bab ii kajian pustaka a. landasan teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/bab ii.pdf · ......
TRANSCRIPT
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis
1. Rasa Cinta Tanah Air (Nasionalisme)
a. Pengertian Rasa Cinta Tanah Air
Menurut Aunillah (2011:18-19) Pendidikan karakter adalah sebuah
sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang
mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta
adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik
terhadap Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, maupun bangsa sehingga akan terwujud insan kamil.
Menurut Fraenkel (1977: 6) A Value is an idea a concept about what
someone thinks is important in life. Dapat diartikan bahwa nilai
merupakan sebuah ide konsep berpikir seseorang yang penting di dalam
hidup.
Menurut Benninga (1991: 137) Character education is a national
movement creating schools that foster ethical, responsible and caring
young people by modeling and teaching good character through
emphasis on universal values that we all share. Jadi dapat diartikan
sebagai pendidikan karakter adalah gerakan nasional menciptakan
sekolah yang mendorong etika, bertanggung jawab dan merawat orang-
orang muda dengan pemodelan dan mengajarkan karakter yang baik
melalui penekanan pada nilai-nilai keseluruhan.
6
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
7
Menurut Kemendiknas (Wibowo dan Hamrin, 2012:46) cinta tanah
air atau nasionalisme merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
Menurut jurnal Turner (2006:229) mengatakan bahwa
The emotional power of nationalism my be explained as arising
from the claim of nationalism that it can offer individuals identity,
security and authority though symbolic associations with the
family and home. while the assertion of myths of common
ancestry and myths of a homeland community strengthen the
psychological appeal of nationalism.
Menurut Mustari (2011:190) yang dimaksud bangsa (nation) adalah
sekumpulan manusia yang sama bahasanya, sama adat istiadatnya,
sama asal-usulnya, sama kebudayaannya, senasib dan sepenanggungan,
dan tempat kediamannya (negaranya) pun sama atau kata yang
dimengerti sebagai gerakan untuk mendirikan atau melindungi tanah air
seperti identifikasi budaya nasional yang homogen yang dapat
dikombinasikan dengan pandangan negatif atas ras, budaya atau bangsa
lain. Jurnal Ernest Gellner’s (1992:191) mengatakan bahwa :
Nationalism, the most potent principle of political legitimacy in
the modern world, holds that the nation should be collectively and
freely institutionally expressed, and ruled by its co-nationals.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nasionalisme
merupakan suatu prinsip sikap yang kuat bagi suatu hak bangsa dan
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
8
nasionalisme merupakan suatu sikap bangga terhadap suatu bangsa dan
bebas mengekspresikan secara institusional dan diatur secara nasional.
b. Indikator Rasa cinta tanah air (Nasionalisme)
Indikator keberhasilan pendidikan karakter rasa cinta tanah air menurut
Fitri (2012:41) meliputi :
1) Menanamkan nasionalisme dan rasa persatuan dan kesatuan bangsa
2) Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
3) Memajang bendera Indonesia, Pancasila, gambar persiden serta
simbol-simbol negara lainya.
4) Bangga dengan karya bangsa.
5) Melestarikan seni dan budaya bangsa
Sedangkan indikator keberhasilan pendidikan karakter dalam rasa
nasionalisme menurut Sulityowati (2012:74) meliputi :
1) Memajangkan foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, peta
Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia
2) Menggunakan produk buatan dalam negeri
3) Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
4) Mengetahui informasi tentang negara Indonesia.
Berbeda dengan itu, menurut Mustari (2011:194) Indikasi bahwa
seorang memiliki rasa nasioanalisme adalah dengan:
1) Menghargai jasa para tokoh/pahlawan nasional
2) Bersedia menggunakan produk dalam negeri
3) Menghargai keindahan alam dan budaya Indonesia
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
9
4) Hapal lagu-lagu kebangsaan dan
5) Memilih berwisata dalam negeri.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cinta tanah air
merupakan sikap bangga terhadap bangsanya sendiri yang ditunjukkan
dalam suatu sikap, perbuatan, kepedulian dan penghargaan terhadap apa
yang menjadi milik bangsa. Segala sesuatu yang menjadi milik bangsa
disikapi dan diteladani dengan baik. Sikap nasionalisme merupakan sikap
sadar dan bangga terhadap bangsa.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam
dunia pendidikan. Istilah ini sering digunakan untuk sebutan penilaian
dari hasil belajar. Penilaian ini digunakan oleh guru untuk mengukur
seberapa besar siswa mampu menerima materi yang telah dipelajari
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Istilah prestasi belajar ini terdiri
dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “prestasi adalah hasil
yang telah dicapai”. Menurut Arifin (2009: 12) kata “prestasi” berasal
dari bahasa belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia
menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah prestasi belajar
umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Sepanjang kehidupan
manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuanya.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
10
Menurut Sudaryo, dkk (1991: 4), Belajar pada hakekatnya
mengandung makna terjadinya perubahan tingkah laku pada diri anak
berkat pengalaman dan latihan. Menurut Djamarah (2008:13), “belajar
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur
yaitu jiwa dan raga”.
