bab ii gambaran umum kondisi daerah 2.1 aspek … filegambaran umum kondisi daerah 2.1 aspek...

78
18 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 – 2021 BAB II BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur. Luas wilayah Kabupaten Ponorogo adalah 1.371,78 km², atau menempati sekitar 3,5% (tiga setengah persen) luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif, Kabupaten Ponorogo terdiri dari 21 kecamatan, yang meliputi 307 desa/kelurahan, 1.002 dusun/lingkungan, 2.274 Rukun Warga (RW) dan 6.869 Rukun Tetangga (RT). Peta Kabupaten Ponorogo tersaji dalam gambar berikut: Gambar 2. 1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Ponorogo Sumber: Bappeda Kabupaten Ponorogo, 2015 Batas wilayah administrasi Kabupaten Ponorogo adalah: 1. Sebelah Utara : Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk

Upload: duongnhi

Post on 11-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

18 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

BABII

GAMBARANUMUMKONDISIDAERAH

2.1 ASPEKGEOGRAFIDANDEMOGRAFIa. KarakteristikLokasidanWilayah

KabupatenPonorogoadalahsalahsatudiantara38Kabupaten/Kota

yangadadiJawaTimur.LuaswilayahKabupatenPonorogoadalah1.371,78

km², atau menempati sekitar 3,5% (tiga setengah persen) luas wilayah

ProvinsiJawaTimur.Secaraadministratif,KabupatenPonorogoterdiridari

21kecamatan,yangmeliputi307desa/kelurahan,1.002dusun/lingkungan,

2.274RukunWarga(RW)dan6.869RukunTetangga(RT).

PetaKabupatenPonorogotersajidalamgambarberikut:

Gambar2.1PetaWilayahAdministrasiKabupatenPonorogo

Sumber:BappedaKabupatenPonorogo,2015

BataswilayahadministrasiKabupatenPonorogoadalah:

1. SebelahUtara : Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun

danKabupatenNganjuk

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

19 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

2. SebelahTimur : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten

Trenggalek

3. SebelahSelatan: KabupatenPacitan

4. SebelahBarat : KabupatenPacitandanKabupatenWonogiri

Luasan wilayah kecamatan dan jumlah desa/dusun pada masing-

masingkecamatantersajidalamtabelberikut:

Tabel2.1LuasWilayahKabupatenPonorogoMenurutKecamatan

No. Kecamatan Luas(Km²) JumlahDesa/

Kelurahan

JumlahDusun RW RT

1 Siman 37,95 18 45 95 2892 Ponorogo 22,31 19 44 119 4053 Babadan 43,93 15 56 123 4804 Jenangan 59,44 17 60 120 4025 Bungkal 54,01 19 63 129 3406 Sambit 59,83 16 46 93 3027 Sawo 124,71 14 54 160 4908 Mlarak 37,20 15 49 104 2679 Jetis 22,41 14 41 81 21610 Sooko 55,33 6 27 106 25711 Pudak 48,92 6 19 31 7912 Pulung 127,55 18 67 165 46513 Ngebel 59,50 8 31 67 16514 Kauman 36,61 16 54 113 30315 Jambon 57,48 13 44 76 27816 Badegan 52,35 10 34 45 22917 Sampung 80,61 12 44 88 32018 Sukorejo 59,58 18 58 139 38819 Ngrayun 148,76 11 40 145 43920 Slahung 90,34 22 61 154 41321 Balong 56,96 20 65 121 342

Jumlah 1.371.780 307 1.002 2.274 6.869Sumberdata:BappedaKabupatenPonorogo,2016

Berdasarkan data tersebut Kecamatan Ngrayun merupakan

kecamatan yang memiliki wilayah paling luas mencapai 148,76 Km².

Kecamatan yangmemiliki jumlah desa terbanyak adalah Slahung dengan

total 22 Desa. Untuk kecamatan yang memiliki jumlah dusun terbanyak

adalah KecamatanBalongdengan total65dusun.SedangkanKecamatan

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

20 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Ponorogo dengan luas

wilayah 22,31. Kecamatan dengan jumlah desa paling sedikit adalah

Kecamatan Sooko dan Pudak masing-masing memiliki 6 desa. Untuk

kecamatandenganjumlahdusunpalingsedikitadalahKecamatanPudak.

HidrogeologiwilayahKabupatenPonorogosangatdipengaruhioleh

sebaran litologi, topografi dan struktur geologi. Pembagian wilayah

hidrogeologi secara umum tercermin dari kondisi satuan-satuan

morfologinya.Kondisitopografiyangkhas,dimanadaerahPonorogosecara

umummerupakan lembah antar bukit (intermountain basin) yang dapat

digunakan sebagai dasar perkiraan, bahwa aliran air bawah tanah akan

mengalir dari perbukitan vulkan ke arah utara dan dari perbukitan

strukturalkearahselatan.

1. PosisiGeografis

Secara geografis, Kabupaten Ponorogomemiliki letak yang sangat

strategis, karena berada pada perlintasan jalur arteri primer jalur lintas

selatan dan jalan provinsi Madiun-Ponorogo-Pacitan. Ibukota Kabupaten

Ponorogo berjarak 198 km dari Surabaya, Ibukota Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Ponorogo terletak Terletak pada 111’7’ hingga 111’52’ Bujur

Timurdan7’49hingga8’20’LintangSelatan.

2. Topografi

Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten Ponorogo dibagi

menjadi 2 sub area, yaitu area dataran tinggi yang meliputi Kecamatan

Ngrayun, Sooko, Pulung, danNgebel sisanyamerupakan dataran rendah.

Berdasarkanketinggianwilayahdaripermukaanlautdapatdikelompokkan

245 desa/kelurahan berada pada ketinggian dibawah 500 m di atas

permukaanlaut,44desaberadapada500-700mdiataspermukaanlaut;

dan18desaberadadiketinggianlebihdari700mdiataspermukaanlaut.

3. Iklim

Curahhujandihitungberdasarkan jumlahharidalamsatubulandi

Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 paling tinggi terjadi pada bulan

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

21 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Januari.Wilayah yang paling tinggi curah hujannya adalah lokasi penakar

hujan Ngebel, Badegan dan Sewatu yang mencapai 24 hari dalam satu

bulan.

Jumlah hari hujan tiap bulan pada tahun 2015 di Kabupaten

Ponorogotersajidalamtabeldibawahini:

Tabel2.2JumlahhariHujanTiapBulanMenurutStasiunPenakarHujanTahun2015

Lokasi

BULANPenakarHujan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Ponorogo 18 16 23 13 7 0 0 1 0 0 10 20

2. Babadan 10 12 18 14 4 1 0 0 0 0 4 14

3. Kesugihan 15 16 16 11 2 4 0 0 0 0 11 21

4. Pulung 16 17 19 12 5 3 0 0 0 0 15 22

5. Pudak 16 18 19 16 6 6 0 0 0 0 12 15

6. Sooko 14 20 23 19 9 3 0 0 0 0 15 21

7. Sawoo 17 19 21 17 4 0 0 0 0 0 6 16

8. Slahung 15 15 22 18 7 1 0 0 0 0 9 15

9. Balong 14 15 19 15 4 1 0 0 0 0 10 14

10. Sungkur 13 19 23 13 3 0 0 0 0 0 2 17

11. Semorobangun 15 15 21 19 5 0 0 0 0 0 2 7

12. Ngebel 16 21 21 20 5 3 0 0 0 1 10 24

13. Talun 18 20 22 19 3 3 0 0 0 1 9 21

14. Bollu 14 14 17 15 3 1 0 0 0 0 8 16

15. Wilangan 16 15 21 15 5 1 0 0 0 0 5 16

16. Ngilo-ilo 14 15 21 15 6 1 0 0 0 0 10 14

17. Somoroto 12 14 16 5 1 0 0 0 0 0 2 13

18. Badegan 15 19 24 15 3 0 0 0 0 0 2 15

19. Pohijo 5 12 14 13 2 0 0 0 0 0 1 10

20. Ngrayun 12 14 19 21 5 1 0 0 0 0 7 12

21. Kori 16 13 21 14 5 1 0 0 0 0 5 15

22. Sewatu 18 15 24 16 6 1 0 0 0 0 10 17

Rata-rata 17 22 16 21 10 10 0 11 0 22 25 17Sumberdata:DinasPUKabupatenPonorogo,2016

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

22 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Sedangkan curah hujan di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015

dihitung berdasarkan bulan, paling tinggi terjadi pada bulanMaret yang

mencapai 149 mm. Untuk curah hujan yang paling rendah terjadi pada

bulanAgustusyanghanyamencapai11mm.

DatamengenaikeadaancurahhujandiKabupatenPonorogopada

tahun2015dihitungberdasarkanbulantersajidalamtabeldibawahini:

Tabel2.3KeadaanCurahHujanKabupatenPonorogoTiapBulanTahun2015

Rata-rata Rata-rata Curah Curah harihujan curahhujan Hujan Hujan

NO Bulan perbulan perbulan Terkecil Terbesar (mm)

1 Januari 14 17 1 94

2 Pebruari 15 22 1 120

3 Maret 20 16 1 149

4 April 15 21 1 142

5 Mei 5 10 5 62

6 Juni 1 10 - 35

7 Juli - - - -

8 Agustus - 11 - 11

9 September - - - -

10 Oktober - 22 - 41

11 Nopember 7 25 37 115

12 Desember 16 17 22 89

Sumberdata:BappedaKab.Ponorogo,2016.

4. Hidrologi

Kabupaten Ponorogo memiliki sungai 17 sungai yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber irigasi. Karena mata pencaharian utama

masyarakat adalah petani maka irigasi manjadi hal yang penting dalam

meningkatkan produktifitas petani. Adapun sungai yang paling panjang

adalah sungai Sungkur yang panjangnya mencapai 58,10 Km, sedangkan

yangpalingpendekadalahsungaiBedinginyangpanjangnyahanya4Km.

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

23 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Sedangkandiantara sungai yangadadiKabupatenPonorogo, SungaiAsin

mampumengairi sawah paling tinggi mencapai 5.656 hektar, sedangkan

yangpalingrendahadalahSungaiGonggangyanghanyamampumengairi

sawah sebanyak 25 hektar. Adapun nama sungai, panjang dan manfaat

untukirigasitersajipadatabeldibawahini:

Tabel2.4NamaSungai,PanjangdanManfaatnyaUntukIrigasi

NamaSungai AsalSumberAir PanjangSungai ManfaatIrigasi

Origin (Km) (Ha.)

1. Asin Tempuran 36,80 5.656

2. Cemer Nglegok 36,00 5.295

3. Gendol Kedungpring 33,20 376

4. Keyang Cawet 49,00 5.071

5. Bedingin Cangkring 4,00 170

6. Nambang Dukung 6,00 248

7. Slahung Mati 35,90 4.154

8. Mayong Ciwung 13,70 789

9. Pelem Pelem 18,00 726

10. Munggu Munggu 7,70 576

11. Domas Klitik 12,40 590

12. Ireng TambuUmbul 7,00 174

13. Sungkur Kresek 58,10 4.945

14. Galok Gebang 29,70 2.980

15. Gonggang Gonggang 36,00 25

16. Pucang Pucang 15,00 198

17. Nglorok - - 644

SumberData:DinasPUKabupatenPonorogo,2016

5. PenggunaanLahan

PenggunaanlahandiKabupatenPonorogomeliputilahanpertanian

dan lahanbukanpertanian.Lahanpertanianterklasifikasikanmenjadidua

jenis yaitu lahan sawah dan lahan bukan sawah. Total lahan pertanian

mencapai 870,95 Km2, yang terbagi dari lahan sawah mencapai 346,38

Km2 dan lahan bukan sawah yang mencapai 524,57 Km2. Sedangkan

cakupanlahanbukanpertanianmencapai500,83Km2.

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

24 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Adapunpembagianlahanbukanpertanianadalahpekarangandan

bangunanmencapai86,18Km2,hutannegaramencapai382,59Km2dan

lainya mencapai 32,06 Km2. Adapun luas wilayah menurut kecamatan

berdasarkanpenggunaannyatersajipadatabeldibawahini:

Tabel2.5LuasWilayahMenurutKecamatanBerdasarkanPenggunaannya

Tahun2015

LahanPertanian(km2) LahanBukanPertanian(km2)

Kecamatan LahanSawah LahanBukan

SawahPekarangan&Bangunan

HutanNegara Lainnya Keseluruhan

1 2 3 4 5 6 71. Ngrayun 13,17 77,92 3,22 87,76 2,69 184,762. Slahung 21,66 37,62 2,86 25,39 2,81 90,343. Bungkal 17,12 20,50 4,45 10,78 1,16 54,014. Sambit 11,20 24,21 3,13 20,93 0,36 59,835. Sawoo 13,44 60,36 4,67 44,21 2,03 124,716. Sooko 10,55 21,26 1,90 21,07 0,55 55,337. Pudak 2,13 16,55 0,65 29,21 0,38 48,928. Pulung 23,92 70,14 2,87 29,93 0,69 127,559. Mlarak 13,61 16,44 3,43 2,46 1,26 37,2010. Siman 15,62 10,64 2,13 8,74 0,82 37,9511. Jetis 14,29 1,26 2,40 - 4,46 22,4112. Balong 24,02 16,12 5,98 10,14 0,70 56,9613. Kauman 21,05 10,41 3,78 - 1,37 36,6114. Jambon 14,13 28,25 5,28 8,58 1,24 57,4815. Badegan 8,91 20,43 3,33 17,19 2,49 52,3516. Sampung 19,10 19,70 6,37 34,89 0,55 80,6117. Sukorejo 33,96 13,44 7,06 2,71 2,41 59,5818. Ponorogo 8,10 2,96 10,70 - 0,55 22,3119. Babadan 30,60 7,52 3,99 - 1,82 43,9320. Jenangan 27,14 22,25 5,65 2,27 2,13 59,4421. Ngebel 2,66 26,59 2,33 26,33 1,59 59,50

Jumlah 346,38 524,57 86,18 382,59 32,06 1.371,78Sumberdata:BPSKabupatenPonorogo,2016

b. PotensiPengembanganWilayah

Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Ponorogo diarahkan

pada penguatan 5 (lima) sektor unggulan, yaitu: pertanian, perkebunan,

kehutanan, perikanan dan peternakan. Arah kebijakan pengembangan

wilayahberdasarkanRencanaTataRuangWilayahPonorogomenetapkan

kawasanstrategis:

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

25 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

1. Demografi

BerdasarkanhasilproyeksiBadanPusatStatistik (BPS)tahun2015,

jumlahpendudukKabupatenPonorogosebesar867.393 jiwa,yang terdiri

dari 433.504 jiwa penduduk laki-laki dan 433.889 jiwa penduduk

perempuan dengan kepadatan penduduk mencapai 631 jiwa/km2.

Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Ponorogo

hampir seimbang. Tercatat rasio jenis kelamin (Sex Ratio) sebesar 99,91

yangberartibahwasecararata-ratapadasetiap100pendudukperempuan

terdapat99penduduklaki-laki.

