bab ii kajian pustaka a. lembar kerja siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/wahyu wulandari_bab...

34
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1. Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak Menurut Munawaroh (2008:8) bahan pembelajaran cetak diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak.” Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalampembelajaran. Karakteristik bahan pembelajaran cetak adalah sebagai berikut. a) Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional). Artinya bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas- jelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun secara mandiri; b) Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran; c) Mampu membelajarkan peserta didik (self- instructional material), artinya dalam bahan pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri. 7 Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Upload: others

Post on 22-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Lembar Kerja Siswa

1. Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak

Menurut Munawaroh (2008:8) bahan pembelajaran cetak

diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi

pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan

menggunakan teknologi cetak.” Suatu bahan pembelajaran cetak memuat

materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang

tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta

informasi lainnya dalampembelajaran.

Karakteristik bahan pembelajaran cetak adalah sebagai berikut. a)

Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional). Artinya

bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-

jelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam

bimbingan guru maupun secara mandiri; b) Bahan ajar cetak bersifat

lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan

dalam proses pembelajaran; c) Mampu membelajarkan peserta didik (self-

instructional material), artinya dalam bahan pembelajaran cetak harus

mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan

membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri.

7

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

8

Berbagai macam bahan pembelajaran cetak yang dapat dikembangkan

untuk SD, yaitu :

1. Modul

2. Handout

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan uraian di atasdapat ketahui bahwa Lembar Kegiatan

Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar cetak. LKS dapat digunakan

siswa dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

terutama pada pembelajaran matematika. Penelitian ini akan

mengembangkan sebuah LKS dengan menerapkan strategi TANDUR

pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V SD sebagai salah satu bahan

ajar cetak.

2. Pengertian LKS

Prastowo (2011: 204) mengemukakan bahwa

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak

berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan

petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus

dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang

harus dicapai.

Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan

untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan

masalah.Sebagaimana diungkapkan dalam Pedoman Umum

Pengembangan Bahan Ajar (Diknas, 2008), “Lembar Kegiatan Siswa

(Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik”. Tugas-tugas dalam LKS harus sesuai

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

9

dengan materi yang diajarkan oleh guru di kelas agar mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan dalam perencanaan sebelumnya. Lembar

kegiatan biasanya petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas, dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan

dicapai.

Menurut Munawaroh (2008:6) bahan pembelajaran cetak

berbentuk LKS dikemas dengan hanya menekankan pada latihan, tugas

atau soal. LKS tidak hanya memuat serangkaian soal dan tugas tetapi juga

menyediakan rambu-rambu pengerjaannya sehingga siswa benar-benar

dapat mempelajari bahan pembelajaran melalui soal-soal dan tugas. Selain

itu kesimpulan disetiap akhir pokok bahasan juga tetap harus disampaikan

sebagai perulangan dan penguatan materi untuk siswa.

Trianto (2009:222) mengemukakan bahwa

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang

digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan

masalah. Dengan demikian, LKS memuat kegiatan mendasar yang

harus dilakukan siswa dan itu sangat penting dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian

hasil belajar yang harus ditempuh.

Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan,

dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga

dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi

yang diberikan dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi

materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Penjelasan ini

dapat dipahami bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa

lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk-

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

10

petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh

peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

Menurut beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

LKS diartikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang

berisi materi, ringkasan, soal-soal, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan

tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang

mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai, yang dalam

pengerjaannya mengacu pada buku teks atau referensi lain yang terkait

dengan materi tugasnya, materi ajar yang sudah dikemas sedemikian

rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar

tersebut secara mandiri.

3. Fungsi LKS

Menurut Prastowo ( 2012:206), Lembar Kerja Siswa memiliki

empat fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,

namun lebih mengaktifkan peserta didik;

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk

memahami materi yang diberikan;

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa di antara keempat fungsi LKS tersebut

ada tiga poin yang merupakan fungsi bagi peserta didik yaitu poin a

sampai c. Adapun poin d adalah fungsi bagi guru atau pendidik yang

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

11

dapat menjadikan siswa lebih aktiv dan kreatif dan pembelajaran dapat

berpusat pada siswa sehingga siswa benar-benar ikut berperan langsung

dalam pembelajaran.

4. Tujuan Penyusunan LKS

Menurut Prastowo (2011:206), tujuan penyusunan LKS, yaitu:

a. Menyajikan bahan ajar yang mempermudah peserta didik

berinteraksi dengan materi yang diberikan;

b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta

didik terhadap materi yang diberikan

c. Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan

d. Mempermudah pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta

didik.

Tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat sebuah

perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan

tujuan dan hasil yang dicapai. Dengan adanya rumusan tujaun LKS ini

dimaksudkan agar penggunaan LKS sesuai dengan apa yang diharapkan.