Menurut Syah (2004: 150) prestasi belajar adalah pengungkapan
hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah
sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Menurut Sudijono
(2011: 434) pengertian prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang
telah dicapai oleh peserta didik dalam pencapaian tujuan pendidikan
yang telah ditentukan bagi masing-masing mata pelajaran atau bidang
studi. Prestasi atau pencapaian peserta didik dilambangkan dengan
nilai-nilai hasil belajar. Berdasarkan pengertian prestasi dan belajar,
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh
siswa dari kegiatan pembelajaran yang melibatkan jiwa dan raga untuk
memperoleh suatu perubahan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi
Belajar yang efektif sangat membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuan mereka yang telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran.
Agar dapat meningkatkan prestasi belajar perlu diperhatikan faktor
internal dan eksternal.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
11
1). Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa
itu sendiri, misalnya keadaan jasmani. Keadaan jasmani sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang
segar jasmaninya akan berlainan berbeda dengan orang yang
dalam keadaan kelelahan atau keadaan tidak sehat.
2). Faktor Eksternal
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari
luar siswa, misalnya lingkungan sosial sekolah. Lingkungan sosial
di sekolah adalah guru dan teman sekelas yang dapat
mempengaruhi semangat belajar siswa. Masyarakat, tetangga dan
teman-teman sepermainan di sekitar rumah juga termasuk
lingkungan sosial bagi siswa. Lingkungan sosial yang sangat
mempengaruhi belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa
itu sendiri. Sifat-sifat orang tua dan praktik pengelolaan keluarga
dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar
dan hasil yang dicapai oleh siswa.
Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian
(formatif), nilai ulangan tengah semester (sub formatif) dan nilai
ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini,
yang dimaksud dengan prestasi belajar siswa adalah hasil nilai
ulangan harian yang diperoleh siswa pada mata pelajaran PKn.
Ulangan harian dilakukan pada setiap selesai proses pembelajaran
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
12
dalam satu bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian ini
terdiri dari seperangkat soal yang harus di jawab oleh siswa.
Ulangan harian bertujuan untuk memperbaiki program
pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan guru memberikan
nilai akhir semester atau nilai raport.
Prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Prestasi belajar
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya untuk mencapai
tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Berdasarkan
informasi tersebut guru dapat membina dan menyusun kegiatan-
kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu.
3. Model Pembelajaran VCT
a. Pengertian VCT
Menurut Harmin et al in Winecoff (1987:2), the values
clarification model is designed to promote intellegent value voices
through a process of choosing, prizing, behaving. Menurut Djahiri
(1985:40) Value Clarification Technique (VCT) adalah tekhnik
pengungkapan nilai atau sikap atau moral yang digunakan dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Adapun menurut Sudaryo, dkk
(1991:70) VCT adalah metode mengajar dimana guru menolong siswa
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
13
untuk menetapkan nilai pilihannya dari sejumlah alternative nilai yang
dihadapinya. Jadi VCT merupakan usaha guru untuk membentuk anak
(menanamkan nilai pada diri anak) dimana anak menentukan sendiri
nilai-nilai yang akan dipilihnya. Dalam metode ini guru menolong
siswa untuk menjernihkan nilai-nilai yang diyakininya, sehingga pada
diri siswa tersebut tidak terjadi kesimpang-siuran atau kekaburan nilai-
nilai, dengan demikian ini akan menolong siswa untuk mempunyai
kepribadian yang kuat, tidak apatis, bersikap tidak konsisten, dan tidak
mengalami kekacauan nilai-nilai (Raths, LE, Harmin, M. dan Simon.,
1978:7-8) dalam (Sudaryo, dkk.1991:70).
