ringkasan filsafat ilmu akuntansi th 2015.doc

49
Bahan Ajar Dosen Ringkasan FILSAFAT ILMU AKUNTANSI oleh Prof. Dr. Bambang Triadji untuk : Mahasiswa Pasca Sarjana Tahun 2015 Kelas I A 0

Upload: nena-hernawati

Post on 22-Sep-2015

209 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Bahan Ajar DosenRingkasan

FILSAFAT ILMU AKUNTANSIoleh Prof. Dr. Bambang Triadji

untuk :

Mahasiswa Pasca Sarjana Tahun 2015 Kelas I A

Pascasarjana (S2)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG BAB I PENDAHULUANA. ILMU DAN FILSAFATMenurut Jujun S. Suria Sumantri, jenis manusia dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya dibedakan sebagai berikut :

1. Orang yang mengetahui tentang apa yang diketahuinya2. Orang yang mengetahui tentang apa yang tidak diketahuinya3. Orang yang tidak mengetahui tentang apa yang diketahuinya4. Orang yang tidak mengetahui tentang apa yang tidak diketahuinya.

Orang yang dapat memperoleh pengetahuan yang benar apabila orang tersebut termasuk

golongan 1 dan sekaligus 2 yaitu :

1. Orang yang mengetahui tentang apa yang diketahuinya2. Orang yang mengetahui apa yang tidak diketahuinya.

Dengan demikian maka filsafat didorong untuk mengetahui :

1. Apa yang telah kita ketahui2. Apa yang belum kita ketahui

Pengetahuan diperoleh dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan

filsafat dimulai dari kedua-duanya.Orang mampu berfilsafat apabila :1. Rendah hati

Memahami bahwa tidak semuanya akan dapat diketahui dan merasa dirinya kecil dibandingkan dengan kebesaran alam semesta.Filsuf Faust mengatakan : Nah disinilah aku, si bodoh yang malang, tak lebih pandai dari

sebelumnya. Socrates menyadari kebodohannya dan bilang Yang saya ketahui adalah

bahwa saya tak tahu apa-apa

2. Bersedia untuk mengoreksi diri 3. Berani berterus terang terhadap seberapa jauh kebenaran yang sudah kita jangkau

Ilmu merupakan pengetahuan yang kita alami sejak di bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri sendiri :

1. Apakah yang sebenarnya saya ketahui tentang ilmu2. Apakah ciri-ciri yang hakiki tentang ilmu dibanding dengan yang bukan ilmu3. Bagaimanakah saya tahu bahwa ilmu yang saya ketahui memang benar4. Kriteria apa untuk menentukan kebenaran.Berfilsafat antara lain meliputi :

1. Apakah ilmu yang telah ada sudah benar2. Mengapa kita harus mempelajari ilmu3. Apakah kegunaan ilmu itu4. Apakah ilmu yang ada sudah meliputi semua aspek kehidupan5. Di manakah batas cakupan ilmu.Apakah ada aspek kehidupan yang tidak dapat dijelaskan

oleh ilmu6. Apakah kelemahan dan kekurangan ilmu

Pada hakekatnya berfilsafat adalah merenung. Orang berfilsafat diibaratkan seperti seseorang di malam hari yang cerah memandang ke langit melihat bintang-bintang yang bertaburan dan merenungkan hakekat dirinya dalam lingkungan alam semesta. Di samping itu juga memperhatikan tanah tempat berpijaknya dan berkeinginan untuk membongkarnya secara fundamental. Hamlet berkata Ah Horaito, masih banyak lagi di langit dan di bumi, selain yangterjaring dalam filsafatmu . Inilah karakteristik berpikir filsafat yang pertama yaitu menyeluruh.Namun demikian ilmuwan juga memiliki kelemahan. Sebagai contohnya, ahli fisika nuklir memandang rendah ahli ilmu sosial, lulusan IPA merasa lebih tinggi dibanding lulusan IPS, ilmuwan memandang rendah pengetahuan lain, ilmuwan meremehkan moral, agama, dan estetika.Sebaiknya ilmuwan tersebut menengadah ke bintang-bintang dan kalau dia normal akan berkata Lho, kok masih ada langit lain di luar tempurung kita dan akhirnya dia menyadari kebodohannya. Pada saat itu Socrates berkata : Ternyata saya tak tahu apa-apa.Selanjutnya Socrates berpikir filsafati sebagai berikut :

1. Dia tidak percaya bahwa ilmu yang sudah dimilikinya itu benar2. Apakah kriteria untuk menyatakan kebenaran3. Apakah kriteria yang digunakan tersebut sudah benar4. Apakah hakekat kebenaran itu sendiri.

Socrates berpikir tentang ilmu secara mendalam dan ini merupakan karakteristik berpikir filsafat yang kedua yaitu mendasar.

Pertanyaan-pertanyaan berputar-putar dan melingkar yang seharusnya mempunyai titik awal dan titik akhir.Namun bagaimana menentukan titik awal? Akhirnya untuk menentukan titik awal, kita hanya berspekulasi. Inilah karakteristik berpikir filsafat yang ketiga yaitu spekulatif.

Ciri filsafat adalah spekulatif dalam arti bahwa untuk menembus suatu rangkaian pengetahuan harus dengan penjelajahan berbekal asumsi, meskipun dengan asumsi yang spekulatif. Contoh, dengan adanya UFO (Unidentified Flying Object), manusia mulai berpikir bahwa manusia bukan satu-satunya penghuni alam semesta (lihat Lampiran I).Akhirnya kita menyadari bahwa semua pengetahuan yang sekarang ada dimulai dari spekulasi. Dari serangkaian spekulasi kita dapat memilih buah pikiran yang dapat diandalkan yang merupakan titik awal dari penjelajahan pengetahuan. Dengan demikian lengkaplah tiga karakter berpikir filsafat yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. B. Filsafat Peneratas Pengetahuan

Seorang yang skeptis berkata : Sudah ribuan tahun orang berfilsafat namun selangkahpun dia tidak maju. Sepintas lalu kelihatannya memang demikian namun kesalahpahaman tersebut dijawab oleh Will Durant.

Will Durant mengatakan : Filsafat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri sedangkan infanteri sebagai ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi ilmu, setelah itu ilmulah yang menyempurnakan kemenangan. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafatpun pergi untuk menjelajah kembali ke tempat lain.

Semua ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial, semula sebagai filsafat, contohnya Ilmu Fisika yang ditulis oleh Issac Newton semula bernama Filsafat Alam dan menurut Will Durant, setiap ilmu dimulai dari filsafat dan diakhiri dengan seni. Contoh lainnya, nama asal ekonomi adalah filsafat moral. Dulu bidang penjelajahan ilmu luas, kemudian dalam perkembangan selanjutnya menyempit atau bersifat sektoral. Sebagai contoh filsafat moral dikaitkan dengan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kemudian berkembang menjadi ilmu ekonomi.Manusia tiada henti-hentinya mencari ilmu untuk mempermudah kehidupannya, sehingga manusia dianggap makhluk yang serakah. Contoh dalam ilmu ekonomi manusia menerapkan prinsip untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, sehingga manusia juga disebut sebagai Homo Economicus.Seorang profesor yang penuh humor mengatakan bahwa yang dikaji oleh filsafat :a. What is a man b. What is c. What Maksudnya :

a. Semula fisuf mempelajari tentang apa sebenarnya manusia itu.b. Kemudian mempelajari apa sebenarnya kehidupan.c. Akhirnya filsuf mengatakan what tentang yang ditanyakan kepadanya setelah dia tidak tertarik mendengarkan uraian panjang lebar yang tidak ilmiah. Bagi dia semua itu GIGO (Garbage In, Garbage Out/Sampah yang masuk, sampah yang keluar) Filsuf hanya mau mendengarkan kalau uraian tersebut ilmiah.Menurut Auguste Comte, tingkat perkembangan ilmu adalah sebagai berikut :

1. Religius, penjabaran dari ajaran agama2. Metafisika, mulai terlepas dari ajaran agama3. Positif, diuji secara ilmiah C. Bidang Telaahan Filsafat

Sesuai dengan karakteristik filsafat yang spekulatif, maka filsafat menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia dan permasalahan yang dikaji oleh filsafat meliputi :1. Logika ( benar dan salah )2. Etika ( baik dan buruk )3. Estetika ( indah dan jelek )Dari kajian filsafat tersebut di atas, timbul cabang- cabang filsafat yang amat banyak.