Tabel2.6JumlahPendudukKabupatenPonorogoMenurutKecamatanTahun2015

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah SexRatio1 Ngrayun 28.166 28.207 56.373 99,852 Slahung 24.269 25.155 49.424 96,473 Bungkal 17.013 17.577 34.590 96,794 Sambit 17.688 17.996 35.684 98,295 Sawoo 26.575 27.561 54.136 96,436 Sooko 10.883 11.091 21.974 98,127 Pudak 4.643 4.735 9.378 98,068 Pulung 23.332 23.349 46.681 99,939 Mlarak 20.645 16.184 36.829 127,5610 Siman 21.803 21.283 42.870 102,4411 Jetis 14.132 14.898 29.030 94,8612 Balong 20.343 21.283 41.628 95,5813 Kauman 19.437 19.829 39.266 98,0214 Jambon 19.261 19.880 39.141 96,8915 Badegan 14.627 14.750 29.377 99,1616 Sampung 17.612 18.005 35.617 97,8217 Sukorejo 25.710 25.032 50.742 102,7118 Ponorogo 38.040 38.745 76.785 98,1819 Babadan 32.831 32.621 65.452 100,6420 Jenangan 26.611 26.345 52.956 101,0121 Ngebel 9.881 9.579 19.460 103,15

Jumlah 433.504 433.889 867.393 99,91

Sumberdata:BPSKabupatenPonorogo,2016

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

26 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo, Kecamatan

Ponorogomerupakankecamatandenganjumlahpendudukterbesar,yaitu

76.785 jiwadengankepadatanpenduduk sebesar3.441 jiwa/Km2,diikuti

oleh Kecamatan Babadan 65.452 jiwa (1.489 jiwa/Km2) dan Kecamatan

Ngrayun56.373jiwa(305jiwa/Km2).Sementarakecamatandenganjumlah

penduduk paling sedikit sekaligus tingkat kepadatan terendah adalah

KecamatanPudak9.378jiwadengantingkatkepadatan191jiwa/Km2.

2. KawasanStrategisCepatTumbuh

Wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi

daerahcepattumbuhterdapatdiKecamatanPudakyangterdapatpada6

desa.

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

27 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.7PotensiKecamatanPudakKabupatenPonorogo

Kecamatan Desa Potensi

Pudak Banjarejo SektorTanamanPangan:JagungdanUbi SektorPerkebunan:Cengkehdantanamannonkebun Sektor Tanaman Holtikultuta: Sayuran dan buah-

buahan(jeruk,manggis,klengkeng,duku) SektorPeternakan:sapipotongdansapiperah Sektor Kelembagaan: kelompok tani, gabungan

kelompoktanidankoperasi PudakWetan SektorTanamanPangan:jagungdanubikayu SektorPerkebunan:cengkeh Sektor Tanaman Holtikultura: sayuran dan buah-

buahan(jeruk,manggis,lengkeng,duku) SektorPeternakan:sapipotongdansapiperah Sektor Kelembagaan: kelompok tani, gabungan

kelompoktanidankoperasi Desa

TambangSektorTanamanPangan:jagungdanubikayu

SektorPerkebunan:cengkehdankopiarabika Sektor Tanaman Holtikultura: sayuran dan buah-

buahan(jeruk,manggis,lengkeng,duku) SektorPeternakan:sapipotongdansapiperah Sektor Kelembagaan: kelompok tani, gabungan

kelompoktanidankoperasi DesaBareng SektorTanamanPangan:jabungdanubikayu SektorPerkebunan:cengkeh,kelapa,kapukrandu Sektor Tanaman Holtikultura: sayuran dan buah-

buahan(jeruk,manggis,lengkeng,duku) SektorPeternakan:sapipotongdansapiperah Sektor Kelembagaan: kelompok tani, gabungan

kelompoktanidankoperasi DesaKrisik SektorTanamanPangan:jagungdanubikayu SektorPerkebunan:cengkeh Sektor Tanaman Holtikultura: sayuran dan buah-

buahan(jeruk,manggis,lengkeng,duku) SektorPeternakan:sapipotongdansapiperah Sektor Kelembagaan: kelompok tani, gabungan

kelompoktanidankoperasi

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

28 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Kecamatan Desa Potensi

Desa PudakKulon

SektorTanamanPangan:jagungdanubikayu

SektorPerkebunan:cengkeh Sektor Tanaman Holtikultura: sayuran dan buah-

buahan(jeruk,manggis,lengkeng,duku) SektorPeternakan:sapipotongdansapiperah Sektor Kelembagaan: kelompok tani, gabungan

kelompoktanidankoperasiSumberdata:BappedaKabupatenPonorogo,2016

3. KawasanPengembanganAgropolitan

Penentuan wilayah sebagai kawasan agropolitan didasari dengan

berbagai pertimbangan diantaranya memiliki ketersediaan sarana

prasarana yangmemadai, produktivitas tinggi danmemiliki potensi yang

dapatdikembangkandanbernilaiekonomitinggi.Adapunkecamatanyang

dapatdikembangkansebagaikawasanagropolitanadalahsebagaiberikut:

1) KecamatanPudak

Sebagaiwilayahyangberadadipegunungan,KecamatanPudakcocok

untuk budidaya tanaman holtikultura (buah dan sayur). Kondisi

tersebutditunjangdenganketersediaanairyangmelimpahdankontur

tanah yang berbukit-bukit. Selain itu wilayah ini cocok untuk

perkebunanseperticengkeh,kapukrandu,kopidanmelinjo.

2) KecamatanNgebel.

WilayahKecamatanNgebelberadapada lerenggunungdan terdapat

waduk. Untuk itu wilayah ini cocok untuk dijadikan potensi

pengembanganperikanankerambahairtawar.Pengelolaanperikanan

air tawar dapat dilakukan dengan sistim kerambah. Selain itu untuk

perkebunan seperti cengkeh, kopi danmelinjo dapat dikembangkan.

Saatiniprodukandalanyangmulaiberkembangdanmemilikipotensi

tinggiadalahbuahduriandanmanggis.

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

29 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

3) KecamatanBabadan

KecamatanyangberadadibagiantimurkotaPonorogoinicocokuntuk

dikembangkan tanamanpadi.Adapundesayangdapatditanamipadi

meliputi: Desa Kertosari, Cekok, Patihan Wetan, Kadipaten, Japan,

Gupolo, Polorejo, Bareng, Ngunut, Sukosari, Lembah, Pondok,

Babadan,PurwosaridanTrisno.

c. WilayahRawanBencana

Kabupaten Ponorogo merupakan wilayah yang memiliki potensi

rawan bencana. Sebagai wilayah yang memiliki topografi dengan

perbukitan,potensiterjadinyabencanaalamsangatdimungkinkan.Adapun

bencana yang sering terjadi di kabupaten Ponorogo adalah banjir dan

kebakaran. Adanya banjir disertai tanah longsor menjadi ancaman

tersendiribagimasyarakatKabupatenPonorogo.Kerusakanalammenjadi

salah satu penyumbang besar dalam bencana banjir dan tanah longsor.

Pembalakan hutan secara masif akan mempengaruhi kekuatan tanah

sehingga apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi maka besar

kemungkinanterjadilongsor.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Ponorogo, potensi bencana yang terjadi di wilayah Ponorogo

adalah:kebakaran,anginpuyuh, longsordangempabumi.Untukwilayah

perbukitan potensi terjadi kebakaran hutan sangat tinggi, apabila

memasuki musim kemarau. Adapun peta rawan bencana untuk wilayah

Kabupaten Ponorogo berdasarkan kecamatan tersaji pada gambar di

bawahini

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

30 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Gambar2.2PetaRawanBencanaKabupatenPonorogo

Sumber:BPBDKabupatenPonorogo,2016

Berdasarkan peta tersebut potensi rawan bencana berdasarkan

wilayahKabupatenPonorogo,sebagaiberikut:

Tabel2.8PotensiBencanaBerdasarkanWilayahKabupatenPonorogo

No Kecamatan PotensiRawanBencana

1. Sampung Longsor, Angin, Banjir, Kekeringan, Kebakaran dan tanahretak

2. Badegan Longsor,Angin,Banjir,Kekeringan&Kebakaran

3. Balong Longsor,Angin,Banjir,Kekeringan&Kebakaran

4. Slahung Longsor,Angin,Banjir,KekeringandanTanahretak

5. Ponorogo Angin,BanjirdanKebakaran

6. Babadan Angin,Banjir

7. Jenangan Angin,Banjir,KekeringandanKebakaran

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

31 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

No Kecamatan PotensiRawanBencana

8. Ngebel Longsor,Angin,Banjir,KebakarandanTanahRetak

9. Pudak Longsor,AngindanKebakaran

10 Pulung Longsor,Angin,KekeringandanKebakaran

11 Siman Longsor,BanjirdanKebakaran

12 Sooko Longsor,Angin,BanjirdanKebakaran

13 Sawoo Longsor,Angin,Banjir,KekeringandanKebakaran

14 Ngrayun Longsor,Angin,Banjir,KekeringandanKebakaran

15 Jetis AngindanBanjir

16 Sambit Longsor,Angin,BanjirdanKebakaran

17 Mlarak Longsor,AngindanBanjir

18 Kauman AngindanBanjir

19 Bungkal Longsor,Banjir,danKebakaran

20 Jambon Angin,KekeringandanKebakaran

21 Sukorejo Longsor,AnginPuyuh,Banjir,danKebakaran

Sumberdata:BPBDKabupatenPonorogo,2016

2.2 ASPEKKESEJAHTERAANMASYARAKAT

a. FokusKesejahteraandanPemerataanEkonomi

Kesejahteraandanpemerataanekonomimerupakansyaratmutlak

dalam rangka membangun pemerintahan yang ideal. Pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan berkelanjutanmerupakan suatu keharusan bagi

kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.

Untuk itu pemerintah dituntut agar mampu meningkatan pendapatan

perkapita, dalam rangka mencapai pendapatan perkapita maka tingkat

pertumbuhan ekonomi haruslah lebih besar daripada laju pertumbuhan

penduduk. Selain itu menurut beberapa ahli menyatakan bahwa

perekonomiandaerahdapatdilihatdaripertumbuhanekonomidaerahdan

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

32 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

penciptaan lapangan kerja. Untuk mengetahui besarnya pertumbuhan

ekonomi dapat diketahui dari nilai PDRB setiap tahunnya. Sedangkan

penciptaanlapangankerjadapatdilakukansetelahterjadiakumulasialiran

modal. Dengan terjadi peningkatan aliran modal maka berdampak pada

pembukaanlapangankerja.

PertumbuhanPDRBKabupatenPonorogopadakurunwaktu2011-

2015 selaludalam trendyangpositif dan terusnaik.Membaiknya kinerja

lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan; dan tumbuhnya

lapanganusahakonstruksi;sertaPerdaganganbesardaneceran,Reparasi

mobil dan sepeda motor; merupakan faktor pendorong percepatan

pertumbuhanPDRBKabupatenPonorogo.

UntukmengetahuipertumbuhanPDRBKabupatenPonorogomulai

tahun2011-2015tersajipadagrafikdibawahini:

Tabel2.9PerkembanganPDRBKabupatenPonorogoTahun2011-2015(JutaRupiah)

AtasDasarHargaBerlaku(ADHB)AtasDasarHargaKonstan(ADHK)TahunDasar2010

-

5,000,000.00

10,000,000.00

15,000,000.00

ADHB

ADHK

ADHB

ADHK

ADHB

ADHK

ADHB

ADHK

ADHB

ADHK

2011 2012 2013 2014 2015

9,960,335.26

9,472,172.99

11,047,555.97

10,038,389.12

12,150,334.21

10,557,313.65

13,441,459.80

11,114,271.08

14,815,513.60

11,654,096.80 Series1

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

33 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.10LajuPertumbuhanEkonomiKab.PonorogodanJawaTimur

Tahun2011-2015(%)

Sumberdata:BPSKabupatenPonorogo,2016

Selain faktor pertambahan produk riil yang dihasilkan, faktor

kenaikan harga di tingkat produsen atau yang biasa disebut laju implisit

PDRB juga sangat berpengaruh dalam kenaikan nilai nominal PDRB atas

dasar harga berlaku yang dihasilkan. Laju pertumbuhan ekonomi

KabupatenPonorogopadatahun2015tercatatsebesar5,24%.Biladilihat

menurutpenciptaansumberpertumbuhanekonominya,dipicuolehsektor

Informasi dan Komunikasi 8,09%, Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minumsebesar8,02%,PerdaganganBesardanEceran;ReparasiMobildan

SepedaMotorsebesar7,63%.

Sementara untuk Provinsi Jawa Timur laju pertumbuhan PDRB

sebesar 5,44%, dipicu oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minumsebesar7,91%,diikuti sektor JasaKeuangandanAsuransi sebesar

7,19%. Selanjutnya sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,56%.

Hal ini menandakan bahwa karakteristik perkembangan ekonomi Jawa

TimurdanKabupatenPonorogoberbeda.

Berbeda dengan kondisi Jawa Timur yang berbasis industri,

perekonomian Kabupaten Ponorogo saat ini masih berbasis pertanian.

Hampir di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Ponorogo merupakan

daerahpenghasilprodukpertanian,kecuali ibukotaKabupatenyangtelah

5.7 5.985.17 5.28 5.24

6.44 6.646.08 5.86

5.44

0

1

2

3

4

5

6

7

2011 2012 2013 2014 2015

Kab.Ponorogo

Prov.JawaTimurProyeksiangkatahun2015sdhadanamungrafikdisampingperludisesuaikan…,sdhdicobanamunhasilnyakurangsempurna(grafikdibawahnya)

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

34 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

menjelmamenjadipusatperdagangandanjasa.Produkdominanpertanian

yangmenjadi unggulan Kabupaten Ponorogo adalah komoditas tanaman

hortikultura. Kondisi geografis wilayah yang subur dan iklim yang sesuai

untuk kegiatan pertanian membuat sektor pertanian masih menjadi

andalandalamperekonomianKabupatenPonorogo.

Walaupun berbasis pertanian, namun dari tahun ke tahun

kontribusinya cenderung menurun dan beralih ke Informasi dan

komunikasi. Faktor tingkat kesuburan lahan yang semakinmenurun serta

perubahaniklimyangkurangmendukungkegiatanpertanianmenyebabkan

kontribusi pertanian semakinmenurun.Meskipundari sisi produksi tetap

meningkat namun pertumbuhan peningkatannya kalah cepat dengan

pertumbuhansektorlainnya.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dan dapat

dirasakan oleh seluruh kalanganmasyarakatmampumempengaruhi pola

konsumsi masyarakat. Konsumsi masyarakat terhadap barang-barang

impor baik yang berasal dari luar daerah maupun luar negeri menjadi

semakin besar. Hal ini mendorong meningkatnya kinerja sektor

perdagangan.Bahkanusahaperdagangan lewat jaluronline saat ini telah

lazimdilakukan.

Dalam kegiatan ekonomi, perkembangan yang terjadi di suatu

sektor ekonomi akanberdampak terhadapperkembangan sektor lainnya.

Perkembangan sektor perdagangan juga berpengaruh secara langsung

maupun tidak langsung terhadap sektor lainnya. Meningkatnya kinerja

perdagangan berdampak pada kegiatan transportasi. Distribusi barang-

barang perdagangan sangat membutuhkan sarana transportasi yang

memadai. Selain transportasi, penyediaan akomodasi,makanminumdan

jasa keuangan juga bergerak seiring dengan perkembangan kinerja

perdagangan.Biasanyasejalandenganmunculnyapusatperdaganganbaru

makadisekitarnyaakanbermunculanusahapenyediaanakomodasiuntuk

tempatmenginappekerjadanusahapenyediaanmakananminumanuntuk

memenuhikonsumsipengunjungpusatperdaganganmaupunpekerja.Jasa

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

35 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

keuangan juga turut berkembang karena dengan meningkatnya kinerja

produktif akan membutuhkan modal yang dipenuhi oleh sektor jasa

keuangan.