VCT tidak bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa agar
menerima sesuatu nilai-nilai tertentu sesuai dengan yang diinginkan
oleh guru, melainkan berusaha untuk menolong/membantu siswa untuk
memilih nilai yang diyakininya secara bebas dari sejumlah alternatif
nilai dengan melalui langkah-langkah proses penerimaan nilai. Tugas
guru adalah untuk menyadarkan siswa akan nilai dan perilaku yang
benar, luhur, atau yang patut dihargai, dengan jalan memberikan
rangsangan sejumlah nilai alternatife kepada siswa untuk dipilihnya,
dengan cara ini siswa akan meneliti, membandingkan,
mempertimbangkan, dan kemudian dapat mengemukakan alasan-
alasan memilih nilai pilihannya dengan keyakinan yang kokoh, tidak
sekedar menerima nilai-nilai tersebut.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
14
b. Tujuan Menggunakan VCT dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
1) Mengetahui dan mengukur tingkat kesadaran siswa tentang suatu
nilai, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pijakan menentukan
target nilai yang akan dicapai.
2) Menanamkan kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimiliki
baik sifat yang positif maupun yang negatif untuk selanjutnya
ditanamkan kearah peningkatan dan pencapaian target nilai.
3) Menanamkan nilai-nilai tertentu kepada siswa melalui cara yang
rasional dan diterima siswa, sehingga pada akhirnya nilai tersebut
akan menjadi milik siswa sebagai proses kesadaran moral bukan
kewajiban moral.
4) Melatih siswa dalam menerima–menilai nilai dirinya dan posisi
nilai orang lain, serta mengambil keputusan terhadap sesuatu
persoalan yang berhubungan dengan pergaulannya dan kehidupan
sehari-hari. (Taniredja, dkk. 2011: 88).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
VCT adalah model pembelajaran yang didalamnya mengungkapkan
nilai atau moral yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam
memahami nilai-nilai yang ia yakini di dalam keseharian dengan
penuh kesadaran, dari kesadaran ini siswa mampu mengambil
keputusan terhadap suatu persoalan.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
15
4. Pembelajaran VCT Tipe Rank Order
a. Pengertian VCT Tipe Rank Order
Menurut Djahiri (1985:65) Sebenarnya VCT Tipe Rank Order
adalah salah satu jenis matrik karena instrumen utamanya adalah
matrik/daftar, VCT matrik/daftar meliputi :
1) Daftar baik buruk.
2) Daftar tingkat urutan (Rank Order).
3) Daftar skala prioritas.
4) Daftar gejala kontinum (terus menerus).
5) Daftar penilaian diri sendiri.
6) Daftar membaca perkiraan, orang lain tentang diri kita.
7) Perisai kepribadian/diri.
VCT tipe (Rank Order) adalah penilaian yang berdasarkan
matrik/daftar pernyaaan tentang suatu nilai/norma pada suatu
kejadian, peristiwa ataupun materi dalam hal ini (dampak
globalisasi) yang nilai tersebut nantinya ditentukan sesuai dengan
urutan tingkat yang ada pada sebuah nilai.
b. Langkah-langkah Pembelajaran VCT Tipe Rank Order
Menurut Djahiri (1985:65) langkah-langkah kegiatan VCT tipe
Rank Order adalah sebagai berikut :
1). Fase persiapan
Yaitu mempersiapkan intrumen berupa butir-butir pernyataan
yang akan di VCT kan, butir-butir pernyataan ini disesuaikan
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
16
dengan keadaan atau masalah yang berkenaan dengan sub materi
yang akan disampaikan.
2). Fase PBM atau KBM
Fase ini meliputi :
a) Daftar stimulus yang disampaikan di depan kelas dengan ditulis
di papan tulis.
b) Pengisian butir-butir yang bertautan dengan tema/topik yang
sedang berlangsung.
c) Pengisian jawaban oleh siswa secara indevidu atau kelompok,
kemudian siswa menilai pernyataan atau pendapat yang ada.
d) Penyampaian hasil kerja sub 2 dan 3 yang oleh guru
direkam/ditulis (belum ada komentar/ penilaian)
e) Mencari klarifikasi, argumentasi baik jawaban
indevidu/kelompok maupun kelasikal (disini peran guru untuk
menjelaskan dan memanipulasi sangat tinggi)
f) Pengambilan kesimpulan (bersama) dan pengarahan guru
mengembalikan butir-butir kedalam materi/konsep.
