vol iii 02 year end 2013
DESCRIPTION
e-QSP Vol. III-02, edisi akhir thn 2013TRANSCRIPT
halaman 1 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
Kalawarti elektronik e-QSP ini diterbitkan secara swadaya oleh ybØko, sebagai kenangan dan ungkapan rasa mongkok (bangga dan tersanjung) atas kebersamaan dengan rekans yang selama +/- 7 (tujuh) ta-hun bareng mengelola pener-bitan BeON (Buletin elektronik ORARI News): Ferry Farianto YB7UE (SK), Handoko Pra-sodjo YC2RK (SK), Arman Yusuf YBØKLI dan kemudian menyusul Dhismas YCØNHO.
Terlepas dari keanggotaan ybØko di jajaran DPP ORARI Pusat Masa Bakti 2011-2016, konten kalawarti ini SAMA SEKALI tidak menyiratkan kebijakan (policy) dan regulasi ORARI Pusat serta penjabarannya, dan SEMATA merupakan “rekaman sewaktu/ (snapshots)” ybØko dalam menyikapi berbagai issues yang tersirat dalam dan/atau dikembangkan dari postings/threads di milis ORARI-news dan berbagai komunitas amatir radio di FB; serta tentang berbagai subjects of interest ybØko, baik sebagai seorang Amatir Radio maupun sebagai pribadi. Edisi lawas (back numbers) e-QSP dapat diunduh sendiri dari http://www.issuu.com/e-qsp, sedang bagi mereka yang berminat untuk mendapatkan e-QSP secara reguler, silah bergabung di:
Maillist: [email protected], dan/atau FB Group: e-QSP_readers ■
lapak pakDé bamlapak pakDé bam ....
Dear e‐QSP readers, Menjawab pertanyaan kenapa di e‐QSP ini kasat mata banget ke‐gandrung‐an Penyunting dengan segala sesuatu yang terkait Planit Mars, sederhananya saja ini semua karena di usia senja ini dalam segala hal Penyunting sudah harus memilah‐milih kemana pantas‐pantasnya mem‐fokus‐kan pandangan ke depan, yang tentunya terbatas pada apa yang — baik fisik maupun psikis — masih bakal terjangkau saja. Di bidang eksplorasi antariksa (space exploration), terkait TEKNOLOGI, JARAK, dan WAKTU (‘nggak terma‐suk DANA lah, yang jelas ‘nggak bakal terjangkau dan bukan urusan para awam), pada dasawarsa terakhir ini ada trend yang menempatkan Mars sebagai “yang paling ujung” dari trio benda angkasa (space objects) yang masih berada dalam jangkauan (within reach) generasi kini : bulan, asteroid, dan Mars. Ke‐GR‐an menjadi bagian dari generasi kini, tentunya syah‐syah saja kalau Penyunting menyesuaikan diri dengan pola pikir yang lagi trendy itu, seraya berharap ‐ insha Allah ‐ masih ada umur saat mukimin Bumi kloter pertama menapakkan kaki di Mars nanti ...
So, masih tentang Mars di edisi ini bisa dibaca ten‐tang Gerhana Matahari di Mars serta bukti‐bukti baru keberadaan air di Mars purba. Berikutnya tentang isti‐lah Radio Amatir dan Amatir Radio, daftar nama (+ call sign bagi yang punya) ke 57 antariksawati (lihat artikel “Perempuan‐perempuan Perkasa” di e‐QSP Vol. III.01), KIPRAH rekans yang ber‐IOTA di P. Damar Besar dan P. Kimaam (off Merauke), tentang Prefix yang salah pajang di QRZ.com, serta OBITUARI sebagai penutup.
Selamat membaca, and pse ENJOY .. !!!
●●● berbagi sisi‐sisi menarik HAM RADIO kepada SIAPAPUN yang berminat ●●● Tahun ke III, Vol. III‐02 edisi akhir tahun 2013
Gerhana matahari di Mars Posted by Marc Boucher, August 29, 2013 10:13 AM
Images taken with a tele‐photo‐lens from camera on NASA's Mars rover Curiosity catch the larger of Mars' two moons, Pho‐bos, passing directly in front of the Sun ‐‐ the sharpest images of a solar eclipse ever taken at Mars.
Image Credit: NASA/JPL‐Caltech/MSSS
Planit Mars mempunyai 2 buah bulan, yaitu Phobos dan Deimos. Foto berikut — tiga frames yang di”jepret” dengan selang waktu (interval) tiga detik — diambil dengan tele‐lens yang terpasang di MastCam, kamera di tiang (mast) yang menjulang di”punggung” Curiosity, saat terjadi Gerhana Matahari di Planet Mars pada tanggal 20 Agustus 2013
yang lalu, bertepatan dengan melintasnya Phobos di depan Matahari. Hari itu Curiosity sempat menghentikan manuvernya, supaya dapat merekam fenomena alam yang langka (untuk bisa dinikmati dari Bumi) itu. "Gerhana ini terjadi saat mendekati tengah hari, dimana Phobos berada pada posisi yang paling dekat dengan lokasi dimana Curiosity lagi “parkir”, sehingga terlihat lebih besar ketimbang di hari‐hari lain” kata Mark Lem‐mon dari College Station, Texas A&M University, yang menjadi mitra NASA dalam mengoperasikan dan menaf‐sirkan citra yang diambil dan dikirim oleh Mastcam. "Ini nyaris merupakan Gerhana Matahari Total terbaik yang bisa dilihat dari Mars”, demikian imbuhnya. Pengamatan kedua bulan, Phobos dan Deimos, oleh Cu‐
riosity dan robot Opportunity (yang lebih dulu didaratkan di Mars dan masih aktip berfungsi) sangat membantu para peneliti untuk mendapatkan data dan pengetahuan yang lebih rinci tentang orbit dari kedua bulan tersebut. Pada pengamatan sejak 17 Agustus 2013 didapati posisi Phobos saat melintas di depan Matahari berada 2‐3 Km lebih dekat ke titik tengah Matahari dari pada yang se‐mula diperhitungkan. Lemmon menambahkan: "Sejauh ini foto‐foto tersebut adalah yang paling ditil dalam meliput Gerhana Matahari di Mars — sehingga kita bisa belajar hal‐hal yang baru, khususnya dari bentuknya yang annular (berbentuk cin‐cin) dan posisinya yang lebih dekat ke titik tengah Matahari, yang semula berada di luar prediksi”■
halaman 2 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
Menanggapi Siaran Pers No. 64/PIH/KOMINFO/8/2013 tentang Uji Publik RPM Perubahan Atas PM No. 33/PER/M. KOMINFO/08/2009 tgl. 19 Agustus 2013 maka pada tanggal 22 Agustus 2013 Bambang Soetrisno YBØKO sebagai Anggota DPP ORARI Pusat Masa Bakti 2011‐2016 telah menulis surel kepada Bpk. Gatot S. Dewa Broto, Ka Pus. Informasi dan Humas Kem. Kominfo, yang pada intinya mengusulkan diadakannya pembakuan dalam penggunaan istilah RADIO AMATIR dan AMATIR RADIO — seperti yang tersirat pada surel yang (sebagian) di‐ CoPas berikut ini:
=============
Kepada Yth. Bpk. Gatot S. Dewa Broto, Ka Pus. Informasi dan Humas Kem.Kominfo
Nr. : 2208/01/bam Hal : Siaran Pers No. 64/PIH/KOMINFO/8/2013 tentang
Uji Publik RPM Perubahan Atas PM No. 33/PER/M. KOMINFO/08/2009 tgl. 19 Agustus 2013.
