritas yang dinilai oleh Tim Terpadu

yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota sesuai dengan

kewenangannya.

d. Pasal 23

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, semua izin usaha

pemanfaatan potensi SDA yang lokasinya berada pada lahan yang sama

dan berbeda komoditas, paling lama 3 (tiga) tahun harus diselesaikan

sesuai dengan Peraturan Daerah ini.

SebabKondisi tersebut terjadi karena sebagian besar potensi tambang berada di

lahan yang telah dimanfaatkan atau memperoleh ijin untuk usaha

perkebunan.

Akibat

Kondisi tersebut berakibat pelaksanaan kegiatan pembebasan lahan di

wilayah IUP PT BEI untuk kepentingan kegiatan penambangan tidak dapat

dilakukan secepatnya karena harus menunggu kesepakatan pemegang izin

dan/atau penentuan skala prioritas usaha yang dinilai oleh Tim Terpadu

yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota sesuai dengan

kewenangannya.

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar menyelesaikan

permasalahan perijinan di lokasi yang sama dengan memperhatikan

kesepakatan antara pemegang izin di lahan yang sama dan/atau ketentuan

skala prioritas usaha yang akan dinilai oleh Tim Terpadu dari Pemerintah

Daerah setempat sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan

Barat Nomor 4 Tahun 2012 tanggal 12 September 2012 tentang

Sinkronisasi Penggunaan Lahan untuk Kegiatan Usaha Pertambangan

dengan Kegiatan Usaha Sektor Lain.

12

Page 13: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Tanggapan :

1. Segera melakukan pemetaan wilayah prospek dengan wilayah

perkebunan yang tumpang tindih

2. Membuat perencanaan tambang tahunan dengan skala prioritas

3. Menyampaikan dan koordinasi dengan pihak perkebunan mengenai

rencana tambang tahunan dan disesuaikan dengan penyelesaian

lahan yang tumpang tindih.

4. Melakukan pendekatan ke pihak perkebunan dan berkoordinasi

dengan Pemda Kabupaten Landak untuk penyelesaian perijinan di

lokasi yang sama

2. Terdapat Potensi Keterlambatan Pembangunan Infrastruktur karena Pembebasan Lahan yang Bermasalah

KondisiPada tahun 2012 PT BEI melakukan kegiatan pembebasan lahan yang

direncanakan untuk membangun infrastruktur pertambangan. Pembebasan

lahan tersebut dilakukan oleh PT BEI dari warga di Desa Raba, Kecamatan

Menjalin, Kabupaten Landak seluas 222,5 Ha dengan dana yang sudah

dikeluarkan seluruhnya sebesar Rp759.275.000,- digunakan untuk:

No Uraian Jumlah (Rp)a. Biaya perintisan (50% x 222,5 Ha x Rp.50.000/Ha) 11.125.000b. Biaya administrasi tingkat desa ( 222,5 Ha x Rp.150.000/Ha) 33.375.000c. Biaya administrasi dewan adat tingkat desa (222,5 Ha x

Rp.150.000/Ha)33.375.000

d. Insentif perangkat desa dan pembantu humas 6.900.000e. Pelunasan ganti rugi lahan ( 222,5 Ha x Rp.3.000.000/Ha ) 667.500.000f. Biaya persiapan untuk selamatan adat dan syukuran

pembebasan lahan Desa Raba7.000.000

Jumlah 759.275.000

Pelunasan ganti rugi lahan seluas 222,5 Ha diberikan kepada 79 (tujuh

puluh sembilan) warga Desa Raba, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak

melalui transfer dari Rekening PT BEI di BRI Kantor Cabang Mempawah

kepada 9 (sembilan) rekening penerima, dengan rincian sebagai berikut:

13

Page 14: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

No Nama Penerima Nomor Rekening

1 Usman U'ang 4820-01-005873-53-3 8,700,000.00 2.92 Nasarius Adi 4820-01-005864-53-4 67,800,000.00 22.59993 Saripinus 4820-01-005869-53-4 198,600,000.00 66.19634 Paulus 4820-01-005870-53-5 114,900,000.00 38.35 Silvester L 4820-01-005863-53-8 39,300,000.00 13.16 Fransiskus Tikong 4820-01-005868-53-8 73,200,000.00 24.47 Felik Victor 4820-01-005865-53-0 45,900,000.00 15.38 R Jimin 4820-01-005871-53-1 55,200,000.00 18.49 Bernadus Adus 4820-01-005867-53-2 63,900,000.00 21.3

Jumlah Uang(Rp)

Luas Lahan

(Ha)

Pembebasan lahan tersebut kemudian mendapat komplain dari PT Agrina

Indah, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ternyata memiliki HGU

perkebunan kelapa sawit di wilayah IUP Eksplorasi PT BEI (HGU No.1

Tahun 1991 seluas 591 Ha). Selanjutnya dibuat Kesepakatan Bersama

antara PT Borneo Edo International dengan PT Agrina Indah No.