Tabel2.11SumberPertumbuhanEkonomiKabupatenPonorogo

Tahun2015

Kategori Uraian Pertumbuhan(%)

A Pertanian,Kehutanan,danPerikanan 2,95B PertambangandanPenggalian 1,02C IndustriPengolahan 6,00D PengadaanListrikdanGas 1,27E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

danDaurUlang3,14

F Konstruksi 3,10G Perdagangan Besar dan Eceran; ReparasiMobil

danSepedaMotor7,63

H TransportasidanPergudangan 7,15I PenyediaanAkomodasidanMakanMinum 8,02J InformasidanKomunikasi 8,09K JasaKeuangandanAsuransi 6,85L RealEstate 5,93

M,N JasaPerusahaan 6,00O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

JaminanSosialWajib5,31

P JasaPendidikan 6,99Q JasaKesehatandanKegiatanSosial 1,45

R,S,T,U JasaLainnya 4,17 PertumbuhanTotal 5,24

Sumberdata:BappedaKabupatenPonorogo,2016

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

36 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.12

DistribusiPDRBatasdasarhargaberlakuKabupatenPonorogoTahun2011-2015(%)

Kategori Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan

32,63 32,35 31,70 31,59 31,65

B PertambangandanPenggalian 2,73 2,51 2,39 2,39 2,30

C IndustriPengolahan 6,76 6,74 6,73 6,77 6,69

D PengadaanListrikdanGas 0,09 0,08 0,07 0,07 0,07

E Pengadaan Air, PengelolaanSampah, Limbah dan DaurUlang

0,11 0,10 0,10 0,09 0,09

F Konstruksi 9,12 9,17 9,19 9,45 9,20

G PerdaganganBesardanEceran;Reparasi Mobil dan SepedaMotor

15,48 15,63 16,05 15,92 16,18

H TransportasidanPergudangan 1,45 1,41 1,46 1,54 1,57

I Penyediaan Akomodasi danMakanMinum

2,55 2,60 2,66 2,81 2,89

J InformasidanKomunikasi 6,76 6,76 6,89 6,87 6,83

K JasaKeuangandanAsuransi 2,71 2,90 3,08 3,18 3,19

L RealEstate 2,42 2,37 2,43 2,34 2,44

M,N JasaPerusahaanAdministrasi 0,43 0,42 0,43 0,43 0,43

O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan Jaminan SosialWajib

6,17 6,10 5,75 5,32 5,22

P JasaPendidikan 7,68 8,08 8,34 8,47 8,45

Q Jasa Kesehatan dan KegiatanSosial

0,75 0,77 0,79 0,82 0,86

R,S,T,U JasaLainnya 2,16 2,00 1,93 1,94 1,95

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumberdata:BappedaKabupatenPonorogo,2016

b. FokusKesejahteraanSosial

1. IndeksPembangunanManusia

IndeksPembangunanManusia(IPM)adalahvariabeltakbebasyang

bersifat state, yaitu suatu variabel yang perubahannya berlangsung

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

37 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

lambat dan akan meningkat/menurun sedikit demi sedikit sebagai

responterhadapperubahanberbagaikondisifisik,sosial,ekonomi,dan

lingkungan. Agar mudah dipahami, maka variabel-variabel sosial dan

ekonomi tersebut disusun menjadi indeks komposit yang digabung

menjadiindekstunggal.

Angka IPM sangat penting untuk melihat sampai seberapa jauh

pertumbuhandanpemerataanhasilpembangunanmampusecaranyata

Data IPM digunakan sebagai rujukan dalam berbagai kebijakan

pemerintah. Salah satunya adalah kebijakan penentuan dana

perimbangan daerah melalui DAU. IPM juga dapat digunakan untuk

menilaikeberhasilankinerjapembangunanmanusiayangterkaitdengan

peningkatan kapasitas dasar penduduk yang mencakup aspek

kesehatan, pendidikan, serta ekonomi. Untuk itu, pemerintah sangat

berkepentingandengandataIPMsebagaibahanperencanaan,evaluasi,

danmonitoring.

Berdasarkan skala internasional, capaian IPM dapat dikategorikan

menjadiempatkategoriyaitukategori sangat tinggi (IPM≥80),kategori

tinggi (70≤IPM<80),kategorisedang(60≤IPM<70),dankategori rendah

(IPM<60). Jika diukur berdasarkan skala internasional, maka selama

tahun 2011-2015 IPM Kabupaten Ponorogo masuk dalam kategori

sedang.

Grafik2.1

PerkembanganIPMKabupatenPonorogoTahun2011-2015

T

Sumberdata:BappedaKabupatenPonorogo,2016

65.28 66.16 67.03 67.4 67.75

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2011 2012 2013 2014 2015

IPM

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

38 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Dari grafik di atas diketahui bahwa Indeks PembangunanManusia

(IPM) Kabupaten Ponorogo selama tahun 2011-2015 terusmengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 IPM Kabupaten

Ponorogosebesar65,28,tahun2012sebesar66,16,tahun2013sebesar

67,03, tahun 2014 sebesar 67,4, tahun 2015 naik hingga mencapai

67,75 atau rata-rata tumbuh 0,49 persen per tahun. Secara umum

dapatdikatakanbahwakenaikanangkaIPMmenandakanpembangunan

manusia di Kabupaten Ponorogo mengalami kemajuan ke arah yang

lebihbaik.

Meskipunmenunjukkantrenyangterusmeningkatsetiaptahunnya,

namunangkaIPMKabupatenPonorogomasihrendahbiladibandingkan

denganangkaIPMProvinsiJawaTimur.Biladibandingkandenganangka

IPM se-Karesidenan Madiun, angka IPM Kabupaten Ponorogo

menempati posisi ke lima setelah Kota Madiun, Kabupaten Magetan,

KabupatenMadiundanKabupatenNgawi.

IndikatorPendukungIndeksPembangunanManusia(IPM)

1. AngkaHarapanLamaSekolah

AngkaHarapanLamaSekolahmerupakansalahsatubagiandari

Indeks PembangunanManusia (IPM), yakni pada komponen indeks

pendidikan bersama dengan angka rata-rata lama sekolah. IPM

adalahsalahsatu indikatoryangdigunakanuntukmengukur tingkat

keberhasilanPemerintahKabupatenPonorogodalammeningkatkan

kesejahteraan penduduknya. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)

adalah angka yang menunjukkan tingkat harapan penduduk untuk

melanjutkan proses pendidikan hingga tinggkat akhir. Tingkat

HarapanLamaSekolahdihitunguntukpendudukberusia7tahunke

atas. Hal tersebut dikondisikan dengan program wajib belajar 9

tahun.

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

39 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Grafik2.2PerkembanganAngkaHarapanLamaSekolahKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

Sumberdata:DinasPendidikanKab.Ponorogo,2016

Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten Ponorogomengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 angka harapan

lamasekolahtercatat12,33tahun.Tahun2012mengalamikenaikan

menjadi 12,56 tahun. Pada tahun 2013 tercatat 12,8, tahun 2014

tercatat 13,04 dan tahun 2015 tercatat 13,3. Hal ini berarti bahwa

tahun 2015 penduduk memiliki harapan untuk melanjutkan

pendidikanyahinggamencapaitingkatperguruantinggi.Akantetapi

apabiladibandingkandenganangkaidealuntukangkaharapanlama

sekolah,angkauntukKabupatenPonorogomasihdibawahstandart

internasional atau selisih 4,90 tahun. Standar angka harapan lama

sekolahyang idealadalah18 tahun (tamatStrata1padaperguruan

tinggi).

11.8

12

12.2

12.4

12.6

12.8

13

13.2

13.4

2011 2012 2013 2014 2015

12.33

12.56

12.8

13.04

13.3

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

40 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

2. Rata-RataLamaSekolah

Rata-rataLamaSekolahmenggambarkanrata-ratajumlahtahun

yang dijalani oleh penduduk berumur 25 tahun ke atas dalam

menempuh semua jenis pendidikan formal. Pada usia 25 tahun

diasumsikanprosespendidikansudahberakhir.

Grafik2.3PerkembanganRata-rataLamaSekolahKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

Sumberdata:DinasPendidikanKab.Ponorogo,2016

Dari grafik diatas diketahui bahwa rata-rata lama sekolah di

Kabupaten Ponorogo periode 2011-2015 mengalami peningkatanwalaupundalamskalayangcukupkecilyaitu6,45tahunpadatahun

2011 hingga 6,96 tahun pada tahun 2015. Hal ini dapat dikatakan

bahwa secara rata-rata tingkat pendidikanpenduduk yangberumur

25tahunkeatasdiKabupatenPonorogoadalahselama7tahunatau

hampirsetaradengankelassatusekolahmenengahpertama.Kondisi

inimasihbelumsejalandenganprogramwajibbelajar9tahunyangtelahdicanangkanolehpemerintah.Bahkanangka inimasihsangat

jauhdibawahstandarrata-ratalamasekolahinternasionalyaitu15

tahun. Oleh sebab itumasih diperlukan kerja keras dan komitmendari semua pihak akan pentingnya meningkatkan rata-rata lama

sekolah di Kabupaten Ponorogo guna pembentukan sumber daya

6.16.26.36.46.56.66.76.86.97

2011 2012 2013 2014 2015

6.456.57

6.68

6.91 6.96

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

41 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

manusia yang berkualitas yang nantinya akan membangun dan

meningkatkankesejahteraanpendudukdiKabupatenPonorogo.

3. AngkaHarapanHidupAngka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama

hidup rata-ratapendudukdenganasumsi tidak adaperubahanpola

mortalitas menurut umur.Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan

alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraanpendudukpadaumumnya,danmeningkatkanderajat

kesehatan pada khususnya. Dalam usdaha meningkatkan niulai

indeks kesehatan ini, pemerintah daerah perlu mengupayakan

kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengakses sarana

kesehatan.

Selain itu diperlukan peningkatan kualitas dan pembangunan

saranakesehatanyangmemadai,sertaaktifmemberikanpembinaan

kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat.

Capaian komponen angka harapan hidup Kabupaten Ponorogo

selama periode 2011-2015 mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun,meskitidakterlalusignifikan.

Perkembangan angka harapan hidup selama 5 tahun terakhir

mengalamipeningkatansebesar0,20tahun,darisebesar71,70tahun

pada tahun 2011 menjadi 71,90 tahun pada tahun 2015, sehingga

rata-rata peningkatan per tahun sebesar 0,04 tahun. Peningkatan

tersebut bisa merupakan dampak dari peningkatan kesejahteraan

masyarakatsertameningkatnyaderajatkesehatanmasyarakat.

Perkembangan angka harapan hidup tahun 2011-2015 seperti

digambarkanpadagrafiksebagaiberikut:

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

42 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Grafik2.4PerkembanganAngkaHarapanHidupKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

Sumberdata:BappedaKabupatenPonorogo,2016

4. IndeksDayaBeli

Indeks daya beli disusun berdasarkan komponen pengeluaran

perkapitariilyangdisesuaikan.Secaraumumbanyakindicatoryang

dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kesejahteraan

masyarakat di suatu daerah. Salah satu indikator yang sering

digunakan untukmelihat daya beli masyarakat adalah pengeluaran

riilperkapita.Rata-ratapengeluaranriilmerupakankomponendalam

penyusunanIndeksStandarHidup.

Daya beli merupakan kemampuan masyarakat dalam

membelanjakan uangnyauntuk

barangdanjasa.Kemampuaninisangatdipengaruhiolehharga-

hargariilantarwilayahkarena

nlaitukaryangdigunakandapatmenaikkanatau

menurunkannilaidayabeli.Dengandemikian,kemampuandayabelimasy

arakatsatuwilayahakanberbedadenganwilayahlainnya.

Perkembangan daya beli masyarakat selama 5 tahun terakhir

mengalami peningkatan sebesar Rp338,45, dari sebesar Rp7.849,45

pada tahun 2011 menjadi Rp8.187,90 pada tahun 2012 kemudian

71.7

71.78

71.8571.88

71.9

71.6

71.65

71.7

71.75

71.8

71.85

71.9

71.95

2011 2012 2013 2014 2015

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

43 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

meningkat lagimenjadiRp8.354,33pada tahun2013.Capaianpada

tahun 2013mengalami peningkatan kembali sebesar Rp28,47 pada

tahun2014,sehinggamenjadiRp8.382,80.Terakhirpadatahun2015

kembalimeningkatsebesarRp125,2daritahunsebelumnyamenjadi

Rp8.508,00. Peningkatan tersebut bisa merupakan dampak dari

peningkatankesejahteraanmasyarakatsertameningkatnyadayabeli

masyarakat.

Perkembangan daya beli masyarakat tahun 2011-2015 seperti

digambarkanpadagrafiksebagaiberikut:

Grafik2.5PerkembanganDayaBeliMasyarakatKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

Sumberdata:BappedaKabupatenPonorogo,2016

c. FokusSeniBudayadanOlahraga

1. SeniBudaya

Untuk menopang pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan

adanyaupayauntukmenjagaeksistensikelompoksenidanbudayayang

ada dimasyarakat. Kelompok seni dan budaya yang berperan sebagai

penyelenggarakesenianmemberikandukungandalampelestarian seni

7,849.45

8,187.90

8,354.33 8,382.80

8,508.00

7,400.00

7,600.00

7,800.00

8,000.00

8,200.00

8,400.00

8,600.00

2011 2012 2013 2014 2015

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

44 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

dan budaya. Perkembangan jumlah kelompok kesenian pada kurun

waktu terakhir ini terusmengalami fluktuatif.Pada tahun2011 jumlah

grup kesenian ada di Kabupaten Ponorogo sebanyak 601 kelompok,

pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebanyak 91 kelompok sehingga

totalmenjadi692kelompok,namunpadatahun2013terjadipenurunan

20kelompoksehinggahanyamencapai672kelompokdanpada tahun

2015meningkatkembalimenjadi950kelompok.

Untuk mengetahui kondisi terakhir jumlah organisasi seni yang

masihdiakuikeberadaaanyadapatdilihatpadatabeldibawahini:

Tabel2.13JumlahOrganisasiKesenianMenurutJenisnyaTahun2015

No Uraian 2011 2012 2013 2014 20151 ReogDadak 157 157 157 157 2592 ReogMini 4 4 4 4 43 ReogPegon 10 10 10 10 104 ReokThek 26 26 26 26 365 Karawitan 218 218 218 218 2186 Gajah-gajahan 41 41 41 41 567 Jaranan/KudaLumping 9 9 9 9 108 SeniUnto 3 3 3 3 39 OrkesM/Dangdut 32 32 32 32 3210 Elektone 20 20 20 20 1011 CampurSari 52 52 52 52 4712 Ketoprak 10 10 10 10 1013 Ludruk 3 3 3 3 314 Kentrung 1 1 1 1 215 ThekTur 2 2 2 2 116 Coke’an 2 2 2 2 217 GongGumbeng 1 1 1 1 118 Kongkil 1 1 1 1 119 MusikOdrot 5 5 5 5 520 WayangOrang 2 2 2 2 221 SanggarTari 5 5 5 5 2422 Kelling 1 1 1 1 123 MusikBand 3 3 3 3 324 SeniBarongUlar 1 1 1 1 125 SeniTayub 1 1 1 1 126 Qosidah 16 16 16 16 1627 Kompang 4 4 4 4 4

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

45 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

No Uraian 2011 2012 2013 2014 201528 MusikTerbang 9 9 9 9 929 Berjanjen 1 1 1 1 131 Sholawatan 63 63 63 63 6332 Hadroh/Kontemporer 115 115 115 115 115

Jumlah 818 818 818 818 950Sumberdata:DinasKebudayaan,Pariwisata,PemudadanOlahRaga,2016

2. OlahRaga

Pembangunandibidangolahragadiarahkankepadapeningkatan

prestasiolahragadisekolah-sekolahdanperguruantinggimaupundi

lingkungan masyarakat luas. Selain itu pembangunan olahraga

ditujukan untukmeningkatkan kondisi fisik danmentalmasyarakat,

memajukan olahraga dengan meningkatkan mutu prestasi

keolahragaan di Kabupaten Ponorogo, memasyarakatkan olahraga

danmengolahragakanmasyarakat.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih kurangnya

fasilitas olahraga yang memenuhi standar sehingga perlu

peningkatan. Kekurangan fasilitas olah raga tersebut sangat

mempengaruhi prestasi olah raga di Kabupaten Ponorogo, artinya

belum semua cabang olahraga terfasilitasi dengan baik, sehingga

sangat sulit untuk mengembangkan prestasi. Oleh karena itu

Pemerintah Kabupaten Ponorogo secara bertahap dan

berkesinambungan berupaya untuk memenuhi fasilitas yang

dibutuhkan dan penyediaan anggaran bagi cabang olahragamelalui

KomiteOlahRagaNasionalIndonesi(KONI)Ponorogo.