D. Filsafat Ilmu

Filsafat Ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji

hakekat ilmu.Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu alam dan ilmu

sosial, namun karena permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu sering dibagi

menjadi ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial.Filsafat ilmu menelaah antara lain :

1. Objek apa yang ditelaah ilmu2. Bagaimana wujud objek tadi3. Hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia4. Bagaimana proses terjadinya ilmu5. Kegunaan ilmu6. Bagaimana hubungannya dengan kaidah moralPada hakekatnya telaahan tersebut digolongkan menjadi :1. Ontologi, apa yang dikaji oleh ilmu2. Epistemologi, bagaimana caranya memperoleh ilmu3. Aksiologi, apa kegunaan ilmuBAB II PENGERTIAN FILSAFAT

A. Definisi Filsafat

Menurut Surajiyo definisi fisafat dapat ditinjau dari dua segi yaitu sebagai berikut :1. Arti Filsafat secara etimologi

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yang terdiri dari kata philein artinya

cinta dan sophia artinya kebijaksanaan, sehingga artinya cinta kebijaksanaan.2. Arti Filsafat secara terminologi

a. Plato: Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan tentang

kebenaran yang aslib. Aristoteles : Filsafaf adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yangterkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan)c. Hasbullah Bakry : Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu

dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

B. Objek Filsafat

Menurut Surajiyo setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek. Demikian pula filsafat yang dapat dibedakan dalam :1. Objek Formal , sudut pandang yang menyeluruh secara umum sehingga dapat mencapai

hakekat dari objek materialnya.Misalnya objeknya manusia yang dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, di antaranya psikologi, antropologi, sosiologi, dan sebagainya2. Objek Material , sesuatu yang dimasalahkan oleh filsafat atau disorot oleh suatu disiplin

ilmu. Dalam hal ini terdapat beberapa pengertian yaitu :

a. Segala bentuk pemikiran manusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin adab. Segala persoalan pokok yang dihadapi manusia saat dia berpikir tentang dirinya dan

tempatnya di duniac. Segala pengetahuan manusia serta apa yang ingin diketahui manusiaC. Metode Filsafat

Sebenarnya metode filsafat sama banyaknya dengan definisi dari para ahli dan filsuf karena metode adalah suatu alat pendekatan untuk mencapai hakekat yang sesuai dengan pandangan filsuf itu sendiri. Namun demikian sedikitnya ada sepuluh metode, yaitu sebagai berikut :

1. Metode Kritis, menganalisis istilah atau suatu pendapat2. Metode Intuitif, melalui intuisi akan tercapai pemahaman langsung mengenai suatu

kenyataan3. Metode Skolastik, bertitik tolak dari definisi-definisi atau prinsip-prinsip diperoleh

kesimpulan-kesimpulan4. Metode Geometris, melalui analisis tentang hal yang kompleks, diperoleh suatu hakekat

yang sederhana5. Metode Empiris, melalui pengalaman-pengalaman disusunlah secara geometris suatu

kesimpulan6. Metode Transendental, melalui pengertian tertentu kemudian dianalisis dengan

memperhatikan syarat-syarat yang penting.Metode ini disebut juga metode Neo Skolastik7. Metode Fenomenologis, secara sistematis memperhatikan gejala-gejala sehingga terlihat

hakekat-hakekat yang murni8. Metode Dialektis, melalui dinamika pemikiran yaitu tesis, antithesis, dan sintesis akan

diperoleh hakekat kenyataan9. Metode Neo Positivistis, kenyataan dipahami dengan jalan menggunakan aturan-aturan

yang positif atau yang berlaku10. Metode Analitika Bahasa, menganalisa ucapan-ucapan filosofis dengan jalan menganalisa

melalui pemakaian bahasa sehari-hari.

D. Asal Filsafat, Peranan Filsafat, dan Aliran/Mazhab dalam Filsafat1. Asal Filsafat

Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu sebagai berikut :

a. Keherananb. Kesangsianc. Kesadaran akan keterbatasan,karena merasa dirinya sangat kecil, sering menderita,

dan sering mengalami kegagalan mendorong pemikiran bahwa di luar manusia yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.

2. Peranan Filsafat

Berdasarkan sebab-sebab kelahiran filsafat dan proses perkembangannya, sesungguhnya filsafat telah memerankan sedikitnya tiga peranan utama dalam sejarah pemikiran manusia, yaitu :a. Pendobrak

Berabad-abad manusia tertawan dalam penjara tradisi, kebiasaan, dan mistik. Dengan filsafat, manusia mendobrak penjara tersebut dan menyadarkan bahwa kehidupan dalam penjara adalah kehidupan yang tidak benar.b. Pembebas

Filsafat bukan hanya mendobrak penjara tersebut, tetapi juga berhasil membawa keluar manusia dari penjara tersebut dan meninggalkan kebodohan, kepicikan, ketidakteraturan, kesesatan berpikir serta menuju ke dunia rasionalitas yang bebas dari hal-hal yang mengekang akal budi manusia

c. Pembimbing

Filsafat kemudian membimbing manusia untuk berpikir rasional, luas, mendalam, sistematis, integral, dan koheren.

3. Aliran/Mazhab dalam Filsafat

a. Aliran Natural Phylosophi, yang menghargai alam dan wujud setinggi tingginya dan

menganggap bahwa alam bersifat abadib. Aliran Ketuhanan, mengakui zat-zat yang metafisikc. Aliran Mistik, menganjurkan manusia jangan hanya menjangkau alam inderawi

tetapi juga alam non inderawi agar sempurnad. Aliran Kemanusiaan, menghargai manusia setinggi mungkin karena kesanggupan

manusia memperoleh pengetahuan.

E. Ciri-Ciri Filsafat

Menurut Ali Mudhofir yang dikemukakan oleh Surajiyo, ciri-ciri filsafat adalah sebagai berikut :1. Radikal, berpikir sampai ke akar-akarnya2. Universal, berpikir tentang hal-hal yang bersifat umum dan bukan parsial3. Konseptual, hasil generalisasi dari pengalaman individual4. Koheren dan konsisten, sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan tidak mengandung

kontradiksi5. Sistematik, kebulatan dari sejumlah unsur yang saling berhubungan menurut tata

pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud6. Komprehensif, mencakup secara menyeluruh, misalnya alam semesta secara keseluruhan7. Bebas, hasil dari pemikiran yang bebas dari berbagai prasangka sosial,

historis,kultural,maupun religious8. Bertanggung jawab, terhadap hati nurani dan kepada orang lain.

F. Kegunaan Filsafaf

Dengan belajar filsafat, manusia semakin mampu untuk menangani berbagai pertanyaan

mendasar, dengan demikian menurut Surajiyo, filsafat sangat berguna bagi manusia, yaitu

sebagai berikut :1. Kegunaan secara umum :a. Diperoleh pengertian yang mendalam tentang manusia dan duniab. Diperoleh kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis tentang

berbagai gejala dari bermacam pandanganc. Diperoleh dasar metode dan wawasan yang lebih mendalam serta kritis dalam

melaksanakan studi pada ilmu-ilmu khusus (Menurut pendapat Franz Magnis

Suseno)d. Diperoleh kenikmatan yang tinggi dalam berfilsafat (Plato)e. Dengan berfilsafat manusia berpikir dan karena berpikir maka manusia ada.Menurut

Rene Descartes : karena berpikir maka saya ada (cogito ergo sum)f. Diperoleh kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh

Usaha peradaban (Alfred North Whitehead)g. Filsafat merupakan sumber penyelidikan berdasarkan eksistensi tentang manusia

(Maurice Marleau Ponty)

2. Kegunaan secara khusus, dalam lingkungan sosial budaya Indonesia menurut Franz

Magnis Suseno :a. Menghadapi tantangan modernisasi melalui perubahan pandangan hidup, nilai-nilai

dan norma filsafat agar dapat bersikap terbuka dan kritisb. Filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kebudayaan, tradisi dan filsafat

Indonesia serta untuk mengimplementasikannyac. Sebagai kritik yang membangun terhadap berbagai ketidakadilan sosial dan

pelanggaran hak asasi manusiad. Merupakan dasar yang paling luas dan kritis dalam kehidupan intelektual di

lingkungan akademise. Menyediakan dasar dan sarana bagi peningkatan hubungan antar umat beragama

berdasarkan Pancasila.G. Cabang-cabang Filsafat

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli filsafat, maka dapat dicatat cabang-cabang fisafat antara lain sebagai berikut :

1. Epistemologi (teori pengetahuan)2. Etika ( Filsafat Moral )3. Logika4. Metodologi5. Biologi6. Psikologi

7. Antropologi8. Sosiologi9. Estetika ( Fisafat Seni )10. Metafisika11. Politik ( Filsafat Pemerintahan )12. Filsafat Agama13. Filsafat Ilmu14. Filsafat Pendidikan15. Filsafat Hukum16. Filsafat Sejarah17. Filsafat Matematika

H. Filsafat dan Agama

Semula filsafat dianggap sangat bertentangan dengan ajaran agama, khususnya agama Islam. Namun kemudian menurut Ibn Rusyd, antara filsafat dan agama sesungguhnya tidak ada pertentangan. Agama justru mewajibkan pemeluknya untuk belajar filsafat.Jika filsafat mempelajari secara kritis tentang segala wujud yang ada dan

merenungkannya sebagai petunjuk bahwa ada sang pencipta maka sesungguhnya antara apa yang dikaji oleh filsafat dan apa yang dianjurkan oleh syariah telah saling bertemu. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa mempelajari filsafat sesungguhnya telah diwajibkan oleh syariah.

I. Ilmu dan Agama

Ilmu dan teknologi amat bermanfaat bagi peradaban manusia. Namun pada sisi lain ilmu

dan teknologi juga mengakibatkan kerusakan bagi peradaban manusia. Einstein pernah bilang bahwa ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh.

Apabila tanpa agama maka ilmu akan membawa manusia ke jurang malapetaka.

Contohnya, pada saat ini terdapat 40.000 kepala nuklir yang berkekuatan 1 juta kali bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima 63 tahun yang lalu. Kekuatan ini cukup untuk menghancurkan bumi menjadi berkeping-keping.BAB III

DASAR-DASAR PENGETAHUAN

A. Penalaran

Menurut Andi Hakim Nasoetion dalam sebuah ceramahnya di depan televisi, manusia

mempunyai nalar sedangkan binatang tidak. Kalau binatang mempunyai nalar, maka yang dilestarikan bukan harimau Jawa tetapi manusia Jawa.

