bab ii tinjauan dan landasan teori ii.1. tinjauan umum...
TRANSCRIPT
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
13
BAB II
TINJAUAN dan LANDASAN TEORI
II.1. Tinjauan Umum
II.1.1. Rumah susun
Definisi
• Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam
suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan
secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan
satuan – satuan yang masing – masing dapat dimiliki dan digunakan
secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan
bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
(Undang – Undang nomor 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun, Presiden
Republik Indonesia, 1985).
• Rumah susun adalah gedung atau bangunan bertingkat terbagi atas
beberapa tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga); flat;
(Menurut KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia)
• Rumah Susun yang dimaksud dalam undang-undang ini. Adalah istilah
yang diberikan pengertian hukum bagi bangunan gedung bertingkat yang
senantiasa mengandung system kepemilikan perseorangan dan hak
bersama, yang penggunaannya untuk hunian Apartement, atau untuk
bukan hunian Office dan Retail mall, secara mandiri ataupun secara
terpadu sebagai suatu kesatuan system pembangunan.
(Secara lebih detail pasal 1 angka (1) UU No.16 Tahun 1985)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
14
UU No. 16 Tahun 1985 secara tegas memberikan kualifikasi yuridis
mengenai Rumah Susun, diantaranya :
1. Bangunan gedung bertingkat
2. Dalam satu lingkungan
3. Bangunan distrukturkan ke arah :
a. Vertikal
b. Horizontal
4. Satu satuan dimiliki secara terpisah
5. Dilengkapi : bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama
Bagian bersama dapat diartikan, bagian rumah susun (melekat pada
struktur bangunan) yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian
bersama dalam satu kesatuan fungsi dengan rumah susun. Contoh : pondasi,
atap, lobby, lift, saluran air, jaringan listrik, gas dan telekomunikasi.
Benda bersama dapat diartikan benda yang bukan merupakan
bagian rumah susun (tidak lekat pada struktur bangunan) tetapi dimiliki
bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama. Contoh : Tanah,
pagar halaman bangunan, tempat parkir, taman-taman, jalan lingkungan
rusun, kolam renang diluar struktur, gardu jaga, dan sebagainya.
Tanah bersama dapat diartikan sebidang tanah yang digunakan atas
dasar hak bersama secara tidak terpisah yang diatasnya berdiri rumah susun
dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin bangunan.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
15
II.1.2. Klasifikasi Rumah Susun
Menurut beberapa kriteria, Flat/Apartemen dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan ketinggian lantai, menurut Perda DKI Jakarta No. 7 /1991
tentang bangunan dalam Wilayah DKI Jakarta :
- Bangunan rendah (low rise buliding) : jumlah lapis 4
- Bangunan sedang (medium rise building) : jumlah lapis 5-8
- Bangunan tinggi ( high rise building) : jumlah lapis < 8
2. Berdasarkan kemewahan bangunan :
- sederhana (desain sederhana, lokasi si daerah yang padat penduduk
atau di lahan pemerintah, material penyelesaian yang murah)
- menengah (desain fungsional, lokasi di daerah perumahan atau di
kompleks padat apartemen, material penyelesaian standart)
- mewah (desain berestetika tinggi, lokasi di daerah strategis dalam
kota, material penyelesaian lebih mewah)
3. Berdasarkan jumlah ruang :
- tipe studio (1 penghuni, luas 20-35 m2)
- tipe keluarga (1-4 ruang tidur, luas 25-140 m2)
- loft (1-4 ruang tidur, 25-140 m2, plafond tinggi, denah terbuka)
- penthouse (2-4 ruang tidur, 1-2 tingkat, ruang terbuka si atasnya, luas
> 300 m2)
4. Berdasarkan sistem pengelolaan :
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
16
- milik (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah seluruh unit
terjual, hak milik pribadi)
- sewa (dikelola oleh PP atau pengelola profesional, hak milik pembeli
yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang)
- servis (dikelola oleh manajemen hotel berbintang, hak milik pribadi
dapat disewakan dalam jangka waktu pendek atau panjang, harga
kompetitif karena adanya fasilitas standart yang bertaraf internasional)
Karakteristik rumah susun/flat/apartemen yang dirangkum dari
berbagai sumber antara lain adalah :
o Pemanfaatan ruang yang optimal.
o Memiliki lebih dari dua lantai dan berbentuk vertikal.
o Setiap lantainya terdiri dari beberapa unit hunian.
o Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal
berupa koridor.
o Efisien, efektif, dan ekonomis.
o Struktur dan bahan bangunan yang tahan lama.
o Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan.
II.1.3. Karakteristik Rumah Susun
Karakteristik rumah susun/flat/apartemen yang dirangkum dari
berbagai sumber antara lain adalah :
o Pemanfaatan ruang yang optimal.
o Memiliki lebih dari dua lantai dan berbentuk vertikal.
o Setiap lantainya terdiri dari beberapa unit hunian.
o Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal berupa
koridor.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
17
o Efisien, efektif, dan ekonomis.
o Struktur dan bahan bangunan yang tahan lama.
o Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan.
II.1.4. Rusuna (Rumah Susun Sederhana)
Definisi
• Rumah Susun Sederhana adalah bangunan gedung bertingkat yang
dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai tempat
hunian dengan luas maksimum 21 m2 (dua puluh satu meter persegi) setiap
hunian, dilengkapi dengan KM/WC serta dapur, dapat bersatu dengan unit
hunian ataupun terpisah dengan penggunaan komunal, dan diperuntukkan
bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah yang pembangunannya
mengacu pada Permen PU Nomor 60/PRT/1992 tentang Persyaratan
Teknis Pembangunan Rumah Susun.
(Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 524/KMK.03/2001)
II.1.5. Klasifikasi Rusuna
Rumah Susun Sederhana dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan fungsi :
- Rusuna Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi sebagai tempat
tinggal.)
- Rusuna Bukan Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi sebagai
tempat usaha dan atau kegiatan sosial.)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
18
- Rusuna Campuran (rusuna yang sebagian berfungsi sebagai tempat
tinggal dan sebagian lainnya berfungsi sebagai tempat usaha atau
kegiatan sosial.)
(Sumber: PERMEN PU NO. 60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis
Pembangunan Rusuna)
2. Berdasarkan sistem pengelolaan :
- Rusunawa (dikelola oleh PP atau pengelola profesional, hak milik
pembeli yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang.)
- Rusunami (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah seluruh
unit terjual, hak milik pribadi.)
II.1.6. Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa)
Definisi
• Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan
yang terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan secara
fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan
satuan-satuan yang masing-masing dapat disewa secara terpisah,
terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama dan tanah bersama.
(Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan
Permukiman, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, p.V-2)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
19
Rumah susun sederhana ini mewajibkan setiap penghuninya
untuk membayar sewa atas unit hunian yang ditinggalinya masing-
masing. Selama menyewa, penghuni berhak menggunakan fasilitas-
fasilitas seperti listrik dan air bersih. Fasilitas-fasilitas umum seperti
mesjid, lapangan, taman bermain, dan lain-lain terdapat di rumah susun
sederhana ini. Perawatan dan pemeliharaan fasilitas umum menjadi
tanggung jawab bersama dibantu dengan sebuah badan yaitu, Unit
Pelaksana Teknis (UPT) rusun. Besarnya tarif sewa untuk setiap unit
hunian rusunawa diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta
nomor 1 pasal 117 tahun 2006 tentang Retribusi Daerah. Untuk luas unit
30 m2, tarif sewa per bulannya bervariasi antara Rp. 175.000,- sampai Rp.
341.000,- tergantung di lantai berapa unit tersebut berada. Semakin tinggi
lantai tempat keberadaan suatu unit hunian, semakin murah pula harga
sewanya. Jenis rumah susun pada proyek saya adalah rusunawa untuk
dinas pemadam kebakaran, dimana para petugas pemadam dapat
menyewa unit rusun dan membayar biaya sewa setiap bulannya.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
20
II.1.7. Dinas Pemadam Kebakaran
Definisi
• petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi
kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk
menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan
korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas
pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah
kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemadam_kebakaran; 14-3-2010; 15:03)
• (firefighting) A person who is skilled in the work of fighting fire.
(http://en.wiktionary.org/wiki/fireman; 14-3-2010; 15:10)
• any person regularly or temporarily, or as a substitute, employed and paid as
a member of a fire department, who has passed a civil service examination
for fireman and who is actively employed as a fireman; and shall include any
'prior fireman
(http://www.atg.wa.gov/AGOOpinions/Opinion.aspx?section=archive&id=
8784; 14-3-2010; 15:13)
• Pemadam kebakaran adalah petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas
untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain
terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk
menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-
lain.
• Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang
diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan
masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
21
• Rusunawa Sudin Pemadam Kebakaran adalah Suatu hunian massal
(bersama) yang ditujukan bagi petugas atau dinas unsur pelaksana
pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas
penanganan masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat
darurat.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemadam_kebakaran)
Jumlah personil yang ada di dinas pemadam kebakaran dan
penanggulangan bencana provinsi DKI Jakarta menurut peruntukannya bagi
cabang di Jakarta Pusat:
Bidang Pekerjaan Jumlah Petugas Cabang Jakarta
Pusat
Petugas Pemadam 428 orang
Inspektur Kebakaran 50 orang
Petugas Penyelamat 30 orang
Petugas Penyuluh Lab 6 orang
Petugas Pengemudi 85 orang
Montir 15 orang
Staff 70 orang
Total 684 orang
Tabel 2. Data petugas Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Pusat
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
22
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta
Gambar 1. Bagan susunan organisasi Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta
(http://kebakaran.jakarta.go.id/profil/d/1/12/Struktur.air)
BINUS Univerrsity Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta 22
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
23
Foto 1. Tipe 90, tipe 72 dan tipe 42 pada komplek perumahan SUDIN
pemadam kebakaran Jakarta Pusat
Kompleks rumah dinas mereka yang sekarang mereka tempati ini terdiri dari
300 kepala keluarga (KK) yang tergabung 1 (satu) Rukun Warga (RW) yang terdiri
dari 9 (sembilan) Rukun Tetangga (RT). Tipe rumah dinas mereka yang sekarang
adalah tipe 42 dengan dua kamar di lantai atasnya. Tipe hunian ini diperuntukkan
untuk staff biasa sebanyak 286 unit, tipe 72 dengan kamar tidur satu pada lantai
dasarnya dan dua kamar di lantai atasnya.
Tipe hunian ini diperuntukkan untuk KASUDIN dan para Excelon 3
sebanyak 6 unit, sedangkan yang berikut adalah tipe 90 dengan kamar tidur satu
pada lantai dasarnya dan tiga kamar di lantai atasnya. Tipe hunian ini diperuntukkan
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
24
untuk para pejabat golongan IV sebanyak 8 unit. Rumah dinas yang disediakan oleh
Dinas Pemadam Kebakaran hanya diperuntukkan untuk yang telah berkeluarga saja.