3). Tindak lanjut
a) Remidi/perbaikan bagi yang nilainya kurang atau pengayaan
bagi yang sudah baik
b) Latihan/pemantapan
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
17
5. Pembelajaran PKn Berdasarkan KTSP
a. Pengertian mata pelajaran PKn
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijelaskan
melalui ringkasan pengertian Pendidikan dan Kewarganegaran.
Kewarganegaraan adalah segala hal yang terkait dengan warga negara
suatu negara. Adapun pengertian pendidikan adalah proses
pendewasaan seseorang atau sekelompok orang dengan usaha sadar
melalui pengajaran dan pelatihan sehingga terjadi perubahan pada
seseorang atau sekelompok orang tersebut dalam hal pengetahuan,
orientasi, dan perilaku yang bersifat kritis dan emansipatoris. (Sofhian
dan Gatara. 2011: 5-6). Berdasarkan pengertian di atas, maka
pendidikan kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai proses
pendewasaan bagi Warga Negara dengan usaha sadar dan terencana
melalui pengajaran dan pelatihan sehingga terjadi perubahan pada
warga Negara tersebut dalam hal pengetahuan, sikap dan perilaku yang
bersifat kritis dan emansipatoris.
Menurut Zamroni (2003:10) dalam Taniredja dkk 2009
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan
bermasyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Demokrasi adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu saja
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
18
meniru dan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi. Selain itu,
pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan yang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku
politik sehingga yang bersangkutan memiliki pengetahuan, kesadaran,
sikap, political efficacy dan keikut sertaan, serta kemampuan
mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi
dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa.
Menurut Jarolimek (1981: 5), citizenship education is take place
through the formal study of such subject as history, goverment (civics),
and geography, and through the indoctrination of such values as
fredoom, human dignity, responsibilty, independence, individualism,
democracy, respect for others, love of country, an so on. Jadi dapat
diartikan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mengambil
tempat melalui studi formal pelajaran seperti sejarah, pemerintah
(kewarganegaraan), dan melalui indoktrinasi nilai-nilai melalui
kebebasan, tanggungjawab, kemandirian, individualisme, demokrasi,
menghargai, orang lain dan cinta negara.
Istilah Pendidikan Kewarganegaraan menurut Rosyada
(Tanireja, 2009: 3) secara substantif tidak saja mendidik generasi
muda menjadi warga Negara yang cerdas dan sadar akan hak dan
kewajibannya dalam konteks kehidupan masyarakat dan bernegara
yang merupakan penekanan dalam istilah Pendidikan
Kewarganegaraan, melainkan juga membangun kesiapan warga
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
19
Negara menjadi warga dunia (global society). Dengan demikian,
orientasi Pendidikan Kewarganegaraan secara substansif lebih luas
cakupannya dari istilah Pendidikan Kewarganegaraan suatu proses
yang dilakukan oleh lembaga pendidikan ketika seseorang
mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang
bersangkutan memiliki political knowledge, awareness, attitude,
political efficacy dan political participation, serta kemampuan
mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi
dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan hubngan antar
warga Negara dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela
Negara menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
Negara.
Jadi dapat disimpulkan PKn adalah mata pelajaran yang
mencakup bidang politik, hukum dan moral. Ketiga cakupan tersebut
berisi ketrampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, sehinnga membentuk peserta didik yang memiliki karakter
percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai religius, norma dan
moral luhur, nilai keadilan, demokratis, toleransi, kebebasan
individual, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan
berserikat, berkumpul dan perlindungan terhadap minoritas.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
20
b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Fathurrohman dan Wuryandari (2011:7) tujuan mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memberikan
kompetensi-kompetensi sebagai berikut :
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
c. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan BSNP, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan
jaminan keadilan.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
21
2) Norma, hukum dan peraturan meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional,
hukum dan peradilan internasional.
3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.
4) Kebutuhan warga Negara meliputi: hidup gotong royong, harga
diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan
bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga Negara.
5) Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, hubungan dasar Negara dengan konstitusi.
6) Kekuasaan dan politik meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi
dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju
masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam masyarakat
demokrasi.
7) Pancasila meliputi: kedudukan pancasila, sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
22
pengalaman nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
pancasila sebagai ideologi terbuka.
8) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi
globalisasi.
d. Materi PKn kelas IV Memberikan Contoh Pengaruh Globalisasi
Di lingkungan
Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi memberikan
contoh pengaruh globalisasi di lingkungan kelas IV semester II.
Adapun standar kompetensi yang akan disajikan dalam penelitian
tertara dalam abel 2.1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Menunjukan sikap terhadap
globalisasi di lingkunganya
4.1 Memberikan contoh
pengaruh globalisasi
di lingkunganya.
Menurut Ressi dkk (2008:43) indikator yang dikembangkan
berdasarkan standar kopetensi di atas meliputi materi:
1) Pengertian Globalisasi
Globalisasi belum memiliki arti yang pasti. Untuk
mengartikannya tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain. Anggapan yang ada selama ini
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
23
tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat
dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati
diri. Kebudayaan lokal atau daerah akan tersisih oleh kekuatan budaya
besar atau kekuatan budaya global. Misalnya saja tradisi gotong
royong yang biasa dilakukan masyarakat di desa, sekarang ini mulai
sedikit orang yang mau melakukan. Masyarakat mulai bersifat
individualisme yaitu mementingkan diri sendiri. Anggapan itu tidak
sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi komunikasi memang telah
membuat batas dan jarak menjadi hilang dan tidak berguna. Berikut
ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
globalisasi di dunia.
a) Adanya sikap saling ketergantungan antara satu negara dengan
negara lain terutama di bidang ekonomi.
b) Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang
lingkungan hidup.
c) Berkembangnya barang-barang seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya.
d) Peningkatan interaksi kultural (kebudayaan) melalui
perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, berita,
dan olahraga internasional). Untuk mendapatkan gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal tentang beranekaragam
budaya, misalnya dalam hal pakaian dan makanan.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
24
2) Contoh pengaruh globalisasi di lingkungan
Pengaruh baik dan yang buruk dari adanya globalisasi. Berikut
pengaruh baik dari globalisasi yaitu:
a) Kemajuan di bidang komunikasi dan transportasi.
b) Meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatu negara.
c) Meluasnya pasar untuk produk dalam negeri.
d) Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih
baik.
e) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Sedangkan pengaruh buruk dari adanya globalisasi antara lain:
a) Gaya hidup bebas, narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk
dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
b) Masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri.
c) Karena banyaknya barang yang dijual, maka masyarakat menjadi
konsumtif.
Adapun contoh pengaruh globalisasi antara lain :
a) Gaya Hidup
Gaya hidup tradisional di zaman globalisasi ini sudah semakin
berkurang dan bahkan cenderung untuk ditinggalkan oleh
masyarakat sekarang ini. Masyarakat cenderung memilih
menerapkan gaya hidup modern daripada gaya hidup tradisional.
Alasan mengapa masyarakat memilih gaya hidup modern adalah
karena semuanya serba mudah, cepat, dan ekonomis. Selama ini,
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
25
sudah terbiasa dengan prinsip “biar lambat asal selamat”. Prinsip
tersebut melambangkan bahwa belum mampu menghargai waktu
yang tepat dan optimal.
Akibat globalisasi, gaya hidup masyarakat sudah mulai
berubah. Mereka sudah tahu betapa pentingnya waktu. Apabila
membuang-buang waktu, maka akan mendapatkan suatu
kerugian, sebab waktu tidak bisa diputar kembali. Globalisasi juga
berdampak buruk terhadap gaya hidup masyarakat. Contohnya
ada sebagian masyarakat meniru gaya hidup bangsa lain yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, seperti mabuk-mabukan, suka
berpesta pora, berperilaku kasar serta kurang menghormati orang
yang lebih tua. Gaya hidup seperti itu harus dijauhi karena
tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
b) Makanan
Makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi,
namun ada juga yang berasal dari jagung maupun sagu. Makanan
pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan
proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lama. Dengan
adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih
mengonsumsi makanan yang cepat saji. Cepat saji maksudnya
adalah makanan yang singkat dalam penyajiannya dan tidak
menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan cepat saji biasa
disebut fast food. Makanan cepat saji sekarang banyak dan mudah
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
26
sekali ditemui. Di samping itu juga ada makanan yang
pembungkusnya menggunakan aluminium foil, biasanya makanan
untuk anak-anak. Selain makanan juga ada minuman dalam kaleng,
sehingga mudah dan dapat langsung diminum.
