bab ii kajian pustaka 2.1 2.1.1 2.1.1.1 pengertian model pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik...

23
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Pembelajaran 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Joyce & Weil (dalam Rusman, 2011: 133), berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan. Model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu (Mills dalam Suprijono, 2012: 45). Pemilihan model yang tepat perlu memperhatikan tujuan pengajaran. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas (Suprijono, 2012: 46). Fungsi model pembelajaran yaitu guru dapat membantu peserta didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. Sehinga model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mangatur materi pelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal. Fungsi model pembelajaran yaitu guru dapat membantu peserta

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Model Pembelajaran

2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran

Joyce & Weil (dalam Rusman, 2011: 133), berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih

model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.

Model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang

memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan

model itu (Mills dalam Suprijono, 2012: 45). Pemilihan model yang tepat perlu

memperhatikan tujuan pengajaran.

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas (Suprijono, 2012: 46). Fungsi model pembelajaran

yaitu guru dapat membantu peserta didik mendapat informasi, ide keterampilan,

cara berpikir dan mengekspresikan ide. Sehinga model pembelajaran dapat

diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mangatur materi

pelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada

hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik, baik

interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak

langsung, yaitu dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Model

pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

kegiatan belajar mengajar (KBM) secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar

yang maksimal. Fungsi model pembelajaran yaitu guru dapat membantu peserta

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

8

didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan

ide.

2.1.1.2 Pengertian Model Pembelajaran Examples Non Examples

Menurut Buehl (Depdiknas, 2007: 219) menyatakan Examples Non

Examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.

Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat Dengan

menggunakan 2 hal yang terdiri dari examples dan non examples dari suatu

definisi dengan konsep yang ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu

yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non

examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu

materi yang sedang dibahas.

Afrisanti Lusita (2011: 83) menegemukakan bahwa model pembelajaran

Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-

contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus atau gambar yang relevan dengan

kompetensi dasar.

Suyatno (2009: 73) menyatakan bahwa .Examples Non Examples

merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau

table sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Sajian gambar ditempel atau

memakai OHP/LCD, dengan petunjuk guru siswa mencermati gambar, lalu

diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, persentasi hasil kelompok,

bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi.

Selanjutnya Slavin (Chotimah, 2007: 1) dijelaskan bahwa Examples Non

Examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-

contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi

dasar.

Jadi model pembelajaran Examples Non Examples adalah model

pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau tabel sesuai materi

bahan ajar dan kompetensi. Gambar dapat ditempel di depan kelas atau dapat

ditayangkan melalui OHP/LCD sesuai dengan sarana yang ada di dalam kelas.

Gambar examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan

suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

9

gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang

dibahas.

2.1.1.3 Langkah-langkah Model Examples Non Examples

Menurut Agus Suprijono (2012: 125) langkah–langkah model

pembelajaran Examples Non Examples diantaranya:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar

yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi

Dasar.

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD

atau OHP, jika ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan

ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan

gambar yang telah dibuat dan sekaligus pembentukan kelompok siswa.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan

menelaah gambar yang disajikan secara seksama, agar detil gambar

dapat difahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi

jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis

gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih

baik jika disediakan oleh guru.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa

dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan

kelompok masing-masing.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi

sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa

yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

7. Guru dan siswa menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

10

Sedangkan menurut Afrisanti Lusita (2011: 83), langkah-langkah yang

dilakukan dalam pembelajaran Examples Non Examples adalah:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk

memperhatikan/menganalisa gambar.

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa

gambar tersebut dicatat pada kertas.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

6. Mulai dari komentar dan hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai

Ahli lain yaitu Hosnan (2014: 256) menyatakan bahwa langkah-langkah

pembelajaran dalam model Examples Non Examples adalah sebagai berikut:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisis gambar

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis

gambar tersebut dicatat pada kertas.

5.Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi

sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Kesimpulan/rangkuman.