Kemampuan menalar ini menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan dan ini dimulai dari Adam dan Hawa yang telah memakan buah pengetahuan yang diwariskan kepada umat manusia sehingga manusia mengetahui mana yang baik dan buruk serta mana yang indah dan mana yang jelek Binatang sebenarnya juga mempunyai pengetahuan, tetapi terbatas pada pengetahuan untuk mempertahankan kehidupan ( survival). Contoh, anak tikus hanya diajari oleh induknya bahwa kucing itu berbahaya demi kelangsungan hidupnya. Manusia mengembangkan ilmu bukan hanya untuk survival, tetapi juga untuk lainnya demi tujuan yang lebih tinggi misalnya kebudayaan.Manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena :1. Mempunyai bahasa untuk berkomunikasi dan binatang tidak mempunyai itu, contohnya

anjing tidak bisa tukar menukar tulang dengan temannya.Manusia bisa melakukan tukar menukar, oleh karena itu disebut Homo Economicus.Anjing tidak mempunyai nalar yang analitis sehingga tidak ada anjing yang berkata : Ayahku miskin namun jujur

2. Manusia mempunyai penalaran ( berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir)

Binatang bisa berpikir tetapi tidak mampu berpikir nalar.Namun binatang bisa berbuat sesuatu yang benar berdasarkan instink, bukan berdasarkan nalar. Instink binatang jauh lebih peka dibanding dengan instink seorang profesor geologi.Binatang sudah jauh berlindung ke tempat yang aman sebelum gunung meletus setelah itu baru profesor mengetahui belakangan.Namun binatang tidak bisa menalar tentang gejala tersebut, misalnya mengapa gunung bisa meletus.

Penalaran adalah proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Berpikir adalah kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Kebenaran bagi setiap orang tidak sama, oleh karena itu proses berpikir untuk menemukan pengetahuan yang benar juga tidak sama.

Ciri-ciri penalaran :1. Logika dan kegiatan penalaran adalah proses berpikir logis2. Analitik, kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu

Ada kegiatan berpikir yang tidak berdasarkan penalaran, yaitu perasaan dan intuisi .Kegiatan penalaran, perasaan, dan intuisi sebagai usaha aktif dari manusia.

Kegiatan penalaran, perasaan, dan intuisi sebagai usaha aktif dari manusiaWahyu sebagai usaha yang pasif dari manusia.Wahyu diberikan oleh Tuhan melalui malaekat dan nabi. Pengetahuan yang diperoleh dari wahyu dan intuisi adalah merupakan kebenaranRasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa rasio adalah kebenaran, sedangkan empirisme adalah paham yang mengatakan bahwa pengalaman adalah suatu kebenaran.Penalaran yang dikaji dalam pelajaran filsafat ilmu adalah penalaran ilmiah yang merupakan penggabungan dari penalaran deduktif ( terkait dengan rasionalisme ) dan induktif ( terkait dengan empirisme ). B. Logika

Logika adalah pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid) sehingga menghasilkankesimpulan yang benar. Contoh dari penarikan kesimpulan yang tidak benar adalah seperti

berikut ini. Peneliti ingin menemukan penyebab mabuk. Dia menyampur air dengan wiski, kemudian air dengan minuman keras lokal, dan juga air dengan tuak. Semuanya mengakibatkan mabuk. Kesimpulan yang diambil, airlah yang menyebabkan mabuk.

Cara penarikan kesimpulan yang benar didasarkan pada hal-hal seperti berikut:

1. Induktif, dari kasus-kasus individual menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Contoh :

Kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata, singa mempunyai mata. Disimpulkan secara umum bahwa semua binatang mempunyai mata.

Keuntungan penggunaan metode induktif :

a. Ekonomis, bermacam-macam pernyataan dapat disingkat menjadi satu pernyataanb. Dapat diteruskan kepada kesimpulan yang lebih umum lagi. Contoh : Semua

binatang mempunyai mata dan semua manusia mempunyai mata, maka semua makhluk hidup mempunyai mata.

2. Deduktif, dari hal-hal yang bersifat umum menjadi bersifat individual. Deduktif biasanya melalui silogisme yaitu disusun dari 2 pernyataan ( premis mayor dan premis minor) serta 1 kesimpulan.

Contoh :

Semua makhluk mempunyai mata

(premis mayor)

Si Polan adalah makhluk

(premis minor)

Jadi si Polan mempunyai mata

(kesimpulan)Kesimpulan yang diambil benar apabila :

Premis mayor benar

Premis minor benar

Pengambilan keputusan sahMatematika adalah adalah pengetahuan yang disusun secara deduktif.

Contoh : kalau a sama dengan b dan b sama dengan c, maka akan sama dengan c.C. Sumber Pengetahuan

Rene Descartes berkata : De omnibus dubitandum, artinya, segala sesuatu harusdiragukan. Hamlet berkata kepada Ophelia :

Ragukan bahwa bintang-bintang itu api

Ragukan bahwa matahari itu bergerak

Ragukan bahwa kebenaran itu dusta

Tapi jangan ragukan cintaku kepadamu.

Pernyataan tesebut menegaskan bahwa kebenaran diperoleh dari ragu-ragu. Selanjutnya kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu.

Cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dengan mendasarkan pada :

1. Rasio

Rasio ini menimbulkan paham rasionalisme yang mempergunakan metode deduktif. Premis yang dipakai berasal dari ide bahwa premis tersebut bersifat apriori dan sudah ada sejak dahulu sebelum manusia memikirkannya, oleh karena itu paham ini disebut idealisme. Kriteria untuk ide yang benar bagi semua pihak tidak ada karena ide tersebut bersifat subjektif dan solipsistik ( hanya benar dalam kerangka pemikiran tertentu yang berada dalam benak orang yang berpikir tersebut );

2. Pengalaman,

Pengalaman ini menimbulkan paham empirisme yang diperoleh manusia melalui pengalaman yang konkrit menurut daya tangkap pancaindera manusia.

Contoh : Benda padat kalau dipanaskan akan memanjang, langit mendung diikuti turunnya hujan.Gejala tersebut muncul mempunyai kesamaan dan berulang dengan mengikuti pola-pola tertentu.

Kelemahan empiris :

a. Hubungan antara beberapa fakta tidak jelas

Dalam hal ini harus hati- hati karena fakta-fakta yang dikumpulkan belum tentu bersifat konsisten.Contohnya hubungan antara rambut keriting dengan inteligensi manusia.

b. Kemampuan pancaindera kita terbatas.

Contoh : Tongkat lurus yang dimasukkan ke dalam air bisa terlihat bengkok.

3. Intuisi Pengetahuan ini diperoleh tanpa melalui proses penalaran tertentu.Seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah tiba-tiba saja menemukan jawaban atas permasalahan tersebut. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan dan intuisi tidak dapat diandalkan untuk menyusun pengetahuan, namun dapat dipergunakan sebagai hipotesis. Maslow mengatakan bahwa intuisi adalah merupakan pengalaman puncak atau intelegensi yang tertinggi.

4. Wahyu

Wahyu sebagai usaha yang pasif dari manusia. Wahyu diberikan oleh Tuhan melalui malaekat dan nabi. Pengetahuan yang diperoleh dari wahyu adalah benar.Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia dan

dimulai dari percaya. Kepercayaan kepada Tuhan merupakan sumber pengetahuan atau

sumber ilmu. Sebagai contoh, Al Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan sejarah karena berisi sejarah tentang kisah-kisah sejarah Islam, sumber ilmu hukum karena mengatur antara lain hukum perkawinan, hukum waris, hukum perjanjian, hukum pidana dan perdata, dan hukum perang. Sumber ilmu sosial karena mengatur dasar-dasar kehidupan manusia dalam masyarakat dan negara. Juga sumber filsafat Islam, Ilmu Alam, Ilmu Pertanian, Ilmu Tumbuh-Tumbuhan, Ilmu Hewan dan lain-lain.Perbedaan antara agama dengan pengetahuan lain :

a. Agama dimulai dari rasa percaya yang kemudian bisa dikaji kebenarannyab. Pengetahuan lainnya dimulai dari rasa tidak percaya yang kemudian melalui pengkajian ilmiah kita percaya. Pendapat lain menambahkan bahwa sumber pengetahuan juga dari :

5. Otoritas, pengetahuan dapat berasal dari kekuasaan yang sah yang dimiliki seseorang dan diakui oleh kelompoknya dalam arti pengetahuan terjadi melalui wibawa seseorang sehingga orang lain mempunyai pengetahuan 6. Keyakinan, yaitu suatu kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan D. Kriteria Kebenaran

Tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama tentang kebenaran. Contoh :

Anak kecil menganggap gurunya berbohong karena kemaren bilang bahwa 5 + 2 = 7, tetapi

sekarang bilang bahwa 3+4 = 7. Orang dewasa mudah menerima bahwa hal tersebut benar, tetapi anak kecil mempunyai

kriteria kebenarannya sendiri.

Kebenaran dapat diukur dengan menggunakan tiga teori yaitu teori koherensi atau konsistensi, teori korespondensi, dan teori pragmatis.

Teori koherensi/konsistensi menyatakan bahwa pernyataan dianggap benar apabila pernyataan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar (aksioma). Matematika disusun berdasarkan Teori Koheren yang didasarkan pada aksioma. Dari sini disusun teori dan kemudian dikembangkan menjadi kaidah.

