bab ii kajian pustaka a. penyediaan air...

22
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi Dasar Sanitasi Dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-hari meliputi : A. Penyediaan Air Bersih Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana (Chandra 2007). 1. Sumber Air Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber, yakni : a) Air atmosfir (air hujan) Air atmosfir atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada 8

Upload: ngothu

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sanitasi Dasar

Sanitasi Dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus

dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-hari

meliputi :

A. Penyediaan Air Bersih

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.

Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak

seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain

itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan

membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk

keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi,

transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia

dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya

dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana (Chandra 2007).

1. Sumber Air

Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai

sumber, yakni :

a) Air atmosfir (air hujan)

Air atmosfir atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.

Untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada

8

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

9

waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun,

karena masih mengandung banyak kotoran.

b) Air permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi.

Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama

pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun,

kotoran industri kota dan sebagainya. Air permukaan ada 2 macam yakni

air sungai dan air rawa/danau.

c) Air tanah

1) Air tanah dangkal, terjadi karena daya proses peresapan air dari

permukaan tanah. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah

dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar

antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air tanah ini

dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur

dangkal.

Kritera sumur yang memenuhi syarat kesehatan ialah :

(a) Dinding sumur minimal sedalam 3 m dari permukaan lantai/tanah,

dibuat dari tembok yang tidak tembus air/bahan kedap air dan kuat

(tidak mudah retak / longsor) untuk mencegah perembesan air yang telah

tercemar ke dalam sumur. Kedalaman 3 m diambil karena bakteri

pada umunya tidak dapat hidup lagi.

(b) Kira-kira 1,5 m berikut ke bawah, dinding dibuat dari tembok yang

tidak disemen, tujuannya untuk mencegah runtuhnya tanah.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

10

(c) Diberi dinding tembok (bibir sumur), tinggi bibir sumur ± 1 meter

dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air untuk mencegah

agar air sekitarnya tidak masuk ke dalam sumur, serta juga untuk

keselamatan pemakai.

(d) Lantai sumur disemen/harus kedap air, mempunyai lebar di sekeliling

sumur ± l,5 m dari tepi bibir sumur, agar air permukaan tidak masuk.

Lantai sumur tidak retak/bocor, mudah dibersihkan, dan tidak

tergenang air, kemiringan 1-5% ke arah saluran pembuanagan air

limbah agar air bekas dapat dengan mudah mengalir ke saluran air

limbah.

(e) Sebaiknya sumur diberi penutup/atap agar air hujan dan kotoran

lainnya tidak dapat masuk ke dalam sumur, dan ember yang dipakai

jangan diletakkan di bawah/lantai tetapi digantung.

2) Air tanah dalam, terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama.

Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal.

Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa

kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-

300 m) akan didapatkan suatu lapisan air. Kualitas dari air tanah

dalam pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal, karena

penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.

3) Mata air, adalah air tanah yang ke luar dengan sendirinya ke

permukaan tanah (Sutrisno dan Suciastuti, 2010).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

11

2. Syarat-syarat Air

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat

yaitu kuantitas dan kualitas.

a) Syarat Kuantitas

Jumlah air untuk keperluan rumah tangga/hari/kapita tidaklah sama

pada tiap negara. Pada umumnya, dapat dikatakan di Negara-negara yang

sudah maju. Jumlah pemakaian air/hari/kapita lebih besar dari pada di

Negara-negara yang sedang berkembang.

Secara kuantitas di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air sebanyak

100 liter/hari/kapita dengan perincian yaitu untuk minum 5 liter,

memasak 5 liter, membersihkan/mencuci 15 liter, mandi 30 liter, kakus

45 liter (Entjang, 2000).

b) Syarat Kualitas

Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas, dan

mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum adalah sebagai berikut :

1) Parameter Fisika

Parameter fisika umumnya dapat diidentifikasi dari kondisi fisik

air tersebut. Parameter fisika meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu,

warna dan jumlah zat padat terlarut (Total Dissolved Solid – TDS).

