bab ii tinjauan dan landasan teori ii.1. tinjauan umum...

45
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta 13 BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum II.1.1. Rumah susun Definisi Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan – satuan yang masing – masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. (Undang – Undang nomor 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun, Presiden Republik Indonesia, 1985). Rumah susun adalah gedung atau bangunan bertingkat terbagi atas beberapa tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga); flat; (Menurut KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia) Rumah Susun yang dimaksud dalam undang-undang ini. Adalah istilah yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat yang senantiasa mengandung system kepemilikan perseorangan dan hak bersama, yang penggunaannya untuk hunian Apartement, atau untuk bukan hunian Office dan Retail mall, secara mandiri ataupun secara terpadu sebagai suatu kesatuan system pembangunan. (Secara lebih detail pasal 1 angka (1) UU No.16 Tahun 1985)

Upload: vuongmien

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

13

BAB II

TINJAUAN dan LANDASAN TEORI

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1. Rumah susun

Definisi

• Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam

suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan

secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan

satuan – satuan yang masing – masing dapat dimiliki dan digunakan

secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan

bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

(Undang – Undang nomor 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun, Presiden

Republik Indonesia, 1985).

• Rumah susun adalah gedung atau bangunan bertingkat terbagi atas

beberapa tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga); flat;

(Menurut KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia)

• Rumah Susun yang dimaksud dalam undang-undang ini. Adalah istilah

yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat yang

senantiasa mengandung system kepemilikan perseorangan dan hak

bersama, yang penggunaannya untuk hunian Apartement, atau untuk

bukan hunian Office dan Retail mall, secara mandiri ataupun secara

terpadu sebagai suatu kesatuan system pembangunan.

(Secara lebih detail pasal 1 angka (1) UU No.16 Tahun 1985)

Page 2: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

14

UU No. 16 Tahun 1985 secara tegas memberikan kualifikasi yuridis

mengenai Rumah Susun, diantaranya :

1. Bangunan gedung bertingkat

2. Dalam satu lingkungan

3. Bangunan distrukturkan ke arah :

a. Vertikal

b. Horizontal

4. Satu satuan dimiliki secara terpisah

5. Dilengkapi : bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama

Bagian bersama dapat diartikan, bagian rumah susun (melekat pada

struktur bangunan) yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian

bersama dalam satu kesatuan fungsi dengan rumah susun. Contoh : pondasi,

atap, lobby, lift, saluran air, jaringan listrik, gas dan telekomunikasi.

Benda bersama dapat diartikan benda yang bukan merupakan

bagian rumah susun (tidak lekat pada struktur bangunan) tetapi dimiliki

bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama. Contoh : Tanah,

pagar halaman bangunan, tempat parkir, taman-taman, jalan lingkungan

rusun, kolam renang diluar struktur, gardu jaga, dan sebagainya.

Tanah bersama dapat diartikan sebidang tanah yang digunakan atas

dasar hak bersama secara tidak terpisah yang diatasnya berdiri rumah susun

dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin bangunan.

Page 3: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

15

II.1.2. Klasifikasi Rumah Susun

Menurut beberapa kriteria, Flat/Apartemen dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan ketinggian lantai, menurut Perda DKI Jakarta No. 7 /1991

tentang bangunan dalam Wilayah DKI Jakarta :

- Bangunan rendah (low rise buliding) : jumlah lapis 4

- Bangunan sedang (medium rise building) : jumlah lapis 5-8

- Bangunan tinggi ( high rise building) : jumlah lapis < 8

2. Berdasarkan kemewahan bangunan :

- sederhana (desain sederhana, lokasi si daerah yang padat penduduk

atau di lahan pemerintah, material penyelesaian yang murah)

- menengah (desain fungsional, lokasi di daerah perumahan atau di

kompleks padat apartemen, material penyelesaian standart)

- mewah (desain berestetika tinggi, lokasi di daerah strategis dalam

kota, material penyelesaian lebih mewah)

3. Berdasarkan jumlah ruang :

- tipe studio (1 penghuni, luas 20-35 m2)

- tipe keluarga (1-4 ruang tidur, luas 25-140 m2)

- loft (1-4 ruang tidur, 25-140 m2, plafond tinggi, denah terbuka)

- penthouse (2-4 ruang tidur, 1-2 tingkat, ruang terbuka si atasnya, luas

> 300 m2)

4. Berdasarkan sistem pengelolaan :

Page 4: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

16

- milik (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah seluruh unit

terjual, hak milik pribadi)

- sewa (dikelola oleh PP atau pengelola profesional, hak milik pembeli

yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang)

- servis (dikelola oleh manajemen hotel berbintang, hak milik pribadi

dapat disewakan dalam jangka waktu pendek atau panjang, harga

kompetitif karena adanya fasilitas standart yang bertaraf internasional)

Karakteristik rumah susun/flat/apartemen yang dirangkum dari

berbagai sumber antara lain adalah :

o Pemanfaatan ruang yang optimal.

o Memiliki lebih dari dua lantai dan berbentuk vertikal.

o Setiap lantainya terdiri dari beberapa unit hunian.

o Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal

berupa koridor.

o Efisien, efektif, dan ekonomis.

o Struktur dan bahan bangunan yang tahan lama.

o Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan.

II.1.3. Karakteristik Rumah Susun

Karakteristik rumah susun/flat/apartemen yang dirangkum dari

berbagai sumber antara lain adalah :

o Pemanfaatan ruang yang optimal.

o Memiliki lebih dari dua lantai dan berbentuk vertikal.

o Setiap lantainya terdiri dari beberapa unit hunian.

o Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal berupa

koridor.