Peneliti menyimpulkan bahwa tujuan LKS sangatlah penting bagi

pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi

sehingga tujuan pembelajaranpun dapat dicapai secara maksimal dan

dengan adanya LKS siswa juga akan lebih mandiri tidak bergantung pada

guru di depan kelas, siswa dapat mandiri melakukan pengamatan-

pengamatan yang dikaitkan dengan pengalaman mereka agar pembelajaran

lebih bermakna.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

12

5. Kegunaan LKS bagi kegiatan pembelajaran

Menurut Prastowo (2011:206) “LKS dapat memberikan

kesempatan untuk memancing peserta didik agar secara aktif terlibat

dengan materi yang dibahas”. LKS mempunyai kegunaan bagi kegiatan

pembelajaran. Melalui LKS, pendidik berkesempatan untuk memancing

peserta didik agar secara aktif terlibat dengan materi.Salah satu cara

yang bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari

pemanfaatan LKS adalah dengan menggunakan strategi TANDUR yang

merupakan kerangka dari pembelajaran Quantum Teaching yang

singkatan dari T = Tumbuhkan, A = Alami, N = Namai, D =

Demonstrasikan, U = Ulangi, R = Rayakan.

6. Unsur-unsur LKS

Sebagaimana diungkapkan dalam Panduan Umum Pengembangan

Bahan Ajar (Diknas, 2008) struktur bahan ajar LKS secara umum adalah

sebagai bertikut:

a. Judul

b. Petunjuk Belajar (Petunjuk Siswa)

c. Kompetensi yang akan di capai

d. Informasi pendukung

e. Tugas-tugas dan langkah kerja

f. Penilaian

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

13

Terdapat perbedaan unsur-unsur yang dimiliki LKS dengan bahan

ajar cetak lainnya. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dilihat

pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Perbedaan Unsur/ Komponen Bahan Ajar Cetak

No. Komponen Ht Bu Ml LKS Bro Lf Wch F/Gb Mo/M

1. Judul √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Petunjuk belajar - √ √ - - - - -

3. KD/MP - √ √ √ √ √ ** ** **

4. Informasi

pendukung

√ √ √ √ √ ** ** **

5. Latihan - √ √ - - - - - -

6. Tugas/langkah kerja - √ √ - - - ** **

7. Penilaian - √ √ √ √ √ ** ** **

Ht: handout, Bu:Buku, Ml:Modul, LKS:Lembar Kegiatan Siswa, Bro:Brosur, Lf:Leaflet,

Wch:Wallchart, F/Gb:Foto/ Gambar, Mo/M: Model/Maket.

Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan dari beberapa

komponen bahan ajar cetak, dan begitu juga LKS dari formatnya.

Menurut Prastowo (2011:208)

LKS memuat paling tidak delapan unsur, yaitu judul, kompetensi

dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan

yang diperlukan untuk menyelesaiakan tugas, informasi singkat,

langah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus

dikerjakan.

Menurut Munawaroh ( 2008:18) Lembar Kerja Siswa atau yang

biasa disingkat dengan LKS merupakan bahan pembelajaran cetak yang

paling sederhana jika dibandingkan dengan bahan pembelajaran cetak

yang lain. Komponen-komponen LKS,yaitu:

a. Kata pengantar

b. Daftar isi

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

14

c. Pendahuluan (berisi analis/daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator

ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP)

d. Bab 1: berisi ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan

tersebut.

e. Lembar kerja : berisi berbagai soal yang dikembangkan dalam berbagai

bentuk dan teknik.

f. Bab 2 dst

g. Daftar Pustaka

Menurut Trianto (2009:223) “Komponen-komponen LKS meliputi:

Judul, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur kegiatan,

serta pertanyaan dan kesimpulan untuk diskusi”

7. Macam-macam bentuk LKS

Menurut Prastowo (2011:208-2011), macam-macam LKS ada lima yaitu

antara lain:

a. LKS yang membantu peserta didik menemukan konsep.

LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik

meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu,

perlu merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta

didik, kemudian minta peserta didik untuk mengamati fenomena hasil

kegiatannya. Selanjutnya, berikan pertanyaan - pertanyaan analisis

yang membantu peserta didik untuk mengaitkan fenomena yang

mereka amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak

mereka.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

15

b. LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan

mengintegasikan berbagai konsep yang telah ditemukan.

Peserta didik yang berhasil menemukan konsep di dalam sebuah

pembelajaran selanjutnya dilatih untukmenerapkan konsep yang

telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Caranya,

dengan memberikan tugas kepada mereka untuk melakukan diskusi,

kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan

berpendapat secara bertanggung jawab, maka hal ini telah

memberikan sebuah jalan bagi terimplementasikannya nilai-nilai

demokrasi dalam diri peserta didik.

c. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar.

LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di

dalam buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika

mereka membaca buku. Fungsi utama LKS ini adalah membantu

peserta didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang

terdapat di dalam buku.

d. LKS sebagai penguatan

LKS bentuk ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari

topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini

lebih mengarah kepada pendalaman dan penerapan materi

pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. LKS ini juga

cocok untuk pengayaan. Dengan adanya LKS jenis ini dimaksudkan

agar peserta didik mampu memahami materi pelajaran pada topik

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

16

tertentu secara mendalam, sehingga menguatkan pengetahuan peserta

didik.

e. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.

LKS bentuk ini berisi petunjuk praktikum, LKS ini dibuat untuk

mempermudah siswa dalam menjalani kegiatan praktikum mereka.

Pada penelitian ini LKS yang dikembangkan adalah LKS

matematika materi sifat-sifat bangun datar dengan menerapkan strategi

TANDUR. LKS difokuskan pada bentuk LKS yang membantu peserta

didik menemukan konsep, menerapkan dan mengintegrasikan berbagai

konsep yang telah ditemukan serta LKS yang berfungsi sebagai penguatan.

LKS bentuk seperti ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa.

8. Langkah-langkah Membuat LKS

Pembuatan LKS yang inovatif dan kreatif bisa membuat siswa

tertarik untuk membuka LKS, melihatnya, dan memahaminya. Namun

untuk membuat LKS yang bagus tidak terlepas dari langkah-langkah

aplikatif agar mampu dilakukan secara baik. Berikut adalah langkah-

langkah penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Diknas (2004)

dalam Prastowo (2011:211-213).

a. Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-

materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam

menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

17

pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian

kompetesi yang harus dimiliki oleh siswa.

b. Menyusun peta kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah

LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat

dilihat Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan

prioritas penulisan dengan diawali analisis kurikulum dan analisis

sumber belajar.

c. Menentukan judul-judul LKS

Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok

ataupengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD

dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi itu tidak

terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain

dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP)

mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat

dijadikan sebagai satu judul LKS.

d. Penulisan LKS.

Menurut Prastowo (2011: 214) langkah-langkah untuk menulis LKS,

yaitu:

1) Merumuskan Kompetensi Dasar.

Kompetensi dapat dirumuskan dengan mengacu dari

kurikulum yang dipakai, guru langsung mencantumkan

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

18

kompetensi yang ada pada kurikulum dan perangkat

pembelajaran ke dalam LKS

2) Menentukan alat penilaian.

Penilaian perlu dilakukan dalam setiap pembelajaran, maka

sangat perlu dalam LKS dicantumkan alat penilaian yang

digunakan. Penilaian ditentukan sesuai kebutuhan serta bentuk

dan tujuan dari penggunaan LKS. Perhatikan juga apakah perlu

adanya pre-test atau tidak jika ada tentu harus dicantumkan

pada awa struktur LKS tersebut nantinya.

3) Menyusun materi.

Menurut Trianto (2009:205) “Materi pembelajaran hakikatnya

berisikan butir-butir bahan pembelajaran pokok yang

dibutuhkan peserta didik untuk mencapai suatu KD”.

Penyusunan materi jelas harus dilakukan dengan mengacu

pada materi dan hal-hal apa saja yang harus disampaikan.

Materi yang ditulis diambil dari sumber belajar yang telah

ditentukan sebelumnya. Perlu diperhatikan juga seberapa

dalam materi harus dicantumkan dalam LKS, jika

menggunakan sumber belajar lain seperti buku teks pelajaran

atau lainnya maka materi yang dicantumkan dalam LKS

dapat secara umum dan informasi tambahan yang tidak

terdapat dalam sumber belajar lain yang digunakan.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

19

4) Menyusun Struktur LKS.

Struktur bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS) harus

sangat diperhatikan, ini berkaitan dengan bagaimana

kemudahan dalam menggunakan LKS tersebut nantinya.

LKS harus disusun secara baik, urut, dan tidak menimbulkan

kebingungan dalam penggunaannya. Struktur bahan ajar LKS

harus disusun urut yang setidaknya terdiri atas 6 komponen

yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi, informasi

pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

Gambar 2.1 Diagram alur langkah-langkah Penyusunan

LKS Sumber: Prastowo (2011)

Selain langkah-langkah penyusunan LKS, agar LKS yang

dibuat kaya manfaat maka harus menjadikannya sebagai bahan

Analisis Kurikulum

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menulis LKS

Merumuskan KD

Menentukan Alat Penelitian

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur Bahan Ajar

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

20

ajar yang menarik bagi peserta didik. Oleh karena itu,perlu

memperhatikan desain pengembangan dan langkah-langkah

pengembangannya.

e. Menentukan desain pengembangan LKS

Dalam mendesain LKS, ada dua faktor yang perlu

diperhatikan, yakni tingkat kemampuan membaca peserta didik

dan pengetahuan peserta didik (Prastowo, 2011: 216). Adapun

batasan umum yang dijadikan pedoman pada saat menentukan

desain LKS adalah sebagai berikut (Prastowo, 2011 : 217):

1) Ukuran

Disarankan untuk menggunakan ukuran yang dapat

mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Contohnya, penggunaan kertas ukuran A4 pada

saat peserta didik diminta untuk membuat diagram alur.

