bab ii pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/t1_312008010_bab ii.pdf · ......

55
25 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kerangka Teori Hukum sebagai produk keputusan penguasa diartikan sebagai perangkat peraturan-peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintah (atau badan-badan lain melalui pejabat berwenang yang membuatnya. Selain itu hukum juga sebagai produk putusan hakim diartikan bahwa yurisprudensi (keputusan hakim) yang akhirnya diikuti oleh hakim lain pada masa sesudahnya dalam peristiwa/kasus yang sama. Hukum juga diartikan sebagai petugas/pekerja hukum yang diartikan bahwa hukum sebagai sosok seorang polisi yang sedang bertugas atau seorang hakim sedang menyidangkan perkara, jaksa yang sedang menuntut perkara. Hukum juga sebagai wujud dari sikap tindak/perilaku adalah dalam perilaku seseorang yang dilakukan secara tetap dan teratur, perilaku tersebut telah menjadi kebiasaan seseorang dalam mengadakan hubungan hukum dengan orang lain dan jika perilaku tersebut menjadi bagian penting dari tata kehidupan masyarakat maka perilaku tersebut adalah hukum 1 . 1 Wasis SP, Pengantar Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2002, hal.,12.

Upload: vuongnhi

Post on 19-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

25

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Teori

Hukum sebagai produk keputusan penguasa diartikan sebagai perangkat

peraturan-peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintah (atau badan-badan lain

melalui pejabat berwenang yang membuatnya. Selain itu hukum juga sebagai

produk putusan hakim diartikan bahwa yurisprudensi (keputusan hakim) yang

akhirnya diikuti oleh hakim lain pada masa sesudahnya dalam peristiwa/kasus

yang sama. Hukum juga diartikan sebagai petugas/pekerja hukum yang diartikan

bahwa hukum sebagai sosok seorang polisi yang sedang bertugas atau seorang

hakim sedang menyidangkan perkara, jaksa yang sedang menuntut perkara.

Hukum juga sebagai wujud dari sikap tindak/perilaku adalah dalam perilaku

seseorang yang dilakukan secara tetap dan teratur, perilaku tersebut telah menjadi

kebiasaan seseorang dalam mengadakan hubungan hukum dengan orang lain dan

jika perilaku tersebut menjadi bagian penting dari tata kehidupan masyarakat

maka perilaku tersebut adalah hukum1.

1 Wasis SP, Pengantar Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2002, hal.,12.

Page 2: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

26

Hukum diartikan sebagai sistem kaidah/norma yang berarti bahwa hukum

adalah aturan yang hidup dan berkembang di tengah komunitas pergaulan

masyarakat norma atau kaidah ini dapat berupa norma kesopanan, norma

kesusilaan, agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang satu dengan yang

lain berlaku saling melengkapi dan menguatkan, sehingga terbentuk sebagai suatu

sistem; kemudian hukum juga diartikan sebagai tata hukum yaitu berarti hukum

diartikan sebagai peraturan yang saat ini sedang berlaku (hukum positif) dan

mengatur segala aspek kehidupan masyarakat, baik yang menyangkut kepentingan

individu (hukum privat) maupun yang menyangkut kepentingan

seseorang/masyarakat dengan negara (hukum publik)2.

Hukum diartikan sebagai tata nilai yang berarti bahwa hukum

mengandung nilai tentang baik-buruk, salah-benar, adil-tidak adil dan sebagainya

yang berlaku secara umum atau universal; hukum juga diartikan sebagai ilmu

yang berarti bahwa hukum adalah ilmu pengetahuan maka hukum dapat

dijelaskan secara sistematis, metodis, objektif dan universal; hukum juga diartikan

sebagai gejala sosial bahwa hukum merupakan suatu gejala yang berada di dalam

masyarakat. Sebagai gejala sosila hukum bertujuan untuk mengusahakan adanya

keseimbangan dari berbagai macam kepentingan seseorang3.

Hukum juga diartikan sebagai sistim ajaran (disiplin hukum), sebagai

sistem ajaran hukum akan dikaji dari dimensi das sollen dan das sein, sebagai das

sollen, hukum menguraikan tentang segi idea hukum atau hukum yang dicita-

2 Ibid.

3 Wignjodipoero sebagaimana dikutip oleh Wasis. S.P., Ibid, hal., 12.

Page 3: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

27

citakan sehingga kajian ini akan melahirkan hukum “yang seharusnya” atau

“seyogyanya” dijalankan. Sedangkan das-sein merupakan wujud

pelaksanaan/penerapan hukum di dalam masyarakat. Antara das sollen dan das

sein harus sewarnya yang berarti bahwa teori dan praktik harus sejalan4.

Hukum memiliki ragam pengertian, namun demikian bukan berarti hukum

akan sulit untuk dimengerti. Hukum akan dapat dimengerti yaitu dengan

mengetahui unsur-unsur pengertian hukum tersebut antara lain adalah: hukum

dipahami sebaga perangkat peraturan, hukum dibuat oleh penguasa berwenang,

bentuk hukum bisa tertulis maupun tidak tertulis, mengandung sifat

memaksa/mengatur, ada sanksi bagi pelanggarnya, ditujukan pada aspek perilaku

manusia, dan bertujuan untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan keadilan5.

berdasarkan beberapa pendapat di atas tentang hukum, maka dapat

disimpulkan bahwa hukum adalah adalah produk penguasa baik legislatif,

eksekutif maupun yudikatif yang tertulis mengatur mengenai tata nilai baik-

buruk, benar atau salah, adil atau tidak adil, maupun mengatur hubungan-

hubungan antara individu dengan individu atau masyarakat maupun hubungan

dengan negara yang berisi hak maupun kewajiban dan dapat pula berisi larangan-

larangan dan sanksi bagi pelanggarnya yang memiliki tujuan untuk menciptakan

keamanan, ketertiban dan keadilan.

Hukum memiliki tujuan, yang oleh Gustav Radbruch dengan Teorinya

yaitu Rechtsidee bahwa hukum Idealnya harus mewujudkan tujuannya:

4 Ibid.

5 Ibid., hal., 18.

Page 4: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

28

1. Keadilan (Grechtmategheit)

2. Kemanfaatan (Doelmaghteit)

3. Kepastian (Rechmategheit)

Bagi Radbruch ketiga aspek ini sifatnya relatif, bisa berubah-ubah. Satu

waktu bisa menonjolkan keadilan dan mendesak kegunaan dan kepastian hukum

ke wilayah tepi. Diwaktu lain bisa ditonjolkan kepastian atau kemanfaatan.

Aristoteles memberikan arti keadilan sebagai, “ius suum cuique tribuendi”

adalah memberikan masing-masing bagiannya. Dengan demikian keadilan tidak

boleh dipandang sama arti dengan persamarataan, karena keadilan bukan berarti

bahwa tiap-tiap orang memperoleh bagian yang sama. Pendapat Aristoteles juga

memunculkan adanya dua macam keadilan yaitu keadilan distributief dan

keadilan commutatief. Keadilan distributief ialah keadilan yang memberikan

kepada tiap-tiap orang jatah menurut jasanya. Ia tidak menuntut supaya tiap-tiap

orang mendapat bagian yang sama banyaknya, bukan persamaan melainkan

kesebandingan. Dan keadilan commutatief ialah keadilan yang memberikan pada

setiap orang sama banyaknya dengan tidak mengingat jasa-jasa perseorangan.6

Menarik pengertian keadilan yang dikemukakan oleh O. Notohamidjojo,

keadilan itu menuntut perlawanan terhadap kesewenang-wenangan kepada

manusia, keadilan memberikan kepada masing-masing haknya, dengan kata lain

keadilan merupakan postulat (tuntutan atau dalil, yang tidak dapat dibuktikan,

yang harus diterima untuk memahami fakta atau peristiwa tertentu) bagi perbuatan

manusia. Karena keadilan menuntut untuk melihat sesama manusia sebagai

6 L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1983, hal. 23.

Page 5: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

29

manusia, mewajibkan memanusiakan manusia (Vermenschlichung den

Menschen).7 Keadilan menempatkan fihak lain sebagai subyek seperti kita sendiri

ingin juga diakui sebagai subyek. Keadilan menuntut perlakuan seperti kita

sendiri diperlakukan. Keadilan mengucilkan kesewenang-wenangan. Dengan

demikian, sependapat dengan Ulpianus (± 200 AD), bahwa “justitia est constans

et perpetua vo a haknya.8

2.2 Kasus Posisi dan Gugatan

2.2.1 Kasus Posisi

PARA KONSUMEN / NASABAH PT. BANK CENTURY, Tbk.

(sekarang PT. BANK MUTIARA, Tbk.) Cabang Surakarta yakni Cabang Solo

Nonongan dan Cabang Pembantu Solo Palur yang dalam hal ini selaku PELAKU

USAHA, yang telah memperdagangkan Reksadana berupa : Dana Tetap

Terproteksi dan Dicretionary Fund, yang dijamin aman dan akan lebih

menguntungkan, akan tetapi kenyataannya (feitelijk) setelah masa jatuh tempo

Reksadana tersebut tidak dapat dicairkan atau diuangkan oleh PARA

KONSUMEN / PARA NASABAH.

Barang dan/atau jasa yang telah diperdagangkan oleh PT. BANK

CENTURY adalah berupa Reksadana / Dana Tetap Terproteksi dan Dicretionary

Fund, yang dalam produk Dana Tetap Terproteksi memiliki jangka waktu jatuh

7 O. Notohamidjojo, Demi Keadilan dan Kemanusiaan, BPK Gunung Mulia, Jakarta pusat, 1978,

hal. 89.

8 Ibid, hal. 86.

Page 6: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

30

tempo per / 3 bulan dan Dicretionary Fund memiliki jangka waktu jatuh tempo

per / 1 bulan.

Kemudian diketahui pula bahwa PT. ANTABOGA DELTA SEKURITAS

ternyata mempunyai hubungan intern (dibelakang loket) dengan PT. BANK

CENTURY, Tbk. terkait Reksadana yang diperdagangkan oleh PELAKU

USAHA (TERGUGAT). PARA KONSUMEN/NASABAH hanya mengetahui

PT.BANK CENTURY-lah yang memperdagangkan produk Reksadana berupa :

Dana Tetap Terproteksi dan Dicretionary Fund, karena sejak awal PARA

KONSUMEN/NASABAH tidak pernah mendapatkan informasi tentang

keberadaan PT. ANTABOGA DELTA SEKURITAS. PARA

KONSUMEN/NASABAH tidak pernah melakukan hubungan hukum langsung

dengan . ANTABOGA DELTA SEKURITAS, sebab PARA

KONSUMEN/NASABAH sejak awal hanya melakukan transaksinya dialamat

dan loket resmi PT. BANK CENTURY, Tbk. / PT. BANK MUTIARA,Tbk.

Kemudian pada awal November 2008, ketika PARA

KONSUMEN/NASABAH akan mencairkan bilyet-bilyetnya sesuai dengan

tanggal jatuh tempo ternyata bilyet-bilyet tersebut tidak dapat dicairkan /

diuangkan di Loket Resmi PT. BANK CENTURY, Tbk. tersebut dan baru

diketahui oleh PARA KONSUMEN/NASABAH ternyata produk yang

diperdagangkan tersebut adalah “bodong” / illegal, pada kenyataannya tidak bisa

dicairkan / diuangkan sebagaimanamestinya, sehingga PARA

KONSUMEN/NASABAH baru sadar bahwa telah ditipu oleh PT. BANK

Page 7: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

31

CENTURY, Tbk selaku PELAKU USAHA, sehingga hal tersebut

mengakibatkan kerugian PARA KONSUMEN/NASABAH.

