bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 hakekat...

18
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan hasil belajar guru perlu berusaha semaksimal mungkin menggunakan berbagai cara agar materi pelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Pada bagian ini akan dibahas berbagai penjelasan yang berhubungan dengan hakekat pembelajaran IPA, hasil pembelajaran IPA, metode eksperimen, tutor sebaya, berbagai hal yang berhubungan dengan peningkatan belajar. 2.1.1 Hakekat pembelajaran IPA a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran nya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih memdalam tenteng alam sekitar, KTSP (2007 : 59). IPA diperlukandalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilaksanakan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan masyarakat) yang diharapkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. 6

Upload: vuongnhan

Post on 26-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian TeoriDalam usaha meningkatkan hasil belajar guru perlu berusaha semaksimal mungkin

menggunakan berbagai cara agar materi pelajaran dapat dengan mudah dipahami olehpeserta didik. Pada bagian ini akan dibahas berbagai penjelasan yang berhubungandengan hakekat pembelajaran IPA, hasil pembelajaran IPA, metode eksperimen, tutorsebaya, berbagai hal yang berhubungan dengan peningkatan belajar.

2.1.1 Hakekat pembelajaran IPAa. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam berhubungan dengan cara mencari tahutentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulanpengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi jugamerupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahanabagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospekpengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Prosespembelajaran nya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untukmengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu pesertadidik untuk memperoleh pemahaman yang lebih memdalam tenteng alam sekitar, KTSP(2007 : 59).

IPA diperlukandalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusiamelalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perludilaksanakan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat SD diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, Lingkungan,Teknologi dan masyarakat) yang diharapkan pada pengalaman belajar untuk merancangdan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiahsecara bijaksana.

6

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

7

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan dengan inkuiri ilmiah (scientific inquiry)

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersifat ilmiah sertamengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh kerena itupembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secaralangsung melalui penggunaan dan pengembangan keteranpilan proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakanStandar minimum yang secara nasional harus dicapaioleh peserta didik dan menjadiacuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK danKD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerjailmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru, KTSP (2007 : 59).

Untuk membahas hakekat IPA, ada beberapa hal yang perlu diperhatikansebagaimana dikemukakan oleh Dahar. R. W (1996: 15-16), sehingga memungkinkanpara guru memahami IPA dalam perspektif yang lebih luas. Menurut Dahar, sekurang-kurangnya ada tujuh ruang lingkup pemahaman IPA:1) IPA sebagai kumpulan pengetahuan

IPA sebagai kumpulan pengetahuan mengacu pada kumpulan berbagai konsep IPAyang sangat luas. IPA dipertimbangkan sebagai akumulasi berbagai pengetahuan yangtelah dikemukakan sejak zaman dahulu sampai penemuan pengetahuan yang sangatbaru. Pengetahuan tersebut berupa fakta, teori, dan generalisasi yang menjelaskan alam.2) IPA sebagai suatu proses penelusuran (investigation)

IPA sebagai suatu proses penelusuran umumnya merupakan suatu pandanganyang menghubungkan gambaran IPA yang berhubungan dengan kegiatan laboratoriumbeserta perangkatnya. Dalam kategori ini IPA dipandang sebagai sesuatu yang memilikidisiplin yang ketat, obyektif, dan suatu proses yang bebas nilai.3) IPA sebagai kumpulan nilai

Sebagai kumpulan nilai berhubungan erat dengan penekanan IPA sebagai proses.Bagaimanpun juga, pandangan ini menekan pada aspek nilai ilmiah yang melekat padaIPA. Ini termasuk didalamnya nilai kejujuran, rasa ingin tahu, dan keterbukaan.4) IPA sebagai cara untuk mengenal dunia.

Proses IPA dipengaruhi oleh cara dimana orang memahami kehidupan dan duniadisekitamya. IPA dipertimbangkan sebagai suatu cara dimana manusia mengerti dan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

8

memberi makna pada dunia disekeliling mereka, selain itu juga merupakan salah satu carauntuk mengetahui dunia beserta isinya dengan segala keterbatasan.5) IPA sebagai institusi sosial

Ini berarti IPA seharusnya dipandang dalam pengertian sebagai kumpulan paraprofesional, yang melalui IPA mereka didananai, dilatih, dan diberi penghargaan akan hasilkarya. Para ilmuan ini sangat terkait dengan kepentingan institusi, pemerintah, politikbahkan militer.6) IPA sebagai hasil konstruksi manusia

