38 tahun pasar modal indonesia mendorong kontribusi bei

16
1 Edisi September 2015 Naikkan Dana Perlindungan Pemodal untuk Meningkatkan ‘Market Confidence’ Pasar Menunggu Belanja Pemerintah BEI Meninjau Fraksi Harga Saham Perluas Jaringan Pasar Modal, KSEI Tambah Bank Administrator RDN Ekspansi Bisnis PP Properti Pasca IPO 38 TAHUN PASAR MODAL INDONESIA BAGI EKONOMI INDONESIA MENDORONG KONTRIBUSI BEI

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Edisi September 2015

Naikkan Dana Perlindungan Pemodal untuk Meningkatkan ‘Market Confidence’

Pasar Menunggu Belanja Pemerintah

BEI Meninjau Fraksi Harga Saham

Perluas Jaringan Pasar Modal, KSEI Tambah Bank Administrator RDN

Ekspansi Bisnis PP Properti Pasca IPO

38 Tahun Pasar Modal IndonEsIa

BagI EkONOMI INDONESIa

MENDOrONg kONtrIBuSI BEI

2

PeneRbit:PT Bursa Efek Indonesia (BEI)

KooRdinatoR: Irmawati Amran

tim editoR: Hani Ahadiyani, Ibnu Anshary,

Tantiana Yolanda, dan Awan Wahyu K.

Alamat Redaksi & Sirkulasi:Gedung bursa efek indonesia tower i Lt.6,

Jl Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190. telp. 5150515, Fax. 5150330.e-mail: [email protected]

www.idx.co.id

POJOk REDAKSI

Mendorong kontribusi BEI Bagi Ekonomi Indonesia

IDX Newsletter September 2015

Masih dalam suasana peringatan 38 Tahun Diaktif­kannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT Pasar Modal), Headline kali ini membahas mengenai kon­tribusi BEI dalam mendo rong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perayaan HUT Pasar Modal ke­38 dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyatakan dukungan pemerintah ter ha dap pasar saham dengan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Pada kesempatan yang sama, Presiden juga meresmikan Peluncuran Indonesia Business Cap­ital Market (IBCM) Channel, serta peningkatan batas maksimum dana jaminan perlin dungan investor yang dikelola oleh PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI).

Kami juga mengulas mengenai 15 kebijakan sti­mu lus di bidang pasar modal untuk menciptakan sti­mulus bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Be­berapa kebijakan ini bersifat temporer dengan melihat perkembangan kondisi perekonomian ke depan pada rubrik Capital Market Update. Emiten PT PP Proper­ti Tbk yang baru saja listing di BEI juga memberikan insight di rubrik Company Visit terkait ekspansi bisnis Perusahaan, serta proyek Perusahaan di 2015 ini. Pada rubrik Investor Corner kami mengangkat tema perkem­bangan IHSG yang akan dipengaruhi oleh anggaran belanja peme rintah pada Oktober­November 2015.

Di edisi kali ini, Market Update akan membahas mengenai ulasan IHSG selama dua bulan terakhir. IDX Corner menengahkan peluncuran TV Bursa IBCM Chan­nel untuk memberi kemudahan akses informasi bagi investor, pelaku pasar modal, dan masyarakat. Pada rubrik Lintas SRO dibahas kerja sama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan 9 Bank Adminis­trator Reke ning Dana Nasabah (RDN). Jangan sampai melewatkan rangkuman kegiatan di pasar modal yang dimuat pada rubrik Kilas Peristiwa.

Selamat MembacaRedaksi

IDX Newsletter

INDEX38 Tahun Pasar Modal Indonesia

Naikkan Dana Perlindungan Pemodal untuk Meningkatkan ‘Market Confidence’

Ekspansi Bisnis PP Properti Pasca IPO

Pasar Menunggu Belanja Pemerintah

TV Bursa, Memudahkan akses Informasi tentang Pasar Modal Indonesia

Cermat Menyikapi kondisi global

kILaS PErIStIWaBEI Menyampaikan surat Penegasan Terkait Short Selling dan surat Keputusan direksi Perihal Perubahan Batasan Auto Rejection l rekor Penciptaan Investor saham Baru Terbanyak dalam satu Perusahaan l The 5th XBrl asia roundtable & Indonesia national XBrl Conference 2015 l Kegiatan Csr Pasar Modal Bantu Tingkatkan sarana Pendidikan di 19 sekolah

[lot. 6]

[lot. 7]

[lot. 8]

[lot. 9]

[lot. 5]

[lot. 3]

[Lot. 14]

Perluas Jaringan Pasar Modal, kSEI tambah Bank administrator rDN

15 kebijakan Stimulus di Bidang Pasar Modal Oleh OJk

[lot. 10]

[lot. 11]

BEI Meninjau Fraksi Harga Saham [lot. 12]

3

HEADLINE

MENDOrONg kONtrIBuSI BEI BagI EkONOMI INDONESIa

erayaan puncak peringatan 38 Tahun Pasar Modal Indonesia tahun ini terasa lebih spesial. Terutama karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkenan ha dir pada acara yang berlangsung di Bursa Efek Indone­

sia (BEI), Senin, 10 Agustus 2015. Walau fluktuasi pasar tak bisa dihindari, karena kondisi pasar global yang juga tidak kondusif, kehadiran Presiden menunjukkan bahwa pemerintah peduli ter­hadap kontribusi dan perkembangan pasar modal.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi berupaya meyakinkan pelaku pasar bahwa perekonomian Indonesia akan membaik pada paruh kedua tahun ini. Selain karena sejumlah langkah perbaikan akan mulai memberi dampak positif, juga karena belanja pemerintah akan makin besar terserap pada se­mester kedua 2015. Proyek­proyek infrastruktur senilai Rp120 triliun, menurut Presiden, akan mulai direalisasikan.

Presiden mengajak semua pelaku pasar saham untuk tetap optimistis, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini masih di kisaran 5% masih tetap menjadi salah satu nega­ra de ngan pertumbuhan terbesar dunia. Presiden juga berjanji untuk memantau perkembangan pembangunan infrastruktur secara rutin. Karena itu ia yakin, ekonomi Indonesia akan segera pulih. “Kita harus tetap optimistis, ekonomi kita hanya turun 0,03% (kuartal kedua),” imbau Presiden Jokowi.