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

46 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

2.3 ASPEKPELAYANANUMUM

a. FokusLayananUrusanWajib

1. UrusanPendidikan

a. AngkaPartisipasiSekolah

AngkaPartisipasiSekolah(APS)merupakanukurandayaserap

sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka

tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk

terutama usia muda. APS adalah jumlah murid kelompok usia

pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) yang masih

menempuh pendidikan per jumlah penduduk usia pendidikan

dasar. Perkembangan APS di Kabupaten Ponorogo dapat dilihat

dalamduatabelsebagaiberikut:

Tabel2.14

PerkembanganAngkaPartisipasiSekolahKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No. JenjangPendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 1.1 APSSD/MI 97,31% 104,01% 106,65% 102,34% 102,57%2 SMP/MTs 2.1 APSSMP/MTs 99,24% 99,69% 96,18% 102,86% 102,86%3 SMA/MA/SMK 3.1 APSSMA/MA/SMK 69,82% 69,99% 72,19% 71,65% 71,65%

Sumberdata:DinasPendidikankabupatenPonorogo,2016

Dari tabel di atas dapat dilihat perkembangan angka

partisipasi sekolahpendidikan dasar untuk SD/MI cenderung

fluktuasi.Memperhatikan perkembanganmulai tahun 2011 yang

sebesar 97,31%, tahun 2012 sebesar 104,01% dan menjadi

106,65% tahun 2013, akan tetapi di tahun 2014 ada penurunan

signifikan menjadi 102,34% dan pada tahun 2015 meningkat

menjadi102,60%.

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

47 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

UntuktingkatSMP/MTsjugamengalamiperkembanganyang

fluktuasi,yaknidarisebesar99,24%padatahun2011,naiksedikit

menjadi sebesar 99,69% pada tahun 2012 dan pada tahun 2013

mengalami penurunan menjadi 96,18%, namun kemudian

mengalami kenaikan menjadi 102,86% padatahun2014 dan

menurunkembalimenjadi101,20%padatahun2015.

Selanjutnya perkembangan angka partisipasi sekolah tingkat

SMA/MA/SMK setiap tahunmengalami fluktuatif juga, yakni dari

69,82%padatahun2011,naiksedikitmenjadi69,99%dan72,19%

di tahun 2012 dan 2013, kemudian mengalami penurunan

menjadu71,65%di tahun2014danpada tahun2015meningkat

menjadi73,25%.

b. AngkaPartisipasiKasar

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah perbandingan jumlah

pendudukyangsedangbersekolahpadasuatujenjangpendidikan

(berapapuusianya) terhadap jumlahpendudukusiasekolahyang

sesuaidenganjenjangpendidikantersebut.

Perkembangan angka partisipasi kasar pada lima tahun

terakhirmenunjukkan:

- TingkatSD/MIdanSMA/MA/SMKmengalamipeningkatandari

tahun2011ketahun2015,dari98,54%menjadi107,50%untuk

SD/MIdan69,82%menjadi80,50%untukSMA/MA/SMK.

- Tingkat SMP/MTs mengalami fluktuatuatif yaitu pada tahun

2011 sebesar 97,31%, tahun 2012 turun menjadi 96,80 dan

pada tahun 2013 sampai dengan 2015 terus mengalami

peningkatan dari 99,80% di tahun 2013 menjadi 103,68% di

tahun2015.

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

48 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Untuk mengetahui perkembangan angka partisipasi kasar di

KabupatenPonorogolimatahunterakhirdapatdilihatpadatabel

dibawahini:

Tabel2.15AngkaPartisipasiKasarKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

No. JenjangPendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 1.1 APKSD/MI 98,54% 100,26% 106,39% 107,02% 105,58%2 SMP/MTs 2.1 APKSMP/MTs 97,31% 96,80% 99,80% 102,20% 103,68%3 SMA/MA/SMK 3.1 APKSMA/MA/SMK 69,82% 69,99% 72,19% 80,63% 84,27%

Sumberdata:DinasPendidikanKab.Ponorogo,2016

c. AngkaPartisipasiMurni

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan

penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah

pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah

pendudukberusia7hingga18tahun.

Perkembangan angka partisipasi murni pada lima tahun

terakhirmenunjukkanangkafluktuatif:

- TingkatSD/MIpada tahun2011sebesar95,21%,pada tahun

2012 turun menjadi 94,19 dan pada tahun 2013 sampai

dengan tahun 2015 mengalami peningkatan dari 95,60% di

tahun2013menjadi94,44%padatahun2015.

- Tingkat SMP/MTs dari tahun 2011 sampai dengan 2013

mengalami penurunan dari 83,97% di tahun 2011 menjadi

81,29% di tahun 2013, sedang pada tahun 2014 dan 2015

meningkatmenjadi83,30%dan83,35%.

- Tingkat SMA//MA/SMK pada tahun 2011 sebesar 54,15%,

pada tahun 2012 meningkat menjadi 68,43%, namun pada

tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 56,51%. Sedang

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

49 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

pada tahun selanjutnya mengalami peningkatan kembali

menjadi57,60%ditahun2014dan58,50%ditahun2015.

Untuk mengetahui angka partisipasi murni di Kabupaten

Ponorogo pada lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di

bawahini:

Tabel2.16AngkaPartisipasiMurniKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

No. JenjangPendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 1.1 APMSD/MI 95,21% 94,19% 95,69% 96,33% 94,44%2 SMP/MTs 2.1 APMSMP/MTs 83,97% 83,41% 81,29% 83,30% 83,35%3 SMA/MA/SMK 3.1 APMSMA/MA/SMK 54,15% 68,43% 56,51% 57,60% 58,50%

Sumberdata:DinasPendidikanKabupatenPonorogo,2016

d. RasioKecukupanRuangKelas/PendudukUsiaSekolah

Rasio kecukupan ruang kelas adalah jumlah ruang kelas

tingkatpendidikanSD/Mi,SMP/MtsdanSMA/MA/SMKperjumlah

penduduk usia pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA dan

SMK. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung

perkelassemuapendudukusiapendidikanSD/MI,SMP/MTsdan

SMA/MA/SMK.

Untuk mengetahui rasio kecukupan ruang kelas/penduduk

usiasekolahtersajipadatabelsebagaiberikut:

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

50 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.17

KecukupanRuangKelasdanPendudukUsiaSekolahKabupatenPonorogoTahun2015

No. JenjangPendidikan 2015

1 SD/MI 1.1 Rasio 1:16,552 SMP/MTs 2.1 Rasio 1:27,643 SMA/MA/SMK 3.1 Rasio 1:28,60

Sumberdata:DinasPendidikanKabupatenPonorogo,2016

Dari tabel diatas dapat dilihat fasilitas pendidikan

khususnyajumlah ruang kelas dibanding penduduk usia sekolah

SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pada tahun 2015

menunjukkan bahwa ruang kelas di Kabupaten Ponorogo pada

tahun2015cukupmemadai.Kondisitersebutmasihmasukdalam

intervalstandarpesertadidikbahwasatukelasidealnyauntuk20-

36pesertadidik.

e. RasioGuru/Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat

pendidikanSD/MI,SMP/MTsdanSMA/MA/SMKperjumlahmurid

pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Rasio ini

mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar, disamping juga

untukmengukurjumlahidealmuriduntuksatuguruagartercapai

mutu pengajaran. Perkembangan rasio guru terhadap murid di

Kabupaten Ponorogo pada periode tahun 2011 sampai dengan

tahun2015tersajipadatabelberikut:

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

51 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.18RasioGurudanMuridSemuaJenjangPendidikanTahun2011-2015

No. JenjangPendidikan 2011 2012 2013 2014 20151 SD/MI 1.1 Rasio 10,01 9,99 9,87 11,62 9,972 SMP/MTs 2.1 Rasio 10,68 10,46 10,50 10,32 10,323 SMA/MA/SMK 3.1 Rasio 9,81 9,76 9,12 9,31 9,31

Sumberdata:DinasPendidikanKabupatenPonorogo,2016

Dari tabel diatas dapat dilihat kecenderungan rasio jumlah

guru dan murid menunjukkan tren yang relatif stabil dalam

periode5tahunterakhir,baikuntuktingkatSDmaupunSMP.Hal

ini menunjukkan tetap terjaganya perbandingan jumlah ideal

antara guru dan murid di Kabupaten Ponorogo, sehingga mutu

pengajaran tetap terjaga. Rasio jumlah guru dan murid tidak

terpengaruh oleh kondisi wilayah kecamatan di perkotaan

ataupun di pinggiran, karena bisa jadi yang di pinggiran lebih

rendahrasionya.

f. FasilitasPendidikan

Dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan terbaik

kepadamasyarakatdiperlukansaranadanprasaranasekolahyang

memadai. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Ponorogo bersama

seluruh stakeholder yang ada berupaya menjamin ketersediaan

bangunan sekolahdalamkondisi baik.Dalamkurunwaktu 2011-

2015 Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah berupaya untuk

meningkatkanketersediaanbangunansekolah.Haltersebutdapat

diketahui dari jumlah bangunan Sekolah Menengah Pertama

Negeri (SMPN), tahun 2011 jumlah SMPN sebanyak 55 unit

kemudianmeningkatmenjadi56unitdi tahun2015.Akan tetapi

kondisi tersebutberbedadenganSekolahMenengahAtasNegeri

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

52 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

(SMAN),tahun2011totalSMANdiKabupatenPonorogomencapai

17unitsedangkanpadatahun2015justruturunmenjadi16unit.

Untuk jumlah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) tidak

mengalami perubahan jumlah mulai tahun 2011 hingga 2015

sebanyak7unit.

JumlahSMPNdiKabupatenPonorogoditahun2015tersebar

diseluruh kecamatan, sedangkan untuk SMAN masih terdapat

beberapakecamatanyangmasihbelummemilikibangunanSMAN

yaitu Sawoo, Pudak, Mlarak, Badegan, Sukorejo dan Ngebel.

SedangkanuntukSMKNdiKabupatenPonorogopadayahun2015

hanya ada di 6 kecamatan yaitu, Slahung, Sawoo, Mlarak,

Badegan, Ponorogo (2 SMKN), dan Jenangan. Untukmengetahui

jumlah sekolah dan persebarannya di kecamatan Kabupaten

ponorogodapatdilihatpadatabeldibawahini:

Tabel2.19JumlahSekolahMenurutJenisSekolahdiKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. TK 645 415 415 435 464

2. SDNegeri 587 588 586 586 586

3. SDSwasta 14 14 15 17 17

4. SMPNegeri 55 56 56 56 56

5. SMPSwasta 34 33 32 33 33

6. SMANegeri 17 16 16 16 16

7. SMASwasta 10 10 11 10 10

8. SMKNegeri 7 7 7 7 7

9. SMKSwasta 25 27 31 35 35

Sumberdata:DinasPendidikanKabupatenPonorogo,2016

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

53 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

g. PendidikdanProgrammelekHuruf

JumlahpendidikdiKabupatenPonorogoyangmenilikisertifikatpendidikdanjumlahpendudukyangberusiadiataslima

belastahundansudahmelekhuruf(tidakbutaaksara)datanya

dalamlimatahunyanglalu,sebagaiberikut:

Tabel2.20PendidikBersertifikatdanPendudukMelekHurufTahun2011-2015

No UraianTahun

2011 2012 2013 2014 20151. Pendidikyangmemiliki

sertifikatpendidik(%)- - 41,72 49,68 49,34

2. Pendudukyangmelekhuruf(jiwa)

- 9261 9223 9356 9237

Sumberdata:DinasPendidikanKab.Ponorogo,2016

h. UrusanKesehatan

1. AngkaKematianBayi(AKB)per1.000KelahiranHidup

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat

setelahbayi lahirsampaibayibelumberusiatepatsatutahun.

Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan banyaknya

kematianbayiberusiadibawahsatutahunper1000kelahiran

hiduppadatahuntertentu.

Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten

Ponorogo menunjukkan angka yang kurang stabil setiap

tahunnya.Daridatayangtersediapadatahun2012mengalami

peningkatanyangcukupsignifikansebesar9,71, dari27,32di

tahun 2011 menjadi 37,03 pada tahun 2012. Peningkatan

drastis tersebut memberikan tekanan tersendiri bagi

Pemerintah Kabupaten Ponorogo pada umumnya dan Dinas

Kesehatanpadakhususnya.Denganberbagai langkahstrategis

pada tahun 2013 angka kematianbayi akhirnya dapat

diturunkankembalipadaangka25,83.

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

54 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Pada tahun 2015 terjadi penurunan kembali dari 24,14

tahun2014menjadi14,60atauterjadipenurunansebesar9,54

dari tahun sebelumnya. Upayamenekan angka kematian bayi

ditempuhmelalui peningkatan pelayanan terhadap kesehatan

bayi. Upaya tersebut dilaksanakan dengan pemeriksaan

kesehatan dan penimbangan berat badan secara rutin, dan

pemberian makanan tambahan di Posyandu. Keberhasilan

dalampenurunanangkakematianbayiseharusnyaterusdijaga

agar angka kematian bayi dapat terus ditekan pada tahun-

tahunberikutnya.

Berikut grafik angka kematian bayi di Kabupaten

PonorogoTahun2011-2015:

Grafik2.6

AngkaKematianBayiper1.000KelahiranHidupKabupatenPonorogoTahun2011-2015

Sumberdata:DinasKesehatanKabupatenPonorogo,2016

2. AngkaKematianIbu(AKI)per100.000KelahiranHidup

Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Ponorogo dari

tahun2011-2015 cenderung fluktuatif, hal itu bisa dilihat dari

angkakematianibupadatahun2011sebesar105,20menurun

menjadi 98,82 pada tahun 2012 dan di tahun 2013 justru

27.32

37.03

25.83 24.86

14.6

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2011 2012 2013 2014 2015

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

55 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

mengalami peningkatan menjadi 102,03 dan kembali

mengalami peningkatan secara drastis di tahun 2014 menjad

127,00.Namunpadatahun2015dapatditurunkandari127,00

di tahun 2014 menjadi 91,6 atau terjadi penurunan sebesar

35,4.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKI,

diantaranyamelaluipeningkatanmonitoringselamakehamilan

(ANC) yang lebih optimal dan melakukan konsultasi sedini

mungkin setiap kelainan yang ditemukan di luar kasus Obgyn

kepada dokter spesialis terkait, serta minimal satu kali

konsultasi ke dokter umum selama kehamilan. Lebih

lengkapnya berikut data angka kematian ibu Kabupaten

Ponorogo.

Grafik2.7AngkaKematianIbu(AKI)per100.000KelahiranKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

Sumberdata:DinasKesehatanKabupatenPonorogo,2016

105.298.82 102.03

127

91.6

0

20

40

60

80

100

120

140

2011 2012 2013 2014 2015

Page 39: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

56 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

3. FasilitasKesehatan

BerdasarkandataDinasKesehatanKabupatenPonorogo

menyebutkanbahwafasilitaskesehatantotalrumahsakityang

tersebar di wilayah Kabupaten Ponorogo hingga tahun 2015

mencapai 6 unit yang kesemuanya berlokasi di Kecamatan

Ponorogo. Untuk Puskemas tersebar di seluruh kecamatan

KabupatenPonorogo,dengantotalmencapai31unit,artinyadi

beberapa kecamatan terdapat 2 unit Puskesmas. Sedangkan

untukpuskesmaspembantumencapai57unit,klinikkesehatan

mencapai 34 unit yang sebagian besar tersebar di Kecamatan

Ponorogosebanyak17unit.Kepercayaandankepuasanpublik

terhadappelayananrumahsakitdanpuskesmasmenyebabkan

BalaiKesehatan IbudanAnak (BKIA) tidak terlaludiminati lagi

oleh masyarakat Ponorogo. Hal tersebut dapat dilihat dari

jumlah BKIA yang sempat mencapai 7 unit pada tahun 2011,

kemudian meningkat menjadi 9 unit pada tahun 2012,

kemudian hanya tinggal 1 unit saja di tahun 2014 dan 2015.