Para istri mereka, mayoritas 80% berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sedangkan
20% sebagai guru, PNS, swasta, dll. Fasilitas pada kompleks rumah dinas ini antara
lain : musholla, balai RW dan lapangan olah raga.
Foto 2. Fasilitas di komplek perumahan Sudin pemadam kebakaran Jakarta Pusat
Rumah dinas tersebut akan digusur/dibongkar sehubungan dengan akan
diadakannya perluasan Kantor Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, mengingat
peran petugas pemadam kebakaran dalam menolong sesama dengan
mempertaruhkan nyawa mereka, sudah sepatutnya mereka mendapatkan hak untuk
tinggal di tempat yang lebih layak dan nyaman.
Jam kerja mereka yang panjang, dimana satu group yang terdiri dari 32 unit
mobil pemadam kebakaran dimana satu unit mobil diawaki oleh 6 personil yang
terdiri dari supir, kepala regu dan 4 anggota yang memiliki jam tugas dari pukul
07.30 s/d 07.30 hari berikutnya dengan sistem jaga, lepas dan cadangan.
(Bpk.Martondang, staff sie.penanggulangan bencana Gol.3A Dinas
Pemadam Kebakaran DKI Jakarta)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
25
II.2. Tinjauan Khusus Topik
II.2.1. Hemat Energi
Definisi
Meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi
bangunan , kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya.
(dikutip oleh Tri Endangsih , ST. dari Gelar seminar bangunan hemat
energi, teknologi pengolahan limbah pada gedung, 1997, hal 17)
II.2.2. Arsitektur Hemat Energi
Definisi
• Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan
penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,
kenyamanan maupun produktivitas penghuninya“ dengan memanfaatkan
sains dan teknologi mutakhir secara aktif. Mengoptimasikan sistim tata
udara-tata cahaya, integrasi antara sistim tata udara buatan-alamiah,
sistim tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara metode pasif dan
aktif dengan material dan instrumen hemat energi. (dikutip oleh Ir. Jimmy
Priatman dalam ”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” Paradigma dan
Manifestasi Arsitektur Hijau)
• Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan
penggunaan energy tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,
kenyamanan maupun produktivitas penghuninya “ dengan memanfaatkan
sains dan teknologi mutakhir secara aktif. (menurut Worthington, J, 1997
yang dikutip dari Yeang, Ken, 1999)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
26
• Suatu hunian massal (bersama) yang hemat dalam penggunaan
(konsumsi) energi tanpa harus mengorbankan kenyamanan fisik penghuni
rumah susun.(Tri Harso Karyono)
• Pengertian kenyamanan fisik terkait dengan kenyamanan termal &
kenyamanan visual.(Tri Harso Karyono)
II.2.3. Aplikasi Desain Arsitektur Hemat Energi
• Ventilasi Alami
Penggunaan ventilasi alami akan diperoleh penghematan biaya
energi yang harus kita keluarkan. Tidak demikian halnya dengan upaya
kenyamanan buatan, karena energi yang dipakai untuk mengaktifkannya
perlu dikeluarkan sejumlah biaya tambahan. Namun yang harus dilakukan
adalah merancangnya dalam kapasitas yang optimal, atau secukupnya.
Contoh desain tersebut antara lain:
Ventilasi silang (cross ventilation) merupakan salah satu
karakteristik utama bangunan tropis hemat energi. Sistem pertukaran
udara ini memungkinkan udara mengalir menyeberangi ruangan sehingga
ruangan terasa lebih sejuk tanpa bantuan pendingin ruangan. Berdasarkan
pendapat Lippsmeier (1997,pp102-103), udara yang bergerak
menghasilkan penyegaran terbaik, karena dengan penyegaran yang baik
terjadi proses penguapan, yang berarti penurunan temperatur pada kulit.
Udara lembab yang tidak jenuh menyentuh tubuh, kelembaban kulit
(keringat) berkurang dan tubuh merasakan pendinginan.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
27
Gambar 1. Cross Ventilation tampak atas per unit
Sumber : Bangunan Tropis (Lippsmeier, 1997, pp104-105)
Pada gambar A, kecepatan aliran udara per unit rusunawa tersebut
akan menjadi lebih besar bila lubang masuk udara lebih kecil dibandingkan
lubang keluar. Sedangkan pada gambar B, posisi lubang masuk yang digeser
sedikit menjauh dari lubang keluar akan mengubah arah aliran udara per unit.
Gambar 2. Cross Ventilation tampak samping per unit
Sumber : Bangunan Tropis (Lippsmeier, 1997, p104)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
28
Salah satu bangunan tinggi di Jakarta yang berkonsep Arsitektur
Tropis adalah bangunan perkantoran Wisma Dharmala Sakti. Bangunan yang
terletak di jalan Jendral Sudirman Jakarta Pusat ini mencerminkan ciri
bangunan tropis dengan banyaknya bukaan berupa jendela. Setiap jendela
dilindungi dengan overstek yang berfungsi mengurangi panas cahaya
matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Bangunan ini dirancang oleh Paul Rudolph, seorang arsitek Amerika
yang terkenal. Modelnya disimpan dalam Museum of Modern Arts di New
York. Setiap karya Paul Rudolph tentunya mempunyai karakter yang kuat.
