bab ii kajian pustaka a. 1. kurikulum 2013 a. pengertian...

23
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian Kurikulum 2013 Dilihat dari sisi sejarah, istilah kurikulum (curriculum) adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani. Pada awalnya istilah ini digunakan untuk dunia olah raga, yaitu berupa jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada masa Yunani dahulu istilah kurikulum digunakan untuk menunjukkan tahapan-tahapan yang dilalui atau ditempuh oleh seorang pelari dalam perlombaan lari estafet yang dikenal dalam dunia atletik. Dalam proses lebih lanjut istilah ini ternyata mengalami perkembangan, sehingga penggunaan istilah ini meluas dan merambah kedunia pendidikan (Hamalik, 2010). Kurikulum 2013 menjadi penyempurnaan kurikulum Tingkat Satuan pendidikan tahun 2006. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang mengatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan- kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai rencana digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar oleh guru. Kurikulum sebagai pengaturan tujuan, isi, dan cara pelaksanaanya digunakan sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Upload: others

Post on 20-Jun-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kurikulum 2013

a. Pengertian Kurikulum 2013

Dilihat dari sisi sejarah, istilah kurikulum (curriculum) adalah

suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani. Pada awalnya istilah ini

digunakan untuk dunia olah raga, yaitu berupa jarak yang harus

ditempuh oleh seorang pelari. Pada masa Yunani dahulu istilah

kurikulum digunakan untuk menunjukkan tahapan-tahapan yang

dilalui atau ditempuh oleh seorang pelari dalam perlombaan lari estafet

yang dikenal dalam dunia atletik. Dalam proses lebih lanjut istilah ini

ternyata mengalami perkembangan, sehingga penggunaan istilah ini

meluas dan merambah kedunia pendidikan (Hamalik, 2010).

Kurikulum 2013 menjadi penyempurnaan kurikulum

Tingkat Satuan pendidikan tahun 2006. UU No. 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional yang mengatakan bahwa

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan-

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Kurikulum sebagai rencana digunakan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar oleh guru.

Kurikulum sebagai pengaturan tujuan, isi, dan cara

pelaksanaanya digunakan sebagai upaya pencapaian tujuan

pendidikan nasional.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

9

Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada : a) kompetensi lulusan,

b) isi, c) proses, dan d) penilaian. Perubahan kurikulum 2013 pada

kompetensi lulusan sesuai dengan Permendikbud No 20 Tahun 2016

tentang Standar Kelulusaan Pendidikan Dasar dan Menengah

digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar

proses, standar sarana dan prasarana, standar penilaian dan standar

pengelolaan. Perubahan kurikulum 2013 pada isi sesuai dengan

Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan

Dasar dan Menengah memuat tentang : a) tingkat kompetensi dan

kompetensi inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu, b)

kompetensi inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan

keterampilan, c) ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata

pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan

Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Perubahan kurikulum 2013 pada proses sesuai dengan

Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar dan Menengah berisi kriteria mengenai pelaksanaan

pembelajaran pada satuan pendidikan dan pendidikan menengah untuk

mencapai kompetensi lulusan. Perubahan kurikulum 2013 pada

penilaian sesuai dengan Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah berisi mengenai

lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

10

penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar

penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kurikulum 2013 adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia

Indonesia agar memiliki kemampuan sebagai pribadi dan warga

negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara dan peradaban dunia (Kemendikbud 2013). Dengan

demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa, kurikulum 2013 bertujuan

dapat membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia sebagai

model pembangunan bangsa dan negara Indonesia serta meningkatkan

persaingan yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas

pendidikan yang akan dicapai. Karena sekolah diberikan keleluasaan

untuk mengembangkan Kurikulum 2013 sesuai kondisi satuan

pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah.

c. Karakteristik Kurikulum 2013

Setiap kurikulum memiliki karakteristik masing-masing, demikian

halnya Kurikulum 2013 yang dirancang oleh pemerintah. Adapun

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

11

kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut

( Kemendikbud, 2013) :

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual

dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan

kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa

yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar;