Teori korespondensi berpendapat bahwa pernyataan dianggap benar apabila pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

Teori pragmatis/empiris mempergunakan pengumpulan fakta- fakta yang mendukung suatu pernyataan tertentu. Teori ini mengukur kebenaran dengan kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.David Hume berpendapat bahwa di dunia tidak ada kebenaran mutlak .Dia mengemukan filsafat angsa hitam dan mengatakan bahwa tidak ada jumlah yang cukup untuk mengatakan bahwa semua angsa berwarna putih karena di antara sejuta angsa ternyata ada satu angsa yang berwarna hitam. Dia mengatakan bahwa Filsafat adalah induk segala ilmu oleh karena itu filsafat disebut sebagai Mother of Science.BAB IV

SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

A. Periode Filsafat Yunani ( Abad 6 SM s/d 0 M )

Pada waktu itu dikenal seorang ahli filsafat yaitu Thales yang menggunakan pola deduktif.B. Periode Kelahiran Nabi Isa ( Abad 0 s/d 6 M )

Pada waktu itu terjadi pertentangan antara gereja dengan raja, sehingga filsafat mengalami kemunduran dan ilmu menjadi beku karena danggap sumber kebenaran hanya dari gereja dan raja saja, sehingga terjadi pembatasan kebebasan seseorang dalam berpikir dan berkarya.

C. Periode Kebangkitan Islam ( Abad 6 s/d 13 M )

Periode tersebut merupakan masa keemasan atau kebangkitan Islam dan ditandai dengan

banyaknya ilmuwan Islam yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Di antaranya :

1. Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali yang ahli dalam hukum Islam2. Al Farabi yang ahli dalam astronomi dan matematika3. Ibnu Sina ahli kedokteran4. Al Kindi ahli filsafat5. Al Ghazali yang meramu berbagai ilmu yaitu agama, filsafat, mistik, dansufisme

menjadi kesatuan dan berkesinambungan6. Ibnu Khaldun ahli sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi, dan kenegaraan7. Anzahel, penemu teori peredaran planet

Namun setelah perang salib, umat Islam mengalami kemunduran

D. Periode Kebangkitan Eropa ( Abad 14 s/d 20 )

Pada masa ini, Kristen yang berkuasa dan dianggap menjadi sumber otoritas

kebenaran.Di sini muncul kembali pemikiran Yunani dengan munculnya empirisme dan rasionalisme. Muncul pula pemikiran Islam dengan Gerard Van Cromona yang menyalin buku Ibnu Sina The Canon of Medicine .Pada waktu itu muncul gerakan untuk menentang kebijakan gereja dan penguasa yang ditandai dengan munculnya ilmuwan seperti Newton dengan teori gravitasi dan John Locke serta J.J.Rousseau yang mengembuskan kebebasan manusia.

E. Perkembangan Ilmu Pengetahuan setelah Abad ke-17

1. Pada waktu itu muncul filsuf Scotlandia bernama David Hume yang mengungkapkan

Problem of Induction. Dia mengemukakan kelemahan metode induksi dengan mengambil contoh sepuluh buah apel.Apabila seseorang memakan buah apel yang pertama s/d ke 9 terasa masam, maka orang tersebut cenderung mengatakan bahwa buah apel yang kesepuluh pasti terasa asam walaupun belum dicicipi. Pada abad tersebut timbul semangat renaissance, yaitu lahirnya kembali budaya Yunani kuno, Romawi kuno yang menganut pemikiran bebas.

BAB V

ONTOLOGI

A. Metafsika

Taufik Ismail membuat sajak yang berjudul " Berpikir tentang Dunia ". Isi sajaknya

adalah sebagai berikut :Ternyata dunia ini adalah sebuah peti mati

Sebuah peti yang besar dan tertutup atasnya

Dan kita manusia berputar-putar di dalamnya

Dunia sebuah peti besar yang tertutup di atasnya

Dan kita terkurung di dalamnya

Dan kita berjalan-jalan di dalamnyaDan kita bermenung di dalamnya

Dan kita beranak di dalamnya

Dan kita membuat peti di dalamnya

Dan kita membuat petiDi dalam peti ini........

Isi sajak merupakan contoh dari ontologi yang didasarkan pada metafisika yaitu menjelaskan apa yang dikaji. Di sini yang dikaji adalah " dunia ".Manusia tak henti-hentinya terpesona menatap dunia dan metafisika mengkaji tentang apa yang ada dibalik sesuatu yang nyata. Misalnya, sudah kita ketahui bahwa alam adalah sesuatu yang nyata, maka metafisika mengkaji apa yang ada dibalik alam tersebut yang menurut tafsiran, bahwa di balik alam ini ada ujud-ujud yang bersifat gaib (supernatural). Di ini timbul aliran antara lain animisme.Sebagai lawan dari supernatural adalah paham naturalisme yang menolak adanya ujud yang gaib. Di sini muncul aliran materialisme yang berpendapat bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh pengaruh kekuatan gaib melainkan oleh kekuatan alam itu sendiri. Di sini muncul teori tentang atom yang menjelaskan bahwa unsur dasar dari alam adalah atom dan alam beserta isinya ini hanya terdiri dari dua macam yaitu atom dan kehampaan.Dengan demikian gejala alam hanya perwujudan dari proses kimia-fisika. Di sini muncul 2 paham yaitu paham mekanistik dan paham vitalistik (lihat lampiran II).Paham mekanistik mengatakan bahwa gejala alam termasuk makluk hidup, hanya merupakan gejala kimia-fisika semata. Paham vitalistik mengatakan bahwa gejala pada makluk hidup bukan hanya gejala kimia-fisika tetapi juga terdapat gejala lain yang unik dan berbeda secara substantif dengan gejala kimia-fisika. Contohnya, otak manusia yang terdiri dari 15 miliar sel saraf yang gejalanya tidak seluruhnya dapat dijangkau oleh ilmu kimia-fisika melainkan oleh ilmu lain misalnya ilmu psikologi. Di samping itu, otak juga menghasilkan pikiran dan pikiran menghasilkan ilmu pengetahuan. Di sini muncul aliran dualistik yang mengatakan bahwa otak dan pikiran adalah dua hal yang berbeda.Pendapat ini ditentang oleh aliran monistik. Aliran monistik mengatakan bahwa zat dan pikiran tidak berbeda secara substantif karena pikiran hanya sebagai proses elektrokimia dari otak. Aliran ini mencoba untuk membuktikan bahwa pikiran bisa dibuat oleh manusia yang diwujudkan dalam bentuk robot yang bisa berpikir seperti manusia.B. Asumsi

Semua kejadian yang akan datang tidak ada yang pasti, oleh karena itu setiap pendapat harus mempunyai asumsi. Dari sini timbul tiga macam analisis yaitu sebagai berikut :

1. Determinisme, peristiwa tertentu sudah pasti akan terjadi, misalnya besok pagi matahari

tetap akan terbit dari arah timur.2. Probabilistik, peristiwa tertentu akan terjadi pada jarak waktu tertentu.Misalnya 6 buah

dadu yang mempunyai nomor urut 1 sampai 6 dilemparkan, maka kemungkinan munculnya nomor 1 mempunyai probabilitas 1/6, sehingga apabila dilemparkan 6 kali akan muncul lagi no. 1.3. Pilihan bebas, suatu peristiwa terjadi tergantung pilihannya. Misalnya, pemanah yangakan memanah suatu lingkaran, maka dia bebas akan memanah bagian tengah lingkaran atau pinggir lingkaran.C. Peluang

Suatu ilmu tidak dapat menjamin bahwa yang diuraikan benar 100 % melainkan hanya memberikan peluang atau kemungkinan terhadap terjadi atau tidak terjadinya sesuatu. Contoh, berdasarkan ilmu meteorologi dan geofisika bisa diramalkan bahwa hari ini akan terjadi hujan dengan probability 0.8. Jadi ilmu tersebut hanya bisa memberikan kesimpulan yang dilengkapi probabilistik. Oleh karena itu, seseorang akan menerapkan teori dari suatu ilmu tertentu tergantung pada risikonya, dalam arti semakin berat risiko yang dihadapi, diperlukan probability yang makin besar.D. Asumsi dalam Ilmu

Ilmu didasarkan pada beberapa asumsi, karena tidak ada satu ilmupun yang mempunyai

kebenaran absolut. Newton berpendapat bahwa zat, gerak, ruang, dan waktu bersifat absolut tetapi Einstein berasumsi bahwa keempat komponen tersebut bersifat relatif. Contoh : Zat dan gerak menurut Newton adalah 2 hal yang berbeda tetapi Einstein berpendapat bahwa keduanya adalah merupakan satu kesatuan karena gerak atau energi adalah proses perubahan yang terjadi dalam zat.Kalau kita tetap memakai sumber energi tradisional seperti air, panas, dan angin maka

cukup dipakai teorinya Newton, tetapi kalau mau pakai nuklir pakailah teorinya Einstein. Menurut teori Einstein, kebutuhan listrik dunia selama sebulan dapat dipenuhi dengan konversi zat (uranium) 5 kg saja.

Ilmuwan harus benar-benar mengenal asumsi yang dipergunakan dalam analisis keilmuannya. Namun sayangnya asumsi tersebut sering hanya tersirat dan bukan tersurat. Sebenarnya agar hasilnya tidak menyesatkan maka asumsi tersebut harus jelas dan tegas.

E. Batas-Batas Penjelajahan Ilmu

Sampai di mana batas penjelajahan ilmu ? Jawabannya : Ilmu mulai penjelajahannya dari pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Contoh : Apakah ilmu mempelajari surga dan neraka ? Jawabnya, tidak, karena hal tersebut berada di luar pengalaman manusia.Ilmu mempunyai batasan karena :

1. Fungsi dari ilmu itu sendiri yaitu sebagai alat pembantu manusia dalam menghadapi

masalah2. Metode yang digunakan adalah kebenaran yang telah teruji secara empiris.

