bab ii kajian pustaka a. landasan teori 1. rasa ingin tahurepository.ump.ac.id/3685/3/bab ii.pdf ·...

24
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA ` A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Adanya rasa ingin tahu yang tinggi dari siswa akan mendorong siswa untuk mencari tahu sesuatu yang tidak dipahaminya. Samani dan Hariyanto (2012: 119) menyatakan bahwa “rasa ingin tahu adalah keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap rahasia alam atau peristiwa sosial yang sedang terjadi”.Begitupun dengan Yaumi (2016: 27) menyatakan bahwa “rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas mengenai sesuatu yang dipelajari, dilihat, didengar.Aksan (2014: 35) mengemukakan bahwa rasa ingin tahu adalah sifat naluriah yang dimiliki manusia sejak lahir, rasa ingin tahu membuat seseorang selalu berupaya mengetahui lebih mendalam sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar”. Individu yang mempunyai rasa ingin tahu dapat terlihat jelas dari pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakannya.Suyadi (2013: 122) menjelaskan bahwa “nilai karakter rasa ingin tahu tampak jelas dalam transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”. Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Upload: trandat

Post on 12-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

`

A. Landasan Teori

1. Rasa Ingin Tahu

Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika siswa memiliki

rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Adanya rasa

ingin tahu yang tinggi dari siswa akan mendorong siswa untuk mencari

tahu sesuatu yang tidak dipahaminya. Samani dan Hariyanto (2012: 119)

menyatakan bahwa “rasa ingin tahu adalah keinginan untuk menyelidiki

dan mencari pemahaman terhadap rahasia alam atau peristiwa sosial yang

sedang terjadi”.Begitupun dengan Yaumi (2016: 27) menyatakan bahwa

“rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas mengenai sesuatu yang dipelajari,

dilihat, didengar”.Aksan (2014: 35) mengemukakan bahwa ”rasa ingin

tahu adalah sifat naluriah yang dimiliki manusia sejak lahir, rasa ingin tahu

membuat seseorang selalu berupaya mengetahui lebih mendalam sesuatu

yang dipelajari, dilihat, dan didengar”.

Individu yang mempunyai rasa ingin tahu dapat terlihat jelas dari

pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakannya.Suyadi (2013: 122)

menjelaskan bahwa “nilai karakter rasa ingin tahu tampak jelas dalam

transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan

dibahas”.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

9

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rasa ingin

tahu adalah upaya sadar yang dilakukan seseorang untuk mengetahui lebih

dalam mengenai sesuatu hal yang ingin dia ketahui baik itu sesuatu yang

dipelajarinya, dilihatnya, dan didengarnya. Adanya rasa ingin tahu yang

tinggi dari indiviu tertentu akan mendorongnya untuk mencari tahu apa

yang tidak dipahaminya atau sesuatu yang ingin diketahuinya. Sifat

tersebut jika dimiliki oleh seorang siswa maka kemungkinan akan

membuatnya untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya

dalam menerima materi.

Hal-hal apa saja yang termasuk kedalam karakter rasa ingin tahu,

dapat dilihat dari indikator rasa ingin tahu.Indikator merupakan suatu hal

yang dapat menjadi petunjuk bagi seseorang untuk memahami atau

mengetahui sesuatu. Indikator rasa ingin tahu berarti petunjuk yang

menggambarkan apa saja kriteria yang dimiliki seseorang untuk

mencerminkan rasa ingin tahunya. Indikator ini dapat dikembangkan

menjadi butir-butir pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa untuk

mengukur rasa ingin tahunya dalam bentuk angket.

Kementrian pendidikan nasional (Kemendiknas) telah menyatakan

beberapa keterkaitan nilai dan indikator rasa ingin tahu untuk sekolah

dasar. Indikator tersebut disajikan pada tabel 2.1berikut:

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

10

Tabel 2.1 Keterkaitan Nilai dan Indikator Rasa Ingin Tahu untuk

SekolahDasar

NILAI INDIKATOR

Rasa Ingin Tahu :

Sikap dan tindakan

yang selalu berupaya

untuk mengetahui

lebih mendalam dan

meluas dari sesuatu

yang dipelajari,

dilihat, dan

didengar.