Dengan hormat,
... dst. .....................
III. Sebagai TANGGAPAN, perkenankan kami MENG‐USULKAN pembakuan penggunaan istilah RADIO AMATIR dan AMATIR RADIO sebagai berikut:
1. Kegiatan RADIO AMATIR adalah kegiatan latih diri, saling berkomunikasi dan penyelidikan teknik radio yang dilakukan oleh para Amatir Radio, yang dise‐lenggarakan di bawah koordinasi Organisasi dan tidak untuk tujuan mencari keuntungan finansiil/komersiil.
2. AMATIR RADIO adalah setiap orang yang memiliki hobi dan bakat di bidang teknik elektronika, radio dan komunikasi dan ikut serta dalam menyeleng‐garakan kegiatan RADIO AMATIR tanpa maksud untuk mendapatkan keuntungan finansiil/komersiil bagi dirinya sendiri.
3. Stasiun Radio Amatir adalah stasiun radio yang dioperasikan untuk menyelenggarakan kegiatan Radio Amatir.
4. Perangkat Radio Amatir adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan penyelengga‐raan kegiatan Radio Amatir.
atau singkatnya istilah RADIO AMATIR dikaitkan dengan KEGIATAN‐nya, sedang istilah AMATIR RADIO dikaitkan dengan individu/pelaku/penggiat kegiatan RADIO AMATIR.
III. Pertimbangan/Rujukan Dalam penyelenggaraan kegiatan Radio Amatir (Ham
Radio) selama ini, kita di Indonesia (dan juga sebagian besar pelaku/penggiat di seluruh dunia) selalu berkaca atau merujuk kepada hal‐hal terkait yang berlaku di AS – khususnya di lingkungan ARRL/The American Radio Relay League Inc. – yang dapat dianggap menjadi kiblat bagi kegiatan Radio Amatir global/mondial.
Dari beberapa sumber seperti www.hello‐radio.org (ARRL) dan Wikipedia sedikit kami kutip dan sunting (quote and editing a bit) “deskripsi“ (bukan “Definisi“ an sich) Radio Amatir dan Amatir Radio sebagai beri‐kut:
Ham radio is the use of designated radio frequen‐cy spectrum for purposes of private recreation (others might say hobby), non‐commercial exchange of messages, wireless experimentation, self‐training, and emergency communication. The term amateur is used to specify persons inter‐ested in radio technique, solely with a personal aim and without direct pecuniary interest, and to dif‐ferentiate it from commercial broadcasting, public safety (such as police and fire), or professional two‐way radio services (such as maritime, aviation, taxis, companies, security services etc.). Also known as Amateur Radio – it is a popular hobby and a service in which licensed participants operate communications equipment with a deep appreciation of the radio art. Although hams get involved for many reasons, they all have in common a basic knowledge of radio tech‐nology and operating principles, and pass an exami‐nation for the license to operate on radio frequencies known as the Amateur Bands. These bands are radio frequencies reserved for use by hams from just above the AM broadcast band all the way up into extremely high microwave frequencies. Some Radio Amateurs (= hams, the persons) are at‐tracted by the ability to communicate across the country, around the globe, or even with astro‐nauts on space missions. Others might like to build and experiment with electronics. Computer hobbyists enjoy using Amateur Radio's digital communica‐tions opportunities. Those with a competitive streak enjoy DX contests, where the object is to see how many hams in distant locations they can contact.
[silah lihat juga halaman Ham Radio, the hobby dan sub‐halaman Why Ham Radio pada laman
www.unclebam‐yb0ko.com]
Dari kutipan (dan suntingan) di atas, dengan mengacu ke Hukum DM (Diterangkan Menerangkan) yang berlaku dalam pembentukan kosa kata bahasa Indonesia, maka tak ada pilihan selain menggunakan kata RADIO AMATIR sebagai terjemahan dari Amateur Radio (kegiatannya); dan AMATIR RADIO sebagai terjemahan dari Radio Amateur (the person/pelaku/penggiatnya)
IV. Konsekuensi Dapat dibayangkan seandainya usulan ini bisa diterima maka akan harus dilakukan sekian banyak revisi, amandemen dan sejenisnya terhadap berbagai produk hukum (misalnya istilah‐istilah pada Peratur‐an Menteri/PerMen, seperti yang tersebut pada Pasal 1 yang dikutip di atas), Forms untuk berbagai urusan, stationary/RTK mis. Kop Surat Organisasi di berbagai strata/tingkatan, Papan Nama dan sebagainya, yang tentunya akan menimbukan dampak samping terkait biaya/cost dan waktu. Untuk ini pada RKM Perubahan Atas PM No. 33/PER/M.KOMINFO /08/2009 tersebut di atas dapat dima‐sukkan sebuah PASAL PERALIHAN yang kurang lebih berbunyi sebagai berikut:
Pasal II 1. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. 2. Berbagai istilah yang berlaku SEBELUM diundang‐
kannya Peraturan Menteri ini dapat tetap dipakai
RADIO AMATIR dan AMATIR RADIO
halaman 3 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
[ke hal. 6 ] ►
NASA ISS On‐Orbit Status 9 September 2013
ISS emergency. The 35S crew consisting of Yurchikhin, Parmi‐tano, and Nyberg will remain onboard the ISS until their re‐turn, currently planned for 11 November, 2013.
Today's Planned Tasks PROK ‐ Urine Sample Collection [Complete] Reaction Self Test [Complete] HRF ‐ Urine Sample Collection and Scanning [Complete] HRF ‐ Urine Sample MELFI Insertion [Complete] HRF ‐ Activation of Centrifuge [Complete] HRF Generic Refrigerated Centrifuge Configure [Complete] HRF Blood Draw [Complete] ISS HAM Radio Session *) [Complete] О2/СО2 sampling [Complete] LBNP Exercise (FINAL) [Complete] INSTALLING Econ EXPERIMENT S/W on RSE1 [Complete] HRF ‐ Blood sample removal from centrifuge and its deacti‐vation [Complete] HRF ‐ Sample MELFI Insertion [Complete] HRF Generic Frozen Blood Collection Stow [Complete] Removal of Air Heater ВН1 on SM panel 219 [Complete] LBNP Exercise (FINAL) [Complete] HRF ‐ Urine Sample Collection [Complete] HRF ‐ Sample MELFI Insertion [Complete] dst. ….