Seperti misalnyabangunan Wisma Dharmala Sakti yang mempunyai kekuatan
karakter pada aspek tropisnya. Paul Rudolph mengadopsi arsitektur Indonesia
dan ia terkenal cukup pandai dalam mengadopsi arsitektur lokal pada setiap
karyanya.
Sumber : www.dharmala_intiland.com; 5-9-2008;15:42
Foto 3. Wisma Dharmala Sakti Gambar 3. Denah gedung Dharmala
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
29
Peran energi dalam arsitektur sangat luas. Pada proyek komersial,
kebutuhan energi perlu dihitung rinci, atau paling tidak dipikirkan, antara lain
untuk :
• Survey
• Proses perancangan
• Pembukaan dan penyiapan lahan
• Tranportasi material bangunan
• Konstruksi (pembangunan)
• Operasional
o Penerangan (ruang dalam dan ruang luar)
o Ventilasi (sistem penyejukan udara, fan)
• Perawatan berkala
o Pembersihan
o Penggantian elemen bangunan
o Pengecatan
• Renovasi besar (penyesuaian bangunan untuk fungsi baru, facelift)
• Penghancuran (bangunan tidak layak dipertahankan, lahan akan dipakai
untuk fungsi baru)
• Pengangkutan runtuhan bangunan ke lahan lain
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
30
II.2.4. Sistem Bangunan Hemat Energi
Terdapat beberapa tingkat sistim operasional yang digunakan dalam
bangunan dengan kategori berikut (menurut Worthington, J, 1997 yang
dikutip dari Yeang, Ken, 1999) :
• Sistim Pasif ( passive mode )
Tingkat konsumsi energi paling rendah, tanpa ataupun minimal
penggunaan peralatan ME (mekanikal elektrikal) dari sumber daya yang
tidak dapat diperbarui (non renewable resources)
• Sistim Hybrid ( mixed mode)
Sebagian tergantung dari energi (energy dependent) atau sebagian dibantu
dengan penggunaan ME.
• Sistim Aktif (active mode/full mode)
Seluruhnya menggunakan peralatan ME yang bersumber dari energi yang
tidak dapat diperbarui (energy dependent)
• Sistim Produktif (productive mode)
Sistim yang dapat mengadakan/membangkitkan energinya sendiri (on-site
energy) dari sumber daya yang dapat diperbarui (renewable resources)
misalnya pada sistim sel surya (fotovoltaik) maupun kolektor surya
(termosiphoning).
Interval kenyamanan yang akan dicapai dari beberapa tingkat sistim
operasional tersebut dapat dilihat pada skema berikut ini :
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
31
Gambar 4. INTERVAL KENYAMANAN SISTIM OPERASIONAL
(Yeang, Ken, The Green Skyscraper, p. 201.)
Target konsumsi energi dari beberapa sistim operasional bangunan dan
keterkaitannya dengan teknologi dapat dilihat pada skema berikut ini :
Gambar 5. Tipe sistim operasional Gambar 6. Target konsumsi energi
tipe sistim operasional
(Yeang, Ken, The Green Skyscraper, p. 198, 201.)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
32
• Hemat energi pada iklim tropis
Dalam konteks iklim tropis seperti di Indonesia (panas, lembap),
maka konsep rancangan bangunan dan lingkungan perlu diarahkan lebih
rinci dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
• Lokasi daerah
o Ketinggian: Tinggi-rendah lokasi akan mempengaruhi arus angin
dan suhu. Udara di lokasi tinggi akan lebih sejuk daripada di
dataran rendah atau di pantai.
o Lingkungan: Lingkungan dapat mengandung potensi energi
seperti aliran sungai, limbah pertanian, dll yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi terbaharui. Lingkungan
mungkin juga telah menyediakan bahan-bahan bangunan gratis
seperti kayu, bambu, batu, tanah liat dan batu kapur. Selain itu,
kepadatan lingkungan juga perlu diperhatikan.
• Lahan
o Topografi
o Dimensi: lahan yang luas memberikan keleluasan untuk
menempatkan bangunan di tengah, sehingga semua sisi
memperoleh akses langsung ke luar untuk memperoleh udara dan
cahaya.
o Ketinggian air tanah: Jika menggunakan air tanah, semakin dalam
sumber air, semakin besar pompa yang akan diperlukan, dan
semakin banyak energi yang diperlukan.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
33
• Massa
o Orientasi: Orientasi massa bangunan menghadap utara-selatan
(sumbu panjang sejajar barat-timur) sehingga dapat mengurangi
luas dinding yang terpapar oleh panasnya matahari pagi dan sore.
o Ketinggian: Semakin tinggi bangunan, semakin besar energi
untuk transportasi vertikal, menaikkan air, dan sistem
ventilasinya.
• Organisasi ruang
o Pengelompokan: Ruang perlu dikelompokkan sesuai dengan
kedekatan aktivitas dan potensi untuk menjadi penghalang panas
bagi ruang yang memerlukan kenyamanan.
• Elemen bangunan
o Atap: Teritisan untuk menahan sinar langsung matahari masuk ke
dalam ruang, dan sekaligus melindungi dinding.
o Dinding: Dinding memiliki banyak bukaan. Bukaan ini akan
membantu kelancaran sirkulasi udara.
o Lantai: pemilihan pelapis lantai yang tepat juga akan membantu
mengurangi panas dalam ruangan yang diserap oleh pelapis,
sehingga suhu ruangan tidak terlalu panas dan tidak memerlukan
penyejuk ruangan atau AC.