1-3 4-6

Bertanya kepada guru

dan teman tentang

materi pelajaran

Bertanya atau membaca

sumber di luar buku teks

tentang materi yang terkait

dengan pelajaran

Bertanya kepada

sesuatu tentang gejala

alam yang baru terjadi

Membaca atau

mendiskusikan gejala alam

yang baru terjadi

Bertanya kepada guru

tentang sesuatu yang

didengar dari radio atau

televisi

Bertanya tentang beberapa

peristiwa alam, sosial,

budaya, ekonomi, politik,

teknologi yang baru

didengar

Bertanya tentang

berbagai peristiwa yang

dibaca dari media cetak

Bertanya tentang sesuatu

yang terkait dengan materi

pelajaran tetapi diluar

yang dibahas di kelas.

Sumber: Kemendiknas (2010: 36)

Indikator-indikator rasa ingin tahu yang dimiliki seseorang juga

dapat dilihat dari tingkahlaku yang dilakukan.Yaumi (2016: 102)

berpendapat bahwa orang yang selalu ingin tahu terhadap sesuatu pasti

melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1) Mengajukan pertanyaan

2) Selalu timbul rasa penasaran

3) Menggali, menjejaki, dan menyelidiki

4) Tertarik pada berbagai hal yang belum ditemukan jawabannya

5) Mengintai, mengintip, dan membongkar berbagai hal yang masih

kabur

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

11

Adanya indikator-indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa

indikator rasa ingin tahu tercermin dari timbulnya pertanyaan yang

dikemukakan seseorang mengenai sesuatu hal, menggali sesuatu dengan

cara membaca atau mendiskusikan sesuatu dengan temannya. Dari

penjelasan tersebut, maka kisi-kisi angket yang akan diberikan kepada

siswa dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Kisi-kisi Angket Rasa Ingin Tahu

No Indikator No Butir

Pernyataan

Jumlah

Positif Negatif

1. Bertanya kepada guru dan teman

tentang materi pelajaran

1 2, 3 3

2. Membaca atau mendiskusikan

gejala alam yang baru terjadi

5, 6, 14 16 4

3. Bertanya tentang beberapa

peristiwa alam, sosial, budaya,

ekonomi, politik, teknologi yang

baru didengar

7, 18, 9, 10, 19 5

4. Bertanya tentang sesuatu yang

terkait dengan materi pelajaran

tetapi diluar yang dibahas di kelas

7, 20 4, 15 4

5. Bertanya tentang berbagai

peristiwa yang dibaca dari media

cetak dan televise

11,13 12, 17 4

Kisi-kisi dari angket tersebut digunakan untuk membuat butir soal

pada angket rasa ingin tahu.Dari hasil angket tersebut dapat diketahui

bagaimana rasa ingin tahu yang dimiliki siswa.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

12

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan sesuatu hal yang menjadi titik

pembuktian atas apa yang telah diusahakan dalam proses belajar. Kini

prestasi belajar menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan

seseorang.Hamdani (2011: 138) menyatakan bahwa “prestasi belajar

adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan

dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang

sudah dicapai oleh setiap siswa pada periode tertentu.Wahab (2016: 242)

menambahkan bahwa “istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata,

yaitu prestasi dan belajar.Istilah prestasi dalam Kamus Ilmiah Populer

didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai”.Arifin(2013: 12)

menyatakan bahwa:

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu

prestasie.Kemudian dalam bahasa Indonesia mejadi prestasi yang

berarti hasil usaha. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai

bidang kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan

pendidikan, khusususnya pembelajaran.

