bab ii kajian pustaka a. hakekat pola kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/bab ii.pdf ·...

25
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1. Pengertian Pola Kepemimpinan Kepemimpinan adalah sebagian dari manajemen, beberapa pendapat para ahli mengenai pola kepemimpinan. Pola Kepemimpinan berasal dari dua kata yaitu “pola” dan “kepemimpinan”. Kata pola didalam kamus besar bahasa Indonesia adalah model, contoh, ragam, dan acuan. Pola menurut istilah merupakan acuan yang dapat dijadikan contoh untuk menilai sebuah sistem tertentu. Kepemimpinan dalam bahasa inggris disebut leader dari kata-kata to lead dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Leadership dalam kata kerja to lead tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain, membimbing, menuntun menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya. Kepemimpinan menurut Danim dan Suparno (2008: 41) merupakan energi mempengaruhi dan beri arah yang terkandung di dalam diri pribadi pemimpin. Kepemimpinan menurut Yukl (2005: 3) merupakan proses yang disengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat 9 Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Upload: others

Post on 17-Oct-2019

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Pola Kepemimpinan

1. Pengertian Pola Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sebagian dari manajemen, beberapa pendapat

para ahli mengenai pola kepemimpinan. Pola Kepemimpinan berasal dari

dua kata yaitu “pola” dan “kepemimpinan”. Kata pola didalam kamus

besar bahasa Indonesia adalah model, contoh, ragam, dan acuan. Pola

menurut istilah merupakan acuan yang dapat dijadikan contoh untuk

menilai sebuah sistem tertentu. Kepemimpinan dalam bahasa inggris

disebut leader dari kata-kata to lead dan kegiatannya disebut

kepemimpinan atau leadership. Leadership dalam kata kerja to lead

tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat

yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah

pertama, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran atau

pendapat orang lain, membimbing, menuntun menggerakkan orang lain

lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil langkah pertama, berbuat

paling dulu, menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya.

Kepemimpinan menurut Danim dan Suparno (2008: 41) merupakan

energi mempengaruhi dan beri arah yang terkandung di dalam diri pribadi

pemimpin. Kepemimpinan menurut Yukl (2005: 3) merupakan proses

yang disengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat

9

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

10

terhadap orang lain untuk membimbing, membuat struktur, memfasilitasi

aktivitas dan hubungan di dalam kelompok atau organisasi. Definisi

kepemimpinan dari para ahli dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

merupakan usaha pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dalam

kelompok atau organisasi dengan setiap keputusan yang dimilikinya.

Sehingga pola kepemimpinan dapat diartikan sebagai cara atau contoh

usaha pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya dengan keputusan

yang dimilikinya untuk organisasi yang dipimpinnya.

2. Indikator Kepemimpinan

Tiga hal yang tidak dapat dipisahkan dari persyaratan

kepemimpinan, yaitu: a) kekuasaan, b) kewibawaan, dan c) kemampuan.

Menurut Kartono (2002:31) Indikator kepemimpinan yaitu:

1. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang

memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi

dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.

2. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga

orang mampu “mbawani” atau mengatur orang lain, sehingga

orang tersebut patuh pada pemimpin dan bersedia melakukan

perbuatan-perbuatan tertentu.

3. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan, dan

kecakapan/ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap

melebihi dari kemampuan anggota biasa.

Seorang pemimpin sudah pasti memiliki kekuasaan sebagai kekuatan

dirinya untuk mengatur dan mengarahkan bawahannya dalam melakukan

sesuatu hal. Keputusan biasanya dilakukan oleh pemimpin untuk

menjalankan kepemimpinan, yang juga perlu bawahan untuk membantu

melaksanakan tugas dari pemimpin. Untuk itu sudah jelas bila kewibawaan

harus ada dalam diri seorang pemimpin tersebut, karena itu menjadikan

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

11

keunggulan tersendiri dari bawahannya. Hal terakhir untuk dapat menjadi

pemimpin adalah kemampuan, kemampuan untuk memimpin dan

mengarahkan juga kemampuan untuk mengambil keputusan. Peranan

pimpinan dalam menggerakkan organisasi sangat menentukan

keberhasilahan pencapaian tujuan organisasi yang dipimpinnya.

Danim dan Suparno (2008: 15) menyebutkan beberapa faktor yang

mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mengelola

organisasi. Pertama, akseptasi atau penerimaan dari kelompoknya. Kedua,

kapabilitas atau kemampuan pribadinya. Ketiga, kemampuan mendorong

dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan

bersama. Keempat, kemampuan dan penguasaan pengetahuan di bidang

manajemen sekolah. Sebuah pendidikan diperlukan seorang pemimpin

untuk mengarahkan pencapaian tujuan pendidikan.

Kepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian

bahwa pemimpin harus memiliki keterampilan dalam mempengaruhi,

mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain

yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan

pendidikan dan pengajaran secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan pendidikan. Pemimpin di dalam sekolah adalah Kepala Sekolah.

Kepala Sekolah diharapkan mampu berperan sesuai dengan tugas,

wewenang, dan tanggung jawabnya. Kepala Sekolah tidak hanya

mengelola sekolah, melainkan menggerakkan semua potensi yang

berhubungan langsung atau tidak langsung bagi kepentingan proses

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

12

pembelajaran siswa. Tujuan pendidikan tidak lain adalah mutu pendidikan

yang membaik.

3. Gaya Kepemimpinan

Pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi, seringkali

menggunakan cara atau polanya sendiri yang membuat seorang pemimpin

lain dari bawahannya. Pola yang khas tersebut sering dinamakan sebagai

gaya kepemimpinan. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya

masing-masing, yang satu sama lain berbeda. Namun untuk memahami

gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama.

Mulyasa (2004: 108-116) menjelaskan tiga pendekatan utama tersebut,

yaitu pendekatan sifat, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional.

a. Pendekatan Sifat

Pendekatan sifat mencoba menerangkan sifat-sifat yang membuat

seseorang berhasil. Pendekatan ini bertolak dari asumsi bahwa individu

merupakan pusat kepemimpinan dipandang sebagai sesuatu yang

mengandung lebih banyak unsur individu, terutama pada sifat-sifat

individu. Penganut pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan sifat-

sifat kepribadian yang dimiliki oleh pemimpin yang berhasil dan yang

tidak berhasil.

L. Gibson dan H. Donelly dan M. Ivancevich (1997: 11) yang

menyatakan dalam sabuah penelitian bahwa pemimpin itu dilahirkan

bukan dididik. Karena tidak semua orang memiliki sifat-sifat ini,

hanyalah mereka yang memilikinya yang bisa dipertimbangkan untuk

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

13

menempati kedudukan kepemimpinan. Untuk itu seorang pemimpin

selalu memiliki sifat-sifat bawaan yang membedakannya dari yang

bukan pemimpin. Safaria (2004: 30) menyebutkan empat sifat pokok

yang harus ada pada pribadi seorang pemimpin yaitu antusiasme,

integritas, keberanian, dan kemanusiaan.

Pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan, memang tidak

cukup hanya memiliki pendekatan sifat saja. Karena hal itu belum

memenuhi keseluruhan dari jiwa seorang yang dikatakan sebagai

pemimpin. Ada juga yang dinamakan pendekatan perilaku, pendekatan

yang dimiliki pemimpin setelah memiliki pendekatan sifat.

b. Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku memberi pengaruh bagi keefektifan gaya

kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin. L. Gibson dan H.

Donelly dan M. Ivancevich (1997: 17) menyebutkan lima gaya

kepemimpinan khusus diantaranya; (1) Impoverished Management

yaitu pemimpin hanya memberikan upaya minimum untuk

menyelesaikan pekerjaan; (2) Task Management yaitu pemimpin

memusatkan perhatian pada penyelesaian tugas tetapi menunjukan

sedikit perhatian kepada pengembangan dan moral bawahan; (3)

Country Club Management yaitu pemimpin memfokuskan untuk

menjadi orang yang memberi dukungan dan pertimbangan terhadap

pegawai; (4) Middle of the road Managemet yaitu penyelesaian

pekerjaan yang cukup dan moral yang memuaskan adalah sasaran gaya

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

14

ini; (5) Team Management yaitu pemimpin memberikan sarana

produksi dan moral dengan mengkoordinasikan dan memadukan

kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan. Pendekatan perilaku yang

terkandung dalam diri seorang pemimpin yaitu pembuatan inisiatif

(initiating structure) dan perhatian (consideration).

Pembuatan inisiatif menggambarkan bagaimana seseorang

pemimpin memberi batasan dan struktur terhadap peranannya dan peran

bawahannya untuk mencapai tujuan. Adapun perhatian menggambarkan

derajat dan corak hubungan seseorang pemimpin dengan bawahannya

yang ditandai saling percaya, menghargai, dan menghormati dengan

bawahannya. Dengan menyatukan kedua hal tersebut yaitu pembuatan

inisiatif dan perhatian dapat memberi keseimbangan pola perilaku

pemimpin dengan jiwa kepemimpinannya.

c. Pendekatan Situasional

Pendekatan situasional hampir sama dengan pendekatan perilaku,

keduanya menyoroti perilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu.