29/MOU/BEI-AGRINA/2012, No. 26/XII/Agrina/2012 tanggal 26 Desember

2012 dengan ketentuan dan syarat-syarat antara lain sebagai berikut:

a. Bahwa PT BEI dengan itikad baik bersedia untuk sementara tidak

melakukan kegiatan penambangan yang berada di atas lokasi PT Agrina

Indah

b. Jika dikemudian hari PT BEI akan melakukan kerjasama dengan

PT Agrina Indah dalam mengusahakan sebagian lahan yang berada di

lahan PT Agrina Indah maka perlu disepakati lebih lanjut oleh PT Agrina

Indah.

c. Para pihak menyatakan bahwa Kesepakatan Bersama adalah sebagai

itikad baik dari para pihak guna menghindari potensi terjadinya

kesalahpahaman dan konflik diantara para pihak dikemudian hari

d. Para pihak akan menjaga dan mengusahakan kondisi yang kondusif

dilokasi masing-masing dan mentaati Kesepakatan Bersama sebagai

persoalan yang hanya akan diselesaikan oleh para pihak tanpa

melibatkan pihak lain kecuali kepada Pemerintah Kabupaten Landak dan

Muspika setempat.

KriteriaPembebasan lahan harus memperhatikan status kepemilikan lahan yang

jelas untuk menghindari kemungkinan sengketa kepemilikan.

Sebab

14

Page 15: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Kondisi tersebut terjadi karena:

a. Tim Pembebasan Lahan tidak berkoordinasi dengan BPN dan Pemda

setempat untuk memastikan bahwalahan yang akan dibebaskan tidak

memiliki sengketa kepemilikan.

b. Belum disusunnya Standard Operation Procedure (SOP)

Pengadaan/Pembebasan Lahan pada saat pelaksanaan pembebasan

lahan dilakukan. SOP Pengadaan/Pembebasan Lahan baru disahkan

oleh Direktur Utama dengan Nomor BEI/SOP/01/2013 tanggal 8 April

2013.

AkibatAkibatnya pembangunan infrastruktur berpotensi mengalami keterlambatan

dari jadual yang ditentukan dan pengeluaran yang tidak efisien atas kegiatan

pembebasan lahan sebesar Rp756.975.000,-

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar:

a. Pelaksanaan pembebasan lahan dilakukan sesuai dengan SOP

Pengadaan/Pembebasan Lahan yang sudah ditetapkan Direksi dan

memperhatikan bahwa sebelum melakukan pembebasan lahan

berkoordinasi dengan BPN serta Pemerintah Daerah setempat untuk

memastikan status kepemilikan lahan yang akan dibebaskan.

b. Mempertimbangkan biaya dan manfaat untuk menentukan opsi

melakukan pembebasan lahan baru atau tetap menggunakan lahan

yang telah dibebaskan namun bekerjasama dengan pihak PT Agrina

sehingga tidak menghambat rencana pembangunan infrastruktur

Perusahaan.

Tanggapan :

Akan melaksanakan sesuai SOP yang sudah ditetapkan.

Untuk wilayah yang belum HGU akan dilakukan pembebasan

lahan secara langsung sesuai SOP sedangkan untuk lokasi yang

berada diwilayah HGU akan berkoordinasi dengan pemilik

perkebunan.

3. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perusahaan Belum Sejalan dengan Visi dan Misi Perusahaan

15

Page 16: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

KondisiBerdasarkan reviu atas dokumen perusahaan diketahui bahwa terdapat

ketidakselarasan antara anggaran dasar perusahaan dengan rencana

strategis perusahaan, yaitu terkait dengan maksud dan tujuan serta kegiatan

usaha perusahaan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan

tidak sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan.

a. Anggaran Dasar Perusahaan yang tercantum dalam Akta Pendirian

Perseroan Terbatas PT Borneo Edo International No. 01 tanggal 3

November 2004, disebutkan bahwa:

- Pasal 3.1. Maksud dan tujuan Perusahaan ialah berusaha dalam

bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertanian, pengangkutan darat, jasa, dan pertambangan.