Tidak lupa, Presiden Joko Widodo juga mengajak para inves­tor untuk terus meningkatkan investasi di pasar saham maupun reksa dana. Bahkan dana­dana jangka panjang untuk proyek in­frastruktur juga akan didorong untuk masuk pasar modal. Agar semua berjalan optimal, Presiden berpesan agar akses investasi

IDX Newsletter September 2015

38 Tahun Pasar Modal Indonesia

PPresiden Joko Widodo mengajak publik untuk memanfaatkan

peluang berinvestasi di pasar saham. Presiden pun berjanji mendukung pasar saham dengan mendorong

percepatan pembangunan infrastruktur. Pada sisi lain,

Presiden berharap, sumbangan pasar modal bagi perekonomian

Indonesia terus meningkat.

4

bagi investor dipermudah. Pada kesempatan tersebut, Presiden meresmikan ber­

lakunya aturan baru tentang dana jaminan bagi investor pasar saham. Nilai maksimum dana jaminan perlindung­an investor yang dikelola PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI), akan diting­katkan menjadi Rp100 juta per pemodal dari ketentuan lama Rp25 juta per pemodal. Dengan demikian, jika ter­jadi kerugian investor karena fraud akan diganti hingga maksimal Rp100 juta.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan, berbagai inovasi untuk memperkuat pasar modal sangat mendesak untuk dilakukan. Pasalnya, saat ini Indonesia membutuhkan banyak dana untuk membiayai proyek­proyek jangka pan­jang. “Ketergantungan pada pembiayaan bank mungkin terbatas, apalagi untuk proyek jangka panjang. Karena itu alternatifnya adalah mengembangkan pasar modal,” ujar Muliaman kepada pers.

Kontribusi MeningKat

Soal kontribusi pasar modal pada perekonomian Indonesia, terbukti terus meningkat, mengacu pada data statistik BEI. Dalam 5 tahun terakhir misalnya, to­tal dana yang dimobilisasi dunia usaha melalui penerbitan saham maupun surat utang sudah mencapai Rp592 triliun. Da­na­dana tersebut telah ikut mendukung aktivitas bisnis kalangan perusahaan publik. Seiring dengan itu, nilai kapitalisasi saham perusahaan tercatat di BEI terus meningkat, dan per akhir Juli 2015 telah mencapai 5.000 triliun rupiah.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, seiring de­ngan pertumbuhan itu, BEI akan terus berupaya menambah jumlah Perusahaan Tercatat di Bursa. Termasuk dengan mem­buka kesempatan lebih besar bagi skala menengah untuk meng akses dana di pasar modal melalui penawaran saham. Seiring dengan upaya penambahan jumlah emiten, BEI juga menargetkan agar perbandingan antara jumlah emiten dengan perusahaan sekuritas menjadi lebih ideal, seperti negara­ne­gara tetangga, dengan rasio rata­rata satu perusahaan sekuritas berbanding 20 emiten. Sementara di Indonesia saat ini ada 517 emiten dan 115 sekuritas.

Sementara itu, sejak pemerintah Republik Indonesia mengak tifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus 1977, pe­ran pasar modal terhadap perekonomian Indonesia semakin besar. Selain sebagai sumber pendanaan bagi dunia usaha, pasar modal pun menjadi salah satu tolak ukur kemajuan per­ekonomian Indonesia. Pasar modal Indonesia memiliki poten­si yang besar untuk terus tumbuh dalam jangka panjang jika dilihat dari penetrasi pasar terhadap perekonomian domestik. Bonus demografi yang mayoritas berada di usia produktif, serta pertumbuhan jumlah kelas menengah akan mendukung per­tumbuhan pasar modal Indonesia.

Pada momen perayaan 38 Tahun Pasar Modal Indonesia, Presiden Joko Widodo berkenan meresmikan beroperasinya televisi bursa, “Indonesia Business & Capital Market Television (IBCM) Channel”. Diharapkan, dengan kehadiran channel khusus

ini, informasi tentang peluang berin­vestasi di pasar modal bisa disebarluas­kan kepada publik secara optimal. “Se­makin banyak masyarakat berinvestasi di pasar modal juga dapat dimaknai sebagai salah satu cara mendemokrati­sasikan ekonomi. Dan untuk berinvestasi di pasar modal, investor harus mempu­

nyai informasi yang memadai,” ujar Presiden Jokowi.Peluncuran IBCM Channel pada sisi lain juga merupakan

bagian dari upaya menciptakan pasar modal yang efisien de­ngan menyediakan informasi terkini tentang pasar modal yang dapat diterima masyarakat luas dalam waktu bersamaan. Salur­an TV khusus pasar modal ini akan menyiarkan secara penuh informasi tentang pasar modal kepada masyarakat selama 10 jam nonstop setiap hari.

Pada kesempatan yang sama, Presiden RI juga menyaksikan penyerahan sertifikat pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tel­kom Tahap I milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan penyerahan secara simbolis pembukaan rekening efek dari PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) kepada 10.000 karyawan­nya. Penerbitan obligasi korporasi oleh PT Telkom ini menjadi catatan tersendiri karena nilainya mencapai Rp7 triliun dan ada seri dengan tenor 30 tahun.

Suksesnya penerbitan obligasi PT Telkom yang sebagian besar dananya diperuntukkan pembangunan infrastruktur ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor korporasi yang tinggi pada keberlanjutan pembangunan jangka panjang di In­donesia.

Sementara itu, untuk lebih mendorong likuiditas transak­si, menurut Tito Sulistio, pihaknya akan merespons perminta­an stakeholder untuk mengubah kebijakan fraksi harga saham. Penyesuaian fraksi harga untuk perdagangan efek bersifat ekui­tas sesuai dengan dinamika pasar sehingga diharapkan dapat mendorong terciptanya pasar yang lebih bergairah. Kebijakan fraksi harga baru mempertimbangkan faktor daya saing BEI dan stabilitas pasar demi menciptakan pasar yang teratur, wa­jar, dan efisien. n

DENgaN kEHaDIraN IBCM CHaNNEL, dIharaPKan

InforMasI TEnTang PEluang BErInvEsTasI dI Pasar Modal BIsa

dIsEBarluasKan KEPada PuBlIK sECara oPTIMal.”.

HEaDLINEIDX Newsletter

September 2015

5

IDx uPDatEIDX Newsletter September 2015

Naikkan Dana Perlindungan Pemodal untuk Meningkatkan ‘Market Confidence’

otoritas Jasa Keuangan (oJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) resmi memberlakukan nilai ganti rugi baru, maksimal rp100 juta per investor bila terjadi kerugian yang bukan disebabkan kesalahan investor. langkah ini bertujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan berinvestasi.

umbuh kembang pasar modal sangat ditentukan oleh tingkat kepercayaan pemodal dalam berinvestasi. Karena itu, upaya

meningkatkan dan menjaga rasa aman dan nyaman pemodal merupakan pekerjaan yang tidak akan pernah berhenti dilaku­kan oleh OJK sebagai regulator pasar modal dan SRO, yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indone­sia (KPEI).