Dalam hal ini kepemimpinan lebih merupakan fungsi situasi daripada

sebagai kualitas pribadi, dan merupakan suatu kualitas yang timbul

karena interaksi orang-orang dalam situasi tertentu. Menurut pandangan

perilaku, dengan mengkaji kepemimpinan dari beberapa variabel yang

mempengaruhi perilaku akan memudahkan menentukan gaya

kepemimpinan yang paling cocok. R. George dan W. Leslie (2016: 200)

mengemukakan faktor utama untuk menentukan gaya kepemimpinan

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

15

adalah situasinya. Pemimpin harus mampu menyesuaikan diri dengan

situasi. Pendekatan ini memfokuskan pada berbagai gaya

kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu.

B. Hakekat Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah

Kepala Sekolah yang telah memenuhi syarat baik berdasarkan

pengetahuan hingga kemampuannya, tentu harus siap untuk dibebani

beberapa tugas dan tanggung jawab untuk mengelola pendidikan dengan

baik. Danim dan Suparno (2009: 28) menyebutkan beberapa tugas dan

tanggung jawab Kepala Sekolah dalam mengelola pendidikan meliputi

aspek:

1. Mengelola seluruh sumberdaya manusia, fasilitas dan dana;

2. Membuat keputusan;

3. Menjadi teladan baik bagi guru, staf, dan siswa;

4. Menyelenggarakan tugas-tugas administrasi;

5. Melakukan inovasi;

6. Melaksanakan tugas sebagai supervisor atau penyedia;

7. Melaksanakan tugas sebagai pencipta kondisi yang kondusif untuk

belajar, dan

8. Melaksanakan tugas selaku pembimbing guru, staf administrasi,

dan siswa.

Kepala Sekolah tidak bisa memilih aspek tertentu untuk dikerjakan,

karena masing-masing aspek mendukung masing-masing aspek lainnya.

Tugas yang berat bagi Kepala Sekolah, karena tidak hanya melaksanakan

program-program sekolah tetapi segala perilaku, kepribadian dan

ucapannya menjadi perhatian bagi seluruh warga masyarakat sekolah

sehingga mengharuskan segala yang keluar dari dalam dirinya harus tetap

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

16

baik dan bermartabat. Kemajuan pendidikan dapat terwujud manakala

Kepala Sekolah dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan

optimal.

2. Peran Kepala Sekolah

Kepala Sekolah yang berhasil tidak cukup hanya dengan melakukan

tugas dan tanggung jawabnya karena itu sebuah keharusan, akan tetapi

sebagai kelebihannya dari bawahannya ialah mampu menjalankan

perannya sebagai pemimpin dan guru bagi seluruh pengajarnya. Adapun

peran tersebut mampu meningkatkan mutu sekolah, menurut Mulyasa

(2011: 98-120) bahwa Kepala Sekolah harus mampu melaksanakan

perannya sebagai educator, manager, administrator; dan supervisor,

leader, innovator dan motivator.

a. Kepala Sekolah sebagai Educator (Pendidikan)

Kepala Sekolah sebagai educator haruslah memiliki strategi yang

tepat untuk dapat meningkatkan keprofesionalisme tenaga kependidikan

di sekolahnya. Pendidik adalah orang yang mendidik. Mendidik sendiri

diartikan sebagai pemberian latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak

dan kecerdasan pikiran sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan

bersama yaitu pencapaian kualitas hidup yang lebih baik.

Berdasarkan definisi tersebut dapat memberikan induksi bahwa

proses pendidikan selain dilaksanakan secara khusus melalui sekolah,

dapat pula diselenggarakan di luar sekolah yaitu pendidikan melalui

keluarga dan masyarakat. Kepala Sekolah dalam hal tersebut berusaha

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

17

menanamkan, memajukan, dan meningkatkan setidaknya empat macam

nilai yaitu pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik. Melalui

kegiatan belajar mengajar secara akademik dan ekstrakurikuler untuk

non akademik yang diadakan sekolah demi ketercapaian pembinaan

mental tersebut.

b. Kepala Sekolah sebagai Manager

Kepala Sekolah dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai

manajer harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan

tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi

kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan

profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan

dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.

Kepala Sekolah dalam mengatasi masalah-masalah manajemen di

sekolah, maka secara otomatis telah menduduki posisi sebagai manajer.

Pidarta (2011: 2) menjelaskan cara manajer dalam menyelesaikan

masalah-masalah melalui empat fungsi dan tiga ketrampilan manajer.

