bab ii kajian pustaka a. lembar kerja siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/wahyu wulandari_bab...
TRANSCRIPT
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Lembar Kerja Siswa
1. Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak
Menurut Munawaroh (2008:8) bahan pembelajaran cetak
diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi
pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan
menggunakan teknologi cetak.” Suatu bahan pembelajaran cetak memuat
materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang
tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta
informasi lainnya dalampembelajaran.
Karakteristik bahan pembelajaran cetak adalah sebagai berikut. a)
Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional). Artinya
bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-
jelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam
bimbingan guru maupun secara mandiri; b) Bahan ajar cetak bersifat
lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran; c) Mampu membelajarkan peserta didik (self-
instructional material), artinya dalam bahan pembelajaran cetak harus
mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan
membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri.
7
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
8
Berbagai macam bahan pembelajaran cetak yang dapat dikembangkan
untuk SD, yaitu :
1. Modul
2. Handout
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berdasarkan uraian di atasdapat ketahui bahwa Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar cetak. LKS dapat digunakan
siswa dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
terutama pada pembelajaran matematika. Penelitian ini akan
mengembangkan sebuah LKS dengan menerapkan strategi TANDUR
pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V SD sebagai salah satu bahan
ajar cetak.
2. Pengertian LKS
Prastowo (2011: 204) mengemukakan bahwa
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak
berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang
harus dicapai.
Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan
untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan
masalah.Sebagaimana diungkapkan dalam Pedoman Umum
Pengembangan Bahan Ajar (Diknas, 2008), “Lembar Kegiatan Siswa
(Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik”. Tugas-tugas dalam LKS harus sesuai
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
9
dengan materi yang diajarkan oleh guru di kelas agar mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan dalam perencanaan sebelumnya. Lembar
kegiatan biasanya petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu tugas, dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan
dicapai.
Menurut Munawaroh (2008:6) bahan pembelajaran cetak
berbentuk LKS dikemas dengan hanya menekankan pada latihan, tugas
atau soal. LKS tidak hanya memuat serangkaian soal dan tugas tetapi juga
menyediakan rambu-rambu pengerjaannya sehingga siswa benar-benar
dapat mempelajari bahan pembelajaran melalui soal-soal dan tugas. Selain
itu kesimpulan disetiap akhir pokok bahasan juga tetap harus disampaikan
sebagai perulangan dan penguatan materi untuk siswa.
Trianto (2009:222) mengemukakan bahwa
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang
digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan
masalah. Dengan demikian, LKS memuat kegiatan mendasar yang
harus dilakukan siswa dan itu sangat penting dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian
hasil belajar yang harus ditempuh.
Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan,
dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga
dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi
yang diberikan dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi
materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Penjelasan ini
dapat dipahami bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa
lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk-
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
10
petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh
peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.
Menurut beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
LKS diartikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang
berisi materi, ringkasan, soal-soal, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan
tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang
mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai, yang dalam
pengerjaannya mengacu pada buku teks atau referensi lain yang terkait
dengan materi tugasnya, materi ajar yang sudah dikemas sedemikian
rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar
tersebut secara mandiri.
3. Fungsi LKS
Menurut Prastowo ( 2012:206), Lembar Kerja Siswa memiliki
empat fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,
namun lebih mengaktifkan peserta didik;
b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan;
c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.
Peneliti menyimpulkan bahwa di antara keempat fungsi LKS tersebut
ada tiga poin yang merupakan fungsi bagi peserta didik yaitu poin a
sampai c. Adapun poin d adalah fungsi bagi guru atau pendidik yang
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
11
dapat menjadikan siswa lebih aktiv dan kreatif dan pembelajaran dapat
berpusat pada siswa sehingga siswa benar-benar ikut berperan langsung
dalam pembelajaran.
4. Tujuan Penyusunan LKS
Menurut Prastowo (2011:206), tujuan penyusunan LKS, yaitu:
a. Menyajikan bahan ajar yang mempermudah peserta didik
berinteraksi dengan materi yang diberikan;
b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta
didik terhadap materi yang diberikan
c. Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan
d. Mempermudah pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta
didik.
Tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat sebuah
perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan
tujuan dan hasil yang dicapai. Dengan adanya rumusan tujaun LKS ini
dimaksudkan agar penggunaan LKS sesuai dengan apa yang diharapkan.