Dengan demikian sebenarnya jangkauan ilmu itu memang sempit karena hanya bisa menjangkau sepotong dari sekian permasalahan kehidupan. Ruang penjelajahan ilmu kemudian dikapling menjadi berbagai disiplin ilmu yang semula hanya ilmu alam dan ilmu sosial, sekarang dua ilmu tersebut sudah menjadi 650 cabang keilmuan. Di samping itu juga muncul ilmu terapan , misalnya ilmu tentang bunyi mempunyai ilmu terapan yang disebut ilmu teknik akustik. Ilmu sosial berkembang relatif lebih lambat dibanding dengan ilmu alam.

Di samping ilmu alam dan ilmu sosial , pengetahuan mencakup juga humaniora yaitu seni, filsafat, agama, sejarah ( sejarah kadang-kadang dimasukkan ke dalam ilmu sosial). Juga ada matematika yang bukan merupakan ilmu karena merupakan sarana berpikir yang penting untuk kegiatan berbagai disiplin ilmu. Studi matematika meliputi antara lain aljabar, kalkulus, stastitika.

Masing-masing ilmuwan harus mengenal batasan kapling ilmunya sendiri dan tidak menjarah kapling orang lain, karena akan terjadi kekacauan ilmu. Seorang filsuf mengatakan : kenalilah kau sendiri. Ungkapan ini untuk menjunjung tinggi profesionalisme. Namun kita harus mengenal kapling tetangganya beserta asumsinya agar tidak terjadi sengketa keilmuan.BAB VI

EPISTEMOLOGI

F. Jarum Sejarah Pengetahuan

Dahulu dalam masyarakat primitif konsep dasar pengetahuan adalah kesamaan, dalam arti pengetahuan adalah satu . Semua menyatu dalam satu kesatuan yang batas-batasnya kabur. Tidak terdapat jarak yang jelas antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang lain. Contoh orang yang ahli dalam bidang peternakan ayam dianggap ahli pula dalam bidang ekonomi, perkawinan, kebatinan (ngelmu), kenakalan remaja dan entah apalagi.

Konsep dasar ini mengalami perubahan fundamental dengan bekembangnya Abad Penalaran (The Age of Reason) pada pertengahan abad ke 17. Disini konsep dasar berubah dari kesamaan kepada perbedaan sehingga mulailah adanya pembedaan pengetahuan menurut apa yang diketahui, bagaimana cara mengetahui, dan untuk apa dipergunakan. Ilmu mulai dibedakan antara ilmu sosial dan ilmu alam yang kemudian terpecah lagi menjadi 650 cabang ilmu dan spesialisasi makin banyak. Menciutnya kapling ilmu ternyata menimbulkan masalah dalam menghadapi kehidupan manusia yang makin banyak dan bersifat rumit. Di sini muncul usaha orang untuk memutar jarum sejarah dengan menggabungkan beberapa pengetahuan, misalnya pengetahuan dokter dengan dukun sehingga muncul terkun (dokter dukun).

Pendekatan inter disipliner memang perlu namun bukan dengan mengaburkan otonomi masing-masig ilmu. Di sini muncul paradigma baru yaitu "konsep sistem", dalam arti masing-masing ilmu menyumbangkan analisisnya dengan memanfaakan sarana berpikir ilmiah seperti logika, matematika, dan statistik.

G. Cara Menyusun PengetahuanPengetahuan bisa menjadi ilmu dan juga bisa menjadi bukan ilmu. Pengetahuan tentang pertanian bisa menjadi ilmu pertanian, tetapi pengetahuan main gitar bukanlah ilmu, melainkan seni. Juga pengetahuan agama yang mengemukakan bahwa sesudah mati, semua manusia akan dibangkitkan .Bagaimana cara kita menyusun pengetahuan yang benar ? Epistemologi menjawab : harus dilandaskan pada metode ilmiah yaitu cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar.

Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab atau memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari yang dihadapi manusia yang pemecahannya dengan meramalkan dan mengontrol gejala alam atau dalam kata lain untuk menguasai alam.Agar mampu mengontrol gejala alam, pertama harus tahu mengapa sesuatu itu terjadi. Penelaahan diarahkan kepada hubungan berbagai faktor yang terikat dalam konstelasi yang menyebabkan timbulnya gejala.

Ilmu mencari penjelasan mengenai alam dan kemudian menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sebaliknya seni bersifat personal berdasarkan pengalaman hidup perseorangan.

Berkembangnya ilmu atau seni berakar dari pengalaman berdasarkan akal sehat yang didukung oleh metode mencoba-coba (percobaan). Perkembangan ini berlanjut menyebabkan timbulnya ilmu terapan yang mempunyai kegunaan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Mesir kuno (3000 tahun sebelum Masehi) telah mengembangkan irigasi dan dapat meramalkan terjadinya gerhana.. Cina dan India terkenal kaya akan ilmu terapan.

Ilmu terapan tidak menyumbang berkembangnya teori-teori yang bersifat umum sebab analisanya bersifat praktis. Contoh, daun pepaya bisa melunakkan daging. Pengetahun tersebut hanya berhenti di situ dan tidak diteruskan dengan analisa kimia.

Pada peradaban tertentu, perkembangan selanjutnya dari pengetahuan ada dua arah:

1. Kuantitatif , artinya banyak pengetahuan yang ditemukan2. Kualitatif, dikembangkan konsep-konsep teori baru yang bersifat teoritis

Jembatan dari kuantitatif ke kualitatif adalah pengembangan konsep teoritis yang bersifat mendasar yang selanjutnya dijadikan tumpuan untuk pengembangan pengetahuan ilmiah yang bersifat integral.

Ilmu kurang berkembang dalam peradaban Timur karena aspek kultural yang tidak memandang penting cara berpikir ilmiah. Bagi mereka, yang penting adalah berpikir etis yang menghasilkan kearifan (wisdom).

Akal sehat dan percobaan mempunyai peranan penting untuk menemukan penjelasan mengenai gejala alam.Akal sehat adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman secara tidak sengaja yang bersifat sporadis dan kebetulan yang mempunyai karakteristik :

1. Kebiasaan dan pengulangan2. Kabur dan samar-samar3. Pengetahuan yang tidak teruji.

Perkembangan selanjutnya adalah tumbuhnya rasionalisme yang berpendapat bahwa mencari ilmu pengetahuan yang benar adalah secara analitis yang bersifat kritis.Rasionalisme bersifat majemuk dengan berbagai kerangka yang dibangun secara deduktif di sekitar objek pemikiran tertentu.

Di samping itu berkembang pula empirisme yang menyatakan bahwa pengetahuan yang benar didapat dari kenyataan pengalaman.

Timbul pendapat lain bahwa ilmu mempunyai dua peranan, yaitu di satu pihak sebagai metafisika dan di pihak lain sebagai akal sehat. Dari situ berkembanglah metode eksperimen yang merupakan jembatan antara penjelasan teoritis yang hidup di alam rasional dengan pembuktian secara empiris. Dengan metode eksperimen dapat diuji berbagai penjelasan teoritis apakah sesuai dengan kenyataan empiris, Di sini dapat digabungkan antara berpikir deduktif dengan induktif. Metode eksperimen akhirnya terbukti bisa mendorong perkembangan pengetahuan yang sangat cepat.C. Metode Ilmiah

Metode adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu . Ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya melalui metode ilmiah yang menggabungkan cara berpikir deduktif dengan induktif dalam membangun ilmu.Proses kegiatan ilmiah dimulai dari mengamati.Kita mengamati objek tertentu kalau kita mempunyai perhatian.Kita mempunyai perhatian kalau kita mempunyai masalah.Dari sini proses kegiatan berpikir dimulai yang diarahkan kepada objek bersangkutan yang bereksistensi dalam dunia empiris dan berusaha memecahkan masalah.

Dalam menghadapi masalah, manusia bersikap melalui tiga tahap :

1. Tahap mistis, merasa dikepung oleh kekuatan gaib2. Tahap ontologis, tidak lagi merasa dikepung oleh kekuatan gaib karena dia menyadari

bahwa yang dihadapi adalah masalah konkrit yang terdapat dalam dunia fisik yang nyata sehingga dia mulai mengadakan penelaahan dalam ruang lingkup jangkauan pengalaman manusia terhadap objek dengan menggunakan pikiran (bukan perasaan) yang berdasarkan penalaran. Penelaahan tidak didasarkan pada hal-hal yang diluar pengalaman seperti hal-hal yang mistis dan agama.Namun demikian agama dapat dipakai untuk melengkapi penelaahan.3. Tahap fungsional, penelaahan dapat diteruskan menjadi ilmu apabila hal tersebutbermanfaat bagi kehidupan manusia.

Teori ilmiah harus memenuhi dua persyaratan yaitu konsisten dengan teori-teori sebelumnya dan sesuai dengan fakta-fakta empiris. Selanjutnya logika ilmiah merupakan gabungan antara logika deduktif dengan induktif serta rasionalisme dengan empirisme hidup berdampingan dalam sebuah sistem dengan mekanisme korektif.Sebelum teruji kebenarannya. secara empiris, maka status logika ilmiah hanyalah bersifat sementara yang biasa disebut hipotesis.Kita dapat mengajukan banyak hipotesis berdasarkan hakekat rasionalisme yang bersifat pluralistik.