Penjelasandi atas menggambarkan bahwa prestasi belajar secara

umumadalah hasil usaha yang dilakukan seseorang dalam proses

pembelajaranyang diwakilkan dalam bentuk simbol, huruf maupun

kalimat.Prestasi belajar menjadi tolak ukur seseorang untuk mengetahui

tingkat pemahaman terhadap suatu materi.Sebagai salah satu hal yang

penting dalam proses pembelajaran, prestasi belajar tentu memiliki

beberapa fungsi utama. Arifin(2013: 12-13) berpendapat bahwa prestasi

belajar memiliki fungsi utama antara lain:

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

13

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu

3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)

peserta didik

Uraiantersebut memberi gambaran bahwa prestasi belajar memiliki

banyak fungsi, presatasi belajar dijadikan tolak ukur untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan dapat dijadikan

bahan informasi dan lambang pemuas hasrat ingin tahu.

Tercapai atau tidaknya prestasi belajar pasti dikarenakan adanya

beberapa faktor yang mempengaruhinya.Ahmadi dan Supriyono (2013:

138-139) menyatakan bahwa “prestasi belajar yang dicapai seseorang

merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik

dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) individu”.

Faktor internal adalah: 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh: a.) Faktor intelektif yang meliputi:

(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan bakat, (2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki

b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis 4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan

Faktor eksternal adalah: a. Faktor sosial yang terdiri atas

1) Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah 2) Lingkungan masyarakat 3) Lingkungan kelompok

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

14

Pendapat yang dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriyono tidak

jauh berbeda dengan pendapat Hamdani.Hamdani (2011: 139) memandang

bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

a. Faktor internal

1) Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi.

2) Faktor jasmani atau fisiologis

Panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya akan

menghambat proses belajar.

3) Minat

Suatu kecenderungan untuk memperhatikan dan mengingat sesuatu

secara terus menerus.

4) Bakat

Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

5) Motivasi

Segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu.

b. Faktor eksternal

1) Keadaan keluarga

Adanya rasa aman dalam keluarga penting dalam belajar.

2) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga penting dalam keberhasilan belajar.

3) Lingkungan masyarakat

Lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan pribadi siswa.

Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah

faktor yang berasal dari dalam individu tersebut. Kemudian faktor

eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti lingkungan,

teman sebaya, dan masyarakat. Kedua faktor tersebut merupakan faktor

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

15

2. Ilmu Pengetahuan Sosial

Sepertidiketahui bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan

salah satu mata pelajaran yang dipelajari saat duduk di bangku sekolah

dasar dan menengah pertama.Sebenarnya IPS memiliki makna tersendiri

bagi beberapa ahli. Susanto (2016: 137) menyatakan bahwa:

IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu

sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas

secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman

yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar

dan menengah.

Pendapat yang diberikan oleh Susanto serupa dengan pendapat

Somantri.Somantri dalam Sapriya (2011: 11) menyatakan bahwa ‘IPS

adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan

dasar manusia yang diorganisasikan secara ilmiah dan

pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan’, sementara itu Trianto,

(2011: 171) menyatakan bahwa:

IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,

seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya.Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan

interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.

Pembahasan di atas memberikan gambaran bahwa IPS merupakan

ilmu pengetahuan yang memuat beberapa ilmu-ilmu sosial dan kegiatan

dasar manusia yang diharapkan dapat memberikan wawasan yang

mendalam kepada siswa.Serta memberikan pandangan tentang bagaimana

mengatasi permasalahan sosial yang terjadi dimasyarakat.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

16

Sebagai salah satu wadah pendidikan IPS tentu memiliki tujuan

tertentu dalam setiap materi yang diberikan kepada siswa.Beberapa ahli

berpendapat bahwa IPS memiliki tujuan tertentu.Susanto (2016: 141)

berpendapat bahwa “IPS sebagai bagian dari kurikulum disekolah

bertujuan untuk membantu mendewasakan siswa supaya dapat

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam

rangka berpartisipasi di dalam masyarakat, negara, dan bahkan di dunia”.

Sejalan dengan Susanto, Trianto (2011: 176) menyatakan bahwa:

Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah yang

terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang

menimpa masyarakat.

