bab ii data dan analisa 2.1 data umum...

17
4 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasus 2.1.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. Website Pencarian bahan melalui internet mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat. 2. Literatur Pencarian bahan melalui buku-buku yang terkait dengan tema yang diangkat, yaitu : Diantara Orangutan; The Primates; Ensiklopedia Primata; Emosi Anak Usia Dini & Strategi Pengembangannya. 3. Wawancara Melalui wawancara dengan narasumber yang berkompeten di bidang yang terkait pada tema yang diangkat, yaitu : Pusat Primata Schmutzer Ragunan Jakarta, Indonesia 4. Kuesioner Data dibawah ini adalah berdasarkan hasil dan bukti yang sudah penulis lakukan melalui penyebaran kuisioner. Hasil polling dari 50 anak SD dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School, Jakarta Timur. Responden menunjukkan bahwa : 61% Menyayangi dan peduli terhadap primata; 73% Sekedar mengetahui yang dimaksud dengan primata, namun tidak mengetahui secara detail, 27% tidak tahu apa yang dimaksud dengan primata;

Upload: duongthien

Post on 02-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

4

BAB II DATA DAN ANALISA

2.1 Data Umum Kasus

2.1.1 Sumber Data

Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

1. Website Pencarian bahan melalui internet mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat.

2. Literatur Pencarian bahan melalui buku-buku yang terkait dengan tema yang diangkat, yaitu :

• Diantara Orangutan; • The Primates; • Ensiklopedia Primata; • Emosi Anak Usia Dini & Strategi Pengembangannya.

3. Wawancara

Melalui wawancara dengan narasumber yang berkompeten di bidang yang terkait pada tema yang diangkat, yaitu : • Pusat Primata Schmutzer Ragunan Jakarta, Indonesia

4. Kuesioner

Data dibawah ini adalah berdasarkan hasil dan bukti yang sudah penulis lakukan melalui penyebaran kuisioner. Hasil polling dari 50 anak SD dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School, Jakarta Timur.

Responden menunjukkan bahwa : • 61% Menyayangi dan peduli terhadap primata;

• 73% Sekedar mengetahui yang dimaksud dengan primata, namun tidak mengetahui secara detail, 27% tidak tahu apa yang dimaksud dengan primata;

Page 2: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

5

79% Mengetahui pengetahuan primata dari kebun binatang dan 21% dari buku;

61% Tertarik dengan buku pengetahuan bervisual ilustrasi pop-up;

34% Mengetahui buku pop-up, 66% tidak mengetahui buku pop-up;

Ketertarikan buku pop-up karena : 26% visual gambarnya, 20% kejutannya, 14% manfaatnya (14%).

2.2 Hasil Survei

2.2.1 Survei Tempat

Gambar 2.1 Pusat Primata Schmutzer

Gambar 2.2 Jenis Primata Gibbon

Page 3: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

6

Gambar 2.3 Orang utan Tunnel

2.3 Definisi

2.3.1 Sejarah Primata

Primata adalah anggota dari ordo biologi Primata, kelompok ini terdiri dari seluruh Lemur, Monyet dan Kera. Primata berasal dari kata latin Primates, yang berarti ”salah satu yang pertama, terbaik, noble”. Colin Groves mendata sekitar 350 spesies Primata dalam Taksonomi Primata.

Seluruh Primata memiliki lima jari (pentadactyly), bentuk gigi yang umum dan tubuhnya sangat primitif (tidak terspealisasi). Perbedaan Primata dengan satwa lainnya adalah kuku jari. Jempol berlawanan juga salah satu karakteristik Primata, tetapi tidak terbatas dalam primata saja, Opossum juga memiliki jempol berlawanan. Dalam Primata, kombinasi dari jempol berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan jari yang panjang serta menutup kedalam adalah sebuah relik dari praktisi pada zaman dahulu dari branchiation melalui pohon. Pandangan yang menghadap ke depan dan berwarna juga berguna untuk “brachiating” orang zaman dahulu, terutama digunakan untuk menemukan dan mengumpulkan makanan. Semua Primata, bahkan ada yang tidak memiliki sifat yang biasa dari Primata lainnya, seperti; Loris yang memiliki karakteristik orbit mata yang membedakan mereka dari order taksonomi lainnya.

Primata mempunyai banyak kemiripan dengan manusia baik secara morfologi, perilaku maupun fisiologi. Ada hubungan yang erat antara manusia, baik dari sudut biologi, budaya maupun ekonomi. Namun demikian masyarakat masih banyak yang tidak mengenal jenis-jenis Primata. Rata-rata mereka hanya mengenal jenis primata yang populer saja seperti orangutan dan siamang. Padahal ada banyak sekali spesies primata baik yang didalam maupun yang berasal dari luar negeri yang hidup di Indonesia.

Page 4: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

7

Selain masyarakat Indonesia yang tidak paham masalah identifikasi primata ternyata juga masih banyak masyarakat Indonesia yang awam tentang konservasi primata.

Sebelum membahas lebih jauh, penulis akan menggelitik masalah Monyet dan Kera, “Tahukah anda tentang perbedaan sebenarnya antara Monyet dan Kera?”. Untuk mengetahui perbedaan tersebut, bukanlah perkara yang sulit, anda cukup melihat ada atau tidaknya ekor, di dunia Primata Monyet merupakan Primata yang dicirikan dengan ekornya, dan Kera adalah Primata yang tidak berekor, biasanya bisa berjalan tegak dengan kedua kakinya. Sedangkan Monyet berjalan dengan ke-empat kakinya. Sekarang kita lihat Orang utan atau kalau di Pulau Jawa ini ada Owa-owa yang lebih kecil dari pada Orang utan, mereka itu yang termasuk Kera, Jika dalam bahasa inggris lebih jelas lagi antara Monyet itu ”monkey” dan Kera adalah ”ape”. Jadi sekarang sudah jelas perbedaan antara Kera dan Monyet.

2.3.2 Kategori Primata

Secara umum primata di dunia terbagi menjadi menjadi 4 kelompok besar, yaitu: Promisian, Monyet Dunia Baru, Monyet Dunia Lama dan yang terakhir adalah Kera.

1. Prosimian

Gambar 2.4 Jenis kategori primata Prosimian

Jenis primata yang masuk dalam kelompok ini antara lain adalah Lemur Catta, Potto, Lorises, Tree Shrew, Tarsier, Sifaka, Aye-aye.

Promisian merupakan Monyet yang paling primitif, dalam artian perkembangan morfologi ataupun psikologi perilakunya. Sebagai contoh: Kukang, atau Tarsius. Primata jenis ini merupakan anggota primata primitif, Prosimian memiliki morfologi yang paling kecil dibandingkan dengan Primata yang lain. Ada suatu fakta bahwa ada fosil yang ditemukan di Cina

Page 5: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

8

menunjukkan sebesar ibu jari tangan kita dan menurut para ahli Promisian jenis ini merupakan nenek moyang dari Prosimian yang ada saat ini.

Primata yang termasuk dalam kategori Prosimian ini bisa di temukan di seluruh dunia, terutama di daerah tropis, mulai dari Amerika selatan, Afrika dan Asia tenggara. Biasanya memiliki wajah bulat kecil, berekor, dan memiliki mata bulat, dan leher dapat di gerakan 180 derajat, sebagian besar merupakan binatang malam pemakan serangga.

Beberapa karakteristik prosimian adalah indera penciuman yang berkembang dengan baik, terdapat cakar pada beberapa jarinya, bagian bibir atas tidak bergerak (hanya yang bawah saja seperti pada manusia). Memiliki formula gigi 2:1:3:3, contohnya 2 gigi seri, 1 gigi taring, 3 gigi susu geraham dan 3 geraham. Kembali kepada Kukang, terdapat 5 jenis Kukang seluruh dunia yaitu Kukang Kalimantan, Kukang Bengal, Kukang Jawa, Kukang Sumatera dan Kukang Pygmy. Termasuk di dalam genus Nycticebus 3 jenis diantaranya dapat ditemui di Indonesia.

2. Monyet Dunia Baru (New World Monkey)

Gambar 2.5 Jenis kategori primata Monyet Dunia Baru

Jenis primata yang masuk dalam kelompok ini antara lain adalah Sakis, Uakaris, Howler Monkey, Squirrel, Capuchin Monkey, Spider, Marmoset, Tamarin, Titis, Douroucoulis.

Monyet Dunia Baru ditemukan di kawasan Amerika. Kelompok hewan ini bernama ilmiah Platyrrhini yang berarti "hidung datar". Kebanyakan New World Monkey ini adalah yang hidup di atas pohon atau arboreal, mereka memiliki ekor yang dapat memegang untuk membantu pada saat sedang berayun dari satu pohon ke pohon lainnya. Jumlah giginya juga hanya 32. Perbedaan lainnya adalah "Monyet Dunia Lama" hanya memakan ranting dan daun, sedangkan " Monyet Dunia Baru" selain daun juga memakan buah. Lebih khusus lagi Monyet Dunia Baru mempunyai ekor yang panjang dan besar, dan kadang ujung ekornya bisa di gunakan untuk memegang, atau menggelantung,

Page 6: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

9

atau prehensile. Beberapa contoh jenis yang termasuk Monyet Dunia Lama yang terdapat di hutan-hutan di Indonesia adalah : Monyet ekor panjang, Lutung,dan Bekantan yang hanya ada di Kalimantan.

3. Monyet Dunia Lama (Old World Monkey)

Gambar 2.6 Jenis kategori primata Monyet Dunia Lama

Jenis primata yang masuk dalam kelompok ini antara lain adalah Langur, Colobus Monkey, Guenon, Baboon, Mandrill, Macaque dan Mangabey.

Monyet Dunia Lama merupakan Primata dengan anggota spesies yang paling besar. Monyet Dunia Lama ditemukan di kawasan Asia dari negara Cina dan Jepang. juga kawasan Afrika. Kebanyakan Monyet Dunia Lama ini adalah yang hidup di atas pohon atau arboreal, tetapi beberapa seperti baboon dan beberapa jenis macaca merupakan monyet-monyet yang tinggal di atas permukaan tanah. Beberapa Monyet Dunia Lama tidak memiliki ekor, lubang hidung cenderung mengarah ke bawah. Banyak jenis mempunyai kantong pipi untuk menyimpan makanan, dan banyak mempunyai bantalan tebal atau pad (ischial callosities) yang terlentak dipantatnya. Monyet dewasa dari golongan old world monkey mempunyai 32 gigi. Old World Monkey meliputi banyak macaca yang berada di daerah Afrika dan Asia. Monyet Rhesus yang digunakan untuk percobaan laboratorium biasanya dari macaca Asi, misalnya baboon Afrika dan Asia, seperti halnya kera mandril dan mangabey dari Afrika. Guerezas atau monyet colobus monyet (Genus Colobus) memiliki ukuran yang besar, ekor yang panjang, monyet pemakan daun dari Afrika. Dari Asia, monyet pemakan daun mempermainkan, meliputi monyet India yang suci. Monyet negeri Cina dan monyet belalai Borneo. Genus Cercopithecus merupakan kelompok besar monyet pemakan segala (omnivora) dengan ekor yang panjang ditemukan seluruh sub-Saharan Afrika.

Beberapa Old World Monkey mempunyai corak berbeda seperti struktur muka dan warna tertentu dari bagian-bagian anatomi mereka. Sebagai contoh, monyet Colobus mempunyai suatu bagian untuk ibu jari, monyet proboscis mempunyai hidung yang sangat asing/aneh dan Monyet Snub-nosed tidak punya

Page 7: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

10

hidung sama sekali. Suatu Kera mandril dari Afrika mempunyai penis yang berwarna merah dan scrotum mirip bungu berwarna dan dan jantannya dominan mempunyai suatu wajah yang berwarna.

4. Kera (Anthropoid Apes)

Gambar 2.7 Jenis kategori primata Kera

Jenis primata yang masuk dalam kelompok ini antara lain adalah Gibbon, Orangutan, Simpanse dan Gorilla.

Kera memiliki kemampuan dalam penggunaam bahasa. kehidupan soasial mereka dan bahasa penggunaan. Hidup Sosial mereka kompleks dan mereka bisa memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam kehidupannya. Sehingga mereka terkadang menjadi bagian dalam penelitian manusia, yang termasuk ke dalam Kera meliputi orang utan, simpanse, gorila, manusia dan bonobos. Kera-kera tersebut termasuk ke dalam family Hominidae.

Dalam penampilannya kera mempunyai banyak persamaan. Wajah dan telinga yang hampir tak tertutupi oleh rambut. Mereka tidak mempunyai kantong pipi yang biasanya dimiliki oleh monyet untuk menyimpan makanan. Ibu jari lebih pendek dibanding jari-jari lainnya. Kecuali manusia, lengan lebih panjang dibanding kaki dan jari kaki yang besar. Semua mempunyai kemampuan untuk berjalan bipedally (berjalan dengan dua kaki). Semua kera besar dapat membedakan warna-warna, memiliki cakupan vokal yang luas juga terdapat guratan-guratan ekspresi. kera memilki kemampuan untuk memecahkan masalah, berpikir dan belajar bahasa.

Di samping kera besar, terdapat beberapa kera tambahan yaitu kera-kera yang sedikit memiliki ekor, yaitu familia Hylobatidae terdiri dari dari banyak jenis siamang. Mereka adalah berbeda secara fisik, secara sosial dan mental kera besar (simpanse, gorila, orang hutan dan manusia). Mereka adalah memiliki ukuran yang lebih kecil, mereka hidup tidak seperti kera besar yang berkelompok tapi siamang tinggal berdua-dua seumur hidup. Mereka tidak

Page 8: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

11

membuat sarang seperti kebanyakan kera besar, dan dalam beberapa hal mereka terlihat serupa dengan monyet dibandingkan dengan kera. Siamang meskipun terlihat seperti monyet, namun siamang dimasukan kedalam golongan kera karena mempunyai rumusan gigi yang sama. Tengkorak mereka adalah juga serupa dengan kera besar. Mereka hidup di wilayah Afrika dan Asia, sedangkan ada pula yang ditemukan di amerika selatan.

2.4 Tujuan

Adapun tujuan perancangan adalah :

1. Mengenalkan primata berdasarkan kelompoknya yang memiliki jenis-jenis yang unik dan beragam;

2. Memberikan pemahaman tentang jenis-jenis primata di dunia;

3. Memberikan pemahaman positif untuk dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan pola pikir anak yang berbeda agar lebih kreatif dalam berfikir dan berimajinasi;

4. Ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat penting, guna menghasilkan kualitas manusia Indonesia yang cerdas dan peka akan kondisi lingkungannya.

2.5 Manfaat

Apabila generasi muda memulai untuk menyadari dan peduli terhadap satwa langka primata yang ada disekitar kita ini, maka banyak hal-hal positif yang dapat diambil, yaitu :

• Memberikan pengetahuan kepada anak-anak Indonesia tentang jenis-jenis primata yang seharusnya tetap dilindungi dan dijaga kelestariannya di alamnya;

• Menyadarkan sejak dini kepada anak-anak Indonesia guna agar mereka peduli dan juga sebagai bekal mereka dikemudian hari untuk lebih mencintai kekayaan yang dimiliki alam sekitar;

• Pentingnya media penyampaian pesan dan pemahaman tentang jenis-jenis primata;

• Anak-anak tidak hanya diberi tahu dengan kata-kata saja mengenai jenis- jenis primata sehingga dibutuhkan pendekatan yang kreatif dan mendidik;

• Memberikan wawasan yang luas kepada anak-anak yang serba ingin tahu.

Page 9: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

12

2.6 Profil Target

2.6.1 Target Primer

A. Demografi

Umur : 6-11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki & Perempuan

Status sosial : Anak-anak, Pelajar Kelas 1-6 SD

B. Psikografi

Aktif, dinamis, serba ingin tahu, gemar membaca, menyukai tantangan dan mempelajari hal-hal baru, mencintai alam, hewan dan lingkungan.

C. Geografi

Tempat : Perkotaan

Kelas : A & B+

2.6.2 Target Sekunder

Para orang tua yang diharapkan oleh penulis dapat memberi pengarahan dan bimbingan kepada anak-anaknya karena tingginya kepedulian juga kebutuhan orangtua akan bahan bacaan yang bermutu bagi anak.

2.7 Tinjauan Pertumbuhan dan Perkembangan Pola Pikir dan Kreatifitas Anak

2.7.1 Anak Sebagai Bakal Pembentuk Kepribadian

Anak merupakan bagian terpenting dari seluruh proses pertumbuhan manusia dimana karakter dasar manusia dapat dengan mudah dibentuk pada masa kanak-kanak dengan melibatkan fungsi otak dan emosional anak itu sendiri. Dalam proses pertumbuhan anak itu sendiri, sang anak mengalami proses pengasuhan dan pendidikan yang nantinya dapat mempengaruhi kualitas hidup anak itu sendiri. Dengan kata lain, proses pengasuhan dan pendidikan yang diterima anak pada masa kecilnya akan terbentuk pada masa dewasanya nanti.

Page 10: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

13

Proses perkembangan dan pertumbuhan pada anak dipengaruhi oleh faktor-faktor dominan yaitu orang tua, sekolah, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat dengan mudah berubah mengingat kondisi kepribadian anak yang belum matang dan faktor eksternal di lingkungan anak itu sendiri, oleh karena itu anak perlu diarahkan dan dibina dengan baik agar anak mendapatkan pembelajaran dan kepribadian yang lebih baik untuk masa dewasanya nanti.

Lingkungan keluarga terutama orangtua merupakan peran penting dalam tumbuh kembang anak karena anak sangat tergantung kepada orang dewasa. Orang tua merupakan peran utama dalam pengasuhan anak karena pengasuhan anak merupakan tanggung jawab orang tua dalam pembentukan kepribadian anak dimasa dewasanya nanti. Karena dari orang tualah anak mendapatkan pendidikan dasar dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Didalam istilah tumbuh kembang anak mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan itu sendiri berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang biasa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolisme. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks akan pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil pematangan. Disini menyangkut adanya proses deferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembangan sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. (Dr. Soetjiningsih DSAK, 1998 : 1 dalam Tumbuh Kembang Anak) . Maka dari itu pendidikan dan pembelajaran pada saat anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan akan mudah diterima dan diterapkan didalam kehidupan sehari-harinya.

Pembelajaran tentang pengetahuan jenis-jenis primata akan dengan mudah jika dtunjang dengan pemahaman yang baik dan sarana yang mendukung untuk penyampaian informasi tersebut sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam buku ensiklopedia primata dapat menjadi bekal dikemudian hari ketika mereka tumbuh dewasa, tidak hanya mengenal primata yang populer saja, tetapi mereka juga dapat mengenal primata yang jarang mereka jumpai berdasarkan kelompokannya.

Page 11: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

14

2.7.2 Proses Belajar dan Kreatifitas

Pendidikan merupakan sarana masa depan untuk menghasilkan generasi yang rasional, kreatif, bugar, dan perkembangan emosi. Seorang anak yang mendapatkan pendidikan yang lebih baik di lingkungannya akan memicu perkembangan dan pertumbuhan pola pikir dan kreatifitas anak tersebut kedalam kreatifitas dan imajinasi yang lebih baik pula dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat pendidikan yang baik di sekitar lingkungannya. Tentunya kreatifitas pada manusia ini akan memicu berbagai kemampuan manusia lainnya.

Pada hakikatnya proses belajar, proses berpikir dan proses kreasi adalah nama yang berbeda bagi proses yang sama yaitu proses imajinasi. Pada semua proses tersebut, media bagi proses komunikasi–dalam–nya adalah image. (Primadi, 2000 : 1 dalam proses kreasi, apresiasi, belajar)

Di dalam image pada manusia itu sendiri terdapat bentuk dan sumber. Terdapat 3 buah bentuk image yaitu Pra-image (image yang kabur, samar, tidak jelas bentuknya tetapi membantu dalam proses berpikir), image konkret ( image yang jelas bentuknya), dan image abstrak (image konkret yang telah jadi bahasa). Ketiga image kemudian melebur menjadi satu untuk dapat menentukan sejauh mana tahap proses kreasi dan kualitas berpikir.

Sedangkan dilihat dari sumber datangnya, image tersebut dibagi menjadi 3 yaitu sensasi-persepsi (image yang diperoleh dari luar diri kita yang digerakkan oleh tenaga luar), image memori (image yang dikeluarkan/diimaginasikan dari memori), dan image imaginasi (image yang akhirnya kita hayati).

Hal tersebut merupakan proses imaginasi yang dapat mempengaruhi pola pikir dan kreatifitas manusia sebagai proses belajar, berpikir, dan membentuk memori. Kemampuan tersebut secara alamiah dimiliki oleh setiap manusia, dan bisa rusak apabila manusia tersebut mendapatkan kesalahan didalam pendidikannya.

Page 12: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

15

2.8 Analisa Produk

2.8.1 Data Buku

• Judul Buku : “ILUSTRASI POP-UP ENSIKLOPEDIA PRIMATA”

• Illustrator & Paper Engineering : Retno Astaputri

• Harga Buku : Rp. 350.000

• Ukuran : 21 cm x 26.5 cm

• Warna : Full Colour

• Cover : Hard Cover

• Penerbit : Red & White Publishing

• Halaman : 12 halaman

2.8.2 Daftar Isi : Yuk Kenali Mereka Sebelum Punah! Peta Penyebaran Primata & Habitatnya

Prosimian • Lemur Catta

• Sifaka

• Lorises Monyet Dunia Baru

• Cotton-top Tamarin

• Uakari

• Capuchin

Monyet Dunia Lama • Mandrillus

• Proboscis

• Japanese Macaque

Kera • Orang utan

• Gorilla

• Simpanse

Page 13: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

16

2.9 Kompetitor

Terdapat beberapa kompetitor yang beredar di pasaran. Beberapa kompetitor tersebut diantaranya, yaitu:

2.9.1 Gods & Heroes

Gambar 2.8 Buku Gods & Heroes

Penerbit : Candlewick

Penulis : Robert Sabuda

Paper Engineering : Matthew Reinhart

Halaman : 12 halaman

Harga : Rp. 345.000,-

Size : 7.9 x 2.7 x 9.9 inches

• Materi seputar dewa-dewa dengan gaya ilustrasi yunani;

• Pada cover buku menampilkan penekanan pada bagian judul/headline buku;

• Warna yang digunakan mewakilkan mood yang ingin disampaikan;

• Penggunaan ilustrasi pada seluruh halaman di dalam buku;

• Tidak realis namun terlihat jelas ilustrasinya.

Page 14: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

17

2.9.2 Aesop’s Fables

Gambar 2.9 Buku Aesop’s Fables

Penerbit : Little Simon

Penulis : Aesop

Ilustrasi : Chris Beatrice & Bruce Whatley

Paper Engineering : Kees Moerbeek

Halaman : 14 halaman

Harga : Rp. 220.000,-

Size : 10.7 x 8.4 x 1.8 inches

• Materi seputar dongeng dari seorang master dongeng bernama Aesop;

• Visual ilustrasi sangat detail dan realis;

• Pada cover buku menampilkan penekanan pada bagian judul/headline buku;

• Warna yang digunakan warna-warna realis;

• Ilustrasi digunakan pada seluruh halaman di dalam buku.

Page 15: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

18

2.10 Analisa Kasus

2.10.1 Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam perancangan komunikasi visual ini adalah banyak anak-anak Indonesia yang belum mengetahuinya pengetahuan tentang primata;

Belum adanya buku ensiklopedia berbahasa Indonesia yang pendekatan visualnya berupa Ilustrasi Pop-Up.

2.10.2 Faktor Penghambat

Faktor penghambat dalam perancangan komunikasi visual ini adalah masih banyaknya masyarakat apalagi anak-anak di Indonesia yang lebih tertarik dengan hal-hal yang disajikan di era globalisasi seperti sekarang ini dibanding mengetahui kekayaan alam yang harus dilindungi dan dilestarikan habitatnya.

2.10.3 Faktor SWOT

Strength

• Pengaplikasian pop up dan visual ilustrasi anak-anak di dalam buku yang penulis ingin capai akan mempermudah membujuk target audience dalam mengerti dan memahami kandungan yang ada di dalam buku tersebut;

• Didukung oleh konstruksi pop-up yang menyenangkan di setiap halaman sehingga merangsang minat baca anak untuk membaca dan mengikuti keseluruhan isi buku hingga selesai;

• Beragamnya pengetahuan jenis-jenis primata yang sangat menarik di dunia, namun sedikitnya media informasi tentang primata di Indonesia untuk anak-anak Indonesia.

Weakness

• Tingkat kerumitan yang tinggi dalam proses pembuatan hingga produksi menyebabkan panjangnya waktu yang diperlukan untuk merampungkan buku;

Page 16: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

19

• Pengerjaan tahap akhir konstruksi pop-up dilakukan secara manual dengan tangan dan memerlukan keterampilan serta presisi tinggi.;

• Tingginya biaya produksi menyebabkan tingginya harga buku dan jumlah buku yang relatif lebih sedikit di pasaran.

Opportunity

• Sedikitnya jumlah media (buku, situs, dsb) lokal yang membahas dunia primata dengan bahasa Indonesia;

• Sedikitnya jumlah buku pop-up lokal di pasaran;

• Tingginya kepedulian dan kebutuhan orangtua akan bahan bacaan yang bermutu bagi anak.

Threat

• Masyarakat Indonesia hanya mengetahui hewan-hewan yang populer saja;

• Makin banyak buku-buku pop up untuk anak-anak yang menarik berasal dari luar negeri.

Page 17: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Kasuslibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01359-ds bab2001.pdf · dengan kisaran usia 6-11 tahun di SD Global Islamic School ,

20

2.11 Data Penerbit

Gambar 2.10 Logo Red & White Publishing

Red & White Publishing merupakan salah satu penerbit buku-buku di Indonesia yang menerbitkan buku-buku dengan desainer baru atau masih indie dan topik yang berupa fiksi, sastra, sejarah, politik, bisnis, biografi, memasak serta untuk anak-anak. Selain subyek tersebut, Red & White juga mengkhususkan buku bidang desain dan arsitektur.