3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang

dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi

yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar

matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan

vertikal).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari

kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada pengembangan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik serta menerapkannya

dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Sehingga dapat

menciptakan sumber daya manusia yang dapat mengahadapi

persoalan-persoalan yang menimpa bangsa ini.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

12

d. Kurikulum 2013 Revisi

Terjadinya perkembangan pendidikan di Indonesia merupakan

tuntutan yang mau tidak mau tetap dilakukan, berkembangnya

kesadaran semua pihak tentang pendidikan di Indonesia, tentu

melahirkan banyak hal positif, termasuk dengan berlakunya kembali

kurikulum 2013 secara nasional atau seluruh Indonesia mulai tahun

ajaran 2016/2017. Kurikulum 2013 yang diberlakukan secara nasional

pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum 2013 lalu,

melainkan kurikulum 2013 yang telah direvisi oleh Kemendikbud.

Kurikulum 2013 yang lalu dinilai memberatkan kini telah diervisi oleh

Kemendikbud sehingga diharapkan tidak lagi memberatkan dan setiap

sekolah dapat menerapkan kurikulum 2013 revisi pada TA 2016/2017.

Perubahan atau direvisinya kurikulum 2013 tidak merubah

namanya, ada beberapa poin perubahan atau revisi kurikulum 2013

termasuk dalam aspek penilaian yaitu:

1. Nama Kurikulum tidak berubah menjadi Kurikulum Nasional

tetapi menggunakan nama Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang

berlaku secara Nasional

2. Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru

Pada kurikulum 2013 yang baru, penilaian aspek sosial dan

keagamaan siswa hanya dilakukan oleh guru PPKn dan guru

pendidikan agama atau budi pekerti.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

13

3. Tidak adanya pembatasan pada proses berpikir siswa

Kurikulum 2013 yang baru semua jenjang pendidikan baik SD,

SMP dan SMA dapat belajar tahap memahami sampai

mencipta. Sehingga anak SD pun boleh mencipta walaupun

kadar ciptaannya atau produknya sesuai dengan usianya, hal ini

untuk membiasakan anak berpikir ilmiah sejak SD.

4. Penerapan teori jenjang 5M

Pada kurikulum 2013 yang baru ini, guru dituntut untuk

menerapkan teori yang ada di dalam pembelajarannya,

sehingga guru tidak sekedar berteori saja. Namun dapat

mempraktekannya. Adapun teori jenjang tersebut adalah

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mencipta.

5. Struktur mata pelajaran dan lama belajar di sekolah tidak

diubah.

6. Menggunakan metode pembelajaran aktif

Metode pembelajaran aktif adalah metode yang membuat

siswa menjadi pemeran utama dalam setiap proses

pembelajaran, guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.

7. Meningkatkan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi

Dasar (KD)

8. Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan disetiap mata

pelajaran hanya agama dan PPKn namun Kompetensi Inti (KI)

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

14

tetap dicantumkan dalam penulisan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

9. Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan

dalam bentuk predikat dan deskripsi.

10. Remidial diberikan untuk yang kurang, namun sebelumnya

siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remidi inilah yang

dicantumkan dalam hasil ( Kurniasih & Sani, 2016).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 revisi

merupakan perbaikan dari kurikulum sebelumnya, dengan sejalan

perekembangan zaman yang menuntut perubahan kurikulum terjadi.

Perubahan kurikulum 2013 tidak mengubah namanya, terdapat 10

perubahan yang menjadi poin dalam kurikulum 2013 revisi, termasuk

perubahan dalam pelaksanaan penilaian.

e. Konsep dan Strategi Penilaian Kurikulum 2013 Revisi

Penilaian merupakan salah satu bagian dari pembelajaran yang

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam

mengikuti proses pembelajaran. Menurut Permendikbud No. 23

tentang standar penilaian pendidikan, penilaian hasil belajar peserta

didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada

prinsip-prinsip antara lain: (1) sahih berarti penilaian diambil dari data

yang mencerminkan kemampuan yang diukur. (2) objektif berarti

penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

15

subjektivitas penilai. (3) adil berarti penilaian tidak menguntungkan

atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta

perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat, istiadat, status

sosial, ekonomi dan gender. (4) terpadu berarti penilaian merupakan

salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan

pembelajaran. (5) terbuka berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,

dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan. (6) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti

penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan

berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai

perkembangan kemampuan peserta didik. (7) sistematis berarti

penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti

langkah-langkah baku. (8) beracuan kriteria berarti penilaian

didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. (9)

akuntabel berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari

segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

Kurikulum 2013 revisi terdapat tiga ranah yang dinilai yaitu

penilaian sikap dan perilaku ( attitude and behavior pembiasaan dan

pembudayaan), pengetahuan dan keterampilan. Proses penilaian lebih

sederhana, mudah untuk dilakukan bagi guru dan tetap mengutamakan

prinsip dan kaidah penilaian. Penilaian yang dilakukan tidak hanya

penilaian atas pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga

penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

16

sebagai pembelajaran (assement as learning). Sebagai gambarannya

dapat diperhatikan melalui tabel berikut (Kurniasih, 2016) :

Tabel 2.1 Penilaian Untuk, Sebagai dan Atas Pembelajaran

Penilaian Untuk, Sebagai dan Atas Pembelajaran

Diagnostic Assessment Assement for Learning

Penilaian untuk mengetahui kesulitan

belajar siswa sebagai dasar untuk

melakukan perbaikan

Memungkinkan guru menggunakan

informasi kondisi siswa untuk

pembelajaran

Formative Assessment Assessment As Learning

Fokus pada pemantauan untuk

meningkatkan pembelajaran siswa

Memungkinkan siswa untuk

bercermin pada pencapaian dan

kemajuan belajarnya sendiri serta menentukan target belajarnya

Summative Assessment Assessment Of Learning

Menggambarkan capaian yang telah

dicapai terhadap acuan standar

Membantu guru untuk mengukur

capaian siswa terhadap tujuan

kompetensi dan standar yang ada

Instrumen penilaian kurikulum 2013 revisi dalam Peremendikbud No.

23 dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam

bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan,

perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai

dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan

peserta didik.

2) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan

dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah

memenuhi persayaratan substansi, kontruksi, dan bahasa, serta

memiliki bukti validitas empirik.

3) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam

bentuk UN memenuhi persayaratan substansi, konstruksi,

bahasa, dan memiliki bukti validias empirik serta

menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah,

antardaerah, dan antartahun.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

17

Jadi dapat disimpulkan konsep dan strategi penilaian dalam kurikulum

2013 revisi yaitu dalam kurikulum 2013 terdapat tiga komponen utama

yaitu penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian tersebut

dilakukan tidak hanya penilaian atas pembelajaran, melainkan juga

penilaian untuk pembelajaran dan penilaian sebagai pembelajaran dengan

memperhatikan prinsip, instrumen serta mekanisme prosedur penilaian

dalam kurikulum 2013 revisi.

2. Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Standar penilaian pendidikan dalam kurikulum 2013 sebagaimana

disebutkan dalam permendikbud No 23 Tahun 2016, pasal 1 angka 1

menyatakan bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai

lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen

penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses

pengumpulan data dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian

hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,

penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu

tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah

(Permendikbud, 2016).

Lingkup penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan

menengah sebagaimana dijelaskan pada Permendikbud No 23 Tahun 2016

terdiri dari:

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

18

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan

mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar

peserta didik secara berkesinambungan.

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.

c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu.

Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Pendidikan menjelaskan bahwa “penilaian hasil belajar peserta didik pada

pendidikaan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan”. Dijelaskan sebagai berikut :

a) Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta

didik;

b) Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik;

c) Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan

dalam melakukan tugas tertentu; dan

d) Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik,

satuan pendidik, dan/ atau Pemerintah.