Page 5: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

17

o Efisien, efektif, dan ekonomis.

o Struktur dan bahan bangunan yang tahan lama.

o Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan.

II.1.4. Rusuna (Rumah Susun Sederhana)

Definisi

• Rumah Susun Sederhana adalah bangunan gedung bertingkat yang

dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai tempat

hunian dengan luas maksimum 21 m2 (dua puluh satu meter persegi) setiap

hunian, dilengkapi dengan KM/WC serta dapur, dapat bersatu dengan unit

hunian ataupun terpisah dengan penggunaan komunal, dan diperuntukkan

bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah yang pembangunannya

mengacu pada Permen PU Nomor 60/PRT/1992 tentang Persyaratan

Teknis Pembangunan Rumah Susun.

(Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 524/KMK.03/2001)

II.1.5. Klasifikasi Rusuna

Rumah Susun Sederhana dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan fungsi :

- Rusuna Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi sebagai tempat

tinggal.)

- Rusuna Bukan Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi sebagai

tempat usaha dan atau kegiatan sosial.)

Page 6: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

18

- Rusuna Campuran (rusuna yang sebagian berfungsi sebagai tempat

tinggal dan sebagian lainnya berfungsi sebagai tempat usaha atau

kegiatan sosial.)

(Sumber: PERMEN PU NO. 60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis

Pembangunan Rusuna)

2. Berdasarkan sistem pengelolaan :

- Rusunawa (dikelola oleh PP atau pengelola profesional, hak milik

pembeli yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang.)

- Rusunami (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah seluruh

unit terjual, hak milik pribadi.)

II.1.6. Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa)

Definisi

• Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan

yang terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan secara

fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan

satuan-satuan yang masing-masing dapat disewa secara terpisah,

terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,

benda bersama dan tanah bersama.

(Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan

Permukiman, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, p.V-2)

Page 7: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

19

Rumah susun sederhana ini mewajibkan setiap penghuninya

untuk membayar sewa atas unit hunian yang ditinggalinya masing-

masing. Selama menyewa, penghuni berhak menggunakan fasilitas-

fasilitas seperti listrik dan air bersih. Fasilitas-fasilitas umum seperti

mesjid, lapangan, taman bermain, dan lain-lain terdapat di rumah susun

sederhana ini. Perawatan dan pemeliharaan fasilitas umum menjadi

tanggung jawab bersama dibantu dengan sebuah badan yaitu, Unit

Pelaksana Teknis (UPT) rusun. Besarnya tarif sewa untuk setiap unit

hunian rusunawa diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta

nomor 1 pasal 117 tahun 2006 tentang Retribusi Daerah. Untuk luas unit

30 m2, tarif sewa per bulannya bervariasi antara Rp. 175.000,- sampai Rp.

341.000,- tergantung di lantai berapa unit tersebut berada. Semakin tinggi

lantai tempat keberadaan suatu unit hunian, semakin murah pula harga

sewanya. Jenis rumah susun pada proyek saya adalah rusunawa untuk

dinas pemadam kebakaran, dimana para petugas pemadam dapat

menyewa unit rusun dan membayar biaya sewa setiap bulannya.

Page 8: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

20

II.1.7. Dinas Pemadam Kebakaran

Definisi

• petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi

kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk

menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan

korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas

pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi

tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah

kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemadam_kebakaran; 14-3-2010; 15:03)

• (firefighting) A person who is skilled in the work of fighting fire.

(http://en.wiktionary.org/wiki/fireman; 14-3-2010; 15:10)

• any person regularly or temporarily, or as a substitute, employed and paid as

a member of a fire department, who has passed a civil service examination

for fireman and who is actively employed as a fireman; and shall include any

'prior fireman

(http://www.atg.wa.gov/AGOOpinions/Opinion.aspx?section=archive&id=

8784; 14-3-2010; 15:13)

• Pemadam kebakaran adalah petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas

untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain

terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk

menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-

lain.

• Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang

diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan

masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat.

Page 9: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

21

• Rusunawa Sudin Pemadam Kebakaran adalah Suatu hunian massal

(bersama) yang ditujukan bagi petugas atau dinas unsur pelaksana

pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas

penanganan masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat

darurat.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemadam_kebakaran)

Jumlah personil yang ada di dinas pemadam kebakaran dan

penanggulangan bencana provinsi DKI Jakarta menurut peruntukannya bagi

cabang di Jakarta Pusat:

Bidang Pekerjaan Jumlah Petugas Cabang Jakarta

Pusat

Petugas Pemadam 428 orang

Inspektur Kebakaran 50 orang

Petugas Penyelamat 30 orang

Petugas Penyuluh Lab 6 orang

Petugas Pengemudi 85 orang

Montir 15 orang

Staff 70 orang

Total 684 orang

Tabel 2. Data petugas Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Pusat

Page 10: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

22

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta

Gambar 1. Bagan susunan organisasi Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta

(http://kebakaran.jakarta.go.id/profil/d/1/12/Struktur.air)

BINUS Univerrsity Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta 22

Page 11: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

23

Foto 1. Tipe 90, tipe 72 dan tipe 42 pada komplek perumahan SUDIN

pemadam kebakaran Jakarta Pusat

Kompleks rumah dinas mereka yang sekarang mereka tempati ini terdiri dari

300 kepala keluarga (KK) yang tergabung 1 (satu) Rukun Warga (RW) yang terdiri

dari 9 (sembilan) Rukun Tetangga (RT). Tipe rumah dinas mereka yang sekarang

adalah tipe 42 dengan dua kamar di lantai atasnya. Tipe hunian ini diperuntukkan

untuk staff biasa sebanyak 286 unit, tipe 72 dengan kamar tidur satu pada lantai

dasarnya dan dua kamar di lantai atasnya.

Tipe hunian ini diperuntukkan untuk KASUDIN dan para Excelon 3

sebanyak 6 unit, sedangkan yang berikut adalah tipe 90 dengan kamar tidur satu

pada lantai dasarnya dan tiga kamar di lantai atasnya. Tipe hunian ini diperuntukkan

Page 12: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

24

untuk para pejabat golongan IV sebanyak 8 unit. Rumah dinas yang disediakan oleh

Dinas Pemadam Kebakaran hanya diperuntukkan untuk yang telah berkeluarga saja.

Para istri mereka, mayoritas 80% berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sedangkan

20% sebagai guru, PNS, swasta, dll. Fasilitas pada kompleks rumah dinas ini antara

lain : musholla, balai RW dan lapangan olah raga.

Foto 2. Fasilitas di komplek perumahan Sudin pemadam kebakaran Jakarta Pusat

Rumah dinas tersebut akan digusur/dibongkar sehubungan dengan akan

diadakannya perluasan Kantor Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, mengingat

peran petugas pemadam kebakaran dalam menolong sesama dengan

mempertaruhkan nyawa mereka, sudah sepatutnya mereka mendapatkan hak untuk

tinggal di tempat yang lebih layak dan nyaman.

Jam kerja mereka yang panjang, dimana satu group yang terdiri dari 32 unit

mobil pemadam kebakaran dimana satu unit mobil diawaki oleh 6 personil yang

terdiri dari supir, kepala regu dan 4 anggota yang memiliki jam tugas dari pukul

07.30 s/d 07.30 hari berikutnya dengan sistem jaga, lepas dan cadangan.

(Bpk.Martondang, staff sie.penanggulangan bencana Gol.3A Dinas

Pemadam Kebakaran DKI Jakarta)

Page 13: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

25

II.2. Tinjauan Khusus Topik

II.2.1. Hemat Energi

Definisi

Meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi

bangunan , kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya.

(dikutip oleh Tri Endangsih , ST. dari Gelar seminar bangunan hemat

energi, teknologi pengolahan limbah pada gedung, 1997, hal 17)

II.2.2. Arsitektur Hemat Energi

Definisi

• Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan

penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,

kenyamanan maupun produktivitas penghuninya“ dengan memanfaatkan

sains dan teknologi mutakhir secara aktif. Mengoptimasikan sistim tata

udara-tata cahaya, integrasi antara sistim tata udara buatan-alamiah,

sistim tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara metode pasif dan

aktif dengan material dan instrumen hemat energi. (dikutip oleh Ir. Jimmy

Priatman dalam ”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” Paradigma dan

Manifestasi Arsitektur Hijau)

• Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan

penggunaan energy tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,

kenyamanan maupun produktivitas penghuninya “ dengan memanfaatkan

sains dan teknologi mutakhir secara aktif. (menurut Worthington, J, 1997

yang dikutip dari Yeang, Ken, 1999)

Page 14: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

26

• Suatu hunian massal (bersama) yang hemat dalam penggunaan

(konsumsi) energi tanpa harus mengorbankan kenyamanan fisik penghuni

rumah susun.(Tri Harso Karyono)

• Pengertian kenyamanan fisik terkait dengan kenyamanan termal &

kenyamanan visual.(Tri Harso Karyono)

II.2.3. Aplikasi Desain Arsitektur Hemat Energi

• Ventilasi Alami

Penggunaan ventilasi alami akan diperoleh penghematan biaya

energi yang harus kita keluarkan. Tidak demikian halnya dengan upaya

kenyamanan buatan, karena energi yang dipakai untuk mengaktifkannya

perlu dikeluarkan sejumlah biaya tambahan. Namun yang harus dilakukan

adalah merancangnya dalam kapasitas yang optimal, atau secukupnya.

Contoh desain tersebut antara lain:

Ventilasi silang (cross ventilation) merupakan salah satu

karakteristik utama bangunan tropis hemat energi. Sistem pertukaran

udara ini memungkinkan udara mengalir menyeberangi ruangan sehingga

ruangan terasa lebih sejuk tanpa bantuan pendingin ruangan. Berdasarkan

pendapat Lippsmeier (1997,pp102-103), udara yang bergerak

menghasilkan penyegaran terbaik, karena dengan penyegaran yang baik

terjadi proses penguapan, yang berarti penurunan temperatur pada kulit.

Udara lembab yang tidak jenuh menyentuh tubuh, kelembaban kulit

(keringat) berkurang dan tubuh merasakan pendinginan.

Page 15: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

27

Gambar 1. Cross Ventilation tampak atas per unit

Sumber : Bangunan Tropis (Lippsmeier, 1997, pp104-105)

Pada gambar A, kecepatan aliran udara per unit rusunawa tersebut

akan menjadi lebih besar bila lubang masuk udara lebih kecil dibandingkan

lubang keluar. Sedangkan pada gambar B, posisi lubang masuk yang digeser

sedikit menjauh dari lubang keluar akan mengubah arah aliran udara per unit.

Gambar 2. Cross Ventilation tampak samping per unit

Sumber : Bangunan Tropis (Lippsmeier, 1997, p104)

Page 16: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

28

Salah satu bangunan tinggi di Jakarta yang berkonsep Arsitektur

Tropis adalah bangunan perkantoran Wisma Dharmala Sakti. Bangunan yang

terletak di jalan Jendral Sudirman Jakarta Pusat ini mencerminkan ciri

bangunan tropis dengan banyaknya bukaan berupa jendela. Setiap jendela

dilindungi dengan overstek yang berfungsi mengurangi panas cahaya

matahari yang masuk ke dalam ruangan.

Bangunan ini dirancang oleh Paul Rudolph, seorang arsitek Amerika

yang terkenal. Modelnya disimpan dalam Museum of Modern Arts di New

York. Setiap karya Paul Rudolph tentunya mempunyai karakter yang kuat.

Seperti misalnyabangunan Wisma Dharmala Sakti yang mempunyai kekuatan

karakter pada aspek tropisnya. Paul Rudolph mengadopsi arsitektur Indonesia

dan ia terkenal cukup pandai dalam mengadopsi arsitektur lokal pada setiap

karyanya.

Sumber : www.dharmala_intiland.com; 5-9-2008;15:42

Foto 3. Wisma Dharmala Sakti Gambar 3. Denah gedung Dharmala

Page 17: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

29

Peran energi dalam arsitektur sangat luas. Pada proyek komersial,

kebutuhan energi perlu dihitung rinci, atau paling tidak dipikirkan, antara lain

untuk :

• Survey

• Proses perancangan

• Pembukaan dan penyiapan lahan

• Tranportasi material bangunan

• Konstruksi (pembangunan)

• Operasional

o Penerangan (ruang dalam dan ruang luar)

o Ventilasi (sistem penyejukan udara, fan)

• Perawatan berkala

o Pembersihan

o Penggantian elemen bangunan

o Pengecatan

• Renovasi besar (penyesuaian bangunan untuk fungsi baru, facelift)

• Penghancuran (bangunan tidak layak dipertahankan, lahan akan dipakai

untuk fungsi baru)

• Pengangkutan runtuhan bangunan ke lahan lain

Page 18: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

30

II.2.4. Sistem Bangunan Hemat Energi

Terdapat beberapa tingkat sistim operasional yang digunakan dalam

bangunan dengan kategori berikut (menurut Worthington, J, 1997 yang

dikutip dari Yeang, Ken, 1999) :

• Sistim Pasif ( passive mode )

Tingkat konsumsi energi paling rendah, tanpa ataupun minimal

penggunaan peralatan ME (mekanikal elektrikal) dari sumber daya yang

tidak dapat diperbarui (non renewable resources)

• Sistim Hybrid ( mixed mode)

Sebagian tergantung dari energi (energy dependent) atau sebagian dibantu

dengan penggunaan ME.

• Sistim Aktif (active mode/full mode)

Seluruhnya menggunakan peralatan ME yang bersumber dari energi yang

tidak dapat diperbarui (energy dependent)

• Sistim Produktif (productive mode)

Sistim yang dapat mengadakan/membangkitkan energinya sendiri (on-site

energy) dari sumber daya yang dapat diperbarui (renewable resources)

misalnya pada sistim sel surya (fotovoltaik) maupun kolektor surya

(termosiphoning).

Interval kenyamanan yang akan dicapai dari beberapa tingkat sistim

operasional tersebut dapat dilihat pada skema berikut ini :

Page 19: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

31

Gambar 4. INTERVAL KENYAMANAN SISTIM OPERASIONAL

(Yeang, Ken, The Green Skyscraper, p. 201.)

Target konsumsi energi dari beberapa sistim operasional bangunan dan

keterkaitannya dengan teknologi dapat dilihat pada skema berikut ini :

Gambar 5. Tipe sistim operasional Gambar 6. Target konsumsi energi

tipe sistim operasional

(Yeang, Ken, The Green Skyscraper, p. 198, 201.)

Page 20: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

32

• Hemat energi pada iklim tropis

Dalam konteks iklim tropis seperti di Indonesia (panas, lembap),

maka konsep rancangan bangunan dan lingkungan perlu diarahkan lebih

rinci dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

• Lokasi daerah

o Ketinggian: Tinggi-rendah lokasi akan mempengaruhi arus angin

dan suhu. Udara di lokasi tinggi akan lebih sejuk daripada di

dataran rendah atau di pantai.

o Lingkungan: Lingkungan dapat mengandung potensi energi

seperti aliran sungai, limbah pertanian, dll yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber energi terbaharui. Lingkungan

mungkin juga telah menyediakan bahan-bahan bangunan gratis

seperti kayu, bambu, batu, tanah liat dan batu kapur. Selain itu,

kepadatan lingkungan juga perlu diperhatikan.

• Lahan

o Topografi

o Dimensi: lahan yang luas memberikan keleluasan untuk

menempatkan bangunan di tengah, sehingga semua sisi

memperoleh akses langsung ke luar untuk memperoleh udara dan

cahaya.

o Ketinggian air tanah: Jika menggunakan air tanah, semakin dalam

sumber air, semakin besar pompa yang akan diperlukan, dan

semakin banyak energi yang diperlukan.

Page 21: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

33

• Massa

o Orientasi: Orientasi massa bangunan menghadap utara-selatan

(sumbu panjang sejajar barat-timur) sehingga dapat mengurangi

luas dinding yang terpapar oleh panasnya matahari pagi dan sore.

o Ketinggian: Semakin tinggi bangunan, semakin besar energi

untuk transportasi vertikal, menaikkan air, dan sistem

ventilasinya.

• Organisasi ruang

o Pengelompokan: Ruang perlu dikelompokkan sesuai dengan

kedekatan aktivitas dan potensi untuk menjadi penghalang panas

bagi ruang yang memerlukan kenyamanan.

• Elemen bangunan

o Atap: Teritisan untuk menahan sinar langsung matahari masuk ke

dalam ruang, dan sekaligus melindungi dinding.

o Dinding: Dinding memiliki banyak bukaan. Bukaan ini akan

membantu kelancaran sirkulasi udara.

o Lantai: pemilihan pelapis lantai yang tepat juga akan membantu

mengurangi panas dalam ruangan yang diserap oleh pelapis,

sehingga suhu ruangan tidak terlalu panas dan tidak memerlukan

penyejuk ruangan atau AC.

• Penerangan

o Penerangan alami: Penerangan alami sangat berlimpah pada

siang hari.

Page 22: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

34

o Penerangan buatan: gunakanlah lampu hemat energi. Lampu

penerangan umum tidak perlu terlalu terang. Pakailah standar

penerangan yang wajar.

• Penghawaan

o Penghawaan alami: Gunakan penghawaan alami dengan

memiliki bukaan yang sesuai standar.

• Arsitektur Hemat Energi (Energy-Efficient Architecture)

Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan

penggunaan energy tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,

kenyamanan maupun produktivitas penghuninya “ dengan memanfaatkan

sains dan teknologi mutakhir secara aktif.

Meng-optimasikan sistim tata udara-tata cahaya, integrasi

antara sistim tata udara buatan alamiah, sistim tata cahaya buatan-

alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan material

dan instrumen hemat energi. Credo form follows function bergeser

menjadi form follows energy yang berdasarkan pada prinsip konservasi

energi (non-renewable resources). Para pelopor arsitektur ini tercatat

Norman Foster, Jean Nouvel, Ingenhoven Overdiek & partners.

Page 23: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

35

Gambar 7. INSTITUT DU MONDE ARABE,FRANCE(J.Nouvel)

ARSITEKTUR HEMAT ENERGI

(Energy-efficient Architecture)

Pemanfaatan energi alternatif

Untuk menghemat pemakaian listrik, kita dapat menggunakan lampu

hemat energi, membuka tirai jendela bila memungkinkan agar terang, dan

matikan peralatan elektronik jika tidak diperlukan (bukan posisi stand-by).

Penghuni diajak memanfaatkan energi alternatif dalam memenuhi

kebutuhan listrik yang murah dan praktis, serta ditunjang pengembangan

teknologi energi tenaga surya, angin, atau biogas untuk bangunan rumah/

gedung.

Skala bangunan dan proporsi ruang terbuka harus memerhatikan

koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien dasar hijau (KDH) yang

berkisar 40-70 persen ruang terbangun berbanding 30-60 persen untuk ruang

Page 24: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

36

hijau untuk bernapas dan menyerap air. Keseluruhan atau sebagian atap

bangunan dikembalikan sebagai ruang hijau pengganti lahan yang dipakai

massa bangunan di bagian bawahnya. Atap-atap bangunan dikembangkan

menjadi taman atap (roof garden) dan dinding dijalari tanaman rambat (green

wall) agar suhu udara di luar dan dalam turun, pencemaran berkurang, dan

ruang hijau bertambah.

II.2.5. Faktor-faktor dalam perancangan hemat energi

Rancangan kenyamanan yang hemat energi dapat dipengaruhi oleh :

• Pemilihan bahan bangunan

Untuk kenyamanan bangunan gedung sebaiknya dipilih

bahan yang mempunyai sifat fisik memantulkan panas, tidak

menyerap atau bahkan angka absorbsi dan angka transmisi kalornya

rendah. Ketebalan bahan atau bahan tipis akan relatif lebih panas

dari bahan yang lebih tebal.

Secara prinsip, ruang bangunan yang berdinding kaca akan lebih

panas, karena kaca mempunyai sifat meneruskan keluar energi panas yang

telah masuk kedalam ruang sehingga panas terpantul ke dalam ruang.

Untuk meminimalkan pemakaian energi perlu diatur masuknya radiasi

matahari dalam ruang. Pemilihan jenis “heat reflecting glass atau heat

absorbing glass “ merupakan salah satu upaya.

Page 25: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

37

Gambar 8. Pengaruh radiasi matahari terhadap bahan bangunan

(Sumber: Puslitbangkim, 2005)

II.2.6. Metode Perancangan Arsitektur Hemat Energi

Rancangan pasif

Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua

cara: secara pasif dan aktif. Perancangan pasif merupakan cara penghematan

energi melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa

mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif

lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan

dengan sendirinya mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar.

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia,

umumnya dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan

karena radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan

penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya

akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.

Page 26: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

38

Beberapa bangunan modern di Jakarta juga diselesaikan dengan

konsep perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma

Dharmala Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Pemakai bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya

listrik untuk lift, pompa, dan peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu

untuk menghindari situasi buruk semacam ini dengan memulai merancang

bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.

(TRI HARSO KARYONO)

Iklim Tropis

Definisi

• a region where the climate is always warm, located between the Tropics

of Cancer and Capricorn at 23.5° north and south latitude.

(www.sitesalive.com/tg/ol/private/oltgGlossary.htm;17-3-2010; 10:02)

• the part of the Earth's surface between the Tropic of Cancer and the

Tropic of Capricorn.

(http://dictionary.com; 17-3-2010; 22:24)

• tropis adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada

di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua "lintang, yaitu 23.50 LS

dan 23.5 LU" tropis: Tropik Cancer di Utara dan Tropik Capricorn di

Selatan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Tropis; 17-3-2010; 22:10)

• regions of the earth lying between the Tropic of Cancer and the Tropic of

Capricorn extending around the equator where the temperature and

humidity are high.

(www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/glossary.htm; 17-3-2010; 10:20)

Page 27: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

39

Secara geografis, pembagian daerah beriklim tropis adalah sebagai

berikut : (Lippsmeier, Georg.1997.Bangunan Tropis.Jakarta : Erlangga,

hal.1)

Daerah tropis basah/lembab. Ciri-cirinya :

- rendahnya perbedaan temperatur harian dan tahunan.

- curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi.

- radiasi matahari tingkat sedang hingga kuat.

- temperatur udara relatif sama sepanjang tahun.

- umumnya berupa hutan hujan tropis, daerah dengan angin musim, dan

savana lembab.

Negara Indonesia yang terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan

95°'BB - 141°45'BT termasuk ke dalam daerah beriklim tropis basah/lembab,

dengan karakteristik :

• suhu udara rata-rata yang relatif tinggi (18-35oC)

• perbedaan suhu maksimum dan minimum kecil

• radiasi matahari cukup tinggi (1500-2500 kWh/m2/tahun)

• kelembaban udara tinggi (60% - 90%)

• curah hujan tinggi (2000-3000 mm/tahun) 

Arsitektur Tropis

Definisi

• rancangan spesifik suatu karya arsitektur yang mengarah pada pemecahan

problematik iklim tropis.

(artikel Kenyamanan Suhu dalam Arsitektur Tropis oleh Tri Harso K.; 1999)

Page 28: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

40

• kemampuannya mengakomodasi keadaan iklim setempat sehingga bisa menambah kenyamanan penghuninya atau penghematan energi.

(artikel Rumah Tradisional Tropis untuk Rumah Tinggal Urban oleh

Saptono Istiawan SK IAI; 3-8-2006)

Arsitektur Tropis merupakan suatu bentuk arsitektur yang

memahami kondisi iklim tropis dengan karakteristik iklim seperti temperatur

dan kelembaban yang relatif tinggi, curah hujan yang tinggi, kecepatan

angin rendah, serta tingkat radiasi matahari yang tinggi. Arsitektur Tropis

juga memanfaatkan potensi alam seperti cahaya matahari sebagai penerang

ruangan pada siang hari dan kualitas udara segar yang dibutuhkan oleh

setiap penghuni bangunan.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan

kemampuan mental dan fisik penghuni : (Lippsmeier 1997,p19)

• radiasi matahari

• kesilauan

• temperatur dan perubahan temperatur

• presipitasi (curah hujan)

• kelembaban udara

• gerakan udara

• pencemaran udara

Page 29: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

41

II.3. Tinjauan Khusus Tapak

II.3.1. Pemilihan Tapak

Pemilihan tapak dilakukan sesuai dengan peruntukan yang

ditentukan oleh pemerintah untuk Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta,

di wilayah kelurahan Pegadungan, kecamatan Kalideres. Sesuai rencana

pemerintah akan dibangun sebanyak 6 blok massa bangunan dan terdapat

600 unit yang disediakan untuk Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.

Foto 4. Rencana Pembangunan Rusun di Jakarta

Page 30: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

42

Peta 1. Lokasi alternatif tapak

II.3.2. Kriteria Pemilihan Tapak

Dasar-dasar pertimbangan pemilihan tapak adalah:

1. Sesuai dengan lokasi yang diperuntukan pemerintah.

2. Akses yang mudah dalam pencapaiannya. Mengingat mayoritas

penghuni (Dinas Pemadam Kebakaran) menggunakan kendaraan dinas

untuk pergi ke lokasi tempat mereka bertugas secara bersama- sama.

3. Cukup jauh dari lokasi keramaian, dekat dengan hunian lain sehingga

ketenangan hunian dapat terjaga.

II.3.3. Data Pemilihan Tapak

Tabel 3. Keterangan Alternatif Tapak

Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

Bentuk persegi persegi panjang

Luas 14.000 m2 28.000 m2

Page 31: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

43

Peruntukan Wisma susun Wisma susun

KDB/KLB 35% / 2,5 45% / 2,5

Ketinggian max 8 lantai 5 lantai

Akses 3 jalan sedang 2 jalan besar

Keterangan Sudah ada bangunan Belum ada bangunan

Dengan melihat hasil keterangan alternatif tapak, maka tapak yang

dipilih adalah alternatif tapak 2. Sesuai kebutuhan serta melebihi standar

luasan minimum yang diminta dan merupakan lahan kosong.

Data Tapak

Peta 2. Lokasi Proyek

Sumber : http://www.tatakota-jakartaku.net

• Lokasi : Jl Palem Raja Barat, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan

Kalideres, Jakarta Barat.

• Luas tapak : 28.000 m2

Page 32: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

44

• Batas tapak :

- Utara : Jalan kecil dan rawa luas

- Selatan : Perumahan

- Timur : Komplek Citra Garden 6

- Barat : Perumahan

• Rencana Batas Wilayah Kota DKI Jakarta :

- Peruntukan lahan : Wisma susun

- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 45 %

- Koefisien Luas Bangunan (KLB) : 2,5

- Maksimal jumlah lantai : 5 lantai

- Garis Sepadan Bangunan (GSB) : 10 m (timur,selatan) dan

8 m (utara,barat)

II.3.4. Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar Tapak

Tapak tersebut berbatasan langsung dengan sejumlah ruko dan

rumah warga. Sedangkan pada lingkungan sekitar tapak terdapat tanah

kosong berupa rawa, komplek perumahan, kios, dan sekolah.

Page 33: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

45

II.4. Kelengkapan dan Relevansi Data Pendukung

II.4.1. Kajian Survey Literatur

Rusun Urip Sumoharjo Surabaya

Foto 5. Eksisting bangunan Rumah Susun Urip Sumoharjo, materialnya

mengalami penurunan kualitas setelah 19 tahun berdiri.

Foto 6. Dua blok Rumah Susun Urip Sumoharjo yang berdekatan

menyebabkan kurangnya cahaya bagi penghuni.

Page 34: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

46

Kondisi Eksisting Rusun Urip Sumoharjo :

1. Terletak di area seluas 2000 m2, di kelurahan Tegalsari, Kecamatan

Tegalsari

2. Terdiri dari 3 Blok (A,Bdan C), dimana masing masing blok terdiri :

• Ketinggian bangunan 4 lantai

• Tiap lantai terdiri dari 10 unit hunian dengan ukuran 3m x 6m,

ditambah 2m x 0,8 m berupa balkon belakang, dan selasar depan

selebar 1,5 m.

• Total unit hunian : 120 unit; namun yang dipakai sebagai hunian

murni hanya 115 unit, karena 5 unit yang lain dipakai sebagai

fasilitas umum bersama.

3. Fasilitas Penunjang yang tersedia:

• Mushola dan TPA (1 unit) di lantai 1

• Balai RW (1 unit) di lantai 1

• Ruang serbaguna (3 unit) di lantai 1

• Pos Jaga

• Ruang Karang Taruna (swadaya warga)

• Parkir motor dan mobil yang dikelola oleh Karang Taruna

4. Konstruksi :

• Struktur utama memakai baja

• Tangga memakai gabungan baja dan plat beton

• Plat lantai beton, plester, namun sudah banyak yang dikeramik oleh

warga sendiri

Page 35: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

47

• Dinding bata, diplester dan dicat

• Tanpa plafon

• Atap asbes gelombang

5. Utilitas :

• Air bersih dan sumur bor

• Meter air di tiap unit

• Listrik 450 watt untuk tiap unit dengan meter listrik di tiap unit

• KM dan WC di tiap unit

6. Kehidupan Sosial :

• Terdiri dari 3 RT yang merupakan bagian dari RW 14

• Penghuni sangat bervariasi, sebagian besar terdiri dari penghuni

lama yang sudah berpuluh tahun tinggal disana sejak belum

dibangunnya rusun.

Konsep Penataan Ruang

Gambar 9. Konsep penataan ruang

Page 36: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

48

Unit hunian pada rusun yang baru dibuat lebih luas dari yang lama dengan

penambahan fasilitas utilitas yang lebih tertata.

1. Luas tiap unit hunian adalah 3m x 6m untuk ruang utama, ditambah

dengan 2m x 3m untuk ruang service, yaitu KM/WC, dapur dan

cuci/jemur.

2. Selasar lebar 2 m dibuat berhadapan didepan sehingga orientasi unit ke

luar gedung (jalan raya).

3. Tangga dibuat di tengah blok , berukuran yang lebar (4 m) dan leluasa

sebagai sarana sirkulasi utama vertikal

4. Mengingat luasan lahan yang tersedia, maka jumlah blok yang

direncanakan hanya mampu 3 blok (115 unit untuk umum), namun

dengan jumlah unit yanglebih banyak, dengan rincian tiap bloknya

sebagai berikut :

• Lantai 1 terdiri dari 22 unit hunian ditambah dengan 9 unit untuk

fasilitas umum.

• Lantai 2,3 dan 4 terdiri dari 31 unit hunian.

Fasilitas Penunjang berupa: Dapur Umum,Gudang, TPA/TK(4 unit)

Koperasi.

Konsep Bentuk Bangunan (Arsitektur)

1. Untuk memperoleh tingkat kenyamanan yang cukup, maka konsep

arsitektur tropis menjadi pilihan utama, dimana arsitektur ini sangat

mengutamakan faktor pencahayaan dan penghawaan alami.

Page 37: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

49

2. Pencahayaan dan penghawaan alami dibuat dengan membuat banyak

bukaan pada dinding untuk memasukkan unsur cahaya alami dan udara

secara silang, sehingga mampu membuang udara panas di dalam

bangunan.

3. Banyak membuat sosoran yang lebar pada daerah yang perlu dilindungi

dari panas matahari.

II.4.2. Kajian Survey Lapangan

Rumah Susun Benhil

Foto 7. Tampak Rumah Susun Benhil dari dalam kawasan

Rumah Susun Benhil dibangun pada tahun 1996 dan terletak di

kawasan Benhil, Jakarta Pusat. Bangunan rumah susun terdiri dari 3 tower

yaitu tower A, B, dan C yang menyatu dengan tower B.

Page 38: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

50

Gambar 10. Blok plan Rumah Susun Benhil

Dengan pengolahan massa pada blok plan diatas, desain dari rumah

susun Benhil ini sesuai dengan arsitektur hemat energi di iklim tropis karena

perletakkan massa bangunan yang orientasinya menghadap arah utara-

selatan.

Foto 8. Koridor rumah susun dan tampak luar rumah susun

Lokasi : Benhil, Jakarta Pusat

Luas Tanah : + 5000 m2

Luas Bangunan : Blok A = 918 m2 30 unit tipe 21 x 9 lt

Blok B = 918 m2 30 unit tipe 21 x 9 lt 614 unit

Blok C = 306 m2 12 unit tipe 21 x 9 lt

Fungsi rumah susun : Lantai dasar seluruhnya diperuntukkan sebagai kios.

Lantai 1 – 8 untuk hunian

C

B

A

IN

utara

Page 39: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

51

Foto 9. Contoh unit Rusun Benhil t ipe 21 (3 m x 7 m)

Fasilitas penunjang lingkungan : - Sarana olahraga (basket, futsal, badminton)

- Masjid

- Parkir 200 mobil & 250 motor

- Air bersih dari PAM DKI Jakarta, ditampung

dalam bak penampungan di dalam tanah, yang

kemudian di pompa ke tangki-tangki di atas

bangunan; masing-masing unit hunian

dilengkapi dengan meter air

- Listrik rata-rata 1300 W / unit

- Instalasi gas dengan kompor dan meteran gas

- Penampungan sampah 1 tandon di tiap tower

seluas 6 x 7 m

- Taman

- Lift 4 buah di tower A dan B, 2 buah di tower C

Page 40: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

52

Foto 10. Fasilitas-fasilitas Rumah Susun Benhil (parkir motor, tandon sampah, lap. badminton)

RUSUNAWA MARUNDA, Jakarta Utara

Lokasi :

Peta 3. Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara

Page 41: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

53

foto 11. Lokasi sekitar tapak

Gambar 11. Denah Lantai tipikal, 1 lantai 20 unit hunian

RUSUNAWA Marunda ini memiliki 12 massa bangunan yang masing-

masing massa bangunan terdiri dari 6 lantai dimana lantai dasar (1) digunakan

sebagai fasilitas umum dan dua (2) unit untuk disable person , sedangkan lantai 2 –

6 sebagai lantai hunian yang tiap lantainya terdapat 20 unit hunian dengan tipe

tipikal, sehingga satu massa bangunan dapat memiliki 100 unit hunian. Transportasi

vertikal yang digunakan di RUSUNAWA ini adalah 1 buah lift yang terletak di

tengah dan 2 buah tangga di tiap sisinya.Terdapat pula ruang bersama, void (4,35 m

x 23,45 m), dan selasar 1,225 m.

Page 42: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

54

Bangunan RUSUNAWA ini menggunakan modul 3,9 m. Tiap massa

bangunan dilengkapi pula dengan 2 tempat sampah bersama. RUSUNAWA

Marunda ini memiliki ruang penunjang antara lain serba guna, musholla, bersama,

komersial, jemuran, parkir mobil dan motor dan ME.

Struktur yang terkait pada bangunan RUSUNAWA ini adalah TWIN

BLOCK, dari segi pencahayaan, untuk penghematan energi di gunakan sebanyak

mungkin pencahayaan alami, sedangkan segi penghawaannya dengan cross

ventilation, sehingga udara selalu mengalir & tidak pengap,namun pada

kenyataannya udara terasa pengap. Pada keadaan darurat, tersedia tangga kebakaran

yang cukup untuk memperlancae evakuasi, selain itu itu juga dilengkapi dengan fire

hydrant, fire detector dan air yang cukup apabila terjadi keadaaan darurat.

Penangkal petir juga tersedia pada RUSUNAWA ini untuk mengamankan

bangunan dan penghuni yang berada disekitar bangunan dari sambaran petir

diusulkan dipasang sistem penangkal petir non radiaktor dengan radius 150 m

diletakan diatas bangunan.

Seluruh sistem plumbing (utilitas), diletakkan pada lubang lantai yang

lokasinya saling tidak menggangu dan mudah dalam melakukan maintenance.

Termasuk sistem plumbing (utilitas) adalah sistem instalasi air bersih, air bekas, air

kotor dan air buangan hujan.

Pengguna dari RUSUNAWA Marunda ini adalah mantan tunawisma,

korban penggusuran daerah sekitar dan sebagian kecil buruh pabrik sekitar yang

telah berkeluarga semua. Bangunan RUSUNAWA ini telah berdiri sejak tahun 2006

namun bari dihuni pertangahan tahun 2009. Menurut para penghuni, RUSUNAWA

ini sudah terjadi kerusakan dan kebocoran dimana-mana, untuk air bersih saja

mereka harus membeli dari supplier.

Page 43: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

55

Gambar 12. Denah 1 unit hunian

Satu massa bangunan RUSUNAWA Marunda ini memiliki panjang ±

63,5m dan lebar ± 19,9 m.Unit hunian pada RUSUNAWA ini adalah satu tipe

tipikal, dimana terdapat dua kamar tidur dengan luasan masing –masing ± 5,75 m2

dan ± 7 m2, ruang duduk dan ruang makan = ± 11,44 m2, dapur = ± 2,92 m2,

km/wc = ± 2,73 m2 dan balkon / jemur = ± 2,63 m2. Harga unit hunian lantai 2

adalah Rp 375.000 sedangkan untuk lantai diatasnya dikurangi Rp 10.000 tiap

lantainya, sehingga semakin atas semakin murah harga sewanya.

Foto Fasilitas Rusun

Foto 12. Musholla Foto 13. Lapangan parkir

Page 44: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

56

Foto 14. Taman bermain Foto 15. Hidrant kebakaran

Foto 16. Lapangan Olahraga Foto 17. Kios

Foto 18. Pompa hidrant

Foto 19. Shaft sampah

Foto 20. Shaft air bersih dan kotor

Page 45: BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00108-AR bab 2.pdf · yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat

BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta

57

II.4.3. Kesimpulan

Setelah membandingkan hasil survey literatur dan survey lapangan, maka

dapat disimpulkan bahwa sebuah rusuna hendaknya :

• Berlokasi strategis dengan akses pencapaian mudah dari segala arah.

• Mempunyai luas unit berkisar 21 m2 hingga 36 m2.

• Memiliki jumlah lantai 6 hingga 10 lantai.

• Menggunakan material dan finishing yang tidak mahal.

• Mempunyai kisaran harga sewa Rp. 175.000 – Rp. 375.000 / bulan

(sewa).

• Dilengkapi instalasi listrik ± 1300 W dan air bersih/PAM

• Dilengkapi fasilitas sarana olahraga, lapangan parkir, taman hijau, shaft

sampah, proteksi kebakaran.

• Disertakan kios-kios sebagai tempat usaha penghuni, sekaligus sebagai

subsidi silang harga unit hunian.