2) Kepadatan halaman

Usahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan.

Halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan peserta

didik sulit memfokuskan perhatian.

3) Penomoran

Pemberian nomor pada LKS ditujukan untuk membantu para

peserta didik yang mengalami kesulitan untuk menentukan

nama judul, nama sub judul, dan nama anak sub judul dari

materi yang diberikan dalam LKS. Hal ini akan menimbulkan

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

21

kesulitan peserta didik untuk memahami materi secara

keseluruhan. Oleh karenanya penggunaan huruf kapital atau

pemberian nomor dengan angka bisa digunakan dalam

pemberian nomor LKS.

4) Kejelasan

Kejelasan yang dimaksud disini ialah kejelasan cetakan

tulisan, baik tulisan yang memuat materi dan tulisan yang

memuat intruksi, sehingga bisa dibaca peserta didik dengan

jelas.

9. Langkah-langkah pengembangan LKS

Menurut Prastowo (2011:228) langkah-langkah pengembangan LKS,

yaitu:

a. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam

LKS .

Pada tahap ini, desain LKS ditentukan berdasarkan tujuan

pembelajaran yang diacu yaitu pembelajaran Matematika Materi Sifat-

Sifat Bangun Datar.

b. Pengumpulan materi

Pada pengumpulan materi, materi dan tugas yang ditentukan harus

sejalan dengan tujuan pembelajaran. Bahan yang dimuat dalam LKS

dapat dikembangkan sendiri atau dengan memanfaatkan materi yang

sudah ada. Selain itu, perlu ditambahkan pula ilustrasi yang dapat

memperjelas penjelasan naratif yang disajikan.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

22

c. Penyusunan elemen atau unsur-unsur

Tahap ini adalah tahap untuk mengintegrasikan desain (hasil dari

tahap pertama) dengan tugas (hasil tahap kedua).

d. Pemeriksaaan dan Penyempurnaan

Sebelum LKS diberikan pada peserta didik, hal terakhir yang

dilakukan adalah pemeriksaan dan penyempurnaan LKS tersebut.

Keempat variabel itu adalah sebagai berikut:

1) Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat

dari kompetensi dasar. Pastikan bahwa desain yang kita tentukan

dapat mengakomodasi pencapaian tujuan pembelajaran.

2) Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran. Pastikan bahwa

materi yang dimasukkan dalam LKS (baik materi yang kita

kembangkan sendiri maupun materi yang kita dapatkan dari

bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ditentukan.

3) Kesesuaian elemen atau unsur-unsur dengan tujuan pembelajaran.

Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang

pencapaian tujuan pembelajaran.

4) Kejelasan penyampaian. Pastikan apakah LKS mudah dibaca dan

tersedia cukup ruang untuk mengerjakan tugas yang diminta.

Karena walaupun LKS itu terlihat menarik dan penuh dengan

gambar tapi sulit dibaca oleh siswa, maka LKS itu tidak layak

digunakan karena dapat membuat siswa bingung dan tidak fokus.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

23

B. Strategi TANDUR.

1. Pengertian Strategi TANDUR.

Menurut Wena (2007:5) “Strategi pembelajaran merupakan cara-

cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di

bawah kondisi yang berbeda”.Hakikat TANDUR adalah suatu bentuk

strategi pembelajaran yang merangkum konsep metode Quantum Teaching

and learning. Strategi TANDUR merupakan akronim hasil terjemahan

yang merupakan konsep kerangka pembelajaran Quantum Teaching yang

dicetuskan oleh Bobbi DePorter.

Menurut Davis, A (2012:3)

Quantum learning is the learning process that relies on the use of

teaching tactics that firmly plant the data into the memories of the

students in class . Quantum learning is a combination of the best

teaching strategies put together in one package. Research has

found out that quantum learning motivates the students to adopt an

enthusiasm for learning as it raises their levels of academic

achievements.

Maksudnya Pembelajaran kuantum adalah proses pembelajaran

yang bergantung pada penggunaan taktik pengajaran yang tegas menanam

pembelajaran ke dalam pengalaman siswa di kelas . Pembelajaran kuantum

adalah kombinasi dari strategi pengajaran yang terbaik disatukan dalam

satu paket. Penelitian telah menemukan bahwa pembelajaran kuantum

memotivasi siswa untuk mengadopsi semangat untuk belajar karena

meningkatkan prestasi akademik mereka.