Pandangan ini menunjuk pada pengertian bahwa IPA sebenamya merupakanpenemuan dan suatu kebenaran ilmiah ini tidak lain merupakan akumulasi kebenaran. Halpokok dalam pandangan ini adalah IPA merupakan kontruksi pemikiran manusia. Olehkarenannya, dapat saja yang dihasilkan IPA memiliki sifat bisa dan sementara.7) IPA sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari

Orang menyadari bahwa apa yang dipakai dan digunakan untuk pemenuhankebutuhan hidup sangat dipengaruhi oleh IPA. Bukan saja pemakaian berbagai jenis,produk teknologi sebagai hasil investigasi dan pengetahuan, melainkan pula bagaimanacara orang berpikir mengenai situasi sehari-hari sangat kuat dipengaruhi oleh pendekatanilmiah (scientific approach).

b. Tujuan Ilmu Pengetahuan AlamMata Pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut, KTSP (2007 : 60).1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, Lingkungan, Teknologi danmasyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkanmasalah dan membuat keputusan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

9

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga danmelestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagaisalah satu ciptaan tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untukmelanjutkan pendidikan ke SMP/MTs

c. Ruang LingkupRuang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek berikut, KTSP

(2007 : 60).1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, Tumbuhan dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair padat dan gas3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan

pesawat sederhana4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit

lainya.Sebagaimana dikemukakan oleh Rusna Ristasa (2009: 17) dimensi IPA dapat

dikategorikan kedalam tiga dimensi yaitu: dimensi produk, dimensi proses, dan dimensisikap. Dimensi produk meliputi konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori di dalam IPA yang merupakan hasil rekaan manusia dalam rangka memahami danmenjelaskan alam bersama dengan fenomena yang terjadi di dalamnya. Produk IPA(konsep, prinsip, hukum, dan teori) diperoleh tidak berdasarkan fakta semata, tetapiberdasarkan data yang telah diuji melalui serangkaian eksperimen dan penyelidikan.

Fakta adalah fenomena alam yang berhasil diobservasi, tetapi masihmemungkinkan adanya perbedaan persepsi diantara pengamat (pelaku observasi). Faktayang dipersepsi sama oleh setiap observer disebut data. Bertumpu pada sekumpulan datayang sahih itulah suatu fenomena diabstraksikan kedalam bentuk konsep. Secarasederhana ada tiga konsep: konsep teramati, konsep terdefinisi, dan konsep menyatakanhubungan. Kursi dan ruang kelas adalah contoh konsep teramati. Kita dapat

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

10

memahaminya semata-mata dengan menyaksikan bentuk konkretnya, dan bukanmendefinisikan.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil BelajarDalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar tentunya banyak faktor yang

mempengaruhi yaitu menurut Slameto (2010:54):1) Faktor-faktor intern yang terdiri dari;

a) Faktor jasmaniah diuraikan lagi menjadi faktor kesehatan dan cacat tubuh;b) Faktor psikologis terdiri dari faktor intelligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan; danc) Faktor kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani.

2) Faktor ektern antara lain:a) Faktor keluarga, siswa akan menerima pengaruh dari cara orang tua mendidik,

relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan;

b) Faktor sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,disiplin sekolah, alat pengajaran, standar pelajajaran di atas ukuran, keadaangedung, metode mengajar, dan tugas rumah; dan

c) Faktor masyarakat berkaitan dengan kegiatan siswa dalam masyarakat, massmedia, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

e. Materi pembelajaran IPA di SD Kelas 3Materi Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan di Sekolah Dasar kelas III banyak

sekali Berdasarkan Tingkat Satuan Pendidikan, materi pokok yang diajarkan yaitu,Haryanto(2004 : 155).a. Gerak Benda

- Jenis-Jenis Gerak- Hal-Hal yang Mempengaruhi Gerak Benda- Gerak Benda dan Kegunaannya

b. Energi dan Sumbernya- Berbagai Energi dalam Kehidupan Sehari-hari

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

11

- Sumber Energi dan Penggunaannya- Hemat Energi

c. Menerapkan Konsep Energi Gerak- Karya yang Menunjukan Bahwa Air Menghasilkan Energi Gerak- Karya yang Menunjukan Bahwa Angin Menghasilkan Energi Gerak

