pemda tak boleh pasrahbigcms.bisnis.com/file-data/1/3168/7dac6126_jun17-citra...sentral mengincar...
TRANSCRIPT
4 Jumat, 28 Juli 2017M A K R O E K O N O M I �BABAK INFLASI RENDAH
Pemda Tak Boleh PasrahJAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta
pe merintah daerah tidak permisif terhadap laju infl asi yang terlalu tinggi, sehingga ma sya rakat
ikut menikmati pertumbuhan ekonomi yang melaju dalam kecepatan yang relatif kencang.
Hadijah Alaydrus & Rio Sandy [email protected]
Kepala Negara menilai sebe-lumnya pemerintah daerah selalupasrah terkait dengan laju infl asi yang tinggi yang melanda daerah-nya tanpa berupaya menekannya, bahkan menganggap perkembang-an harga tersebut tidak bisa diatur.
Infl asi di kisaran 8%-10% pun dianggap wajar dan biasa. “Kalauinfl asi terus kita tekan, rakyatjuga akan merasakan. Percuma pertumbuhan ekonomi misalnya6%, tapi infl asinya 9%. Rakyatdalam menjangkau sebuah har-
ga itu jadi berat,” kata PresidenJoko Widodo dalam pembukaan Rakornas Pengendalian Infl asi, Kamis (27/7).
Dia menuturkan banyak inovasi yang dapat dilakukan sejumlahpemda guna menekan laju infl asi. Bahkan, negara-negara di Eropabisa menekan laju infl asi hingga 1%. Presiden Jokowi mengatakanbahwa masyarakat juga harus menyadari bahwa laju infl asi bisaberdampak pada banyak hal salahsatunya suku bunga perbankan bisa ditekan turun.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara mengatakan dalam be-
berapa tahun terakhir Indonesia masuk pada era infl asi rendah. “Pada 2015 infl asi kita berada diangka 3,35%, pada 2016 sebesar3,02%, dan di kuartal I [2017]berada pada angka kisaran 4%. Artinya kita sudah mulai masuk keera infl asi rendah di negara kita.”
Presiden melanjutkan laju infl asi 2016 tersebut merupakan yangterendah dalam 7 tahun terakhir. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari hasil kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan kementerian terkait.
Dia berpendapat hasil tersebutdicapai berkat sejumlah faktor di antaranya dalam beberapa tahunterakhir telah banyak dibangun ja-ringan, sarana, dan prosedur untuk menyebarluaskan informasi. Selain itu, informasi yang berkembang semakin akurat dan tepat waktu, sehingga memungkinkan responscepat apabila ada kenaikan harga bahan pangan tertentu.
“Kalau ada barang tertentu ma-hal di satu tempat, tetapi murah
di tempat lain, barang itu bisacepat dikirimkan. Jadi harga bisa stabil,” ujarnya.
Selanjutnya, ujar Presiden Joko-wi, budaya organisasi di berbagaiinstansi pemerintah semakin mem-berikan perhatian yang intensifterhadap infl asi dan stabilitas harga. Mereka tidak akan mentoleransi terjadinya lonjakan harga.
Sementara itu, Gubernur BankIndonesia Agus D.W. Martowardojomemperkirakan angka infl asi padatahun ini diperkirakan lebih rendah dari 4%, sedangkan target banksentral mengincar target tahun ini di kisaran 4% +/- 1%.
“Jadi year on year ada di bawah 4%, kalau koordinasi seperi tadi dan bisa sepanjang tahun terus terjaga,” ujar Agus selepas RapatKoordinasi Pengendalian Infl asi, Kamis (27/7).
Kedepannya, dia berharap angka infl asi dapat terus ditekan sehingga daya beli masyarakat yang sebe-lumnya terganggu pada kuartalkedua dapat kembali tumbuh. Oleh
karena itu, BI bersama pemerintah dan para pemangku kepentingan lain akan terus berkoordinasi guna menekan laju infl asi.
“Kami harus selalu bisa menjaga daya beli masyarakat cukup, tidaktergerus inflasi,” tambahnya. Jika daya beli tidak tergerus, ketimpang-an dan kemiskinan tentu dapat di-hindari. Efek lainnya bunga kreditperbankan dapat turun sehingga investasi dan ekspor meningkat.
