bab ii kajian pustaka a. landasan teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/bab ii.pdf · ......

31
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. Rasa Cinta Tanah Air (Nasionalisme) a. Pengertian Rasa Cinta Tanah Air Menurut Aunillah (2011:18-19) Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa sehingga akan terwujud insan kamil. Menurut Fraenkel (1977: 6) A Value is an idea a concept about what someone thinks is important in life. Dapat diartikan bahwa nilai merupakan sebuah ide konsep berpikir seseorang yang penting di dalam hidup. Menurut Benninga (1991: 137) Character education is a national movement creating schools that foster ethical, responsible and caring young people by modeling and teaching good character through emphasis on universal values that we all share. Jadi dapat diartikan sebagai pendidikan karakter adalah gerakan nasional menciptakan sekolah yang mendorong etika, bertanggung jawab dan merawat orang- orang muda dengan pemodelan dan mengajarkan karakter yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai keseluruhan. 6 Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Upload: dongoc

Post on 18-Sep-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretis

1. Rasa Cinta Tanah Air (Nasionalisme)

a. Pengertian Rasa Cinta Tanah Air

Menurut Aunillah (2011:18-19) Pendidikan karakter adalah sebuah

sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang

mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta

adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik

terhadap Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, maupun bangsa sehingga akan terwujud insan kamil.

Menurut Fraenkel (1977: 6) A Value is an idea a concept about what

someone thinks is important in life. Dapat diartikan bahwa nilai

merupakan sebuah ide konsep berpikir seseorang yang penting di dalam

hidup.

Menurut Benninga (1991: 137) Character education is a national

movement creating schools that foster ethical, responsible and caring

young people by modeling and teaching good character through

emphasis on universal values that we all share. Jadi dapat diartikan

sebagai pendidikan karakter adalah gerakan nasional menciptakan

sekolah yang mendorong etika, bertanggung jawab dan merawat orang-

orang muda dengan pemodelan dan mengajarkan karakter yang baik

melalui penekanan pada nilai-nilai keseluruhan.

6

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

7

Menurut Kemendiknas (Wibowo dan Hamrin, 2012:46) cinta tanah

air atau nasionalisme merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat

yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik

bangsa.

Menurut jurnal Turner (2006:229) mengatakan bahwa

The emotional power of nationalism my be explained as arising

from the claim of nationalism that it can offer individuals identity,

security and authority though symbolic associations with the

family and home. while the assertion of myths of common

ancestry and myths of a homeland community strengthen the

psychological appeal of nationalism.

Menurut Mustari (2011:190) yang dimaksud bangsa (nation) adalah

sekumpulan manusia yang sama bahasanya, sama adat istiadatnya,

sama asal-usulnya, sama kebudayaannya, senasib dan sepenanggungan,

dan tempat kediamannya (negaranya) pun sama atau kata yang

dimengerti sebagai gerakan untuk mendirikan atau melindungi tanah air

seperti identifikasi budaya nasional yang homogen yang dapat

dikombinasikan dengan pandangan negatif atas ras, budaya atau bangsa

lain. Jurnal Ernest Gellner’s (1992:191) mengatakan bahwa :

Nationalism, the most potent principle of political legitimacy in

the modern world, holds that the nation should be collectively and

freely institutionally expressed, and ruled by its co-nationals.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nasionalisme

merupakan suatu prinsip sikap yang kuat bagi suatu hak bangsa dan

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

8

nasionalisme merupakan suatu sikap bangga terhadap suatu bangsa dan

bebas mengekspresikan secara institusional dan diatur secara nasional.

b. Indikator Rasa cinta tanah air (Nasionalisme)

Indikator keberhasilan pendidikan karakter rasa cinta tanah air menurut

Fitri (2012:41) meliputi :

1) Menanamkan nasionalisme dan rasa persatuan dan kesatuan bangsa

2) Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

3) Memajang bendera Indonesia, Pancasila, gambar persiden serta

simbol-simbol negara lainya.

4) Bangga dengan karya bangsa.

5) Melestarikan seni dan budaya bangsa

Sedangkan indikator keberhasilan pendidikan karakter dalam rasa

nasionalisme menurut Sulityowati (2012:74) meliputi :

1) Memajangkan foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, peta

Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia

2) Menggunakan produk buatan dalam negeri

3) Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

4) Mengetahui informasi tentang negara Indonesia.