Untuk mengetahui jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten

Ponorogopadatahun2015tersajipadatabeldibawahini:

Tabel2.21

JumlahFasilitasKesehatandiKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. RumahSakit 6 6 6 6 62. Puskesmas 31 31 31 31 313. PuskesmasPembantu 56 57 57 57 574. PuskesmasKeliling 47 46 46 45 465. BalaiPengobatan 19 20 26 31 366. BKIA 7 9 1 1 17. KlinikKB - 1 - - -

Sumberdata:DinasKesehatanKab.Ponorogo,2016

Page 40: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

57 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Adapundatayangterkaitrasiocakupanpuskesmasterhadap

pendudukdanpuskesmasterakreditasi,sebagaitabelberikut:

Tabel2.22

RasioCakupanPuskesmasdanPuskesmasTerakreditasi

No UraianTahun

2011 2012 2013 2014 20151. RasioCakupan

PuskesmasterhadapPenduduk

1:27.637 1:27.665 1:27.698 1:27.730 1:28.000

2 JumlahPuskesmasTerakreditasi

0 0 0 0 0

Sumberdata:DinasKesehatanKab.Ponorogo,2016

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa cakupan

puskesmas terhadap penduduk dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,

sementara itu tidak ada penambahan pembangunan puskesmas

baru. Sedangkan untuk puskesmas terakreditasi di Kabupaten

Ponorogobelumada.

Untuk data rasio kecukupan dokter dan prevalensi

kekurangangizidiKabupatenPonorogo,sebagaitabelberikut:

Tabel2.23

RasioKecukupanDokterdanPrevalensiKekuranganGiziTahun2011-2015

No Uraian Tahun2011 2012 2013 2014 2015

1 RasioKecukupanDokter

10:117.350 10;104.588 10:104.711 10:100.000 10:100.000

2 PrevalensiKekuranganGizi

- - - - 12,9%

Sumberdata:DinasKesehatanKab.Ponorogo,2016

Untuk layanan kesehatan terhadapmasyarakat Ponorogo

dariRSUDyangdimilikiolehPemerintahKabupatenPonorogo

yangkinerjanyaterukurdari:

a. NilaiakreditasiyangdiperolehrumahsakitRSUD;

Page 41: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

58 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

b. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah

sakitRSUD;

c. RasiokecukupantenagamedisRSUD;

d. PresentasependudukmiskinyangterlayaniRSUD.

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Dr. Harjono

KabupatenPonorogokinerjapelayananRSUDtersebut,sebagai

berikut:

Tabel2.24KinerjaPelayananRSUDKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 20151. Nilaiakreditasi

- - - - paripurna

2 Indekskepuasanmasyarakatterhadappelayananrumahsakit

- - 74 74 76

3. Rasiokecukupantenagamedis

53,10 51,10 53,90 53,90 59,80

4. Presentasependudukmiskinyangterlayani

- - - - 24,5

Sumberdata:DinasKesehatanKab.Ponorogo,2016

i. UrusanPekerjaanUmum

1. Jalan

Jaringan jalan kabupaten di Kabupaten Ponorogo dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2015 sepanjang 916.110 Km. Pada

tahun2015kondisi jalanyang“baik”sepanjang469.235Kmatau

51,22 %, kondisi jalan “sedang” sepanjang 208.444 Km atau

22,75%,sedangsisanyasepanjang238.431kmdalamkondisirusak

danrusakberat.

Selanjutnya diperlukan perhatian dan penanganan dari

pemerintah Kabupaten Ponorogo agar kondisi jalan yang baik

tetap terpelihara sehingga memudahkan akses bagi warga serta

memberikan keuntungan dan kemudahan bagi pengangkutan

hasil– hasil produksi di wilayah Kabupaten Ponorogo menuju

Page 42: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

59 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

pasar–pasar potensial dan memberikan daya tarik bagi investor

untukmenanamkanmodalnyadiKabupatenPonorogo.

Tabel2.25

PanjangdanKondisiJalanDiKabupatenPonorogoTahun2011-2015(km)

No. KONDISI 2011 2012 2013 2014 2015 2015(%)

1 Baik 421.998 440.005 442.205 460.000 469.235 51,222 Sedang 212.844 230.745 228.445 212.378 208.444 22,753 Rusak 150.794 147.670 153.120 157.555 163.295 17,824 Rusak

Berat130.474 97.690 92.340 86.177 75.136 8,20

Jumlah 916.110 916.110 916.110 916.110 916.110 100SumberData:DinasPUKabupatenPonorogo,2016

2. Sanitasi

Salah satu aspek yang penting dalam menjaga kualitas

lingkunganadalahdenganmenjagakondisisanitasimasyarakat.

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo rumah

tangga dengan akses sanitasi layak, yang ditinjau dari

kepemilikanjambansehat,mengalamipeningkatandari58,68%

rumahtanggapadatahun2014,menjadi67,76%rumahtangga

padatahun2015.

Terkaitdenganpenanganansanitasilingkungan,khususnya

drainaselingkunganuntukwilayahperkotaanPonorogo,bahwa

dengan semakin meningkatnya perkembangan kawasan

pemukiman mengakibatkan sering terjadinya genangan di

beberapalokasidenganluasanmencapai3.500m²padatahun

2015.

3. AirBersih

Untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari

masyarakat di Kabupaten Ponorogo memperoleh air dari

berbagai sumberbaikdenganmenggunakan sistemperpipaan

Page 43: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

60 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

maupun sistem non perpipaan. Sarana air bersih perpipaan

diperolehdariPDAMdannonPDAMyangdikelolamasyarakat.

Sistem air minum non perpipaan menggunakan sumur gali,

penangkap air hujan serta dari mobil tangki. Penggunaan

penangkap air hujan sebagai sumber air bersih terutama

dilakukan oleh masyarakat yang kesulitan mendapatkan

sumber airminum,dimanaalternatif sumber air lainnyabaik

sistemperpipaanmaupunsistem lain tidakmemungkinkan.Di

Kabupaten Ponorogo penduduk dengan akses air minum

”Aman”sebesar92,72%penduduk.

DiKabupatenPonorogosecaragarisbesar,terdapat2jenis

kebutuhan air, yaitu untuk memenuhi kebutuhan domestik

(rumah tangga) dan kebutuhan non domestik (memenuhi

kebutuhan non rumah tangga), kebutuhan air bersih untuk

kebutuhan domestik (rumah tangga) merupakan kebutuhan

penduduk untuk masak, mandi, cuci dan kakus. Besarnya

pemakaianuntukkeperluaninibervariasiuntuksetiapwilayah.

Standartyangbiasadigunakansebagaidasarperkiraanadalah

“KategoriKotadanStandarkebutuhanAirBersihUntukRumah

Tangga”yangdikeluarkanolehDitjenCiptaKarya,Kementerian

Pekerjan Umum. Selain dari standar tersebut, kebutuhan air

bersihjugadapatdiambilberdasarpemakaiankonsumenyang

tercatatdalamrekeningbulananPDAM.

Sedangkankebutuhanairnondomestikadalahkebutuhan

airuntukmemenuhikebutuhannonrumahtangga,yaituuntuk

kegiatan ekonomi dan perkotaan misalnya untuk industri,

perkantoran, pertokoan, hotel, penginapan, rumah makan,

rumah sakit, puskesmas, sekolah, rumah ibadah,dan lain-lain.

Perhitungansecarapastiuntukmengetahuikebutuhanairjenis

ini sangat sulit dilakukan, karena beragamnya jenis fasilitas

serta setiap sambungan akan memerlukan air yang berbeda

Page 44: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

61 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

dengan sambungan lainnya.Untukmemperkirakan kebutuhan

non domestik, dilakukan dengan mengambil prosentase dari

kebutuhandomestik.

Berdasar data pemakaian air di PDAM Kabupaten

Ponorogo, jumlah pemakaian air non domestik Kabupaten

Ponorogo pada tahun 2015 sebanyak 264.323 m3. Jika

dibandingkan dengan jumlah pemakaian total, konsumsi air

non domestik ini sekitar 9,01% dari total konsumsi air di

Kabupaten Ponorogo. Dalam penyusunan rencana induk,

direncanakankebutuhanairnondomestikdialokasikansebesar

15 % dari kebutuhan domestik. Angka 15% ini tetap sampai

dengan akhir perencanaan dengan asumsi bahwa

perkembangankebutuhanairnondomestiksebandingdengan

peningkatankebutuhanairdomestik.

Disamping itu untuk pembangunan dan penyediaan air

bersih diarahkan pada daerah-daerah yang masuk kategori

rawan air bersih, dengan harapan masyarakat dapat

memperoleh kebutuhan air bersih yang cukup sesuai baku

mutu air dan memenuhi syarat kesehatan, karena dengan

semakinbanyakmasyarakatyangmemperolehairbersihmaka

akan semakin baik kondisi kesehatannya, memperhatikan hal

tersebut ukuran air bersih dikatakan sehat apabilamemenuhi

kelayakansecarafisik,kimiadanbakteriologis.

j. UrusanPenanamanModal

1. JumlahInvestorBerskalaNasional(PMDN/PMA)

Perkembangan jumlah investasi daerah di Kabupaten

Ponorogo dalam periode tahun 2011 sampai dengan tahun

2015menunjukkanbahwasebagianbesarinvestasiyangadadi

Kabupaten Ponorogo adalah investasi/penanaman modal

dalam negeri dan hanya pada tahun 2013 saja yang tercatat

Page 45: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

62 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

adainvestorasing(PMA/NonPMDN)yangmasukdiKabupaten

Ponorogo.

2. JumlahNilaiInvestasiBerskalaNasional(PMDN/PMA)

Berdasarkan data realisasi investasi daerah PMDN

Kabupaten Ponorogo tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah

sebagaiberikut:

Tabel2.26PerkembanganInvestasiDiKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

No. TAHUNJUMLAHUNIT

USAHAJUMLAHINVESTASI

(Rp)KETERANGAN

1 2011 1.321 346.719.545.062,00 -2 2012 3.298 786.579.617.256,00 -3 2013 2.040 694.450.719.604,00 -4 2014 1.323 350.890.412.617,00 -5 2015 1.838 1.463.909.736.548,00 -

Sumberdata:KPPTKabupatenPonorogo,2016

Sedangkan untuk data investasi penanaman modal asing

hanyapadatahun2013senilaiRp2.679.390.000,00.

k. UrusanKoperasidanUsahaKecilDanMenengah

1. MeningkatnyaPersentaseKoperasiSehat

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang

seorangataubadanhukumyangkegiatannyaberdasarkanatas

asas kekeluargaangunamencapai tujuanuntukmeningkatkan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya.Padadasarnyakoperasimerupakanorganisasiyang

menyisyaratkan kemandirian yaitu koperasi akan berkembang

dalam suasana kemandirian. Artinya, berkembang atau

tidaknya koperasi sangat tergantung seberapa kuat fundamen

internal mendukung ketercapaian tujuan berkoperasi. Adanya

kesamaan kepentingan ekonomi dari para anggota-

Page 46: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

63 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

anggotanya,adanyapengurus yangmemilikimotivasi kuatdan

sanggup amanah serta tersedianya manajemen yang

profesional merupakan kunci keberhasilan pembangunan

koperasi.

Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada Tiga

Sehat, yaitu sehat organisasi, sehat usaha, dan sehatmental.

Pembinaan koperasi dengan berpedoman pada Tiga Sehat

tersebut diharapkan jumlah koperasi sehat di Kabupaten

Ponorogo meningkatkan dan memberikan dampak positif

terhadap kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Dinas

Koperasi dan UMKM menunjukkan bahwa dalam limatahun

terakhir terjadi fluktuasi baik jumlah koperasi maupun

prosentase koperasi aktif di Kabupaten Ponorogo. Hasil

pengembangankinerjakoperasi ,UKM,danBPRdiKabupaten

Ponorogotahun2011sampaidengantahun2015sebagaimana

tabelberikut:

Tabel2.27PerkembanganKelembagaanKoperasi,UKM,danBPRTahun2011-2015

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 ProsentaseKoperasiAktif 89,27% 95,27% 92,29% 89,85% 85,64%

2 JumlahUKMnonBPR/LKMUKM

23.120 23.958 27.058 27.463 28.252

3 JumlahBPR/LKM 2 2 2 2 2

4 ProsentaseUsahanMikrodanKecil

99,27% 99,26% 99,12% 99,10% 99,09%

Sumberdata:DinasIndakopdanUKMKab.Ponorogo,2016

Jika dilihat dari tabel dan gambar diatas, menunjukkan

bahwa jumlah BPR tetap, sedangkan UKM non BPR/LKMUKM

mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun 2011

berjumlah 23.120 unitmenjadi 28.252 unit pada tahun 2015.

Page 47: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

64 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Sementara itu untuk perkembangan Usaha Mikro dan Kecil

(UKM) relatif tetap. Berbeda dengan kondisi perkembangan

Koperasi Aktif di Kabupaten Ponorogo yang masih fluktuatif,

tetapi pada dasarnya jumlahnya terus meningkat. Terdapat

beberapa hal yang menjadi kendala pokok yang dihadapi

koperasidiKabupatenPonorogoyaitu:

a. Kurangadanyadukunganmodalusahayangkuat;

b. Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi

kurangbisamendukungjalannyakoperasi;

c. Managemen koperasi yang belum profesional, ini banyak

terjadi di koperasi-koperasi yang anggota dan pengurusnya

memilikitingkatpendidikanyangrendah;

d. Banyaknya koperasi yang ada di Kabupaten Ponorogo

menyebabkanpersainganyangketatdanmenuntutkoperasi

untukbertahan.

Masihrendahnyaprogrespeningkatanprosentasekoperasi

aktif tersebut menunjukan masih banyak koperasi yang

membutuhkan pendampingan baik dari segi manajerial,

pengelolaankeuangan,hinggapenyusunanlaporanpembukuan

menujuterlaksananaRapatAnggotaTahunan(RAT)yangtepat

waktu.

2. PersentaseKoperasiWanitaAktif

Dari jumlah koperasi sebanyak 940 unit di Kabupaten

Ponorogo tersebut terdapat 305 unit KoperasiWanita di 307

desa/kelurahan sebagai bentuk revitalisasi lembaga keuangan

mikroditingkatdesa/kelurahandandiharapkandapatmenjadi

wadah pengembangan ekonomi lokal berbasis pada usaha

rumah tangga yang banyak dikelola oleh kaumwanita. Selain

itu,jugasebagaiupayamengurangiketergantunganmasyarakat

Page 48: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

65 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

perdesaan khususnya pelaku usaha mikro terhadap rentenir

danatauusahasimpanpinjam/koperasisimpanpinjamliar.

Berkembangnya koperasi wanita tersebut diharapkan

bukan saja memotong jalur kemiskinan di lingkungan wanita

saja,namun jugauntukmenanamkan jiwawirausahadannilai-

nilai berkoperasi di lingkungan generasi yang akan datang

melaluimediakeluarga.

l. UrusanKependudukanDanCatatanSipil

1. CakupanPenerbitanKKdanKTP

Pelayanan kependudukan yang telah dilakukan sepanjang

tahun 2011-2014meliputi pelayanan KTP, KK, dan mutasi

kependudukan. Capaian ini didorong oleh meningkatnya

kesadaranmasyarakatterhadappentingnyatertibadministrasi

kependudukan dan banyaknya kemudahan bagi masyarakat

yangmengurusKTPdanKK.CakupankepemilikandokumenKK

danKTPTahun2011-2015sebagaiberikut:

Tabel2.28CakupankepemilikandokumenKKdanKTPTahun2011-2015

Tahun

JenisLayananKartuKeluarga KTP

JumlahKK

KepemilikanKK % Wajib

KTP/jiwaKepemilikan

KTP %

2011 308.206 308.206 100 797.109 480.898 60,332012 320.587 320.587 100 811.666 518.128 63,842013 365.531 365.531 100 637.395 586.859 92,072014 315.586 315.586 100 695.409 632.089 90,892015 311.857 311.857 100 725.119 658.098 90,88

Sumberdata:DinasDukcapilKab.Ponorogo,2016

2. CakupanPenerbitanAktePencatatanSipil

Akta Kelahiran adalah Bukti Sah mengenai Status dan

Peristiwa Kelahiran Seseorang yang dikeluarkan oleh Dinas

Page 49: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

66 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Kependudukan dan Catatan Sipil. Bayi yang dilaporkan

kelahirannya akan terdaftar dalam Kartu Keluarga dan diberi

Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai dasar untuk

memperolehpelayananmasyarakatLainnya.