Kerangka pembelajaran Kuantum adalah strategi TANDUR

dirancang untuk meningkatkan aktivitas siswa dengan pemberian

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

24

pengalaman belajar melalui pengamatan, penyelidikan, maupun diskusi

atas pemasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengalaman belajar tersebut dikemas dalam skenario pembelajaran yang

menyenangkan. TANDUR adalah kependekan dari Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan(DePorter, 2007 : 88 – 93 ).

Penjelasan dari masing-masing tahap dalam TANDUR adalah sebagai

berikut:

a. Tumbuhkan

1) Menumbuhkan Minat Belajar Siswa (AMBAK)

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik,

seringkali mengajar harus berhadapan dengan siswa yang

mempunyai berbagai sikap dan kemampuan yang berbeda-

beda. Tugas pengajar selanjutnya adalah menumbuh

kembangkan potensi tersebut dengan cara memberikan motivasi

peserta didik.

Tumbuhkan, juga merupakan tahap penumbuhan minat

siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Tumbuhkan

mengandung makna bahwa pada awal kegiatan pembelajaran

pengajar harus berusaha menumbuhkan atau mengembangkan

minat siswa untuk belajar. Menurut Keller (Wena,2007:165)

‘Dengan tumbuhnya minat, siswa akan sadar manfaat kegiatan

pembelajaran bagi dirinya‟.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

25

2) Menyampaikan Tujuan Pembelajaran

Dalam tahap ini, guru juga menyampaikan tujuan

pembelajaran, agar siswa mengetahui apa yang akan mereka

pelajari pada pembelajaran tersebut. Dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran juga dapat memotivasi siswa agar mereka

mencapai tujuan tersebut.

b. Alami

Menurut Wena (2007:165) Alami mengandung makna bahwa

proses pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa mengalami

secara langsung atau nyata materi yang diajarkan. Pembelajaran

tekhnik pemberian pengalaman langsung akan meningkatkan dan

mempermudah pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran.

Demikian pula pengalaman-pengalaman siswa sebelumnya akan

bermakna bagi guru dalam mengajarkan konsep-konsep yang

berkaitan.

c. Namai

Pada tahapan namai, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan

tuntunan untuk menggali dan mengembangkan materi (konsep,

prinsip) berdasarkan pengalaman sebelumnya. Dalam tahap ini, siswa

dengan bantuan guru dan LKS berusaha menemukan konsep atas

pengalaman yang telah dilewati. Proses penamaan dibangun dengan

pengetahuan awal dan keingintahuan siswa saat itu. Tahap ini

merupakan saat untuk mengajarkan konsep kepada siswa.Dengan

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

26

panduan LKS yang diberikan oleh guru siswa akan melakukan

pengalaman langsung sesuai dengan petunjuk LKS, Pemberian nama

setelah pengalaman akan menjadikan sesuatu lebih bermakna dan

berkesan bagi siswa. Untuk membantu penamaan dapat digunakan

kertas lipat.

d. Demonstrasikan.

Pada tahap ini guru membimbing siswa mendemonstrasikan/

mengkomunikasikan gagasan. Menurut Wena (2011:167)

demonstrasikan berarti memberi peluang pada siswa untuk

menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam

pembelajaran lainatau ke dalam kehidupan mereka.Tahap ini

menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan apa yang

telah mereka ketahui dan tugas guru mendengarkan gagasan siswa/

kelompok. Demonstrasi bisa dilakukan dengan penyajian di depan

kelas, permainan, menjawab pertanyaan, dan menunjukkan hasil

pekerjaan. Siswa diberi kesempatan untuk membuat kaitan, berlatih,

dan menunjukan apa yang mereka ketahui. Memberi siswa untuk

menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam

pembelajaran yang lain, dan ke dalam kehidupan mereka.

e. Ulangi

Ulangi menegaskan kembali materi pelajaran yang diberikan.

Pengulangan akan memperkuat ingatan sehingga menguatkan struktur

kognitif siswa. Pengetahuan akan semakin mendalam jika pengulangan

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

27

semakin sering. Pengulangan dapat dilakukan dengan menegaskan

kembali pokok materi pelajaran, memberi kesempatan siswa untuk

mengulangi pelajaran dengan teman atau melalui latihan

soal.Menurut Wena (2011:166) ulangi berarti bahwa proses

pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dapat memperkuat koneksi

saraf dan menumbuhkan rasa tahu atau yakin terhadap kemampuan

siswa. pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas,

multikecerdasan.

f. Rayakan

Memberi penguatan (dapat berupa tanda bintang ) kepada siswa/

kelompok yang dapat menjawab soal. Maksudnya pemberian

penghormatan pada siswa atas usaha, ketekunan, dan kesuksesannya.

Dengan kata lain perayaan berarti pemberian umpan balik yang

positif pada siswa atas keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian

hadiah atau bentuk lainya. Menurut Wena (2011:166) umpan balik

sangat penting artinya bagi proses penguatan terhadap prestasi yang

telah dicapai siswa. Hal ini berarti dapat memperkuat proses belajar

selanjutnya.Perayaan merupakan wujud pengakuan untuk

penyelesaian, partisipasi dan perolehan ketrampilan dan ilmu

pengetahuan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa strategi

TANDUR merupakan strategi yang dapat mengaktivkan siswa dalam

pembelajaran melalui sebuah pengalaman nyata, diawali dengan

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

28

menumbuhkan motivasi kepada siswa dengan cara siswa tahu apa

manfaat bagi siswa tersebut. Siswa selanjutnya mengalami sendiri

pembelajaran melalui pengalaman, menamai dan menunjukkan kepada

semua orang bahwa mereka benar-benar tahu dan paham dengan

mendemonstrasikan apa yang siswa peroleh. Guru memberikan

penghargaan kepada siswa atas kerja keras dan antusias selama

pembelajaran.

2. Keunggulan dan kelemahan Strategi TANDUR

a. Keunggulan Strategi TANDUR

Salah satu diantara keunggulan strategi TANDUR yang

paling menonjolmerupakan salah satu strategi untuk

mengantisipasi pembelajaran yang mengarah pada tataran

teoritis. Selain itu beberapa keunggulan dari TANDUR sebagai

suatu strategi, adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran strategi TANDUR dapat menggambarkan

operasional tentang keterkaitan materi dengan pengalaman.

2) Pembelajaran strategi TANDUR dapat menjadikan siswa

lebih aktif, siswa berani mengungkapkan ide atau pendapat

yang dapat dipertanggungjawabkan, serta bebas berkreatif

menuangkan ide dan gagasannya;

3) Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan tinggi,

sebab materi itu dialami langsung oleh siswa.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

29

4) Siswa akan belajar dengan penuh senang dan gairah sebab

otak kanan ikutdilibatkandalam pembelajaran.

5) Menumbuhkan motivasi dan mengajak siswa mengetahui

manfaat mempelajari sesuatu.

b. Kelemahan Strategi TANDUR

Meskipun strategi TANDUR dianggap sebagai strategi

pembelajaran yang bisa digunakan untuk mata pelajaran apapun

hal tersebut tidak bisa menjamin bahwa strategi TANDUR lepas

dari sisi kelemahan.Adapun kelemahan strategi TANDUR, yaitu:

1) Pembelajaran Strategi TANDUR menuntut kreatifitas guru

yang tinggi untuk dapat memanipulasi materi matematika

dalam sebuah permainanatau pengalaman langsung yang dapat

dialami oleh siswa, sehingga tidak semua guru dapat dengan

mudah menerapkannya dalam pembelajaran matematika.

2) Tidak setiap materi mudah dimanipulasi dalam bentuk

permainan atau pengalaman langsung.

3) Pembelajaran Strategi TANDUR menuntut berfungsinya

segala potensi belajar secara optimal, padahal kemampuan

manusia (man power) terbatas.

4) Memerlukan Waktu yang cukup lama .

5) Untuk kelas yang besar, akan mempersulit guru untuk

mengenali karakteristik siswa.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

30

C. Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2013:12-13) Kata prestasi berasal dari bahasa

Belanda yaitu prestatie,sedangkandalam bahasa Indonesia menjadi prestasi

yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar(achievement) berbeda dengan

hasil belajar(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan

dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek

pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam

berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan

pendidikan, khususnya pembelajaran. Menurut Ahmadi dan Supriyono

(2008:138) prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)

maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.

Menurut beberapa ahli yang telah mengemukakan pengertian prestasi

dan belajar di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar

adalah hasil suatu proses aktivitas belajar yang membawa perubahan tingkah

laku pada diri siswa tersebut (seseorang) yang dalam pencapaiannya di

pengaruhi oleh faktor internal dan ekternal, prestasi lebih berkenaan dengan

aspek pengetahuan (kognitif) seseorang setelah melakukan suatu proses

karena prestasi berbeda dengan hasil belajar.

D. Matematika

1. Pengertian Matematika

Menurut Susanto (2013:183)

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada

semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

31

Perguruan Tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-

kanak secara informal.

Sedangkan Menurut Russefendi (Tiurlina,2006:4)

Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak

didefinisikan, definisi-definisi, aksioma- aksioma, dan dalil-dalil di

mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara

umum, karena itulah matematika sering disebut deduktif.

Menurut Reys (Tiurlina,2006:4) matematika adalah telaah tentang

pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa

dan suatu alat sedangkan Menurut Kline (Tiurlina,2006:4) matematika itu

bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya

sendiri. Tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia

dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alami.