Berbeda dengan itu, menurut Mustari (2011:194) Indikasi bahwa

seorang memiliki rasa nasioanalisme adalah dengan:

1) Menghargai jasa para tokoh/pahlawan nasional

2) Bersedia menggunakan produk dalam negeri

3) Menghargai keindahan alam dan budaya Indonesia

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

9

4) Hapal lagu-lagu kebangsaan dan

5) Memilih berwisata dalam negeri.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cinta tanah air

merupakan sikap bangga terhadap bangsanya sendiri yang ditunjukkan

dalam suatu sikap, perbuatan, kepedulian dan penghargaan terhadap apa

yang menjadi milik bangsa. Segala sesuatu yang menjadi milik bangsa

disikapi dan diteladani dengan baik. Sikap nasionalisme merupakan sikap

sadar dan bangga terhadap bangsa.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam

dunia pendidikan. Istilah ini sering digunakan untuk sebutan penilaian

dari hasil belajar. Penilaian ini digunakan oleh guru untuk mengukur

seberapa besar siswa mampu menerima materi yang telah dipelajari

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Istilah prestasi belajar ini terdiri

dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “prestasi adalah hasil

yang telah dicapai”. Menurut Arifin (2009: 12) kata “prestasi” berasal

dari bahasa belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia

menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah prestasi belajar

umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Sepanjang kehidupan

manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuanya.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

10

Menurut Sudaryo, dkk (1991: 4), Belajar pada hakekatnya

mengandung makna terjadinya perubahan tingkah laku pada diri anak

berkat pengalaman dan latihan. Menurut Djamarah (2008:13), “belajar

adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur

yaitu jiwa dan raga”.

Menurut Syah (2004: 150) prestasi belajar adalah pengungkapan

hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah

sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Menurut Sudijono

(2011: 434) pengertian prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang

telah dicapai oleh peserta didik dalam pencapaian tujuan pendidikan

yang telah ditentukan bagi masing-masing mata pelajaran atau bidang

studi. Prestasi atau pencapaian peserta didik dilambangkan dengan

nilai-nilai hasil belajar. Berdasarkan pengertian prestasi dan belajar,

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh

siswa dari kegiatan pembelajaran yang melibatkan jiwa dan raga untuk

memperoleh suatu perubahan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi

Belajar yang efektif sangat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan mereka yang telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran.

Agar dapat meningkatkan prestasi belajar perlu diperhatikan faktor

internal dan eksternal.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

11

1). Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa

itu sendiri, misalnya keadaan jasmani. Keadaan jasmani sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang

segar jasmaninya akan berlainan berbeda dengan orang yang

dalam keadaan kelelahan atau keadaan tidak sehat.

2). Faktor Eksternal

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari

luar siswa, misalnya lingkungan sosial sekolah. Lingkungan sosial

di sekolah adalah guru dan teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa. Masyarakat, tetangga dan

teman-teman sepermainan di sekitar rumah juga termasuk

lingkungan sosial bagi siswa. Lingkungan sosial yang sangat

mempengaruhi belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa

itu sendiri. Sifat-sifat orang tua dan praktik pengelolaan keluarga

dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar

dan hasil yang dicapai oleh siswa.

Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian

(formatif), nilai ulangan tengah semester (sub formatif) dan nilai

ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini,

yang dimaksud dengan prestasi belajar siswa adalah hasil nilai

ulangan harian yang diperoleh siswa pada mata pelajaran PKn.

Ulangan harian dilakukan pada setiap selesai proses pembelajaran

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

12

dalam satu bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian ini

terdiri dari seperangkat soal yang harus di jawab oleh siswa.

Ulangan harian bertujuan untuk memperbaiki program

pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan guru memberikan

nilai akhir semester atau nilai raport.

Prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Prestasi belajar

mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses

penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi

kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya untuk mencapai

tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Berdasarkan

informasi tersebut guru dapat membina dan menyusun kegiatan-

kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun

individu.

3. Model Pembelajaran VCT

a. Pengertian VCT

Menurut Harmin et al in Winecoff (1987:2), the values

clarification model is designed to promote intellegent value voices

through a process of choosing, prizing, behaving. Menurut Djahiri

(1985:40) Value Clarification Technique (VCT) adalah tekhnik

pengungkapan nilai atau sikap atau moral yang digunakan dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Adapun menurut Sudaryo, dkk

(1991:70) VCT adalah metode mengajar dimana guru menolong siswa

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

13

untuk menetapkan nilai pilihannya dari sejumlah alternative nilai yang

dihadapinya. Jadi VCT merupakan usaha guru untuk membentuk anak

(menanamkan nilai pada diri anak) dimana anak menentukan sendiri

nilai-nilai yang akan dipilihnya. Dalam metode ini guru menolong

siswa untuk menjernihkan nilai-nilai yang diyakininya, sehingga pada

diri siswa tersebut tidak terjadi kesimpang-siuran atau kekaburan nilai-

nilai, dengan demikian ini akan menolong siswa untuk mempunyai

kepribadian yang kuat, tidak apatis, bersikap tidak konsisten, dan tidak

mengalami kekacauan nilai-nilai (Raths, LE, Harmin, M. dan Simon.,

1978:7-8) dalam (Sudaryo, dkk.1991:70).