Air yang baik idealnya tidak berbau. Air yang berbau busuk tidak

menarik dipandang dari sudut estetika. Selain itu juga, bau busuk

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

12

bisa di sebabkan proses penguraian bahan organic yang terdapat

didalam air.

Air yang baik idealnya harus jernih. Air yang keruh mengandung

partikel padat tersuspensi yang dapat berupa zat-zat yang berbahaya

bagi kesehatan.

Air yang baik idealnya juga tidak memiliki rasa/tawar. Air yang

tidak tawar mengindikasikan adanya zat-zat tertentu di dalam air

tersebut. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu di

dalam air, begitu juga rasa asam disebabkan adanya asam di dalam

air dan rasa pahit di sebabkan adanya basa di dalam air tersebut.

Selain itu juga, air yang baik tidak boleh memiliki perbedaan

suhu yang mencolok dengan udara sekitar (udara ambien). Di

Indonesia, suhu air minum idealnya ± 30C dari suhu udara.

2) Parameter Mikrobiologi

Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri Coliform sebagai

organism petunjuk (indicator organism). Dalam laboratorium, istilah

total coliform menunjukan bakteri Coliform dari tinja, tanah atau

sumber alamiah lainnya. Istilah fecal coliform (koliform tinja)

menunjukan bakteri koliform yang berasal dari tinja manusia atau

hewan berdarah panas lainnya. Parameter mikrobiologi dimaksudkan

untuk mencegah adanya mikroba pathogen di dalam air minum.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

13

3) Parameter Kimia

Dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang tidak

tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi

kesehatan antara lain air raksa (Hg), Alumunium (Al), Arsen (As),

Barium (Ba), Besi (Fe), Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat

keasaman (pH), dan zat kimia lainnya.

4) Parameter Radioaktivitas

Apapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni

menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat

berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel-sel

dapat di ganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan apabila

tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan

penyakit seperti kanker (Mulia, 2005).

3. Peranan Air dalam Penularan Penyakit

Adanya penyebab penyakit didalam air, dapat menyebabkan efek

langsung terhadap kesehatan. Penyebab penyakit yang mungkin ada dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu :

a) Penyebab hidup yang menyebabkan penyakit menular

b) Penyebab tidak hidup yang menyebabkan penyakit tidak menular

Peranan air dalam memindahkan penyakit dapat melalui empat cara :

1) Waterborne mechanism

Penyakit yang paling umum dari semua penyakit yang berhubungan

dengan air dan yang paling berbahaya dalam skala global mencakup

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

14

penyakit-penyakit yang ditularkan atau disebarkan akibat

kontaminasi air oleh kotoran manusia atau urine. Penyakit ini,

infeksi atau penularannya dapat terjadi apabila organism pathogen

mencapai jalan masuk ke dalam air yang kemudian dikonsumsi oleh

orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut.

Penyakit yang termasuk kedalam kategori ini adalah kolera,

Hepatitis infeksiosa, dan penyakit Disentri basiler.

2) Water Washed mechanism

Penularan penyakit ini berkaitan dengan air bagi kebersihan umum

alat-alat terutama alat-alat dapur dan makanan, juga di peruntukan

bagi kebersihan perorangan. Kelompok penyakit yang sangat

dipengaruhi oleh media penularnya, caranya sangat banyak dan

dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yakni :

(a) Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan yaitu penyakit

diare. Penyakit diare ini dapat ditularkan melalui beberapa jalur

diantaranya melalui air dan peralatan makanan yang dicuci

dengan air.

(b) Penyakit infeksi kulit. Golongan penyakit ini sangat erat

kaitannya dengan hygiene perorangan yang buruk.