Peneliti menyimpulkan bahwa tujuan LKS sangatlah penting bagi
pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi
sehingga tujuan pembelajaranpun dapat dicapai secara maksimal dan
dengan adanya LKS siswa juga akan lebih mandiri tidak bergantung pada
guru di depan kelas, siswa dapat mandiri melakukan pengamatan-
pengamatan yang dikaitkan dengan pengalaman mereka agar pembelajaran
lebih bermakna.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
12
5. Kegunaan LKS bagi kegiatan pembelajaran
Menurut Prastowo (2011:206) “LKS dapat memberikan
kesempatan untuk memancing peserta didik agar secara aktif terlibat
dengan materi yang dibahas”. LKS mempunyai kegunaan bagi kegiatan
pembelajaran. Melalui LKS, pendidik berkesempatan untuk memancing
peserta didik agar secara aktif terlibat dengan materi.Salah satu cara
yang bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari
pemanfaatan LKS adalah dengan menggunakan strategi TANDUR yang
merupakan kerangka dari pembelajaran Quantum Teaching yang
singkatan dari T = Tumbuhkan, A = Alami, N = Namai, D =
Demonstrasikan, U = Ulangi, R = Rayakan.
6. Unsur-unsur LKS
Sebagaimana diungkapkan dalam Panduan Umum Pengembangan
Bahan Ajar (Diknas, 2008) struktur bahan ajar LKS secara umum adalah
sebagai bertikut:
a. Judul
b. Petunjuk Belajar (Petunjuk Siswa)
c. Kompetensi yang akan di capai
d. Informasi pendukung
e. Tugas-tugas dan langkah kerja
f. Penilaian
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
13
Terdapat perbedaan unsur-unsur yang dimiliki LKS dengan bahan
ajar cetak lainnya. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dilihat
pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Perbedaan Unsur/ Komponen Bahan Ajar Cetak
No. Komponen Ht Bu Ml LKS Bro Lf Wch F/Gb Mo/M
1. Judul √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Petunjuk belajar - √ √ - - - - -
3. KD/MP - √ √ √ √ √ ** ** **
4. Informasi
pendukung
√ √ √ √ √ ** ** **
5. Latihan - √ √ - - - - - -
6. Tugas/langkah kerja - √ √ - - - ** **
7. Penilaian - √ √ √ √ √ ** ** **
Ht: handout, Bu:Buku, Ml:Modul, LKS:Lembar Kegiatan Siswa, Bro:Brosur, Lf:Leaflet,
Wch:Wallchart, F/Gb:Foto/ Gambar, Mo/M: Model/Maket.
Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan dari beberapa
komponen bahan ajar cetak, dan begitu juga LKS dari formatnya.
Menurut Prastowo (2011:208)
LKS memuat paling tidak delapan unsur, yaitu judul, kompetensi
dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan
yang diperlukan untuk menyelesaiakan tugas, informasi singkat,
langah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus
dikerjakan.
Menurut Munawaroh ( 2008:18) Lembar Kerja Siswa atau yang
biasa disingkat dengan LKS merupakan bahan pembelajaran cetak yang
paling sederhana jika dibandingkan dengan bahan pembelajaran cetak
yang lain. Komponen-komponen LKS,yaitu:
a. Kata pengantar
b. Daftar isi
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
14
c. Pendahuluan (berisi analis/daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator
ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP)
d. Bab 1: berisi ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan
tersebut.
e. Lembar kerja : berisi berbagai soal yang dikembangkan dalam berbagai
bentuk dan teknik.
f. Bab 2 dst
g. Daftar Pustaka
Menurut Trianto (2009:223) “Komponen-komponen LKS meliputi:
Judul, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur kegiatan,
serta pertanyaan dan kesimpulan untuk diskusi”
7. Macam-macam bentuk LKS
Menurut Prastowo (2011:208-2011), macam-macam LKS ada lima yaitu
antara lain:
a. LKS yang membantu peserta didik menemukan konsep.
LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik
meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu,
perlu merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta
didik, kemudian minta peserta didik untuk mengamati fenomena hasil
kegiatannya. Selanjutnya, berikan pertanyaan - pertanyaan analisis
yang membantu peserta didik untuk mengaitkan fenomena yang
mereka amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak
mereka.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
15
b. LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan
mengintegasikan berbagai konsep yang telah ditemukan.
Peserta didik yang berhasil menemukan konsep di dalam sebuah
pembelajaran selanjutnya dilatih untukmenerapkan konsep yang
telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Caranya,
dengan memberikan tugas kepada mereka untuk melakukan diskusi,
kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan
berpendapat secara bertanggung jawab, maka hal ini telah
memberikan sebuah jalan bagi terimplementasikannya nilai-nilai
demokrasi dalam diri peserta didik.
c. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar.
LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di
dalam buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika
mereka membaca buku. Fungsi utama LKS ini adalah membantu
peserta didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang
terdapat di dalam buku.
d. LKS sebagai penguatan
LKS bentuk ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari
topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini
lebih mengarah kepada pendalaman dan penerapan materi
pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. LKS ini juga
cocok untuk pengayaan. Dengan adanya LKS jenis ini dimaksudkan
agar peserta didik mampu memahami materi pelajaran pada topik
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
16
tertentu secara mendalam, sehingga menguatkan pengetahuan peserta
didik.
e. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
LKS bentuk ini berisi petunjuk praktikum, LKS ini dibuat untuk
mempermudah siswa dalam menjalani kegiatan praktikum mereka.