2.2.2 Gugatan

Bahwa dalam gugatan PARA PENGGUGAT menyatakan perjanjian jual-

beli produk reksadana berupa Dana Tetap Terproteksi (Code bilyet DD) dan

Discretonary Fund (Code bilyet BB) yang telah diperdagangakan adalah cacat

hukum dan dapat dibatalkan karena memperdagangkan barang illegal.

TERGUGAT atau PT BANK CENTURY/PT BANK MUTIARA Tbk.

Melakukan perbuatan melawan hukum karena telah melanggar asas-asas dan

ketentuan Undang-undang Perlindungan Konsumen. PARA TERGUGAT juga

meminta untuk membayar kerugian yang diderita dengan total kerugian sebesar

Rp. 38.937.000.000,- (tiga puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh tujuh

juta rupiah) secara tunai. PARA PENGGUGAT juga meminta untuk dibayarkan

bunga sesuai yang diperjanjikan oleh TERGUGAT atas simpanan PARA

PENGGUGAT.

2.3 Temuan Data dan Analisis

2.3.1 Temuan Data

1. Pertimbangan Hakim dalam Judex Factie

a. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri

“Hakim menolak eksepsi kewenangan mengadili secara relatif yang

diajukan oleh TERGUGAT, Majelis hakim dalam pertimbangannya

Page 8: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

32

mengacu kepada Putusan Sela No: 58/Pdt.G./2010/PN.Ska. tanggal 1

November 2010 yang dalam pertimbangngannya menyatakan bahwa

Pengadilan Negeri Surakarta berwenang untuk memeriksa dan

mengadili Gugatan PARA TERGUGAT. Dan oleh karena itu

Majelis Hakim karena segala alasan dan pertimbangan hukum dalam

Putusan Sela tersebut dijadikan alasan dan pertimbangan hukum

Majelis Hakim untuk membertimbangakan eksepsi mengenai

Kewenangan Mengadili dan bahwa Pengadilan Negeri Surakarta

tidak berwenang mengadili tidak berwenang secara relatif untuk

mengadili perkara ini dinyatakan ditolak. Mengenai fakta hukum

bahwa tempat kedudukan PARA PENGGUGAT tidak berada dalam

wilayah hukum Pengadilan Negeri Surakarta Majelis Hakim

berpendapat bahwa hal tersebut tidak menyebabkan gugatan PARA

TERGUGAT cacat formil, karena dalam diri PARA TERGUGAT

melekat hak opsi untuk dapat secara bebas memilih Pengadilan

Negeri yang berwenang untuk memerikasa dan mengadili perkara ini

sehingga diharapkan penyelesaian perkara ini dapat lebih efektif dan

efisien. Dan alasan mengenai cacat formilnya Gugatan PARA

TERGUGAT adalah alasan yang tidak benar menurut hukum dan

sepatutnya ditolak.

Majelis Hakim mempertimbangkan eksepsi ad.2 TERGUGAT yang

menyatakan bahwa Gugatan PARA TERGUGAT cacat formil

karena ada penggabungan tergugat dan mendalilkan bahwa antara

Page 9: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

33

PARA PENGGUGAT tidak terdapat hubungan hukum yang erat dan

hubungan masing-masing adalah berdiri sendiri. Dalam

pertimbangganya Majelis Hakim menggunakan alas hukum Undang-

undang Perlindungan Konsumen Nomor: 08 Tahun 1999 Pasal 46

huruf b yang menegaskan bahwa: “Gugatan atas pelanggaran pelaku

usaha dapat dilakukan oleh: sekelompok Konsumen yang

mempunyai kepentingan yang sama” hakim mempertimbangkan

bahwa “sekelompok konsumen” mengandung arti “lebih dari satu

konsumen”. dan oleh UUPK gugatan tersebut dapat dilakukan

dengan cara “Class Action” dan sepanjang memenuhi ketentuan

dalam Peraturan MA Nomor 1 tahun 2002 tentang Acara Gugatan

Perwakilan Kelompok. Majelis Hakim juga mempertimbangan

bahwa PARA PENGGUGAT dalam perkara ini mempunyai

kepentingan yang sama sehingga kumulasi subjektif pihak

PENGGUGAT dapat dibenarkan menurut hukum karena PARA

PENGGUGAT mempunyai kapasitas yang sama yaitu

KONSUMEN dari TERGUGAT. Penyelesaian hukum dan

kepentingan hukum yang sama yaitu menuntut ganti rugi atas

produk yang dijual oleh TERGUGAT. Penggabungan pihak

TERGUGAT tidak mempersulit pemeriksaan dan kemudian bahwa

unsur kepentingan yang sama antara PARA PENGGUGAT senada

dengan Putusan MA nomor: 2990K/Pdt/1990 tanggal 23 Mei 1992.

Sehingga dalil yang menyatakan bahwa PARA PENGGUGAT tidak

Page 10: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

34

terdapat hubungan hukum yang erat dan berdiri sendiri adalah tidak

beralasan menurut hukum.

Majelis Hakim mempertimbangakn mengenai penarikan

TERGUGAT dengan menyebut Kantor Pusat dan Kantor Cabang

secara bersama-sama dan mendalilkan bahwa formulasi yang

dilakukan PARA PENGGUGAT dalam menarik TERGUGAT

dengan menempatkan Kantor Pusat terlebih dahulu dan kemudian

kantor cabang surakarta adalah kekeliruan karena mempersamakan

apabila mengggugat instansi pemerintah. Majelis Hakim

mempertimbangkan bahwa pihak yang digugat yaitu PT BANK

CENTURY/PT BANK MUTIARA tbk. Adalah satu badan hukum.

Majelis Hakim beralasan bahwa Kantor cabang tidak terpisah

dari Kantor Pusat/Induk Perusahaan. Kantor cabang bukanlah

merupakan anak perusahaan yang berdiri sendiri yang secara

legal terpisah satu sama lain, sehingga dalam prinsipnya segala

klaim dan resiko menjadi tanggung jawab kantor pusat. Dan juga

kanor pusat dapat tetap mengontrol langsung perbuatan-perbuatan

yang dilakukan oleh Kantor Cabang dan kantor cabang harus

mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada Kantor Pusat.

Majelis hakim menurut pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas

maka dalil/eksepsi TERGUGAT harus dinyatakan ditolak.

Majelis Hakim mempertimbangakan mengenai dalil/eksepsi

TERGUGAT tentang gugatan PARA PENGGUGAT bertentangan

Page 11: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

35

karena memperadukkan dalil gugatan Perbuatan Melawan Hukum

dengan dalil gugatan ingkar janji (wanprestasi) hakim

mempertimbangkan bahwa secara teoritis wanprestaswi adalah

Genus Spesifik dari PMH atau dengan kata lain, wanprestasi

merupakan suatu bagian yang bersifat khusus dari PMH. Gugatan

merupakan wanprestasi apabila didasari adanya suatu hubungan

hukum yang diatur dalam perjanjian yang dalam pelaksanaanya

terjadi cidera janji dan asalkan tidak melanggar peraturan

perundang-undangan. PMH dapat didasari oleh suatu perjanjian dan

dapat pula didasari tanpa suatu perjanjian, namun jika dalam

pelaksanaan perjanjian terdapat suatu pelanggaran peraturan

perundang-undangan oleh karena itu wanprestasi merupakan

bagian dari PMH, esensi perbedaan mendasar antara PMH dan

wanprestasi adalah bukanlah karena ada tidaknya suatu

perjanjian dalam hubungan hukum melainkan ada tidaknya

suatu aturan hukum yang dilanggar dalam pelaksanaan

perjanjian tersebut. Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa

gugatan PARA TERGUGAT merupakan gugatan PMH didasari dari

suatu perjanjian jual-beli produk reksadana antara PARA

PENGGUGAT dengan TERGUGAT yang dalam pelaksanaanya

TERGUGAT melanggar ketentuan UUPK. Dalam suatu PMH

dimungkinkan didasari suatu perjanjian yang dalam pelaksanaanya

terdapat instrumen hukum UUPK yang dilanggar maka dalam angka

Page 12: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

36

14 dan 15 posita gugatan dan angka 3,5,6 petitum gugatan tidak

mempercampuraduk antara dalil wanprestasi dan dalil

perbuatan melawan hukum yang oleh itu materi dalil/eksepsi

TERGUGAT seharusnya ditolak.

Majelis Hakim mempertimbangkan dalil/eksepsi TERGUGAT yang

mengatakan bahwa uraian dalil PMH tidak jelas. Bahwa isilah

“bodong” atau illegal ilstilah tersebut secara hukum tidak

bermakana. Kemudian bahwa PMH diartikan sebagai perbuatan

yang melanggar ketentuan dalam PerUUan, dan dalam Perkara

LIDENBAUM Vs Cohen: berbuat atau tidak berbuat yang

bertentangan dengan hak subjektif orang lain, kewajiban

hukum si pembuat, kaidah yang hidup dalam masyarakat dan

prinsip kepatutan serta kehati-hatian. Majelis hakim

mempertimbangkan bahwa TERGUGAT melanggar ketentuan

Pasal 7 UUPK dan UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan

sebagaimana terurai dalam posita angka 10 surat gugatan sehingga

uraian dalil PMH tidak jelas seharusnya ditolak.

Majelis Hakim mempertimbangkan mengenai dalil TERGUGAT

yang menyebutkan bahwa kerugian PARA PENGGUGAT tidak

jelas akibat perhitungan ganda sehingga gugatan menjadi tidak jelas,

menurut majelis hakim bahwa mengenai jumlah kerugian PARA

PENGGUGAT merupakan hak PARA PENGGUGAT dan

selanjutnyalah PARA PENGGUGAT harus membuktikan

Page 13: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

37

mengenai kerugian tersebut. Sehingga dalil/eksepsi TERGUGAT

sepatutnya untuk ditolak.

Majelis hakim mempertimbangkan mengenai dalil/eksepsi

TERGUGAT bahwa gugatan PARA TERGUGAT terlalu dini

diajukan atau (prematur). Majelis Hakim berpendapat bahwa

hubungan hukum PARA PENGGUGAT selaku KONSUMEN

dengan TERGUGAT selaku PELAKU USAHA, dan dalil pokok

PARA PENGGUGAT tersebut tidak menyangkut PT. ANTABOGA

DELTA SEKURITAS, dan TERGUGAT mendalilkan bahwa PT.

ANTABOGA DELTA SEKURITAS sedang diperiksa oleh MABES

POLRI berkaitan dengan produk reksadananya tidak benar karena

harus menunggu proses pidana tidak berdasar menurut hukum

karena terlepas ada tidaknya hubungan hukum antara PARA

PENGGUGAT dengan TERGUGAT maupun TURUT

TERGUGAT karena menurut Pasal 19 Ayat 4 UUPK9 dalam

sengketa perlindungan konsumen, pemberian ganti rugi dalam proses

perkara perdata tidak menghalangi dan tidak meniadakan tuntutan

secara pidana terhadap PELAKU USAHA. Dan berdasarkan Pasal

tersebut diatas dalil TERGUGAT tidak benar, yang menyatakan

bahwa sesuai dengan hukum acara pidana, terhadap harta benda

yang telah disita yang diduga berasal dari kejahatan akan diputus

pengadilan dalam putusan akhir termasuk kewajiban pembayaran

9 Lihat Pasal 19 Ayat (4) UUPK.

Page 14: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

38

ganti rugi terhadap investor yang dirugikan seingga untuk kepastian

hukumnya masih menunggu proses hukum yang sedang berjalan.