(c) Penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh insekta parasit, penyakit

ini sangat ditentukan oleh tersedianya air bersih untuk hygiene

perorangan yang ditujukan untuk mencegah investasi insekta

parasit pada tubuh dan pakaian. Insekta parasit akan mudah

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

15

berkembang biak dan menimbulkan penyakit bila kebersihan air,

kebersihan perorangan tidak terjaga.

3) Water Bashed mechanism

Penyakit yang ditularkan dengan mekanisme ini memiliki agent

penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh

vektor atau sebagai intermediate host yang hidup di dalam air.

Contohnya skistosomiasis.

4) Water Related Insect Vector mechanism

Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga (insekta) yang

berkembang biak di dalam air. Beberapa penyakit yang di tularkan

oleh insekta antara lain : filariasis, malaria, dengue, yellow fever

(Yuliawati, 2002).

B. Jamban Keluarga

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk

membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia yang lazim

disebut kakus/WC sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat

tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori

lingkungan pemukiman (Depkes RI, 2001).

Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang

cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan

pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan

terutama tanah dan sumber air.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

16

1. Syarat-syarat jamban sehat

Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka

pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik. Suatu jamban

tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

(Depkes RI, 1995)

a) Tidak mencemari sumber air minum (untuk ini dibuat lubang

penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumber air).

b) Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.

c) Air seni, air pembersih dan penggelontoran tidak mencemari tanah

disekitarnya.

d) Mudah dibersihkan, aman digunakan dan harus terbuat dari bahan-bahan

yang kuat dan tahan lama.

e) Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna

terang.

f) Luas ruangan cukup.

g) Ventilasi cukup baik.

h) Tersedia air dan alat pembersih.

i) Cukup penerangan.

2. Jenis-jenis jamban

Menurut Entjang (2000), macam-macam tempat pembuangan tinja,

antara lain:

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

17

a) Jamban cemplung (Pit latrine)

Jamban cemplung ini sering dijumpai di daerah pedesaan. Jamban ini

dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah dengan diameter

80-120 cm sedalam 2,5-8 meter. Jamban cemplung tidak boleh terlalu

dalam, karena akan mengotori air tanah dibawahnya. Jarak dari sumber

minum sekurang-kurangnya 15 meter.

b) Jamban air (Water latrine)

Jamban ini terdiri dari bak yang kedap air, diisi air di dalam tanah

sebagai tempat pembuangan tinja. Proses pembusukannya sama seperti

pembusukan tinja dalam air kali.

c) Jamban leher angsa (Angsa latrine)

Jamban ini berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air. Fungsi

air ini sebagai sumbat sehingga bau busuk dari kakus tidak tercium. Bila

dipakai, tinjanya tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke

bagian yang menurun untuk masuk ke tempat penampungannya.

d) Jamban bor (Bored hole latrine)

Tipe ini sama dengan jamban cemplung hanya ukurannya lebih kecil

karena untuk pemakaian yang tidak lama, misalnya untuk perkampungan

sementara. Kerugiannya bila air permukaan banyak mudah terjadi

pengotoran tanah permukaan (meluap).

e) Jamban keranjang (Bucket latrine)

Tinja ditampung dalam ember atau bejana lain dan kemudian dibuang di

tempat lain, misalnya untuk penderita yang tak dapat meninggalkan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

18

tempat tidur. Sistem jamban keranjang biasanya menarik lalat dalam

jumlah besar, tidak di lokasi jambannya, tetapi di sepanjang perjalanan

ke tempat pembuangan. Penggunaan jenis jamban ini biasanya

menimbulkan bau.

f) Jamban parit (Trench latrine)

Dibuat lubang dalam tanah sedalam 30-40 cm untuk tempat defaecatie.