Tujuan IPS secara umum adalah untuk membantu siswa dalam

mengembangkan pengetahuan dan sikap agar dapat mengatasi masalah

yang terjadi di masyarakat.Sementara itu selain tujuan IPS secara umum

IPS juga memiliki tujuan tersendiri bagi siswa sekolah dasar.Sapriya

(2011: 12) menyatakan bahwa:

Tujuan IPS di tingkat sekolah dasar adalah untuk mempersiapkan

peserta didik sebagai warga negara yang mengetahui pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitude and

value) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk

memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta

kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam

berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang

baik.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

17

Adanya pendapat tersebut menegaskan bahwa IPS merupakan

salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan sejak dini dimana

siswa akan mengetahui tentang perkembangan lingkungan sosial

masyarakatnya. Siswa dapat belajar bagaimana cara memecahkan masalah

yang terjadi, sehingga siswa dapat berguna bagi dirinya dan orang

lain.Salah satu materi IPS yang dipelajari oleh siswa kelas IV adalah

mengenai perkembangan transportasi.

a. Transportasi

Transportasi adalah pengangkutan manusia atau barang dari

suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.

Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan

kegiatan sehari-hari.Sebelum orang mengenal transportasi,

perhubungan satu tempat ketempat yang lain dilakukan dengan

berjalan kaki, sedangkan untuk mengangkut barang-barang atau hasil

buruan dengan memanggulnya di bahu (Tim Bina IPS, 2010: 147).

1. Perkembangan Teknologi Transportasi

Seiring dengan perkembangan zaman, manusia mulai

menemukan cara-cara baru untuk bertahan hidup.Mulai

memanfaatkan binatang untuk mengangkut barang-barang.Setelah

roda ditemukan, manusia kemudian membuat kereta barang dan

kereta penumpang yang ditarik oleh hewan (Tim Bina IPS, 2010:

149).

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

18

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang

terjadi dari waktu ke waktu telah merambah ke bidang industri alat

tranportasi. Di masa kini, alat transportasi dibagi menjadi beberapa

jenis yaitu:

1) Transportasi darat

Sebelum ditemukannya alat transportasi yang

menggunakan mesin, pada masa lalu orang harus berjalan kaki

untuk menuju tempat lain yang jaraknya sangat jauh. Seiring

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

munculah berbagai jenis kendaraan bermotor.Contoh

kendaraan bermotor antara lain adalah mobil, kereta api, dan

sepeda motor. Alat transportasi darat bermesin memang telah

memudahkan orang untuk berhubungan.Namun, banyaknya

kendaraan yang muncul akibat kendaraan bermotor adalah

polusi atau pencemaran udara dan suara (New Teaching

Resource, 2007: 106).

2) Transportasi Udara

Transportasi udara yang menghubungkan kota-kota di

seluruh Indonesia disebut penerbangan domestik (dalam

negeri).Adapun transportasi udara yang menghubungkan kota-

kota di Indonesia dengan kota-kota di luar negeri disebut

penerbangan internasional (New Teaching Resource, 2007:

108).

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

19

3) Transportasi Air

Pada zaman dahulu alat transportasi air juga masih amat

sederhana. Orang menggunakan rakit untuk berhubungan dari

satu daerah ke daerah lain. Namun, seiring dengan kemajuan

teknologi, alat transportasi rakit kemudian digantikan dengan

perahu bermotor. Pada awalnya, perahu bermotor digunakan

untuk menghubungkan satu wilayah ke wilayah lain yang tidak

dapat dilalui dengan alat transportasi darat. Transportasi laut

yang menghubungkan kota-kota pelabuhan di seluruh

Indonesia disebut pelayaran domestik (dalam negri).

Transportasi yang menghubungkan kota pelabuhan di

Indonesia dengan pelabuhan di luar negeri disebut pelayaran

samudra.