Karena dalam Hukum Pidana dan Hukum Acara Pidana tidak

dikenal adanya konsep ganti rugi terhadap korban sepanjang korban

tidak menuntut haknya. Oleh karena itu meskipun TERGUGAT atau

TURUT TERGUGAT dalam suatu perkara pidana dinyatakan

bersalah, tetap saja PARA PENGGUGAT tidak akan mendapatkan

masalah ganti rugi harus dipertimbangkan dalam perkara perdata.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas gugatan para penggugat

terlampau dini diajukan tidak benar dan tidak beralasan menurut

hukum sehingga harus ditolak.

DALAM POKOK PERKARA

1) Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa terlebih dahulu

kapasitas PARA PENGGUGAT yang memposisikan diri

sebagai KONSUMEN atau NASABAH TERGUGAT dan

kapasitas TERGUGAT yang diposisikan oleh PARA

PENGGUGAT sebagai PELAKU USAHA. Majelis Hakim

dalam pertimbangannya dalam Pasal 1 angka 3 UUPK10

tentang pengertian/definisi PELAKU USAHA yang termasuk

didalamnya Perusahaan, Korporasi, koperasi, Importir,

BUMN, Pedagang, distributor dan lain-lain. TERGUGAT

adalah sebuah BANK UMUM dengan bentuk badan

10

Lihat Pasal 1 angka 3 UUPK dan penjelasannya.

Page 15: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

39

hukum PT BANK CENTURY/PT BANK MUTIARA

Tbk. Usahanya dibidang ekonomi:menghimpun dana dalam

bentuk simpanan, menyalurkan dana dalam bentuk kredit dan

bentuk lain-lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

orang banyak. Majelis hakim berpendapat bahwa

TERGUGAT yang merupakan BANK adalah PELAKU

USAHA sebagaimana dalam Pasal 1 angka 3 UUPK.

Sedangkan pihak yang menggunakan jasa atau produk

BANK atau disebut NASABAH merupakan bagian dari

KONSUMEN, atau dengan kata lain, KONSUMEN dari

PELAKU USAHA berbentuk BANK disebut sebagai

NASABAH. Berdasarkan alat bukti T- 1A sampai dengan T-

31 B dan keterangan saksi NINIK IRAWATI dan Saksi

F.KURNIAWATI disimpulkan bahwa PARA

PENGGUGAT adalah NASABAH dari TERGUGAT,

atau dengan kata lain, PARA PENGGUGAT adalah

KONSUMEN dari TERGUGAT.

2) Mengenai barang/jasa dari TERGUGAT majelis

mempertimbangkan sebagai berikut: bahwa ketentuan dalam

Pasal 1 Angka 27 UU Pasar Modal11

mengenai

definisi/pengertian reksadana, dan pengertian Discretionary

11

Lihat Pasal 1 Angka 27 UU Pasar Modal

Page 16: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

40

Fund atau Private Fund12

hakim berkesimpulan bahwa

produk yang ditawarkan dan dijual kepada PARA

PENGGUGAT oleh TERGUGAT berupa reksa dana

tetap terproteksi dan DF adalah suatu produk tidak

berwujud, bergerak dan dapat diperdagangkan dalam

lalu lintas pasar modal memenuhi kualifikasi suatu

BARANG sebagaimana yang dimaksud dalam UUPK

Pasal 1 Angka 413

.

3) Bahwa terbukti dan benar PARA PENGGUGAT membeli

produk investasi dana tetap terproteksi dan DF pada jam-

jam kerja dan di loket-loket kantor TERGUGAT cabang

surakarta yakni cabang solo nonongan dan cabang solo palur

berdasarkan alat bukti P-1, P-2, P-3 dan keterangan saksi

NINIK IRAWATI dan saksi F.KURNIAWATI.Dalam kurun

waktu antara tahun 2007 sampai 2008 TERGUGAT masih

menawarkan dan menjual produk reksadana dan terbukti

dalam alat bukti T-1A sampai dengan T-31B yang

kesemuanya adalah alat bukti pembelian reksadana.

Membuktikan bahwa TERGUGAT menawarkan dan

menjual produk investasi dana tetap terproteksi dan DF

12

Discretionary Fund atau Private Fund selanjutnya akan disebut DF/PF, Lihat Putusan Pengadilan

Negeri Surakarta No: 58/Pdt.G/2010/PN.Ska. Paragraf ke 2 hal., 241.

13

Lihat UUPK Pasal 1 Angka 4.

Page 17: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

41

kepada para penggugat adalah benar dan terbukti

menurut hukum.

4) Majelis Hakim dalam pertimbangannya mengatakan bahwa

oleh karena TERGUGAT merupakan PELAKU USAHA

dalam menjual produk reksadana berupa dana tetap

terproteksi dan DF tidak dapat melepaskan tanggung

jawabnya apabila timbul kerugian atas produk

reksadana berupa dana tetap terproteksi dan DF yang

ditawarkan dan dijual kepada PARA PENGGUGAT, dan

TERGUGAT dapat dipertanggung jawabkan atas produk

reksadana yang dijualnya.

5) Menimbang, bahwa dalam konsep investasi produk

reksadana, seluruh uang hasil penjualan produk reksadana

berikut keuntungan yang diperoleh dalam bentuk deviden

atau bunga harus di simpan BANK KUSTODIAN, dan selain

itu BANK KUSTODIAN juga bertindak selaku administratur

investasi reksadana;.

6) Menimbang, bahwa menurut Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam

dan LK) Nomor: Kep-313/BL/2007 tanggal 28 Agustus 2008

Tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa

Keuangan di Bidang Pasar Modal, sebagaimana telah diganti

dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-

Page 18: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

42

476/BL/2009 tanggal 23 Desember 2009, di sebutkan bahwa

BANK KUSTODIAN adalah Bank Umum yang mendapat

persetujuan dari Bapepam dan LK sebagai Kustodian;

7) Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian BANK

KUSTODIAN sebagai mana tersebut di atas, dihubungkan

dengan slip bukti transaksi pembelian reksadana dari PARA

PENGGUGAT, serta dihubungkan pula dengan kode No.

Reff. pada alat bukti P–17 sampai dengan alat bukti P–41,

yaitu mengenai kode No. Reff 1300 adalah produk

Reksadana yang dibeli melaui TERGUGAT Solo Nonongan,

dan kode No. Reff 1302 adalah produk Reksadana yang

dibeli melalui TERGUGAT Solo Palur, maka dapat di

simpulkan fakta hukum: bahwa seluruh uang hasil penjualan

produk reksadana berikut keuntungan yang diperoleh dalam

bentuk deviden atau bunga di simpan oleh TERGUGAT, dan

TERGUGAT juga bertindak selaku administratur investasi

reksadana, sehingga menurut Majelis Hakim, selain bertindak

sebagai penjual produk reksadana, TERGUGAT juga

bertindak sebagai BANK KUSTODIAN

8) Menimbang, bahwa oleh karena TERGUGAT selaku

PELAKU USAHA yang menjual reksadana kepada PARA

PENGGUGAT dan sekaligus TERGUGAT sebagai BANK

KUSTODIAN, TERGUGAT wajib mempunyai sistem

Page 19: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

43

pengendalian interen yang memadai termasuk adanya:

Prinsip pemisahan fungsi (segregation of duties) antara

lain pemisahan pejabat dan pegawai Bank yang

menjalankan fungsi sebagai BANK KUSTODIAN dengan

yang menjalankan fungsi sebagai Agen Penjual Efek

Reksa Dana dan/atau pemisahan unit kerja, pejabat, dan

pegawai bank yang menjalankan kegiatan fungsi BANK

KUSTODIAN dengan yang menjalankan fungsi Agen

Penjual Efek Reksa Dana;

9) Bahwa TERGUGAT selaku PELAKU USAHA penjual

reksadana tidak memberikan informasi yang benar, tidak

memberikan informasi yang jelas dan tidak pula

memberikan informasi yang jujur kepada PARA

PENGGUGAT terkait dengan produk Reksadana yang di

jualnya, sehingga perbuatan TERGUGAT secara nyata

melanggar ketentuan dalam Pasal 7 huruf a dan b Undang

Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen Jo. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:

Kep- 11/BL/2006 tanggal 30 Agustus 2006 Tentang Perilaku

Agen Penjual Efek Reksa Dana;

10) Menimbang, bahwa oleh karena TERGUGAT secara nyata

telah melanggar ketentuan dalam Pasal 7 huruf a dan b

Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Page 20: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

44

Perlindungan Konsumen Jo. Keputusan Ketua Bapepam

dan LK Nomor: Kep- 11/BL/2006 tanggal 30 Agustus

2006 Tentang Perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana,

maka dalil PARA PENGGUGAT yang menyatakan bahwa

“TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan

Hukum” telah terbukti menurut hukum, sehingga Petitum

ke - 4 (empat) harus dikabulkan.

11) Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim adalah adil dan

patut, apabila besarnya ganti rugi yang harus diberikan

oleh TERGUGAT selaku PELAKU USAHA kepada

PARA PENGGUGAT selaku KONSUMEN di sesuaikan

dengan presentase dalam alat bukti P – 17 sampai dengan

alat bukti P – 41 yang dihitung sejak tanggal pembelian

reksa dana oleh PARA PENGGUGAT sampai dengan

tanggal PARA PENGGUGAT menuntut haknya melalui

badan peradilan yaitu tanggal 31 Maret 2010.

12) Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam huruf c angka 7

Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-11/BL/2006

tanggal 30 Agustus 2006 Tentang Perilaku Agen Penjual

Efek Reksa Dana, yang pada pokoknya mengatur: bahwa

tanda bukti kepemilikan atas efek reksadana yang sah adalah

konfirmasi dari Bank Kustodian” , maka Majelis Hakim

berpendapat bahwa alat bukti P – 17 sampai dengan alat

Page 21: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

45

buktI P – 41 berupa Konfirmasi Investasi yang di terbit kan

oleh TURUT TERGUGAT adalah tidak sah sepanjang

mengenai badan hukum yang menerbitkan, dan seharusnya

TERGUGAT selaku BANK KUSTODIAN yang

menerima penyetoran dana dari PARA PENGGUGAT

menerbitkan KONFIRMASI INVESTASIDana Tetap

Terproteksi dan Discretionary Fund yang di lakukan oleh

TERGUGAT di terbitkan konfirmasi investasi yang tidak

sah menurut hukum Pasar Modal, karena di terbitkan

oleh Manager Investasi (TURUT TERGUGAT).

1) Maka terhadap perjanjian jual beli reksadana tersebut harus

dinyatakan batal demi hukum, sehingga petitum ke- 3 (tiga)

dapat dikabulkan.