d. Penampakan Permukaan Bumi- Bentuk Permukaan Bumi- Bentuk Bumi Bulat

e. Cuaca- Hubungan Keadaan Langit dan Cuaca- Cuaca Mempengaruhi Kegiatan Manusia

f. Sumber Daya Alam- Pemanfaatan Sumber Daya Alam- Cara Memelihara dan Melestarikan Alam

a) Bentuk Bumi BulatBagaimanakah bentuk bumi? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan 10.2 bersama

teman-temanmu.Kegiatan 10.2

Alat dan Bahan1. Globe atau bola2. Kapal kertas atau kapal mainan diberi layar

Cara Kerja1. Mintalah temanmu untuk memegang glob dan teman yang lain memegang kapal.2. Tempatkan permukaan atas globe sejajar dengan pandangan mu3. Mintalah temanmu menggerakan kapal dari globe bagian belakang mengikuti bentuk

globe kearah atas sedikit demi sedikit.

Pertanyaan1. Bagian apa dari kapal yang pertama kali kamu lihat Dario depan?

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

12

2. Kapan kapal dapat terlihat keseluruhan?3. Dari kegiatan ini, apa kesimpulanmu tentang bentuk bumi?

f. Karakteristik anak Sekolah Dasar kelas 3Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan, pertumbuhan jasmanidengan prestasi sekolah

2. Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permaianan yangtradisional

3. Adanya kecenderungan menguji diri sendiri4. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasanya

menguntungkan untuk meremehkan anak lain5. Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting

Pada masa ini (terutama pada umur 6,0 – 8,0) anak menghendaki nilai (angkarapor) yang bait, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baikatau tidak

2.1.2 Metode Eksperimena. Pengertian Metode Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 652). “Metode adalah cara tertentuyang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan Sumantri (1999 : 134)berpendapat bahwa “cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaranyang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dantercapainya belajar anak yang memuaskan.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara yangdilakukan guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. Demikelancaran proses belajar mengajar, guru harus benar-benar dapat memilihmetode yangakan digunakan. Metode yang akan digunakan harus sesuai dengan materi yang akandiajarkan dan peserta didik yang akan menerima pelajaran tersebut.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

13

b. Macam-macam metode PembelajaranMulyani Sumantri (2001 : 114) dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar”

menegaskan bahwa dalam pembelajaran ada 10 metode yaitu:Metode CeramahMetode Tanya JawabMetode DiskusiMetode Kerja KelompokMetode Pemberian TugasMetode DemonstrasiMetode EksperimenMetode SimulasiMetode InkuiriMetode Pengajaran UnitKarena keterbatasan peneliti, maka metode yang dibahas disini hanya metode Eksperimen

c. Pengertian Metode EksperimenEksperimen atau percobaan adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmatimasyarakat secara aman. Eksperimen-pun dilakukan orang agar diketahui kebenaransuatu gejala dan dapat menguji serta mengembangkannya menjadi suatu teori. Kegiataneskperimen yang dilakukan peserta didik usia sekolah dasar adalah merupakankesempatan meneliti yang dapat mendorong mereka mengkonstruksi pengetahuanmereka sendiri, berfikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalamannya itu bisaberkembang di masa datang. Metode eksperimen atau percobaan diartikan sebagai carabelajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikansendiri proses dan hasil percobaan itu, Mulyani Sumantri (2001 : 135).

d. Tujuan Metode EksperimenAdapun tujuan dari metode eksperimen ini adalah, Mulyani Sumantri (2001 : 136)

1) Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yangdiperoleh;

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

14

2) Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkanpercobaan;

3) Melatih peserta didik menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulandari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan.

e. Alasan Penggunaan1) Metode eksperimen diberikan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik

agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiritentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu;

2) Metode eksperimen dapat menimbulkan cara berpikir rasional dan ilmiah, MulyaniSumantri (2001 : 136).

f. Kelebihan Metode EksperimenKelebihan menggunakan metode ekspeerimen adalah, Mulyani Sumantri (2001 :

136).1) Membuat peserta didik percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri

daripada menerima kata guru atau buku;2) Peserta didik aktif terlibat pengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan

melalui percobaan yang dilakukannya;3) Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir ilmiah;4) Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif, realistis dan

menghilangkan verbalisme;5) Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang bertalian lama

g. Kekurangan Metode EksperimenKekurangan metode eksperimen adalah, Mulyani Sumantri (2001 : 137).