Pada penelitian ini LKS yang dikembangkan adalah LKS
matematika materi sifat-sifat bangun datar dengan menerapkan strategi
TANDUR. LKS difokuskan pada bentuk LKS yang membantu peserta
didik menemukan konsep, menerapkan dan mengintegrasikan berbagai
konsep yang telah ditemukan serta LKS yang berfungsi sebagai penguatan.
LKS bentuk seperti ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa.
8. Langkah-langkah Membuat LKS
Pembuatan LKS yang inovatif dan kreatif bisa membuat siswa
tertarik untuk membuka LKS, melihatnya, dan memahaminya. Namun
untuk membuat LKS yang bagus tidak terlepas dari langkah-langkah
aplikatif agar mampu dilakukan secara baik. Berikut adalah langkah-
langkah penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Diknas (2004)
dalam Prastowo (2011:211-213).
a. Melakukan Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-
materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam
menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
17
pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian
kompetesi yang harus dimiliki oleh siswa.
b. Menyusun peta kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah
LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat
dilihat Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan
prioritas penulisan dengan diawali analisis kurikulum dan analisis
sumber belajar.
c. Menentukan judul-judul LKS
Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok
ataupengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD
dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi itu tidak
terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain
dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP)
mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat
dijadikan sebagai satu judul LKS.
d. Penulisan LKS.
Menurut Prastowo (2011: 214) langkah-langkah untuk menulis LKS,
yaitu:
1) Merumuskan Kompetensi Dasar.
Kompetensi dapat dirumuskan dengan mengacu dari
kurikulum yang dipakai, guru langsung mencantumkan
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
18
kompetensi yang ada pada kurikulum dan perangkat
pembelajaran ke dalam LKS
2) Menentukan alat penilaian.
Penilaian perlu dilakukan dalam setiap pembelajaran, maka
sangat perlu dalam LKS dicantumkan alat penilaian yang
digunakan. Penilaian ditentukan sesuai kebutuhan serta bentuk
dan tujuan dari penggunaan LKS. Perhatikan juga apakah perlu
adanya pre-test atau tidak jika ada tentu harus dicantumkan
pada awa struktur LKS tersebut nantinya.
3) Menyusun materi.
Menurut Trianto (2009:205) “Materi pembelajaran hakikatnya
berisikan butir-butir bahan pembelajaran pokok yang
dibutuhkan peserta didik untuk mencapai suatu KD”.
Penyusunan materi jelas harus dilakukan dengan mengacu
pada materi dan hal-hal apa saja yang harus disampaikan.
Materi yang ditulis diambil dari sumber belajar yang telah
ditentukan sebelumnya. Perlu diperhatikan juga seberapa
dalam materi harus dicantumkan dalam LKS, jika
menggunakan sumber belajar lain seperti buku teks pelajaran
atau lainnya maka materi yang dicantumkan dalam LKS
dapat secara umum dan informasi tambahan yang tidak
terdapat dalam sumber belajar lain yang digunakan.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
19
4) Menyusun Struktur LKS.
Struktur bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS) harus
sangat diperhatikan, ini berkaitan dengan bagaimana
kemudahan dalam menggunakan LKS tersebut nantinya.
LKS harus disusun secara baik, urut, dan tidak menimbulkan
kebingungan dalam penggunaannya. Struktur bahan ajar LKS
harus disusun urut yang setidaknya terdiri atas 6 komponen
yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi, informasi
pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.
Gambar 2.1 Diagram alur langkah-langkah Penyusunan
LKS Sumber: Prastowo (2011)
Selain langkah-langkah penyusunan LKS, agar LKS yang
dibuat kaya manfaat maka harus menjadikannya sebagai bahan
Analisis Kurikulum
Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Menulis LKS
Merumuskan KD
Menentukan Alat Penelitian
Menyusun Materi
Memperhatikan Struktur Bahan Ajar
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
20
ajar yang menarik bagi peserta didik. Oleh karena itu,perlu
memperhatikan desain pengembangan dan langkah-langkah
pengembangannya.
e. Menentukan desain pengembangan LKS
Dalam mendesain LKS, ada dua faktor yang perlu
diperhatikan, yakni tingkat kemampuan membaca peserta didik
dan pengetahuan peserta didik (Prastowo, 2011: 216). Adapun
batasan umum yang dijadikan pedoman pada saat menentukan
desain LKS adalah sebagai berikut (Prastowo, 2011 : 217):
1) Ukuran
Disarankan untuk menggunakan ukuran yang dapat
mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Contohnya, penggunaan kertas ukuran A4 pada
saat peserta didik diminta untuk membuat diagram alur.