Pelayanan akta pencatatan sipil bertujuan untuk

memberikan kepastian hukum terhadap setiap warga negara

khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Ponorogo.

Pelayanan dokumen akte kelahiran dan cakupan kepemilikan

akte kelahiran usia <18 tahun di Kabupaten Ponorogo selama

limatahunyanglalu,sebagaiberikut:

Tabel2.29PelayananDokumenAkteKelahirandanCakupanKepemilikanAkteKelahiran

Usia<18TahundiKabupatenPonorogoTahun2011-2015

Tahun JumlahPenduduk

PelayananAkta

Kelahiran%

JumlahPendudukUsia<18tahun

CakupanKemelikan

Aktekelahiran<18tahun

%

2011 1.011.571 54.575 5,4 227.927 64.573 28,332012 1.028.306 11.272 1,1 244.487 119.708 48,962013 833.146 16.550 1,99 221.389 120.570 54,462014 894.238 14.035 1,57 224.383 130.715. 58,262015 915.864 12.850 1,40 213.458 141.263 66,18Jumlah 109.282 576.829

Sumberdata:DinasDukcapilKab.Ponorogo,2016

m. UrusanKetenagakerjaan

PengangguranTerbukamerupakanbagiandariangkatankerja

yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi

mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang

sudahpenahberkerja),atausedangmempersiapkansuatuusaha,

mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak

mungkin untukmendapatkan pekerjaan danmereka yang sudah

memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Proporsi atau

jumlah pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna

sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru.

Page 50: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

67 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Disampingitu,trendindikatoriniakanmenunjukkankeberhasilan

progamketenagakerjaandaritahunketahun.

Tabel2.30PerkembanganAngkatanKerjaPonorogoTahun2011-2015

Tahun AngkatanKerja PendudukyangBekerja

PengangguranTerbuka

2011 73,52% 71,06% 3,35%

2012 73,41% 72,15% 3,26%

2013 71,75% 69,82% 3,28%

2014 72,31% 71,44% 3,66%

2015 81,94% 72,56% 3,22%

Sumberdata:DinsosnakertransKab.Ponorogo,2016

TingkatpengangguranterbukadiKabupatenPonorogoselama

tahun2011-2015mengalami fluktuatif.Pada tahun2011 sebesar

3,35% mengalami penurunan menjadi 3,26 di tahun 2012.

Selanjutnya mengalami peningkatan di tahun 2013 dan tahun

2014masing-masingmenjadi3,28%dan3,66%.Padatahun2015

tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan menjadi

3,22%. Kondisi tersebut menunjukkan upaya yang dilaksanakan

pada tahun2015dapatmenekantingkatpenggangguran terbuka

sebesar0,44%daritahunsebelumnya.

Adapun untuk urusan kinerja tenaga kerja dan transmigrasi

dapat diketahui dari data persentase penurunan perkara

perselisian hubungan industrial, jumlah perusahaan yang

menerapkan jamsostek, jumlah penurunan TKI bermasalah,

persentase jumlah TKI bermasalah yang tertangani, jumlah

transmigrasi yang diberangkatkan, dan jumlah transmigrasi yang

berhasil,sebagaimanatabelberikut:

Page 51: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

68 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.31KinerjaUrusanTenagaKerjaDanTransmigrasiTahun2011-2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 20151 JumlahPerusahaanyang

MenerapkanJamsostek56 142 142 110 110

2 JumlahTKIBermasalah 9 67 74 50 143 Persentase Jumlah TKI

Bermasalah yangTertangani

100% 100% 100% 100% 100%

4 Jumlah TransmigrasiyangDiberangkatkan

20KK 25KK 25KK 25KK 10KK

Sumberdata:DinsosnakertransKab.Ponorogo,2016

n. KetahananPangan

1. PencapaianSkorPolaPanganHarapan(PPH)

Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur

melalui Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012

pengganti Undang-Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996.

Dalam Undang-Undang Pangan ini ditekankan pemenuhan

kebutuhan pangan di tingkat perorangan, dengan

memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,

ekonomidankearifanlokalsecarabermanfaat.

Dewasa ini situasi kualitas konsumsi pangan masyarakat

masihdirasakankurangberagamdanbergiziseimbang.Padahal

konsumsipangandengangizicukupdanseimbangmerupakan

salah satu faktor penting yangmenentukan tingkat kesehatan

dan intelegensia manusia. Volume dan kualitas komsumsi

pangandangizididalamrumah tangga jugadipengaruhioleh

kondisi ekonomi, pengetahuan dan budaya masyarakat.

Indikator kualitas komsumsipanganditunjukanoleh skorPola

PanganHarapan (PPH) yang dipengaruhi oleh keragaman dan

keseimbangankonsumsiantarkelompokmakanan.

Page 52: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

69 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) adalah komposisi

kelompokpanganutamayangbiladikonsumsidapatmemenuhi

kebutuhan energi dan zat gizi lainnya dan menggambarkan

keragaman ketersediaan pangan untuk dikonsumsi penduduk.

Semakin tinggi skor PPH semakin beragam pangan yang

dikonsumsi dan semakin baik zat gizi yang diperoleh. PPH

biasanya digunakan untuk perencanaan konsumsi, kebutuhan

danpenyediaanpanganyangidealdisuatuwilayah.

Diversifikasipanganmenjadisalahsatupilarutamadalam

mewujudkanketahananpangan.Diversifikasikonsumsipangan

tidak hanya sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada

beras, tetapi juga upaya peningkatan perbaikan gizi untuk

mendapatkan manusia yang berkualitas dan mampu berdaya

saingdalampercaturanglobalisasi.

2. MenurunnyaJumlahDaerahRawanPangan

Penanganan kerawanan pangan adalah penanganan

kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami daerah,

masyarakat, atau rumah tangga, pada waktu tertentu untuk

memenuhi standar kebutuhan fisiologi bagi pertumbuhandan

kesehatanmasyarakat.Kerawananpangan sangatdipengaruhi

oleh daya beli masyarakat yang ditentukan oleh tingkat

pendapatannya, rendahnya tingkat pendapatanmemperburuk

konsumsienergidanprotein.

Diversifikasi pangan saat ini adalah kunci keberhasilan

dalam mempertahankan ketahanan pangan. Program

DiversifikasiPanganinimerupakanlangkahjituuntukmeredam

gejolak pangan dunia dan nasional ditengah ancaman

perubahan iklim. Selain itu, diversifikasi pangan menjadi cara

mengembangkankearifanlokalmelaluipengoptimalansumber

daya yang ada. Implementasi diversifikasi pangan berbasis

Page 53: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

70 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

kearifan lokal memerlukan strategi dan komitmen yang kuat

dari pemerintah, petani, pengusaha, dan masyarakat.

Keberhasilan program ini memerlukan kerjasama dan

koordinasi yang dikuat dari berbagai pemangku kepentingan.

Dimana pemerintah memegang peranan penting dalam

membuatkebijakanyangpropertanianlokal.

Untukkinerjaurusanketahananpanganselamalimatahun

ini,dapatdilihatdaripersentasedaerahrawangizi,persentase

kualitas gizi pangan daerah dan index pola pangan harapan

sebagaiberikut:

Tabel2.32KinerjaKetahananPanganKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No. UraianTahun

2011 2012 2013 2014 20151. Persentasedaerahrawangizi - - - - 852. Persentasekualitasgizi

pangandaerah- - - - 48,44

3. Indekspolapanganharapan 69,4 71,9 71,2 74,8 78,7Sumberdata:KantorKetahananPangan,2016

o.UrusanLingkunganHidup

Seiring dengan proses pembangunan dan perkembangan

jaman maka biasanya akan diikuti dengan munculnya

permasalahan lingkungan hidup. Permasalahan-permasalahan

lingkungan hidup terjadi diberbagai sektor beserta segala

kompleksitaspenyebabdanakibatnyamasing-masing.

Permasalahan tersebut anatara lain permasalahan air,

sampah,limbahdanpermasalahanekosistempantai/laut.

Dari kondisi tersebut maka menunjukkan bahwa urusan

Lingkungan Hidup juga merupakan urusan yang harus

mendapatkanprioritasdalampelaksanaankegiatanpembangunan

sekarangmaupunyangakandatang.

Page 54: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

71 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Kinerja urusan lingkungan hidup di Kabupaten Ponorogo

dalam5tahunyanglaludapatdilihatdaridatasebagaimanatabel

berikut:

Tabel2.33KinerjaUrusanLingkunganHidupDiKabupatenPonorogoDalam5Tahun

No Uraian SatuanTAHUN

2011 2012 2013 2014 20151 Jumlah

industry/perusahaan/badanusahayangmenyusunAMDAL(termasukdokumenlingkunganyanglainyaituUKL,UPL,SPPL,DPPLH)

Unit 5 9 69 72 119

2 Pelayananpencegahanpencemaranair(prosentasejumlahusahadanataukegiatanmentaatipersyaratanadministrasidanteknispengendalianpencemaranair)

% 60 80 100 33,33 100

3 Prosentaseusahadanataukegiatansumbertidakbergerakyangmemenuhipersyaratanadministrasidanteknispengendalianpencemaranudara

% 100 100 100 100 100

4 Prosentaseluaslahanyangdiinformasikanstatuskerusakanlahan/tanahuntukproduksibiomasa

% - - - 28,46 54,45

5 Prosentasejumlahpengaduanyangditindaklanjuti

% - 1006lap

1002lap

1008lap

1003lap

6 AngkaIndeksKualitasLingkunganHidup(IKLH)

- - - - - 67,28

Sumberdata:KantorLingkunganHidup,2016

o. UrusanPemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnak

Masih banyaknya kejadian kekerasan terhadap perempuan

dananakyangterjadimenunjukkanbahwakesadaranmasyarakat

untuk melaporkan tindak kekerasan yang terjadi semakin

meningkat. Selain itu juga menunjukkan bahwa KPPA yang

dibentuk telah menjadi lembaga rujukan yang mendapat

kepercayaan tinggi dari masyarakat. Bahkan tren yang terjadi

adalahselalunaiksetiaptahunnya.

Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,

selamakurunwaktu2011-2015sebagaimanatabelberikut:

Page 55: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

72 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.34KasusKekerasanTerhadapPerempuandanAnakdiKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

NO INDIKATORCAPAIAN

2011 2012 2013 2014 20151. Jumlahkejadian

(kasus)17 19 32 40 41

Sumberdata:KPPPAKab.Ponorogo,2016

p. UrusanKeluargaBerencanaDanKeluargaSejahtera

Laju pertumbuhan penduduk (LPP) adalah angka yang

menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam

jangkawaktutertentu.LajupertumbuhanpendudukdiKabupaten

Ponorogosepanjangtahun2011-2015mengalamipenurunanyang

sangat signifikan, yaitu dari sebesar 0,47% pada tahun 2011

menjadi0,29ditahun2012.Padatahun2013sampaidengan2015

juga mengalami penurunan masing-masing menjadi 0,25 pada

tahun2013,0,22padatahun2014dansebesar0,17%padatahun

2015.

Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten

Ponorogosebagaimanagrafikberikut:

Grafik.2.8

LajuPertumbuhanPendudukKabupatenPonorogoTahun2011-2015

0.47%

0.29%0.25%

0.22%0.17%

0.1%

0.2%

0.3%

0.4%

0.5%

2011% 2012% 2013% 2014% 2015%

Sumberdata:BadanKBKabupatenPonorogo,2016

Page 56: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

73 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang

dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan perpindahan

penduduk (migrasi). Pertumbuhan penduduk terdiri atas dua

macam,yaitusebagaiberikut:

1) Pertumbuhanpendudukalami,yaitupertumbuhanpenduduk

yangdipengaruhiolehkelahirandankematian.

2) Pertumbuhanpenduduk total, yaitu pertumbuhanpenduduk

yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi, dan

emigrasi.

Salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk

adalah Kelahiran (natalitas/fertilitas): Kelahiran adalah

kemampuan seorang wanita melahirkan yang tercermin dalam

jumlah bayi yang dilahirkan. Angka kelahiran ialah rata-rata

banyaknyabayiyang lahirdari tiap1.000orangpendudukdalam

satutahun.Angkakelahirandibagimenjadidua,yaitu:

1) Angkakelahirankasar:Angkakelahirankasaradalah jumlah

tiap kelahiran 1.000 orang penduduk pada suatu daerah

dalamwaktusatutahun.

2) Angka kelahiran khusus :Angka kelahiran khusus adalah

angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran hidup dari

1.000 wanita usia tertentu dalam waktu satu tahun. Yang

dimaksudusiatertentu,misalnya:padausia20-24tahun,25-

29tahun,30-39tahun,danseterusnya.

Untuk mengetahui tingkat angka kelahiran kasar Kabupaten

Ponorogomulaitahun2011sampaidengan2015dapatdiketahui

melaluigrafikdibawahini:

Page 57: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

74 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Grafik2.9AngkaKelahiranKasarKabupatenPonorogoTahun2011-2015

Sumberdata:DinasKesehatanKabupatenPonorogo,2016

Upayapemerintahdalam rangkamenekan jumlahpenduduk

adalah dengan melakukan kampanye keluarga berencana (KB).

Program tersebut disosialisasikan ke masyarakat mulai dari

kecamatan hingga desa bahkan dusun. Keberhasilan pemerintah

dalam rangka menekan jumlah penduduk melalui kampanye KB

dapatdilihatdarijumlahakseptorKBdiKabupatenPonorogoyang

awalnya pada tahun 2011 hanya mencapai 141.180 menjadi

143.746 di tahun 2012. Pada tahun 2013 terjadi penurunan

sebanyak 541 menjadi 143.205, kemudian pada tahun 2014

kembali mengalami penurunan menjadi 139,484. Sedang pada

tahun2015mengalamipeningkatanmenjadi145.415akseptor.

Untuk mengetahui perkembangan pengguna akseptor KB di

KabupatenPonorogotersajipadagrafikdibawahini:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2011 2012 2013 2014 2015

14.43 14.32

11.85 12.84 12.69

AngkaKelahiranKasar

Page 58: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

75 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.35JumlahAkseptorKeluargaBerencanaMenurutMetodePenggunaannya

diKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1) IUD 58.246 58.537 58.231 54.050 55,058

2) MO 8.627 8.971 9.295 9.464 9.578

3) Implant 9.349 10.468 11.512 11.326 12.508

4) PIL 11.415 11.973 11.775 11.325 12.078

5) Suntik 49.333 48.865 47.506 49.069 51.679

6) Kondom 4.210 4.982 4.886 4.250 4.514

Jumlah 141.180 143.746 143.205 139.484 145.415

Sumberdata:BadanKeluargaBerencanaKabupatenPonorogo,2016.

q. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan

Persandian

Tatapemerintahanyangbaikmerupakan tindakanatau tingkah

laku yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan,

mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik untuk

mewujudkannilai-nilaiitudalamtindakandankehidupankeseharian.

Indikator pemerintahan yang baik adalah jika produktif dan

memperlihatkanhasildengan indikatorkemampuanekonomirakyat

meningkat dalam aspek produktifitas maupun dalam daya belinya,

kesejahteraanspiritualitasnyaterusmeningkatdenganindikatorrasa

aman, tenang dan bahagia sertasense of nationalityyang baik.

Prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik adalah partisipasi,

penegakan hukum, transparasi, responsif, orientasi kesepakatan,

keadilan,efektifitasdanefisiensi,akuntabilitas,visistrategis.