1) Memerlukan peralatan percobaan yang komplit2) Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang memerlukan waktu yang

lama;

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

15

3) Menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang berpengalamandalam penelitian;

4) Kegagalan dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat pada ksalahanmenyimpulkan.

h. Langkah-langkah penggunaan Metode EksperimenPembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng (2003:82) meliputi

tahap-tahap sebagai berikut :1) Percobaan awal,

Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guruatau dengan mengamati fenomena alam.

Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi IPAyang akan dipelajari.2) Pengamatan

merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkanuntuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.3) Hipoteis awal,

Siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya.

4) VerifikasiKegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan

dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaandan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. Aplikasi konsep , setelahsiswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya.Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari5) Evaluasi

Merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. Penerapan pembelajarandengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahamankonsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupunaplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

16

menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait denganpokok bahasan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimenadalah:1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk bereksperimen2) Guru memotivasi siswa.3) Guru menjelaskan materi terlebih dahulu secara garis besar dan langkah kerja

bereksperimen.4) Guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan yang diperoleh dari eksperimen5) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.6) Disetiap kelompok ada yang menjadi tutor sebaya membantu teman sekelompoknya7) Siswa mulai bereksperimen sendiri yang di pimpin oleh tutor sebaya telah dipilih guru

dengan mengikuti petunjuk yang diberikan guru dan di bawah bimbingan guru.8) Siswa menyampaikan hasil eksperimennya di depan kelas dari hasil eksperimen yang

dipimpin oleh tutor sebaya yang dipilih oleh guru.9) Guru membagikan LKS yang telah disiapkan pada setiap kelompok10) Guru bersama-sama dengan siswa membahas dan membuat kesimpulan hasil

eksperimen.11) Guru dan siswa bersama-sama membereskan alat dan bahan yang telah digunakan

dan membersihkannya.Adapun target Metode Eksperimen adalah

1) Siswa dapat membuktikan kebenaran riil dari teori-teori hukum yang berlaku2) Diharapkan dengan metode ini siswa dapat kepuasan dari hasil belajarnya

2.1.3 Tutor SebayaTutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu

memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukankompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yangbekerja bersama.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

17

Tutor Sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar daripengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dandiperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajardengan “Tutor Sebaya”, peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baikuntuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan carayang bermakna.

Diharapkan dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa terdapat perberdaan yangmenyolok pada nilai tertinggi dan nilai terendah. Siswa yang termasuk dalam 50 % nilaitinggi berperan sebagai tutor dan siswa yang termasuk dalam 50% nilai rendah sebagaianggota. Untuk mendapatkan jawaban permasalahan maka setelah dilaksanakanpembelajaran dengan system tutor sebaya dilakukan tes prestasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA dengan system tutorsebaya secara berpasangan dapat dijadikan salah satu altematif untuk meningkatkanprestasi belajar siswa

Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dankekurangan, seperti halnya tutor sebaya. Uraian di atas adalah beberapa kelebihan darimetode tutor sebaya sementara kekurangan metode ini antara lain:- tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya.- tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya.

2.1.4 Hakikat Hasil Belajara. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bahasa, hasil adalah suatu yang dibuat (diadakan, dijadikan, dansebagainya) oleh usaha. Kamus Bsar Bahasa Indonesia (1997:343).

Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan individuuntuk memperoleh suatu perubahan tungkah laku secara menyeluruh sebagai hasilpengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungan, Sayful Bahri Djamalahmengutip pendapat slametto(1992 : 2).

Belajar dalam arti luas adalah perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalambentuk penguasaan, penggunaan penelitian terhadap atau mengenai sikap,nilai-nilai,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

18

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi ataupengalaman berorganisasi.

Peneliti menyimpulkan yang dimaksud dengan hasil belajar yaitu sesuatu yang telahdiperoleh seseorang mengalami proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkahlaku berupa pemahaman dan pengetahuan terhadap berbagai hal. Kurikulum adalahseperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan serta cara yangdigunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapaitujuan pendidikan tertentu (PP 19/2005; pasal 1 ayat(13))

b. Pengertian BelajarMenurut pakar psikologi melihat perilaku belajar sebagai suatu proses psikologi

individu dalam berinteraksi dengan lingkungan secara alami, sedangkan pakar pendidikanmemandang perilaku belajar sebagai proses psikologi pedagogis yang ditandai denganadanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang sengaja diciptakan.