• Penerangan
o Penerangan alami: Penerangan alami sangat berlimpah pada
siang hari.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
34
o Penerangan buatan: gunakanlah lampu hemat energi. Lampu
penerangan umum tidak perlu terlalu terang. Pakailah standar
penerangan yang wajar.
• Penghawaan
o Penghawaan alami: Gunakan penghawaan alami dengan
memiliki bukaan yang sesuai standar.
• Arsitektur Hemat Energi (Energy-Efficient Architecture)
Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan
penggunaan energy tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,
kenyamanan maupun produktivitas penghuninya “ dengan memanfaatkan
sains dan teknologi mutakhir secara aktif.
Meng-optimasikan sistim tata udara-tata cahaya, integrasi
antara sistim tata udara buatan alamiah, sistim tata cahaya buatan-
alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan material
dan instrumen hemat energi. Credo form follows function bergeser
menjadi form follows energy yang berdasarkan pada prinsip konservasi
energi (non-renewable resources). Para pelopor arsitektur ini tercatat
Norman Foster, Jean Nouvel, Ingenhoven Overdiek & partners.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
35
Gambar 7. INSTITUT DU MONDE ARABE,FRANCE(J.Nouvel)
ARSITEKTUR HEMAT ENERGI
(Energy-efficient Architecture)
Pemanfaatan energi alternatif
Untuk menghemat pemakaian listrik, kita dapat menggunakan lampu
hemat energi, membuka tirai jendela bila memungkinkan agar terang, dan
matikan peralatan elektronik jika tidak diperlukan (bukan posisi stand-by).
Penghuni diajak memanfaatkan energi alternatif dalam memenuhi
kebutuhan listrik yang murah dan praktis, serta ditunjang pengembangan
teknologi energi tenaga surya, angin, atau biogas untuk bangunan rumah/
gedung.
Skala bangunan dan proporsi ruang terbuka harus memerhatikan
koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien dasar hijau (KDH) yang
berkisar 40-70 persen ruang terbangun berbanding 30-60 persen untuk ruang
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
36
hijau untuk bernapas dan menyerap air. Keseluruhan atau sebagian atap
bangunan dikembalikan sebagai ruang hijau pengganti lahan yang dipakai
massa bangunan di bagian bawahnya. Atap-atap bangunan dikembangkan
menjadi taman atap (roof garden) dan dinding dijalari tanaman rambat (green
wall) agar suhu udara di luar dan dalam turun, pencemaran berkurang, dan
ruang hijau bertambah.
II.2.5. Faktor-faktor dalam perancangan hemat energi
Rancangan kenyamanan yang hemat energi dapat dipengaruhi oleh :
• Pemilihan bahan bangunan
Untuk kenyamanan bangunan gedung sebaiknya dipilih
bahan yang mempunyai sifat fisik memantulkan panas, tidak
menyerap atau bahkan angka absorbsi dan angka transmisi kalornya
rendah. Ketebalan bahan atau bahan tipis akan relatif lebih panas
dari bahan yang lebih tebal.
Secara prinsip, ruang bangunan yang berdinding kaca akan lebih
panas, karena kaca mempunyai sifat meneruskan keluar energi panas yang
telah masuk kedalam ruang sehingga panas terpantul ke dalam ruang.
Untuk meminimalkan pemakaian energi perlu diatur masuknya radiasi
matahari dalam ruang. Pemilihan jenis “heat reflecting glass atau heat
absorbing glass “ merupakan salah satu upaya.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
37
Gambar 8. Pengaruh radiasi matahari terhadap bahan bangunan
(Sumber: Puslitbangkim, 2005)
II.2.6. Metode Perancangan Arsitektur Hemat Energi
Rancangan pasif
Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua
cara: secara pasif dan aktif. Perancangan pasif merupakan cara penghematan
energi melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa
mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif
lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan
dengan sendirinya mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar.
Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia,
umumnya dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan
karena radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan
penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya
akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
38
Beberapa bangunan modern di Jakarta juga diselesaikan dengan
konsep perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma
Dharmala Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Pemakai bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya
listrik untuk lift, pompa, dan peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu
untuk menghindari situasi buruk semacam ini dengan memulai merancang
bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.
(TRI HARSO KARYONO)
Iklim Tropis
Definisi
• a region where the climate is always warm, located between the Tropics
of Cancer and Capricorn at 23.5° north and south latitude.
(www.sitesalive.com/tg/ol/private/oltgGlossary.htm;17-3-2010; 10:02)
• the part of the Earth's surface between the Tropic of Cancer and the
Tropic of Capricorn.
(http://dictionary.com; 17-3-2010; 22:24)
• tropis adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada
di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua "lintang, yaitu 23.50 LS
dan 23.5 LU" tropis: Tropik Cancer di Utara dan Tropik Capricorn di
Selatan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tropis; 17-3-2010; 22:10)
• regions of the earth lying between the Tropic of Cancer and the Tropic of
Capricorn extending around the equator where the temperature and
humidity are high.
(www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/glossary.htm; 17-3-2010; 10:20)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
39
Secara geografis, pembagian daerah beriklim tropis adalah sebagai
berikut : (Lippsmeier, Georg.1997.Bangunan Tropis.Jakarta : Erlangga,
hal.1)
Daerah tropis basah/lembab. Ciri-cirinya :
- rendahnya perbedaan temperatur harian dan tahunan.
- curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi.
- radiasi matahari tingkat sedang hingga kuat.
- temperatur udara relatif sama sepanjang tahun.