VCT tidak bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa agar

menerima sesuatu nilai-nilai tertentu sesuai dengan yang diinginkan

oleh guru, melainkan berusaha untuk menolong/membantu siswa untuk

memilih nilai yang diyakininya secara bebas dari sejumlah alternatif

nilai dengan melalui langkah-langkah proses penerimaan nilai. Tugas

guru adalah untuk menyadarkan siswa akan nilai dan perilaku yang

benar, luhur, atau yang patut dihargai, dengan jalan memberikan

rangsangan sejumlah nilai alternatife kepada siswa untuk dipilihnya,

dengan cara ini siswa akan meneliti, membandingkan,

mempertimbangkan, dan kemudian dapat mengemukakan alasan-

alasan memilih nilai pilihannya dengan keyakinan yang kokoh, tidak

sekedar menerima nilai-nilai tersebut.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

14

b. Tujuan Menggunakan VCT dalam Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

1) Mengetahui dan mengukur tingkat kesadaran siswa tentang suatu

nilai, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pijakan menentukan

target nilai yang akan dicapai.

2) Menanamkan kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimiliki

baik sifat yang positif maupun yang negatif untuk selanjutnya

ditanamkan kearah peningkatan dan pencapaian target nilai.

3) Menanamkan nilai-nilai tertentu kepada siswa melalui cara yang

rasional dan diterima siswa, sehingga pada akhirnya nilai tersebut

akan menjadi milik siswa sebagai proses kesadaran moral bukan

kewajiban moral.

4) Melatih siswa dalam menerima–menilai nilai dirinya dan posisi

nilai orang lain, serta mengambil keputusan terhadap sesuatu

persoalan yang berhubungan dengan pergaulannya dan kehidupan

sehari-hari. (Taniredja, dkk. 2011: 88).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

VCT adalah model pembelajaran yang didalamnya mengungkapkan

nilai atau moral yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam

memahami nilai-nilai yang ia yakini di dalam keseharian dengan

penuh kesadaran, dari kesadaran ini siswa mampu mengambil

keputusan terhadap suatu persoalan.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

15

4. Pembelajaran VCT Tipe Rank Order

a. Pengertian VCT Tipe Rank Order

Menurut Djahiri (1985:65) Sebenarnya VCT Tipe Rank Order

adalah salah satu jenis matrik karena instrumen utamanya adalah

matrik/daftar, VCT matrik/daftar meliputi :

1) Daftar baik buruk.

2) Daftar tingkat urutan (Rank Order).

3) Daftar skala prioritas.

4) Daftar gejala kontinum (terus menerus).

5) Daftar penilaian diri sendiri.

6) Daftar membaca perkiraan, orang lain tentang diri kita.

7) Perisai kepribadian/diri.

VCT tipe (Rank Order) adalah penilaian yang berdasarkan

matrik/daftar pernyaaan tentang suatu nilai/norma pada suatu

kejadian, peristiwa ataupun materi dalam hal ini (dampak

globalisasi) yang nilai tersebut nantinya ditentukan sesuai dengan

urutan tingkat yang ada pada sebuah nilai.

b. Langkah-langkah Pembelajaran VCT Tipe Rank Order

Menurut Djahiri (1985:65) langkah-langkah kegiatan VCT tipe

Rank Order adalah sebagai berikut :

1). Fase persiapan

Yaitu mempersiapkan intrumen berupa butir-butir pernyataan

yang akan di VCT kan, butir-butir pernyataan ini disesuaikan

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

16

dengan keadaan atau masalah yang berkenaan dengan sub materi

yang akan disampaikan.