- Pasal 3.2 . Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas

perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Pasal 3.2 point 7 Pertambangan :

a. Pengeboran minyak dan gas di darat serta penempatan dan

pemasangan instalasi pemboran di lepas pantai

b. Pertambangan emas

c. Pertambangan batubara, penggalian gambut, gasifikasi batubara

dan pembuatan briket batubara

d. Tambang Non Migas, yang meliputi explorasi dan exploitasi

tambang-tambang Non Migas dan Mineral bahan kimia dan bahan

pupuk seperti pertambangan belerang, fosfat, nitrat, yodium,

potash (kalium karbonat) serta ekstraksi garam serta penguapan

air laut ditambak/empang

e. Eksplorasi dan eksploitasi air mineral serta kegiatan usaha terkait.

b. Visi dan Misi Perusahaan adalah:

- Visi perusahaan adalah menjadi anak perusahaan terbaik Antam.

- Misi perusahaan adalah mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki

untuk mendukung Pabrik Alumina (SGA), beroperasi secara efisien

dan mengutamakan keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan,

menerapkan Best Mining Practice, memberdayakan SDM yang

berkualitas, dan melaksanakan Corporate Social Responsibility.

16

Page 17: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

KriteriaSelayaknya visi dan misi Perusahaan merupakan jabaran dan diselaraskan

dengan tujuan didirikannya Perusahaan yang tertuang dalam Anggaran

Dasar.

SebabKondisi tersebut terjadi karena penentuan maksud dan tujuan serta kegiatan

perusahaan pada saat pendirian pertama PT BEI ditentukan oleh pemilik

lama perusahaan sebelum perusahaan diakuisisi oleh PT ANTAM (Persero)

Tbk dan anggaran dasar perusahaan belum direvisi sesuai dengan kondisi

perkembangan perusahaan saat ini setelah diakuisisi oleh PT ANTAM

(Persero).

AkibatKondisi tersebut dapat berpotensi arah bisnis perusahaan pada masa yang

akan datang dilaksanakan tidak fokus pada bisnis utama perusahaan di

bidang pertambangan untuk mendukung pabrik alumina (SGA).

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar megajukan usulan

perubahan atas Anggaran Dasar Perusahaan yang tercantum dalam Akta

Pendirian Perseroan Terbatas PT Borneo Edo International No. 01 tanggal

3 November 2004, khususnya Pasal 3.1 tentang maksud dan tujuan

Perusahaan, dan Pasal 3.2 tentang kegiatan usaha Perusahaan.

Tanggapan :

PT. Berneo Edo International Akan melakukan perubahan anggaran dasar

terkait dengan visi dan misi perusahaan serta penyesuaian terhadap

pengembangan perusahaan dimasa yang akan datang.

4. Terdapat Kelebihan Penagihan dari PT ANTAM atas Realisasi Pekerjaan Kajian Di Bidang Eksplorasi Bauksit Sebesar Rp273.558.734,-

17

Page 18: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

KondisiBerdasarkan audit atas Perjanjian tentang Kerjasama Kajian Di Bidang

Eksplorasi Bauksit antara PT BEI dan PT ANTAM (Persero) Tbk – Unit

Geomin Nomor: 01.1/0505/PUG/2012 – BEI/17/Kontrak/BEI-UG/2012

tanggal 2 Januari 2012 senilai Rp9.766.333.720,- (termasuk PPN 10%)

ditemui kondisi sebagai berikut:

a. Metode pengadaan pekerjaan adalah penunjukan langsungb. Jangka waktu perjanjian berlaku sejak tanggal 2 Januari 2012

sampai dengan 31 Desember 2012.c. PT BEI telah melakukan pembayaran tanggal 6 Agustus 2012

sebesar Rp2.874.420.108,- (sudah dipotong PPh pasal 23 sebesar 2%) atas tagihan pertama dari PT Antam (Persero) Tbk – Unit Geomin No.05/VII/BEI/2012 tanggal 24 Juli 2012 sebesar Rp2.927.650.110,- (termasuk PPN 10%).