*) Astronaut yang amatir radio (atau amatir radio yang Astronaut) yang mengawaki ISS saat tulisan ini di‐sunting adalah Luca Parmitano KF5KDP, sebagai bagian dari Expedition 36 (lihat juga Daftar Nama astronaut/kosmonot awak ISS yang amatir radio di e‐QSP Vol.II. 04, edisi akhir tahun 2012) ■
RADIO AMATIR dan AMATIR RADIO
Oktober 2003: Mike Foale KB5UAC sebagai operator NA1SS, hamshack ARISS di Setasiun Angkasa Antarbangsa ISS
(NASA photo)
Astronot NASA yang ber‐kewarganegaraan‐ganda (Inggris dan AS) Mike Foale KB5UAC ‐ yang selalu aktip melaku‐kan kegiatan radio amatir selagi mengorbit di angkasa ‐ mengakhiri 26 tahun masa kerjanya dengan mengajukan permintaan pensiun dari NASA. Tahun 1997 Foale menghabiskan 145 hari di setasiun angkasa Mir (Russia), dan di tahun 2003‐2004 selama 194 hari sebagai Komandan Expedition 8 di ISS. Sepanjang kurun itu Foale sudah menjalin QSO dengan banyak (numerous) amatir radio dari berbagai Negara. Sewaktu di ISS Foale sempat meng‐set up perangkat dual band transceiver Kenwood TM‐D700E di ham shack ARISS (the Amateur Radio on the International Space Station) yang ditempatkan di Zvezda Service Module. Selama
Mike Foale, astronaut yang amatir radio, pensiun ….
pada produk hukum, dokumen, barang cetakan dan sebagainya yang pada saat ini sedang dan sudah beredar, tetapi bagi produk hukum, do‐kumen, forms, RTK, Papan Nama dan sebagainya yang dibuat/dicetak BARU (sesudah tanggal berla‐kunya Peraturan Menteri ini) berlaku istilah‐istilah yang disebutkan di Pasal 1 Peraturan Menteri ini.
3. Agar semua fihak yang berkepentingan menge‐tahuinya, memerintahkan pengundangan Peratur‐an Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Demikian kami sampaikan, dan atas perhatian, tanggapan balik serta tindak lanjut seperlunya sebelum dan sesudahnya kami menyampaikan terima kasih.
... dst. .....................
Catatan: Berbahagialah para Amatir Radio Indonesia karena sejak dini para founding fathers telah cukup jauh melihat ke depan dalam mengantisipasi ihwal pelurusan ini, yang bisa diamati pada keputusan yang dibuat pada MUNAS ke II ORARI tahun 1971 yang merubah singkatan nama Organisasi dari semula ORGANISASI RADIO AMATIR REPUBLIK INDONESIA menjadi ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA, di samping untuk menghilangkan sebutan REPUBLIK INDONESIA pada nama sebuah organisasi/institusi Non‐Pemerintah, juga menuruti fakta bahwa “Organisasi“ ini adalah organisasinya para Amatir Radio, yaitu para pelaku atau penggiat kegiatan Radio Amatir.
[lihat BAB III – ORARI (Pusat) dari Waktu‐ke‐Waktu pada buku “Sejarah ORARI” Terbitan ORARI Pusat, Edisi 2, 2011]
==============
Dari sini terpulang kepada publik amatir radio Indonesia (di samping para pemangku kepentingan/stake holders terkait) jua untuk mendukung (dan menerima) usulan tersebut, dan tentunya juga untuk kemudian menerap‐kannya dalam melakukan kegiatan Radio Amatir sehari‐hari ■
Asal maklum saja, kegiatan Radio Amatir adalah kegiatan yang benar‐benar terjadwal (jadi bukan sekedar kegiatan killing time) bagi para Amatir Radio yang menjadi awak di Stasiun Antariksa Antarbangsa ISS, nun jauh di orbit di awang‐awang lepas di atas sana, seperti yang bisa dia‐mati dari beberapa baris yang di‐CoPas dari lembar NASA ISS On‐Orbit Status bertarikh 9 September 2013 berikut ini:
Device for the study of Critical Liquids and Crystallization (DECLIC) Hard drive Exchange: Nyberg exchanged the DECLIC hard drive today. ... This activity is in preparation for the first session planned next increment. The investigation is impor‐tant for the development of cooling systems for use in space as well as systems which may be useful in waste disposal and recycling on Earth.
Change of Command: Today, off‐going Commander (CDR) Vinogradov handed over ISS command responsibilities to CDR Yurchikhin. The change of command is more than ceremonial, as it defines the point when the 35S Soyuz crew becomes prime in the event of an
halaman 4 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
Eksplorasi antariksa ...
Air, air, dan air di mana‐mana, dan di antaranya mungkin ada yang layak untuk diminum langsung dari sumbernya. Demikianlah gambaran kondisi Mars purba yang selama beberapa bulan terakhir ini pelan‐pelan tersibak berkat fakta‐fakta yang ditemukan dan di”lapor”kan ke Pusat Pengendali di Bumi oleh robot penjelajah Curiosity. Tetes‐demi‐tetes (dribs and drabs) informasi dan data yang terkumpul dan disampaikan pada the European Planetary Science Congress, seakan menjadi bukti‐tak‐terbantahkan (compelling evidence) bahwa Mars cukup “basah” di masa berjuta tahun yang lalu. Selama kongres yang digelar pada 8–13 September 2013 di London, para pakar dan ilmuwan memaparkan rincian dari berbagai temuan Curiosity sebelum robot itu pindah dan bergerak ke arah Gunung Sharp pada akhir Juli yang lalu (baca lagi hal. 2 e‐QSP Vol. III.01) Selama kongres, kata‐kata atau kalimat yang selalu men‐dominasi jalannya berbagai sidang adalah hidrogin, de‐hidrasi (dehydration), bebatuan (rocks) dan (terutama) AIR !!! "Kita tahu bahwa di Mars pernah ada apa yang kita taf‐sirkan sebagai lingkungan yang layak untuk ditinggali (habitable environment) dimana ada air yang cukup layak untuk diminum," kata Melissa Rice dari the California Institute of Technology di Pasadena sesudah mengikuti paparan hasil‐hasil “jepretan” kamera pada perangkat Mastcam yang ada di”punggung” Curiosity (lihat foto kanan). "…. di Mars pernah ada an initial habitable environment saat bebatuan ini terbentuk, dan beberapa waktu ke‐mudian — yang tidak kita ketahui kapan — ada air yang mengalir masuk lewat retakan yang ada," imbuhnya. "Kita tidak tahu apakah era itu juga masuk kategori layak ditinggali, tapi setidaknya ini meng‐indikasikan bahwa ada dua “tahapan basah” (two major wet stages) di Mars sana”.
