bab ii kajian pustaka a. penelitian relevandigilib.iainkendari.ac.id/1464/3/bab ii.pdf · membantu...
TRANSCRIPT
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan
1. Penelitian Muh Masri Triady, dengan judul “Analisis Pengaruh Strategi
Bauran Promosi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada Produk Jasa (Studi
Produk TAMPAN pada PT. Bank Sulselbar Cab. Utama). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah: periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Sedangkan variabel dependentnya
adalah peningkatan volume penjualan. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah
secara bersama-sama kelima bauran promosi ini memiliki pengaruh simultan yang
positif dan signifikan, sedangkan secara parsial pengaruh variabel bauran promosi
terhadap nilai penjualan, ditemukan bahwa periklanan merupakan variabel yang
paling dominan memiliki pengaruh terhadap volume penjualan. Persamaan dalam
penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang bauran promosi. Sedangkan
perbedaan terletak pada variabel dependennya1
2. Fitri Maisya, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, dengan judul
“Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat Terhadap
Keputusan Menabung Di PT.Bank Negara Indonesia, Tbk. Cabang Bukit tinggi.
Penelitian ini menggunakan variabel dependen: keputusan menabung dan variabel
independen: periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh periklanan, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat terhadap keputusan menabung di PT. Bank Negara Indonesia,
1Muh Masri Triady, “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Promosi Terhadap Peningkatan
Volume Penjualan pada Produk Jasa (Studi Produk TAMPAN pada PT. Bank Sulselbar Cab.
Utama), Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Hasanuddin
Makasaar, 2014.
11
Tbk. Cabang Bukit tinggi, dapat disimpulkan bahwa periklanan dan hubungan
masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung di
BNI Cabang Bukit tinggi. Keputusan menabung akan semakin meningkat apabila
pihak BNI Cabang Bukit tinggi semakin meningkatkan promosi penjualan seperti
pemberian souvenir yang menarik dan bermanfaat bagi konsumen serta harus lebih
memperhatikan kejelasan pesan yang disampaikan melalui iklan seperti menampilkan
keunggulan atau manfaat produk dan layanan yang ditawarkan sehingga pesan iklan
lebih mudah dimengerti dan diingat oleh konsumen.2
3. Ayu Tika Syabrina dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Promosi
Terhadap Minat Menabung Nasabah Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
Medan Balaikota”. Dalam penelitian ini menunjukan hubungan promosi terhadap
minat menabung nasabah adalah cukup. Artinya terdapat pengaruh signifikan
antara variabel promosi (X) dengan variabel minat meanabung nasabah (Y). 3
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menguji pengaruh promosi
terhadap minat menabung nasabah. Sedangkan Perbedaan penelitian terdahulu
dengan penelitian ini adalah: pertama, penelitian yang digunakan yaitu variabel
(X) promosi yang akan diteliti adalah periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, dan penjualan pribadi terhadap minat menabung sedangkan pada
penelitian terdahulu hanya menggunakan tiga indikator dalam promosi yaitu
periklanan, promosi penjualan dan penjualan perseorangan; kedua, tempat
penelitian yaitu PT Bank Muamalat Cabang Kendari.
2 Fitri Maisya. Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat
Terhadap Keputusan Menabung di PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. Cabang Bukittinggi. Jurnal.
Universitas Negeri Padang Press:Padang. 2013 3Ayu Tika Syabrina, Pengaruh Promosi Terhadap Minat Menabung Nasabah Pada PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balaikota, Skripsi, (Program Studi Perbankan Dan
Keuangan Jurusan Akuntansi: Politik Negeri Medan, 2016)
12
4. Riza Irapalupi dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Bauran
Promosi Terhadap Minat Menabung Nasabah Di Bmt Mitra Usaha Ummat”.
Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
artinya bauran promosi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung nasabah di BMT Mitra Usaha Ummat. 4 Persamaan
penelitian Riza Irapalupi dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang promosi dan minat menabung. Sedangkan perbedaannya terletak pada
tempat penelitian.
5. Agustina M. Kaeng dalam penelitiannya yang berjudul “Bauran Promosi
Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha di PT. Hasrat
Abadi”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana bauran
promosi pada PT. Hasrat Abadi dapat mempengaruhi keputusan pembelian motor.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan tehnik analisis regresi berganda dan
sampel diambil dengan menggunakan metode accidental sampling diperoleh hasil
penelitian bahwa secara simultan periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan pribadi dan pemasaran langsung berpengaruh positif dan
simultan terhadap keputusan pembelian. Persamaan dalam penelitian ini terletak
pada variabel bebas yaitu promosi. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian
terdahulu menggunakan lima macam promosi sedangkan dalam penelitian ini
hanya menggunakan empat macam promosi.5
4Riza Irapalupi, Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Menabung Nasabah di BMT
Mitra Usaha Ummat (Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2015), h. viii
5Agustina M. Kaeng. dkk, “Bauran Promosi Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian
Motor Yamaha di PT Hasjrat Abadi”, Jurnal EMBA, Vol.2: 3 (Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNSRAT Manado, 2014), h. 1077.