d. Addendum kontrak Nomor BEI/17/KONTRAK/BEI-UG/2012 – 01.a/0505/PUG/2012 dibuat tanggal 4 Oktober 2012.

e. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kegiatan Kajian Di Bidang Eksplorasi Bauksit pada IUP PT BEI Periode Januari – Desember 2012 tanggal 31 Desember 2012 telah dibuat dengan Nilai Pekerjaan sebesar Rp8.210.740.152,- (termasuk PPN 10%).

f. Atas dasar Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tersebut selanjutnya PT Antam (Persero) Tbk – Unit Geomin telah melakukan penagihan kedua kepada PT BEI sebesar Rp5.283.090.042 (termasuk PPn 10%) pada tanggal 31 Desember 2012. Sampai saat pemeriksaan tagihan kedua tersebut masih menjadi kewajiban bagi PT BEI.

g. Terdapat kelebihan biaya perijinan, umum, keamanan, dan THR dari rencana anggaran biaya sebesar Rp212.069.129,- dengan perhitungan sebagai berikut:

18

Page 19: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

h. PT Antam (Persero) Tbk – Unit Geomin sudah menyampaikan Laporan final atas pelaksanaan pekerjaan kajian eksplorasi tersebut kepada PT BEI pada April 2013.

Berdasarkan perbandingan antara Laporan Rekapitulasi Pekerjaan Eksplorasi dan Laporan Tahunan PT BEI dengan Realisasi Berita Acara Serah Terima, masih terdapat perbedaan perhitungan volume pekerjaan dengan nilai sebesar Rp61.489.605,- dengan rincian terlampir.

Kriteria

a. Perjanjian tentang Kerjasama kajian Di Bidang Eksplorasi Bauksit Nomor: 01.a/0505/PUG/2012 – Nomor : BEI/17/KONTRAK/BEI-UG/2012 tanggal 2 Januari 2012.- Pasal 4 point 2 : Penggantian biaya yang dilakukan BEI kepada

ANTAM atas pelaksanaan kerjasama kajian eksplorasi bauksit dilakukan dengan syarat dan jetentuan sebagai berikut:2.1 ANTAM membuat invoice dengan dilampirkan laporan

pekerjaan disesuaikan dengan volume dan perolehan sumberdaya bauksit

- Pasal 5 point 1 : Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Januari 2012 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.

b. Addendum Kontrak Nomor: BEI/17/KONTRAK/BEI-UG/2012 – 01.a/0505/PUG/2012 tanggal 4 Oktober 2012 tentang Kerjasama Kajian Di Bidang Eksplorasi Bauksit, pasal 4 butir 2 :Penggantian biaya yang dilakukan BEI kepada ANTAM atas pelaksanaan kerjasama kajian bauksit dilakukan dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Termin ke

Termin Pembayaran Nilai Pembayaran

1 Laporan progress pertama atau 3 (tiga) bulan setelah ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini

Rp. 2.927.650.110

2 Laporan progress pada saat berakhirnya perjanjian dan ditandatanganinya BASTP

Rp. 5.283.090.041

Total Rp.8.210.740.152

19

Page 20: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

SebabPerusahaan tidak melakukan verifikasi memadai saat melakukan pengakuan

kewajiban atas tagihan dari rekanan.

Akibat

Terdapat kelebihan penagihan atas realisasi Pekerjaan Kajian Di Bidang

Eksplorasi Bauksit sebesar Rp273.558.734,- terdiri dari perbedaan

perhitungan volume pekerjaan sebesar Rp61.489.605,- dan kelebihan biaya

perijinan, umum, keamanan, dan THR dari rencana anggaran biaya sebesar

Rp212.069.129,-

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar

a. meminta kepada rekanan (PT Antam-Geomin) untuk memperbaiki berita

acara serah terima pekerjaan dan bukti penagihan sesuai dengan

kontrak yang telah disepakati

b. melakukan koreksi atas nilai hutang perusahaan yang tercantum pada

laporan keuangan perusahaan.

Tanggapan :

Membuat surat ke Unit Geomin menyampaikan adanya kelebihan

penagihan sebesar Rp. 273,558,734.- dan perlunya merevisi tagihan

tahun 2012.

