bab ii filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi

6
BAB II FILSAFAT SEBAGAI DASAR METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

Upload: abi-bie

Post on 16-Apr-2017

95 views

Category:

Economy & Finance


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi

BAB IIFILSAFAT SEBAGAI DASAR METODOLOGI PENELITIAN

AKUNTANSI

Page 2: Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi

Perkembangan akuntansi tidak bisa lepas dari peran penelitian akuntansi maupun peran berbagai disiplin ilmu lainnya yang telah mempengaruhi banyak warna akuntansi saat ini. Bab ini kan mencoba menjelaskan dasar filosofi masing-masing pendekatan. Dengan memahami dasar filosofinya, kita akan memahami dengan jelas kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan tersebut.

Page 3: Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi

PERGESERAN ARAH RISET Di era tahun 1970-an, terjadi pergeseran dalam pendekatan dalam riset akuntansi dari pendekatan normatif ke pendekatan positif.

Alasan Pertama, pendekatan normatif dianggap tidak mampu menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai dalam praktik sehari-hari.

Alasan Kedua,gerakan dari masyarakat periset akuntansi yang menitik beratkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku. Perkembangan riset ekonomi khususnya keuangan telah menciptakan suasana baru bagi riset.

Alasan Ketiga, beberapa pemikir akuntansi dari Rochester dan Chicago juga turut membuat sekat dalam membedakan pendekatan pemikiran

positivisme dari normativisme

Page 4: Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi

KLASIFIKASI METODOLOGI RISETOntologi adalah asumsi yang penting tentang inti dari fenomena dalam riset. Dan

dibedakan antara realisme (yang menganggap bahwa dunia sosial ada secara independen dari apresiasi individu) dan nominalisme (yang menggangap bahwa dunia sosial yang

berada di luar kognitif individu berasal daro sekedar nama, konsep dan label yang digunakan untuk menyusun realita.

Epistemologi adalah asumsi tentang landasan ilmu pengetahuan tentang bagaimana seseorang memulai mamahami dunia dan mengkomunikasikan sebagai pengetahuan

kepada orang lain. Daran dibedakan antara potivisme (menjelaskan dan memprediksi apa yang terjadi pada dunia sosial dengan kebiasaan dan hubungan kausal) dan antipotivisme

(yang menentang pencarian hukum atau kebiasaan pokok dalam urusan dunia sosial)

Sifat manusia, adalah asumsi-asumsi tentang hubungan antar manusia dan lingkungannya. Dan dibedakan antara determinisme (yang menganggap manusia dan aktivitas mereka ditentukan oleh situasi atau lingkungan dimana mereka menetap) dan

voluntarisme (yang menganggap bahwa manusia autonomous dan free-willed).

Page 5: Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi

PARADIGMA POTIVISME ATAU MAINSTREAMPositivisme adalah suatu paham falsafati dalam alur tradisi pemikiran saintisme. apa yang kemudian isebut saintisme (pengetahuan) ini pertama-tama dikenal di kalangan ahli astronomi dan fisikawan, kemudian berkembang ke berbagai disiplin ilmu lain, bahkan juga menyentuh disiplin ilmu kemasyarakatan dan hukum. Positivisme telah lama dikenal dalam kehidupan intelektualitas orang-orang barat. Paradigma ini ditenggarai berkembang sebagai hasil pemikiran falsafati seseorang yang bernama Augute Comte (1798-1857) dari Perancis. Berpikir positivistik adalaqh berpikir nonteleologis (mengarah ke suatu tujuan akhir), sehingga terjadi setiap akibat mestilah secara logis dan lugas diterima sebagai konsekuensi terjadinya suatu sebab.

Page 6: Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi

TEORI SEBAGAI

STRUKTUR

1. RISET PROGRAM IMRE LAKATOSMenurut Lakatos perbedaan antara sains dan pseudosains adalah bahwa sebuah sains adalah sains bisa menciptakan peramalan-peramalan terhadap fenomena baru. Tedapat 3 elemen yang masing-masing mempunyai fungsi:

a. Inti Pokok (Hard core)b. Lingkaran Pelindung (Protective Belt)c. Serangkaian Teori (a Series Theory)

2. PARADIGMA DAN REVOLUSI THOMAS KUHNIstilah paradigma adalah sebuah pandangan ilmiah dalam pemikiran filsuf Thomas Kuhn. Dia mendefinisikan paradigma sebagai praktek yang mendefinikan disiplin ilmiah pada beberapa poin periode. Kuhn mempercayai bahwa ilmu pengetahuan memiliki periode pengumpulan data dalam sebuah paradigma. Revolusi kemudian terjadi setelah sebuah paradigma menjadi dewasa.