2) Kepadatan halaman
Usahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan.
Halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan peserta
didik sulit memfokuskan perhatian.
3) Penomoran
Pemberian nomor pada LKS ditujukan untuk membantu para
peserta didik yang mengalami kesulitan untuk menentukan
nama judul, nama sub judul, dan nama anak sub judul dari
materi yang diberikan dalam LKS. Hal ini akan menimbulkan
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
21
kesulitan peserta didik untuk memahami materi secara
keseluruhan. Oleh karenanya penggunaan huruf kapital atau
pemberian nomor dengan angka bisa digunakan dalam
pemberian nomor LKS.
4) Kejelasan
Kejelasan yang dimaksud disini ialah kejelasan cetakan
tulisan, baik tulisan yang memuat materi dan tulisan yang
memuat intruksi, sehingga bisa dibaca peserta didik dengan
jelas.
9. Langkah-langkah pengembangan LKS
Menurut Prastowo (2011:228) langkah-langkah pengembangan LKS,
yaitu:
a. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam
LKS .
Pada tahap ini, desain LKS ditentukan berdasarkan tujuan
pembelajaran yang diacu yaitu pembelajaran Matematika Materi Sifat-
Sifat Bangun Datar.
b. Pengumpulan materi
Pada pengumpulan materi, materi dan tugas yang ditentukan harus
sejalan dengan tujuan pembelajaran. Bahan yang dimuat dalam LKS
dapat dikembangkan sendiri atau dengan memanfaatkan materi yang
sudah ada. Selain itu, perlu ditambahkan pula ilustrasi yang dapat
memperjelas penjelasan naratif yang disajikan.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
22
c. Penyusunan elemen atau unsur-unsur
Tahap ini adalah tahap untuk mengintegrasikan desain (hasil dari
tahap pertama) dengan tugas (hasil tahap kedua).
d. Pemeriksaaan dan Penyempurnaan
Sebelum LKS diberikan pada peserta didik, hal terakhir yang
dilakukan adalah pemeriksaan dan penyempurnaan LKS tersebut.
Keempat variabel itu adalah sebagai berikut:
1) Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat
dari kompetensi dasar. Pastikan bahwa desain yang kita tentukan
dapat mengakomodasi pencapaian tujuan pembelajaran.
2) Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran. Pastikan bahwa
materi yang dimasukkan dalam LKS (baik materi yang kita
kembangkan sendiri maupun materi yang kita dapatkan dari
bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditentukan.
3) Kesesuaian elemen atau unsur-unsur dengan tujuan pembelajaran.
Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran.
4) Kejelasan penyampaian. Pastikan apakah LKS mudah dibaca dan
tersedia cukup ruang untuk mengerjakan tugas yang diminta.
Karena walaupun LKS itu terlihat menarik dan penuh dengan
gambar tapi sulit dibaca oleh siswa, maka LKS itu tidak layak
digunakan karena dapat membuat siswa bingung dan tidak fokus.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
23
B. Strategi TANDUR.
1. Pengertian Strategi TANDUR.
Menurut Wena (2007:5) “Strategi pembelajaran merupakan cara-
cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di
bawah kondisi yang berbeda”.Hakikat TANDUR adalah suatu bentuk
strategi pembelajaran yang merangkum konsep metode Quantum Teaching
and learning. Strategi TANDUR merupakan akronim hasil terjemahan
yang merupakan konsep kerangka pembelajaran Quantum Teaching yang
dicetuskan oleh Bobbi DePorter.
Menurut Davis, A (2012:3)
Quantum learning is the learning process that relies on the use of
teaching tactics that firmly plant the data into the memories of the
students in class . Quantum learning is a combination of the best
teaching strategies put together in one package. Research has
found out that quantum learning motivates the students to adopt an
enthusiasm for learning as it raises their levels of academic
achievements.
Maksudnya Pembelajaran kuantum adalah proses pembelajaran
yang bergantung pada penggunaan taktik pengajaran yang tegas menanam
pembelajaran ke dalam pengalaman siswa di kelas . Pembelajaran kuantum
adalah kombinasi dari strategi pengajaran yang terbaik disatukan dalam
satu paket. Penelitian telah menemukan bahwa pembelajaran kuantum
memotivasi siswa untuk mengadopsi semangat untuk belajar karena
meningkatkan prestasi akademik mereka.
Kerangka pembelajaran Kuantum adalah strategi TANDUR
dirancang untuk meningkatkan aktivitas siswa dengan pemberian
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
24
pengalaman belajar melalui pengamatan, penyelidikan, maupun diskusi
atas pemasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman belajar tersebut dikemas dalam skenario pembelajaran yang
menyenangkan. TANDUR adalah kependekan dari Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan(DePorter, 2007 : 88 – 93 ).