5. Terdapat Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Penyusunan Dokumen AMDAL yang Tidak Dikenakan Denda

KondisiBerdasarkan audit atas kontrak Nomor BEI/16/Kontrak/BEI-ICP/2012

Tanggal 2 Januari 2012 tentang Penyusunan Dokumen Analisis Dampak

Lingkungan Hidup (AMDAL) Pertambangan Bauksit di Wilayah IUP No.

544.2/188/HK-2011 Kec. Menjalin, Kec Mempawah Hulu, Kec. Sompak,

Kec. Sengah Temila dan Kec. Menyuke, Kabupaten Landak Provinsi

Kalimantan Barat, senilai Rp425.000.000,00 (termasuk PPN) dengan

rekanan CV Integraha Citra Persada, ditemui kondisi sebagai berikut :

a. Metode pengadaan pekerjaan adalah pelelangan.

20

Page 21: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

b. Jangka waktu pekerjaan semula adalah 120 hari kalender terhitung sejak

2 Januari 2012 sampai dengan 2 April 2012. Kemudian terjadi dua kali

addendum sehingga jangka waktu pekerjaan berakhir menjadi tanggal 28

Januari 2013 dengan rincian:

- Addendum I: addendum kontrak BEI/16/Kontrak/BEI-ICP/2012

Tanggal 27 Maret 2012 tentang Tambahan Pekerjaan Study Social

Mapping senilai Rp232.375.000,000 (termasuk PPN) dan jangka

waktu pelaksanaan adalah 90 hari kalender sejak 27 Maret 2012 s.d

15 Juni 2012.

- Addendum II: addendum 2 kontrak nomor

BEI/16/Kontrak/BEI-ICP/2012 yang menambah waktu pekerjaan

sebanyak 226 hari kalender terhitung sejak 16 Juni 2012 s.d 28

Januari 2013.

c. Tahapan pembayaran telah diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

No Tahapan Pembayaran % Pembayaran (dari Nilai Kontrak)

Jumlah Pembayaran

(Rp)1 Pembayaran I setelah laporan Kemajuan pertama yaitu

pengajuan draft KA-Andal ke instansi terkait dan disetujui pelaksanaan presentasinya

35% 148.750.000

2 Pembayaran IIsetelah Laporan Kemajuan Kedua selesai dan draft dokumen exective summary,AMDAL, RKL, RPL telah disahkan oleh instansi yang berwenang dan siap untuk ekspose di komisi AMDAL

35% 148.750.000

3 Pembayaran III setelah Laporan Akhir disampaikan oleh pihak kedua kepada pihak pertama

30% 127.500.000

Realisasi pembayaran selama tahun 2012 adalah:

Tanggal Uraian Pembayaran Termyn PPN Jumlah PPH23

Jumlah Pembayar

an24-01-12 Pembayaran Amdal

(Termin1)35.227.273,00 13.522.727 148.750.000 2.704.545 146.045.455

03-04-12 Pembayaran Amdal II 35.227.273,00 13.522.727 148.750.000 2.704.545 146.045.455

22-05-12 Pembayaran Amdal Termin III

105.625.000 10.562.500 116.187.500

2.112.500 114.075.000

19-06-12 Pembayaran AMDAL Termin IV

105.625.000 10.562.500 116.187.500 2.112.500 114.075.000

08-03-13 AMDAL Termin V 115.909.091  11.590.909  127.500.000  2.318.180  125.181.820

Total 657.375.000

Pada tanggal 3 April 2012, Perusahaan membayar termin II sebesar

Rp148.750.000 kepada CV Integraha Citra Persada. Kami tidak

menemukan dokumen pendukung untuk pembayaran tersebut seperti :

Laporan Kemajuan Kedua dan draft dokumen executive summary,

21

Page 22: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

AMDAL, RKL, RPL yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang

dan siap untuk ekspose di komisi AMDAL.

d. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ditandatangani pada tanggal

4 Pebruari 2013 atau terlambat 6 hari dari tanggal penyelesaian

seharusnya (28 Januari 2013). Atas keterlambatan penyelesaian

pekerjaan ini, perusahaan belum mengenakan denda keterlambatan.

e. Tidak ada jaminan pelaksanaan pekerjaan (Performance Bond).