Salah satu upaya meningkatkan keamanan dan kenya­manan investor yaitu dengan membentuk PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) pada 7 Desember 2012. Anak perusahaan SRO ini bertugas mengum­pulkan dan mengelola Dana Perlindungan Investor. P3IEI juga bertugas melakukan pemeriksaan, verifikasi, membuat analisa untuk melakukan pembayaran, dan tindakan lainnya sehu­bungan dengan klaim yang dilakukan oleh pemodal. Peran ini resmi dijalankan sejak 1 Januari 2014, dengan nilai ganti rugi maksimal sebesar Rp25 juta per investor, bila terjadi kerugian efek saham yang bukan disebabkan kesalahan investor.

Belum genap dua tahun sejak peran itu berjalan, pemegang saham P3IEI yang terdiri dari BEI, KSEI, dan KPEI membuat

terobosan baru dengan mengusulkan kenaikan nilai ganti rugi maksimum menjadi Rp100 juta per investor kepada OJK. Gaung pun bersambut, OJK merestui usulan tersebut dan resmi diber­lakukan pada tanggal 10 Agustus 2015, bertepatan dengan pe­

rayaan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Mo dal Indonesia yang dihadiri oleh Pre siden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dalam acara itu Ketua Dewan Komisio ner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, Dana Perlindungan Pemo­dal (DPP) merupakan kumpulan dana yang ditujukan untuk melindungi pemo­dal dari kemungkinan tindakan kecu­rangan atau fraud yang terjadi di pasar modal. “Pe ningkatan batas maksimal

kerugian yang ditanggung investor dari Rp25 juta per pemodal jadi Rp100 juta. Dilakukan dalam rangka peningkatan keaman­an dan kenyamanan,” kata Muliaman.

Presiden mengapresiasi kenaikan nilai ganti rugi tersebut, sebab perlindungan atas fraud sangat penting bagi investor. Namun Jokowi berpesan, walau DPP tersedia OJK diminta untuk terus meningkatkan penegakan aturan di pasar modal. “Saya sambut baik perlindungan investasi dari Rp25 juta menjadi Rp100 juta, tapi ini harus dibarengi dengan sanksi tegas kalau ada pelanggaran, sehingga membangkitkan rasa aman inves­tor,” ujar Jokowi.

Saat ini tercatat sebanyak 112 anggota DPP yang merupa­kan perantara pedagang efek yang mengadministrasikan re­kening efek nasabah dan bank kustodian. Dari jumlah itu ter­catat aset investor saham yang dilindungi mencapai Rp761,62 triliun dari total 438.800 pemodal. Bila dirata­rata per nasabah memiliki aset sebesar Rp1,7 miliar yang dilindungi dalam pro­gram DPP. n

[Tim BEI]

t

6

IDX CoRNERIDX Newsletter

September 2015

M

Program tayang ibCM

MarKet sigHt Informasi Saham dan Aksi Korporasi Emiten

MarKet noW Dialog Analisis SahamMarKet HeaDLines Informasi Produk Pasar Modal MoVers & sHaKers Analisis Perdagangan Saham neWs sCreen Analisis Ekonomi Makro dan Mikro

goLDen aCCessDialog dan Liputan Profil Perusahaan Emiten, Sekuritas, Manajer Investasi, Asosiasi Pasar Modal, dan lain­lain

buZZ boX Talk show BisnisstraigHt ForWarD Talk show Bisnis eggs & basKets Dialog Investasi dan Ekonomi Makro

eYes on... Cerita Sukses Sosok/Perusahaan Terkemuka

go aHeaD Edukasi Pasar Modal

TV BuRSA

asyarakat, investor, dan pelaku pasar modal kini memiliki tele­visi referensi informasi pasar

modal. BEI pada 10 Agustus 2015 melun­curkan TV bursa dengan nama Indonesia Business & Capital Market (IBCM) Channel. Para penonton yang berlangganan Indovi­sion dapat mengakses channel 100 untuk menyaksikan berbagai program acara yang ditayangkan IBCM.

Berbeda dengan televisi lain yang ha­nya membahas pasar modal pada bebe­rapa program saja, IBCM Channel merupa­kan televisi pertama yang memuat berita me ngenai pasar modal dan aktivitas bursa efek di Indonesia selama 10 jam dari pukul 08.00 ­ 18.00 WIB. IBCM Channel akan menayangkan berbagai aktivitas emiten (public expose, IPO, aksi korporasi, dll), per­usahaan sekuritas, manajer investasi, aso­siasi pasar modal, berbagai kegiatan edu­kasi pasar modal yang terjadi di Bursa, dan membahas informasi bisnis dari berbagai sektor yang dapat mempe ngaruhi kinerja pasar modal di Indonesia.

Seluruh program tayangan IBCM Chan­nel akan dipandu oleh presenter televisi handal yang sudah terlatih untuk mem­bawakan acara bisnis dan pa sar modal. n

[Tim BEI]

MEMuDaHkaN akSES INFOrMaSI tENtaNg PaSar MODaL INDONESIaBursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Tv Bursa untuk memberi kemudahan akses informasi bagi investor, pelaku pasar modal, dan masyarakat. siaran yang ditayangkan dari studio BEI menyajikan informasi bisnis, pasar modal, dan aktivitas bursa secara live.

Presiden ri Jokowi bersama Ketua DK oJK Muliaman D. Hadad dan Direktur utama bei

tito sulistio ketika meninjau ibCM Channel di bei pada 10 agustus 2015

7

CoMPANy vISItIDX Newsletter September 2015

PP Properti resmi tercatat di BEI pada 19 Mei 2015. Anak

perusahaan PT PP (Persero) Tbk ini melepas 4.912.346.000 saham atau setara 34,98% dari modal. Pasca IPO, emiten berkode PPRO ini berhasil mengantongi dana sebesar Rp908,7 miliar. Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto mengatakan, 75% dari dana IPO akan dioptimalkan untuk membeli lahan dan membangun proyek properti, dan 15% untuk modal kerja. “Sisa 10% kami pakai untuk pelunasan sebagian pinjaman,” terang Galih.

Untuk menopang kebutuhan dana yang tidak terpenuhi dari IPO, Manajemen PP Properti nantinya akan menggalang dana dari berbagai sumber lain, seperti pinjaman perbankan, penerbitan medium term notes (MTN), dan surat utang (obligasi). Saat ini, setidaknya PP Properti sudah mengantongi Rp662,77 miliar (75% dari dana IPO) yang bisa digunakan untuk ekspansi. Jumlah itu akan dilengkapi dengan komitmen pinjaman Bank CIMB Niaga sebesar Rp195 miliar dan Bank

EkSPaNSI BISNIS PP PrOPErtI PaSCa IPO

Setelah listing di BEI, PP Properti langsung menargetkan untuk menggalang dana dari sejumlah sumber lain. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk membiayai ekspansi bisnis perseroan.