Transportasi laut dibedakan menjadi dua macam, yaitu

transportasi laut tidak bermesin dan transportasi laut

bermesin.Transportasi tidak bermesin sangat bergantung

kepada gerak angin dalam perjalanannya.Angin digunakan

untuk untuk menggerakan layar.Oleh karena itu, muncul istilah

perahu layar.Artinya, perahu yang bergerak dengan

menggunakan layar.Transportasi masa lalu dan transportasi

masa kini.Contoh dari transportasi masa lalu adalah sampan

dan transportasi masa kini adalah kapal feri.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

20

Setelah berkembangnya ilmu dan teknologi di bidang

transportasi, khususnya transportasi laut, saat ini sudah banyak

digunakan kapal (perahu besar bertenaga mesin) untuk

mengangkut penumpang atau barang.(New Teaching Resource,

2007: 107).

2. Keunggulan dan Kelemahan Teknologi Masa Lalu dan Masa Kini

a. Teknologi Transportasi Masa Lalu

1) Keunggulan

(a) Peralatan sederhana

(b) Memanfaatkan tenaga manusia, hewan, & alam

(c) Biaya atau harga relatif murah

(d) Tidak merusak lingkungan

2) Kelemahan

(a) Alat-alat mudah rusak

(b) Bergantung pada alam

(c) Bergantung pada tenaga manusia atau hewan

(d) Jarak yang ditempuh relative lama

b. Teknologi Transportasi Masa Kini

1) Keunggulan

(a) Mempunyai kecepatan yang tinggi

(b) Bentuk, model, dan warna sangat bagus

(c) Memperlancar usaha

(d) Mudah ditemui

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

21

2) Kelemahan

(a) Harga relatif mahal

(b) Resiko kecelakaan lebih tinggi

(c) Menimbulkan pencemaran lingkungan

(d) Membutuhkan jalan yang memadahi

(e) Bahan bakar terdiri dari bahan tambang yang tak dapat

diperbaharui

3. Deskripsi Tentang Alat Transportasi

Salah satu transportasi yang sering digunakan saat ini adalah

motor, motor merupakan kendaraan beroda dua. Motor dapat

digunakan maksimal oleh dua orang. Motor merupakan salah satu

alat transportasi darat yang memiliki kelebihan salah satunya

adalah mempercepat waktu perjalanan.

4. Pengalaman Menggunakan Teknologi Transportasi

Alat transportasi banyak dipakai adalah mobil, sepeda motor, bus,

dan pesawat udara. Kendaraan darat selain mobil dan bus adalah

kereta api. Kereta api terdiri dari 4 sampai 10 gerbong. Sebelum

menaiki kereta api, seseorang harus membeli tiket sesuai dengan

tujuan di setasiun kereta api setempat. Setelah itu penumpang

mengantri untuk masuk ke area tunggu kereta api dengan

menunjukkan tiket dan kartu identitas. Kemudiansaat didalam

kereta setiap penumpang duduk sesuai dengan gerbong dan tempat

duduk yang tertera di dalam tiket. (Tim Bina IPS, 2010: 151).

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

22

3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu alat yang digunakan

sebagai perantara untuk menyampaikan materi yang di sampaikan oleh

guru kepada siswanya.Hal tersebut sejalan dengan pendapat Mudlofir dan

Rusydiyah (2016: 121) mengatakan bahwa ”kata media berasal dari

bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium, yang secara harifah berarti

perantara atau pengantar”.Selain itu Arsyad, A (2007: 3) mengatakan

“kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harifah berarti

tengah atau pengantar.Daryanto (2016: 4) menyatakan “kata media

merupakan bentuk jamak dari kata medium.Medium dapat didefinisikan

sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim

menuju penerima”.