2). Fase PBM atau KBM

Fase ini meliputi :

a) Daftar stimulus yang disampaikan di depan kelas dengan ditulis

di papan tulis.

b) Pengisian butir-butir yang bertautan dengan tema/topik yang

sedang berlangsung.

c) Pengisian jawaban oleh siswa secara indevidu atau kelompok,

kemudian siswa menilai pernyataan atau pendapat yang ada.

d) Penyampaian hasil kerja sub 2 dan 3 yang oleh guru

direkam/ditulis (belum ada komentar/ penilaian)

e) Mencari klarifikasi, argumentasi baik jawaban

indevidu/kelompok maupun kelasikal (disini peran guru untuk

menjelaskan dan memanipulasi sangat tinggi)

f) Pengambilan kesimpulan (bersama) dan pengarahan guru

mengembalikan butir-butir kedalam materi/konsep.

3). Tindak lanjut

a) Remidi/perbaikan bagi yang nilainya kurang atau pengayaan

bagi yang sudah baik

b) Latihan/pemantapan

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

17

5. Pembelajaran PKn Berdasarkan KTSP

a. Pengertian mata pelajaran PKn

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijelaskan

melalui ringkasan pengertian Pendidikan dan Kewarganegaran.

Kewarganegaraan adalah segala hal yang terkait dengan warga negara

suatu negara. Adapun pengertian pendidikan adalah proses

pendewasaan seseorang atau sekelompok orang dengan usaha sadar

melalui pengajaran dan pelatihan sehingga terjadi perubahan pada

seseorang atau sekelompok orang tersebut dalam hal pengetahuan,

orientasi, dan perilaku yang bersifat kritis dan emansipatoris. (Sofhian

dan Gatara. 2011: 5-6). Berdasarkan pengertian di atas, maka

pendidikan kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai proses

pendewasaan bagi Warga Negara dengan usaha sadar dan terencana

melalui pengajaran dan pelatihan sehingga terjadi perubahan pada

warga Negara tersebut dalam hal pengetahuan, sikap dan perilaku yang

bersifat kritis dan emansipatoris.

Menurut Zamroni (2003:10) dalam Taniredja dkk 2009

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang

bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan

bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada

generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan

bermasyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.

Demokrasi adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu saja

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

18

meniru dan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi. Selain itu,

pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh

lembaga pendidikan yang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku

politik sehingga yang bersangkutan memiliki pengetahuan, kesadaran,

sikap, political efficacy dan keikut sertaan, serta kemampuan

mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi

dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa.

Menurut Jarolimek (1981: 5), citizenship education is take place

through the formal study of such subject as history, goverment (civics),

and geography, and through the indoctrination of such values as

fredoom, human dignity, responsibilty, independence, individualism,

democracy, respect for others, love of country, an so on. Jadi dapat

diartikan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mengambil

tempat melalui studi formal pelajaran seperti sejarah, pemerintah

(kewarganegaraan), dan melalui indoktrinasi nilai-nilai melalui

kebebasan, tanggungjawab, kemandirian, individualisme, demokrasi,

menghargai, orang lain dan cinta negara.

Istilah Pendidikan Kewarganegaraan menurut Rosyada

(Tanireja, 2009: 3) secara substantif tidak saja mendidik generasi

muda menjadi warga Negara yang cerdas dan sadar akan hak dan

kewajibannya dalam konteks kehidupan masyarakat dan bernegara

yang merupakan penekanan dalam istilah Pendidikan

Kewarganegaraan, melainkan juga membangun kesiapan warga

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

19

Negara menjadi warga dunia (global society). Dengan demikian,

orientasi Pendidikan Kewarganegaraan secara substansif lebih luas

cakupannya dari istilah Pendidikan Kewarganegaraan suatu proses

yang dilakukan oleh lembaga pendidikan ketika seseorang

mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang

bersangkutan memiliki political knowledge, awareness, attitude,

political efficacy dan political participation, serta kemampuan

mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi

dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa. Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik

dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan hubngan antar

warga Negara dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela

Negara menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan

Negara.

Jadi dapat disimpulkan PKn adalah mata pelajaran yang

mencakup bidang politik, hukum dan moral. Ketiga cakupan tersebut

berisi ketrampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara, sehinnga membentuk peserta didik yang memiliki karakter

percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai religius, norma dan

moral luhur, nilai keadilan, demokratis, toleransi, kebebasan

individual, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan

berserikat, berkumpul dan perlindungan terhadap minoritas.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

20

b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Fathurrohman dan Wuryandari (2011:7) tujuan mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memberikan

kompetensi-kompetensi sebagai berikut :

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar

dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan BSNP, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa

Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif

terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan

jaminan keadilan.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

21

2) Norma, hukum dan peraturan meliputi: tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,

peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional,

hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan

HAM.