Kurikulum 2013 revisi lebih menekankan untuk tercapainya

kompetensi sikap, pengetahuan dan keteramapilan. Dan dalam

pelaksanaan penilaian hasil belajar mengacu pada tiga komponen

kompetensi di atas yaitu penilaian sikap, penilaian kompetensi sikap

melalui cara observasi, penilaian diri, penilaian antar teman oleh

peserta didik dan jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan melalui

cara tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Dan penilaian kompetensi

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

19

keterampilan melalui penilaian kinerja, tes praktik, projek, dan

penilaian portofolio.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa standar penilaian

pendidikan adalah standar yang mengatur tentang berbagai kegiatan

pendidik, satuan pendidik, dan pemerintah dalam menilai hasil belajar

peserta didik. Dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada

Kurikulum 2013 revisi terdapat tiga aspek yaitu aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

3. Tujuan Penilaian

Menurut Permendikbud (2016) Penilaian adalah proses pengumpulan

dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk

memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan

hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Prinsip-prinsip

penilaian hasil belajar berdasarkan Permendikbud No. 23 tentang standar

penilaian pendidikan meliputi:

a) Sahih, berarti penilaian didasrkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur;

b) Objektif berarti penilaian didasrkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

c) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar

belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,

dan gender;

d) Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang

tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

20

e) Terbuka, berarti prosedur penilaian, criteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan;

f) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup

semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan

kemampuan peserta didik;

g) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;

h) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan

i) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

melaksanaan penilaian dalam kurikulum 2013 revisi terdapat beberapa

prinsip yang sudah diatur dalam permendikbud.

4. Mekanisme pelaksanan penilaian dalam kurikulum 2013

Mekanisme dan prosedur penilaian dalam kurikulum 2013 revisi

adalah penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidik, Pemerintah

dan/atau lembaga mandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk

penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian

mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah dan ujian nasional (Permendikbud,

2016).

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang pelaksanaan penilaian hasil

belajar oleh Pendidikan dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah diketahui bahwa:

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

21

1) Menyusun perencanaan penilaian tingkat satuan pendidikan

2) KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh

satuan pendidikan

3) Penilaian dilakukan dalam bentuk penilaian akhir dan Ujian

sekolah/madrasah

4) Penilaian akhir meliputi penilian akhir semester dan

penilaian tahun

5) Hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat

dan/atau deskripsi

6) Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan

dalam bentuk nilai, predikat dan deskripsi pencapaian

kompetensi mata pelajaran

7) Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester ,dan

akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasar

hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh

Satuan Pendidikan; dan kenaikan kelas dan/atau kelulusan

peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru.

Mekanisme penilaian dalam kurikulum 2013 pada dasarnya

merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam

melaksanakan penilaian. langkah-langkah penilaian dalam kurikulum

2013 yaitu dilaksankan melalui tahap perencanaan, penentuan KKm,

penilaian akhir. Hasil belajar peserta didik meliputi penilaian sikap

dilaporkan dalam bentuk deskripsi sedangkan penilaian pengetahuan

dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai , predikat dan

deskripsi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan mekanisme

pelaksanaan penilaian kurikulum 2013 dilaksanaka oleh pendidik,

satuan pendidik, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Dan

melaksankan langkah-langkah yang sudah diatur dalam Permendikbud.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

22

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa

setelah menjalani proses pembelajaran. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (2010) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi

tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor

utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari

luar diri siswa. Oleh karena itu apabila siswa mempelajari

pengetahuan tentang konsep, maka kemampuan yang diperoleh adalah

berupa penguasaan konsep (Slameto, 2003). Hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan

psikomotoris yang berorientasi pada proses belajar yang dialami siswa.

Namun tidak semua perubahan merupakan hasil belajar (Sudjana,

2005).

Perubahan itu akan merupakan hasil belajar bila memiliki ciri-ciri

berikut menurut (Slameto, 2010) :

a. Perubahan terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar akan

menyadari adanya suatu perubahan.

b. Perubahan bersifat berkesinambungan dan fungsional.

c. Perubahan bersifat positif dan aktif.

d. Perubahan yang terjadi bukan bersifat sementara.

e. Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan dan arah tertentu.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

23

Pada prinsipnya belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara

sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada

dirinya, baik dalam bentuk sikap dan nilai yang positif maupun

pengetahuan yang baru.

6. Pembelajaran Tematik di SD

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Dalam pelaksanaan kurikulum 2013, pembelajaran untuk

tingkat SD/MI sederajat melaksanakan pembelajaran tematik terpadu.