Menurut Depdiknas (2001:7) kata matematika berasal dari bahasa

latin, manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang

dipelajari, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde

atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di smua jenjang pen

didikan termasuk di Sekolah Dasar yang dimulai dari kelas satu sampai

kelas enam siswa wajib mengikuti pelajaran matematika yang diajarkan

guru. Matematika dikenal dengan ilmu deduktif, dan sebagai ilmu deduktif

proses mencari kebenaran dalam matematika berbeda dengan pelajaran

yang lain dan matematika itu ilmu yang universal karena matematika

digunakan dalam ilmu-ilmu yang lain.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

32

2. Langkah Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Menurut Kemendiknas (2011:1) secara umum terdapat 4 tahapan

aktivitas dalam rangka penguasaan materi pelajaran matematika di dalam

pembelajaran, yaitu:

a. Tahap Penanaman konsep

Merupakan tahap pengenalan awal tentang konsep yang akan

dipelajari siswa. Pada tahap ini pengajaran memerlukan penggunaan

benda konkret sebagai alat peraga.

b. Tahap Pemahaman Konsep

Merupakan tahap lanjutan setelah konsep ditanamkan. Pada tahap ini

penggunaan alat peraga mulai dikurangi dan bentuknya semi konkret

sampai pada akhirnya tidak diperlukan lagi.

c. Pembinaan ketrampilan

Merupakan tahap yang tidak boleh dilupakan dalam rangka membina

pengetahuan siap bagi siswa. tahap ini diwarnai dengan latihan-latihan

seperti mencongak dan berlomba. Pada tahap pengajaran ini alat

peraga sudah tidak boleh digunakan lagi.

d. Penerapan konsep

Penerapan konsep sudah dipelajari kedalam bentuk soal-soal terapan

(cerita) yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tahap ini

disebut juga sebagai pembinaan kemampuan memecahkan masalah.

3. Tujuan Matematika di Sekolah Dasar

Tujuan matematika di sekolah Dasar Menurut Depdiknas (2001:9),

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

33

Kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah

dasar sebagai berikut:

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterikaitan antar

konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam

pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi

dalam membuat generalisasi menyusun bukti atau menyusun

gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika dan menafsirkan solusi yang

diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan

sehari-hari yang dapat diterapkan, yakni memiliki rasa ingin tahu

terhadap matematika yang dipelajari, perhatian dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah.

4. Ruang lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran matematika meliputi aspek – aspek sebagai

berikut:

a. Bilangan

b. Geometri dan pengukuran

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

34

c. Pengolahan data.

E. Materi Sifat-sifat Bangun Datar

Berdasarkan Standar Kompetensi memahami sifat-sifat bangun dan

hubungan antar bangun, serta Kompetensi Dasar mengidentifikasi sifat-sifat

bangun datar, maka materi bangun datar untuk siswa kelas V SD meliputi

segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, belah ketupat,

layang-layang dan lingkaran. Materi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2.2 SK / KD Matematika kelas V Semester II

Materi Sifat-Sifat Bangun Datar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun

1.1 mengidentifikasi sifat-sifat bangun

datar.

1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang

1.3 Menentukan jaring-jaring berbagai

bangun ruang sederhana

1.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan

dan simetri

1.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan bangun datar dan

1.6 bangun ruang sederhana.

1. Pengertian Bangun Datar

Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar

yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang

membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun

datar tersebut.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

35

2. Macam-macam bangun datar

a. Persegi

Persegi adalah segiempat yang sisinya sama.Sifat-sifat persegi, yaitu:

a. mempunyai empat sisi dan sisinya sama panjang

b. mempunyai empat sudut dan besar setiap sudut adalah siku-siku.

b. Persegi Panjang

Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentuk dari empat

sisi. Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya siku-siku.

Sifat-sifatnya, yaitu:

a. Mempunyai empat sisi terdiri atas dua sisi panjang dan dua sisi

lebar.

b. Sisi yang berhadapan sama panjang.

c. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku.

c. Segitiga

Segitiga merupakan bangun datar yang terbentuk dari tiga buah ruas

yang berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut

sisi. Jumlah ketiga sudutnya 180°. Ada beberapa macam jenis segitiga

berdasarkan sisi dan sudutnya , yaitu:

Tabel 2.3 Macam-Macam Segitiga

NO Berdasarkan sisinya Berdasarkan sudutnya

1

2

3

Segitiga sama sisinya

Segitiga sama sisi

Segitiga sembarang

Segitiga siku-siku

Segitiga tumpul

Segitiga lancip

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

36

d. Trapesium

Terdapat tiga bentuk trapesium, yaitu trapesium sama kaki, trapesium

siku-siku dan trapesium sembarang.

e. Jajar Genjang

Sifat-sifat bangun jajar genjang, yaitu:

a. Mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sama panjang dan

sejajar.

b. Mempunyai empat sudut, sudut yang berhadapan sama besar.

c. Kedua diagonalnya berpotongan di tengah.

d. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

f. Belah Ketupat

Sifat-sifat belah ketupat, yaitu:

a. Keempat sisinya sama panjang dan sisinya berhadapan sejajar.

b. Sudut yang berhadapan sama besar.

c. Kedua diagonal saling tegak lurus.

g. Layang-layang

Sifat-sifat layang-layang, yaitu:

a. Mempunyai 2 pasang diagonal yang sama panjang.

b. Kedua diagonalnya saling tegak lurus.

c. Sepasang sisinya sama panjang.

h. Lingkaran

Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran

dengan titik pusat sama panjang. Sifat-sifatnya, yaitu:

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

37

a. Mempunyai satu sisi.

b. Mempunyai jari-jari yang sama panjang.