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Ponorogo, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Kabupaten

Ponorogo pada tahun 2015 mencapai 12.138 pegawai dengan

Page 59: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

76 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

komposisi6.607pegawaipriadan5.531pegawaiwanita.JumlahASN

2015 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah ASN

tahun2014yangmencapai12.550pegawai.

Grafik2.10

AparaturSipilNegaraMenurutGolonganKepangkatandiKabupatenPonorogoTahun2015

Sumber:BKDKabupatenPonorogo,2016

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa jumlah ASN

terbanyak adalah golongan IV dengan jumlah sebanyak 4.702

orang terdiri 2.458 pegawai pria dan 2.244 pegawai wanita,

sedangkan untuk golongan III mencapai 4.425 terdiri dari 2.258

pegawai pria dan 2.167 pegawai wanita, untuk golongan II

mencapai2.771terdiridari1.659pegawaipriadan1.112pegawai

wanitadanyangterakhiradalahgolonganIsebanyak240pegawai

terdiridari232pegawaipriadan8pegawaiwanita.

Pada periode pemerintahan sebelumnya tata pemerintahan

Kabupaten Ponorogo beberapa kali berhadapan dengan kasus

hukum terkait korupsi. Dengan adanya berbagai kasus tersebut

mencerminkanbahwapersoalantatapemerintahanmasihbelum

0

500

1000

1500

2000

2500

GolonganI GolonganII GolonganIII GolonanIV

232

1659

22582458

8

1112

2167 2244

Pria

Wanita

Page 60: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

77 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

berjalandenganbaik.Untukitukedepanpersoalantersebutakan

menjadi fokus pemerintahan saat ini dalam rangkamewujudkan

tatapemerintahanyangbersihdarikorupsi.

Pelayananpublikolehaparaturpemerintahdewasainimasih

banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi

kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan

masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan

melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang

kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi

utamapemerintahadalahmelayanimasyarakatmakapemerintah

perluterusberupayameningkatkankualitaspelayanan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik,sebagaimanadiamanatkandalamUndang-undangRepublik

IndonesiaNomor25Tahun2000tentangProgramPembangunan

Nasional (PROPENAS),perludisusun indekskepuasanmasyarakat

sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Di

sampingitudataindekskepuasanmasyarakatakandapatmenjadi

bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perfu

perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara

pelayananuntukmeningkatkankualitaspelayanannya.

Kinerja pelayanan Pemerintah Kabupaten Ponorogo kepada

masyarakat dinilai menggunakan indikator Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM). IKMdiukurpadaPDpenyelenggarapelayanan

masyarakat dan urusan pemerintahan yang penilaiannya

berdasarkan 14 unsur pelayanan. Semakin tinggi IKM

menunjukkansemakinbaiknyapencapaiansasaranmeningkatnya

aksesibilitasmasyarakatterhadappelayananpemerintahdaerah.

Namun dalam perjalanan 5 tahun terakhir belum ada data

yang menunjukkan angka indeks kepuasan masyarakat, karena

belumpernahdilakukanolehPemerintahKabupatenPonorogo.

Page 61: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

78 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

r. UrusanSosial

JumlahPMKSdiKabupatenPonorogoyangterdiridari28jenis

PMKS selama tahun2011-2015mengalamipenurunan sebanyak

31.405orangyaitudarisebanyak262.906orangpadatahun2011

menjadi sebanyak 231.501 orang pada tahun 2015. Untuk lebih

jelasnya berikut gambaran jumlah PMKS di Kabupaten Ponorogo

yangtergambardalamgrafik:

Grafik2.11JumlahPMKSKabupatenPonorogoTahun2011-2015

Sumberdata:DinsosnakertransKab.Ponorogo,2016

s. UrusanKearsipan

Untuk lebih meningkatkan informasi pembangunan yang

berkualitas maka salah satu perangkat yang dibutuhkan adalah

sistem kearsipan yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut,

PemerintahKabupatenPonorogomelaksanakanpengadaanarana

pengolahan dan penyimpanan arsip berupa boks arsip, mesin

penghancurkertas,rakarsip,yangdibutuhkanolehseluruhPDse-

Kabupaten Ponorogo sertamelakukan pembinaan (perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, pelaporan,

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

2011 2012 2013 2014 2015

262,906290,630

326,652290,631

231,501

Page 62: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

79 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

monitoring dan evaluasi) kepada arsiparis (pengelola arsip)

terutamadidesa.

Sampai dengan tahun 2015, seluruh PD telah dapat

melaksanakan tertibadministrasikearsipandenganbaik.Capaian

inididorongolehmeningkatnyakapasitaspengelolakearsipandan

meningkatnyapemahamantentangpentingnyanilaiarsipbagiPD

tersebut. Pengelolaan Sistem kearsipan yang baik ini ditunjang

olehkelengkapanalatkearsipanyangmemadaidiseluruhPDserta

dukunganTimPemilahArsipyangtelahdibentuk.

Aspek daya dukung pengelolaan arsip di Kecamatan

mempengaruhi kinerja Kecamatandalammemberikanpelayanan

kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten Ponorogo menaruh

perhatian khusus atas aspek tersebut. Dari jumlah seluruh

Kecamatan yang ada, pada tahun 2011 sampai dengan tahun

2015, seluruhnya sebanyak 21 Kecamatan telah memenuhi

ketentuanpenyimpananarsipdaerahsecarabaikatau100%.

t. UrusanPerpustakaan

Pada zamanglobal sekarang,pendidikanmerupakan sesuatu

hal yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari

peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi

kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa

menjawab tantangankehidupan.Untukmemperolehpendidikan,

banyak cara yang dapat tercapai, diantaranya melalui

perpustakaan.Karenadiperpustakaanberbagaisumberinformasi

bisa diperoleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat

diperoleh melalui perpustakaan. Dalam arti tradisional,

perpustakaanadalahsebuahkoleksibukudanmajalah.Walaupun

dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun

perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar

yangdibiayaidandioperasikanolehsebuahkotaatauinstitusi,dan

Page 63: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

80 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu

membelisekianbanyakbukuatasbiayasendiri.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan

informasi yangbersifat ilmupengetahuan,hiburan, rekreasi, dan

ibadah yangmerupakan kebutuhan hakikimanusia. Oleh karena

itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai

tempatuntukmengaksesinformasidalamformatapapun,apakah

informasi itudisimpandalamgedungperpustakaantersebutatau

tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku

tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan

digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan

komputer).

KeberadaanPerpustakaantentunyasangatbermanfaatunutk

perkembangankeilmuandisuatudaerah.Dengansemboyanbuku

adalah jendela dunia tentunya sudah sewajarnya perpustakaan

menjadi tempat yang menarik untuk di kunjungi. Pengunjung

perpustakaan adalah pemakai perpustakaan yang berkunjung ke

perpustakaanuntukmencaribahanpustakadalamsatu(1)tahun.

Selama kurun waktu tahun 2009-2012 perkembangan jumlah

pengunjungperpustakaanmilikPemerintahKabupatenPonorogo

sangat menggembirakan. Pada tahun 2011 jumlah pengunjung

mencapai 14.690 pengunjung, tahun 2012 mencapai 13.569

pengunjung, tahun 2013 mencapai 12.597 pengunjung, tahun

2014 mencapai 11.601 pengunjung, dan pada tahun 2015

mencapai 15.472 pengunjung. Perkembangan pengunjung

perpustakaan selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan

pengunjungsebesar5,32%.

Perkembangan jumlah pengunjung perpustakaan pemda

selama5tahunterakhirsebagaimanaterlihatpadagrafikberikut:

Page 64: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

81 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Grafik2.12JumlahPengunjungPerpustakaanKabupatenPonorogo

Tahun2011-2015

Sumberdata:KantorPerpustakaanDaerahKab.Ponorogo,2016b. FokusLayananUrusanPilihan

1. UrusanKelautandanPerikanan

Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan dimulai

dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran

yang dilaksanakan dalam suatu sistembisnis perikanan ataudisebut

sebagai usaha agribisnis. Pada umumnya usaha perikanan

dimaksudkanuntukkepentinganpenyediaanpanganbagimanusia.

DiKabupatenPonorogoyangtidakmemilikiwilayahperairanlaut

hanya mengandalkan hasil perikanan air tawar. Perkembangan

capaian kinerja produksi perikanan selama tahun 2011–2015

menunjukan trend yang fluktuatif sebagaimana terlihat pada grafik

berikut:

14.69013569

12.597

11.601

15.472

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

2011 2012 2013 2014 2015

Page 65: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

82 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Grafik2.13PerkembanganJumlahProduksiPerikananTahun2011-2015

Sumberdata:DinasPertanianKabupatenPonorogo,2016

Perkembanganproduksiperikanantahun2011-2015turunrata-

rata 4.40% per tahun dari sebesar 2.340,39 ton pada tahun 2011

menjadisebesar2.237,46tonpadatahun2015.Namundemikianada

pencapaian target produksi tersebut antara lain ditentukan oleh

keberhasilan intensifikasi program perikanan budidaya, adanya

program restocking ikan yaitu penebaran benih ikan di perairan

umum seperti embung, serta peningkatan pengetahuan dan

keterampilan petani ikan dalam teknis budidaya ikan sehingga

kematianikandapatditekandanakhirnyaproduksidapatmeningkat.

Sedangkanuntukkonsumsi ikanperkapitapertahunpenduduk

KabupatenPonorogo,datanyasebagaiberikut:

Series1Column1Column2

1950200020502100215022002250230023502400

2011 2012 2013 2014 2015

2340.39 2357.75 2367

2114.99

2237.46

Page 66: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

83 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Grafik2.14TingkatKonsumsiIkanPendudukKabupatenPonorogoTahun2011-2015

Sumberdata:DinasPertanianKabupatenPonorogo,2016

Dari data tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ikan

penduduk Kabupaten Ponorogomasih rendah, yaitu berkisar 12,15

kg/orang/tahun pada tahun 2011 dan meningkat sedikit menjadi

12,50kg/orang/tahunpadatahun2015.

2. UrusanPertanian

Subsektor tanaman pangan sebagai bagian dari sektor

pertanianmemilikiperananyangsangatpentingdalamketahanan

nasional, baik dikala kondisi ekonomi normal maupun saat

menghadapi krisis. Tanaman pangan sangat relevan untuk di

jadikanpilarekonomididaerah,mengingatsumberdayaekonomi

yang dimiliki setiap daerah yang siap didayagunakan untuk

membangun ekonomi adalah sumber daya pertanian tanaman

pangan. Begitu juga halnya di Kabupaten Ponorogo,dengan

produksi tanaman pangan dijadikan andalan daerah, sehingga

peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan harus

menjadiprioritasutama.

11.912

12.112.212.312.412.5

KonsumsiIkan

12.15 12.2

12.35 12.412.5

2011 2012 2013 2014 2015

Page 67: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

84 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.36ProduksiTanamanPanganKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No Komoditi Produksi(Ton)

2011 2012 2013 2014 201512345

PadiJagungKedelaiKacangTanahUbiKayu

326.668176.05930.9533.499

564.594

427.652241.33022.2544.879

681.779

426.800256.54016.0234.808

536.007

441.919197.06223.2212.440

582.873

468.594245.66328.1483.098

416.652Sumberdata:DinasPertanianKabupatenPonorogo,2016

Tabel2.37

ProduktivitasTanamanPanganKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No Komoditi Produktivitas(Ku/Ha)2011 2012 2013 2014 2015

12345

PadiJagungKedelaiKacangTanahUbiKayu

50,8351,3215,0515,13233,13

64,1968,5516,5224,12282,99

60,8871,8816,7831,34239,15

63,5860,0819,9715,35

258,08

64,6069,2316,2418,49191,16

Sumberdata:DinasPertanianKabupatenPonorogo,2016

Dari dua tabel tersebut, produksi tanaman pangan berupa

padi dan jagung mengalami peningkatan, sedangkan produksi

tanaman kedelai, kacang tanah dan ubi kayu relatif mengalami

penurunan.

Untukproduktivitas tanamanpanganperhektar, dari empat

komoditas berupa padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini karena

penerapan teknologi di dalam pelaksanaan budidaya tanaman

tersebut, sehinggameningkatkanproduktifitasnya.Sementara itu

untukubikayumengalamipenurunanproduktifitaskarenabelum

berkembangnyateknologibudidayatanamantersebut.

UntukdataproduksitanamanpadiorganikbelumadadiDinas

PertanianKabupatenPonorogokarenabudadayatanamanorganik

inibelummemasyarakatdanmasihdalamtahapdemoplot.

PotensitanamanhortikulturatahunandiKabupatenPonorogo

lebih dominan dari pada tanaman hortikultura semusim.

Page 68: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

85 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Komoditinya yang potensial antara lain pisang, mangga, durian,

jeruk, jahe, cabe rawit dan petai. Seluruh komoditas potensial

tersebut mengalami peningkatan produksi pada tahun 2015.

Bahkan untuk komoditas durian, petai, mangga dan cabe rawit

produksinya meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun

sebelumnya. Namun demikian pada saat hasil panen melimpah

harga justruanjloksepertiyangdialamiolehkomoditicaberawit

sehinggapetani tidakmerasakanpeningkatankeuntunganterkait

hasilpanenyangmelimpah.

Untuk kinerja urusan peternakan dapat dilihat dari

perkembangan jumlah produksi peternakan yang terdiri dari

dagingtelurdansusu,dengandatasebagaiberikut:

Tabel2.38ProduksiPeternakanKabupatenPonorogotahun2011-2015

No Komoditas SatuanRealisasi

2011 2012 2013 2014 2015

1. Daging Kg 1.659.188 1.569.240 1.577.352 1.570.279 1.528.250

2. Susu Liter 2.355.428 2.454.680 2.171.932 1.268.885 2.178.564

3. Telur Kg 1.813.016 1.574.468 1.522.216 1.996.512 1.663.797

Sumberdata:DinasPertanianKabupatenPonorogo,2016

Produksi daging, susu, dan telur relatif fluktuatif, bahkan

cenderung menurun meskipun penurunannya relatif sedikit. Hal

ini disebabkan untuk konsumsi ketiga komoditas ini ada bahan

makanan sumber protein hewani yang bersifat subtitusi, yaitu

produk-produkikanyangharganyadibandingdagingrelatifmasih

lebih murah. Sementara untuk konsumsi susu memang belum

memasyarakatdiKabupatenPonorogo.

Untuk kinerja/produksi tanaman perkebunan di Kabupaten

Ponorogodatanyasebagaiberikut:

Page 69: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

86 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.39ProduksiTanamanPerkebunanKabupatenPonorogoTahun2011-2015

No KomoditiProduksi(Ton)

2011 2012 2013 2014 20151 Tebu 9.133,22 13.939,40 9.610,40 10.288,25 5.017,38

2 TembakauVirginia

73,41 85,40 68,30 5,92 796,87

3 TembakauJawa

568,09 109,56 94,29 203,07 241,37

4 TembakauRam

200,04 514,84 513,85 341,95 0

5 Janggelan 111,90 124,64 208,64 217,87 06 Kelapa 2.999,33 6.484,94 4.463,43 6.170,09 5.373,117 KopiArabika 35,74 35,49 59,62 56,21 55,708 Kopi

Robusta123,09 103,30 122,87 131,60 137,16

9 Cengkeh 236,04 317,24 206,79 200,99 186,3410 JambuMete 173,88 170,87 190,28 229,77 276,0711 Kapuk

Randu283,15 187,65 141,00 174,84 171,84

12 Kakao 390,45 496,22 520,31 593,70 661,22Sumberdata:DinasPertanianKabupatenPonorogo,2016

TanamanperkebunanyangadadiKabupatenPonorogoyang

utama produksinya adalah tebu, tembakau virginia, tembakau

jawa, kelapa, kopi robusta, cengkeh, jambu mete dan kakau.

