bab ii kajian kepustakaan a. penelitian terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/bab ii.pdfmelakukan...

21
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu Studi pustaka perlu dikaji terlebih dahulu untuk menguasai teori yang relavan dengan topik atau masalah penelitian dan rencana model analisis yang dipakai.Sehubungan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang terlebih dahulu pernah melakukan penelitian mengenai penerapan etika bisnis Islam.Kajian yang mempunyai relasi atau keterkaitan dengan kajian ini antara lain: 1. Skripsi yang ditulis oleh Dzul Kifli (105053001783) Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2010 yang berjudul ”Manajemen Pelayanan Jamaah Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, jenis penelitian merupakan penelitian lapangan (field reserch). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pelayanan yang diberikan oleh PT. Patuna Tour dan Travel dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah serta faktor yang mendukung dan penghambat dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat menganalisis tentang manajemen pelayanan haji dan umrah di PT. Patuna Tour dan Travel. Pelayanan yang diberikan kepada jamaah dengan sistem pelayanannya lebih profesional dan baik, terbukti dengan respon dan 15

Upload: others

Post on 13-Oct-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

15

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Studi pustaka perlu dikaji terlebih dahulu untuk menguasai teori yang

relavan dengan topik atau masalah penelitian dan rencana model analisis yang

dipakai.Sehubungan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang

terlebih dahulu pernah melakukan penelitian mengenai penerapan etika bisnis

Islam.Kajian yang mempunyai relasi atau keterkaitan dengan kajian ini antara

lain:

1. Skripsi yang ditulis oleh Dzul Kifli (105053001783) Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah pada tahun 2010 yang berjudul ”Manajemen

Pelayanan Jamaah Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel”.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, jenis penelitian

merupakan penelitian lapangan (field reserch). Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pelayanan yang

diberikan oleh PT. Patuna Tour dan Travel dalam pelaksanaan ibadah haji

dan umrah serta faktor yang mendukung dan penghambat dalam

melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat

menganalisis tentang manajemen pelayanan haji dan umrah di PT. Patuna

Tour dan Travel. Pelayanan yang diberikan kepada jamaah dengan sistem

pelayanannya lebih profesional dan baik, terbukti dengan respon dan

15

Page 2: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

16

kenyamanan yang dialami oleh para jamaah dan adanya peningkatan

jumlah jamaah dari tahun ke tahun. Pelayanan haji dan umrah di PT.

Patuna Tour dan Travel sudah cukup baik karena pada pelaksanannya

telah diterapkan sesuai dengan teori dan praktek. Dalam hal pelayanan PT.

Patuna Tour dan Travel secara administratif sudah cukup maksimal

terhadap jamaah dengan memfasilitasi secara profesional yang baik di

Tanah Air maupun Tanah Suci serta akomodasi dalam pengaturan tempat

yang memadai fasilitas penginapan tersebut berbintang lima yang

dilengkapi dengan makanan Internasional, dikarenakan pihak manajemen

PT. Patuna Tour dan Travel melihat situasi dan kondisi yang ada.

Penelitian yang ditulis diatas jelas berbeda dengan yang ditulis oleh

peneliti sendiri. Pada penelitian ini peneliti lebih meneliti tantang

Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Komunikasi Pemasaran Biro

Perjalanan Haji atau Umroh PT. Ebad Wisata Jember, Tour dan Travel.

Sedangkan yang ditulis oleh Dzul Kifli lebih fokus pada Pelayanan

Jamaah Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel

2. Skripsi dari Balqist (203046101679) mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul “Strategi Pemasaran Biro Perjalanan Haji dalam

Meningkatkan Jumlah Jama’ah (Studi : PT. Diyo-Siba Tours & Travel dan

PT. Al-Khalid Jaya Megah Tours & Travel)”. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji tentang

perusahaan jasa pemasaran biro perjalanan haji tours dan travel. Adapun

perbedaannya penelitian saat ini lebih memfokuskan penerapan etika

Page 3: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

17

bisnis Islam dalam komunikasi pemasaran sedangkan penelitian

sebelumnya memfokuskan pada strategi pemasaran dalam meningkatkan

jumlah jama’ah.

3. Skripsi dari Siti Iroh Masruroh (206046103879) mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Strategi Pemasaran Haji dalam

Meningkatkan Loyalitas Nasabah (studi pada BMT Al-Fath Ikmi,

Pamulang). Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sama-sama mengkaji tentang pemasaran haji. Perbedaannya adalah

penelitian saat ini lebih memfokuskan penerapan etika bisnis Islam dalam

komunikasi pemasaran sedangkan penelitian sebelumnya memfokuskan

pada strategi pemasaran haji dalam meningkatkan loyalitas nasabah.