AIR di Planit Mars Curiosity Rover Uncovers a Flood of Evidence
Di kawasan yang dinamai Hottah, Curiosity meneliti dan meng‐analisa apa yang “patut diduga” merupakan bagian dari dasar sungai purba. Credit: Malin Space Science Systems
Aliran Sungai dan Danau‐danau di Mars? Salah satu bebatuan yang disebutkan Rice adalah mud‐stone*) yang sempat di”bor” Curiosity. Didalam mud‐stone ini para peneliti menemukan “jejak” tanah liat (clay), yang menandai adanya formasi atau perubahan yang substansial atas kondisi air di Mars.
*) Mudstone = rock resembling shale; a gray sedimentary rock formed from mud, similar to shale but with less devel‐oped lamination. Shale = rock of dark sediment and clay; a dark fine‐grained sedimentary rock composed of layers of compressed clay, silt, or mud.
Ini semua penting bagi penelitian yang terkait dengan ke‐laik huni‐an (habitability) Mars. Robot‐robot penjelajah Mars sebelumnya (Spirit dan Op‐portunity, yang berada di Mars sejak 2004) menemukan banyak bukti tentang keberadaan air di Mars purba, tapi nyaris semua temuan itu mengindikasikan kandungan asam yang kelewat tinggi (it was likely extremely acidic). "Mudstones bercirikan adanya materi yang sangat halus (very fine grains) di dalamnya — yang berarti materi ini terbentuk lewat proses yang sangat pelan (settle down slowly). Di Bumi, ini biasanya terjadi karena adanya aliran angin atau air … dan pada kondisi di Mars kami lebih cenderung untuk mengatakan ini adalah lebih karena faktor AIR,” papar Aileen Yingst, anggota Curiosity Sci‐ence Team dari the Planetary Science Institute di Tucson, Ariz. Para peneliti menduga mudstone terbentuk di tempat air dalam kondisi tenang, seperti di danau — tempat yang dianggap layak huni dan bereproduksi bagi MIKROBA !
Bebatuan lain yang mendapatkan perhatian cukup besar selama konferensi adalah Tintina, batu kecil yang pecah berantakan karena “tergilas” Curiosity. Pecahan tersebut memperlihatkan interior yang seputih salju (snowy‐white), yang mengindikasikan keberadaan mineral yang mengandung air (hydrated) yang terbentuk waktu air mengalir (= SUNGAI ?) di kawah Gale itu berjuta tahun yang lalu ■
[lihat lanjutan artikel ini di edisi depan]
Citra yang diambil Mast Camera (Mastcam) dengan resolusi yang begitu tajam (dalam skala beberapa decimeter saja), yang dengan rinci memperlihatkan lapisan miring atau cross‐bedding pada sebuah tonjolan yang disebut "Shaler" .
Credit: NASA/JPL‐Caltech/MSS
halaman 5 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
PEREMPUAN‐PEREMPUAN Perkasa: Seperti disebutkan di tulisan dengan judul yang sama pada e‐QSP
Vol. III.01 AUG 2013, sampai akhir Agustus 2013 dari total 534 orang antariksawan, 57 di antaranya adalah PEREM‐PUAN. Berikut adalah nama‐nama para Perempuan Perkasa tersebut (serta callsign bagi yang punya) :
Nr. Nama/Negara Asal Pencapaian/Wahana Angkasa/Tahun
1 Valentina Tereshkova (USSR) First woman in space/Vostok 6 (Jun. 16, 1963)
2 Svetlana Savitskaya (USSR) First woman to walk in space (July 25, 1984—on an expedition to Salyut 7) First woman to make 2 spaceflights: Soyuz T‐7/T‐5 (Aug 19, 1982) and T‐12 (Jul 17, 1984)
3 Sally Ride (AS) First American woman in space/STS‐7 (Jun. 18, 1983); STS‐41‐G (Oct. 5, 1984).
4 Judith Resnik (AS) First Jewish‐American in space/STS‐41‐D (Aug. 30, 1984), STS‐51‐L (Jan. 28, 1986) Died Jan. 28, 1986 in the Challenger disaster.
5 Kathryn D. Sullivan (AS) First American woman to walk in space/ (Oct. 11, 1984); STS‐41‐G (Oct. 5, 1984) STS‐31 (Apr. 24, 1990), STS‐45 (Mar. 24, 1992)
6 Anna Lee Fisher (AS) STS‐51‐A (Nov. 8, 1984)
7 Margaret Rhea Seddon (AS) STS‐51‐D (Apr. 12, 1985), STS‐40 (Jun. 5, 1991), STS‐58 (Oct. 18, 1993)
8 Shannon Lucid (AS) First American woman to fly on a Russian space station (Mir). First woman to make a 3rd, 4th and 5th spaceflight/STS‐51‐G (Jun. 17, 1985), STS‐34gfdg (Oct. 18, 1989), STS‐43 (Aug. 2, 1991), STS‐58 (Oct. 18, 1993), STS‐76/79 (Mar. 22, 1996)
9 Bonnie J. Dunbar (AS) STS‐61‐A (Oct. 30, 1985), STS‐32 (January 9, 1990), STS‐50 (Jun. 25, 1992) STS‐71 (Jun. 27, 1995), STS‐89 (Jan. 22, 1998)
10 Mary L. Cleave (AS) STS‐61‐B (Nov. 26, 1985); STS‐30 (May 4, 1989)
11 Ellen S. Baker (AS) STS‐34 (Oct. 18, 1989), STS‐50 (Jun. 25, 1992), STS‐71 (Jun. 27, 1995)
12 Kathryn C. Thornton (AS) Third woman to walk in space. First woman to make multiple EVAs (May 14–15, 1992, Dec. 6, 1993, Dec. 8, 1993); STS‐33 (Nov. 22, 1989), STS‐49 (May 7, 1992) STS‐61 (Dec. 2, 1993), STS‐73 (Oct. 20, 1995).