Penjelasan dari masing-masing tahap dalam TANDUR adalah sebagai
berikut:
a. Tumbuhkan
1) Menumbuhkan Minat Belajar Siswa (AMBAK)
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik,
seringkali mengajar harus berhadapan dengan siswa yang
mempunyai berbagai sikap dan kemampuan yang berbeda-
beda. Tugas pengajar selanjutnya adalah menumbuh
kembangkan potensi tersebut dengan cara memberikan motivasi
peserta didik.
Tumbuhkan, juga merupakan tahap penumbuhan minat
siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Tumbuhkan
mengandung makna bahwa pada awal kegiatan pembelajaran
pengajar harus berusaha menumbuhkan atau mengembangkan
minat siswa untuk belajar. Menurut Keller (Wena,2007:165)
‘Dengan tumbuhnya minat, siswa akan sadar manfaat kegiatan
pembelajaran bagi dirinya‟.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
25
2) Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Dalam tahap ini, guru juga menyampaikan tujuan
pembelajaran, agar siswa mengetahui apa yang akan mereka
pelajari pada pembelajaran tersebut. Dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran juga dapat memotivasi siswa agar mereka
mencapai tujuan tersebut.
b. Alami
Menurut Wena (2007:165) Alami mengandung makna bahwa
proses pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa mengalami
secara langsung atau nyata materi yang diajarkan. Pembelajaran
tekhnik pemberian pengalaman langsung akan meningkatkan dan
mempermudah pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran.
Demikian pula pengalaman-pengalaman siswa sebelumnya akan
bermakna bagi guru dalam mengajarkan konsep-konsep yang
berkaitan.
c. Namai
Pada tahapan namai, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
tuntunan untuk menggali dan mengembangkan materi (konsep,
prinsip) berdasarkan pengalaman sebelumnya. Dalam tahap ini, siswa
dengan bantuan guru dan LKS berusaha menemukan konsep atas
pengalaman yang telah dilewati. Proses penamaan dibangun dengan
pengetahuan awal dan keingintahuan siswa saat itu. Tahap ini
merupakan saat untuk mengajarkan konsep kepada siswa.Dengan
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
26
panduan LKS yang diberikan oleh guru siswa akan melakukan
pengalaman langsung sesuai dengan petunjuk LKS, Pemberian nama
setelah pengalaman akan menjadikan sesuatu lebih bermakna dan
berkesan bagi siswa. Untuk membantu penamaan dapat digunakan
kertas lipat.
d. Demonstrasikan.
Pada tahap ini guru membimbing siswa mendemonstrasikan/
mengkomunikasikan gagasan. Menurut Wena (2011:167)
demonstrasikan berarti memberi peluang pada siswa untuk
menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam
pembelajaran lainatau ke dalam kehidupan mereka.Tahap ini
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan apa yang
telah mereka ketahui dan tugas guru mendengarkan gagasan siswa/
kelompok. Demonstrasi bisa dilakukan dengan penyajian di depan
kelas, permainan, menjawab pertanyaan, dan menunjukkan hasil
pekerjaan. Siswa diberi kesempatan untuk membuat kaitan, berlatih,
dan menunjukan apa yang mereka ketahui. Memberi siswa untuk
menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam
pembelajaran yang lain, dan ke dalam kehidupan mereka.
e. Ulangi
Ulangi menegaskan kembali materi pelajaran yang diberikan.
Pengulangan akan memperkuat ingatan sehingga menguatkan struktur
kognitif siswa. Pengetahuan akan semakin mendalam jika pengulangan
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
27
semakin sering. Pengulangan dapat dilakukan dengan menegaskan
kembali pokok materi pelajaran, memberi kesempatan siswa untuk
mengulangi pelajaran dengan teman atau melalui latihan
soal.Menurut Wena (2011:166) ulangi berarti bahwa proses
pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dapat memperkuat koneksi
saraf dan menumbuhkan rasa tahu atau yakin terhadap kemampuan
siswa. pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas,
multikecerdasan.
f. Rayakan
Memberi penguatan (dapat berupa tanda bintang ) kepada siswa/
kelompok yang dapat menjawab soal. Maksudnya pemberian
penghormatan pada siswa atas usaha, ketekunan, dan kesuksesannya.
Dengan kata lain perayaan berarti pemberian umpan balik yang
positif pada siswa atas keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian
hadiah atau bentuk lainya. Menurut Wena (2011:166) umpan balik
sangat penting artinya bagi proses penguatan terhadap prestasi yang
telah dicapai siswa. Hal ini berarti dapat memperkuat proses belajar
selanjutnya.Perayaan merupakan wujud pengakuan untuk
penyelesaian, partisipasi dan perolehan ketrampilan dan ilmu
pengetahuan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa strategi
TANDUR merupakan strategi yang dapat mengaktivkan siswa dalam
pembelajaran melalui sebuah pengalaman nyata, diawali dengan
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
28
menumbuhkan motivasi kepada siswa dengan cara siswa tahu apa
manfaat bagi siswa tersebut. Siswa selanjutnya mengalami sendiri
pembelajaran melalui pengalaman, menamai dan menunjukkan kepada
semua orang bahwa mereka benar-benar tahu dan paham dengan
mendemonstrasikan apa yang siswa peroleh. Guru memberikan
penghargaan kepada siswa atas kerja keras dan antusias selama
pembelajaran.
2. Keunggulan dan kelemahan Strategi TANDUR
a. Keunggulan Strategi TANDUR
Salah satu diantara keunggulan strategi TANDUR yang
paling menonjolmerupakan salah satu strategi untuk
mengantisipasi pembelajaran yang mengarah pada tataran
teoritis. Selain itu beberapa keunggulan dari TANDUR sebagai
suatu strategi, adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran strategi TANDUR dapat menggambarkan
operasional tentang keterkaitan materi dengan pengalaman.
2) Pembelajaran strategi TANDUR dapat menjadikan siswa
lebih aktif, siswa berani mengungkapkan ide atau pendapat
yang dapat dipertanggungjawabkan, serta bebas berkreatif
menuangkan ide dan gagasannya;
3) Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan tinggi,
sebab materi itu dialami langsung oleh siswa.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
29
4) Siswa akan belajar dengan penuh senang dan gairah sebab
otak kanan ikutdilibatkandalam pembelajaran.
5) Menumbuhkan motivasi dan mengajak siswa mengetahui
manfaat mempelajari sesuatu.
b. Kelemahan Strategi TANDUR
Meskipun strategi TANDUR dianggap sebagai strategi
pembelajaran yang bisa digunakan untuk mata pelajaran apapun
hal tersebut tidak bisa menjamin bahwa strategi TANDUR lepas
dari sisi kelemahan.Adapun kelemahan strategi TANDUR, yaitu:
1) Pembelajaran Strategi TANDUR menuntut kreatifitas guru
yang tinggi untuk dapat memanipulasi materi matematika
dalam sebuah permainanatau pengalaman langsung yang dapat
dialami oleh siswa, sehingga tidak semua guru dapat dengan
mudah menerapkannya dalam pembelajaran matematika.
2) Tidak setiap materi mudah dimanipulasi dalam bentuk
permainan atau pengalaman langsung.
3) Pembelajaran Strategi TANDUR menuntut berfungsinya
segala potensi belajar secara optimal, padahal kemampuan
manusia (man power) terbatas.
4) Memerlukan Waktu yang cukup lama .
5) Untuk kelas yang besar, akan mempersulit guru untuk
mengenali karakteristik siswa.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
30
C. Prestasi Belajar
Menurut Arifin (2013:12-13) Kata prestasi berasal dari bahasa
Belanda yaitu prestatie,sedangkandalam bahasa Indonesia menjadi prestasi
yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar(achievement) berbeda dengan
hasil belajar(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan
dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek
pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam
berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan
pendidikan, khususnya pembelajaran. Menurut Ahmadi dan Supriyono
(2008:138) prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)
maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
Menurut beberapa ahli yang telah mengemukakan pengertian prestasi
dan belajar di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar
adalah hasil suatu proses aktivitas belajar yang membawa perubahan tingkah
laku pada diri siswa tersebut (seseorang) yang dalam pencapaiannya di
pengaruhi oleh faktor internal dan ekternal, prestasi lebih berkenaan dengan
aspek pengetahuan (kognitif) seseorang setelah melakukan suatu proses
karena prestasi berbeda dengan hasil belajar.
D. Matematika
1. Pengertian Matematika
Menurut Susanto (2013:183)
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada
semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
31
Perguruan Tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-
kanak secara informal.
Sedangkan Menurut Russefendi (Tiurlina,2006:4)
Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, definisi-definisi, aksioma- aksioma, dan dalil-dalil di
mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara
umum, karena itulah matematika sering disebut deduktif.
Menurut Reys (Tiurlina,2006:4) matematika adalah telaah tentang
pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa
dan suatu alat sedangkan Menurut Kline (Tiurlina,2006:4) matematika itu
bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya
sendiri. Tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia
dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alami.