Berdasarkan langkah-langkah model Examples Non Examples dalam

pembeljaran yang di jelaskan oleh tiga ahli secara keseluruhan belum

dikelompokkan pada tahap persiapan, dan pada tahap kegiatan pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada

tahap persiapan, dari ketiga pendapat ahli diatas dapat dikaji bahwa pada tahap ini

merupakan pemilihan alat peraga gambar yang akan digunakan yang sesuai

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

11

dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan di ajarkan. Pada tahap

pelaksanaan meliputi ketrampilan siswa dalam menganalisis sebuah konsep

dengan menggunakan media gambar. Langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan model Examples Non Examples dengan terstruktur dan terencana

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Langkah-langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples

No. Langkah-langkah oleh

guru

Penjelasan

1. Guru mempersiapkan

gambar-gambar sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

Di langkah ini guru diharapkan untuk

menyiapkan gambar yang sesuai tujuan mata

pelajaran yang bersangkutan. Hal ini

dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai.

2. Guru menempelkan gambar

di papan atau ditayangkan

melalui OHP/LCD.

Langkah kedua ini, guru menyajikan gambar yang

telah dipersiapkan dengan memanfaatkan media

yang ada di sekolah. Media OHP dapat diganti

dengan proyektor LCD atau media yang lain yang

terdapat di sekolah dan sesuai dengan

perkembangan teknologi yang ada.

3. Guru memberi petunjuk dan

memberi kesempatan pada

siswa untuk

memperhatikan/menganalisis

gambar

Pada langkah ini, guru memberikan beberapa

petunjuk berupa penjelasan singkat tentang gambar

yang telah disajikan. Hal ini bertujuan untuk

membantu atau memancing siswa untuk dapat

menganalisis gambar.

4. Melalui diskusi kelompok 2-

3 orang siswa, hasil diskusi

dari analisis gambar tersebut

dicatat pada kertas.

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

yang di dalamnya terdapat 2-3 orang siswa. Di

dalam kelompok, siswa diharapkan dapat

berinteraksi untuk mendiskusikan analisis gambar

tersebut.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

12

No. Langkah-langkah oleh

guru

Penjelasan

5. Tiap kelompok diberi

kesempatan membacakan

hasil diskusinya.

Guru meminta perwakilan kelompok untuk

membacakan hasil diskusinya. Hal ini dilakukan

untuk melatih keberanian siswa dalam

mengungkapkan pendapat dan berbagi hasil

diskusi.

6. Mulai dari komentar/hasil

diskusi siswa, guru mulai

menjelaskan materi sesuai

dengan kompetensi yang

ingin dicapai.

Setelah siswa membacakan hasil diskusinya, guru

memberikan komentar dan meluruskan hal-hal

yang masih keliru atau tidak sesuai dengan KD,

kemudian menjelaskan materi sesuai dengan KD

7. Kesimpulan/rangkuman. Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa

mengambil kesimpulan sebagai penguatan

materi pelajaran.

2.1.1.4 Kelebihan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Menurut Buehl (Depdiknas, 2007: 219) mengemukakan keuntungan

metode Example Non Example antara lain:

1. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk

memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih

kompleks.

2. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang

mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif

melalui pengalaman dari example dan non example

3. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi

karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non

example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang

merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada

bagian example.

Sedangkan menurut Afrisanti Lusita ( 2011: 83), keunggulan model

Examples Non Examples adalah:

1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.

2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

13

3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Dari kedua pendapat ahli diatas, dapat dikaji model Examples Non

Examples memiliki keunggulan sebagai berikut:

1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.

2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.

3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya melalui

diskusi dan pemamparan hasil diskusi di depan kelas.

4. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan).

5. Siswa terlibat aktif, dapat bekerja sama, dan berinteraksi dengan siswa

lain melali diskusi.

2.1.1.5 Kelemahan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Menurut Afrisanti Lusita (2011: 83) ada dua kelemahan dalam

menggunakan model Examples Non Examples, diantaranya :

1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.

2. Memakan waktu yang banyak.

Kiranawati (2007) menyatakan bahwa kekurangan-kekurangan dari

metode Examples Non Examples, yaitu tidak semua materi dapat disajikan dalam

bentuk gambar dan membutuhkan waktu yang lama untuk penerapannya.