2) Wajib secara seketika, lunas, dan tunai melakukan

pengembalian uang reksa dana kepada PARA PENGGUGAT

selaku KONSUMEN sejumlah Rp. 35.437.000.000,- (tiga

puluh lima milyar empat ratus tiga puluh tujuh juta

rupiah).karena TERGUGAT telah terbukti melakukan

perbuatan melawan hukum, maka TERGUGAT dibebebani

membayar kewajiban ganti rugi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang dihubungakan dalam

Pasal 19 Ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. maka

Page 22: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

46

TERGUGAT selaku PELAKU USAHA yang memasarkan

dan menjual produk reksa dana berupa Reksa Dana Tetap

Terproteksi dan Discretionary Fund, wajib secara seketika,

lunas, dan tunai memberikan ganti rugi kepada PARA

PENGGUGAT selaku KONSUMEN. Bahwa selama

pemriksaan perkara ini berlangsung Majelis Hakim menilai

tidak terdapat adanya indikasi berupa dugaan atau

persangkaan bahwa TERGUGAT berdaya upaya untuk

menghilangkan harta kekayaannya guna menghindari

pemenuhan gugatan, sehingga Majelis Hakim tidak melihat

urgensi diletakkanya sita jaminan; selain itu, PARA

PENGGUGAT tidak dapat membuktikan apakah barang-

barang bergerak dan barang tetap yang diajukan agar

diletakkan sita jaminan tersebut adalah benar-benar

merupakan barang-barang milik TERGUGAT. Oleh karena

itu, majelis hakim berpendapat bahwa permohonan sita

jaminan berikut petitum ke 2 (dua) adalah tidak beralasan

menurut hukum. Bahwa agar TURUT TERGUGAT

mematuhi dan terikat terhadap putusan ini, maka terhadap

TURUT TERGUGAT dihukum untuk tunduk terhadap

putusan ini. Bahwa oleh karena gugatan PARA

PENGGUGAT tidak didasarkan pada alat bukti otentik,

maka menurut ketentuan dalam Pasal 180 ayat (H.I.R) dan

Page 23: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

47

surat edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 3 tahun

2000, Putusan dalam perkara ini tidak memenuhi syarat

untuk di laksanakan terlebih dahulu atau dilaksanakan

secara serta merta (uitvoerbaarbijvoorraad), sehingga

Petitum ke-8 (delapan) dinyatakan di tolak.

Pertimbangan Hakim yang berdasarkan alat bukti

Alat bukti T - 1A, T – 1B, T – 2A, T – 2B, T – 2C, T – 3A, T

– 3B, T – 3C, T – 3D, T – 3E, T – 3F, T – 5A, T – 6A, T –

7A, T – 7B, T – 7C, T – 7D, T – 8A, T – 8B, T – 15A, T –

15B, T – 16A, T – 16B, T – 16C, T – 16D, T – 19A, T – 19B,

T – 19C, T – 19D, T – 19E, T – 20A, T – 20B, T – 20C, T –

20D, T – 22A, T – 22B, T – 24A, T – 25A, T – 25B, T –

26A, T – 26B, T – 27 A, T – 27 B, T – 28A, T – 28B, T –

29B, T – 30A, T – 30B, T – 30C, T – 31A, dan alat bukti T

31B, yang kesemuanya merupakan bukti-bukti transaksi

pembelian reksadana oleh PARA PENGGUGAT kepada

TERGUGAT dalam kurun waktu tahun 2008. “Dengan

demikian, dalil PARA PENGGUGAT yang menyatakan

“PARA PENGGUGAT telah membeli produk investasi

Dana Tetap Terproteksi dan Discretionary Fund dari

TERGUGAT” atau dalil “Bahwa TERGUGAT telah

menawarkan dan menjual produk investasi Dana Tetap

Page 24: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

48

Terproteksi dan Discretionry Fund kepada PARA

PENGGUGAT” adalah benar dan terbukti menurut hukum”.

Alat bukti T – 9A dan alat bukti T – 9B hanya merupakan

contoh blangko kosong yang tidak mempunyai nilai

pembuktian sebagai suatu Perjanjian yang mengikat PARA

PENGGUGAT dan TURUT TERGUGAT, maka alat bukti T

– 9A dan alat bukti T – 9B tidak dapat membuktikan adanya

hubungan hukum berupa penempatan dana dan pembukaan

rekening PARA PENGGUGAT pada TURUT TERGUGAT,

dan menurut pendapat Majelis Hakim, untuk membuktikan

ada tidaknya suatu Perjanjian yang mengikat Para Pihak,

tidaklah cukup dibuktikan dengan keterangan Saksi,

namun harus dibuktikan dengan alat bukti tulisan

berupa Perjanjian dimaksud, dan tidak hanya berupa

contoh blangko Perjanjian;

Menimbang , bahwa berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan tersebut di atas, maka tidak benar dalil

TERGUGAT yang menyatakan bahwa: “PARA

PENGGUGAT tidak mempunyai hubungan hukum dengan

TERGUGAT, karena PARA PENGGUGAT tidak

menempatkan dananya kepada TERGUGAT, melainkan

kepada TURUT TERGUGAT”; dan oleh karena itu materi

Eksepsi ad.5.1 . “Gugatan PARA PENGGUGAT tidak jelas

Page 25: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

49

(Obscuur Libel) karena tidak terdapat hubungan hukum

antara PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT” telah

ikut pula dipertimbangkan DALAM POKOK PERKARA,

dan sudah seharusnya Eksepsi tersebut dinyatakan tidak

berdasar menurut hukum sehingga harus ditolak.

Alat bukti P – 17 sampai dengan alat bukti P – 41 berupa

Konfirmasi Investasi yang di terbitkan oleh TURUT

TERGUGAT selaku Manager Investasi, bukan di terbitkan

oleh TERGUGAT sendiri selaku BANK KUSTODIAN,

maka Majelis Hakim berpendapat bahwa TERGUGAT telah

menyalahi prosedur penjualan produk reksadana yang

diperdagangkannya.

Alat bukti yang tidak menjadi pertimbangan hakim

Alat bukti T – 13 Fotokopi surat Perkembangan penyidikan

PT ANTABOGA DELTA SEKURITAS oleh Mabes Polri

(alat bukti T – 13 ditarik atau tidak dijadikan alat bukti surat

oleh tergugat).

Alat bukti T – 33B adalah fotocopy Pengumuman Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang

pencabutan izin usaha reksadana PT ANTABOGA DELTA

Page 26: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

50

SEKURITAS (alat bukti T – 33B aslinya ada di Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) 14

.

b. Pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1, P-2 dan alat bukti P-

serta dihubungkan dengan keterangan Saksi NINIK IRAWATI

dan Saksi F.KURNIAWATI/YOE FUNG, maka dapat

disimpulkan bahwa benar dan terbukti PARA PENGGUGAT

telah membeli produk investasi Dana Tetap Terproteksi dan

Discretionary Fund dari TERGUGAT, pembelian produk

investasi Dana Tetap Terproteksi dan Discretionary Fund tersebut

dilayani dan dilakukan pada jam-jam kerja dan di loket - loket

Kantor TERGUGAT Cabang Surakarta yakni Cabang Solo

Nonongan dan Cabang Solo Palur;”

“Menimbang, bahwa karena alat bukti T-9A dan alat bukti T-9B

hanya merupakan contoh blangko kosong yang tidak mempunyai

nilai.

Pembuktian sebagai suatu perjanjian yang mengikat PARA

PENGGUGAT dan TURUT TERGUGAT, maka alat bukti T-9A

dan alat bukti T-9B tidak dapat membuktikan adanya hubungan

14

Alat bukti T – 13 dan T – 33B kemudian menjadi dasar eksepsi dalam kasasi ke MA karena

menurut TERGUGAT alat bukti tersebut dinyatakan tidak ada dalam pertimbangan judex factie

Majelis Hakim Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi.

Page 27: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

51

hukum berupa penempatan dana dan pembukaan rekening PARA

PENGGUGAT pada TURUT TERGUGAT, dan menurut Majelis

Hakim, untuk membuktikan ada tidaknya suatu Perjanjian yang

mengikat Para Pihak, tidaklah cukup dibuktikan dengan

keterangan Saksi, namun harus dibuktikan dengan alat bukti

tulisan berupa Perjanjian dimaksud, dan tidak hanya berupa

contoh blangko perjanjian;”

PEMOHON BANDING dinyatakan tidak mampu membuktikan

P- 1, P- 2 dan P- 3 sebagai Job Description lama adalah tidak

benar dan karenanya sepatutnya dibatalkan.

Penerbit Konfirmasi Invesatasi (bukti P- 17 sampai P- 41) adalah

tidak sah karena diterbitkan oleh MANAJER INVESTASI.

PEMOHON BANDING berperan ganda dimana disatu sisi

sebagai administratur dan disisi lain sebagai bank kustodian.

Menyatakan bahwa dana tersebut berada pada PEMOHON

BANDING sebagai dasar menyatakan putusan dapat dijalankan

terlebih dahului (uitvoerbaarbijvoorraad) putusan serta merta.

Sehingga menghasilkan putusan bahwa Pengadilan Tinggi

memperbaiki putusan Penngadilan Negeri “sepanjang

dikabulkannya tuntutan agar putusan ini dapat dijalankan terlebih

dahulu (uitvoerbar bij vooraad). Meskipun ada upa verzet

maupun kasasi, menyatakan perjanjian antara. Menyatakan

Perjanjian Jual Beli Produk Reksadana berupa Dana Tetap

Page 28: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

52

Terproteksi dan Discretionary Fund yang diperdagangkan oleh

TERGUGAT PT. BANK CENTURY, Tbk. (sekarang PT. BANK

MUTIARA, Tbk.) selaku PELAKU USAHA kepada PARA

PENGGUGAT selaku KONSUMEN adalah batal demi hukum.

Menyatakan TERGUGAT PT. BANK CENTURY, Tbk.

(sekarang PT. BANK MUTIARA, Tbk.) selaku PELAKU

USAHA telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Menghukum TERGUGAT PT. BANK CENTURY, Tbk.

(sekarang PT.BANK MUTIARA, Tbk.) untuk mengembalikan

uang pembelian Produk Reksadana kepada PARA PENGGUGAT

secara tunai dan sekaligus sejumlah Rp. 35.437.000.000,- (Tiga

Puluh Lima Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta

Rupiah15

.

c. Pertimbangan Hakim tingkat Kasasi

Bahwa PARA PENGGUGAT adalah PARA KONSUMEN /

NASABAH PT.BANK CENTURY, Tbk. (sekarang PT. BANK

MUTIARA, Tbk.) Cabang Surakarta yakni Cabang Solo

Nonongan dan Cabang Pembantu Solo Palur yang dalam hal ini

selaku PELAKU USAHA.

Bahwa oleh karena itu hubungan hukum antara PARA

PENGGUGAT dan TERGUGAT adalah hubungan antara

15

Putusan selengkapnya dapat dilihat di tabel 4: Amar Putusan Hakim (Pengadilan Negeri,

Pengadilan Tinggi, Kasasi).

Page 29: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

53

KONSUMEN dengan PELAKU USAHA yang mana secara Lex

Specialist telah diatur oleh Undang- Undang Nomor 8 Tahun

1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

Bahwa PT. ANTABOGA DELTA SEKURITAS dalam hal ini

ditarik selaku subjek hukum dalam gugatan ini menjadi TURUT

TERGUGAT, adalah untuk pemenuhan formalitas hukum acara

dan yang akan tunduk kepada Putusan, karena baru belakangan

diketahui bahwa PT. ANTABOGA DELTA SEKURITAS.