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang kita hadapi. Hipotesis merupakan penunjuk jalan untuk mendapatkan jawaban dan kita tidak boleh berhenti atau berpuas diri hanya sampai pada hipotesis saja.Hipotesis harus diuji dengan kenyataan empiris. Hipotesis disusun secara deduktif dengan mengambil premis (asumsi) dari pengalaman ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya.Para jenius umumnya hanya meletakkan dasar-dasar keilmuan saja, sedangkan pengisiannya dilakukan oleh manusia-manusia biasa yang memiliki ketekunan dan kerja kerasnya.Ini berbeda dengan filsafat karena seorang filsuf harus membangun sistem secara lengkap berupa bangunan dan segala isinya.Dalam penyusunan hipotesis diperlukan proses induktif karena penyusun hipotesis juga mempunyai pengalaman individu yang dimasukkan sebagai unsur dalam hipotesis.Dalam menguji kebenaran hipotesis, kita harus menetapkan faktor-faktor apa yang dapat kita uji untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Misalnya untuk penelitian prestasi belajar ditetapkan faktornya adalah angka rapor di sekolah.Proses pembuktian memerlukan instrumen untuk meneliti faktor-faktor yang telah ditetapkan.Instrumen tersebut mungkin belum ada dan harus dibuat terlebih dahulu sehingga proses pembuktian memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal.Metode ilmiah sering dikenal sebagai proses logico-hiphotetico-verification yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :1. Perumusan masalah2. Penyusunan kerangka berpikir3. Perumusan hipotesis4. Pengujian hipotesis5. Penarikan kesimpulanPada dasarnya langkah tersebut berurutan tetapi kadang-kadang terjadi juga lompatan

karena proses tidak hanya didasarkan pada penalaran melainkan juga pada imajinasi dan

kreativitas.Peneliti harus mempunyai pengetahuan dasar tentang masalah yang diteliti dan

menguasai tema pokok dari metode ilmiah, namun penerapannya tidak kaku dan simplistis melainkan didasarkan pada logika dan alur jalan pikiran peneliti.

Laporan penelitian ilmiah adalah juga milik masyarakat, oleh karena itu harus dapat

dikomunikasikan kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.Dengan demikian ilmuwan harus dapat menyusunnya dengan sistematika cara berpikir tertentu yang tercermin dalam format dan tekniknya serta menguasai sarana komunikasi ilmiah.

Suatu hipotesis yang sudah diterima bukan berarti berlaku untuk selamanya karena mungkin nanti ada yang membuktikan bahwa kesimpulan penelitian ternyata salah.Oleh karena itu pada dasarnya suatu hipotesis dapat diterima kebenarannya sepanjang tidak ada fakta yang menolak hipotesis tersebut.Jadi ilmu bersifat pragmatis karena tidak bertujuan untuk mencari kebenaran absolut melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia.

Metode ilmiah tidak dapat diterapkan pada pengetahuan yang bukan ilmu seperti matematika dan seni .Namun demikian beberapa aspek yang berkaitan dengan pengetahuan tersebut dapat menerapkan metode ilmiah, misalnya tentang aspek pengajaran seni yang akhirnya dimasukkan dalam ilmu pendidikan.

Beberapa disiplin ilmu sosial mengembangkan teknik-teknik tersendiri untuk meneliti aspek tertentu yang bersifat eksploratoris sehingga penelitian yang bersifat kualitatif diikuti oleh penelitian kuantitatif dengan penerapan metode ilmiah sepenuhnya.

D. Struktur Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan Ilmiah mempunyai fungsi :1. Menjelaskan, misalnya ada kaitannya antara hutan yang gundul dengan banjir2. Meramalkan, misalnya suatu daerah yang hutannya banyak ditebang, maka pada musim

hujan akan terlanda banjir3. Mengontrol, misalnya untuk mencegah banjir dengan mengadakan pengawasan yang

ketat terhadap hutan agar jangan ditebang.

Pola penjelasan tentang suatu gejala dapat dilakukan melalui cara :

1. Deduktif, menarik kesimpulan yang logis dari premis-premis yang telah ditetapkan sebelumnya.2. Probabilistik, menarik penjelasan secara induktif dari sejumlah kasus yang kemudian ditarik kesimpulan dalam bentuk kemungkinan 3. Fungsional atau teleologis, penjelasan yang meletakkan sebuah unsur dalam kaitannya dengan sistem secara keseluruhan yang mempunyai arah perkembangan tertentu4. Genetik, mempergunakan faktor-faktor yang timbul sebelumnya.

Teori adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Sebenarnya tujuan akhir dari setiap disiplin keilmuan adalah mengembangkan sebuah teori keilmuan yang bersifat utuh dan konsisten, namun hal ini baru dicapai oleh beberapa disiplin keilmuan saja misalnya fisika, sedangkan ilmu sosial sulit mencapainya.Teori terdiri dari beberapa hukum, misalnya dalam teori ekonomi makro dikenal hukum permintaan dan penawaran. Hukum adalah penjelasan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat.Dengan memahami hukum tersebut, maka kita dapat meramalkan apa yang akan terjadi dan bagaimana mengatasinya. Hukum tersebut harus berlaku umum, misalnya hukum permintaan dan penawaran bukan hanya berlaku untuk padi tetapi juga berlaku untuk semua benda ekonomi dan berlaku untuk semua daerah. Untuk meningkatkan keumuman, maka teori-teori yang tingkat keumumannya rendah digabung.Ilmu dasar kurang langsung mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari, oleh karena itu dikembangkanlah ilmu terapan.Hal tersebut sangat berguna untuk jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang , ilmu dasar itu juga harus dikembangkan.Di dalam bidang keilmuan, kita juga mengenal prinsip, yaitu pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang mampu menjelaskan suatu kejadian, misalnya dalam ilmu ekonomi dikenal prinsip ekonomi yakni mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.Postulat adalah asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya. Namun demikian postulat ditetapkan dengan suatu alasan yang kuat, sedangkan asumsi harus ditetapkan dalam suatu argumentasi ilmiah yang secara empiris dapat diuji kebenarannya.Penelitian dasar atau penelitian murni adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Sedangkan penelitian terapan bertujuan untuk mempergunakan pengetahuan yang sudah ada untuk memecahkan masalah kehidupan yang bersifat praktis. Dulu jarak waktu antara diketemukannya ilmu dasar dengan diketemukannya ilmu terapan amat lama, kadang-kadang sampai ratusan tahun, tetapi sekarang jarak waktu tersebut makin lama makin pendek. Ilmu terapan tersebut ada yang bersifat konstruktif dan ada yang bersifat destruktif.Manusia disebut Homo Sapiens , artinya makhluk yang berpikir, sehingga dapat mengembangkan ilmu dasar. Di samping itu manusia juga disebut Homo Faber :, artinya makhluk yang membuat peralatan, oleh karena itu manusia dapat mengembangkan ilmu terapan.BAB VII

AKSIOLOGI A. Ilmu dan Moral

Ilmu dan teknologi amat bermanfaat bagi peradaban manusia. Namun pada sisi lain ilmu dan teknologi juga mengakibatkan kerusakan bagi peradaban manusia. Di samping itu dalam perkembangannya ternyata bukan ilmu dan teknologi yang menyesuaikan dengan kebutuhan manusia, melainkan justru sebaliknya manusialah yang harus menyesuaikan dengan ilmu dan teknologi, malahan manusia dibelenggu oleh ilmu dan teknologi itu. Dengan kemajuan ilmu yang sangat pesat sekarang ilmu sudah mengancam dehumanisasi dengan diketemukannya teknik reproduksi dan penciptaan manusia (kloning)

Berkenaan dengan kemajuan zaman, ilmu, dan kaitannya dengan moral, pada zaman kerajaan di Jawa dahulu, ada seorang raja yang kemudian menjadi pujangga yaitu Ronggowarsito dengan tulisannya yang terkenal yang juga dianggap sebagai ramalan tentang kondisi masa depan sebagai berikut :

Amenangi zaman edan

Ewuh aya ing pambudi

Melu edan ora tahan

Yen tan melu anglakoni

Boya keduman melik

Kaliren wekasanipun

Dilalah kersa Allah

Begja-begjane kang lali

Luwih begja kang eling lan waspada

Artinya dalam bahasa Indonesia :

Mengalami zaman edan

Kita sulit menentukan sikap

Turut edan tidak tahan

Kalau tidak turut edan

Kita tidak kebagian

Menderita kelaparan

Tetapi dengan bimbingan Tuhan

Betapa lebih bahagia yang ingat serta waspada

Sejak pertumbuhannya, ilmu sudah terkait dengan moral. Contoh, Copernicus yang menyatakan bahwa bumilah yang berputar mengelilingi matahari. Pernyataan tersebut bertentangan dengan ajaran agama pada waktu itu yang menyatakan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi. Sebagai akibatnya Copernicus diadili oleh Pengadilan Agama agar Copernicus mencabut pernyataannya. Setelah itu ilmuwan berusaha memperoleh otonomi dalam melakukan penelitian dan baru berhasil setelah 250 tahun. Dari sinilah bermunculan konsep ilmiah yang bersifat abstrak menjelma dalam bentuk konkrit yang berupa teknologi.Teknologi adalah penerapan konsep ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah praktis berupa perangkat keras ( hardware ) maupun perangkat lunak ( sofware ).

Suatu masyarakat harus menetapkan strategi pengembangan teknologinya agar sesuai dengan nilai budaya yang dijunjungnya dalam arti mencari alternatif penerapan teknologi yang lebih bersifat manusiawi.

Dalam perkembangannya para ilmuwan terbagi menjadi dua golongan :

1. Ilmu harus bersifat netral;2. Netralitas ilmu terbatas dan harus berlandaskan asas-asas moral. Golongan inimendasarkan pada hal-hal sebagai berikut :

a. Ilmu secara faktual telah digunakan secara destruktif

b. Ilmu berkembang pesat sehingga dikhawatirkan akan terjadi penyalahgunaan.Terdapat kemungkinan bahwa ilmu dapat mengubah manusia dan kemanusiaan yang paling hakiki.