Keempat fungsi manajer itu adalah perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengendalian. Ketiga ketrampilan itu adalah

ketrampilan konsep, ketrampilan hubungan, dan ketrampilan teknik.

Kepala Sekolah yang mampu menerapkan fungsi dan ketrampilan

manajer dengan optimal maka hasil output akan optimal. Secara umum

kinerja Kepala Sekolah dalam kompetensi manajerial ini juga termasuk

didalamnya adalah kemampuan dalam sistem administrasi.

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

18

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Kepala Sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang

bersifat pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program

sekolah. Pidarta (2011: 3) menyebutkan macam-macam administrasi

diantaranya; 1) pendidikan dan pengajaran; 2) kesiswaan; 3)

kepegawaian; 4) keuangan; 5) hubungan dengan masyarakat; 6)

prasarana dan sarana.

Kepala Sekolah sebagai administrator harus memiliki kemampuan

mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola

administrasi personalia, mengelola administrasi kearsipan dan

mengelola administrasi keuangan. Untuk itu Kepala Sekolah harus

mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas

operasional. Penjabaran dari segala kemampuan yang harus dimiliki

seorang Kepala Sekolah dikatakan oleh Mulyasa (2011: 107-108)

adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan mengelola kurikulum

Penyusunan administrasi pembelajaran; bimbingan konseling;

kegiatan praktikum; dan kegiatan belajar peserta didik di

perpustakaan.

b. Kemampuan mengelola administrasi peserta didik

Penyusunan administrasi peserta didik; kegiatan ekstrakurikuler;

dan hubungan sekolah dengan orangtua peserta didik.

c. Kemampuan mengelola administrasi personalia

Pengembangan administrasi tenaga guru; tenaga kependidikan

non guru.

d. Kemampuan mengelola administrasi sarana prasarana

Mengembangkan administrasi mebel; alat musik kantor; alat

laboratorium; alat bengkel dan workshop.

e. Kemampuan mengelola administrasi kearsipan

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

19

Pengembangan administrasi surat masuk, surat keluar, surat

keputusan, dan surat edaran.

f. Kemampuan mengelola administrasi keuangan

Pengembangan administrasi keuangan rutin; keuangan yang

bersumber dari masyarakat dan orangtua peserta didik;

keuangan yang besumber dari pemerintah, bantuan operasional

(DBO), bantuan keuangan seperti hibah.

Dalam melakukan tugas-tugas di atas, Kepala Sekolah sebagai

administrator, khususnya dalam meningkatkan kinerja dan produktifitas

sekolah dapat dianalisis berdasarkan beberapa pendekatan, baik

pendekatan sifat, pendekatan perilaku, maupun pendekatan situasional.

Kepala Sekolah hendaknya terbuka tetapi tetap menjaga jarak dengan

tenaga kependidikan, agar mereka dapat mengemukakan berbagai

permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya sebagai

tenaga kependidikan.

d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Sekolah yang baik akan selalu memiliki Kepala Sekolah yang

baik, artinya kemampuan profesional Kepala Sekolah dan kemauannya

untuk bekerja keras, dalam memberdayakan potensi sumberdaya

sekolah, menjadi jaminan keberhasilan sebuah sekolah. Oleh karena itu,

guna mewujudkan sekolah yang bermutu maka Kepala Sekolah

berperan sebagai supervisor. A. Piet (2008: 19) berpendapat bahwa

supervisi tidak lain dari adalah usaha memberi layanan kepada guru-

guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha

memperbaiki pengajaran.

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

20

Supervise sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh Kepala Sekolah

yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi

pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang lebih

independent dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan

dan pelaksanaan tugasnya jika supervisor dilaksanakan oleh Kepala

Sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan

pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.

e. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala Sekolah sebagai leader harus mampu memberikan

petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga

kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan

tugas. Wahjosumijo (2005: 110) mengemukakan bahwa Kepala

Sekolah sebagai leader memiliki karakter khusus yang mencakup

kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, dan pengetahuan profesional,

serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kemampuan Kepala

Sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan

terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan

mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.

f. Kepala Sekolah sebagai Innovator

Kepala Sekolah perlu melakukan banyak inovasi terutama bagi

sekolah yang dipimpinnya. Inovasi dilakukan dalam rangka mengikuti

setiap perubahan zaman dan perubahan sosial di masyarakat. Krause W

dan S. L. Schutte (2015: 164) dalam artikelnya yang berjudul “A

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

21

Perspective On Open innovation in Small and Medium Sized

Enterprises in south Africa, and Design Requirement For An Open

Innovation Approach” mengatakan Innovation is understood to be the

process of creating new value in the form of product, process, service,

and business models.