Tanah galiannya dipakai untuk menimbunnya. Penggunaan jamban parit

sering mengakibatkan pelanggaran standar dasar sanitasi, terutama yang

berhubungan dengan pencegahan pencemaran tanah, pemberantasan

lalat, dan pencegahan pencapaian tinja oleh hewan.

g) Jamban empang / gantung (Overhung latrine)

Jamban ini semacam rumah-rumahan dibuat di atas kolam, selokan, kali,

rawa dan sebagainya. Kerugiannya mengotori air permukaan sehingga

bibit penyakit yang terdapat didalamnya dapat tersebar kemana-mana

dengan air, yang dapat menimbulkan wabah.

h) Jamban kimia (Chemical toilet)

Tinja ditampung dalam suatu bejana yang berisi caustic soda sehingga

dihancurkan sekalian didesinfeksi. Biasanya dipergunakan dalam

kendaraan umum misalnya dalam pesawat udara, dapat pula digunakan

dalam rumah.

3. Manfaat dan Fungsi Jamban Keluarga

Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban yang

baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal yaitu :

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

19

a) Melindungi kesehatan masyarakat.

b) Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang

aman.

c) Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit.

d) Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan

(Tarigan, 2007).

C. Pengelolaan Sampah

Sampah adalah segala sesuatu yang tidak terpakai lagi dan harus dibuang.

Sampah bisa berasal dari rumah tangga, rumah sakit, hotel, restoran,

industri, dan lain-lain (Widyati, Yuliarsih 2002).

Sampah adalah setiap bahan/material yang untuk sementara tidak dapat

dipergunakan lagi dan harus dibuang atau dimusnahkan (Dainur 1995).

Beberapa faktor yang memengaruhi sampah adalah jumlah penduduk,

sistem pengumpulan/ pembuangan sampah, pengambilan bahan-bahan yang

ada pada sampah, faktor geografis, waktu, sosial, ekonomi, budaya, musim,

kebiasaan masyarakat, kemajuan teknologi serta jenis sampah.

Sampah dapat digolongkan berdasarkan sumber, bentuk, sifat, dan

jenisnya (Suriawiria, 2003) :

Berdasarkan kepada sumbernya, sampah digolongkan kepada dua

kelompok besar yaitu :

1. Sampah domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh akibat

kegiatan manusia secara langsung : dari rumah tangga, pasar, sekolah,

pusat keramaian, pemukiman, rumah sakit, dan sebagainya.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

20

2. Sampah non-domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh

kegiatan manusia secara tidak langsung : dari pabrik, industri, pertanian,

peternakan, perikanan, kehutanan, transportasi dan sebagainya.

Berdasarkan kepada bentuknya, sampah digolongkan kepada tiga

kelompok besar, yaitu :

1. Sampah padat, yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan,

kotoran ataupun benda-benda lain yang bentuknya padat.

2. Sampah cair, yaitu sampah yang berasal dari buangan pabrik, industry,

pertanian, perikanan, peternakan, ataupun manusia yang berbentuk cair,

misalnya air-buangan, air-seni, dan sebagainya.

3. Sampah gas, yaitu sampah yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor,

cerobong pabrik, dan sebagainya yang kesemuanya berbentuk gas atau

asap.

Berdasarkan kepada jenisnya, dikenal ada dua kelompok sampah, yaitu :

1. Sampah organik, yaitu jenis sampah yaitu jenis sampah yang sebagian

besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, ataupun

kotoran).

2. Sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang tersusun oleh senyawa

anorganik (plastik, botol, logam, dan sebagainya).

Dari jenis sampah dikenal pula sifatnya kedalam dua kelompok sampah

yaitu :

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

21

1. Sampah yang bersifat degradable, yaitu sifat sampah yang secara alami

dapat / mudah diuraikan oleh jasad hidup (mikroorganisme). Pada

umumnya jenis sampah organic termasuk ke dalam kelompok ini.

2. Sampah yang bersifat non-degradabel, yaitu sifat sampah yang secara

alami sukar atau sangat sukar untuk diuraikan oleh jasad hidup. Pada

umumnya jenis sampah anorganik termasuk ke dalam kelompok ini.