Media dapat membuat suasana yang menyenangkan sehingga akan

mempermudah untuk mengingatnya.Anitah (2008: 2) menyatakan “media

pembelajaran adalah setiap orang, alat, atau peristiwa yang dapat

menciptakan kondisi yang memungkinkan orang menerima pengetahuan,

keterampilan, dan sikap”.Sudjana dan Rivai (2005: 2) menyatakan“media

dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada

gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang

dicapainya”.Muslich (2010: 134) menyatakan “dengan menggunakan alat

peraga atau media dalam situasi belajar akan menciptakan kondisi yang

menyenangkan, mengingat bahwa siswa lebih banyak dipenuhi oleh rasa

ketertarikan siswa belajar sehingga meningkatkan efektivitas belajar”.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

23

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media

merupakan suatu alat yang dijadikan sebagai perantara dalam proses

pembelajaran. Adanya media ini sejatinya adalah sebagai salah satu upaya

yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar dapat tersampaikan

dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki beberapa ciri yang mencerminkan

bahwa benda tersebut merupakan sebuah media pembelajaran.Garlach dan

Ely dalam Arsyad (2007: 12-14) mengemukakan tiga ciri media yaitu:

1) Ciri Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek

2) Ciri Manipulatif

Mentrasformasi suatu kejadian atau objek kedalam media

3) Ciri Distributif

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian

tersebut disajikan kepada siswa dengan stimulasi pengalaman yang

relatifsama dengan kejadian sebenarnya

Penggunaan media tentu tidak sembarang media dapat

dipergunakan, akan tetapi harus memperhatikan beberapa hal.

Shikabudendalam Muslich (2010: 134-135) menjelaskan bahwa dalam

memilih dan menggunakan media pembelajaran perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1) Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan

pembelajaran

2) Media dipilih yang paling efektif (tepat guna) untuk pencapaian

tujuan pembelajaran

3) Media dipilih sesuai dengan kemampuan pengetahuan dan menarik

perhatian siswa

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

24

Penggunaan media pembelajaran dapat bermanfaat dengan

baik, apabila dalam menggunakannya memperhatikan beberapa hal

yaitu apakah media tersebut dapat membantu dalam proses pencapaian

tujuan pembelajaran, dan mampu menarik perhatian siswa.

Media pembelajaran tentu memberikan banyak manfaat dalam

proses belajar mengajar. Sanjaya (2016: 70-73) berpendapat bahwa

secara khusus media pembelajaran memiliki beberapa manfaat untuk:

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat

diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau

audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan.

2) Manipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan

pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga mudah

dipahami.

3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Melalui media perhatian siswa terhadap materi dapat meningkat.

Dibuatnya media dalam proses pembelajaran tentu memiliki

banyak manfaat. Ada beberapa pendapat para ahli tentang manfaat

media bagi proses belajar siswa, seperti pendapat dari Sudjana dan

Rivai (2005: 2) menyatakan bahwa media memiliki beberapa manfaat

dalam proses belajar siswa antara lain:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa

menguasai tujuan pembelajaran lebih baik

3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

25

Media merupakan sesuatu alat yang memiliki banyak fungsi,

secara umum fungsi media adalah membuat siswa mudah dalam

memahami pembelajaran karena media dapat mengemas suatu

kejadian yang ada diluar lingkungan kelas menjadi dapat diamati

didalam kelas. Selain itu media juga dapat memberikan kesan yang

berbeda dalam proses pembelajaran karena materi dikemas dengan

cara yang menyenangkan. Hal menyenangkan tersebut akan menarik

perhatian siswa dan membuatnya mengikuti pembelajaran dengan

bagus. Hal tersebut diharapkan dapat membuat siswa lebih

memahamimateri yang disampaikan.

4. Komik

Sarana baca yang digemari oleh anak-anak ataupun kaum dewasa

salah satunya adalah komik.Muslich (2010: 141) menyatakan bahwa

“komik berasal dari bahasa Perancis, “Comique” dan dari bahasa Yunani,

“Komikos” yang berarti lucu atau menggelitik”.Rohani(1997: 78)

mengungkapkan bahwa “komik adalah kartun yang mengungkapkan suatu

karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat,

dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada pembaca”.Sementara itu Sanjaya (2016: 57) memandang komik

sebagai perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya

video, televisi, komputer dan lain sebagainya”.Nurgiyantoro, B (2016:

407) mengemukakan bahwa:

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

26

Komik hadir dengan keunikannya sendiri, tampil dengan deretan

gambar dalam panel-panel (kotak) gambar dengan sedikit tulisan

tangan yang ditempelkan dalam balon-balon.Komik memberikan

kesan yang menyenankan pada pembacanya dengan menghadirkan

gambar-gambar yang mendukukng isi cerita, sehingga pembaca

dapat memahami isi dengan baik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum komik merupakan

suatu gambar dimana terdapat gelembung yang berisi tulisan.Gambar dan

tulisan tersebut menggambarkan suatu suasana yang mewakili isi cerita.

Komik dapat membawakan sebuah cerita menjadi lebih menarik dan

menyengkan unuk dibaca.

Sebagai salah satu media pembelajaran, komik tentu memiliki

tujuan tertentu sebagai media pembelajaran. Muslich (2010: 139)

mengemukakan tujuan komik sebagai media pembelajaran antara lain:

1) Untuk menerjemahkan sumber verbal (tulisan) dan memperjelas

pengertian murid,

2) Untuk memudahkan siswa berimajinasi (membayangkan) kejadian –

kejadian yang terdapat dalam gambar

3) Membantu siswa mengungkapkan ide berdasarkan gambar serta narasi

yang menyertainya

4) Mengkongkretkan pembelajaran dan memperbaiki kesan-kesan yang

salah dari ilustrasi secara lisan

Tujuan dari media komik dapat disimpulkan bahwa komik dapat

menerjemahkan bahan verbal menjadi lebih mudah dipahami dengan

adanya gambar-gambar yang menunjang, serta membantu siswa

mengungkapkan ide berdasarkan gambar serta tulisan yang menyertai

gambar tersebut.Komik memuat cerita yang digambarkan melalui gambar

dan tulisan, didalam komik memuat beberapa struktur.Nurgiyantoro

(2016: 416-433) menjelaskan bahwa dalam komik terdapat beberapa

struktur antara lain:

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

27

1) Penokohan

Tokoh adalah subjek yang dikisahkan dalam komik. Dalam komik

siswa tidak hanya mencakup manusia saja, melainkan berbagai jenis

makhluk yang lain seperti binatang, makhluk halus dan benda mati.

2) Alur

Alur dapat dipahami sebagai rangkaian peristiwa yang bersebab-

akibat.

3) Tema dan Moral

Aspek tema dan moral dalam komik, juga dalam berbagai bacaan fiksi,

merupakan aspek isi yang ingin disampaikan kepada pembaca.

4) Gambar dan Bahasa

Aspek gambar dan bahasa merupaka unsur komik yang secara nyata

dapat ditatap karena keduanya merupakan representasi komik itu.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komik memiliki

beberapa struktur yang harus dimiliki seperti adanya penokohan yang

menggambarkan bagaimana karakter dan sifat pemeran, selain itu terdapat

alur sebagai rangkaian peristiwa yang mengandung sebab dan akibat, ada

juga tema serta moral yang memuat manfaat yang dapat di ambil oleh

pembaca, yang terakhir adanya gambar dan bahasa sebagai representasi

komik itu sendiri.

A. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Avriliyanti, Budiawanti dan Jamzuri

dalam artikelnya yang berjudul “Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran

Fisika Model Kooperatif dengam Metode Diskusi pada Siswa SMP Negeri 5

Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2011 Materi Gerak” mengatakan

bahwa dari uji-t satu ekor tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media

komik pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif

melalui metode diskusi lebih baik daripada penggunaan media buku teks

pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif melalui

metode diskusi (2013: 156).

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

28

Penelitian yang dilakukan oleh Nalu Jamesdan Amber P. Bliss dalam

artikelnya yang berjudul “Comics as a Cognitive Training Medium for Expert

Decision Making” mengatakan bahwa:

This result could lead to reduced training time, optimizing

manpower, and cost savings for the military. Future studies are

needed to further assess the use of comics in training in terms of

performance to better understand the implications of the reduced

training time such as cost savings potentia(2011: 2123).