B. Tanggungjawab Sosial Ilmuwan

Seorang ilmuwan mempunyai tanggungjawab sosial yang tidak berhenti pada

penelaahan dan keilmuan secara individual namun juga ikut bertanggung jawab agar produk keilmuannya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat

Sikap masyarakat terhadap ilmu ada dua kemungkinan :

1. Diam karena ketidaktahuannya2. Radikal dan irasional, misalnya dengan merusak hasil teknologi. Oleh karena itu,tanggungjawab moral seorang ilmuwan adalah memberikan perpektif yang benar dengan menjelaskan tentang untung dan ruginya, baik dan buruknya sehingga penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.Pada pokoknya seorang ilmuwan harus bertindak persuasif dan argumentatif berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.Ilmuwan juga harus membantu pemerintah dan masyarakat dengan meramalkan apa yang akan terjadi dan memberikan saran tentang cara mengatasi masalah dan mengubah kegiatan yang non produktif menjadi kegiatan yang produktif.

Manusia itu bukan saja pandai membuat rasional namun juga cerdas membuat rasionalisasi. Hal tersebut berarti bahwa pikiran manusia dapat dipergunakan untuk mempertahankan kebenaran tetapi juga untuk mempertahankan ketidak benaran ( menutupi kesalahan ). Lebih berbahaya lagi apabila rasionalisasi disusun secara sistimatis dan meyakinkan,.Contoh Hitler yang menyatakan : " Deutche uber alles " ( Bangsa Jerman di atas semuanya ).

Di bidang etika, tangungjawab sosial seorang ilmuwan bukan lagi memberikan informasi tetapi memberi contoh. Aspek etika dari hakekat keilmuan sering kurang memperoleh perhatian dari para ilmuwan dan pendidik. Kita sering mendidik agar menjadi cerdas tetapi tidak dilengkapi dengan nilai-nilai moral yang luhur.C. Nuklir dan Pilihan Moral

Pada tanggal 2 Agustus 1939 Albert Einstein menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Rosevelt, mengusulkan agar Amerika membuat bom atom. Einstein mempunyai alasan bahwa Jerman sudah mengadakan penelitian yang intensif untuk membuat bom atom, oleh karena itu Amerika harus mendahuluinya. Apabila Jerman lebih dahulu bisa membuat bom atom , maka Jerman akan memenangkan perang dan akan menjajah dunia dengan kekejamannya. Oleh karena itu sebagai ilmuwan dia terpanggil untuk menyelamatkan dunia dan kemanusiaan.

Apakah seorang ilmuwan harus menyembunyikan penemuan yang dianggap berbahaya ? Jawabannya adalah tidak. Ilmuwan harus tetap mengemukakan saja penemuan tersebut dan menyerahkannya kepada moral kemanusiaan tentang penggunaannya, dengan alasan bahwa seorang ilmuwan harus netral dan ilmu pengetahuan merupakan rangkaian penemuan untuk penemuan selanjutnya yang dapat mengamankan bahaya dari penemuan sebelumnya. Apabila penemuan sebelumnya tidak diungkapkan, maka perkembangan ilmu pengetahuan akan mandeg atau melambat. Contoh, pengetahuan tentang nuklir yang menghasilkan bom atom tetapi pada perkembangan selanjutnya ilmuwan dapat menemukan pemanfaatan nuklir untuk membangun PLTN ( Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ) dan pengetahuan lain yang menguntungkan kehidupan.

Apabila suatu penemuan dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif, maka ilmuwan mempunyai tanggungjawab moral dan berkewajiban untuk melawannya karena dialah yang paling tahu bagaimana menghadapi orang yang menyalahgunakan ilmu tersebut (Lihat Lampiran III).D. Revolusi Genetika

Ilmu kimia dahulu berkembang karena didorong oleh keinginan untuk menemukan obat mujarab agar bisa hidup abadi dan juga mencari rumus campuran kimia untuk membuat logam emas. Ilmu fisika berkembang karena didorong untuk membuat persenjataan agar bisa memenangkan peperangan yang akhirnya dapat menemukan bom nuklir.

Pada saat ini ilmu memasuki babak baru yaitu berikembangnya ilmu di bidang genetika. Ilmu genetika sekarang ini bukan lagi menelaah organ-organ manusia, melainkan sudah menelaah hakekat manusia itu sendiri yang menjurus kepada teknologi untuk mengubah manusia, misalnya merekayasa agar terlahir manusia yang mempunyai IQ tinggi dan merekayasa agar manusia tidak bisa mati dengan mengganti organ-organ tubuh yang telah rusak dengan organ buatan dan seterusnya. Malahan sekarang sudah menjurus ke arah kloning manusia.

Apakah perkembangan genetika semacam itu dapat dibenarkan secara moral. Jawabannya dikembalikan kepada hakekat ilmu itu sendiri, yaitu untuk membantu manusia mencapai tujuan hidupnya yang berkaitan erat dengan hakekat kemanusiaan. Jadi ilmu tidak berwenang untuk menjamah daerah kemanusiaan yang mempengaruhi tujuan hidupnya. Kesimpulannya, manusia menolak ilmu yang merekayasa manusia. Contoh, Amerika melarang penelitian lebih lanjut terhadap sel punca yang dipergunakan untuk merekayasa manusia.

Penelitian tentang sel punca telah dimulai tahun 1960 . Sel Punca adalah sel induk dari manusia yang dapat diubah menjadi semua jenis sel lain yang memungkinkan sel induk menciptakan organ tubuh yang dikehendaki misalnya menjadi sel darah, otot, hati, ginjal dan lain-lain sehingga menjadi sistem perbaikan tubuh dan penyembuhan penyakit seperti leukimia dan gangguan terhadap kekebalan tubuh.Sel induk juga bisa dipergunakan untuk kloning manusia. Sel induk dapat diperoleh antara lain dari sumsum tulang, darah tali pusat, dan embrio hasil pembuahan.

Tambahan : Sifat kritis melandasi keempat sifat tersebut di atas

Ilmu sebagai asas moral karena menjunjung tinggi kebenaran dan melakukan pengabdian secara universal. Namun dalam pelaksanaannya tidak mudah karena sering dipengaruhi oleh struktur kekuasaan terutama di negara yang sedang berkembang karena kegiatan keilmuan dilakukan oleh aparat negara. Langkah-langkah yang diperlukan agar ilmu berperan dalam kehidupan kita adalah :

1. Memperhatikan situasi kebudayaan masyarakat karena ilmu merupakan bagian dari

kebudayaan.2. Menyadari bahwa ilmu merupakan salah satu cara dalam menemukan kebenaran.3. Rasa percaya terhadap metode ilmiah yang digunakan4. Kegiatan keilmuan harus dikaitkan dengan moral yang luhur.5. Pengembangan keilmuan harus disertai pengembangan filsafat ilmu.6. Kegiatan ilmiah harus bersifat otonom. Namun demikian diperlukan kontrol dari

pemerintah dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Suria Sumantri, Jujun S., 2007, Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer), Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan

Surajiyo, 2008, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia (Suatu Pengantar),

Jakarta, cetakan kedua, Bumi Aksara

Gie, The Liang, 1987,Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta, Yayasan Ilmu dan Teknologi

Ahmad Saebani, Beni, 2009, Filsafat Ilmu (Kontemplasi Filosofis tentang Seluk Beluk Sumber

dan Tujuan Ilmu Pengetahuan), Bandung, Pustaka Setia

Adib, Mohammad, 2010, Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Pengetahuan, Yogyakarta, edisi ke-2 cetakan I, Pustaka Pelajar

Ali Maksum, 2009, Pengantar Filsafat (Dari asa Klasik hingga Postmodernisme), Yogyakarta, cetakan II,Ar-Ruzz Media

Ravertz, Jerome R, 2009, Filsafat Ilmu (Sejarah & Ruang Lingkup Bahasan), Yogyakarta,

cetakan IV, Pustaka Pelajar

Sadulloh, Uyoh, 2008, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung, cetakan kelima, Alfabeta

Suwidi Tono, 2008, Ramalan Jayabaya (Indonesia Masa Lampau, Masa Kini, dan Masa

Depan),Depok, cetakan XI, Visi Gagas Komunika

Drajat, Amroeni, 2006, Filsafat Islam, Jakarta, Penerbit Erlangga

Admiranto, A. Gunawan, 2009, Menjelajahi Bintang, Galaksi, dan Alam Semesta, Yogyakarta,

edisi kedua, Penerbit Kanisius

Lampiran I

Ringkasan

" Awal Mula Alam Semesta "

A. Pendahuluan1. Alam semesta sebelum ada isinya, masih berupa ruang kosong maha luas tanpa batas, tanpa sinar, tanpa gaya, tanpa gravitasi, tanpa atas bawah, tanpa kiblat.2. Sekitar 15 miliar tahun yang lalu, ada sebongkah besar inti atom padat meledak sangat dahsyat dan melepaskan zat hidrogen ke segala arah menjadi miliaran galaksi yaitu kumpulan bintang-bintang (Big BangTheory/Teori Ledakan Besar)3. Jumlah galaksi diperkirakan sebanyak 1 milyar dan di dalam setiap galaksi terdapat ratusan milyar bintang dan matahari. Setiap matahari mempunyai sistem tata suryanya sendiri-sendiri.4. Sebagai akibat ledakan besar tadi semua benda langit mempunyai gerakan yang sama yaitu gerak rotasi (berputar pada porosnya) dan revolusi (bergerak ke tempat lain mengelilingi sesuatu).5. Dari muka bumi galaksi-galaksi tadi hanya tampak seperti sebuah bintang yang tidak bergerak karena jauhnya.6. Bumi kita inipun termasuk dalam gugusan galaksi yang dinamakan galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang mempunyai garis tengah sejauh 100 ribu tahun cahaya.