Bahwa PARA PENGGUGAT hanya mengetahui TERGUGAT-

lah yang memperdagangkan produk Reksadana berupa : Dana

Tetap Terproteksi (code bilyet DD) dan Dicretionary Fund (code

bilyet BB), karena sejak awal PARA PENGGUGAT tidak pernah

mendapatkan informasi tentang keberadaan TURUT

TERGUGAT. PARA PENGGUGAT tidak pernah melakukan

hubungan hukum langsung dengan TURUT TERGUGAT,sebab

PARA PENGGUGAT sejak awal hanya melakukan transaksinya

di alamat dan loket resmi PT. BANK CENTURY, Tbk. / PT.

BANK MUTIARA.Tbk.

Bahwa TERGUGAT dalam melakukan tugas penjualan produk

berupa Reksadana Investasi Dana Tetap Terproteksi dan

Dicretionary Fund tersebut telah sesuai dengan instruksi dari

Direksi PT. BANK CENTURY, Tbk. Pusat Jakarta yang saat ini

telah berganti nama menjadi PT. BANK MUTIARA, Tbk. Pusat

Page 30: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

54

Jakarta, kepada seluruh kantor cabang-cabang dan penjualan

produk tersebut selalu dilakukan / diperdagangkan oleh

TERGUGAT pada jam-jam kerja, yang dilayani oleh semua Staff

Management TERGUGAT tanpa terkecuali, sebagaimana

tersebutkan dalam lembar Form Job Description kepada seluruh

Staf Management yang dilakukan melalui “loket” resmi Kantor

PT. BANK CENTURY, Tbk. / TERGUGAT sejak tahun 2002

sampai dengan tahun 2008. Bahkan PARA PENGGUGAT tidak

pernah berhubungan hukum langsung dengan pihak ketiga (yaitu

PT. ANTABOGA DELTA SEKURITAS), sehingga yang

sepenuhnya paling bertanggungjawab adalah TERGUGAT (PT.

BANK CENTURY, Tbk.) selaku PELAKU USAHA terhadap

PARA KONSUMEN.

Bahwa dengan demikian TERGUGAT yang telah sengaja secara

resmi memberikan perintah / instruksi, yaitu menugaskan kepada

Pimpinan Cabang, Marketing Officer, dan Customer Service

dalam hal ini melibatkan seluruh Staff Operasional di seluruh

cabang-cabang PT. BANK CENTURY, Tbk. di daerah sesuai

dengan tersebutkan dalam Form Job Description kepada

Karyawan / Bawahannya (ondergeschikt) secara resmi, kemudian

penjualan produk itupun dilakukan oleh Kantor PT. BANK

CENTURY, Tbk. (sekarang PT. BANK MUTIARA, Tbk.)

Cabang Surakarta dalam jam-jam kerja dan dijual di loket-nya,

Page 31: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

55

yaitu mereka yang karena jabatannya itu (ambtshalve) selaku

Marketing Officer dan Account Officer, dilakukan penugasan

untuk melakukan penjualan barang yang diperdagangkan oleh

TERGUGAT berupa “Reksadana tanpa ada teguran-teguran yang

bersifat melarang penjualan Reksadana dari Direksi PT. BANK

CENTURY, Tbk. / TERGUGAT.

Bahwa atas penjualan produk Reksadana Investasi Dana Tetap

Terproteksi dan Dicretionary Fund tersebut, TERGUGAT

memberikan Bilyet Konfirmasi Investasi kepada PARA

PENGGUGAT sebagai tanda terimanya.

Bahwa kemudian pada awal November 2008, ketika PARA

PENGGUGAT akan mencairkan bilyet-bilyetnya sesuai dengan

tanggal jatuh tempo ternyata bilyet-bilyet tersebut tidak dapat

dicairkan / diuangkan di Loket Resmi PT. BANK CENTURY,

Tbk. tersebut dan baru diketahui oleh PARA PENGGUGAT

ternyata produk yang diperdagangkan tersebut adalah “bodong” /

illegaal, sehingga melanggar hukum (onrechtmatige

daad),sebagaimana tersebut dalam Undang Undang No. 8 tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen.

namun pada kenyataannya tidak bisa dicairkan / diuangkan

sebagaimana mestinya, sehingga PARA PENGGUGAT baru

sadar bahwa telah ditipu oleh TERGUGAT selaku PELAKU

USAHA, sehingga hal tersebut mengakibatkan kerugian PARA

Page 32: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

56

PENGGUGAT. Dengan demikian apa yang telah dilakukan oleh

TERGUGAT dengan tidak memberikan informasi yang benar,

jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau

jasa sebagai mana tersebut diatas merupakan suatu perbuatan

melawan hukum (onrechtmatige daad) dan telah melanggar

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur

dalam Pasal 7 Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen dan Pasal 29 ayat (4) Undang Undang

No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Bahwa hingga sampai

dengan sekarang ini PARA PENGGUGAT belum pernah

mendapatkan kepastian tentang pengembalian dana yang sudah

melebihi masa jatuh tempo, namun kemudian akhirnya baru dapat

diketahui oleh PARA PENGGUGAT melalui Mass Media bahwa

produk

Reksadana yang ditawarkan oleh TERGUGAT dimaksud, adalah

tidak resmi (illegal) dan setelah jatuh tempo tidak bisa dicairkan,

maka dalam hal ini TERGUGAT telah merugikan KONSUMEN /

PARA PENGGUGAT. Akan tetapi TERGUGAT / PT. BANK

CENTURY, Tbk. (sekarang PT. BANK MUTIARA, Tbk.) adalah

pihak yang bertanggung jawab untuk mencarikan solusi

penyelesaian tersebut Bahwa akibat dari perbuatan TERGUGAT

(PT. BANK CENTURY, Tbk. sekarang PT. BANK PERMATA,

Tbk.) tersebut PARA PENGGUGAT / PARA KONSUMEN

Page 33: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

57

TERGUGAT telah mengalami kerugian, oleh karena masa jatuh

tempo sebagai mana yang telah diperjanjikan oleh TERGUGAT

kepada PARA PENGGUGAT / PARA KONSUMEN, maka

untuk itu TERGUGAT harus mengembalikan seluruh dana pokok

milik PARA PENGGUGAT / PARA KONSUMEN dengan total

keseluruhan sebesar Rp. 38.937.000.000,00 (tiga puluh delapan

milyard sembilan ratus tiga puluh tujuh juta rupiah) secara tunai

(contant)

Bahwa TERGUGAT (PT. BANK CENTURY, Tbk. sekarang PT.

BANKMUTIARA, Tbk.) dalam memperdagangkan produk

reksadana tersebut,telah memperjanjikan bunga terhadap

simpanan PARA PENGGUGAT / PARA KONSUMEN

Bahwa untuk menjamin Gugatan PARA PENGGUGAT kami

mohon Bapak Ketua Pengadilan Negeri Surakarta berkenan

meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap harta

kekayaan milik TERGUGAT / PT. BANK CENTURY, Tbk.

(sekarang PT. BANK MUTIARA, Tbk.) baik berupa barang

bergerak (roerend goederen) maupun tidak bergerak

Bahwa perkara ini adalah mengenai hak milik PARA

PENGGUGAT dankarena gugatan ini diajukan berdasarkan

bukti-bukti yang kuat, makakami mohon agar Pengadilan

berkenan menyatakan Putusan ini dapatdilaksanakan terlebih

Page 34: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

58

dahulu (Uitvoerbaar bij vooraad) meskipun ada upaya hukum

Verzet, Banding, maupun Kasasi dari TERGUGAT16

.

Bahwa Tergugat selaku pelaku usaha penjual reksadana telah

menyalahi prosedur penjualan produk reksadana yang

diperdagangkan karena tidakmemberikan informasi yang jelas

dan jujur kepada Para Penggugat sebagaimana diatur dalam Pasal

7 huruf a dan b Undang-Undang No. 8 t ahun1999 tentang

Perlindungan Konsumen jo. Keputusan Ketua Bapepam dan

LKNo. Kep-11/BL/2006 tanggal 30 Agustus 2006 tentang

Perilaku Agen Penjual Efek Reksadana, sehingga Tergugat harus

bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh Para

Penggugat tersebut.

Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan tersebut di atas,

menurut pendapat Mahkamah Agung bahwa amar putusan

Pengadilan Tinggi yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri

sekedar mengenai amar tentang uitvoebaar bij voorrad harus

diperbaiki dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa

berdasarkan Pasal 180 HIR dan sebagaimana ditegaskan dalam

“PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PERADILAN PERDATA UMUM”, penerbit MAHKAMAH

AGUNG RI, Buku II, Edisi 2007, halaman 86 AD. PUTUSAN

16

Pertimbangan Hakim MA selanjutnya diatas didasarkan pada gugatan, eksepsi serta

pertimbangan Hakim PN dan PT . yang sebagaimana Penulis telah uraikan dalam sub judul

Temuan data dan Analisa No.1 Putusan Hakim dalam Judex factie. Lihat Putusan MA no.

2838K/Pdt/2011 hal. 5-145.

Page 35: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

59

SERTA MERTA pada poin 2, yang menyebutkan

“Wewenang menjatuhkan putusan serta merta hanya ada pada

Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dilarang menjatuhkan

putusan serta merta”.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT.

BANK CENTURY Tbk. (sekarang PT. BANK MUTIARA, Tbk,

Tbk) Pusat Jakarta Cq. PT. BANK CENTURY, Tbk (sekarang

PT. BANK MUTIARA, Tbk) Cabang SURAKARTA tersebut

harus ditolak dengan perbaikan amar putusan Pengadilan Tinggi

Semarang No. 110/Pdt/2011/PT.Smg., tanggal 18 Mei 2011 yang

memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Surakarta No.

58/Pdt.G/2010/PN.Ska. tanggal 13 Desember 2010 sehingga

amarnya seperti yang akan disebutkan di bawah ini : Menimbang,

bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi

ditolak, meskipun dengan perbaikan amar putusan, maka

Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam

tingkat kasasi ini.

2.3.2. Analisis:

Salah satu alat (tool) atau instrument untuk memberikan perlindungan

kepada suatu hubungan hukum adalah hukum itu sendiri karena hukum

memberikan suatu kepastian terlaksananya tiap hak maupun kewajiban misalnya

Page 36: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

60

hukum itu dapat berupa Undang-undang maupun putusan hakim dan Undang-

undang maupun putusan hakim harus sesuai dengan tujuan hukum yaitu kepastian

hukum,kemanfaatan dan keadilan.

Putusan Hakim yang tidak dapat dilaksanakan (non eksekutable) atau

putusan yang tidak memenuhi rasa keadilan sama artinya dengan tidak bermanfaat

bagi pencari keadilan, karena tujuan yang diharapkan oleh pencari keadilan dalam

beracara di pengadilan selain agar hukum dapat ditegakkan (kepastian hukum)

dan dengan cara itu keadilan dapat diwujudkan, namun jika oleh karena hal-hal

tertentu putusan tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka tidak akan ada

manfaatnya atau gunanya bagi pihak yang bersengketa.

Penulis akan mulai memaparkan analisa terhadap Putusan Mahkamah

Agung nomor 2838/K/Pdt/2011 dengan menggunakan, UU Perlindungan

Konsumen dan Peraturan perundang-undangan mengenai Perbankan sehingga

Penulis dapat menyimpulkan atau menunjukkan bentuk Perlindungan Hukum

untuk Nasabah atau Konsumen reksadana.

Dari Putusan Mahkamah Agung diatas penulis dapat melihat bahwa PT

BANK CENTURY dalam menjalankan kegiatan usahanya bertindak sebagai

AGEN PENJUALAN produk reksadana dari PT ANTABOGA DELTA

SEKURITAS, PT BANK CENTURY secara terang dan terbuka menjual produk

tersebut diloket-loket resminya.

Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 29 Ayat (2)

berbunyi :

Page 37: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

61

“Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai

dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas

manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek

lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib

melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-

hatian”.

Jika dilihat dari bunyi pasal tersebut diatas dan pertimbangan hakim

dalam Putusan MA Penulis menyimpulkan bahwa PT BANK CENTURY dalam

melakukan kegiatan usahanya tidak menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

menjual produk reksadana dari PT ANTABOGA DELTA SEKURITAS, karena

dalam putusan tersebut terungkap bahwa produk reksadena tersebut tidak

memiliki izin dari Bapepam dan LK.

Jadi seharusnya PT BANK CENTURY lebih berhati-hati saat akan

melakukan usahanya yaitu sebagai AGEN PENJUALAN reksadana dari PT

ANTABOGA DELTA SEKURITAS sesuai dengan Pasal 29 Ayat (2) tersebut

diatas karena prinsip kehatian-hatian adalah kewajiban yang harus dilaksanakan

oleh bank karena dalam Putusan MA tersebut telah mengakibakan kerugian bagi

nasabah PT BANK CENTURY.

Dari Putusan MA tersebut juga dijelaskan bahwa PARA

TERGUGAT/NASABAH/KONSUMEN dari PT BANK CENTURY tidak

mengetahui bahwa produk reksadana yang mereka beli sebenarnya adalah produk

dari PT ANTABOGA DELTA SEKURITAS, dapat dilihat bahwa tidak adanya

kejelasan informasi atas produk reksadana dari PT BANK CENTURY.

Page 38: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

62

Maka dapat dilihat bahwa PT BANK CENTURY dalam melakukan

kegiatan usahanya yaitu menjual produk reksa dana tidak memberi kejelasan

informasi yang dalam hal ini Penulis simpulkan mengenai asal-usul produk

tersebut, bahkan awal mulanya PARA TERGUGAT/NASABAH/KONSUMEN

hanya mengetahui memiliki hubungan hukum dengan PT BANK CENTURY.

Dalam Putusan MA tersebut dalam pertimbangannya menggunakan alas

hukum UU Perlindungan Konsumen Pasal 7 dan Pasal 19 yaitu mengenai

kewajiban dan tanggung jawab Pelaku Usaha, dan penulis sudah cukup sepaham

dengan pertimbangan hakim tersebut.

Penulis juga melihat bahwa PT BANK CENTURY tidak memberikan

representasi yang benar kepada PARA TERGUGAT/NASABAH/KONSUMEN,

representasi berguna untuk meminimalisir terjadinya kerugian, reprensentasi suatu

produk dalam UU Perlindungan konsumen mengenai perbuatan yang dilarang

bagi pelaku usaha dan dapat terlihat dalam ketentuan Pasal 8 Ayat (1) f dan Pasal

9 ayat (1). Representasi yang benar menjadi sangat penting dalam penawaran

maupun penjualan produk reksadana oleh PT BANK CENTURY dikarenakan

tanpa represntasi yang benar mengakibatkan kerugian bagi PARA

TERGUGAT/NASABAH/KONSUMEN.

Dari pertimbangan hakim yang perlu diperhatikan dalam Putusan MA

diatas adalah hubungan atau keterikatan antara PT BANK CENTURY dengan PT

ANTABOGA DELTA SEKURITAS karena berkaitan dengan hakim yang

munggunakan alas hukum UU Perlindungan Konsumen Pasal 7. Diketahui bahwa

Page 39: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

63

ternyata produk reksadana yang ditawarkan oleh PT BANK CENTURY tidak

mendapatkan izin dari Bapepam & LK, yang dapat diartikan bahwa produk

reksadana tersebut tidak berizin, dalam keterkaitannya mengenai hal tersebut

perlu diperiksa terlebih dahulu apakah PT BANK CENTURY mengetahui

mengenai hal tersebut.

Karena dengan hal tersebut diatas dapat dilihat apakah PT BANK

CENTURY beritikad baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. Itikad baik ini

penting menurut Penulis karena merupakan indikasi perbuatan melawan hukum

yang dilakukan oleh PT BANK CENTURY, apabila dalam faktanya PT BANK

CENTURY mengetahui bahwa reksadana yang dijualnya tersebut tidak

mengantongi izin dari Bapepam & LK. Itikad baik menjadi penting menurut

Penulis karena berkaitan erat dengan asas kehati-hatian baik dalam UU Perbankan

maupun UU Perlindungan Konsumen.

Penulis berpendapat bahwa itikad baik adalah unsur/esensi/inti dari dari

UU Perbankan atau UU Perlindungan Konsumen maupun dalam perjanjian dan

kontrak. Itikad baik atau (good faith) dapat dilihat menjadi inti dari tiap-tiap Pasal

maupun klausula-klausula dalam perjanjian. Itikad baik menurut Penulis

diwujudkan dalam suatu kewajiban ataupun perbuatan-perbuatan yang yang

dilarang dalam Peraturan-perundang undangan.

Menurut Aristoteles hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para

hakim dan putusannya di pengadilan dan untuk menjatuhkan hukuman terhadap

Page 40: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

64

pelanggar17

. Tingkah laku hakim menurut Penulis adalah arah dari tujuan hukum

yang dituju oleh Hakim yang dapat dilihat dari penerapan hukum, pertimbangan,

maupun putusan hakim tersebut apakah sesuai dengan tujuan hukum.

Gustav Radbruch menjelaskan tujuan hukum harus berorientasi pada tiga

nilai dasar hal yaitu: (1) kepastian hukum, (2) keadilan, (3) daya guna

(kemanfaatan). Tuntutan utama dalam hukum adalah kepastian. Oleh karenanya

hukum harus ditaati demi kepastiannya18

. Ketiga nilai dasar tersebut tidak selalu

berada dalam hubungan yang harmonis satu sama lain, melainkan berhadapan dan

bertentangan satu sama lain. Keadilan bisa bertabrakan dengan kemanfaatan dan

kepastian hukum. Tuntutan kemanfaaatan bisa juga bertabrakan dengan keadilan

dan kepastian hukum dan seterusnya19

.

Aristoteles mengatakan bahwa keadilan adalah memberikan kepada setiap

orang apa yang menjadi haknya, fiat jutitia bereat mundus. Selanjutnya dia

membagi keadilan dibagi menjadi dua bentuk yaitu: Pertama, keadilan distributif,

adalah keadilan yang ditentukan oleh pembuat undang-undang, distribusinya

memuat jasa, hak, dan kebaikan bagi anggota-anggota masyarakat menurut

prinsip kesamaan proporsional “memberi tiap orang apa yang menjadi haknya”.

17

Turiman, Memahami Hukum Progresif Prof Satjipto Rahardjo Dalam Paradigma "Thawaf"

sebuah Komtemplasi Bagaimana Mewujudkan Teori Hukum Yang Membumi /Grounded Theory

Meng-Indonesia), Universitas Tanjungpura, hal. 9.

18

Wasis SP, Pengantar Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2002, hal. 15. 19

Ahmad Ali, Menguak Teori Hukum (legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence)

Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

2010, hal., 292.

Page 41: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

65

Kedua, keadilan korektif, yaitu keadilan yang menjamin, mengawasi dan

memelihara distribusi ini melawan serangan-serangan ilegal.

Fungsi korektif keadilan pada prinsipnya diatur oleh hakim dan

menstabilkan kembali status quo dengan cara mengembalikan milik korban yang

bersangkutan atau dengan cara mengganti rugi atas miliknya yang hilang atau kata

lainnya keadilan distributif adalah keadilan berdasarkan besarnya jasa yang

diberikan, sedangkan keadilan korektif adalah keadilan berdasarkan persamaan

hak tanpa melihat besarnya jasa yang diberikan20

.

Penulis berpendapat bahwa dalam pertimbangan Majelis Hakim baik

ditingkat PN maupun PT dan MA bermahkotakan keadilan, karena dapat dilihat

dari arah tujuan dari keputusan yang dikeluarkan (Tujuan Hukum) oleh Majelis

Hakim yang menitikberatkan kepada persamaan proporsional antara TERGUGAT

DAN PENGGUGAT.

Dilihat dari pertimbangan Majelis Hakim baik dari tingkat Pengadilan

Negeri dan Pengadilan Tinggi21

dapat dilihat bahwa judex factie tidak mengalami

perubahan, bahwa Majelis Hakim baik PN ataupun PT menyatakan bahwa

TERGUGAT dan PARA PENGGUGAT di dalam hubungan hukumnya adalah

antara PELAKU USAHA dan KONSUMEN baik dalam sudut pandang

20

Bernard L Tanya dkk. TEORI HUKUM Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi,

Genta Publishing, Yogyakarta, 2010, hal. 45.

21

Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi selanjutnya akan disebut PN dan PT

Page 42: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

66

PERBANKAN22

maupun INVESTASI berupa Reksadana. PT BANK

CENTURY atau TERGUGAT juga berperan sebagai AGEN PENJUALAN serta

sebagai BANK KUSTODIAN, Majelis Hakim juga menyatakan bahwa

TERGUGAT melakukan Perbuatan Melawan Hukum dan menghukum tergugat

untuk memberikan ganti rugi kepada PARA PENGGUGAT.

Dalam pertimbangannya hakim PN dan PT tersebut Penulis melihat bahwa

mengesampingkan tata hukum prosedur beracara, dapat terlihat jelas dalam

eksepsi TERGUGAT mengenai pencampuran gugatan Wanprestasi dan gugatan

Perbuatan Melawan Hukum yang kemudian oleh Majelis Hakim menolak eksepsi

tersebut.

Perbuatan Melawan Hukum (PMH23

) dan wanprestasi dalam satu Gugatan

Perkara adalah sangat bertentangan dengan aturan hukum. Larangan untuk

menggabungkan gugatan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi dalam 1

(satu) gugatan antara lain dikemukakan oleh M. Yahya Harahap, S.H. dalam

bukunya “ Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,

Pembuktian, dan Putusan Pengadilan24

”.

22

Penulis berpendapat bahwa disini Majelis Hakim melakukan suatu penemuan hukum mengenai

hubungan hukum antara NASABAH dengan BANK karena dalam literatur-literatur hukum

maupun dalam peraturan perundang-undangan belum terlihat atau diatur secara tegas mengenai

hubungan hukum tersebut. Sutan Remy Sjahdeini, kebebasan berkontrak dan perlindungan yang

seimbang bagi para pihak dalam perjanjian kredit Bank di Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti,

Jakarta, 2009, hal. 142-153.

23

Perbuatan Melawan Hukum selanjutnya akan disebut PMH.

24 M.Yahya Harahap, S.H., Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,

Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Jakarta, Sinar Grafika, 2005, hal., 456.

Page 43: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

67

Menurut M. Yahya Harahap menjelaskan antara PMH dan wanprestasi

terdapat perbedaan prinsip dan tidak dapat dibenarkan mencampur adukkan

wanprestasi dan PMH dalam satu gugatan berjalan. Dan apabila pencampuran

tersebut menimbulkan suatu kontradiksi (obscuur libel) berarti terlalu bersifat

formalistis karena jika petitum itu dihubungkan dengan posita, hakim dapat

meluruskannya sesuai dengan maksud posita.