Penggunaan komik mengurangi waktu pelatihan, mengoptimalkan

tenaga kerja, dan penghematan biaya.Perlunya lebih menilai penggunaan

komik dalam hal kinerja untuk memahami implikasi waktu pelatihan yang

berkurang seperti penghematan biaya.

Penelitian yang dilakukan oleh Jacobs dalam artikelnya yang berjudul

“More Than Words: Comics as a Means of Teaching Multiple Literacies”

mengatakan bahwa:

By complicating our view of comics so that we do not see them as

simply an intermediary step to more complex word-based literacy, we

can more effectively help students become active creators, rather than

passive consumers, of meaning in their interactions with a wide variety

of multimodal texts. In doing so, we harness the real power of comics in

the classroom and prepare students for better negotiating their worlds

of meaning(2007: 24).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media komik dapat lebih

efektif membantu siswa menjadi pencipta aktif, bukan konsumen pasif.

Penggunaan komik di kelas akan membantu siswa agar dapat memahami

sesuatu dengan baik.Dari penjelasan di atas peneliti dan guru sepakat

menggunakan media komik sebagai media pembelajaran.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

29

Media komik ini adalah media komik yang dibuat disesuaikan dengan

kebutuhan siswa, selain itu komik ini dikemas dengan menggunakan karakter

yang dekat dengan siswa dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami

sertaberisi materi pembelajaran namun dikemas dengan pembahasan yang

ringan. Selain itu penggunaan media komik ini ditunjang dengan metode

Think Paire Share dalam proses pembelajaran. Adanya hal tersebut

diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa.

B. Kerangka Pikir

Adanya permasalahan yang dirasakan oleh guru kelas IV SD Negeri 1

Kaiwungu, yaitu rendahnya rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa

membuat guru risau.Siswa cenderung diam dan tidak aktif, hal tersebut dapat

berdampak buruk bagi siswa dan kegitan belajar mengajar.Kegiatan belajar

mengajar menjadi kurang maksimal dan berdampak pada rendahnya hasil

prestasi belajar siswa.Berdasarkan permasalahan tersebut guru dan peneliti

merasa perlunya penanganan lebih lanjut agar permasalahan yang ada dapat

terselesaikan.Diskusi yang dilakukan oleh guru dan peneliti memutuskan

untuk menggunakan media komik untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Melalui media komik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan. Hal tersebut diharapkan akan berdampak pada

meningkatnya rasa ingin tahu siswa, sehingga siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik. Terlaksananya proses pembelajaran yang baik

akan memberi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.Kerangka berpikir

peneliti disajiakan pada gambar 2.1 berikut:

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

30

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitia

Kondisi Awal

Rasa ingin tahu dan

prestasi belajar siswa

kelas IV SD Negeri 1

Kaliwungu masih

rendah,

Tindakan

Melakukan

pembelajaran

menggunakan

Media Komik

Hasil

Rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa

kelas IV SD Negeri 1 Kaliwungu meningkat

Siklus 1

Guru menggunakan media komik untuk meningkatkan rasa ingin

tahu dan prestasi belajar siswa

Observasi

Refleksi

Siklus II

Guru menggunakan media komik untuk meningkatkan rasa ingin

tahu dan prestasi belajar siswa

Observasi

Refleksi

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahurepository.ump.ac.id/3685/3/BAB II.pdf · transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas”

31

C. Hipotesis Tindakan

Adanya perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan kerangka berfikir

yang telah dibuat dengan matang, diharapkan dapat memperlancar proses

pembelajaran dan proses pembelajaran dapat terlaksana sesuia dengan tujuan

yang ingin dicapai. Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Melalui penggunaan media komik pada materi perkembangan transportasi

dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa kelas IV SD Negeri 1

Kaliwungu.

2. Melalui penggunaan media komik pada materi perkembangan transportasi

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1

Kaliwungu.

Upaya Meningkatkan Rasa…, Novia Konita, FKIP, UMP, 2017