13 Marsha Ivins (AS) STS‐32 (Jan. 9, 1990), STS‐46 (Jul. 31, 1992), STS‐62 (Mar. 4, 1994), STS‐81 (Jan. 12, 1997), STS‐98 (Feb. 7, 2001)
14 Linda M. Godwin (AS) Fourth woman to walk in space (March 27, 1996, Dec. 10, 2001)/STS‐37 (Apr. 5, 1991), STS‐59 (Apr. 9, 1994), STS‐76 (Mar. 22, 1996), STS‐108 (Dec. 5, 2001)
15 Helen Sharman (UK) First Briton in space: Soyuz TM‐12/TM‐11 (May 18, 1991)
16 Tamara E. Jernigan (AS) Fifth woman to walk in space (May 30, 1999)/STS‐40 (Jun. 5, 1991); STS‐52 (Oct. 22, 1992) STS‐67 (Mar. 2, 1995), STS‐80 (Nov. 19, 1996), STS‐96 (May 27, 1999)
17 Millie Hughes‐Fulford (AS) First female payload specialist/STS‐40 (Jun. 5, 1991)
18 Roberta Bondar (CAN) First (Ukrainian) Canadian woman in space/STS‐42 (Jan. 22, 1992
19 Jan Davis (AS) STS‐47 (Sep. 12, 1992), STS‐60 (Feb. 3, 1994), STS‐85 (Aug. 7, 1997)
20 Mae Jemison (AS) First Afro‐American woman in space; STS‐47 (Sep. 12, 1992)
21 Susan J. Helms (AS) Sixth woman to walk in space (March 11, 2001)/STS‐54 (Jan. 13, 1993) STS‐64 (Sep. 9, 1994), STS‐78 (Jun. 20, 1996), STS‐101 (May 19, 2000) STS‐102/105(Mar. 8, 2001)
22 Ellen Ochoa KB5TZZ (AS) First Hispanic woman in space. STS‐56 (Apr. 8, 1993); STS‐66 (Nov. 3, 1994) STS‐96 (May 27, 1999), STS‐110 (Apr. 8, 2002)
23 Janice E. Voss (AS) STS‐57 (Jun. 21, 1993), STS‐63 (Feb. 3, 1995), STS‐83 (Apr. 4, 1997) STS‐94 (Jul. 1, 1997), STS‐99 (Feb. 11, 2000), died Feb. 6, 2012
24 Nancy Currie (AS) STS‐57 (Jun. 21, 1993), STS‐70 (Jul. 13, 1995), STS‐88 (Dec. 4, 1998) STS‐109 (Mar. 1, 2002)
25 Chiaki Mukai (JPN) First Japanese woman in space/STS‐65 (Jul. 8, 1994), STS‐95 (Oct. 29, 1998)
26 Yelena V. Kondakova (RUS) Soyuz TM‐20 (Oct. 3, 1994); STS‐84 (May 15, 1997)
27 Eileen Collins KD5EDS (AS) First female shuttle pilot and shuttle commander/STS‐63 (Feb. 3, 1995) STS‐84 (May 15, 1997), STS‐93 (Jul. 23, 1999), STS‐114 (Jul. 26, 2005)
28 Wendy B. Lawrence (AS) STS‐67 (Mar. 2, 1995), STS‐86 (Sep. 25, 1997), STS‐91 (Jun. 2, 1998), STS‐114 (Jul. 26, 2005)
29 Mary E. Weber (AS) STS‐70 (Jul. 13, 1995), STS‐101 (May 19, 2000)
30 Catherine Coleman (AS) STS‐73 (Oct. 20, 1995), STS‐93 (Jul. 23, 1999), Soyuz TMA‐20 (15 December 2010)
31 Claudie Haigneré (FR) First Frenchwoman in space/Soyuz TM‐24/TM‐23 (Aug. 17, 1996), Soyuz TM‐33/32 (Oct. 21, 2001)
32 Susan Still Kilrain (AS) Second female shuttle pilot/STS‐83 (Apr. 4, 1997), STS‐94 (Jul. 1, 1997)
Eksplorasi antariksa ...
halaman 6 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
33 Kalpana Chawla (IND/AS) First Indian‐American woman in space/STS‐87 (Nov. 19, 1997), died Feb. 1, 2003 in the Columbia disaster .
34 Kathryn P. Hire (AS) STS‐90 (Apr. 17, 1998), STS‐130 (Feb. 8, 2010)
35 Janet L. Kavandi (AS) STS‐91 (Jun. 2, 1998), STS‐99 (Feb. 11, 2000), STS‐104 (Jul. 12, 2001)
36 Julie Payette (CAN) STS‐96 (May 27, 1999), STS‐127 (July 15, 2009)
37 Pamela Melroy (AS) Second female shuttle commander. STS‐92 (Oct. 11, 2000), STS‐112 (Oct. 7, 2002) STS‐120 (Oct. 23, 2007)
38 Peggy Whitson (AS)
Seventh woman to walk in space (Aug. 16, 2002, Nov. 9, 2007, Nov. 20, 2007, Nov. 24, 2007, Dec. 18, 2007, Jan. 30, 2007). As of March 2009, holds record for most EVAs and most time spent on EVA of all female space travelers. First female ISS commander (ISS Expedition 16)/STS‐111/113 (Jun. 5, 2002), Soyuz TMA‐11(Oct. 10, 2007)
39 Sandra Magnus KE5FYE (AS) STS‐112 (Oct. 7, 2002), STS‐126/119 (Nov. 14, 2008), STS‐135 (July 8, 2011)
40 Laurel B. Clark (AS) STS‐107 (Feb. 1, 2003), died Feb. 1, 2003 in the Columbia disaster
41 Stephanie Wilson KD5DZE (AS) STS‐121 (Jul. 4, 2006), STS‐120 (Oct. 23, 2007), STS‐131 (Apr. 5, 2010)
42 Lisa Nowak (AS) STS‐121 (Jul. 4, 2006)
43 Heidemarie M. Stefanyshyn‐Piper (AS)
Eighth woman to walk in space (Sep. 12, 2006, Sep. 15, 2006, Nov. 18‐19, 2008, Nov. 20‐21, 2008, Nov. 22‐23, 2008). First Ukrainian American woman in space/STS‐115 (Sep. 9, 2006), STS‐126 (Nov. 14, 2008
44 Anousheh Ansari (IRN) Fourth space tourist /first female space tourist/First Iranian in space/Soyuz TMA‐9/8 (Sep. 18, 2006)
45 Sunita Williams KD5PLB (AS) Ninth woman to walk in space (Dec. 16, 2006, Jan. 31, 2007, Feb. 4, 2007, Feb. 8, 2007, Aug. 30, 2012, Sep. 5, 2012). As of 2007, holds records longest spaceflight (195 days)/STS‐116/117(Dec. 9, 2006), Soyuz TMA‐05M (July 15, 2012)
46 Joan Higginbotham (AS) STS‐116 (Dec. 9, 2006)
47 Tracy Caldwell Dyson (AS) Eleventh woman to walk in space (Aug. 7, 2010, Aug. 11, 2010, Aug. 16, 2010). First astronaut born after Apollo 11 flight/STS‐118 (Aug. 8, 2007), Soyuz TMA‐18(April 2, 2010).
48 Barbara Morgan KD5VNP(AS) First educator astronaut (Teacher in Space Project)/STS‐118 (Aug. 8, 2007)
49 Yi So‐yeon (KOR) First Korean in space/Soyuz TMA‐12 (Apr. 8, 2008)
50 Karen L. Nyberg (AS) STS‐124 (May 31, 2008); Soyuz TMA‐09M (May 28, 2013). Nyberg will remain onboard the ISS until their return, currently planned for 11 November, 2013.