Pelarangan juga diatur dalam Putusan Mahkamah Agung (“MA”) No. 879

K/Pdt /1997 mengenai penggabungan Wanprestasi dan PMH dalam satu gugatan

yang menjelaskan bahwa:

Tabel 2: Perbedaan antara Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum.

Ditinjau dari Wanprestasi PMH

Sumber hukum Wanprestasi menurut

Pasal 1243 KUHPerdata

timbul dari persetujuan

(agreement).

PMH menurut Pasal 1365

KUHPerdata timbul

akibat dari perbuatan

orang.

Timbulnya hak menuntut Hak menuntut ganti rugi

dalam wanprestasi timbul

dari Pasal 1243

KUHPerdata yang pada

prinsipnya membutuhkan

pernyataan lalai (somasi)

Hak menuntut ganti rugi

karena PMH tidak perlu

somasi. Kapan saja

terjadi PMH, pihak yang

dirugikan langsung

mendapat hak untuk

menuntut ganti rugi.

Tuntutan ganti rugi KUHPerdata telah

mengatur mengenai

jangka waktu perhitungan

ganti rugi yang dapat

dituntut, dalam

wanprestasi.

KUHPerdata tidak

mengatur bagaimana

bentuk dan rincian ganti

rugi. Dengan demikian,

bisa digugat ganti rugi

nyata dan materiil.

Page 44: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

68

Mahkamah Agung juga pernah mengeluarkan Yurisprudensi mengenai

masalah penggabungan ini,yaitu dalam Putusan MA No.1875 K/Pdt/1984 tanggal

24 April 1986. Dalam putusan MA itu disebutkan: “Penggabungan gugatan

perbuatan melawan hukum dengan perbuatan ingkar janji tidak dapat dibenarkan

dalam tertib beracara dan harus diselesaikan secara tersendiri pula“.

Karena dalam Pertimbangan Majelis Hakim PN dan PT yang terbukti

adalah Perbuatan Melawan Hukum dari PT BANK CENTURY atau

TERGUGAT, Majelis Hakim terlihat tidak mendalilkan/mempertimbangkan

mengenai Wanprestasi yang dilakukan oleh PT BANK CENTURY atau

TERGUGAT. Terlihat bahwa Majelis Hakim tidak melihat dasar dari gugatan

wanprestasi yaitu perjanjian yang diwujudkan dalam suatu Kontrak Investor

Kolektif25

. Menurut penulis Majelis Hakim hanya mempertimbangkan berupa

bukti jual-beli reksadana tersebut yang menurut Penulis bukti tersebut adalah

bukti dari prestasi atau bukti tunainya prestasi bukan merupakan perjanjian itu

sendiri. Penulis berpendapat bahwa Majelis hakim mempersamakan antara

wanprestasi dan PMH.

Dapat disimpulkan bahwa dalam pertimbangan hukum mengesampingkan

suatu kepastian hukum (prosedur beracara) senada dengan M.Yahya Harahap

Majelis Hakim menanggalkan keformalan dalam proses beracara dan terlihat

meluruskan maksud posita dalam pertimbangan yang mengatakan bahwa

25

Kontrak Investasi Kolektif adalah Kontrak yang di dalamnya memuat hak-hak investor. Eko

Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern,

Gramedia, Jakarta, 2009, hal. 51.

Page 45: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

69

“wanprestasi adalah Genus Spesifik dari PMH atau dengan kata lain, wanprestasi

merupakan suatu bagian yang bersifat khusus dari PMH dan jika dalam

pelaksanaan perjanjian terdapat suatu pelanggaran peraturan perundang-undangan

oleh karena itu wanprestasi merupakan bagian dari PMH, esensi perbedaan

mendasar antara PMH dan wanprestasi adalah bukanlah karena ada tidaknya suatu

perjanjian dalam hubungan hukum melainkan ada tidaknya suatu aturan hukum

yang dilanggar dalam pelaksanaan perjanjian tersebut” Majelis Hakim juga

meluruskan bahwa gugatan PENGGUGAT adalah PMH yang berangkat dari

wanprestasi.

Menurut Gustav Radbuch bila terjadi pertentangan antara tata hukum dan

keadilan begitu besar, sehingga dirasakan tidak adil, maka demi keadilan tata

hukum itu harus dilepaskan26

. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam

pertimbangannya Majelis Hakim mengesampingkan tata hukum beracara demi

dapat diwujudkannya keadilan, hukum bergerak ke arah keadilan saat kepastian

hukum dirasakan tidak adil. Menurut Penulis Majelis Hakim mefungsikan dirinya

untuk membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan

rintangan untuk dapat tercapainya peradilan adil.

Cerminan adanya keadilan dalam pertimbangan Majelis Hakim yang

menyatakan bahwa “adil dan patut, apabila besarnya ganti rugi yang harus

diberikan oleh TERGUGAT selaku PELAKU USAHA kepada PARA

PENGGUGAT selaku KONSUMEN di sesuaikan dengan presentase dalam alat

26

Bernard L Tanya dkk, Loc.Cit., hal. 132.

Page 46: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

70

bukti P – 17 sampai dengan alat bukti P – 41 yang dihitung sejak tanggal

pembelian reksa dana oleh PARA PENGGUGAT sampai dengan tanggal PARA

PENGGUGAT menuntut haknya melalui badan peradilan yaitu tanggal 31 Maret

2010”. Terlihat bahwa ganti rugi tersebut juga harus adil bagi TERGUGAT,

bahwa ganti rugi harus sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh

TERGUGAT, Bahwa ganti rugi harus memperbaiki kerugian27

. Dalam gugatan

ganti kerugian yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT total kerugian sebesar

Rp. 38.937.000.000,- (tiga puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh tujuh

juta rupiah) disertai dengan bunga yang telah dijanjikan oleh TERGUGAT,

namun oleh Majelis Hakim dalam amarnya menetapkan pengembalian sejumlah

Rp. 35.437.000.000,- (Tiga Puluh Lima Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh

Juta Rupiah), dengan ganti rugi sebesar Rp.5.675.691.668,- (Lima Milyar Enam

Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Enam Ratus

Enam Puluh Delapan Rupiah) menunjukkan bahwa Majelis Hakim

memperhatikan hak TERGUGAT, bahwa porsi kerugian yang ditimbulkan harus

sesuai dengan dengan kerugian yang benar telah ditimbulkan oleh TERGUGAT

yang dibuktikan dengan alat bukti. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ganti

rugi tidak boleh melupakan hak dari yang diminta ganti rugi, ganti rugi harus

jugalah berprinsipkan dasar kesamaan proporsional28

.

Jika dalam ganti kerugian karena wanprestasi, biasanya besarnya kerugian

telah terlebih dahulu ditentukan besar dan ketentuannya dalam perjanjian,

27

Ibid., hal. 45.

28

Ibid.

Page 47: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

71

sedangkan dalam hal ganti kerugian karena perbuatan melawan hukum, hakim

mempunyai kebebasan untuk menerapkan besarnya ganti rugi tersebut sesuai

dengan asas kepatutan, sejauh hal tersebut memang dimintakan oleh pihak

penggugat, bahkan telah menjadi jurisprudensi tetap dari Mahkamah Agung

Indonesia bahwa hakim dalam menentukan besarnya ganti kerugian harus

menetapkan menurut keadilan29

.

Majelis Hakim dalam pertimbangannya menyatakan bahwa Perjanjian

Jual-Beli Reksanadana antara TERGUGAT dan PARA PENGGUGAT adalah

batal demi hukum karena TERGUGAT tidak mengeluarkan bukti konfirmasi

investasi, bukti konfirmasi tersebut dikeluarkan oleh TURUT TERGUGAT

berdasarkan hukum pasar modal.

Seperti telah dijelaskan, bahwa sahnya perjanjian harus memenuhi syarat-

syarat yang disebutkan dalam undang-undang. Syarat-syarat tersebut terdiri dari

syarat subjektif, dan syarat objektif. Tidak terpenuhinya syarat subjektif, yaitu

kata sepakat dan kecakapan para pihak pembuatnya, membuat perjanjian tersebut

dapat dimintakan pembatalan oleh salah satu pihak. Sedangkan tidak terpenuhinya

syarat objektif, yakni hal tertentu dan kausa yang halal30

, menyebabkan

perjanjiannya batal demi hukum. Dalam hal demikian dari semula dianggap tidak

ada perjanjian dan perikatan yang timbul tujuan para pihak untuk meletakkan

suatu perikatan yang mengikat mereka satu sama lain telah gagal, tak dapatlah

29

Rosa Agustina, Perbuatan Melawan Hukum, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 2003,

hal. 85.

30

Lihat Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1320.

Page 48: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

72

pihak yang satu menuntut pihak yang lain di depan hakim, karena dasar

hukumnya tidak ada. Hakim ini diwajibkan karena jabatannya menyatakan bahwa

tidak pernah ada suatu perjanjian atau perikatan31

.

Menurut pasal 1266 KUH Perdata, ada tiga hal yang harus diperhatikan

sebagai syarat supaya pembatalan itu dapat dilakukan. Tiga syarat itu adalah:

perjanjian bersifat timbal balik, harus ada wanprestasi, harus dengan putusan

hakim.

Dapat dilihat bahwa batal demi hukum berangkat dari perjanjian yang

tidak memenuhi syarat subyektif dan syarat obyektif dari syarat sahnya perjanjian,

bahwa dalam pertimbangannya Majelis Hakim berdasarkan pada alat bukti

kepemilikan atas efek reksadana yang tidak sah, yang menurut Penulis bukti

kepemilikan bukanlah suatu perjanjian namun sebagai bentuk dari “prestasi” dari

perjanjian jual-beli reksadana antara TERGUGAT dan PARA PENGGUGAT.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi

karena prestasi tidak sesuai dengan perjanjian, karena hukum pasar modal telah

menentukan prestasi berupa bukti kepemilikan atas efek reksadana harus dari

manajer investasi.

Penulis menyimpulkan bahwa menurut hukum Pasar Modal TERGUGAT

telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum, namun dalam hal perjanjian

jual-beli reksadana antara TERGUGAT dan PARA PENGGUGAT adalah sah

31

AbdulKadir Muhammad, S.H sebagaima dikutip oleh Prita Anindya, Pembatalan Perjanjian

Secara Sepihak, Universitas Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 13.

Page 49: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

73

menurut hukum namun terjadi wanprestasi karena pelaksanaan prestasi tidak

sesuai dengan aturan hukum.

Dari tiga pertimbangan hakim PN, PT dan Kasasi (MA) terjadi perubahan

mengenai penerapan hukum mengenai putusan serta merta uitvoerbaar bij

voorraad yang artinya adalah putusan yang dapat dilaksanakan serta merta.

Artinya, putusan yang dijatuhkan dapat langsung dieksekusi, meskipun putusan

tersebut belum memperoleh kekuatan hukum tetap, pertimbangan Majelis Hakim

PN menyatakan bahwa alat bukti yang yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT

bukanlah alat bukti otentik maka putusan serta merta tidak dapat dilaksanakan

sedangkan menurut pertimbangan Majelis Hakim PT bahwa dana ada pada

TERGUGAT maka putusan dapat dijalankan terlebih dahulu.