- umumnya berupa hutan hujan tropis, daerah dengan angin musim, dan
savana lembab.
Negara Indonesia yang terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan
95°'BB - 141°45'BT termasuk ke dalam daerah beriklim tropis basah/lembab,
dengan karakteristik :
• suhu udara rata-rata yang relatif tinggi (18-35oC)
• perbedaan suhu maksimum dan minimum kecil
• radiasi matahari cukup tinggi (1500-2500 kWh/m2/tahun)
• kelembaban udara tinggi (60% - 90%)
• curah hujan tinggi (2000-3000 mm/tahun)
Arsitektur Tropis
Definisi
• rancangan spesifik suatu karya arsitektur yang mengarah pada pemecahan
problematik iklim tropis.
(artikel Kenyamanan Suhu dalam Arsitektur Tropis oleh Tri Harso K.; 1999)
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
40
• kemampuannya mengakomodasi keadaan iklim setempat sehingga bisa menambah kenyamanan penghuninya atau penghematan energi.
(artikel Rumah Tradisional Tropis untuk Rumah Tinggal Urban oleh
Saptono Istiawan SK IAI; 3-8-2006)
Arsitektur Tropis merupakan suatu bentuk arsitektur yang
memahami kondisi iklim tropis dengan karakteristik iklim seperti temperatur
dan kelembaban yang relatif tinggi, curah hujan yang tinggi, kecepatan
angin rendah, serta tingkat radiasi matahari yang tinggi. Arsitektur Tropis
juga memanfaatkan potensi alam seperti cahaya matahari sebagai penerang
ruangan pada siang hari dan kualitas udara segar yang dibutuhkan oleh
setiap penghuni bangunan.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan
kemampuan mental dan fisik penghuni : (Lippsmeier 1997,p19)
• radiasi matahari
• kesilauan
• temperatur dan perubahan temperatur
• presipitasi (curah hujan)
• kelembaban udara
• gerakan udara
• pencemaran udara
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
41
II.3. Tinjauan Khusus Tapak
II.3.1. Pemilihan Tapak
Pemilihan tapak dilakukan sesuai dengan peruntukan yang
ditentukan oleh pemerintah untuk Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta,
di wilayah kelurahan Pegadungan, kecamatan Kalideres. Sesuai rencana
pemerintah akan dibangun sebanyak 6 blok massa bangunan dan terdapat
600 unit yang disediakan untuk Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.
Foto 4. Rencana Pembangunan Rusun di Jakarta
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
42
Peta 1. Lokasi alternatif tapak
II.3.2. Kriteria Pemilihan Tapak
Dasar-dasar pertimbangan pemilihan tapak adalah:
1. Sesuai dengan lokasi yang diperuntukan pemerintah.
2. Akses yang mudah dalam pencapaiannya. Mengingat mayoritas
penghuni (Dinas Pemadam Kebakaran) menggunakan kendaraan dinas
untuk pergi ke lokasi tempat mereka bertugas secara bersama- sama.
3. Cukup jauh dari lokasi keramaian, dekat dengan hunian lain sehingga
ketenangan hunian dapat terjaga.
II.3.3. Data Pemilihan Tapak
Tabel 3. Keterangan Alternatif Tapak
Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2
Bentuk persegi persegi panjang
Luas 14.000 m2 28.000 m2
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
43
Peruntukan Wisma susun Wisma susun
KDB/KLB 35% / 2,5 45% / 2,5
Ketinggian max 8 lantai 5 lantai
Akses 3 jalan sedang 2 jalan besar
Keterangan Sudah ada bangunan Belum ada bangunan
Dengan melihat hasil keterangan alternatif tapak, maka tapak yang
dipilih adalah alternatif tapak 2. Sesuai kebutuhan serta melebihi standar
luasan minimum yang diminta dan merupakan lahan kosong.
Data Tapak
Peta 2. Lokasi Proyek
Sumber : http://www.tatakota-jakartaku.net
• Lokasi : Jl Palem Raja Barat, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan
Kalideres, Jakarta Barat.
• Luas tapak : 28.000 m2
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
44
• Batas tapak :
- Utara : Jalan kecil dan rawa luas
- Selatan : Perumahan
- Timur : Komplek Citra Garden 6
- Barat : Perumahan
• Rencana Batas Wilayah Kota DKI Jakarta :
- Peruntukan lahan : Wisma susun
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 45 %
- Koefisien Luas Bangunan (KLB) : 2,5
- Maksimal jumlah lantai : 5 lantai
- Garis Sepadan Bangunan (GSB) : 10 m (timur,selatan) dan
8 m (utara,barat)
II.3.4. Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar Tapak
Tapak tersebut berbatasan langsung dengan sejumlah ruko dan
rumah warga. Sedangkan pada lingkungan sekitar tapak terdapat tanah
kosong berupa rawa, komplek perumahan, kios, dan sekolah.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
45
II.4. Kelengkapan dan Relevansi Data Pendukung
II.4.1. Kajian Survey Literatur
Rusun Urip Sumoharjo Surabaya
Foto 5. Eksisting bangunan Rumah Susun Urip Sumoharjo, materialnya
mengalami penurunan kualitas setelah 19 tahun berdiri.