Evert, dkk (2013: 91) dalam artikelnya berjudul “Students

Perceptions of Communications and Course Motivation Provided by

Faculty. Natural Sciences Education” mengatakan Innovation is

essential to the future of our society, and because there is a need to

prepare college student to succes in business organizations. Inovasi

sebagai hal penting untuk kehidupan dimasa depan, dan sebuah inovasi

lahir karena adanya ide-ide baru yang terus berkembang sehingga hal

tersebut dibutuhkan untuk mempersiapkan masa depan peserta didik

agar terus meraih kesuksesan. Kepala Sekolah dalam hal ini perlu teliti

dalam melihat perubahan tersebut dan segera membuat strategi untuk

sekolahnya agar dapat bertahan mengikuti perkembangan zaman.

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator

R. George Terry (2016: 130) motivasi dapat diartikan sebagai

mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan

dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya. Kepala Sekolah

sebagai manajer di sekolah harus terus menciptakan semangat kerja

bawahan selain juga semangat kerja untuk diri sendiri. Motivasi yang

tinggi akan memunculkan kesadaran, lalu kesadaran akan menghasilkan

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

22

tanggung jawab. Motivasi disini berarti seseorang dengan senang hati

tanpa beban dalam melakukan pekerjaan. Kepala Sekolah harus pandai

memberikan motivasi kerja kepada bawahan dalam berbagai cara

diantaranya menurut R. George Terry (2016: 131) manajer perlu

bersikap: (1) ramah dan penuh pertimbangan; (2) menghindari konflik-

konflik kepegawaian; (3) menciptakan kondisi kerja yang nyaman.

3. Keterampilan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sangatlah berperan penting untuk meningkatkan

mutu sekolah. Kepala Sekolah memiliki tanggung jawab untuk

meningkatkan mutu sekolah di sekolah yang dipimpin, untuk itu Kepala

Sekolah harus mengetahui tipe dan pola kepemimpinan dengan baik.

Kepala Sekolah harus mengetahui, bagaimanakah cara menjadi pemimpin

yang baik. Indrafachrudi, dkk (1984: 29) menyebutkan tiga tipe

kepemimpinan yang sangat berkaitan dengan watak pribadi seorang

pemimpin, diantaranya sebagai berikut:

a. Kepemimpinan Otokratis

Danim (2010: 10) menyatakan bahwa pemimpin otoriter

memberikan ekspektasi yang jelas, kapan harus dilakukan, dan

bagaimana hal itu harus dilakukan. Pemimpin tipe ini mempunyai

pandangan bahwa tanggung jawabnya sebagai pemimpin sangatlah

besar. Maju mundurnya sekolah yang dipimpinnya sangat bergantung

kepada Kepala Sekolahnya. Oleh karena itu, dengan kerja keras yang

tinggi maka pemimpin juga menghendaki hal tersebut juga dilakukan

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

23

oleh bawahannya. Kepemimpinan otoriter yang terbaik, apabila

diterapkan pada situasi terdesak yang membutuhkan keputusan cepat

dan pada kondisi saat pemimpin dianggap paling berpengetahuan dari

anggota kelompok.

b. Kepemimpinan “Laissez-Faire”

Danim (2010: 10) menyamakan tipe kepemimpinan Laissez-Faire

ini dengan tipe kepemimpinan delegatif yaitu membolehkan adil

sesukanya tetapi cenderung ke arah yang adil. Pemimpin yang bersifat

“Laissez-Faire” menghendaki agar bawahannya diberikan banyak

kebebasan. Pemimpin tersebut berpendapat, “biarlah guru-guru bekerja

sesuka hatinya, berinisiatif dan menurut kebijaksanaan sendiri. Berikan

kepercayaan kepada mereka, hargailah usaha-usaha mereka masing-

masing. Jangan menghalang-halangi mereka dalam pekerjaan, mereka

tidak usah diawasi dalam melaksanakan tugas, segala sesuatu pasti akan

beres.”

Tipe ini menunjukkan bahwa pemimpin bukan pengendali

bawahan yang selalu mengatur perilaku bawahan, karena bawahan

memiliki cara nya sendiri dalam melakukan sesuatu. Pemimpin disini

bersifat luwes tidak mengikat bawahan dengan kekuasaan sehingga

bawahan tidak merasa ditekan dan dipaksa. Alhasil pekerjaan akan

lebih menyenangkan dan bawahan akan lebih menyukai pemimpinnya.