51 K. Megan McArthur (AS) STS‐125 (May 11, 2009)
52 Nicole P. Stott (AS) 10th woman to walk in space /STS‐128 (August 28, 2009),STS‐133 (Feb 24, 2011)
53 Dorothy M Lindenburger (AS) STS‐131 (April 5, 2010)
54 Naoko Yamazaki (JPN) second Japanese woman to qualify (the first was Chiaki Mukai (lihat baris 25) April 5, 2010 Yamazaki entered space on the shuttle Discovery as part of mission STS‐131
55 Shannon Walker KD5DXB (AS) Soyuz TMA‐19 (June 15, 2010)
56 Liu Yang (CIN) First Chinese woman in space: Shenzhou 9 (June 16, 2012)
57 Wang Yaping (CIN) Shenzhou 10 (June 11, 2013)
Eksplorasi antariksa
masa dinasnya di NASA Foale sempat melakukan empat kali space walks (bekerja di angkasa lepas, di luar wahana angkasa yang saat itu ditumpanginya).
"Sebagai salah satu anggota korps astronaut yang ber‐bakat dan mumpuni, kami sangat menghargai Mike serta kontribusinya kepada NASA,” puji Charles Bolden, Ad‐ministrator NASA. "Saya tahu (setelah tidak lagi bersama NASA) Mike akan terus melakukan hal‐hal besar lainnya dalam upaya mendukung industri penerbangan antariksa (aerospace industry)”
Mengisi hari‐hari purna‐NASA‐nya Foale memilih untuk menekuni bidang mengembang‐dan‐memajukan tekno‐logi penerbangan yang lebih ramah lingkungan (green aviation technology) ■
Sumber: NASA; ARISS
◄ [dari hal. 5]
Catatan: STS = Space Transportation System ; EVA = Extra Vehicular Activity, misalnya Space walk = melakukan pekerjaan di angkasa lepas, di luar (tapi masih terhubung dengan) wahana yang ditumpangi; Challenger disaster: musibah meledaknya wahana angkasa Challenger (missi STS‐51‐L) hanya 73 detik sesudah peluncuran pada 28 Januari 1986, yang menyebabkan kematian tragis bagi tujuh orang awaknya; Columbia disaster: terjadi pada 1 Februari 2003, beberapa saat (hitungan menit) sebelum missi STS‐107 meng‐akhiri misinya. Saat memasuki atmosfir bumi (re‐entry) Columbia meledak dan kepingan‐kepingannya terserak di atas Texas dan Lousiana, serta menewaskan tujuh orang awaknya ■
[ki] Yi So‐yeon (KOR)
[ka] Wang Yaping (CIN)
[ki] Chiaki Mukai (JPN);
[ka] Anousheh Ansari (IRN)
halaman 7 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
Kiprah .....
Pulau Damar Besar (5°57′21″N; 106°50′33″E) atau Pulau Edam, atau disebut juga Pulau Monyet terletak di gugusan kepulauan Seribu, secara administratif termasuk dalam wilayah kabupaten Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta. Letaknya tidak jauh dari Tanjung Priok. Di pulau ini berdiri tegak sebuah mercusuar setinggi 65 meter yang disebut Vast Licht. Menurut catatan sejarah, mercusuar ini dibangun pada tahun 1879 atas perintah Raja Belanda Willem II.
Seperti dilaporkan oleh OM Joy YBØNSI di bawah ini ekspedisi YBØD dirancang dengan beberapa misi. Selain untuk merayakan HUT Jakarta, misi utama lainnya adalah untuk mempererat hubungan antara ORLOK se DKI dan anggotanya, berbagi pengalaman dan ilmu dari para DXers di YB‐land serta memperkenalkan dunia DX‐ing kepada rekan2 pemula, yang dilakukan sebagai berikut:
1. Beberapa rekan "pemula" yang sempat kami bimbing sekarang sudah sering melakukan DX secara berdikari.
2. Rekan2 yang belum pernah “main” dengan mode digi‐tal, mendapatkan pelajaran singkat dari pakarnya, OM Dicky YBØJZS. Beberapa rekan yang belum pernah op‐erate dengan mode CW sangat terkesan dengan para operator CW mahir seperti OM Handry YBØNCS, YL Ina YD1NAA dan OM Edwin YD1DBB; dan sekarang ber‐berapa rekan telah mulai menekuni CW dengan diajari YL Ina YD1NAA.
3. Rekan‐rekan yang baru belajar DX‐ing dapat melihat langsung DXers seperti OM Budi YF1AR dan OM Ferry YBØAR beraksi, dan melihat langsung bagaimana mereka menangani huge pile up yang luar biasa padat‐nya.
OM Ferry melakukannya dengan membuat Call List dan “membimbing” rekan‐rekan yang agak bandel dengan kata‐kata tegas: "U R not in the list !!!", atau "U R in the list, PSE STNDBY”
Gaya membuat List ini boleh ditiru oleh rekan‐rekan yang suka DX‐ing dan mengalami huge pile up.
Rekan‐rekan juga dapat menyimak OM Iwan YE1WNZ dengan gaya multi lingual‐nya saat meresponse se‐buah kontak dengan habla Ēspana, Pусский atau Itali‐ano ... Grazie OM Iwan, HI !
4. Rekan‐rekan yang secara teknis tidak/belum terlalu mahir dapat melihat langsung rekan‐rekan yang "jago" membuat antena, balun dan lain lain seperti yang dila‐kukan OM Jeffry YCØLOU dan OM Syaiful YBØPUL, dimana mereka mendirikan sistem antena serta mem‐buat balun secara sederhana tapi sangat efektif.
5. Yang penting bagaimana rekan‐rekan yang bergabung dalam tim YBØD dengan latar belakang yang sangat bervariasi dapat bekerja sama dengan baik, alias a very very good Team Work. Tidak ada istilah boss atau anak buah, semuanya rata dan bekerja sebagai sebuah tim work yang efektif dengan tujuan yang sama, yaitu mengibarkan Bendera Merah Putih ke mata dan telinga lawan QSO maupun pengamat awam di selu‐ruh dunia.
Walaupun propagasi tidak terlalu kondusif, YBØD da‐pat mendulang kontak sebanyak 2500‐an setasiun di HF dan 2 meter, ALL mode. Komentar yang tersimak di cluster semuanya menyiratkan pujian yang positif ter‐hadap para operator dan operasi YBØD.
Pemimpin dan penanggung jawab ekspedisi YBØD adalah OM Rashid YCØSGA yang dibantu oleh OM Fachmi YBØMF (yang juga WLOTA checkpoint officer untuk Oce‐ania) dan di eksekusi dengan baik oleh Tim Leader OM Fabian YC0ØNHR dan anggota dari ORLOK se DKI, dengan tujuan bukan hanya mau mendapatkan kontak dengan 10,000 stasiun, tapi yang lebih penting adalah menunjuk‐kan SOLIDARITAS di antara rekan‐rekan di seluruh YB Land, dari yang pemula sampai yang sudah bangkotan [Ed.] Semua anggota di‐welcome oleh panitia YBØD, dan seperti juga rekan‐rekan yang ikut bergabung di YBØD dan rekan‐rekan yang berhasil menjalin kontak dengan YBØD are all VY VY HPI, dan pada saat penulisan posting ini QSL cards are on the way ...
Terima kasih kepada seluruh rekan‐rekan awak dan pen‐dukung YBØD, terutama kepada Logistic Leader OM Toto YBØOXL yang memastikan semua team members dan radio equipment selamat dalam perjalanan (dan pe‐layaran) pergi & pulang, kepada OM Rachmat Yanto YBØORR yang memastikan ekspedisi ini mendapatkan
[ke hal. 10] ►
halaman 8 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
Kiprah .....
Tanpa banyak publikasi sebelumnya, paruh pertama bu‐lan September 2013 dilewatkan OMs Taufan YBØAI, Budi YF1AR (+ Lucky YD9RQX) untuk QRV di/dari OC‐275 (South Papua Coastal IOTA) dan ARLHS IDO‐148 Kimaan Light House; Kimaan Island (a.k.a. Kolepom; Dolok; Fredick van Hendrik; Yos Sudarso Island). P. Kimaan terletak pada 07043’8.28’’ S, 1370 33’38.53” E, Gridsquare PI91kx, 170 Km di sebelah barat Merauke.
Bagi anggotanya, pembukaan IOTA Baru OC 275, dengan hampir 5.000 QSO dengan 150 negara merupakan hadiah ulang tahun ke 2 (dua ) bagi klub YBDXC.
ARLHS IDO‐148 Kimaan Light House
Selama berada di Merauke (dan P. Kimaan) Tim banyak mendapat bantuan (dalam segala bentuk, dari penga‐walan sampai booking tiket untuk penerbangan pulang) dari OM Sami YB9XOS, Wa‐DanRes Merauke (bersera‐gam, foto bawah kanan), sahabat lama YBØAI yang sering ikut kontes di 80m.
BTW, dengan ekspedisi ke P. Kimaan ini untuk kedua ka‐linya dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini kiprah amatir anak negri diliput di majalah QST. Kali pertama adalah liputan Wyn AB2QV tentang peran "Zulu stations" pada saat dan pasca tsunami Aceh (di QST edisi May 2005), dan kali ini liputan tentang ekspedisi/IOTA OC‐275 muncul di kolom How’s DX? (Bernie W3UR) di QST edisi December 2013, yang bagi non‐subscribers (bukan pelanggan) QST dapat dilihat (dan diunduh) dari
http://www.yf1ar.com/2013/11/w2fb‐interviews‐kimaam‐island‐iota.html
The Kimaan Island Trio (September 2013): [ki‐ka] Budi YF1AR, Taufan YBØAI, Lucky YD9RKX
halaman 9 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
Prefix JZ bagi Amatir Radio di Indonesia ? Pertanyaan di atas adalah thread di milist orari‐news yang diawali posting OM Gunarso [email protected] pada August 30, 2013 dengan Subject: callsign di qrz.com
Beberapa kali ada pertanyaan dari AR luar negeri ten‐tang apakah JZ merupakan bagian dari AR di Indonesia, setelah dicoba Search di qrz.com ternyata ada beberapa callsign JZ sebagai berikut:
Menelisik keberadaan Prefix JZ tersebut Penyunting per‐nah menulis (a.l. di m‐ORARI dan buku SEJARAH ORARI edisi 2/2011):
Dari koleksi QSL antik di situs Tom Roscoe K8CX http://hamgallery.com/QSL/Antiqua dapat diamati beberapa QSL cards dari era NIVIRA. Menarik juga untuk diamati adalah dipakainya prefix JZ (yang pasca 1968 dipakai rekan‐rekan RAPI/KRAP) di lingkungan amatir radio pada era itu.
Catatan: Di samping YB~YH di lingkungan radio amatir, ada prefix PK (dari PKA~POZ) yang sejak zaman Hindia Belanda dialokasikan untuk Indonesia. Huruf “P” pada prefix tersebut menyiratkan “kaitan” dengan negeri Belanda (prefix PAA~PIZ), seperti juga yang dipakai be‐berapa negara bekas koloni Belanda lainnya, misalnya Kep. Antilles (PJA~PJZ) dan Suriname (PZA~PYZ).
BTW, penyusuran mutakhir di laman Tom Roscoe K8CX tersebut di atas menemukan QSL cards dari JZ‐ers (semuanya JZØ) berikut:
JZØDA OP Harry Diemont (= W2CTN, sudah tidak bisa ditelusuri lagi di QRZ.com), QTH Hollandia Air‐strip Netherlands New Guinea, QSO dd 26/2/’60
JZØHA = JZØDA di atas, QSO dd 15/10/58 JZØKF OP Henry J Schrier ex PAØGF, QSO dd 21/8/’53 JZØPH OP J. S. Hesp, QTH Biak, QSO dd 2/5/’61 JZØPC OP Eamonn Welsh (also VK5AB), QTH Biak, QSO
dd 2/2/’57 JZØML OP Mike Leahy, QTH Merauke, QSO dd 26/7’62 JZØPS OP Bill (= W1PHO, sudah tidak bisa ditelusuri
lagi di QRZ.com), QSO dd 18/4/’56
Laman tersebut mengkategorikan QSL cards tersebut berasal dari “Deleted Country”, yang secara eksplisit disebutkan sebagai JZØ ‐ Netherlands New Guinea, OCE‐ANIA – DX Zone 28, ITU 51. Hal tersebut dikonfirmasi ulang di http://www.arrl.org/files/file/DXCC/dxcclist_ 2012. txt yang menyebutkan:
29 (JZ) Only contacts made on April 30, 1963 and before, count for this entity.
===================
Last minutes update:
“Case closed” dengan posting (kembali dari) OM Gunarso [email protected] pada 5 September 2013, yang menye‐butkan bahwa berdasarkan masukan dari beberapa fihak akhirnya Adm. QRZ.com sudah menghapus listing JZ di QRZ.com tersebut. ■
Asal Tahu aja ….
halaman 10 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]
O B I T U A R I
liputan/exposure yang baik lewat video, photo, T‐Shirt dan spanduk yang menarik. Terima kasih juga kepada support crew lainnya: OM Ade YCØOHG, OM Tito YBØOKR dan OM Ozu YCØOZU dan kawan‐kawan yang dapat mendirikan dan menurunkan sistim antena dengan cepat dan mulus, termasuk harus memutar‐mutar arah pengarahan Yagi antena sesuai kemauan operator alias sebagai human rotator, HI !
[Mewakili tim YBØD OM Joy YBØNSI menyampai‐kan ucapan terima kasih kepada seluruh rekan yang telah berpartisipasi, serta kepada rekan‐rekan lain atas dukungan dan doanya. Semoga dengan pencapaiannya YBØD bisa men‐dapatkan gelar the Best WLOTA Expedition in the World 2013].