13
B. Landasan Teori
1. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi
Menurut Djaslim Saladin, promosi adalah suatu komunikasi informasi
penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi
pembeli dan meengingat produk tersebut. Djaslim Saladin dan Yevis Martin
Oesman menyatakan bahwa bauran promosi merupakan kombinasi dari penjualan
tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungannya yang
membantu pencapaian tujuan perusahaan.6
Sedangkan Menurut Philip Kotler menyatakan bahwa Promosi adalah
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan
keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar
membelinya. Philip Kotler dan Ghary Armstrong menyatakan bauran promosi
yang merupakan bauran tertentu pemasangan iklan (advertising), penjualan
personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat (public relation), dan alat-alat pemasaran langsung (direct marketing)
yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan
dan pemasaran.7
Menurut Kotler dan Keller, Bauran promosi merupakan sarana yang
digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan
mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang
6 Djaslim Saladin, Unsur-Unsur Inti Pemasaran Dan Manajemen Pemasaran (Bandung:
Mandar Maju, 1991), h. 66. 7 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2, Erlangga,
Jakarta, 2004, h.116.
14
produk dan merek yang mereka jual. Bauran promosi menurut kotler dan keller
terdiri dari periklanan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan
masyarakat, pemasaran langsung, penjualan perseorangan, pemasaran dari mulut
ke mulut.
Sementara dalam buku Prinsiples Marketing yang alih bahasa oleh Damos
sihombing, Kotler dan Amstrong mendefinisikan “bauran promosi merupakan
paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk
mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan
pelanggan”.8
Menurut Fandy Tjiptono, pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran”. Adapun yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran
adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi
atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Fandy Tjiptono menegaskan bahwa
bauran promosi memiliki beberapa bentuk promosi seperti periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan juga pemasaran
langsung.9
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa bauran promosi adalah suatu sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk
menginformasikan, memberitahukan dan membujuk konsumen ataupun nasabah
8 http://ardanitanaka.trigunadharma.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/chapter-11-
Strategi-Bauran-Promosi.pdf.diakses.pada.tanggal.14.agustus.2018.pada.pukul.14.00
9Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi ke-2 (Yogyakarta: Andi, 2001), h. 219.
15
dengan menggunakan lebih dari satu alat promosi untuk menjamin tercapainya
tujuan promosi dan komunikasi antara produsen dengan konsumen, alat promosi
yang digunakan diantaranya periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
penjualan pribadi dan pemasaran langsung.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas penulis mengambil acuan
indikator menurut Kotler dan Amstrong bauran promosi merupakan paduan
spesifik periklanan, promosi pejualan, hubungan masyarakat dan penjualan
pribadi yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.
2. Indikator Bauran Promosi
Menurut Kotler dan Armstong bauran promosi merupakan paduan spesifik
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan pribadi yang
digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif
dan membangun hubungan pelanggan. 10 Fandy Tjiptono menegaskan bahwa
meskipun secara umum indikator promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi
bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khusus, yaitu:11
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah setiap bentuk penyajian non personal dan promosi ide,
promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang telah diidentifikasi.
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan,
menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya.
10 Philip Kotler dan Gary Armstong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 2 (Jakarta:
Prehalindo, 2001), h.116.
11Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h. 22
16
Penggunaan promosi dengan iklan dilakukan dengan berbagai media seperti
lewat:
1) Pemasangan billboard di jalan-jalan strategis.
2) Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat
perbelanjaan.
3) Pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis.
4) Pemasangan melalui koran, majalah, televisi, radio dan menggunakan
media lainnya.
Terdapat beberapa tujuan menurut Hasan diantaranya adalah:
1) Iklan yang bersifat memberikan informasi adalah iklan yang secara
panjang lebar menerangkan produk jasa dalam rintisan (perkenalan) guna
menciptakan permintaan atas produk tersebut. Misalkan sebuah bank
syariah yang baru berdiri menjelaskan melalui iklan advertosial apa dan
bagaimana sistem operasi dan produk jasa yang ditawarkan oleh Bank
Syariah.