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

24

c. Kepemimpinan Demokratis

Indrafachrudi, dkk (1984: 36) tipe kepemimpinan ini dalam

“pengambilan keputusan-keputusan disesuaikan dengan anggota

kelompoknya, dimana pemimpin bersama-sama dengan anggota

kelompok memutuskan keputusan-keputusan penting melalui

kesepakatan bersama”. Semua guru di sekolah bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama, semua keputusan diambil melalui

musyawarah dan mufakat serta harus ditaati. Pemimpin menghormati

dan menghargai pendapat tiap-tiap guru, pemimpin memberi

kesempatan kepada guru-guru untuk mengembangkan inisiatif dan daya

kreatifnya. Dari berbagai tipe kepemimpinan diatas dapat kita ketahui

bahwa seorang pemimpin yang baik seharusnya memiliki tipe

kepemimpinan yang demokratis. Karena tujuan pendidikan tidak akan

tercapai tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Serta seorang pemimpin

harus mempunyai kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki untuk

menjadi seorang pemimpin yang baik.

4. Indikator Kompetensi Kepala Sekolah

Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi soisal dan kompetensi profesional. Kompetensi

guru maupun Kepala Sekolah sebagaimana tercantum dalam penjelasan

peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan, yaitu :

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

25

1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam

pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan

atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta

didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan

pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian

yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e)

berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi tauladan bagi peserta

didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i)

mengembangkan diri secara berkelanjutan.

3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakatuntuk: (a) berkomunikasi lisan dan tertulis;

(b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik; dan (d)

bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi profesional yaitu merupakan kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a)

konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang

menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada

dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antar mata

pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam

kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetensi secara profesional

dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya

nasional.

Seorang guru maupun Kepala Sekolah harus mempunyai

kompetensi-kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Dengan menguasai keempat kompetensi ini seorang Kepala Sekolah

mampu melaksanakan tanggung jawabnya dan profesinya sebagai seorang

guru. Seorang pemimpin tidak akan berhasil dalam memimpin sekolah

tanpa adanya kerjasama dengan rekannya. Kepemimpinan Kepala Sekolah

akan berjalan dengan baik apabila manajemen sekolahnya baik pula, untuk

mendukung terwujudnya manajemen sekolah yang bermutu harus adanya

dukungan dari guru dan komite sekolah.

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

26

Keberhasilan mutu sekolah berasal dari kepemimpinan Kepala

Sekolah dalam mengelola sekolah dengan baik. Untuk mengelola sekolah

dalam menuju suatu keberhasilan, dibutuhkan kerja sama dengan warga

sekolah untuk mendukung tugas dari kepemimpinan Kepala Sekolah.

5. Pengelolaan Sekolah

a. Pengertian Pengelolaan

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang

berarti pengaturan atau pengurusan. R. George dan W. Leslie (2016: 1)

mengartikan, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang

kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Pengelolaan atau manajemen merupakan suatu proses, sedangkan

manajer adalah orang yang melakukan proses atau yang mengatur

proses tersebut sehingga tercapai sebuah tujuan. Dalam proses

manajemen terlibat fungsi-fungsi manajemen yang ditampilkan oleh

seorang manajer/ pemimpin, yaitu: perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan.

Fattah (2011: 1) manajemen sebagai proses merencana,

mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi

dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif.

Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah serangkaian segala

kegiatan yang mengarah kepada usaha kerja sama antara dua orang atau

lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan tersedianya

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

27

manajemen sekolah yang baik, sekolah tersebut akan mewujudkan visi-

misi dari sekolah, dengan terwujudnya visi-misi maka sekolah tersebut

menjadi sekolah yang bermutu.

b. Fungsi Pengelolaan

Berdasarkan fungsi manajemen (pengelolaan) secara garis besar

dapat disampaikan bahwa tahap-tahap dalam melakukan manajemen

meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Sagala (2009: 56-64) ada beberapa fungsi manajemen (pengelolaan)

antara lain sebagai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

R. george dan W. Leslie (2016: 43) mengatakan bahwa

perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan

dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dari apa yang

dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Perencanaan berarti

sesuatu yang belum terjadi, tetapi jalannya sesuatu itu sudah

ditentukan namun tidak semuanya tepat seperti yang direncanakan.

Perencanaan yang matang tentu akan memberikan hasil yang

mengarah ke tujuan yang dikehendaki walaupun kemungkinan yang

sebaliknya juga dapat terjadi. Tetapi setidaknya hasil yang dicapai

akan lebih jelas dan tergambar melalui sebuah perencanaan, melalui

perencanaan juga kegagalan dapat sedini mungkin diantisispasi.

Dengan demikian, keberhasilan suatu pengelolaan didasari pada

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

28

perencanaannya. Perencanaan dilakukan terus menerus oleh

pemimpin setiap kali timbul sesuatu yang baru.

2) Pengorganisasian (Organizing)

R. George dan W. Leslie (2016: 9) pengorganisasian adalah

“mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan

memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.”

Dalam sebuah organisasi dituntut kerjasama yang baik yang saling

menguntungkan oleh orang-orang di dalamnya. Organisasi bisa

dilakukan minimal dua orang, masing-masing memiliki peran dan

kekuasaan dari yang terkuasa sampai anggota. Sebagai yang terkuasa

dalam organisasi tetap memerlukan kerja sama anggotanya sehingga

pemimpin harus pandai memotivasi dan terus membuat bawahan itu

menyukainya baik pribadi, sosial dan kinerjanya.

3) Penggerakan

Penggerakan sama dengan pengarahan, R. George (2016: 138)

mengarahkan adalah suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-

usaha anggota dari suatu kelompok sehingga melalui tugas-tugas,

mereka dapat terpenuhi tujuan pribadi dan kelompoknya.

Kepemimpinan Kepala Sekolah jelas mempunyai peran dalam

mengarahkan atau menggerakkan personal sekolah dalam

melaksanakan kerjanya. Kepala Sekolah memberikan tugas-tugas

kepada guru, karyawan, penjaga, siswa dan seluruh masyarakat

sekolah lainnya. Tugas masing-masing tentu berbeda namun perlu

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

29

dilakukan bersama-sama supaya mutu sekolah yang diharapkan

dapat tercapai.

4) Pengkoordinasian

Sagala (2009: 128) pengkoordinasian berarti, “ menjaga agar

tugas-tugas yang telah dibagi tidak dikerjakan menurut kehendak

yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga tujuan dapat

tercapai.” Pengkoordinasian dilakukan oleh Kepala Sekolah, tanpa

pengkoordinasian yang benar maka tiap komponen seperti guru,

tenaga kependidikan dan karyawan pendidikan lainnya akan berjalan

sendiri-sendiri tanpa arah yang jelas.

5) Pengawasan (Controlling)

NS, Sutarno (2006: 128) menjelaskan pengawasan merupakan

“kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang atau sudah

dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma standar atau rencana-

rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.” Pengawasan atau

kontrol merupakan kegiatan terakhir dari fungsi pengelolaan

(manajemen).

Perencanaan merupakan proses awal dari suatu kegiatan

pengelolaan yang keberadaannya sangat diperlukan dalam

memberikan arah atau patokan dalam suatu kegiatan. Kemudian

pengorganisasianyang berkaitan dengan penyatuan seluruh sumber

daya yang ada untuk bersinergi dalam mempersiapkan pelaksanaan

kegiatan. Selanjutnya yaitu penggerakkan, pengkoordinasian dan

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

30

tahap terakhir adalah pengawasan yang meliputi kegiatan monitoring

dan evaluasi. Apabila fungsi pengelolaan dapat terlaksana dengan

baik, maka sekolah tersebut akan mudah untuk mencapai tujuan dari

pendidikan atau sekolah. Tercapainya tujuan sekolah akan

mewujudkan pula sekolah yang bermutu.

c. Meningkatkan mutu

1) Pengertian Mutu

Sallis (2012: 56) menjelaskan “mutu adalah sesuatu yang

memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan”.

Pelanggan disini adalah sasaran pendidikan yaitu pemerintah, Kepala

Sekolah, pendidik, peserta didik, dan masyarakat. TQM (Total

Quality Management) adalah yang bertugas melakukan standarisasi

mutu yang tentunya membutuhkan alat, alat tersebut ialah

brainstorming. Dalam pendidikan pengertian ini mempunyai maksud

seseorang lulusan memiliki mutu apabila sesuai dengan standar mutu

tersebut meliputi input, proses belajar mengajar dan hasil belajar

mengajar.

Mulyasana (2012: 120) berpendapat bahwa pendidikan

bermutu adalah pendidikan yan mampu melakukan proses

pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengam cara

membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidak jujuran, dan

dari buruknya akhlak dan keimanan. Jadi pendidikan bermutu yaitu

yang dapat mencapai ke tujuan pendidikan yang kembali kepada

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

31

fitrahnya sebagai seorang hamba dan makhluk sosial yang

berkualitas.