Dia yakin pertumbuhan ekonomi bisa meningkat sering dengan laju infl asi yang terjaga. “Presidenbilang kalau pertumbuhan ting-gi lalu infl asi tidak bisa dijaga,masyarakat tidak bisa menikmatihasil pembangunan.”
TARGET INFLASI Gubernur BI mengatakan pi-
haknya menargetkan infl asi pada tahun depan dapat berada dalamkisaran 2,5%-4,5% atau 3,5%plus minus 1%. Dia yakin Indo-nesia mampu menjaga infl asi di kisaran 3% pada tahun ini dan
tahun depan, seperti negara Asean lainnya yang memiliki infl asi di bawah 3%.
Untuk mencapai target tersebut, BI bersama Tim Pengendali Infl asi Daerah dan pemangku kebijakan lain merumuskan rekomendasikepada Presiden.
Pada kesempatan berbeda, eko-nom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfi an Syafrian melihat infl asiIndonesia yang berkisar 3% dalam 2 tahun terakhir disebabkan olehpelemahan harga komoditas dan minyak dunia.
“Bukan karena keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengatur harga. Ini yang penting dicatat,” ujarnya, Kamis (27/7).
Dia melanjutkan perekonomi-an Indonesia, khususnya ekspor, masih sangat bergantung denganbarang komoditas sehingga penu-runan harga komoditas ini mem-buat lesu ekonomi nasional sepertiKalimantan.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 15.776.524 97.677.552
Pembayaran kas kepada pemasok (8.058.086 ) (51.075.682 )
Pembayaran kas kepada karyawan (5.769.186 ) (7.160.640 )
Kas yang dihasilkan dari kegiatan usaha 1.949.252 39.441.230
Penerimaan dari:
Tagihan pajak penghasilan 3.969.277 -
Penghasilan bunga 72.234 41.279
Pembayaran untuk:
Pajak (1.460.910 ) (3.082.585 )
Beban lain-lain - neto (3.650.485 ) (4.043.019 )
Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Operasi 879.368 32.356.905
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 153.571 24.450
Perolehan aset tetap (415.531 ) (858.078 )
Kas Neto Digunakan untuk
Aktivitas Investasi (261.960 ) (833.628 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari utang jangka pendek - 9.962.549
Kenaikan (penurunan) utang
kepada pihak berelasi (97.114 ) 165.493
Pembayaran utang jangka pendek (738.056 ) (12.392.302 )
Kas Neto Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan (835.170 ) (2.264.260 )
KENAIKAN (PENURUNAN)
KAS DAN SETARA KAS (217.762 ) 29.259.017
DAMPAK NETO PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS KAS DAN
SETARA KAS 52.912 (19.491 )
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 37.139.482 25.308.022
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 36.974.632 54.547.548
PENDAPATAN DARI PENJUALAN DAN JASA 19.766.803 85.688.113 BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA 20.855.591 65.984.788 LABA (RUGI) BRUTO (1.088.788 ) 19.703.325
Beban umum dan administrasi (6.925.046 ) (8.736.389 )
Beban penjualan (854.243 ) (1.668.829 )
Pendapatan operasi lainnya 398.696 1.744.242
LABA (RUGI) USAHA (8.469.381 ) 11.042.349 Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi (126.930 ) 690.810
Pendapatan keuangan, neto 124.684 85.601
Beban keuangan (548.759 ) (498.718 )
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (9.020.386 ) 11.320.042
BEBAN (MANFAAT) PAJAKKini 795.340 3.198.063
Tangguhan 559.980 (99.869 )
Beban Pajak - Neto 1.355.320 3.098.194
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (10.375.706 ) 8.221.848
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINSelisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 7.235 46.132
TOTAL PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (10.368.471 ) 8.267.980
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk (10.369.456 ) 8.213.058
Kepentingan nonpengendali (6.250 ) 8.790
Total (10.375.706 ) 8.221.848
Total penghasilan (rugi) komprehensif
tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk (10.397.550 ) 8.236.358
Kepentingan nonpengendali 29.079 31.622
Total (10.368.471 ) 8.267.980