4) Kebutuhan warga Negara meliputi: hidup gotong royong, harga

diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,

kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan

bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga Negara.

5) Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah

digunakan di Indonesia, hubungan dasar Negara dengan konstitusi.

6) Kekuasaan dan politik meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi

dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju

masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam masyarakat

demokrasi.

7) Pancasila meliputi: kedudukan pancasila, sebagai dasar negara dan

ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

22

pengalaman nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

pancasila sebagai ideologi terbuka.

8) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar

negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi

globalisasi.

d. Materi PKn kelas IV Memberikan Contoh Pengaruh Globalisasi

Di lingkungan

Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi memberikan

contoh pengaruh globalisasi di lingkungan kelas IV semester II.

Adapun standar kompetensi yang akan disajikan dalam penelitian

tertara dalam abel 2.1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Menunjukan sikap terhadap

globalisasi di lingkunganya

4.1 Memberikan contoh

pengaruh globalisasi

di lingkunganya.

Menurut Ressi dkk (2008:43) indikator yang dikembangkan

berdasarkan standar kopetensi di atas meliputi materi:

1) Pengertian Globalisasi

Globalisasi belum memiliki arti yang pasti. Untuk

mengartikannya tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada

yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau

proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di

dunia makin terikat satu sama lain. Anggapan yang ada selama ini

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

23

tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat

dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati

diri. Kebudayaan lokal atau daerah akan tersisih oleh kekuatan budaya

besar atau kekuatan budaya global. Misalnya saja tradisi gotong

royong yang biasa dilakukan masyarakat di desa, sekarang ini mulai

sedikit orang yang mau melakukan. Masyarakat mulai bersifat

individualisme yaitu mementingkan diri sendiri. Anggapan itu tidak

sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi komunikasi memang telah

membuat batas dan jarak menjadi hilang dan tidak berguna. Berikut

ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya

globalisasi di dunia.

a) Adanya sikap saling ketergantungan antara satu negara dengan

negara lain terutama di bidang ekonomi.

b) Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang

lingkungan hidup.

c) Berkembangnya barang-barang seperti telepon genggam, televisi

satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi

demikian cepatnya.

d) Peningkatan interaksi kultural (kebudayaan) melalui

perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, berita,

dan olahraga internasional). Untuk mendapatkan gagasan dan

pengalaman baru mengenai hal-hal tentang beranekaragam

budaya, misalnya dalam hal pakaian dan makanan.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

24

2) Contoh pengaruh globalisasi di lingkungan

Pengaruh baik dan yang buruk dari adanya globalisasi. Berikut

pengaruh baik dari globalisasi yaitu:

a) Kemajuan di bidang komunikasi dan transportasi.

b) Meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatu negara.

c) Meluasnya pasar untuk produk dalam negeri.

d) Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih

baik.

e) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

Sedangkan pengaruh buruk dari adanya globalisasi antara lain:

a) Gaya hidup bebas, narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk

dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

b) Masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri.

c) Karena banyaknya barang yang dijual, maka masyarakat menjadi

konsumtif.

Adapun contoh pengaruh globalisasi antara lain :

a) Gaya Hidup

Gaya hidup tradisional di zaman globalisasi ini sudah semakin

berkurang dan bahkan cenderung untuk ditinggalkan oleh

masyarakat sekarang ini. Masyarakat cenderung memilih

menerapkan gaya hidup modern daripada gaya hidup tradisional.

Alasan mengapa masyarakat memilih gaya hidup modern adalah

karena semuanya serba mudah, cepat, dan ekonomis. Selama ini,

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

25

sudah terbiasa dengan prinsip “biar lambat asal selamat”. Prinsip

tersebut melambangkan bahwa belum mampu menghargai waktu

yang tepat dan optimal.

Akibat globalisasi, gaya hidup masyarakat sudah mulai

berubah. Mereka sudah tahu betapa pentingnya waktu. Apabila

membuang-buang waktu, maka akan mendapatkan suatu

kerugian, sebab waktu tidak bisa diputar kembali. Globalisasi juga

berdampak buruk terhadap gaya hidup masyarakat. Contohnya

ada sebagian masyarakat meniru gaya hidup bangsa lain yang tidak

sesuai dengan kepribadian bangsa, seperti mabuk-mabukan, suka

berpesta pora, berperilaku kasar serta kurang menghormati orang

yang lebih tua. Gaya hidup seperti itu harus dijauhi karena

tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

b) Makanan

Makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi,

namun ada juga yang berasal dari jagung maupun sagu. Makanan

pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan

proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lama. Dengan

adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih

mengonsumsi makanan yang cepat saji. Cepat saji maksudnya

adalah makanan yang singkat dalam penyajiannya dan tidak

menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan cepat saji biasa

disebut fast food. Makanan cepat saji sekarang banyak dan mudah

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

26

sekali ditemui. Di samping itu juga ada makanan yang

pembungkusnya menggunakan aluminium foil, biasanya makanan

untuk anak-anak. Selain makanan juga ada minuman dalam kaleng,

sehingga mudah dan dapat langsung diminum.