Sedangkan menurut Buehl (Depdiknas , 2007:219), kekurangan dari

model Examples Non Examples adalah tidak semua maeri dapat disajikan dalam

bentuk gambar, dan penggunaan model Examples Non Examples memerlukan

waktu yang banyak.

Dari pendapat tiga ahi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kekurangan

dari penerapan model Examples Non Examples adalah tidak semua materi dapat

disajikan dalam bentuk gambar, dan penggunaan model Examples Non Examples

memerlukan waktu yang banyak.

2.1.1.6 Pengertian Model Pembelajaran Picture And Picture

Model pembelajaran Picture And Picture adalah suatu pembelajaran yang

mengguanakan gambar dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani,

2011: 89). Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

14

menyenangkan. Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam

proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses

pembelajaran.

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang

menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model

Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses

pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses

pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan

gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu dalam ukuran besar.(

afniafandi, 2013)

Menurut Suprijono (2009: 129), model pembelajaram Picture and Picture

adalah suatu metode yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan

menjadi bentuk dan urutan yang logis.

Dari uraian di atas, model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu

model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi

urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam

proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses

pembelajaran. Gambar-gambar tersebut dapat menjadikan pembelajaran

berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

2.1.1.7 Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture And Picture

Langkah-langkah dari pelaksanaan model pembelajaran Picture and

Picture menurut Istarani (2011: 7) adalah:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka

siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya.

Disamping itu guru juga harus menyampaikan indikator-indikator

ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat

dicapai oleh peserta didik.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

15

2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. Penyajian materi sebagai

pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum

permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat

dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik

perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang

baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih

jauh tentang materi yang dipelajari.

3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan

materi). Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif

dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan

oleh guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan

menghemat energy kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang

diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai guru dapat

memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau

demontrasi yang kegiatan tertentu.

4. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan

gambar-gambar yang ada. Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi,

karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa

terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa

memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan.

5. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat,

atau di modifikasi. Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa

dalam menentukan urutan gambar. Setelah itu ajaklah siswa menemukan

rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indikator yang akan

dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran siswa dan teman yang lain untuk

membantu sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik.

6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan

konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Dalam

proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-

penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi,

menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

16

tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan.

Pastikan bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah ditetapkan.

7. Guru menyampaikan kesimpulan. Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa

mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran.

Langkah-langkah Picture And Picture dalam Hosnan (2014: 256) adalah:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Menyajikan materi sebagai pengantar.

3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan

dengan materi.

4.Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian

memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan

konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Kesimpulan/rangkuman.

Begitupun langkah-langkah Picture And Picture dalam Suprijono (2012:

125-126) adalah:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Menyajikan materi sebagai pengantar.

3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan

dengan materi.

4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian

memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan

konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Kesimpulan/rangkuman.

Dari tiga langkah-langkah model pembelajaran Pictures and Pictures

yang dikemukakan oleh tiga ahli di atas, dapat diketahui bahwa model

pembelajaran Pictures and Pictures memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

17

Tabel 2.2

Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture And Picture

No. Langkah-langkah oleh

guru

Penjelasan

1. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran atau

kompetensi yang ingin

dicapai.

Di langkah ini guru diharapkan untuk

menyampaikan apakah yang menjadi

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang

bersangkutan. Dengan demikian maka siswa

dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus

dikuasainya. Disamping itu guru juga harus

menyampaikan indikator-indikator ketercapaian

KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah

ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.

2. Memberikan materi

pengantar sebelum

kegiatan.

Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu

yang sangat penting, dari sini guru memberikan

momentum permulaan pembelajaran.

Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat

dimulai dari sini. Karena guru dapat

memberikan motivasi yang menarik perhatian

siswa yang selama ini belum siap. Dengan

motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian

materi akan menarik minat siswa untuk belajar

lebih jauh tentang materi yang dipelajari.

3. Guru menyediakan

gambar-gambar yang

akan digunakan

(berkaitan dengan

materi).