Sebagaimana tercantum dalam salinan lampiran Permendikbud No. 65

tahun 2013 tentang standar proses bahwa pembelajran teamatik

terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat

perkembangan siswa.

Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang

dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya

tema itu ditinjau dan berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema

“Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan

matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidamg studi

lain, sperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan

keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan

kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan

dinamika dalam pembelajaran (Trianto, 2010).

Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk

salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

24

pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada

siswa (Depdiknas, 2006). Dengan demikian dapat disimpulkan

pengertian pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang dirancang

berdasarkan tema-tema tertentu dan pembelajaran tematik sebagai

model pembelajaran yang mengkaitkan beberapa matapelajaran.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu

Menurut Daryanto (2014), pembelajaran tematik memiliki ciri-

ciri atau karakteristik sebagai berikut :

(1) Berpusat pada siswa (2) Memberikan pengalaman langsung

kepada siswa (direct experiences). (3) Pemisahan mata pelajaran

tidak begitu jelas, fokus pembelajaran diarahkan kepada

pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan

kehidupan siswa. (4) Menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran. (5) Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel). (6)

Hasil pembelajaran sesuai dengan minat kebutuhan siswa. (7)

Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Diterapkannya pembelajaran tematik menjadi suatu model

pembelajaran di sekolah dasar yang memiliki karakteristik yang

disesuaikan dengan perkembangan pendidikan pada saat ini. Sesuai

dengan ciri-ciri atau karakteristik yang ada diatas karakteristik

pembelajaran tematik yang berpusat pada siswa disesuaikan dengan

pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa

sebagai subyek belajar sedangkan guru lebih banyak penerapannya

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

25

sebagai fasilitator untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi

siswa dalam aktivitas belajar.

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung

kepada siswa, dengan memberikan pengalaman langsung terhadap

siswa dalam proses pembelajaran sehari-hari siswa dapat dihadapakan

pada sesuatu yang nyata (konkrit) untuk lebih memahami hal-hal yang

abstarak. Dalam pembelajaran tematik pemisahan mata pelajaran tidak

begitu jelas hal ini bertujuan untuk memfokuskan siswa dalam proses

pembelajaran dan membahas tema-tema yang paling dekat dengan

kehidupan siswa.

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai

mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian,

membantu siswa dalam mengahadapi dan memecahkan masalah-

masalah yang akan ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

pembelajaran tematik bersifat fleksibel guru dapat mengkaitakan

bahan ajar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya,

dengan begitu bahan ajar yang digunakan oleh guru lebih efesien.

Hasil belajar sesuai dengan minat kebutuhan siswa pada

pembelajaran tematik guru dapat mengoptimalkan potensi yang

dimiliki siswa sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Prinsip

belajar sambil bermain dan menyenangkan dalam pembelajaran

tematik siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran dengan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

26

menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan

bagi siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan karakteristik

pembelajaran tematik yang berpusat pada siswa dan memberikan

pengalaman langsung terhadap siswa untuk dihadapkan terhadap suatu

yang nyata. Dan menyajikan konsep dari berbagi matapelajaran agar

mengefesiensikan bahan ajar yang digunakan guru. Dan menggunakan

prinsip belajar sambil bermain dan menyenangakan agar siswa tidak

mudah merasa bosan.

c. Keunggulan dan Manfaat Model Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik sebagai bagian dari pembelajaran

terpadu memiliki banyak keuntungan yang dapat dicapai yakni :

1) Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tertentu.

2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan

berbagai kompetensi dasar antar isi mata pelajaran dalam tema

yang sama.

3) Pemahaman materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan

mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi

siswa.

5) Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas.

6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam

situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam

suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata

pelajaran lain.

7) Guru dapat menghemat waktu, sebab mata pelajaran yang

disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan

diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya

dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau

pengayaan materi (Trianto, 2011).

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

27

Keunggulan pada pembelajaran tematik yang telah disebutkan

diatas dapat ditinjau dari aspek guru dan siswa keunggulan

pembelajaran tematik bagi guru yaitu, guru memiliki lebih banyak

waktu dalam proses pembelajaran sebab mata pelajaran yang disajikan

secara tematik, materi pembelajaran tidak dibatasi oleh jam, melainkan

dapat dilanjutkan sepanjang jam sekolah. Dalam proses pembelajaran

mata pelajaran dan topik yang diajarkan secara logis dan alami karena

materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas dan berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari.