Foto 6. Dua blok Rumah Susun Urip Sumoharjo yang berdekatan
menyebabkan kurangnya cahaya bagi penghuni.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
46
Kondisi Eksisting Rusun Urip Sumoharjo :
1. Terletak di area seluas 2000 m2, di kelurahan Tegalsari, Kecamatan
Tegalsari
2. Terdiri dari 3 Blok (A,Bdan C), dimana masing masing blok terdiri :
• Ketinggian bangunan 4 lantai
• Tiap lantai terdiri dari 10 unit hunian dengan ukuran 3m x 6m,
ditambah 2m x 0,8 m berupa balkon belakang, dan selasar depan
selebar 1,5 m.
• Total unit hunian : 120 unit; namun yang dipakai sebagai hunian
murni hanya 115 unit, karena 5 unit yang lain dipakai sebagai
fasilitas umum bersama.
3. Fasilitas Penunjang yang tersedia:
• Mushola dan TPA (1 unit) di lantai 1
• Balai RW (1 unit) di lantai 1
• Ruang serbaguna (3 unit) di lantai 1
• Pos Jaga
• Ruang Karang Taruna (swadaya warga)
• Parkir motor dan mobil yang dikelola oleh Karang Taruna
4. Konstruksi :
• Struktur utama memakai baja
• Tangga memakai gabungan baja dan plat beton
• Plat lantai beton, plester, namun sudah banyak yang dikeramik oleh
warga sendiri
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
47
• Dinding bata, diplester dan dicat
• Tanpa plafon
• Atap asbes gelombang
5. Utilitas :
• Air bersih dan sumur bor
• Meter air di tiap unit
• Listrik 450 watt untuk tiap unit dengan meter listrik di tiap unit
• KM dan WC di tiap unit
6. Kehidupan Sosial :
• Terdiri dari 3 RT yang merupakan bagian dari RW 14
• Penghuni sangat bervariasi, sebagian besar terdiri dari penghuni
lama yang sudah berpuluh tahun tinggal disana sejak belum
dibangunnya rusun.
Konsep Penataan Ruang
Gambar 9. Konsep penataan ruang
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
48
Unit hunian pada rusun yang baru dibuat lebih luas dari yang lama dengan
penambahan fasilitas utilitas yang lebih tertata.
1. Luas tiap unit hunian adalah 3m x 6m untuk ruang utama, ditambah
dengan 2m x 3m untuk ruang service, yaitu KM/WC, dapur dan
cuci/jemur.
2. Selasar lebar 2 m dibuat berhadapan didepan sehingga orientasi unit ke
luar gedung (jalan raya).
3. Tangga dibuat di tengah blok , berukuran yang lebar (4 m) dan leluasa
sebagai sarana sirkulasi utama vertikal
4. Mengingat luasan lahan yang tersedia, maka jumlah blok yang
direncanakan hanya mampu 3 blok (115 unit untuk umum), namun
dengan jumlah unit yanglebih banyak, dengan rincian tiap bloknya
sebagai berikut :
• Lantai 1 terdiri dari 22 unit hunian ditambah dengan 9 unit untuk
fasilitas umum.
• Lantai 2,3 dan 4 terdiri dari 31 unit hunian.
Fasilitas Penunjang berupa: Dapur Umum,Gudang, TPA/TK(4 unit)
Koperasi.
Konsep Bentuk Bangunan (Arsitektur)
1. Untuk memperoleh tingkat kenyamanan yang cukup, maka konsep
arsitektur tropis menjadi pilihan utama, dimana arsitektur ini sangat
mengutamakan faktor pencahayaan dan penghawaan alami.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
49
2. Pencahayaan dan penghawaan alami dibuat dengan membuat banyak
bukaan pada dinding untuk memasukkan unsur cahaya alami dan udara
secara silang, sehingga mampu membuang udara panas di dalam
bangunan.
3. Banyak membuat sosoran yang lebar pada daerah yang perlu dilindungi
dari panas matahari.
II.4.2. Kajian Survey Lapangan
Rumah Susun Benhil
Foto 7. Tampak Rumah Susun Benhil dari dalam kawasan
Rumah Susun Benhil dibangun pada tahun 1996 dan terletak di
kawasan Benhil, Jakarta Pusat. Bangunan rumah susun terdiri dari 3 tower
yaitu tower A, B, dan C yang menyatu dengan tower B.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
50
Gambar 10. Blok plan Rumah Susun Benhil
Dengan pengolahan massa pada blok plan diatas, desain dari rumah
susun Benhil ini sesuai dengan arsitektur hemat energi di iklim tropis karena
perletakkan massa bangunan yang orientasinya menghadap arah utara-
selatan.
Foto 8. Koridor rumah susun dan tampak luar rumah susun
Lokasi : Benhil, Jakarta Pusat
Luas Tanah : + 5000 m2
Luas Bangunan : Blok A = 918 m2 30 unit tipe 21 x 9 lt
Blok B = 918 m2 30 unit tipe 21 x 9 lt 614 unit
Blok C = 306 m2 12 unit tipe 21 x 9 lt
Fungsi rumah susun : Lantai dasar seluruhnya diperuntukkan sebagai kios.