Menurut Bell-Gredler (1986:1) menyatakan bahwa belajar adalah proses yangdilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skill, danattitudes. Kemampuan (competencies), keterampilan (skill), dan sikap (attitudes) tersebutdiperoleh secara bertahap dan berkelanjutan dari masa bayi sampai masa tua melaluirangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalambentuk keterlibatannya dalam pendidikan formal, informal maupun non formal.

Menurut Fontana (1981) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yangrelatif dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman Gegne (1985) jugamenyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahanlama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan.

c. Pengertian PembelajaranMenurut Udin S. Winata Putra dkk (2007:1.18) . Pembelajaran merupakan kegiatan

yang dilakukan untuk mengorganisasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dankualitas belajar pada diri peserta didik.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

19

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, mengartikan Pembelajaranadalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatulingkungan belajar.

Proses pembelajaran dalam arti yang luas merupakan jantungnya dari pendidikanuntuk mengembangkan kemampuan, membangun watak dan peradaban bangsa yangbermartabat dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.

d. Tingkat KeberhasilanUntuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan siswa terhadap proses

pembelajaran dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, penulisdapat menggunakan acuan tingkat keberhasilan antara lain:1) Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai siswa2) Baik sekali/optimal : Apabila sebagian basar(80% - 94%) bahan pelajaran dapat

dikuasai siswa3) Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (75% - 84%)

dikuasai siswa4) Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75%

dikuasai siswa

2.1.5 Hubungan antara Metode Eksperimen desain kelompok tutor sebaya denganHasil Belajar IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam berhubungan dengan cara mencari tahutentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulanpengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi jugamerupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahanabagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospekpengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan eskperimen yang dilakukan peserta didik usia sekolah dasar adalahmerupakan kesempatan meneliti yang dapat mendorong mereka mengkonstruksipengetahuan mereka sendiri, berfikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalamannyaitu bisa berkembang di masa datang.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

20

Peneliti menyimpulkan yang dimaksud dengan hasil belajar yaitu sesuatu yang telahdiperoleh seseorang mengalami proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkahlaku berupa pemahaman dan pengetahuan terhadap berbagai hal. Kurikulum adalahseperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan serta cara yangdigunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapaitujuan pendidikan tertentu

Sejalan dengan pernyataan diatas maka, dengan model Kemmis dan Taggartpeneliti melaksanakan prosedur penelitian berdasarkan sintak, metode eksperimen desainkelompok tutor sebaya diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 3semester 2 SD Negeri Krubungan.

2.2 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevana. Penelitian yang dilakukan oleh Witayah

Dengan Judul Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA untukmeningkatkan hasil belajar siswa kelas III-B SDN Pagentan 02 Singosari.

Meningkatkan prestasi hasil belajar dan metode eksperimen.Pembelajaran IPA merupakan pelajaran yang kurang menyenangkan bagi siswa karenaguru hanya menerapkan metode ceramah, sehingga nilai hasil belajar siswa rendah sesuaidengan dokumen ulangan harian siswa kelas III SDN Pagentan 02 Singosari tahuanpelajaran 2009/2010 tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup nilai rerata siswamencapai 50,00 yang tidak dapat memenuhi SKM untuk mata pelajaran IPA 65.Permasalah tersebut dicoba diatasi dengan penerapan metode eksperimen padapembelajaran IPA kelas III untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA dalampembelajaran ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

Metode eksperimen adalah metode yang memungkinkan siswa terlibat aktif secarafisik dan mental dalam pembelajaran. Eksperimen yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan penelitian sederhana yang dikembangkan oleh Yang meliputi tiga langkahyaitu : (1) pengajuan masalah, (2) pelaksanaan percobaan untuk pengamatan, dan (3)pengambilan kesimpulan.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi tiga siklus. Keaktifan kelompoksiklus I adalah 65,82, siklus II adalah 74,71, siklus III adalah 86,20 dengan peningkatan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

21

dari siklus I ke siklus II 8,89%. Nilai individu sebelum tindakan 50,00, siklus I adalah 80,00,siklus II adalah 88,57. Peningkatan sebelum siklus ke siklus I 30,00% kategori tinggi, siklusI ke siklus II 8,57% kategori rendah. Meskipun peningkatan setiap tindakan menurun tetapidalam setiap tindakan tetap mengalami peningkatan.