Contoh makanan yang ada karena globalisasi: pizza, spagheti,

burger, hot dog, hamburger, sushi, steak, puyunghai, dan donat.

Contoh minuman: banyak bermunculan minuman isotonik.

Dengan adanya makanan cepat saji yang berasal dari luar negeri

membuat orang merasa bangga jika bisa memakannya, karena

jika memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak

ketinggalan zaman. Makanan cepat saji tidak semuanya aman

untuk kesehatan. Jika ingin menikmati makanan atau minuman

cepat saji, pilihlah jenis makanan atau minuman yang benar-

benar aman untuk kesehatan.

c) Pakaian

Pakaian merupakan bahan yang digunakan untuk menutup

aurat dan melindungi badan. Pakaian juga berfungsi untuk

kesopanan. Pakaian yang dipakai pada zaman dahulu dengan

zaman sekarang berbeda. Pada zaman dahulu pakaian sangat

sederhana yang penting bisa digunakan untuk menutup aurat,

melindungi tubuh, serta menjaga kesopanan. Pakaian digunakan

sebagai trend, modelnya bermacam-macam. Negara yang dianggap

trend center pakaian adalah Prancis (Paris). Mode dari Paris

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

27

banyak ditiru oleh negara-negara di dunia. Misalnya model atau

bentuk pakaian sekarang ini kebanyakan pakaian minim dan

terbuka, yang dianggap tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa

Indonesia.

Contoh lain adalah baju jas yang merupakan budaya bangsa

barat sudah digunakan oleh sebagian masyarakat pada acara-

acara resmi atau resepsi. Begitu pula dengan celana jeans dan

T- shirt. Masyarakat juga sudah terbiasa menggunakannya dalam

kehidupan sehari-hari.

d) Komunikasi

Komunikasi juga merupakan contoh pengaruh dari globalisasi.

Komunikasi adalah suatu hubungan seseorang dengan orang lain.

Komunikasi dapat dilakukan dengan dua orang atau lebih. Dahulu

komunikasi antara wilayah menggunakan jasa pos yaitu surat yang

sampainya bisa mencapai satu sampai dua hari, kemudian

berkembang dengan telepon rumah, namun sekarang ini di era

globalisasi jika akan berkomunikasi baik satu arah maupun dua

arah dengan orang lain yang berbeda wilayah sangat mudah, cepat,

dan murah. Sarana yang digunakan misalnya telepon kabel, telepon

seluler, internet, e-mail, dan faksimile.

Dengan adanya alat komunikasi yang canggih kita dapat

melakukan hubungan dengan siapa saja di dunia ini. Sekarang ini

banyak ditemui warung- warung internet, maka orang akan

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

28

mudah mencari segala macam informasi yang ada di seluruh

dunia. Adanya telepon genggam merupakan alat komunikasi yang

praktis, canggih, dan mudah dibawa ke mana saja.

3) Jenis-jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi

Kebudayaan internasional

Kebudayaan Indonesia dapat diartikan sebagai seluruh

kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya

bangsaIndonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang

berasal dari suku-suku bangsa di Indonesia merupakan bagian dari

kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka

ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh

kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,

kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India

terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di

Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk.

Kerajaan-kerajaan yang bernapaskan agama Hindu dan Buddha

sempat menguasai Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai

dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, yaitu Kutai.

Berikut ini jenis kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia

yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia.

a) Kategori Tradisional

(1) Tarian daerah

(2) Lagu daerah

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

29

(3) Musik daerah

(4) Alat musik daerah

(5) Gambar/tulisan

(6) Patung

(7) Kain

(8) Suara

(9) Sastra/tulisan

(10) Makanan dan minuman

b) Kategori Modern

(1) Musik dangdut : Elvie Sukaesih, Rhoma Irama, Ikke

Nurjanah, dan lain-lain.

(2) Musik pop : Raja, Ratu, Peterpan, dan lain-lain.