7

Tabungan Negara sebesar Rp250 miliar. Seluruh dana tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal dan ekspansi.

Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto menambahkan, belanja modal (capital expenditure) yang dianggarkan tahun ini mencapai Rp800 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membeli lahan (landbank) sebesar 23%, pengembangan bisnis berkaitan dengan recurring income sebesar 48%, dan sisanya untuk menambah modal anak usaha. “Kita akan beli tanah, mall, gedung, dan hotel. Semua itu akan dilakukan untuk mengembangkan bisnis perseroan tahun

ini,” kata Indaryanto. Saat ini PP Properti memiliki land bank seluas 52 hektar yang sebagiannya akan digunakan untuk membangun hunian vertikal. Salah satu jenis huniannya adalah menara seluas 8.000 meter persegi.

Proyek baru 2015Dengan dukungan dana IPO dan alternatif pendanaan lain,

PP Properti akan merealisasikan sejumlah target ekspansi yang telah ditetapkan. Perseroan akan fokus mengembangkan apartemen, hotel, perkantoran, mall, pusat perdagangan, dan perumahan, baik untuk dijual maupun disewakan. Mulai semester kedua 2015, PP Properti akan makin gencar berekspansi untuk mencapai target­target tersebut.

Tahun ini, ada sejumlah proyek yang sedang dan akan mulai digarap perseroan seperti Apartemen Grand Sungkono Langoon Surabaya, Apartemen Grand Kamala Lagoon Bekasi, Gunung Putri Square Bogor (Rusunami 1 dan 2), Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya, Pavilion Permata 2 di Surabaya, The Ayoma Apartemen Serpong, Commercial Area I Grand Kamala Lagoon Jakarta, dan Payon Amartha Semarang. n

[Tim BEI]

Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto saat pencatatan saham perdana di BEI

Pt

8

INvEStOr CoRNER

IDX Newsletter September 2015

Pergerakan Indeks Harga Sa­ham Gabungan (IHSG) sepan­jang Juni – awal Agustus 2015 cenderung melemah. Beberapa

analis menilai pelemahan pasar itu aki­bat sentimen negatif yang masih lebih dominan ketimbang kehadiran senti­men positif. Dikatakan Lanang Trihar­dian, analis dari PT Syailendra Capital, pelemahan IHSG pada Juni – Agustus disebabkan oleh kombinasi sentimen dari dalam negeri maupun berskala global. Dari faktor eksternal, menurut­nya, investor panik akibat penurunan bursa saham Tiongkok yang mencapai lebih dari 30% hanya dalam tempo satu bulan. Belum lagi dengan adanya kebi­jakan devaluasi Yuan oleh pemerintah Tiongkok.

Di luar itu, hal yang mengkhawa­tirkan inves tor tidak lain adalah senti­men dari dalam negeri sendiri, terutama menyang kut data perlambatan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 di angka 4,7% dan kuartal II di level 4,67%. Rupi­ah pun ikut melemah. “Kalau faktor eks­ternal Tiongkok dan Yunani tentu tidak bisa diintervensi, namun untuk sentimen dalam negeri mestinya bisa ditangani,” ujar Lanang.

Walaupun demikian, investor dimin­ta tidak panik sebab tidak ada badai

Pyang tidak berlalu. Se­baliknya bagi investor cerdas, penurunan pasar justru menjadi peluang untuk mengakumulasi saham­saham dengan fun damental bagus yang harganya sudah turun da­lam. Apalagi analis yakin pada kuartal ketiga 2015 perge rakan IHSG akan kembali menguat, se iring dengan banyaknya data­data positif yang mulai keluar di Agustus. Di antara­nya kinerja kuartal kedua emiten yang diyakini membaik serta kucuran belanja pemerintah untuk pembangunan infra­struktur dipercaya dapat membuat per­tumbuhan ekonomi mulai menanjak di semester kedua.

Saat menghadiri Perayaan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal In­donesia, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Joko Widodo meminta publik dan investor percaya, belanja pemerin­tah akan meroket pada Oktober – No­vember 2015. Menurutnya ini akan be­rimbas pada pertumbuhan ekonomi di semester kedua. “Kita harus meyakini itu.

Pasar Menunggu Belanja Pemerintah

Saya ngomong masa nggak percaya,” ujar Pre siden, di BEI, Jakarta, Senin, 10 Agus­

tus 2015. Diakui Jokowi, hingga Juni be­lanja modal baru mencapai 12% dari an­ggaran, namun 88% sisanya dihabiskan di semester kedua. Tentang pelemahan bursa saham Jokowi menegaskan selain belanja pemerintah yang masih minim, juga disebabkan oleh melambatnya per­tumbuhan ekonomi dunia dan ini juga dialami negara lain.

Harapan segera mengucurnya be­lanja pemerintah juga disampikan Direk­tur Utama BEI Tito Sulistio. Menurutnya, belanja pemerintah merupakan faktor penting meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan akan berimbas positif pada pasar saham. Apalagi menurutnya tidak ada kekhawatiran terkait kinerja emi­ten kuartal kedua yang tumbuh sesuai perkiraan. “Jadi jangan hanya meng­andalkan pertumbuhan ekonomi dari konsumsi masyarakat saja,” ujarnya.n

[Tim BEI]

Presiden Joko Widodo meminta publik dan investor pasar modal percaya belanja pemerintah akan meroket pada Oktober – November 2015. Presiden optimistis

ini akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi di semester II.

8

9

IHSG & Volume Transaksi BEIVolume Transaksi IHSG

22 23 24 27 28 29 30 31 03 04 05 06 07 10 11 12 13 14 18 19 20 21Juli 2015 Agustus 2015

1,000.00

0

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

4,000.00

4,100.00

4,200.00

4,300.00

4,400.00

4,500.00

4,600.00

4,700.00

4,800.00

4,900.00

5,000.00

Cermat Menyikapi kondisi global

Pasar saham Indonesia tak luput dari pengaruh ekonomi global. dalam kondisi demikian, perlu kecermatan dalam membuat keputusan investasi, dengan berorientasi jangka panjang.

asar saham dunia dan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir tak luput dari pengaruh ekonomi global. Setelah Uni Eropa menemukan solusi atas

krisis utang Yunani, pasar keuangan dunia kembali dikejutkan kebijakan devaluasi mata uang Cina. Padahal, tren pemulihan ekonomi Amerika Serikat belum cukup meyakin kan. Akibatnya, sebagian pelaku pasar saham memilih melepas portofolio, se­bagian lagi memilih menahan diri untuk bertransaksi secara agresif. Likuiditas pasar pun cenderung turun.

Kondisi perekonomian global yang bergejolak sangat terasa dam paknya pada pasar keuangan Indonesia. Kurs rupiah terhadap mata uang kuat dunia cenderung melemah, pun de­mikian dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal yang sudah bisa diperkirakan karena perekonomian Indonesia dalam dua kuartal terakhir menunjukkan pelemahan dibanding

periode sebelumnya. Kinerja keuang an perusahaan tercatat selama semester pertama 2015 pun harus ditingkatkan jika dibandingkan dengan semester pertama 2014.

Dalam kondisi demikian, wajar bila aktivitas pasar saham cenderung fluktuatif. Tak jarang IHSG turun cukup tajam, bah­kan hingga lebih dari 100 poin. Tak jarang pula terjadi ke­naikan. Dalam rentang waktu sebulan, antara 22 Juli hingga 21 Agustus, bisa dikatakan cenderung tertekan. Pada 22 Juli misalnya, IHSG berada pada level 4.906.68, tapi pada 21 Agus­tus 2015 telah berada pada posisi 4.335,95. Itu artinya, dalam rentang waktu tersebut IHSG terkoreksi sekitar 570 poin.

Dalam kurun waktu sebulan, posisi beli investor asing sebe sar Rp40,36 triliun, dengan nilai jual sebesar Rp48,89 trili un. Pemodal asing membukukan net selling sebesar Rp8,53 triliun. Nilai yang tidak terlampau besar buat pemodal asing untuk kurun waktu sebulan. Dalam kondisi seperti ini, langkah yang mengatakan saat pasar melemah justru menjadi kesem­

patan beli, bisa dipertimbangkan para pe modal lokal. Orientasi investasi ada­lah tetap dalam jangka panjang. n

[Tim BEI]

MARKET uPDatEMARKET uPDatE

IDX Newsletter September 2015

P

9

10

CaPItaL MarkEt uPDATE

IDX Newsletter September 2015

ada 24 Juli 2015, OJK mengeluarkan 35 kebijakan dalam

rangka mendorong stimulus perekonomian yang terdiri dari 12 kebijakan di sektor perbankan, 15 kebijakan di sektor pasar modal, empat kebijakan di sektor IKNB, dan 4 kebijakan di bidang edukasi dan perlindungan konsumen. Beberapa kebi­jakan ini bersifat temporer selama dua tahun dengan melihat perkembangan kondisi perekonomian ke depan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad me­ngatakan, kebijakan ini dikeluarkan OJK agar industri keuang­an sebagai lokomotif bisa menarik rangkaian gerbong per­ekonomian nasional berjalan lebih cepat dan stabil guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Kebijakan­kebijakan ini diyakini akan mampu menjaga pertumbuhan kredit perbank­an, pertumbuhan pasar modal, dan perkembangan Industri Keuangan Non­Bank agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh sesuai target,” kata Muliaman.

Terkait dengan 15 kebijakan OJK di bidang pasar modal berikut kami sampaikan di samping:

kEBIJakaN StIMuLuS

dI BIdang Pasar Modal olEh oJK

P

seKtor Pasar MoDaL1. Pengembangan Infrastruktur Pasar Repurchase Agreement (repo), men­

cakup pengaturan mengenai repo, pengembangan produk repo, serta layanan settlement transaksi repo yang dilengkapi monitoring dan kon­sep 3rd party repo;

2. Pengembangan UKM untuk Go Public, mencakup penyusunan ketentuan untuk pengembangan UKM, serta pembuatan papan khusus untuk UKM;

3. Penetapan Electronic Trading Platform (ETP), mencakup pengembangan trading platform surat utang terintegrasi yang digunakan oleh pelaku dan dimanfaatkan untuk kebutuhan pengawasan;

4. Penggunaan Bank Sentral untuk Penyelesaian Transaksi, mencakup im­plementasi penggunaan Bank Sentral selain pengunaan Bank Pemba­yaran untuk layanan jasa penyelesaian dana di pasar modal;

5. Rencana penerbitan produk derivatif Indonesia Government Bond Fu-tures (IGBF), dalam rangka pengembangan Pasar Surat Berharga Negara (SBN);

6. Pengembangan Obligasi Daerah dalam rangka mendukung program pe­merintah terkait pembangunan infrastruktur;

7. Penggunaan Bond Index Surat Utang sebagai indikator acuan di pasar surat utang Indonesia yang digunakan secara luas oleh pelaku pasar;

8. Perluasan produk investasi di Pasar Modal melalui Penerbitan Efek Ber­agun Aset – Surat Partisipasi (EBA­SP), untuk meningkatkan pertumbuh­an pembiayaan perumahan di Indonesia serta membantu Lembaga Jasa Keuangan dalam memperoleh likuiditas dari pasar modal sebagai sum­ber pembiayaan yang terjangkau bagi masyarakat menengah dan kecil;

9. Peraturan Segmentasi Perizinan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) yang meliputi tiga tingkatan, yaitu WPPE, WPPE khusus pemasaran, dan WPPE khusus agen pemasaran;

10. Peraturan Tentang Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu, dalam rang­ka mengoptimalisasi dan melakukan efisiensi atas proses transaksi dan ope rasional di dalam industri pengelolaan investasi;

11. Penerapan Extensible Business Reporting Language (XBRL) dalam rangka penyediaan informasi yang akurat dan dapat diandalkan;

12. Peningkatan BUMN dan anak BUMN yang Go Public, dalam rangka mem­bantu BUMN dalam penggalangan dana untuk kegiatan pengembangan usaha, sekaligus mendorong likuiditas pasar;

13. Implementasi Electronic Book Building, dalam rangka meningkatkan transparansi dan fairness antar investor;

14. Peraturan terkait Pasar Modal Syariah, dalam rangka memberikan relak­sasi pengaturan dan kepastian hukum terkait efek syariah sehingga mempunyai level of playing field dengan efek konvensional;

15. Penerbitan Pedoman Tata Kelola Emiten atau Perusahaan Publik, dalam rangka mendorong perusahaan untuk mempraktikkan tata kelola peru­sahaan yang baik;

untuk menciptakan stimulus bagi pertumbuhan perekonomian nasional, otoritas Jasa Keuangan (oJK) menerbitkan sejumlah peraturan di bidang perbankan, pasar modal, dan Industri Keuangan non Bank (IKnB).

15

11

LINTAS SrOIDX Newsletter September 2015

erja sama PT Kustodian Sen­tral Efek Indonesia (KSEI) dengan 9 Bank Administra­tor Rekening Dana Nasabah

(RDN) diresmikan melalui penandata­nganan perjanjian pada Juli 2015 lalu. Kesembilan bank tersebut yaitu BCA, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank Permata, BRI, BCA Syariah, BNI, Bank Sinarmas, dan Bank Syariah Mandiri. Penandata nganan dilakukan Direktur Utama KSEI Margeret M. Tang dengan perwakilan masing­ma­sing bank, disaksikan M. Noor Rahman, Deputi Komisioner Pe ngawas Pasar Mod­al II Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seluruh Bank Administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI, wa­jib turut serta mengembangkan pasar modal Indonesia melalui pengembang­an Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Dengan demi kian Bank Administrator RDN harus mengem­bangkan infrastruktur dan jaring an yang dimilikinya, antara lain fasilitas ATM, mo-bile banking, maupun internet banking untuk memperluas akses investor di pasar modal.

Sebelumnya, dengan dukungan 6 Bank Administrator RDN, hanya terdapat 1 bank syariah, dengan total jaringan perbank­an yang dapat dimanfaatkan oleh investor pasar modal Indo­nesia berjumlah sekitar 6.900 kantor cabang bank dan 50.000 ATM. Kini, dengan tambahan tiga bank baru, yaitu BRI, BCA Syariah, dan Bank Sinarmas, maka terdapat 2 bank syariah de­ngan total jaringan perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh investor meningkat menjadi sekitar 17.000 kantor cabang dan

k88.000 ATM. Sedangkan bagi Bank Administrator RDN yang bekerjasa­ma dengan KSEI, maka terdapat po­tensi dana mengendap yang dapat dimanfaatkan, yang rata­rata nilai­nya sekitar Rp5 triliun per hari.

Diantara 9 bank yang bekerjasa­ma sebagai Bank Administrator RDN, 5 bank juga berperan sebagai Bank Pembayaran untuk periode 2015 ­ 2019, yaitu BCA, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank Permata, dan BRI. Hal ini untuk melengkapi fasili tas penyelesaian transaksi dana pasar modal melalui bank sentral (Bank Indonesia/BI) yang telah di resmikan beberapa waktu lalu.

Direktur Utama KSEI Margeret M. Tang mengatakan, persyaratan pengembangan Co-Branding Fasili­tas AKSes oleh bank­bank tersebut merupakan upaya untuk memperlu­as jaringan pasar modal. “Tidak dapat dipungkiri, saat ini jaringan dan infra­struktur pasar mo dal lebih terpusat

di Jakarta. Hal ini membuat pasar modal sulit berkembang, ter­lebih untuk mengajak calon investor yang ada di pelosok Indone­sia. Kerja Sama KSEI dengan sembilan Bank Administrator RDN diharapkan dapat memperluas jaring an pasar modal melalui perbankan.” Margeret menambahkan, seluruh Bank Pembayaran dan Bank Administrator RDN yang terpilih sudah melalui proses seleksi secara transparan oleh Tim Seleksi KSEI untuk menjamin kenyamanan para pemakai jasa KSEI, sekaligus investor yang bertransaksi di pasar modal Indonesia. n [Tim BEI]

Perluas Jaringan Pasar Modal, kSEI tambah Bank administrator rDN

KsEI menambah jumlah Bank administrator rdn menjadi 9

bank, dengan dua diantaranya merupakan

bank syariah. hal ini dilakukan KsEI untuk mendukung

program oJK dalam memperluas basis investor

pasar modal.

12

EXCHaNgE MEMBEr CoRNER

IDX Newsletter September 2015

elaku pasar modal pertengahan tahun ini meminta BEI meng ubah aturan

fraksi harga saham (tick price) yang ditetap­kan pada tahun lalu. Aturan fraksi harga yang berlaku sejak 6 Januari 2014 diminta untuk diubah de ngan aturan baru yang lebih memenuhi kebutuh an pelaku pasar modal. BEI mencoba untuk mengakomodasi per­mintaan tersebut dan saat ini sedang dalam proses review dengan mendengar saran­sa­ran dari pelaku pasar modal Indonesia.

Dalam ketentuan saat ini BEI membagi fraksi harga dalam tiga kelompok harga saham. Bagi saham yang harganya di bawah Rp500 frak­si harganya Rp1, kelompok saham di harga Rp500­Rp5.000 memiliki frak­si Rp5, untuk saham di atas Rp5.000 dicatatkan dengan fraksi harga Rp25.

Direktur BEI Alpino Kianjaya me nyam paikan, BEI selalu mende­ngar kan kebutuhan para pelaku pasar modal Indonesia ter­masuk mengenai fraksi harga. BEI sudah melakukan hearing me ngenai permintaan perubah an Peraturan Perdagangan No. II­A Kep­00071/BEI/11­2013 tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas perihal Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi Harga, dengan para pelaku pasar mo dal termasuk AB dan Emi ten pada 11 Agustus 2015. AB yang datang ada 83 dan yang tidak datang 26 AB, namun mengirimkan surat persetu­juan. Dari total 109 AB tersebut semua setuju untuk meng­ubah fraksi harga. “Sementara soal kapan waktu pelaksanaan­nya, kami sedang menggodok aturan baru dan jika sudah final akan dibawa ke OJK sebagai otoritas tertinggi untuk di­review,” papar Alpino.

BEI MENINJau FrakSI Harga SaHaM

Untuk mengakomodasi permintaan para Anggota Bursa (AB), Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menggodok aturan mengenai fraksi harga saham. AB juga tengah menanti peraturan fee anggota bursa.

Kebijakan soal fraksi harga saham dike­luarkan oleh BEI untuk kepentingan semua pihak baik AB maupun investor. “Untuk AB tentu untuk meningkatkan nilai transaksi dan volume perdagangan. Sedangkan dari sisi in­vestor kita juga menampung semua aspirasi dari investor baik dari retail dan institusi serta dari domestik dan luar negeri,” lanjut Alpino.

Selain tengah menunggu atur an fraksi har­ga saham, pelaku pasar juga tengah menanti eva luasi peraturan mengenai broker fee. Saat

ini, OJK sedang membahas aturan broker fee, dan BEI melihat batas bawah broker fee memang perlu di­atur lagi. BEI menurut Alpino belum bisa berkomentar mengenai ketentu­an ini karena sedang dibahas OJK.

Dengan aturan yang baru me­ngenai broker fee, BEI berharap per­saingan broker fee bisa diminimali­sasi. “Namun seharusnya semua kem­

bali lagi pada level of service yang diberikan AB kepada investor. AB asing mengenakan fee yang tinggi namun investor nya ba nyak dan loyal, karena service yang mereka berikan sesuai de ngan yang dibayarkan,” ungkap Alpino. BEI mengingatkan, ada tiga hal yang terutama harus dilakukan AB, yakni Service, Sistem, dan Edukasi. Edukasi itu termasuk tenaga tim riset yang berkualitas agar sa­ham­saham yang direko mendasikan ke investor terpercaya.

Terkait dengan kondisi pasar keuangan saat ini yang tengah berfluktuasi, tentu ada dampak bagi nilai transaksi, namun bro­ker yang jeli tentu melihat ada peluang. “Kita sudah melewati dua kali masa krisis yaitu tahun 2008 dan 2011, dan terbukti pasar modal kita kuat dan dalam waktu singkat bisa recovery bahkan tumbuh melesat”, tutup Alpino. n [Tim BEI]

P

Perubahan Fraksi harga saham

Harga SaHam 3 Juli 2000

3 Jul 2000 s/d

19 Okt 200020 Okt 2000

3 Jan 2005

2 Jan 2007

6 Jan 2014

< rp200 25 5 5 5 1 1

rp200 s/d < rp500 5

rp500 s/d < rp2000 25 10 10 5

rp2000 s/d < rp5000 25 25

< rp5000 50 50 50 25

Direktur beialpino Kianjaya

13

StatIStIkIDX Newsletter September 2015

No. Daftar SahamHarga penutupan Perubahan

Bulan Lalu Bulan Ini Faktor Delusi (Rp) %

1 Bank of India Indonesia Tbk. 1.450 2.900 1,00 1.450 100,00

2 Asuransi Ramayana Tbk. 1.300 2.200 1,00 900 69,23

3 Siwani Makmur Tbk. [S] 100 165 1,00 65 65,00

4 Sri Rejeki Isman Tbk. 303 470 1,00 167 55,12

5 Binakarya Jaya Abadi Tbk. 1.000 1.540 1,00 540 54,00

6 Multifiling Mitra Indonesia Tbk. [S] 235 330 1,00 95 40,43

7 Garuda Metalindo Tbk. [S] 550 750 1,00 200 36,36

8 Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. 3.690 5.000 1,00 1.310 35,50

9 Argha Karya Prima Industry Tbk. [S] 625 840 1,00 215 34,40

10 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. [S] 2.300 3.000 1,00 700 30,43

11 Multipolar Technology Tbk. [S] 1.025 1.330 1,00 305 29,76

12 Benakat Integra Tbk. 80 100 1,00 20 25,00

13 Surya Toto Indonesia Tbk. [S] 3.995 4.825 1,00 830 20,78

14 Merck Tbk. [S] 122.000 145.000 1,00 23.000 18,85

15 Hotel Mandarine Regency Tbk. [S] 183 216 1,00 33 18,03

16 Grand Kartech Tbk. 1.535 1.810 1,00 275 17,92

17 Indomobil Multi Jasa Tbk. 401 470 1,00 69 17,21

18 Kresna Graha Sekurindo Tbk. 565 660 1,00 95 16,81

19 Waskita Karya (Persero) Tbk. [S] 1.520 1.770 1,00 250 16,45

20 Bank Dinar Indonesia Tbk. 128 149 1,00 21 16,41

Top 20 Gainer STockS Juli 2015

0

20

40

60

80

100

120

140

160

4.400,00

4.500,00

4.600,00

4.700,00

4.800,00

4.900,00

5.000,00

5.100,00

5.200,00

5.300,00

5.400,00

5.500,00

5.600,00Volume Transaksi

Perkembangan IHSG & Volume Transaksi BEI

Miliar

IHSG

Volume (juta Lbr) IHSG

Jan2015

Feb Mar Apr Mei Jun Jul

0

20

40

60

80

100

120

140

160Nilai Transaksi

Perkembangan IHSG & Nilai Transaksi BEI

Rp Triliun

IHSG

Nilai Transaksi (Triliun Rupiah) IHSG

Jan2015

Feb Mar Apr Mei Jun Jul0

1

2

3

4

5

6Frekuensi Transaksi

Perkembangan IHSG & Frekuensi Transaksi BEI

Juta

IHSG

Frekuensi Transaksi (Juta X) IHSG

Jan2015

Feb Mar Apr Mei Jun Jul

-8.000.000.000.000

-6.000.000.000.000

-4.000.000.000.000

-2.000.000.000.000Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 2015

0

2.000.000.000.000

4.000.000.000.000

6.000.000.000.000

8.000.000.000.000

10.000.000.000.000

12.000.000.000.000

Nilai Bersih Transaksi Asing Januari – Juli 2015

4.400,00

4.500,00

4.600,00

4.700,00

4.800,00

4.900,00

5.000,00

5.100,00

5.200,00

5.300,00

5.400,00

5.500,00

5.600,00

4.400,00

4.500,00

4.600,00

4.700,00

4.800,00

4.900,00

5.000,00

5.100,00

5.200,00

5.300,00

5.400,00

5.500,00

5.600,00

14

kILaS PERISTIwA

IDX Newsletter September 2015

BEI Menyampaikan Surat Penegasan terkait Short Selling dan Surat keputusan Direksi Perihal Perubahan Batasan Auto Rejection

Pada 24 Agustus 2015, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyam­paikan surat penegasan kepada seluruh Anggota Bursa bahwa seluruh Anggota Bursa tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi short selling selain dalam rangka menjalankan keten­tuan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi Nasa­bah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek, Pera­turan Bursa Efek Indonesia Nomor III­I tentang Keanggotaan Marjin dan Short Selling, dan Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II­H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek dalam Transaksi Marjin dan Transaksi Short Selling.

Bursa akan melakukan tindakan tegas kepada Anggota Bursa yang diketahui melanggar ketentuan tersebut. Pada hari yang sama BEI juga mengeluarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00096/BEI/08-2015 Perihal  Perubahan Batasan Auto Rejection.

Auto Rejection adalah kebijakan penolakan order jual dan order beli jika harganya melebihi batasan harga yang diten­tukan. Per 25 Agustus 2015, batas bawah Auto Rejection untuk semua harga saham adalah 10% dari harga acuan. Artinya, harga order jual atau beli yang dapat diterima adalah yang harganya maksimum 10% di bawah Harga Acuan. Harga Acu­an adalah harga transaksi terkahir pada hari bursa sebelum­nya (previous price) atau harga pembukaan (open price) jika terbentuk open price pada sesi pre-opening. Sedangkan batas atas Auto Rejection tidak ada perubahan dari aturan sebe­lumnya.

rekor Penciptaan Investor Saham Baru terbanyak dalam Satu Perusahaan

Pada 17 Agustus 2015, bertepatan dengan pelaksanaan upacara bendera di Solo, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode SRIL, membukakan rekening efek untuk 10.000 pegawainya dan mencatatkan kegiatan ini pada Museum Rekor Indonesia (MURI) yaitu Penciptaan Investor Saham Baru Terbanyak dalam Satu Perusahaan.