Mutu adalah suatu kondisi konsumen yang merasa puas karena

yan mereka ininkan telah tercapai sepenuhnya. Adapun dalam proses

pendidikan, sekolah yang bermutu yaitu yang terdiri dari berbagai

input, antara lain: bahan ajar (kognitif, afektif atau psikomotor),

metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana sekolah,

dukungan administrasi, sarana prasarana pendukung belajar menajar,

dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.

Sekolah yang bermutu akan tercipta bilamana manajemen sekolah

berjalan dengan baik.

2) Mutu Sekolah

Suatu sekolah yang berorientasi pada “mutu” dituntut untuk

selalu bergerak dinamis penuh upaya inovasi, dan mengkondisikan

diri sebagai lembaga atau organisasi pembelajar yang selalu bergerak

dinamis penuh upaya inovasi, dan mengkondisikan diri sebagai

lembaga atau organisasi pembelajar yan selalu memperhatikan

tuntutan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Untuk itu

sekolah dituntut untuk selalu berusaha menyempurnakan desain atau

standar proses. Mulyasana (2011: 120) berpendapat bahwa

pendidikan bermutu lahir dari sistem perencanaan yang baik (good

planning system) denan materi dan sistem tata kelola yang baik

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

32

(good governance system) dan disampaikan oleh guru yang baik

(good teachers).

Sekolah yang bermutu sebagai produk dari pendidikan yang

bermutu, oleh karena itu sekolah bermutu juga lahir dari

perencanaan yang baik, tata kelola yang baik yang dilakukan oleh

Kepala Sekolah yang berkompeten dan didukung pula oleh pendidik

yang profesional yang mampu mencetak lulusan yang berprestasi

dan mampu bersaing di luar.

d. Penelitian Relevan

1) Penelitian yang dilakukan oleh Rasdi Ekosiswoyo (2007: 76-82)

tentang “Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif Kunci

Pencapaian Kualitas Pendidikan” bahwa faktor kepemimpinan

sangat diperlukan dalam mendukung proses peningkatan kualitas

pendidikan. Menjelaskan pula gaya kepemimpinan yang tepat dalam

mengelola sekolah saat ini adalah bukan gaya paksaan tetapi

menggunakan pendekatan komitmen yang didasari kebersamaan.

2) Penelitian yang dilakukan oleh Sri Purwanti (2013: 210-224) tentang

“Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Disiplin Kerja Guru dan Pegawai di SMA Bakti Sejahtera

Kecamatan Konbeng Kabupaten Kutai Timur.” Penelitian tersebut

menunjukan hasil bahwa peran Kepala Sekolah sebagai pemimpin

untuk meningkatkan kinerja guru yaitu dengan kepemimpinan yang

demokratis, sifatnya yang baik selalu memperhatikan kebutuhan

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pola Kepemimpinan 1 ...repository.ump.ac.id/4443/3/BAB II.pdf · gaya kepemimpinan, hal itu dapat dikaji melalui tiga pendekatan utama. Mulyasa (2004:

33

bawahan serta menjalankan peran diantaranya Kepala Sekolah

sebagai educator, Kepala Sekolah sebagai manajer, Kepala Sekolah

sebagai administrator, Kepala Sekolah sebagai supervisor, Kepala

Sekolah sebagai inovator dan Kepala Sekolah sebagai motivator.

Kedua penelitian tersebut saling berhubungan dalam penelitian ini,

penelitian Rasdi Ekosiswoyo (2007: 76-82) yang berkaitan dengan

model kepemimpinan yang efektif sehingga dapat meningkatkan mutu

pendidikan yaitu dengan gaya kepemimpinan bukan paksaan melainkan

melalui pendekatan komitmen. Penelitian tersebut memberikan

gambaran yang berkaitan dengan pola kepemimpinan Kepala Sekolah

dalam meningkatkan mutu sekolah, perbedaannya nanti ada pada

permasalahan dimana setiap sekolah tentunya memiliki permasalahan

yang berbeda dan lingkungan menjadi salah satu yang turut

mempengaruhi perbedaan tersebut. Sehingga akan menemui pola atau

model kepemimpinan yang berbeda dari penelitian Rasdi Ekosiswoyo

(2007: 76-82). Kemudian diperkuat oleh penelitian dari Sri Purwanti

(2013: 210-224) pada penelitian ini akan memberi gambaran mengenai

peran Kepala Sekolah untuk menggerakkan bawahannya agar memiliki

disiplin kerja. Kedua penelitian tersebut saling berhubungan untuk

mengetahui dan mengenali lebih dalam terkait dengan pola dan upaya

yang dilakukan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan

mutu sekolah.

Pola Kepemimpinan Kepala…, Nur Indah Pratiwi, FKIP, UMP, 2017