(3) Film Indonesia : “Daun di Atas Bantal” (1998) yang

mendapat penghargaan Film terbaik di Asia Pacific Film

Festival di Taipei.

(4) Sastra : Pujangga Baru

c) Misi Kebudayaan Internasional

Globalisasi memengaruhi hampir semua bidang yang ada di

masyarakat, termasuk di antaranya bidang sosial budaya.

Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut

oleh masyarakat. Nilai- nilai berkaitan dengan yang terdapat

dalam alam pikiran. Tingkah laku seseorang sangat

dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

30

bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan

penemuan seseorang adalah kesenian yang merupakan bagian

dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai

dan budaya tertentu ke seluruh dunia. Awal mula dari

persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan

para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini,

namun perkembangan globalisasi kebudayaan terjadi pada

awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi

komunikasi. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi

antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan

semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Sebagai suatu bangsa juga harus berhubungan dengan

bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda. Dengan

adanya kerja sama antara negara-negara di dunia maka tidak

menutup kemungkinan budaya asing akan masuk ke bangsa

Indonesia, namun tidak semua budaya asing dapat masuk ke

Indonesia, karena masuknya budaya asing harus melewati

penyaringan yang ketat. Penyaringan budaya asing yang

masuk ke Indonesia adalah dengan didasarkan pada ciri khas

kepribadian bangsa yaitu Pancasila. Jika budaya itu sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila maka budaya asing itu akan

terima, sebaliknya jika bertentangan dengan nilai-nilai

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

31

Pancasila maka akan ditolak. Dengan penyaringan yang ketat

ini akan membawa dampak yang positif bagi bangsa Indonesia.

Meskipun banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia,

tetapi bangsa Indonesia juga tidak ketinggalan.

Banyak juga barang, jasa, dan budaya Indonesia yang

dikirim ke luar negeri. Misalnya kain atau tekstil dan pakaian

jadi banyak yang dikirim dan diminati oleh warga asing. Ukir-

ukiran dan berbagai jenis patung juga banyak yang telah

diekspor ke luar negeri. Selain barang dan jasa, banyak juga

budaya terutama budaya seni Indonesia yang telah tampil di

luar negeri dalam rangka misi kebudayaan internasional.

Kegiatan ini juga dapat mempererat kerja sama antarbangsa

sehingga meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh bangsa-

bangsa di dunia. Contoh tim kesenian yang pernah tampil

dalam rangka misi kebudayaan internasional antara lain:

(1) Kelompok kesenian Bougenville yang berasal dari

Kalimantan Barat, diundang ke Madrid Spanyol untuk

mengikuti Festival Asia yaitu tahun 2003.

(2) Tim kesenian Sumatera Selatan dalam acara Festival

Gendang Nusantara, di Malaysia.

(3) Tim kesenian Nanglang Danasih, tampil di Roma Italia

dalam acara Festival Seni Internasional.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

32

(4) Tim kesenian Bali mempertunjukkan Sendratari Ramayana

dalam Festival Kebudayaan Internasional di India, dan lain-

lain.

d) Misi tim kesenian Indonesia di luar negeri antara lain:

(1) Dapat memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang

beraneka ragam kepada dunia internasional sehingga

mampu menarik wisatawan asing untuk mengunjungi

Indonesia.

(2) Meningkatkan kerja sama yang baik dengan luar negeri

di bidang kesenian.

(3) Meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain

(4) Sikap terhadap globalisasi di lingkungan

4) Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi yang Terjadi di lingkungan

Sekitar

Globalisasi berkembang sangat cepat dan sudah melanda ke

seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah laku

kehidupan masyarakat yang tidak bisa menolak pengaruh

globalisasi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Apabila

bangsa Indonesia menolak, maka bangsa Indonesia akan semakin

tertinggal dalam pergaulan antar bangsa di dunia dan menjadi

bangsa yang terbelakang, namun juga tidak boleh menerima

segala hal yang berasal dari luar sebagai sesuatu yang baik bagi

bangsa Indonesia, oleh karena itu harus bisa lebih selektif dan

kritis terhadap pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

33

Pengaruh yang masuk akibat globalisasi ada yang berpengaruh

positif, tetapi ada pula yang berpengaruh negatif. Pengaruh

globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh Pancasila,

sehingga dapat terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

pengaruh yang positif juga dapat membawa kemajuan suatu

bangsa. Sedangkan pengaruh negatif dari globalisasi berarti tidak

sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga tidak perlu

terapkan melainkan harus kita hindarkan, karena dapat merusak

bahkan membawa pengaruh yang buruk bagi perkembangan

bangsa. Meskipun globalisasi terus berjalan tidaklah harus selalu

mengikuti.