B. Kajian Teori

1. Etika Bisnis Islam

a. Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika Bisnis Islam merupakan suatu proses dan upaya untuk

mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu

melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan

perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan

perusahaan. 1

Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep

umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku

penuh tanggung jawab dan bermoral. Artinya, Etika bisnis Islami

1Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, 35.

Page 4: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

18

merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan

kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Dalam membicarakan etika bisnis islami adalah menyangkut

“Businnes Firm” dan atau “ Businnes Person“, yang mempunyai arti

yang bervariasi. Berbisnis berarti suatu usaha yang menguntungkan.Jadi

etika bisnis Islami adalah studi tentang seseorang atau organisasi

melakukan usaha atau kontak bisnis yang saling menguntungkan sesuai

dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Karakteristik standar moral bisnis. (a)Tingkahlaku yang

diperhatikan dari konsekuensi serius untuk kesejahteraan manusia.

(b)Memperhatikan validitas yang cukup tinggi dari bantuan atau

keadilan.Dengandemikian dapat dikatakan bahwa pengertian bisnis

Islam tersebut selanjutnya dijadikan sebagai kerangka praktis yang

secara fungsional akan membentuk suatu kesadaran beragama dalam

melakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical

guidance).

Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti

mempelajari tentang mana yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia

bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas. Etika bisnis dapat

berarti atau refleksi tentang moralitas ekonomi dan bisnis. Moralitas di

sini, berarti aspek baik/buruk, terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak

wajar, pantas/tidak pantas dari perilaku manusia. 2

2Faisal Badroen dan Arief Mufraeni, EtikaBisnis dalam Islam, 70.

Page 5: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

19

Sedangkan yang membedakan antara etika bisnis Islam dengan

etika bisnis modern terletak pada landasan tauhid dan orientasi jangka

panjang (akhirat). Prinsip ini dipastikan lebih mengikat dan tegas

sanksinya. Etika bisnis Islam memiliki dua cakupan. Pertama cakupan

internal, yang berarti perusahaan memiliki manajemen internal yang

memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan, perlakuan yang

manusiawi dan tidak diskriminatif. Yang kedua, cakupan eksternal

meliputi aspek trasparansi, akuntabilitas, kejujuran dan tanggung jawab.

Sedangkan etika bisnis modern hanya berhubungan dengan kehidupan

dunia saja.3

Teori etika bisnis, hal ini memberikan justifikasi bagi

serangkaian tindakan demonstratif yang dilakukan para buruh

perusahaan yang menuntut hak-hak mereka dipenuhi. Karyawan jika

ditilik dari etika ini adalah individu yang memiliki hak atas gaji (upah)

yang adil, lingkungan kerja yang aman, sehat dan jaminan lainnya.

Sebaiknya, majikan berhak memperoleh jaminan kinerja yang memadai

bagi peningkatan mutu dan kerahasiaan bisnis perusahaan. 4

b. Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis Islam

Bisnis di dalam Al-Quran selalu bertujuan untuk dua

keuntungan, yaitu keuntungan duniawi dan ukhrawi. Bisnis ataupun

perniagaan yang bersifat duniawi tertuang dalam beberapa ayat khusus

yang membahas tentang perniagaan, hal ini mencakup penjelasan

3 http://majelispenulis.blogspot.com/2014/11/etika-bisnis-islam.html?m=1

4Muhammad, Paradigma, Metodelogidan Aplikasi Ekonomi Syari’ah (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008), 60.

Page 6: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

20

tentang jual beli. Kemudian bisnis ataupun perniagaan ukhrawi banyak

tercantum dalam ayat-ayat umum yang membahas tentang bisnis.5

Tujuan etika bisnis Islam

1) Mengetahui dan memahami nilai-nilai dan norma-norma moral

Islam dlm aktivitas bisnis

2) Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya dimensi

etis-Islam dalam bisnis.

3) Memperkenalkan argumentasi/dalil moral Islam, khususnya di

bidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pebisnis atau calon

pebisnis dalam menyusun argumentasi/dalil moral Islam.

4) Membantu pebisnis atau calon pebisnis untuk menentukan sikap

moral yang Islami di dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

Manfaat etika bisnis Islam

1) Menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis atau perusahaan

dengan tuntutan moralitas Islam.