Kriteriaa. Kontrak nomor BEI/16/Kontrak/BEI-ICP/2012 Tanggal 2 Januari 2012

pasal 3 (3) mengenai tahapan pembayaran.

b. Berdasarkan kontrak nomor BEI/16/Kontrak/BEI-ICP/2012 tanggal

2 Januari 2012 pasal 8 (1) menyatakan bahwa para pihak sepakat

apabila salah satu pihak lalai dalam melaksanakan satu atau lebih

ketentuan dalam perjanjian ini, maka pihak yang lalai tersebut akan

dikenakan denda sebesar 0,1% (nol koma satu persen) untuk setiap hari

keterlambatan dengan denda maksimum sebesar 5% (lima persen) dari

nilai kontrak.

c. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Borneo Edo International

Nomor 04/SKD/V/2012 Tanggal 1 Mei 2012 tentang Peraturan

Pengadaan Barang dan Jasa Bab V.4.1 menyatakan bahwa Jaminan

Pelaksanaan wajib untuk kontrak/SP yang nilainya lebih besar dari

Rp500 Juta belum termasuk PPN 10% dan diserahkan sebelum

penandatanganan Kontrak/SP atau apabila pada waktu negosisasi

penawaran dengan calon pemenang disepakati bahwa pekerjaan segera

dimulai pelaksanaannya, dapat ditoleransi waktu penyerahan jaminan

pelaksanaan maksimum 10 hari kerja dari tanggal kontrak dengan

mempertimbangkan waktu untuk pengurusan di bank dan pengiriman

jaminan pelaksanaan.

d. Bab V.4.5 menyatakan bahwa besarnya jaminan pelaksanaan adalah 5%

dari nilai Kontrak/SP. Untuk pekerjaan berisiko tinggi, jaminan

pelaksanaan setinggi-tingginya 10% dari nilai kontrak/SP ditambah PPN

10% atau besarannya ditetapkan lain oleh Direksi.

22

Page 23: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Sebab a. Perusahaan tidak melakukan verifikasi memadai saat melakukan

tahapan pembayaran dan tidak tegas untuk mengenakan denda

keterlambatan.

b. Pemilihan rekanan yang kurang handal dalam melakukan pekerjaan.

Rekanan tidak pernah menangani amdal pertambangan, namun biasa

menangani Amdal Perkebunan

Akibata. Terdapat denda keterlambatan yang belum dipungut sebesar 0,1% x

(Rp425.000.000 +Rp232.375.000) x 6 hari = Rp3.944.250,00.

b. Terdapat pekerjaan lain menjadi mundur penyelesaiannya yaitu:

- Jasa Konsultan Pembuatan Dokumen Rencana Penutupan Tambang,

Rencana Reklamasi dan Perhitungan Jaminan Reklamasi di IUP

Eksplorasi Menjalin No. 544.2/188/Hk-2011

- Pekerjaan Jasa Pengurusan Ijin Usaha Pertambangan Bauksit PT.

BEI

- Jasa Pengurusan Ijin Peningkatan Status Usaha Pertambangan

Bauksit PT. BEI di Menjalin berdasarkan SK Bupati Landak No.

544.2/188/HK-2011 dari IUP Explorasi menjadi IUP Operasi Produksi.

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar mengenakan denda

keterlambatan kepada CV Integraha Citra Persada sekurang-kurangnya

sebesar Rp. 3.944.250,-

Tanggapan :

Manajemen segera berkirim surat ke CV Integraha Citra Persada mengenai

hal tersebut.

6. Terdapat Metode Pengadaan Jasa yang Tidak Sesuai Ketentuan

Kondisi

23

Page 24: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Berikut Daftar Kontrak dengan nilai di atas Rp100 juta yang dilaksanakan

dengan metode penunjukan langsung:

No Pekerjaan No Kontrak Nilai Sebelum

PPN

Vendor

1 Jasa Pengurusan Ijin Usaha Pertambangan Bauksit PT. BEI

BEI/18/Kontrak/BEI-CWK/2012 Tanggal 20 Juni 2012

450.000.000 PT. Citra Wanayasa Konsultan

2 Jasa Pengurusan Ijin Peningkatan Status Usaha Pertambangan Bauksit PT. BEI di Menjalin berdasarkan SK Bupati Landak NO. 544.2/188/HK-2011 dari IUP Explorasi menjadi IUP Operasi Produksi

23/Kontrak/BEI-CWK/VIII/2012 Tanggal 11 Desember 2012

770.000.000 PT. Citra Wanayasa Konsultan

Kami tidak menemukan adanya jaminan (Performance Bond) dan dokumen

Harga Perkiraan Sendiri.