Presiden RI Joko Widodo dalam acara HUT Pasar Modal ke­38 pada 10 Agustus 2015 di Bursa efek Indonesia, meminta setiap perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di pasar modal untuk mengikuti jejak dari PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sri­tex) yang telah melaksanakan program pembukaan rekening efek kepada 10 ribu karyawannya. Program ini akan sangat baik dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat In­donesia jika diikuti oleh perusahan lain,” kata Presiden.

Sritex telah bertransformasi menjadi perusahaan publik sejak Juni 2013 serta menghapus asumsi negatif masyarakat luas dan para ekonom mengenai industri tekstil dan produk tekstil yang selama ini dinilai sebagai sunset industry dengan tingkat risiko kegagalan yang tinggi.

the 5th XBrL asia roundtable & Indonesia National XBrL Conference 2015

Seiring dengan perkembangan industri pasar modal di In­donesia, tidak dapat dipungkiri bahwa informasi yang cepat dan akurat, serta dapat diandalkan sangat diperlukan oleh masyarakat luas, khususnya investor pasar modal. Informasi juga harus bersifat efisien, mudah diolah, serta mudah dipa­hami oleh investor global. Kebutuhan akan informasi yang langsung dapat digunakan dan diolah secara cepat dan efisien dapat tercapai apabila informasi tersebut disajikan dalam format dengan standar global, sehingga dapat diba­ca oleh ma syarakat luas, serta dapat diakses dan diolah oleh

15

komputer. Berlandaskan pemikiran tersebut, Bursa Efek Indo­nesia (BEI) telah mengembangkan sistem pelaporan dengan menggunakan Extensible Business Reporting Language (XBRL), yang pada 22 Juni 2015 implementasinya diluncurkan secara resmi.

BEI mulai bergabung menjadi direct member XBRL Inter­national pada 26 Februari 2015 dan terus aktif berpartisi­pasi dalam implementasi dan pengembangan XBRL. Setelah sukses dalam peluncuran sistem pelaporan berbasis XBRL tersebut, BEI diberi kepercayaan oleh XBRL Asia dan XBRL International Inc. untuk menjadi tuan rumah dalam XBRL Asia Roundtable (XART) 2015 yang diselenggarakan di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place pada 19 Agustus 2015. Dalam pelaksanaan XART 2015 ini, BEI juga mendapatkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indo­nesia (BI) yang juga merupakan institusi yang mengembang­kan XBRL di Indonesia.

Acara yang diadakan di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place ini dihadiri oleh Emiten, akademisi, data provider, sekuri­tas, manajer investasi, media, asosiasi, akuntan publik, lembaga rating, dan institusi lainnya. Dengan diadakannya acara ini di­harapkan seluruh stakeholders semakin memahami XBRL, serta mengambil manfaat dari pengembangan XBRL tersebut.

kegiatan CSr Pasar Modal Bantu tingkatkan Sarana Pendidikan di 19 Sekolah

Berbekal kesadaran tinggi untuk membantu penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkoor­dinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyelenggara­kan kegiatan Program Bantuan Perpustakaan Sekolah. Kegia­tan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan untuk memperingati 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia ini dilakukan di 19 Kantor Perwakilan (KP) BEI yak­ni berupa pemberian buku dan pengadaan sarana penunjang untuk perpustakaan.

Kegiatan Program Bantuan Perpustakaan Sekolah terse­but bertujuan agar peran perpustakaan di lingkungan seko­lah dapat dimaksimalkan oleh setiap pelajarnya. Sebab peran perpustakaan di setiap sekolah sangatlah penting untuk men­ciptakan ruang belajar alternatif yang menarik bagi pelajar,

KILAS PErIStIWaIDX Newsletter September 2015

Halal Bihalal dan Seminar dengan Pelaku Pasar Modal

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Otori­tas Jasa Keuangan (OJK), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan acara Halal Bihalal dan Seminar yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2015, bertempat di Hotel Ritz Carlton Pacific Place - Jakarta. Tema acara ini adalah “Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya terhadap Ekonomi di Indonesia”. Acara ini dihadiri oleh Menteri Keuangan RI dan para pelaku pasar modal Indonesia..

serta dapat menjadi katalis bagi kegiatan akademik di sekolah tersebut.

Penyerahan secara simbolis bantuan sarana dan prasa­rana pendidikan Program Bantuan Perpustakaan Sekolah ini dilakukan secara serentak di 19 sekolah di lokasi KP BEI oleh salah satu perwakilan dari Komisaris/Direksi atau Kepala Divisi dari BEI atau KPEI atau KSEI, perwakilan Direksi Emiten, dan Perwakilan Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat kepada Kepala Sekolah dari sekolah yang dituju dengan di­saksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat. Ke­19 kota tersebut adalah Riau, Padang, Lampung, Batam, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Den­pasar, Manado, Makassar, Semarang, Banda Aceh, Medan, Jaya­pura, Palembang, dan Jambi.

Sedangkan 19 sekolah yang menjadi tujuan bantuan pen­didikan ini telah diseleksi dengan beberapa kriteria, antara lain: tidak memiliki perpustakaan atau kondisi perpustakaan yang ada saat ini membutuhkan bantuan buku­buku maupun sarana penunjang perpustakaan, tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mencoreng dunia pendidikan (seperti perkela­hian antar pelajar), dan lebih diutamakan bagi sekolah yang memiliki prestasi di bidang akademis dan non akademis.

Ke 19 sekolah yang menerima bantuan pendidikan ini ada­lah SMUN 3 Banda Aceh, SMK IT Marina Al Hidayah, SMUN 15 Pekanbaru, SMUN 8 Padang, SMUN 016 Tanjung Piayu Batam, SMUN 2 Bandar Lampung, SMUN 1 Bandung, SMUN 1 Sema­rang, SMUN 5 Yogyakarta, SMUN 15 Surabaya, SMU PGRI 2 Denpasar, SMU Muhammadiyah 1 Pontianak, SMUN 1 Tanta Ta­balong, SMU Muhammadiyah 2 Al Mujahidin, SMUN 2 Makas­sar, SMUN 9 Manado, SMU YPPK Teruna Bakti Jayapura, SMUN 11 Kota Jambi, dan SMU Kusuma Bangsa.

16