B. Alam Semesta Sepi 1. Jarak antar bintang dinyatakan dengan tahun cahaya, yaitu jarak yang ditempuh oleh seberkas cahaya dalam waktu satu tahun.Kecepatan cahaya adalah 300.000 km per detik yang berarti cahaya dapat mengelilingi

bumi sebanyak 7,5 kali dalam waktu satu detik, padahal keliling bumi adalah

40.000 km. Jarak Bumi ke matahari adalah 150 juta km dan ditempuh oleh kecepatan cahaya

dalam waktu 8 1/3 menit.2. Bentuk galaksi bermacam-macam, ada yang bulat seperti bola, pipih, spiral, dan ada

yang tidak berbentuk.

Bimasakti berbentuk spiral konsentril (seperti obat nyamuk bakar).

Garis tengah Bimasakti 100.000 tahun cahaya dan tebalnya 3 ribu tahun cahaya

Galaksi yang terdekat dengan Bimasakti adalah galaksi Magelanik dengan jarak

170.000 tahun cahaya.

3. Salah satu dari ratusan bintang dalam galaksi Bimasakti adalah matahari kita yang dikelilingi oleh 8 planet dalam sisten tata surya.Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus (urutan dimulai dari yang paling dekat dengan matahari)Sebagian besar planet tersebut mempunyai bulan yang mengelilinginya.Bumi mempunyai bulan satu buah, Mars dua buah, Jupiter 11 buah, Saturnus sembilan buah, Uranus lima buah, dan Neptunus dua buah.4. Dalam galaksi Bimasakti terdapat kira-kira 100.000 bintang yang sinarnya seperti matahari dengan suhu 6.000 derajat Celcius dan mempunyai tatasurya sepertitatasurya kita dengan planet-planet yang mengelilingi matahari. Jumlah bumi dalam galaksi Bimasakti diperkirakan sebanyak 100.000.Apabila

jumlah bumi dianalogkan dengan bumi yang ada di Bimasakti, maka jumlah bumi

di seluruh galaksi adalah 100.000 x 1 miliar = 100 trilyun bumi.Di antara planet bumi tersebut mungkin terdapat planet yang dapat dihuni seperti

bumi kita.5. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan 1.600 km per jam dan bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan 106.200 km per jam.Satu kali bumi berputar pada porosnya selama 24 jam dan bumi mengelilingi matahari selama 365,25 hari atau satu tahun.

Begitu besarnya kecepatan rotasi dan revolusi tetapi kita tidak merasakan, karena bumi bergerak dalam ruang kosong sehingga tidak berbenturan dengan apapun.6. Suatu saat hidrogen yang dimiliki oleh matahari akan habis dan kalau habis, matahari

tidak bisa bersinar lagi dan tatasurya kita termasuk bumi akan hancur dan musnah

karena berbenturan dengan bangkai matahari dan planet-planet yang lain.C. Teori Big Bang Berdasarkan teori big bang, maka setelah terjadi ledakan besar, maka terbentuklah

galaksi, bintang, planet dan bumi

Luas alam semesta dapat dihitung dengan mengalikan jumlah bintang dengan jarak antar bintang.

Jumlah galaksi di alam semesta 1 miliar dan tiap galaksi mengandung 100 milyar bintang. Jadi jumlah bintang = 1 milyar x 100 miliar = 100 juta triliun.

Jarak bumi dengan bintang yang terdekat adalah 38 triliun km atau 4 tahun cahaya Kalau kita naik pesawat Garuda yang mempunyai kecepatan 800 km per jam, maka akan sampai ke bintang yang terdekat tersebut setelah 5,5 juta tahun.

Jadi luas alam semesta minimal adalah 100 juta triliun x 38 triliun km persegi.

Biar anak cucu kita saja yang menghitung karena luas tersebut adalah minimal dan bintang terus bergerak makin menjauh satu sama lain.D. Penutup

Terbentuknya galaksi, bintang-bintang, planet-planet, dan bumi bersifat self propelling

growth, artinya mempunyai dorongan sendiri untuk tumbuh dan berubah.

Berdasarkan self propelling growth tersebut makhluk hidup dibumi berkembang dan

tidak ada yang bersifat instan.

Semua makhluk hidup diberi siklus hidup yang sama yaitu, lahir, dewasa, tua dan mati.Benda matipun juga diberi siklus, yaitu dari tidak ada menjadi ada dan kembali menjadi tidak ada lagi.Jadi yang semula alam semesta kosong, kemudian ada ledakan besar sehingga muncul galaksi, bintang, planet, dan bumi, nantinya akan tidak ada lagi dan alam semesta menjadi kosong kembali. Lampiran IIATOM dan NUKLIR

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi

2. Setiap atom digambarkan seperti bola yang terdiri dari :

a. Kulit atom, di bagian luar :a. terdapat elektron-elektron bermuatan listrik negatifb. bergerak mengelilingi atomb. Inti atom, di bagian tengah

1) terdapat proton bermuatan listrik positif

2) terdapat neutron tidak bermuatan listrik (netral)

3. Contoh atom :

a. Sebutir nasi terdiri dari molekul-molekulb. Satu molekul rumus kimianya C6 H12 O6, berarti terdiri dari : + 6 atom carbon

+ 12 atom hidrogen

+ 6 atom oksigen

c. Satu atom carbon berisi :

+ 6 buah electrn pada kulit atom

+ 6 buah proton pada inti atom

+ 6 buah neutron pada inti atom

Gambar :

4. Nuklir, Nuklir adalah inti atom5. Pada tahun 1938, Otto Hahn dan Fritz Strasmann menemukan cara membelah inti

inti atom dengan meenembak unsur Uranium-235 dengan partikel neutron yang ternyata pecah menjadi inti-inti atom yang lebih kecil lalu dipancarkan partikel

neutran baru yang ternyata menimbulkan panas.

6. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh Albert Einstein yang akhrnya

menemukan rumus E=MC2

Lampiran IIIRingkasan

Teori Relativitas Albert Einstein

1. Teori Relativitas ditemukan oleh Albert Einstein ( bangsa Yahudi ) yang lahir di

Jerman tahun 1879 dan meninggal th. 1955.

Teori tersebut dibagi 2 yaitu :Teori Relativitas Khusus (diketemukan th. 1905 )Teori Relativitas Umum ( diketemukan th. 1915 )Teori tesebut menjadi dasar :

Energi nuklir

Mesin waktu

2. Relativitas Khusus menjelaskan bahwa waktu adalah relatif, tergantung pada

kecepatan suatu benda bergerak. Makin cepat benda tersebut bergerak, maka waktu

yang dipakai makin lambat.

Contoh pertama :

Kalau seseorang naik kereta api, maka jam yang dipakai akan berdetak lebih lambat daripada jam yang dipakai seseorang yang berada di luar dan sedang berdiam diri.

Contoh kedua :

A pergi ke luar angkasa dengan roket yang mempunyai kecepatan mendekati kecepatan cahaya dan kemudian kembali lagi ke bumi, sedangkan si B tetap tinggal di bumi.Ternyata si A menghabiskan waktu 5 tahun dan si B pada waktu bertemu kembali dengan si A berumur jauh lebih tua dari si A karena si B menghabiskan waktu di bumi selama 50 tahun.

3. Teori Relativitas Khusus juga menjelaskan bahwa masa/zat adalah merupakan satu

kesatuan dan bukan dua hal yang berbeda.

Kalau masa yang berada dalam suatu atom bergerak dengan kecepatan cahaya maka

akan menciptakan kekuatan yang maha dahsyat.

Disini berlaku rumus Einstein yang terkenal : E = mc2

E adalah energi

M adalah masa

C adalah kecepatan cahaya yaitu 300.000 km per detik4. Contoh Perhitungan

Dalam satu kilogram air terdapat zat hydrogen 111 gram atau 0,111 kg, jadi

E=mc2

E= 0,111 X 300.000.000 X 300.000.000 = 10.000.000.000.000.000 joules

Satu joule kira-kira sama dengan energi jatuhnya sebuah buku tebal ke lantai

Apabila berat atom hydrogen sebesar 30 gram maka energinya sama dengan pembakaran ratusan ribu galon minyak .

5. Tahun 1939 Einstein yang sudah pindah ke Amerika ( pindah ke Amerika karena takut ditangkap Hitler ),menulis surat kepada Presiden Rosevelt bahwa dia bisa membuat bom atom, oleh karena itu dianjurkan agar segera membuat bom atom

sebelum didahului oleh Jerman. Akhirnya Amerika membuat bom atom yang

kemudian dijatuhkan di Jepang agar Jepang menyerah dan kemudian perang

bisa berhenti..

6. Relativitas Umum menjelaskan bahwa gravitasi bukan disebabkan oleh

gaya tarik bumi atau benda langit lainnya seperti yang dinyatakan oleh Newton,

melainkan oleh curvature ( pusaran )

Pusaran tersebut tercipta karena ruang dan waktu yang melengkung apabila melalui

benda langit raksasa.7. Teori Relativitas Khusus Einstein bertahan seratus tahun lebih dan tidak ada yang

bisa membantahnya. Namun baru-baru ini ada sejumlah ilmuwan dari Australia

yang membantah kebenaran Teori Relativitas Khusus Einstein. Ilmuwan-ilmuwan

tersebut mengatakan dapat membuktikan bahwa kecepatan cahaya tidaklah konstan seperti yang dinyatakan dalam rumus Einstein karena kecepatan cahaya bisa berkurang. Teori ini sekarang sedangkan dikembangkan dan belum diakui oleh semua ilmuwan.0