Dalam proses penyajian materi, guru mengajar

siswa ikut terlibat aktif dalam proses

pembelajaran dengan mengamati setiap gambar

yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya.

Dengan Picture atau gambar kita akan

menghemat energi kita dan siswa akan lebih

mudah memahami materi yang diajarkan.

4. Guru menunjuk siswa

secara bergilir untuk

mengurutkan atau

memasangkan gambar-

gambar yang ada.

Di langkah ini guru harus dapat melakukan

inovasi, karena penunjukan secara langsung

kadang kurang efektif dan siswa merasa

terhukum. Salah satu cara adalah dengan

undian, sehingga siswa merasa memang harus

menjalankan tugas yang harus diberikan.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

18

No. Langkah-langkah oleh

guru

Penjelasan

5. Gambar-gambar yang

sudah ada diminta oleh

siswa untuk diurutkan,

dibuat, atau di

modifikasi.

Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan

siswa dalam menentukan urutan gambar.

Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus,

tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan

indikator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-

banyaknya peran siswa dan teman yang lain

untuk membantu sehingga proses diskusi dalam

PBM semakin menarik.

6. Dari alasan tersebut guru

akan mengembangkan

materi dan menanamkan

konsep materi yang

sesuai dengan

kompetensi yang ingin

dicapai.

Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar

ini guru harus memberikan penekanan-

penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta

siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau

bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui

bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian

KD dan indikator yang telah ditetapkan.

Pastikan bahwa siswa telah menguasai indikator

yang telah ditetapkan.

7. Guru menyampaikan

kesimpulan.

Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa

mengambil kesimpulan sebagai penguatan

materi pelajaran.

2.1.1.8 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture

Menurut Istarani (2011: 8) kelebihan metode Picture and Picture adalah

sebagai berikut:

1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran

guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara

singkat terlebih dahulu.

2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan

gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.

3. Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa

disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.

4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan

alasan siswa mengurutkan gambar.

5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung

gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

19

Sedangkan menurut Hamdani (2011: 89) kelebihan model Picture and

Picture adalah sebagai berikut:

1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

2. Melatih berpikir logis dan sistematis.

3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu

subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik

berpikir.

4. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang baik.

5. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Menurut Istarani (2011: 8) kelemahan metode Picture and Picture adalah

sebagai berikut:

1. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta

sesuai dengan materi pelajaran.

2. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau

kompetensi siswa yang dimiliki.

3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar

sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.

4. Tidak tersedianya dana khusu untuk menemukan atau mengadakan

gambar-gambar yang diinginkan.

Sedangkan menurut Hamdani (2011: 90) kelemahan model Picture and

Picture adalah sebagai berikut:

1. Memakan banyak waktu.

2. Banyak siswa yang pasif.

3. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas.

4. Banyak siswa tidak senang apabila sisuru bekerja sama dengan yang

lain.

5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

Dari uraian di atas, maka dapat dikaji bahwa model pembelajaran Picture

and Picture memiliki kelebihan:

1. Materi yang diajarkan lebih terarah.

2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

20

3. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa.

4. Pembelajaran lebih berkesan.

5. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

6. Melatih berpikir logis dan sistematis.

7. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang baik.

8. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Kelemahan yang dimiliki model pembelajaran Picture and Picture

1. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta

sesuai dengan materi pelajaran.

2. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau

kompetensi siswa yang dimiliki.

3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar

sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.

4. Memakan banyak waktu.

5. Banyak siswa yang pasif.

6. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas.

7. Banyak siswa tidak senang apabila diminta bekerja sama dengan yang

lain.

8. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

2.1.2 Hasil Belajar

2.1.3.1 Pengertian Belajar

Belajar menurut Gagne (Suprijono 2012: 2) adalah perubahan disposisi

atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi

tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

alamiah. Definisi belajar berikutnya adalah dari Travers. Travers (Suprijono 2012:

2) berpendapat belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

Sedangkan Cronbach (Hosnan 2014: 3) berpendapat learning is shown by

a change in behavior as a result of exaperience (belajar adalah perubahan

perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Makna dari definisi yang dikemukakan

Cronbach ini lebih dalam lagi, yaitu belajar bukanlah semata-mata perubahan dan

penemuan tetapi sudah mencakup kecakapan yang dihasilkan akibat perubahan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

21

dan penemuan tadi. Setelah terjadi perubahan dan menemukan sesuatu yang baru,

maka akan timbul sesuatu kecakapan yang bermanfaat bagi hidupnya. Howard L.

Kingskey (Hosnan 2014: 3) mengatakan, learning is the process by which

behavior (in broader sence) is originated or changed through practice r training

(belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau

diubah melalui praktik atau latihan).

Ahli berikutnya, Harold Sprears (Suprijono 2012: 2) mendefinisikan

belajar adalah mengamati, membaca meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan

mengikuti arah tertentu. Kemudian Geoch (Suprijono 2012: 2) mendefinisikan

belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan. Belajar adalah

perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Hal itu

diungkapkan Morgan (Suprijono 2012: 3).

Menurut Jackson dalam Rusman (2011: 252) belajar merupakan proses

membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman, sedangkan

pembelajaran merupakan upaya yang sistematis dan sistematis dalam menata

lingkungan belajar guna menumbuhkan dan mengembangkan belajar peserta

didik. Proses belajar itu sendiri bersifat individual dan kontekstual, artinya proses

belajar tersebut terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan

lingkungannya. Proses belajar merupakan indikator berhasil tidaknya

pembelajaran. Jadi belajar merupakan usaha seseorang untuk memperoleh

perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dan pengalamannya dengan

lingkungan belajarnya. Perubahan perilaku yang dihasilkan dari interaksi dan

pengalamannya dengan lingkungan belajarnya itu bersifat permanen.

2.1.3.2 Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan uraian tentang konsep belajar, dapat dipahami tentang

makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik

yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari

kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas

dipertegas lagi oleh Nawawi (Susanto, 2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil

belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

22

materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar

itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu benuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang

berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran

(Susanto, 2013: 5).

Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Suprijono (2012: 7)

menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil

pembelajaran yang dikategorisasi oleh para ahli pendidikan sebagaimana tersebut

di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.

Ahli lain yaitu Bloom (Suprijono, 2012: 6-7), hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,

meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,

menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,

membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah

receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),

organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor

meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup

keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan, intelektual.

Sementara, menurut Lindgren (Suprijono, 2012: 7) hasil belajar meliputi

kecakapan informasi, pengertian, dan sikap.

Dari penjelasan para ahli di atas, hasil belajar adalah keseluruhan

kemampuan yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Keseluruhan

kemampuan tersebut meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Namun, pada penelitian ini domain yang akan diteliti adalah domain kognitif.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

23

2.1.3 IPA

2.1.3.1 Hakikat IPA

Menurut Wahyana dalam Trianto (2012: 136), IPA adalah suatu

kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya

ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap

ilmiah. Sedangkan Kardi dan Nur dalam Trianto (2012:136), IPA adalah ilmu

tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Trianto

(2012:136) berpendapat bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,

penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan

berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

Dari beberapa definisi IPA diatas, maka dapat dikaji bahwa IPA adalah

kumpulan pengetahuan yang lahir dan berkembang dari hasil observasi dan

eksperimen terhadap alam yang menuntut sikap ilmiah.

2.1.3.2 Tujuan Pembelajaran IPA

Menurut BSNP (2006: 484) mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar

siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya;

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat;

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan;

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

24

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

2.1.3.3 Ruang Lingkup IPA

Adapun ruang lingkup bahan kajian IPA di SD menurut BSNP (2006: 485)

meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas;

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana;

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa ruang lingkup IPA

di SD adalah mahkluk hidup dan proses kehidupan, benda/materi, energi dan

perubahannya, serta bumi dan alam semesta.