2) Melakukan perobahan kesadaran masyarakat dengan memberikan

cara pandang baru bahwa bisnis tidak terpisah dari etika Islam.

c. Prinsip-prinsip etika bisnis Islam

Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai

dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma prilaku

sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan dilaksnakan, aturan

(norma) etika tersebut di wujudkan dalam bentuk aturan hukum.

5Ika Yunia Fauziya, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2013), 12

Page 7: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

21

Sebagai kontrol terhadap individu pelaku dalam bisnis yaitu melalui

penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan

penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan

sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan

kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berprilaku tanpa diskriminasi.6

Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral,

tidak merupakan kometmen individual saja, tetapi tercantum dalam

suatu kerangka sosial.Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis

dalam jangka panjang, tidak terfokus pada keuntunganjangka pendek

saja.Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang

merupakan stakeholders yang penting untuk diperhatikan.

Etika bisnis membawa pelaku bisnisuntuk masuk dalam bisnis

internasional.Karenanya, harus: (a)pengelolaan bisnissecara

professional, (b)berdasarkan keahlian dan keterampilan khusus,

(c)memiliki kometmen moral yang tinggi, (d)menjalankan usahanya

berdasarkan profesi/keahlian.

Karena itu, Etika bisnis secara umum menurut Suarny Amran,

harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Prinsip Otonomi

Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil

keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang

6Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, 36-39.

Page 8: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

22

baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas

keputusan yang diambil.7

Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara

bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang garap yang

dilakukuan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang

dimilikinya. Dalam pelaksanaan aktivitasnya, perusahaan tidak

terpengaruh atau bergantung pada pihak atau lembaga lain yang

dapat merugikan kedua belah pihak.

2) Prinsip Kejujuran

Prinsip Kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu

bisnis, kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalam

mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Hubungannya dalam

lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan pada seluruh pihak,

baik karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lainnya

yang terkait dengan aktivitas bisnis.Prinsip kejujuran penting

dipegang kuat oleh perusahaan karena dalam hal ini akan dapat

meningkatkan kepercayaan dari lingkungan.

3) Prinsip Keadilan

Prinsip Keadilan yaitu bahwa setiap orang dalam berbisnis

diperlukan sesuai dengan hanya masing-masing dan tidak ada yang

boleh dirugikan.

7Henri Idris Issakh, Teori Bisnis Untuk Perusahaan Modern, (Jakarta: In Media), 110

Page 9: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

23

4) Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip Saling Menguntungkan merupakan dalam bisnis

yang kompetitif.

5) Prinsip Integritas Moral

Prinsip Integritas Moral merupakan dasar dalam berbisnis,

harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan

merupakan perusahaan terbaik.

d. Nilai-nilai Etika Bisnis Islam

Adapun nilai-nilai etika Islam yang dapat mendorong

bertumbuhnya dan suksesnya bisnis yaitu:8

1) Konsep Ihsan

Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh

bekerja, tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju pada

optimalisasi, sehingga memperoleh hasil maksimal.Ini tidak sama

dengan perfeksionisme, melainkan optimalisme. Perfeksionisme

tidak dianjurkan karena ini tidak mungkin dicapai oleh

manusia.Kesempurnaan itu adalah sifat Allah, kita hanya mungkin

mendekatinya tidak mungkin sampai sempurna.Jadi kaum

Muslimin harus mengerjakan setiap pekerjaannya sebaik mungkin,

semaksimal mungkin.

8Buchari Alma, Dasar-dasar Etika Bisnis Islam, 57-59

Page 10: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

24

2) Itqan

Artinya membuat sesuatu dengan teliti dan teratur.Jadi

harus bisa menjaga kualitas produk yang dihasilkan, adakan

penelitian dan pengawasan kualitas sehingga hasilnya maksimal.9

3) Konsep hemat

Artinya kita harus hemat, jangan boros, pekerjaan yang

memboros-boroskan harta adalah teman syetan.Kita harus hemat

dengan harta, tapi tidak kikir dan tidak menggunakannya kecuali

untuk sesuatu yang benar-benar bermanfaat.Dengan hemat ini

maka kita dapat menghemat sumber-sumber alam, kita menyimpan

dan menabung, dan tabungan ini akan dapat digunakan sebagai

sumber investasi lebih lanjut, yang pada gilirannya digunakan

untuk produksi.

4) Kejujuran dan Keadilan

Adalah konsep yang membuat ketenangan hati bagi orang

yang melaksanakannya.Kejujuran yang ada pada diri seseorang

membuat orang lain senang berteman dan berhubungan dengan dia.