Keunggulan pembelajaran tematik pada siswa yaitu, siswa lebih

memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar karena

siswa lebih bergairah belajar dan dapat berkomunikasi dalam situasi

nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata

pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain.

Menurut Daryanto (2014), ada beberapa manfaat yang dapat

dipetik dari pelaksanaan pembelajaran tematik, yaitu:

1) Dengan menggambungkan beberapa kompetensi dasar dan

indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan,

karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan

dihilangkan;

2) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna

sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana

atau alat bukan tujuan akhir;

3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat

pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-

pecah;

4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka

penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

28

Dengan demikian dapat disimpulkan keunggulan dan manfaat pada

pembelajaran tematik yaitu, dalam keunggulan pembelajaran tematik

dapat ditinjau dari aspek guru dan siswa, guru lebih memiliki banyak

waktu dalam proses pembelajaran sedangkan siswa mampu fokus

dalam proses belajar. Dan manfaat dari pembelajaran tematik

pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian

mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Peneliti bukanlah satu-satunya orang yang meneliti masalah tersebut

karena telah ada penelitian terdahulu yang membahas tentang pelaksanaan

penilaian dalam kurikulum 2013. Hasil penelitian terdahulu digunakan

sebagai referensi bagi peneliti untuk mendukung penelitian yang akan

dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pelaksanaan penilaian

Pembelajaran Tematik Di SD Purwantoro 1 Kota Malang dan Mi Nurul islam

tajinan Kabupaten Malang” tahun 2014 ( Ekowati, 2014) dan “Analisis

Penilaian Autentik Menurut Pembelajaran Kurikulum 2013 pada kelas IV SD

No. 4 Banyusari” tahun 2015 ( Merta, dkk, 2015) diketahui bahwa

pelaksanaan penilaian autentik pada kelas IV SD No. 4 Banyuasri berada pada

kategori amat baik dengan nilai yang diperoleh sebesar 93,75. Penilaian yang

dilaksanakan guru sudah berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

29

Penilaian yang dilakukan sudah mampu mengukur kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan siswa, meskipun perencanaan dan pelaksanaan

penilaian autentik berjalan dengan baik, tetapi masih ada hambatan yang

dialami guru, yaitu banyaknya jumlah peserta didik, banyaknya penilaian

yang harus dilakukan, dan ketersediaan waktu dalam melakukan penilaian.

Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan

adalah subjek dan objek penelitiannya. Penelitian terdahulu melakukan

analisis pelaksanaan penilaian pembelajaran tematik di SDN Purwantoro 1

Malang, dan pada SD No. 4 Banyusari, namun pembahasannya pelaksanaan

penilaian kurikulum yang lama. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan,

memiliki fokus penelitian yaitu melakukan analisis pelaksanaan penilaian

hasil belajar tematik dalam kurikulum 2013 revisi pada kelas I dan IV di SDN

Rowogempol I Pasuruan. Persamaan penelitian yang akan dilakukan peneliti

dengan penelitian terdahulu, sama-sama meneliti pelaksanaan penilaian hasil

pembelajaran tematik, pemahaman guru dalam pelaksanaan penilaian

pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Kurikulum 2013 a. Pengertian ...eprints.umm.ac.id/35635/3/jiptummpp-gdl-tuijatinan-49338-3-babii.pdf · pada tahun ajaran atau TA 2016/2017 bukanlah kurikulum

30

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk

bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Pelaksanaan

penilaian

kurikulum 2013

revisi

Kurikulum 2013

revisi

Pelaksanaan penilaian hasil

belajar tematik dalam

kurikulum 2013 revisi

Hasil

Deskripsi pelaksanaan penilaian hasil belajar tematik dalam

kurikulum 2013 revisi

Kendala

pelaksanaan

penilaian

kurikulum 2013

revisi

Upaya

pelaksanaan

penilaian

kurikulum

2013 revisi