Menurut Depdiknas (2001:7) kata matematika berasal dari bahasa
latin, manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang
dipelajari, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde
atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di smua jenjang pen
didikan termasuk di Sekolah Dasar yang dimulai dari kelas satu sampai
kelas enam siswa wajib mengikuti pelajaran matematika yang diajarkan
guru. Matematika dikenal dengan ilmu deduktif, dan sebagai ilmu deduktif
proses mencari kebenaran dalam matematika berbeda dengan pelajaran
yang lain dan matematika itu ilmu yang universal karena matematika
digunakan dalam ilmu-ilmu yang lain.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
32
2. Langkah Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Menurut Kemendiknas (2011:1) secara umum terdapat 4 tahapan
aktivitas dalam rangka penguasaan materi pelajaran matematika di dalam
pembelajaran, yaitu:
a. Tahap Penanaman konsep
Merupakan tahap pengenalan awal tentang konsep yang akan
dipelajari siswa. Pada tahap ini pengajaran memerlukan penggunaan
benda konkret sebagai alat peraga.
b. Tahap Pemahaman Konsep
Merupakan tahap lanjutan setelah konsep ditanamkan. Pada tahap ini
penggunaan alat peraga mulai dikurangi dan bentuknya semi konkret
sampai pada akhirnya tidak diperlukan lagi.
c. Pembinaan ketrampilan
Merupakan tahap yang tidak boleh dilupakan dalam rangka membina
pengetahuan siap bagi siswa. tahap ini diwarnai dengan latihan-latihan
seperti mencongak dan berlomba. Pada tahap pengajaran ini alat
peraga sudah tidak boleh digunakan lagi.
d. Penerapan konsep
Penerapan konsep sudah dipelajari kedalam bentuk soal-soal terapan
(cerita) yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tahap ini
disebut juga sebagai pembinaan kemampuan memecahkan masalah.
3. Tujuan Matematika di Sekolah Dasar
Tujuan matematika di sekolah Dasar Menurut Depdiknas (2001:9),
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
33
Kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah
dasar sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterikaitan antar
konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi
dalam membuat generalisasi menyusun bukti atau menyusun
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika dan menafsirkan solusi yang
diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari yang dapat diterapkan, yakni memiliki rasa ingin tahu
terhadap matematika yang dipelajari, perhatian dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
4. Ruang lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran matematika meliputi aspek – aspek sebagai
berikut:
a. Bilangan
b. Geometri dan pengukuran
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
34
c. Pengolahan data.
E. Materi Sifat-sifat Bangun Datar
Berdasarkan Standar Kompetensi memahami sifat-sifat bangun dan
hubungan antar bangun, serta Kompetensi Dasar mengidentifikasi sifat-sifat
bangun datar, maka materi bangun datar untuk siswa kelas V SD meliputi
segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, belah ketupat,
layang-layang dan lingkaran. Materi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 2.2 SK / KD Matematika kelas V Semester II
Materi Sifat-Sifat Bangun Datar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. memahami sifat-
sifat bangun dan
hubungan antar
bangun
1.1 mengidentifikasi sifat-sifat bangun
datar.
1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang
1.3 Menentukan jaring-jaring berbagai
bangun ruang sederhana
1.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan
dan simetri
1.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan bangun datar dan
1.6 bangun ruang sederhana.
1. Pengertian Bangun Datar
Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar
yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang
membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun
datar tersebut.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
35
2. Macam-macam bangun datar
a. Persegi
Persegi adalah segiempat yang sisinya sama.Sifat-sifat persegi, yaitu:
a. mempunyai empat sisi dan sisinya sama panjang
b. mempunyai empat sudut dan besar setiap sudut adalah siku-siku.
b. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentuk dari empat
sisi. Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya siku-siku.
Sifat-sifatnya, yaitu:
a. Mempunyai empat sisi terdiri atas dua sisi panjang dan dua sisi
lebar.
b. Sisi yang berhadapan sama panjang.
c. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku.
c. Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang terbentuk dari tiga buah ruas
yang berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut
sisi. Jumlah ketiga sudutnya 180°. Ada beberapa macam jenis segitiga
berdasarkan sisi dan sudutnya , yaitu:
Tabel 2.3 Macam-Macam Segitiga
NO Berdasarkan sisinya Berdasarkan sudutnya
1
2
3
Segitiga sama sisinya
Segitiga sama sisi
Segitiga sembarang
Segitiga siku-siku
Segitiga tumpul
Segitiga lancip
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
36
d. Trapesium
Terdapat tiga bentuk trapesium, yaitu trapesium sama kaki, trapesium
siku-siku dan trapesium sembarang.
e. Jajar Genjang
Sifat-sifat bangun jajar genjang, yaitu:
a. Mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar.
b. Mempunyai empat sudut, sudut yang berhadapan sama besar.
c. Kedua diagonalnya berpotongan di tengah.
d. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
f. Belah Ketupat
Sifat-sifat belah ketupat, yaitu:
a. Keempat sisinya sama panjang dan sisinya berhadapan sejajar.
b. Sudut yang berhadapan sama besar.
c. Kedua diagonal saling tegak lurus.
g. Layang-layang
Sifat-sifat layang-layang, yaitu:
a. Mempunyai 2 pasang diagonal yang sama panjang.
b. Kedua diagonalnya saling tegak lurus.
c. Sepasang sisinya sama panjang.
h. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran
dengan titik pusat sama panjang. Sifat-sifatnya, yaitu:
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
37
a. Mempunyai satu sisi.
b. Mempunyai jari-jari yang sama panjang.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan yaitu penelitian oleh Ni Luh Eka Sriwati Handayani, ida
Bagus Ketut Perdata tantang “Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Qt Dengan Kerangka Tandur
Dalam Pembelajaran Bangun Segi Empat Pada Siswa Kelas VII C SMP
Pancasila Canggu Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasilnya menunjukkan
terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model QT
dalam pembelajaran bangun segi empat pada siswa kelas VII C SMP
Pancasila dan juga terjadi peningkatan prestasi belajar siswa melalui model
QT dengan Kerangka TANDUR tersebut.
Penelitian oleh Joko Purwanto dan Kusno tentang “Peningkatan
Pencapaian Belajar Matematika Menggunakan Strategi TANDUR”.
Hasilnya menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti
pembelajaran program linear dengan menggunakan strategi tandur lebih
baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran
program linear dengan menggunakan pembelajaran matematika
secarakonvensional.
Penelitian oleh Ni Wayan Suardiati, Sariyasa dan I Made Ardana
tentang “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran TANDUR Berbantuan
Geogebra sebagai upaya meningkatkan prestasi dan aktivitas Belajar
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
38
Geometri Siswa” hasilnya (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dalam penelitian ini dapat dikategorikan valid dan praktis. (2) Berdasarkan
proses pengembangan diperoleh perangkat pembelajaran yang efektif
terhadap kemampuan siswa dalam menguasai materi geometri dimensi dua.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan juga efektif meningkatkan
aktivitas siswa.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dijadikan sebuah referensi
bahwa strategi TANDUR terbukti dapat berpengaruh dan meningkatkan
prestasi siswa, sehingga peneliti ingin mengembangkan LKSmatematika
yang menggunakan strategi TANDUR, perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menghasilkan sebuah produk
bahan ajar cetak berupa LKS dengan menerapkan strategi TANDUR yang
dapat menjadikan siswa belajar dengan pengalaman langsung
dandiharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa pada pembelajaran
matematika materi sifat-sifat bangun datar untuk siswa SD kelas V.
G. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran matematika diberikan kepada semua siswa mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, kritis serta kemampuan bekerja sama, seperti halnya pada
materi sifat-sifat bangun datar. Materi sifat-sifat bangun datar merupakan
salah satu materi matematika yang diajarkan pada siswa SD kelas V.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat diketahui bahwa materi
sifat-sifat bangun datar merupakan materi yang sulit dan terlalu padat
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
39
sehingga guru memanfaatkan LKS untuk mencapai prestasi belajar siswa
yang maksimal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya
dapat diketahui bahwa strategi TANDUR merupakan strategi yang bisa
diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal pada perangkat
pembelajaran, sehingga peneliti akan mengembangkan LKS menggunakan
strategi TANDUR yang diharapkan dapat membantu proses pembelajaran
bagi siswa maupun guru serta berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambar pada diagram di
bawah bawah ini:
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Pengembangan Lembar Kerja Siswa
dengan Strategi TANDUR
Materi sifat-sifat bangun datar merupakan materi yang sulit dan terlalu
padat
Pemanfaatan LKS oleh guru untuk mencapai prestasi yang optimal
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dapat diketahui bahwa
perangkat pembelajaran dengan menerapkan strategi TANDUR dapat
membantu siswa dan guru dalam mencapai prestasi yang optimal
Pengembangan LKS matematika menggunakan strategi TANDUR
Penelitian pengembangan dan pembelajaran yang berpengaruh pada
prestasi matematika pada materi sifat-sifat bangun datar
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015
40
H. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Menghasilkan LKS matematika dengan Strategi TANDUR pada
Materi sifa-sifat bangun datar untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
2. Respon yang baik dari guru terhadap pembelajaran matematika
menggunakan LKS dengan strategi TANDUR pada materi Sifa-Sifat
bangun datar untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
3. Respon yang baik dari siswa terhadap pembelajaran matematika
menggunakan LKSmatematika dengan strategi TANDURpada materi
Sifat-Sifat bangun datar untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
4. Terdapat pengaruh LKS matematika dengan strategi TANDUR
terhadap prestasi belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun datar
untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015