Contoh makanan yang ada karena globalisasi: pizza, spagheti,
burger, hot dog, hamburger, sushi, steak, puyunghai, dan donat.
Contoh minuman: banyak bermunculan minuman isotonik.
Dengan adanya makanan cepat saji yang berasal dari luar negeri
membuat orang merasa bangga jika bisa memakannya, karena
jika memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak
ketinggalan zaman. Makanan cepat saji tidak semuanya aman
untuk kesehatan. Jika ingin menikmati makanan atau minuman
cepat saji, pilihlah jenis makanan atau minuman yang benar-
benar aman untuk kesehatan.
c) Pakaian
Pakaian merupakan bahan yang digunakan untuk menutup
aurat dan melindungi badan. Pakaian juga berfungsi untuk
kesopanan. Pakaian yang dipakai pada zaman dahulu dengan
zaman sekarang berbeda. Pada zaman dahulu pakaian sangat
sederhana yang penting bisa digunakan untuk menutup aurat,
melindungi tubuh, serta menjaga kesopanan. Pakaian digunakan
sebagai trend, modelnya bermacam-macam. Negara yang dianggap
trend center pakaian adalah Prancis (Paris). Mode dari Paris
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
27
banyak ditiru oleh negara-negara di dunia. Misalnya model atau
bentuk pakaian sekarang ini kebanyakan pakaian minim dan
terbuka, yang dianggap tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa
Indonesia.
Contoh lain adalah baju jas yang merupakan budaya bangsa
barat sudah digunakan oleh sebagian masyarakat pada acara-
acara resmi atau resepsi. Begitu pula dengan celana jeans dan
T- shirt. Masyarakat juga sudah terbiasa menggunakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
d) Komunikasi
Komunikasi juga merupakan contoh pengaruh dari globalisasi.
Komunikasi adalah suatu hubungan seseorang dengan orang lain.
Komunikasi dapat dilakukan dengan dua orang atau lebih. Dahulu
komunikasi antara wilayah menggunakan jasa pos yaitu surat yang
sampainya bisa mencapai satu sampai dua hari, kemudian
berkembang dengan telepon rumah, namun sekarang ini di era
globalisasi jika akan berkomunikasi baik satu arah maupun dua
arah dengan orang lain yang berbeda wilayah sangat mudah, cepat,
dan murah. Sarana yang digunakan misalnya telepon kabel, telepon
seluler, internet, e-mail, dan faksimile.
Dengan adanya alat komunikasi yang canggih kita dapat
melakukan hubungan dengan siapa saja di dunia ini. Sekarang ini
banyak ditemui warung- warung internet, maka orang akan
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
28
mudah mencari segala macam informasi yang ada di seluruh
dunia. Adanya telepon genggam merupakan alat komunikasi yang
praktis, canggih, dan mudah dibawa ke mana saja.
3) Jenis-jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
Kebudayaan internasional
Kebudayaan Indonesia dapat diartikan sebagai seluruh
kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya
bangsaIndonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang
berasal dari suku-suku bangsa di Indonesia merupakan bagian dari
kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka
ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh
kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India
terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di
Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk.
Kerajaan-kerajaan yang bernapaskan agama Hindu dan Buddha
sempat menguasai Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai
dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, yaitu Kutai.
Berikut ini jenis kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia
yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
a) Kategori Tradisional
(1) Tarian daerah
(2) Lagu daerah
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
29
(3) Musik daerah
(4) Alat musik daerah
(5) Gambar/tulisan
(6) Patung
(7) Kain
(8) Suara
(9) Sastra/tulisan
(10) Makanan dan minuman
b) Kategori Modern
(1) Musik dangdut : Elvie Sukaesih, Rhoma Irama, Ikke
Nurjanah, dan lain-lain.
(2) Musik pop : Raja, Ratu, Peterpan, dan lain-lain.