Produksi per tahun bersifat fluktuatif, dimana produksinya naik

dan turun, sebagaimana terlihat dari data produksi lima tahun

yanglalu.

Untuk kinerja urusan kehutanan di Kabupaten Ponorogo

dalam periode lima tahun yang lalu, dapat diketahui dari

pelaksanaankegiatanrehabilitasihutandanlahandiluarkawasan,

sebagaimanadataberikut:

Page 70: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

87 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.40RehabilitasihutandanlahandiluarkawasanTahun2011-2015

KabupatenPonorogo

Tahun

Vegetatif(Ha) BangunanKonservasiTanah(Unit)

Hutan

Rakyat

Pengkayaan

Tana

man

Dam

Pengen

dali

Dam

Pena

han

Sumur

Resapa

n

GulyyPlug

Embu

ng

Rorak

2011 175 450 - 14 30 4 - -2012 1.950 150 - 18 20 - - -2013 800 150 - 11 25 - - -2014 50 170 - 8 35 - - -

2015 335 150 - - - - - -Jumlah 3310 1070 0 51 110 4 0 0

Sumberdata:DinasPertanianKabupatenPonorogo,2016

Dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan tersebut yang

utama dilakukan adalah kegiatan hutan rakyat dengan total luas

penanganan3310Ha, pengkayaan tanaman seluas 1070Ha, dan

pembuatansumurresapan110unitdanDampenahan51unit.

3. UrusanPerindustrian

a. VolumeUsahaIndustriKecildanMenengah

Sebagian besar kegiatan industri kecil berlokasi di daerah

pedesaan dengan sifat dan metode pengusahaan yang

tradisional, dan masih sangat tergantung pada pasaran lokal.

Jenis industri kecil, menengah serta industri kerajinan rumah

tangga mendapatkan perhatian yang cukup besar dari

pemerintah sebagai salah satu alternative dalam

mengupayakan penciptaan dan perluasan tenaga kerja, serta

meningkatkan pendapatan seluruh rakyat, guna mewujudkan

suatumasyarakatadildanmakmur.

Page 71: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

88 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Penciptaan dan perluasan tenaga kerja melalui

peningkatan persentase volume usaha industri kecil dan

menengah mulai digalakkan di Kabupaten Ponorogo. Hal

tersebut tergambar jelas dari data Dinas

Perindustrian,Perdagangan dan Pasar yang menggambarkan

trend positif perkembangan volume usaha industri kecil dan

menengah. Berikut ini adalah tabel perkembangan volume

usahaindustrikecildanmenengahselama5tahunterakhir:

Tabel2.41PerkembanganJumlahUsahaIndustriKecildanMenengah

Tahun2011–2015

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015Industriformal&Nonformal

21.789 21.857 21.872 19.685 19.705 19.740

IndustriBesardanSedang

45 42 47 24 25 30

Jumlah 21.834 21.899 21.919 19.709 19.730 19.770Perkembangan -- 65 20 -2.210 21 40

Sumberdata:DinasIndakopdanUKMKab.Ponorogo,2016

Pertumbuhan Industri di Kabupaten Ponorogo rata-rata

30 – 40 Industri setiap tahunnya,meliputi Industri besar dan

sedang, dan Industri formal dan informal. Pada tahun 2013,

pertumbuhan industri mengalami penurunan yang begitu

drastic. Penurunan jumlah tersebut dikarenakan diadakan

pendataanulangdanyangtermasukdalamkategoriindustri

b. RealisasiInvestasiDaerah

Perkembangan ekonomi Kabupaten Ponorogo terus

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut

dapatdilihatdarimeningkatnyanilai realisasi investasidaerah

nonPMA/PMDNtahun2011-2015.

Page 72: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

89 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

c. Konstruksi

Kegiatan konstruksi di Kabupaten Ponorogo pada tahun

2015memberikankontribusi sebesar9,10%padaPDRBTahun

2015.Meningkat0,53%disbanding tahunsebelumnyasebesar

9,47% pada tahun 2014. Perkembangan kategori konstruksi

tidaklepasdaripengaruhberkembangnyakategori lainseperti

perdagangan, akomodasi & makan minum, maupun kategori

jasa. Dengan bertumbuhnya kegiatan ekonomi suatu wilayah

maka kebutuhan akan infrastruktur juga akan bertambah.

Pertambahanjumlahpendudukdanpeningkatankesejahteraan

masyarakat juga turut berpengaruh terhadap kategori

konstruksi.Denganbertambahnyapenduduk, kebutuhan akan

rumah tinggal juga semakin meningkat. Begitu pula semakin

sejahtera masyarakat maka keinginan untuk memiliki rumah

tinggalyanglebihbaikkualitasnyajugasemakinmeningkat.

Perkembangankonstruksitercerminmelaluipinjamanyang

diberikanbankumumdanBPRkepadapelakuusahadibidang

konstruksi.Berdasarkanpublikasiyangdikeluarkanolehkantor

perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, tercatat

pinjamanyangdiberikanuntukkegiatankonstruksipadatahun

2015 di Kabupaten Ponorogo mencapai 118,7 miliar rupiah,

meningkat 21,8persendari tahun sebelumnya sebesar 97, 47

miliarrupiah.

Tabel2.42LajuPertumbuhanKategoriKonstruksidiKabupatenPonorogodanJawaTimur

Tahun2011-2015

No DaerahLajuPertumbuhanKategoriKonstruksi

2011 2012 2013 2014 2015

1. KabupatenPonorogo(%) 9,12 9,17 9,19 9,42 9,10

2. ProvinsiJawaTimur(%) 9,04 9,18 9,22 9,47 9,50

Sumberdata:BPSKabupatenPonorogo,2016

Page 73: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

90 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

4. UrusanPariwisata

Wisatabudaya, alamdan religimerupakan jeniswisata yang

menjadi andalan di Kabupaten Ponorogo. Keberadaan makam

TelagaNgebel, kesenian Reog Ponorogo dan berdirinya berbagai

Pondok Pesantren turut serta menyumbang kedatangan

wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Ponorogo. Jumlah

kunjunganwisatakeKabupatenPonorogosepanjangtahun2011-

2015mengalamipeningkatanyangsignifikan,yaitudarisebanyak

251.648orangpadatahun2011,menjadisebanyak396.991orang

wisatawanpadatahun2015.

Perkembangan kunjungan wisata ke Kabupaten Ponorogo

selama5tahunterakhirsebagaimanatabelberikut:

Tabel2.43

PerkembanganJumlahWisatawanTahun2011-2015

Tahun JumlahWisatawan(org) Pertumbuhan(%)2011 251.648 152012 288.648 182013 322.248 202014 331.959 212015 396.991 24

Sumberdata:DisbudparporaKab.Ponorogo,2016

2.4 ASPEKDAYASAINGDAERAHA. FokusFasilitasWilayah/Infrastruktur

1. PenataanRuang

a. KetaatanTerhadapRencanaTataRuangWilayah(RTRW)

BerdasarkanPeraturanDaerahKabupatenPonorogoNomor1

Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Ponorogo Tahun 2012-2032, penggunaan lahan terbesar adalah

untuk kegiatan budidaya pertanian. Kawasan pertanian di

KabupatenPonorogosecarakeseluruhanseluas65.736Hadengan

rincian pertanian sawah seluas 34.572Ha, tegalan seluas 30.804

Page 74: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

91 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Ha dan untuk kawasan ini keberadaanya tersebar diseluruh

kecamatandiKabupatenPonorogo. Berdasarkandata luas lahan

sawahyangada,berdasarkan jenispengairannya,makasawahdi

Kabupaten Ponorogo menggunakan system irigasi (95,40% dari

seluruh luasan sawah yang ada) sedangkan sebagian lagi

merupakansawahtadahhujanseluas4,6%daritotalluasansawah

yangada.

Untukmenjamin keberlangsungan produksi pertanian,maka

Pemerintah Kabupaten Ponorogo sebagaimana tercantum dalam

RencanaTataRuangWilayahmembentukkawasanstrategisyang

diwujudkan dalam Kawasan Agropolitan Kabupaten Ponorogo.

Langkah lain yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten

Ponorogo untuk mengamankan produksi pertanian, khususnya

tanaman pangan, yaitu dengan mulai menginvetarisir lahan

pertanian tanamanpanganuntuk selanjutnyaditetapkan sebagai

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Hal ini selaras

dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang menerbitkan Undang-

Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Lahan Pertanian Abadi.

Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, Kabupaten Ponorogo

berencanamengalokasikan lahan seluas25.000Ha sebagai lahan

pertanianabadi.

1. LuasWilayahProduktif

Penggunaan lahan di Kabupaten Ponorogo meliputi

kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung

adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Berdasarkan pola

ruang dalam RTRW Kabupaten Ponorogo, luas wilayah

produktif meliputi lahan pertanian, hortikultura, perkebunan

danbudidayaikanditargetselaus90.141Ha.

Page 75: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

92 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

2. LuasWilayahIndustri

Pengembangan kawasan industri dimaksudkan untuk

mendorongpertumbuhansektorindustrilebihterarah,terpadu

dan memberikan hasil guna yang lebih optimal bagi daerah

dimana kawasan industry berlokasi. Beberapa konsep

pengembangan kawasan industry antara lain adalah efisiensi,

tata ruang dan lingkungan hidup. Berdasarkan RTRW

Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2030 Kawasan peruntukan

industridiKabupatenPonorogoditargetkan752.50Ha.

3. LuasWilayahKebanjiran

Pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang

tinggidiatasnormal,sehinggasistimpengaliranairyangterdiri

dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran

drainase dan kanal penampung banjir buatan yang ada tidak

mampumenampung akumulasi air hujan tersebut dan terjadi

luapan. Kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air

dimaksud tidak selamanya sama, tetapi berubah akibat

sedimentasi,penyempitansungaiakibatphenomenaalamdan

ulah manusia, tersumbat sampah serta hambatan lainnya.

Penggundulanhutandidaerahtangkapanairhujan(catchment

area) juga menyebabkan peningkatan debit banjir karena

debit/pasokanair yangmasuk kedalam sistemaliranmenjadi

tinggi sehingga melampaui kapasitas pengaliran dan menjadi

pemicu terjadinyaerosipada lahancuramyangmenyebabkan

terjadinya sedimentasi di sistempengaliran air danwadah air

lainnya.

BerdasarkandatayangadauntukLuaswilayahkebanjiran

di KabupatenPonorogo tahun2015adalah199,5Ha.Wilayah

yang paling berpotensi terjadi banjir di Kabupaten Ponorogo

terdapat di Kecamatan Ponorogo, Kecamatan Bungkal,

Page 76: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

93 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Kecamatan Jetis, Kecamatan Mlarak. Secara historis, hampir

50%dari jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo

pernahmengalamibanjir.

4. LuasWilayahPerkotaan

KabupatenPonorogomemiliki letakyang sangat strategis,

karenaberadapadaperlintasanjalanpulaujawabagianselatan

yang menghubungkan Kabupaten Pacitan, Kabupaten

trenggalek,KabupatenMadiundanKabupatenWonogiri

Luas wilayah Kabupaten Ponorogo 1.371.780 km². Secara

administratif, Kabupaten Ponorogo terdiri dari 21 kecamatan,

yangmeliputi 307 desa/kelurahanDari 21 Kecamatan tersebut

terdapat beberapa kecamatan dengan wilayah perkotaan,

yaitu: Kecamatan Ponorogo (22,31 Km²), Kecamatan Siman

(37,95 Km²) Kecamatan Babadan (43,93 Km²), Kecamatan

Jenangan(59,44Km²).

B. KerjasamaAntarDaerah

Berdasarkan untuk mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki

kawasan sekitar Gunung Wilis, maka Gunung Wilis akan dikelola oleh

enam daerah yang yang terletak disekitarnya. Enam daerah tersebut

yakni Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, Kediri,

dan Madiun.Pelaksanaan kerjasama tersebut diresmikan melalui

penandatanganan naskah Kerjasama Antar Daerah di Selingkar Gunung

Wilis”TUNGGAL ROGO MANDIRI” yang berlangsung di Pendopo

KabupatenTrenggalek,tahun2014yanglalu.

Langkah selanjutnya yang harus segera dilakukan adalah pemetaan

danmencari tahu apa saja potensi yang ada dimasing-masing daerah

atauwilayah.Barukemudianmembuatklastersekaligussolusiapayang

dibutuhkan di daerah itu dengan memperhatikan konsep kewilayahan,

konsep sektor dan konsep kelompok bawah.Hal lain yang perlu

Page 77: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

94 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

diperhatikan adalah infrastrukturnya. Infrastruktur seperti jalan rusak

harussegeradiperbaiki.Iniagarmasyarakatpinggiranatauperbatasandi

masing-masing wilayah tidak terisoalasi dan dapat merasakan

pembangunanyangsekaligusmeningkatkankesejahteraannya.

Tabel2.44KawasanLingkarWilisdanPanjangTraseJalan

No Kabupaten Kecamatan Desa Panjang

Trase(Km)1 Tulungagung Kec.Sendang

Kec.PagerwojoDesaNyawanganDesaSidomulyo

29,394

2 Trenggalek Kec.Bendungan

DesaDepokDesaMasaran

18,950

3 Ponorogo Kec.NgebelKec.Sooko

DesaPupusDesaNgadirojo

38,400

4 Madiun Kec.GemarangKec.Kare

DesaDurenanDesaKepel

31,300

5 Nganjuk Kec.SawahanKec.Loceret

DesaBendoloDesaBajulan

34,855

6 Kediri Kec.MojoKec.Grogol

DesaPetungrojoDesaKalipang

57,952

Total 212.851Sumberdata:DinasPekerjaanUmumKab.Ponorogo,2016

C. DataAwalIndikatorKinerjaUtama

Berdasarkandata-datadiatas,makadataawal IKU(IndikatorKinerja

Utama) dalam lima tahun yang lalu dapat disajikan sebagaimana tabel

berikut:

Page 78: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK … fileGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI a. ... Kabupaten Ponorogo adalah salah satu diantara 38 Kabupaten/Kota

95 RPJMDKABUPATENPONOROGOTAHUN2016–2021

BABII

Tabel2.45DataAwalIKU(IndeksKinerjaUtama)Tahun2011-2015

No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pertumbuhanekonomi(%) 5,70 5,98 5,17 5,28 5,24

2 TingkatKemiskinan(%) 12,29 11,79 11,87 11,53 11,46

3 TingkatPengangguranTerbuka(%) 3,35 3,26 3,28 3,66 3,22

4 NilaiTukarPetani 112,53 115,79 101,69 103,21 104,75

5 IndeksPembangunanManusia 65,28 66,16 67,03 67,40 67,75

6 IndeksGini 0,29 0,31 0,34 0,31 0,30

7 InfrastrukturPublikKondisiBaik(%) 66,50 67,71 69,01 70,51 71,53

8 OpiniBPK WDP WTP WTP WTP WTP

Sumberdata:BappedaKabupatenPonorogotahun2016

DaridatadiatasmenunjukkanbahwauntukPertumbuhanEkonomi

danNilaiTukarPetaniangkanyarelatiffluktuatif(naikturun).Sedangkan

dataTingkatKemiskinandanPengangguranTerbuka,datamenunjukkan

penurunan yang cukup signifikan. Dengan kata lain tingkat kemiskinan

danpengangguranterbukadaritahunketahunsemakinmenurun.

Adapun data untuk Indek PembangunanManusia dan Infrastruktur

PublikDalamKondisi Baik, datamenunjukkan adanyapeningkatan yang

signifikan. Untuk nilai Indeks Gini Rasio, datamenunjukkan angka yang

relatif stabil. Sedangkan untukOpini BPK pada tahun 2011masihWDP,

tetapisetelahituWTPterusmenerus.

Untuk indikator infrastruktur public dalam kondisi baik tersebut

merupakandatarata-ratagabunganyangterdiridariinfrastruktursarana

prasarana sekolah, infrastruktur sarana prasarana kesehatan,

infrastrukturjalandanjembatansertainfrastrukturirigasi.