a) Globalisasi dapat dipandang sebagai suatu proses, baik proses

sosial, sejarah, ataupun alamiah yang menyebabkan seluruh

bangsa di dunia menjadi terikat.

b) Globalisasi membawa pengaruh baik dan buruk bagi masyarakat

Indonesia.

c) Pengaruh baik globalisasi, misalnya masyarakat mendapatkan

kemudahan dalam bidang transportasi dan komunikasi.

d) Pengaruh buruk globalisasi, misalnya masuknya budaya asing

seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan

kekerasan.

e) Untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan persatuan dan

kesatuan dengan negara-negara di dunia maka diadakan pertukaran

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

34

budaya. Kebudayaan Indonesia juga banyak yang tampil di luar

negeri.

f) Sikap yang ditunjukkan dalam menghadapi globalisasi yang

berkembang dengan pesat adalah dengan pengendalian diri

berdasarkan ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai Pancasila.

B. Kerangka Pikir

Tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling mendukung. Salah satu

faktor yang memiliki peran dalam rangka mencapai tujuan adalah

ketepatan mengorganisir peserta didik. Guru sebagai pemegang kendali di

kelas, mempunyai tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, guru

dituntut untuk mencari model atau metode pembelajaran yang dapat

membawa pengaruh besar pada pola pikir siswa dalam peningkatan hasil

belajar siswa, yaitu dengan menggunakan pembelajaran VCT tingkat

Urutan (Rank order), Penggunaan model VCT tingkat Urutan (Rank order)

menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari memungkinkan

untuk siswa belajar mengungkapkan dan mengklarifikasi nilai pada suatu

pernyataan berkaitan dengan materi globalisasi. Dengan pembelajaran ini

diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme dalam belajar dan

sekaligus meningkatkan prestasi.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, diduga penggunaan

VCT tingkat urutan (Rank Order) dapat meningkatkan rasa cinta tanah air

dan prestasi siswa pada pokok bahasan dampak globalisasi. Untuk

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

35

mendapatkan hasil yang memuaskan, guru dituntut menyajikan materi

dampak globalisasi dengan mengelola siswa dalam KBM dengan

menyenangkan dan tidak membosankan, dengan model VCT tingkat

Urutan (Rank order). Penerapan model VCT tingkat urutan (Rank Order)

akan menjadi solusi terbaik bagi guru agar tercipta KBM yang

diinginkan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah bagan kerangka berpikir

dari penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Kelas

C. Hipotesis Tindakan

Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan

pembelajaran dan perencanaan pembelajaran disusun dengan matang,

maka tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Berdasarkan hal

tersebut, maka diajukan hipotesis tindakan yaitu:

KONDIS

I AWAL

TINDAKA

N

Prestasi belajar

siswa rendah

VCT Tipe Rank

Order

Rasa Nasionalisme

dan prestasi belajar

PKn siswa meningkat

Siklus I

Proses

pembelajaran VCT

Tipe Rank Order

Siklus II

Proses

pembelajaran

VCT Tipe Rank

Order

Rasa

Nasionalisme

siswa rendah

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis 1. …repository.ump.ac.id/5681/3/BAB II.pdf · ... Melestarikan seni dan budaya bangsa Sedangkan indikatorberhasilan pendidika. ke n karakter

36

1. Penggunaan model VCT tingkat urutan (Rank Order) pada materi

dampak globalisasi di kelas IV SD N 1 Purwokerto Wetan dapat

meningkatkan rasa cinta tanah air pada siswa.

2. Penggunaan model VCT tingkat urutan (Rank Order) pada pokok

materi dampak globalisasi di kelas IV SD N 1 Purwokerto Wetan

dapat meningkatkan prestasi siswa.

D. Penelitian yang Relevan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fairizah Haris mahasiswa

Program Studi Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan (FKIP) UNESA dengan judul skripsi, “Penerapan Model

Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Untuk Meningkatkan

Kesadaran Nilai Menghargai Jasa Pahlawan Pada Siswa Sekolah Dasar”

dalam kesimpulannya menyatakan bahwa pembelajaran PKn melalui

pembelajaran VCT dapat meningkatkan Kesadaran Nilai Menghargai Jasa

Pahlawan Pada Siswa Sekolah Dasar.

Peningkatan Rasa Nasionalisme..., Syaeful Anwar, FKIP, UMP, 2015