(3) Film Indonesia : “Daun di Atas Bantal” (1998) yang
mendapat penghargaan Film terbaik di Asia Pacific Film
Festival di Taipei.
(4) Sastra : Pujangga Baru
c) Misi Kebudayaan Internasional
Globalisasi memengaruhi hampir semua bidang yang ada di
masyarakat, termasuk di antaranya bidang sosial budaya.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat. Nilai- nilai berkaitan dengan yang terdapat
dalam alam pikiran. Tingkah laku seseorang sangat
dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
30
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan
penemuan seseorang adalah kesenian yang merupakan bagian
dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai
dan budaya tertentu ke seluruh dunia. Awal mula dari
persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan
para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini,
namun perkembangan globalisasi kebudayaan terjadi pada
awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi
komunikasi. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi
antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan
semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Sebagai suatu bangsa juga harus berhubungan dengan
bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda. Dengan
adanya kerja sama antara negara-negara di dunia maka tidak
menutup kemungkinan budaya asing akan masuk ke bangsa
Indonesia, namun tidak semua budaya asing dapat masuk ke
Indonesia, karena masuknya budaya asing harus melewati
penyaringan yang ketat. Penyaringan budaya asing yang
masuk ke Indonesia adalah dengan didasarkan pada ciri khas
kepribadian bangsa yaitu Pancasila. Jika budaya itu sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila maka budaya asing itu akan
terima, sebaliknya jika bertentangan dengan nilai-nilai
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
31
Pancasila maka akan ditolak. Dengan penyaringan yang ketat
ini akan membawa dampak yang positif bagi bangsa Indonesia.
Meskipun banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia,
tetapi bangsa Indonesia juga tidak ketinggalan.
Banyak juga barang, jasa, dan budaya Indonesia yang
dikirim ke luar negeri. Misalnya kain atau tekstil dan pakaian
jadi banyak yang dikirim dan diminati oleh warga asing. Ukir-
ukiran dan berbagai jenis patung juga banyak yang telah
diekspor ke luar negeri. Selain barang dan jasa, banyak juga
budaya terutama budaya seni Indonesia yang telah tampil di
luar negeri dalam rangka misi kebudayaan internasional.
Kegiatan ini juga dapat mempererat kerja sama antarbangsa
sehingga meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh bangsa-
bangsa di dunia. Contoh tim kesenian yang pernah tampil
dalam rangka misi kebudayaan internasional antara lain:
(1) Kelompok kesenian Bougenville yang berasal dari
Kalimantan Barat, diundang ke Madrid Spanyol untuk
mengikuti Festival Asia yaitu tahun 2003.
(2) Tim kesenian Sumatera Selatan dalam acara Festival
Gendang Nusantara, di Malaysia.
(3) Tim kesenian Nanglang Danasih, tampil di Roma Italia
dalam acara Festival Seni Internasional.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
32
(4) Tim kesenian Bali mempertunjukkan Sendratari Ramayana
dalam Festival Kebudayaan Internasional di India, dan lain-
lain.
d) Misi tim kesenian Indonesia di luar negeri antara lain:
(1) Dapat memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang
beraneka ragam kepada dunia internasional sehingga
mampu menarik wisatawan asing untuk mengunjungi
Indonesia.
(2) Meningkatkan kerja sama yang baik dengan luar negeri
di bidang kesenian.
(3) Meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain
(4) Sikap terhadap globalisasi di lingkungan
4) Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi yang Terjadi di lingkungan
Sekitar
Globalisasi berkembang sangat cepat dan sudah melanda ke
seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah laku
kehidupan masyarakat yang tidak bisa menolak pengaruh
globalisasi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Apabila
bangsa Indonesia menolak, maka bangsa Indonesia akan semakin
tertinggal dalam pergaulan antar bangsa di dunia dan menjadi
bangsa yang terbelakang, namun juga tidak boleh menerima
segala hal yang berasal dari luar sebagai sesuatu yang baik bagi
bangsa Indonesia, oleh karena itu harus bisa lebih selektif dan
kritis terhadap pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
33
Pengaruh yang masuk akibat globalisasi ada yang berpengaruh
positif, tetapi ada pula yang berpengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh Pancasila,
sehingga dapat terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
pengaruh yang positif juga dapat membawa kemajuan suatu
bangsa. Sedangkan pengaruh negatif dari globalisasi berarti tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga tidak perlu
terapkan melainkan harus kita hindarkan, karena dapat merusak
bahkan membawa pengaruh yang buruk bagi perkembangan
bangsa. Meskipun globalisasi terus berjalan tidaklah harus selalu
mengikuti.