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR DARI LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (0.0130 ) 0.0103
ASET ASET LANCAR
Kas dan setara kas 36.974.632 37.139.482 25.308.022
Piutang usaha
Pihak ketiga - neto 5.480.575 3.060.107 19.839.879
Pihak berelasi - neto 4.935.098 3.264.452 5.221.356
Piutang lain-lain - pihak ketiga 129.581 142.842 199.974
Piutang dari pihak berelasi 93.628 70.887 284.709
Persediaan - neto 28.393.080 31.094.278 83.743.168
Biaya dibayar di muka 1.101.235 124.575 160.796
Aset lancar lainnya 301.914 546.904 317.539
TOTAL ASET LANCAR 77.409.743 75.443.527 135.075.443
ASET TIDAK LANCAR
Tagihan pajak penghasilan 1.187.850 6.393.455 6.038.326
Aset pajak tangguhan - neto 5.475.025 6.015.130 4.854.086
Investasi pada entitas asosiasi 13.952.655 14.079.584 14.811.989
Aset tetap - neto 54.361.148 57.203.487 60.420.268
Uang jaminan 285.625 305.396 303.753
Aset tidak lancar lainnya 1.036.266 1.040.065 1.054.309
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 76.298.569 85.037.117 87.482.731
TOTAL ASET 153.708.312 160.480.644 222.558.174
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANTanggal 30 Juni 2017
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI DANPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal30 Juni 2017
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUntuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal
30 Juni 2017(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan :Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim PT Citra Tubindo Tbk
(“Perusahaan”) dan entitas anaknya tanggal 30 Juni 2017 yang tidak diaudit.
Batam, 28 Juli 2017
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYADIREKSI
Disajikan kembali Disajikan kembali
30 Juni 2017Tidak Diaudit
31 Desember 2016Diaudit
1 Januari 2016/31 Desember 2015
Diaudit
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek 2.812.888 1.090.535 2.723.802 Utang usaha
Pihak ketiga 1.234.145 1.243.736 30.260.993 Pihak berelasi 22.451.732 19.678.880 42.438.314 Utang lain-lain 85.047 224.155 91.096 Utang dividen 189.111 189.111 179.188 Beban akrual dan provisi 4.399.940 3.785.171 1.711.561 Liabilitas imbalan kerja karyawan
jangka pendek 202.831 498.273 981.540 Utang kepada pihak berelasi - 28.791 7.982 Utang pajak 159.621 351.532 642.071 Uang muka pelanggan 389.709 547.260 991.956 Utang jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun 1.462.750 1.470.232 1.843.646
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 33.387.774 29.107.676 81.872.149
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 5.307.093 6.026.837 7.459.552 Liabilitas pajak tangguhan - neto 453.437 432.723 531.038 Liabilitas imbalan kerja karyawan
jangka panjang 6.342.572 6.327.501 6.375.552 Liabilitas jangka panjang lainnya 108.288 108.288 108.288
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 12.211.390 12.895.349 14.474.430
TOTAL LIABILITAS 45.599.164 42.003.025 96.346.579
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 3.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh
- 800.371.500 saham 37.938.203 37.938.203 37.938.203 Tambahan modal disetor 12.900.884 12.900.884 12.900.884 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (7.051.625 ) (7.023.531 ) (7.365.189 )Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum 7.613.641 7.613.641 7.613.641 Belum ditentukan penggunaannya 56.601.079 66.970.535 75.005.032
SUB-TOTAL 108.002.182 118.399.732 126.092.571
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 106.966 77.887 119.024
TOTAL EKUITAS 108.109.148 118.477.619 126.211.595
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 153.708.312 160.480.644 222.558.174
30 Juni 2017Tidak Diaudit
31 Desember 2016Diaudit
1 Januari 2016/31 Desember 2015
Diaudit
30 Juni 2017(Enam Bulan)
Tidak Diaudit
30 Juni 2016(Enam Bulan)
Tidak Diaudit
30 Juni 2017(Enam Bulan)
Tidak Diaudit
30 Juni 2016(Enam Bulan)
Tidak Diaudit
Bisnis Indonesia, 28 Juli