Cara-cara pengelolaan sampah antara lain :

a) Pengumpulan dan pengangkutan sampah

Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing

rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab

itu, mereka harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk

mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat

pengumpulan sampah tersebut diangkut ke tempat pembuangan

sampah sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke tempat

penampungan akhir sampah (TPA).

b) Pemusnahan dan pengolahan sampah

Pemusnahan dan atau pengolahan sampah padat ini dapat dilakukan

melalui berbagai cara, antara lain

1) Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat

lubang di tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun

dengan tanah.

2) Dibakar (inceneration), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan

membakar di dalam tungku pembakaran (incinerator).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

22

3) Dijadikan pupuk (composting), yaitu pengolahan sampah menjadi

pupuk (kompos), khususnya untuk sampah organik daun-daunan,

sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk

(Notoatmodjo 2003).

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menyediakan tempat bagi

vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang pengerat untuk mencari

makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat mengganggu

kesehatan manusia.

Mengingat efek dari sampah terhadap kesehatan maka pengelolaan

sampah harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Tersedianya tempat sampah yang dilengkapi tutup (sangat

dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa

mengotori tangan).

2) Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat agar tidak mudah

bocor, untuk mencegah berseraknya sampah.

3) Tempat sampah tahan karat dan bagian dalam rata.

4) Tempat sampah mudah dibuka, dikosongkan isinya serta mudah

dibersihkan.

5) Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkat

oleh satu orang.

6) Tempat sampah dikosongkan setiap 1x24 jam atau 2/3 bagian telah

terisi penuh.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

23

7) Jumlah dan volume sampah disesuaikan dengan sampah yang

dihasilkan pada setiap tempat kegiatan.

8) Tersedia pada setiap tempat/ruang yang memproduksi sampah.

9) Memakai kantong plastik khusus untuk sisa-sisa bahan makanan

dan makanan jadi yang cepat membusuk.

10) Tersedianya tempat pembuangan sampah sementara yang mudah

dikosongkan, tidak terbuat dari beton permanen, terletak di lokasi

yang terjangkau kendaraan pengangkut sampah dan harus

dikosongkan sekurang-kurangnya 3x24 jam.

D. Pengelolaan Air Limbah

Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal

dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya

mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan

manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra 2007).

Air limbah dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain :

1. Air Buangan Rumah Tangga ( domestic waste water)

Air buangan dari pemukiman ini umumnya mempunyai komposisi

yang terdiri dari ekskreta (tinja dan urine), air bekas cucian, dapur dan

kamar mandi dimana sebagian besar merupakan bahan-bahan organik.

2. Air Buangan Kotapraja (minicipal waste water)

Air buangan ini umumnya berasal dari daerah perkotaan,

perdagangan, selokan, tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat

umum lainnya.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

24

3. Air Buangan Industri (industrial waste water)

Air buangan yang berasal dari berbagai macam industri. Pada

umumnya lebih sulit pengolahannya serta mempunyai variasi yang

luas. Zat-zat yang terkandung didalamnya, misalnya logam berat, zat

pelarut, amoniak dan lain-lain (Notoatmodjo 2003).

Ada lima cara pembuangan air limbah rumah tangga yaitu:

1. Pembuangan umum, melalui tempat penampungan air limbah yang

terletak dihalaman.

2. Digunakan untuk menyiram tanaman di kebun.

3. Di buang ke lapangan peresapan.

4. Di alirkan ke saluran terbuka.

5. Dialirkan ke saluran tertutup atau selokan (Kusnoputranto, 1997).

Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani

pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air

limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Sistem

pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan

berikut :

1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air

minum.

2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.

3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di

air di dalam penggunaannya sehari-hari.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

25

4. Tidak dihinggapi oleh vector atau serangga yang menyebabkan

penyakit.

5. Tidak terbuka dan harus tertutup jika tidak diolah dan tidak dapat

dicapai oleh anak-anak.

6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap (Chandra 2007).