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan

dilaksanakan yaitu penelitian oleh Ni Luh Eka Sriwati Handayani, ida

Bagus Ketut Perdata tantang “Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar

Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Qt Dengan Kerangka Tandur

Dalam Pembelajaran Bangun Segi Empat Pada Siswa Kelas VII C SMP

Pancasila Canggu Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasilnya menunjukkan

terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model QT

dalam pembelajaran bangun segi empat pada siswa kelas VII C SMP

Pancasila dan juga terjadi peningkatan prestasi belajar siswa melalui model

QT dengan Kerangka TANDUR tersebut.

Penelitian oleh Joko Purwanto dan Kusno tentang “Peningkatan

Pencapaian Belajar Matematika Menggunakan Strategi TANDUR”.

Hasilnya menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti

pembelajaran program linear dengan menggunakan strategi tandur lebih

baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran

program linear dengan menggunakan pembelajaran matematika

secarakonvensional.

Penelitian oleh Ni Wayan Suardiati, Sariyasa dan I Made Ardana

tentang “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran TANDUR Berbantuan

Geogebra sebagai upaya meningkatkan prestasi dan aktivitas Belajar

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

38

Geometri Siswa” hasilnya (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan

dalam penelitian ini dapat dikategorikan valid dan praktis. (2) Berdasarkan

proses pengembangan diperoleh perangkat pembelajaran yang efektif

terhadap kemampuan siswa dalam menguasai materi geometri dimensi dua.

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan juga efektif meningkatkan

aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dijadikan sebuah referensi

bahwa strategi TANDUR terbukti dapat berpengaruh dan meningkatkan

prestasi siswa, sehingga peneliti ingin mengembangkan LKSmatematika

yang menggunakan strategi TANDUR, perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menghasilkan sebuah produk

bahan ajar cetak berupa LKS dengan menerapkan strategi TANDUR yang

dapat menjadikan siswa belajar dengan pengalaman langsung

dandiharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa pada pembelajaran

matematika materi sifat-sifat bangun datar untuk siswa SD kelas V.

G. Kerangka Berpikir

Mata pelajaran matematika diberikan kepada semua siswa mulai

dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan

berpikir logis, kritis serta kemampuan bekerja sama, seperti halnya pada

materi sifat-sifat bangun datar. Materi sifat-sifat bangun datar merupakan

salah satu materi matematika yang diajarkan pada siswa SD kelas V.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat diketahui bahwa materi

sifat-sifat bangun datar merupakan materi yang sulit dan terlalu padat

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

39

sehingga guru memanfaatkan LKS untuk mencapai prestasi belajar siswa

yang maksimal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya

dapat diketahui bahwa strategi TANDUR merupakan strategi yang bisa

diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal pada perangkat

pembelajaran, sehingga peneliti akan mengembangkan LKS menggunakan

strategi TANDUR yang diharapkan dapat membantu proses pembelajaran

bagi siswa maupun guru serta berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambar pada diagram di

bawah bawah ini:

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Pengembangan Lembar Kerja Siswa

dengan Strategi TANDUR

Materi sifat-sifat bangun datar merupakan materi yang sulit dan terlalu

padat

Pemanfaatan LKS oleh guru untuk mencapai prestasi yang optimal

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dapat diketahui bahwa

perangkat pembelajaran dengan menerapkan strategi TANDUR dapat

membantu siswa dan guru dalam mencapai prestasi yang optimal

Pengembangan LKS matematika menggunakan strategi TANDUR

Penelitian pengembangan dan pembelajaran yang berpengaruh pada

prestasi matematika pada materi sifat-sifat bangun datar

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/8756/3/WAHYU WULANDARI_BAB II.pdfpelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan

40

H. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Menghasilkan LKS matematika dengan Strategi TANDUR pada

Materi sifa-sifat bangun datar untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

2. Respon yang baik dari guru terhadap pembelajaran matematika

menggunakan LKS dengan strategi TANDUR pada materi Sifa-Sifat

bangun datar untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

3. Respon yang baik dari siswa terhadap pembelajaran matematika

menggunakan LKSmatematika dengan strategi TANDURpada materi

Sifat-Sifat bangun datar untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

4. Terdapat pengaruh LKS matematika dengan strategi TANDUR

terhadap prestasi belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun datar

untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

Pengembangan Lembar Kerja... Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2015