Berdasarkan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pembelajaran IPAtentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup yang diterapkan pada siswa kelas III SDNPagentan 02 Singosari Malang dengan menggunakan metode eksperimen. Maka layaklahmetode eksperimen dijadikan alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan keaktifandan hasil belajar siswa.

b. Penelitian yang dilakukan oleh SodikinJudul Penggunaan tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan

sosial siswa kelas IV SDN Susukanrejo I Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan.Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan tutor sebaya. Tujuan penelitian ini

adalah (1) Mendeskripsikan penerapan tutor sebaya dalam meningkatkan hasil belajarILmu Pengetahuan Sosial materi peninggalan sejarah di Indonesia siswa kelas IV SDNSusukanrejo I Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan dan (2) Mendeskripsikanpenggunaan tutor sebaya dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosialmateri peninggalan sejarah di Indonesia siswa kelas IV SDN Susukanrejo I KecamatanPohjentrek Kabupaten Pasuruan.Rancangan dalam penelitian ini menggunakan PenelitianTindakan Kelas (PTK), model Kemmis dan Taggart melalui 2 siklus (siklus I dan siklus II)dan 2 kali pertemuan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran ini dibagi menjadi beberapatahap yaitu : (1) pra tindakan, yaitu dengan memberikan pre tes sebagai pratindakan yangbertujuan untuk mengetahui data nilai siswa yang mengalami kesulitan belajar, (2) siklussatu, yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya dan siklus kedua yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya yangdisempurnakan dari kekurangan yang dialami pada siklus I, atau hasil refleksi dari siklus I.

Hasil penelitian ini adalah pada siklus I ketuntasan belajar individu mencapai 56,6%,yang berarti meningkat sebesar 16,7% dari sebelum menggunakan tutor sebaya melaluipre tes pada pra tindakan yang mencapai 23,3%. Selanjutnya pada siklus II ketuntasanindividu meningkat menjadi 87%, dan dinyatakan berhasil tuntas. Dengan demikian

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

22

disimpulkan bahwa pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswakelas IV SDN Susukanrejo I kecamatan Pohjenytrek kabupaten Pasuruan. Disarankankepada guru hendaknya menggunakan tutor sebaya khususnya dalam mata pelajaran IPS.Karena menarik minat siswa dalam belajar, sehingga mudah memahami materi dan tujuanpembelajaran akan tercapai secara optimal. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikanbahan pertimbangan dan acuan dalam penelitian selanjutnya, sehingga hasilnya dapatdijadikan pedoman dan pengembangan profesi dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2.3 Kerangka BerpikirDalam kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode yang tepat merupakan suatu

hal yang penting. Seorang guru tidak hanya menginginkan peserta didik mampu menerimapelajaran yang disampaikan, tapi juga mengharapkan hasil yang maksimal dalam prosespembelajaran.

Begitu juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibutuhkan suatu metodeyang tepat, yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang telahdiperoleh dalam pemecahan masalah. Dalam hal ini metode yang tepat adalah metodeeksperimen karena dengan peserta didik melihat dan mengikuti peragaan dari guru, akantimbul rasa ingin mencoba terutama dalam materi bentuk permukaan bumi.

Penulis menggunakan metode eksperimen dengan memperhatikan langkah-langkahpenggunaan Metode Eksperimen antara lain; menerangkan Metode Eksperimen,membicarakan terlebih dahulu permasalahan yang seknifikasi untuk di angkat, sebelumguru menetapkan alat yang di perlukan langkah-langkah apa saja yang harus di catat danvariabel-variabel apa yang harus di kontrol.

Dalam penelitian ini peneliti menitik beratkan pada upaya Penerapan MetodeEksperimen Desain Kelompok Tutor Sebaya dalam Meningkatan Hasil Pembelajaran IPAmengenai bentuk permukaan bumi kelas 3 di Sekolah Dasar Negeri Krubungan KabupatenKebumen. Hasil analisis dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan padasemua SD yang menyelenggarakan proses pembelajaran IPA untuk meningkatkanketerampilan, pengembangan bakat dan peningkatan prestasi dalam upaya peningkatankualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode eksperimen desain kelompok tutorsebaya.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8014/2/T1_262012610_BAB II.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam usaha meningkatkan

23

2.4 Hipotesis TindakanBerdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah1. Jika menggunakan metode eksperimen desain kelompok tutor sebaya dilaksanakan

sesuai sintak dan tepat, diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 3semester 2 di SD Negeri Krubungan.

2. Berdasarkan sintak maka penerapan metode eksperimen desain kelompok tutorsebaya dilaksanakan dengan tahapan 1) percobaan awal, 2) pengamatan, 3)hipotesis awal, 4) verifikasi, 5) evaluasi.