Di dalam bisnis pemupukan relasi sangat mutlak diperlukan, sebab

relasi ini akan sangatmembantu kemajuan bisnis dalam jangka

panjang. Sedangkan keadilan perlu diterapkan misalnya terhadap

para karyawan ada aturan yang jelas dalam pemberian upah,

9Ibid. , 57.

Page 11: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

25

dengan prinsip keadilan itu, tidak membeda-bedakan manusia yang

satu dengan yang lainnya.

5) Kerja Keras

Rasulullah sangat terkenal dengan pelaksanaanya konsep

ini.Kita mengetahui bagaimana Rasulullah pada masa kecinya telah

mulai bekerja keras mengembalakan domba orang-orang Mekkah,

dan beliau menerima upah dari gembalaan itu.10

2. Komunikasi Pemasaran

a. Pengertian komunikasi pemasaran

Istilah komunikasi pemasaran terintegrasi merupakan

pengembangan dari istilah promosi.11

yang dimaksud dengan

komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan

pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan.

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi

atau organisasi memperolah apa yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. 12

10

Ibid. , 58. 11

Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra Dadi Adriana, Pemasaran Strategik (Yogyakarta:Andi

Offset, 2008), 507 12

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran (Jakarta:Erlangga, 2006), 6

Page 12: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

26

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang

membantu dalam menciptakan sebuah nilai ekonomi.Nilai ekonomi itu

sendiri menentukan harga barang dan jasa.13

Komunikasi pemasaran yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan

pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan. 14

Sedangkan strategi pemasaran merupakan peryataan (baik secara

implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini

produk mencapai tujuannya (Bennett, 1988). Sementara itu, Tull dan

Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat

fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan

dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan

melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan

untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi

pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan veriabel-variabel

seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen

bauran pemasaran dan biaya pemasaran. Strategi pemasaran merupakan

bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua

fungsi manajemen suatu organisasi.

13

Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Yogyakarta : Gosyen Publishing, 2014), 1. 14

Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran,, 219

Page 13: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

27

Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi

pemasaran yaitu:

1) Pelaku Komunikasi

Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang

menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikasi

pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah

produsen/perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak

seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum.

2) Material Komunikasi

Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting

yaitu.

a) Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan

pengirim

b) Pesan (message), yaitu himpunan berbagai simbol (oral,

verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan

c) Media, yaitu pembawa pesan komunikasi

d) Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima

oleh penerima

e) Feed-back, yaitu pesan umpan balikdari sebagian atau

keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima

f) Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat

menghambat kelancaran proses komunikasi15

15

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 220

Page 14: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

28

3) Proses Komunikasi

Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima)

maupun pengiriman kembali respon (dari penerima kepada

pengirim) akan memerlukan dua kegiatan yaitu:

a) Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan

secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan

kepada penerima.16

b) Decoding, adalah proses menguraikan atau mengartikan

simbol atau pesan yang diterima dapat dipahami.

b. Bauran Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran perlu dirancang sedemikian rupa agar

proses komunikasi berjalan efektif dengan biaya yang efisien. Untuk

menciptakan komunikasi yang efektif, perusahaan dapat menggunakan

bauran komunikasi pemasaran (promotion mix) yaitu:

1) Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal adalah komunikasi langsung (tatap

muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan

suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman

pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan

mencoba dan membelinya. Sifat-sifat personal selling antara lain:

a) Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup,

langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih.

16

Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005), 209

Page 15: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

29

b) Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya

segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual

beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.

c) Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan

pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi.

Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai

kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual

dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan

pendekatannya.17

2) Periklanan (advertising)

Periklanan adalah semua bentuk penyajian dan promosi

nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh

perusahaan tertentu. Karena banyaknya bentuk dan penggunaan

periklanan, sangat sulit untuk membuat generalisasi yang

merangkum semuanya.

Tujuan suatu iklan merupakan bentuk komunikasi yang

spesifik untuk meraih khalayak yang khusus sepanjang periode

waktu tertentu.Kotler (2008), menggarisbawahi tujuan periklanan

dalam 3 kategori utama:

a) Memberikan informasi (to inform) dalam hal ini

menyampaikan kepada konsumen tentang suatu produk baru.