2) Iklan membujuk, iklan menjadi penting dalam situasi persaingan, dimana
sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan
merek tertentu. Misalkan bank syariah mengiklankan kelebihan produknya
3) Iklan pengingat, iklan ini sangat penting dalam tahap kedewasaan suatu
produk untuk menjaga agar konsumen atau nasabah selalu ingat akan
produk tersebut.
4) Iklan pemantapan, yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka
telah mengambil pilihan yang tepat. Misalnya PT Bank Muamalat Tbk
17
Cabang Kendari mempublisitaskan bahwa 80% nasabahnya memperoleh
rasa puas terhadap pelayanan PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Kendari sehingga makin memantapkan pilihan para nasabah untuk
memutuskan menabung di bank tersebut.12
Media iklan menurut prinsip ekonomi Islam yang dipakai yaitu kebenaran
dan kejujuran. Dalam ekonomi Islam mempromosikan suatu produk melalui iklan,
kebenaran dan kejujuran adalah dasar nilai ekonomi Islam. Islam sangat melarang
kebohongan dalam berbagai bentuk. Maka dari itu setiap pengelola harus berlaku
jujur, benar dan lurus dalam melakukan promosi sesuai dengan iklan yang
ditampilkan. Tidaklah boleh berlaku curang, berkata bohong bahkan mengumbar
sumpah atau iklan palsu. Pengiklan juga harus menghindari iklan yang menipu
berlebihan yang dianggap sebagai bentuk kebohongan.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat digunakan melalui
promosi penjualan. Tujuan promosi penjualan adalah meningkatkan penjualan
atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk
menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan.
Oleh karena itu, agar nasabah tertarik untuk menabung maka perlu dibuatkan
Promosi penjualan yang semenarik mungkin.
Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui:
12Philip Kotler dan Keller, Kevin lane, Manajemen Pemasaran Edisi 13, Alih Bahasa Bob
Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 174
18
1) Pemberian bunga kusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar,
walaupun hal ini akan mengakibatkan persaingan tidak sehat (misalnya
untuk simpanan yang jumlahnya besar).
2) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan
dengan saldo tertentu.
3) Pemberian cendera mata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada
nasabah yang loyal.
4) Dan promosi penjualan lainnya.13
c. Hubungan Masyarakat (Publik Relation)
Hubungan masyarakat merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai
kelompok (karyawan, pemegang saham, pelanggan dan orang yang tinggal dalam
organisasi) terhadap perusahaan tersebut. Kegiata-kegiatan public relation
meliputi hal-hal berikut:
1) Press Relation (Hubungan Pers) tujuan hubungan dengan pers adalah
memberikan informasi yang pantas/layak dimuat disurat kabar agar dapat
menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa, atau
organisasi.
2) Product Publicity (Publisitas Produk), aktivitas ini meliputi berbagai
upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu.
13 Dr. Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.
248.
19
3) Corporate communication (Komunikasi Korporasi) kegiatan ini
mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan
pemahaman tentang organisasi.
4) Lobbiying (Melobi) merupakan usaha untuk bekerja sama dengan
pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan
mendapat informasi-informasi penting yang berharga. Bahkan kadang
kala juga dimaksud untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan pribadi (Personal Selling) adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Dalam dunia
perbankan penjualan pribadi dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari
cleaning service, satpam sampai pada pejabat bank. Secara khusus penjualan
pribadi dilakukan oleh Customer Service.14
Salah satu yang perlu sorotan dari sudut pandang syariah dalam promosi
adalah bahwa betapa banyak promosi saat ini yang mengandung kebohongan dan
penipuan. Promosi yang dibenarkan dalam muamalah adalah berdarkan prinsip
syariah yaitu promosi yang jujur, transparan dan menjelaskan apa adanya. Firman
Allah dalam surah An-Nahl ayat 104-105:
14Ibid, h. 249
20
Artinya: sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat
Allah (Alqur’an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan
bagi mereka adzab yang pedih.(104) Sesungguhnya yang mengada-adakan
kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat
Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.(105)15
3. Teori Minat
a. Pengertian Minat
Minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Untuk lebih jelasnya,
akan dikemukakan pengertian minat yang disampaikan oleh para ahli berikut ini:
Slameto mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu diluar diri. semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin
besar minat.16
Menurut Crow & Crow, yang dikutip oleh Abror Abrurahman minat
adalah sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita
15https://alquranmulia.wordpress.com/2015/09/21/tafsir-ibnu-katsir-surah-an-nahl-ayat-
104-105-diakses-pada-tanggal-8-september-2018
16Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 180.