Adanya perbedaan tersebut merupakan benturan antara kepastian hukum

dan keadilan. Bahwa Majelis Hakim PN menyatakan menurut ketentuan dalam

Pasal 180 ayat (H.I.R) dan surat edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 3

tahun 2000, Putusan dalam perkara ini tidak memenuhi syarat untuk di laksanakan

terlebih dahulu atau dilaksanakan secara serta merta (uitvoerbaarbijvoorraad)

sedangkan menurut Majelis Hakim PT32

bahwa dana PARA TERGUGAT berada

pada TERGUGAT jadi putusan dapat dilaksanakan terlebih dulu , yang kemudian

diperbaiki oleh MA bahwa putusan serta merta hanya dapat dijatuhkan oleh PN

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN

PERDATA UMUM”, penerbit MAHKAMAH AGUNG RI, Buku II, Edisi 2007,

halaman 86 AD. PUTUSAN SERTA MERTA pada poin 2, yang menyebutkan

32

Lihat Putusan MA no. 2838K/Pdt/2011 hal. 142.

Page 50: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

74

“Wewenang menjatuhkan putusan serta merta hanya ada pada Pengadilan

Negeri dan Pengadilan Tinggi dilarang menjatuhkan putusan serta merta”.

Hukum bergerak ke arah keadilan karena Putusan serta merta Dalam buku

“Hukum Acara Perdata” yang ditulis M. Yahya Harahap, S.H. disebutkan bahwa

menurut Subekti, praktik penerapan putusan yang dapat dilaksanakan lebih

dahulu, telah mendatangkan banyak kesulitan dan memusingkan para hakim. Satu

segi undang-undang telah memberi wewenang kepada hakim menjatuhkan

putusan yang seperti itu meskipun dengan syarat-syarat yang sangat terbatas. Pada

sisi lain, pengabulan dan pelaksanaan putusan tersebut selalu berhadapan dengan

ketidakpastian, karena potensial kemungkinan besar putusan itu akan dibatalkan

pada tingkat banding atau kasasi33

.

Melihat pendapat diatas Penulis berpendapat bahwa Putusan serta merta

menimbulkan suatu ketidakpastian hukum apabila putusan tersebut dilaksanakan

dengan TERGUGAT memberikan ganti rugi kepada PARA TERGUGAT yang

kemudian TERGUGAT dan mengajukan banding dan memenangkan banding

maka timbul masalah siapakah pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas

ganti rugi yang telah dibayarkan TERGUGAT kepada PARA PENGGUGAT,

terlihat bahwa Majelis Hakim PN berhati-hati terhadap putusan merta ini.

33

Diana Kusumasari, S.H., M.H., Dasar Hukum dan Pelaksanaan Putusan Serta Merta diakses

dari http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl1538/dasar-hukum-dan-pelaksanaan-putusan-

serta-merta pada tanggal 28 April 2014 pukul 21:15.

Page 51: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

75

Tabel 3: Amar Putusan Hakim (Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, Kasasi)

Putusan Hakim Pengadilan Negeri Putusan Hakim Pengadilan Tinggi

DALAM EKSEPSI

Menolak Eksepsi TERGUGAT untuk

seluruhnya.

DALAM POKOK PERKARA

Mengabulkan Gugatan PARA

PENGGUGAT untuk sebagian:

1. Menyatakan Perjanjian jual beli

Produk Reksadana berupa Dana Tetap

Terproteksi dan Discretionary Fund

yang diperdagangkan oleh

TERGUGAT PT. BANK CENTURY,

Tbk. (sekarang PT. BANK MUTIARA,

Tbk.) selaku PELAKU USAHA kepada

PARA PENGGUGAT selaku

KONSUMEN adalah batal demi

hukum.

2. Menyatakan TERGUGAT PT.

BANK CENTURY Tbk. (sekarang PT.

BANK MUTIARA Tbk.) selaku

PELAKU USAHA telah melakukan

Perbuatan Melawan Hukum.

3. Menghukum TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. sekarang PT.

BANK MUTIARA untuk

mengembalikan uang pembelian produk

reksadana kepada PARA

PENGGUGAT secara tunai dan

sekaligus sejumlah Rp.

35.437.000.000,- (Tiga Puluh Lima

Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh

Juta Rupiah).

4. Menghukum TERGUGAT PT.

BANK CENTURY Tbk. (sekarang PT.

BANK MUTIARA) untuk membayar

ganti rugi kepada PARA

PENGGUGAT secara tunai dan

sekaligus sejumlah Rp. 5.675.691.668,-

( Lima Milyar Enam ratus Tujuh Puluh

Lima Juta Enam Ratus Sembilan Puluh

Satu Ribu Enam Ratus Enam Puluh

Delapan Rupiah).

5. Menghukum TURUT TERGUGAT

Menerima permohonan banding dari

Pembanding semula TERGUGAT.

Memperbaiki putusan Pengadilan

Negeri Surakarta tanggal 13 Desember

2010 No. 58/Pdt.G/2010/PN.Ska,

sepanjang mengenai dikabulkannya

tuntutan agar putusan ini dapat

dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar

bij voorraad) meskipun ada upaya

verzet maupun kasasi, sehingga amar

selengkapnya berbunyi sebagai

berikut:

DALAM EKSEPSI

Menolak eksepsi TERGUGAT untuk

seluruhnya.

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan PARA

PENGGUGAT untuk sebagian.

2. Menyatakan Perjanjian Jual Beli

Produk Reksadana berupa Dana Tetap

Terproteksi dan Discretionary Fund

yang diperdagangkan oleh

TERGUGAT PT. BANK CENTURY,

Tbk. (sekarang PT. BANK

MUTIARA,

Tbk.) selaku PELAKU USAHA

kepada PARA PENGGUGAT selaku

KONSUMEN adalah batal demi

hukum.

3. Menyatakan TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. (sekarang

PT.

BANK MUTIARA, Tbk.) selaku

PELAKU USAHA telah melakukan

Perbuatan Melawan Hukum.

4. Menghukum TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. (sekarang

PT.

BANK MUTIARA, Tbk.) untuk

mengembalikan uang pembelian

Produk

Reksadana kepada PARA

Page 52: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

76

untuk tunduk terhadap putusan ini

6. Menghukum TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. (sekarang PT.

BANK MUTIARA, Tbk.) untuk

membayar biaya perkara sejumlah Rp.

591.000,- ( Lima ratus sembilan puluh

satu ribu rupiah).

PENGGUGAT secara tunai dan

sekaligus

sejumlah Rp. 35.437.000.000,- (Tiga

Puluh Lima Milyar Empat Ratus

Tiga Puluh Tujuh Juta Rupiah),

5. Menghukum TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. (sekarang

PT.

BANK MUTIARA, Tbk.) untuk

membayar ganti rugi kepada PARA

PENGGUGAT secara tunai dan

sekaligus sejumlah Rp.

5.675.691.668,-

(Lima Milyar Enam Ratus Tujuh

Puluh Lima Juta Enam Ratus

Sembilan Puluh Satu Ribu Enam

Ratus Enam Puluh Delapan

Rupiah).

6. Menghukum TURUT TERGUGAT

untuk tunduk terhadap Putusan ini.

7. Menyatakan dan menetapkan bahwa

putusan ini dapat dijalankan terlebih

dahulu (uitvoerbaar bij voorraad)

meskipun ada upaya verzet maupun

kasasi.

8. Menolak Gugatan PARA

PENGGUGAT selebihnya.

9. Menghukum Pembanding/semula

Tergugat untuk membayar seluruh

biaya perkara yang timbul dalam

kedua tingkat peradilan yang pada

tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.

150.000,-. (seratus lima puluh ribu

rupiah).

Putusan Hakim Tingkat Kasasi

Menolak permohonan kasasi dari

Pemohon Kasasi : PT. BANK

CENTURY, Tbk. (sekarang PT. BANK

MUTIARA, Tbk) Pusat Jakarta Cq. PT.

BANK CENTURY, Tbk (sekarang PT.

BANK MUTIARA, Tbk) Cabang

SURAKARTA tersebut dan

“memperbaiki amar putusan”

Pengadilan Tinggi Semarang No.

Page 53: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

77

110/Pdt/2011/PT.Smg tanggal 18 Mei

2011 yang memperbaiki putusan

Pengadilan Negeri Surakarta No.

58/Pdt.G/2010/PN.Ska tanggal 13

Desember 2010 sehingga amar

selengkapnya sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

Menolak Eksepsi Tergugat untuk

seluruhnya.

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan Gugatan PARA

PENGGUGAT untuk sebagian.

2. Menyatakan Perjanjian Jual Beli

Produk Reksadana berupa Dana Tetap

Terproteksi dan Discretionary Fund

yang diperdagangkan oleh

TERGUGAT PT. BANK CENTURY,

Tbk. (sekarang PT. BANK MUTIARA,

Tbk.) selaku PELAKU USAHA kepada

PARA PENGGUGAT selaku

KONSUMEN adalah batal demi

hukum.

3. Menyatakan TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. (sekarang PT.

BANK MUTIARA, Tbk.) selaku

PELAKU USAHA telah melakukan

Perbuatan Melawan Hukum.

4. Menghukum TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. (sekarang PT.

BANK MUTIARA, Tbk.) untuk

mengembalikan uang pembelian

Produk Reksadana kepada PARA

PENGGUGAT secara tunai dan

sekaligus sejumlah Rp.

35.437.000.000,- (Tiga Puluh Lima

Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh

Juta Rupiah).

5. Menghukum TERGUGAT PT.

BANK CENTURY, Tbk. (sekarang PT.

BANK MUTIARA, Tbk.) untuk

membayar ganti rugi kepada PARA

PENGGUGAT secara tunai dan

sekaligus sejumlah Rp.5.675.691.668,-

(Lima Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh

Lima Juta Enam Ratus Sembilan Puluh

Satu Ribu Enam Ratus Enam Puluh

Page 54: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

78

Delapan Rupiah).

6. Menghukum TURUT TERGUGAT

untuk tunduk terhadap Putusan ini.

7. Menolak Gugatan PARA

PENGGUGAT selebihnya.

Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat

untuk membayar biaya perkara dalam

tingkat kasasi sebesar Rp 500.000,-

(lima ratus ribu rupiah).

Analisa:

Dari amar putusan PN, PT dan MA dapat terlihat bahwa tidak terlalu

banyak mengalami perubahan baik dalam eksepsi maupun pokok perkara, yang

berbeda adalah dalam Putusan mengenai Putusan serta merta (uitvoerbaar bij

voorraad). Jadi dapat dikatakan bahwa PN, PT dan MA sepakat atau sama atas

Judex factie dan Judex juris.

Putusan serta merta menurut Penulis hilang dalam amar putusan tersebut

meskipun masuk ke dalam pertimbangan Majelis Hakim MA. Yang menurut

Penulis perlunya Majelis Hakim MA memberikan suatu putusan eksekusitorial

sebagai pengganti amar putusan serta merta yang dihilangkan oleh Majelis

Hakim.

Menurut Penulis putusan hakim yang tidak dapat dilaksanakan (non

eksekutable) atau putusan yang tidak memenuhi rasa keadilan sama artinya

dengan tidak bermanfaat bagi pencari keadilan, karena tujuan yang diharapkan

oleh pencari keadilan dalam beracara di pengadilan selain agar hukum dapat

ditegakkan (kepastian hukum) dan dengan cara itu keadilan dapat diwujudkan,

Page 55: BAB II PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8317/2/T1_312008010_BAB II.pdf · ... agama dan hukum (yang tertulis), antar norma yang ... hubungan hukum yang erat dan hubungan

79

namun jika oleh karena hal-hal tertentu putusan tersebut tidak dapat dilaksanakan,

maka tidak akan ada manfaatnya atau gunanya bagi pihak yang bersengketa.