17

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 224

Page 16: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

30

b) Membujuk (to persuade) dalam hal ini mendorong calon

konsumen untuk beralih pada produk berbeda.

c) Mengingatkan (to remind) dalam hal ini mengingatkan

pembeli dimana mereka dapat memperoleh suatu produk.18

Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu

menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk

(invormative), mempengaruhi khalayak untuk membeli

(persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima

khalayak (remin-ding), serta menciptakan suasana yang

menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna

informasi (intertaiment).

3) Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang

yang dibeli pelanggan.

Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik

pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba

produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak,

menyerang aktivitas promosi penyaing. Sifat-sifat yang terkandung

dalam promosi penjualan, di antaranya adalah komunikasi, insentif,

dan undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti

18

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:Erlangga, 2012), 72-73

Page 17: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

31

bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi

informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk.Sifat

insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang

bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah

mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.

Ada beberapa kegiatan promosi penjualan yang dapat

dilakukan seperti halnya memberikan penawaran hadiah, kupon,

premi, dan memberikan undian tanpa syarat.19

4) Publisitas (public relation)

Hubungan masyarakat merupakan upaya komunikasi

menyeluruh dari suatu perusahaan untuk memengaruhi persepsi,

opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap

perusahaan tersebut. Kelompok-kelompok yang dimaksud di sini

adalah mereka yang terlibat mempunyai kepentingandan dapat

memengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai

tujuannya.20

Dari sisi pemasaran, public relation adalah berbagai

program untuk mempromosikan atau melindungi citra

perusahaan.Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga

sifat khusus:

19

Paul Peter dan Jerry C Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Jakarta:Erlangga,

2000), 182 20

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, 151-153

Page 18: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

32

a) Kredibilitas yang tinggi, cerita dan penggambaran mengenai

beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca

dibandingkan dengan iklan.

b) Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik

sebelumnya. Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak

calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan

iklan.

c) Dramatisasi, hubungan masyarakat memiliki kemampuan

unruk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.

5) Pemasaran langsung (direct marketing)

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat

interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan

untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di

sembarang lokasi.21

c. Bauran pemasaran (marketing mix)

Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni:

produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.22

Menurut Kotler (2003) strategi Marketing Mix atau bauran

pemasaran, dapat diartikan sebagai sekumpulan dari variabel-variabel

yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran atau

21

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 232 22

Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemaasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2008), 78

Page 19: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

33

dengan kata lain 4P merupakan kombinasi dari variabel-variabel

pemasaran yang merupakan faktor internal yang berada dalam

jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusaahaan. Adapun variabel-

variabel 4P tersebut sebagai berikut:23

1) Produk (Product)

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan dan ditawarkan kepada pasar sasaran.Variabel

dalam bauran produk yaitu: mutu atau kualitas, ciri khas, gaya,

bentuk, merk, pelayanan dan jaminan.

2) Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh

konsumen kepada produsen untuk mendapatkan suatu

produk.Variabel dalam bauran harga yaitu: daftar harga, potongan

harga, syarat kredit dan periode pembayaran.

3) Distribusi (Place)

Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.Variabel

dalam bauran Distribusi yaitu: lokasi, transportasi, persediaan

barang distributor dan pengecer.

4) Promosi (Promotion)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan

23

Ibid. , 33

Page 20: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

34

untuk meyakinkan konsumen promosi adalah periklanan, personal

seling. Promosi penjualan dan publisitas.

Suatu motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk

berpartisipasi aktif dalam suatu organisasi atau perusahaan, antara lain

kesempatan untuk maju. Telah menjadi sifat dasar manusia pada

umumnya untuk menjadi lebih baik atau lebih maju daripada posisi

yang dimilikinya pada saat ini.Kesempatan untuk maju itu dalam suatu

organisasi sering disebut sebagai promosi.Suatu promosi berarti pula

perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai

stastus dan janggung jawab yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa

kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebagainya) menjadi lebih

tinggi bisa disbanding dengan jabatan lama.Namun, adapula promosi

yang tidak berakibat adanya kenaikan kompensasi, yang disebut

promosi kering.24

Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar

sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh

perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan

yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. Dunia pemasaran

diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen atau para

pedagang yang bergerak dalam komoditi yang sama maka perlu sekali

24

Sadili Samsuddin, Manajemen Sumber Daya Manusia(Bandung: Pustaka Setia, 2005), 264.

Page 21: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahuludigilib.iain-jember.ac.id/226/4/BAB II.pdfmelakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance). Secara sederhana

35

diciptakan suatu strategi pemasaran, agar dapat memenangkan

peperangan tersebut. 25

25

BuchariAlma, Kewirausahaan (Bandung: Albeta, 2014), 195.