21
cenderung atau merasa tertarik pada orang, bend, kegiatan ataupun bisa berupa
pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.17
Rast, Harmn dan Simon, menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat hal-
hal pokok diantarnya: 1) adanya perasaa senag dalam diri yang memberikan
perhatian pada objek tertentu, 2) adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, 3)
adanya aktivitas atas objek tertentu, 4) adanya kecenderungan berusaha lebih aktif,
5) objek atau aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan 6)
kecenderungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku individu.18
Menurut Abu Ahmadi minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk
ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi), yang tertuju pada sesuatu dari
dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat. 19 Menurut Makmun Khairani,
minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa adanya pengertian subyek
terhadap objek yang menjadi sasaran karena objek tersebut menarik perhatian dan
menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut. 20
minat pada hakikatnya merupakan sebab akibat dari pengalaman. Minat
berkembang sebagai hasil daripada suatu kegiatan dan akan menjadi sebab akan
dipakai lagi dalam kegiatan yang sama.
Berdasarkan definisi minat diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa minat
merupakan sikap seseorang yang mempunyai keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu atau suatu rasa kemauan yang kuat untuk melakukan suatu hal untuk
mencapai tujuan tertentu.
17Abror Abrurrahma, Psikolgi Pendidikan, (Yogyakarta:Tiara Wcana Yogya, 1993), h.
112
18Mulyati, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Andi Publisher, 1998), h.46
19Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1998), h. 151
20Makmun Khairani, Psikologis Belajar,(Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013), h. 137
22
Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis mengambil dari pengertian
minat adalah sikap jiwa seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi,konasi,
emosi)yang tertuju pada sesuatu, dari dalam hubungan itu unsur perasaan yang
kuat (dari bukunya Abu Ahmadi “Psikologi Umum”) yang digunakan sebagai
acuan indikator dalam penelitian ini.
4. Indikator Minat
Penulis mengambil dari pengertian minat adalah sikap jiwa seseorang
termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi) yang tertuju pada sesuatu,
dari dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat (dari bukunya Abu Ahmadi
“Psikologi Umum”) yang digunakan sebagai acuan indikator dalam penelitian ini.
Berikut ini penjelasan tentang ketiga indikator yang dijadikan acuan
terbentuknya minat nasabah, yaitu sebagai berikut:
a. Kognisi (Gejala Pengenalan)
Kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran,
perasaan, dsb) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri.
Gejala pengenalan dalam garis besarnya dibagi menjadi dua yaitu melalui
indera dan melalui akal.
b. Emosi
Emosi merupakan kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila
berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya.21
C. Kerangka Berpikir
21Abu Ahmadi, ibid, h. 113
23
Kerangka penelitian dalam penelitian ini, menggambarkan pengaruh antara
variabel indepnden (X) yaitu bauran promosi yang meliputi periklanan, promosi
penjualan, penjualan pribadi dan hubungan masyarakat terhadap variabel
independen (Y) yaitu minat menabung. Kerangka penelitian dituangkan pada
gambar berikut:
Gambar 1. Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Pengaruh Bauran Promosi Perbankan
Syariah Terhadap Minat Menabung
Nasabah
Variabel Y
Minat Menabung
Variabel X
Peklanan
Promosi Penjualan
Hubngan Masyarakat
Penjualan Pribadi Jenis Penelitian
Deskriptif Kuantitatif
Jenis Dan Sumber Data
- Jenis data Kuantutatif
- Sumber data berasal dari
penyebaran kuesioner
Sampel Data
Sampel data yang digunakan sebanyak
100 responden
Alat Analisis
- Microsoft Exel
- SPSS 22
Metode Pengumpulan Data
- Kuesioner
- Dokumentasi
HASIL PENELITIAN
Tehnik Analisis Data
- Statistik Deskriptif
- Uji Validitas
- Uji Reliabiltas
- Uji Normalitas
- Uji Multikolineritas
- Uji Autokorelasi
- Uji regresi berganda
- Uji Koefisien Determinasi
- Uji T (Parsial)
- Uji F (Simultan)
KESIMPULAN
24
Hipotesis merupakan dugaan sementara hubungan pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat sebelum dilakukan penelitian dan harus dilakukan
melalui penelitian. Dugaan sementara tersebut diperkuat dengan adanya teori atau
jurnal yang mendasari dan hasil dari penelitian terdahulu. Hipotesis dalam
peneltian Pengaruh Promosi Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung
Nasabah di PT Bank Muamalat Tbk Cabang Kendari adalah sebagai berikut:
H1 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial antara periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan pribadi terhadap minat
menabung nasabah di PT Bank Muamalat Tbk Cabang Kendari
H2 : Diduga terdapat pengaruh secara simultan antara periklanan, promosi
penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat terhadap
minat menabung nasabah di PT Bank Muamalat Tbk Cabang
Kendari.