2.1.3.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang Diteliti

Materi IPA kelas 5 yang akan diteliti dalam penelitian ini terangkup

dalam SK dan KD. Berikut adalah SK dan KD yang akan diteliti:

Tabel 2.3 SK dan KD yang Digunakan dalam Penelitian

Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD)

1. Mengidentifikasi fungsi organ

tubuh manusia dan hewan

1.3 Mengidentifikasi fungsi organ

pencernaan manusia dan hubungannya

dengan makanan dan kesehatan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

25

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

Hasil Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini

adalah penelitian dengan judul “Perbedaan Pembelajaran Examples Non Examples

dengan Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Biologi pada Materi Sistem

Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran

2012/2013” oleh Setyaningrum (2013). Kesimpulan dari penelitian tersebut

adalah Hasil nilai rata-rata postest siswa menggunakan pembelajaran Picture and

Picture sebesar (76,72±8,391) lebih tinggi dari pada menggunakan pembelajaran

Examples non Examples sebesar (68,38±9,493) dan konvensional sebesar

(63,44±9,831). Hasil uji hipotesis bahwa terlihat nilai Fhitung (16,283) lebih besar

dari Ftabel (3,09). Nilai Ftabel diperoleh dari nilai taraf signifikansi 5% (df=2,93)

yaitu sebesar (3,09), maka H0 ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara ketiga pembelajaran yang diterapkan antara pembelajaran Examples non

Examples, Picture and Picture dan konvensional. Hasil uji lanjut anova

perbandingan pembelajaran Examples non Examples dan Picture and Picture

0,001 < 0,05, maka H0 ditolak, jadi terdapat perbedaan. Perbandingan

pembelajaran Examples non Examples dan kontrol 0,036 < 0,05, maka H0 ditolak,

jadi terdapat perbedaan. Perbandingan pembelajaran Picture and Picture dan

kontrol 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, jadi terdapat perbedaan. Kesimpulan yang

dapat diambil dari penelitian ini yaitu ada perbedaan antara penggunaan

pembelajaran Examples non Examples, Picture and Picture dan konvensional

denagn pembelajaran Picture and Picture lebih baik dari pada pembelajaran

Examples non Examples dan konvensional.

Penelitian berikutnya dengan judul “Studi Komparasi Strategi Picture an

Picture Berbasis Gambar Kartun dan Examples Non Examples terhadap Hasil

Belajar IPA Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Bloran Tahun 2013/2014” oleh

Herawati (2013). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil analisis data

dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,132 > 2,021

dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA kelas IVA lebih besar dibandingkan kelas

IVB, yaitu 80,00 > 71,43. Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah sebagai

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

26

berikut: (1) ada perbedaan hasil belajar IPA antara penerapan strategi Picture and

Picture berbasis gambar kartun dan strategi Example Non Example pada siswa

kelas IV MI Muhammadiyah Bloran, (2) strategi Picture and Picture berbasis

gambar kartun memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil belajar siswa

dibandingkan dengan strategi Example Non Example.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Widihastuti (2014) dengan judul “Studi

Komparasi Penggunaan Strategi Pembelajaran Examples Non Examples dan

Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas IV SD Muhammadiyah

16 Karangasem Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian tersebut menyatakan

tidak terdapat perbedaan antara penggunaan strategi Examples non Examples

dengan strategi Picture and Picture terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD

Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta. Hasil uji t thitung < ttabel yaitu

0,954> 2,000. Rata-rata nilai hasil belajar strategi Examples non Examples adalah

78,75 dan rata-rata nilai hasil belajar IPA strategi Picture and Picture adalah

81,56 Jadi, strategi Examples non Examples dengan strategi Picture and Picture

tidak ada yang lebih baik, dikarenakan H0 diterima. Sehingga mematahkan kedua

hipotesa kerja yang ditunjukkan dengan H1.

2.3 Kerangka Pikir

IPA di SD merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam yang

bersifat konkrit. Namun ada beberapa materi dalam pelajaran IPA yang tidak

dapat secara langsung ditunjukkan secara konkrit. Artinya tidak dapat ditunjukkan

secara langsung melalui percobaan sederhana, misalnya pada SK 1.

Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan memahami perubahan

yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, KD

1.3 Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan

makanan dan kesehatan. Materi tersebut hanya dapat dijelaskan langsung oleh

guru melalui ceramah, atau penggunaan media seperti video maupun gambar. Ada

beberapa model pembelajaran yang di dalamnya menggunakan gambar sebagai

media penyampaian materi. Dua model pembelajaran yang menggunakan media

gambar adalah Examples Non Examples dan Picture and Picture. Examples Non

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

27

Examples memiliki langkah-langkah yang bertujuan untuk menunjukkan gambar

yang sesuai dengan materi dan gambar yang tidak sesuai dengan materi, sehingga

siswa dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jika dikaitkan

dengan materi yang akan diteliti, maka model pembelajaran Examples Non

Examples diharapkan dapat membuat siswa membedakan proses daur air yang

benar dan yang salah. Model ini, dimulai dari teknik memperlihatkan gambar

yang merupakan contoh daur air yang benar dan gambar yang merupakan contoh

daur air yang salah, kemudian siswa memberikan alasan sebagai dasar pemilihan

gambar atau bagan daur air yang mereka anggap benar. Penerapan model

pembelajaran ini dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis karena siswa

terlibat dalam satu proses discovery, selain itu siswa berani berpendapat untuk

menganalisa gambar dan memberikan pembelajaran yang lebih berkesan untuk

siswa.

Sedangkan model pebelajaran Picture and Picture memiliki langkah-

langkah yang bertujuan untuk mengurutkan gambar-gambar secara logis. Materi

yang akan diteliti yaitu tentang daur air dirasa tepat menggunakan model Picture

and Picture karena siswa dapat belajar untuk berpikir logis mengurutkan proses

daur air. Model ini, dimulai dari teknik memperlihatkan gambar-gambar yang

relevan dengan materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah daur air untuk

diurutkan dengan benar. Penerapan model pembelajaran ini dapat mendorong

siswa untuk berani berpendapat untuk menganalisa gambar yang telah diurutkan

sehingga mengembangkan cara berpikir dalam menyelesaikan masalah yang

dihadapi dan memberikan pembelajaran yang lebih berkesan untuk siswa. Agar

tidak terlihat monoton tiap personal mengurutkan gambar, model ini bisa divariasi

dengan menunjuk siswa secara acak melalui undian sehingga siswa memang harus

menjalankan tugasnya.

Penjelasan di atas dapat menjelaskan secara singkat perbedaan antara

model pembelajaran Examples Non Examples dan Picture and Picture. Model

pembelajaran Examples Non Examples dan Picture and Picture memang berbeda

namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Itulah sebabnya penelitian ini membandingkan model pembelajaran Examples

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

28

Non Examples dan Picture and Picture untuk mengetahui perbedaan efektifitas

antara model pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran

Picture and Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun

ajaran 2014/2015. Adapun bagan kerangka pikir sebagai berikut:

2.1 Bagan Kerangka Pikir

Kondisi

Awal

Kelas

Kontrol

Pretest

Kelas

Eksperimen

Model

Picture and

Picture

Model

Examples

Non

Examples

Posttest

Hasil

Belajar

IPA

Siswa

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran · 2018. 8. 28. · 8 didik mendapat informasi, ide keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. 2.1.1.2

29

2.4 Hipotesis

Hipotesis ini digunakan untuk memberikan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah. Hipotesis bersifat sementara sehingga perlu diuji kebenarannya.

Berdasarkan kaitan antara masalah yang dirumuskan dengan teori yang

dikemukakan maka dapat dirimuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

perbedaan efektifitas antara model pembelajaran Examples Non Examples dan

model pembelajaran Picture and Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD

semester 1 tahun ajaran 2015/2016. Hipotesis statistik dapat dirimuskan sebagai

berikut:

1. H0 : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara

model pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran

Picture and Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester

1 tahun ajaran 2015/2016.

2. Ha : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model

pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture

and Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 1 tahun

ajaran 2015/2016.

Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai

berikut:

1. Apabila sig. > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak

2. Apabila sig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima