bab ii data dan analisa 2.1. data dan literaturthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00108-ds bab...

63
4 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literatur Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya : 1. Buku 2. Media massa cetak (koran, majalah) 3. Kliping dan rangkuman berbagai sumber 4. Diktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5. Internet 6. Kompas Gramedia Group 7. Dr. Dwi Karlina SPKj 8. Wawancara dan riset target market 2.1.1. Berkebun Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berkebun adalah kegiatan tanam- menanam di kebun, mengusahakan kebun. Sedangkan menurut situs wikipedia.org, berkebun merupakan praktek menanam tanaman untuk menikmati daun atau bunganya, dan menanam sayur atau buah untuk keperluan konsumsi. Berkebun merupakan aktivitas manusia dimana tanaman digunakan untuk memproduksi

Upload: doanbao

Post on 30-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

4

BAB II

DATA DAN ANALISA

2.1. Data dan Literatur

Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh

dari berbagai sumber, diantaranya :

1. Buku

2. Media massa cetak (koran, majalah)

3. Kliping dan rangkuman berbagai sumber

4. Diktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual

5. Internet

6. Kompas Gramedia Group

7. Dr. Dwi Karlina SPKj

8. Wawancara dan riset target market

2.1.1. Berkebun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berkebun adalah kegiatan tanam-

menanam di kebun, mengusahakan kebun. Sedangkan menurut situs wikipedia.org,

berkebun merupakan praktek menanam tanaman untuk menikmati daun atau

bunganya, dan menanam sayur atau buah untuk keperluan konsumsi. Berkebun

merupakan aktivitas manusia dimana tanaman digunakan untuk memproduksi

Page 2: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

5

makanan atau untuk mempercantik lingkungan. Hal ini dapat berkisar dari

penanaman tanaman buah, penanaman sepanjang jalan raya dengan satu atau lebih

jenis rerumputan, semak, pohon dan tanaman herba, kebun perumahan yang

meliputi rumput dan tanaman pendukung, hingga penanaman dalam wadah baik

besar maupun kecil yang ditanam di dalam atau di luar rumah. Berkebun kadang

menjadi sangat spesifik dengan satu jenis tanaman atau melibatkan campuran

banyak tanaman berbeda. Perkebunan atau perhutanan melibatkan partisipasi aktif

tenaga kerja secara intensif dalam pertumbuhan tanaman.

Berkebun untuk memperoleh makanan telah dikenal luas sejak zaman prasejarah.

Taman hias kuno telah dikenal di zaman dahulu kala, contoh yang terkenal terkenal

adalah Taman Bergantung Babylonia. Sedangkan Roma kuno telah memiliki

puluhan taman.

Terdapat beberapa tipe perkebunan, di antaranya:

1. Kebun rumah

Berada di sekitar rumah, di sebuah ruang yang disebut sebagai taman. Walaupun

sebuah kebun biasanya berada di tanah dekat tempat tinggal, kebun juga mungkin

berada di atap, atrium, balkon, ambang jendela, patio atau vivarium.

2. Berkebun pada daerah hijau di luar lingkungan perumahan, seperti taman

umum atau semi-publik (taman botani atau kebun binatang), tempat hiburan dan

Page 3: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

6

taman bermain, sepanjang koridor transportasi, dan sekitar tempat-tempat wisata

serta taman hotel. Disini diperlukan seorang tukang kebun untuk merawatnya.

3. Berkebun dalam ruangan

Dipusatkan dengan penanaman tanaman di sekitar tempat tinggal atau bangunan,

sekolah, atau rumah kaca. Kebun dalam ruangan terkadang dihubungkan sebagai

bagian dari penyejuk udara atau sistem pemanas.

4. Taman air

Dikhususkan untuk penanaman tanaman yang dapat ditanam di kolam atau air. Ini

semua memerlukan pertimbangan dan kondisi khusus. Sebuah taman air sederhana

dapat terdiri dari bak yang berisi air dan tanaman.

5. Kebun dalam wadah

Merupakan penanaman tanaman di berbagai jenis wadah baik dalam di dalam

mauapun di luar ruangan. Wadah yang umum biasanya menggunakan pot,

keranjang gantung, dsb. Kebun jenis ini biasanya terdapat di atrium dan balkon,

patio, dan puncak atap gedung.

6. Kebun masyarakat

Merupakan kegiatan sosial dimana suatu lahan ditanami oleh sekelompok orang,

yang menyediakan akses bagi penyediaan produk segar dan tanaman serta akses

untuk memperkerjakan tenaga kerja, perbaikan lingkungan, perasaan dan koneks i

Page 4: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

7

masyarakat ke lingkungannya. Kebun jenis ini biasanya dimiliki oleh pemerintah

daerah atau atau lembaga non-profit.

2.1.2. Anak dan Berkebun

Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang mengasyikkan dan bermanfaat, baik

bagi orang dewasa maupun anak-anak. Selain sebagai salah satu hobby, berkebun

juga merupakan media edukasi efektif untuk belajar mengenal dan melestarikan

alam melalui metode learning by doing.

Situs BBC.co.uk menyebutkan bahwa anak-anak sangat tertarik dengan alam dan

menyukai tanaman. Mereka menyukai kegiatan menanam tanaman, yang juga

memberi mereka alasan untuk bermain dalam lingkungan yang kotor, sesuatu yang

juga disukai oleh anak. Melalui kegiatan berkebun, anak memiliki kesempatan

untuk melihat dan mengeksplorasi sendiri seluruh proses pertumbuhan, dari

kedalaman tanah hingga hadiah berupa hasil panen yang dihasilkan kemudian. Di

samping itu rasa keingintahuan mereka mengenai dunia alam juga dapat terpenuhi.

Berkebun memberi pengalaman edukatif yang bernilai seperti kemandirian,

ketekunan, kesabaran, ketelitian, bahkan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual

religius serta memberikan ruang untuk pendidikan sikap bagi anak. Kebun

merupakan tempat yang baik untuk mengembangkan ide, sikap dan keterampilan

yang terkait dengan alam. Di kebun anak dapat mempelajari dunia ilmu

pengetahuan, perekonomian, sosial, keindahan, dan belajar untuk berperilaku.

Page 5: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

8

Kebun dapat menjadi "ruang kelas” yang mengasyikkan bagi anak. Berkebun

merupakan salah satu dari banyak cara untuk menstimulasi imajinasi anak.

Berkebun juga menstimulasi semua indera dan menciptakan pengalaman yang jauh

lebih banyak bagi anak. Ketika anak terlibat dengan semua aspek berkebun, mereka

lebih terbuka untuk belajar dan menggali keterampilan hidup yang penting, dari

konsentrasi hingga tanggung jawab dan respek.

Berkebun merupakan kegiatan penting dimana anak dapat mengembangkan

keterampilan untuk berinteraksi dengan alam maupun dengan orang lain. Tanaman

di kebun dapat meningkatkan daya ingat anak dan kemampuan mereka untuk

menggali fakta. Kegiatan berkebun juga dapat meningkatkan kosakata mereka.

Merawat tanaman dan melihat mereka bertumbuh meninggalkan rasa kebanggaan

dan prestasi pada anak. Ada banyak cara untuk mengajar anak bagaimana cara

merawat tanaman. Biasanya hal ini dicapai dengan menggunakan berbagai kegiatan

sepanjang musim tanam, yang merupakan cara terbaik bagi anak untuk belajar

tentang pertumbuhan tanaman. Partisipasi anak dalam kegiatan tersebut akan

mendorong mereka untuk berbagi dalam perawatan tanaman melalui pengairan rutin

dan pemeliharaan lain yang diperlukan.

Bagian yang terbaik dari kegiatan berkebun adalah bahwa anak dapat belajar

berbagai hal tentang alam lingkungan dan banyak mata pelajaran lainnya tanpa

mereka sadari. Mereka dapat mengalami banyak kegembiraan belajar secara alami.

Page 6: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

9

Berbagai jenis tanaman sensorik dan sejumlah kegiatan di kebun merupakan pilihan

tepat untuk mencetuskan imajinasi anak. Kebun menstimulasi semua indera dan

menciptakan pengalaman yang jauh lebih banyak, misalnya dengan adanya area

bermain yang menyenangkan dan tanaman yang memiliki tekstur, warna, dan

bentuk yang menarik. Warna-warna cerah pada tanaman menstimulasi kegembiraan

sedangkan menanam berbagai jenis tanaman memungkinkan anak untuk mengalami

keajaiban dari adanya berbagai satwa liar di kebun.

Tanaman yang dapat dimakan sangat menarik bagi indera perasa anak. Melalui

tanaman jenis inilah anak-anak mengeksplorasi berbagai rasa melalui mencoba

tanaman yang manis, asin, pahit, dan tajam.

Sayuran selalu merupakan pilihan awal yang baik bagi anak-anak untuk ditanam.

Bukan hanya karena mereka dapat tumbuh dengan cepat, namun sayuran juga dapat

dimakan ketika matang dan memiliki berbagai varietas menarik yang membantu

merangsang kepekaan anak akan warna, bentuk dan ukuran. Hal ini juga merupakan

kesempatan yang baik untuk mengajarkan anak mengenai makanan sehat, gizi, dan

nutrisi. (Sumber : www.thekidsgarden.co.uk)

Tanaman wangi menstimulasi kepekaan anak terhadap bau. Ada tanaman yang

berbau pedas, manis, dan berbau tidak enak. Setelah anak-anak mencium berbagai

bunga, anak biasanya akan mampu berimajinasi dan menggambarkan bunga

tersebut hanya berdasarkan aromanya.

Page 7: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

10

Berbagai suara di kebun dapat membawa anak ke tempat yang jauh. Ada tanaman

yang dapat membuat suara keras, denting halus atau lembut, bahkan suara desiran.

Fitur air yang menyenangkan, seperti gemericik air mancur, dapat menambah

pengalaman anak.

Di kebun, anak dapat menemukan sejumlah hal baru yang menunjang proses

pembelajaran mereka, antara lain :

1. Kebun bertema

Tidak ada yang memicu imajinasi seperti kebun bertema. Bukan saja hal ini

memungkinkan mereka untuk membuat lingkungan kegemaran mereka, tetapi juga

orang tua mendapatkan kesempatan untuk melihat melalui mata anak. Tema kebun

dapat berdasarkan pada berbagai hal, seperti karakter buku, permainan, hobi,

pekerjaan, dll. Ide ini sangat tidak terbatas, termasuk tanaman dan aksesori yang

sesuai dengan tema. Sebagai contoh, sebuah kebun binatang dapat meliputi tanaman

dengan nama-nama hewan, seperti kuping gajah, toad lily, rumput gajah, dll. Kebun

bertema adalah cara yang sempurna untuk melibatkan beberapa kegemaran anak

sambil merangsang kreativitas mereka.

2. Habitat satwa liar

Satwa liar di kebun merangsang minat serta imajinasi anak. Anak secara alami

tertarik dan penasaran terhadap binatang. Biarkan anak-anak mengamati kehidupan

satwa liar di kebun dan biarkan mereka berpura-pura menjadi salah satu dari

mereka. Disini anak dapat memperoleh jawaban atas berbagai pertanyaan mereka,

Page 8: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

11

seperti : Jenis rumah apakah yang dimiliki oleh hewan? Apa yang mereka makan?

Pergi berjalan-jalan di alam untuk berburu petunjuk yang tertinggal oleh satwa liar

seperti bulu, jejak, rumah siput, dll. Anak juga dapat melakukan pengamatan secara

langsung terhadap hewan-hewan yang mereka temui di kebun

2.1.3. Peralatan Berkebun

Terdapat berbagai macam peralatan berkebun yang umum digunakan, yang terbagi

atas sejumlah pengelompokan, di antaranya :

1. Alat-alat untuk tanah

a. Cultivator

Berfungsi menggemburkan dan meratakan tanah serta mengumpulkan

daun-daun kering.

b. Fork / garpu

Berfungsi untuk meratakan tanah, mengaduk tanah yang padat,

mengumpulkan daun kering, dan mencungkil batu-batuan.

c. Trowel / sekop

Berfungsi sebagai sarana untuk menyendok, menyekop, menggali,

mengaduk dan mencampur tanah, pupuk, dan media tanam lainnya.

d. Tranplanter

Berfungsi untuk menggali, mengaduk, dan menggemburkan tanah dalam

pot, juga untuk melubangi tanah untuk memindahkan tanaman.

Page 9: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

12

e. Weed puller

Berfungsi untuk mencungkil dan mencabut rumput liar.

f. Scope trowel

Merupakan penyekop media tanam yang kuat. Dapat menyekop media

tanam dengan banyak sehingga menghemat tenaga karena desain sekop

yang lebar.

2. Alat-alat potong

a. Anvil blades

Gunting yang digunakan untuk menggunting dan memotong tanaman.

b. By pass blades

Gunting yang digunakan untuk memotong dahan basah.

c. Gunting rumput

Gunting yang digunakan secara khusus untuk menggunting rumput.

d. Rachet

Gunting yang dipakai untuk memotong dahan besar, kering, keras, tua.

e. Universal blades

Gunting yang biasa digunakan di dapur atau untuk memotong tanaman,

misalnya anggrek.

3. Perlengkapan lain

a. Ember

b. Label tanaman

Digunakan untuk memberikan nama dan keterangan pada tanaman.

Page 10: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

13

c. Pot bunga

Sebagai wadah untuk menanam tanaman.

d. Sarung tangan

Berfungsi untuk melindungi tangan ketika bekerja dengan tanah atau

tanaman berbahaya (berduri, bergetah, dsb)

e. Sprayer

Alat penyemprot air khusus yang dapat mengeluarkan air secara lembut.

f. Sprinklers

Alat penyemprot air, penyebar air yang memutar seperti baling-baling.

g. Wadah pembibitan

Berfungsi untuk melakukan pembibitan ataupun penyemaian tanaman

dari biji / benih.

2.1.4. Edutainment

Menurut wikipedia.org, edutainment (educational entertaiment atau entertainment-

education) merupakan suatu bentuk hiburan yang didesain untuk kepentingan

pendidikan secara menyenangkan. Edutainment biasanya digunakan untuk

memberikan instruksi atau mensosialisasikan sesuatu dengan mengaplikasikan

pelajaran pada suatu bentuk hiburan umum, seperti : program televisi, komputer dan

video games, film, musik, situs, software multimedia, dsb.

Melalui edutainment proses belajar terasa lebih menyenangkan, anak dapat

melakukan proses belajar dengan gembira dan tidak tertekan sehingga dapat

Page 11: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

14

menyerap pelajaran dengan lebih mudah. Selain itu, melalui edutainment anak

secara aktif melakukan praktek pembelajaran, sehingga ilmu yang didapat bukan

sekedar teori belaka namun juga praktikal yang berpotensi memberikan lebih

banyak pengalaman.

2.1.5. Pop-up

Menurut wikipedia.org, sebutan pop-up yang sering digunakan untuk berbagai tiga

dimensi atau movable book (buku yang dapat bergerak) sebenarnya merupakan

istilah umum yang meliputi pop-up, transformasi, tunnel book, volvelles, flap, pull-

tab, pop-out, pull-down, dsb, yang masing-masing bekerja dengan cara berbeda.

Termasuk juga disini, karena menggunakan teknik yang sama, adalah kartu ucapan

tiga dimensi.

2.1.5.1. Sejarah

Target audience bagi moveble book pertama kali adalah orang dewasa, bukan

anak-anak. Hal ini diyakini bahwa penggunaan pertama mekanik bergerak

muncul dalam naskah untuk buku astrologi pada tahun 1306. The Catalan

Mystic dan syair Ramon Llull, dari Majorca, menggunakan kepingan berputar

atau volvelles untuk menjelaskan teorinya. Selama berabad-abad, volvelles telah

digunakan untuk berbagai keperluan berbeda seperti pengajaran anatomi,

membuat prediksi astronomi, membuat kode rahasia, dan meramal.

Page 12: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

15

Pada 1564, buku astrologi bergerak berjudul Cosmographia Petri Apiani

dipublikasikan. Pada tahun-tahun berikutnya, profesi medis menggunakan

format ini, menggambarkan buku anatomis melalui lapisan dan flap yang

menunjukkan tubuh manusia. Desainer landscape Inggris, Capability Brown

menggunakan flap untuk menggambarkan pemandangan "sebelum dan

sesudah" desainnya.

Meskipun dapat didokumentasikan bahwa movable book telah digunakan

selama berabad-abad, buku jenis ini hampir selalu digunakan dalam karya

ilmiah. Barulah pada abad kedelapanbelas teknik ini mulai diterapkan untuk

buku-buku yang dirancang untuk hiburan, khususnya untuk anak-anak.

Sebuah perusahaan Amerika bernama McLoughlin Brothers di New York City

memproduksi buku bergerak pertama di Amerika Serikat sekitar 1880. Buku

tersebut merupakan piringan besar tak terlipat yang dapat menjadi tampilan

berlapis. Setelah Eropa menemukan kertas yang lebih murah dan penerbit

berusaha untuk memperbesar pasar menjadi lebih murah, lebih banyak lagi

buku pop-up inovatif dikembangkan pada awal abad keduapuluh. Pada tahun

1960-an, seorang Amerika bernama Waldo Hunt membuat iklan yang

terinspirasi oleh karya seorang Czechoslovakia. Hunt mulai memproduksi buku

bergerak untuk konsumsi publik dan menjadi populer di pertengahan abad

kedua puluh. Kini, buku pop-up sangat populer di kalangan anak-anak karena

pengaruh dari elemen-elemen bergerak dalam kartu ucapan dan iklan yang

menggunakan elemen pop-up. Buku pop-up untuk anak-anak kini ditulis dalam

Page 13: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

16

berbagai topik beragam seperti astronomi, geologi, meteorologi, cerita klasik

anak, dan dinosaurus.

2.1.5.2. Latar Belakang

Buku pop up merupakan sebuah buku dengan unsur-unsur kertas di dalam

halaman yang dapat dimanipulasi oleh pembaca. Beberapa mengacu pada buku

yang dapat bergerak. Buku pop-up meliputi teks, gambar, dan lipatan, lem, atau

elemen pull-tab yang bergerak di antara halaman cerita. Buku pop-up terutama

ditujukan untuk anak-anak.

Elemen kertas yang dapat bergerak dalam buku pop up memerlukan keahlian

dari paper engineer untuk mendesain elemen tersebut secara efektif. Paper

engineer ini merupakan bagian dari insinyur dan desainer kreatif, yang terus

mencari unsur baru dan menyenangkan ke dalam desain buku pop-up sambil

memastikan mereka akan murah untuk diproduksi dan berhasil dimanipulasi.

Paper engineer berkomunikasi dengan percetakan atau penerbit bagaimana

elemen yang bergerak dipotong dan kemudian disatukan satu sama lain.

Pemotongan elemen ini mahal dan rumit. Yang bahkan lebih mahal adalah

banyaknya jumlah pekerjaan tangan yang dibutuhkan elemen bergerak, baik

yang harus dipotong, dilipat dan disisipkan oleh tangan (beberapa buku

mencakup 100 elemen yang memerlukan manipulasi tangan). Bahkan, buku

pop-up menjadi suatu barang koleksi karena banyaknya jumlah pekerjaan

Page 14: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

17

tangan yang terkandung untuk membangun konstruksi dari setiap. Buku pop-up

merupakan subyek yang dipamerkan oleh setidaknya dua museum seni, yang

merupakan seni dimana ilustrator dan desain paper engineer disorot.

2.1.5.3. Tipe Pop-up

Desain dan pembuatan buku-buku seperti itu dikenal sebagai paper engineering

(tekhnik arsitektur untuk kertas), sebuah istilah yang serupa dengan ilmu

pembuatan kertas. Hal ini serupa dengan origami, karena keduanya merupakan

seni melipat kertas. Namun, origami cenderung berfokus pada membuat objek,

sedangkan pop-up pada dasarnya bergambar dan bersifat mekanis.

2.1.5.3.1. Transformasi

Magic Windows: An Antique Revolving Picture Book. New York:

Philomel Books, 1980. Judul penerbitan asli : In Wonderland, London:

Nister, 1895.

Page 15: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

18

Transformasi menampilkan pemandangan yang terdiri dari tulang rusuk

vertikal. Dengan menarik tab di sampingnya, tulang rusuk atas dan bawah

bergeser satu sama lain untuk bertransformasi menjadi pemandangan

yang berbeda. Ernest Nister, salah satu penulis buku anak Inggris, sering

memproduksi buku-buku dengan menggunakan tekhnik transformasi.

Banyak diantaranya telah direproduksi oleh Metropolitan Museum of Art.

2.1.5.3.2. Volvelles

Volvelles adalah konstruksi kertas dengan adanya bagian berputar. Sebuah

contoh awal adalah , oleh Petrus Apianus, yang dibuat untuk Holy Roman

Emperor Charles pada tahun 1540. Buku ini penuh dengan potongan

melingkar yang dapat berputar pada porosnya.

Astronomicum Caesareum (1540)

Page 16: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

19 2.1.5.3.3. Tunnel Book

Tunnel book (juga disebut peepshow book) terdiri dari kumpulan halaman

yang terikat dengan dua lembaran terlipat pada setiap sisi dan dapat

dilihat melalui lubang pada sampul. Lubang bukaan di setiap halaman

memungkinkan pembaca untuk melihat keseluruhan isi buku hingga

belakang, dan gambar pada setiap halaman bekerja sama satu sama lain

untuk menciptakan dimensi pemandangan di dalamnya. Jenis buku ini

berasal dari pertengahan abad ke-18 dan terinspirasi oleh setting

panggung sandiwara.

Barton, Loom, 1990

Umumnya, buku-buku ini dibuat untuk mengingat acara khusus atau

dijual sebagai souvenir di tempat-tempat wisata (istilah tunnel book

berasal dari fakta bahwa banyak dari buku-buku ini dibuat untuk

memperingati pembangunan terowongan di bawah Sungai Thames di

London pada pertengahan 1800). Di Amerika Serikat, tunnel book dibuat

untuk berbagai tempat wisata seperti World Fairs dan New York

Botanical Gardens.

Page 17: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

20

Saat ini, format tunnel book telah diperbaharui oleh book artist Carol

Barton dan lainnya sebagai suatu bentuk buku terpahat. Seniman tersebut

tertarik tidak hanya terhadap interior dalam buku yang terlihat, namun

juga pada penggarapan sisi akordeon dan sampul sebagai permukaan

visual dan informatif.

2.1.5.4. Bahan

Tipikal buku pop-up adalah menggunakan kertas berat dan kaku untuk

halaman-halamannya dan elemen bergerak dalam buku, bersampul karton tebal

pada bagian depan dan belakang, lem untuk pengamanan sampul, dan

menggunakan lem untuk menyatukan berbagai elemen pop-up. Berbagai jenis

tinta digunakan dalam pencetakan, mulai dari tinta berbasis kedelai hingga tinta

berbasis minyak yang lebih tradisional.

Banyak buku-buku pop-up yang dilapisi dengan suatu lapisan pada halamannya

untuk membuat mereka lebih kokoh dan tahan kotoran. Lapisan ini

mengandung varnish berbasis minyak yang melapisi permukaan mengkilap

pada halaman. Beberapa perusahaan menggunakan aqueous atau varnish

berbasis air. Buku pop-up lainnya menggunakan plastik film yang diletakkan di

atas halaman sebagai laminasi.

Page 18: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

21 2.1.5.5. Proses Manufaktur

Proses pembuatan buku pop-up sangat rumit dan melibatkan banyak orang, baik

dari proses perencanaan, pembuatan, pencetakan, hingga proses produksi dan

distribusinya. Proses-proses tersebut meliputi :

1. Penulis dan editor dari buku pop-up menyampaikan gagasan tentang

pergerakan elemen di dalam buku kepada paper engineer. Paper

engineer terlatih untuk memahami bagaimana kertas dapat dilipat untuk

membuat efek tertentu, dan ia mendesain bagaimana kertas harus

dipotong dan dilipat untuk menciptakan elemen buku pop-up yang

relevan. Tugas utama seorang paper engineer adalah mendesain elemen

yang bergerak di dalam buku, termasuk bagian potong, bagian dengan

tab, dan sebagainya.

Paper engineer harus melipat, memotong dan menempel elemen, serta

menciptakan sendiri dalam bentuk draft kasar untuk pemeriksaan dan

persetujuan. Halaman demi halaman dari bagian bergerak dalam buku

pop-up ini diletakkan bersama dalam model kertas putih yang disebut

sebagai white dummy. White dummy ini dimaksudkan sebagai acuan

bagaimana elemen akan bekerja sama melalui manipulasi elemen-

elemen kertas.

Page 19: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

22

2. White dummy merupakan elemen penting bagi penulis, editor dan paper

engineer untuk memeriksa dan menilai. Setiap perubahan pada

pengeleman, pergerakan kertas, ukuran pull-tab, atau elemen lipatan

dinilai dan diselesaikan pada saat ini. Paper engineer harus melakukan

dua hal untuk memastikan buku bisa diproduksi. Pertama, ia harus

memproduksi file digital atau beberapa template lainnya yang akan

memungkinkan percetakan untuk membuat potongan sesuai pesanan,

untuk memproduksi elemen kertas yang bergerak. Kedua, paper

engineer juga harus mengukur dan memastikan semua bagian bergerak

di setiap halaman akan pas dengan ukuran kertas yang kemudian akan

terlipat.

3. Selanjutnya, editor bekerja dengan desainer grafis, yang akan bekerja

sama dengan paper engineer, penulis dan ilustrator untuk me-layout

setiap halaman, elemen demi elemen. Desainer grafis akan

memproduksi layout datar. Layout datar ini menentukan posisi relatif

dari teks, ilustrasi dan elemen pop-up. Proses ini sangat kolaboratif.

Dalam beberapa kasus, artwork ditempatkan terlebih dahulu dan teks

mengakomodasi karya tersebut, namun kadang artwork diletakkan

menurut pergerakan elemen kertas dan teks.

4. Setelah layout datar disepakati oleh semua, ilustrator harus membuat

sketsa menjadi berwarna untuk mengisi bidang yang diberikan

Page 20: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

23

kepadanya untuk dikerjakkan. Bila artwork selesai, gambar akan dikirim

kembali ke desainer grafis.

5. Desainer mengambil artwork dan membuat suatu mekanis, yang

merupakan file elektronik yang ditunjukkan ke percetakan dimana

artwork dimasukkan kedalam halaman. Kemudian, teks tersebut akan

ditempatkan pada mekanik. Mekanis dan artwork kemudian dikirim ke

percetakan.

6. Kini, buku pop-up siap untuk dicetak. File digital dari artwork dan teks

untuk setiap halaman dibuat menjadi film. Film ini kemudian digunakan

untuk membuat plat cetak. Empat film berbeda biasanya digunakan

untuk mencetak buku pop-up anak, yang meliputi biru, kuning, merah

dan hitam. Setiap plat membawa warna yang berbeda. Setiap halaman

dicetak secara off set, dimana sebuah blanket tinta memindahkan warna

ke halaman.

7. Halaman yang dicetak merupakan proof, yang berarti telah memiliki

pencetakan awal yang dinilai dan disetujui oleh editor sebelum dapat

melanjutkan produksi. Setelah disetujui, pencetakan akhir barulah dapat

terjadi. Halaman dicetak dan menunggu lampiran dari elemen kertas

yang bergerak. Pada beberapa halaman dilakukan pelapisan pada

permukaan kertas. Halaman berkilau diberi lapisan varnish yang

bertentangan dengan hasil matte.

Page 21: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

24

8. Sementara itu, elemen bergerak harus dibuat. File digital membantu

menciptakan pemotong di beberapa perusahaan penerbitan, dimana

komputer secara otomatis menghasilkan pemotong tersebut. Namun, di

beberapa perusahaan penerbitan, khususnya di luar negeri, pemotong ini

seringkali dibuat dengan tangan menggunakan mesin canggih dengan

peralatan dan pembuat pemotong.

9. Pemotong digunakan untuk memotong bagian-bagian kertas bergerak.

Sekitar 10 lembar kertas ditempatkan pada pemotong. Penekan hidrolik

memotong dengan kuat kertas-kertas tersebut untuk menghasilkan

bentuk yang dikehendaki.

10. Bagian bergerak dari buku pop-up seringkali dipotong dengan tangan

dan dilipat serta dilem dengan menggunakan tangan pada halaman

tercetak.

11. Sampul dilem atau dijahit sepanjang garis. Sampul depan dan belakang

biasanya terbuat dari karton, yang merupakan kertas yang lebih berat

daripada yang digunakan untuk halaman dalam buku. Namun, beberapa

buku pop-up tidak memiliki sampul yang lebih berat atau tipis

dibandingkan halaman di dalamnya, namun menggunakan bahan yang

sama dengan halaman di dalamnya.

12. Buku tersebut kemudian dipak dan dikirim ke distributor.

Page 22: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

25 2.1.5.6. Kebangkitan Buku Pop-up

Umumnya, pop-up lebih dianggap sebagai buku anak namun pada awal tahun

1990-an, mereka telah tumbuh dan menjanjikan, terutama karena adanya

inovasi dari Robert Sabuda, Matthew Reinhart, dan paper engineer besar

lainnya. Contoh lainnya adalah buku Bugs in a Box oleh David A. Carter yang

telah menghasilkan penjualan lebih dari empat juta kopi. Pada tahun 1987,

rokok Camel meluncurkan serangkaian iklan media cetak pop-up dengan

beberapa teknik lipat inovatif yang melibatkan Joe Camel. Selain itu juga

properti merek dagang yang diwujudkan dalam buku pop-up, seperti

Eurodisney.

Sabuda, Alice's Adventures in Wonderland. A Pop-up Adaptation of Lewis

Carroll's Original Tale. N. Y.: Little Simon, 2003.

Page 23: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

26 2.1.5.7. Karya Tercatat

Reinhart & Sabuda, Star Wars: A Pop-Up Guide to the Galaxy

Beberapa buku pop-up mendapatkan perhatian sebagai karya sastra untuk

tingkat kecanggihan seni atau kecerdasan yang mereka hasilkan. Salah satu

contohnya adalah Star Wars : A Pop-Up Guide to the Galaxy, oleh Matthew

Reinhart. Buku ini menerima perhatian kesusasteraan untuk pop-up, dan

kecanggihan gambar, dengan New York Times yang mengatakan bahwa

"menyebut kecanggihan arsitektur karya ini sebagai sebuah buku pop-up adalah

seperti menyebut Tembok Besar Cina sebagai sebuah sekat”.

2.1.6. Data Hasil Survei

2.1.6.1. Kuestioner

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuesioner adalah alat riset / survei

yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan

tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui

Page 24: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

27

pos; daftar pertanyaan. Sedangkan angket merupakan daftar pertanyaan tertulis

mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.

Kuesioner / angket merupakan salah satu metode pengumpulan data melalui

pendekatan kuantitatif. Kuestioner disebarkan kepada 100 orang responden

secara acak sesuai dengan usia target audience primer, yakni antara 5 – 10

tahun, yang dilaksanakan di 2 tempat terpisah, yakni:

1. TK Karya Mulya – Kelas B

2. SD Maria Fransiska – Kelas I, II dan III

Tabel 1. Data Hasil Kuesioner

Kategori Kelas % Pertanyaan Sub Kategori

Jawaban TK B SD Kelas I SD Kelas II SD Kelas

III Apakah kamu suka membaca?

Suka IIIII IIIII IIIII IIIII 

IIIII IIIII IIIII IIIII III 

IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I 

IIIII IIIII IIIII IIIII II 

91%

Tidak suka ‐  II  II  IIIII  9% Apa judul buku yang paling sering kamu baca?

Bobo IIIII I  IIIII  IIIII I  III  20% Ben 10 ‐  IIIII IIII  III  IIIII  17% Dongeng I  III  IIII  III  11% Naruto ‐  IIII  I  II  7% Barbie IIIII I  ‐  ‐  I  7% Komik ‐  I  ‐  IIII  5% Spongebob II  ‐  II  I  5% Princess ‐  I  III  ‐  4% Doraemon ‐  I  II  I  4% Dora III  ‐  ‐  ‐ 

18%

Dinosaurs ‐  ‐  II  ‐ Kvark ‐  ‐  II  ‐ Eyeshield 21 ‐  ‐  II  ‐ Novel ‐  ‐  ‐  II Sains ‐  I  ‐  I Superman I  ‐  ‐  ‐ Park Ranger I  ‐  ‐  ‐ Franklin I  ‐  ‐  ‐ Mobil ‐  ‐  I  ‐ Bee Magazine ‐  ‐  ‐  I Sejarah ‐  ‐  ‐  I 

Page 25: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

28 Apakah film kartun kesukaanmu?

Spongebob IIIII  III  IIIII IIIII  III  21% Doraemon I  IIII  ‐  IIIII IIII  14% Tom and Jerry II  III  III  IIII  12% Ben 10 ‐  IIIII I  III  I  10% Barbie IIII  ‐  II  ‐  6% Naruto ‐  III  I  I  5% Idaten Jump ‐  ‐  II  II  4% Transformer I  ‐  I  ‐ 

28%

Avatar I  ‐  ‐  I Princess ‐  ‐  I  I Strawberry II  ‐  ‐  ‐ Idola Cilik ‐  I  I  ‐ Phineas & Ferb ‐  ‐  I  I Justiriser ‐  ‐  ‐  II Bobo II  ‐  ‐  ‐ Spacetoon I  ‐  ‐  ‐ Dora I  ‐  ‐  ‐ Hamtaro ‐  I  ‐  ‐ Powerpuff Girls ‐  I  ‐  ‐ Power Ranger ‐  I  ‐  ‐ Mickey Mouse ‐  I  ‐  ‐ Kochikame ‐  I  ‐  ‐ Eyeshield 21 ‐  ‐  I  ‐ Shinchan ‐  ‐  I  ‐ Dragon Ball ‐  ‐  ‐  I 

Siapa tokoh kartun idolamu?

Naruto ‐  IIIII I  IIII  IIIII III  18% Doraemon IIIII II  IIIII  ‐  IIII  16% Spongebob IIIII  ‐  IIIII  III  13% Ben 10 ‐  IIIII I  III  II  11% Avatar IIII  ‐  ‐  III  7% Walt Disney ‐  I  ‐  IIII  5% Tom and Jerry ‐  II  II  I  5% Princess ‐  II  II  ‐  4% Barbie I  ‐  II  ‐  3% Strawberry II  ‐  ‐  ‐ 

18%

Idola Cilik I  ‐  I  ‐ Galaxi Cowboy ‐  I  I  ‐ Debo ‐  I  I  ‐ Ribbon ‐  I  ‐  ‐ Superman ‐  ‐  I  ‐ Cinta Laura ‐  ‐  I  ‐ Phineas ‐  ‐  I  ‐ Indomart ‐  ‐  I  ‐ Eyeshield 21 ‐  ‐  I  ‐ Shinchan ‐  ‐  I  ‐ Son Goku ‐  ‐  ‐  I 

Apakah kamu menyukai binatang?

Suka IIIII IIIII IIIII IIIII 

IIIII IIIII IIIII IIIII II 

IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII III 

IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II 

97%

Tidak suka ‐  III  ‐  ‐  3% Hewan apakah yang paling kamu suka?

Anjing III  IIIII II  IIIII III  IIIII IIIII IIII I 

34%

Page 26: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

29

Kucing IIIII III  IIIII  II  IIII  19% Kelinci II  III  IIII  III  12% Ikan ‐  III  ‐  II  5% Gajah II  ‐  II  ‐  4% Harimau ‐  III  ‐  ‐  3% Macan ‐  ‐  III  ‐  3% Dinosaurus ‐  I  II  ‐  3% Badak II  ‐  ‐  ‐ 

17%

Sapi II  ‐  ‐  ‐ Kupu-kupu I  ‐  ‐  I Kuda ‐  I  I  ‐ Rubah ‐  ‐  I  I Jerapah ‐  I  ‐  ‐ Hamster ‐  ‐  I  ‐ Zebra ‐  ‐  I  ‐ Kura-kura ‐  ‐  I  ‐ Buaya ‐  ‐  I  ‐ Ular ‐  ‐  I  ‐ Monyet ‐  ‐  ‐  I 

Warna apa yang paling kamu suka?

Biru IIII  IIIII III  IIIII I  IIIII IIIII  28% Pink III  IIIII  IIIII IIIII  IIII  22% Merah IIIII II  IIIII  IIII  II  18% Ungu II  IIII  I  I  8% Kuning II  I  III  I  7% Hijau ‐  I  II  II  5% Orange II  ‐  I  I  4% Hitam ‐  ‐  I  II 

8% Putih ‐  ‐    II Silver ‐  I  ‐  I 

Kesimpulan

1. Sebanyak 91% responden menyukai kegiatan membaca. Sementara 9%

sisanya kurang atau bahkan tidak menyukai kegiatan ini. Berdasarkan hasil

ini, dapat disimpulkan bahwa minat baca anak sebagai target audience

sangatlah tinggi.

2. Judul buku yang paling banyak dibaca responden adalah Majalah Bobo

sebanyak 20%, Ben 10 sebanyak 17%, Dongeng sebanyak 11%, Naruto

Page 27: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

30

sebanyak 7%, Barbie sebanyak 7%, Komik sebanyak 5%, Spongebob

Squarepants sebanyak 5%, Princess sebanyak 4%, Doraemon sebanyak 4%,

dan judul-judul lain sebanyak 18%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

judul-judul buku yang populer di kalangan anak adalah buku / majalah yang

telah memiliki nama sejak dahulu dan memiliki nilai edukasi tinggi, buku

yang berasal dari film animasi populer, dongeng klasik dan modern, serta

buku-buku dengan tokoh yang berasal dari boneka / mainan anak lainnya.

3. Dari hasil yang diperoleh dari pertanyaan nomor 3, dapat ditarik kesimpulan

bahwa kriteria film kartun yang populer di kalangan anak hampir sama

dengan kriteria buku populer di atas, yakni berasal dari judul-judul populer

sebelumnya, animasi buku cerita populer, film-film animasi Jepang yang

berasal dari komik, dan film dengan tokoh utama yang berasal dari boneka /

mainan anak.

4. Dari hasil yang diperoleh dari pertanyaan nomor 2, 3 dan 4 ini dapat dilihat

suatu hasil berkesinambungan, yakni bahwa tokoh idola anak biasanya sama

dengan atau berasal dari film kartun kesukaan maupun judul buku favorit

mereka. Hasil ini dapat digunakan sebagai landasan analisis tipe karakter dan

ilustrasi yang disukai anak.

5. Sebesar 97% dari keseluruhan responden menyukai binatang, dan hanya 3%

sisanya yang kurang atau tidak menyukai binatang. Hal ini digunakan

Page 28: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

31

sebagai indikator selanjutnya untuk mengetahui wawasan anak terhadap

binatang.

6. Hewan yang paling disukai anak adalah anjing sebesar 34% responden,

menyusul berturut-turut kucing sebesar 19%, kelinci sebesar 12%, ikan

sebesar 5%, gajah sebesar 4%, harimau, macan dan dinosaurus sebesar 3%

per kategori, serta variasi sejumlah hewan lain sebesar 17%. Dari hasil ini

dapat disimpulkan bahwa anak banyak menyukai hewan-hewan peliharaan

yang jinak dan lucu, serta hewan-hewan lainnya yang banyak ditemui di

kebun binatang dan alam fantasi. Variasi jawaban yang lebih luas pada

responden yang berusia lebih besar menunjukkan wawasan anak yang

semakin berkembang terhadap alam sekitarnya. Dari hasil ini juga dapat

ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan anak terhadap hewan-hewan kecil

seperti ulat, serangga dan burung masih kurang.

7. Anak menyukai warna-warna cerah dan mencolok yang umumnya

merupakan warna-warna primer dan sekunder, dengan prosentase warna biru

sebesar 28%, pink sebesar 22%, merah sebesar 18%, ungu sebesar 8%,

kuning sebesar 7%, hijau sebesar 5%, orange sebesar 4% dan hanya 8%

sisanya yang menyukai warna-warna lain seperti putih, hitam dan perak.

Page 29: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

32

2.1.6.2. Observasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, observasi adalah pengamatan;

peninjauan secara cermat, pengawasan dengan teliti. Observasi merupakan

salah satu metode pengumpulan data melalui pendekatan kualitatif, yang

dilakukan melalui pencatatan secara sistematis atas kejadian-kejadian, perilaku,

objek yang dilihat dan hal-hal lain yang berkaitan serta menunjang penelitian.

Observasi dilakukan sebanyak 2 tahap, yakni terhadap 3 orang target audience

berusia 5-6 tahun yang bersekolah di TK Karya Mulya kelas B pada tanggal 18

Maret 2009 dan terhadap 5 orang target audience berusia 6-10 tahun yang

bersekolah di SD Maria Fransiska dan SD Marsudirini kelas I, II, III pada

tanggal 19 Maret 2009.

Observasi dilakukan dengan mencatat reaksi yang ditunjukkan responden

melalui menunjukkan 5 buku cerita dengan tipe berbeda yakni :

1. Buku cerita pop-up “Spongebob Pops Up!”,

dengan gaya ilustrasi modern digital, tekhnik

pewarnaan sistem blocking dan berwarna mencolok

menggunakan komputer, serta penjilidan hard cover.

Page 30: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

33

2. Buku cerita anak “A Flower Fairy”, dengan gaya

ilustrasi manual naturalis imajinatif, tekhnik

pewarnaan detail colorful menggunakan pensil

warna, serta penjilidan hard cover dengan lubang

berbentuk bunga pada sampul depan buku.

3. Buku cerita sains “Kacang Polong Istimewa”,

dengan gaya ilustrasi manual sederhana, tekhnik

pewarnaan dengan sistem blocking colorful

menggunakan krayon, serta penjilidan hard cover.

4. Buku cerita anak “Rose Selarose”, dengan gaya

ilustrasi manual naturalis realis, tekhnik pewarnaan

detail berwarna pastel menggunakan pensil warna,

serta penjilidan biasa (soft cover).

5. Buku cerita anak “The Easter Story”, dengan gaya

ilustrasi manual naturalis realis, tekhnik pewarnaan

detail berwarna pastel dan berkesan dull,

menggunakan cat air dan pensil warna, serta

penjilidan hard cover.

Page 31: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

34 Hasil observasi

1. 7 dari 8 responden langsung memilih buku nomor 1 sambil berteriak

“Spongebob…!” Mereka bahkan mau membacanya bersama-sama walaupun

banyak buku lain tersedia disitu. Anak mengagumi bentuk pop-up dari buku

terlebih dahulu, mengagumi gambarnya, namun tidak membaca teksnya.

Mereka sangat antusias melihat setiap lapisan dari pop-up dan elemen-

elemen bergerak lainnya. Umumnya mereka membaca berulang kali, rata-

rata sebanyak 5-6 kali untuk anak yang berusia kecil dan 3-4 kali pada anak

yang berusia lebih besar.

2. 3 dari 8 responden kemudian melanjutkan dengan mengambil buku nomor 2,

mengagumi sampul depannya yang berlubang, kemudian membalik-balik

isinya dan menaruhnya lagi begitu saja tanpa membaca isinya. Mereka

umumnya lebih tertarik untuk melanjutkan melihat buku nomor 1 bersama

teman-teman lainnya.

3. 1 dari 8 responden mengambil buku nomor 3 pada saat pertama kali

diperlihatkan kelima buku. Anak tertarik dengan pewarnaan yang colorful

dan membaca isinya namun tidak secara cermat. Ia kemudian beralih lagi

membaca buku nomor 1 bersama teman-temannya.

Page 32: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

35

4. 1 dari 8 responden melanjutkan tahapan nomor 1 dengan dengan mengambil

buku nomor 4. Ia membuka-buka halaman buku tersebut secara sekilas dan

kemudian menaruhnya lagi begitu saja.

5. 1 dari 8 responden, yakni responden pada tahapan nomor 4 kemudia

mengambil buku nomor 4. Ia melihat sampulnya sekilas, membolak-balik

halaman-halamannya secara sekilas, dan terlihat bosan, kemudian

menaruhnya dan bergabung membaca buku nomor 1 bersama teman-

temannya.

Kesimpulan

1. Anak lebih tertarik pada bentuk dibandingkan elemen lainnya. Hal ini

terbukti dari antusiasme anak terhadap buku pop-up yang bersifat 3D, dapat

didirikan, berputar, dan bergerak. Ketertarikan anak terhadap bentuk ini juga

diperlihatkan pada saat anak mengambil buku berlubang pada sampulnya,

mengagumi sampulnya sesaat dan kehilangan ketertarikan secara cepat

ketika melihat isinya yang flat.

2. Ketertarikan anak terhadap bentuk dapat mengalahkan ketertarikan atas

warna, gambar dan teks. Disini terlihat dari perilaku anak yang membolak-

balik setiap halaman pop-up, mengomentari bentuknya yang lucu, tanpa

membaca teks.

Page 33: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

36

3. Warna merupakan elemen kedua penarik perhatian anak. Anak lebih tertarik

dengan warna-warna cerah dan mencolok, dibandingkan warna-warna pastel

yang semu dan dull.

4. Anak lebih menyukai sistem pewarnaan blocking digital yang dapat

menghasilkan warna-warna solid dibandingkan pewarnaan manual yang

berwarna lebih semu dan tidak solid.

5. Anak menyukai buku-buku berjilid hard cover berukuran besar, dengan

ilustrasi yang banyak dan teks yang sedikit.

2.2. Produk

2.2.1. Data Isi Buku

Isi buku meliputi cara-cara penanaman tanaman yang terbagi atas 3 seri tanaman,

yakni tomat, strawberry dan bunga matahari. Jenis tanaman-tanaman ini dipilih

berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. Tanaman cepat tumbuh (sekitar 3-4 bulan)

2. Mudah ditanam dan dirawat

3. Tanaman cepat menampakkan hasil (buah dan bunga)

4. Buah dan bunganya memiliki bentuk, warna, bau dan rasa yang menarik

5. Buah berjumlah banyak dalam satu tanaman

Page 34: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

37

6. Bunga berukuran besar dan menarik

7. Tanaman menarik berbagai jenis serangga sehingga anak dapat mempelajari

dunia satwa sekaligus

8. Buah dapat dikonsumsi secara langsung tanpa perlu dimasak

2.2.1.1. Tomat

Tomat merupakan tanaman asli benua Amerika yang tersebar dari Amerika

Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan

oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM. Sementara itu, bangsa

Eropa mulai mengenal tomat sejak Christophorus Columbus pulang berlayar

dari Amerika dan tiba di Pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492.

Ketika itu, Columbus diperintahkan Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia,

Spanyol untuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru

membawa biji-bijian, seperti jagung, cabe dan tomat. Meskipun Ratu Isabella

kecewa dengan hasil yang dibawa Columbus, tetapi akhirnya biji tersebut

ditanam juga oleh petani Spanyol dan menyebar sampai ke negara-negara Eropa

lainnya.

Tatkala penyebaran tomat telah mencapai Benua Eropa bagian Utara, orang-

orang di daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan. Orang Perancis

menyebut tomat dengan apel cinta. Sementara itu orang Jerman menyebutnya

dengan apel surga. Lain halnya di Inggris, orang-orang di negara kerajaan itu

Page 35: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

38

justru tidak percaya kalau tomat bisa dimakan. Mereka mengganggap tomat

adalah buah beracun.

Kekhawatiran yang sama juga terjadi di antara penduduk Amerika, bahkan

terus berlangsung hingga abad ke-19. Namun pada tahun 1821, orang-orang

Lousiana di New Orleans mulai memakai tomat dalam berbagai menu masakan

mereka. Tak lama kemudian berita ini cepat menyebar sehingga banyak ditiru

masyarakat luas yang menggunakan tomat sebagai campuran masakan seafood.

Penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan negara-negara Asia

lainnya pada abad ke-18.

2.2.1.1.1. Manfaat

Selain dikonsumsi segar, buah tomat juga dimanfaatkan untuk berbagai

industri, misalnya sambal, saus, minuman, jamu, dan kosmetik. Sebagai

bahan makanan, kandungan gizi buah tomat tergolong lengkap.

Sebagian masyarakat menggunakan buah tomat untuk terapi pengobatan

karena mengandung karoten yang berfungsi sebagai pembentuk

provitamin A dan lycoppen yang mampu mencegah kanker. Sebagai salah

satu bahan untuk terapi pengobatan alami, buah tomat berkhasiat untuk

mencegah dan mengobati radang usus buntu serta membantu

penyembuhan penyakit rabun senja.

Page 36: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

39 Tabel 2. Kandungan dan komposisi gizi buah tomat per 100gr

Kandungan Gizi Macam Tomat

Buah Muda Buah Masak Sari Buah

1 2

Energi (kal) 23,00 20,00 19,00 15,00

Protein (gr) 2,00 1,00 1,00 1,00

Lemak (gr) 0,70 0,30 0,20 0,20

Karbohidrat (gr) 2,30 4,20 4,10 3,50

Serat (gr) - - 0,80 -

Abu - - 0,60 -

Kalsium (mg) 5,00 5,00 18,00 7,00

Fosfor (mg) 27,00 27,00 18,00 15,00

Zat besi (mg) 0,50 0,50 0,80 0,40

Natrium (mg - - 4,00 -

Kalium (mg) - - 266,00 -

Vitamin A (S.I) 320,00 1.500,00 735,00 600,00

Vitamin B1 (mg) 0,07 0,06 0,06 0,05

Vitamin B2 (mg) - - 0,04 -

Niasin (mg) - - 0,60 -

Vitamin C (mg) 30,00 40,00 29,00 10,00

Air (gr) 93,00 94,00 - 94,00

Sumber : 1. Direktorat Gizi Depkes RI (1981)

2. Food and Nutrition Research Center-Handa Book No. 1

Manila (1946)

Tomat juga dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh kekurangan

vitamin C, membantu mengobati penyakit gigi dan gusi, mempercepat

penyembuhan luka, mengobati jerawat, mencegah pembentukan batu

empedu pada saluran kemih serta membantu penyembuhan penyakit

skorbut. Tomat dipercaya dapat membantu menjaga stamina, serta

membantu penyembuhan penyakit lever, encok, TBC dan asma.

Page 37: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

40 2.2.1.1.2. Morfologi

Tanaman tomat terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan biji. Tinggi

tanaman tomat mencapai 2-3 meter. Sewaktu masih muda batangnya

berbentuk bulat dan tekturnya lunak, tetapi setelah tua batangnya berubah

menjadi bersudut dan bertekstur keras berkayu. Ciri khas batang tomat

adalah tumbuhnya bulu-bulu halus di seluruh permukaannya.

Akar tanaman tomat berbentuk serabut yang menyebar ke segala arah.

Kemampuannya menembus lapisan tanahnya terbatas, yakni pada

kedalaman 30-70 cm. Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu

mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Daun tomat ini

tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu, tangkai

daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm dengan ketebalan

0,3-0,5 cm.

Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan

dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung pada

varietasnya. Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan

lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang

letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi

tangkai kepala putih. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri

karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup

kemungkinan terjadi penyerbukan silang.

Page 38: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

41

Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval. Buah

yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua. Sementara itu,

buah yang sudah masak berwarna merah cerah atau gelap, merah

kekuningan atau merah kehitaman. Selain warna tersebut, ada juga buah

tomat yang berwarna kuning.

Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan diselimuti daging buah. Warna

bijinya ada yang putih, putih kekuningan, dan kecokelatan. Biji inilah

yang umumnya dipergunakan untuk perbanyakan tanaman.

Menurut Bernardinus T. Wahyu Wiryanta dalam buku Bertanam

Tomat, berdasarkan bentuknya buah tomat dibedakan menjadi lima jenis,

yakni :

1. Tomat biasa (Lycopersicum esculentum Mill, var. commune Bailey).

Berbentuk bulat pipih tidak teratur,sedikit beralur terutama di dekat

tangkai. Tomat jenis ini banyak ditemui di pasar lokal.

2. Tomat apel atau pir (Lycopersicum esculentum Mill, var. pyriforme

Alef). Berbentuk bulat seperti buah apel atau buah pir.

3. Tomat kentang atau tomat daun lebar (Lycopersicum esculentum Mill,

var. grandifolium Bailey). Berbentuk bulat besar, padat, dan kompak.

Ukuran buahnya lebih besar dibandingkan dengan tomat apel.

Page 39: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

42

4. Tomat tegak (Lycopersicum esculentum Mill, var. validum Bailey).

Buahnya berbentuk agak lonjong dan teksturnya keras. Sementara itu,

daunnya rimbun, bentuknya keriting dan berwarna kelam. Pertumbuhan

tanaman tegak dengan percabangan mengarah ke atas.

5. Tomat cherry (Lycopersicum esculentum Mill, var. cerasiforme).

Buahnya yang berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang.

Warnanya merah atau kuning. Tomat ini berasal dari Peru dan Ekuador.

2.2.1.1.3. Penanaman

2.2.1.1.3.1. Penyemaian

1. Isilah wadah dengan kompos secara ringan lalu sirami dengan air.

2. Taburkan benih secara merata (benih tersebut akan berkecambah

maka taburlah benih sesuai kebutuhan).

3. Tandai dan letakan di ambang jendela yang terkena sinar matahari

untuk proses persemaian benih tersebut.

4. Jagalah agar kompos tetap lembab, tetapi jangan menyiramnya

secara berlebihan dan tergenang, untuk menghindari kebusukan.

Page 40: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

43

2.2.1.1.3.2. Pemindahan Semaian

1. Biji yang disemai akan bertunas dalam waktu dua minggu dan

cukup besar untuk dipindahkan ke pot terpisah ketika berusia

sekitar delapan minggu.

2. Untuk melakukan ini, angkat semaian secara hati-hati, pegan g

daunnya lalu angkat dengan sebuah sekop kecil.

3. Buatlah lubang dalam pot kemudian isilah dengan kompos dan

perlahan tanamlah semaian di dalamnya.

4. Padatkan tanah di sekitarnya agar tunas tegak berdiri, pastikan

akar tertutup dengan baik dan basah oleh air.

5. Ketika tanaman mencapat tinggi 30 cm, tancapkan sebatang

tongkat penyangga di sebelah tanaman tomat, dengan jarak sekitar

5 cm dari tanaman dengan kedalaman sekitar 30 cm.

6. Sanggalah dengan tongkat untuk menunjang pertumbuhannya,

yakni dengan mengikatkan tanaman tomat pada penyangga setiap

10cm. Ikatlah dengan longgar untuk memberikan ruang bagi

pertumbuhan selanjutnya.

2.2.1.1.3.3. Perawatan

1. Siramilah tanaman tomat secara teratur, 2 kali sehari setiap pagi

dan sore hari.

Page 41: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

44

2. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan alat/gembor yang

memiliki lubang halus, agar tidak merusak bibit tanaman yang

sudah atau baru tumbuh.

3. Sekali dalam seminggu, tambahkan 2 tetes pupuk tomat cair ke

dalam air untuk menyiram tomat.

4. Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabuti tanaman

pengganggu di sekitar tanaman tomat.

5. Petiklah beberapa tunas samping tumbuhan tomat yang tumbuh di

antara daun dan batang utama.

6. Ketika bunga mulai mekar, usap perlahan bagian tengah bunga

dengan menggunakan kuas untuk membantu proses penyerbukan.

7. Ketika tanaman mulai berbunga, dasar dari bunga akan

membengkak menjadi tomat-tomat kecil hijau yang kemudian

membesar dan berubah warna menjadi orange kemerahan.

2.2.1.1.3.4. Panen

Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah

berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya.

Kriteria matangnya tomat dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran

buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni :

1. Kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuningan

2. Bagian tepi daun tua telah mengering

3. Batang tanaman menguning/mengering

Page 42: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

45

Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari

dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari

kurang menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis

masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang

terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari

dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat

mempercepat penguapan air dalam buah.

Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah

secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah

dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang.

Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali

pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya.

Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali

sampai seluruh tomat habis terpetik.

Buah tomat yang sudah dipetik dan terkumpul harus segera

dibersihkan dari segala kotoran yang menempel dari permukaan

kulitnya, baik berupa debu, percikan tanah, maupun sisa-sisa

pestisida dan pupuk daun yang disemprotkan pada saat pemeliharaan

tanaman. Dengan pencucian buah menjadi bersih dari segala kotoran

dan terlindung dari kuman-kuman penyakit.

Page 43: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

46 2.2.1.2. Strawberry

Strawberry merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama

kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman strawberry yaitu Fragaria

chiloensis L, menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia.

Selanjutnya spesies lain, yaitu Fragraria vesca L. lebih menyebar luas

dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali

masuk ke Indonesia.

2.2.1.2.1. Manfaat

Buah strawberry dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar

atau olahannya. Produk makanan yang terbuat dari strawberry telah

banyak dikenal misalnya sirup, selai, ataupun stup. Agar dapat

dikonsumsi dalam keadaan segar, strawberry seringkali dibekukan,

dikeringkan, dibuat manisan, dan digunakan dalam sereal bar. Strawberry

juga banyak digunakan sebagai tambahan dalam berbagai produk olahan

susu, seperti es krim, milkshake, smoothie dan yoghurt.

Dalam dunia kecantikan, strawberry digunakan untuk memutihkan gigi.

Strawberry dapat pula dihancurkan dan digunakan sebagai exfoliant untuk

mengangkat sel kulit mati pada tubuh dan wajah.

Page 44: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

47 2.2.1.2.2. Penanaman

2.2.1.2.2.1. Penyemaian

1. Rendam benih dalam air selama 15 menit lalu keringkan dengan

cara diangin-anginkan.

2. Taburkan benih secara merata pada wadah semaian yang telah

terisi dengan kompos dan tutupi dengan tanah tipis.

3. Tutup wadah semaian dengan plastik tipis.

4. Siramilah semaian setiap hari untuk menjaga kelembabannya.

2.2.1.2.2.2. Pemindahan Semaian

1. Setelah semaian berdaun dua helai, semaian dipindahkan ke lahan

dengan jarak antar bibit 2-3 cm.

2. Berilah pupuk daun secara teratur untuk menunjang pertumbuhan.

3. Setelah berukuran 10 cm dan telah merumpun, semaian

dipindahkan ke kebun.

4. Sirami tanah di sekitar pangkal batang sampai lembab.

2.2.1.2.2.3. Pemeliharaan

1. Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh di

sekitar tanaman strawberry.

Page 45: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

48

2. Pangkaslah tanaman yang terlalu rimbun dan memiliki terlalu

banyak daun. Buanglah juga daun-daun tua atau rusak.

3. Sampai tanaman berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan secara

teratur 2 kali sehari. Setelah itu penyiraman dikurangi berangsur-

angsur dengan syarat tanah tidak mengering dan tetap lembab.

4. Lindungilah tanaman strawberry dari burung dan siput dengan

menggunakan jala.

5. Bunga dan buah strawberry akan berwarna hijau atau putih

sebelum matang dan akan berubah menjadi merah ketika matang.

6. Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun sekali.

2.2.1.2.2.4. Panen

Tanaman strawberry mulai berbunga ketika berumur 2 bulan setelah

penanaman. Bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman

berumur 4 bulan, barulah bunga dibiarkan tumbuh menjadi buah.

Pemetikan dapat dilakukan dengan melihat karakteristik berikut :

1. Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.

2. Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga

kuning kemerahan.

3. Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari

setelah awal pembentukan buah.

Page 46: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

49

Panen dilakukan dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan

kelopaknya, dan dilakukan dua kali seminggu. Setelah dipetik, buah

disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar dan

disimpan di tempat teduh. Buah kemudian dicuci dengan air

mengalir dan ditiriskan.

2.2.1.3. Bunga Matahari

Bunga matahari ditemukan oleh Francisco Pizarro di Tahuantinsuyo,

Peru, di mana penduduk asli Inca menyembah bunga matahari sebagai

simbol dewa matahari. Pada awal abad 16, figur keemasan bunga ini

dikenal sejak dibawanya bibit ke Eropa.

Bunga matahari berasal dari Amerika. Bukti yang ada sampai sekarang

adalah bahwa bunga matahari pertama kali ditemukan di Meksiko, sekitar

tahun 2600 SM. Kemungkinan bunga matahari telah ditemukan untuk

kedua kalinya di tengah lembah Mississippi, atau sudah diperkenalkan di

sana oleh bangsa Mexico sejak awal seperti halnya jagung (maize).

Contoh paling awal perkebunan bunga matahari terdapat di sebelah utara

Meksiko dan ditemukan di Tennessee sekitar tahun 2300 SM. Banyak

masyarakat asli Amerika menggunakan bunga matahari sebagai lambang

dewa matahari, termasuk Aztecs dan Otomi dari Mexico serta masyarakat

Inca di Amerika Selatan.

Page 47: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

50

Figur keemasan dari bunga ini serta bibitnya, dibawa kembali ke Spanyol

pada awal abad 16. Beberapa peneliti menyatakan bahwa orang Spanyol

mencoba untuk membudidayakan bunga matahari karena dihubungkan

dengan agama matahari dan peperangan.

Selama abad 18, penggunaan minyak bunga matahari menjadi sangat

populer di Eropa, terutama di antara anggota Gereja Ortodoks Rusia

karena minyak bunga matahari merupakan salah satu dari sejumlah

minyak yang tidak dilarang selama puasa.

2.2.1.3.1. Manfaat

Whole seed (buah) bunga matahari dijual sebagai makanan kecil, setelah

dibakar di oven, dengan atau tanpa penambahan garam. Bunga matahari

dapat diolah menjadi mentega alternatif, Sunbutter, khususnya di Cina,

Rusia, Amerika, Timur Tengah dan Eropa. Biji bunga matahari juga

dijual sebagai makanan burung dan dapat digunakan secara langsung

untuk memasak dan salad.

Minyak bunga matahari yang diekstraksi dari biji, digunakan untuk

memasak, sebagai minyak perantara untuk memproduksi mentega dan

biodiesel, karena lebih murah daripada minyak zaitun. Berbagai jenis

bunga matahari memiliki komposisi asam lemak yang berbeda, beberapa

Page 48: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

51

tipe ‘high oleic’ mengandung lemak sehat monosaturated yang lebih

tinggi dalam minyaknya dibandingkan minyak zaitun.

Ampas sisa biji yang telah diproses untuk minyak digunakan sebagai

pakan ternak. Sejumlah tukang kebun menanam bunga matahari sebagai

tanaman hias. Bunga matahari juga banyak ditanam petani, karena

mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh burung dan kerugian dari

beberapa penyakit tanaman. Bunga matahari juga memproduksi latex dan

merupakan subjek percobaan untuk meningkatkan kesesuaian sebagai

tanaman alternatif untuk memproduksi karet hypoallergenic.

Bunga matahari juga dapat digunakan untuk menetralisasi tanah dari

bahan beracun, seperti timah, arsenik dan uranium. Mereka digunakan

untuk menghapus uranium, cesium-137, dan strontium-90 dari tanah

setelah kecelakaan Chernobyl. Kandungan nutrisi dalam bunga matahari,

baik bunga, biji, daun, maupun akarnya juga dipercaya banyak orang

dapat menyembuhkan sejumlah penyakit, seperti menurunkan tekanan

darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik), batuk, batu ginjal, bronkhitis,

sakit kepala, nyeri lambung, dsb.

Bunga matahari juga merupakan pilihan tepat bagi anak. Bijinya

berukuran besar sehingga mudah ditangani dan memerlukan perhataian

minimal. Anak-anak senang menanam sesuatu yang besar sehingga bunga

Page 49: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

52

matahari merupakan pilihan tepat. Produk akhirnya tidak hanya menarik

mata, tapi juga merupakan makanan ringan yang enak.

2.2.1.3.2. Morfologi

Bunga matahari (Helianthus annuus), merupakan tanaman perdu, dengan

rasa lembut dan netral. Merupakan herba annual (berumur pendek, kurang

dari setahun), tegak, berbulu, dengan tinggi 1-3 m. Termasuk tanaman

berbatang basah (herbaceus), memiliki daun tunggal berbentuk jantung

sepanjang 15 cm dan lebar 12 cm, dengan gagang daunnya yang panjang

tersusun pada batang pokoknya yang keras dan berbulu. Batang pokoknya

setinggi 90–350 cm, berbatang kecil, berbulu kasar dan hampir tidak

bercabang.

Kepala bunga yang besar (inflorescence) dengan diameter bunga dapat

sampai 30 cm, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan

dengan ukuran melintang antara 10 hingga 15 cm, berwarna kuning, dan

di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung,

warnanya coklat. Apa yang biasanya disebut bunga sebenarnya

merupakan kepala (bentuk dasar bunga) dari berbagai floret (bunga kecil)

yang bergabung bersama. Bagian luar floret merupakan kelopak bunga

steril yang dapat berwarna kuning, merah, oranye, atau warna lainnya.

Floret pada bagian dalam lingkaran kepala bunga disebut piringan floret,

yang jika masak menjadi apa yang sering disebut sebagai biji bunga

Page 50: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

53

matahari, tetapi sebenarnya adalah buah (achene) dari tanaman. Bagian

luar adalah kulit buah dan biji sesungguhnya terletak pada intinya.

Kumpulan floret dalam bunga matahari tersusun dalam suatu pola spiral.

Biasanya setiap bunga kecil berorientasi mengedepani satu sama lain

dalam suatu sudut emas yakni 137,5°, membuat pola spiral yang saling

berkaitan dimana jumlah spiral kiri dan spiral kanan berturut-turut

mengikuti deret Fibonacci. Biasanya, terdapat 34 spiral dalam satu arah

dan 55 di arah lainnya; pada bunga matahari yang sangat besar mungkin

terdapat 89 dalam satu arah dan 144 pada arah lainnya.

Ujung pangkal kuncup bunga matahari merupakan heliotropis. Pada saat

matahari terbit, muka bunga matahari bergerak ke arah timur. Sepanjang

hari mereka mengikuti matahari dari timur ke barat, sedangkan pada

malam hari mereka kembali ke arah timur. Gerakan ini dilakukan oleh sel

motor di pulvinus, bagian fleksibel pada batang di bawah kuncup bunga.

Pada tahap akhir kuncup, batangnya mengeras dan pembungaan mencapai

tahap akhir.

Bunga matahari pada tahap pembungaan akhir tidak bersifat heliotropis

lagi. Batang yang telah "beku" biasanya berorientasi ke arah timur.

Batang dan daunnya juga mulai kehilangan warna hijau.

Page 51: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

54

Bunga Matahari liar biasanya tidak menghadap ke arah matahari, kepala

bunganya dapat menghadap ke mana saja saat dewasa. Namun tipe

daunnya kadang bersifat heliotropis.

2.2.1.3.3. Penanaman

Bunga matahari merupakan tanaman semusim. Tanaman ini diperbanyak

dengan biji. Biji benih berasal dari bunga pertama induknya yang sudah

tua. Caranya dengan penyemaian. Biji benih diambil dan ditabur dalam

bekas yang mengandung tanah basah, ia mudah berkecambah dan cepat

membesar. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila tinggi bibit sekitar

15-20 cm, barulah pindahkan ke lokasi tanam. Satu lubang, cukup satu

bibit. Jarak tanam sekurang-kurangnya 1 meter persegi. Jika terlalu rapat,

batang tak akan berkembang dan bercabang. Besaran bunga pun akan

mengecil, bahkan kerdil.

Tanaman sebaiknya ditanam pada tanah gembur. Di awal penanaman,

taburkan 3 kg pupuk kandang (kotoran ayam, kotoran kambing, kotoran

lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman berumur sebulan. Berikan 25 gram

ZA per batang. Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP per batang.

Perhatikan pula saluran pembuangan air, hama dan penyakit.

Page 52: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

55

Pada usia 2 bulan, bunga dari batang utama mulai membentuk kuncup,

diikuti cabang-cabang di ruas-ruas daun di bawahnya. Satu batang

tanaman dapat menghasilkan 10-12 tangkai bunga.

Untuk pemeliharaan lakukan penyiraman setidaknya sekali sehari.

Spesies pokok hiasan ini mampu menarik serangga yang turut membantu

proses pembungaan untuk menghasilkan biji bagi pertumbuhan anak

benih baru.

2.2.2. Karakteristik Buku

Buku cerita ini terbagi atas 3 seri terpisah, dimana masing-masing buku

menceritakan mengenai petualangan karakter Tori, Beri dan Mari dalam proses

menanam tanaman. Masing-masing buku berukuran 22 cm x 26 cm dengan sistem

penjilidan hard cover yang berisikan 5 halaman spread full color dan ilustrasi,

disertai dengan sisipan jendela-jendela kecil yang dapat dibuka lagi. Setiap halaman

dalam buku dicetak pada media art carton 260 gr, dengan penambahan OPV (Over

Print Varnish) pada permukaannya untuk melindungi hasil cetak. Khusus untuk

cover dicetak pada media cougar 120 gr dengan finishing : matte laminating,

emboss dan spot UV.

Masing-masing halaman dan jendela disertai dengan elemen pop-up yang dapat

berdiri dan bergerak. Jendela kecil pada setiap halaman yang dapat dibuka

Page 53: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

56

mengandung sejumlah informasi tambahan sebagai materi pengayaan terhadap

cerita inti.

Buku ini terbagi atas 3 seri terpisah yang diurutkan berdasarkan urutan tingkat

kesulitan dan kepentingannya masing-masing, yakni :

1. Seri I : Seri Menanam Sayuran “Mari Berkebun Tomat”

Menceritakan petualangan Tori, si peri tomat dalam menanam tanaman

tomat di kebunnya. Proses menanam dijelaskan secara sederhana step by

step agar anak-anak dapat mengerti dengan mudah. Dalam buku ini

dibonuskan bibit tanaman tomat yang dimaksudkan agar anak mau

melakukan praktek menanam sebenarnya setelah membaca buku ini. Buku

ini juga menjelaskan proses-proses yang terjadi di alam seperti pertunasan,

penyerbukan, pembungaan, pembuahan, dsb; hewan-hewan yang berperan

dalam proses tumbuh kembang tanaman serta morfologi tumbuhan yang

sedang ditanam.

2. Seri II : Seri Menanam Buah “Mari Berkebun Strawberry”

Menceritakan petualangan Beri, peri strawberry dalam menanam tanaman

strawberry di kebunnya. Seri ini merupakan seri lanjutan menanam tomat,

sehingga informasi dalam buku ini memiliki tingkat kesulitan lebih

dibanding sebelumnya. Proses menanam dijelaskan step by step secara

sederhana, baik melalui ilustrasi, teks dan dengan bantuan elemen pop-up.

Page 54: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

57

3. Seri III : Seri Menanam Bunga “Mari Berkebun Bunga Matahari”

Menceritakan petualangan Mari, peri bunga matahari dalam menanam bunga

matahari di kebunnya. Seri yang merupakan seri terakhir ini memiliki

tingkat kesulitan lebih dibanding sebelumnya, baik dalam cara penanaman,

perawatan maupun kandungan isi di dalamnya.

2.2.3. Spesifikasi Buku (Seri I)

1. 1 Buah sampul buku depan hard cover berjudul “Mari Berkebun Tomat”

2. 1 Buah cover dalam

3. Isi (5 halaman spread)

Halaman 1

Tori, si peri tomat cherry mendapatkan sebuah hadiah yang berisi bibit

tanaman tomat

Halaman 2

Penanaman bibit

Halaman 3

Perawatan tanaman hingga dewasa

Halaman 4

Pembungaan dan penyerbukan

Halaman 5

Pembuahan dan panen

4. 1 Buah sampul buku belakang hard cover, berisikan resensi isi buku dan data-

data penerbitan lainnya.

Page 55: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

58 2.3. Data Penerbit

Pustaka Lebah adalah penerbit media / sarana bermain sambil belajar untuk anak-anak

(edutainment), berupa buku-buku cerita dengan berbagai ragam permainan dan

kreativitas, hingga multimedia. Penerbit yang mendedikasikan semua produknya untuk

menunjang tumbuh kembang anak, terutama anak pra sekolah (usia 2-6 tahun) dan anak

Sekolah Dasar (usia 7-12 tahun).

Konsepnya mengangkat lingkungan dan alam sekitar untuk memberikan dasar-dasar

pendidikan, pengetahuan dan moral yang baik kepada anak.

PUSTAKA LEBAH terbentuk pada tahun 2002 dan merupakan salah satu unit usaha

Lembaga Manajemen Formasi.

2.3.1. Visi

Visi Pustaka Lebah adalah mencerdaskan anak-anak Indonesia dan mengoptimalkan

tumbuh kembang anak sejak usia dini dengan memberikan dasar-dasar pendidikan,

pengetahuan, budi pekerti, moral dan perilaku yang baik, dengan mengangkat

lingkungan dan alam sekitar yang dekat di hati anak-anak melalui konsep bermain

sambil belajar.

Page 56: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

59

2.3.2. Misi

Berperan aktif meningkatkan minat baca anak sejak usia dini dengan menyediakan

buku dan media edukasi yang berkualitas tetapi dengan harga yang terjangkau

masyarakat luas. Mengembangkan produk pendidikan bagi anak-anak sejak usia

dini dalam berbagai media, dari buku-buku, permainan dan kreativitas, hingga

multimedia dengan konsep bermain sambil belajar. Mengembangkan produk yang

mampu menghangatkan dan mempererat hubungan antara orangtua dan anak.

2.3.3. Pemasaran

Semua produk dijual secara direct selling dari Pustaka Lebah langsung kepada

pelanggan (end user) dengan tujuan menekan harga jual agar terjangkau oleh

masyarakat luas. Hal tersebut dapat terwujud dengan cara memperpendek jalur

distribusi sehingga memangkas "mata rantai komisi penjualan" yang pada akhirnya

hanya membuat harga jual buku menjadi lebih tinggi (mahal).

2.4. Data Buku Pembanding

2.4.1. Spongebob Pops Up!

Pengarang : Steven Banks

Harga : £ 6,99

Ukuran : 21 cm x 21 cm

Page 57: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

60

Tebal : 8 halaman

Target : 3 – 10 tahun

Isi : Menceritakan kehidupan keseharian

Spongebob Squarepants di kota Bikini

Bottom, mulai dari bangun tidur,

membuat Krabby Patties, mencari ubur-

ubur dan banyak lagi. Disajikan dengan

tampilan pop-up di setiap halamannya.

Analisis SWOT

A. Strength : 1. Spongebob Squarepants sebagai

tokoh utama sangat populer bagi anak

2. Ilustrasi yang lucu dan colorful

3. Menggunakan konstruksi pop-up

B. Weakness : 1. Isi cerita kurang berbobot

2. Konstruksi pop-up rapuh

3. Teknik pembuatan kurang efektif

C. Opportunity : 1. Sedikitnya jumlah buku pop-up anak

2. Harga relatif lebih murah dibanding

buku pop-up sejenis

D. Threat : 1. Sulit ditemukan di Indonesia karena

merupakan buku impor

Page 58: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

61 2.4.2. Kacang Polong Istimewa

Pengarang : Molly Blaisdell

Harga : Rp. 29.500

Ukuran : 15 cm x 21,5 cm

Tebal : 32 halaman

Target : 6 – 12 tahun

Isi : Menceritakan pengalaman Kayla dan

keluarganya dalam menanam kacang

polong. Dalam pengamatan pertumbuhan

tanamannya, Kayla menemukan banyak

fakta dan pengalaman menarik yang

membuatnya menyukai kacang polong

sebagai makanan favorit.

Analisis SWOT

A. Strength : 1. Sarat dengan informasi mengenai

dunia tumbuhan dan pertumbuhannya

2. Penggunaan gaya bahasa sederhana

dan mudah dimengerti

3. Pada bagian akhir disertai lampiran

lembar aktivitas yang dapat

dipraktekkan secara langsung oleh anak

B. Weakness : 1. Ilustrasi yang kurang menarik

Page 59: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

62

2. Layout kurang terorganisir dan

efektif serta terkesan berantakan

3. Penggambaran tokoh yang kurang

lucu dan kurang menarik

C. Oppurtunity : 1. Sedikitnya buku yang membahas

dunia tanam menanam bagi anak

2. Merupakan buku lokal yang mudah

ditemukan di toko-toko buku Indonesia

D. Threat : 1. Kecenderungan anak untuk memilih

buku dengan tokoh utama yang sudah

dikenal dan populer

2. Banyaknya pilihan buku cerita anak

dengan ilustrasi menarik

2.5 Target Pasar

2.5.1. Demografi primer

• Anak-anak

• Jenis kelamin perempuan & laki-laki

• Usia 5-10 tahun

• Jenjang pendidikan TK Besar – SD Kelas III

• Status Ekonomi Sosial B-A+

Page 60: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

63 2.5.2. Demografi sekunder

• Anak-anak

• Jenis kelamin perempuan & laki-laki

• Usia 10-15 tahun

• Jenjang pendidikan SD Kelas IV – SMP Kelas III

• Status Ekonomi Sosial B-A+

2.5.3. Demografi tertier

• Orang tua, guru dan orang dewasa terkait

• Jenis kelamin wanita & pria

• Usia 25-45 tahun

• Jenjang pendidikan SMP, SMA, Universitas (S1, S2, S3)

• Status Ekonomi Sosial B-A+

2.5.4. Geografi

Berdomisili di kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dsb)

2.5.5. Psikografi

Aktif, dinamis, serba ingin tahu, gemar membaca, menyukai tantangan dan

mempelajari hal-hal baru, mencintai alam dan lingkungan, menyukai tanaman dan

kegiatan berkebun.

Page 61: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

64 2.6 SWOT

2.6.1 Strength

a. Menggunakan sistem paper engineering kompleks yang belum pernah

ditemukan dalam buku cerita anak lokal.

b. Memberikan isi cerita yang bukan hanya dapat dipahami secara teori tetapi

dapat dipraktekkan langsung, sehingga pengetahuan dan minat anak semakin

mendalam.

c. Menggunakan ilustrasi yang lucu dengan pewarnaan yang cerah dan menarik

bagi anak.

d. Menggunakan karakter tokoh utama yang lucu dan menarik, yang bertindak

sebagai tokoh acuan tindakan bagi anak.

e. Menggunakan bahasa yang sederhana dan penjelasan yang lugas serta

terperinci untuk setiap langkah yang harus dilakukan.

f. Menjelaskan berbagai pertanyaan yang sering diajukan anak mengenai alam,

tanaman dan kegiatan berkebun dalam bahasa yang mudah dimengerti dan

cara yang menyenangkan.

g. Dilengkapi dengan fun facts menyangkut berbagai hal yang ditemui anak

dalam kegiatan berkebun sehingga semakin memperkaya wawasan anak.

h. Didukung oleh konstruksi pop-up yang menyenangkan di setiap halaman

sehingga merangsang minat baca anak untuk membaca dan mengikuti

keseluruhan isi buku hingga selesai.

Page 62: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

65

i. Disertai dengan pembonusan bibit tanaman sesuai dengan tema penanaman

tanaman di buku bersangkutan, sehingga anak akan semakin tergugah untuk

mencoba menanam sendiri sesuai cerita dalam buku.

2.6.2 Weakness

a. Tingkat kerumitan yang tinggi dalam proses pembuatan hingga produksi

menyebabkan panjangnya waktu dan besarnya jumlah tenaga kerja yang

diperlukan untuk merampungkan buku.

b. Pengerjaan tahap akhir konstruksi pop-up dilakukan secara manual dengan

tangan dan memerlukan keterampilan serta presisi tinggi.

c. Dibutuhkan adanya pengawasan mutu secara ketat untuk memastikan

keseluruhan isi buku sempurna, baik cetakan hingga konstruksi pop-up.

d. Tingginya biaya produksi menyebabkan tingginya harga buku dan jumlah

buku yang relatif lebih sedikit di pasaran.

2.6.3 Opportunities

a. Sedikitnya jumlah media (buku, situs, dsb) lokal yang membahas dunia

berkebun untuk anak.

b. Sedikitnya jumlah buku pop-up lokal di pasaran.

c. Kepedulian masyarakat terhadap isu global warming menyebabkan semakin

maraknya kegiatan berkebun dan menanam tanaman.

Page 63: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00108-DS Bab 2.pdfDiktat perkuliahan Desain Komunikasi Visual 5 ... Berkebun untuk memperoleh makanan

66

d. Beberapa sekolah mulai turut menyertakan kegiatan berkebun sebagai salah

satu agenda kegiatan siswa yang dilakukan secara periodik.

e. Tingginya kepedulian dan kebutuhan orangtua akan bahan bacaan yang

bermutu bagi anak.

2.6.4 Threat

a. Kurangnya pengetahuan orang dewasa (orangtua, guru, dsb) mengenai

besarnya manfaat kegiatan berkebun bagi perkembangan anak.

b. Kurangnya kepedulian orang dewasa (orangtua, guru, dsb) terhadap kegiatan

berkebun untuk anak.