a) Globalisasi dapat dipandang sebagai suatu proses, baik proses
sosial, sejarah, ataupun alamiah yang menyebabkan seluruh
bangsa di dunia menjadi terikat.
b) Globalisasi membawa pengaruh baik dan buruk bagi masyarakat
Indonesia.
c) Pengaruh baik globalisasi, misalnya masyarakat mendapatkan
kemudahan dalam bidang transportasi dan komunikasi.
d) Pengaruh buruk globalisasi, misalnya masuknya budaya asing
seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan
kekerasan.
e) Untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan persatuan dan
kesatuan dengan negara-negara di dunia maka diadakan pertukaran
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
34
budaya. Kebudayaan Indonesia juga banyak yang tampil di luar
negeri.
f) Sikap yang ditunjukkan dalam menghadapi globalisasi yang
berkembang dengan pesat adalah dengan pengendalian diri
berdasarkan ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai Pancasila.
B. Kerangka Pikir
Tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling mendukung. Salah satu
faktor yang memiliki peran dalam rangka mencapai tujuan adalah
ketepatan mengorganisir peserta didik. Guru sebagai pemegang kendali di
kelas, mempunyai tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk mencari model atau metode pembelajaran yang dapat
membawa pengaruh besar pada pola pikir siswa dalam peningkatan hasil
belajar siswa, yaitu dengan menggunakan pembelajaran VCT tingkat
Urutan (Rank order), Penggunaan model VCT tingkat Urutan (Rank order)
menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari memungkinkan
untuk siswa belajar mengungkapkan dan mengklarifikasi nilai pada suatu
pernyataan berkaitan dengan materi globalisasi. Dengan pembelajaran ini
diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme dalam belajar dan
sekaligus meningkatkan prestasi.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, diduga penggunaan
VCT tingkat urutan (Rank Order) dapat meningkatkan rasa cinta tanah air
dan prestasi siswa pada pokok bahasan dampak globalisasi. Untuk
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
35
mendapatkan hasil yang memuaskan, guru dituntut menyajikan materi
dampak globalisasi dengan mengelola siswa dalam KBM dengan
menyenangkan dan tidak membosankan, dengan model VCT tingkat
Urutan (Rank order). Penerapan model VCT tingkat urutan (Rank Order)
akan menjadi solusi terbaik bagi guru agar tercipta KBM yang
diinginkan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah bagan kerangka berpikir
dari penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Kelas
C. Hipotesis Tindakan
Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan
pembelajaran dan perencanaan pembelajaran disusun dengan matang,
maka tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Berdasarkan hal
tersebut, maka diajukan hipotesis tindakan yaitu:
KONDIS
I AWAL
TINDAKA
N
Prestasi belajar
siswa rendah
VCT Tipe Rank
Order
Rasa Nasionalisme
dan prestasi belajar
PKn siswa meningkat
Siklus I
Proses
pembelajaran VCT
Tipe Rank Order
Siklus II
Proses
pembelajaran
VCT Tipe Rank
Order
Rasa
Nasionalisme
siswa rendah
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015
36
1. Penggunaan model VCT tingkat urutan (Rank Order) pada materi
dampak globalisasi di kelas IV SD N 1 Purwokerto Wetan dapat
meningkatkan rasa cinta tanah air pada siswa.
2. Penggunaan model VCT tingkat urutan (Rank Order) pada pokok
materi dampak globalisasi di kelas IV SD N 1 Purwokerto Wetan
dapat meningkatkan prestasi siswa.
D. Penelitian yang Relevan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fairizah Haris mahasiswa
Program Studi Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan (FKIP) UNESA dengan judul skripsi, “Penerapan Model
Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Untuk Meningkatkan
Kesadaran Nilai Menghargai Jasa Pahlawan Pada Siswa Sekolah Dasar”
dalam kesimpulannya menyatakan bahwa pembelajaran PKn melalui
pembelajaran VCT dapat meningkatkan Kesadaran Nilai Menghargai Jasa
Pahlawan Pada Siswa Sekolah Dasar.
Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015