Lantai 1 – 8 untuk hunian
C
B
A
IN
utara
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
51
Foto 9. Contoh unit Rusun Benhil t ipe 21 (3 m x 7 m)
Fasilitas penunjang lingkungan : - Sarana olahraga (basket, futsal, badminton)
- Masjid
- Parkir 200 mobil & 250 motor
- Air bersih dari PAM DKI Jakarta, ditampung
dalam bak penampungan di dalam tanah, yang
kemudian di pompa ke tangki-tangki di atas
bangunan; masing-masing unit hunian
dilengkapi dengan meter air
- Listrik rata-rata 1300 W / unit
- Instalasi gas dengan kompor dan meteran gas
- Penampungan sampah 1 tandon di tiap tower
seluas 6 x 7 m
- Taman
- Lift 4 buah di tower A dan B, 2 buah di tower C
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
52
Foto 10. Fasilitas-fasilitas Rumah Susun Benhil (parkir motor, tandon sampah, lap. badminton)
RUSUNAWA MARUNDA, Jakarta Utara
Lokasi :
Peta 3. Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
53
foto 11. Lokasi sekitar tapak
Gambar 11. Denah Lantai tipikal, 1 lantai 20 unit hunian
RUSUNAWA Marunda ini memiliki 12 massa bangunan yang masing-
masing massa bangunan terdiri dari 6 lantai dimana lantai dasar (1) digunakan
sebagai fasilitas umum dan dua (2) unit untuk disable person , sedangkan lantai 2 –
6 sebagai lantai hunian yang tiap lantainya terdapat 20 unit hunian dengan tipe
tipikal, sehingga satu massa bangunan dapat memiliki 100 unit hunian. Transportasi
vertikal yang digunakan di RUSUNAWA ini adalah 1 buah lift yang terletak di
tengah dan 2 buah tangga di tiap sisinya.Terdapat pula ruang bersama, void (4,35 m
x 23,45 m), dan selasar 1,225 m.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
54
Bangunan RUSUNAWA ini menggunakan modul 3,9 m. Tiap massa
bangunan dilengkapi pula dengan 2 tempat sampah bersama. RUSUNAWA
Marunda ini memiliki ruang penunjang antara lain serba guna, musholla, bersama,
komersial, jemuran, parkir mobil dan motor dan ME.
Struktur yang terkait pada bangunan RUSUNAWA ini adalah TWIN
BLOCK, dari segi pencahayaan, untuk penghematan energi di gunakan sebanyak
mungkin pencahayaan alami, sedangkan segi penghawaannya dengan cross
ventilation, sehingga udara selalu mengalir & tidak pengap,namun pada
kenyataannya udara terasa pengap. Pada keadaan darurat, tersedia tangga kebakaran
yang cukup untuk memperlancae evakuasi, selain itu itu juga dilengkapi dengan fire
hydrant, fire detector dan air yang cukup apabila terjadi keadaaan darurat.
Penangkal petir juga tersedia pada RUSUNAWA ini untuk mengamankan
bangunan dan penghuni yang berada disekitar bangunan dari sambaran petir
diusulkan dipasang sistem penangkal petir non radiaktor dengan radius 150 m
diletakan diatas bangunan.
Seluruh sistem plumbing (utilitas), diletakkan pada lubang lantai yang
lokasinya saling tidak menggangu dan mudah dalam melakukan maintenance.
Termasuk sistem plumbing (utilitas) adalah sistem instalasi air bersih, air bekas, air
kotor dan air buangan hujan.
Pengguna dari RUSUNAWA Marunda ini adalah mantan tunawisma,
korban penggusuran daerah sekitar dan sebagian kecil buruh pabrik sekitar yang
telah berkeluarga semua. Bangunan RUSUNAWA ini telah berdiri sejak tahun 2006
namun bari dihuni pertangahan tahun 2009. Menurut para penghuni, RUSUNAWA
ini sudah terjadi kerusakan dan kebocoran dimana-mana, untuk air bersih saja
mereka harus membeli dari supplier.
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
55
Gambar 12. Denah 1 unit hunian
Satu massa bangunan RUSUNAWA Marunda ini memiliki panjang ±
63,5m dan lebar ± 19,9 m.Unit hunian pada RUSUNAWA ini adalah satu tipe
tipikal, dimana terdapat dua kamar tidur dengan luasan masing –masing ± 5,75 m2
dan ± 7 m2, ruang duduk dan ruang makan = ± 11,44 m2, dapur = ± 2,92 m2,
km/wc = ± 2,73 m2 dan balkon / jemur = ± 2,63 m2. Harga unit hunian lantai 2
adalah Rp 375.000 sedangkan untuk lantai diatasnya dikurangi Rp 10.000 tiap
lantainya, sehingga semakin atas semakin murah harga sewanya.
Foto Fasilitas Rusun
Foto 12. Musholla Foto 13. Lapangan parkir
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
56
Foto 14. Taman bermain Foto 15. Hidrant kebakaran
Foto 16. Lapangan Olahraga Foto 17. Kios
Foto 18. Pompa hidrant
Foto 19. Shaft sampah
Foto 20. Shaft air bersih dan kotor
BINUS University Jakarta Rumah Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
57
II.4.3. Kesimpulan
Setelah membandingkan hasil survey literatur dan survey lapangan, maka
dapat disimpulkan bahwa sebuah rusuna hendaknya :
• Berlokasi strategis dengan akses pencapaian mudah dari segala arah.
• Mempunyai luas unit berkisar 21 m2 hingga 36 m2.
• Memiliki jumlah lantai 6 hingga 10 lantai.
• Menggunakan material dan finishing yang tidak mahal.
• Mempunyai kisaran harga sewa Rp. 175.000 – Rp. 375.000 / bulan
(sewa).
• Dilengkapi instalasi listrik ± 1300 W dan air bersih/PAM
• Dilengkapi fasilitas sarana olahraga, lapangan parkir, taman hijau, shaft
sampah, proteksi kebakaran.
• Disertakan kios-kios sebagai tempat usaha penghuni, sekaligus sebagai
subsidi silang harga unit hunian.