KriteriaSurat Keputusan Direksi PT Borneo Edo International Nomor

04/SKD/V/2012 Tanggal 1 Mei 2012 tentang Peraturan Pengadaan Barang

dan Jasa Bab III, terdapat 4 Metode Pemilihan yaitu : No Metode Pemilihan Keterangan1. Pembelian Langsung Nilai estimasi pengadaan barang/jasa s.d Rp10 Juta

sebelum PPN2. Penunjukan Langsung Nilai estimasi pengadaan barang/Jasa diatas Rp10

Juta sampai dengan Rp100 Juta sebelum PPN3. Pemilihan Langsung Nilai estimasi pengadaan barang/jasa diatas Rp100

juta sampai dengan Rp500 Juta4. Pelelangan Nilai estimasi pengadaan barang/jasa diatas Rp100

juta diatas Rp500 Juta belum termasuk PPN

SebabPengambilan keputusan terkait pengadaan ini dilakukan oleh Direktur Utama

PT BEI tanpa memperhatikan ketentuan yang berlaku

AkibatHarga yang diperoleh tidak dapat diyakini merupakan harga yang paling

menguntungkan perusahaan.

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar menjalankan ketentuan

dan pedoman yang telah ditetapkan secara konsisten.

Tanggapan :

24

Page 25: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Bahwa PT CWK adalah Konsultan PT Antam (Persero) Tbk yang selama ini

melakukan pengurusan perijinan khususnya ke kehutanan.

7. Keterlambatan Pembayaran Iuran Tetap

KondisiBerdasarkan hasil reviu atas dokumen pembayaran Iuran Tetap diketahui

bahwa pembayaran iuran tetap oleh Perusahaan dilakukan terlambat, yaitu

baru dibayarkan setelah diterimanya surat peringatan dari Dinas

Pertambangan dan Energi setempat. Sebagai akibatnya Perusahaan

dikenakan denda keterlambatan, dengan rincian sebagai berikut:

a. Tahun 2012

No No& Tgl SK Bupati Lokasi Luas (Ha) Periode Tgl Setor

PNBPLama

Keterlambatan (bulan)

1 No: 544.2/285/HK-2009 (23 Des 2009)

Kec. Menjalin 20.000 18 Sept 2009 sd 18 Sept 2010

03-Jun-10 8

Penciutan: 18 Sept 2010 sd 18 Sept 2011

28-Jun-11 9

No: 544.2/188/HK-2011 (14 Okt 2011)

Kec. Menjalin 19.350 18 Sept 2011 sd 18 Sept 2012

30-Mar-12 5

No No& Tgl SK Bupati Lokasi Luas (Ha) Periode Tgl Setor

PNBPLama

Keterlambatan (bulan)

2 No: 544.2/286/HK-2009 (23 Des 2009)

Kec. Sebadu 20.000 18 Sept 2009 sd 18 Sept 2010

03-Jun-10 8

18 Sept 2010 sd 18 Sept 2011

28-Jun-11 9

18 Sept 2011 sd 18 Sept 2012

30-Mar-12 5

b. Tahun 2013

No No& Tgl SK Bupati Lokasi Luas (Ha) Periode Tgl Setor

PNBPLama

Keterlambatan (bulan)

1 No: 544.2/285/HK-2009 (23 Des 2009)

Kec. Menjalin 19.350 18 Sept 2012 sd 18 Sept 2013

08-Apr-13 6

Penciutan:No: 544.2/188/HK-2011 (14 Okt 2011)

2 No: 544.2/286/HK-2009 (23 Des 2009)

Kec. Sebadu 20.000 18 Sept 2012 sd 18 Sept 2013

22-Feb-13 4

25

Page 26: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

KriteriaBerdasarkan UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Penerimaan Negara Bukan

Pajak, sebagai perusahaan yang masih melakukan eksplorasi PT BEI

mempunyai kewajiban untuk membayar iuran tetap. Tarif Iuran Tetap per

hektar diatur lebih lanjut dalam PP 45 tahun 2003.

SebabKeterlambatan pembayaran tersebut disebabkan pihak manajemen

menganggap bahwa pembayaran iuran tetap baru dilakukan setelah adanya

tagihan dari Dinas Pertambangan dan Energi. Dilain pihak, Dinas

Pertambangan dan Energi hanya akan membuat surat kepada Perusahaan

apabila terjadi keterlambatan pembayaran iuran, dan sifatnya merupakan

surat peringatan.

AkibatAkibatnya Perusahaan mengalami kerugian karena harus membayar denda

keterlambatan.

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar secara proaktif

memenuhi kewajiban pembayaran iuran tetap sesuai degan peraturan (PP

45 tahun 2003).

Tanggapan :

Kekurangan denda yang harus dibayar tahun 2010-2013 Rp. 36,507,259

akan segera dibayarkan.

8. Pajak yang Belum Dipungut/Disetor oleh PT BEI

KondisiTerdapat pajak yang belum dipungut/disetor oleh PT BEI pada Tahun 2012

atas penerimaan uang sewa rumah dari pemilik rumah Sdr. Nicholaus Dwi

Putra sebesar Rp30.000.000,- (Kuitansi tanggal 9 April 2012) berlokasi di

Dusun Raso, Desa Menjalin, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak. PPh

yang belum dipungut/disetor sebesar Rp3.000.000,

Kriteria

26

Page 27: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

a. UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-

undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

Pasal 4 :

(2) Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final:

d. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan.

b. PP Nomor 5 Tahun 2002 tanggal 23 Maret 2002 dan

KMK-120/KMK.03/2002 tanggal 1 April 2002

- Atas penghasilan sewa tanah dan/atau bangunan yang diterima oleh

WP Orang Pribadi atau WP Badan dikenakan tarif PPh sebesar 10%

(sepuluh persen) dari Nilai Bruto Persewaan dan bersifal final

- PPh tersebut wajib dipotong oleh penyewa yang bertindak atau

ditunjuk sebagai Pemotong Pajak.

SebabKondisi tersebut terjadi karena kekurangpahaman manajemen atas

peraturan perpajakan

AkibatAkibatnya PPh belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp3.000.000,-

RekomendasiKami merekomendasikan kepada manajemen agar melakukan pemungutan

PPh atas sewa rumah dari Sdr. Nicholaus Dwi Putra sebesar

Rp30.000.000,- dan menyetorkannya ke Kas Negara.

Tanggapan :

PPh atas sewa rumah sebesar Rp. 3,000,000,000.- akan segera dibayarkan.

E. Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan1. Terdapat Denda Keterlambatan Pembayaran Iuran Tetap yang Belum

Dibayar Minimal Sebesar Rp36.507.259,-

Berdasarkan hasil reviu atas dokumen pembayaran denda keterlambatan

Iuran Tetap tahun 2012 dan tahun 2013 diketahui bahwa sampai dengan

April 2013 Perusahaan telah membayar denda keterlambatan pembayaran

27

Page 28: Simpulan Hasil Audit PT BEI 10052013

Iuran Tetap tahun 2012 dan 2013 sebesar Rp169.364.485,-. Nilai tersebut

merupakan jumlah yang ditagihkan berdasarkan surat peringatan dari Dinas

Pertambangan dan Energi setempat.

Berdasarkan perhitungan yang kami lakukan dengan menggunakan formula

yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah terkait, pembayaran denda

yang dilakukan oleh Perusahaan lebih rendah dari yang seharusnya,

minimal sebesar Rp36.507.259,- yaitu tahun 2012 sebesar Rp31.015.738,-

dan tahun 2013 sebesar Rp5.491.521,-, dengan rincian perhitungan

sebagaimana terlampir.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tata cara

Penentuan Jumlah, Pembayaran, dan Penyetoran Penerimaan Negara

Bukan Pajak Yang Terutang, pasal 6 ayat (2) disebutkan bahwa dalam hal

terjadi keterlambatan pembayaran kekurangan Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) yang terutang Wajib Bayar dikenakan sanksi administrasi

berupa denda sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah kekurangan

PNBP yang terutang dan bagian dari bulan dihitung 1 (satu) bulan penuh.

Hal ini disebabkan pihak manajemen beranggapan bahwa penerapan atas

peraturan pengenaan denda keterlambatan pembayaran atas PNBP

terutang belum berlaku.

Akibatnya terdapat potensi denda keterlambatan pembayaran iuran tetap

yang belum dibayar oleh PT BEI minimal sebesar Rp36.507.259,-.

Tanggapan :

PT BEI akan membuat system monitoring yang menjadi semua kewajiban

perusahaan terutama dalam hal Iuran IUP.

28