Menurut Notoatmodjo (2003) beberapa cara sederhana pengolahan air

buangan antara lain sebagai berikut :

1. Pengenceran (dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup

rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan

makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya

kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu

banyak, dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula, maka

cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.

Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya :

bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,

pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap

badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya.

Selanjutnnya dapat menimbulkan banjir.

2. Kolam Oksidasi (Oxidation ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar

matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses

pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan kedalam kolam berbentuk

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

26

segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar

kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari

daerah pemukiman, dan didaerah yang terbuka, sehingga

memungkinkan memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

3. Irigasi (irrigation)

Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan

merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dinding parit

tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk

pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi

untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah

dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan

lain-lainya dimana kandungan zat-zat organik dan protein cukup

tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.

2.2 Masyarakat Nelayan

Nelayan adalah adalah orang yang mata pencahariannya melakukan

penangkapan ikan. Dalam perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan

adalah orang yang secara aktif melakukan operasi penangkapan ikan di

perairan umum. Orang yang melakukan pekerjaan seperti membuat Jaring,

mengangkut alat-alat penangkapan ikan ke dalam perahu/kapal motor,

mengangkut ikan dari perahu/kapal motor, tidak dikategorikan sebagai

nelayan (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2002).

Masyarakat nelayan dapat di bagi menjadi tiga bagian jika dilihat dari

sudut pemilikan modal, yaitu :

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

27

1. Nelayan juragan, nelayan ini merupakan nelayan pemilik perahu dan alat

penangkap ikan yang mampu mengubah para nelayan pekerja sebagai

pembantu dalam usahanya menangkap ikan di laut. Nelayan juragan ada

tiga macam yaitu nelayan juragan laut, nelayan juragan darat yang

mengendalikan usahanya dari daratan, dan orang yang memiliki perahu,

alat penangkap ikan dan uang tetapi bukan nelayan asli, yang di sebut

tauke (toke) atau cakong.

2. Nelayan pekerja, yaitu nelayan yang tidak memiliki alat produksi dan

modal, tetapi memiliki tenaga yang dijual kepada nelayan juragan untuk

membantu usaha penangkapan ikan di laut. Nelayan ini disebut juga

nelayan penggarap atau sawi (awak perahu nelayan). Hubungan kerja

antara nelayan ini berlaku perjanjian tidak tertulis yang sudah dilakukan

sejak ratusan tahun yang lalu. Juragan berkewajiban menyediakan bahan

makanan untuk dapur keluarga yang ditinggalkan selama berlayar. Hasil

tangkapan dilaut dibagi menurut peraturan tertentu yang berbeda-beda

antara juragan yang satu dengan juragan lainnya, setelah dikurangi semua

biaya operasi.

3. Nelayan pemilik, merupakan nelayan yang kurang mampu, nelayan ini

hanya mempunyai perahu kecil untuk keperluan dirinya sendiri dan alat

penangkap ikan sederhana, karena itu disebut nelayan perorangan.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

28

2.3 Kerangka Berpikir

A. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teori

Status ekonomi Pendidikan Lingkungan Perilaku

Sanitasi Dasar

Sarana Penyediaan air

bersih

Sarana Pembuangan

Sampah

Sarana Pembuangan Air Limbah

Sarana Jamban

Keluarga

Nelayan

Penyakit-Penyakit Berbasis Lingkungan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyediaan Air Bersiheprints.ung.ac.id/5503/5/2012-1-13201-811408004-bab2... · pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama

29

B. Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka Konsep

Keterangan:

: Variabel yang di teliti yaitu Sanitasi Dasar, meliputi :

a. Sarana Penyediaan Air Bersih

b. Sarana Jamban Keluarga

c. Sarana Pembuangan Sampah

d. Sarana Pembuangan Air Limbah

Masyarakat Nelayan

Sanitasi Dasar : - Sarana Penyediaan Air

Bersih - Sarana Jamban Keluarga - Sarana Pembuangan

Sampah - Sarana Pembuangan Air

Limbah