◄ [dari hal. 7]
Innalillahi wa innailaihi rojiun …
Hari Kamis 24 Oktober 2013 pagi‐ pagi, ba’da subuh … beberapa mail list dan grup FB memberitakan kepergian Drs. Supardi Sedyowi‐ dadi YB3DD untuk kembali ke hari baan Sang Khalik, setelah pada hari Senin 21/10‐2013 beliau menjalani operasi (pemasangan 8
buah pen pada tulang belakang) di RS Port Health Center di Surabaya. Pak Pardi (sebutan akrab beliau) selalu menyebutkan Pensiunan Guru Matematika sebagai Status kekaryaan beliau, yang mencerminkan ke‐low profile‐an beliau se‐bagai seorang Dosen di Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, profesi yang beliau tekuni selama lebih dari dua dasawarsa (1958 – 1979) dan sudah “menghasilkan” tidak kurang dari 6 (enam) orang Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) – jabatan paling bergengsi dalam hierarki kepangkatan di TNI/AL. Terkait “kedekatan” beliau de‐ngan TNI/AL ini, selepas dari masa bakti sebagai Dosen AAL beliau ditarik ke Dep. Elektronika PT. PAL Indonesia (1979 ‐1991), dan kemudian di tahun 1995 menjadi Penasehat Ahli di bidang Komlek (Komunikasi dan Elek‐tronika) bagi Laksamana Tanto Kuswoyo (KASAL pada waktu itu), yang beliau jabat sampai tahun 2008.
Buku SEJARAH ORARI (terbitan Tim Sejarah ORARI Pusat, 2011) menyebutkan bahwa Pak Pardi ikut hadir (sebagai wakil dari Jawa Timur, bersama Ir Putu Surawidaja dan Letkol Telwee) pada pertemuan yang digagas Dr Rubiono Kertopati (Ketua DETELRI) pada bulan Desember 1967 di Jakarta. Pertemuan yang dihadiri oleh beberapa tokoh di lingkungan DETELRI, Hubad (Perhubungan Angkatan Da‐rat), Kepolisian dan penggiat radio amatir dari beberapa daerah tersebut menghasilkan sejumlah masukan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah dalam menerbitkan Peraturan Presiden (PP) Nr. 21/1967, yang merupakan landasan hukum pertama bagi penye‐lenggaraan kegiatan Radio Amatir di Indonesia. Pak Pardi juga hadir pada pertemuan 9 Juli 1968, yang kemudian berkembang menjadi MUNAS ke‐I yang sekaligus menge‐sahkan berdirinya ORARI.
Karenanya, bukan hanya dikenal sebagai salah satu cikal bakal ORARI di Jawa Timur, Pak Pardi juga bisa dikategorikan sebagai salah satu dari the founding fathers ORARI secara nasional.
Menghabiskan lebih dari separuh usia di lingkungan radio amatir rupanya tidak bisa dipisahkan dari khitah sebagai seorang GURU, yang beliau lakoni dengan selalu aktip melibatkan diri pada berbagai kegiatan ajar‐mengajar, pelatihan dan sebagainya di berbagai tempat dan kesem‐patan, seperti yang beliau lakukan sejak awal 70an (a.l. pada kegiatan pelatihan di Gedung SMAN III Surabaya; di QTH OM Wimpy YB3AZ (SK) di Embong Malang; bareng‐bareng “belajar” merakit pemancar SSB di QTH OM Her‐man Motuloh YB3ET di Kaliasin) ... yang terus beliau laku‐kan sampai tahun‐tahun 2000an seperti pada acara Sarasehan Tehnik di Murnajati (Juli 2006); serangkaian acara Nyolder Bareng (Wonocolo 2009, Sidoarjo 2011), serta sebagai pembicara tamu pada beberapa acara Hamfest dari tahun ke tahun di berbagai tempat di selu‐ruh Indonesia. Dari semua kegiatan ajar‐mengajar tersebut, mungkin yang paling fenomenal dan patut dicatat dalam sejarah radio amatir di Indonesia adalah kegigihan dan konsis‐tensi beliau dalam mengelola “Kampus Udara” SABHA
ADHI WARTA (diresmikan pada 15 Agustus 1984) yang sampai dasawarsa pertama 2000‐an setiap pagi (ba’da subuh sampai propagasi menutup) bisa diikuti secara interaktip oleh siapapun yang berminat untuk mening‐katkan pengetahuan dan ketrampilan radio amatirnya di frekuensi 3.860 MHz.
YB3DD (SK) meninggalkan YF Haniah Supardi YC3IDD serta anak‐anak: Prof DR Ir Kudang Boro Seminar MSc, ex YD1KJG (Bogor), Sinung Sinar Widhini (Surabaya), Uni Swadayani (Sidoarjo), Drg. Dini Suryandari (Surabaya) dan Ir. Siwi Nusantari (Jakarta) ■ Selang beberapa pekan sesudah kepergian ustadz Didi YB3DD, pada hari Senen 02‐12‐2013 amatir radio Indone‐sia ‐‐ khususnya rekans di ORDA III Jawa Timur ‐‐ kembali tersentak dengan SK‐nya OM Mochtar Effendi YB3RA. Almarhum pernah menjabat sebagai Ketua ORARI Daerah Jawa Timur masa bhakti 1983‐1986 (hasil Musda VI di Batu, Malang), sedangkan sebagai Abdi Negara beliau adalah pensiunan Direktur Utama PT Perkebunan Negara 10. Sebagai mantan anggota TRIP (pangkat terakhir Sersan Mayor), pada hari Selasa 03‐12‐2013 H. Mochtar Effendi, B.Sc. dimakamkan dengan upacara militer di TMP 10 No‐vember Surabaya.
Mengenang kepergian beliau, berikut adalah suntingan posting di milist ORARI‐news yang berupa testimoni OM Adhi Bimbo YB3MM, DX‐er handal dari Jawa Timur :
Saya ketemu terakhir dengan Pak Mochtar YB3RA di tahun 2000. Memang setelah tidak lagi menjabat se‐bagai KaOrda dan memasuki masa pensiun, beliau tidak terlalu aktip lagi di radio amatir, namun sema‐ngatnya tidak pernah padam. Beliau adalah salah satu senior yang memotivasi (dengan menjadi salah satu supporter kegiatan Bawean Island IOTA‐pedition) saya yang saat itu ma‐sih YD3BMB untuk mulai aktif di kegiatan IOTA — juga berkat bantuan pak Mochtar pulalah kami bisa men‐dapatkan special callsign 8A3B, di mana beliau juga meminjamkan berbagai peralatan bagi kegiatan tsb.
TNX ES RIP, OM Adhi Bimbo YB3MM [email protected]
YB3RA (SK) meninggalkan YF Titiek Mochtar ex YD3RC, putri YL Ira Irbawati ex YC3BCI, menantu, serta beberapa orang cucu dan buyut ■